II. METODE PENELITIAN A. Materi, Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Materi 1.1.Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit rumput laut Sargassum polycystum Bibit tanaman yang digunakan pada masing-masing perlakuan dengan jarak tanam berbeda yaitu 30 x 30 cm², 40 x 40 cm² dan 50 x 50 cm². 1.2.Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain bambu, tali tambang, jaring tubuler, tali nilon, tali raffia, timbangan, penggaris, ember, botol air mineral 1,5 liter, CD, salt hand refractometer, spektrofotometer, pH meter elektrik, secchi disk, termometer, gunting, pisau, kamera, GPS (Global Positioning System) dan alat tulis.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di perairan Teluk Penyu, Cilacap dengan kordinat lintang 7° 45’ 46. 16”S dan bujur 109° 02’ 11. 50” T selama 2 bulan dari bulan Desember 2013 – Januari 2014.
B. Metode Penelitian 1. Rancangan Percobaan Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan penentuan kelompok berdasarkan titik tumbuh dengan pola petak terpisah (split plot design) sebagai : a. Petak utama merupakan sistem penanaman (S) yaitu: S1 = Sistem tubuler S2 = Sistem tali tunggal S3 = Sistem rakit b. Anak petak merupakan jarak tanam (J) yaitu: J1 = Jarak tanam 30x30 cm² J2 = Jarak tanam 40x40 cm² J3 = Jarak tanam 50x50 cm² Kombinasi yang diperoleh adalah S1J1, S1J2, S1J3, S2J1, S2J2, S2J3, S3J1 S3J2 dan S3J3. Masing-masing perlakuan diulang 3 kali sehingga diperlukan 27 unit percobaan. Variabel 4
yang diamati dalam penelitian ini adalah pertumbuhan dan produksi Sargassum polycystum. Parameter yang diukur meliputi parameter utama: bobot Sargassum polycystum; dan parameter pendukung yaitu salinitas, pH, kecerahan, dan suhu. Pengamatan dilakukan pada hari ke-7, 14, 21, 28 hst untuk pertumbuhan dan 45 hst untuk produksi.
2. Pengamatan 2.1. Parameter Utama a. Pertumbuhan Pertumbuhan diamati dengan menimbang pertambahan bobot talus rumput laut pada hari ke- 7, 14, 21 dan 28 hst. Caranya sampel rumput laut diambil tiga titik tanam secara acak untuk masing-masing perlakuan dan kemudian ditimbang. Dilakukan ulangan sebanyak tiga kali secara acak. Data hasil penimbangan masukkan ke dalam rumus:
(gram.hari-1)
G=
Keterangan: G = Pertumbuhan (gram.hari-1) Wt1 = Bobot rumput lautpada umur t1 (gram) Wt2 = Bobot rumput laut pada umur t2 (gram) t1 = Waktu pengambilan sampel ke-1 t2 = Waktu pengambilan sampel ke-2
(Sumber Heddy, 2001) b. Produksi rumput laut Pada umur 45 hst, rumput laut dipanen dan diambil sampel sebanyak tiga titik, ditimbang produksinya, dihitung dan dikonversikan dalam gram.m-2 dengan rumus: Pr =
(
)
(gram.m-2)
Keterangan: Pr = Produksi (gram.m-2) W0 = Bobot rumput laut pada umur t1 (gram) Wt = Bobot rumput laut pada umur t2 (gram) A = Ukuran rakit (m2) B =Jumlah titik tanam
(Sumber : Samawi dan Zaenudin,1996)
5
2.2. Parameter pendukung Pengukuran parameter pendukung dilakukan pada saat air laut surut, pengambilan sampel dan waktu panen diulang sebanyak tiga kali. Parameter pendukung meliputi suhu, salinitas, pH dan kecerahan air. a. Pengukuran suhu air Suhu air diukur dengan cara memasukan thermometer ke dalam air laut selama 5 menit, kemudian suhu yang teramati dicatat. b. Pengukuran salinitas Pengukuran refraktometer,
salinitas
