11
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritis
Di dalam keluarga seringkali seorang dianggap mempunyai makna ataupun peran ganda dalam keluarga dan masyarakat. Pada satu sisi anak dianggap sebagai penerus keluarga dan masyarakat yang artinya mereka harus mendapat fasilitas yang memadai untuk perkembangan hidupnya. Akan tetapi disisi yang lain, anak dianggap memiliki aset ekonomi potensial yang dapat dioptimalkan sebagai salah satu pilar penyangga ekonomi keluarga. 1. Pengertian Anak dibawah Umur
Kehidupan anak merupakan kurun waktu yang sangat penting dan kritis dalam hal tumbuh kembang fisik, mental, dan psikososial, yang berjalan sedemikian cepatnya sehingga keberhasilan tahun-tahun pertama untuk sebagian besar menentukan hari depan anak.
Berdasarkan Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan “ anak adalah seseorang yang belum berusia 18 Tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan”. Sedangkan dalam Undang-Undang No 4 Tahun 1979 pasal 1
12
ayat 2 dijelaskan tentang pengertian “anak adalah seorang yang belum mencapai usia 21 tahun atau belum pernah kawin. Batasan 21 tahun ini ditetapkan oleh karena berdasarkan pertimbangan kepentingan usaha sosial, tahap kematangan sosial, kematangan pribadi dan kematangan mental seorang anak dicapai pada usia 21 tahun”. Sedangkan pengertian anak menurut pasal 45 KUHP adalah “orang yang belum cukup umur, dengan belum cukup umur dimaksudkan adalah mereka yang melakukan perbuatan sebelum waktunya”.
Secara umum anak adalah hasil buah perkawinan yang menjadi buah hati keluarga dengan demikian anak akan menjadi sumber daya manusia masa mendatang yang akan menjadi generasi penerus bangsa.
Melalui pergaulan atau hubungan sosial, baik dengan orang tua, anggota keluarga, orang dewasa lainnya maupun teman bermainnya, anak mulai mengembangkan bentuk-bentuk tingkah laku sosial. Pada usia anak-anak akan mudah sekali meniru setiap tindakan yang ia lihat secara langsung oleh karena itu lingkungan keluarga dan lingkungan sosial anak harus dapat menjaga setiap perkataan dan perbuatan.
Anak dapat berkembang dengan baik apabila anak berada dalam pengawasan orang tua karena dengan keadaan yang demikian maka anak akan merasa nyaman. Seorang individu dalam hidupnya selalu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan berinteraksi tersebut, seseorang akan memperoleh pengetahuan dan pemahaman. Pengetahuan dan pemahaman mampu menggambarkan tindakan baik secara mental maupun fisik yang
13
terlibat dalam memahami atau mengetahui sesuatu. Seiring dengan pengalamannya
mengeksplorasi
lingkungan,
informasi
yang
baru
didapatnya digunakan untuk memodifikasi, menambah, atau mengganti pengetahuan yang ada sebelumnya.
