1
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO KONSTRUKSI DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN KAPUK NAGA INDAH Albertus Patrickson, Tri Joko Wahyu Adi dan Yusronia Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail:
[email protected] Abstrak- Risiko merupakan kemungkinan atau ketidakpastian terjadinya peristiwa diluar yang diharapkan dalam setiap kegiatan manusia yang dapat menimbulkan dampak negatif. Ketidakpastian dalam pelaksanaan proyek konstruksi perlu dihindari agar dapat meminimasi dampak yang timbul. Dalam banyak kasus dampak dari proyek konstruksi lebih mempengaruhi dalam hal anggaran biaya. Semakin besar peluang risiko terjadi maka semakin besar pula biaya yang dikeluarkan. Oleh karena itu, risiko konstruksi yang mungkin terjadi perlu dilakukan identifikasi sumber penyebabnya agar dapat mengurangi dampak yang akan timbul terhadap biaya proyek. Demikian halnya dalam pembangunan Jembatan Kapuk Naga Indah (KNI) merupakan pembangunan jembatan sepanjang 1050 m yang melintasi laut di utara pulau jawa menuju komplek perumahan Kapuk Naga Indah. Terdapat banyak sumber risiko yang dapat diidentifikasi dan memiliki kemungkinan akan menghambat pencapaian sasaran proyek dari segi anggaran biaya. Identifikasi dimulai dari studi literatur dan survei pendahuluan untuk mengetahui failure yang mungkin terjadi dari setiap pekerjaan. Kemudian dari failure tersebut dicari sumber risiko dan probabilitas kejadian dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis. Pada masing-masing failure juga diberikan penilaian dampak terhadap biaya proyek berdasarkan expert judgement dari responden sehingga akan menghasilkan nilai risiko yang diperoleh dari hasil perkalian antara nilai probabilitas dan dampak terhadap biaya. Berdasarkan nilai risiko tersebut akan dibuat ranking risiko untuk menentukan risiko apa saja yang bersifat dominan sehingga perlu diambil tindak mitigasi untuk mengurangi peluang terjadinya risiko dan dampak yang akan ditimbulkan. Dari hasil analisis yang dilakukan diketahui risiko yang bersifat dominan dari hasil perhitungan nilai risiko antara lain keruntuhan/terjatuhnya girder dengan nilai risiko 25, kerusakan tiang pancang baja saat pemancangan dengan nilai risiko 20, kemiringan tiang tidak presisi tiang pancang baja dengan nilai risiko 15, keterlambatan pekerjaan tiang pancang baja dan keterlambatan pekerjaan tiang pancang beton yang masing-masing mempunyai nilai risiko 10. Tindak mitigasi yang dilakukan antara lain menggunakan operator berpengalaman, pengawasan ketat pada saat penyambungan pengelasan, melakukan penyelidikan
tanah dasar secara detail, menghitungan kedalaman konfigurasi pemancangan yang matang serta membuat penjadwalan produksi dan pengawasan kedatangan material yang teliti. Kata Kunci : Identifikasi Risiko, Fault Tree Analysis, Probabilitas Kejadian, Nilai Risiko, Mitigasi.
I. PENDAHULUAN
S
etiap kegiatan yang dilakukan manusia khususnya dalam proyek konstruksi tidak lepas dari risiko yang bersifat tidak pasti. Untuk mendekati ketidakpastian tersebut dapat diantisipasi melalui manajemen risiko. Manajemen risiko merupakan pendekatan terorganisasi untuk menemukan risiko-risiko yang potensial sehingga dapat mengurangi terjadinya hal-hal di luar dugaan dengan cara mengidentifikasi dan menganalisis risiko yang ada dari segi pelaksanaan, alat, material dan sumber daya manusia. Dari tahap identifikasi dapat dilihat kemungkinan potensi risiko dari setiap aktifitas dan kemudian dianalisis besarnya probabilitas munculnya dan dampak dari biaya yang akan timbul terhadap kelangsungan proyek konstruksi. Dampak dari risiko tersebut kemudian perlu dilakukan mitigasi untuk mengurangi besarnya risiko yang akan terjadi. Dalam pembangunan konstruksi jembatan Kapuk Naga Indah, selama pembangunan proyek jembatan kemungkinan akan menimbulkan berbagai risiko yang terjadi sehingga diperlukan perencanaan manajemen risiko yang mencakup keseluruhan kegiatan proyek. Banyak sumber risiko yang dapat menghambat pencapaian sasaran proyek baik secara biaya, mutu maupun waktu, terlebih mayoritas pelaksanaan dilaksanakan di laut yang mempunyai tingkat bahaya/hazard yang tinggi. Dengan demikian pada penelitian ini bertujuan mengidentifikasi, menganalisis risiko dengan metode Fault Tree Analysis dan merencanakan mitigasi untuk mereduksi risiko dari lingkup pekerjaan persiapan, pekerjaan frontage Uturn, pekerjaan pile slab, pekerjaan jembatan, pekerjaan bangunan pelengkap dan listrik, serta pekerjaan aspal dan oprit pada proyek jembatan Kapuk Naga Indah (KNI).
