Vol.1 | No.1 | Oktober2015
Tunas Siliwangi
Halaman 82 - 91
MODEL PEMBELAJARAN SENI BUROK BAGI GURU-GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) 1
Fifiet Dwi Tresna PG-PAUD, STKIP Siliwangi Bandung E-mail: penulis
[email protected]
Abstrak Penelitian ini terfokus pada pembelajaran Seni Burok pada PAUD di Kabupaten Cirebon. Terkait dengan topik penelitian tersebut dikemukakan permasalahan sebagai berikut : bagaimana pelaksanaan model pembelajaran Seni Burok?, dan bagaimana desain model pembelajaran Seni Burok?. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan sebuah konsep etnopedagogik melalui model pembelajaran Seni Burok, dan desain model pembelajaran Seni Burok di PAUD Kab. Cirebon. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, peneliti mengamati fenomena yang terjadi pada pembelajaran Seni Burok. Adapun untuk memaparkan hasil penelitian digunakan metode deskriptif analisis. Sementara itu untuk menguraikan dan menganalisis mengenai konsep pembelajaran, materi pembelajaran, metode/strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru seni tari dalam mengangkat nilai-nilai tradisi di Cirebon ke dalam pembelajaran Seni Burok, dianalisis menggunakan pendekatan etnokoreologi. Hasil temuan berdasarkan pengamatan peneliti, guru-guru PAUD di Kabupaten Cirebon berhasil dalam melaksanakan pembelajaran seni melalui pendekatan etnopedagogik melalui seni tradisi yang mengangkat kearifan lokal. Indikasi keberhasilannya dapat ditilik dari: (1) minat siswa yang cukup tinggi dalam mengikuti pembelajaran, tanpa merasa terbebani dengan kerumitan materi, (2) potensi seni siswa dapat dikembangkan melalui pembelajaran, dan (3) pemahaman siswa terhadap nilai-nilai tradisi Cirebon mengalami peningkatan. Konsep etnopedagogik dalam pembelajaran Seni Burok menghasilkan aspek-aspek nilai budaya Sunda yaitu : Cageur, Waras, Ludeung, Silih Asah, Silih Asih, dan Silih Asuh. Selain itu desain model pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah jelas dan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran, karakteristik siswa dan bahan ajar yang digunakan. Evaluasi yang digunakan dalam proses pembelajaran ini yaitu mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa secara seimbang melalui kegiatan berkreasi Seni Burok. Kata kunci : pembelajaran, Seni Burok, PAUD
1. PENDAHULUAN
terkandung dalam seni tersebut. Mengapa demikian?
Pelaksanaan pendidikan seni (seni
Pembelajaran
yang
banyak
budaya) yang memuat seni tari, seni musik
dilakukan, terkadang hanya mengajarkan
dan seni rupa mempunyai peranan yang
tari bentuk dan tidak “mengupas dan
penting dalam pendidikan di sekolah, salah
mengolah” esensi nilai tradisi yang terekam
satunya adalah di PAUD. Dewasa ini
dan
banyak guru PAUD yang mengajarkan seni
Pembelajaran
tari di sekolah, namun ternyata hal ini
mengembangkan kemampuan psikomotor,
belum
sementara itu domain kognisi dan afeksi
memberi
pemahaman
yang
tidak
maksimal tentang nilai-nilai tradisi yang
82
termuat
terolah
dalam seperti
tari ini
maksimal.
tersebut.
hanya
Tentu
akan
saja
83
pengembangan domain kognisi dan afeksi
Indonesia. Berdasarkan hasil wawancara
yang didasarkan pada nilai-nilai kearifan
dengan guru-guru PAUD, se wilayah
lokal sangat diperlukan untuk membangun
Kabupaten Cirebon, diperoleh data bahwa
karakter dan identitas siswa. Oleh karena
sebagian besar guru merasa bingung saat
itu, sangat perlu guru-guru menguasai
harus mengajarkan pendidikan seni. Fokus
„Model Pembelajaran Seni Burok bagi
masalahnya yakni:
Anak Usia Dini di Kabupaten Cirebon‟.
