﷽ “IBADAH QURBAN SEBAGAI MOMENTUM KEBANGKITAN JIWA, DALAM KETAQWAAN DAN PENGORBANAN DI JALAN ALLAH”
ﺍﻟﺳﻼﻡ ﻋﻠﻳﻛﻡ ﻭ ﺭﺣﻣﺔ ﷲ ﻭ ﺑﺭﻛﺎﺗﻪ
ِ ﻣﻦ ْﻳﻬ ِﺪﻩ ﷲ ﻓﻼ،ﺳﻴﺌﺎت أﻋﻤﺎﻟﻨﺎ ِ ﻣﻀ ﱠﻞ ﻟﻪ وﻣﻦ ﻳﻀﻠﻞ ﳓﻤ ُﺪﻩ وﻧﺴﺘﻌﻴﻨﻪ وﻧﺴﺘﻐﻔﺮﻩ و وﻧﻌﻮذُ ﺑﺎ ﻣﻦ ﺷﺮوِر أﻧﻔﺴﻨﺎ وﻣﻦ، إن اﳊﻤﺪ ُ ﻓﻼ ﻫﺎدي ﻟﻪ
ِﺼ و ﺑﻔﻀﻠﻪ ﺗﺘﻨﺰل اﳋﲑات و اﻟﱪﻛﺎت,ﺎت و اﳊﻤﺪ اﻟﱠ ِﺬي ﺑِﻨِ ْﻌ َﻤﺘِ ِﻪ ﺗَﺘِ ﱡﻢ اﻟ ﱠ ُ َﺎﳊ
وأﺷﻬﺪ أ ْن ﻻ إﻟﻪ إﻻ ﷲُ وﺣﺪﻩ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ وأﺷﻬﺪ أ ﱠن ﳏﻤﺪاً ﻋﺒ ُﺪﻩ ورﺳﻮﻟُﻪ ٍ ِِ .....ﺻ َﺤﺎﺑِ ِﻪ أﲨﻌﲔ ْ َﻠﻰ ُﳏَ ﱠﻤﺪ َو َﻋﻠَﻰ اَﻟﻪ َوا ُ َ اﻟﻠﻬ ﱠﻢ َ َﺻ ِّﻞ ﻋ
ِ ﻓَـﻴﺎ ِﻋﺒﺎد.اَ ﱠﻣﺎ ﺑـﻌ ُﺪ ﷲ اِﺗﱠـ ُﻘﻮاﷲَ َﺣ ﱠﻖ ﺗُـ َﻘﺎﺗِِﻪ َوﻻَ ﲤَُْﻮﺗُ ﱠﻦ اِﻻﱠ َواَﻧْـﺘُ ْﻢ ُﻣ ْﺴﻠِ ُﻤ ْﻮ َن َ َ َ َْ Puji dan syukur memenuhi relung hati Kita saat ini, atas segala nikmatnya yang terlimpah ruah kepada kita semua, terutama atas disemainya Iman dan Islam dalam jiwa kita, yang dengannya kita rasakan kemanisan ibadah dan pengabdian kepada-Nya Shalawat dan Salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassallam beserta keluarga, para Shahabat, para tabi'in, tabi'ut tabi'in dan para penerus perjuangan Beliau hingga akhir zaman. Hadirin Jama’ah Idul Adha yang dimuliakan Allah, Hari ini adalah hari ’Id, hari ini adalah hari Takbir...bahkan di hari hari tasyrik ini Kita disunnahkan memperbanyak takbir bukan hanya tatkala kita pergi melangkahkan kaki ke tempat sholat ’id saja,..namun seperti yang Allah perintahkan :
ﺕ ٍ ﺍ ﻓِﻲ ﺃَﻳﱠ ٍﺎﻡ َﻣ ْﻌﺩ ُﻭﺩَﺍ َ َﻭﺍ ْﺫﻛُ ُﺭﻭﺍ ﱠ
“Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang terbilang.”