dilakukan
dengan
menggunakan
salt
hand
dengan cara meneteskan air laut pada kaca refraktometer,
kemudian dilihat skala salinitasnya dan dicatat. c. Pengukuran derajat keasaman (pH) Pengukuran derajat keasaman (pH) dilakukan dengan menggunakan pH digital yang dicelupkan ke dalam air, ditunggu sampai nilai konstan. d. Pengukuran kecerahan Pengukuran intensitas cahaya air laut dilakukan dengan menggunakan alat keping Secchi. Keping Secchi diposisikan pada tiga titik penempatan lahan budidaya yang digunakan. Angka yang tertera pada keping Secchi dicatat perkedalaman. Dimasukan kedalam perhitungan sbb: P = (x + y) 2 Keterangan : P = Kecerahan (cm) x = Jarak secchi disk masih terlihat (cm) y = Jarak secchi disk tidak terlihat (cm)
3. Cara kerja 3.I. Persiapan Lahan untuk budidaya terletak di perairan Teluk Penyu Cilacap. Bibit Sargassum polycystum diambil dari perairan Teluk Penyu Cilacap. Rumput laut diambil yang segar dan dicuci dengan air laut, bibit kemudian ditimbang talusnya sebanyak 50 g. Rakit tali tunggal, tubuler dan jaring dengan ukuran 3 x 2 m, Tiap sudut rakit diberi pelampung sehingga rakit tidak tenggelam dan rakit diikatkan pada tiang atau batu yang sudah ditanam di Pantai Nusakambangan.
6
3.2. Penanaman a. Sistem Tali Tunggal 1. menyiapkan 3 buah rakit tali tunggal dengan ukuran 3x2 m untuk penanaman bibit. 2. Bibit rumput laut yang telah ditimbang dan dibersihkan kemudian diikat pada sistem tali tunggal dengan jarak tanam 30x30 cm², 40x40 cm² dan 50x50 cm². 3. Setiap rakit jumlah rumput laut yang ditanam adalah 15 titik pada masingmasing jarak tanam. Total jumlah rumput laut yang ditanam di sistem tali tunggal adalah 45 titik tanam 4. Tiap sudut rakit diberi pelampung sehingga rakit tidak tenggelam dan rakit diikatkan pada tiang atau bambu yang sudah ditanam di Perairan Teluk Penyu Cilacap. b. Sistem Tubuler 1. Menyiapkan 3 buah rakit tubuler dengan ukuran 3x2 m untuk penanaman bibit. 2. Bibit rumput laut yang telah ditimbang dan dibersihkan dan dimasukan kedalam jaring tubuler kemudian diikat pada sistem tubuler dengan jarak tanam 30x30 cm², 40x40 cm² dan 50x50 cm² 3. Setiap rakit jumlah rumput laut yang ditanam adalah 15 titik pada masingmasing jarak tanam. Total jumlah rumput laut yang ditanam di sistem tubuler adalah 45 titik tanam. 4. Tiap sudut rakit diberi pelampung sehingga rakit tidak tenggelam dan rakit diikatkan pada tiang atau bambu yang sudah ditanam di Perairan Teluk Penyu Cilacap. c. Sistem Jaring 1. Menyiapkan 3 buah rakit jaring dengan ukuran 3x2 untuk penanaman bibit. 2. Bibit rumput laut yang telah ditimbang dan dibersihkan kemudian diikat pada sistem jaring denangan jarak tanam 30x30 cm², 40x40 cm² dan 50x50 cm². 3. Setiap rakit jumlah rumput laut yang ditanam adalah 15 titik pada masingmasing jarak tanam. Total jumlah rumput laut yang ditanam di sistem jaring adalah 45 titik tanam. 4. Tiap sudut rakit diberi pelampung sehingga rakit tidak tenggelam dan rakit diikatkan pada tiang atau bambu yang sudah ditanam di Perairan Teluk Penyu Cilacap. 7
C. Metode Analisis Data pertumbuhan panjang talus dianalisis dengan menggunakan uji F dengan tingkat kepercayaan 95% dan 99%. Karena hasilnya menunjukkan perbedaan nyata, dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan.
8