IbM ENGLISH MATH FOR KINDERGARTEN STUDENTS BAGI GURUGURU PAUD NURUL ILMI SEMARANG Ririn Ambarini1) FPBS, Universitas PGRI Semarang
[email protected] ABSTRAK Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan model pembelajaran English Math for Kindergarten Students bagi guruguru PAUD Nurul Ilmi di Kecamatan Tembalang Semarang. Tujuan utama Pengabdian ini guru dapat menerapkan pemahaman dan implementasi pembelajaran bilingual yaitu English Math for Kindergarten Students dalam aktifitas pembelajaran sehingga mampu memaksimalkan output dari peserta didik dalam menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi yang menyenangkan. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program ini meliputi pelatihan, ceramah, tanya jawab, dan diskusi, praktek mengajar serta lembar kerja yang merupakan output peserta dari pelatihan ini.
Kata Kunci: English Math, Kindergarten Students, Pembelajaran. Pendahuluan Masa anak usia dini sering disebut dengan istilah “golden age” atau masa emas. Pada masa ini hampir seluruh potensi anak mengalami masa peka untuk tumbuh dan berkembang secara cepat dan hebat. Perkembangan setiap anak tidak sama karena setiap individu memiliki perkembangan yang berbeda. Makanan yang bergizi dan seimbang serta stimulasi yang intensif sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut. Apabila anak diberikan stimulasi secara intensif dari lingkungannya, maka anak akan mampu
menjalani
tugas perkembangannya dengan baik (Abdulhak, 2003;
Hidayati, 2010). Orientasi hidup perlu ditumbuhkan semenjak dini, sehingga ia belajar menimbang dan menilai. Orientasi yang mengakar semenjak dini inilah yang diharapkan menjadi daya penggerak (driving force) bagi kehidupan kelak. Jika orientasi semenjak dini sudah bagus, maka masa remaja anak tidak perlu melalui
krisis identitas dan keguncangan jiwa. Sebab mereka telah menemukannya sebelum diri itu terasa sangat penting bagi mereka di masa remaja. Dan masa remaja tanpa krisis identitas inilah yang kita kenal sebagai identity foreclosure (Jalal, 2003). Oleh karena itu, selama proses pembelajaran di PAUD diperlukan media pembelajaran yang dapat membantu anak mengembangkan potensi dirinya. Adapun
pemilihan
media
pembelajaran
berdasarkan
berbagai
karakteristik perkembangan anak, maka guru harus mendesain program belajar bermedia yang sesuai untuk mengoptimalkan aspek-aspek perkembangan anak. berbagai stimulasi dalam pembelajaran yang digunakan bersifat konkret sesuai dengan fase perkembangan kognitif anak usia dini. Hal ini akan mempermudah mereka memahami intisari pengalaman-pengalaman baru yang dijumpai dalam lingkungannya dan mengintegrasikannya ke dalam struktur pemahaman yang sudah dipunyai sebelumnya (Lestariningrum, 2015). Hal ini apabila tidak benarbenar dididik sebaik mungkin, anak akan mengalami kemunduran dalam hal intelektualitas dan perkembangan lainnya termasuk perkembangan bahasa, membaca, dsb. (dalam Semiawan, 2003). Kegiatan kegiatan
pembelajaran
persiapan
untuk
mengenal belajar
hitungan berhitung.