a. Keterbatasan pengetahuan tentang seni
Menurut Joyce dalam Trianto (2007: 5). Model pembelajaran adalah suatu perencanaan
atau
digunakan
sebagai
suatu
pola
pedoman
yang dalam
tari di Jawa Barat; b. Keterbatasan kemampuan mengolah seni Indonesia sebagai bahan ajar; c. Keterbatasan
kemampuan
untuk
merencanakan pembelajaran di kelas atau
mengajarkan seni tari di Jawa Barat
pembelajaran
kepada siswa.
tutorial
menentukan
dan
untuk
perangkat-perangkat
Padahal pembelajaran seni tari di
pembelajaran, termasuk di dalamnya buku-
sekolah bertujuan untuk dapat membantu
buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-
“menumbuhkan perkembangan kognitif,
lain.
afektif dan psikomotor siswa” (Masunah,
Setiap
mengarahkan
model kita
ke
pembelajaran dalam
desain
2003:
245).
Idealnya,
dalam
sebuah
pembelajaran untuk membantu peserta
pembelajaran, potensi kognitif, afektif, dan
didik sedemikian rupa sehingga tujuan
psikomotor siswa dapat dikembangkan
pembelajaran tercapai. Tentu saja model
secara seimbang, dengan demikian siswa
pembelajaran ini tidak sepenuhnya salah
dapat menjadi individu yang kreatif pula.
atau tidak bermanfaat untuk pelestari seni
Berdasarkan
diskusi
yang
telah
tradisi, hanya saja model pembelajaran ini
dilakukan tim, maka diperoleh kesepakatan
dirasakan
sebagai
bahwa cara yang paling efektif untuk
pembentuk karakter dan identitas siswa
memulai penanaman nilai yakni dengan
yang berakar dari tradisinya.
cara mengadakan pelatihan kepada para
kurang
maksimal
Salah satu hal yang perlu diantisipasi segera
yakni
peningkatan
kompetensi
guru PAUD melalui seni tari. Kami beranggapan,
dengan
mengadakan
paedagogis guru PAUD. Terkait dengan
pelatihan bagi tiga puluh (30) orang guru
perubahan kurikulum, terjadi kegelisahan
PAUD, maka dalam satu tahun minimal
yang dirasakan oleh guru-guru PAUD di
600 siswa akan memperoleh pemahaman
Tunas Siliwangi
Vol.1, No.1, Oktober 2015: 82-91
84
mendalam mengenai nilai-nilai budaya
2. METODE PENELITIAN
tradisinya melalui pembelajaran seni tari.
Mengamati dan menyaji (Kurikulum
Ratio ini didapatkan dari perhitungan: 1
2013) seperti halnya apresiasi dan kreasi
orang guru mengajar 20 siswa (1 kelas),
(KTSP)
maka dari 30 orang guru akan dapat
kompetensi
yang
mencetak 600 siswa yang memahami nilai
memerlukan
analisis
tradisinya. Apabila guru tersebut mengajar
Pengalaman terpetik dari lapangan dalam
selama 5 tahun, berarti dalam 5 tahun
pendidikan seni tari adalah tidak adanya
mendatang akan diperoleh 3.000 siswa
relevansi antara kedua kompetensi tersebut.
yang mempunyai identitas budaya. Dengan
Bahkan, para siswa mencari sendiri pelatih
potensi 3.000 siswa yang beridentitas
tari
budaya Indonesia, maka secara tidak
baru. Oleh karena itu kegiatan workshop
langsung ketahanan budaya akan lebih kuat
berlangsung dalam dua tindakan.
dan terbina.
a.
dalam
seni
tari
adalah
berbeda yang
dua yang
berlainan.
untuk menampilkan kreasi tari yang
Kajian
etnokoreologi
sebagai
alat
Sasaran kegiatan ini adalah guru-guru
analisis seni Burok dan relevansinya
PAUD yang tergabung dalam Musyawarah
untuk implementasi pada kurikulum
Guru Mata Pelajaran PAUD di Kab
2013.
