2 0 1 4
I N D O N ES I A
IDAHOT Indonesia 2014 SUMATERA UTARA SULAWESI UTARA GORONTALO
SULAWESI TENGAH PAPUA
LAMPUNG JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA Tengah
NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR
idahotindonesia.net
Sebuah Pengantar Daftar Isi : Sebuah Pengantar Rangkaian acara Idahot 2014 Respon Publik Lampiran
K
egiatan Peringatan International Day Against Homophobia and Transphobia (IDAHOT) 2014 di Indonesia yang diorganisir oleh Suara Kita dilakukan di 13 wilayah di Indonesia, meliputi wilayah Medan- Sumatera Utara, Lampung-Sumatera, Jakarta-Jawa, BandungJawa Barat, Solo- Jawa Tengah, Cirebon- Jawa Barat, Kupang-Nusa Tenggara Timur, Manado-Sulawesi Utara, Minahasa Utara-Sulawesi Utara, Minahasa Selatan-Sulawesi Utara, Gorontalo-Sulawesi, Palu-Sulawesi Tengah, Wamena- Papua. Rencana awal dilakukan di 14 wilayah tetapi ada satu wilayah (Lombok-Nusa Tenggara Barat) dibatalkan karena persoalan keamanan. Kegiatan peringatan IDAHOT 2014 dimulai dari tanggal 15 April sampai 28 Juni 2014. Total kegiatan yang dilakukan sebanyak 40 kegiatan yang meliputi; diskusi publik di universitas, audiensi dengan lembaga negara, diskusi komunitas, komunitas gathering, siaran pers, nonton film isu LGBT, aksi turun kejalan, talkshow radio dan televisi, aksi solidaritas membantu orang miskin dan konsolidasi-evaluasi kegiatan IDAHOT 2014. Pelaksana dari 40 kegiatan itu melibatkan 29 organisasi dan komunitas yang ikut dalam aksi IDAHOT 2014. Latar belakang pelaksana kegiatan bukan hanya kelompok LGBT saja tetapi juga kelompok perempuan, kelompok agama (Kristen dan Muslim), kelompok mahasiswa, lembaga kajian/riset, aktivis buruh, aktivis lingkungan hidup, aktivis pluralism dan media. Secara umum hasil kegiatan IDAHOT 2014 sesuai dengan rencana, walau ada satu kegiatan (diskusi publik di Medan) sedikit mendapatkan gangguan tetapi bisa diselesaikan dengan baik. Para peserta diskusi di empat Universitas juga sangat antusias, ada sekitar 900 mahasiswa terlibat dalam kegiatan mengikuti diskusi. Diperkirakan total semua pengunjung atau yang terlibat langsung meyaksikan kegiatan IDAHOT 2014 di Indonesia diperkirakan 2.100 orang, sedangkan wacana diskusi yang terjadi di jaringan internet, pendengar radio dan penonton televisi tidak dapat didata oleh pelaksana kegiatan. Semua kegiatan IDAHOT 2014 hasil kegiatan disebarkan di jaringan internet, melalui facebook, twitter dan sebagian dimasukan di website organisasi Suara Kita sebagai sebuah berita. Sehingga masyarakat akan semakin besar mendiskusikan isu LGBT dalam ruang publik. Isu ini diharapkan akan terus bergulir supaya terus diwacanakan oleh masyarakat di Indonesia, sehingga publik akan semakin mengenal tentang LGBT khususnya di Indonesia. Indonesia sendiri salah satu negara di kawasan Asia yang berpenduduk muslim terbesar di dunia, 237.641.326 jiwa (87,18% dari total penduduk) data tahun 2010. Data demokrasi indeks tahun 2009 yang dikeluarkan oleh United Nation Development Population (UNDP), Indonesia
b
20 14
International Day Against Homophobia and Transphobia (IDAHOT)
1
menempati urutan ke-65 terbaik indeks demokrasinya dari 167 negara di dunia dan menjadi negara terbaik indeks demokrasinya dibandingkan dengan negara-negara yang berpenduduk mayoritas muslim di dunia. Indonesia juga tidak mempunyai satu kebijakan di tingkat nasional yang mengkriminalkan kelompok LGBT, tetapi masih ada beberapa kebijakan di tingkat lokal (provinsi) yang meyamakan homoseksual dengan prostitusi. Tetapi walau tidak mengkriminalkan, Indonesia juga tidak ada kebijakan yang melindungi secara khusus bagi kelompok LGBT, sehingga homoseksual masih banyak mengalami persoalan kekerasan, diskriminasi dan pelanggaran hak-haknya sebagai warga negara. Diakhir kegiatan IDAHOT 2014, pada tanggal 7 Juni 2014 akan dilaksanakan pertemuan evaluasi dan konsolidasi dari beberapa pelaksana kegiatan IDAHOT 2014 di Jakarta. Karena keterbatasan sumber daya hanya melibatkan peserta dari Jakarta (Jawa), Manado, Tomohon dan Palu (Sulawesi). Agenda konsolidasi akan mengevaluasi kegiatan IDAHOT 2014 dan merencanakan strategi IDAHOT 2015 ke depan. Harapannya akan semakin besar pihak yang terlibat dalam kegiatan ini dari berbagai latar belakang dan isu, baik mahasiswa, aktivis maupun pemerintah. Semua kegiatan IDAHOT 2014 akan didokumentasikan dalam bentuk buku (versi Inggris dan Indonesia) yang akan disebarkan ke semua pihak (NGO, universitas, komunitas LGBT, pemerintah, kedutaan asing di Indonesia, lembaga donor dan masyarakat) dalam bentuk hard copy maupun soft copy. Semoga kedepannya akan semakin banyak publik awareness terhadap persoalan hak-hak LGBT di Indonesia. Untuk sumber daya yang digunakan dalam peringatan IDAHOT 2014 hampir seluruhnya swadaya dari pelaksana kegiatan, hanya satu kegiatan di kampus Universitas Islam Negeri Jakarta yang di dukung oleh kedutaan Kanada. Total budget yang dihabiskan dalam peringatan IDAHOT 2014 diperkirakan mencapai Rp 200.000.000 ($ 20.000)
2
20 14
Rangkaian Acara
IDAHOT 2014 International Day Against Homophobia and Transphobia (IDAHOT)
3
Selasa, 15 April 2014
Rabu, 7 Mei 2014
Suara Kita mengadakan Sayembara Photostory dengan tema Berbeda Untuk Kasih, Itulah Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat dan jurnalis agar lebih banyak menyuarakan isu LGBT di masyarakat. Kegiatan ini dimulai dengan penyebaran sayembara melalui sosial media dari 15 April 2014 hingga 10 Mei 2014.
Sanubari Sulawesi Utara (SALUT) mengadakan pemutaran Film Prayers For Bobby sebagai kegiatan pertama dalam peringatan IDAHOT 2014 di Indonesia, Rabu 7 Mei 2014. 35 orang LGBT dan 20 orang masyarakat umum datang ke kegiatan. Acara ini dilaksanakan di Daseng Panglima ANTRA (Asosiasi Nelayan Tradisional ), Manado.
Setelah melewati tahap penyeleksian yang diketuai oleh Clara Prima, fotografer dan kontributor tetap untuk Agency France Presse (AFP) di Yogyakarta dan fotografer di media online opini. co.id. Dari proses seleksi, terpilihlah tiga pemenang utama dan tiga pemenang kedua.
Meskipun agamawan Kristen diundang namun tidak ada yang datang, “Kami sangat menyesalkan ketidak-hadiran dari beberapa Tokoh Agama Kristen yang kami undang . . .” ujar Stanly W Ngantung Amd.Kep., Pengelola Program SALUT.
Sayembara Photostory Suara Kita
4
20 14
Meski Diundang Agamawan Kristen Tak Datang
International Day Against Homophobia and Transphobia (IDAHOT)
5
Jum’at, 9 Mei 2014
Seminar LGBT Di UNJ Sempat Terancam Batal 152 orang datang memadati ruang seminar yang bertajuk LGBT Dalam Perspektif Sosiologi; Melihat Kembali Eksistensi LGBT Di Ruang Sosial di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jum’at 9 Mei 2014. Seminar ini diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan (BEMJ) Sosiologi bekerja sama dengan Suara Kita. Ada tiga narasumber dalam seminar ini yakni; Robertus Robert (Sosiolog UNJ), Guntur Romli (Budayawan Salihara) dan Jane Katleya (Aktivis Transgender). Berdasarkan penuturan Nindy, panitia kegiatan, seminar ini mendapat resistensi yang cukup kuat. Dari mulai menjadi berita di situs berita Islam, selebaran yang melabelkan mereka liberal, hingga percobaan sabotase dengan menelpon Robertus Robert bahwa seminar LGBT itu dibatalkan.
Adakah Waria Di Wamena? Komunitas Film Wamena melakukan pemutaran film Tales of Waria yang dilaksanakan di kantor Yayasan Teratai Hati Papua (YTHP), Kota Wamena, Provinsi Papua pada Jum’at 9 Mei 2014. 18 orang pun hadir dalam pemutaran film ini. Film Tales of Waria yang berdurasi kurang lebih 56 menit ini, ditonton dengan seksama. Pemutaran sempat dua kali terhenti karena gangguan pada CD yang dikirim panitia dari Jakarta. Meskipun begitu, penonton tetap setia menunggu untuk diputar kembali. Patricia, perempuan aktivis di Wamena juga member komentar, “Mungkin saja di sini ada banyak waria tapi tersembunyi. Masyarakat tidak boleh membenci atau mengejek. Itulah kehidupan mereka”, ungkapnya.
LBH Manado Siap Dampingi Kelompok LGBT Jum’at 9 Mei 2014, Sanubari Sulawesi Utara (SALUT) bekerja sama dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Manado mengadakan Diskusi bertajuk LGBT dan Hukum di Kantor LBH Manado, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. 25 LGBT datang dalam diskusi ini. “UUD Pasal 28, menjadi pegangan teman-teman dimana, setiap warga negara mendapatkan kesamaan hukum. Undang-undang HAM juga menjelaskan bahwa kita berhak mendapatkan keadilan. Jadi, disaat teman-teman mengalami perlakuan kekeraaan atau ketidak-adilan serta diskriminatif, silahkan untuk menghubungi kami dan kami LBH Manado siap mendampingi”, ungkap M. Umboh, Direktur LBH Manado menutup diskusi.
6
20 14
International Day Against Homophobia and Transphobia (IDAHOT)
7
Dialog sempat ‘tegang’ ketika pihak KPAI tidak mengakui kesalahan pernyataan Ketua KPAI. Tetapi Bapak Budiharjo kemudian meminta maaf, “Saya secara pribadi maupun secara kelembagaan meminta maaf atas ketidaknyaman teman-teman terhadap pernyataan Ketua KPAI”, ungkap Budiharjo kepada tim SK.
