IDEOLOGI PENDIDIKAN ISLAM PADA ROHIS DI SMA N 2 YOGYAKARTA
Oleh: Sadam Fajar Shodiq NIM: 1320410036
TESIS Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Agama Islam Program Studi Pendidikan Islam Konsentrasi Pendidikan Agama Islam
YOGYAKARTA 2015
PERNYATAAI{ KEASLIAN
r
;ns bertanda tangan di bawah ini: Nama
Sadam Fajar Shodiq
NIM
1320410036
Jenjang
Magister
Program studi
Pendidikan Islam
I(onsentrasi
Pendidikan Agama Islam
\Ienyatakan bahwa naskah tesis ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/ karya sa1,a
sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.
Yogyakarta, 9 J anuai 201 5
!,! {
!
Sadam Faiar Shodiq
NIM.
1320410036
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
\ama
: Sadam Fajar Shodiq
\IM
:1320410036
Jenjang
: Magister
Program studi : pendidikan islam
Konsentrasi : pendidikan Agama Islam Judul
Tesis
: Ideorogi pendidikan Islam pada Rohis
di sMA N
2
Yogyakarla
l'lenyatakan bahwa naskah tesis
ini
secara keseluruhan benar-benar bebas dari
-nlagiasi' Jika kemudian hari terbukti merakukan plagiasi maka saya siap ditindak sesuai dengan ketentuan kurikulum yang berlaku.
gy akafia, 9 l_qnuari 20 1 5
72556282
m9-'ffi Sadam Faiar Shodi NIM. 1320410036
$C*fi
g;r;,:'.i;
tl}fJ
KEMEI\TERIAN AGAMA PASCASARJANA
VXY""trffiottLAM
NEGERI sUNAN KALITAGA
PEI\IGESAHAN TESIS berjudul
IDEOLOGI PENDIDIKAN ISLAM PADA ROHIS DI SMA N 2 YOGYAKARTA
Nama
NIM Program Studi Konsentrasi Tanggal Lulus
Sadam Fajar Shodiq, S.Pd.I 1320410036 Pendidikan Islam Pendidikan Agama Islam (PAI) 23 Februari 2015
telah dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I)
!,!
t
Yogyakarta,
11
Maret z}rc
rektur,
aidi, Nl.A., Nl.Phil., Ph.D., NIP. 19711227 199s03 I 002
I
PERS I.-TTJ.I UAN
TIM I'IiNG
T].II
IJJIAN TESIS
::riLrdLrl
: IDEOLOGI PE.NDIDIKAN ISLAM PADA ROIIIS
DI SN4AN2 YOGYAKARTA : Sadarr Fajar Shodiq, S.Pd.l \1
:1320410036
- uli:
\
-
: Prograrr Studi Pendidil
r.lsentrasi
: Pendidil<arr Aganta Islam
:elah disetLriui tim pengLrj i uj ian rrunaqosal'r Ketua S
: Prof. Dr. H. Maragustam, M.A.
ekretaris
Pembimbing
: Dr. Abdul Mr-rnip. M.Ag
/
: L)r. I(arrvadi, M.Ag
PengLrji
PerrgLrii
}I t,
: Dr. H. LJsnran, S.S., I\4.Ag
Diujil<arr di Yogyaharta pada lrari Senin tarrggal 23 Februari 201
Wahtu Nilai Tesis IPK Predikat
Kelulusan
: I 5.30 s.d 16.30 :92.5 I A :3.71 : Cumlaude
5
MOTA DINAS PEMBIMBING
Kepada yth: Direktur program pascasarj ana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Assalamu' alaikum wr. wb
Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, penelitian, telaah, arahan dan koreksi terhadap penulisan naskah tesis be4udul:
IDEOLOGI PENDIDIKAN ISLAM PADA ROHIS DI SMA N 2 YOGYAKARTA Yang ditulis oleh: Nama
NIM
: Sadam Fajar Shodiq, S.pd.I
:1320410036 Magister Program studi : pendidikan Islam Konsentrasi : pendidikan Agama Islam
Jenjang
:
Saya berpendapat bahwa naskah tesis ini tersebut sudah dapat diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga vogyuku.tu ,*ur. diujikan dalam rangka memperoleh gelar Megister pendidikan Islam.
it l|_:
ri
Was s alamu'
alaikum wr.'f4/b
Yogyakarta, 9 Februari 201 5 Pembimbing
vl
MOTTO
ِّ إِ َّن َِّ الدين ِعْن َد ِ ْاَّلل اإلسالم وما اختَ لَف الَّ ِذين أُوتُوا ال اب إِال ِم ْن ت ك َ ْ َ َ ََ ُ ْ َ َ َِّ ات ِ ب ع ِد ما جاءىم الْعِْلم ب ْغيا ب ي نَ هم ومن ي ْك ُفر بِآي اَّلل ََّ اَّلل فَِإ َّن َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ َْ ً َ ُ ُ ُ َ َ َ ْ َ ِ اْلِس )٩١( اب ُ َس ِر َ ْ يع Artinya: Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab1 kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.2
1 2
Maksudnya ialah Kitab-Kitab yang diturunkan sebelum Al Quran. Al-Qur‟an Surat Ali Imran Ayat 19, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, (Bandung: Syaamil
Qur‟an)
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
TESIS INI AKU PERSEMBAHKAN UNTUK ALMAMATERKU TERCINTA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM KONSENTRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
viii
ABSTRAK Sadam Fajar Shodiq, NIM 1320410036: Ideologi Pendidikan Islam Pada Rohis di SMA N 2 Yogyakarta. Yogyakarta: Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2015. Penelitian ini dilatarbelakangi adanya berita yang berkembang akhir-akhir ini di media sosial menyebutkan bahwa Rohis bisa menjadi sebab munculnya teroris yang ada di Indonesia dengan pemahaman Islam yang dangkal sehingga menjadikan mereka radikal. Persoalan tersebut juga menghampiri rohis di SMA N 2 Yogyakarta, bahwasannya disinyalir adanya golongan radikal yang menyusup pada rohis SMA N 2 Yogyakarta melalui kegiatan yang diadakan oleh rohis, seperti mentoring dan kajian Senin Sore (SENSOR). Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan untuk mengetahui ideologi pendidikan Islam pada rohis SMA N 2 Yogyakarta. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi sumber dan perpanjangan keikutsertaan dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pola pendidikan Islam pada rohis SMA N 2 Yogyakarta dilihat dari tujuan pendidikan: tujuan pendidikan Islam pada rohis ini bercorak membangkitkan kembali dan meneguhkan kembali caracara lama yang lebih baik di banding sekarang dan untuk membangun kembali masyarakat dengan cara mendorong langkah kembali ke tujuan-tujuan aslinya dan agar tetap konsisten dengan tujuan itu. Metode pendidikan: penggunaan metode pendidikan diletakkan pada tatacara-tatacara pengajaran di dalam kelas yang tradisional, seperti halnya ceramah, hafalan, belajar dengan di awasi dan dituntun, serta diskusi kelompok yang terstruktur dan ketat, pembelajaran yang ditentukan dan diarahkan oleh guru. Guru dipandang sebagai panutan dalam hal kesempurnaan moral dan akademik, dan metode pendidikan diletakkan pada pemulihan kembali prinsip-prinsip dan praktik-praktik pendidikan tradisional. Kurikulum: menekankan karakter moral yang layak, melatih anggota rohis untuk menjadi pribadi yang baik diukur dengan tolok ukur-tolok ukur perilaku moral tradisional, memusatkan perhatian pada pembaharuan pola-pola budaya lama, membantu siswa untuk menemukan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi-tradisi budaya mendasar, penekanan diberikan pada regenerasi moral. Implikasi ideologi pendidikan Islam pada rohis SMA N 2 Yogyakarta dalam isuisu keagamaan kontemporer seperti demokratis, toleransi pluralis, dan humanis terwujud dalam proses pendidikan Islam secara eksplisit maupun implisit. Kata kunci: Ideologi, Pendidikan Islam, Rohis.
