IDIOM BAHASA SUMBAWA DI DESA SEKOKAT KECAMATAN LABANGKA SUMBAWA BESAR
JURNAL
OLEH NININ ARINIATI E1C112089
UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI PROGRAM STUDI BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH 2016
HALAMAN PERSETUJUAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM Jl. Majapahit No. 62 Telpon (0370) 6283873 Fax 634918 Mataram NTB LEMBAR PERSETUJUAN JURNAL SKRIPSI
IDIOM BAHASA SUMBAWA DI DESA SEKOKAT KECAMATAN LABANGKA SUMBAWA BESAR OLEH NININ ARINIATI E1C112089
Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal
September 2016
DosenPembimbing I
Dosen Pembimbing II
(Drs. H. Suyanu, M.Pd) NIP: 195912311986092001
(Dra.Syamsinas Jafar, M.Hum.) NIP: 195912311986092001
Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
(Drs. H. Khairul Paridi, M.Hum.) NIP: 196012311987031018
IDIOM BAHASA SUMBAWA DI DESA SEKOKAT KECAMATAN LABANGKA SUMBAWA BESAR
Ninin Ariniati, Suyanu, Syamsinas Jafar. Program Studi Pendidikan Bahsa Sastra Indonesia Dan Daerah FKIP Universitas Mataram
[email protected] ABSTRAK Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu: (1) bagaimanahkah bentuk idiom, (2) fungsi idiom, (3) makna idiom bahasa Sumbawa di Desa Sekokat Kecamatan Labangka Sumbawa Besar.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, makna dan fungsi idiom dalam bahasa Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, yaitu (1) metode simak dengan tehnik dasar rekam dilanjutkan dengan teknik catat, (2) metode dokumentasi dengan tehnik dasar catat, (3) metode cakap dengan tehnik rekam. Data yang sudah terkumpulkan dianalisis dengan mencatat bentuk, makna, dan fungsi idiom dalam bahasa Sumbawa, menerjemahkan makna dan fungsi idiom ke dalam bahasa Indonesia, mengidentifikasi data berupa tuturan dalam bahasa Sumbawa, mengklasifikasi data sesuai bentuk, menginterpretasi fungsi dan makna idiom. Kemudian analisis data disajikan melalui metode formal dan informal. Berdasarkan hasil analisis data penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) ditemukan idiom bentuk kata, bentuk frase, dan bentuk klausa, berdasarkan bentuk kata terdapat bentuk berulang bunyi kata dasar dan afiksasi, (2) makna idiom dibagi dua menjadi makna secara generik dan makna secara spesifik, (3) ditemukan empat fungsi idiom yang sering digunakan oleh masyarakat desa Sekokat Kecamatan Labangka Sumbawa Besar yaitu, untuk memperhalus makna, untuk mengekspresikan perasaan, untuk memberikan julukan, dan untuk menyatakan makna berlebihan. Kata Kunci : bentuk idiom, makna idiom, dan fungsi idiom
IDIOMS SUMBAWA SEKOKAT DISTRICT IN THE VILLAGE OF LABANGKA SUMBAWA Ninin Ariniati, Suyanu, Syamsinas Jafar. Program Studi Pendidikan Bahsa Sastra Indonesia Dan Daerah FKIP Universitas Mataram
[email protected] ABSTRACT Issues that will be discussed in this study are: (1) how the idiom form, (2) function idiom, (3) the meaning of idioms in the village Sekokat Sumbawa District of Sumbawa Besar.Penelitian Labangka aims to describe the form, meaning and function of idioms in language in this study, data collection was done by using several methods, namely (1) methods refer to basic engineering followed by engineering log records, (2) the method of documentation to record the basic technique, (3) methods of conversation with recording techniques. Data already collected were analyzed by recording the form, meaning and function of idioms in Sumbawa language, translate the meaning and function of idioms into Indonesian, identifying the data in the form of speech in the language of Sumbawa, classify the data according to the form, function and interpret the meaning of the idiom. Then the data analysis presented through formal and informal methods. Based on the analysis of this study concluded that: (1) found idiom form words, form phrases, and forms clauses, based on word forms are forms of repetitive sound of the word basic and affixation, (2) the meaning of idioms divided into two meanings of generic and meaning specifically, (3) found four functions idiom often used by village communities Sekokat Labangka District of Sumbawa Besar, namely, to refine the meaning, to express feelings, to give nicknames, and to express the meaning redundant. Keywords: form idiom, idiom meaning, and function of idioms
di atas adalah
A. PENDAHULUAN Bahasa daerah dan bahasa nasional
merupakan
kebudayaan
bagian
Indonesia.
pertumbuhan
dan
dan
Dalam
perkembangan
bahasa daerah terjalinlah kehidupan kebudayaan
daerah
yang
dapat
membentuk dan memperkaya kebudayaan nasional. Bahasa daerah banyak memberikan sumbangan yang
sangat
berarti
terhadap
perkembangan bahasa nasional dan merupakan bagian dari kebudayaan Indonesia. Mengingat
pentingnya
bahasa daerah dalam memperkaya budaya nasional, perlu diadakan usaha pengembangan dan pelestarian budaya.