Cirebon. Pada tahap pelatihan materi model pembelajaran
Seni
sejumlah
orang
30
Burok guru
b.
melibatkan PAUD
se
Model pembelajaran Seni Burok di Kab Cirebon.
c.
Pendampingan
pembelajaran
Seni
Kabupaten Cirebon.
Burok oleh para instruktur pada guru-
Adapun target luaran yang ingin dicapai
guru PAUD di Cirebon.
adalah sebagai berikut. a.
b.
Penelitian ini dilaksanakan kepada
Terbinanya kemampuan guru dalam
guru-guru PAUD yang tergabung dalam
mengolah bahan ajar seni tari di Jawa
Musyawarah
Barat.
(MGMP) PAUD di Kabupaten Cirebon.
Guru
Mata
Pelajaran
Terbinanya kemampuan guru dalam menyusun metodologi pengajaran seni Indonesia.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Seni Burok sebagai bahan ajar Seni Cirebon
Burok dikenal
dalam sebagai
masyarakat alat
atau
kendaraan untuk mengusung anak sunat
Tunas Siliwangi
Vol.1, No.1, Oktober 2015: 82-91
85
pada prosesi arak-arakan. Burok juga
gerakan mincid dan galeong. Gerak
merupakan visualisasi bentuk seekor Kuda
mincid ke kiri dan ke kanan.
Sembrani yang bersayap, berkepala seorang wanita
berparas
cantik.
Nama
3.
Peran Macan
Burok
Peran macan ini merupakan peran
diambil dari kata Buraq kendaraan Nabi
pendukung dari Burok. Gerak yang
Muhammad SAW dalam peristiwa Isra
dilakukan yaitu menyerupai binatang
Miraj. Hal ini dimaknai untuk ngalap
macan, yang kuat dan berani.
berkah dari peristiwa tersebut.
4.
Peran Singa
Beberapa unsur pertunjukan yang
Dihadirkannya peran ini agar suasana
dapat dijadikan bahan pembelajaran di
prosesi pertunjukan semakin meriah
kelas diantaranya : (1) peran-peran yang
dan menarik perhatian penonton.
terdapat dalam seni Burok; (2) makna
5.
Peran Monyet/Gerandong
kostum yang dipakai oleh penari; (3) pola
Karakteristik peran ini tidak jauh
lantai yang terdapat dalam pertunjukan seni
dengan peran singa yang berperan
Burok; (4) nilai pendidikan yang termuat
melindungi Burok dari roh jahat.
dalam seni Burok.
Dari berbagai peran yang dibawakan
(1). Peran-peran yang terdapat dalam seni
oleh siswa tadi, dapat dibuktikan bahwa
Burok diantaranya :
bergerak atau mengeksplorasi gerak tidak
1.
Peran Topeng Rahwana
hanya ditentukan oleh tari bentuk saja,
Dalam peran topeng Rahwana ini,
yang notabene membosankan. Berbagai
geraknya gagah. Pola tarian berpusat
peran
pada kaki, misalnya gerak mincid.
aktivitas dan kreativitas siswa dalam
Dalam peran ini siswa mengibaratkan
berkreasi. Hasil dari tarian tersebut yang
sebagai seorang raksasa yang gagah
masing-masing mempunyai nilai kehidupan
perkasa.
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
Peran Burok
hari siswa, dalam pembentukan sikap,
Ini merupakan peran yang utama
pemahaman nilai kehidupan dalam tahap
dalam sebuah pertunjukan. Sementara
perkembangan menuju kedewasaan sesuai
topeng-topeng yang lainnya hanya
dengan yang diharapkan. Selain itu pula
merupakan
siswa memiliki konsep pahlawan ideal
2.
Gerakan
peran yang
pendamping.
dilakukan
Burok
yang
dipilih
juga
memancing
yang muncul dari kultur masyarakatnya sendiri.