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan tesis ini berpedoman pada Surat Keputusan Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987. A. Konsonan Tunggal Huruf Arab
Huruf Latin
ﺃ ﺏ ﺕ ﺙ ﺝ
Nama Alif Ba‟ Ta‟ Sa‟ Jim
ﺡ
ḥa‟
Ḥ
ﺥ
Kha‟
Kh
ﺩ ﺫ ﺭ ﺯ ﺱ ﺵ ﺹ ﺽ ﻁ ﻅ ﻉ ﻍ ﻑ ﻕ ﻙ ﻝ ﻡ ﻥ ﻭ ﻩ ﺀ
Dal Żal Ra‟ Zai Sin Syin Ṣād Ḍāḍ Ṭa‟ Ẓa‟ „ain Gain Fa‟ Qāf Kaf Lam Mim Nun Wawu Ha‟ Hamzah
D Ż R Z S Sy Ṣ Ḍ Ṭ Ẓ ʻ G F Q K L M N W H `
B T Ṡ J
x
Keterangan Tidak dilambangkan Be Te Es (dengan titik di atas) Je Ha (dengan titik di bawah) Ka dan ha De Zet (dengan titik di atas) Er Zet Es Es dan ye Es (dengan titik di bawah) De (dengan titik di bawah) Te (dengan titik di bawah) Zet (dengan titik di bawah) Koma terbalik di atas Ge Ef Qi Ka El Em En We Ha Apostrof
ﻱ
Ya‟
Y
Ye
B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah Ditulis Rangkap
ﻋﺪﺓ
„iddah
Ditulis
C. Ta’ Marbutah Di Akhir Kata 1. Bila dimatikan ditulis h
ﻫﺑﺔ ﺟﺯﻴﺔ
Ditulis Hibah Ditulis Jizyah (ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap dalam bahasa Indonesia, seperti salat, zakat dan sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya). 2. Bila diikuti dengan kata sandang „al‟ serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h.
ْﻛَﺭَﺍﻣَﺔْﺍﻷﻮْﻟِﻴَﺎﺀ
Ditulis
Karâmah al-auliyâ‟
3. Bila ta‟ marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan dammah ditulis t atau h.
ِﺯَﻛَﺎﺓُﺍﻟْﻔِﻄْﺮ
Ditulis
Zakâh al-fiţri
D. Vokal Pendek
َﻓَﻌَﻞ َﺬُﮐِﺮ ُﻴَﺬْﻫَﺐ
fathah
ditulis
A fa‟ala
kasrah dammah
ditulis ditulis
I żukira U yażhabu
E. Vokal Panjang 1
Fathah + alif
ﺟَﺎﻫِﻟِﻴَّﺔ 2
fathah + ya‟ mati
ﺗﻨْﺴَﻰ
ditulis ditulis ditulis ditulis
kasrah + ya‟ mati xi
 jâhiliyyah â tansâ
3
ﻜَﺮِﻴْﻢ dammah + wawu mati
4
ﻓُﺮُﻭْﺽ
ditulis ditulis ditulis ditulis
î karîm û furûd
ditulis ditulis ditulis ditulis
ai bainakum au qaul
F. Vokal Rangkap 1
fathah + ya‟ mati
ْﺒَﻴْﻨَﻜُﻢ 2
fathah + wawu mati
ﻗَﻭْﻝ
xii
KATA PENGANTAR
ِ بِس ِم الرِحْي ِم ٰ ْ الر َّ ْح ِن َّ هللا ْ ِ اَ ْْلم ُد اْلَ ِّق ْ هلل الَّ ِذى اَْر َس َل َر ُس ْولَوُ بِاا ْْلَُدى َوِديْ ِن َْ ِ ِ ِ ِ ِ اعيااِ ََل ِ هللا بِِأ ْذنِِو و ِ َ ر س َ ْ اَ ْش َه ُداَ ْن َالا ٰلوَ اَّالَهللاُ َو ْح َدهُ َال َش ِري.اج ُامنِْي ًرا ًَ َ ً بَشْي ًر َاونَذيْ ًر َاوَد
ُاَْر َسلَو
لِيُظْ ِهَرهُ َعلَى ال ِّديْ ِن ُكلِّ ِو
ث َر ْْحَةً لِْل َعا ُّ لَوُ َوُى َوالْ َق ِو ُ َ َواَ ْش َه ُد اَ َّن َسيِّ َدن.ي ا ْلع ِزيْز ُ اعْب ُدهُ َوَر ُس ْولَوُ الْ َمْب عُ ْو َ اُمَ َّم ًد ِ ِ اُم َّم ٍدوعلَى اٰلِِو و ِ ِ اى ُد ْو ِاِف هللا َح َّق َ ْ لَم َ ص ْحبِو الَّذيْ َن َج َ َ َ َ َ َُ َص ِّل َعلَى َسيِّدن َ لله َّم ُ َ ا.ْي اََّما بَ ْع ُد.السبِْي ِل َّ ئ ً ِج َه ِاد ِه فَ َه َد ُاى ْم َس َوا Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa menganugrahkan segala rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan manusia kepada jalan kebahagiaan dunia dan akhirat. Tesis yang berjudul “IDEOLOGI PENDIDIKAN ISLAM PADA ROHIS DI SMA N 2 YOGYAKARTA” merupakan sebuah karya yang telah peneliti tulis untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Megister dalam pendidikan agama Islam. Namun, penulisan tesis ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada:
xiii
1. Prof. Drs. H.Akh. Minhaji, M.A, Ph.D selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2. Prof. Dr. H. Khoirudin Nasution, M.A, sebagai Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 3. Prof. Dr. H. Maragustam, M.A, selaku Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Agama Islam Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 4. Dr. Karwadi, M.Ag, selaku Pembimbing tesis ini yang telah berkenan meluangkan banyak waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan semangat dalam penyusunan tesis ini. 5. Dr. Usman, S.S., M.Ag selaku Penguji tesis ini yang telah memberikan banyak masukan, sehingga tesis ini lebih bermakna. 6. Segenap Dosen dan karyawan Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta atas bantuan dan ilmu yang telah diberikan. 7. Kusworo, S.Pd. M.Hum. selaku kepala SMA N 2 Yogyakarta beserta jajarannya yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang dipimpin. 8. Pengurus Rohis, yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu, terima kasih atas segala bantuan yang letah diberikan, mudah-mudahan kalian bisa menjadi generasi yang sholeh. 9. Bapak Rahmanto, M.A. selaku staf karyawan di Prodi Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga yang telah susah payah membantu penulis dalam penyelesailan tesis ini.
xiv
10. Kedua orang tua. Ayahanda Muranto dan Ibunda Jamilatun yang sangat penulis cintai dan sayangi, yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi baik moral maupun finansial, dari kecil hingga saat ini. 11. Kakak Wahyuningsih, Umi, Sholeh, Khusnul dan adik Uswah, Ali, Aziz, Ikah, dan Siti yang selalu sabar dan memotivasi penulis untuk dapat menjadi orang yang mampu merubah nasib pendidikan keluarga. 12. Zizah Nurhana, S.Pd.I yang menjadi motivasi penulis agar segera menyelesaikan tesis ini. 13. Sahabat-sahabat penulis di Masjid At-Taqwa Babarsari (Mas Bowo, Mas Agus, Khotim, Rahmad, Umar, Anwar, Yusri, Yusran), yang berjuang bersama-sama untuk mencapai cita-cita dan harus membagi waktu untuk memakmurkan masjid. 14. Sahabat-sahabat penulis di PPs UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta PAI C Reguler angkatan 2013 (Hana, Ningsih, Suprihatin, Rio, Nurhadi, Nurul, Adnan, Ikhwan, Anik, Heri, Rendi, Komar dan Zulkifli) yang telah berjuang bersama menimba ilmu, banyak kenangan dan hal terindah sebagai pengalaman hidup yang sangat berharga yang tak akan pernah penulis lupakan. Semoga kita bisa bertemu di Senayan Amin. Penulis hanya bisa berdo‟a semoga semua yang telah membantu mendapatkan balasan kebaikan yang berlipat ganda dari Allah SWT dan tercatat sebagai amal shaleh. Penulis menyadari kekeliruan sangat mungkin terjadi dalam penulisan karya ilmiah ini, karenanya kritik dan saran yang bersifat membangun sangat dibutuhkan demi kesempurnaan tesis ini. Akhirnya penulis berharap
xv
semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya dan mendapatkan ridho Allah SWT. Yogyakarta, 9 Januari 2015 Penulis,
Sadam Fajar Shodiq, S.Pd.I NIM. 1320410036
xvi
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................................ PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................................. PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ..................................................................... PENGESAHAN DIREKTUR ................................................................................. PENGESAHAN PENGUJI ..................................................................................... NOTA DINAS PEMBIMBING............................................................................... MOTTO .................................................................................................................... HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. ABSTRAK ................................................................................................................ PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................................. KATA PENGANTAR .............................................................................................. DAFTAR ISI ............................................................................................................. DAFTAR TABEL ....................................................................................................
