BAB II METODE PENELITIAN 2.1Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif
dengan
menggunakan
analisa
kuantitatif
yang
menggambarkan kenyataan yang penulis teliti. Menurut Nawawi, Hadari (1990 : 64)16 metode deskriptif memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau masalah yang bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki serta diiringi dengan interpretasi rasional yang akurat. Dimana penelitian ini menjelaskan keadaan dari objek penelitian dan mencoba menganalisa untuk memberi kebenarannya berdasarkan data-data yang diperoleh. Sedangkan pendekatan kuantitatif diterapkan dengan menggunakan rumus statistik untuk membantu dalam menganalisa data dan fakta yang diperoleh (Arikunto, 1993 : 15).17
2.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. PLN (Persero) Area Medan yang beralamat Jl. Listrik No. 8 Medan.
2.3 Populasi dan Sampel 1. Populasi Yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005 : 90).
16
Nawawi, Hadari. 1990. Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada Press. Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi). Jakarta : PT. Rineka Cipta. 17
Universitas Sumatera Utara
Dari pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja pada kantor PT. PLN (Persero) Area Medanyang berjumlah 300 orang. 2. Sampel Yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya. Dengankata lain, sampel merupakan bagian dari populasi. Pengambilan sebagian itu dimaksudkan sebagai representasi dari seluruh populasi sehingga kesimpulan juga berlaku bagi keseluruhan populasi. Dalam penelitian ini, seluruh karyawan pada Kantor PT. PLN (Persero) Area Medanyang berjumlah 300 orang. Menurut Arikunto (1993 : 104), apabila subjek penelitian kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Apabila populasi lebih dari 100, maka dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% sampel atau lebih. Dengan demikian berdasarkan teori diatas, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 10% karyawan pada kantor PT. PLN (Persero) Area Medan yang berjumlah 30 orang. 2.4
Data dan Teknik Pengumpulan Data
2.4.1 Sumber Data Adapun Sumber data penelitian terdiri atas : 1. Sumber data Primer Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.
Universitas Sumatera Utara
2. Sumber data sekunder Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data
dokumenter)
yang
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
2.4.2 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan- keterangan dan data data yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Teknik Pengumpulan Data Primer Adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrumen : - Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi dengan alternatif jawaban yang tersedia dalam bentuk angket kepada responden. - Observasi, yaitu kegiatan mengamati secara langsung objek penelitian dengan mencatat gejala-gejala yang ditemukan di lapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan sebagai acuan yang berkenaan dengan topik penelitian.
Universitas Sumatera Utara
2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder Adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi dan bahanbahan kepustakaan yang diperlukan untuk mendukung data primer. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan instrumen : - Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari bukubuku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti. - Studi dokumenter, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan catatan-catatan tertulis yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang menyangkut masalah yang diteliti dengan instansi terkait.
2.5 Instrumen Penelitian 2.5.1 Teknik Penentuan Skor Teknik penentuan skor yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penentuan skor melalui berbagai pertanyaan yang diajukan kepada responden. Kemudian akan ditentukan skor dari setiap jawaban sehingga menjadi data yang kuantitatif. Dan dari setiap alternatif jawaban (a,b,c,d) akan diberikan skor yang berbeda, yaitu : - untuk jawaban yang memilih a diberi skor 4 - untuk jawaban yang memilih b diberi skor 3 - untuk jawaban yang memilih c diberi skor 2 - untuk jawaban yang memilih d diberi skor 1
Universitas Sumatera Utara
Kemudian untuk uji skorsing pada data dan informasi dengan cara memberi skor pada data dan informasi yang dianalisis dan kemudian dihitung kumulatif yang akhirnya dapat dihitung rata-rata persentasenya. Hasilnya dapat digunakan untuk pengambilan kesimpulan yang dapat memberikan arahan terhadap saran atau rekomendasi sebagai upaya pemecahan masalahnya. Untuk menentukan jawaban responden termasuk ke dalam golongan jawaban yang tinggi, sedang, atau rendah terlebih dahulu ditentukan skala intervalnya dengan cara sebagai berikut : Skor tertinggi – Skor terendah _____________________________ Banyaknya Bilangan
Maka diperoleh : (4 – 1) / 4 = 0,75. Sehingga dengan demikian, interval adalah 0,75. Kategori jawaban responden dapat diklasifikasikan dengan urutan sebagai berikut : -
skor untuk kategori tinggi
= 3,25 - 4,00
-
skor untuk kategori sedang
= 2,49 - 3,24
-
skor untuk kategori rendah
= 1,73 - 2,48
-
skor untuk kategori sangat rendah
= 0,97 - 1,72
Dari hasil pembagian tersebut, maka akan dapat diketahui jawaban responden termasuk dalam kategori mana.
2.5.2 Pengujian Instrumen Penelitian Instrumen penelitian diharapkan dapat memberikan data-data yang sesuai,maka perlu diadakan pengujian terhadap instrument antara lain:
Universitas Sumatera Utara
2.5.2.1 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan nilai tabel untuk degree offreedom (df) = n-2 dengan alpha 0.05. Jika rhitung lebih besar dari rtabel dan nilai r positif, maka butir atau pertanyaan dikatakan valid.
