BAB II METODE PENELITIAN
2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang penulis gunakan adalah bentuk penelitian korelasional, yaitu penelitian yang tujuannya adalah untuk melihat adakah pengaruh dan seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Dan untuk memperkuat hipotesis tersebut, maka penulis menggunakan analisis kuantitatif sehingga diharapkan dapat menjelaskan apakah ada pengaruh pendidikan dan pelatihan (Diklat) terhadap produktivitas kerja guru TK di kabupaten Asahan.
2.2 Lokasi Penelitian Adapun yang menjadi lokasi penelitian ini adalah Kantor
Dinas
Pendidikan Kabupaten Asahan 2.3 Populasi dan Sampel 2.3.1 Populasi Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian yang dapat berupa manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai test, atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Guru TK yang Ada di Kabupaten Asahan yang berjumlah 126 orang.
33 Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sebagian itu dimaksudkan sebagai refresentatif dari seluruh populasi, sehingga kesimpulan juga berlaku bagi keseluruhan populasi. Menurut Arikunto, bila populasi kurang dari 100 orang, maka diambil keseluruhannya,
sehingga
penelitiannya
merupakan
penelitian
populasi.
Selanjutnya jika populasi lebih dari 100 orang, maka dapat diambil 10-15 persen atau 20-25 persen sampel atau lebih. Penulis mengambil sampel penelitian sebanyak 30 persen dari populasi penelitian yakni berjulah 38 orang.
2.4 Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder, dimana dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara: 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap gejala-gejala yang dapat diamati dari objek penelitian. Cara-cara yang dilakukan adalah: a) Angket (kuesioner), yaitu mengajukan pertanyaan secara tertutup yang disebarkan kepada guru TK di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. b) Metode wawancara (interview), yaitu mengadakan tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang terkait dan memiliki relevansi terhadap masalah penelitian.
34 Universitas Sumatera Utara
2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang mendukung data primer yang diperoleh dari: a) Penelitian kepustakaan yang bersumber dari buku-buku. b) Dokumentasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan Sumatera Utara dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan masalah penelitian. 2.5 Teknik Penentuan Skor Untuk menganalisa data yang diperoleh, dianalisis dengan analisis kuantitatif dengan melihat korelasi antara variabel X dengan variabel Y. Teknik penentuan skor dalam penelitian ini adalah dengan memakai skala ordinat untuk menilai secara umum jawaban dari angket. Adapun penentuan skor adalah: Jawaban a diberi skor 5 Jawaban b diberi skor 4 Jawaban c diberi skor 3 Jawaban d diberi skor 2 Jawaban e diberi skor 1 Untuk penentuan klasifikasi jawaban variable didasarkan atas skala interval dengan terlebih dahulu menghitung panjang kelas (p) yang ditentukan dengan: p
ren tan g …. banyakkelas
Rentang = skor maksimum – skor minimum p
5 1 5
p 0,8
35 Universitas Sumatera Utara
Sehingga dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel, yaitu: Kategori jawaban responden.
Kategori
Nilai
Sangat Tinggi
4,24 - 5,00
Tinggi
3,43 – 4,23
Sedang
2,62 – 3,42
Rendah
1,81 – 2,61
Sangat Rendah
1,00 – 1,80
2.6 Teknik Analisis Data 2.6.1 Koefisien Korelasi Product Moment Selanjutnya untuk mengetahui hubungan antara variable digunakan analisis korelasi Product Moment sebagaiman disebutkan Sugiyono dengan rumus sebagai berikut:
r
n XY X Y
n X
2
X n Y 2 Y 2
2
Keterangan : r = Koefisien korelasi antara X dan Y X = Skor variabel bebas (Pendidikan dan Pelatihan / DIKLAT) Y = Skor Variabel terikat (Produktivitas Kerja) n = Jumlah Responden
36 Universitas Sumatera Utara
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi angka sebagai berikut:
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,00
Sangat Kuat
Dengan nilai r yang diperoleh, maka dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel korelasi. Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan. Bila nilai r tersebut signifikan, artinya hipotesis alternatif (Ha) diterima. 2.6.2 Uji “t” Untuk menguji keberartian koefisien antara variable, digunakan uji statistic t dengan rumus:
t
r n2 1 r2
(Sutrisno hadi,2001:365) Kriteria pengujian adalah: -
jika harga t hitung < t tabel maka hipotesis alternatif ditolak.
-
jika harga t hitung > t tabel maka hipotesis alternatif diterima.
37 Universitas Sumatera Utara
2.6.3 Koefisien Determinan Selanjutnya untuk mengetahui besarnya hubungan variable bebas dengan variable terikat, maka digunakan uji determinasi (D) dimana : D r xy x100% 2
Keterangan: D = Koefisien Determinan r = Koefisien korelasi Product Moment antara X dan Y
38 Universitas Sumatera Utara