Salah
satu
budaya
masih
pelestarian
terlihat
dalam
penggunaan bahasa daerah melalui ungkapan- ungkapan
untuk
menyatakan mengenai maksud dan keinginannya
tanpa
menyatakan
secara lansung, seperti, mengharapk an sesuatu, membandingkan, menase hati, memuji, mengejek, mengungka pkan
rasa
gembira,
sedih
dan
sebaginya. Salah satu bahasa daerah yang menggunakan seperti ungkapan
Dalam
bahasa Sumbawa.
interaksi
dengan
lawan
bicara, baik disadari maupun tanpa disadari masyarakat Sumbawa sering kali menggunakan idiom saat berkomuni kasi.
Selain
itu
idiom
dapat
ditemukan pada dongengdongeng ba hasa Sumbawa dan lagu-lagu bahasa Sumbawa. Idiom merupakan makna sebuah satuan dan gabungan bahasa, biasanya berbentuk kata, frase dan klausa, maknanya setelah digabungk an
menimbulkan
makna
baru,
sehingga berbeda arti dari makna kata dasar yang membentuknya, serta maknanya juga menyimpang dari makna lesikal dan makna gramatikal. Chaer
(2007:296)
idiom
adalah
satuan ujaran yang maknanya tidak dapat diramalkan dari makna unsurunsurnya
baik
secara
leksikal
maupun makna gramatikal. Dalam bahasa
Indonesia
dikenal
idiom
panjang tangan frase yang artinya ‘suka mencuri’, bentuk idiom seperti tersebut
jauh
menyimpang
dari
makna pembentuknya yaitu kata panjang yang berarti suatu ukuran dan
kata
tangan
yang
artinya
merupakan salah satu bagian dari
1
anggota tubuh. Demikian juga pada
terbentuk dari kata ima yang dalam
contoh otak udang yang artinya
bahasa indonesia artinya ‘tangan’
‘bodoh’ terbentuk dan kata otak yang
yang bermakna bagian dari anggota
maknanya bagian dari anggota tubuh,
tubuh dan kata kanan yang antinya
udang yang maknanya salah satu
dalam
binatang yang hidupnya di air. Pada
yang menyatakan makna suatu arah.
kedua contoh tersebut bentuk-bentuk
Makna dari ima kanan yang artinya
dari panjang tangan dan otak udang
‘orang
maknanya berbeda dari makna kata
tidak ada hubungannya lagi dengan
pembentuknya (leksikal), sehingga
makna
kedua bentuk tersebut dikelompokan
membentuk
sebagai bentuk idiom.
Perubahan makna yang ditimbulkan
Demikian
pula
bahasa indonesia ‘kanan’
kepereayaan’, maknanya
ima
dan
kanan
idiom
yang
tersebut.
dalam
oleh penggunaan kata yang berupa
bahasa Sumbawa terdapat bentuk
idiom tersebut dan idiom berfungsi
tunong kebo frase yang dalam
untuk memperhalus bahasa, sehingga
bahasa Indonesia memiliki anti ‘tidur
membuat peneliti ingin melakukan
yang seperti orang mati’, bentuk
penelitian terhadap idiom, supaya
tersebut terbentuk dan kata tunong
idiom
yang dalam bahasa indonesia artinya
Sumbawa bisa terdokumentasikan.
‘tidur’, yang menyatakan makna
Alasan lain penulis
suatu keadaan manusia yang setenga
penelitian
sadar, dan kata kebo yang dalam
bahasa Sumbawa karena penutur
bahasa indonesia artinya ‘kerbau’
sendiri
yang menyatakan makna hewan
bahasa
berkaki empat. Bentuk tunong kebo
menggunakan
tersebut maknanya menyimpang dari
menyampaikan makna secara tidak
makna kata pembentuknya, maka
lansung , terutama dikalangan orang
bentuk tersebut dapat dikelompokan
tua
sebagai
remajapun
idiom. Contoh lain yaitu
yang
ada
dalam
tentang
mengangkat
makna
merupakan
bahkan
penutur
Sumbawa idiom
sampai masih
bahasa
idiom
asli masih untuk
dikalangan menggunakan
ima kanan yang maknanya ‘orang
idiom, disamping itu juga sebagai
kepercayaan’
salah satu strategi pemertahanan
bentuk
tersebut
2
bahasa, khusunya bahasa daerah
dan Taylor dalam Moleong, 2001: 3).
yaitu dengan melakukan penelitian.
