HOSPITOUR VOLUME III No. 1 - April 2012
IDENTIFIKASI POTENSI AKOMODASI DAN CATERING PADA HOTEL SINDANGLAYA, HOTEL PUNCAK PASS DAN WISATA KOTA BUNGA
SAIFUL ADI Dosen Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung Emails:
[email protected]
Abstract Accommodation and Catering is growing fast in term of Hospitality. Cianjur is a tourism object which a part of West Java Province. Theory study presented is theory about conception of Accommodation and Catering. Accommodation and Catering is entry point theory in analyzing the Hospitality phenomenon happened in Cianjur. The quality of packaging in every item of aspect in terms of accommodation and catering seem to close with substandard. It should be actually able to present with standard given by Guidance Literature of Standard in order to improve to competitiveness which is relatively low standard. This article attempts to track the progress of tourism development especially in accommodation and catering services, which is growing fast in Indonesia. The writer aims to examine the main factors in accommodation and catering industri based on theoretical concept and empirical data at Sindang laya Hotel, Puncak Pass Hotel and Flower Tourism City. The research conducted with a descriptive research methodology, the main focus of the study is to describe the phenomenon and to explore how the main and supporting factors of accommodation and catering service take place. This study showed that there were still some differences between the empirical field facts with minimum requirements, based on the regulation of the hotel classification, issued by the Tourism and Culture Department of West Java Province of Indonesia 2012. The writer suggest improving a supervision process of existing accommodation and Catering Service Industry. The follow up research is required to identify the occurred difference on those factors. Key words: hospitality, accommodation, catering, tourism, market Abstrak Akomodasi dan katering berkembang cepat dalam industri perhotelan. Teori penelitian yang dipresentasikan adalah teori tentang konsepsi akomodasi dan katering. Tulisan ini mencoba melacak kemajuan pengembangan pariwisata khususnya di bidang jasa akomodasi dan katering yang berkembang cepat di Indonesia. Penulisan ini bertujuan untuk menguji faktor utama dalam akomodasi dan katering berdasarkan teori dan data empiris di Sindang Laya Hotel, Hotel Puncak Pass dan Wisata Kota Bunga. Penelitian ini dilakukan dengan metodologi penelitian deskriptif, fokus utama penelitian untuk menggambarkan faktor utama dan faktor pendukung dalam industri akomodasi 23
Identifikasi Potensi Akomodasi Dan Catering Pada Hotel Sindanglaya … dan katering. Hasil penelitian menunjukkan masih ada beberapa perbedaan antara fakta lapangan empiris dengan persyaratan minimum, berdasarkan peraturan dari klasifikasi hotel yang dikeluarkan oleh Departemen Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat di Indonesia 2012. Tindak lanjut penelitian diperlukan untuk mengidentifikasi perbedaan yang terjadi pada faktor-faktor tersebut. Kata kunci: hospitality, akomodasi, katering, pariwisata, pasar Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk sektor pariwisata. Untuk lebih memantapkan pertumbuhan sektor pariwisata sesuai dengan pencapaian sasaran pembangunan nasional, perlu diupayakan pengembangan produk dan jasa pariwisata. Pengembangan pariwisata berkaitan erat dengan pelestarian nilai-nilai kepribadian dan budaya bangsa Indonesia. Pengembangan sumber daya alam pariwisata yang mengandung arti mengelola, memanfaatkan dan melestarikan untuk dijadikan daya tarik pariwisata. Pembangunan bidang pariwisata diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat lokal setempat, terutama sektor ekonomi nasional. Kegiatan pariwisata merupakan salah satu sektor non-migas yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang semakin memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional, mengingat cadangan minyak nasional yang semakin habis. Usaha pengembangan dunia pariwisata didukung dengan UU No. 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan yang menyatakan keberadaan obyek wisata pada suatu daerah akan sangat menguntungkan, antara lain meningkatnya Pendapatan Asli daerah (PAD), memingkatkan taraf hidup masyarakat dan memperluas kesempatan kerja mengingat semakin meningkatnya tingkat pengangguran, meningkatkan rasa cinta lingkungan serta melestarikan alam dan budaya setempat. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu tujuan wisata Indonesia yang menawarkan berbagai macam obyek wisata, dan untuk mendukung berbagai obyek wisata dibutuhkan jasa akomodasi dan catering, bagian yang tidak terpisahkan dalam industri hospitality. Seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat akan layanan di bidang industri jasa akomodasi dan catering, maka diperlukan suatu formulasi untuk
24
HOSPITOUR VOLUME III No. 1 - April 2012
mengantisipasi hal tersebut. Penulis tertantang untuk mengantisipasi keadaan tersebut melalui pengembangan pariwisata di bidang akomodasi dan catering.
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang ditentukan adalah sampai sejauh mana tingkat kesesuaian antara aspek-aspek dasar yang terdapat dalam konsep akomodasi dan catering dengan kondisi aktual (kenyataan) yang ada secara empiris, sedangkan identifikasi masalah adalah : 1. Unsur-unsur dasar apa saja yang ada dalam akomodasi dan catering, baik secara konseptual maupun secara empiris? 2. Unsur-unsur penunjang apa saja yang ada dalam akomodasi dan catering, baik secara konseptual maupun secara empiris?
Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui dan memahami unsur-unsur dasar dan unsur-unsur penunjang yang ada di dalam industri akomodasi dan catering baik secara konseptual maupun secara empiris (nyata).
Tinjauan Teoritis Hospitality
didefinisikan
sebagai
keramahan/keramahtamahan,
kesukaan,
kesediaan menerima tamu (Morisson, 2010). Pengertian lain adalah perlakuan istimewa terhadap tamu yang tinggal dan menggunakan fasilitas keramahtamahan. Selanjutnya hospitality ini berkembang menjadi sebuah industri, tepatnya industri hospitality. Industri hospitality merupakan kumpulan perusahaan yang terlibat dalam penyediaan jasa untuk tamu. Akomodasi adalah bantuan atau pertolongan. Pengertian lain adalah fasilitas atau sarana jasa penginapan yang disediakan bagi seseorang atau sekelompok orang yang sedang berpergian dengan tujuan apapun. Pengertian lain akomodasi adalah wahana untuk menyediakan layanan jasa penginapan, yang dapat dilengkapi dengan layanan makan dan minum serta jasa lainnya (Morisson, 2010).
25
Identifikasi Potensi Akomodasi Dan Catering Pada Hotel Sindanglaya … Catering merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang jasa boga (Walker, 2009). Dalam beberapa sumber disebutkan Cater – provide; give what is desired or needed, especially support, food or sustenance; the hostess provided lunch for all the guest (Echols dan Shadily, 2007). Yang berarti suatu usaha menyediakan atau memberikan apa yang dibutuhkan, terutama fasilitas pendukung. Cater is a provider, a purveyor, a caterer; to provide food professionally for a special occasion; to provide things to satisfy a person or a need, to serve. Jadi bisa disimpulkan Catering is the business of providing foodservice at a remote site. Catering includes a variety of occasions when people may eat at varying times. However, the terms are often used intercangeably (Walker, 2009). Dalam dunia pariwisata, eksistensi akomodasi sangat penting karena akomodasi merupakan salah satu sarana pendukung utama dalam bidang kepariwisataan. Hal-hal yang berkaitan dengan unsur-unsur dari konsep akomodasi adalah: TABEL 1 Unsur-Unsur Akomodasi N O. 1
UNSUR
SUB UNSUR
Lobby
Tersedia Lobby
2 3
Front Office Lift/Elavator (khusus untuk hotel bertingkat)
Tersedia Front Office a. Lift untuk tamu b. Lift Untuk Karyawan dan barang
4
Toilet Umum
5
Taman
Hotel menyediakan toilet umum a. Toilet Pria b. Toilet Wanita Taman di luar bangunan Hotel Tersedia di dalam Hotel
6.
Parkir dan Pos Jaga
Parkir dan pos jaga
FASILITAS FISIK UNTUK TAMU 1.
Kamar Tamu
Tersedia kamar tamu a. Tersedia furniture yang terdiri atas : 1) Rak Koper 2) Meja rias 3) Kaca Rias 4) Gantungan pakaian 5) Lemari pakaian dengan ventilasi dan lampu 6) Kaca rias panjang 7) Meja kerja 8) Kursi kerja 9) Meja dan kursi (arm chair)
26
HOSPITOUR VOLUME III No. 1 - April 2012 b. Tersedia Peralatan: 1) Keranjang sampah 2) Asbak 3) Dua gelas untuk minum atau botol minum 4) Sandal 5) Daftar makanan minuman (Room Service Menu) 6) Petunjuk layanan Hotel (Service directory) 7) Tanda dilarang menggangu (Don’t Disturb Sign) 8) Tanda bersihkan kamar (Make up room) 9) Tersedianya petunjuk penyelamatan dari bahaya kebakaran. c. Setiap pintu kamar dilengkapi kunci yanng kuat dan aman (salah satunya atau beberapa dan jenis-jenis kunci dan fasilitas keamanan. 1) Sistem kunci ganda (double lock system) 2) Kunci elektronik (electronic) 3) Kunci dengan alat magnet (Magnetic) 4) Lobang intip (Peeping Tom) 5) Rantai pengaman (Safety chain) d. Tersedia saluran komunikasi 1) Intern 2) Extern Lokal/SLJJ/SLI e. Perlengkapan elektronic terdiri atas: 1) Pesawat televisi berwarna 2) Lemari pendingin f. Tersedia fasilitas atau sarana untuk pengaturan: 1) Lampu-lampu 2) Program dan volume suara radio/8 GM 3) Suhu udara kamar g. Tersedia kamar penyandang cacat 2
Kamar Mandi Tamu
Tersedia kamar mandi dan perlengkapannya: a. Tersedia kamar mandi & perlengkapannnya b. Lantai tidak licin c. Ventilasi udara cukup d. Bak mandi + gayung atau shower tray, Grabbar e. Tempat sabun f. WC, kertas WC dan tempatnya g. Toilet Sprey h. Tempat cuci tangan dengan kaca rias i. Saluran pembuangan air j. Ketinggian dinding kedap air kamar mandinya di sekeliling bath tub k. Bath tub
3
Room Service
Tersedia ruang Room Service dan dilengkapi sesuai dengan menu
4
Area Tata Graha
a.
b.
