IbM REVITALISASI POSYANDU DESA TAMBAKREJO
Intan Zainafree1), Mardiana2) 1
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang email:
[email protected]
2
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang email:
[email protected]
Abstract
Public Health Center in the village Tambahrejo held regularly every month but the longer the people who come on the wane , whereas neighborhood health center is a milestone controller nutrition and growth of children as well as early detection of disease . The purpose of devotion is 1 ) optimize Tambakrejo wide growth , 2 ) Improve the skills of a cadre of neighborhood health center on anthropometric measurements , maternal counseling to children , 3 ) The completion of the module and pocketbooks mother toddler and videos of neighborhood health center management , 4 ) Establishment of medicinal plant families ( TOGA ) , 5 ) Motivating toddler 's mother to come to the neighborhood health center . The approach taken in this devotion is a neighborhood health center and counseling training cadres in the village Tambakrejo toddler 's mother . The results achieved , among others , enhancing the knowledge and skills of a cadre of neighborhood health center , the formation of neighborhood health center organizational structure , modules and videos of neighborhood health center management and a handbook for mothers toddlers , and there TOGA . Keywords : Revitalization Public Health Center; village Tambakrejo
1. PENDAHULUAN
Masyarakat
Posyandu adalah kegiatan kesehatan
kemudian
Desa
(PKMD),
berkembang
yang
menjadi
Pos
dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan
Pelayanan Terpadu (Posyandu)pada tahun
untuk masyarakat yang dibantu oleh
1984, seiring dengan
petugas kesehatan (Cessnasari. 2005)
Instruksi
Posyandu
Kesehatan, Kepala BKKBN, dan Menteri
merupakan
wadah
bersama
pemeliharaan kesehatan yang dilakukan
Dalam Negeri
dari, oleh dan untuk masyarakat yang
Kegiatan
dikeluarkannya antara
Posyandu
yang
menteri
awalnya
dibimbing petugas terkait. (Departemen
hanya berkisar pada perbaikan gizi,
Kesehatan RI. 2006).Posyandu, awalnya
kemudian diarahkan untuk cakupan yang
merupakan
lebih
Kesehatan membentuk
kebijakan RI
tahun
Departemen 1975
Pembangunan
luas
lagi,
yakni
mempercepat
untuk
penurunan angka kematian ibu dan bayi
Kesehatan
yang sesuai dengan konsep GOBI-3F
(Growth Monitoring, Oral Rehidration,
utamanya, anak pendek atau stunting
Breast Feeding, Imunization, Female
ternyata menjadi masalah yang lebih
Education, Family Planning, and Food
besar. Anak pendek pun sering dikaitkan
Suplementation)
dengan kognitif yang kurang baik karena
yang
kemudian
diterjemahkan dalam 5 Kegiatan Pokok
kurang
Posyandu, yakni : Program Kesehatan Ibu
mengembangkan sel otak. Ibarat gunung
dan Anak (KIA), Keluarga Berencana
es,
(KB),
puncaknya. Apabila puncaknya saja yang
Imunisasi,
Gizi
dan
Penanggulangan Diare. Realita
di
lapangan
maksimalnya
gizi
buruk
nutrisi
merupakan
untuk
masalah
ditangani, gunungnya tentu saja masih memberikan
terlihat
juga,
sehingga
yang
harus
gambaran kepada kita bahwa saat ini
ditangani terlebih dahulu adalah kaki
posyandu belum bisa berjalan secara
gunungnya,
optimal.Pos pelayanan terpadu atau yang
kurang yang menyebabkan anak menjadi
lebih akrab disebut Posyandu merupakan
pendek. Sangat disayangkan, akhir-akhir
salah satu lembaga kesehatan yang kini
ini semakin banyak yang mengabaikan
mulai
penimbangan
tenggelam
semakin
banyak
namanya.Saat
berat
permasalahan
bayi,
gizi
padahal
yang
Posyandu memiliki peran penting.Seperti
keberadaan
diketahui sejak tahun 2010, PBB telah
Posyandu.Padahal, posyandu merupakan
mencanangkan program "Scaling Up
ujung
Nutrition"
mengabaikan
tombak
masyarakat
ini
yaitu
pentingnya
pengontrol
gizi
dan
(SUN)
secara
global.