Tunas Siliwangi
Vol.1, No.1, Oktober 2015: 82-91
86
(2) Makna yang terkandung dalam kostum
datang dari belakang. Makna dan nilai yang
yang dipakai oleh para penari seni Burok.
terkandung
Kostum yang dikenakan oleh penari
dalam
peran
monyet
melindungi Burok dari roh jahat.
dengan peran Burok berwarna kuning.
(3) Pola lantai yang terdapat dalam
Makna warna kuning dalam masyarakat
pertunjukan seni Burok;
Cirebon yakni keceriaan dan sekaligus kemakmuran.
Makna
dan
nilai
yang
Pertunjukan seni Burok dilakukan dengan
cara
arak-arakan.
Dengan
terkandung dalam kostum yang digunakan
demikian peluang untuk mengolah pola
oleh
menggambarkan
lantai masing-masing peran dalam seni
tentang proses keseimbangan antara yang
Burok dapat lebih maksimal. Urutan peran
baik dan yang jahat.
dalam
peran
Rahwana
Makna dan nilai yang terkandung dalam kostum yang digunakan oleh peran
struktur
penyajian
seni
Burok
memiliki makna yang bisa dikaji dalam proses pembelajaran.
Burok menggambarkan seseorang yang
Dalam struktur pertunjukan Seni
menuju perjalanan kedewasaannya serta
Burok adanya sebuah komunikasi antara
sehat secara jasmani dan rohani. Ini terlihat
manusia dengan sang pencipta, interaksi
dari gerakan dinamis, namun memiliki
interaksi emosional antara pemain dan
makna yang dalam. Posisi Burok di tengah
penonton.
sebagai posisi yang sentral dijaga oleh
Cirebon inilah yang terjadi juga dengan
bagian depan dan belakang, ini juga
Burok yang dipelajari di sekolah. Koleksi
dimaknai sebagai kendaraaan yang suci
fakta menunjukkan bahwa isi dari prosesi
terhadap anak sunat agar dapat terbang
khitanan yang terdapat dalam fungsi Seni
(mempunyai jabatan) menyangkut dengan
Burok merupakan proses inisiasi seorang
derajat dirinya dan memiliki catatan agar
laki-laki
harapan orang tua yang telah membekali
Sedangkan Burok merupakan penjelmaan
terlaksanakan.
kekuatan
Makna dan nilai yang terkandung
Kepercayaan
menuju
ke
sekaligus
masyarakat
tingkat
pelindung
dewasa.
bagi
masyarakat.
dalam peran macan yaitu menggambarkan seorang anak yang memiliki jiwa yang kuat
(4) Nilai pendidikan yang termuat dalam
dan pemberani. Makna dan nilai yang
seni Burok.
terkandung dalam peran singa yaitu untuk melindungi Burok dari bahaya yang akan
Tunas Siliwangi
Vol.1, No.1, Oktober 2015: 82-91
87
Nilai-nilai
kearifan
lokal
yang
pemberani.
Sehingga
tumbuh
dikemas melalui metodologi pengajaran
sebagai seseorang yang memiliki
yang dijabarkan sebagai berikut.
jiwa kesatria.
a. Cageur, merupakan hidup dalam
d. Silih
asah
(saling
keadaan sehat jasmani. Ini terlihat
mempelajari
pada peran Burok yang memiliki
kearifan lokal ke dalam proses
fungsi sebagai tunggangan anak
pembelajaran Seni Burok yang ada
khitanan
di lingkungan sekitar. Dalam proses
dalam
upacara
pembersihan diri menuju proses
pembelajaran
kedewasaannya (proses disunat).
berdiskusi,
b. Waras, merupakan hidup dalam
dan
belajar)
ini
mengangkat
siswa
serta
mengemukakan
saling saling
pendapatnya.
keadaan
sehat
rohani.