Tersedia ruang lena: Dilengkapi dengan perlengkapan dan peralatan yang sesuai kebutuhan. Tersedia room boy station (khusus 50 kamar ke atas): tersedia ruang layanan kamar tamu dengan dilengkapi berbagai fasilitas yang diperlukan.
27
Identifikasi Potensi Akomodasi Dan Catering Pada Hotel Sindanglaya … 5
Ruang Karyawan
Hotel mempunyai ruang karyawan yang dilengkapi a. Locker terpisah untuk wanita dan pria b. Tersedia kaca rias c. Tata udara dan penerangan diatur dengan baik d. Kamar mandi (WC) terpisah pria dan wanita e. Dekorasi ruang makan diatur dengan baik Kantor untuk keperluan pengelolaan : 6 Kantor Administrasi a. GM Office b. Accounting Manager (Administrasi) c. HRD - Personel Manager Office - Personalia a. Air - Tersedia air yang cukup 7 Utilitas b. Listrik- Tersedia pembangkit tenaga listrik cadangan dengan kapasitas min. 50% dari kapasitas PLN dan kedap suara. c. Tata udara - Untuk ruangan yang tidak mempergunakan AC harus mempunyai sirkulasi udara yang baik d. Jaringan dan peralatan komunikasi - Jaringan peralatan komunikasi Internal dan Eksternal diatur sangat baik. e. Pencegahan bahaya kebakaran dan keselamatan kerja, dilengkapi: 1) Fire Extinguisher dan karyawan yang bisa menggunakannya. 2) Setiap peralatan mesin yang dapat membahayakan harus dilengkapi dengan petunjuk keselamatan kerja dan alat pengaman Alat deteksi dini asap panas (Smoke Detector) 8 Pembuangan sampah Hotel mempunyai sarana pembuangan sampah dan limbah dilengkapi: a. Tempat penampungan sampah sementara tertutup dan terpisah antara sampah basah dan sampah kering. b. Instalansi air dan saluran pembuanganya letaknya berdekatan dengan gudang dan tidak mengganggu tamu, strategis di bagian dari kompleks Hotel yang tidak menggangu tamu operational hotel. 9 Organisasi Pengelolaan Sistem a. Hotel memilliki struktur organisasi dan uraian tugas. b. Hotel mempunnyai peraturan karyawan dan/ atau kesepakatan kerja bersama dengan pihak serikat buruh yang ada. c. Hotel memilliki program pemeriksaa kesehatan karyawan. Pengelolaan Kualitas SDM - Persentase karyawan telah 10 Pendidikan dan memilki sertifikat dan pengalaman yang sesuai degan bidang Pengalaman tugasnya. Sumber: Formulir Penilaian Penggolongan Kelas Hotel, Bidang Kepariwisataan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat (2002)
28
HOSPITOUR VOLUME III No. 1 - April 2012
Hal-hal yang berkaitan dengan unsur-unsur dari konsep catering adalah: TABEL 2 Unsur-Unsur Catering NO
UNSUR
SUB-UNSUR
1.
Structure Organization
a. Uraian Tugas b. Work Distributions c. Work shift
2.
Physical Facilities
a. Kitchen Localities (area) b. Kitchen Equipment 1) Large mechanical and electrical equipment 2) Cooking Utensil 3) Cutting Utensil 4) Supporting Utensil
3.
Flow of Work
a. Purchasing procedure b. Receiving procedure c. Storing d. Issuing e. Pre-perparation f. Cooking process
4.
Production planning
a. Number portion b. Standard portion size c. Sales forecast
5.
Distribution System
Kitchen to-other outlets
6.
Quality Control
7.
Food Cost control and Financial aspect
8.
Maintenance procedure
9.
Sumber Daya Manusia
Metode Penelitian Peneliti menggunakan penelitian empiris (empirical research), yakni penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi dan pengamatan. Penelitian empiris ini menekankan pada penyilidikan aspek perilaku terhadap opini. Obyek yang diteliti lebih ditekankan pada kejadian sebenarnya daripada persepsi responden mengenai kejadian (Sekaran & Bougie, 2010).
29
Identifikasi Potensi Akomodasi Dan Catering Pada Hotel Sindanglaya … Studi identifikasi potensi adalah unsur-unsur yang terkait dalam hospitality, dengan topik (obyek) penelitian adalah unsur-unsur dasar akomodasi dan catering. Unit analisis adalah Hotel Sindanglaya, Hotel Puncak Pass serta Wisata Kota Bunga yang berada di kawasan wisata Cipanas Cianjur. Metode penelitian yang digunakan dalam studi identifikasi potensi akomodasi dan catering ini adalah metode penelitian deskriptif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan yaitu menjawab siapa, apa, dimana, kapan, dan bagaimana keadaan unsur-unsur dasar suatu akomodasi dan catering dapat terjadi, baik secara teoritis maupun secara empiris. Sampling yang digunakan adalah sampling purposive, yaitu pengambilan unit sampling berdasarkan pertimbangan tertentu. metoda analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif-kualitatif dan analisis faktor, untuk menggambarkan siapa, apa, di mana, kapan, dan bagaimana kondisi unsur-unsur dasar suatu akomodasi dan catering dapat terjadi dan menentukan faktor utama dan faktor penunjang dari unsur-unsur akomodasi dan catering.