2 II.
METODOLOGI PENELITIAN
Secara singkat konsep penelitian dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini: Latar Belakang
Perumusan Masalah
-
-
-
-
Identifikasi Risiko : Membuat daftar variabel risiko berdasarkan studi literatur Relevansi variabel risiko dengan melakukan survey pendahuluan Mengidentifikasi sumber penyebab terjadinya failure/risiko berdasarkan metode Gambar 1. Metodologi Penelitian Fault Tree Analysis
Analisa Risiko : Penilaian probabilitas dan dampak risiko yang ditimbulkan terhadap biaya dengan survey kuisioner utama. Menentukan ranking risiko berdasarkan nilai risiko (Probabilitas x Dampak)
Mitigasi Risiko : Menentukan mitigasi risiko berdasarkan nilai risiko terbesar (risiko dominan) untuk mengurangi peluang dan dampak yang ditimbulkan.
Kesimpulan dan Saran
2. Site Operasional Manager Pada proyek ini jabatan tersebut diisi oleh Ir. Joko Suparto yang berpengalaman dalam proyek lebih dari 24 tahun. 3. Site Engineering Manager Pada proyek ini jabatan tersebut diisi oleh Fairuzabady, ST yang baru mengenyam pengalaman selama 1 tahun. 4. Unit K3LM Pada proyek ini jabatan tersebut diisi oleh Dwi Arie Aditya Permana, Amd yang baru pengalaman selama 1 tahun. 5. Staf Teknik Pada proyek ini jabatan tersebut diisi oleh Adryan Fauzi, Amd yang telah berpengalaman dalam proyek konstruksi lebih dari 2 tahun. A.
Langkah awal dalam identifikasi risiko adalah membuat daftar failure/kegagalan dari masing-masing proses pekerjaan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui risiko-risiko yang relevan dengan proyek pembangunan Jembatan Kapuk Naga Indah dan kemudian digunakan dalam kuisioner pendahuluan untuk mengetahui risiko-risiko yang mungkin terjadi. Dalam pengambilan keputusan relevan atau tidaknya suatu variabel ditentukan dengan perbandingan 3:2. Dari 5 (lima) responden yang terlibat, apabila dalam satu variabel risiko terdapat 3 (tiga) pendapat relevan dan 2 (dua) pendapat tidak relevan maka variabel tersebut dinyatakan relevan dan sebaliknya apabila terdapat 3 (tiga) pendapat tidak relevan dan 2 (dua) pendapat relevan maka variabel tersebut dinyatakan tidak relevan. Dari hasil survei kuisioner pendahuluan didapat failure/kegagalan yang relevan dari setiap pekerjaan terdapat pada tabel 1 di bawah ini: Tabel 1. Identifikasi Risiko yang Relevan No. 1.
Gambar 1. Metodologi Penelitian
Uraian Kegiatan Mobilisasi dan
Failure / Risiko -
Demobilisasi 2.
Pembuatan Jalan
3.
Pekerjaan Subbase
Keterlambatan mobilisasi
-
Sementara
III. ANALISA DAN PEMBAHASAN Dalam pengumpulan informasi untuk menunjang penelitian ini, dibutuhkan beberapa responden yang dipilih untuk diperoleh keterangan mengenai identifikasi, penilaian probabilitas dan dampak risiko dan tindak mitigasi dari risiko yang dominan akan terjadi pada proyek Jembatan Kapuk Naga Indah. Responden tersebut antara lain: 1. Project Manager Pada proyek ini jabatan tersebut diisi oleh Ir. Yahya Mauluddin. Beliau telah berpengalaman dalam proyek konstruksi lebih dari 19 tahun.
Identifikasi Risiko
Kerusakan jalan eksisting
-
Penurunan tanah
-
Kerusakan beton pada
Frontage U-turn 4.
Pekerjaan Tiang Pancang Beton dia. 60cm
saat pemancangan -
Kemiringan tiang tidak presisi
-
Keterlambatan pekerjaan
5.