(QS. Al Baqarah: 203)
Dari Ibn Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau bertakbir setelah shalat shubuh pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai ashar tanggal 13 Dzulhijjah. (HR. Al Hakim)… Maka marilah kita perbanyak takbir :
ُ ﺍْﻟ َﺣ ْﻣﺩ ِ ×( ﻻَ ِﺍﻟَﻪَ ِﺍﻻﱠ ﷲ ُ َﻭﷲ ُ ﺍ َ ْﻛ َﺑ ْﺭ ﷲ ُ ﺍ َ ْﻛ َﺑ ْﺭ َﻭ3) ﷲُ ﺍ َ ْﻛ َﺑ ْﺭ
Di seantero dunia kaum muslimin mengumandangkan takbirnya Dengan takbir kaum muslimin menghiasi hari rayanya
Dengan takbir panggilan adzan dan iqomat dikumandangkan Dengan takbir ibadah Sholat kita dimulai dan setiap perpindahan geraknya diawali Dengan takbir hewan-hewan sembelihan kita di halalkan Dengan takbir kaum peperangan........
muslimin
menggetarkan
musuh
musuh
Allah
di
dalam
Namun masihkah takbir ini takbir yang menggetarkan Ar-rasy Allah seperti yang dikumandangkan Nabi muhammad SAW dan shahabatnya,....? Namun masihkah takbir ini takbir yang menggentarkan dan menciutkan nyali-nyali musuhmusuh Allah .seperti takbirnya pasukan Khalid bin Walid..takbirnya pasukan Muhammad Al-Fatih...takbirnya pasukan thoriq bin ziyad atau takbirnya pasukan sholahudin Al-Ayyubi? Sementara di berbagai penjuru saat umat Islam bertakbir kita masih melihat penindasanpenindasan terhadap umat Islam, di Palestina, di Irak di Afganistan dan belahan bumi lainnya, ketertinggalan umat Islam di berbagai bidang kehidupan, dan merasuknya peradaban barat yang menghancurkan sendi sendi kehidupan Islam, riba merajalela, generasi muda yang berpola kehidupan barat, liberalisasi dan kapitalisme, materialisme dan hedonisme..... Masih banyak kaum muslimin yang bertakbir sementara hati mereka masih merasakan dirinya besar, congkak dan kuat Masih banyak kaum muslimin yang bertakbir sementara mereka masih membesarkan dunia dan makhluk Masih banyak kaum muslimin bertakbir tapi mereka masih mengecilkan hukum dan ketetapan Allah Azza wa Jalla Maka marilah kita luruskan makna takbir kita ini.... Maka takbir kita ini, adalah takbir yang bukan hanya di bibir..tapi takbir sebagai wujud pengakuan yang sesungguhnya akan lemah dan kecilnya kita dan pengakuan akan ke Agungan dan kebesaran-Nya,...takbir bukan hanya ucapan tapi takbir yang menjadikan dunia dalam pandangan kita kecil, dibanding dengan kekuasaan dan kebesaran Allah...takbir yang menggerakan jiwa untuk tunduk pada-Nya..menggerakan jasad kita untuk terus beribadah kepada-Nya... Takbir kita takbir seperti yang diperintahkan Allah SWT..
.ﻭﻟﺗﻛﺑﺭﻭﺍ ﷲ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻫﺩﺍﻛﻡ ﻭﻟﻌﻠﻛﻡ ﺗﺷﻛﺭﻭﻥ
Dan bertakbirlah atas petunjuk-Nya kepada kalian agar kalian bersyukur..
Maka takbir ini, adalah takbir kesyukuran akan hidayah-Nya dan karunia kesempurnaan syari’ah-Nya...maka takbir ini adalah takbir kesyukuran akan pemilihannya kepada kita diantara milyaran manusia untuk memeluk din yang hanif ini..
