Bab ini memuat latar belakang masalh, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, hipotesis, definisi konsep, definisi operasional, dansistematika penulisan. BAB II
:
METODE PENELITIAN
Bab ini ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data. BAB III
:
PENYAJIAN DATA
Bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan dokumentasi yang akan dianalisa, serta memuat pembahasannya atau interpretasi dari data-data yang disajikan pada bab sebelumnya. BAB IV
:
ANALISA DATA
Bab ini berisi analisa dari hasil dilapangan dan dokumentasi. BAB V
:
PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan dan saran atas hasil penelitian yang telah dilakukan .
BAB II METODE PENELITIAN
II.1. Bentuk Penelitian Adapun bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian korelasional
dengan melakukan pendekatan kuantitatif dan
menggunakan rumus statistik untuk membantu menganalisa data dan fakta yang diperoleh. Meskipun secara keseluruhan bentuk penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mempergunakan teknik statistik di dalam menganalisa permasalahan penelitian, Penulis juga menggunakan teknik wawancara yang bersifat sebagai penegasan terhadap hasil kuesioner yang diedarkan . dengan demikian, secara tidak langsung bentik penelitian ini juga membutuhkan penguatan- penguatan hasil wawancara di samping penggunaan data dan informasi secara kuantitatif. II.2. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Kantor Camat Medan Baru Sumatera Utara dengan alamat Jln. Rebab No.34 Medan. II.3. Populasi dan Sampel II.3.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:90). Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Kantor Camat Medan Baru.
II.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harap betul-betul representative.(Sugiyono, 2005:91). Untuk menentukan jumlah sampel penulis menggunakan teknik penarikan sampel berdasarkan jumlah populasi. Hal ini dikarenakan jumlah populasi yang kurang dari 100 orang. Maka jumlah sampel yang di gunakan adalah seluruh jumlah pegawai yang bekerja di Kantor Camat Medan Baru sebanyak 29 orang. Dalam penellitian ini peneliti juga memakai key informan untuk mendukung penjelasan data kuesioner dalam penelitian ini, adapun key informan dalam penelitian ini adalah Camat Medan Baru, Sekretaris, dan Kasubbag umum/ kepegawaian yang keseluruhannya berjumlah 3 orang yang diambil dengan menggunakan metode purposive atau secara sengaja berdasarkan pertimbangan tertentu.
II.4. Teknik Pengumpulan Data Dalam peneliti ini penulis menggunakan dua macam data menurut klasifikasi jenis dan sumbernya, yaitu: 1. Teknik pengumpulan data primer Teknik pengmpulan data primer tersebut dilakukan dengan instrument sebagai berikut: a. Metode Angket/ Kuesioner digunakan sebagai alat pendamping dalam mengumpulkan data. Daftar dibuat pertanyaan semi terbuka yang member pilihan jawaban pada responden dan memberikan penjelasanpenjelasan yang diperlukan oleh penullis
b. Metode
Wawancara,
yaitu
teknik
pengumpulan
data
dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung kepada pihak yang berhubungan dengan penelitia. Penelitian ini melakukan wawancara langsung dengan Camat Medan Baru, Sekretaris, dan Kasubbag umum/ kepegawaian yang keseluruhannya berjumlah 3 orang. Dimana Camat adalah sebagai infoman kunci. c. Metode Observasi, yaitu pelaksanaan pengamatan secara langsung terhadap fenomena-fenomena yang berkaitan dengan focus penelitian. 2. Teknik pengumpulan data sekunder : a. Penelitian kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi melalui literature yang relevan dengan judul penelitian seperti buku-buku, artikel dan makalahyang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti. b. Studi dokumentasi yaitu dengan cara memperoleh data melalui pengkajian dan penelaahan terhadap catatan penulis maupun dokumendokumen yang berkaitan dengan masalah-masalah yang diteliti.
