Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 31, Nomor 2 April – Juni 2016
IbM Kelompok Tani Kambing Rakyat untuk Introduksi Teknologi dan Strategi Pembentukan Sistem Lumbung Pakan Ternak Sri Wigati, Eko Wiyanto dan Maksudi Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Jambi ABSTRAK Peternakan kambing rakyat milik Kelompok Tani Guyub dan Kelompok Wanita Tani Melati di desa Pondok Meja merupakan peternakan kambing yang terintegrasi dengan usaha tanaman karet rakyat. Integrated farming system tersebut sangat menguntungkan karena dari hasil penelitian diketahui bahwa daun karet merupakan sumber hijauan pakan yang mempunyai kualitas baik dan sangat potensial sebagai sumber hijauan pakan ternak kambing. Selain kualitasnya yang sangat baik, ketersediaan hijauan pakan daun karet juga sangat berlimpah dan juga dapat tersedia hampir sepanjang musim. Namun demikian, terkait dengan adanya ketidak pastian perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini, yaitu ketidak teraturan terjadinya pergantian musim, terjadinya musim kemarau yang terlalu panjang dan musim hujan yang terus-menerus, maka timbul permasalahan dalam penyediaan hijauan pakan ternak yang dapat mengakibatkan penurunan produktivitas ternak. Pada musim kemarau panjang menyebabkan ketersediaan hijauan pakan menjadi langka, sementara itu pada musim hujan yang terus- menerus menyebabkan tersedianya hijauan pakan yang sangat berlimpah, namun membawa potensi gangguan kesehatan ternak dan terkendala hujan dalam mendapatkannya. Melalui kegiatan ini diintroduksikan pemanfaatan hijauan pakan daun karet untuk kambing, dan cara pengawetan hijauan daun karet dalam bentuk hay dengan penerapan suatu teknologi tepat guna yang sederhana, yaitu pengawetan hijauan daun karet dengan pengeringan di bawah sinar matahari. Dari hasil kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa cara pengawetan hijauan pakan daun karet dan daun beserta ranting karet dalam bentuk hay sangat mudah diadopsi oleh peternak. Hay daun karet mempunyai kualitas yang baik sebagai sumber hijauan pakan ternak dengan kandungan kimia pakan sebesar 83,69%BK; 95,92%BO; 18,12%PK; 5,72%LK dan 32,78%SK, dan pada hay daun beserta ranting karet sebesar 79,09%BK; 95,64%BO; 16,28%SK; 5,43%LK dan 35,91%SK. Hay tersebut dapat disimpan dalam waktu lama dengan kualitas yang tetap baik, disukai ternak (palatabilitas tinggi) dan dapat dibuat dalam jumlah yang sangat banyak sehingga dapat menjadi suatu strategi pembentukan sistem lumbung pakan ternak. Lumbung pakan yang terbentuk selanjutnya dapat digunakan untuk mengatasi masalah pakan dimusim kemarau panjang dan mengatasi masalah pakan dan penyakit ternak pada musim hujan yang terus menerus. Kata kunci : Hay Daun Karet, Integrasi Kambing - Karet, Pengawetan Pakan ; Lumbung Pakan
PENDAHULUAN Ketersediaan hijauan pakan merupakan faktor utama dan sangat penting dalam mendukung tercapainya produktivitas ternak yang maksimal yang selanjutnya dapat mendukung usaha pengembangan ternak ruminansia, termasuk kambing. Secara alamiah, peternakan kambing rakyat milik Kelompok Tani Guyub dan Kelompok Wanita Tani Melati
di desa Pondok Meja diberkahi dengan sumber hijauan pakan, khususnya daun karet (Hevea brasiliensis) yang sangat berlimpah dan relatif tersedia sepanjang tahun. Daun Karet lazim digunakan sebagai hijauan pakan utama (basal feed) ternak kambing, yaitu menempati proporsi 50-100% dari total hijauan pakan yang diberikan setiap hari. Hasil penelitian terkini (Wigati et al., 2014a dan 2014b) menunjukkan bahwa
IbM Kelompok Tani Kambing Rakyat Untuk Introduksi Teknologi dan Strategi Pembentukan Sistem Lumbung Pakan Ternak 20
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
daun karet mempunyai potensi sebagai herbal nutrisi untuk ternak kambing, yaitu mempunyai kualitas yang baik sebagai sumber hijauan pakan (31,77% BK, 95,26% BO, 20,21% PK, 5,17% LK, 25,94% SK, 43,88% BETN, 40,88% UDP dan 1,90 Mcal ME/kg BK) dan mempunyai efek anthelmintik (obat cacing alamiah) untuk ternak kambing, dan daun karet ternyata juga sangat disukai ternak kambing. Berdasarkan potensi herbal nutrisi dan ketersediaan dari daun karet, maka terintegrasinya usaha peternakan kambing dengan usaha tanaman karet di wilayah desa Pondok Meja menjadi suatu sistem integrasi (integrated farming system) yang sangat menguntungkan dan sangat potensial dalam mendukung perkembangan usaha peternakan kambing rakyat tersebut. Namun demikian, terkait dengan adanya ketidak pastian perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini, maka timbul permasalahan dalam penyediaan hijauan pakan ternak yang dapat mengakibatkan penurunan produktivitas ternak. Pada musim kemarau panjang menyebabkan ketersediaan hijauan pakan menjadi langka, sementara itu pada musim hujan yang terus-menerus menyebabkan tersedianya hijauan pakan yang sangat berlimpah, namun membawa potensi gangguan kesehatan ternak dan terkendala hujan dalam mendapatkannya. Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka suatu usaha penerapan teknologi sederhana dalam pengawetan hijauan pakan lokal, dalam hal ini khususnya hijauan daun karet, penting untuk diperkenalkan dan dipraktekan. Sudah banyak bukti bahwa memberi contoh langsung suatu penerapan iptek di lapangan merupakan cara yang paling efektif untuk mengajak dan selanjutnya mendorong peternak untuk mengaplikasikan teknologi tersebut sendiri atau secara berkelompok.