ُ ﺍْﻟ َﺣ ْﻣﺩ ِ ×( ﻻَ ِﺍﻟَﻪَ ِﺍﻻﱠ ﷲ ُ َﻭﷲ ُ ﺍ َ ْﻛﺑَ ْﺭ ﷲ ُ ﺍ َ ْﻛﺑَ ْﺭ َﻭ3) ﷲُ ﺍ َ ْﻛﺑَ ْﺭ
Ini hari idul Adha yang mengiringi ibadah haji, inilah hari haji akbar, setelah berwukuf para haji di arafah, mereka meninggalkan kehidupan dunia untuk mengkhususkan kepada Allah, menggunakan pakaian ihram yang putih tak berjait laksana kafan, tiada perbedaan diantara mereka, besar dan kecil, pemimpin dan hamba sahaya, yang kaya dan yang miskin mereka semua sama dihadapan Allah, mereka berseru menyambut panggilan Allah, seruan yang satu :
ﺇﻥ ﺍﻟﺣﻣﺩ ﻭ ﺍﻟﻧﻌﻣﺔ ﻟﻙ ﻭ ﺍﻟﻣﻠﻙ ﻻ ﺷﺭﻳﻙ ﻟﻙ, ﻟﺑﻳﻙ ﻻ ﺷﺭﻳﻙ ﻟﻙ ﻟﺑﻳﻙ,ﻟﺑﻙ ﺍﻟﻠﻬﻡ ﻟﺑﻳﻙ
Satu sambutan seruan yang indah : Kami sambut seruan-Mu ya Allah, kami sambut, tiada sekutu bagi-Mu, kami menyambut seruan-Mu…Sesungguhnya segala puji dan kenikmatan adalah milik-Mu dan demikian pula kerajaan-Mu..tiada sekutu bagi-Mu... ﻟﺑﻙ ﺍﻟﻠﻬﻡ ﻟﺑﻳﻙ Adalah makna kesiapan, untuk senantiasa menyambut seruan Allah.. ta’at dan patuh kepada Allah,...inilah taqwa ﻻ ﺷﺭﻳﻙ ﻟﻙ Adalah ketauhidan yang menafikan segala sesuatu selain Allah, menafikan kecintaan selainnya kecuali hanya kepada Allah, menafikan ketundukan lain, hanya tunduk kepada Allah, menafikan tujuan lain selain tujuan kepada Allah ﺇﻥ ﺍﻟﺣﻣﺩ ﻭ ﺍﻟﻧﻌﻣﺔ ﻟﻙ ﻭ ﺍﻟﻣﻠﻙ, Adalah rasa Syukur bahwasanya segala puji adalah bagi-Nya Pemilik dan pemberi segala kenikmatan bagi makhluk-Nya dan ialah pemilik segala kerajaan dan kekuasaan Hadirin Jama’ah Idul Adha yang dimuliakan Allah, Setelah kita merasakan peristiwa dan syari’at-Nya yang indah ini, dan kita pun menjalankan sholat idul adha kita masih disuguhi oleh Allah suatu peristiwa ruhani yang tak kalah hebatnya, kita akan menyaksikan ceceran darah hewan-hewan qurban yang menjadi simbol kesiapan yang utuh, ketaatan yang sempurna kepada pelaksanaan perintahperintah Allah SWT…seluruh prosesi syariat yang dihantarkan oleh Allah ini tentu tak boleh terlewatkan oleh kita,..kita boleh karena udzur tidak dapat berhaji atau menyembelih hewan qurban, tapi kita tidak boleh kehilangan makna ruhani yang ditanamkan haji dan qurban kepada kita,.
ِ ا? ُﳊﻮﻣﻬﺎ وﻻ ِدﻣﺎ ُؤﻫﺎ وﻟ (٣٧) ………….. َﻜ ْﻦ ﻳَـﻨَﺎﻟُﻪُ اﻟﺘﱠـ ْﻘ َﻮى ِﻣ ْﻨ ُﻜ ْﻢ َ ََﻦ ﻳَـﻨ ْﻟ َ َ َ َ َ ُ ُ َﺎل ﱠ 37. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi Ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya………….(Q.S Al-Hajj) Maka momen qurban ini adalah momen kebangkitan ketaqwaan.. Maka kita tak boleh kehilangan momentum ini untuk melakukan harokah jiwa, loncatan jiwa, kebangkitan ruhan untuk beranjak dari kegelapan dan kelalaian jiwa, menuju
kesadaran dan kehidupan ruh….untuk meningkatkan maqom kita di hadapan Allah SWT..maka marilah kita memaknai hakikat dari ibadah qurban ini.