Untuk
Sehingga satu sama lainnya saling
menjadi
seorang
yang
dewasa
belajar dan mempelajari seni Burok.
diperlukan kekuatan sehat secara
e. Silih asuh (saling menjaga) dalam
rohani. Secara symbolik kultural hal
melestarikan
ini untuk menghadirkan seorang
Burok. Dalam proses pembelajaran
laki-laki
ini merupakan tahap pelestarian
yang
memiliki
kesempurnaan dalam hidup.
seni
pertunjukan
terhadap budaya setempat.
c. Ludeung, sering dikenal dengan
f. Silih asih (saling menyayangi),
istilah „wanter‟ yaitu merupakan
khususnya menjaga sikap siswa
perubahan
dalam perbuatan yang baik, serta
menjadi
sikap
yang
pemberani.
pemalu ini
mencintai
memang dapat dilihat ketika proses
pewarisan
pembelajaran
berlangsung
yaitu
lampau. Sikap inilah terlihat pada
pada
keberanian
untuk
peran monyet, macan serta singa,
akan
yang saling menyayangi, menjaga
diambil, berani bertanya di depan
satu sama lainnya dari marabahaya.
kelas, berani menjawab pertanyaan
Siswa juga memiliki sikap saling
dari guru, berani mengemukakan
menyayangi, tidak menyakiti satu
pendapatnya. Selain itu juga dapat
sama lainnya, tidak menjatuhkan
dilihat dari peran macan, yang
rekannya sendiri.
saat
menentukan
peran
Aspek
yang
budaya budaya
sebagai dari
masa
melindungi serta memiliki sikap
Tunas Siliwangi
Vol.1, No.1, Oktober 2015: 82-91
88
B. Desain Model Pembelajaran Seni
dengan
Burok Dalam
Guru menentukan metode yang sesuai pembelajaran
Seni
model
Burok yaitu metode tanya jawab dan
pembelajaran Seni Burok, langkah awal
diskusi, metode ini dipergunakan pada
yang dilakukan guru adalah membuat
setiap proses pembelajaran, hal ini
desain
Tahap
berguna untuk merangsang keaktifan,
selanjutnya yaitu menentukan langkah atau
kreativitas siswa dan guru dalam
tahapan yang akan diaplikasikan dalam
pembelajaran
proses belajar mengajar. Adapun langkah-
Metode kreatif dipergunakan untuk
langkah yang akan diaplikasikan yaitu :
menggali
a. Menentukan tujuan pengajaran.
kreativitas
model
perencanaan
model
pembelajaran.
dan
yang
dilaksanakan.
meningkatkan
siswa.
Metode
daya latihan
Tujuan pengajaran dirumuskan dalam
digunakan dalam proses eksplorasi
pertemuan ke satu sampai pertemuan
pada penciptaan Seni Burok. Beberapa
ke enam, tujuan pengajaran ini dimana
metode yang telah dijelaskan dapat
siswa dapat menyebutkan beragam
dipergunakan pada setiap pertemuan
tari/seni yang ada di daerah setempat,
dalam proses belajar mengajar.
mengeksplorasi
pola
gerak
berpasangan/kelompok
tari daerah
d. Menentukan
Syntax
model
pembelajaran Seni Burok.
setempat (seni Burok) masing-masing
Tahapan-tahapan
peran, menyusun pola lantai dalam tari
dalam model pembelajaran Seni Burok
kelompok (seni Burok), menyusun pola
adalah sebagai berikut :
irama dengan iringan musik dan lagu,
-
memerankan karakter setiap peran, dan mempergelarkan hasil kreativitas tari
-
Tahap 1, analisis dan interpretasi
Tahap 2, pengenalan tari/ekplorasi (gerak, waktu dan tenaga).
-
Siswa dan guru mencari, menemukan dan mengeksplorasi unsur-unsur tari,
dijabarkan
terhadap obyek masalah.
kelompok dalam bentuk helaran. b. Menentukan bahan pengajaran.
yang
Tahap 3, membimbing pelatihan, membuat kerangka Seni Burok.
-
Tahap 4, mengecek pemahaman
berapresiasi sebelum akhirnya siswa
Seni Burok dan memberikan feed
membuat kreasi Seni Burok.
back.
c. Guru menentukan beberapa metode pengajaran.
