IDIOM REDUPLIKASI DALAM BAHASA SASAK DI KECAMATAN PRAYA KABUPATEN LOMBOK TENGAH
JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Studi Strata Satu(S1) pada Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Oleh BAIQ FAHRIATIN BAKRI NIM. E1C 012 013
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016
i
IDIOM REDUPLIKASI DALAM BAHASA SASAK DI KECAMATAN PRAYA KABUPATEN LOMBOK TENGAH
Baiq Fahriatin Bakri, Kaharuddin, Khairul Paridi
PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH UNIVERSITAS MATARAM
e-mail:
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Idiom Reduplikasi dalam Bahasa Sasak Di Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah 1) bagaimanakah bentuk-bentuk idiom idiom reduplikasi dalam bahasa Sasak di Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah?, 2) bagaimanakah makna yang terkandung dalam idiom reduplikasi dalam bahasa Sasak di Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah?, 3) bagaimanakah fungsi idiom reduplikasi dalam tuturan bahasa Sasak di Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah?. Tujuan penelitian ini yaitu untuk 1) mengetahui bentuk-bentuk idiom reduplikasi dalam bahasa Sasak di Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah, 2) untuk mengetahui makna idiom reduplikasi dalam bahasa Sasak di Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah, 3) untuk mengetahui fungsi idiom reduplikasi dalam tuturan bahasa Sasak di Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah. Dalam pengumpulan data penelitian digunakan metode introspektif dan metode simak. Metode introspektif digunakan dalam hal kerja sama informan dengan peneliti dibantu dengan teknik libat cakap dan teknik catat. Penyajian hasil analisis data menggunakan Metode Padan Ekstralingual dan Metode Padan Intralingual dengan Teknik Hubung Banding Menyamakan Hal Pokok (HBSP) serta dengan menggunakan metode distribusional. Langkah-langkahnya dengan cara 1) mengidentifikasi data, 2) mengklasifikasi data, 3) menganalisis data, 4) menarik kesimpulan. Bentuk idiom penuh dan bentuk idiom sebagian dikelompokkan berdasarkan makna pembentuknya. Selanjutnya makna idiom dan fungsi idiom dijelaskan satu persatu.
Kata kunci: Bentuk, Makna, dan Fungsi Idiom Reduplikasi
ii
REDUPLICATION IDIOM OF SASAK LANGUAGE IN PRAYA CENTRAL LOMBOK
Baiq Fahriatin Bakri, Kaharuddin, Khairul Paridi
PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH UNIVERSITAS MATARAM
e-mail:
[email protected]
ABSTRACT
This study entitled Reduplication idiom of Sasak language in Praya central Lombok. Arised questions from this research were 1). What are the forms of Sasak reduplication idiom in Praya central Lombok?2). what kind of meaning that are contained in reduplication idiom? 3) what are the functions of Sasak language utterances in Praya central Lombok?. The purposes of this research were 1). To know the forms of Sasak reduplication idiom, 2) to know the meaning of Sasak reduplication idiom, and 3) to know the function of reduplication idiom of Sasak language in Praya central Lombok. Introspective and listening methods were applied in collecting the data for this research. Introspective method was used for collaborative work between the informants and the researcher with written and verbal techniques. Extralingua and intralingua matching method with comparing and contrasting the main idea relationship were used to deliver the data analysis. The steps in analyzing the data were data identification, data classification, data analysis, and conclusion. Full idiom ad half idioms were classified based on the meaning formation. Finally, the meaning and the function of idioms were explained one by one. Key words: form, meaning, and function of reduplication idiom.
iii
„berani‟ yang mendapat perulangan
BAB I
dan
PENDAHULUAN
digabungkan
1.1 Latar Belakang Bahasa
„lalat‟
kelikit
digunakan
dan
membentuk
ketika makna
idiom yaitu „berani tetapi sebenarnya
untuk
menyampaikan suatu ide, pikiran,
penakut‟.
