Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011
IbM Kelompok Tani Ternak Desa Selorejo Wonogiri Pemanfaatan Pekarangan untuk Usaha Budidaya Cacing Tanah melalui Sentuhan Ipteks Sederhana Engkus Ainul Yakin, Ali Mursyid Wahyu Mulyono, Ahimsa Kandi Sariri, dan Wisnu Tri Husodo Fakultas Pertanian, Universitas Veteran Bangun Nusantara, Jl. Letjen Sujono Humardani No. 1, Sukoharjo 57521. Tel. +62-0271-593156, fax. +62-0271 591065, email :
[email protected] ABSTRAK: Studi ini bertujuan untuk kelayakan budidaya cacing tanah dengan memanfaatkan pekarangan kosong yang ada di sekitar rumah sekaligus meningkatkan pemahaman tentang budidaya cacing tanah bagi kelompok tani ternak Desa Selorejo Girimarto Wonogiri. Metode yang digunakan adalah pelatihan dengan materi berupa (1) Teknik pembuatan kandang cacing tanah dan (2) Teknik pakan ayam kampung dari cacing tanah. Peserta pelatihan yaitu Kelompok Ngudi Rejeki dan kelompok Dewi Sri. Penerapan teknologi budidaya cacing tanah meliputi : (1) Pemilihan bibit, (2) Penebaran bibit, (3) Pemberian pakan, dan (4) Panen. Hasil studi menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan peserta pelatihan dalam materi teknik pembuatan kandang dan budidaya cacing tanah pada kelompok tani Ngudi Rejeki dan Dewi Sri masingmasing 78,20% dan 108,33% dengan rata-rata 92,84% sedangkan peningkatan kemampuan teknik pembuatan pakan ayam kampung dari cacing tanah masing-masing 40,90% dan 43,81% dengan rata-rata 42,31%. Produk kascing yang diperoleh digunakan untuk pupuk sendiri. Studi disimpulkan bahwa penerapan teknologi budidaya cacing tanah mempunyai kesempatan yang baik di masyarakat untuk dikembangkan baik untuk menambah penghasilan ataupun bisa dimanfaatkan pupuknya untuk tananam pertanian. Kata-kata kunci: cacing tanah, penyuluhan, pelatihan, budidaya cacing tanah PENDAHULUAN Analisis situasi Kelompok Tani Ternak Ngudi Rejeki Dusun Kuniran dan Kelompok Tani Ternak Dewi Sri Dusun Watuluyu Desa Selorejo Kecamatan Girimarto Wonogiri merupakan sebuah organisasi yang mewadahi para petani dan peternak yang ada di dusun Kuniran maupun Dusun Watuluyu dengan tujuan untuk menjalin kerjasama antar anggota kelompok maupun dengan organisasi di luar kelompok tani. Kelompok Tani Ternak Ngudi Rejeki ini berdiri pada tahu 2005 dengan anggota sebanyak 20 orang. Pada awal berdirinya kelompok tani ternak ini diketuai oleh Bapak Pantowiyono, namun sejak tahun 2008 berganti dibawah komando Bapak Satar Budiyatno dengan anggota sebanyak 60 orang, sedangkan kelompok tani ternak Dewi Sri berdiri sejak tahun 2005 diketuai oleh Bapak narto beranggotakan sebanyak 20 orang. Berdirinya kedua kelompok tani ini pada awalnya bertujuan untuk bisa mendapatkan pupuk bersubsidi dari pemerintah yang mewajibkan penyaluran pupuk bersubsidi lewat kelompok tani. Seiring dengan berjalannya waktu kelompok tani ternak ini kemudian juga berkembang bergerak di bidang peternakan. Hal ini dikarenakan sebagian besar dari petani ini juga memiliki hewan ternak di rumahnya masing-masing. Kelompok tani ternak Ngudi Rejeki maupun Dewi Sri mempunyai kegiatan yaitu mengadakan pertemuan rutin dengan penyuluh pertanian atau peternakan kecamatan Girimarto setiap satu bulan sekali. Dalam pertemuan tersebut dibahas berbagai permasalahan yang menyangkut masalah di bidang pertanian seperti masalah pupuk, bibit padi unggul dan lain-lain serta masalah di bidang peternakan seperti masalah penanggulangan penyakit, pemanfaatan kotoran sebagai pupuk, maupun masalah budidaya ayam.
LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-5-3
195
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011
Dalam budidaya ayam ini anggota kelompok tani ternak Ngudi Rejeki masih mengalami masalah dengan belum adanya pemberian pakan tambahan bagi ayam mereka. Salah satu alternatif pemberian pakan tambahan bagi ayam adalah dengan pemberian cacing tanah. Cacing tanah yang diberikan untuk campuran pakan ayam kampung dicincang dulu sampai halus kemudian dicampur dengan dedak padi atau makanan lainnya dan diaduk sampai tercampur benar (Palungkun, 1992). Cara budidaya yang mudah dan murah ini bisa diterapkan pada anggota kelompok tani ternak Ngudi Rejeki maupun Dewi Sri untuk mengatasi masalah pakan tambahan untuk ayam ini. Hampir 80 % dari anggota kelompok tani ternak tersebut bekerja serabutan dengan menjadi buruh mencangkul atau mengolah sawah orang lain dan sebagian lagi ada yang bekerja serabutan sebagai tukang bangunan. Dapat dikatakan bahwa tingkat pendapatan kedua anggota kelompok masih belum bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sebagian besar atau 90 % anggota kedua kelompok tani ternak mempunyai pekarangan kosong di rumahnya yang belum dimanfaatkan. Banyak anggota yang memelihara ternak ayam sebagai salah satu hewan peliharaan di rumah, tetapi mereka kesulitan dalam memberikan pakan tambahan bagi ayam mereka agar cepat pertumbuhannya. Dari pekarangan kosong yang belum termanfaatkan itu dapat digunakan sebagai tempat kandang cacing dan ditambah dengan kotoran ayam tadi yang bisa dibuat menjadi salah satu bahan untuk membuat media cacing tanah, maka hal ini bisa menjadi peluang bagi anggota kedua kelompok tani ternak tersebut untuk melakukan budidaya cacing tanah. Dalam setiap pertemuan rutin yang diadakan ini selalu didokumentasikan sehingga akan selalu tercatat segala kebutuhan dan keluhan dari para anggota kelompok tani ternak Ngudi Rejeki. Salah satu keluhan yang sering teridentifikasi adalah bagaimana memanfaatkan pekarangan kosong yang ada di sekitar rumah sehingga bisa bermanfaat. Eksistensi mitra dalam hal ini kelompok tani ternak Ngudi Rejeki maupun Dewi Sri yaitu semakin terpupuknya rasa persaudaraan diantara anggota sehingga kerukunan antar anggota semakin terjalin dengan baik sehingga berdampak positif terhadap perkembangan dari kedua kelompok tani ternak tersebut. Permasalahan mitra Kelompok Tani ternak Ngudi Rejeki dan Dewi Sri Desa Selorejo mempunyai mempunyai permasalahan yaitu : (1) Sebagian besar atau sekitar 90% anggota kedua kelompok anggota kelompok tani ternak tersebut memiliki pekarangan yang kosong yang belum termanfaatkan dan (2) Hampir 90% anggota kedua kelompok tani ternak memiliki ternak ayam dan mereka mengalami kesulitan untuk memberikan pakan tambahan yang mempunyai gizi yang tinggi. Untuk mengatasi masalah tersebut salah satu alternatif solusinya adalah dengan memanfaatkan pekarangan kosong yang dimiliki para anggota kelompok tani ternak tersebut dengan budidaya cacing tanah. Tempat untuk budidaya cacing tanah memerlukan tempat yang teduh, misalnya dibawah pohon yang rindang ataupun di emperan rumah. Apabila emperan di setiap rumah didirikan kandang cacing tanah ukuran kecil maka hal ini bisa mendorong kemajuan di bidang peternakan itu sendiri maupun di bidang ekonomi, karena selain bisa untuk dipakai sebagai pakan tambahan ayam kampung, cacing tanah ini juga laku dijual dengan harga yang tinggi. Belum banyak peternak cacing yang ada di daerah Girimarto ini, padahal permintaan akan cacing tanah masih merupakan peluang yang sangat besar untuk dikembangkan secara komersial. Bila sudah bisa diproduksi secara masal dengan dikoordinir maka cacing ini bisa laku dijual ke luar kota atau bahkan diekspor ke luar negeri. Dari masalah yang dihadapi, pengurus anggota kelompok tani ternak Ngudi Rejeki dan Dewi Sri serta tim pengusul bersepakat bahwa permasalahan yang harus segera ditangani yaitu pemanfaatan pekarangan kosong dengan budidaya ternak cacing tanah.