Pek. Abutment Jembatan
-
Keterlambatan pekerjaan
3 Tabel 1. Identifikasi Risiko yang Relevan (lanjutan) No. 6.
Uraian Kegiatan
Failure / Risiko
Pekerjaan Tiang Pancang Baja
-
Kerusakan tiang baja pada saat pemancangan
dia. 60cm
-
Kemiringan tiang tidak presisi Keterlambatan pekerjaan
7.
8.
9.
10.
Pekerjaan Pier
-
Jembatan
-
Pekerjaan Girder
-
Jembatan
-
Pekerjaan Plat Lantai Jembatan
-
Keretakan plat lantai Keterlambatan pekerjaan
Pekerjaan Aspal dan Oprit
-
Permukaan perkerasan bergelombang Keterlambatan pekerjaan
-
Setelah selesai penggambaran diagram FTA, maka langkah selanjutnya adalah penetuan cut set. Contoh minimal cut set dengan metode Mocus pada failure/risiko keruntuhan/terjatuhnya girder jembatan adalah sebagai berikut : 1. Minimal cut set Gate A Gate A akan terjadi apabila Gate B atau Gate C terjadi. Gate A B C
Kerusakan struktur pier Keterlambatan pekerjaan
2.
Minimal cut set Gate B Gate B akan terjadi apabila Gate 1 atau Gate 2 atau Gate 3 terjadi. Gate B 1 2 3
3.
Minimal cut set Gate C Gate C akan terjadi apabila Gate 4 atau Gate D terjadi. Gate C 4 D
4.
Minimal cut set Gate D Gate C akan terjadi apabila Gate 5 dan Gate 6 terjadi. Gate D 5 6
Keruntuhan/terjatuh Kerusakan struktur girder
Sumber : Hasil survei kuisioner
B.
Identifikasi Sumber Penyebab Risiko Dengan Metode Fault Tree Analysis Setiap failure/risiko dianalisis apa saja yang menjadi sumber penyebab risiko dimana masuk dalam kategori intermediate event yang kemudian sampai pada kategori basic event sehingga dapat disusun konstruksi pohon kegagalannya (Fault Tree) sebagai contoh dalam penggambaran diagram konstruksi pohon kegagalan seperti gambar 2. Analisis penentuan sumber penyebab dilakukan berdasarkan pendapat dan masukkan dari expert yang menangani proyek. Untuk hasil lengkap analisis sumber penyebab risiko dan penggambaran diagram FTA masing-masing failure dapat dilihat dalam halaman lampiran 6 dan lampiran 7.
Berdasarkan minimal cut set di atas, diketahui bahwa keruntuhan/terjatuhnya girder akan terjadi apabila : 1. Safety factor kecil, atau 2. Elevasi >2,5%, atau 3. Kapasitas dinamo kecil, atau 4. Operator kurang terampil, atau 5. Kurang koordinasi dan metode kerja tidak sesuai C.
Perhitungan Nilai Probabilitas Risiko Nilai probabilitas suatu risiko didapatkan dari survei kuisioner yang diajukan kepada responden untuk mengukur tingkat kemungkinan sumber risiko terjadi pada setiap kegagalan/failure. Nilai probabilitas diambil berdasarkan kejadian yang telah terjadi di proyek menurut pendapat responden dan dihitung dimulai dari basic event kemudian akan membentuk suatu top event/failure sehingga akan diketahui besarnya nilai probabilitas yang muncul pada top event/failure. Perhitungan nilai probabilitas untuk risiko keruntuhan/ terjatuhnya girder jembatan: 1. Nilai probabilitas basic event a. Safety factor kecil (P1) b. Elevasi > 2,5% (P2)
Gambar 2. Diagram Fault Tree Analysis
= 0,60 = 0,60
4
2.
3.
4.
5.
c. Kapasitas dinamo kecil (P3) = 0,50 d. Operator kurang terampil (P4) = 0,19 e. Kurangnya koordinasi (P5) = 0,15 f. Metode kerja tidak sesuai (P6) = 0,10 Nilai probabilitas intermediate event (PD) PD = P5 x P6 = 0,15 x 0,10 = 0,015 Nilai probabilitas intermediate event (PC) PC = 1- [(1-PD) (1-P4)] = 1- [(1-0,015) (1-0,19)] = 0,20 Nilai probabilitas intermediate event (PB) PB = 1- [(1-P1) (1-P2) (1-P3)] = 1- [(1-0,6) (1-0,6) (1-0,5)] = 0,80 Nilai probabilitas intermediate event (PA) PA = 1- [(1-PD) (1-P4)] = 1- [(1-0,8) (1-0,2)] = 0,936
PA merupakan Top Event, maka nilai probabilitas dari risiko keruntuhan/terjatuhnya girder yaitu sebesar 0,936 x 100% = 93,6% sehingga masuk dalam interval 5 (lihat tabel 2). Untuk hasil perhitungan nilai probabilitas failure lainnya dapat dilihat pada halaman lampiran 6 draft tugas akhir.
