II. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi 1.1. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit rumput laut jenis S. duplicatum yang diperoleh dari petani rumput laut Cilacap. Bibit rumput laut disortir dari bibit yang tidak bagus sehingga didapatkan bibit yang berasal dari rumput laut yang masih muda, segar, bersih serta bebas dari jenis rumput laut lainnya. Bibit tanaman yang digunakan masing-masing perlakuan memiliki berat awal 50, 100 dan 150 g. 1.2. Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi timbangan untuk mengukur bobot basah rumput laut, meteran untuk membedakan masing-masing jarak tanam, tali raffia sebagai tempat untuk mengikat bibit rumput laut, bambu 6 buah dengan panjang 2,5m sebagai tempat untuk mengikat jaring, jaring tubuler, jaring waring, jaring kotak. Peralatan yang digunakan untuk mengukur parameter fisika-kimia meliputi thermometer untuk mengukur suhu, Secci disk untuk mengukur kecerahan air laut, refraktometer untuk mengukur salinitas, pH meter untuk megukur derajat keasaman. Peralatan pengambilan data meliputi timbangan (g), alat tulis serta kamera digital. 1.3. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Perairan Teluk Penyu Cilacap Kabupaten Cilacap selama 45 hari. B.Metode Penelitian 1. Rancangan Percobaan Penelitian ini menggunakan metode eksperimental skala lapang dengan rancangan percobaan Rancangan Acak kelompok (RAK) pola split plot dengan 3 kali ulangan. Adapun perlakuan-perlakuan yang dicobakan adalah sebagai berikut : a. Main plot adalah sistem budidaya (A) yaitu : A1 = jaring tubuler A2 = waring rakit A3 = jaring rakit b. Sub plot adalah bobot awal (B) yaitu : B1 = Bobot awal 50 g
4
B2 = Bobot awal 100 g B3 = Bobot awal 150 g Kombinasi perlakuan yang dicobakan berturut-turut sebagai berikut: A1, A1B2, A1B3, A2B1, A2B2, A2B3, A3B1, A3B2 serta A3B3.
2. Variabel dan Parameter Penelitian Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah pertumbuhan dan produksi S. dulicatum Parameter yang diukur meliputi parameter utama: bobot S. dulicatum; dan parameter pendukung yaitu salinitas, pH, kecerahan, suhu, kadar nitrat dan fosfat. Pengamatan dilakukan pada hari ke-7, 14, 21, 28 hst untuk pertumbuhan dan 45 hst untuk produksi.
3. Cara Kerja 3.1. Persiapan Bibit S. duplicatum diambil dari perairan Teluk Penyu, Cilacap (Lampiran 4). Bibit dibersihkan dengan direndam air laut di dalam ember. Rakit dibuat dengan ukuran 250x150 cm dengan jarak tanam 30x30 cm.
3.2 Tahap Penanaman dan pemeliharaan Bibit rumput laut S. duplicatum yang sudah ditimbang dengan berat 50, 100, dan 150 g. Kemudian diikat dengan tali rafia, sejumlah 30 titik tanam (10 titik untuk 50 g,10 titik untuk 100 g dan 10 titik untuk 150 g) (Lampiran 5). Kemudian diikat pada mata jaring dengan
jarak tanam 30 cm (Syahlun et al., 2013) Tiap sudut jaring diberi
pelampung sehingga jaring tidak tenggelam dan jaring diikatkan pada pancang yang sudah ditanam di Perairan Teluk penyu Cilacap. Pemeliharaan budidaya, rumput laut yang telah ditanam akan ditumbuhkan secara alami selama 45 hari. Selama masa pemeliharaan tersebut dilakukan pengontrolan organisme, baik terhadap gangguan hama, kotoran yang melekat maupun terhadap kendornya ikatan-ikatan bibit dan tali bentang serta jangkar budidaya. Pengontrolan gangguan ini dilakuakan sedikitnya setiap 7 hari.