i ii iii iv v vi vii viii ix x xiii xvii xix
BAB I
: PENDAHULUAN ............................................................................... A. Latar Belakang Masalah................................................................... B. Rumusan Masalah ............................................................................ C. Tujuan Penelitian ............................................................................. D. Kegunaan Penelitian ........................................................................ E. Kajian Pustaka.................................................................................. F. Metode Penelitian ............................................................................ G. Sistematika Pembahasan ..................................................................
1 1 6 6 9 7 12 18
BAB II
: IDEOLOGI DALAM KONTEKS PENDIDIKAN ISLAM ............ A. Hakikat Ideologi ............................................................................... 1. Ideologi ...................................................................................... 2. Pengertian Rohis ........................................................................ B. Ideologi dalam Paradigma Pendidikan Islam .................................. 1. Pengertian Pendidikan Islam ..................................................... 2. Tujuan Pendidikan Islam .......................................................... 3. Pendekatan dalam Pendidikan Islam......................................... 4. Kurikulum dalam Pendidikan Islam ......................................... 5. Metode Pendidikan Islam.......................................................... 6. Pendidik dalam Pendidikan Islam ............................................. C. Demokrasi, Pluralisme, Humanisme, dan Toleransi dalam Perspektif Pendidikan Islam .............................................................. 1. Demokrasi dalam Perspektif Pendidikan Islam .......................... 2. Pluralisme dalam Perspektif Pendidikan Islam ........................... 3. Humanisme dalam Perspektif Pendidikan Islam......................... 4. Toleransi dalam Perspektif Pendidikan Islam .............................
20 20 22 53 55 55 59 63 70 74 75
BAB III
76 76 82 85 91
: IDEOLOGI PENDIDIKAN ISLAM PADA ROHIS DI SMA N 2 YOGYAKARTA .............................................................................. 97 A. Gambaran Umum Rohis SMA N 2 Yogyakarta .............................. 97
xvii
1. Identitas Rohis SMA N 2 Yogyakarta ....................................... 2. Sejarah dan Perkembangan Berdirinya Rohis SMA N 2 Yogyakarta ................................................................................. 3. Struktur Organisasi Rohis SMA N 2 Yogyakarta ...................... 4. Keadaan Pendidik Rohis SMA N 2 Yogyakarta ........................ B. Ideologi Pendidikan Islam Pada Rohis SMA N 2 Yogyakarta ........ 1. Islam Sebagai Ideologi ................................................................ 2. Aqidah Islamiyah Rohis SMA N 2 Yogyakarta Sebagai Basis Pendidikan ......................................................................... 3. Makrifatullah dalam Konsep Pendidikan Islam Rohis SMA N 2 Yogyakarta ........................................................................... C. Deskripsi Pendidikan Islam ............................................................. D. Tujuan Pendidikan Islam Pada Rohis di SMA N 2 Yogyakarta ...... E. Karakteristik Pendidikan Islam Pada Rohis di SMA N 2 Yogyakarta ....................................................................................... F. Konsep Pendidikan Islam Pada Rohis SMA N 2 Yogyakarta ......... 1. Pendekatan Pendidikan Islam Pada Rohis SMA N 2 Yogyakarta ................................................................................. 2. Kurikulum Pendidikan Islam Pada Rohis SMA N 2 Yogyakarta .................................................................................. 3. Metode Pendidikan Islam Pada Rohis SMA N 2 Yogyakarta .................................................................................. BAB IV
BAB V
: IMPLIKASI IDEOLOGI PENDIDIKAN ISLAM TERHADAP PAHAM KEAGAMAAN ANGGOTA ROHIS DALAM ISU-ISU KEAGAMAAN KONTEMPORER .................. A. Implikasi Ideologi Pendidikan Islam dan Pemahaman Keagamaan Pendidikan Islam Rohis SMA N 2 Yogyakarta ........... 1. Demokrasi, Pluralisme, dan Toleransi dalam Perspektif Ideologi Pendidikan Islam Rohis SMA N 2 Yogyakarta ........... 2. Rohis SMA N 2 Yogyakarta dan Konsepsi Tentang Humanisme. ............................................................................... B. Keberhasilan Ideologi Pendidikan Islam Rohis SMA N 2 Yogyakarta dalam Mengatasi Problematika Umat .......................... C. Faktor Pendukung dan penghambat Ideologisasi Pendidikan Islam Pada Rohis SMA N 2 Yogyakarta ......................................... 1. Faktor Pendukung Ideologisasi Pendidikan Islam Pada Rohis SMA N 2 Yogyakarta .................................................... 2. Faktor penghambat Ideologisasi Pendidikan Islam Pada Rohis SMA N 2 Yogyakarta ....................................................