Untuk hasil perhitungan nilai risiko pada seluruh failure yang terjadi dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini: Tabel 4. Nilai Risiko Pada Masing-Masing Failure No
1. 2. 3.
4.
Uraian Kegiatan
Mobilisasi dan Demobilisasi Pembuatan Jalan Sementara Pekerjaan Subbase Frontage U-turn Pekerjaan Tiang Pancang Beton dia. 60cm
Failure / Risiko
6.
Perhitungan Nilai Risiko Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai probabilitas dan dampak terhadap biaya masingmasing kegagalan/failure yang kemudian dilanjutkan dengan perhitungan nilai risiko yang merupakan perkalian dari probabilitas dan dampak untuk dapat menetukan ranking risiko. Nilai probabilitas dan dampak diberikan masing-masing dalam 5 (lima) skala penilaian pada tabel 2 dan tabel 3 dibawah ini. Tabel 2. Kategori Penilaian Probabilitas Interval
Prosentase Kejadian
1
≤ 20%
2
> 20% - 40%
3
> 40% - 60%
4
> 60% - 80%
5
> 80% - 100%
Tabel 3. Kategori Penilaian Dampak Terhadap Biaya Interval
Prosentase Biaya
1
≤ 1% dari Nilai Kontrak
2
> 1 - 2% dari Nilai Kontrak
3
> 2 - 3% dari Nilai Kontrak
4
> 3 - 4% dari Nilai Kontrak
5
> 4% dari Nilai Kontrak
7.
8.
Pekerjaan Girder Jembatan
10.
(P x I)
5
-
Kerusakan jalan eksisting
1
4
4
1
5
5
2
4
8
1
5
5
2
5
10
1
5
5
4
5
20
3
5
15
2
5
10
2
5
10
2
5
10
- Penurunan tanah
- Kerusakan beton pada saat pemancangan
-
-
9.
(P)
5
-
Pekerjaan Pier Jembatan
(I)
1
-
D.
Risk Value
Keterlambatan mobilisasi
5.
Prob.
-
-
Pekerjaan Abutment Pekerjaan Tiang Pancang Baja dia. 60cm
Dampak
Kemiringan tiang tidak presisi Keterlambatan pekerjaan Keterlambatan pekerjaan Kerusakan tiang baja pada saat pemancangan Kemiringan tiang tidak presisi Keterlambatan pekerjaan Kerusakan struktur pier Keterlambatan pekerjaan
-
Keruntuhan/ terjatuh
5
5
25
-
Kerusakan struktur girder
3
2
6
1
2
2
1
4
4
1
5
5
1
5
5
Pekerjaan Plat Lantai
- Keretakan plat lantai
Pekerjaan Aspal dan Oprit
Keterlambatan pekerjaan Permukaan - perkerasan bergelombang Keterlambatan pekerjaan
Sumber : Hasil perhitungan
Contoh perhitungan nilai risiko untuk 5 besar risiko dominan berdasarkan ranking risiko: 1. Failure keruntuhan/ terjatuhnya girder Prob. kejadian = 93,6% (interval 5) Dampak thd biaya = 5 (>4% dari nilai kontrak) Nilai risiko = Probabilitas x Dampak = 5x5 = 25 2.
Failure kerusakan pemancangan Prob.kejadian = Dampak thd biaya = Nilai risiko = = =
tiang pancang baja saat 87,4% (interval 5) 4 (>3-4% dr nilai kontrak) Probabilitas x Dampak 5x4 20
5 3.
Failure kemiringan pancang baja Prob. kejadian = Dampak thd biaya = Nilai risiko = = =
tiang tidak presisi tiang 97,4% (interval 5) 3 (>2-3% dr nilai kontrak) Probabilitas x Dampak 5x3 15
4.
Failure keterlambatan pekerjaan tiang pancang baja Prob. kejadian = 89,5% (interval 5) Dampak thd biaya = 2 (>1-2% dr nilai kontrak) Nilai risiko = Probabilitas x Dampak = 5x2 = 10
E.