Sabtu, 10 Mei 2014 KPAI Meminta Maaf Atas Pernyataan Homofobik Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengundang Suara Kita (SK) pada Jum’at 9 Mei 2014, perihal surat SK yang meminta klarifikasi atas pernyataan homophobik Ketua KPAI, yaitu menyamakan homoseksual dengan pelaku paedofilia sehingga harus diberantas. Walau surat SK ditujukan khusus kepada ketua KPAI, Asrorum Niam Sholeh, selaku pihak yang paling bertanggung jawab, tetapi yang menerima tim SK justru wakil Ketua I KPAI, Dr. Budiharjo, Bsc, M. Si., bersama Robert (staf KPAI). Sedangkan dari tim SK yang hadir adalah Hartoyo (Ketua SK), Yatna dan Sussan (Staff SK), Veryanto Sitohang (Aliansi Sumut Bersatu) dan Myra Diarsi (Aktivis Perempuan).
8
20 14
Film Philadelphia Di Kota Tomohon, Sulawesi Utara Sanubari Sulawesi Utara (SALUT) mengadakan pemutaran film Philadelphia di Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara, Sabtu 10 Mei 2014. 17 peserta hadir dalam pemutaran film ini. Peserta datang dari; kelompok budayawan, Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) dan masyarakat umum. Pada sesi diskusi membahas tentang isu HIV/AIDS dan penerimaan eksistensi kelompok LGBT di kota Tomohon. Berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Tomohon, kota Tomohon menyumbang 89 kasus infeksi HIV/AIDS sampai Desember 2013.
International Day Against Homophobia and Transphobia (IDAHOT)
9
Perayaan IDAHOT Ala Maleo Sulteng Dalam memperingati IDAHOT 2014, Gema Lentera Peduli Tadulako Sulawesi Tengah (Maleo Sulteng) melakukan penyuluhan terkait Sexual Orientation, Gender Identity and Expresion (SOGIE) dan Sexual Reproduction Health and Rights (SRHR).Acara berlangsung di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Sabtu 10 Mei. Acara ini dihadiri oleh 17 peserta yang berasal dari internal anggota Maleo Sulteng (kelompok LSL, dengan usia 15-27 tahun), Pompegaya Sulteng (kelompok waria), kelompok lesbian dan non-LGBT.
Minggu, 11 Mei 2014
Budaya Timur Tidak Kenal Konsep Homophobia Suara Kita menyelenggarakan kegiatan nonton bareng dan diskusi sebagai rangkaian peringatan IDAHOT 2014, Minggu 11 Mei 2014. Film yang diputar kali ini berjudul Beyond the Hills, kisah dengan pergulatan tema cinta sesama perempuan. Ada 20 peserta yang hadir di sekretariat Suara Kita, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibu kota (DKI) Jakarta. Usai menonton film Suara Kita mengajak kawan-kawan yang datang untuk berdiskusi dengan Agustine (Ardhanary Institut) sebagai narasumber. Agustine memaparkan kondisi yang bertolak belakang antara situasi yang terjadi di Barat dan Timur. Dulu, Ketika sebagian besar negara Barat dilanda oleh arus kebencian kolektif terhadap kelompok LGBTIQ, justru di negara Timur pada banyak tradisi, sikap hormat dan penghargaan tertinggi justru diberikan kepada kelompok LGBTIQ yang dipandang dekat dengan unsur ilahi yang androgini, seperti Dewa atau Dewi Ardanari yang androgini, Bissu pada masyarakat Bugis, dan lainnya.
Tales Of Waria Di Kota Cirebon Sanggar Rakyat merupakan komunitas anak muda Kota Cierebon, Provinsi Jawa Barat yang fokus pada isu lingkungan. Pada Senin 10 Mei 2014, Sanggar Rakyat memutar film Tales Of Waria. 60 orang pun datang menyaksikan pemutaran film ini. Dalam sesi diskusi, ada perdebatan mengenai boleh tidaknya seseorang menjadi waria namun Ruby, panitia acara, mengingatkan bahwa, “Ini kan bukan mempertahankan Agama, ini intinya kan HAM (Hak Asasi Manusia –red)”.
Hanya 10% Waria Yang Lulus SMU Minggu 11 Mei 2014, Sanubaris Sulawasi Utara (SALUT) kembali menggelar pemutaran film untuk merayakan IDAHOT 2014. Kali ini, Film yang diputar berjudul Tales of Waria. Bertempat di Salon Hopny, Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara. Sebanyak 15 peserta yang mayoritas adalah waria hadir di pemutaran film ini. Berdasarkan catatan SALUT, komunitas waria yang ada di daerah Amurang sendiri kurang lebih ada 50 Orang dan memang 80% adalah Pekerja Salon. Untuk tingkat pendidikan, hanya 10% dari mereka yang lulusan Sekolah Menengah Umum (SMU) atau sederajat.
10
20 14
International Day Against Homophobia and Transphobia (IDAHOT)
11
Selasa, 13 Mei 2014 Gender Itu Kontruksi Sosial
Sanubari Sulawesi Utara (SALUT) bekerja sama dengan Pilar Perempuan, LSM yang bergerak pada isu perempuan di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, mengadakan diskusi bertajuk LGBT dan Gender, Selasa 13 Mei 2014. 30 peserta hadir di diskusi ini. Peserta datang dari kelompok LGBT. Kata gender, sebenarnya banyak dari peserta yang hadir sudah sering dengar tetapi pengertiannya disamakan dengan jenis kelamin. Padahal gender adalah pembedaan yang ditentukan oleh sosial dan budaya dan bisa berubah dengan kata lain tidak paten. Dari peran ataupun tingkah laku yang diproses pembentukannya di masyarakat itu terjadi pembentukan yang ‘mengharuskan’. Misalnya, perempuan itu harus lemah lembut, emosional, cantik, sabar, penyayang sedangkan lelaki harus kuat, rasional, wibawa, perkasa (macho), pencari nafkah. Maka terjadilah ketidak-adilan dalam kesetaraan peran ini.
Senin, 12 Mei 2014
NU Gandeng Komunitas LGBT Sanubari Sulawesi Utara ( SALUT ) mengadakan diskusi dengan tema Peran Nahdatul Ulama (NU) Dalam Pergerakan LGBT di kantor Lembaga Kemashlahatan Keluarga (LKK) NU, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, Senin 12 Mei 2014. Diskusi yang berlangsung selama kurang lebih 60 menit tersebut dihadiri oleh komunitas gay dan waria yang menjandi tim penjangkau serta pekerja lapangan LKK NU. Sebagai tindak lanjut dari diskusi ini LKK NU dan SALUT akan kembali untuk berdiskusi serta akan menyusun program bersama mengenai LKK NU dan LGBT.
12
20 14
International Day Against Homophobia and Transphobia (IDAHOT)
13
Rabu, 14 Mei 2014
Ikhtiar Komunitas LGBT Selamatkan Lingkungan Lama bergaul dengan masyarakat nelayan, Sanubari Sulawesi Utara mengadakan diskusi bertemakan LGBT Selamatkan Pantai Dari Reklamasi, Rabu 14 Mei 2014. Bertempat di Daseng, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, 20 LGBT dan 25 orang non-LGBT hadir di diskusi ini. “Secara ekonomi reklamasi tidak memberikan keuntungan ekonomi buat masyarakat secara merata”, ujar DR. Rignolda Djamaluddin, aktivis Lingkungan yang menjadi Narasumber diskusi.
Setelah pemutaran film ada beberapa orang berkomentar yang mengatakan bahwa mereka sangat terharu melihat film yang baru ditayangkan. Mereka juga bertanya terkait film tersebut, jika anak atau sodara mereka ada yang gay, bagaimana memperlakukannya? Hal ini dijawab oleh Coco bahwa yang terpenting sebagai manusia adalah kita mesti bisa menghormati pilihan hidup orang lain tanpa harus menghakimi.
Jum’at, 16 Mei 2014
Diskusi SOGIE Bareng ASB Aliansi Sumut Bersatu (ASB) Mengadakan diskusi dengan tajuk Heteronormatifitas dan Kekerasan berbasis SOGIE (Sexual Orientation, Gender Identity and Expression), Jum’at 16 Mei 2014. Kegiatan diskusi dilaksanakan di Sekretariat ASB, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Dalam kesempatan ini Juwita Manurung (aktivis LGBT) menjadi pembicara. 20 orang hadir dalam diskusi ini dengan latar belakang yang beragam. Dalam diskusi ini Juwita menjelaskan bahwa heteronormatifitas merupakan nilai-nilai yang dibangun di dalam masyarakat yang meyakini heteroseksual adalah merupakan orientasi seksual satu-satunya dalam masyarakat dan tidak mengenal orientasi seksual lainnya.
Kamis, 15 Mei 2014
Hormati Pilihan Hidup Manusia Lain Sanubari Sulawesi Utara (SALUT) mengadakan nonton bareng film Prayers For Bobby di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, Kamis 15 Mei 2014. Acara ini dihadiri oleh 17 peserta yang datang dari komunitas LGBT dan masyarakat umum.
14
20 14
International Day Against Homophobia and Transphobia (IDAHOT)
15
Kapal Perempuan Mendukung Kelompok LGBT Sekolah Kapal Perempuan mengadakan diskusi bertemakan orientasi seksual dan identitas gender pada Jum’at 16 Mei 2014. Menurut Sophia, aktivis Kapal Perempuan, sikap politik Kapal Perempuan adalah mendukung kelompok rentan termasuk kelompok minoritas seksual. Diskusi ini mengundang Jane Maryam, Kontributor Suara Kita, sebagai narasumber. Bertempat di kantor Kapal Perempuan, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibu kota (DKI) Jakarta, diskusi diawali dengan pemutaran film Waria Ibu Kota. Film tersebut menceritakan kisah hidup waria yang terusir dari keluarganya dan bagaimana kemudian waria tersebut bangkit dari keterpurukan. Jane Maryam, Narasumber Diskusi, mengungkapkan bahwa film tersebut merupakan bentuk stereotype masyarakat atas waria, “Jadi waria kalo tidak melacur ya ngamen”.