hasrat, dan keinginan kepada orang
dikelompokkan
lain. Ketika kita menyampaikan ide,
idiom sebagian karena makna idiom
pikiran, hasrat, dan keinginan kepada
bani-bani
seseorang baik secara lisan maupun
sebenarnya penakut‟ masih merujuk
tertulis,
pada
orang
tersebut
bisa
Bentuk ke
kelikit
salah
satu
dalam „berani
makna
tersebut bentuk tetapi
unsur
menangkap apa yang kita maksud,
pembentuknya yaitu bani „berani‟.
tiada lain karena ia memahami makna
Bentuk
yang
dengan nama binatang yang terbentuk
dituangkan
melalui
bahasa
ini
dikategorikan
idiom
dari kata kelikit „lalat‟.
tersebut. Fungsi bahasa adalah untuk
Berdasarkan paparan di atas,
menyampaikan suatu makna kepada
peneliti
seseorang baik secara lisan maupun
bahasa Sasak di Kecamatan Praya
tertulis. Jika mengkaji tentang makna,
Kabupaten Lombok Tengah tertarik
maka dalam tataran linguistik dapat
untuk melakukan penelitian tentang
dijelaskan melalui kajian ilmu tentang
idiom khususnya idiom reduplikasi
makna
dalam bahasa Sasak. Di daerah tempat
atau
disebut
semantik.
yang
merupakan
Semantik adalah cabang ilmu yang
peneliti
meneliti arti atau makna. Salah satu
digunakan oleh berbagai kalangan
objek kajia Idiom tidak hanya terdapat
mulai dari orang tua hingga remaja
dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi
masih menggunakan idiom untuk
juga terdapat pada bahasa daerah.
menyampaikan makna secara tidak
Sebut saja bahasa daerah yang ada di
langsung, di samping itu juga idiom
pulau Lombok, yakni bahasa Sasak
sebagai salah satu strategi untuk
khususnya bahasa Sasak yang berada
pemertahanan bahasa Sasak tersebut.
di
Makna
Kecamatan
Praya
Kabupaten
tinggal
yang
idiom
penutur
dimaksud
masih
berupa
Lombok Tengah. Dalam bahasa Sasak
perhalusan makna atau juga sebagai
terdapat beberapa bentuk idiom yang
bentuk ejekan dan sindiran. Oleh
sering kita dengar seperti „bani-bani
karena itu, untuk melestarikan bahasa
kelikit’ terdiri dari dua kata yaitu bani
sendiri dan sebagai pengetahuan bagi 1
orang lain, peneliti mengangkat judul
Kecamatan
”Idiom Reduplikasi dalam Bahasa
Lombok Tengah.
Sasak di Kecamatan Praya Kabupaten
3.
Lombok Tengah”.
Kabupaten
Untuk mengetahui fungsi idiom reduplikasi dalam tuturan bahasa Sasak
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, penelitian
Praya
yang
berjudul
di
Kecamatan
Praya
Kabupaten Lombok Tengah.
“Idiom
1.4 Manfaat
Reduplikasi dalam Bahasa Sasak di
Dari penelitian yang akan dilakukan
Kecamatan Praya Kabupaten Lombok
ini diharapkan dapat memberikan
Tengah” ini mengangkat beberapa
manfaat, baik manfaat teoritis maupun
rumusan masalah:
manfaat praktis.
1.
Bagaimanakah
bentuk-bentuk
1.4.1
Manfaat Teoritis
idiom reduplikasi dalam bahasa Sasak
di
Kecamatan
Penelitian tentang idiom
Praya
reduplikasi ini diharapkan dapat
Kabupaten Lombok Tengah? 2.
Bagaimanakah
idiom
sebagai bentuk pelestarian bahasa
reduplikasi dalam bahasa Sasak di
daerah, khususnya bahasa daerah
Kecamatan
yang ada di pulau Lombok yakni
dalam
Praya
Kabupaten
Bagaimanakah
bahasa Sasak. fungsi
idiom
1.4.2
Manfaat Praktis
reduplikasi dalam tuturan bahasa Sasak
di
Kecamatan
Penelitian ini diharapkan
Praya
dapat memberikan manfaat bagi
Kabupaten Lombok Tengah?
yang ingin mendalami bahasa Sasak khususnya tentang idiom
1.3 Tujuan Penelitian
ini
memiliki
beberapa
reduplikasi di Kecamatan Praya
tujuan sebagai berikut:
Kabupaten
1.
