KODE JUDUL: X.26
IDENTIFIKASI KARAKTER SPESIFIK UNGGUL KARET BERDASARKAN METODE SIDIK JARI DNA DALAM MENDUKUNG PRODUKTIVITAS TANAMAN
Budi Martono Edi Wardiana Meynarti SDI Rusli
Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 2012
LATAR BELAKANG
• Kondisi yang menjadi latar belakang kegiatan litbangyasa -Tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell Arg) merupakan salah satu komoditas yang penting (penyumbang devisa US$ 5.54 milyar tahun 2006, sumber pendapatan lebih dari 10 juta petani dan menyerap tenaga sekitar 1.7 juta). - Indonesia penghasil karet alam terbesar ke-2 setelah Thailand. Produksi karet Indonesia tahun 2007 sebanyak 2.7 juta ton, luas areal 3.3 juta ha (Ditjenbun, 2007). -Peningkatan produksi karet klon unggul Seleksi Analisis molekuler. • Kebutuhan pengembangan ilmu pengetahuan yang perlu dipenuhi - Informasi klon unggul dan keragaman klon unggul hasil seleksi secara molekuler. • Kebutuhan metode – peralatan teknologi yang perlu dipenuhi - Analisis molekuler (SSR-Simple Sequence Repeats).
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
• Pertanyaan Penelitian yang menjadi pijakan perlunya kegiatan litbangyasa - Peningkatan produksi karet dapat dilakukan dengan penanaman klon unggul . - Klon unggul dapat diperoleh melalui seleksi. - Adanya keragaman karet asal biji (seedling). - Karet asal biji (seedling) memiliki keunggulan (produksi lateks tinggi) dibandingkan klon unggul karet yang sudah dilepas. - Untuk mendapatkan keragaman karet perlunya dilakukan survey/eksplorasi di daerah sentra produksi. - Kajian analisis genetik pada karet hasil seleksi berdasarkan penanda morfologi sulit dilakukan. - Marka molekuler dapat digunakan sebagai alat bantu yang langsung melihat perbedaan genetik diantara karet hasil seleksi. - Informasi kekerabatan karet diperlukan dalam program persilangan.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI
• Ruang Lingkup Kegiatan Survey/eksplorasi, seleksi, pengamatan, dan laboratorium /analisis molekuler. • Fokus Kegiatan -Penelitian lapangan (survey/eksplorasi dan seleksi tanaman karet) -Penelitian laboratorium (melihat pola kekerabatan diantara pohon terpilihSSR). • Desain Penelitian Survey dan analisis molekuler (SSR) • Tahapan – Metode Pelaksanaan Kegiatan - Survey/eksplorasi, seleksi (7-10 tanaman), seleksi (2), isolasi DNA, uji kualitas dan kuantitas DNA, analisis PCR, dan analisis data. • Perkembangan dan Hasil Kegiatan - Telah diperoleh klon karet dengan produksi lateks di atas rata-rata (berkisar 101-735 g/hari) di lokasi penelitian . -Telah diperoleh pola kekerabatan karet hasil seleksi dengan keragaman genetik berkisar antara 36-82%. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
SINERGI KOORDINASI
• Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan - Koordinasi dilakukan secara langsung maupun secara tidak langsung. • Nama lembaga yang diajak koordinasi - Dinas perkebunan, BPTP, kontak tani, dan BB Biogen. • Strategi pelaksanaan koordinasi Koordinasi dilakukan secara langsung (tatap muka dan wawancara) maupun secara tidak langsung (surat menyurat, tlp/hp, dan email). • Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan -Diperoleh ijin pelaksanaan penelitian dan informasi lokasi penelitian. -Ditunjuknya kontak tani dari dinas perkebunan. -Petani/pekebun sangat responsif. -Diperoleh ijin pelaksanaan penelitian di BB Biogen.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
• Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan - Informasi mengenai produktivitas dan keragaman karet (seedling). Pohon terpilih hasil seleksi dapat dievaluasi lebih lanjut (stabilitas hasil). - Informasi keragaman dapat digunakan sebagai landasan dalam persilangan karet. -Publikasi hasil penelitian dapat dijadikan acuan bagi peneliti. • Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan - Pohon terpilih dijadikan sebagai sumber entres, ditanam secara luas, dan dijadikan sebagai tetua persilangan. • Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan Pekebun dan peneliti • Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan - Manfaat bisa dirasakan oleh peneliti yang memerlukan informasi tentang keragaman karet. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN
• Rancangan Pengembangan ke depan - Tanaman terpilih sebagai sumber entres maupun materi persilangan. - Klonalisasi dan konservasi secara ex situ karet hasil seleksi. - Tanaman terpilih hasil seleksi dijadikan klon unggul lokal/nasional • Strategi Pengembangan ke depan - Karakterisasi dan evaluasi terhadap karakter unggul lain. • Tahapan Pengembangan ke depan - Karakterisasi dan evaluasi lebih lanjut. - Klonalisasi tanaman terpilih. - Uji multilokasi - Pelepasan klon unggul lokal/nasional.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
FOTO KEGIATAN
1
2
3
Gambar 1. Koordinasi dengan dinas, penyuluh lapangan, pekebun, dan teknisi. Gambar 2. Penomoran tanaman terpilih hasil seleksi. Gambar 3. Pengambilan sampel daun untuk analisis molekuler. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
logo lembaga
TERIMA KASIH BUDI MARTONO EDI WARDIANA MEYNARTI SDI RUSLI