16
20 14
IDAHOT Movies Screening 2014 Dalam rangkaian IDAHOT 2014 Suara Kita mengadakan IDAHOT MOVIE SCREENING 2014 bekerja sama dengan Kineforum, sebuah bioskop indie yang dikelola oleh pencinta film yang berada di Jakarta, dan Q-munity serta Q-Film Festival. Kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 16-18 Mei dan 25 Mei, dengan memutar film bertemakan lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Kegiatan pemutaran film ini tidak dibungut bayaran alias gratis dan dilaksanakan di Kineforum, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibu kota (DKI) Jakarta. Selama masa Screening, sebanyak 420 orang hadir dalam pemutaran film ini. Kineforum memutar lima Film, dua diantaranya merupakan film yang diproduksi pada masa orde baru yaitu : Raja Copet (1977) dengan sutradara, Syamsul Fuad dan Istana Kecantikan (1988) dengan sutradara Wahyu Sihombing. Kemudian tiga film yang diproduksi setelah masa orde baru : Pink Homemade, Parts of the Hearts (2012) dan Sanubari Jakarta (2012)
International Day Against Homophobia and Transphobia (IDAHOT)
17
Sabtu, 17 Mei 2014 Siaran Pers IDAHOT 2014
Suara Kita, tepat 17 Mei 2014 membuat siaran pers untuk memperingati IDAHOT 2014 yang diupload dalam website Suara Kita (www.suarakita.org) dan juga jaringan sosial lainnya. Berikut isi siaran pers nya; Hari ini, 17 Mei 2014 untuk yang ke-18 kali di seluruh dunia diperingati sebagai hari melawan kebencian pada homoseksual yang biasa disebut dengan International Day Againts Homophobia-Transphobia (IDAHOT). Penentuan tanggal 17 Mei karena Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 17 Mei 1990 secara resmi mengeluarkan homoseksual sebagai gangguan kejiwaan. Kemudian di Indonesia melalui Kemenkes dikeluarkan Pedoman Penggolongan Diagnosa Gangguan Jiwa (PPDGJ) III tahun 1993 yang juga secara resmi mengeluarkan homoseksual sebagai gangguan kejiwaan. Moment itulah yang kemudian pada 26-29 Juli 2006 dalam sebuah konferensi International di Montreal, Kanada memutuskan 17 Mei diperingati sebagai hari melawan HomophobiaTransphobia di seluruh dunia. Homophobia-Transphobia sendiri suatu sikap atau tindakan buruk kepada individu maupun kelompok atas dasar orientasi seksual dan identitas gendernya. Tindakan Homophobiatransphobia juga dapat dituangkan dalam bentuk kata, cara pandang maupun dalam bentuk lainnya, apa yang disebut sebagai kekerasan fisik maupun non fisik. Bagaimana situasi di Indonesia? Seharusnya setiap manusia yang menjadi warga negara Indonesia harus diakui, dihargai dan dihormati sebagai manusia dengan segala identitasnya. Hal itu dikuatkan dalam konstitusi UUD 45 di Indonesia bahwa setiap warga Negara harus hidup bebas dari segala rasa takut, kekerasan dan diskriminasi negatif atas dasar apapun. Tetapi faktanya masih ada jutaan bahkan puluhan juta rakyat Indonesia masih hidup dalam ketakutan, stigma dan ketidak-bebasan menjadi diri sendiri hanya karena orientasi seksual dan identitas gendernya. Hanya karena dirinya sebagai homoseksual (gay,lesbian) atau pun identitasnya sebagai waria. Sudah dapat dipastikan, tidak ada seorang pun warga negara Indonesia (homoseksualdan transgender) yang terbuka di publik yang bebas dari kekerasan, stigma maupun diskriminasi dari pihak lain.
18
20 14
Tidak ada pengakuan dan perlindungan yang diberikan oleh negara untuk menghentikan dan mencegah tindakan kekerasan dan diskriminasi itu. Bahkan ironisnya negara abai dan melanggengkan tindakan diskriminasi itu baik secara langsung maupun tidak langsung secara sistematis. Misalnya kebijakan di dalam UU Pornografi yang meyamakan homoeksual sebagai persenggamaan meyimpang, Peraturan Pemerintah No. 54 tahun 2007 yang dengan tegas melarang pasangan homoseksual untuk mengadopsi anak. Belum lagi pandangan dan sikap pejabat Negara yang masih bias dan buta pengetahuan terhadap isu homoseksual. Misalnya pernyataan Kombes. Pol. Rikwanto, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya dan ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Dr. Asrorun Ni’am Sholeh yang meyamakan homoseksual dengan prilaku kekerasan seksual dengan anak (paedofil). Dalam momen IDAHOT 2014, Perkumpulan Suara Kita bersama 20 komunitas LGBT, non-LGBT maupun mahasiswa di Indonesia melaksanakan sekitar 30 kegiatan bersama dalam rangka peringatan IDAHOT 2014. Selain itu, Perkumpulan Suara Kita sebagai satu organisasi yang memperjuangkan hak-hak Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di Indonesia, meminta: 1. Negara harus melindungi dan memastikan setiap warga negara bebas dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi atas dasar orientasi seksual dan identitas gender. 2. Negara mendorong lahirnya kebijakan penghapusan segala bentuk kekerasan dan diskriminasi yang berbasis orientasi seksual dan identitas gendernya mengacu pada 29 Prinsip Yogyakarta. 3. Negara proaktif di dunia International menghapusakan segala bentuk kekerasan dan diskriminasi atas dasar orientasi seksual dan identitas gender mengacu pada 29 Prinsip Yogyakarta. 4. Negara meyediakan informasi yang cukup tentang pendidikan seksualitas yang meyeluruh ke pada semua warga negara untuk menghapuskan segala bentuk stigma, diskriminasi dan kekerasan atas dasar orientasi seksual dan identitas gender. 5. Bagi kelompok LGBT selalu proaktif untuk meningkatkan pengetahuan politik seksualitas dan kepercayaan diri sehingga dapat melawan dan menghapuskan segala bentuk kekerasan dan diskriminasi atas dasar orientasi seksual dan identitas gender yang terjadi di manapun.
International Day Against Homophobia and Transphobia (IDAHOT)
19
Aksi Damai Peringatan IDAHOT 2014 di Manado Aksi damai komunitas LGBT Sanubari Sulawesi Utara (SALUT) untuk memperingati IDAHOT 2014 berjalan lancar. SALUT melakukan aksi pada Jum’at 17 Mei 2014 di Taman Kesatuan Bangsa (TKB), Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Aksi diawali dengan membagi-bagikan brosur di TKB. Brosur tersebut berisi informasi HIV/AIDS. Setelah itu, sambil membawa bendera pelangi, tim SALUT bersama Komunitas Pendidikan Anak Pesisir (Kompas), Pilar Perempuan dan PKBI kota Manado berkonvoi menyusuri jalan utama. Mereka melewati Pusat Pertokoan, Rumah Sakit dan Markas Kodim sampai Pohon Kasih di kawasan Megamas.Sepanjang konvoi, mereka pun membagikan selebaran IDAHOT 2014 sebanyak 500 kopi.
IDAHOT Ajang Yang Tidak Boleh Terlewatkan Gema Peduli Tadulako memutar film Tales of Waria pada Sabtu 17 Mei 2014. Bertempat di Wisata Pemancingan Tanggul Nosarara, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. sebanyak 25 orang hadir dalam kegiatan pemutaran film ini. Menurut Ichan, Koordinator Acara, kegiatan ini sangat bagus dan perlu dilakukan secara rutin dan diharapkan akan ada kegiatan serupa agar isu LGBT bisa terus dibicarakan oleh banyak orang. Untuk komunitas LGBT, IDAHOT menjadi ajang yang tak boleh dilewatkan karena ajang ini merupakan sebagai kegiatan yang menyatukan kita dalam memperjuangkan hak-hak kita dalam bermasyarat maupun bernegara.
Prayers For Bobby di Kota Kupang IMNOF- NTT merupakan organisasi LGBT asal Kupang, Nusa Tenggara Timur. Dalam perayaan IDAHOT 2014 ini Komunitas IMNOF-NTT mengadakan pemutaran film Prayesr For Bobby. Pada Jum’at 17 Mei 2014, di sekretarian IMNOF, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Diskusi yang terjadi berkutat pada penerimaan diri sebagai seorang LGBT. “Ketertarikan saya terhadap pernyataan Jenita sepupu Bobby yg menungkapkan bahwa setiap orang berhak memilih siapapun yang dicintainya, semangat dukungan Jenita terhadap Bobby yg memotivasi saya serta perlunya perhatian dari keluarga sebagai dukungan bagi Bobby agar bisa berdamai dengan diri sendiri. . . Sehingga itu bukan lagi menjadi penyesalan bagi Mamanya karena Bobby memilih cara yg salah untukk mengakhiri dengan bunuh diri.”, ungkap Idho, peserta nonton bareng.
20
20 14
International Day Against Homophobia and Transphobia (IDAHOT)
21
Tales Of Waria Di Lombok Batal Diputar Pemutaran film Tales of Waria yang diselenggarakan oleh Multimedia Art Community, Kota Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, batal digelar pada Sabtu, 17 Mei 2014. Berdasarkan kronologi yang diterima Suara Kita, acara dibatalkan secara tiba-tiba oleh pihak kampus STMIK Bumigora 6 Jam sebelum acara.
Kongkow Komunitas Gay Bandung Perayaan IDAHOT 2014 dilakukan oleh Suara Kita Bandung (SKB) dengan mengadakan acara Kumpul-kumpul Komunitas Gay di Villa Ciasri Ciater, Kota Lembang, Provinsi Jawa Barat, pada 17- 18 Mei 2014. Peserta datang dari kota Bandung berjumlah 20 orang, kota Cimahi berjumlah 6 orang, kabupaten Bandung Barat berjumlah 2 orang dan perwakilan dari Suara Kita Jakarta berjumlah 4 orang. Ada dua agenda acara yang pertama adalah sesi perkenalan kemudian berlanjut dengan pemutaran dan diskusi film Prayers For Bobby.
22
20 14
Keragaman Seksual Adalah Fakta Sosial Manusia perlu mengasah toleransi terhadap berbagai orientasi seksual dengan membangun wawasan tentang keragaman seksualitas agar dapat menggerus homofobia. Demikian adalah kesimpulan dari sebuah diskusi yang diadakan di Sekolah Tinggi Teologia Jakarta (STTJ) dalam rangka merayakan IDAHOT, Pada Sabtu 17 Mei 2014. Acara diskusi tersebut diadakan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) STTJ yang dipimpin oleh Pdt. Stephen Suleeman bertempat di kapel kampus STTJ. Dihadiri oleh 40 orang peserta, acara diskusi difasilitasi oleh dua orang pembicara yaitu aktivis AIDS Baby Jim Aditya, M.Psi yang membahas mengenai keragaman seksualitas, dan dosen Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya Dr. Nani Nurrachman yang membahas mengenai asal usul, dampak dan cara menggerus homofobia.
International Day Against Homophobia and Transphobia (IDAHOT)
23
Minggu, 18 Mei 2014
Film Media Political Culture LGBT Diskusi Publik dengan tema Representasi LGBT dalam Film Indonesia dilaksanakan oleh Kineforum dan Suara Kita pada Minggu 18 Mei 2014 bertempat di Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. 40 orang hadir di diskusi kali ini. Acara ini mengundang dua orang narasumber : Tommy F. Awuy (Juri Festival Film Indonesia tahun 2013), Mumu Aloha (Pengamat Film) dan dimoderatori oleh Hetih Rusli (Pendiri Sepocikopi.com). Tommy, narasumber ketiga, mengatakan mestinya LGBT tidak lagi merepresentasikan dirinya dalam ruang budaya tapi ia sudah harus mepresentasikan dirinya dalam setiap ruang. Tommy mengambil contoh film Milk. Film tersebut baik untuk komunitas LGBT supaya LGBT bisa berjuang menciptakan kebudayaannya sendiri. Tommy berharap film sebagai ruang budaya harusnya tidak dimaknai hanya sebagai panggung kampanye menyuarak kesetaraan tapi sudah harus menjadi panggung political culture untuk mepresentasikan isuisu LGBT kemasyarakat.