Volume 31, Nomor 2 April – Juni 2016
METODE PELAKSANAAN Introduksi Teknologi Tepat Guna Pengawetan Daun Karet Teknologi pengawetan hijauan pakan daun karet yang diperkenalkan dan dilaksanakan ini adalah teknologi sederhana yang mudah dilaksanakan dan sangat tepat guna untuk kondisi peternakan rakyat. Teknologi tersebut adalah teknologi pengawetan hijauan pakan dengan cara pengeringan di bawah sinar matahari selama ± 4 hari atau disesuaikan waktunya tergantung pada tebal tipisnya hamparan daun yang akan dikeringkan serta intensitas dan lama cahaya matahari yang ada. Teknologi ini sudah diterapkan sebelumnya pada hijauan pakan daun ketela pohon (cassava) di daerah Gunung Kidul, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (Wigati, 2008; Unpublished). Hasil pengawetan hijauan pakan daun ketela pohon dengan teknologi pengeringan di bawah sinar matahari ini juga telah terbukti menghasilkan hijauan pakan yang dapat disimpan lebih dari 10 bulan dengan kualitas pakan yang masih tetap baik, dan efeknya terhadap performan ternak yang tetap baik ketika dicobakan secara langsung (in vivo) pada ternak kambing. Cara Pengawetan Hijauan Pakan Daun Karet dengan Pengeringan Sinar Matahari 1. Sediakan daun karet dalam jumlah besar, dan pisahkan daun karet dari batang- batang karet yang tidak dimakan ternak, hanya ambil daun karet dan ranting- rantingnya yang muda saja (edible portion ). 2. Hamparkan daun-daun karet yang telah dipilih tersebut diatas terpal plastik yang cukup luas (4x6 m2), sehingga memungkinkan ketebalan hamparan yang ideal (tumpukan daun tidak terlalu tebal), dan daun dapat dikeringkan oleh sinar matahari dengan baik. 3. Hindari terjadinya browning reaction, yang dapat menyebabkan daun menjadi
IbM Kelompok Tani Kambing Rakyat Untuk Introduksi Teknologi dan Strategi Pembentukan Sistem Lumbung Pakan Ternak 21
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
coklat busuk (Lanas dalam istilah bahasa Jawa), dengan mengatur ketebalan tumpukan/ hamparan daun dan membalik-balikan tumpukan pada siang dan sore hari sebelum penjemuran pada hari tersebut berakhir. 4. Pada akhir penjemuran hari pertama, tumpukan daun bisa dikumpulkan disatu sisi terpal dan ditutup dengan bagian terpal yang lain, dan pastikan penutupan dapat menjaga kekeringan daun di dalam terpal dari kemungkinan air hujan atau air dari sumber lain. 5. Ulangi proses penjemuran dan langkah 4 sampai penjemuran hari ke 4 atau bisa dipercepat atau diperpanjang tergantung dari hasil
Volume 31, Nomor 2 April – Juni 2016
proses pengeringan tersebut. Tebaltipis hamparan, intensitas dan lama penyinaran matahari akan menentukan cepat lambatnya proses pengeringan. 6. Proses pengeringan diaanggap selesai apabila daun-daun yang telah dikeringkan tersebut tidak menimbulkan rasa panas (hangat) di tangan saat dimasukan ke dalam karung. Cara ini dipakai di lapangan untuk memperkirakan terjadinya penurunan kadar air daun yang sudah mendekati sempurna sehingga kualitas daun kering yang dihasilkan akan tetap baik dan umur penyimpanan menjadi lebih lama (tidak berjamur).