pertumbuhan anak. Pada anak yang sehat,
Tujuannya adalah untuk meningkatkan
apabila umurnya bertambah maka berat
efektivitas
badannya akan bertambah pula. Sehingga
berkembang termasuk Indonesia dalam
apabila umurnya bertambah tetapi berat
menghadapi beban ganda masalah gizi
badannya tidak bertambah berarti kita
yaitu anak pendek dan obesitas.
patut curiga terjadi sesuatu pada anak
Wilayah
program
gizi
Tambakrejo
di
negara
Kelurahan
tersebut. Jika dibiarkan maka hal inilah
Tanjung Mas Kota Semarang mempunyai
yang
yang
luas wilayah ± 3,5 Ha. Wilayah ini
berpotensi menjadi anak pendek dan gizi
berbatasan langsung dengan Laut Jawa,
buruk pada masa yang akan datang.
sehingga hampir 50 % dari penduduk
Gizi buruk diketahui menjadi dua masalah
Tambakrejo yang berjumlah 500 KK
besar di negara berkembang. Tetapi
berprofesi sebagai nelayan. Di wilayah
sebenarnya hal
Kelurahan Tanjung Mas ini juga terdapat
menjadi
sumber
anak
ini bukanlah masalah
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang
posyandu, 4) Terbentuknya tanaman obat
menampung hasil laut dari nelayan-
keluarga (TOGA), 5) Memotivasi ibu
nelayan setempat atau dari daerah lain.
balita untuk datang ke posyandu.
Dengan adanya banyak hasil laut tersebut,
Upaya untuk
mencapai
target
seharusnya gizi masyarakatnya tercukupi
luaran serta meningkatkan pelayanan
dengan baik sehingga angka kesakitannya
posyandu dan memotivasi masyarakat
rendah.
Desa Tambahrejo datang ke posyandu
Pada
kenyataannya,
kesakitan
yang
disusun solusi yang ditawarkan dalam pengabdian
didapatkan angka kesakitan tertinggi tiap
pengelolaan
bulan adalah ISPA (700 kasus), kemudian
antropometri,
pelatihan
gastroenteritis ( 450 kasus) dan penyakit
konseling/penyuluhan,
pelatihan
kulit adalah (225 kasus). Dari tiga kasus
pembuatan makanan tambahan bagi bayi
terbesar tersebut, angka kesakitan balita
dan balita, penataan ruang posyandu,
merupakan yang tertinggi. Dari kondisi
pembuatan modul dan video pengelolaan
tersebut
dari
posyandu, serta buku saku untuk kader,
Universitas Negeri Semarang sejak tahun
pembuatan taman TOGA, dan program
2011
balita sehat.
tim
telah
di
angka
Tambakrejo,
maka
ada
dari
pengabdian
melakukan
berbagai
ini
yaitu
pelatihan
posyandu,
pelatihan
penyuluhan penyakit menular, PHBS, serta melakukan pengobatan rutin tiap 3
2. METODE PELAKSANAAN
bulan
adanya
2.1 Pelatihan Pengelolaan Posyandu
berkala
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan
sekali.
penyuluhandan diharapkan
Dengan pemeriksaan
warga
Tambakrejo
dapat
pengetahuan
dan
menerapkan pola hidup sehat sehingga
mengelola
angka kesakitan akan menurun.
penyempurnaan
.
Tujuan
pengabdian
mengoptimalkan Tambakrejo,
adalah
posyandu
2)
simulasi
posyandu
dalam
seperti
struktur
:
organisasi
1)
posyandu, pencatatan pada Kartu Menuju
di
Sehat
meningkatkan
(KMS),
posyandu
pelaporan
kepada
kegiatan
Puskesmas,
dan
keterampilan kader posyandu mengenai
penerapan posyandu 5 meja (pendaftaran,
pengukuran
melakukan
penimbangan,
balita,
konseling/penyuluhan,
konseling
antropometri, terhadap
ibu
3)
Tersusunnya modul dan buku saku ibu balita dan video tentang pengelolaan
kesehatan).
pengisian
KMS, pelayanan
2.2 Pelatihan Antropometri
bahan makanan yang mudah diperoleh di
Kegiatan posyandu pada meja kedua
wilayah setempat. Pembiayaan untuk
adalah penimbangan. Dalam melakukan
pembuatan PMT dapat dilakukan dengan
pengukuran diperlukan ketelitian dan
sistem jimpitan pada kegiatan masyarakat
ketepatan karena hasilnya menentukan
seperti pengajian, PKK. Pembuatan PMT
apakah bayi, balita, dan ibu hamil, lansia
dapat dilakukan bergilir oleh masyarakat
dalam kondisi sehat. Oleh karena itu,
sekitar.