Untuk mengetahui bentuk-bentuk
Selain
idiom reduplikasi dalam bahasa
diharapkan
Sasak
pedoman
2.
berupa
perkembangan ilmu bahasa serta
Lombok Tengah? 3.
manfaat
yang
terkandung
makna
memberikan
di
Kecamatan
Praya
Lombok
itu,
Tengah.
penelitian dapat
atau
acuan
ini
menjadi dalam
Kabupaten Lombok Tengah.
pembelajaran bahasa Sasak oleh
Untuk mengetahui makna idiom
masyarakat Sasak.
reduplikasi dalam bahasa Sasak di
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2
2.1 Penelitian Relevan
Kata semantik ini kemudian disepakati
3
Abdul Rahim (2013) dalam penelitian
sebagai istilah yang digunakan untuk
yang berjudul “Analisis Bentuk dan
bidang
Makna Idiom Bahasa Sasak Dialek (a-
hubungan antara tanda-tanda linguistik
e)
Lendang
dengan hal-hal yang ditandainya. Dengan
Kecamatan Wanasaba Lombok Timur.
kata lain, bidang studi dalam linguistik
Pada penelitian ini, Abdul Rahim
yang mempelajari makna atau arti dalam
mengungkapkan penelitiannya tentang
bahasa. Oleh karena itu, kata semantik
bentuk-bentuk idiom dalam bahasa
dapat diartikan sebagai ilmu tentang
Sasak
strukturnya,
makna atau tentang arti, yaitu salah satu
pembagian bentuk idiom berdasarkan
dari tiga tataran analisis bahasa : fonologi,
keeratan unsur-unsur pembentuknya,
gramatika, dan semantik (Chaer, 1990: 2).
di
Desa
Lengkok
berdasarkan
serta pembahasan makna dan fungsi
linguistik
yang
mempelajari
2.2.2 Definisi Idiom
idiom bahasa Sasak dialek (a-e) di
Alwasilah
(1993:
165)
Desa Lengkok Lendang Kecamatan
menyebutkan bahwa idiom adalah
Wanasaba Lombok Timur. Penelitian
grup
Abdul Rahim ini lebih difokuskan pada
makna tersendiri yang berbeda dari
kajian bentuk dan makna idiom pada
makna tiap kata dalam grup itu.
bahasa Sasak dialek (a-e) di wilayah
Kridalaksana (2008: 90) menyatakan
Lengkok Lendang. Dalam penelitian
bahwa idiom adalah 1. (a) konstruksi
tersebut disimpulkan bahwa peneliti
dari unsur-unsur yang saling memilih,
telah menemukan 89 bentuk idiom,
masing-masing anggota mempunyai
baik itu konstruksi kata yang mendapat
makna
perulangan (reduplikasi), 63 idiom
bersama yang lain, (b) konstruksi yang
dalam bentuk frasa, dan 20 idiom
maknanya tidak sama dengan makna
dalam
gabungan makna anggota-anggotanya.
bentuk
kalimat.
Selain
kata-kata
yang
yang
ada
hanya
Misalnya
juga
kalimat dalam peristiwa kebakaran itu
dikelompokkan
hansip
dalam membentuk makna idiom, yaitu
padahal mereka tidak tahu apa-apa.
64 bentuk idiom penuh dan 25 bentuk
Di sini makna kambing hitam secara
idiom sebagian.
keseluruhan
tidak
kambing
dalam
berdasarkan keeratan unsur-unsurnya
sama
hitam
dengan
kambing maupun hitam. 2. Bahasa dan
3.1 Landasan Teori 3.1.1
menjadi
hitam
karena
berdasarkan konstruksi pembentuknya idiom
kambing
mempunyai
Definisi Semantik 3
dialek yang khas menandai suatu
Reduplikasi
disebut
juga
bangsa, suku, kelompok, dan lain-lain.