Rerangka Penelitian Berikut ini adalah rerangka penelitian studi identifikasi potensi bidang akomodasi dan catering:
30
HOSPITOUR VOLUME III No. 1 - April 2012
RERANGKA PEMIKIRAN STUDI IDENTIFIKASI POTENSI AKOMODASI DAN CATERING PEMAHAMAN MENGENAI KERANGKA TEORITIS - KONSEP AKOMODASI DAN
STUDI IDENTIFIKASI POTENSI
TEMUAN BARU -
ASPEK-ASPEK DASAR
FORMULASI
AKOMODASI DAN CATERING
ASPEK DASAR
CATERING
PEMAHAMAN MENGENAI
AKOMODASI
KONDISI EMPIRIS
DAN CATERING
AKOMODASI DAN CATERING
input
process
output
Sumber: Hasil Modifikasi Peneliti (2012)
Rerangka pemikiran terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahapan masukan (input), tahapan proses (process) dan tahapan keluaran (output). Studi ini mempelajari pentingnya pengetahuan dan pemahaman mengenai rerangka teoritis dan konsep akomodasi dan catering yang akan dijadikan input sebagai dasar dari rerangka pemikiran. Kemudian peneliti melakukan proses identifikasi terhadap unsur-unsur akomodasi dan catering yang terkait baik secara konseptual maupun secara empiris. Keluaran (output) yang dihasilkan dari proses studi identifikasi potensi akomodasi dan catering ini adalah temuan baru berupa formulasi suatu konsep akomodasi dan catering.
Pembahasan Puncak Pass Resort merupakan Hotel Heritage peninggalan Belanda yang didirikan pada tahun 1928. Pemilik dari Puncak Pass Resort adalah Mr. Coolen. Puncak Pass Resort dahulu kala merupakan Heal Waffen Restaurant yang mengalami perkembangan dua kali pada tahun 1970 dan 1980 dan setelah itu menjadi sebuah Resort. Luas keseluruhan dari resort ini berkisar antara 56.000 m2, dengan luas bangunan 60% 31
Identifikasi Potensi Akomodasi Dan Catering Pada Hotel Sindanglaya … dari luas wilayah. Puncak Pass Resort terdiri dari 27 unit bungalow dengan 40 kamar (Kantor Depan Puncak Pass Resort & Hotel, 2010). Fasilitas yang disediakan oleh Puncak Pass Resort antara lain: Lobby, Front Office, Front Desk, Housekeeping and Laundry, Guest Room, Bath Room, Rest Toilet, Living Room, Toilet Living Room, Meeting Rooms, Restaurants and Room Service, Windu Bar at the Lobby, Outbound (on request), Recreational: Swimming Pool, Volley ball, Table Tennis, Jogging Track, Foot ball, Children Playground, Petit Zoo. a. Front Office Bagian Front Office terletak pada bagian depan Puncak Pass Resort. Dalam landasan teori seharusnya standard staff yang ditetapkan dalam penggolongan hotel adalah tiga karyawan untuk bagian receptionist dan tiga karyawan untuk ditempatkan pada bagian kasir. Dari data yang diperoleh pada kenyataannya hanya terdapat dua karyawan pada bagian Front Office, yang memiliki tugas sebagai receptionist, reservation, sekaligus sebagai telephone operator. Dan terbagi atas tiga shift, antara lain morning shift, afternoon shift dan evening shift. Tidak tersedianya ruangan penitipan barang tamu (luggage room) dikarenakan Puncak Pass bukan merupakan business hotel melainkan merupakan jenis resort, sehingga tamu yang berkunjung bertujuan untuk berwisata bukan untuk kepentingan bisnis. b. Cashier Biasanya Cashier berada di satu area dengan Front Office, tetapi pada kenyataannya Cashier counter terletak terpisah dari Front Office Counter, terdiri dari satu staff yang bertugas, dan terbagi atas tiga shift antara lain morning shift, afternoon dan evening shift. Kondisi tersebut dikarenakan kebijakan dari Puncak Pass Resort dan untuk efisiensi dalam pengoperasian resort. c. Lobby Lobby yang dimiliki oleh Puncak Pass Resort mampu memberikan rasa nyaman dan memiliki kelembaban yang cukup tinggi dikarenakan suhu udara pegunungan yang dingin dan sejuk. Walaupun Lobby tanpa pendingin tetapi dapat memberikan rasa nyaman dengan adanya sirkulasi udara yang baik. Penerangan cukup dalam pengertian terang namun tidak menyilaukan atau melelahkan mata, sesuai dengan kebutuhan penggunaan ruangan. Di siang hari penggunaan lampu pada lobby sangat minimalis 32
HOSPITOUR VOLUME III No. 1 - April 2012