Tunas Siliwangi
-
Tahap 5, mempergelarkan hasil kreativitas siswa.
Vol.1, No.1, Oktober 2015: 82-91
89
e. Menyusun
langkah-langkah
pembelajaran. Proses
membuat laporan tertulis yang meliputi beberapa bagian kegiatan yakni: melakukan
pembuatan
rencana
analisis bahan ajar tari, kemudian memilih
pembelajaran, langkah-langkah yang
dan menetapkan esensi gerak, setelah itu
dibuat dan disusun oleh guru, guna
membuat kreasi gerak tersebut dengan
mempermudah
siswa melalui pembelajaran di kelas.
pelaksanaan
proses
pembelajaran. Syntax model pembelajaran Seni
4. KESIMPULAN
Burok berawal dari sebuah pemikiran
Berdasarkan
pengamatan
peneliti,
bahwa melalui pendidikan seni tari siswa
guru PAUD di Kabupaten Cirebon berhasil
tidak hanya dididik untuk terampil menari
dalam melaksanakan pembelajaran seni
dengan melihat demonstrasi dan peniruan
tradisi yang mengangkat kearifan lokal
saja,
kesempatan
yaitu seni Burok. Dalam pelaksanaannya,
kepada siswa untuk terjun langsung kepada
beberapa unsur pertunjukan seni Burok
semua proses pembelajaran, secara aktif
yang
dan kreatif. Kegiatan pembelajaran Seni
diantaranya : (1) aspek tektual dan (2)
Burok,
mendapatkan
aspek kontekstual. Aspek-aspek tekstual
pengalaman belajar bukan hanya dari guru,
dari seni Burok yang dipilih oleh guru
tetapi dari teman-teman sebayanya, dan
untuk dijadikan bahan pembelajaran di
mendapatkan makna/nilai yang terkandung
kelas meliputi: (1) peran-peran dalam seni
dalam
Burok, (2) kostum dalam seni Burok, (3)
melainkan
dimana
sebuah
memberi
siswa
tarian
untuk
dapat
dapat
dijadikan
bahan
ajar
membentuk sikap yang positif.
pola lantai dalam seni Burok. Adapun
C. Menyusun Langkah Pembelajaran di
aspek kontekstual dari seni Burok ini yaitu :
Kelas Setelah
(1) nilai-nilai pendidikan dan (2) fungsi para
peserta
workshop
seni Burok di masyarakat. Penetapan aspek
melakukan kreasi seni Burok kemudian
tekstual dan kontekstual dalam bahan ajar
diadakan diskusi dan analisis dari hasil
seni Burok didasarkan atas pertimbangan
kreasi tersebut. Pengalaman berkreasi seni
potensi seni yang dimiliki oleh siswa yang
Burok ini kemudian dijadikan perangkat
berlatar budaya Cirebon.
para peserta untuk menyusun bahan ajar
Pelaksanaan
model
seni
Burok
dan strategi pembelajaran tari di kelas.
diterapkan, sebagian besar siswa PAUD
Pada tahapan ini peserta diminta untuk
pernah melihat seni Burok. Meskipun
Tunas Siliwangi
Vol.1, No.1, Oktober 2015: 82-91
90
hampir semua siswa mengenal seni Burok,
peran-peran, kostum, pola lantai, dan nilai-
namun mereka belum memahami fungsinya
nilai pendidikan yang terkandung dalam
di masyarakat dan nilai-nilai pendidikan
seni
yang terkandung dalam seni Burok, bahkan
kegiatan yang dilakukan yakni berkreasi
mereka
seni
kurang
berminat
untuk
Burok.