bentuk ulang atau kata ulang. Keraf
2.2.3 Kata Majemuk
(1991:149)
Alisjahbana (1983 : 73)
ulang
mendefinisikan
sebagai
bentuk
sebuah
bentuk
menggunakan istilah kata mejemuk
gramatikal
yang merujuk pada gabungan dua
penggandaan sebagian atau seluruh
buah kata atau lebih yang memiliki
bentuk dasar sebuah kata. Sedangkan
makna baru. Kata majemuk dan
menurut
idiom bentuknya hampir sama. Jika
reduplikasi dapat berupa pengulangan
kita tidak jeli mengamati, maka
seluruh
kita akan terjebak pada kesamaan
reduplication), dapat
yang melekat pada kata majemuk.
pengulangan untuk sebagian maupun
Untuk
mencari
tahu
yang
Verhaar
berwujud
(1989:
bentuk
perubahan
vokal
asal
64)
(full
pula berupa
dan
konsonan.
perbedaan idiom dan kata majemuk
Reduplikasi atau pengulangan banyak
bisa
masing-
terdapat pada bahasa-bahasa di dunia
pertama,
ini. Di Indonesia reduplikasi banyak
makna perpaduannya tidak dapat
kita jumpai, bahkan reduplikasi dapat
ditelusuri
ditemukan pada bahasa-bahasa daerah.
dilihat
masing.
dari
Ciri
ciri
idiom,
dari
masing
kata
Kedua,
idiom
makna yang dapat
masingtergabung.
2.2.4
Idiom Reduplikasi
terbentuk
Berdasarkan penjelasan idiom
dengan dua kata atau lebih. Ketiga,
dan reduplikasi di atas, dapat ditarik
dalam bentuk adjektiva idiom dapat
sebuah
mengandung
reduplikasi. Idiom reduplikasi adalah
perulangan
(Alwi,
1998: 151).
tentang
idiom
gabungan dua kata (salah satu katanya
Menurut (2010:134—136)
pengertian
kata
Sumadi
mengalami perulangan) yang memiliki
majemuk
arti berbeda dari arti gramatikalnya.
juga memiliki beberapa ciri, di
Misalnya
antaranya:
kupu-kupu malam. Kupu-kupu malam
a) Menimbulkan makna baru
yang sering kita dengar memiliki arti
b) Hubungan antarunsur sangat
pelacur atau wanita tunasusila. Bentuk
padu
pada
idiom
reduplikasi
tersebut jauh menyimpang dari makna
c) Memiliki struktur yang tetap
kata pembentuknya, yaitu kata kupukupu yang berarti sejenis serangga
Definisi Reduplikasi
yang bersayap dan kata malam yang 4
berarti
waktu
setelah
matahari
3
Dalam
penelitian
ini
terdapat
terbenam hingga matahari terbit.
beberapa fungsi idiom, di antaranya
2.2.5 Bentuk-Bentuk Idiom
1)
Idiom memiliki dua macam
mengharapkan
sesuatu;
2)membandingkan; 3) mengejek; 4)
bentuk dalam bahasa Indonesia yaitu
menasehati
idiom penuh dan idiom sebagian.
Keengganan manusia untuk berterus
Idiom penuh adalah idiom yang unsur-
terang dengan maksud untuk menjaga
unsurnya
perasaan lawan bicara maka lahirlah
secara
keseluruhan
sudah
merupakan satu kesatuan dengan satu
dan
sebagainya.
idiom tersebut.
makna, seperti membanting tulang yang
BAB III
berarti bekerja keras dan meja hijau yang
METODE PENELITIAN
berarti pengadilan. Idiom
sebagian
3.1 Jenis Penelitian yang
Penelitian ini menggunakan pendekatan
makna
kualitatif yang bersifat deskriptif. Dalam
leksikalnya sendiri, misalnya daftar hitam
kajiannya, metode deskriptif menjelaskan
yang berarti daftar yang berisi nama-nama
data atau objek secara natural, objektif,
orang yang dicurigai/dianggap bersalah,
dan faktual atau apa adanya (Arikunto,
koran kuning
1993: 310).
unsurnya
adalah
masih
idiom
memiliki
yang berarti koran yang
sering kali memuat berita sensasi.