Gambar 1. Proses pengawetan hijauan daun karet dalam bentuk hay Cara Penyimpanan Hijauan Pakan Daun Karet yang Telah Dikeringkan : 1. Masukan daun karet kering yang telah selesai dari proses penjemuran di bawah sinar matahari tersebut ke dalam karung-karung plastik. 2. Cek terhadap kesempurnaan pengeringan (kadar air serendah mungkin, <5%) dengan cara memasukan tangan ke dalam karung penyimpanan, bila tidak timbul rasa
hangat pada tangan, pengeringan dianggap telah cukup baik. 3. Tutup karung dengan cara mengikat pada ujungnya dengan menggunakan tali Simpan karung-karung hijauan pakan tersebut di tempat yang terlindung dari air hujan atau kalau memungkinkan dapat terhindar dari udara terbuka agar umur penyimpanan dapat lebih lama.
Gambar 2. Penyimpanan hay daun karet dan hay daun karet beserta rantingnya
IbM Kelompok Tani Kambing Rakyat Untuk Introduksi Teknologi dan Strategi Pembentukan Sistem Lumbung Pakan Ternak 22
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 31, Nomor 2 April – Juni 2016
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Evaluasi kualitas dan palatabilitas hay daun karet Hasil analisis komposisi kimia pakan hay daun karet dan hay daun beserta
ranting karet yang masih baru dan yang telah disimpan selama satu dan dua bulan, juga komposisi daun karet segar sebagai pembanding disajikan pada Tabel berikut.
Jenis Hijauan Pakan
%BK
%BO
%PK
%LK
%SK
Daun karet segar
37,97
95,39
17,17
6,95
31,60
Hay daun karet baru Hay daun-ranting karet baru Hay daun karet 1 bln Hay daun-ranting karet 1 bln Hay daun karet 2 bln Hay daun-ranting karet 2 bln
83,69 79,09 80,00 80,24 85,52 83,71
95,92 95,64 95,82 95,84 95,79 96,09
18,12 16,28 18,39 16,35 17,25 17,79
5,72 5,43 5,65 4,61 5,42 4,09
32,78 35,91 36,27 34,79 31,55 32,18
KESIMPULAN Berdasarkan evaluasi palatabilitas dapat diketahui bahwa ternak kambing sangat menyukai hay daun karet maupun hay daun beserta ranting karet, atau
dengan kata lain, hijauan pakan daun karet dalam bentuk hay ini mempunyai palatabilitas yang tinggi pada ternak kambing seperti yang terlihat pada gambar- gambar berikut.
Gambar 3. Evaluasi palatabilitas hay daun karet dan hay daun beserta ranting karet Cara pemberian hijauan pakan yang telah diawetkan pada ternak : Hijauan pakan dalam bentuk kering biasanya mudah diterima oleh ternak kambing. Pemberian hijauan kering ini bisa sebanyak 30-100% dari kebutuhan hijauan pakan ternak, namun jumlah pemberian bisa menjadi lebih sedikit karena bahan kering (BK) hijauan yang telah diawetkan ini juga jauh lebih tinggi dari hijauan segar. DAFTAR PUSTAKA Wigati, S. 2008. Pemanfaatan Daun Cassava Kering sebagai Bahan Pakan dan Pakan Pengendali Infestasi Parasit gastro-intestinal Anak Kambing Bligon. Penelitian Disertasi, Program Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Wigati, S., M.Maksudi dan A. Latief. 2014. Analysis of Rubber Leaf (Hevea brasiliensis) Potency as Herbal Nutrition for Goats. In: Proceedings of the 16th AAAP Animal Science Conggress Vol. II. 10-14 November 2014, Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia. pp. 497500 Wigati, S., M.Maksudi, A. Latief and E. Wiyanto. 2014. Tannin Anthelmintic Doses, Metabolizable Energy and Undegraded Protein Contents of Rubber Leaves (Hevea brasiliensis) as Herbal Nutrition
IbM Kelompok Tani Kambing Rakyat Untuk Introduksi Teknologi dan Strategi Pembentukan Sistem Lumbung Pakan Ternak 23
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
for Goats. In: Proceedings of the 6th ISTAP, International Seminar on Tropical Animal Production : Integrated Approach in Developing Sustainable Tropical Animal Production.
Volume 31, Nomor 2 April – Juni 2016
October, 20-22, 2015. Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia. Part II, pp.: 151-155.
IbM Kelompok Tani Kambing Rakyat Untuk Introduksi Teknologi dan Strategi Pembentukan Sistem Lumbung Pakan Ternak 24