Kohlberg dalam bukunya psicology (1985:12) Mengemukakan beberapa teori tentang perkembangan anak antara lain : 1.Tingkat pra-konvensional 2. Tingkat konvensional 3.. Tahap pasca-konvesional Berdasarkan Pendapat di atas, bahwa setiap individu seorang anak mengalami perkembangan – perkembangan pada tiap tahapan, tahapan pertama seorang anak mengenal dirinya sendiri, sedangkan pada tahap kedua seorang anak mulai mengenal masyarakat sehingga ia dapat lebih mengemukakan pendapat dan pikiran yang dimiliki pada tahap ini juga seorang anak dapat mengerti padangan masyarakat lain terhadap dirinya jika ia salah dalam bertindak, selanjutnya pada tahap ketiga pada tahap ini seorang anak menginginkan penghargaan terhadap dirinya jika ia melakukan tidakan yang baik dan juga jika ia melakukan tindakan salah ia memerlukan pendapat orang lain untuk dirinya Pendidikan sangat menentukan diri anak dalam perkembangannya menuju ke arah yang lebih baik. Apalagi di zaman modern ini yang segala sesuatu dapat berubah dengan serba cepat adalah berkat pesatnya perkembangan ilmu
14
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), sehingga dapat menciptakan bermacam-macam alat yang canggih. Bahkan kecepatan alat itu dapat mengalahkan kecepatan manusia itu sendiri. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam pertumbuhan individu anak. Pendidikan adalah semacam investmen untuk menumbuhkan sumber-sumber manusia yang tidak kurang nilainya dari investmen pada pertumbuhan sumber-sumber material
Berdasarkan pendapat di atas terdapat kesamaan bahwa perkembangan tidak hanya terbatas pada perkembangan fisik saja tetapi juga pada perkembangan mental, sosial dan emosional. Tugas-tugas pada masa setiap perkembangan adalah satu tugas yang timbul pada suatu periode tertentu dalam hidup seseorang, dimana keterbatasan dalam menyelesaikan tugas ini menimbulkan perasaan bahagia serta keberhasilan pada tugas berikutnya, sedangkan kegagalan akan menimbulkan ketidak bahagiaan dan kesulitan atau hambatan dalam menyelesaikan tugas berikutnya.
2. Tingkat Ekonomi Keluarga
Masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau materi. Dari ukuran kehidupan modern pada masakini mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia pada jaman modern. Permasalahan ekonomi pada keluarga disebabkan karena pendapatan orang tua rendah
15
Rendahnya tingkat penghasilan yang diperoleh orang tua dari pekerjaan tersebut mengakibatkan mereka hidup dalam kemiskinan karena tidak mampu untuk memperoleh kehidupan yang lebih layak. Akibat dari kemiskinan itu untuk membantu mencukupkan kebutuhan hidup anak ikut memberikan kontribusi kepada kepada keluarga.
Secara sederhana kontribusi anak dalam bekerja dapat diartikan sebagai keikutsertaan anak memberikan penghasilan dalam bentuk uang dari pekerjaan anak tersebut.
Secara ekonomi, kemiskinan dapat didefinisikan sebagai kekurangan sumber daya yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraan sekelompok orang. Kemiskinan juga dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, yaitu, makanan, tempat tinggal, pakaian, kesehatan dan pendidikan.
Kemiskinan diucapkan kekurangan dalam kesejahteraan, dan terdiri dari banyak dimensi. Ini termasuk berpenghasilan rendah dan ketidakmampuan untuk mendapatkan barang dasar dan layanan yang diperlukan untuk bertahan hidup dengan martabat. Kemiskinan juga meliputi rendahnya tingkat kesehatan dan pendidikan, akses masyarakat miskin terhadap air bersih dan sanitasi, keamanan fisik yang tidak memadai, kurangnya suara, dan kapasitas memadai dan kesempatan untuk hidup yang lebih baik itu.
16
Kondisi ekonomi dilihat dari tingkat pendapatan yang minim dimana individu tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarga sehingga anggota keluarga termasuk anak melakukan pekerjaan yang mendatangkan upah. Dalam kondisi seperti ini kecenderungan keinginan orang tua untuk memperlakukan anak sebagai tenaga kerja produktif menjadi makin kuat karena penghasilan yang diperoleh orang tua tidak lagi mampu mencukupi kebutuhan rumah tangga. Kemiskinan menurut Mulyanto(1993:82):
Kemiskinan ditandai oleh kekurangan atau tidak mampu memenuhi tingkat kebutuhan dasar manusia, kemiskinan tersebut meliputu kebutuhan dasar yang mencakup aspek primer dan sekunder, aspek primer berupa miskinya aset pengetahuan dan keterampilan, sedangkan aspek sekunder berupa jaringan sosial, sumber-sumber keuangan dan informal seperti kekurangan gizi, air, perumahan, perawatan kesehatan yang kurang baik dan pendidikan yang relatif rendah. Pendapat lain menurut Parsudi Suparlan (1991:315), yang menyatakan “ kemiskinan adalah sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang lebih umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan”.