3.2 Populasi Adapun
2.2.3 Makna Idiom
populasi
penelitian
idiom
Menurut Djajasudarma (2009:
reduplikasi ini adalah seluruh penutur
16) makna idiom adalah makna
bahasa Sasak yang ada di Kecamatan
leksikal terbentuk dari beberapa kata.
Praya Kabupaten Lombok Tengah.
Kata-kata
yang
3.3 Sampel
kombinasi
kata
disusun lain
dengan
dapat
pula
Sampel
penelitian
ini
diambil
dari
menghasilkan makna yang berlainan.
beberapa penutur bahasa Sasak yang ada di
Sebagian idiom merupakan bentuk
beberapa lingkungan di Kecamatan Praya
beku
artinya
Kabupaten Lombok Tengah. Pemilihan
kombinasi kata-kata dalam idiom
sampel penelitian ini didasarkan pada
dalam bentuk tetap. Bentuk tersebut
pertimbangan kedekatan penulis secara
tidak dapat diubah berdasarkan kaidah
geografis
sintaksis yang berlaku bagi suatu
tersebut. Sehingga penulis lebih mudah
bahasa.
untuk melakukan verifikasi data dari
2.2.6 Fungsi Idiom
masyarakat
(tidak
berubah),
5
dengan
yang
wilayah-wilayah
tinggal
di
wilayah
tersebut,
selain
itu
penulis
dapat
Metode
Padan
Intralingual
melakukan verifikasi berdasarkan intuisi
(Mahsun, 2007: 118) adalah metode
pribadi penulis.
yang digunakan untuk menganalisis
3.4 Informan
data-data kebahasaan dengan cara
Dalam penelitian ini akan dipilih lima
menghubung-bandingkan unsur-unsur
orang informan dari tiga desa yang akan
yang bersifat lingual, baik yang
mewakili
di
terdapat dalam satu bahasa maupun
Kecamatan Praya Kabupaten Lombok
dalam beberapa bahasa yang berbeda.
Tengah. Melalui informan ini peneliti akan
Lebih lanjut dikatakan bahwa metode
meminta keterangan mengenai bentuk-
padan
bentuk yang akan dijadikan data dalam
teknik dasar, yakni Teknik Hubung
penelitian.
Banding
3.5 Metode Pengumpulan Data
Hubung
3.5.1 Metode Introspektif
(HBB),
penutur
bahasa
Sasak
intralingual
memiliki
Menyamakan Banding dan
tiga
(HBS),
Membedakan
Hubung
Banding
Metode kedua yang penulis gunakan
Menyamakan Hal Pokok (HBSP).
dalam pengumpulan data adalah metode
Dalam penelitian ini akan digunakan
introspektif. Menurut Mahsun (2007: 104),
Metode Padan Intralingual dengan
metode
Teknik
introspektif
penyediaan
(atau
yaitu
metode
pengumpulan)
data
yang
dikuasainya
meneliti (bahasa
bahasa ibunya)
Banding
Menyamakan Hal Pokok (HBSP).
dengan memanfaatkan intuisi kebahasaan peneliti
Hubung
Berbeda dengan metode padan
yang
intralingual,
untuk
metode
padan
ekstralingual ini digunakan untuk
menyediakan data yang diperlukan bagi
menganalisis
analisis
ekstralingual, seperti menghubungkan
sesuai
dengan
tujuan
unsur
yang
bersifat
penelitiannya.
masalah bahasa dengan hal yang
3.5.2 Metode Simak
berada di luar bahasa. Sebagai metode
Metode
simak
merupakan
metode
yang
secara
konseptual
pengumpulan data yang dilakukan dengan
abstrak,
cara menyimak penggunaan bahasa, baik
teroperasional
penggunaan bahasa secara lisan maupun
langkah konkret yang disebut teknik.
tertulis (Mahsun, 2007: 92). Metode simak
Teknik-teknik yang digunakan dalam
yang dimaksud adalah metode simak libat
pelaksanaan metode ini sama dengan
cakap yang dibantu dengan teknik catat.