dan
angka
Kegiatan
merupakan pembelajaran
disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Pada usia dini/anak usia TK adalah masa yang sangat strategis untuk mengenalkan berhitung, karena usia TK sangat peka terhadap stimulasi yang diterima dari lingkungan (Diknas, 2005; Abidin dkk, 2014). Oleh karena itu, tim pegabdi ingin memberikan pelatihan berupa implementasi pembelajaran bilingual English Math for Kindergarten Students bagi guru-guru PAUD Nurul Ilmi di kecamatan Tembalang Semarang. English Math for Kindergarten Students yang memuat bermacam-macam worksheet yang sangat bermanfaat bagi guru-guru terutama guru-guru PAUD untuk lebih meningkatkan potensinya dalam pengajaran bahasa Inggris untuk anak usia dini terutama dari segi pengucapan dan juga pemahaman materi serta pengembangan kognitif anak usia dini. Dengan pengucapan yang benar maka manfaat atau output yang diperoleh anak akan terbawa oleh mereka ke jenjang pendidikan selanjutnya
ataupun kelak di usia dewasa. Dengan dimilikinya kemampuan untuk pengucapan bahasa yang benar, maka hal ini akan menunjukkan seberapa baik pendidikan seseorang dalam hal ini adalah dari segi bahasa (Krashen, 1982; Krashen, 1991). Metode Pengabdian kepada masyarakat Ibm ini dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pelatihan, workshop dan pendampingan lapangan yang terbagi dalam (lima) tahapan secara sistematis dan berkesinambungan. Tiap tahapan diikuti oleh guruguru mitra PAUD Nurul Ilmi Semarang. Tahapan kegiatan akan berlangsung sebagai berikut: 1. Tahap I ( Tahap Penyampaian Materi) 2. Tahap II (Tahap Pelatihan) 3. Tahap III (Tahap Praktik Peer Teaching) 4. Tahap IV (Tahap Praktik Classroom Practice) 5. Tahap V (Tahap Diskusi & Refleksi Diri)
Hasil dan Pembahasan Ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditransfer kepada guru-guru PAUD Nurul Ilmi Kecamatan Tembalang Semarang adalah pelatihan
pembelajaran
bilingual English Math for Kindergarten Students bagi guru guru PAUD di Kecamatan Tembalang Semarang. Yang diajarkan dalam pelatihan di sini adalah Konsep Dasar pembelajaran bilingual English Math for Kindergarten Students, Teori penerapan pembelajaran bilingual English Math for Kindergarten Students yang termasuk didalamnya apa dan bagaimana pembelajaran bilingual English Math for Kindergarten Students yang diterapkan dalam kegiatan-kegiatan yang sangat memotivasi anak untuk berpartisipasi dalam pembelajaran bahasa. Tematema yang akan disampaikan dalam pelatihan ini adalah: (1) Add One, Add two; (2) Circle Ten; (3) Colour, Cound, and Add; (4) Count & Color; (5) Count and Color Dogs; (6) Count and Color Dragon Spots, Counting to Twenty; (7)Count, Colour, and Add Dogs; (8)Counting to Thirty; (9) Dinosaur Additon; (10),
Dinosaur Dots; (11) How Many Ducks in the Pond; (12) Easy Fruit Addition; (13) Fun with Fruit; (14) Green Addition; (15)Hallowween Count and Color; (16) Which Number is the Biggest; (17) Larger & Smaller Number (bear theme); (18) Largest & smallest number (Robot theme); (19) Let’s Count; (20) Number Match; (21) Number Sense Worksheet; (22) Number Words; (23) Pre Math; (24) Substracting from ten; (25) Thanksgiving addition with sums of 4 and 5 . Secara lebih spesifik transfer Ipteks dalam pelatihan PAUD Nurul Ilmi
bagi guru-guru
di Kecamatan Tembalang Semarang dalam pelatihan
pembelajaran bilingual English Math for Kindergarten Students dalam pembelajaran bahasa berupa pengetahuan yang harus dimiliki oleh para guru dalam pemahaman dan penerapan bagaimana pembelajaran bilingual English Math for Kindergarten Students dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa untuk lebih memaksimalkan potensi siswa dalam menguasai dan juga menggunakan bahasa Inggris sebagai alat untuk berkomunikasi.