Hadirin Jama’ah Idul Adha yang dimuliakan Allah, A. Ibadah qurban dan Makna ”Ketaqwaan dalam Kesyukuran” Sebagaimana yang difirmankan Allah dalam surat al-kautsar :
َ ِﺇﻧﱠﺎ ﺃ َ ْﻋ (٣) ( ِﺇ ﱠﻥ ﺷَﺎ ِﻧﺋ ََﻙ ﻫ َُﻭ ﺍﻷ ْﺑﺗ َُﺭ٢) ﺻ ِّﻝ ِﻟ َﺭ ِﺑ َّﻙ َﻭﺍ ْﻧ َﺣ ْﺭ َ ﻁ ْﻳﻧ َ َ(ﻓ١) َﺎﻙ ْﺍﻟﻛ َْﻭﺛ َ َﺭ
1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. 2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. 3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus.
Berqurban adalah manisfestasi dari rasa syukur kita kepada Allah, sebuah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada nikmat yang tercurah kepadanya kecuali itu semua berasal dari Allah, dan begitu banyak kenikmatan-Nya, tak terhitung dan tak terhingga.. Tentu seorang yang bersyukur tidak cukup hanya mengucapkan ”alhamdulillah” dalam mewujudkan syukurnya karena Makna syar’i syukur seperti yang dikatakan Ibnu qoyyim adalah tidak hanya wujud dalam lisannya :
ﻣﺪارج اﻟﺴﺎﻟﻜﲔ. وﻋﻠﻰ ﺟﻮارﺣﻪ اﻧﻘﻴﺎدا وﻃﺎﻋﺔ، وﻋﻠﻰ ﻗﻠﺒﻪ ﺷﻬﻮدا وﳏﺒﺔ، ﺛﻨﺎء واﻋﱰاﻓﺎ:اﻟﺸﻜﺮ ﻇﻬﻮر أﺛﺮ ﻧﻌﻤﺔ ﷲ ﻋﻠﻰ ﻟﺴﺎن ﻋﺒﺪﻩ Syukur adalah terwujudnya bekas nikmat Allah, pada lisan seorang hamba dengan memujinya serta pengakuan, serta hatinya menyaksikan dan mencintainya serta anggota badannya melakukan ketundukan dan ketaatan.. Maka hakikat syukur adalah :
ﻟﻣﺎ ﻗﺩ ﺧﻠﻕ ﻣﻥ ﺃﺟﻠﻪ، ﻫﻭ ﺃﻥ ﻳﺻﺭﻑ ﺍﻟﻌﺑﺩ ﺟﻣﻳﻊ ﻣﺎ ﺃﻧﻌﻡ ﷲ ﺑﻪ ﻋﻠﻳﻪ
Syukur adalah bagaimana seorang hamba menggunakan seluruh kenikmatan yang diberikan Allah untuknya, untuk tujuan mengapa ia diciptakan (‘ibadah)
Maka makna syukur inilah yang dilakukan nabi Ibrahim, sehingga Allah memujinya :
ِ ُ ? ﺣﻨِﻴ ًﻔﺎ وَﱂ ﻳ ِِ ِ ٍ ﺻﺮ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ اط ُﻣ ْﺴﺘَ ِﻘ (١٢١) ﻴﻢ ْ ( َﺷﺎﻛ ًﺮا ﻷﻧْـ ُﻌ ِﻤﻪ١٢٠) ﲔ َ ﻚ ﻣ َﻦ اﻟ ُْﻤ ْﺸ ِﺮﻛ َ ْ َ َ ﻴﻢ َﻛﺎ َن أُ ﱠﻣﺔً ﻗَﺎﻧﺘًﺎ ﱠ َ اﺟﺘَﺒَﺎﻩُ َو َﻫ َﺪاﻩُ إ َﱃ َ إ ﱠن إﺑْـ َﺮاﻫ
120. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. dan sekali-kali bukanlah Dia Termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan), 121. (lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah. Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus.(An-Nahl)
Maka marilah kita sempurnakan rasa syukur kita dengan memperbanyak, memperluas dan memperdalam amal keta’atan kita, sebanyak tenaga yang ada pada kita, sebanyak itu pula hendaknya digunakan untuk keperluan membela Din Allah, sebanyak pengetahuan, harta, pikiran, waktu yang dikaruniakan Allah kepada kita, sebanyak itu pula kita ber’amal. Tanpa tawar menawar dan tidak pula dengan menunda-nunda, tiada lain bagi kita dalam hidup ini kecuali tujuan untuk melakukan keta’aatan yang sempurna kepada Allah Azza wa Jalla..