97 103 105 111 113 115 119 122 124 126 129 137 137 139 148
153 153 154 159 161 170 170 172
: PENUTUP............................................................................................ 175 A. Kesimpulan ....................................................................................... 175 B. Saran .................................................................................................. 177
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 178
xviii
DAFTAR TABEL Tabel 1 Silabus Mentoring Rohis SMA N 2 Yogyakarta, 142
xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama Rahmatan lil ‘alamin artinya Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia. Islam adalah jalan hidup yang benar, jalan yang membawa keselamatan dunia dan akhirat dan merupakan jalan satu-satunya yang harus ditempuh. Islam memiliki ciriciri robbaniyah yaitu bahwa Islam bersumber dari Allah, bukan hasil pemikiran manusia. Islam merupakan satu kesatuan yang padu yang terfokus pada ajaran tauhid, Allah berikan kepada manusia agama yang sempurna. Islam mencakup seluruh aspek kehidupan, tidak satu aspek pun terlepas dari Islam karena ajaran yang bersifat integral (lengkap) dan Islam tidak terbatas dalam waktu tertentu tetapi berlaku untuk sepanjang masa dan di semua tempat. Dalam Islam ditemui kaidah-kaidah umum yang mudah dipahami, sederhana dan mudah dipraktikkan yang menjadi kemaslahatan umat manusia karena sumber ajaran Islam adalah Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad sehingga Islam menjadi agama rahmatan lil’alamin. Memahami Islam dan ajarannya, dan pelbagai aspek yang berkenaan dengan Islam perlu dikaji secara seksama, sehingga dapat dihasilkan pemahaman yang komprehensif. Hal ini penting dilakukan karena kualitas pemahaman ke-Islaman seseorang dapat mempengaruhi pola pikir, sikap dan
1
2
perilaku dalam menghadapi pelbagai permasalahan yang berkaitan dengan Islam. Akhir-akhir ini image Islam tercoreng dengan pelbagai pemberitaan yang menyebutkan Islam adalah agama teroris. Bahkan pelbagai tindakan preventif dilakukan oleh pihak yang berwajib (polisi) untuk mengawasi ceramahceramah yang dilakukan oleh ustadz maupun kyai di pelbagai tempat, baik itu di masjid-masjid, pesantren dan bahkan sampai sekolah-sekolah. Pandangan yang berkembang di masyarakat luas adalah melalui pengajian-pengajian yang dilakukan pelbagai organisasi masyarakat bisa menjadi awal masuknya doktrin Islam radikal. Berita yang berkembang akhir-akhir ini di media sosial menyebutkan bahwa Rohis bisa menjadi sebab munculnya teroris yang ada di Indonesia dengan pemahaman Islam yang dangkal sehingga menjadikan mereka radikal. Idealnya rohis adalah organisasi yang mewadahi siswa-siswa yang ingin memperdalam agama Islam mereka. Bahkan dengan adanya rohis, pendidikan Islam di sekolah lebih cepat berkembang. Namun, disamping itu semua yang terjadi saat ini rohis bukan tempat yang nyaman lagi untuk menjadi tempat memperdalam agama Islam, karena sikap menutup diri dari orang-orang yang tidak menjadi bagian dari mereka yang ikut rohis. Sikap intoleran menghinggapi siswa yang ikut rohis, karena doktrin-doktrin yang mereka dapatkan. Bahkan siswa dituntut untuk bisa berjihad, bahkan yang menyedihkan adalah ketika siswa di doktrin untuk berjihad dengan angkat
3
senjata dan ikut menjadi bagian dari pada perjuangan di Negara Islam yang terjajah di Timur Tengah. Metro TV pada tayangan tanggal 5 September 2012, menyebutkan bahwa pola rekrutmen teroris muda ada 5 yakni: 1. Sasarannya siswa SMP akhir-SMA dari sekolah-sekolah umum. 2. Masuk melalui program ekstra kurikuler di masjid-masjid sekolah. 3. Siswa-siswi yang terlihat tertarik kemudian diajak diskusi di luar sekolah. 4. Dijejali pelbagai kondisi sosial yang buruk, penguasa korup, keadilan tidak seimbang. 5. Dijejali dengan doktrin bahwa penguasa adalah thagut/ kafir/ musuh.1 Berdasarkan pernyataan yang ditayangkan pada Metro TV di atas jelas bahwa telah berkembang di masyaratat luas bahwa munculnya gerakangerakan ekstrimis di Indonesia dan kader-kader tersebut dicatak dari lembaga pendidikan Islam sekolah, salah satunya adalah Rohis. Sehingga dari pandangan masyarakat tersebut perlu adanya pembuktian secara ilmiah apakah memang benar kalau aksi-aksi kejahatan teroris atau sikap radikal di Indonesia ini bermula dari salahnya ideologi pendidikan Islam yang berkembang di sekolah-sekolah. Sikap radikal yang dilakukan oleh individu maupun kelompok biasanya masuk melalui doktrin-doktrin yang mereka dapatkan baik secara eksplisit maupun secara implisit, tidak terkecuali pada siswa. Doktrin yang diterima siswa lebih cepat masuk karena perkembangan psikologis siswa SMA masih sangat labil, sehingga dengan mudahnya mereka menggiring pemikiran siswa pada Islam yang radikal. Siswa SMA dengan kondisi psikologis yang masih labil perlu adanya bimbingan secara intensif agar siswa tidak terjerumus pada
1
Joko Prasetyo, Rohis Bukan Teroris, http://www.mediaumat.com/headline-news/3879rohis-bukan-teroris.html di unduh pada tanggal 18 Oktober 2014 Pukul 12.58 WIB.
4
hal-hal negatif. Indoktrinasi sangat mudah diberikan kepada anak SMA yang masih sangat labil. Apalagi di SMA umum yang pendidikan agamanya kurang kuat seperti di madrasah atau pesantren. Doktrin-doktrin itu sangat mudah masuk ke sekolah-sekolah umum karena kurangnya pengawasan dari pihak sekolah maupun guru agama pada khususnya. Begitu juga yang terjadi pada rohis SMA N 2 Yogyakarta. Persoalan yang ada di Rohis SMA N 2 Yogyakarta seperti yang disampaikan oleh ketua umum Rohis SMA N 2 Yogyakarta menyebutkan bahwa “pernah ada pengurus rohis angkatan 14 atau yang sekarang duduk di kelas XII pernah melarang kepada anggota rohis lainnya untuk hormat pada bendera. Memang pada angkatan 14 itu dulu ada dua kubu, yaitu kubu yang “netral” dan yang “ekstrim”, dan bahkan ada dari mereka masuk dalam dunia politik PKS”.2 Fakta lain yang menunjukkan adanya kepentingan individu atau kelompok tertentu mulai masuk pada rohis SMA N 2 Yogyakarta adalah melalui kegiatan mentoring yang notabene menjadi kegiatan paling berpengaruh terhadap pendidikan Islam pada siswa muslim SMA N 2 Yogyakarta dengan memberikan doktrin-doktrin melalui pemahaan agama “garis keras” dan condong terhadap muatan politik golongan tertentu. Seperti hasil kutipan wawancara dengan salah satu anggota mentoring yang menjelaskan bahwa “dulu mentor saya itu mengajarkan kepada saya tentang Islam yang sangat kaku, dan sering menganggap golongan lain itu salah. Selain itu juga mengajak kepada kelompok kami untuk bisa berdakwah sesuai dengan 2
Hasil wawancara dengan Zaki ketua umum rohis SMA N 2 Yogyakarta pada tanggal 22 Oktober 2014
5
paham dia. Mulai dari situ saya milih untuk pindah kelompok lain karena saya tidak cocok dengan paham agamanya yang terlalu ekstrim”.3 Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa yang terjadi saat ini rohis di SMA N 2 Yogyakarta bukan lagi sebagai wadah atau media dakwah Islam, akan tetapi rohis menjadi sarat akan kepentingan individu maupun kelompok tertentu. Pendidikan Islam di rohis sebagai doktrin ideologi kelompok tertentu, bukan lagi pendidikan Islam yang mampu menampung segala kebutuhan rohani siswa dan tidak lagi menjadi Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Berdasarkan hasil observasi peneliti, kejadian-kejadian tersebut di atas terjadi karena kurangnya pengawasan secara langsung yang dilakukan oleh pihak sekolah, baik itu dari waka kesiswaan maupun dari pihak guru agama. Pihak sekolah sudah mempercayakan sepenuhnya kepada alumni yang notabene dari latar belakang pemahaman agama yang berbeda-beda, ada yang menganut Islam garis keras, dan ada juga yang menganut Islam yang menaungi seluruh perbedaan dalam pemahaman keagamaan.
Dengan diberikan
kepercayaan penuh dari pihak sekolah, sehingga sangat mudah untuk melakukan internalisasi dan indoktrinasi paham agama kepada siswa yang notabene masih dalam proses peralihan dan pencarian jati diri agama mereka. Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas maka menurut peniliti ada sesuatu yang unik yang perlu di eksplor lebih jauh mengenai Ideologi Pendidikan Islam pada Rohis khususnya di SMA N 2 Yogyakarta. Dengan 3
Hasil wawancara dengan Yogi kelas X MIIA-3 anggota rohis SMA N 2 Yogyakarta pada tanggal 7 November 2014
6
adanya penelitian ini diharapkan akan lebih nampak dengan jelas ideologi dalam pendidikan Islam pada rohis di dan SMA N 2 Yogyakarta. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut: 1. Apa ideologi Pendidikan Islam pada rohis di SMA N 2 Yogyakarta? 2. Bagaimana pola pendidikan Islam pada Rohis SMA N 2 Yogyakarta? 3. Bagaimana keberhasilan pendidikan Islam pada Rohis SMA N 2 Yogyakarta? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Untuk mengetahui ideologi Pendidikan Islam pada rohis di SMA N 2 Yogyakarta. 2. Untuk mengetahui pola pendidikan Islam pada Rohis SMA N 2 Yogyakarta. 3. Untuk mengetahui keberhasilan pendidikan Islam pada siswa di Rohis SMA N 2 Yogyakarta. D. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara akademis maupun praksis. 1. Kegunaan Akademis a. Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi semua tentang ideologi pendidikan Islam pada rohis.