Tindak Mitigasi Untuk Risiko Dominan
Berdasarkan analisis risiko yang telah dilakukan dari 18 risiko yang telah diidentifikasi, didapatkan lima risiko dominan berdasarkan nilai risiko (untuk lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 8). Risiko pertama dengan nilai risiko terbesar 25 adalah risiko keruntuhan/terjatuhnya girder jembatan. Tindak mitigasi yang perlu dilakukan yaitu dengan melakukan pengecekan launcher sebelum dilakukannya erection serta didukung oleh operator alat yang terampil serta pada saat pelaksanaan dilakukan pada saat hari cerah dan kondisi terang (cukup penerangan) sehingga operator alat maupun tenaga kerja yang lain dapat saling berkoordinasi dengan baik satu sama lain. Risiko kedua dengan nilai risiko 20 adalah risiko kerusakan tiang pancang baja pada saat pemancangan. Tindak mitigasi yang perlu dilakukan yaitu dengan cara pengawasan ketat pada saat penyambungan pengelasan karena apabila terjadi kesalahan pengelasan dapat berakibat kebocoran/ masuknya air laut ke dalam tiang pancang serta dengan memilih bahan coating yang sesuai spesifikasi agar tidak mudah terkelupas pada saat pemancangan. Risiko ketiga dengan nilai risiko 15 adalah risiko kemiringan tiang tidak presisi. Tindak mitigasi yang perlu dilakukan yaitu dengan memilih tenaga kerja surveyor yang berpengalaman dalam pengukuran dan melakukan penyelidikan tanah dasar secara detail untuk mendeteksi lokasi karang laut. Risiko keempat dengan nilai risiko 10 adalah risiko keterlambatan pekerjaan tiang pancang baja. Tindak mitigasi yang perlu dilakukan yaitu dengan merencanakan metode setting angkur tongkang yang matang, penjadwalan produksi dan mencari/menyewa alat pancang yang masih baru agar tidak rusak ketika digunakan. Risiko kelima dengan nilai risiko 10 adalah risiko keterlambatan pekerjaan tiang pancang beton. Tindak mitigasi yang perlu dilakukan yaitu dengan melakukan perhitungan konfigurasi pemancangan yang matang serta penjadwalan produksi dan kedatangan material dimonitoring dengan teliti.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini menghasilkan risiko keruntuhan/ terjatuhnya girder jembatan sebagai risiko yang paling dominan. Tindak mitigasi yang perlu dilakukan yaitu dengan melakukan pengecekan launcher sebelum dilakukannya erection serta didukung oleh operator alat yang terampil serta pada saat pelaksanaan dilakukan pada saat hari cerah dan kondisi terang (cukup penerangan) sehingga operator alat maupun tenaga kerja yang lain dapat saling berkoordinasi dengan baik satu sama lain. Pada dasarnya penelitian ini mengukur dan menilai probabilitas kejadian berdasarkan expert jugdement yang bersifat subjektif dari satu orang responden sehingga hasil yang didapakan kurang akurat. Untuk mengantisipasi kelemahan penilaian tersebut perlu dilakukan penilaian lebih dari satu responden agar hasil yang didapatkan nilai probabilitas kejadian yang lebih akurat. V.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, T.J.W. 2011. Metoda Pengukuran Potensi Kecelakaan Kerja pada Proyek Konstruksi. Seminar nasional teknik sipil ATPW 2012, Dipoma 3 Teknik Sipil ITS. Clemens, P.L. 2002. Fault Tree Analysis 4th edition. Jacobs Sverdrup, G.W. University. Flanagan, R., dan Norman, G. 1993. Risk Management and Construction. Blackwell Science, London. Gray,C.F dan E.W.Larson. 2006. Project management: The Managerial Process 3th Edition. Andi Offset,Yogyakarta Moddares, M., Kaminskiy, M., dan Krivtsov, V. 1999. Reliability Engineering and Risk Analysis: A Practical Guide. Marcel Dekker Inc., USA. Octavia, Rahmi D. 2011. Identifikasi dan Analisa Risiko Konstruksi dengan Metode FMEA dan FTA pada Proyek Pembangunan Jalan Lingkar Nagreg V Bandung. Laporan Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan ITS, Surabaya. Project Management Institute, 2008. A Guide to the Project Management Body of Knowledge, 4th Edition. USA. Ramli, Soehatman. 2010. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001. Dian Rakyat, Jakarta. Santosa, Budi. 2009. Manajemen Proyek (Konsep dan Implementasi). Graha Ilmu, Yogjakarta. Soeharto, Iman. 2001. Manajemen Proyek (Dari konseptual sampai operasional) Jilid 2. Erlangga, Jakarta. Summerhayes, S.D. 2010. Design Risk Management Contribution to Health and Safety. John Wiley & Sons, Ltd., publication. UK.