Deskriptif
Penelitian ini merupakan penelitian
hendak dicapai berkaitan dengan
ulang karena sebelumnya pernah ada
topik penelitian yang memaparkan
yang melakukan penelitian tentang
materi
idiom pada kajian sintaksis, yaitu
bentuk, makna, dan fungsi idiom di
membahas mengenal idiom yang
dalam tuturan bahasa Sumbawa.
berupa bentuk frase serta jenis-jenis
Analisis kualitatif
idiom sedangkan pada penelitian ini
penunjuk
peneliti lebih memfokuskan pada
penjernihan, penempatan data pada
kajian semantik dan menguraikan
konteks masing-masing dan sering
bentuk-bentuk idiom seperti, bentuk,
terlukis dalam bentuk kata-kata dari
kata, frase, klausa serta pembahasan
pada
fungsi dan makna.
diambil simpulan bahwa deskriptif
atau
karena tujuan yang
gambaran
mengenai
berfokus pada
makna
angka-angka.
deskripsi,
Jadi,
dapat
kualitatif adalah prosedur atau cara Sesuai dengan paparan di atas penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut dan mendalam untuk menemukan bentuk-bentuk, serta pembahasan fungsi, dan makna yang belum diteliti oleh peneliti terdahulu. Oleh karena itu, judul penelitian ini adalah “Idiom Bahasa Sumbawa di Desa Sekokat Kecamata n Labangka Sumbawa Besar”. B. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian ini adalah
pemecahan
masalah
dengan
memaparkandan mendeskrifsikannya secara jelas. Penelitian
ini
merupakan
penelitian kualitatif, karena data yang dikumpulkan adalah data-data kebahasaan berupa kata dan kalimat. Sebagaimana yang sudah dinyatakan oleh (Subroto,2007:5) bahwa data yang dikumpulkan dalam penelitian kualitatif adalah data lunak. Populasi Dan Sampel
penelitian deskriptif kualitatif yang menghasilkan data berupa kata-kata
Populasi penelitian ini adalah
tertulis atau lisan dari orang-orang
seluruh masyarakat penutur bahasa
dan prilaku yang diamati (bogdan
Sumbawa yang ada di Kecamatan
3
Labangka Sumbawa Besar. Hal ini
Dari kegiatan berkomunikasi tersebut
sesuai
oleh
peneliti dapat memperoleh data yang
Mahsun (2007:28) populasi dimaknai
berupa kata-kata, kalimat, bahkan
sebagai keseluruhan individu yang
wacana secara lisan yang masih
menjadi anggota masyarakat tutur
terkait
bahasa
kemudian mengolah data mentah
dengan
yang
menjadi
pernyataan
akan
diteliti
sasaran
generalisasi
tentang
dan
penarikan seluk beluk
bahasa tersebut. Sampel penelitian ini hanya
yang
dengan
diperoleh
konteks.
Peneliti
tersebut
hingga
mendapatkan data fokus penelitian. Metode Penyajian Data Metode
mengambil satu desa yaitu desa
analisis
data
pada
Sekokat dari lima desa yang ada di
penelitian ini dapat disajikan dalam
Kecamatan
Sumbawa
dua metode yaitu metode formal dan
yang
informal. Menurut Mahsun (2013:
Besar.
Labangka
Sebagaimana
di
nyatakan Mahsun (2007:29) sampel
123).
Metode
adalah sebagian penutur atau wilaya
perumusan
pakai bahasa yang menjadi wakil
tanda-tanda atau lambang-lambang.
dari keseluruhan objek penelitian.
Sedangkan metode informal adalah perumusan
Data dan Sumber Data
kata-kata
Data yang dimaksud di sini
formal
dengan
adalah
menggunakan
dengan
menggunakan
biasa.
Termasuk
terminology yang bersifat teknis.
adalah tuturan lisan mengenai idiom
Pada
bentuk kata, frase dan klausa yang
masyarakat
terdapat
menggunakan idiom menjadi data
dalam
tuturan
beserta
konteks kalimatnya.
ini yaitu masyarakat di Desa Sekokat Labangka
desa
ini, Sekokat
tuturan yang
serta pembahasan fungsi dan makna
Sumber data dalam penelitian
Kecamatan
penelitian
Sumbawa
idiom bahasa sumbawa. C. PEMBAHASAN
Besar. Sumber datanya berasal dari
1. Bentuk Idiom Bahasa Sumbawa
kegiatan interaksi atau berkomuniksi
di
dengan menggunakan bahasa daerah.
Labangka Sumbawa Besar.