Berdasarkan
realita dapat dilihat bahwa banyak guru kurang memahami apa dan bagaimana pembelajaran bilingual English Math for Kindergarten Students dapat meningkatkan kemampuan kognitif, pronunciation dan spelling guru-guru PAUD sehingga akan lebih membantu untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sesuai dengan standarisasi pronunciation dan spelling. Materi yang diberikan dalam pelatihan tersebut adalah: a. Konsep pembelajaran bilingual English Math for Kindergarten students. b. Teori penerapan pembelajaran bilingual English Math for Kindergarten students dalam pembelajaran bahasa sekaligus juga sebagai pembelajaran Matematika untuk anak usia dini c. Pelatihan penerapan pembelajaran bilingual English Math for Kindergarten students dalam pembelajaran bahasa melalui peer teaching yaitu praktek mengajar dengan sesama guru-guru PAUD Nurul Ilmi
di
Kecamatan
Tembalang. Target luaran dari program ini adalah bahwa guru-guru PAUD di Kecamatan Tembalang Semarang bisa memahami dan menerapkan pengetahuan
tentang pembelajaran bilingual English Math for Kindergarten students yang dapat meningkatkan kemampuan tidak hanya kemampuan mengajar bilingual tetapi juga pronunciation serta spelling guru-guru PAUD Nurul Ilmi sehingga mampu untuk memotivasi siswa untuk lebih berpartisipasi, kreatif dalam pembelajaran bahasa Inggris. Guru dapat menjadi lebih kreatif dalam menciptakan kegiatan-kegiatan pembelajaran bahasa Inggris melalui pembelajaran bilingual English Math for Kindergarten students sehingga siswa yaitu anak usia dini akan tidak merasa bahwa mereka sedang belajar bahasa Inggris karena objek yang ditampilkan menarik dan mungkin sebagian masih baru bagi mereka. Apabila semua sudah diterapkan
oleh guru, maka kesulitan belajar secara akademik,
sosial dan emosional yang di alami oleh siswa untuk memahami dan menguasai berbagai konsep materi pembelajaran akan dapat diatasi. Guru-guru PAUD di Kecamatan Tembalang Semarang memiliki salah satu kompetensi yang harus guru kuasai dilihat dari sudut paedagogik yaitu penggunaan berbagai pendekatan yang dapat memberikan support untuk proses pembelajaran anak di antaranya dapat menggunakan dan melaksanakan pembelajaran bilingual English Math for Kindergarten students. Dengan penerapan pembelajaran bilingual English Math for Kindergarten students sebagai salah satu bagian dari pembelajaran, maka diharapkan pendidikan yang tujuan utamanya mengembangkan potensi siswa agar dapat berkembang seoptimal mungkin akan terwujud. Oleh karenanya para guru-guru PAUD Nurul Ilmi di Kecamatan Tembalang diharapkan dapat melaksanakan pengetahuan tentang pembelajaran bilingual English Math for Kindergarten students dalam proses pembelajaran
sehingga
akan
meningkatkan
mutu
pembelajaran
dan
mengembangkan kemampuan motorik, sosial dan emosional siswa. Oleh karena itu, penyediaan pembelajaran bilingual English Math for Kindergarten students bagi pendidikan anak usia dini yang terfokus pada pengembangan daya Matematika berbasis pendidikan nilai merupakan bagian penting dalam penciptaan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas. Di permulaan siswa mengenal belajar, perlu pertimbangan pemberian kemampuan berfikir kritis dan kreatif yang dapat difasilitasi melalui pembelajaran Matematika.