Senin, 19 Mei 2014 Radio : Sex and The Kota
Sex and The Kota sebuah acara talkshow malam hari di Green Radio 89,2 fm membahas IDAHOT 2014 pada Senin, 19 Mei 2014 di Kota Jakarta Timur, daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Acara yang dipandu oleh Lola Lamanda dan Zay ini mengundang Teguh dari Suara Kita dan Inno dari Ardhanary Institute sebagai narasumber. Diskusi diawali dengan pertanyaan yang diajukan oleh Lola, “Jika orang terdekat Anda mengaku sebagai Lesbian, Gay atau Waria apa yang akan Anda lakukan?”. Kemudian perbincangan dilanjutkan dengan dengan pemaparan sejarah IDAHOT, kenapa IDAHOT itu penting dan beberapa stigma yang melekat di masyarakat terhadap LGBT oleh kedua Narasumber.
24
20 14
Ekpresi LGBT Di Internet Masih Adakah Ruang Kebebasan Berekspresi Yang Aman dan Nyaman Bagi Kelompok LGBT Di Internet? Menjadi tema diskusi publik yang diselenggarakan di Gedung MBRC, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Indonesia (FISIP UI), Senin 19 Mei 2014. Acara yang diselenggarakan Pusat Kajian Gender dan Seksualitas UI bersama Suara Kita ini mengundang empat narasumber. Diantaranya Psikolog Baby Jim Aditya, Dewi Nova dari Jaringan Erotics, Rikky Muchammad dari Suara Kita, dan Fita R. Utami dari Guetau.com. Dalam diskusi, Rikky membagikan pengalaman Suara Kita yang pernah diblok situs websitenya, “Untuk itu Kami mengubah domain dari ourvoice.or.id menjadi suarakita.org”. Setelah istirahat makan siang, acara dilanjutkan dengan nonton film bersama Prayers For Bobby.
Selasa, 20 Mei 2014
150 Mahasiswa UNILA Nonton Tales Of Waria
Pemutaran film dan Diskusi Tales of Waria yang Sutradara Katty Huang dilaksanakan di Universitas Lampung (UNILA) pada Selasa 20 Mei 2014. Kegiatan ini diadakan Auditorium Perpustakaan Universitas Lampung, Provinsi Lampung. Tercatat 150 mahasiswa dan mahasiwi hadir dalam kegiatan ini. Setelah pemutaran kemudian dilakukan diskusi singkat seputar film yang ditayangkan. Berbagai pertanyaan muncul dari diskusi ini, diantaranya seputar bagaimana apabila ada anggota keluarga yang memiliki orientasi seksual berbeda, hingga menanyakan bagaiman prosesnya menjadi LGBT serta bagaimana para LGBT bertahan dalam lingkungan masyarakat yang masih masih memandang sebelah mata kelompok lesbian gay. Ikram Badilah, Dosen Sosiologi UNILA, dalam kesempatan ini memberikan pemaparan kepada para peserta yang hadir bahwa komunitas LGBT ada ditengah-tengah masyarakat. Dan hal itu merupakan sebuah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri.
International Day Against Homophobia and Transphobia (IDAHOT)
25
Bedakan Orientasi Dengan Perilaku Seksual Dalam rangka IDAHOT 2014, Jejer Wadon bekerjasama dengan Suara Kita melakukan Pemutaran Film Tales of Waria dan Diskusi, Rabu 21 Mei 2014 di Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah. Dihadiri oleh 30 orang yang terdiri dari Aktivis Perempuan, Akademisi, Komunitas Film dan Komunitas Seni. Film Tales of Waria mampu memancing peserta diskusi untuk memperbincangkan isu seputar pasangan homoseksual yang ternyata juga mereproduksi kekerasan, mereproduksi ketidakadilan gender dalam pasangan heteroseksual. Salah satu narasumber, Argyo Dewatoto (Akademisi) mengungkapkan perlu dibedakan antara orientasi seksual, identitas seksual dan perilaku seksual. Jika dikaitkan dengan kejahatan seksual terhadap anak yang marak diberitakan maka yang patut disorot adalah perilaku seksual yang menyimpang (pedofilia). Sedangkan narasumber yang lain, Fanny Chotimah (Feminis dan Kurator Festival Fim Solo) mengungkapkan bahwa film dokumentar dapat mempunyai kekuatan untuk mengubah paradigma masyarakat dan menghasilkan kebijakan yang mendukung.
Rabu, 21 Mei 2014
UNILA Gelar Diskusi Bertema LGBT Universitas Lampung (UNILA) turut mewarnai perayaan IDAHOT 2014. Dikomandoi Jurusan Sosiologi, diskusi bertemakan Sexual Orientation and Gender Identity (SOGI) pada Rabu 21 Mei 2014. Diskusi tersebut bertajuk Keberagaman SOGI Untuk Kemanusiaan: Suatu Kajian Teoritik dan Pengalaman Empirik pun digelar. Diskusi ini mengundang tiga pembicara yakni Ikram Baadila, M.Si (Sosiolog UNILA), Nong Darol Mahmada (Freedom Institute) dan Hartoyo (Suara Kita). Bertempat di Gedung B.3.1, Diskusi ini mampu menarik 108 orang yang umumnya adalah mahasiswa untuk datang.
26
20 14
27
Laporan Tahunan Lembaga Our Voice
International Day Against Homophobia and Transphobia (IDAHOT)
27
Clara, Kurator foto
Kontak / Contact Suara Kita Kontak / Contact Person Email Facebook Twitter BB HP
Hartoyo
[email protected] Suara Kita @suarakita_ov 2394591D 0815 1926 2223
IDENTITAS
Dibutuhkan kemampuan untuk menangkap karakter yang kuat dari setiap foto, sehingga foto tersebut mampu dirangkai menjadi sebuah cerita. Dengan adanya sayembara ini, diharapkan peserta mampu menceritakan sisi-sisi menarik kehidupan para LGBT sebagai kaum minoritas dengan segala penolakan dan perlakuan diskriminatif yang dialami.
untuk
“IDAHOT ini untuk Kita (komuntas LGBT –red) ke masyarakat” ungkap Melky S. Mbuti, Ketua HCC Gorontalo. Melky pun menuturkan bahwa inti dari peringatan IDAHOT adalah mengikis homofobia dan transfobia dan melalui cara ini diharapkan masyarakat tidak antipati lagi dengan gay ataupun waria.
Sayembara foto ini saya nilai cukup berani karena mengangkat tema kehidupan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di Indonesia yang sangat jarang terekspose dan ditampilkan secara terbuka.
EKSPRESI UNTUK IDENTITAS
Human Care Community (HCC) Gorontalo adalah organisasi gay dan waria yang fokus pada isu kesehatan. Untuk memperingati IDAHOT 2014, HCC Gorontalo melakukan bakti sosial dengan membagikan paket bantuan kepada orang miskin di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, dan sekitarnya pada Rabu 21 Mei 2014.
EKSPRESI
Gay-Waria Untuk Si Miskin
Kamis, 22 Mei 2014
Peluncuran Buku Photostory Suara Kita meluncurkan sebuah buku foto berjudul Ekspresi untuk Identitas pada Kamis 22 Mei 2014. Buku foto ini berisi foto-foto waria Indonesia dengan segala dimensinya. Peluncuran buku ini dilaksanakan di Apollo Gay Bar, di kawasan Jakarta. Buku ini berisi 14 kisah dan enam kisah diantaranya berasal dari pemenang sayembara photostory yang diselenggarakan oleh Suara Kita. “Selama ini media di Indonesia banyak memberitakan LGBT dengan negatif, waria ditangkap satpol PP lah, waria digrebek dan lainnya, jadi kita ingin mengangkat sisi laih tentang kehidupan LGBT yang lebih manusiawi”, ungkap Rikky.
28
20 14
International Day Against Homophobia and Transphobia (IDAHOT)
29
Jum’at, 23 Mei 2014
Sekualitas Untuk Perdamaian
Kuliah Umum dengan tema Pendidikan Keberagaman Seksualitas Untuk Perdamaian di Gedung Peradilan Semu Universitas Sumatera Utara (USU), sukses digelar. Diskusi ini diselenggarakan oleh Aliansi Sumut Bersatu (ASB) dan Pers Mahasiswa USU pada Jum’at 23 Mei 2014, di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.. Dengan mengundang tiga orang Narasumber yaitu: Prof. Dr Siti Musdah Mulia MA APU (Cendikiawan Muslim) yang berbicara tentang Pentingnya Pendidikan Seksualitas Dalam Masyarakat, Melinda Siahaan (Theolog Feminis dan Dosen STAKPN – Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri Tarutung) yang memaparkan tentang Kajian dan Teori Keberagaman Seksualitas, Har Toyo (Aktivis Suara Kita Jakarta) yang berbicara Ketidak-adilan dan Tantangan Membangun Gerakan Menolak Homophobia. Kuliah umum tersebut dihadiri oleh sekitar 130 orang peserta yang berasal dari berbagai kalangan.
30
20 14
Sabtu, 24 Mei 2014
Gathering Boyzforum Jadebotabek Boyzforum adalah forum gay online yang didirikan sejak tahun 2003. Boyzforum biasa gathering di Jakarta tiap bulan. Di bulan Mei ini, Boyzforum mengadakan gathering di Puncak pada Sabtu-Minggu 24-25 Mei 2014 tujuannya selain untuk saling mengenal juga untuk merayakan IDAHOT 2014. Gathering kali ini Boyzforum memutar film Prayer For Bobby kemudian dilanjutkan dengan diskusi yang difasilitatori oleh Harry Kurniawan, Dewan Pengawas Suara Kita. Setelah Film Prayer For Bobby diputar banyak peserta yang meneteskan air mata. “Setelah nonton film ini pengen banget ada diskusi bareng keluarga” ungkap Reihan (bukan nama sebenarnya). Diskusi pun berjalan cair, Harry sebagai fasilitator menggali pengalaman peserta menjadi gay di Indonesia. “Sama seperti Bobby saya juga pernah mencoba bunuh diri” kata Reymon (bukan nama sebenarnya). Harry menekankan bahwa gathering seperti inilah perlu agar membuat teman teman gay menjadi lebih kuat dan tidak merasa sendirian.
International Day Against Homophobia and Transphobia (IDAHOT)
31
Minggu, 25 Mei 2014
Senin, 26 Mei 2014
Pelangi Mahardika adalah organisasi lesbian, biseksual dan transgender (LBT). Pelangi Mahardika beranggotakan buruh perempuan di Semper, Jakarta Utara. Untuk menyambut hari jadi pada 5 Mei dan merayakan IDAHOT 2014, Pelangi Mahardika mengadakan diskusi bertajuk Melawan Diskriminasi dan Membangun Ruang Kebebasan Ekspresi bertempat Aula Sudinakertrans Jakarta Utara.