196
LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-5-3
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011
METODE Bahan dan alat Kandang Pembuatan kandang cacing tanah sebagai pemanfaatan pekarangan yang kosong layak untuk bisa diterapkan pada anggota kelompok tani ternak sebagai upaya memanfaatkan lahan yang tidak produktif. Pembuatan kandang dapat menggunakan bahan-bahan yang murah dan mudah didapat di lingkungan kita, antara lain bambu, rumbia, papan bekas, ijuk, genteng tanah liat dan lain-lain. Didalam kandang bisa dibuatkan rak-rak bertingkat sebagai tempat dari wadah-wadah pemeliharaan (Hardi, 2000). Materi yang diberikan pada pembuatan kandang cacing tanah juga langsung diberikan materi mengenai budidaya cacing tanah. Pembuatan kandang cacing tanah pada dua kelompok tani ternak ini menggunakan bahan dari bambu, selain mudah didapat harga dari bambu juga tergolong murah sehingga diharapkan setelah selesainya kegiatan ini para peserta kegiatan yang akan menekuni kegiatan budidaya cacing tanah tidak terbebani dengan pembuatan kandang. Alat yang digunakan antara lain : pukul, kawat, paku, gergaji dan lain-lain. Pada materi budidaya ternak cacing tanah, kandang yang telah selesai dibuat diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung yaitu di emperan belakang rumah. Tempat kandang cacing tanah diusahakan tidak terkena langsung sinar matahari karena cacing paling takut akan cahaya dan tergolong hewan nocturnal atau aktif di malam hari. Setelah bibit ditebar, rutinitas dari para peserta pelatihan adalah dengan memberi pakan cacing tanah dengan bubur kotoran sapi. Bubur kotoran sapi sendiri digunakan sebagai pakan ternak cacing karena selain mudah didapatkan di daerah sekitar, kotoran sapi mempunyai nilai nutrisi yang paling baik dibanding dengan kotoran lain sebagai pakan ternak cacing. Kotoran sapi yang akan digunakan sebagai pakan ternak cacing dipilh dari kotoran sapi yang sudah kering yang kemudian dicampur dengan air kemudian diaduk sampai rata dan berbentuk seperti bubur. Kotoran sapi yang masih baru harus dihindarkan karena kotoran sapi yang masih baru masih panas dan bila diberikan kepada cacing maka cacing tidak mau makan dan bisa berbahaya bagi cacing sendiri. Sebelum dan sesudah materi pembuatan kandang dan teknik budidaya cacing tanah para peserta diberi soal post test dan pre test untuk mengetahui kenaikan tingkat pemahaman mengenai teknik pembuatan kandang cacing tanah. Wadah pemeliharaan Untuk wadah pemeliharaan dapat digunakan barang-barang bekas yang mudah dan murah didapat seperti ember, kaleng, drum, karung, peti, plastik dan lain-lain (Hardi, 2000). Dalam pembuatan bak, perlu diperhatikan ukuran yang ideal yaitu tinggi 30 cm. Didalamnya diisi bahan sarang setinggi 20-25 cm. Kemudian bak diletakkan sedemikian rupa sehingga air yang berlebihan dapat keluar dari bak. Wadah pemeliharaan ini juga bisa diperoleh di toko-toko dengan mudah yaitu berupa nampan plastik dengan ukuran tinggi sekitar 30 cm. Pada praktek yang dilaksanakan oleh kedua kelompok tani wadah yang digunakan yaitu dengan menggunakan karung bekas yang telah dipotong setengahnya. Selain harganya murah, karung bekas ini juga lebih mudah dicari. Bahan sarang Bahan untuk sarang digunakan dari bahan-bahan yang murah dan mudah didapat disekitar kita, antara lain kotoran ternak, serbuk gergaji, serutan kayu, sekam, dedak padi,, rumput, dedaunan, kompos sampah, ampas singkong dan berbagai sisa-sisa hasil pertanian (Palungkun, 1995). Bahan sarang yang digunakan pada praktek pemeliharaan cacing tanah ini menggunakan kascing ataupun bekas cacing dengan harapan bahwa bibit cacing yang akan dipelihara nantinya akan langsung bisa beradaptasi dengan baik apabila menggunakan media kascing sebagai tempat hidupnya.
LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-5-3
197
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011
Pemilihan bibit calon induk Dalam beternak cacing tanah secara komersial digunakan bibit yang sudah ada karena diperlukan dalam jumlah yang besar. Namun bila akan dimulai dari skala kecil dapat pula dipakai bibit cacing tanah dari alam, yaitu dari tumpukan sampah yang membusuk atau dari tempat pembuangan kotoran hewan. Apabila media pemeliharaan telah siap dan bibit cacing tanah sudah ada, maka penanaman dapat segera dilaksanakan dalam wadah pemeliharaan. Bibit cacing tanah yang ada tidaklah sekaligus dimasukan ke dalam media, tetapi harus dicoba sedikit demi sedikit. Beberapa bibit cacing tanah diletakan di atas media, kemudian diamati apakah bibit cacing itu masuk ke dalam media atau tidak. Jika terlihat masuk, baru bibit cacing yang lain dimasukkan. Setiap 3 jam sekali diamati, mungkin ada yang berkeliaran di atas media atau ada yang meninggalkan media (wadah). Apabila dalam waktu 12 jam tidak ada yang meninggalkan wadah berarti cacing tanah itu betah dan media sudah cocok. Sebaliknya bila media tidak cocok, cacing akan berkeliaran di permukaan media. Untuk mengatasinya, media harus segera diganti dengan yang baru. Perbaikan dapat dilakukan dengan cara disiram dengan air, kemudian diperas hingga air perasannya terlihat berwarna bening (tidak berwarna hitam atau cokelat tua) (Palungkun, 1995). Pembuatan pakan ayam kampung dengan menggunakan cacing tanah Cacing tanah dapat digunakan sebagai pakan tambahan bagi ternak ayam kampung. Cacing tanah yang diberikan untuk campuran pakan ayam kampung dicincang terlebih dahulu sampai halus kemudian dicampur dengan dedak padi, bekatul atau makanan lainnya dan diaduk sampai tercampur benar (Palungkun, 1992). Sebelum dan sesudah materi pembuatan pakan ayam kampung dari cacing tanah para peserta diberi soal post test dan pre test untuk mengetahui kenaikan tingkat pemahaman mengenai teknik pembuatan pakan ayam kampung cacing tanah. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelatihan terhadap kedua kelompok tani ternak Desa Selorejo Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri berhasil meningkatkan kemampuan peserta. Hasil menunjukkan bahwa metode dan teknik pelatihan yang diterapkan berjalan dengan efektif. Terjadi peningkatan nilai pada kedua kegiatan yang telah dilakukan pada kedua kelompok tani ternak. Hasil dari nilai pelatihan pembuatan kandang dan budidaya cacing tanah kedua kelompok tani ternak disajikan dalam tabel 1. Tabel 1. Nilai kemampuan peserta pelatihan pembuatan kandang dan budidaya cacing tanah Materi Pembuatan kandang dan budidaya cacing tanah Rata-rata
Kelompok Ngudi Rejeki Dewi Sri
Nilai rata-rata Pre-test Post-test 39,28 70,00 33,60 70,00 36,44
70,00
Peningkatan 78,20% 108,33% 92,84%
Peserta pelatihan budidaya cacing tanah dari kedua kelompok tani sangat antusias dalam mengikuti kegiatan yang telah dilaksanakan. Budidaya cacing tanah merupakan hal yang sangat baru bagi kedua kelompok tani, sehingga peserta banyak yang belum tahu bagaimana budidaya cacing tanah. Dari hasil pelatihan yang dilaksanakan terlihat bahwa nilai pre test pelatihan pembuatan kandang dan budidaya cacing tanah Ngudi Rejeki dan Dewi Sri masingmasing yaitu 39,28 dan 33,60 sedangkan post test masing-masing kedua kelompok tani menunjukkan hasil yang sama yaitu 70. Perbandingan nilai yang diperoleh antara kelompok tani ternak Ngudi Rejeki dan Dewi Sri juga terjadi perbedaan kecenderungan. Peningkatan nilai materi pembuatan kandang dan
198
LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-5-3