dikarenakan terdapatnya kaca jendela yang memungkinkan sinar matahari masuk secara bebas. Penampilan dan furniture yang digunakan lebih kepada tradisional furniture dan dari bahan kayu yang dipilih karena dianggap dapat menyatu dengan alam, dan karena Puncak Pass merupakan sebuah Resort. Lobby pada Puncak Pass Resort memiliki multi fungsi, antara lain dapat berfungsi sebagai lobby maupun restaurant. Karena dalam pengoperasiannya tempat yang terdapat di Puncak Pass Resort mayoritas memiliki multifungsi. Antisipasi pihak hotel dalam mengatisipasi kelembaban suhu udara antara lain penataan furniture dan terdapatnya jendela yang di lengkapi dengan kaca sehingga sinar matahari dapat masuk dan udara tetap sejuk dan tidak lembab. d. Guest Room Puncak Pass Resort memiliki superior room di bangunan utama dan bungalow yang terpisah dengan bangunan utama. Di bungalow terdapat fireplace untuk penghangat mengingat suhu udara yang dingin karena terletak di daerah pegunungan. Meskipun tidak terdapat AC, sirkulasi udara di Puncak Pass Resort cukup baik karena melihat dari tingkat polusi yang relatif rendah dan terlebih lagi terletak di daerah pegunungan. Begitu juga penerangan di setiap kamar cukup baik. Tingkat kebisingan tidak ada dikarenakan jarak setiap kamar atau bungalow yang cukup jauh dari bungalow yang lain dan juga jalan raya. Lantai kamar terbuat dari bahan kayu dengan keadaan bersih, terawat, bebas serangga, tidak licin, di setiap kamar juga terdapat jendela yang dilengkapi tirai yang tidak tembus cahaya dengan penampilan tertata rapi, bersih, serasi dalam warna maupun furniture. e. Restaurant and Bar Puncak Pass Resort memiliki 3 Restaurant yang terdapat di sekitar lobby baik in door maupun out door. Restaurant di Puncak Pass Resort ini menyediakan berbagai masakan, baik masakan Indonesia, Western Food dan Europe Food. Andalan makanan Puncak Pass Resort adalah panekuk dan biterballen yang berasal dari Belanda. Selain sebagai tempat makan restaurant juga dapat berfungsi sebagai tempat pertemuan dan karaoke. Bar (Windu Bar) Puncak Pass Resort terletak di dekat restaurant dan lobby. Di bar terdapat karyawan yang bertugas sebagai Bartender sekaligus merangkap sebagai cashier. 33
Identifikasi Potensi Akomodasi Dan Catering Pada Hotel Sindanglaya … f. Meeting Room Puncak Pass Resort memiliki 2 meeting room untuk kegiatan meeting dengan dilengkapi sarana dan prasarana untuk menujang kegiatan meeting. Meeting Room tersebut, dilengkapi dengan: 1. Papan tulis, board maker, dan penghapus 2. In focus & OHP 3. Air Conditioner 4. Emergency Light Salah satu Meeting Room tersebut dapat menampung 100 – 150 orang sedangkan yang lain hanya dapat menampung 10 – 15 orang. g. Parking area Parking area yang berada di depan main building tidak terlalu besar, hanya dapat menampung 20 – 30 kendaraan akan tetapi parking area yang disediakan untuk para tamu menginap cukup besar karena di setiap kamar (Bungalow) memiliki parking area tersendiri. h. Housekeeping and Laundry Puncak Pass Resort memiliki fasilitas Housekeeping yang juga termasuk laundry didalamnya. Laundry terdapat ruangan lena dengan luas minimal antara 3 x 4 m2. Dalam ruang penyimpanan lena terdapat rak (almari) tempat menyimpan lena. Di tempat penyimpanan lena, pencahayaannya kurang selain itu juga ruangannya terlihat cenderung lembab. Karyawan yang bertugas di bagian ini memilik pendidikan formal umum, beberapa memiliki pendidikan kejuruan, dan sebagian lagi ada yang memiliki sertifikat kompetensi. Layanan Housekeeping dimulai dari pagi hari hingga sore hari. Karyawan Housekeeping dengan seragam kerja berpenampilan rapi dan bersih. Melaksanakan tugas dengan acuan standar yang ditetapkan oleh kebijakan hotel dengan kontrol kualitas layanan yang lebih diutamakan dan berikutnya adalah Hotel Sindanglaya yang termasuk dalam klasifikasi hotel bintang dua yang terletak di daerah Cipanas-Cianjur, Jawa Barat. Hotel Sindanglaya menyediakan berbagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan tamu. Fasilitas yang disediakan adalah Personal Service, Lobby, Room, Restaurant, Meeting Room, Laundry Service, Security, Parking Area, M’NB ClubDiscotheque, Karaoke, dan Live Music. 34
HOSPITOUR VOLUME III No. 1 - April 2012