7
b. Untuk menambah khazanah keilmuan dan wawasan bagi peneliti pada khususnya dan pembaca pada umumnya. 2. Kegunaan Praktis a. Untuk menambah wawasan mengenai ideologi pendidikan Islam pada rohis di SMA N 2 Yogyakarta. b. Untuk mengetahui keberhasilan pendidikan Islam pada siswa di Rohis SMA N 2 Yogyakarta. c. Sebagai pengetahuan dan masukan bagi para guru, mahasiswa, dan yang berkecimpung dalam dunia pendidikan mengenai ideologi pendidikan Islam pada rohis di SMA N 2 Yogyakarta. E. Kajian Pustaka Berdasarkan kajian pustaka yang peneliti lakukan ada beberapa penelitian yang memiliki tema yang hampir sama mengenai Ideologi Pendidikan Islam, yaitu: Pertama, Tesis yang ditulis oleh Zaini Munir dengan judul Pendidikan Islam dalam Perspektif Hasan al-Banna, Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Zaini Munir ini adalah sistem pendidikan Islam harus dibangun dengan mengacu kepada sumber yang terang dan digali dari ajaran Islam kâffah yakni Al-Qur’an dan as-Sunnah, bukan dari ajaran lainnya. Di dalam kedua sumber tersebut banyak sekali nilai fundamental yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan pendidikan, antara lain tauhid, kemanusiaan, keseimbangan, kesatuan umat manusia, dan rahmatan lil ‘alamin. Konsep pendidikan Islam adalah representasi dari pemahaman Islam kâffah, karena di dalamnya memuat
8
keterpaduan dari seluruh persoalan yang ada dalam sistem kehidupan, seperti: pendidikan, politik, budaya, perundang-undangan yang semuanya dikaji dalam perspektif keislaman.4 Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah terletak pada fokus kajian, yaitu peneliti lebih fokus pada ideologi pendidikan Islam khususnya pada rohis, di samping subyek penelitian yang juga berbeda. Kedua, Tesis yang ditulis oleh Eling Triyomo yang berjudul Konsep Pendidikan Islam Menurut HOS. Cokroaminoto, Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2012. Hasil penelitian yang ditulis oleh Eling Triyomo tersebut adalah Pendidikan Islam yang dikehendaki oleh HOS. Cokroaminoto adalah pendidikan umum itu harus berjalan paralel dan seimbang dengan ilmu pengetahuan
agama.
Pengertian
pendidikan
Islam
menurut
HOS.
Cokroaminoto adalah pendidikan yang berdasarkan pendidikan agama Islam, adapun tujuan pendidikan Islam adalah untuk membentuk pribadi muslim, sedangkan
prinsip-prinsip
dalam
pendidikan
Islam
adalah
perasaan
nasionalisme harus tetap diutamakan dalam hal mempelajari pelbagai jenis ileum pengetahuan.5 Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah dalam penelitian ini belum nampak pola pendidikan Islam sedangkan dalam penelitian yang akan peneliti lakukan adalah menekankan pada pola pendidikan Islam pada rohis yang kemudian dari pola tersebut dapat diketahui ideologi pendidikan Islam yang digunakan.
4
Zaini Munir, Pendidikan Islam dalam Perspektif Hasan al-Banna, (Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga). 5 Eling Triyomo, Konsep Pendidikan Islam Menurut HOS. Cokroaminoto, (Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2012).
9
Ketiga, Tesis yang ditulis oleh Qalka Sandi dengan judul Pola Pendidikan Agama Islam dalam Membangun Kesadaran Keagamaan Pada Siswa XI SMA IT Abu Bakar Yogyakarta, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2013. Hasil penelitian dari tesis tersebut menunjukkan baha latar belakang pengembangan keagamaan dijadikan okus pendidikan agama Islam oleh SMA IT Abu Bakar Yogyakarta ialah karena SMA IT Abu Bakar ingin menghadirkansuatu sistem pendidikan yang implementasi keislamannya diwujudkan dalam bentuk pendidikan, juga dilator belakangi dengan sepak terjang dalam perjalanan pendidikan yang mengalami dikotomi dan lemahnya peradaban Islam, dan juga karena SMA IT Abu Bakar memfokuskan pada kekuatan diniyah atau pada kesadaran keagamaan. Sedangkan pola pendidikan agama Islam yang membangun kesadaran keagamaan siswa kelas XI SMA IT Abu Bakar ialah, pertama, ruang lingkup pembinaan keagamaan, kedua, lingkungan pembinaan keagamaan, ketiga, kegiatan-kegiatan pembinaan keagamaan.6 Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah dalam tujuan pengetahuan pola pendidikan Islam untuk dianalisis yang kemudian dihasilkan suatu ideologi dari pola pendidikan Islam tersebut. Keempat, Tesis yang ditulis Arifudin dengan judul Pendidikan Agama Islam bagi Anak-anak Jalanan (Studi Kasus Anak Jalanan di Rumah Singgah Sanggar Tukangan LSM Humana Yogyakarta), Yogyakarta: Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga, 2003. Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan pendidikan 6
Qalka Sandi, Pola Pendidikan Agama Islam dalam Membangun Kesadaran Keagamaan Pada Siswa XI SMA IT Abu Bakar Yogyakarta, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2013).
10
agama Islam bagi anak-anak jalanan berbeda dengan anak pada umumnya, yaitu karena latar belakang keluarga yang berbeda sehingga mempengaruhi kondisi psiko-sosio mereka. Pendidikan agama Islam sangat efektif dalam pembentukan kepribadian anak jalanan, terbukti dari sikap solidaritas terhadap teman dan patuh kepada orang yang lebih tua. Faktor pendukung pendidikan agama Islam bagi anak jalanan adalah karena tingginya minat atau motivasi anak jalanan dalam mempelajari pendidikan agama Islam, sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya asilitas pendukung pembelajaran seperti buku.7 Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah fokus penelitian yang akan peneliti lakukan adalah pada ideologi yang melatarbelakangi pendidikan Islam pada rohis sehingga membentuk suatu sikap tertentu. Kelima, tesis yang ditulis oleh Mukhlis dengan judul “Implementasi Ideologi Pendidikan Islam Sunni dan Syiah Studi Kasus di Desa Karang Gayam Kec. Omben Kab. Sampang Madura”. Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2014. Hasil penelitian pada tesis ini adalah Ideologi pendidikan Islam Sunni dan Syiah meliputi enam hal, diantaranya yaitu: (1) Dasar dan tujuan Sunni Syiah adalah al-Qur’an dan Hadits, tujuannya agar menjadi manusia yang sempurna dunia akhirat dan membentuk pribadi manusia yang baik. (2) Pendidik, dalam hal ini pendidik harus menjadikan dirinya sebagai teladan bagi peserta didik, dan pendidik harus bisa mengembangkan potensi-potensi peserta didik dengan baik. (3) Peserta didik, 7
Arifudin, Pendidikan Agama Islam bagi Anak-anak Jalanan (Studi Kasus Anak Jalanan di Rumah Singgah Sanggar Tukangan LSM Humana Yogyakarta), (Yogyakarta: Pascasarjana IAIN UIN Sunan Kalijaga, 2003).