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011
budidaya cacing tanah kelompok Ngudi Rejeki lebih rendah dibandingkan dengan kelompok Dewi Sri (78,20% vs 108,33%), meskipun nilai post test pada kedua kelompok sama. Hal ini terjadi karena nilai pre test kelompok Dewi Sri lebih rendah dari pada Ngudi Rejeki dan hasil post test menunjukkan hasil yang sama yang berakibat nilai peningkatan kelompok Dewi Sri terlihat lebih tinggi. Bila kedua kelompok dirata-ratakan maka terjadi kenaikan tingkat pemahaman sebesar 92,8%. Hal ini mengindikasikan bahwa pelatihan pembuatan kandang dan budidaya cacing tanah ini dapat diterima dengan baik oleh kedua kelompok tani tersebut. Peserta pelatihan sebagian besar tidak mengetahui bahwa cacing tanah bisa dibudidayakan dengan menggunakan kandang cacing tanah dan baru mengetahui bahwa cacing tanah dapat diternakkan. Hasil dari penilaian peserta pelatihan pembuatan pakan ayam kampung dari cacing tanah disajikan dalam tabel 2. Tabel 2. Nilai kemampuan peserta pelatihan pembuatan pakan ayam kampung dari cacing tanah. Kelompok
Materi Pembuatan pakan ayam kampung dari cacing tanah
Ngudi Rejeki Dewi Sri
Nilai rata-rata Pre test Post test 46,70 65,80 44,10 63,42
Rata-rata
45,4
64,61
Peningkatan 40,90% 43,81% 42,31%
Sementara pada materi pembuatan pakan ayam kampung dari cacing tanah menunjukkan peningkatan nilai pada kelompok Dewi Sri terlihat tinggi dibandingkan dengan kelompok Ngudi Rejeki (43,81 vs 40,90). Kelompok Ngudi Rejeki sebenarnya memperlihatkan nilai post test yang lebih baik dibandingkan kelompok Dewi Sri, tetapi karena nilai pre test kelompok Ngudi Rejeki juga lebih tinggi dari kelompok Dewi Sri maka peningkatan yang dialami oleh kelompok Ngudi Rejeki masih dibawah kelompok Dewi Sri. Bila nilai peningkatan dari kedua kelompok tani dirata-ratakan maka nilai yang dihasilkan dari peningkatan nilai yaitu sebesar 42,31%. Hal ini juga mengindikasikan bahwa para peserta mengetahui bahwa ayam kampung mau makan cacing tanah sehingga nilai pre test pembuatan pakan ayam kampung dari cacing tanah lebih tingggi dibandingkan dengan pre test pembuatan kandang dan budidaya cacing tanah. Minat para peserta untuk mengetahui tentang budidaya cacing tanah sangat tinggi dibandingkan dengan pembuatan pakan cacing tanah sendiri. Hal ini bisa dilihat dari hasil post test yang telah dilakukan yaitu 70 dibandingkan dengan 64,6. Para peserta banyak memberikan pertanyaan tentang budidaya cacing tanah sehingga peserta menjadi lebih tahu mengenai cacing tanah setelah melakukan praktek langsung SIMPULAN Studi disimpulkan bahwa budidaya cacing tanah masih merupakan hal yang baru bagi kedua kelompok tani yang ada di Desa Selorejo. Oleh karena itu dengan adanya kegiatan ini pemahaman peserta mengenai budidaya cacing tanah lebih meningkat dan mampu memanfaatkan pekarangan kosong yang ada di sekitar rumah untuk usaha budidaya cacing tanah. PERSANTUNAN Terima kasih diucapkan kepada Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah VI Semarang, Kementerian Pendidikan Nasional, Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DP2M), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional Republik
LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-5-3
199
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011
Indonesia yang telah mendanai kegiatan ini melalui Program Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) Tahun 2011. DAFTAR PUSTAKA Budiarti, Asiani, Palungkung, Roni. 1992. Cacing Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta. Julendra, Hardi. 2000. Penelitian Pakan Alternatif Unggas. Laporan Teknis Pusat Penelitian . LIPI.