Urgensi Pendidikan Seksualitas dalam Dunia Pendidikan menjadi tema diskusi di Univesitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. Kegiatan ini dikelola oleh; Megawati Institute, Suara Kita, Kedutaan Kanada, LK3 Jurusan Kesejahteraan Sosial serta Organisasi Kemahasiswaan Diskusi ini menarik 103 orang dengan berbagai latar belakang untuk datang ke acara ini. Kebanyakan peserta adalah mahasiswa, dosen dan perwakilan organisasi mahasiswa di UIN serta kalangan lainnya. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang Teater Lantai 2 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada Senin 26 Mei 2014.
Buruh Pun Merayakan IDAHOT
Diskusi ini mengundang tiga orang pembicara yaitu: Jane Maryam sebagai Psikolog, Yuli Mokognita sebagai aktivis LGBT dan Jumisih sebagai aktivis buruh yang lesbian. Dalam acara ini 120 orang hadir, baik itu LBT maupun npn-LBT. Acara ini menghadirkan berbagai orasi yang membangun kesadaran bahwa LGBT adalah bagian dari masyarakat dan LGBT harus mendapat pengakuan dari Negara. Selain itu acara ini juga diisi dengan pembacaan puisi, tarian dan pemotongan tumpeng.
32
20 14
Pendidikan Seksualitas Itu Penting!
Diskusi dimoderatori oleh Lini Zurliah dari Megawati Institut dan mengundang tiga orang narasumber yakni; Siti Napsiyah Arieffuzaman, MSW dengan topik Membongkar Tabu Pendidikan Seksualitas Dalam Dunia Pendidikan. Kemudian Drs. Inang Winarso, Direktur PKBI Pusat, dengan topik Pendidikan Seksual dalam Keluarga. Terakhir, Dede Oetomo, PhD yang membahas mengenai Pendidikan Seksualitas: Menyoal Asumsi – asumsi Kita Dari Prespektif Keanekaragaman Orientasi Seksual Serta Identitas Seksual dan Ekspresi Gender.
International Day Against Homophobia and Transphobia (IDAHOT)
33
Rabu, 28 Mei 2014
80,6% Masyarakat Ogah Bertetanggakan LGBT Perayaan IDAHOT 2014 menjadi topik dalam acara Agama dan Masyarakat pada Rabu, 28 Mei 2014. Acara bincang-bincang yang disiarkan oleh Tempo TV dan Radio KBR 68H Jakarta ini, mengundang Hartoyo dari Suara Kita dan Lini Zurlia dari Megawati Institut. Dipandu oleh Novriantoni Kahar, Acara ini mengupas tentang apa itu homoseksualitas, IDAHOT 2014 dan mengapa perayaan IDAHOT itu penti ng. Dalam acara yang berdurasi 60 menit ini, Hartoyo mengungkapkan hasil riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) tahun 2012 bahwa 80,6 % masyarakat Indonesia tidak mau bertetangga dengan homoseksual, “Ini adalah suatu hal yang menyedihkan” kata Hartoyo.
34
20 14
Sabtu, 7 Juni 2014
Konsolidasi dan Evaluasi Peringatan IDAHOT 2014 Suara Kita menggelar konsolidasi dan evalusai pelaksanaan peringatan IDAHOT 2014, Sabtu 7 Juni 2014 di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Tujuan penting dari konsolidasi ini adalah memikirkan quo vadis peringatan IDAHOT ke depan. Ada 20 orang hadir dalam konsolidasi ini. Peserta datang dari beberapa wilayah di Indonesia yang turut menyemarakkan peringatan IDAHOT 2014. Ada perwakilan dari Aliansi Sumut Bersatu (ASB) –Sumatera Utara, Boyzforum –Jadebotabek, Gema Lentera Tadulako Sulawesi Tengah (Maleo Sulteng), Pelangi Mahardhika –Jakarta Utara, Sanubari Sulawesi Selatan (SALUT) Suara Kita –Jakarta dan Suara Kita –Bandung.
International Day Against Homophobia and Transphobia (IDAHOT)
35
Respon Publik
36
20 14
International Day Against Homophobia and Transphobia (IDAHOT)
37
38
20 14
International Day Against Homophobia and Transphobia (IDAHOT)
39
Lampiran
40
20 14
International Day Against Homophobia and Transphobia (IDAHOT)
41
11
Lombok. Nusa Tenggara Barat
Pemutaran Film dan Diksusi Komunitas “Beyond The Hills” Movie Screening and Discussion Penyelenggara: Suara Kita & Ardhanary Institute CP : Yatna (087739566368)
Cirebon. Jawa Barat
Minahasa Selatan. Sulawesi Utara
SULAWESI UTARA
BATAM
SULAWESI TENGAH
12
GORONTALO
PAPUA
LAMPUNG JAKARTA
JAWA TENGAH
JAWA BARAT
NUSA TENGGARA BARAT
7
Manado. Sulawesi Utara
Pemutaran Film & Diskusi -Prayer For Bobby Movie Screening and Discussion Penyelenggara: Sanubari Sulawesi Utara CP : Coco Jerico (081356784402)
8
Papua. Wamena
9
Manado. Sulawesi Utara
14 16
Jakarta
Pemutaran Film & Diskusi Publik “LGBT dan HIV/AIDS” Movie Screening and Public Discussion “LGBT and HIV” Penyelenggara: Sanubari Sulawesi Utara CP: Coco Jerico (081356784402)
Palu. Sulawesi Tengah
Pemutaran Film dan Dikusi Komunitas “Tales Of Waria” Movie Screening and Discussion Penyelenggara: Gema Peduli Tadulako CP : Icshan (085241494542)
11
Jakarta
Pemutaran Film dan Diksusi Komunitas “Beyond The Hills” Movie Screening and Discussion Penyelenggara: Suara Kita & Ardhanary Institute CP : Yatna (087739566368)
Minahasa Selatan. Sulawesi Utara Pemutaran Film dan Diskusi “Tales Of Waria”
20
17
21
Pemutaran Film Movie Screening and Discussion Penyelenggara: Kineforum dan Q-munity CP : 021 - 3162780
18
Manado. Sulawesi Utara
Diskusi : LGBT & Gender Public Discussion “ LGBT and Gender” Penyelenggara: Sanubari Sulawesi Utara CP : Coco Jerico (081356784402)
Manado. Sulawesi Utara
Diskusi : LGBT Selamatkan Pantai dari Reklamasi Public Discussion “LGBT against Reclamation” Penyelenggara: Sanubari Sulawesi Utara CP : Coco Jerico (081356784402)
Sulawesi Utara. Minahasa Utara
Pemutaran Film & Diskusi Brokeback Mountain Movie Screening and Discussion Penyelenggara: Sanubari Sulawesi Utara CP : Coco Jerico (081356784402)
19
25
Jakarta
26
Jakarta
Bandung. Jawa Barat
Pertemuan Komunitas Gay Bandung Gay Community Gathering Penyelenggara: Suara Kita Bandung CP : Riza 087884755304
Jakarta
Talkshow Gren Radio “IDAHO Campaigne” Talkshow “Violences Against LGBT” Penyelenggara: Green Radio and Ardhanary Institute CP : 021- 8573388
Pertemuan Komunitas Gay online Jakarta Public Discussion Sexuality Diversity Education For Peace Penyelenggara: Aliansi Sumut Bersatu & Megawati Institute CP : Very (08126593680) Pemutaran Film Movie Screening Penyelenggara: Kineforum & Q-munity CP : (021 – 3162780)
Diskusi Publik : “Urgensi Pendidikan Seksual” Public Discussion “The Urgency of Sexuality Diversity Education” Penyelenggara: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (Fakultas Kesejahteraan Sosial) & Megawati Institute CP : Lini (081317952136)
Jakarta
Diskusi Publik “Masih adakah Ruang Berekspresi yang Aman dan Nyaman Bagi Kelompok LGBT Di Internet “ Public Discussion : Are there any areas of Expression that is safe and comfortable for LGBT Groups Penyelenggara: Universitas Indonesia (Puska Gender dan Seksualitas) CP : Teguhv(081297592969)
Lampung
Diskusi Publik “Keberagam SOGI UNTUK KEMANUSIAAN: Suatu Kajian HAM, Sosiologi, dan Pengalaman Empirik. Public Discussion “SOGI and Freedom Expresion” Penyelenggara: Fakultas Sosiologi Universitas Negeri Lampung CP : Odi (085758708060)
Jakarta
Peluncuran Buku Fotostory LGBTIQ Book Lounching : Foto Story LGBTIQ Penyelenggara: Apollo Bar CP : (021- 91275566)
Manado. Sulawesi Utara
22
Kupang. Nusa Tenggara Timur
23
Lombok. Nusa Tenggara Barat
Pemutaran Film “Tales of Waria” Movie Screening and Discussion Penyelenggara: Multimedia ART Community CP : Budi (081803686206)
Pemutaran Film “Tales of Waria” Movie Screening and Discussion Penyelenggara: Komunitas Sanggar Rakyat
Pertemuan Komunitas Gay Bandung dan Pemutaran Film “Prayers For Boby” Gay Community Gathering Penyelenggara: Suara Kita Bandung CP : Riza (087884755304)
Medan. North Sumatra
Pemutaran Film dan Diskusi Publik “Tales of Waria” Public Discussion and Movie Screening Penyelenggara: Jejer Wadon dan YAPHI Solo CP : (0271 – 710808)
Diskusi Publik “Representasi LGBT Dalam Film Indonesia”. Pembicara : Tommy F Awuy, Heti Rusli dan Mumu Aloha Movie Screening and Discussion “LGBT Issues in Indonesian Movie” Penyelenggara: Kineforum & Suara Kita CP : 021 – 3162780
Cirebon. Jawa Barat
15
Bandung. Jawa Barat
Manado. Sulawesi Utara
Diskusi : Peran NU dalam Pergerakan LGBT Public Discussion “NU (Muslim Organization) Role for LGBT Movement” Penyelenggara: Sanubari Sulawesi Utara CP : Coco Jerico (081356784402)
24
Solo. Jawa Tengah
Jakarta
Pemutaran Film dan Diskusi “Prayer For Bobby” Movie Screening and Discussion Penyelenggara: IMOFT Kupang CP : Idho (081334081556)
Pemutaran Film Movie Screening Penyelenggara: Universitas Lampung CP : Odi (085758708060)
agenda berbagi sembako ke masyarakat yang kurang mampu dan pengemis buta dan pengemis lansia Penyelenggara: Human Care Community Gorontalo Melky ( 085240343888)
Jakarta
Aksi Simpatik IDAHOT Anti Homophobian Campaigne Penyelenggara: Sanubari Sulawesi Utara CP : Coco Jerico (081356784402)
Lampung
Gorontalo
Pemutaran Film Movie Screening and Discussion Penyelenggara: Kineforum dan Q-munity CP : 021 - 3162780
Jakarta
10
LGBT & HIV/AIDS -Sosialisasi Hak ODHA -Malam Renungan HIV/AIDS Movie Screening and Discussion Penyelenggara: Sanubari Sulawesi Utara CP : Coco Jerico (081356784402) Diskusi Publik dan Pemutaran Film “Prayers For Boby” Movie Screening and Public Discussion Penyelenggara: Kapal Perempuan (Women NGO) CP : 021-7988875