11
dalam hal ini peserta didik harus ditanamkan nilai akhlak mulia. (4)Kurikulum, Sunni lebih pada ilmu agama, sedangkan Syiah lebih pada ilmu umum. (5) Metode, Sunni menggunakan metode sorogan, dialog, Syiah menggunakan metode ceramah, dialog. (6) Lingkungan, di lingkungan Syiah-Sunni lembaga pendidikan Islam cukup mendominasi. Faktor yang membedakan antara ideologi pendidikan
Islam Sunni-Syiah diantaranya: Etika, keagamaan,
Imamah, lingkungan, dan keyakinan.8 Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan peneliti lakukan terletak pada fokus penelitian, dalam penelitian tersebut membahas pada ideologi golongan Sunni-Syiah sedangkan pada penelitian yang akan peneliti lakukan adalah ideologi pendidikan Islam pada rohis. Berdasarkan beberapa kajian pustaka tersebut di atas dapat diketahui bahwa persamaan penelitian yang hendak peneliti lakukan adalah sama-sama membahas tentang pendidikan Islam, sedangkan perbedaan antara penelitian ini dengan beberapa penelitian sebelumnya adalah subyek dan fokus penelitian. Dalam penelitian ini membahas mengenai ideologi pendidikan Islam pada rohis SMA N 2 Yogyakarta. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha menemukan pola pendidikan Islam pada rohis yang kemudian dari pola tersebut akan diketahui ideologi pendidikan Islam yang digunakan yang memang sebelumnya belum dikaji oleh peneliti lain. Di sini peneliti bertujuan untuk menambah khazanah keilmuan yang ada serta menguatkan apa yang sebelumnya sudah ada. 8
Mukhlis, Implementasi Ideologi Pendidikan Islam Sunni dan Syiah Studi Kasus di Desa Karang Gayam Kec. Omben Kab. Sampang Madura, Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2014.
12
F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang memiliki beberapa karakteristik yaitu berlangsung dalam latar belakang ilmiah, peneliti adalah instrumen atau alat pengumpul data yang utama, dan analisisnya dilakukan secara induktif.9 Penelitian lapangan dan bersifat deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengungkapkan suatu masalah atau keadaan, peristiwa sebagaimana adanya berdasarkan data-data tertulis yang dipandang relevan dan mendukung berkaitan dengan Ideologi Pendidikan Islam pada Rohis di SMA N 2 Yogyakarta. 2. Pendekatan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan studi kasus konseptual, yaitu suatu penelitian yang diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus tersebut.10 Pendekatan dilakukan dengan mengamati dan memahami keadaan riil yang ada di Rohis di SMA N 2 Yogyakarta. 3. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah orang yang mengetahui, berkaitan, dan menjadi pelaku dari suatu kegiatan yang diharapkan dapat memberikan informasi. Adapun yang dijadikan sumber dalam penelitian ini yaitu orang yang memberikan informasi yang memiliki kapasitas yang berkaitan dengan
9
Lexy.J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 3. 10 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif, (Bandung: Alfabeta, 2005), hlm. 339.
13
Pendidikan Islam pada rohis di SMA N 2 Yogyakarta yaitu Guru Agama Islam, Mentor, Pengurus Rohis, anggota Rohis, dan siswa pada umumnya di SMA N 2 Yogyakarta. 4. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Metode observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap peristiwa atau kegiatan tetentu.11Adapun metode pengamatan yang digunakan
adalah
metode
pengamatan
secara
langsung
(direct
observation), yaitu pengamatan secara langsung terhadap subyek penelitian yaitu siswa anggota Rohis dan Pengajar pada Rohis di SMA N 2 Yogyakarta dan menggunakan observasi partisipan (participant as observer), yaitu peserta sebagai pengamat dan membiarkan kehadirannya sebagai peneliti dan mencba membentuk serangkaian hubungan dengan subyek sehingga mereka berfungsi sebagai informan. Dalam hal ini, peneliti melakukan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan Rohis SMA N 2 Yogyakarta seperti forum diskusi, kajian Islam, dan mentoring. b. Wawancara Teknik wawancara adalah sebagai salah satu jenis komunikasi langsung, melibatkan pihak peneliti selaku interviewer dan pihak lain
11
Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 220.
14
yang diwawancarai selaku interviewer.12 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara indepth interview (wawancara mendalam) kepada siswa dan guru untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya. Anas Sudijono dalam bukunya mendefinisikan metode interview ialah cara-cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan Tanya jawab secara lisan, secara sepihak, berhadapan muka dengan arah dan tujuan yang telah ditentukan.13 Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terpimpin atau terpadu, atau dalam kata lain wawancara ini dibatasi oleh bahan yang sudah disiapkan sebelumnya (guide interview). Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan Ideologi Pendidikan Islam Pada Rohis di SMA N 2 Yogyakarta. Peneliti menggunakan metode pemilihan sampel wawancara secara purposive, yakni memilih informan wawancara baik dari guru, pengurus rohis, maupun anggota rohis, berdasarkan kepentingan yang menjadi fokus penelitian terkait Ideologi Pendidikan Islam Pada Rohis di SMA N 2 Yogyakarta. Dalam proses ini awalnya peneliti memilih tokoh kunci yaitu guru Agama Islam, Ketua rohis, Pengurus rohis, dan anggota rohis yang sudah senior.
12
Abdullah Ali, Metode Penelitian dan Penulisan karya Ilmiah, (Cirebon :STAIN Cirebon Press, 2007), hlm.71. 13 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 82.
15
c. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mencari data melalui beberapa arsip dan dokumentasi, surat kabar, majalah, jurnal, buku dan bendabenda tertulis lainnya yang relevan. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumendokumen.14 Adapun data yang dikumpulkan dengan teknik ini adalah: catatan yang berkaitan dengan sejarah rohis, jumlah pendidik atau mentor dari tahun ketahun, profil pendidik atau mentor, materi yang digunakan dalam mentoring atau kajian, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan Ideologi Pendidikan Islam Pada Rohis di SMA N 2 Yogyakarta. 5. Teknik Uji Keabsahan Data a. Perpanjangan Keikutsertaan Perpanjangan keikutsertaan berarti peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai.15 Hal ini dilakukan untuk: 1) Membatasi gangguan kekeliruan dari dampak peneliti pada konteks 2) Membatasi kekeliruan peneliti 3) Mengkompensasikan pengaruh dari kejadian-kejadian yang tidak biasa atau pengaruh sesaat.16
14
Husaini Usman, dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996). hlm. 73. 15 Lexy.J.Moleong, Metodologi Penelitian…, hlm. 248. 16 Ibid., hlm 327.
16
b. Triangulasi Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.17 Triangulasi yang digunakan peneliti adalah triangulasi sumber yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif sampai data benar-benar jenuh. 6. Teknik Analisis Data Analisa data merupakan suatu cara untuk mengolah data setelah diperoleh hasil penelitian, sehingga dapat ditarik kesimpulan berdasarkan data yang faktual. Menganalisis data merupakan langkah penting dalam penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data deskriptif analisis yang sifatnya pemaknaan, yaitu peneliti bermaksud mengungkap keadaan atau karakteristik sumber data. Sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitik, yaitu mendeskripsikan dan menganalisa semua hal yang menjadi fokus dalam penelitian ini.18 Khususnya yang berkaitan dengan Ideologi Pendidikan Islam Pada Rohis di SMA N 2 Yogyakarta.