Berdasarkan
kedua pendapat tersebut adanya persamaan bahwa
kemiskinan itu dapat dilihat dari tingkat kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Keluarga miskin adalah keluarga yang berpenghasilan rendah yang berdiam disuatu tempat, daerah atau negara yang mendapat penghasilan lebih rendah jika dibandingkan dengan kebutuhan minimal mereka yang seharusnya dipenuhi. Jadi penghasilan disini adalah seluruh penerimaan baik berupa uang maupun barang dari pihak lain maupun dari
17
hasil sendiri, dengan jalan dinilai sejumlah uang atas harga yang berlaku pada saat itu.
Penghasilan seorang pekerja pabrik disesuikan dengan upah minimum regional di masing-masing provinsi.Upah Minimum adalah suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah kepada pekerja di dalam lingkungan usaha atau kerjanya.
Menurut Peraturan menteri No.1 Th. 1999 Pasal 1 ayat 1,” Upah Minimum adalah upah bulanan terendah yang terdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap”. Upah ini berlaku bagi mereka yang lajang dan memiliki pengalaman kerja 0-1 tahun, berfungsi sebagai jaring pengaman, ditetapkan melalui Keputusan Gubernur berdasarkan rekomendasi dari Dewan Pengupahan dan berlaku selama 1 tahun berjalan
Upah minimum regional per Bulan pada tahun 2011 di provinsi lampung non kabupaten adalah Rp.855.000, di kabupten Lampung Tengah Rp.862.500, di Kabupaten Way Kanan Rp. 866.00, kabupaten Tulang Bawang Rp. 863.500, sedangkan kota Bandar Lampung Rp. 865.000.
18
Kesejahteraan keluarga disesuaikan dengan tingkat pendapatan dan pemenuhan kebutuhan hidup dalam keluarga. Menurut Kantor Menteri Negara Kependudukan (1996) tahapan keluarga sejahtera terdiri dari:
1.
Prasejahtera Keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal atau belum seluruhnya terpenuhi seperti spiritual. Pangan, sandang, papan, kesehatan, KB.
2.
Sejahtera I Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial, psikologinya. Seperti kebutuhan akan pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi lingkungan tempat tinggal, dan transportasi.
3.
Sejahtera II Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuha n dasarnya dan kebutuhan sosial psikologinya tetapi belum dapat tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan, seperti kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi.
4.
Sejahtera III Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar social, psikologis dan pengembangan tetapi belum dapat memberikan sumbangan yang teratur bagi masyarakat atau kepedulian sosialnya belum terpenuhi.
5.
Sejahtera III plus Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial, psikologis dan pengembangan dan telah dapat memberikan sumbangan yang teratur dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan atau memiliki kepedulian sosial yang tinggi
Berdasarkan pengertian tentang keluarga maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah terdiri dari orang tua yang diikat dengan
19
hubungan darah, perkawinan, adopsi, biasanya anggota keluarga tinggal bersama, anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sendiri-sendiri.
3. Jenis Pekerjaan Orang Tua
Kerja merupakan usaha yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan. Kebutuhan manusia sangat bermacam-macam mulai dari kebutuhan dasar manusia sampai pada kebutuhan mewah.
Seseorang bekerja karena sesuatu yang hendak dicapainya dan orang berharap bahwa aktifitas kerja yang dilakukannya akan membawanya pada suatu keadaan yang diinginkan dan keadaan tersebut lebih memuaskan dari keadaan yang sebelumnya. Seseorang bekerja tidak hanya disebabkan oleh materi. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Miller dan Form dalam Pandji Anoraga (1998:14) bahwa”motivasi untuk bekerja tidak dapat dikaitkan hanya pada kebutuhan-kebutuhan ekonomi belaka, sebab orang tetap akan bekerja walaupun mereka sudah tidak membutuhkan hal-hal yang bersifat material”.
pendapat lain dari Pandji Anoraga(1990:13) “bahwa
kerja itu adalah kegiatan sosial, dahulu orang beranggapan bahwa satusatunya perangsang untuk bekerja adalah uang atau takut menganggur”.