Diskusi : “LGBT & Hukum” Public Discussion : “LGBT AND LAW” Penyelenggara: Sanubari Sulawesi Utara CP : Coco Jerico (081356784402)
Tomohon. Sulawesi Utara
Manado. Sulawesi Utara
Jakarta
Pemutaran Film dan Diskusi “Tales Of Waria Movie Screening and Discussion Penyelenggara: Yayasan Teratai Hati Papua CP : Astrida (085238514633)
Diskusi Publik “LGBT Dalam Perspektif Sosiologi: Melihat Kembali Eksistensi LGBT Dalam Ruang Sosial”. Universitas Negeri Jakarta (BEM Sosiologi Universitas Negeri Jakarta) Penyelenggara: Universitas Negeri Jakarta (BEM Sosiologi Universitas Negeri Jakarta) Student Organization of State University of Jakarta CP : Dino (085714512519)
13 NUSA TENGGARA TIMUR
AGENDA
Pemutaran Film “Tales of Waria” Movie Screening and Discussion Penyelenggara: Komunitas Sanggar Rakyat CP : Lubis (081324657287)
Pemutaran Film dan Diskusi “Tales Of Waria” Movie Screening and Discussion Penyelenggara: Movie Screening and Discussion CP: Coco Jerico (081356784402)
20 14
SUMATERA UTARA
Peace Penyelenggara: Aliansi Sumut Bersatu & Megawati Institute CP : Very (08126593680)
Pemutaran Film “Tales of Waria” Movie Screening and Discussion Penyelenggara: Multimedia ART Community CP : Budi (081803686206)
24
Medan. Sumatra Utara
Pemutaran Film Movie Screening Penyelenggara: Aliansi Sumatra Bersatu CP : Very (08126593680)
Medan. Sumatra Utara
Diskusi Publik “Pendidikan Keberagaman Seksualitas Untuk Perdamaian”. Public Discussion Sexuality Diversity Education For Peace Penyelenggara: Aliansi Sumut Bersatu & Megawati Institute CP : Very (08126593680)
Medan. North Sumatra
Pertemuan Komunitas Gay online Jakarta Public Discussion
I n tern asi on al Day Ag ai n st H omop h ob i a
Buku Rencana Program
Peringatan Internasional Day Against Homophobia (IDAHO) 2014 Kontak person:
[email protected]
Ayo, Terlibat Aktif Dalam Peringatan Melawan Homophobia-Transphobia 2014 Peringatan hari melawan kebencian pada homoseksual yang disebut dengan International Day Againts Homophobia-Transphobia (IDAHOT) jatuh setiap tanggal 17 Mei. Tanggal 17 Mei dipilih, untuk mengingatkan pada keputusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena tanggal 17 Mei 1990 secara resmi mengeluarkan homoseksual-transgender sebagai gangguan kejiwaan (bukan penyakit).
3.
Semua kegiatan IDAHOT 2014 yang akan direncanakan oleh teman-teman, kita jadikan agenda bersama di Indonesia. Suara Kita akan membantu mengumpulkan agenda tersebut dengan tajuk “Jadwal Agenda Bersama IDAHOT 2014 di Indonesia” dalam bentuk E-Book (Indonesia dan Inggris) yang didalamnya ada identitas masing-masing komunitas/lembaga.
Putusan itu berdasarkan putusan dari Asosiasi Psikologi/Psikiatri di seluruh dunia, yang sudah mengeluarkan homoseksual maupun transgender sebagai gangguan kejiwaan. Sedangkan di Indonesia melalui Pedoman Penggolongan Diagnosa Gangguan Jiwa (PPDGJ) III tahun 1993, Kementerian Kesehatan RI juga sudah mengeluarkan homoseksual sebagai gangguan kejiwaan.
4.
Perpustakaan Suara Kita mempunyai beberapa koleksi film, buku, makalah tentang isu LGBT yang dapat menjadi menjadi salah satu alternative untuk kegiatan di peringatan IDAHOT 2014. Resensi dan sinopsis film, makalah buku yang tersedia di perpustakaan Suara Kita dapat dilihat dibawah tulisan ini, jika berkenan dapat hubungi kami melalui email diatas dan kami akan mengirimkan materinya. Biaya buku atau USB (film) akan ditanggung teman-teman sendiri, Suara Kita hanya menanggung biaya pengiriman atau fotocopy makalah jika dibutuhkan.
5.
Semua rencana kegiatan yang akan dilaksanakan, diwajibkan teman-teman membuat liputan/ringkasan/laporan singkat (5W,1H) yang dapat berupa video, foto-tulisan dan dikirimkan ke email Suara Kita atau dapat juga diupload di media teman-teman sendiri (website,facebook atau blog komunitas).
6.
Suara Kita akan membantu mengumpulkan semua dokumen laporan kegiatan dan menjadikan dalam bentuk proseding “Kegiatan IDAHOT 2014 di Indonesia” yang akan dijadikan dalam bentuk E-book (Inggris dan Indonesia).
7.
Semua kegiatan ini menjadi kegiatan bersama, tidak ada satu lembagapun yang memposisi lebih “istimewa” dari lainnya, termasuk semua identitas lembaga akan ditampilkan dalam lampiran buku jadwal kegiatan maupun proseding kegiatan yang akan menjadi milik bersama.
Moment itulah yang kemudian pada tanggal 26-29 Juli 2006 dalam sebuah konferensi International di Montreal-Kanada tentang seksualitas untuk memutuskan 17 Mei diperingati sebagai hari melawan Homophobia-Transphobia di seluruh dunia. Homophobia-Transphobia adalah suatu sikap atau tindakan yang takut atau memberikan label negatif kepada individu maupun kelompok atas dasar orientasi seksual dan identitas gender seseorang seperti homoseksual (gay,lesbian), biseksual maupun transgender. Tindakan Homophobia-transphobia juga dapat dituangkan dalam bentuk kata, kalimat, media maupun cara berpikir. Perkumpulan Suara Kita, sebagai organisasi yang berjuang untuk hak-hak LGBT di Indonesia mengajak semua pihak, baik individu maupun komunit as untuk bersama-sama memperingati IDAHOT 2014 dari tanggal 8 - 22 Mei 2014. Berbagai kegiatan dapat temanteman lakukan bersama-sama, diskusi, kuliah umum, teater, sastra, dance,foto maupun bentuk-bentuk lainnya. Adapun proses peringatan IDAHOT 2014 yang Suara Kita menawarkan kegiatan bersama, dengan proses seperti ini : 1. Rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh teman-teman dapat dikirimkan melalui email Suara Kita;
[email protected] paling lambat 30 April 2014, yang mencakup informasi tentang tanggal, jam, tempat dan bentuk kegiatan. 2.
2
Masing-masing komunitas ataupun organisasi selain mengirimkan jadwal juga dapat mengirimkan nama dan logo komunitas/lembaga, alamat dan keterangan singkat komunitas/lembaga ke email di point 1.
Buku Program
Demikianlah informasi ini kami sampaikan atas keinginan dan keterlibatannya kami ucapakan banyak terima kasih. Salam Keberagaman www.suarakita.org
Pemutaran Film, Bedah Buku, dan Bedah Makalah
3
Sinopsis film IDAHO 2014 Judul Film Sutradara Pemeran Durasi Subtitle
: : : : :
Brokeback Mountain Ang Lee Heath Ledger, Jake Gyllenhaal 130 menit Bahasa Indonesia
Sinopsis : Film ini berkisah tentang dua orang lelaki Enis dan Jack yang bertemu di sebuah peternakan domba Brokeback Mountain pada tahun 1963. mereka menjalin hubungan asmara. Namun Diam-diam istri Enis mengetahui hubungan suaminya. Perceraianpun akhirnya terjadi. Namun Enis tetap bersikeras tidak mau tinggal bersama Jack karena ia takut akan pandangan masyarakat yang tidak ramah terhadap hubungan dua laki-laki. Hingga pada suatu ketika Enis mendapatkan kabar Jack meninggal dunia dan menginginkan abunya ditebarkan di Brokeback Mountain.
4
Buku Program
Judul Film : Sutradara : Pemeran : Durasi : Subtitle :
Milk Gus Van Sant Sean Penn, Emile Hirsch 130 menit Bahasa Indonesia
Sinopsis : Menjelang ulang tahun Harvey Milk ke-40 ia memutuskan untuk pindah ke San Francisco bersama kekasihnya. Mereka membuka Toko Kamera di Eureka Valley, yang kemudian berkembang menjadi pusat nongkrong komunitas gay. Lalu Milk memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Kota. Dua kali Milk ikut dalam pemilihan pengawas kota, tahun 1973 dan 1975 namun gagal. Lalu pada partisipasinya ditahun ketiga pada tahun 1976 dia mendulang banyak suara di Majelis Negara Bagian California. Hingga akhirnya Milk bertemu dengan Dan White yang menjadi rekan sekaligus saingannya. Pagi hari, 27 November 1978, White menyelundup masuk ke Balai Kota San Fransisco dan melepaskan peluru ke jantung dan kepala Milk.
Pemutaran Film, Bedah Buku, dan Bedah Makalah
5
Judul Film : Sutradara : Pemeran : Durasi :
Subtitle
Prayer For Bobby Russell Mulcahy Sigourney Weaver, Henry Czerny, Dll 90 menit
: Bahasa Indonesia
Sinopsis : Boby seorang remaja dihampiri kebingungan karena seksualitasnya. Boby kemudian bercerita tentang orientasi seksualnya pada kakaknya. namun sang kakakpun membertahu Ibunya yang sangat konservatif. Hingga kemudian Ibunya meminta batuan gereja agar anaknya menghilangkan rasa suka terhadap sejenisnya. Digereja Boby bukanya mendapatkan kedamaian namun ia malah makin disudutkan. Hingga kemudian Boby mengakhiri hidupnya dengan tragis.
8
Buku Program
Judul Film Sutradara Pemeran Durasi Subtitle
: : : : :
Tomboy Bénédicte Couvreur Zoé Heran, Malonn Levana, Dll 82 menit Bahasa Indonesia
Sinopsis : Seorang anak perempuan belia bernama Laure berusia 10 tahun pindah ke sebuah lingkungan baru bersama orangtuanya. Dilingkungan baru Laure menyembunyikan identitasnya sebagai anak perempuan dengan berpenampilan maskulin. Hingga pada suatu ketika kebohongan Laure diketahui oleh kawan-kawanya dan ia mendapatkan hukuman atas kebohonganya.