17
Ibid., hlm 329. Dudung Abdurrahman, Pengantar Metode Penelitian Sejarah, (Yogyakarta: Galang Press, 2000), hlm. 63. 18
17
Adapun langkah-langkah dalam analisis data ini menggunakan model Miles dan Huberman sebagai berikut: a. Reduksi Data Reduksi data merupakan kegiatan memilih dan menguasai data yang sesuai dengan fokus penelitian sehingga dapat ditangani. Mereduksi berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dan menghapuskan yang tidak perlu. Dalam penelitian ini data yang direduksi adalah data hasil pengamatan, wawancara, dan dokumentasi yang berkaitan dengan Ideologi pendidikan Islam pada Rohis di SMA N 2 Yogyakarta. b. Penyajian Data (Display Data) Penyajian data yaitu mengorganisasikan dan memaparkan data yang tersedia secara naratif yang memungkinkan penarikan kesimpulan. Setelah mereduksi data dengan tujuan agar data mudah dipahami oleh peneliti maupun orang lain yang membaca hasil penelitian, maka data tersebut perlu disajikan. Data yang disajikan tersebut dalam penelitian ini menggunakan antara lain graik, matrik, maupun tabel. Data yang disajikan tersebut antara lain adalah data tentang jumlah sejarah berdirinya rohis, pengurus rohis, mentor atau pengajar, jumlah anggota dan data alumni rohis. c. Verivikasi Data Verivikasi yaitu proses penarikan kesimpulan. Kesimpulan aal bersifat sementara dan akan berubah jika tidak ditemukan bukti-bukti
18
yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data. Sebaliknya, jika kesimpulan awal didukung dengan bukti-bukti baru yang ditemukan maka kesimpulan tersebut dianggap kredibel. G. Sistematika Pembahasan Untuk mengetahui gambaran keseluruhan pada penelitian ini, maka peneliti akan sampaikan garis-garis besar dalam sistematika pembahasan, sistematika dalam tesis ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal, inti, dan akhir. Adapun sistematika dalam tesis ini adalah sebagai berikut: Bagian formalitas: meliputi halaman judul, surat pernyataan keaslian, halaman nota dinas, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, abstrak, dan daftar isi. BAB I: Pendahuluan, dalam bab ini meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan. BAB II: Membahas mengenai Ideologi dalam konteks pendidikan Islam secara umum. BAB III: Membahas mengenai Implementasi Ideologi Pendidikan Islam Pada Rohis di SMA N 2 Yogyakarta. BAB IV: Membahas mengenai implikasi ideologi pendidikan Islam pada rohis SMA N 2 Yogyakarta terhadap paham keagamaan anggota rohis dalam isu-isu keagamaan kontemporer.
19
BAB V: Penutup, pada bagian ini terdiri dari kesimpulan, saran-saran, dan penutup. Bagian akhir dari tesis ini juga dicantumkan daftar pustaka dan pelbagai lampiran dari penelitian.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan dan berdasarkan hasil penelitian tentang Ideologi Pendidikan Islam pada Rohis SMA N 2 Yogyakarta maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ideologi pendidikan Islam pada rohis SMA N 2 Yogyakarta dilihat dari berbagai aspek, seperti tujuan pendidikan, kurikulum dan metode pendidikan Islam maka pendidikan Islam pada rohis SMA N 2 Yogyakarta berideologi fundamentalisme. Dalam aspek aqidah yang dianut yaitu menganut aqidah ahlus sunah wal jama’ah, dengan menekankan pada aspek makrifatullah dan membiasakan mengamalkan sunnah-sunnah rasulullah dalam kesehariannya. Pola pendidikan Islam pada rohis SMA N 2 Yogyakarta dilihat dari tujuan pendidikan: tujuan pendidikan Islam pada rohis ini bercorak membangkitkan kembali dan meneguhkan kembali cara-cara lama yang lebih baik di banding sekarang dan untuk membangun kembali masyarakat dengan cara mendorong langkah kembali ke tujuan-tujuan aslinya dan agar tetap konsisten dengan tujuan itu. Metode pendidikan: penggunaan metode pendidikan diletakkan pada tatacara-tatacara pengajaran di dalam kelas yang tradisional, seperti halnya ceramah, hafalan, belajar dengan di awasi dan dituntun, serta diskusi kelompok yang terstruktur dan ketat, pembelajaran yang ditentukan dan diarahkan oleh guru. Guru dipandang sebagai panutan dalam hal kesempurnaan moral dan akademik, dan metode pendidikan diletakkan
175
176
pada pemulihan kembali prinsip-prinsip dan praktik-praktik pendidikan tradisional. Kurikulum: menekankan karakter moral yang layak, melatih anggota rohis untuk menjadi pribadi yang baik diukur dengan tolok ukur-tolok ukur perilaku moral tradisional, memusatkan perhatian pada pembaharuan pola-pola budaya lama, membantu siswa untuk menemukan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi-tradisi budaya mendasar, penekanan diberikan pada regenerasi moral. Indoktrinasi moral lebih dipentingkan ketimbang penyesuaian praktis, yakni belajar tentang hal-hal yang segera berguna. Menekankan latihan moral dan jenis ketrampilan-ketrampilan akademik serta praktis yang diperlukan untuk membantu siswa untuk menjadi anggota yang aktif dalam tatanan sosial yang diregenerasikan secara tepat, ketrampilanketrampilan belajar yang mendasar, pelatihan pembentukan karakter, pendidikan fisik (termasuk pelajaran kesehatan). Implikasi ideologi pendidikan Islam pada rohis SMA N 2 Yogyakarta dalam isu-isu keagamaan kontemporer seperti demoratis, toleransi pluralis, dan humanis terwujud dalam proses pendidikan Islam secara eksplisit maupun implisit. Sikap toleransi yang ditanamkan di rohis SMA N 2 Yogyakarta adalah sebagai berikut: Mengakui hak setiap orang, Menghormati keyakinan orang lain, Agree in disagreement; setuju dalam perbedaan, yakni perbedaan tidak harus ada permusuhan dan pertentangan, Saling mengerti; tidak saling menjelekkan; tidak saling membenci dan selalu saling menghargai satu sama lain, Kesadaran dan kejujuran, Saling mengerti keadaan orang lain. Sikap pluralis diwujudkan dalam memberikan kebebasan dan melihat aspek
177
kemanusiaan. Sedangkan wujud sikap demokratis tercermin dalam proses pemilihan strategi dalam pembelajaran, dan dalam menentukan sesuatu berdasarkan musyawarah mufakat. B. Saran Berdasarkan uraian tentang ideologi pendidikan Islam pada rohis SMA N 2 Yogyakarta di atas, baik yang berkaitan dengan konsep ideologi dan implementasinya pada ranah pendidikan, tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan rohis yang seperti itu akan memunculkan persepsi negatif, yaitu dengan keberadaannya yang eksklusif dan intoleran walaupun sejatinya tidak. Maka yang harus dilakukan oleh rohis SMA N 2 Yogyakarta adalah melakukan interpretasi terhadap ajaran agama Islam dengan mendialogkan dengan pemikiran-pemikiran terkini tentang hukum Islam. Rohis SMA N 2 Yogayakarta harus lebih membuka wawasan terhadap pluralitas agama, karena keberadaan rohis yang menutup diri akan memunculkan pandangan negatif, dan ketika orang sudah berpandangan negatif maka yang terjadi adalah orang-orang tidak mau mengikuti kegiatan yang diadakan oleh rohis. Selain itu rohis SMA N 2 Yogyakarta harus selektif dalam memilih pendidik dalam kegiatan mentoring maupun kajian senin sore atau kajian-kajian yang lain, karena sebuah ideologi yang dibawa oleh pendidik akan berpengaruh pada ideologi yang mengikuti kegiatan tersebut, dan diusahakan tidak ada unsur politis dalam memberikan materi kajian. Proses pendidikan harus bersifat integratif agar tujuan pendidikan yang dicita-citakan dapat tercapai, yakni pendidikan Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