teknik yang digunakan dalam metode
3.6 Metode Analisis Data 6
maka
bersifat
agar
dapat
diperlukan
langkah-
padan intralingual (Mahsun, 2007:
dalam penelitian ini antara lain: tanda
120).
kurung biasa (( )), tanda strip ( - ), atau
tanda petik dua („ „). Lambang (ǝ)
metode agih adalah analisis data yang
menandakan bunyi vokal e tertutup,
menggunakan alat penentu bahasa
lambang
yang
menandakan bunyi vokal e terbuka,
Metode
distribusional
bersangkutan.
biasanya
Metode
ini
digunakan
untuk
menganalisis
tuturan.
Metode
distribusional
berfungsi
menjelaskan
dan
lambang
vokal
e
vokal
besar
o
(E)
besar
(O)
menandakan vokal o terbuka, dan
untuk
sebagainya.
mendeskripsikan
BAB IV
unsur-unsur data yang akan diteliti.
PEMBAHASAN
Metode ini menggunakan beberapa
4.1 Bentuk Idiom Reduplikasi dalam
teknik, di antaranya adalah permutasi
Bahasa Sasak di Kecamatan Praya
atau balik. Teknik permutasi atau
Kabupaten Lombok Tengah
balik adalah teknik analisis data dengan
membalikkan
Berdasarkan
urutannya.
pengumpulan
hasil
data di
yang
wilayah
telah
Teknik ini bertujuan untuk menguji
dilakukan
tingkat keketatan relasi antarunsur
penelitian dan hasil kerja sama dengan
suatu konstruksi (Aminuddin, 1990:
informan
43).
bentuk idiom, yakni idiom penuh dan
ditemukan
bentuk-bentuk
Data analisis
data
pada
idiom
reduplikasi
sebagai berikut.ini.
metode, yaitu metode formal dan
A. IDIOM PENUH
metode informal. Menurut Mahsun
1.
Mate-mate tindoq nyengkung
(2013: 123), metode informal adalah dengan
macam
tersebut dapat dibahas satu persatu
penelitian ini disajikan dengan dua
perumusan
dua
idiom sebagian. Untuk lebih jelasnya
3.7 Metode Penyajian Hasil Analisis
Hasil
sasaran
Pada data 1(a) di atas
menggunakan
bentuk
matē-matē
tindöq
kata-kata biasa, termasuk penggunaan
nyengkung terdiri atas kata mate
terminologi
teknis.
„mati‟ yang mendapat perulangan
Sedangkan metode formal adalah
, tindoq „tidur‟, dan nyengkung
perumusan
„melengkung‟.
yang
dengan
bersifat
menggunakan
Ketika
bentuk-
tanda-tanda atau lambang-lambang.
bentuk tersebut digabungkan akan
Lambang-lambang yang digunakan
membentuk makna idiom yaitu 7
2.
„tidak mau bekerja, lebih suka
perlu dibesar-besarkan‟. Bentuk
santai‟.
tersebut dikelompokkan ke dalam
Bentuk
tersebut
dikelompokkan ke dalam bentuk
bentuk
idiom
idiom penuh karena makna idiom
makna
idiom
mate-mate
tebantel
tindoq
nyengkung
karena
nyalah-nyalah
„masalah
terlampau
„tidak mau bekerja, lebih suka
sepele
santai‟ tidak lagi bermakna „mati,
besarkan‟ tidak lagi bermakna
tidur, melengkung‟.
„sedikit dan dibela‟.
Anget-anget tain manok
tidak
perlu
dibesar-
B. IDIOM SEBAGIAN
Pada data 2(a) di atas
4.