Pemutaran Film, Bedah Buku, dan Bedah Makalah
9
Judul Film Sutradara Genre Durasi Subtitle
: : : : :
Tales of Waria Kathy Huang Dokumenter 57 menit Bahasa Indonesia
Sinopsis : Film dokumenter ini bercerita tentang empat waria makasar, Sulawesi Selatan.Yang secara terbuka mengakui identitasnya sebagai waria ditengah masyarakat. Cinta, keintiman, penerimaan diri dan pengorbanan menjadi suguhan visual yang menyentuh.
Judul Film : The Kids Alright Sutradara : Lisa Cholodenko Pemeran : Annette Bening , Julianne Moore, Dll Durasi : 107 menit Subtitle : Bahasa Indonesia Sinopsis : Nic dan Jules adalah pasangan lesbian menikah yang tinggal di California. Mereka melahirkan anak menggunakan donor sperma . pada usia delapan belas tahun sang anak mencari ayah biologisnya. Semenjak bertemu dan dekat dengan ayah biologisnya sang anak menjadi berubah sikap dan ini membuat ibu mereka menjadi kewalahan karena perubahan drastis yang terjadi pada anaknya. Hingga akhirnya terjadi pertemuan yang membuka mata dan hati orang tua mereka.
10
Buku Program
Judul Film : Sutradara : Pemeran : Durasi : Subtitle :
Billy Eliot Stephen Daldry Jamie Bell, Julie Walters, Dll 110 menit Bahasa Indonesia
Sinopsis : Billy seorang remaja belia dengan terpaksa harus menuruti ayahnya berlatih tinju disasana olah raga. Padahal Billy tidak menyukai olah raga tersebut. Dan tanpa sepengetahuan ayahnya Billy diam-diam ikut berlatih balet. Namun Ayah Billy tetap melarangnya. Namun pada suatu ketika hati Ayah Billy luluh juga karena guru balet terus memberikan dukungannya. Berkat kegigihan dan bakatnya Billy mendapattkan beasiswa untuk masuk kesekolah Balet ternama di London. Judul Film : Beutifful Boxer Sutradara : Ekachai Uekrongtham Pemeran : Asanee Suwan, Sorapong Chatree, dll Durasi : 118 menit Subtitle : Bahasa Indonesia
Sinopsis : Terinspirasi oleh kisah nyata tentang Nong Toom petinju waria asal Thailand, Nong Toom kerapkali menjadi ejekan kawan-kawanya karena ia terlihat gemulai. Pada suatu ketika Nong Tom terlibat perkelahian dan ia berhasil mengalahkan orang-orang yang mengejaknya. Setelah kejadian tersebut Nong Toom giat berlatih tinju disebuah sasana tinju dikotanya hingga kemudian ia mendulang prestasi di dunia tinju Thailand. Uang hasil dari pertandingan tinju ia kumpulkan dan kemudian iapun melakukan penyesuaian kelamin. Pemutaran Film, Bedah Buku, dan Bedah Makalah
11
Daftar Buku Judul Buku : Sesuai Kata Hati Penulis : Tim Our Voice Sinopsis : Sesuai Kata Hati adalah buku yang berisi kumpulan cerita dari orang-orang yang selama ini dianggap ‘liyan’ oleh sistem sosial. Mereka harus bertarung menjalani hidup agar tetap bisa bertahan. Berbagai stigma dan kekerasan kerap menjadi bagian dari hidup mereka. Mungkin kita berpikir mereka adalah laki-laki, perempuan , waria atau transgender tetapi masing-masing mereka mendefinisikan sendiri identitas tubuhnya, bukan masyarakat, negara maupun agama. Judul Buku : Pasung Jiwa Penulis : Okky Madasari Sinopsi : Pasung Jiwa merupakan karya sastra yang ingin membongkar mitos kehendak bebas. Apakah kehendak bebas itu ada? Apakah manusia bebas itu benar benar ada? Okky Madasari, mengajukan pertanyaan-pertanyaan besar mengenai manusia dan kemanusiaan tersebut di novel ini. Melalui tokoh utama , Sasana dan Jaka Wani, Okky Madasari menceritakan pergumulan manusia mencari kebebasan dan melepaskan diri dari segala kungkungan. Mulai dari kungkungan tubuh dan pikiran, kungkungan tradisi dan keluarga, kungkungan norma dan agama, hingga dominasi ekonomi ekonomi dan belenggu kekuasaan. 12
Buku Program
Judul Buku Penulis Sinopsis
: The Gay Archipelago : Tom Boellstroff : The Gay Archipelago merupakan buku pertama yang mengeksplorasi kehidupan lelaki gay Indonesia, sebuah bangsa dengan penduduk terbanyak keempat di dunia dan berpenduduk Muslim terbanyak di dunia. Didasarkan pada serangkaian metode lapangan, buku ini meneliti tentang bagaimana identitas gay dan lesbian Indonesia dipengaruhi oleh nasionalisme dan globalisasi. Tom Boellstroff menyelidiki sejarah homoseksualitas Indonesia dan kemudian menyelidiki tentang bagaimana identitas kelompok gay dan lesbian dijalankan dalam kehidupan seharihari, dari mulai pertanyaan tentang cinta, nafsu sampai tempat tempat di mana kelompok gay dan lesbian Indonesia bertemu. Dia pun meneliti peran media massa, negara dan perkawinan dalam identitas gay dan lesbian. Judul Buku : Diskursus Seksualitas Michael Foucoult Penulis : Ampy Kali Sinopsis : Implementasi kongkret dari visi postmodernisme Michael Foucoult (1926-1984) terbukti dalam usahanya membongkar seksualitas dari urusan pribadi menjadi urusan publik (fenomena yang selalu ditemukan dalam realitas masyarakat abad pertengahan dan modern). Foucoult menilai bahwa bahwa fenomena tersebut justru akan menimbulkan kekacauan dan menyebabkan dekadensi moral. Masyarakat abad pertengahan dan modern memperlihatkan bagaimana seks direpresi dan direduksi maknanya. Bahkan publik diseragamkan wacananya ketika meperbincangkan seks. Jika seksualitas direduksi hanya kepada Pemutaran Film, Bedah Buku, dan Bedah Makalah
13
Judul Film Sutradara Genre Durasi Subtitle
: : : : :
Tales of Waria Kathy Huang Dokumenter 57 menit Bahasa Indonesia
Sinopsis : Film dokumenter ini bercerita tentang empat waria makasar, Sulawesi Selatan.Yang secara terbuka mengakui identitasnya sebagai waria ditengah masyarakat. Cinta, keintiman, penerimaan diri dan pengorbanan menjadi suguhan visual yang menyentuh.
Judul Film : The Kids Alright Sutradara : Lisa Cholodenko Pemeran : Annette Bening , Julianne Moore, Dll Durasi : 107 menit Subtitle : Bahasa Indonesia Sinopsis : Nic dan Jules adalah pasangan lesbian menikah yang tinggal di California. Mereka melahirkan anak menggunakan donor sperma . pada usia delapan belas tahun sang anak mencari ayah biologisnya. Semenjak bertemu dan dekat dengan ayah biologisnya sang anak menjadi berubah sikap dan ini membuat ibu mereka menjadi kewalahan karena perubahan drastis yang terjadi pada anaknya. Hingga akhirnya terjadi pertemuan yang membuka mata dan hati orang tua mereka.
10
Buku Program
Judul Film : Sutradara : Pemeran : Durasi : Subtitle :
Billy Eliot Stephen Daldry Jamie Bell, Julie Walters, Dll 110 menit Bahasa Indonesia
Sinopsis : Billy seorang remaja belia dengan terpaksa harus menuruti ayahnya berlatih tinju disasana olah raga. Padahal Billy tidak menyukai olah raga tersebut. Dan tanpa sepengetahuan ayahnya Billy diam-diam ikut berlatih balet. Namun Ayah Billy tetap melarangnya. Namun pada suatu ketika hati Ayah Billy luluh juga karena guru balet terus memberikan dukungannya. Berkat kegigihan dan bakatnya Billy mendapattkan beasiswa untuk masuk kesekolah Balet ternama di London. Judul Film : Beutifful Boxer Sutradara : Ekachai Uekrongtham Pemeran : Asanee Suwan, Sorapong Chatree, dll Durasi : 118 menit Subtitle : Bahasa Indonesia
Sinopsis : Terinspirasi oleh kisah nyata tentang Nong Toom petinju waria asal Thailand, Nong Toom kerapkali menjadi ejekan kawan-kawanya karena ia terlihat gemulai. Pada suatu ketika Nong Tom terlibat perkelahian dan ia berhasil mengalahkan orang-orang yang mengejaknya. Setelah kejadian tersebut Nong Toom giat berlatih tinju disebuah sasana tinju dikotanya hingga kemudian ia mendulang prestasi di dunia tinju Thailand. Uang hasil dari pertandingan tinju ia kumpulkan dan kemudian iapun melakukan penyesuaian kelamin. Pemutaran Film, Bedah Buku, dan Bedah Makalah
11
Daftar Buku Judul Buku : Sesuai Kata Hati Penulis : Tim Our Voice Sinopsis : Sesuai Kata Hati adalah buku yang berisi kumpulan cerita dari orang-orang yang selama ini dianggap ‘liyan’ oleh sistem sosial. Mereka harus bertarung menjalani hidup agar tetap bisa bertahan. Berbagai stigma dan kekerasan kerap menjadi bagian dari hidup mereka. Mungkin kita berpikir mereka adalah laki-laki, perempuan , waria atau transgender tetapi masing-masing mereka mendefinisikan sendiri identitas tubuhnya, bukan masyarakat, negara maupun agama. Judul Buku : Pasung Jiwa Penulis : Okky Madasari Sinopsi : Pasung Jiwa merupakan karya sastra yang ingin membongkar mitos kehendak bebas. Apakah kehendak bebas itu ada? Apakah manusia bebas itu benar benar ada? Okky Madasari, mengajukan pertanyaan-pertanyaan besar mengenai manusia dan kemanusiaan tersebut di novel ini. Melalui tokoh utama , Sasana dan Jaka Wani, Okky Madasari menceritakan pergumulan manusia mencari kebebasan dan melepaskan diri dari segala kungkungan. Mulai dari kungkungan tubuh dan pikiran, kungkungan tradisi dan keluarga, kungkungan norma dan agama, hingga dominasi ekonomi ekonomi dan belenggu kekuasaan. 12
Buku Program
Judul Buku Penulis Sinopsis