DAFTAR PUSTAKA Abd, Aziz. Filsafat Pendidikan Islam: Sebuah Gagasan Membangun Pendidikan Islam. Yogyakarta: Teras. 2009 Abdurrahman, Dudung. Pengantar Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Galang Press. 2000 Abu Bakar, Usman dan Surohim. Fungsi Ganda Lembaga Pendidikan Islam: Respon Kreatif terhadap Undang-undang Sisdiknas. Yogyakarta: Safiria Insania Press. 2005 Abuddin, Nata. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup. 2010 Achmadi. Ideologi Pendidikan Islam: Paradigma Humanisme dan Teosentris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2010 Ahmad, Janan. Mengungkit Pilar-pilar Pendidikan Islam (tinjauan Filosofis). Yogyakarta: SUKA-Press UIN Sunan Kalijaga. 2010 Ali, Abdullah. Metode Penelitian dan Penulisan karya Ilmiah. Cirebon :STAIN Cirebon Press. 2007 Ali, Daud H.M. dkk., Islam Untuk Disiplin Ilmu Hukum Sosial dan Politik. Jakarta: Bulan Bintang. 1989 Ali, Hamdani. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Kota Kembang. 1993 Al-Jamali, Muhammad Fadhil. Filsafat Pendidikan dalam Al-Qur’an. Terj. Judial Alasani. Surabaya: Bina Ilmu. 1986 Al-Thoumy, Omar Mohammad. FIlsafat Pendidikan Islam. Terj. Hasan Langgulung. Jakarta: Bulan Bintang. 1989 Aly, Abdullah. Pendidikan Islam Multikultural di Pesantren Telaah terhadap kurikulum Pondok Pesantren Modern Islam Assalam Surakarta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2011 Aly, Hery Noer. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Logos. 1999 Amin, Moh. Dkk. Humanistik Education. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1979 An-Nahlawi, Abdurrahman. Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam. Bandung: CV Dipnegoro. 1992 178
179
Arif, Syaiful. Humanisme Gus Dur: Pergumulan Islam dan Kemanusiaan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2013 Arifi, Ahmad. Politik Pendidikan Islam: Menelusuri IDeologi dan Aktualisasi Pendidikan Islam ditengah Arus Globalisasi. Yogyakarta: Teras. 2009 Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam, Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisiplener. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2008 -------------. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. 1996 Arifudin. Pendidikan Agama Islam bagi Anak-anak Jalanan (Studi Kasus Anak Jalanan di Rumah Singgah Sanggar Tukangan LSM Humana Yogyakarta). Yogyakarta: Pascasarjana IAIN UIN Sunan Kalijaga. 2003 Asifudin, Janan. Mengungkit Pilar-pilar Pendidikan Islam (tinjauan Filosofis). Yogyakarta: SUKA-Press UIN Sunan Kalijaga. 2010 Assegaf, Abdur Rachman. Pendidikan Tanpa Kekerasan: Tipologi Kondisi, Kasus, dan Konsep. Yogyakarta: Tiara Wacana. 2004 Bakar, Abu. dan Surohim. Fungsi Ganda Lembaga Pendidikan Islam: Respon Kreatif terhadap Undang-undang Sisdiknas. Yogyakarta: Safiria Insania Press. 2005 Cholil, Suhadi. Resonansi Dialog Agama dan Budaya. Yogyakarta: CRCS UGM. 2008 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakata: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dan P.N. Balai Pustaka. 1990 Djamarah, Syaiful Bahri. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. 1997 Djiwandono,Sri Esti Wuryani. Psikologi pendidikan. Jakarta: PT Grasindo. 2008 Ghafur, Waryono Abdul. Tafsir Sosial mendialogkan teks dengan konteks. Yogyakarta: eLSAQPress. 2005 Goleman, Daniel. Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi. Cet. III; Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2000 Gummy, Demokrasi dalam Pendidikan Islam, dalam https://nanogummy.wordpress.com diunduh pada tanggal 12 Januari 2015 Guruh salafi, “Skripsi”. Pendidikan Agama Islam Dalam Perspektif Pluralisme,
180
Hasyim, Toleransi dan Kemerdekaan Beragama dalam Islam Sebagai Dasar Menuju Dialog dan Kerukunan Antar Agama. Surabaya: PT. Bina Ilmu. 1979 Hatta, Mohammad. Sosialisme Religius: Suatu Jalan Keempat?. Yogyakarta: Kreasi Wacana. 2000 http://masoviq.blogspot.com/2012/09/kurikulum-pendidikan-islam.html di unduh pada tanggal 20 Oktober 2014 Laurentius Tarpin, “Humanisme dan Reformulasi Praksis Pendidikan”, dalam Humanisme dan Humaniora: Relevansinya bagi pendidikan. Yogyakarta: Jalasutra. 2008 Mahfud, Choirul. Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2008 Majid, Abdul dan Dian Andayani. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2004 Marimba, Ahmad D. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: PT. AlMa’arif. 1980 Mas’ud, Abdurrahman. Menggagas Pendidikan Nondikotomik Humanisme Religius Sebagai Paradigma Pendidikan Islam. Yogyakarta, Gama Media. 2002 Masruri, Siswanto. Humanitarianisme Soedjatmiko: Kontemporer. Yogyakarta: Pilar Humanika. 2005
Visi
Kemanusiaan
Moleong, Lexy. J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2006 Muhaimin. Nuansa Baru Pendidikan Islam Mengurai Benang Kusut Dunia Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada -------------. Rekonstruksi Pendidikan Islam: Dari Paradigma Pengembangan, Manajemen Kelembagaan, Kurikulum Hingga Strategi Pembelajaran. Jakarta: PT. Rajawali Pers. 2009 Mujib, Abdul dan Mudzakkir. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Preda Media. 2008 Mukodi. Pendidikan Islam Terpadu: Reformulasi Pendidikan di Era Global. Yogyakarta: Magnum Pustaka. 2010
181
Munawar, Said Agil H. Al-Qur’an, Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki. Ed. Abdul Hakim. Jakarta: Ciputat Pers. 2002 ----------------------------. Fikih Hubungan Antar Agama. Jakarta: Ciputat Press, tt Munir, Zaini. Pendidikan Islam dalam Perspektif Hasan al-Banna. Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. Nata, Abudin. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama. 2005 Nuswantoro. Daniel Bell: Matinya Ideologi. Magelang: IndonesiaTera. 2001 O’Neil, Willian. Ideologi-ideologi Pendidikan. Alih Bahasa, Omi Intan Naomi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002 Poerwadarminto,W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1986 Prasetyo, Joko. Rohis Bukan teroris, http://www.mediaumat.com/headlinenews/3879-rohis-bukan-teroris.html di unduh pada tanggal 18 Oktber 2014 Rahim, Husni. Arah Baru Pendidikan Silam di Indonesia, Editor Affandi Mochtar (Jakarta: Logos, 2001 Ramayulis. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia. 1994 Rohani Islam, http://id.wikipedia.org/wiki/Rohani_Islam di Unduh pada Tanggal 16 Oktober 2014, pukul 11.35 WIB Salim, Moh. Haitami dan Syamsul Kurniawan. Studi Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Ar Ruzz Media. 2012 Sandi, Qalka. Pola Pendidikan Agama Islam dalam Membangun Kesadaran Keagamaan Pada Siswa XI SMA IT Abu Bakar Yogyakarta. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2013 Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 1996 Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif. Bandung: Alfabeta. 2005 Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Cet. XI; Bandung: Remaja Rosdakarya. 2005 Syaodih, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005
182
Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Persektif Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2001 Triyomo, Eling. Konsep Pendidikan Islam Menurut HOS. Cokroaminoto, (Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. 2012 Usman, Husaini dan Purnomo Setiadi Akbar. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara. 1996 Vidya Devi Maharani, Pengertian Ideologi, fungsi, dan lainnya dari Ideologi, http://lihatfoto.pun.bz/pengertian-ideologi-fungsi-dan-lainnya-d.xhtml diunduh pada tanggal 07 Januari 2015 Yaqin, M. Ainul. Pendidikan Multikultural Cross-Cultural Understanding untuk Demokrasi dan Keadilan. Yogyakarta: Pilar Media. 2007 Yusri, Muhammad FM. Prinsip Pendidikan Multikulturalisme dalam Ajaran Agama-agama di Indonesia Vol. 3, No. 2. Yogyakarta: Jurnal Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2008 Zulkarnain. Transformasi Nilai-nilai Pendidikan Islam: Manajemen Berorientasi Link and Match. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2008 Zuriah, Nurul dan Hari Sunaryo. Inovasi Model Pembelajaran Demokratis BerperspektidfGender: Teori dan Aplikasinya di Sekolah. Malang: UMM Press. 2008