Alim-alim terompe
bentuk anget-anget tain manok
Pada data 15(b) di atas
terdiri atas kata anget „hangat‟
bentuk alim-alim terompe terdiri
yang mendapat perulangan, tain
atas kata alim „alim, berilmu
„tahi/kotoran‟,
(terutama di hal agama Islam)
„ayam‟.
dan
Ketika
tersebut
manok
bentuk-bentuk
yang
mendapat
perulangan,
akan
terompe „terompah (alas kaki
makna idiom yaitu
yang terbuat dari kayu yang
digabungkan
membentuk
3.
penuh
„semangat menggebu yang hanya
dilengkapi
sebentar saja‟. Bentuk tersebut
terbuat
dikelompokkan ke dalam bentuk
bentuk-bentuk
idiom penuh karena makna idiom
digabungkan akan membentuk
anget-anget
manok
makna idiom yaitu „nampaknya
„semangat menggebu yang hanya
alim padahal sering berbuat tidak
sebentar saja‟ tidak lagi bermakna
baik‟.
„hangat, tahi/kotoran, dan ayam‟.
dikelompokkan ke dalam bentuk
Nyalah-nyalah tebantel
idiom sebagian karena makna
tain
Pada data 3(a) di atas, bentuk
nyalah-nyalah
idiom
tebantel
dengan
dari
tali
karet)‟.
Ketika tersebut
Bentuk
reduplikasi
tersebut
alim-alim
„nampaknya
terompe
yang
alim
terdiri atas kata nyalah „sedikit‟
padahal sering berbuat tidak baik‟
yang
perulangan,
masih memiliki makna unsur
tebantel „dibela‟. Ketika bentuk-
pembentuknya yaitu alim „alim,
bentuk tersebut digabungkan akan
berilmu (terutama di hal agama
membentuk makna idiom yaitu
islam),
„masalah terlampau sepele tidak
bermakna
mendapat
8
sedangkan idiom
kata
yang
adalah
kata
5.
terompe „terompah (alas kaki
jual
yang dibuat dari kulit, karet atau
maknanya‟.
kayu yang dilengkapi dengan tali
dikelompokkan ke dalam bentuk
kuat sebagai penguat)‟.
idiom sebagian karena makna
Tedoq-tedoq nyelem
idiom
tidak
Bentuk
ada tersebut
gagah-gagah
perecek
„hanya bergaya, jual tampang
Pada data 16(b) di atas bentuk tedoq-tedoq nyelem terdiri
tidak
atas kata yaitu tedoq „diam‟ yang
memiliki
mendapat perulangan dan nyelem
yaitu gagah „gagah‟, sedangkan
„menyelam‟. Ketika dua kata
kata yang bermakna idiom adalah
tersebut
kata perecēk „korek api yang
digabungkan
membentuk
makna
reduplikasi
yaitu
akan
ada
maknanya‟ unsur
masih
pembentuknya
terbuat dari gas‟.
idiom
„diam-diam
4.2 Makna Idiom Reduplikasi dalam
tetapi bisa/ pandai dalam suatu
Bahasa Sasak di Kecamatan Praya
Bentuk
hal‟.
tersebut
Kabupaten Lombok Tengah
dikelompokkan ke dalam bentuk
6.
tampang
Adapun
makna
idiom sebagian karena makna
reduplikasi
idiom
tedoq-tedoq
sasak masyarakat di Kecamatan Praya
nyelem „diam-diam tetapi bisa‟
Kabupaten Lombok Tengah akan
masih memiliki makna unsur
diuraikan seperti berikut ini.
pembentuknya yaitu tedoq „diam‟,
1) Mate-mate
reduplikasi
dalam
idiom
tuturan
tindoq
bahasa
nyengkung
sedangkan kata yang bermakna
„tidak mau bekerja‟.
idiom
Mate-mate „mati‟, tindoq „tidur‟,
adalah
kata
nyelem
„menyelam‟.
nyengkung „melingkar‟.
Gagah-gagah perecek
Amat
Pada data 17(b) di atas bentuk
gagah-gagah
jaq
mate-mate
tindoq
nyengkung, seninen mun andalan
perecek
jari pete kepeng.
terdiri atas kata gagah „gagah‟
„Amat tidak mau bekerja, dia
yang
hanya
mendapat
perulangan,
mengandalkan
istrinya
perecek „korek api yang terbuat
untuk mencari uang‟.
dari
kata-kata
Idiom ini bermakna tidak mau
akan
bekerja, yaitu untuk menyindir
gas‟.
tersebut membentuk
Ketika digabungkan makna
idiom
seseorang yang pemalas.
reduplikasi yaitu „hanya bergaya, 9
2) Anget-anget tain manok „semangat
besarkan masalah yang terlalu
yang hanya sebentar saja‟.
kecil karena akan menjadi beban
Anget-anget „hangat-hangat‟, tain
sendiri.