a. Personal Service Personal Service merupakan suatu layanan dari masing-masing individu. Hal ini menjadi prioritas utama bagi Hotel Sindanglaya yang meliputi: keramahan para karyawan hotel dalam memberikan layanan kepada tamu, kerapian individu (personal) yang meliputi standard grooming dan seragam. b. Lobby Lobby terletak di bagian depan hotel, sangat sederhana dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mampu memberi rasa nyaman. Suhu antara 18 -28 , kelembaban 40% 80%. Walaupun Lobby Hotel Sindanglaya tanpa pendingin ruangan (Air Conditioner) akan tetapi terasa nyaman karena memiliki sirkulasi udara yang baik dan suhu udara sejuk karena Hotel Sindanglaya terletak di daerah pegunungan. Penerangan cukup terang namun tidak menyilaukan atau melelahkan mata, sesuai dengan kebutuhan penggunaan ruangan. Hotel ini mempunyai konsep adat budaya Sunda karena keberadaan Hotel Sindanglaya ini berada di kawasan Jawa Barat yang mayoritas suku Sunda. Jadi semua perabot yang di gunakan di hotel ini menggunakan perlengkapan yang berasal dari budaya Sunda. Penampilan bangunan cukup bersih, terawat, perlengkapan terbuat dari bahan yang meubelair utuh, kuat, stabil, dengan desain tradisional asal sunda dan serasi, setiap sudut ruangan terdapat tanaman segar sehingga membuat suasana dalam hotel nampak asri. Meja atau counter penerimaan tamu ditata dengan rapi ditambah dekorasi yang layak dan bersih. Meja (counter) terbuat dari bahan kayu. Tersedia tempat untuk aktivitas layanan tamu seperti free internet, karyawan terlihat jelas oleh tamu. c. Front Office Tersedia counter di area depan hotel (Front Office counter) dengan layanan 24 Jam dan terdapat 1 orang karyawan Front Office baik untuk shift pagi, sore maupun malam. Tidak adanya ruangan khusus yang digunakan untuk Telephone Operator sehingga penempatan telephone operator menjadi satu bagian dengan Front Office Counter. Staff yang ditempatkan pada bagian Front Office memiliki pendidikan minimum SMK Perhotelan. Umumnya staff sudah bekerja lebih dari 5 tahun. Terdapat beberapa karyawan memiliki pendidikan formal umum, beberapa memiliki pendidikan kejuruan, dan sebagian lagi memiliki sertifikat kompetensi. Karyawan front desk 35
Identifikasi Potensi Akomodasi Dan Catering Pada Hotel Sindanglaya … diwajibkan memiliki pengetahuan serta berwawasan luas, kemampuannya menjelaskan kepentingan tamu didukung oleh sikap responsive sebagai hotelier dan staff memiliki pengetahuan seputar hotel dan juga lingkungan hotel. Dalam melayani tamunya didukung keterampilan yang handal, berlandaskan tata prosedur, cepat & tepat bereaksi untuk memberikan rasa yakin tamu akan layanan yang diberikan. Karyawan hotel terutama pada bagian Front Office diwajibkan minimal menguasai bahasa asing yang salah satunya adalah bahasa Inggris dan juga bahasa daerah ( Sunda ) karena letak dari hotel ini yang berada di Jawa Barat. d. Guest Room Hotel Sindanglaya mempunyai 25 kamar yang dibedakan berdasarkan jenis tempat tidur. Dan terdapat empat jenis kamar di Hotel Sindanglaya ini, antara lain: 1. Kamar Berdua Tipe A (Twin Bed Room A) No. Kamar: 56,57,58,59,60,61,62,64,65, 66,67,68,69,70,72,73,74 2. Kamar Berdua Tipe B (Twin Bed Room B) No. Kamar: 51,52,53,54,55 3. Kamar Bertiga (Triple Bed Room) No. Kamar: 63 4. King Size Bed No. Kamar: 71,75 Seluruh kamar telah dilengkapi dengan TV berwarna 21” dan 23 (dua puluh tiga) saluran antena parabola, telephone, spring bed, private bath room, shower, hot and cold water dan dining room, Wi-Fi Internet Access. Dan terdapat welcoming fruit on the plate di setiap kamarnya. Suhu kamar di Hotel Sindanglaya cukup, Secara konstan dibawah 24
kelembaban dibawah 60%, namun tidak tersedianya pendingin ruangan
(Air Conditioner) pada setiap kamar karena hotel ini berada di daerah pegunungan yang memiliki udara yang dingin dan sejuk. Tempat tidur yang digunakan di Hotel Sindanglaya yaitu twin dan king size bed dengan menggunakan tiga helai sheet dilengkapi dengan bed cover. Di setiap tempat tidurnya dipasang bed pad untuk melindungi permukaan bed dari cairan dan kotoran.