Sedangkan dalam kamus besar bahsa Indonesia “Tenaga kerja adalah setiap orang yang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat”.
20
Dilihat dari ketiga pendapat tersebut dapat diketahui bahwa tidak semua orang bekerja karena membutuhkan uang, seseorang yang sudah mempunyai materi yang cukup pun masing melakukan kerja. Kerja merupakan hal yang paling mendasar dalam kehidupan manusia jadi dengan demikian kerja adalah usaha yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan diri dan kebutuhan umum.
Tenaga kerja atau pekerja adalah tiap orang yang melakukan pekerjaan baik dalam hubungan kerja maupun di luar hubungan kerja yang biasanya disebut dengan buruh bebas. Tenaga kerja/buruh ini disebut dengan istilah swa pekerja. Sedangkan karyawan ialah setiap orang yang melakukan karya atau pekerjaan.
Menurut UU No 14 Tahun 1969 dijelaskan tentang pengertian tenaga kerja yaitu “bahwa tenaga kerja yang dimaksudkan adalah buruh di dalam hubungan kerja”. Sedangkan dalam pasal 1 poin 2 Undang-undang No 25 Tahun
1997
dijelaskan
tentang pengertian ketenaga
kerjaan yang
menyebutkan “bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang sedang dalam dan atau akan melakukan pekerjaan, baik di luar maupun di dalam hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat”. Menurut Suyanto dan Mashud (2000: 22) “Anak yang gagal dalam pendidikan (drop out) lebih terdorong untuk bekerja, dan sebaliknya anak yang bekerja sambil sekolah cenderung menurun prestasinya, atau mudah mengalami drop out”
21
Jadi yang dimaksud dengan Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
Hak adalah sesuatu yang harus kita terima setelah kita menjalankan suatu kewajiban. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang perlu dilakukan sebelum menuntuk hak. Seorang tenaga kerja mempunyai beberapa hak dan kewajiban baik sebelum menjadi tenaga kerja, setelah menjadi tenaga kerja bahkan setelah mereka telah selesai menjadi tenaga kerja. Adapun hak-hak tenaga kerja sesuai dengan pasal 18 Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 adalah sebagai berikut :
1. Seorang tenaga kerja perempuan berhak memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh lembaga pelatihan kerja pemerintah, lemabaga pelatihan kerja swasta, atau pelatihan di tempat kerja. 2. Pengakuan kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan melalui sertifikat kompetensi kerja. 3. Sertifikat kompetemsi kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat pula diikuti oleh tenaga kerja yang telah berpengalaman. 4. Untuk melakukan sertifikat kompetensi kerja dibentuk badan nasional sertifikat profesi yang independen. 5. Pembentukan badan nasional sertifikat profesi yang independen sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (4) diatur dengan peraturan pemerintah. Sedangkan dalam pasal 86 dijelaskan “bahwa tenaga kerja perempuan mempunyai hak untuk (1) memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan serta perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama; (2) untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktifitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja”.
22
Disamping hak-hak tenaga kerja di atas terdapat pula beberapa haknya seperti : meminta kepada pemimpin atau pengurus perusahaan tersebut agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan di tempat kerja/perusahaan yang bersangkutan, menyatakan keberatan melakukan pekerjaan bila syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat perlindungan diri yang diwajibkan tidak memenuhi persyaratan, kecuali dalam hal khusus ditetapkan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang masih dapat dipertangguing jawabkan, dan berhak mendapatkan jaminan keselamatan kerja, memberian upah kepada tenaga kerja, jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek), dan lain sebagainya.
Seorang tenaga kerja baik perempuan maupun laki-laki memiliki kewajiban yang sama dalam hal ketenagakerjaan. Mereka sama-sama memiliki kewajiban untuk melakukan pekerjaan di mereka bekerja.