Desa
Sekokat
Kecamatan
4
Bentuk Idiom Bahasa Sumbawa
Idiom Bentuk Afiksasi Idiom yang ditemukan di
dalam Bentuk Kata Idiom Bentuk Kata Dasar Idiom
bentuk
dalam Jam BSDS adalah idiom bentuk
afiksasi.
merupakan idiom yang terbentuk dari
afiksasi
merupakan
dua kata atau lebih yang masing-
memiliki makna berbeda dari bentuk
masing
dasarnya,
pembentuk
kata
dasar
tidak
diidentifikasi
bentuk
Bentuk
memiliki
dapat
Idiom
ketika
bentuk
idiom
kata
yang
tersebut
dasarnya.
mengalami proses afiksasi. Bentuk
makna
tersebut bersifat makna konotatif
konotatif, sehingga diklasifikasihkan
karena menimbulkan makna yang
sebagai bentuk idiom. Bentuk ini
tidak
berulang
(1)
dasarnya, sehingga diklasifikasikan
tengah-tengah ‘tidak berpihak/tidak
sebagai bentuk idiom. Berikut contoh
memihak. Pada idiom bentuk kata
idiom bentuk afiksasi.
dasar ditemukan satu bentuk. Contoh
1) Idiom berafiksasi
pemakaiannya dalam kalimat Noku
a. [pe-] sebagai afiksasi [pe-]
tua ada masalah kebali antara nene
(2) Pelaong ‘banyak omong ’
dua tengah-tengah mo aku ‘saya
Bentuk pelaong pada data di atas (2)
tidak
siapapun
terbentuk dari kata dasar laong
karena saya tidak ingin ada masalah
‘bicara’ dan mendapat prefiks {pe-}
lagi di antara kalian berdua’.
yang merupakan prefiks {pe-} dalam
ini
bunyi,
berpihak
contohnya
kepada
sebenamya
dari
bentuk
bahasa Indonesia. Idiom Bentuk Kata Turunan Idiom bentuk kata turunan
Idiom Bentuk Reduplikasi
merupakan idiom yang terbentuk dari
Idiom
bentuk
reduplikasi
satu kata yang telah mengalami
merupakan pengulangan yang berwuj
proses morfoiogis, yang mendapatka
ud penggandaan sebagain maupun
n penambahan (1) afiksasi, (2) redufl
seluruh bentuk dasar sebuah kata
ikasi, dan (3) komposisi. Berikut
yang maknanya menyimpang dari
uraian ketiga hal tersebut.
kata dasar yang membentuk. Pengula ngan
tersebut
bersifat
makna
5
konotatif sehingga diklasifikasikan sebagai bentuk idiom.
Bentuk (5) ate batu ‘tidak menaruh belas kasihan’ terbentuk dari kata ate ‘hati’ dan batu ‘batu' ketika digabungkan bentuk tersebut
Idiom Bentuk Komposisi Idiom
komposisi
maknanya teiah menyimpang dan
penggabungan
telah melebur menjadi satu secara
bentuk dasar untuk menghasilkan
keseluruhan dari unsur pembentukny
konstruksi atau bentuk Iain yang
a yang tidak dapat dipisahkan lagi
memiliki
sehingga dapat dikatakan sebagai
merupakan
bentuk proses
identitas leksikal
yang
berbeda. Bentuk ini disebut kata
idiom.
majemuk. Bentuk Idiom Bahasa Sumbawa Bentuk Idiom Bahasa Sumbawa
dalam Bentuk Klausa Idiom bentuk klausa
dalam Bentuk Frase Idiom bentuk frase merupaka
merupakan
kelompok kata
yang
n kelompok kata yang terdiri dari dua
terdiri dari dua kata atau (ebih yang
kata atau lebih yang menjadi satu
menjadi satu kesatuan dan bersifat
kesatuan dan tidak bersifat predikat
predikatif. Dalam sebuah klausa seku
atau nonpredikatif yang tidak melam
rang- kurangnya
paui batas fungsi klausa dan hanya
predikat karena merupakan unsur inti
dapat menduduki satu fungsi saja.
dalam sebuah klausa. Maknanya
Maknanya telah melebur menjadi
telah melebur menjadi satu secara
satu secara keseluruhan dari unsur
keseluruhan dari unsur pembentukny
pembentuknya. Bentuk tersebut tidak
a. Bentuk
dapat dipisahkan atau dihilangkan
dipisahkan salah satu pembentuknya.
salah
Berikut contoh idiom bentuk klausa
satu
unsur
pembentuknya.
terdapat
tersebut
Berdasarkan hasil pengumpulan data
dalam BSDS.
banyak ditemukan idiom bentuk
asu
frase.Berikut contoh idiom bentuk
anjing rusak kepala
frase yang ditemukan dalam BSDS.
