81
IDENTIFIKASI TANTANGAN DAN PELUANG KOPERASI DOSEN DAN KARYAWAN UIR (KOPERASI DOKAGU UIR) TAHUN 2013-2014 Armis Emkhad Arif Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Riau
Abstract This study used 30 respondents either faculty, staff and teachers. In this quantitative study This study aims to determine the challenges and opportunities cooperative dokagu UIR 2013-2014 period. The background of this research due to the growth of the cooperative continues to rise even to the city of Pekanbaru has more than a thousand cooperative either with conventional and Islamic method but not by a good management of Business (SHU) that can not grow, does not carry out routine activities such as meetings annual membership, no economic function for the welfare of members, resulting to be closed again. Based on this study found the opportunities, challenges, weaknesses, and threats dokagu cooperative UIR. The author uses a quantitative approach SWOT matrix developed by Kearns and data through a qualitative SWOT SWOT analysis calculations developed by Pearce and Robinson (1998). The result is the internal element or on the x-axis produces a score of -3.25 on the element of weakness and the externalelement or the y-axis generating elements on the element odds 1.45. So, the conclusion from the above analysis approach combined with the drawback that scored -3.25 and considerable opportunities that exist in 1:45 then skudran position 3 is (negative, positive) that indicates weak cooperative management but is very likely to continue to be developed, then the recommendation strategy right is a change strategy that uses existing opportunities to analyze and minimize weaknesses. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disahkannya Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2012 tentang perkoperasian untuk menggantikan UU Nomor 25 Tahun 1992 yang sudah tidak sesuai lagi dengan hukum dan perkoperasiaan merupakan angin segar bagi perkembangan perkoperasian Indonesia. Betapa tidak, UU tersebut diharapkan semakin bisa mewujudkan kedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomis dalam tata ekonomi
nasional berdasarkan azas kekeluargaan dan demokrasi bisa diwujudkan. Selain harapan di atas, adanya UU tersebut diharapkan gerakan koperasi yang bertujuan untuk menyejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan bisa diwujudkan berdasarkan nilai yang mendasari koperasi seperti kekeluargaan, menolong diri sendiri, bertanggung -jawab, demokrasi persamaan (egaliter), berkeadilan,
82
Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akutansi I Vol. 23 No. 2 Desember 2014
kemandirian dan merupakan gerakan ekonomi rakyat dan soko guru perekonomian Indonesia. Beragam sektor yang dapat di jalankan di koperasi sebagaimana badan usaha lain, seperti di sektor perdagangan, industri manufaktur, jasa keuangan dan pembiayaan, jasa asuransi, jasa transportasi, jasa profesi dan jasa lainnya. Tentunya jenis-jenis usaha tersebut disesuaikan dengan kepentingan dan kebutuhan anggota koperasi maupun berdasarkan kebutuhan masyarakat sekitar tempat koperasi tersebut bernaung, seperti koperasi konsumen, koperasi produsen, koperasi simpan pinjam dan koperasi pemasaran. Namun, justru menculnya UU Perkoperasian tersebut melahirkan fenomena baru, misalnya pada tahun 2013 sebanyak 110 koperasi di Pekanbaru dibubarkan karena tidak sehat lagi dalam menjalankan kelembagaanya ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Pekanbaru sedangkan di Kabupaten Meranti sebanyak 156 koperasi juga dibubarkan dikarenakan pendiri dan pengelola koperasi reatif kurang paham dan kurang mampu dalam mengelola koperasi. Sedangkan di Kabupaten Rokan Hilir pada tahu 2013 sebanyak 272 koperasi mati suri dan juga akan segera di bubarkan. Tentunya rangkaian fenomena demi fenomena di atas menimbulkan tanda-tanya di tengah derasnya desakan masyarakat untuk mencapai kedaulatan ekonomi yang dicita-citakan. Fenomena di atas sungguh mengejutkan, betapa tidak setiap tahun angka pertumbuhan koperasi terus meningkat bahkan untuk Kota Pekanbaru sudah lebih dari seribu koperasi baik dengan metoda konvensional maupun syariah namun