ُ ﺍْﻟ َﺣ ْﻣﺩ ِ ×( ﻻَ ِﺍﻟَﻪَ ِﺍﻻﱠ ﷲ ُ َﻭﷲ ُ ﺍ َ ْﻛﺑَ ْﺭ ﷲ ُ ﺍ َ ْﻛﺑَ ْﺭ َﻭ3) ﷲُ ﺍ َ ْﻛﺑَ ْﺭ B. Ibadah qurban dan Makna kesabaran dalam pengorbanan Ibadah qurban adalah juga ibadah yang mengajarkan semangat kesabaran dalam berkorban di jalan Allah.. Untuk mendapatkan makna ini, marilah kita merenungkan pertanyaan pertanyaan berikut ini..... •
Bilalah keridhoan Allah dan surga-Nya harus ditebus, apabil kita harus menebus keridhoan Allah, maka apa yang akan kita lakukan untuk dapat menebusnya ??
•
Apabila kita harus menjual atau mengorbankan sesuatu demi mendapatkan cinta Allah apa yang akan kita jual dan qorbankan untuk mendapatkan cinta-Nya itu ??
•
Sudah berkorban apa saja kita demi mendapatkan keridhoan Allah selama hidup ini ?? layakkah dengan apa yang selama ini kita qorbankan di jalan Allah untuk mendapat surga dan keridhoan-Nya ?? Apabila kita berjumpa Allah hari ini, sudah banggakah kita kepada Allah, dengan pengorbanan yang sudah kita lakukan untukNya ?
Hadirin sidang Id rahimakumullah, bukankah Allah telah berfirman :
ِﺿﺎةِ ﱠ ِ ِ وف ﺑِﺎﻟ ِْﻌﺒ ِ ﱠﺎس ﻣﻦ ﻳ ْﺸ ِﺮي ﻧـَ ْﻔ (٢٠٧) ﺎد ا? َو ﱠ َ ﺎء َﻣ ْﺮ َ ٌ ُا?ُ َرء َ ْ َ ِ َوﻣ َﻦ اﻟﻨ َ َﺴﻪُ اﺑْﺘﻐ َ
207. Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. (Q.S. Al-baqoroh) Maka inilah tebusan yang dijual hamba terkasih demi mendapat cinta dan keridhoan-Nya ..anfus dan amwalnya.... Maka lembaran kisah Nabi Ibrahim adalah lembaran kisah pengorbanan seorang yang telah mengorbankan dirinya dalam rangka mencari keridhoan Allah. • Dakwah Nabi Ibrahim, berselisih dengan keluarga dan ayahnya, serta diusir "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak dapat mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikit pun? Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka
ikutilah aku, nescaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan, sesungguhnya syaitan itu derhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahawa kamu akan ditimpa azab dan Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaitan.'" (QS. Maryam: 42-45) Sang ayah segera bangkit dan ia tak kuasa lagi untuk meledakkan amarahnya kepada Ibrahim: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka nescaya kamu akan aku rejam, dan tinggalanlah aku buat waktu yang lama." (QS. Maryam: 46) • •
dibakar dan dakwahnya menghasilkan 2 orang nabi Luth dan Sarah. Hijrah nabi Ibrahim