S
tidak
fungsi
dapat
boka otak
P
O
6
‘seseorang
yang
tidak
memiliki
Makna Idiom Secara Generik
tujuan hidup’
Makna idiom secara generik
pada data di atas terbentuk dari kata
adalah makna idiom yang bersifat
asu ‘anjing’ sebagai subjek, boka
umum. Makna idiom secara generik
‘rusak’ sebagai predikat, dan otak
juga
‘kepala’ sebagai objek. Maknanya
Subroto (2011:47) menyatakan makn
telah melebur menjadi satu secara
a konotatif adalah arti tambahan atau
keseluruhan dari unsur pembentukny
pinggiran yang berada di sekitar arti
a dan tidak dapat dipisahkan lagi
pokok. Makna konotatif muncul berd
sehingga dapat dikatakan sebagai
asarkan daya kreatifitas orang perora
idiom.
ngan artinya, makna konotatif juga
bersifat
makna
konotatif
berkaitan dengan emosional yang 2. Makna Idiom dalam Tuturan
muncul oleh sebuah kata. Misalnya,
Bahasa Sumbawa di Desa Sekokat
bulan tidak saja digunakan secara
Kecamatan
denotatif yaitu mengacu pada sebuah
Labangka Sumbawa
benda planet yang bersifat memantul
Besar Pada bagian ini akan dibahas
kan cahaya
pada
malam
hari,
tentang makna idiom dalam BSDS.
melainkan juga memunculkan arti
Makna idiom dalam BSDS dibagi
makna konotatif yang menimbulkan
menjadi dua, yaitu makna secara
asosiasi romantik sehingga dijadikan
generik (bersifat makna konotatif)
saksi
dan makna secara spesifik. Makna
uraian makna secara generik dan
idiom
juga bermakna konotatif.
secara
generik
diuraikan
dalam
percintaan.
Berikut
terlebih dahulu, kemudian disajikan
(1) Tengah-tengah ‘tidak berpihak/ti
contoh idiom dalam tuturan bahasa
dak memihak’
Sumbawa, selanjutnya tuturan terseb
(2) Pelaong ‘banyak omong’
ut diuraikan
(3) Santurit ‘dimanja’
untuk
mengetahui
makna secara denotatif dan makna
(4) Besenempas ‘terang-terangan’
idiom secara spesifik.
(5) Ate batu ‘tidak menaruh belas kasihan’
7
Makna Idiom Secara Spesifik
(1a) Dedi tode ate batu ke ina bapak
Makna idiom dalam BSDS secara
Nama diri anak hati batu terhadap
spesifik adalah makna sebaliknya
orang tua
dari makna generik atau makna
‘Dedi anak yang tidak memiliki rasa
secara khusus. Makna spesifik idiom
belas kasihan terhadap orang tuanya’
akan terlihat ketika idiom tersebut
Idiom dalam konteks kalimat di atas
berada
kalimat.
tidak lagi bermakna generik tetapi
Misalnya idiom (1) tengah-tengah
berubah menjadi makna spesifik
secara
‘tidak
yang bermakna seseorang yang tidak
berpihak’, ketika idiom tengah-tegah
melihat usaha orang lain dan tidak
tersebut
memiliki rasa terimah kasih terhadap
dalam
generik
konteks
bermakna
berada
dalam
konteks
kalimat maka maknanya berubah
orang lain.
menjadi bermakna spesifik. Contoh
(2a) Ate batu ‘tidak menaruh belas
idiom dalam konteks kalimat, noku
kasihan
tua ada masalah nene dua tengah-
(2b) Ate batu pemerintah kekita
tengah mo aku ‘saya tidak berpihak
rakyat
kepada siapapun karena saya tidak
terhadap kita rakyat kecil ‘pemerinta
ingin lagi ada masalah di antara
h tidak memiliki rasa belas kasihan
kalian berdua’. Makna idiom tengah-
terhadap rakyat kecil/miskin’ Idiom
tengah
atas
dalam konteks kalimat di atas tidak
berubah menjadi makna spesifik
lagi bermakna generik tetapi berubah
yang
menjadi makna spesifik yang bermak
dalam
kalimat
bermakna
di
‘bagaimana
ode hati batu
pemerintah
seseorang memposisikan diri ketika
na aparatur pemerintahan yang tidak
dia berada di antara dua orang yang
melihat rakyat kelas bawah.
sedang berseteru tetapi dia tidak membelah siapapun karena dia tidak
3. Fungsi Idiom dalam bahasa
ingin
Sumbawa
ada
pihak
yang
merasa
di
Desa
Sekokat
tersakiti. Ate batu ‘tidak menaruh
Kecamatan Labangka Sumbawa
belas kasihan’
Besar Pada bagian ini dibahas fungs i idiom berdasarkan
penggunaanya.