200
LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-5-3
DAFTAR ISI Halaman Judul
i
Kata Pengantar
iii
Sambutan Ketua Panitia
iv
Sambutan Rektor Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
v vii
Daftar Isi
Keynote Speaker Sistem Penjaminan Mutu Penelitian di Perguruan Tinggi Ali Mursyid Wahyu Mulyono, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Univet Bantara Sukoharjo
xiii
Penelitian Bidang Pertanian dan Teknik 1.
2.
Penggantian Sebagian Jagung Menggunakan Onggok dan Onggokterfermentasi terhadap Kecernaan Protein Ransum Ayam Petelur Ali Mursyid Wahyu Mulyono, Ahimsa Kandi Sariri, dan Engkus Ainul Yakin ....................................................................................................................
1–6
Peningkatan Nutrien Silase Pennisetum Purpureum dengan Penambahan Berbagai Konsentrasi Asam Formiat Ahimsa Kandi Sariri, Ariana Soegiarti, dan Sugiyanto ..................................
7 – 12
3.
Ipoviola (Ubi Jalar Ungu) sebagai Susu Prebiotik : Kajian Penambahan Jenis Susu terhadap Sifat Kimia-Organoleptiknya A. Intan Niken Tari, Catur Budi H, Sri Hartati, dan Suparjono .........................
4.
5.
6.
13 – 22
Penentuan Pemakaian Dosis Gula Jawa dan Tepung Ketan dalam Pembuatan Dodol dari Kulit Pisang terhadap Selera Konsumen Catur Rini S, Agustinus Supriyono, Veronika Unun Pratiwi, dan Sari Handayani .............................................................................................................
23 – 29
Kajian Dosis Pupuk NPK dan Macam Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Sambiloto (Andrographis Paniculata Ness ). Sudarmi dan A. Intan Niken Tari ....................................................................
30 – 37
Antropometri, Volume dan Massa Segmen Tubuh Laki-Laki Etnik Jawa Suprapto dan Ainur Komariah .........................................................................
38 – 45
Penelitian Bidang Humaniora 7.
Kosakata Politik pada Pemilukada Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 dalam Surat Kabar Harian Solo Pos Edisi Juni dan Juli 2010 (Kajian Semantik Bahasa Indonesia) Dewi Kusumaningsih, Suparmin, Wiwik Darmini, Sri Wahono Saptomo, dan Titik Sudiatmi .............................................................................................
46 – 56
vii
8.
Analisis Terjemahan Film Inggris - Indonesia: Studi Kasus Terjemahan Film “Romeo And Juliet” (Kajian tentang Strategi Penerjemahan) Endang Dwi Hastuti, Nunun Tri Widarwati, Giyatmi, dan Ratih Wijayava...............................................................................................................
57 – 66
Bentuk Nama Dagang Berbahasa Inggris di Indonesia Giyatmi ................................................................................................................
67 – 75
10. Representasi Ideologi dalam Teks Lagu “Andai Aku Jadi Gayus”: Sebuah Analisa Wacana tentang Ketidakberdayaan Masyarakat Kecil terhadap Hukum Agustinus Supriyono, Veronika Unun Pratiwi, dan Sari Handayani ............
76 – 82
11. Konsep Domestication dalam Penerjemahan Buku Language, Context And Text: Aspects Of Language In A Social-Semiotic Perspective Karya M.A.K Halliday dan Ruqaiya Hasan Ratih Wijayava, Endang Dwi Hastuti, Giyatmi, dan Sihindun Arumi .........
83 – 91
12. Analisis Ketepatan Makna terhadap Perubahan Struktur Kalimat Aktif pada Bahasa Sumber menjadi Struktur Kalimat Pasif pada Bahasa Sasaran dalam Terjemahan Novel Harry Potter And The Order Of The Phoenix oleh Listiana Srisanti Nunun Tri Widarwati, Endang Dwi Hastuti, dan Arin Ariyanti ..................
92 – 102
9.