tidak dibarengi dengan pengelolaan yang baik, Sisa Hasil Usaha (SHU) yang tak kunjung bertambah, tidak melaksanakan kegiatan rutin seperti rapat tahunan keanggotaan, tidak menjalankan fungsi ekonomi untuk mensejahterakan anggota sehingga mengakibatkan harus ditutup kembali. Misalnya dalam fungsi ekonomi, Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diharapkan oleh anggota sebagai salah satu elemen untuk mensejahterakan anggota dan alat ukur untuk menilai kinerja dari pengurus koperasi juga tidak mengalami perkembangan dan peningkatan dalam hal jumlah nominal dari tahun ke tahun, tentunya ini menjadi sebuah tanda tanya tersendiri mengapa hal tersebut bisa terjadi, faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Menurut Sri Edi Swasono koperasi merupakan soko guru perekonomian nasional karena koperasi memiliki lima wahana pokok, pertama: koperasi merupakan wahana ekonomi dan menjadi alat memenuhi kepentingan kelompok masyarakat yang menjadi anggotanya; kedua, koperasi sebagai wahana mengembangkan anggota kea rah tujuan “manusia Indonesia seutuhnya”; ketiga, koperasi sebagai wahana pendemokrasian masyarakat; keempat, koperasi sebagai wahana pengimbang antara Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Swasta dan terakhir koperasi sebagai wahana penghayatan ideologi pancasila. Untuk konteks koperasi yang ada dilingkungan Universitas Islam Riau (UIR) juga mengalami hal yang hampir sama dengan koperasi-koperasi yang ada di sekitarnya. Minimnya Sisa Hasil Usaha (SHU) dan tidak jelasnya usahausaha ekonomi yang dikelola malah semakin menunjukan betapa ada beberapa fungsi yang tidak berjalan di dalam pengelolaan usaha-usaha
Identifikasi Tantangan dan Peluang Koperasi Dosen.... ( Armis & Emkhad Arif)
ekonomi yang ada di Universitas Islam Riau. Banyaknya potensi-potensi ekonomi yang ada dilingkungan kampus Darussalam yang tidak tergarap dengan baik dan banyaknya sumber-sumber ekonomi yang digarap oleh individu semakin menimbulkan tanda-tanya tentang pengelolaan koperasi di UIR. Seharusnya dengan banyaknya jumlah Dosen dan Karyawan yang bekerja di lingkungan kampus UIR semakin membuat Koperasi Dokagu semakin eksis hari demi hari dan bisa memenuhi kebutuhan pokok harian, mingguan bahkan bulanan mahasiswa, dosen, karyawan dan bahkan masyarakat sekitar yang ada di lingkungan kampus darussalam dan juga secara langsung bisa meningkatkan kesejahteraan dosen dan karyawan yang ada di ligkungan UIR. Oleh karena itu berdasarkan pemaparan dan uraian latar belakang di atas beserta fenomenanya, maka kami tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Identifikasi Peluang dan Tantangan Usaha Ekonomi Produktif Koperasi Dosen, Karyawan dan Guru UIR (Koperasi Dokagu UIR) Tahun 2013-2014. B.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disajikan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah di dalam penelitian ini adalah “Belum diketahuinya peluang dan tantangan koperasi Dosen, Karyawan dan Guru UIR (Koperasi Dokagu) Tahun 20132014” C.
Fokus Penelitian Penelitian ini berfokus pada identifikasi peluang dan tantangan koperasi Dosen, Karyawan dan Guru
83
UIR (Koperasi Dokagu UIR) pada tahun 2013-2014. D.