8
Berdasarkan hasil penelitian data
Darah biru ‘bangsawan’ Keluarga
idiom
peneliti
pak H Edwin Rayes keluarga darah
menemukan empat fungsi tuturan
biru Keluarga bapak gelar nama diri
idiom,
keluarga darah biru ‘keluarga pak H.
dalam
yaitu
BSDS
digunakan
untuk
menjaga kesopanan dalam berkomun
Edwin
Rayes
adalah
keluarga
ikasi, untuk mengeksperesikan peras
bangsawan’ Idiom dalam konteks
aan, untuk memberikan julukan, dan
kalimat di atas tidak lagi bermakna
untuk menyatakan sifat. Berikut akan
generik
tetapi
berubah
dipaparkan secara berurutan tentang
makna
spesifik
yang
keempat fungsi tersebut.
seseorang yang terhormat kedudukan
menjadi bermakna
nya dimata masyarakat, bisa saja Idiom Digunakan untuk Menjaga
karena keluarga atau bisa juga karena
Kesopanan dalam Berkomunikasi.
kekayaan. Darah biru ‘bangsawan’
Penutur mengunakan idiom untuk
menjaga
ucapan
dalam
Inka kaling keluarga darah biru Nama diri dari keluarga darah biru
berkomunikasi. Hal ini digunakan
‘Inka dari keluarga bangsawan’
agar komunikasi tiap individu atau
Idiom dalam konteks kalimat di atas
kelompok berjalan dengan baik tanpa
tidak lagi bermakna generik tetapi
menyakiti orang lain dengan mencipt
berubah menjadi makna spesifik
akan suasana yang menyenangkan
yang
bagi
berasal dari keluarga terpandang dan
pendengar. Dengan
memilih
bermakna
sesorang
bahasa yang halus, pendengar akan
terhormat. Dedara
merasa nyaman dalam berkomunikas
yang
ih dan merasa dihargai. Berikut
diri’ Hasmi dedara badung Nama
beberapa
diri gadis lumutan.
contoh
untuk
menjaga
badung
yang
tidak
gadis
bisa
yang
‘gadis
mengurus
kesopanan. Belo ima ‘suka mencuri’
‘Hasmi
Idiom ini berfungsi untuk memperhal
mengurus diri’ Idiom dalam konteks
us makna kepada seseorang yang
kalimat di atas tidak lagi bermakna
suka mengambil barang milik orang
generik
tetapi
berubah
lain secara diam-diam.
makna
spesifik
yang
seorang
gadis
yang
tidak
bisa
menjadi bermakna
tidak
bisa
9
mempercantik diri berpenampilan da
seseorang yang tidak wajar. Empat
n berpenampilan acak-acakan/tidak
mata ‘bicara berdua’ Sate ku laong
rapi. Dedara badung ‘gadis yang
empat mata ke kau Mau aku bicara
tidak bisa mengurus diri ’ Nan liwat
empat mata dengan kamu
dedara badung nan e Itu lewat gadis
ingin bicara berdua dengan mu’
lumutan partikel penegas ‘gadis yang
Idiom dalam konteks kalimat di atas
tidak bisa mengurus diri lewat
tidak lagi bermakna generik tetapi
' Idiom dalam konteks kalimat di atas
berubah menjadi makna spesifik
tidak lagi bermakna generik tetapi
yang bermakna sesuatu yang tidak
berubah menjadi makna spesifik
boleh orang lain ketahui atau bersifat
yang bermakna seseorang yang tidak
rahasia. Empat mata ‘bicara berdua’
bisa
Sate ku sesudah masalah ta empat
mempercantik
diri
dalam
‘saya
berpenampilan. Elong taman ‘kecil
mata ke kau Mau aku selsaikan
Prana Eli yam elong taman Tubuh
masalah ini empat mata dengan
nama diri seperti ekor ikan asin ‘Eli
kamu ‘saya ingin menyelesaikan
memiliki tubuh yang kecil Idiom
masalah ini berdua dengan mu Idiom
dalam konteks kalimat di atas tidak
dalam konteks kalimat di atas tidak
lagi bermakna generik tetapi berubah
lagi bermakna generik tetapi berubah
menjadi makna spesifik yang bermak
menjadi makna spesifik yang bermak
na ukuran tubuh yang dimiliki oleh
na seseorang yang ingin menyelesaik
seseorang yang tidak bisa tumbuh
an masalah secara pribadi. Ete ate
besar baik karena kekurang gizi atau
‘menenangkan
karena hal lainnya. Elong taman
lain' Nongka muda tu ete ate Tidak
‘kecil prana Tina
semakin
yam
muda kita mengambil hati tau lamen
elong taman Badan
nama
diri
kam kendung sakit orang jika sudah
ikan asin
terlanjur sakit. ‘tidak mudah menena
‘badan Tina semakin hari semakin
ngkan prasaan orang lain yang sudah
kecil Idiom dalam konteks kalimat di
terlanjur sakit’Idiom dalam konteks
atas tidak lagi bermakna generik
kalimat di atas tidak lagi bermakna
tetapi
generik
semakin seperti ekor
berubah
menjadi
makna
spesifik yang bermakna pertumbuhan
tetapi
prasaan
berubah
orang
menjadi
makna spesifik yang bermakna tidak
10
mudah mengembalikan kepercayaan
sedih serta untuk menyindir karena
seseorang yang sudah terlanjur kece
merasa tidak senang. Berikut data
wa/sakit. Ete ate ‘menenangkan
yang digunakan untuk mengungkapk
prasaan orang lain’ Lamen kam
an prasaan.