kader harus mempunyai keterampilan
2.5 Penataan Ruang Posyandu
mengenai
antropometri
Ruang posyandu harus di buat senyaman
seperti menimbang bayi, dan balita.
mungkin, tidak harus mewah tapi rapi dan
Pengukuran lingkar lengan atas bagi bayi
tertata dengan baik sehingga ibu-ibu
dan ibu hamil. Pengukuran panjang badan
balita
bagi bayi, dan tinggi badan bagi balita.
mendatangi posyandu. Dalam Ipteks bagi
Pemberi pelatihan dari Tim pengabdi
Masyarakat ini, ruang posyandu akan
UNNES.
ditempeli poster-poster yang informatif
2.3 Pelatihan konseling/ penyuluhan
mengenai perkembangan bayi balita, ibu
Kegiatan posyandu pada meja keempat
hamil,
adalah
pengukuran
pemberian
individual
atau
serta
anak-anaknya
dan
lansia
serta
senang
informasi
konseling
secara
kesehatan lainnya. Ruang posyandu juga
penyuluhan
secara
akan
dilengkapi
berkelompok. Pada pelatihan ini selain
edukatif,
diberikan
perkembangan
materi
mengenai
konseling/penyuluhan
ini
untuk
motorik
permainan merangsang
anak,
sambil
diadakan
menunggu giliran menimbang maka balita
roleplay (simulasi) sehingga dapat terlihat
dapat bermain di arena yang disediakan.
keterampilan
Melengkapi
kader
juga
teknik
hal
dengan
mitra
dalam
memberikan konseling/penyuluhan.
tambahan bagi bayi dan balita Pemberian makanan tambahan (PMT) kegiatan
rutin
dan
prasarana
posyandu, seperti alat timbang (baby
2.4 Pelatihan pembuatan makanan
merupakan
sarana
dalam
posyandu. Kegiatan ini diharapkan dapat
scale), alat ukur (mikrotoice, baby lenght board), dan food model. 2.6 Pembuatan
Modul
dan
Video
Pengelolaan Posyandu, serta Buku Saku untuk Ibu Balita
memberikan gambaran tentang makanan
Pembuatan media posyandu ini bertujuan
yang sesuai untuk bayi dan balita.
untuk memudahkan kader posyandu untuk
Pembuatan PMT terutama berasal dari
melakukan
tugasnya.
Ketika
perlu
merefreshing
materi
maka
dapat
2.8 Program Balita Sehat
dilakukan dengan membaca modul dan
Program balita sehat bertujuan untuk
buku
Modul
menarik minat masyarakat untuk datang
pengelolaan posyandu berisikan tentang
ke posyandu. Program balita sehat yang
materi-materi pelatihan yang diberikan
akan dilakukan adalah lomba balita sehat,
selama program pengabdian ini yang
bagi anak yang tidak naik timbangannya
menunjang
kemudian naik pada bulan berikutnya
saku,
Seperti
melihat
video.
berlangsungnya
pencatatan
posyandu.
KMS,
Pembuatan
diberikan reward/penghargaan.
laporan kegiatan posyandu, pengukuran antropometri, cara membuat PMT, dan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
beberapa
3.1 Pelatihan Pengelolaan Posyandu
materi
kesehatan
seperti
penanganan diare, gizi seimbang, demam
PelatihanPengelolaan
berdarah. Selain berisi teori modul juga
dilaksanakan pada tanggal 20 Juni
dilengkapi gambar sehingga kader lebih
2014.Dihadiri oleh 10 orang kader
mudah memahami. Buku saku kader
posyandu
Mawar
Melati.
berisi tentang pelaksanaan teknis kegiatan
pelatihan
kader
diajarkan
posyandu,
harus
melakukan kegiatan posyandu dengan
dilakukan kader posyandu. Sedangkan
sistem 5 meja, pelaporan setelah
Video berisi tentang pelaksanaan kegiatan
kegiatan posyandu, pengisian KMS.
posyandu.