Penelitian Ilmu Sosial dan Ilmu Pendidikan 13. Analisis Discrepancy Antara Tingkat Harapan dan Kepuasan Pasien di Puskesmas Bendosari Kabupaten Sukoharajo Nuryani Tri Rahayu, Joko Suryono, dan Betty Gama ....................................
103 – 111
14. Tingkat Kepuasan Pelayanan Wisata Kuliner Galabo (Studi di Gladag Langen Bogan Solo) Henny Sri Kusumati dan Iwan Ristanto ..........................................................
112 – 119
15. Pengembangan Model Segmenting, Targeting dalam Membidik Pasar yang Jitu bagi Pasar Produk Unggulan UKM Kabupaten Sukoharjo Joko Suryono, Purwani Indri Astuti, dan Hariyanto ....................................... 120 – 132 16. Analisis Minat Siswa Kelas XII SMA Melanjutkan Studi ke Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Tahun 2010 (Studi Penelitian SMA di Sukoharjo) Agus Sudargono, Muh Husyain Rifai, dan Mulyono ....................................... 133 – 139 17. Pemanfatan Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Ditinjau dari Persepsi Siswa terhadap Konselor Awik Hidayati, Ismail, dan Joned Sudarmaji ................................................... 140 – 145 18. Pengembangan Tes Diagnostik dalam Program Komputer Suwarto dan Afif Afghohani ............................................................................... 146 – 155 19. Penerapan Lesson Study Di Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Utami Murwaningsih dan Andhika Ayu Wulandari ......................................
viii
156 – 163
20. Peran Serta Masyarakat dalam Mengembangkan Pariwisata Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Pranichayudha Rohsulina dan Muh. Husyain Rifai ........................................
164 – 167
21. Kajian Potensi Ekowisata Karst Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011 Muh Husyain Rifai, Agus Sudargono, dan Mulyono .......................................
168 – 172
22. Korelasi Status Ekonomi, Motivasi Belajar, dan Prestasi Belajar pada Mahasiswa Semester 6 Program Studi Bahasa Inggris Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Dipa Nugraha Suyitno, Veronika Unun Pratiwi, dan Sari Handayani ..........
173 – 178
Pengabdian Kepada Masyarakat 23.
24.
25.
Pengabdian Masyarakat Pelatihan Pembuatan Tepung Mokaf guna Meningkatkan Pendapatan Keluarga pada Posdaya di Kecamatan Polokarto Sri Hartati ..........................................................................................................
179 – 185
Modifikasi Kerupuk Rambak menjadi Snak Rambak Aneka Rasa Catur Budi Handayani, A. Intan Niken Tari, dan Sri Hartati ....................
186 – 190
Pelatihan Pengolahan Aneka Masakan dari Bahan Jamur Tiram Segar Nugraheni Retnaningsih, Catur Rini Sulistyaningsih, Sudarmi, dan Yos Wahyu Harinta ..................................................................................................
191 – 194
26.
Ibm Kelompok Tani Ternak Desa Selorejo Wonogiri Pemanfaatan Pekarangan untuk Usaha Budidaya Cacing Tanah melalui Sentuhan Ipteks Sederhana Engkus Ainul Yakin, Ali Mursyid Wahyu Mulyono, Ahimsa Kandi Sariri, dan Wisnu Tri Husodo ....................................................................................... 195 – 200
27.
Pengabdian Masyarakat Kelompok Warga Riskan Penderita Kanker dengan Pengobatan Herbal Daun Sirsak (Annona Muricata) di Desa Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Yos Wahyu Harinta dan Isyana Tri Astuti......................................................
201 – 208
28.
Diklat Jurnalistik dan Motivasi Mengelola Majalah Sekolah Mediasi pada OSIS SMA Negeri 1 Tawangsari Sukoharjo Betty Gama, Nuryani Tri Rahayu, Joko Suryono, dan Hariyanto ................ 209 – 214
29.
Pelatihan Broadcasting bagi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Univet Bantara Sukoharjo Sihindun Arumi dan Purwani Indri Astuti ...................................................... 215 – 221
30. English Conversation bagi Pedagang Souvenir Yoto Widodo dan Endang Dwi Hastuti ...........................................................