Dengan demikian pembelajaran bilingual English Math for Kindergarten students dapat direkomendasikan kepada pendidik maupun orang tua akan dapat pula menciptakan suatu pondasi kognitif dan sikap yang kokoh dalam berfikir untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi (Mönks dkk, 1991; Santrock, 2002). Simpulan Tahun-tahun awal kehidupan anak merupakan tahap perkembangan berpikir yang optimal bagi anak. Dalam masa tersebut banyak perkembangan Matematika penting yang terjadi pada anak. Anak membangun kepercayaan tentang apa yang dimaksud dengan matematika, apa kegunaan mengetahui matematika, dan mengapa harus belajar matematika. Pandangan ini berpengaruh terhadap pemikiran anak, penampilan, sikap, dan pertimbangan tentang mempelajari matematika di tahun-tahun mendatang (Kamii, 2000; Soenaryo, 2003). Sumber daya manusia merupakan potensi besar bila dikelola dengan tepat sejak awal atau sejak usia dini. Pengelolaan sumber daya manusia sejak usia dini berpijak pada bagaimana memaksimalkan potensi anak sejak dini tanpa ada pemaksaan dimana pembelajaran dikemas dengan atmosfer yang menyenangkan dan menarik. Berdasarkan uraian di atas, pilihan materi yang tepat yang disesuaikan dengan usia anak yaitu pembelajaran bilingual English Math for Kindergarten Students yang disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan kebutuhan anak usia dini, sebagai salah satu materi dalam pendidikan anak usia dini sangatlah tepat. Pembelajaran bilingual English Math for Kindergarten Students membantu meningkatkan komunikasi bahasa siswa karena dalam kegiatan pembelajaran bilingual English Math for Kindergarten Students siswa akan terekspos untuk mengembangkan kemampuan berhitung dengan materi yang menarik disesuaikan dengan materi yang ada di Indonesia.
Saran Tujuan dari pembelajaran matematika untuk anak usia dini adalah untuk memberikan siswa kesempatan untuk siap menghadapi pengetahuan yang lebih
lanjut, ketrampilan-ketrampilan, dan sikap mereka terhadap Matematika. Sehingga akan tercipta siswa yang penasaran yaitu peserta didik yang aktif dengan berbagai pengetahuan, pengalaman hidup dan latar belakang individu. Sebuah komponen kunci dalam mengembangkan pembelajaran berhitung yang sukses yaitu dengan membuat koneksi ke latar belakang dan pengalaman tersebut (Lestari, 2011; Abidin dkk, 2014). Berhitung dapat didefinisikan sebagai kombinasi pengetahuan matematika, pemecahan masalah dan keterampilan komunikasi yang dibutuhkan oleh semua orang untuk berfungsi dengan sukses dalam dunia teknologi. Berhitung lebih dari mengetahui tentang angka dan operasi bilangan. Siswa belajar dengan melampirkan arti apa yang mereka lakukan dan perlu membangun makna mereka sendiri tentang matematika. Makna terbaik yang dikembangkan adalah ketika peserta didik menghadapi pengalaman matematika yang melanjutkan dari yang sederhana sampai yang kompleks dan dari konkret ke abstrak. Sebagai fasilitator pembelajaran, pendidik didorong untuk menyoroti konsep matematika sebagaimana yang terjadi dalam lingkungan sekolah TK dan dalam lingkungan rumah. Lingkungan belajar harus menghargai dan menghormati pengalaman semua siswa dan cara berpikir dari anak usia dini tersebut agar peserta didik merasa nyaman mengambil risiko intelektual, mengajukan pertanyaan dan memberi dugaan. Siswa perlu mengeksplorasi situasi pemecahan masalah dalam rangka mengembangkan strategi pribadi dan menjadi matematis melek. Pembelajaran English Math for kindergarten students tidak hanya memberi pengalaman siswa bagaimana berkomunikasi secara bilingual akan tetapi juga pengalaman matematika yang diperlukan pada saat mereka di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Output pembelajaran siswa akan maksimal apabila ditunjang salah satunya adalah kemampuan guru yang berkompeten pula. Oleh karena itu, pelatihan English Math for kindergarten students diharapkan dapat memberikan masukan dan juga sebagai acuan dalam pembelajaran Matematika secara bilingual yang dikemas untuk anak usia dini.