„tahi‟, manok „ayam‟.
4.3 Fungsi Idiom Reduplikasi dalam
Mbe kanak-kanak hak mele demo
Bahasa Sasak di Kecamatan Praya
no, anget-anget tain manok jamaq
Kabupaten Lombok Tengah
aran.
Seperti yang telah dipaparkan
„Mana anak-anak yang mau demo
pada bagian pendahuluan, di dalam
itu,
penelitian ini juga akan dibahas fungsi
semangat
mereka
hanya
sebentar saja‟.
idiom dalam bahasa sasak di dalam
Idiom ini bermakna semangat
tuturan
yang hanya sebentar saja, yaitu
Kecamatan Praya Kabupaten Lombok
untuk menyatakan sikap seseorang
Tengah
yang hanya memiliki semangat
berfungsi untuk menyindir, mengejek,
yang sebentar saja ketika mereka
menasehati,
dilanda emosi atau hal lainnya.
sedih, mengungkapkan rasa gembira
Akan tetapi, ketika suatu hal
atau mengungkapkan rasa sayang ,
tersebut sudah berjalan semangat
mengungkapkan
mereka mulai memudar.
memuji.
3) Nyalah-nyalah tebantel „masalah terlampau
sepele
tidak
sehari-hari
yang
masyarakat
pada
umumnya
mengungkapkan
rasa
di
marah
rasa
dan
1) Mate-mate tindoq nyengkung „tidak mau bekerja‟
perlu
dibesar-besarkan‟.
Idiom ini biasa digunakan untuk
Nyalah-nyalah „sedikit‟, tebantel
menyindir seseorang yang malas
„dibela‟.
bekerja, kerjaannya hanya tidur-
Inaq dendeq raosan haq tiē malik,
tidur saja. 2) Anget-anget tain manok „semangat
nyalah-nyalah tebantel. Ibu jangan bicarakan itu lagi,
yang hanya sebentar saja‟
masalah terlampau sepele jangan
Idiom
dibesar-besarkan‟.
untuk
Idiom ini bermakna masalah yang
mengungkapkan perasaan kecewa
terlampau
sepele
dibesar-besarkan, seseorang memikirkan
biasanya mengejek
digunakan atau
tidak
perlu
karena semangat yang menggebu-
yaitu
agar
gebu akan tetapi hanya sebentar
tidak atau
ini
terlalu
saja
membesar-
semangatnya
mengendur. 10
langsung
3) Nyalah-nyalah tebantel ‘masalah terlampau
sepele
tidak
peneliti mengharapkan penelitian tentang
perlu
idiom reduplikasi ini bisa dilanjutkan lagi
dibesar-besarkan‟ Idiom
ini
oleh peneliti selanjutnya agar mendapatkan
berfungsi
untuk
lebih banyak lagi data tentang idiom
menasehati agar jangan terlalu
reduplikasi dalam bahasa Sasak.
membesar-besarkan masalah yang akan membuat dia jatuh sakit. BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang Bentuk dan Makna Idiom Reduplikasi dalam Bahasa Sasak di Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah, peneliti menemukan beberapa bentuk idiom reduplikasi. Adapun bentuk idiom reduplikasi yang peneliti temukan adalah bentuk idiom penuh dan idiom sebagian
serta
reduplikasi pengulangannya.
bentuk
idiom
berdasarkan Bentuk-bentuk
idiom yang ditemukan adalah idiom penuh dan idiom sebagian hampir sama jumlahnya. 5.2 Saran Penelitian tentang bahasa daerah yakni khususnya tentang bahasa Sasak menarik untuk diteliti lebih dalam lagi dengan berbagai aspek yang lain. Penelitian tentang idiom sudah pernah dilakukan, namun penelitian secara khusus tentang idiom reduplikasi belum pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Oleh karena itu, 11