36
HOSPITOUR VOLUME III No. 1 - April 2012
e. Restaurant Restaurant di Hotel Sindanglaya ini masih menggunakan konsep adat budaya Sunda dengan semua perlengkapan yang berasal dari Sunda. Menyediakan masakan tradisional khas Sunda dengan diiringi oleh music Sunda sehingga para tamu benarbenar merasakan ciri khas Sunda. Restaurant di Hotel Sindanglaya ini merupakan andalan pemasukan hotel atau prioritas hotel dibandingkan penjualan kamar hotel. f. Meeting Room Hotel Sindanglaya memiliki fasilitas untuk kegiatan meeting dengan dilengkapi sarana dan prasarana untuk menujang kegiatan meeting. Meeting Room tersebut, dilengkapi dengan: 1. 32 buah kursi 2. 5 buah meja panjang 3. 1 buah meja persegi 4. 1 buah almari kecil 5. 4 helai tirai 6. 2 buah hiasan dinding berupa kain tenun 7. Terdapat taplak meja, dan skirting 8. Peta kota Cianjur 9. Kalender 10. Jam dinding 11. Papan tulis, broad maker, dan penghapus 12. In focus dan OHP 13. Foto Presiden dan Wakil Presiden 14. Patung Garuda g. Laundry Service Hotel Sindanglaya menyediakan laundry service kepada para tamu. Hotel ini masih menggunakan mesin cuci untuk rumah tangga karena disesuaikan dengan kebutuhan tamu dan juga hotel ini masih tradisional. Sehingga Hotel Sindanglaya tidak menyediakan dry cleaning service. Bila hotel ini menyediakan dry cleaning service maka akan mengeluarkan cost yang cukup besar dalam pembelian alat tersebut dan
37
Identifikasi Potensi Akomodasi Dan Catering Pada Hotel Sindanglaya … kurang sesuai dengan keperluan tamu yang kebanyakan adalah leisure guest dan ada juga yang hanya transit saja. h. Security Hotel Sindanglaya tidak memiliki security tools (CCTV) tetapi memiliki karyawan satpam yang berfungsi ganda yaitu menjaga keamanan dan menjaga keamanan kendaraan tamu selama 24 jam. i. Parking area Walaupun Hotel Sindanglaya merupakan hotel berbintang dua menurut klasifikasi bintang namun hotel ini memiliki parking area yang sangat luas dengan perbandingan 2:1 antara jumlah kendaraan dengan jumlah kamar yang dimiliki Hotel Sindanglaya. j. Housekeeping and Laundry Tersedia ruangan lena dengan luas minimal antara 15-30 m2. Namun ruangan lena tersebut pencahayaannya kurang, selain itu juga ruangannya terlihat cenderung lembab. Dan juga terdapat ruang tempat penyimpanan lena serta rak (almari) tempat menyimpan lena. Layanan Housekeeping dimulai dari pagi hari hingga sore hari. Karyawan Housekeeping dengan seragam kerjanya berpenampilan rapi dan bersih. Melaksanakan tugas dengan acuan standart yang telah ditetapkan oleh hotel dengan kontrol kualitas layanan layanan yang lebih diutamakan. Dari hasil analisis permasalahan, diperoleh masih adanya perbedaan antara unsur-unsur dasar maupun penunjang bagi kedua hotel yang dijadikan obyek penelitian yaitu Hotel Sindanglaya dan Hotel Puncak Pass. Apabila disandarkan kepada Form Penilaian Penggolongan Kelas Hotel, Bidang Kepariwisataan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat (2002) maka juga masih terdapat adanya beberapa perbedaan dari unsur-unsur dasar dan penunjang suatu akomodasi.
Simpulan Dan Saran Simpulan Akomodasi adalah suatu komponen industri pariwisata, yang terdiri dari merupakan suatu tempat (kamar) di mana pengunjung dapat tidur atau menginap dengan berbagai fasilitas-fasilitas lain untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung selama dalam perjalanannya baik yang dikelola secara professional maupun non-profesional. Contoh 38
HOSPITOUR VOLUME III No. 1 - April 2012
akomodasi sebagai berikut: hotel, motel, cottage, bungalow, home stay, villa, mess, apartment, youth hostel, dan lain-lain. Lobby di Puncak Pass Resort bisa dikatakan hampir memenuhi kriteria kelayakan pembangunan suatu usaha akomodasi yang sesuai dengan cheklist. Lobby tidak dilengkapi dengan AC karena terletak di daerah pegunungan. Pada bagian front office terdapat beberapa kelemahan seperti kurangnya staff yang mengakibatkan terdapat double job pada karyawan, sehingga setiap pekerjaan tidak begitu effective, selain itu, tidak tersedianya ruangan penitipan barang tamu (luggage room) dikarenakan Puncak Pass bukan merupakan business hotel melainkan merupakan jenis hotel resort, dikarenakan tamu yang berkunjung bertujuan untuk berwisata bukan untuk kepentingan bisnis. Bagian Cashier seharusnya berada di satu area dengan Front Office, Counter tetapi pada kenyataannya Cashier counter terletak terpisah dari Front Office Counter, juga terdiri dari satu staff yang bertugas, dan terbagi atas tiga shift antara lain morning shift, afternoon dan evening shift. Guest room di Puncak Pass berbentuk bungalow, karena merupakan ciri has dari hotel resort. Laundry berada terpisah dengan main building, dikarenakan letak dari hotel merupakan jenis hotel resort, namun perlengkapan yang dimiliki laundry masih semi modern karena sasaran pasarnya leisure guest, bukan business guest. Selain itu tidak adanya jenis layanan istimewa seperti express service, 3 hour service dan Hotel Sindanglaya terdapat Personal Service yang merupakan suatu layanan dari masing-masing individu. Hal ini menjadi prioritas utama bagi Hotel Sindanglaya yang meliputi keramahan para karyawan hotel dalam memberikan layanan kepada tamu, kerapian individu
(personal) yang
meliputi standard grooming dan