: The Gay Archipelago : Tom Boellstroff : The Gay Archipelago merupakan buku pertama yang mengeksplorasi kehidupan lelaki gay Indonesia, sebuah bangsa dengan penduduk terbanyak keempat di dunia dan berpenduduk Muslim terbanyak di dunia. Didasarkan pada serangkaian metode lapangan, buku ini meneliti tentang bagaimana identitas gay dan lesbian Indonesia dipengaruhi oleh nasionalisme dan globalisasi. Tom Boellstroff menyelidiki sejarah homoseksualitas Indonesia dan kemudian menyelidiki tentang bagaimana identitas kelompok gay dan lesbian dijalankan dalam kehidupan seharihari, dari mulai pertanyaan tentang cinta, nafsu sampai tempat tempat di mana kelompok gay dan lesbian Indonesia bertemu. Dia pun meneliti peran media massa, negara dan perkawinan dalam identitas gay dan lesbian. Judul Buku : Diskursus Seksualitas Michael Foucoult Penulis : Ampy Kali Sinopsis : Implementasi kongkret dari visi postmodernisme Michael Foucoult (1926-1984) terbukti dalam usahanya membongkar seksualitas dari urusan pribadi menjadi urusan publik (fenomena yang selalu ditemukan dalam realitas masyarakat abad pertengahan dan modern). Foucoult menilai bahwa bahwa fenomena tersebut justru akan menimbulkan kekacauan dan menyebabkan dekadensi moral. Masyarakat abad pertengahan dan modern memperlihatkan bagaimana seks direpresi dan direduksi maknanya. Bahkan publik diseragamkan wacananya ketika meperbincangkan seks. Jika seksualitas direduksi hanya kepada Pemutaran Film, Bedah Buku, dan Bedah Makalah
13
tahapan biologis-fisis semata maka yang terjadi adalah kekuasaan baru yang represif pula, di mana nilai nilai tradisi yang baik dilucuti begitu saja. Aksiologi diskursus seksualitas Foucault sesungguhnya bertujuan untuk merekontruksietika masyarakat postmodern melalui seks dengan menempatkan seksualitas (seks sebagai wacana) pada posisi yang benar. Upaya rekontruksi Foucault hendaknya tidak saja ditafsir sebagai reaksi terhadap moral viktorian yang mendasari pemikirannya, melainkan untuk menciptakan tatanan etika masyarakat yang berbasis pada seks—yakni etika seksual yang membebaskan. Judul Buku : Mendengar Suara Lesbian Indonesia Editor : Tim Ardhanary Institute Sinopsis : Mendengar Suara Lesbian Indonesia merupakan kumpulan tulisan dari para aktivis feminis dan pluralism yang terdiri dari 13 artikel. Kesemua artikel tersebut membahas mengenai lesbian yang ditinjau dari berbagai perspektif, diantaranya agama, gerakan sosial, hukum dan Hak Asasi Manusia. Buku ini pertama kali dicetak di tahun 2013 lalu. Judul : Un Soir Du Paris Penulis : Tim Sepoci Kopi Sinopsi : Sejak tahun 2007, situs lesbian online www. sepocikopi.com mulai memajang cerpen-cerpen bertemakan LGBT yang pernah dimuat di media massa. Dalam pencarian cerita bertema LGBT, terdapat beragam cerpen baru dan cerpen lamayang dipublikasikan lebih dari sepuluh tahun yang lalu, hingga cerpen cerpen yang tersembunyi yang hanya dipublikasikan di buku kumpulan cerpen. Dua belas cerita pendek yang terpilih dalam Un Soir Du Paris (Satu Petang Di Paris) ini hanyalah embrio, jejalin mungil untuk meretas jalan sastra lesbian Indonesia 14
Buku Program
Judul
: Jurnal Perempuan; Seksualitas Lesbian Penulis : Tim Jurnal Perempuan Sinopsis : Tidak banyak orang mengerti lesbian, dan sayangnya tak banyak pula yang ingin meperbincangkannya. Untuk itu, Jurnal Perempuan edisi Maret 2008 secara khusus mengulas lesbian dari berbagai perspektif: etika, agama, hak-hak sipil, gerakan, pengaruh media, kesaksian dan pengalaman sebagai lesbian. Judul
:
Menguak Stigma, Kekerasan dan Diskriminasi Pada LGBT Di Indonesia Tim Arus Pelangi
Penulis : Sinopsis : Buku ini merupakan kumpulan data kekerasan berbasis orientasi seksual dan identitas gender. Buku ini berusaha mempotret relasi sosial LGBT baik di lingkungan keluarga, masyarakat, tempat kerja, sekolah, kampus juga ingin mendeskripsikan pola-pola stigma yang kerap muncul.
Pemutaran Film, Bedah Buku, dan Bedah Makalah
15
Daftar Makalah Judul
:
Penulis Jurnal
: :
Islam dan Homoseksualitas: Membaca Ulang Pemahaman Islam Prof.Dr. Siti Musda Mulia Jurnal Gandrung Vo. 1 No. 1 Bulan Juni Tahun 2010
Abstrak : Interpretasi tentang homo dalam wacana Islam selalu dikaitkan dengan kisah Luth. Umumnya, umat Islam menganggap pemahaman itu sudah mutlak. Sedangkan inti ajaran Islam juga menekankan bahwa semua bentuk perbedaan manusia, seperti warna kulit, ras, bahasa, jenis kelamin biologis maupun sosial (gender), orientasi seksual, dan bahkan agama dimaksudkan agar manusia saling mengenal satu sama lain sehingga terbangun saling pengertian. Kajian kritis akan ayatayat al Quran, hadis dan fiqh mengungkap bahwa homoseksual tidak harus dianggap berdosa dalam Islam. Selain itu, penemuan sains dan teknologi membawa kepada sejumlah pertanyaan baru tentang kerancuan pemahaman gender, orientasi seksual dan perilaku seksual pada penulisan hadis dan fiqh. Kurangnya pengetahuan akan hal ini jugalah yang seringkali menyebabkan homoseksual dikecam laknat. Judul
: Membongkar yang Disembunyikan: Homoseksualitas dalam Islam Penulis : Ahmad Zainul Hamdi Jurnal : Jurnal Gandrung Vol.1 No. 1 Bulan Juni Tahun 2010 Abstrak : Wacana keislaman klasik dipenuhi dengan doktrin yang mengutuk homoseksualitas. Doktrin ini biasanya merujuk pada kisah Nabi Luth
16
Buku Program
dalam al-Qur’an dan beberapa Hadits Nabi yang membicarakan tentang hukuman terhadap orangorang yang melakukan hubungan seks sejenis. Akan tetapi, doktrin kutukan tersebut meninggalkan lubang besar karena ia semata-mata lahir dari purbasangka heteronormativitas dan pengetahuan seksualitas pada masa itu. Fiqh Islam yang berisi kutukan terhadap homoseksualitas diformulasikan pada Abad ke-VIII/ IX Masehi di mana ilmu pengetahuan masih belum sanggup memisahkan antara seks, orientasi seksual, perilaku seksual, dan identitas gender. Di samping itu, tidak ada satu pun data sejarah tentang penghukuman terhadap pelaku seks sejenis pada zaman Nabi Muhammad. Sekalipun hubungan seks sejenis mendapatkan larangan yang sangat keras dalam wacana keislaman, namun hal itu tidak selalu segaris dengan praktik di dalam komunitas Muslim. Mairil di lingkungan pesantren setidaknya bisa menjadi contoh bahwa kekakuan sebuah doktrin, yang biasanya dilegitimasi melalui praktik penafsiran tertentu, tetap dengan mudah bisa disiasati. Judul
: Keanekaragaman Gender di Asia: Pertarungan Diskursif dan Implikasi Legal Penulis : Prof.Dr. Saskia E. Wieringa Jurnal : Jurnal Gandrung Vo. 1 No. 2 Bulan Desember 2010 Abstrak : Satu perkara pengadilan yang baru saja terjadi di Indonesia, di mana seorang yang didiagnosis dengan kondisi interseks kemudian diklasifikasikan sebagai transeksual. Membangkitkan suatu refleksi pada tiga wacana di mana keanekaragaman gender didiskusikan yakni wacana biomedis, budaya dan hak asasi manusia. Artikel ini membahas impilkasi dari tiga wacana tersebut terhadap keanekaragaman gender di Asia.
Pemutaran Film, Bedah Buku, dan Bedah Makalah
17
Judul
: Ayat-ayat Syahwat: Sejarah Seksualitas dalam Agama Islam Penulis : Muhammad Guntur Romli Jurnal : Dipresentasikan dalam Seri Kuliah Um Our Voice, 5 Mei 2013 Abstrak : Kebencian pada homoseksual (homofobia) dalam masyarakat Islam didasarkan pada dua hal: kisah Nabi Luth dalam Al-Quran dan hadis-hadis yang dinisbatkan kepada Nabi Muhammad Saw. Namun, ayat kisah tidak bisa dimasukkan ke dalam konteks ayat hukum. Cara membaca ayat kisah tidak sama dengan cara membaca ayatayat hukum: larangan meminum khamar, larangan membunuh,mencuri, perintah salat, zakat, dan lain-lainnya. Relasi dan praktik seksualitas masa lalu berbeda dari konsep seksualitas yang berkembang saat ini, seksualitas yang tidak hanya sekadar orientasi birahi semata, namun lebih pada pilihan seksual seseorang untuk menentukan pasangannya yang berpijak pada prinsip-prinsip kesetaraan, keadilan, kebebasan dan cinta kasih.
antara realitas daging dan realitas sosial. Tubuh kolektif melayani setiap individu sebagai cermin—dan dalam lukisan corpus fictum dari sebuah epos yaitu dimana budaya melakukan perjalanannya, baik secara biologis dan secara struktural dalam sistem hukum. Sehingga konsep tubuh sosial menyediakan jawaban-jawaban berupa pengetahuan tentang tubuh. Peran dari konsep atas tubuh ini juga mempengaruhi pandangan dan prasangka buruk atas gender ketiga (LGBITQ). Jika dikaitkan dengan praktek berjilbab, waria tidak boleh memiliki privilese ini. Meskipun hal ini dapat terjadi, tetapi jika ditanyakan tentang dalil-dalilnya pasti akan ditolak. Sebagai fenomena tubuh-sosial, keberadaan waria berjilbab merupakan kemestian yang tidak dapat disangkal keberadaannya. Jilbab merupakan bagian dari pertempuran tafsir yang sejak dulu hidup dan tak henti bertumbuh. Tetapi dia juga merupakan penanda dari kelahiran para liyan dalam tradisi patriarki
Judul
: Sozialkoerper des Islam dalam Praktek Berjilbab Masyarakat Indonesia Penulis : Dr. Phil Dewi Candraningrum Jurnal : Dipresentasikan dalam Kuliah Umum Our Voice, 8 November 2013 Abstrak : Tubuh-sosial (der soziale Koerper) adalah tubuh yang dibayangkan, diimajinasikan, didefinisikan oleh sebuah masyarakat-modern (Gesellschaft, meminjam sosiolog Jerman Ferdinand Tönnies): sebuah corpus fictum ataucorpus imaginatum, seperti yang dikenal dalam kitab suci dan hukum kenegaraan. Melalui analogi ini manusia mencari imajinasi sosial dari tubuh yang tak menceraikan
18
Buku Program
Pemutaran Film, Bedah Buku, dan Bedah Makalah
19