Uji Validitas digunakan rumus korelasi Product Momen Pearson (Arikunto, 2006 : 72) sebagai berikut: ∑
=
∑
√
Keterangan
∑ ∑
:r
∑
∑
= Koefisien korelasi antara gejala x dan y
N
= Jumlah Sampel
∑
= Jumlah skor x
∑
= Jumlah skor y
∑
= Jumlah hasil kali antara x dan y Nilai
∑
yang diperoleh kemudian diuji signifikansi koefisien
korelasinya dengan rumus Uji-t (Suharyadi, 2004 : 466) yaitu:
t=
√ √
Universitas Sumatera Utara
Nilai Bila
yang diperoleh kemudian di konsultasikan dengan dari rumus diatas lebih besar dari
dinyatakan valid,dan sebaliknya jika
(
. ), maka
lebih kecil dari
(
), maka dinyatakan tidak valid. 2.5.2.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal indikator – indikator sebuah variabel bentukan yang menunjukkan derajat sampai dimana masing masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum. Pada uji reliabilitas digunakan Cronbach Alpha (α-Cronbach) untuk uji tiap dimensi tingkat-1 dan/atau tingkat-2. Jika skala itu dikelompokkan ke dalam 5 kelas dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut : 1. Nilai Alpha Cronbach’s 0,00 s.d 0,20 berarti kurang reliabel 2. Nilai Alpha Cronbach’s 0,20 s.d 0,40 berarti agak reliabel 3. Nilai Alpha Cronbach’s 0,40 s.d 0,60 berarti cukup reliabel 4. Nilai Alpha Cronbach’s 0,60 s.d 0,80 berarti reliabel 5. Nilai Alpha Cronbach’s 0,80 s.d 1,00 berarti sangat reliabel18.
Rumus Spearman Brown adalah sebagai berikut :
Keterangan :
= reliabilitas internal seluruh instrumen = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
18
PB. Triton, Riset Statistik Parametrik, Yogyakarta : ANDI,2006, Hal. 248.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Teknik Analisa Data Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel terikat. Adapun metode statistik yang digunakan adalah:
2.6.1 Koefisien Korelasi Product Moment Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan tinggi rendahnya hubungan antar variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) (Sugiyono, 2005:212).
Cara perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut :
=
∑
√
Keterangan
∑
∑
∑
∑
:
= Koefisien korelasi antara gejala X dan Y N
∑
∑
= Jumlah Sampel
∑
= Jumlah skor X
∑
= Jumlah skor Y
∑
= Jumlah hasil kali antara x dan y
Untuk melihat hubungan antara kedua variabel dari hasil perhitungan, maka dapat dirumuskan dengan memberikan tiga kemungkinan mengenai hubungan antara kedua variabel yaitu: a.
Nilai
positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif
dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti dengan variabel yang lain.
Universitas Sumatera Utara
b.
Nilai
negatif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan negatif
dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti oleh turunnya variabel kedua. c.
Nilai r sama dengan nol artinya kedua variabel tidak menunjukkan hubungan dimana variabel pertama tetap meskipun variabel lain berubah. Ketentuannya adalah bila
lebih kecil dari
(
maka Ho diterima dan Ha ditolak.Sebaliknya, apabila (
) lebih besar dari
) maka Ha diterima.Menurut Sugiyono (2007) pedoman
untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut: 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80
-
0,199 0,399 0,599 0,799 1,000
= sangat rendah = rendah = sedang = kuat = sangat kuat
Nilai korelasi ini mencantumkan batas-batas r signifikan tertentu dalam hal ini yang signifikan 5%. Bila nilai r tersebut adalah signifikan berarti hipotesa kerja/hipotesa alternatif dapat diterima. Pada korelasi product moment data harus berskala interval maka data berskala ordinal harus ditransformasikan terlebih dahulu menjadi skala interval dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: a.
Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan pada setiap butir ditentukan beberapa orang yang mendapat skor 1,2,3, dan 4 yang disebut frekuensi.
b.
Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.
Universitas Sumatera Utara
c.
Menentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor.
d.
Menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh
e.
Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh fengan menggunakan nilai tabel tinggi densitas dengan rumus : √
f.
{
}
Menentukan nilai setiap skala untuk setiap kategori Scale=
g.
Hitung skor (nilai hasil transformasi) untuk setiap kategori melalui persamaan Score =scare value + scare value min+1
2.6.2 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi (Uji “t”) Untuk mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat hubungan yang independen atau tidak maka perlu dilakukan uji independen. Dimana sampel yang diambil dari populasi normal bervariabel dua berukuran n memiliki koefisien korelasi
r,maka
dapat
digunakan
uji
statistik
t
dengan
rumus
(suharyadi,2004:466):
t=
√ √
Universitas Sumatera Utara
keterangan : t
= nilai hitung
r
= nilai koefisien korelasi
n
= jumlah data pengamatan
bentuk alternatif untuk menguji hipotesis Ho bisa Ha :
atau Ha :
2.6.3 Koefisien Determinasi Koefisien determinan digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Adapun rumus koefisien determinasi “D” yaitu (sugiyono, 2005 : 212)
D= (r Keterangan : D
x 100%
= koefisien determinan
rxy
= koefisien korelasi product moment antara X dan Y
2.6.4 Regresi Linear Sederhana Regresi
sederhana
didasarkan
pada
hubungan
fungsional
ataupun
kausal/sebab akibat satu variabel independen (variabel bebas) dengan satu variabel dependen (variabel terikat). Persamaan umum regresi linear sederhana adalah (sugiyono,2005:204-206): Y = a + Bx Keterangan :Y
= Subjek dalam variabel dependen yang dipredisikan
a
= Harga Y bila X = 0 harga konstan)
B
= angka arah atau koefisien regresi peningkatan atau Penurunan variabel
X
= Subjek variabel independen yang mempunyai nilai Tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Harga a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
a=
b=
∑
∑ ∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑ ∑
Universitas Sumatera Utara