ngamuk lema ete ate Jika sudah marah cepat mengambil hati ‘jika dia
Mengungkapkan Perasaan Marah/
marah
Jengkel
cepat
tenangkan
hatinya’
Idiom dalam konteks kalimat di atas
Berikut
beberapa
contoh
yang
digunakan
untuk
tidak lagi bermakna generik tetapi
idiom
berubah menjadi makna spesifik
mengungkapkan perasaan marah/jen
yang bermakna usaha seseorang
gkel. Pelaong 'banyak bicara' Idiom
untuk membuat orang lain merasa
ini berfungsi untuk mengungkapkan
nyaman dan tenang. Harga mate
kekesalan pada seseorang yang bany
‘tidak bisa ditawar-tawar lagi/pas’
ak bicara.
Kam harga mate dean udah harga mati itu ‘itu sudah tidak bisa ditawar-
Mengunkapkan Perasaan Sedih
tawar lagi' Idiom dalam konteks
Berikut
beberapa
contoh
yang
digunakan
untuk
kalimat di atas tidak lagi bermakna
idiom
generik
mengungkapkan perasaan sedih.
tetapi
berubah
menjadi
makna spesitlk yang bermakna harga
Berat ate ‘tidak tega' Idiom ini
tetap suatu barang dalam transaksi
berfungsi untuk mengungkapkan rasa
jual beli.
sedih atau simpatipada seseorang atau sesuatu yang sangat di sayang.
Idiom Digunakan untuk Mengeksp resikan Persaaan.
Perasaan Bahagia/Gembira
Digunakan untuk mengeksper
Beberapa contoh idiom yang
esikan perasaan terhadap apa yang
digunakan untuk mengungkapkan
dirasakan
kepada
bicara
perasaan
maupun
orang-orang
sekitar.
Santurit
berupa,
berfungsi untuk mengungkapkan rasa
lawan
Ekspresi
tersebut
dapat
prasaan
marah/jengkel,
bahagia/rasa ‘dimanjakan
gembira. Idiom
ini
bahagia,
11
bahagia karena segala keinginannya
dirinya sendiri dalam berpenampilan
dipenuhi.
atau tidak bisa mempercantik dirinya
Digunakan untuk Menyindir/Men
Idiom Digunakan untuk Menyatak
gejek
an Sifat
Contoh idiom yang digunakan untuk
Dalam bahasa Sumbawa pene
menyindir atau mengejek Asu boka
liti menemukan fungsi idiom untuk
otak ‘seseorang yang tidak memiliki
menyatakan sifat. Hal ini digunakan
tujuan hidup’ Idiom ini berfungsi
penutur agar apa maksud
untuk menyindir seseorang yang
memberikan nuansa berbeda. Berikut
tidak memiliki tujuan hidup tinggal
contohnya. Tunong kebo ‘tidur yang
dan menumpang di tempat orang lain
sulit dibangunkan’ diom ini berfungs
tanpa beban.
i untuk seseorang yang tidurnya terlalu lelap, tanpa menghiraukan
Idiom Digunakan untuk Memberi
apapun di sekitamya dan tidurnya
kan Julukan
seperti orang mati.
Julukan merupakan pendapat seseorang untuk mengantikan nama
D. PENUTUP
kita (Mario Teguh). Julukan tersebut
Simpulan dan Saran
diambil dari tingkah laku, keadaan
Berdasarkan pembahasan di atas
seseorang
yang
ditemukan bentuk, makna, dan fungsi
menjadi ciri khas orang tersebut, baik
idiom dalam bahasa Sumbawa di
itu di dengar kasar (dengan memberi
Desa Sekokat Kecamatan Labangka
kan sindiran ataupun ejekan) maupun
Sumbawa sebagai berikut.
menyenakan
Bentuk
atau
kebiasaan
dengan
memberikan
idiom
dalam
BSDS
panggilan kehormatan.Berikut data
ditemukan
bentuk idiom yang
yang digunakan untuk menjuluki
terbagi dalam tiga bentuk yaitu 1) 4
seseorang. Dedara badung ‘perempu
idiom dalam bentuk kata, terdapat 1
an yang tidak bisa mengurus dirinya’
bentuk kata dasar berulang bunyi
Idiom ini berfungsi untuk seorang pe
serta 3 kata dasar berafiksasi, 2) 57
rempuan yang tidak bisa mengurus
idiom dalam bentuk frase dan, 3) 10
12
idiom dalam bentuk klausa. Makna
ti, serta untuk menyindir karena
idiom dibagi menjadi dua yaitu,
merasa
makna idiom secara generik (umum)
memberikan
dan makna idiom secara spesifik
menyatakan sifat.