Tim
tugas-tugas
2.7 Pembuatan
yang
Taman Tanaman
sistem
pengabdi
Posyandu
juga
Dalam cara
memperbaiki
administrasi
pelaporan
posyandu dengan mengganti buku
Obat Keluarga (TOGA) Kegiatan lain yang dapat dilakukan oleh
dengan format
kader
penanaman
pelaporan Puskesmas. Pengetahuan
tanaman obat. Pemanfaatan tanaman obat
kader setelah pelatihan meningkat
tradisional
dibandingkan
posyandu
saat
adalah
ini
mengalami
yang sesuai dari
sebelum
dilakukan
peningkatan. Karena daerah Tambakrejo
pelatihan. Hal ini dapat dilihat dari
merupakan wilayah rob maka pembuatan
meningkatnya skor rata-rata post tes
taman TOGA dengan menggunakan pot
terhadap pretes. Kader sangat antusias
ataupun polibag yang disusun di atas rak
mengikuti pelatihan ini dikarenakan
yang terbuat dari bambu atau kayu.
selama ini sistem pelaporannya masih belum tepat. Tim pengabdi juga memberikan
KMS
sebanyak
100
eksemplar untuk stok di posyandu
balita dan juga dilakukan simulasi
Mawar Melati.
oleh kader.
3.2 Pelatihan Antropometri
3.4 Pelatihan
pembuatan
makanan
Tim Pengabdi Unnes memberikan
tambahan bagi bayi dan balita
pelatihan pengukuran antropometri
Pemberian makanan tambahan (PMT)
pada tanggal 9Juli 2014 dihadiri oleh
merupakan
10 kader posyandu. Materi pelatihan
posyandu. Pelatihan PMT dilakukan
diantaranya cara menggunakan alat
pada tanggal 12 April 2014. Menu
antropometri seperti timbangan bayi
yang
(baby scale), timbangan injak, alat
disesuaikan potensi lokal yang ada. Di
ukur
Desa
tinggi/panjang
(mikrotoice,
baby
pengukuran
lingkar
badan
lenght
board),
diajarkan
rutin
dalam
tambakrejo
dalam
pelatihan
sebagian
besar
bermata pencaharian nelayan sehingga
atas
menu PMT yang diberikan berbahan
(LILA). Pelatihan ini dapat dinilai
dasar hasil laut seperti ikan, dan
efektif karena pada saat dilakukan
udang.
simulasi
80%
lengan
kegiatan
kader
memahami.Dan keterampilan ketika
sudah
peningkatan
sudah
kegiatan
dapat
dilihat
posyandu
bulan
berikutnya.
3.5 Penyuluhan Ibu Balita Program tambahan dalam
yangdilakukan
pengabdian
ini
adalah
penyuluhan pada ibu balita. Hal ini dianggap perlu oleh tim pengabdi
3.3 Pelatihan konseling/ penyuluhan
dikarenakan di
Desa
Tambakrejo
Pada pelatihan konseling/penyuluhan
banyak ibu balita yang bekerja dan
kader
anak mereka dititipkan pada tetangga
diberikan
masalah
kesehatan
dimasyarakat diare,
materi
radang
seperti
masalah-
yang
ditemui
penanganan
tenggorokan,
batuk
atau
saudara
terdekat.
Tingkat
kehadiran ibu balita ke posyandu masih
rendah.
Pelaksanaan
pilek, penyakit thypus, dan cara
penyuluhan Ibu Balita dilaksanakan
pemberian makanan pada bayi sesuai
pada tanggal 15 Juni 2014. Materi
usianya. Kemudian diajarkan cara
penyuluhan yaitu penyakit yang biasa
memberikan informasi kepada ibu
terjadi pada anak-anak, manfaat dan keuntungan
pemberian
ASI
pada
anak, dan cara pemberian makan yang baik sesuai usia anak.
3.7 Pembuatan
Modul
dan
Video
Pengelolaan Posyandu, serta Buku Saku untuk Kader dan Ibu Balita Modul
3.6 Penataan Ruang Posyandu Penataan ruang posyandu tidak
dan
posyandu
video
telah
pengelolaan
berhasil
disusun.
bisa dilakukan optimal dikarenakan
Materi yang ada di dalam modul dan
tempat kegiatan posyandu dijadikan
video adalah langkah pelaksanaan
satu dengan PAUD, sehingga pada
posyandu,
penataan
hanya
antropometri yang dibutuhkan dalam
dilakukan perbaikan sarana posyandu
posyandu, penyakit yang biasa terjadi
seperti
untuk
pada anak-anak dan cara pemberian
posyandu.
makan yang baik sesuai usia anak.