II.5. Teknik Penentuan Skor Teknik Pengumpulan oleh nilai yang digunakan untuk penelitian ini adalah memakai skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner yang disebarkan kepada responden (Singarimbun, 1995 :102) Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing-masing alternatif jawaban apakah tergolong dengan skala sebagai berikut : 1. Untuk pilihan jawaban a diberi nilai / skor 5
2. Untuk pilihan jawaban b diberi nilai / skor 4 3. Untuk pilihan jawaban c diberi nilai / skor 3 4. Untuk pilihan jawaban d diberi nilai / skor 2 5. Untuk pilihan jawaban e diberi nilai / skor 1 Untuk mengetahui atau menetukan kategori jawaban responden dari masing-masing variabel tergolong tinggi, sedang, atau rendah, maka terlebih dahulu ditentukan skala intervalnya dengan cara sebagai berikut:
Skor tertinggi – Skor terendah Banyak bilangan 5-1 5 =0,8 Sehingga dengan demikian dapat ditentukan kategori jawaban responden masing-masing variabel, yaitu : a. Skor untuk kategori sangat tinggi
= 4,21 – 5,00
b. Skor untuk kategori tinggi
= 3,41 – 4,20
c. Skor untuk kategori sedang
= 2,61 – 3,40
d. Skor untuk kategori rendah
= 1,81 – 2,60
e. Skor untuk kategori sangat rendah
= 1,00 – 1,80
II.6. Teknik analisa Data Korelasi sederhana digunakan untuk mengukur besarnya hubungan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) adalah korelasi pearson product
moment. Penggunaan teknik korelasi seperti ini didasarkan atas sumber yang diperoleh penulis serta adanya interval data yang berguna untuk melihat apakah jawaban responden tergolong tinggi, sedang, rendah. 1. Koefisien Korelasi Pearson Product Moment Adapun rumus koefisien Korelasi Pearson Product Moment (Sugiyono, 2004 :212) adalah sebagai berikut : r xy =
{N .Σ
N .Σ ΧΥ − (Σ Χ )(Σ Υ ) Χ2
}{
− (Σ Χ ) 2 N .Σ Υ 2 − (Σ Υ ) 2
}
Keterangan : r xy
= Angka indeks Korelasi “r” Pearson Product Moment
N
= Populasi
∑ xy
= Jumlah Perkalian antra skor x dan Skor y
∑x
= Jumlah skor x
∑y
= Jumlah skor y
Untuk menentukan hubungan kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Nialai r yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diakui oleh nilai variabel yang lain. b. Nilai r negatif menunjukkanhubungan kedua variabel negatif, artinya menurunnya nilai variabel yang satu dngan diikuti meningkatnya nilai variabel yang lain.
c. Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak menunjukkan hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (Koefisien Korelasi), digunakan penafsiran interpretasi angka yang dikemukakan oleh (Sugiyono, 2004:214), yaitu:
Tabel 1 : Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi Inteprestasi Koefisien
Tingkat hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Tinggi
0,80 – 1,000
Sangat Tinggi
Sumber : Sugiyono (2004:214)
Dengan nilai R xy yang diperoleh, kita dapat melihat secara langsung melalui tabel korelasi yang menguji apakah nilai r yang kita peroleh tersebut berarti atau tidak, tabel korelasi ini mencatumkan batasbatas r yang signifikan tertentu, dalam hal ini signifikan,5,00(%) bila nilai r yang signifikan artinya hipotesis alternatif dapat diterima.
2. Koefisien Determinant Teknik ini digunakanberapa persen besarnya pengaruh variabel bebas/ independen (X) terhadap variabel terikat/ dependen (Y). Perhitungan dilakukan dengan menguadtratkan nilai koefisienpearson Product moment (r xy )2 x 100 (%) D = (r xy )2 x 100 (%)
Keterangan : D
= koefisien Determinant
(r xy )2 = Koefisien Pearson Product Moment antara x dan y.
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
III.1 Gambaran Kota Medan III.1.1 Kota Medan secara Geografis Secara umum ada 3 (tiga) faktor utama yang mempengaruhi kinerja pembangunan kota, (1) faktor geografis, (2) faktor demografis dan (3) faktor sosial ekonomi. Ketiga faktor tersebut biasanya terkait satu dengan lainnya, yang