(khusus). Makna
idiom
tidak
senang),
julukan
dan
untuk untuk
secara
generik diuraikan untuk mengetahui
Saran
makna secara umum. Idiom yang
Penelitian mengenai bahasa
bermakna generik adalah makna
daerah merupakan salah satu usaha
yang timbul sudah melebur menjadi
pelestarain bahasa daerah di Indonesi
satu
bisa
a. Penelitian tersebut perlu terus
dipisahkan sehingga menyimpang
dilakukan untuk memperluas wawasa
dari makna sebenarya. Makna
n tentang bahasa daerah, baik terhada
generik
p fonologi, morfologi, semantik, sint
makna
juga
yang
tidak
bersifat
konotatif.
Makna konotatif muncul berdasarkan
aksis,
daya kreatifitas orang perorangan
karena itu, diharapkan bagi peneliti
artinya,
selanjutnya
makna
konotatif
juga
maupun
pragmatik.
yang
tertarik
Oleh
untuk
berkaitan dengan emosional yang
melakukan penelitian tentang idiom
muncul oleh sebuah kata. Sedangkan
agar dapat mengkaji lebih dalam lagi
makna secara spesifik diuraikan
tentang bentuk, limgsi, dan makna
untuk
idiom
idiom yang terdapat di desa lain yang
dalam BSDS ketika idiom tersebut
ada di Sumbawa Besar. Dalam hal
berada di dalam konteks kalimat dan
ini peneliti berharap agar hasil
idiom tersebut tidak lagi bermakna
penelitian
generik akan tetapi berubah menjadi
wawasan tentang
bermakna spesifik.
terdapat di dalam bahasa Sumbawa
Fungsi penggunaan idiom tersebut
khususnya di Desa Sekokat Kecamat
digunakan untuk menjaga kesopanan
an Labangka Sumbawa Besar.
mengetahui
makna
ini
dapat
menambah
idiom
yang
dalam berkomunikasi, untuk mengek spresikan perasaan (mencangkup per asaan marah/jengkel, bahagia, sedih, suka, duka, menaseha
13
DAFTAR PUSTAKA Aminuddin. 2011. Semantik (Pengantar Studi, Tentang Makna). Malang : Sinar Baru Algensindo Chaer, abdul. 1984. Kamus Umum Idiom Bahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah. ______. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. ______. 2002. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Djajasudarma, Fatima.1999. Semantik 1 Pengantar arah Ilmu Makna. Bandung: Refika. Ernifirti. 2015. analisis bentuk makna dan fungsi idiomdalam bahasa sasak di desa kerumut kecamatanpringga baya Lombok timur dan kaitannya dengan pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Mataram : Skripsi Unram. Herdiansyah, Haris. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif: Jakarta: Rineka Cipta. Piliang http://makalah dan skrisipsi blogspot .com/2009/06 Makna-denotatifmakna-konotatif-dan-html.
Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus linguistik. Jakarta: Gramedia. ______. 2005. Kamus linguistik (edisi kedua). Jakarta: Gramedia. Mahsun. 2013. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tehniknya. Jakarta: Rajawali. Moleong, Lexy J. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Juwita. 2015. Analisis Semantik Idiom dalam Bahasa Bima Di Desa Melayu Kecamatan Lambu. Mataram: Skripsi Unram.
14
Rahim ,Abdul. 2013. Analisis Bentuk Dan Makna Idiom Bahasa Sasak Dialek (AE) Di Desa Lengkong Kendang Kecamatan Wanasaba Lombok Timur. Mataram: Skripsi Unram. Ramdani,
Muhammad.
2011.
Paradigma
Kualitatif
Penelitian
Bahasa.
Yogyakarta: Liebe Book Press. Sukri, Muhammad. 2008. Morfologi: Kajian Antara Bentuk dan Makna. Mataram: Lembaga Cerdas Press.
Subroto, Edi. 2011. Pengantar Studi Semantik Dan Paradigm (Buku 1) Pengantar Studi Demantik. Surakarta: Cakra Wulan Media.
Seemoreat:http://rayendar.blogspot.co.id/2015/06/metode-penelitian-menurut sugiyono-2013.html#sthash.bth8TG8c.dpuf
Pateda, Mansoer. 2010. Semantik leksikal. Yogyakarta: Liebe Book Press. Putu Wijaya, I Made Dan Rohmadi,Mohamad. 2008. Semantik teori dan analisis. Surakarta: Yuna Pustaka.