Penempelan poster-poster juga tidak
Modul diberikan pada masing-masing
memungkinkan dikarenakan poster
kader, sedangkan video pengelolaan
yang sudah ditempel dilepas oleh
posyandu diberikan kepada ibu ketua
anak-anak PAUD. Melihat kendala
kader posyandu. Pada Pengabdian ini,
tersebut
tim pengabdi juga membuat buku
ruang
meja
posyandu
dan
menyimpan
tempat
alat
maka
tim
pengabdi
cara
memberikan Buku Saku Ibu Balita,
saku
dengan
yang
tambahan program karena di Desa
seharusnya diketahui oleh ibu balita
Tambakrejo banyak ibu-ibu balita
tetap dapat diperoleh melalui buku
yang bekerja sehingga hal-hal terkait
saku
kesehatan
harapan
tersebut.
informasi
Ibu
balita
sangat
untuk
ibu
pengukuran
bayi
balita
balitanya
sebagai
kurang
antusias dengan pemberian buku saku
diperhatikan. Adanya buku saku ibu
tersebut, karena selama ini mereka
balita diharapkan dapat meningkatkan
kesulitan
informasi
pengetahuan ibu balita sehingga dapat
tentang kesehatan anak. Pemberian
melakukan penanganan pertama jika
permainan edukatif di posyandu juga
ada ganggauan kesehatan pada anak.
tidak
bisa
memperoleh
dilakukan
ruang yang sempit edukatif
yang
dikarenakan dan alat-alat
telah
diberikan
3.8 Pembuatan Taman Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
sebelumnya hilang ketika kegiatan
Kegiatan lain yang dapat dilakukan
selesai.
oleh
kader
posyandu
adalah
penanaman tanaman obat. TOGA
yang
diberikan
kepada
kader
tambakrejo sebanyak 10 jenis tanaman yaitu jahe merah, bengle, sereh, sirih
dimeriahkan
dengan
pembagian
dooprize. Posyandu
merupakan
kegiatan
merah, kunyit, jeruk nipis, daun
yang dilaksanakan oleh, dari, dan
salam, temu lawak, brotowali, dan
untuk
kencur. TOGA dibuat di pot kemudian
diselenggarakannya posyandu, dapat
disusun di rak. Namun karena kondisi
mendeteksi masalah kesehatan yang
daerah yang rob, tidak ada tempat
terjadi di masyarakat sejak dini.
untuk menanam TOGA di dekat
Tenaga pelaksana posyandu adalah
Posyandu, dan dikhawatirkan TOGA
masyarakat sendiri yang biasa disebut
rusak
jahil
kader. Kader bekerja secara sukarela
sehingga atas permintaan kader maka
tanpa termendapat bayaran/ gaji. Oleh
TOGA
masing-masing
karena itu, lancar atau tidaknya
kader tetapi dapat digunakan oleh
kegiatan posyandu tergantung dari
semua warga.
masyarakat di daerah tersebut.
karena
tangan-tangan
dibagi
ke
masyarakat.
Dengan
Kegiatan posyandu ada lima meja 3.9 Program Balita Sehat
terdiri dari pendaftaran, penimbangan,
Program balita sehat dilaksanakan
pencatatan hasil timbang, penyuluhan
pada tanggal 31 Agustus 2014.Peserta
ibu balita, hamil atau menyusui, dan
lomba balita sebanyak 35 orang.
pelayanan KB, imunisasi. Di Desa
Pemenang lomba balita sehat yaitu
Tambakrejo, Posyandu Mawar Melati
Juara I Ananda Rindu, Juara II
belum
Ananda Arka, Juara III Ananada
beberapa
Engela, Juara Harapan I Ananada
pelaksanaan
Aulia, Juara Harapan II Ananada
dilaksanakan
Kafaf, Juara Harapan I Ananada Citra.
balita
Ibu Balita sangat antusias mengikuti
berjalan kader
kurang
meja
adalah
penimbangan,
gigi,
telinga,
yang
5
hanya
aktif
dan
meja
belum
sepenuhnya.