Pertanyaan Penelitian “Peluang dan tantangan apa sajakah yang terdapat pada produktif Koperasi Dosen, Karyawan dan Guru UIR (Koperasi Dokagu UIR) pada tahun 2013-2014” E.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi peluang dan tantangan usaha-usaha ekonomi produktif Koperasi Dosen, Karyawan dan Guru UIR (Koperasi Dokagu UIR) pada tahun 2013-2014. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI a. Koperasi Di dalam UU Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian mendefinisikan koperasi sebagai badan usaha yang beranggotan orang se-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatan kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Berdasarkan perundang-undangan koperasi memiliki beberapa prinsip keanggotaan bersifat terbuka, pengelolaan dilakukan demokratis dan kemandiriaan. Secara yuridis pengertian koperasi Indonesia dapat di lihat di UndangUndang Koperasi Nomor 12 Tahun 1967 pasal 3 yang menekankan pada pengertian koperasi sebagai organisasi ekonomi, berwatak sosial, dan dikelola berdasarkan kekeluargaan. Dari pengertian tersebut di atas, sudah jelas bahwa koperasi seharusnya menjadikan anggotanya sebagi kekuatan (inti)
84
Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akutansi I Vol. 23 No. 2 Desember 2014
Fungsi Utama Koperasi Koperasi
Menghimpun Dana
Menyalurkan Dana
Jasa-Jasa Lainnya
Kesejahteraan Anggota
METODA PENELITIAN 1. Metoda Penelitian Metoda penelitian dalam penelitian ini adalah metoda deskriptif analisis, yakni metoda yang menggambarkan data dan informasi yang berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan dan teori-teori deskriptif. Untuk menguji fakta dan teori-teori deskriptif tersebut maka penulis menggunakan matriks SWOT. Keunggulan matriks SWOT dapat menggamparkan peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan suatu organisasi. Dalam penelitian kuantitatif ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif matriks SWOT yang dikembangkan oleh Kearns dan data SWOT kualitatif melalui perhitungan analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998). Metoda analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity dan Threat), yaitu identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan tantangan dan peluang koperasi Dokagu UIR. Tujuan dari analisis ini adalah untuk merumuskan tantangan dan peluang serta pemahaman yang
jelas mengenai suatu jenis permasalahan sehingga dapat melakukan tindakan nyata yang konkrit. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di lingkungan Universitas Islam Riau (UIR), Jalan Kaharuddin Nasution, Simpang Tiga, Marpoyan, Pekanbaru, Provinsi Riau. 3. Sample/Responden Penelitian Responden dalam penelitian ini adalah dosen, karyawan dan guru selingkungan Universitas Islam Riau (UIR). a. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui penelusuran dan penelaahan studi-studi dokumen yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti dan beberapa pertanyaan dalam bentuk kuesioner. b.
Tehnik Analisis Data Tehnik analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif matriks analisis SWOT ala Kearns dan data SWOT kualitatif melalui
Identifikasi Tantangan dan Peluang Koperasi Dosen.... ( Armis & Emkhad Arif)
perhitungan analisis dikembangkan oleh EKSTERNAL/INTERNAL STRENGHT WEAKNESS
SWOT Pearce
85
yang Robinson (1998). dan
Matriks SWOT Kearns OPPORTUNIY THREATS A B Comparative Advantage Mobilization C D Divestment/Investment Damage Control
Sumber: hisyam, 1998
Keterangan: Sel A: Comparative Advantage Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga memberikan kemungkinan bagi organisasi untuk berkembang lebih cepat. Sel B: Mobilization Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Disini harus dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan bisa merubah ancaman tersebut jadi peluang. Sel C: Divestment/Investment Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan kekuatan dari luar. Situasi ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat menyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk
menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah melepas peluang atau memaksakan diri untuk menggarapnya. Sel D: Damage Control Sel ini merupakan sel yang paling lemah dari semua sel karena mempertemukan antara kelemahan organisasi dan ancaman dari luar dan karenanya keputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah damage control (mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan. Pendekatan ini menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kota faktor eksternal (peluang dan tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal (kekuatan dan kelemahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemuan antara faktor-faktor internal dan eksternal.