seragam. Lobby di hotel Sindanglaya sangat kental dengan kebudayaan Sunda sehingga punya nilai lebih. Hotel Sindanglaya belum mengalami renovasi yang significant karena masih mempertahankan nilai budaya sejarah. Di lobby tidak terada AC dikarenakan berada di daerah pegunungan yang udara cukup sejuk dan dingin, bila hotel ini menggunakan AC, maka akan menambah cost serta kurang efisien. Kekurangan staf pada bagian front office mengakibatkan terjadi multijob pada setiap staff, sehingga terkesan pekerjaannya tidak tertata baik, namun di samping itu, ada keuntungannya yaitu bisa menekan pengeluaran hotel. 39
Identifikasi Potensi Akomodasi Dan Catering Pada Hotel Sindanglaya … wi fi, adalah salah satu kelebihan guest room di hotel Sindanglaya, sedangkan kekurangannya yaitu adanya pembatasan pada fasilitas hot water di badroom yang semestinya beroperasi selama 24 jam. Restoran di Hotel Sindanglaya ini masih menggunakan konsep Sunda dengan semua perlengkapan yang berasal dari Sunda. Menyediakan masakan tradisional khas Sunda dengan diiringi oleh musik tradisional Sunda sehingga tamu benar-benar merasakan ciri khas nuansa Sunda. Luasnya meeting room yang terbatas dikarenakan sasaran pasarnya bukan business guest melainkan leisure guest, rencana penambahan lokasi khususnya di meeting room kemungkinan kecil dapat dilakukan, melihat pada space area yang terbatas. Alat-alat laundry yang digunakan masih tradisional (rumah tangga) Hotel Sindanglaya tidak memiliki security tools (CCTV) tetapi memiliki karyawan satpam yang berfungsi ganda yaitu menjaga keamanan dan menjaga keamanan kendaraan tamu selama 24 jam. Walaupun Hotel Sindanglaya merupakan hotel berbintang dua menurut klasifikasi bintang namun hotel ini memiliki parking area yang sangat luas dengan perbandingan 2:1 antara jumlah kendaraan dengan jumlah kamar yang dimiliki Hotel Sindanglaya. Terdapat ruang tempat penyimpanan lena serta rak / almari tempat menyimpan lena. Layanan housekeeping dimulai dari pagi hari hingga sore hari. Karyawan housekeeping menggunakan seragam yang telah ditetapkan oleh kebijakan hotel. Melaksanakan tugas dengan acuan standard yang telah ditetapkan oleh hotel dengan kontrol kualitas layanan yang lebih diutamakan.
Saran Berdasarkan data checklist ada beberapa fasilitas yang seharusnya terdapat di Puncak Pass Resort akan tetapi pihak hotel tidak menyediakan fasilitas tersebut antara lain: 1. Komunikasi hubungan luar Alangkah baiknya pihak dari Puncak Pass Resort menyediakan komunikasi hubungan luar, baik berbentuk telephone umum ataupun telephone coin, sehingga dapat melayani tamu, baik dari dalam resort maupun tamu dari luar hotel.
40
HOSPITOUR VOLUME III No. 1 - April 2012
2. Tidak tersedianya ruangan penitipan barang tamu (luggage room) Saat ini Luggage room sudah menjadi kebutuhan tamu, terutama business guest. Biarpun jenis tamu yang menginap di Puncak Pass Resort bertujuan untuk berwisata tetapi terkadang sekaligus memiliki tujuan untuk melakukan bisnis
sementara
untuk
Hotel
Sindanglaya
seharusnya
mengadakan
diversifikasi untuk jenis tamu, yaitu bukan hanya mengutamakan wisatawan manca negara, tetapi juga mengutamakan wisatawan domestik. Apabila terjadi suatu permasalahan di dalam negeri, pihak hotel tidak mengalami suatu kerugian. 3. Sebaiknya pihak hotel juga menyediakan security tools, demi terciptanya keamanan dan kenyamanan bagi tamu hotel. 4. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut agar lebih diketahui dan dipahami mengenai unsure-unsur akomodasi dan catering yang ada di industri jasa akomodasi dan catering.
Daftar Pustaka Cooper, Donald R. & William, Emory (1999). Metoda Penelitian Bisnis, Erlangga, Jakarta. Christine & Muhleman (1997). Service Operation Management. Prentice & Hall, London. Dillon, William R. and Goldstein, Matthew (1984). Multivariate Anaysis: Methods and Apllications, John Willey & Sons. Ditjenpar Depparpostel (1997). Visi Pariwisata Tahun 2005. Jakarta Formulir Penilaian Penggolongan Kelas Hotel (2002). Bidang Kepariwisataan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. Graffin, Jill (1995). Customer Loyalty : How to Keep, How to earn it, New York, Lexington Books. Hill, Nigel (1996). Handbook of Customer Satisfaction Measurement, Great Britain at The University Press, Cambridge. Inskeep, Edward (1991). Tourism Planning, An Integrated and Sustainable Development Approach. Van Nostrand Reinhold. New York. 41
Identifikasi Potensi Akomodasi Dan Catering Pada Hotel Sindanglaya … Kotler, Philip (2000). Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation, and Control, The Millenium Edition, Prentice Hall International, New Jersey. Lovelock, Cristopher H. (1996). Service Marketing, Third Edition, Prentice Hall International, USA. Nazir, Moch. (1997). Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta. Sekaran, Uma and Bougie, Roger (2010).Research Methods For Business – A Skill Building Approach. John Wiley & Sons, Ltd. UU No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Walker, John R. (2009). Introduction To Hospitality. Pearson Education, Inc., Upper Saddle River, New Jersey. Wheelan, T. L, and Hunger, J. D. (1995), Strategic Management and Business Policy, 5th ed, Addison-Wesley Longman, Reading, MA. Zeithaml & Bittner. (1996). Service Marketing. Singapore. Mc Graw Hill Company. Veal, A. J. (1993). Research Method for Laisure and Tourism, Longman, Sydney.
42