Pada
Burok
untuk
pertemuan
kelima,
mengembangkan
mempelajarinya. Hal ini dapat dikatakan
kemampuan psikomotor siswa. Dalam hal
bahwa siswa mempunyai potensi kognitif
ini, selama proses pembelajaran, guru
tentang seni Burok, sedangkan potensi
mempunyai dua misi : (1) melakukan
afektif dan psikomotornya belum terasah.
kegiatan apresiasi untuk menanamkan nilai-
Memahami hal ini, maka guru PAUD di
nilai tradisi Cirebon kepada siswa melalui
sekolah ini kemudian menyusun desain
pembelajaran seni Burok; (2) melakukan
pembelajaran
Burok
kegiatan berkreasi untuk menumbuhkan
berdasarkan potensi awal yang dimiliki
daya kreativitas siswa dalam mengolah seni
oleh siswa. Harapan guru, setelah melalui
tradisi
tahapan pembelajaran ini, potensi afektif
tradisi yang termuat dalam seni Burok.
tentang
seni
dan psikomotor siswa dapat berkembang menjadi kompetensi seni yang seimbang.
tanpa
Setelah
meninggalkan
mengalami
nilai-nilai
proses
pembelajaran seni Burok ini, kemampuan
Langkah-langkah pembelajaran yang
kognitif, afektif, dan psikomotor siswa
disusun oleh guru dengan menimbang
mengalami peningkatan. Dapat dikatakan
tahapan pengembangan potensi kognitif,
pula bahwa melalui pembelajaran seni
afektif, dan psikomotor siswa. Model
Burok, maka potensi seni siswa telah
pembelajaran ini disampaikan dalam enam
menjadi kompetensi seni yang utuh ditilik
kali pertemuan. Pada pertemuan pertama,
dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
materi
yang
dipilih
untuk
Dari kompetensi seni yang dihasilkan
kognitif
yang ditinjau dari aspek kognitif, afektif
siswa. Kegiatannya berupa representasi
dan psikomotor, maka hasil pembelajaran
pengetahuan siswa tentang seni Burok
seni Burok yang memiliki nilai pendidikan
melalui apresiasi video pertunjukan seni
yang sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat
Burok. Pada pertemuan kedua, ketiga, dan
dalam budaya Sunda berupa : (1) apresiasi
keempat, materi yang dipilih difokuskan
seni tari dan (2) ekspresi. Untuk apresiasi
untuk mengembangkan kemampuan afektif
seni nilai-nilai yang terkandung yaitu : (a)
siswa. Kegiatannya berupa pemahaman
Silih asah (saling belajar); (b) silih asuh
mengembangkan
Tunas Siliwangi
ditujukan
kemampuan
Vol.1, No.1, Oktober 2015: 82-91
91
(saling menjaga); dan (c) silih asih (saling menyayangi).
Untuk
ekspresi,
nilai
pendidikan yang terkandung yaitu : (a) cageur (sehat jasmani dan rohani) dan (b) ludeung (pemberani).
Masunah, J. (2003). Apresiasi Seni dan Budaya dalam Pendidikan. Bandung : UPI. Slameto. (1991). Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Sugiyono. (2007). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Rekomendasi Dengan
mendesiminasikan
secara
bertahap dan berkesinambungan model pembelajaran
ini,
meningkatkan
rasa
diharapkan saling
terhadap keunikan budaya yang
akhirnya
bisa
menghargai
Wahyuti, U. (2006). Pertunjukan Burok pada Prosesi Khitanan di Desa Pakusamben Kec. Babakan Kab.Cirebon (Analisis Makna, Simbol dan Fungsi). Skripsi S1. Bandung : UPI.
di Indonesia,
Indonesia
memiliki
ketahanan budaya dalam lingkup pergaulan global. Agar ketahanan budaya Indonesia terjaga, seni tari ini harus dilanjutkan dalam lingkup
wilayah
Selanjutnya
yang
ditingkatkan
pembelajarannya
lebih
luas. kualitas
dengan leason study
untuk meningkatkan kompetensi guru pada pembelajaran tari
kreatif yang berbasis
budaya Indonesia.
5. REFERENSI Joyce, Mary. (1994) First Steps Teaching Creative Dance Children.
in to
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kurikulum 2013. : Penulisan Buku Kurikulum 2013. Jakarta, 3-5 September 2013
Tunas Siliwangi
Vol.1, No.1, Oktober 2015: 82-91