Ibu-ibu
antusias
membawa
anaknya ke posyandu. Kegiatan 5
lomba.Hal yang menjadi penilaian kesehatan
optimal,
yang
dilaksanakan
hanya
pencatatan
dan
pemeriksaan fisik dan penilaian status
pembagian PMT. Kegiatan IbM yang
gizi
dilakukan mampu memotivasi kader
serta
keaktifan
posyandu.Kegiatan
menghadiri
lomba
juga
dan ibu balita untuk meningkatkan peran serta masyarakat.
Setelah kegiatan IbM pencatatan
dilakukan
pengabdi
dengan
serta pelaporan posyandu menjadi tertib
menyelenggarakan lomba balita sehat.
dan rapi. Keterampilan kader terhadap
Kegiatan ini juga untuk memotivasi ibu-
pengukuran
ibu balita bahwa posyandu sangat penting
antropometri
meningkat.
Pengukuran antropometri dibutuhkan oleh
untuk memantau
seorang kader karena dari hasil tersebut
anak-anak mereka. Kegiatan ini berjalan
dapat
lancar
terlihat
kondisi
kesehatan
khususnya status gizi. Selain itu, kader
dan
kesehatan sejak dini
ibu
balita
yang
ikut
berpartisipasi sebanyak 35 orang.
diberi pelatihan pembuatan PMT dengan
Kegiatan IbM yang selanjutnya
harapan jenis PMT lebih bervariasi dan
adalah Pembuatan taman obat keluarga
ibu balita mengetahui makanan yang baik
(TOGA). Kader kesehatan sangat antusias
dikonsumsi oleh balita sesuai usianya.
menerimanya
Kader
umbian
dan
ibu
balita
diberi
juga
dikarenakan
yang
berkhasiat
jenis-jenis sangat
penyuluhan tentang penyakit yang biasa
dibutuhkan dalam masyarakat. Selain itu
terjadi pada anak balita dan pemberian
dapat digunakan sebagai bibit yang akan
makanan sesuai usia bayi. Memberikan
dinilai di tingkat kelurahan. TOGA
makanan tidak sesuai usianya dapat
dibawa ke rumah kader agar bisa terawatt
mengganggu system pencernaan bayi
lebih baik dibandingkan jika diletakkan di
seperti mudah terkena penyakit diare,
posyandu. Posyandu masih bertempat
thypoid.
disatu gedung dengan PAUD sehingga
Pemberian
modul
dan
video
kegiatan
posyandu
diselenggarakan
tentang pengelolaan posyandu diterima
setelah pembelajaran PAUD selesai pada
dengan baik
setiap bulannya.
dan antusias,
Hal
ini
dilakukan pengabdi karena media film lebih mudah diadaptasi dan materi yang
4. KESIMPULAN
ada dalam film dapat diterima lebih cepat
Kesimpulan dari pengabdian ini adalah 1)
oleh seseorang dibandingkan
Terbentuknya
dengan
susunan
organisasi
media yang lain. Selain itu, pengabdi
posyandu Mawar Melati dengan Ketua
membuat buku saku untuk ibu balita
Kader Posyandu Hj. Aminatun, 2) Proses
sebagai
administrasi posyandu Mawar Melati
tambahan
informasi
tentang
telah
kesehatan dan gizi. Peningkatan
partisipasi
masyarakat dalam kegiatan posyandu
diperbaiki,
3)
Meningkatnya
keterampilan kader tentang pengukuran antropometri,
4)
Meningkatnya
keterampilan kader dalam memberikan informasi
kepada
ibu
balita,
5)
Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.
Tersedianya modul dan video pengelolaan posyandu, 6) Tersedianya buku saku ibu balita, 7) Tersedianya tanaman TOGA di Desa Tambakrejo.
5.
REFERENSI
Cessnasari. Ke Posyandu Terthindar Busung lapar. http://suaramerdeka.com. 15.15 wib. 2 Maret 2013 Departemen kesehatan RI. 2006. Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Jakarta. Departemen Kesehatan RI.
Kependudukan dan Biostatik FKM USU. Posyandu Sebagai Sarana Peran Serta Masyarakat dalam UPKM. http://www.library.usu.ac.id. 19.25 wib. 5 April 2013 Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat.. Jakarta: PT. Rineka Cipta Widiastuti. Pemanfaaan Penimbangan Balita di Posyandu. http://www.irc.kmpk.ugm.ac.id. 18.00 wib. 5 April 2013