BAB II METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Eksplanasi (Explanatory Research), yaitu untuk menguji hubungan antara variabel yang dihipotesiskan atau untuk mengetahui apakah suatu variabel berasosiasi ataukah tidak dengan variabel lainnya. 56 Dan untuk memperkuat hipotesis tersebut, maka penulis menggunakan analisis kuantitatif sehingga diharapkan dapat menjelaskan hubungan dan fenomena yang ada berdasarkan data dan fakta yang diperoleh di lapangan.
B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di lima desa yang ada di Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara, yaitu Desa Delitua, Desa Ujung Labuhan, Desa Batu Penjemuran, Desa Jati Kesuma dan Desa Kuta Tengah. Kelima desa ini dipilih sebagai sampel dikarenakan kelimanya memiliki kesamaan ciri yaitu mendapat pengaruh dari corak kehidupan kota karena jaraknya tidak jauh dari Kota Medan dan Ibukota Kecamatan Namorambe, sehingga pola prilaku penduduknya sudah dipengaruhi pola prilaku penduduk urban. Selain itu, kelima desa juga berada di sepanjang jalan utama menuju Ibukota Kecamatan Namorambe.
C. Populasi dan Sampel
56
Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial: Dasar-Dasar Aplikasi (Jakarta: Rajawali Press, 2000), hal. 21.
35
Universitas Sumatera Utara
1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 57 Berdasarkan penjelasan tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kepala Desa dan Perangkat Desa yang ada di kelima desa tersebut dengan rincian sebagai berikut: a. Kepala Desa dan Perangkat Desa Delitua
: 12 Orang
b. Kepala Desa dan Perangkat Desa Batu Penjemuran : 8 Orang c. Kepala Desa dan Perangkat Desa Ujung Labuhan
: 9 Orang
d. Kepala Desa dan Perangkat Desa Jati Kesuma
: 9 Orang
e. Kepala Desa dan Perangkat Desa Kuta Tengah
: 7 Orang
Jadi secara keseluruhan yang menjadi populasi dalam penelitian ini berjumlah 45 orang. 2. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya, dengan kata lain sampel adalah bagian dari populasi. 58 Pengambilan sebagian itu dimaksudkan sebagai representatif dari seluruh populasi, sehingga kesimpulan juga berlaku bagi keseluruhan populasi. Menurut Arikunto, bila populasi kurang
dari 100 orang, maka diambil
keseluruhannya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika populasinya lebih dari 100 orang, maka dapat diambil 10-15 persen atau 20-25 persen sampel atau lebih. 59 Oleh karena itu, merujuk pada pernyataan diatas,
57
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi Negara (Bandung: Alfabeta, 2005), hal. 90. Singarimbun, Op. Cit,.hal. 152 59 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal. 104. 58
36
Universitas Sumatera Utara
dikarenakan populasi dalam penelitian ini kurang dari 100 orang, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi (100 persen), yaitu 45 orang.
D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua macam data menurut klasifikasi dan jenis sumbernya, yaitu: 1. Pengumpulan data primer, adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer tersebut dilakukan dengan instrumen sebagai berikut: a. Metode angket (quetioner), yaitu pemberian daftar pertanyaan secara tertutup kepada responden yang dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban. b. Metode wawancara (interview), yaitu mengadakan tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang terkait dan memiliki relevansi terhadap masalah penelitian. c. Metode observasi (observation), yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap fenomena-fenomena yang berkaitan dengan fokus penelitian. 2. Pengumpulan data sekunder, yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan dengan menelaah sejumlah buku, karya ilmiah, dan dokumen/arsip yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
E. Teknik Penentuan Skor Untuk menganalisa data yang diperoleh dalam penelitian, maka peneliti menggunakan teknik penentuan skor. Teknik penentuan skor yang digunakan adalah memakai skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner responden. Adapun skor yang ditentukan untuk setiap pertanyaan adalah sebagai berikut:
37
Universitas Sumatera Utara
1. Untuk alternatif jawaban a diberi skor 5 2. Untuk alternatif jawaban b diberi skor 4 3. Untuk alternatif jawaban c diberi skor 3 4. Untuk alternatif jawaban d diberi skor 2 5. Untuk alternatif jawaban e diberi skor 1 Untuk mengetahui kategori jawaban responden dari masing-masing variabel tergolong tinggi, sedang atau rendah maka terlebih dahulu ditentukan skala intervalnya dengan cara sebagai berikut: Skor tertinggi – skor terendah Banyaknya bilangan =
5-1 5
= 0,8 Sehingga dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel, yaitu: Kategori
Nilai
Sangat tinggi
4,24 – 5, 00
Tinggi
3, 43 – 4, 23
Sedang
2, 62 – 3, 42
Rendah
1, 81 – 2, 61
Sangat rendah
1, 00 − 1, 80
F. Teknik Analisa Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif, yaitu analisis yang digunakan untuk menguji hubungan atau pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain dengan menggunakan perhitungan statistik. 1. Koefisien Korelasi Product Moment
38
Universitas Sumatera Utara
Metode ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh (koefisien korelasi) yang ditimbulkan oleh variabel bebas (good local governance) terhadap variabel terikat (efektivitas fungsi pemerintah desa).Untuk mengetahui koefisien korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat, maka digunakan rumus Product Moment 60: n∑ XY − (∑ X ) (∑ Y )
rxy =
2 2 2 2 (n∑ X )− (∑ X ) (n∑ Y ) − (∑ Y )
{
}
Keterangan : rxy : koefisien korelasi n : sampel ∑x : jumlah skor x ∑y : jumlah skor y Dari hasil perhitungan, akan memperlihatkan tiga kemungkinan yaitu: a. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol (r = 0), berarti hubungan kedua veriabel yang diuji tidak ada. b. Koefisien korelasi yang diperoleh positif (r = +), artinya kedua variabel memiliki hubungan positif dimana kenaikan nilai variabel yang satu diikuti kenaikan nilai variabel yang lain. c. Koefisien korelasi yang diperoleh negatif −), (r =artinya kedua variabel memiliki hubungan yang negatif dimana meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunnya variabel yang lain.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran angka sebagi berikut:
60
Sugiyono, Op. Cit., hal. 212.
39
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Interpretasi Korelasi Product Moment Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0.00 – 0.199
Sangat Rendah
0.20 – 0.399
Rendah
0.40 – 0.599
Sedang
0.60 – 0.799
Tinggi
0.80 – 1.00
Sangat Tinggi
Dengan nilai r yang diperoleh, maka dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel korelasi. Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan. Bila nilai r tersebut signifikan, artinya hipotesis alternatif (Ha) dapat diterima. 2. Uji “t” Untuk menguji hipotesis, pengaruh antara penerapan prinsip-prinsip good local governance (X) terhadap efektivitas fungsi pemerintah desa (Y), maka digunakan pengujian dengan rumus “t” yaitu: t =
r
n−2 1− r2
3. Koefisien Determinasi Koefisien
determinasi
digunakan
untuk
mengetahui
seberapa
besar
(persentase) pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk menghitung kontribusi good local governance terhadap efektivitas fungsi pemerintah desa maka digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut: D = (rx,y)² x 100 %
Keterangan :
40
Universitas Sumatera Utara