Secara umum yang menjadi kewajiban mereka sebagai tenaga kerja berdasarkan hukum ketenagakerjaan adalah sebagai berikut :
1. Memberikan keterangan yang benar bila dimintai oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan dan kesehatan kerja. 2. Memakai alat pelindung diri yang diwajibkan. 3. Memenuhi dan menaati persyaratan keselamatan kerja dan kesehatan kerja yang berlaku di tempat/perusahaan yang bersangkutan.
Disamping itu kewajiban mereka sebagai tenaga kerja adalah melakukan pekerjaan yang merupakan tugas utama seorang tenaga kerja, menaati aturan
23
dan
petunjuk
majikan/pengusaha;
dalam
melakukan
pekerjaannya
buruh/tenaga kerja perempuan wajib menaati petunjuk yang diberikan oleh pengusaha. Kewajiban membayar ganti rugi dan denda; jika buruh atau tenaga kerja melakukan perbuatan yang merugikan perusahaan baik karena kesengajaan atau kelalaian, maka sesuai dengan prinsip hukum pekerja wajib membayar ganti-rugi dan denda.
Berdasarkan pengertian diatas jelas bahwa pengertian tenaga kerja sangat luas yakni mencakup semua penduduk dalam usia kerja yang sudah bekerja maupun yang sedang sedang mencari pekerjaan. Sedangkan pengertian pekerja adalah tenaga kerja yang bekerja didalam hubungan kerja pada pengusaha dengan menerima upah. Jadi pekerja adalah sebagian dari tenaga kerja.
Mengenai konsep perlindungan tenaga kerja perempuan menurut UndangUndang perburuhan adalah bahwa seorang tenaga kerja atau buruh harus dilindungi dan diberikan haknya sebagai seorang tenaga kerja baik itu mereka yang bekerja di dalam negeri maupun mereka yang bekerja di luar negeri, sebab mereka adalah merupakan aset terbesar bagi negera.
Perlindungan pekerja dapat dilakukan baik dengan jalan memberikan tuntunan, maupun dengan jalan meningkatkan pengakuan hak-hak asasi manusia, perlindungan fisik dan teknis serta sosial dan ekonomi melalui norma yang berlaku dalam lingkungan kerja tersebut.
24
Pekerjaan mempunyai mempunyai banyak macam, mulai dari pekerja kasar, pekerja kantor, dan pemimpin dalam pemerintahan. Jenis pekerjaan orang tua dapat menentukan besar atau kecilnya pendapatan yang diperoleh dalam bentuk rupiah.
Dalam pengertian umum pandapatan adalah hasil pencaharian usaha. Menurut Budiono (1992:180) mengemukakan bahwa “ pendapatan adalah hasil dari penjualan faktor-faktor produksi yang dimilikinya kepada sektor produksi”. Sedangkan menurut Winardi (1992:171) “ pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi lainya yang dapat dicapai dari pada penggunaan faktorfaktor produksi”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan merupakan nilai dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu badan usaha dalam suatu periode tertentu.
4. Jumlah Anggota Keluarga
Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu dan merupakan hasil perkwinan yang sahyang dapat membentuk sebuah keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing
anak-anaknya
untuk
mencapai
tahapan
tertentu
menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat.
yang
25
Keluarga merupakan lingkungan sosial yang pertama kali di kenal oleh individu sejak lahir. Keluarga merupakan lingkungan sosial yang terdiri atas unit kecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya, atau keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas atau ke bawah sampai dengan derajat ke tiga. Sedangkan masyarakat adalah perseorangan, keluarga, kelompok, dan organisasi sosial dan/organisai masyarakat. Keluarga memiliki ciri-ciri yang menunjukan sekelompok individu tersebut dapat dikatakan sebagai keluarga. Menurut Singgih D. Gunarsa (1997:45) suatu kelompok dapat dikatakan sebagai keluarga bila: a. b. c. d. e.