86
Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akutansi I Vol. 23 No. 2 Desember 2014
Opportunity Ubah Strategi Weakness
Kuadran I (++) Progresif
Kuadran III Kuadran IV Strategi Bertahan
Strength Kuadran II (+-) Diversifikasi Strategi
Thereat
HASIL PENELITIAN, ANALISIS DATA DAN KESIMPULAN A. Hasil Penelitian Di dalam penelitian ini penulis menggunakan matriks SWOT versi
Kearns dan data data SWOT kualitatif melalui perhitungan analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998).
ANALISIS INTERNAL KEKUATAN (STRENGHT) KELEMAHAN (WEAKNESS) a. Anggota a. Rendahnya berpendidikan tinggi kesadaran anggota (minimal strata 1) b. Daya saing lemah b. Keanggotaan bersifat c. Modal terbatas terbuka dan sukarela d. Kurangnya c. Anggota berperan sosialisasi ke calon sebagai konsumen anggota dan produsen e. Manajerial koperasi d. Mengutamakan buruk kepentingan anggota e. Di dukung oleh pemerintah melalui program-program kementrian koperasi f. Tahan krisis ANALISIS EKSTERNAL Peluang (Opportunity) Ancaman(Threat) a. Jumlah dosen, karyawan dan a. Masuknya paham-paham guru se lingkungan YLPI kurang individualis di lingkungan Dosen, lebih berjumlah 600 orang dan Karyawan dan Guru akan terus bertambah b. Anggapan negatif calon anggota b. Memiliki badan hukum (akta (dokagu) terhadap kinerja notaris) pengurus koperasi
Identifikasi Tantangan dan Peluang Koperasi Dosen.... ( Armis & Emkhad Arif)
c. Memiliki taksiran produsen royal kurang lebih 30.000 mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus d. Economic of scales (adanya pembelian barang yang banyak untuk memenuhi kebutuhan anggota)
87
c. Persepsi yang berbeda tentang pengelolaan koperasi oleh pengurus d. Track record Koperasi Dokagu UIR yang tidak bagus
e. Kekuatan di dalam penawaran produk B. Analisis Data dan Kesimpulan Penelitian Setelah kedua elemen lingkungan internal dan eksternal di indentifikasi lewat analisa IFAS dan EFAS atau penyepakatan persepsi untuk tiap variable elemen SWOT telah diisi sehingga menghasilkan masing-masing skor pada elemen internal dan eksternal, maka hasilnya adalah pada elemen internal atau pada sumbu x menghasilkan skor -3,25 pada elemen kelemahan dan pada elemen eksternal
atau sumbu y menghasilkan elemen 1,45 pada elemen peluang. Jadi, kesimpulan dari kombinasi pendekatan analisa di atas dengan Kelemahan yang mencapai skor -3.25 dan peluang yang cukup yaitu 1.45 maka posisi ada di skudran 3 yaitu (negative, positif) yaitu menandakan pengelolaan koperasi lemah namun sangat berpeluang untuk terus dikembangkan, maka rekomendasi strategi yang tepat adalah ubah strategi yaitu menggunakan peluang yang ada dengan menganalisa dan meminimalisasi kelemahan yang ada.
88
Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akutansi I Vol. 23 No. 2 Desember 2014
Daftar Pustaka Ekonomi Moral. Mubyarto. “ekonomi moral”. Disampaikan pada Pidato Dies Natalis VI Universitas Widya Mataram Yogyakarta, 24 November 1988 Hallo Riau. “Koperasi Tidak Aktif Segera Dibubarkan Pemkab”. Hallo Riau. 2013. (diakses 23 Februari 2014) Hallo Riau. “Mati Suri, 272 Koperasi Dibubarkan”. Hallo Riau. (diakses 23 Februari 2014) Moleong, Lexy J. “Metodologi Penelitian Kualitatif.” Remaja Rosdakarya Riau Channel.com. “110 Koperasi Tidak Sehat Dibubarkan Tahun ini.”.Riau Channel.com.2013 (diakses 23 Februari 2014) Riau Mandiri. “303 Koperasi Simpan Pinjam Bakal Dibubarkan”. Riau Mandiri.2013 (diakses 23 Februari 2014) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasiaan Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.” Alfabeta