3.3. Pengamatan Parameter Utama A. Pertumbuhan Pertumbuhan diamati dengan menimbang pertambahan bobot talus rumput laut pada hari ke- 7, 14, 21 dan 28 hst. Caranya sampel rumput laut diambil tiga titik
5
tanam secara acak untuk masing-masing perlakuan dan kemudian ditimbang. Dilakukan ulangan sebanyak tiga kali secara acak. Data hasil penimbangan masukkan ke dalam rumus:
(gram.hari-1)
G=
(2.1)
Keterangan: G = Pertumbuhan (gram.hari-1) Wt1 = Bobot rumput lautpada umur t1 (gram) Wt2 = Bobot rumput laut pada umur t2 (gram) t1 = Waktu pengambilan sampel ke-1 t2 = Waktu pengambilan sampel ke-2
(Sumber Heddy, 2001) B. Produksi rumput laut Pada umur 45 hst, rumput laut dipanen dan diambil sampel sebanyak tiga titik, ditimbang produksinya, dihitung dan dikonversikan dalam gram.m-2 dengan rumus: Pr =
(
)
(gram.m-2)
(2.2)
Keterangan: Pr = Produksi (gram.m-2) W0 = Bobot rumput laut pada umur t1 (gram) Wt = Bobot rumput laut pada umur t2 (gram) A = Ukuran rakit (m2) B =Jumlah titik tanam
(Sumber : Samawi dan Zaenudin,1996) 3.4. Pengamatan Parameter Pendukung Pengukuran parameter pendukung dilakukan di siang hari waktu penanaman, pengambilan sampel dan waktu panen yang diulang sebanyak tiga kali. Parameter pendukung meliputi suhu, salinitas, pH, kecerahan air, nitrat dan fosfat. A. Pengukuran suhu Suhu diukur dengan cara memasukan termometer ke dalam air laut selama 5 menit, kemudian suhu yang teramati dicatat.
6
B. Pengukuran salinitas Pengukuran salinitas dilakukan dengan menggunakan salt hand refraktometer, dengan cara meneteskan air laut pada kaca refraktometer, kemudian dilihat skala salinitasnya dan dicatat. C. Pengukuran derajat keasaman (pH) Pengukuran derajat keasaman (pH) dilakukan dengan menggunakan pH meter elektrik ke dalam air, ditunggu sesaat, besaran pH dicatat. D. Pengukuran kecerahan Pengukuran intensitas cahaya air laut dilakukan dengan menggunakan alat Secchi disk. Secchi disk diturunkan hingga masih terlihat kemudian dicatat. Secchi disk diturunkan kembali hingga tidak terlihat kemudian dicatat. Dimasukan kedalam perhitungan sbb: P = (x + y) 2 Keterangan : P = Kecerahan (cm) x = Jarak Secchi disk masih terlihat (cm) y = Jarak Secchi disk tidak terlihat (cm)
(2.3)
E. Pengukuran nitrat Pengukuran kandungan nitrat dilakukan dengan menggunakan metode spektofotometri yaitu sampel air sebanyak 50 ml disaring menggunakan kertas Whatman No. 1. Setelah disaring dimasukkan ke dalam erlenmeyer 50 ml. Sampel air 50 ml ditambahkan 1 ml HCl 1 N kemudian di goyang-goyangkan hingga homogen. Kandungan nitrat air sampel diukur menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 220 nm, kemudian hasil yang diperoleh dicatat. F. Pengukuran fosfat Pengukuran
fosfat
dilakukan
dengan
menggunakan
metode
spektrofotometri yaitu sampel air sebanyak 50 ml disaring menggunakan kertas Whatman No. 1. Setelah disaring dimasukkan ke dalam erlenmeyer 50 ml. Setelah dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 50 ml lalu ditambahkan 1 tetes indikator Phenolpthaelin dan ½ tetes NaOH sampai berwarna merah muda kemudian ditambahkan 8 ml reagen campuran, tunggu 5 menit. Kandungan fosfat air sampel diukur menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 880 nm, kemudian hasil yang diperoleh dicatat.
7
C. Metode Analisis Data
kuantitatif
berupa
pertumbuhan
S.
duplicatum
dianalisis
menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan tingkat kepercayaan 95% yaitu untuk mengetahui pengaruh faktor yang dicobakan. Karena menunjukan signifikan maka dilanjutkan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan.
8