Adanya kesatuan dalam pandangan maupun pendapat melalui kesatuan dan keserasian Adanya hubungan suami istri yang saling mengisi yaitu hubungan yang terlihat dalam bentuk hubungan yang akrab Ada kontak psikis Adanya hubungan persahabatan antara suami, istri dan anak Kebutuhan psikis meliputu kebutuhan aman dan tertampung, kebutuhan akan perlakuan emosional dan efeksional dan kebutuhan lainya yang membawa kebutuhan psikis
Keluarga merupakan tempat dimana seorang diasuh dan dibesarkan dan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan, terutama keadaan ekonomi rumah tangga, serta tingkat kemampuan orang tua merawat juga sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jasmani anak. Sementara tingkat pendidikan orang tua besar pengaruhnya terhadap rohani anak terutama kepribadian dan kemajuan pendidikannya. Anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga berada umumnya akan menghasilkan anak yang sehat dan cepat pertumbuhan badannya dibandingkan dengan anak
26
dari keluarga berpendidikan akan menghasilkan anak yang berpendidikan pula. Menurut St. Vembriarto (1984 : 36) pengertian lingkungan keluarga yaitu kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri dari ayah, ibu, anak. Hubungan sosial diantara keluarga relatif tetap didasarkan atas ikatan darah, pekawinan atau adopsi. Hubungan antara anggota keluarga dijiwai oleh suasana afeksi dan rasa tanggung jawab, keluarga merupakan kelompok sosial terkecil yang sangat besar pengaruhnya terhadap proses sosialisasi dan interaksi seseorang. Berdasarkan pengertian di atas keluarga adalah kelompok sosial kecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak. Keluarga yang utuh tidak sekedar utuh dalam arti berkumpul dengan ayah dan ibu, tetapi dalam arti utuh yang benarbenar utuh dalam fisik maupun psikis. Keluarga yang utuh juga memiliki perhatian serta tugas yang memang sepatutnya sebagai orang tua.
Menurut Neiny Ratmaningsih (1994 : 54), “ keluarga merupakan satuan sosial paling dasar dan terkecil dalam masyarakat, yang dapat terdiri dari ayah, ibu, dan anak (baik yang di lahirkan atau yang di adopsi)”. Menurut Soerjono Soekamto (1990 : 13), “Keluarga dengan pengertian batin, yaitu keluarga terdiri dari suami /bapak,istri/ibu dan anak-anak yang belum menikah” Lazimnya keluarga dikatakan
bahwa keluarga merupakan unit
pergaulan yang terkecil dalam masyarakat.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga sangat berperan pada lingkungan sosial yang merupakan wadah atau sarana
27
untuk berinteraksi dengan orang lain dan membentuk sebuah pribadi serta mempengaruhi tingkah laku seseorang oleh karena itu lingkungan sosial yang baik akan mempengaruhi pribadi atau perilaku seseorang itu menjadi baik pula.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat prilaku atas pribadi dan sifat kegiatan yang berhubungan dengan pribadi. Dalam posisi dan situasi tertentu peranan pribadi dalam keluarga didasri oleh harapan dan pola prilaku dari keluarga, kelompok, masyarakat.
Anggota keluarga adalah jumlah seluruh anggota rumah tangga yang masih menempati atau menghuni satu rumah serta msih menjadi tanggungan dalam keluarga, maka semakin banyak jumlah anggota keluarga akan semakin besar jumlah kebutuhan yang harus dipenuhi.
Anggota keluarga sangat berperan terhadap rendahnya pendapatan keluarga dan selanjutnya akan mempengaruhi pula tingkat pemenuhan kebutuhan hidup keluarga tersebut.
5.