Daftar Pustaka Abdulhak, H. I. 2003. Konseptualisasi dan Pemetaan Tatanan Kebijakan serta Sistem dan Program Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia. Buletin PADU: Jurnal Ilmiah Anak Usia Dini. Edisi Khusus. Abidin dkk. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Interaktif Berbasis Android untuk Menumbuhkan Motivasi Belajar Anak Disleksia pada Materi Eksponensial di Kota Jambi. Edumatica vol. 04. No 02. Oktober 2014. ISSN: 2088-2157. Pp. 66-76. Ahimsa, P. dan S. Heddy. 2008. Ilmuwan Budaya dan Revitalisasi Kearifan Lokal Tantangan Teoretis dan Metodologis. Pidato Rapat Senat Terbuka Dies Natalis ke-62 Fakultas Ilmu Budaya. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Contance Kamii. 2000. Pendidikan Nilai (KemandianSebagai Tujuan Pendidikan). Widiasarana Indonesia
Memasuki tahun 2000 Jakarta: PT. Gramedia
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda. Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini. Hidayati, Nurul. 2010. Bermain Khayal untuk Mengembangkan Dimensi Sosioemosi Anak-Anak Prasekolah. Jurnal INSAN. Vol. 12. No. 02. Agustus 2010. Pp: 104-112. Jalal, F. 2003. Perluasan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini. Buletin PADU: Jurnal Ilmiah Anak Usia Dini, 2(02): 20–21. Krashen, S. (1982). Principles and practice in second language acquisition. New York: Prentice-Hall. Krashen, S. (1991). Sheltered subject matter teaching. Cross Currents, 18, 183189. Lestari KW. 2011. Konsep Matematika Untuk Anak Usia Dini. Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal. Kementerian Pendidikan Nasional. Lestariningrum, Anik. 2015. Pemanfaatan Media Biji-bijian sebagai Sumber Belajar Bidang Pengembangan Matematika Pada Anak Usia Dini. Jurnal Efektor. ISSN: 2355-956x; 2355-7621. Jurnal Nomer 26. April Tahun 2015. Efektor.unpkediri.ac.id. pp: 12-18. Mönks, F. J., A. M. P., Knoers dan S. R. Haditono. 1991. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gadjah Mada University.
Padmonodewo, S. 2002. Alat Permainan dan Kegiatan Bermain: Orangtua bersama Anak (0–5 tahun). Buletin PADU: Jurnal Ilmiah Anak Usia Dini, (2). Santrock, J. W. 2002. Life-Span Development. Perkembangan Masa Hidup. Edisi Kelima. Jilid I. Jakarta: Erlangga. Soenaryo, S. F. 2003. Taman Indria dan Sejarah Taman Kanak-Kanak di Indonesia. Buletin PADU: Jurnal Ilmiah Anak Usia Dini. 2(02): 59–69. Sumintarsih. 2005. Kearifan Tradisional Masyarakat Pedesaan dalam Memelihara Lingkungan Alam Kabupaten Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata: Direktorat Tradisi. Semiawan, C. R. 2003. Pengembangan Rambu-Rambu Belajar Sambil Bermain pada Pendidikan Anak Usia Dini. Buletin PADU: Jurnal Ilmiah Anak Usia Dini, 2(1).
Tangerang, 2 Oktober 2015 No. Perihal
: 101/Full Paper-PKMCSR/IX/2015 Paper : Undangan Presentasi
Kepada Yth. Ririn Ambarini, S. Pd., M. Hum. Di tempat
Dengan hormat, Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas minat Bapak/Ibu/Saudara untuk berpartisipasi dalam Konferensi Nasional PKMCSR 2015. Berdasarkan hasil review yang telah kami lakukan, dengan ini kami menginformasikan bahwa full paper Bapak/Ibu/Saudara dengan judul :
“IBM ENGLISH MATH FOR KINDERGARTEN STUDENTS BAGI GURU-GURU PAUD NURUL ILMI SEMARANG” DITERIMA
Melalui surat ini kami mengundang Bapak/Ibu untuk dapat hadir mempresentasikan paper Anda tersebut dalam Konferensi Nasional PKM-CSR pada tanggal 21-22 22 Oktober 2015 di Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang. Demikian pengumuman ini kami sampaikan, atas perhatian dan partisipasi Bapak/ Ibu/Saudara, kami ucapkan terimakasih.
Hormat Kami, Panitia Konferensi Nasional PKMCSR
Ketua,
Dr. Endah Murwani, M.Si.
Sekretaris,
Stefanie, S. I. Kom., M. Si.