222 – 227
31. Pelatihan Pembuatan Proposal Penelitian Tindakan Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-Guru SDN Karangtalun I dan SDN Karangasem 2 Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen Cucu Siti Sukonsih ............................................................................................
228 – 231
ix
32.
Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-Guru Sekolah Dasar Negeri Dalangan 01 dan Sekolah Dasar Negeri Dalangan 02, Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo Yuliani Sri Widaningsih, Muslikh, Muhadi, dan Ira Pramudha Wardhani 232 – 236
33.
Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Wonogiri MH. Sri Rahayu, Cucu Siti Sukonsih, Toni Harsan, Sri Wahyuni, dan Devi Sri Giyanto ................................................................................................ 237 – 240
34.
Peningkatan Profesionalitas Guru dan Kualitas Proses Pembelajaran di SMP Negeri 2 Sukoharjo melalui Penerapan Kegiatan Lesson Study Dewi Susilowati, Utami Murwaningsih, Suwarno, dan Erika Laras A ........
241 – 246
Peningkatan Profesionalitas Guru dan Kualitas Proses Pembelajaran di SMA Veteran 1 Sukoharjo melalui Penerapan Kegiatan Lesson Study Afif Afghohani, Utami Murwaningsih, Andhika Ayu Wulandari, dan Januar Budi A ............................................................................................
247 – 252
35.
36.
Pelatihan Penulisan Surat Resmi Berbahasa Indonesia di Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Sukoharjo Wiwik Darmini, Dewi Kusumaningsih, Titik Sudiatmi, Suparmin, dan Bambang Trianto ................................................................................................ 253 – 257
37.
Ibm Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri Iwan Ristanto dan Ali Mursyid Wahyu Mulyono ..........................................
258 – 266
Pengolahan Nilai Mahasiswa dan Pelaporan Keuangan dengan Microsoft Ecxel Darsini dan Ainur Komariah ............................................................................
267 – 271
Ibm Sistem Administrasi Desa Berbasis Komputer Hariyanto dan Nuryani Tri Rahayu .................................................................
272 – 277
Penerapan Alat Pengering Sablon Plastik guna Meningkatkan Efisiensi Produksi Sablon Plastik ”Yudha” Mathilda Sri Lestari dan Rahmatul Ahya .......................................................
278 – 283
38.
39.
40.
Kegiatan ilmiah mahasiswa 41.
x
Aplikasi Pemipil Jagung Model Belt pada Kelompok Tani Ngudi Raharjo Dusun Kasian, Desa Kerja Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri Nanang Unggul Prasetyo, Eka Andika, Ahmad Sugiharto, dan Ainur Komariah ...........................................................................................................
284 – 288
42.
Briket Arang Limbah Industri Tepung Aren sebagai Bahan Bakar Alternatif Arwan Dwi Wardoyo dan Ainur Komariah ................................................... 289 – 294
43.
Penerbitan dan Pemasaran Buku ”24 Jam Menguasai Aksara Jawa” Bisri Nuryadi, Wahyu Al Hidayat Jati, dan Rohkhayati ..............................
295 – 299
44.
Peluang Bisnis Pemanfaatan Limbah Botol Plastik menjadi Aneka Souvenir Hajatan Diana Mustika Sari dan Dadang Setiyawan ................................................... 300 – 305
45.
Memanfaatkan Singkong menjadi Tepung Mocaf untuk Pemberdayaan Masyarakat Sumberejo Sri Sunarsi, Marcellius Sugeng A, Sri Wahyuni, dan Widiarti Ratnaningsih ………………………………………………………………….
306 – 310
xi
ISBN : 978-602-99172-5-3
Proceeding SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA Sukoharjo, 7 Desember 2011
RA
N
BA
N
G
N
NUS
A N TA
U
NI
RA
VE
E
U
R S I TA S V ET
Tema: Sistem Penjaminan Mutu Penelitian di Perguruan Tinggi
SU
KOHARJO
Team Review: Dr. Ir. Ali Mursyid Wahyu Mulyono, M.P Purwani Indri Astuti, S.S., M.Hum Suprapto, S.T., M.Eng Utami Murwaningsih, S.Pd., M.Pd Ir. A. Intan Niken Tari, M.P
Editor: Ratih Wijayava, S.Pd., M.Hum. Ainur Komariah, S.T.
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO 2011