Lingkungan Sosial Definisi Sosial dapat berarti kemasyarakatan. Sosial adalah keadaan dimana terdapat kehadiran orang lain. Kehadiran itu bisa nyata anda lihat dan anda rasakan, namun juga bisa hanya dalam bentuk imajinasi. Lingkungan sosial merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sesorang untuk dapat melakukan suatu tindakan-tindakan masing-masing individu. Lingkungan
28
sosial yang sering kita dengar antara lain lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat. Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Menurut Fuad Amsyari (1986:6) lingkungan adalah apa yang ada disekitar manusia. Sedangkan menurut A.L. Slamet Riyadi (1976) “lingkungan adalah Tempat pemukiman dengan segala sesuatunya dimana organismenya hidup beserta segala keadaan dan kondisi yang secara langsung maupun tidak dapat diduga ikut mempengaruhi tingkat kehidupan maupun kesehatan dari organisme itu.” Ligkungan sosial merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi seseorang atau kelompok untuk dapat melakukan sesuatu tindakan-tindakan serta perubahan-perubahan prilaku masing-masing individu. Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan sosial merupakan wadah atau sarana untuk berinterasi dengan orang lain dan membentuk sebuah pribadi serta mempengaruhi tingkah laku
29
seseorang oleh karena itu lingkungan sosial yang baik akan mempengaruhi pribadi atau prilaku seseorang menjadi baik pula. Menurut Stroz ( 1987:76 ) lingkungan adalah semua kondisi-kondisi dalam dunia yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processe dapat pula dipandang sebagai penyiapan lingkungan ( to provide environment) bagi generasi yang lain. Menurut Soejono Soekanto ( 1986: 432) lingkungan sosial yaitu terdiri dari orang-orang, baik individu atau kelompok yang berada disekitar manusia. Berdasarkan uraian diatas dapat dinyatakan bahwa lingkungan sosial merupakan wadah atau sarana untuk berinteraksi dengan orang lain dan membentuk suatu pribadi serta mempengaruhi tingkah laku seseorang oleh karena itu lingkungan sosial yang baik akan mempengaruhi pribadi atau prilaku seseorang itu menjadi baik pula. Pengaruh lingkungan sosial terutama lingkungan sosial secara terbuka tidak hanya berupa hal-hal yang positif saja, melainka terdapat juga hal-hal yang negatif. Efek yang ditimbulkan dari lingkungan sosial adalah tindakan atau perbuatan yang dapat merugikan diri individu, hal yang dimaksud disini adalah anak usia dini yang bekerja sehingga mengabaikan hak dan kewajiban sebagai anak yang berpengaruh kepada kehidupan masa depan anak tersebut.
30
B. Kerangka Pikir Menurut Soejono Soekanto (1984:24) “ Kerangka pikir adalah konsep yang memerlukan abstrasi dan hasil pemikiran atau kerangka acuan yang pada dasarnya berdimensi sosial yang dianggap relevan oleh peneliti”.
Kerja merupakan usaha yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan. Kebutuhan manusia sangat bermacam-macam mulai dari kebutuhan dasar manusia sampai pada kebutuhan mewah.
Seseorang bekerja dapat dipengaruhi atau disebabkan oleh suatu kondisi ekonomi keluarga yang lemah, dengan pendapatan rata-rata per hari dibawah upah minimum reguler. Hal lain yang menyebabkan seseorang untuk bekerja adalah lingkungan sosial tempat sesorang itu tinggal
31
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat di tarik suatu kerangka pikir sebagai berikut:
Variabel X
Varuabel X 1 Penghasilan orang tua dengan indikator: a. b.
Jenis pekerjaan orang tua Jumlah penghasilan per bulan
Varuabel X 2 Lingkungan sosial dengan indikator: a. Lingkungan tempat tinggal b. Teman sebaya
Variabel Y
Anak dibawah umur bekerja: Tinggi Sedang Rendah
32
C. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. (Suharsimi Arikunto, 1993:62). Dengan demikian hipotesis yang diajukan adalah: 1. Ada pengaruh antara lingkungan sosial dan penghasilan orang tua terhadap anak dibawah umur yang bekerja. 2. Tidak ada pengaruh antara lingkungan sosial dan penghasilan orang tua terhadap anak di bawah umur yang bekerja.