• Pengorbanan Keluarga Ibrahim Ketika Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menempatkan istrinya Hajar bersama Nabi Ismail putranya, yang saat itu masih menyusu. Mereka ditempatkan disuatu lembah yang tandus, gersang, tidak tumbuh sebatang pohon pun. Lembah itu demikian sunyi dan sepi tidak ada penghuni seorangpun., ditempatkan di suatu tempat paling asing, di sebelah utara kurang lebih 1600 KM dari negaranya sendiri palestina. Tapi baik Nabi Ibrahim, maupun istrinya Siti Hajar, menerima perintah itu dengan ikhlas dan penuh tawakkal. Ketika Nabi Ibrahim mulai meninggalkan istrinya dan Ismail dan berjalan, tiba-tiba isterinya segera menyusulnya dan berkata kepadanya: "Wahai Ibrahim, ke mana engkau pergi? Mengapa engkau meninggalkan kami di lembah ini, padahal di dalamnya tidak terdapat sesuatu pun." Nabi Ibrahim tidak segera menjawab dan ia tetap berjalan. isterinya pun kembali mengatakan perkataan yang dikatakan sebelumnya. Namun Nabi Ibrahim tetap diam. Akhirnya, si isteri memahami bahwa Nabi Ibrahim tidak bersikap demikian kecuali mendapat perintah dari Allah SWT. Kemudian si isteri bertanya: "Apakah Allah SWT memerintahkannya yang demikian ini?" Nabi Ibrahim menjawab: "Benar." isteri yang beriman itu berkata: "Kalau begitu, kita tidak akan disia-siakan." • Pengorbanan tertinggi : Surah As-Shoffat : 102 :
ِ ِ ِ ا?ُ ِﻣﻦ اﻟ ﱠ ﻳﻦ َ َﻚ ﻓَﺎﻧﻈُْﺮ َﻣﺎذَا ﺗَـ َﺮى ﻗ َ َﻗ َ َُﱐ أَ ْذ َﲝ ﺎل ﻳَﺎ ﺑُـ َﱠ ِّﲏ إِِّﱐ أ ََرى ِﰲ اﻟ َْﻤﻨَ ِﺎم أ َ ﺼﺎﺑ ِﺮ َ ﺎل ﻳَﺎ أَﺑَﺖ اﻓْـ َﻌ ْﻞ َﻣﺎ ﺗُـ ْﺆَﻣ ُﺮ َﺳﺘَﺠ ُﺪِﱐ إِن َﺷﺎء ﱠ
Artinya: Ibrahim berkata : “Hai anakkku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu “maka fikirkanlah apa pendapatmu? Ismail menjawab: Wahai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS As-shaffat: 102).
Hadirin Jama’ah Idul Adha yang dimuliakan Allah Setelah sampai disuatu tempat, dalam keadaan tenang Ismail berkata kepada ayahnya : ”ayah, ku harap kaki dan tanganku diikat, supaya aku tidak dapat bergerak leluasa, sehingga menyusahkan ayah. Hadapkan mukaku ke tanah, supaya tidak melihatnya, sebab kalau ayah melihat nanti akan merasa kasihan. Lepaskan bajuku, agar tidak terkena darah
yang nantinya menimbulkan kenangan yang menyedihkan. Asahlah tajam-tajam pisau ayah, agar penyembelihan berjalan singkat, sebab sakaratul maut dahsyat sekali. Berikan bajuku kepada ibu untuk kenang-kenangan serta sampaikan salamku kepadanya supaya dia tetap sabar, saya dilindungi Allah SWT, jangan cerita bagaimana ayah mengikat tanganku. Jangan izinkan anak-anak sebayaku datang kerumah, agar kesedihan ibu tidak terulang kembali, dan apabila ayah melihat anak-anak sebayaku, janganlah terlampau jauh untuk diperhatikan, nanti ayah akan bersedih.” Maka demikianlah setiap hamba Allah terkasih selalu mengores tinta pengorbanan dalam lembaran kehidupannya……. • Persembahan Pengorbanan Nabi Muhammad SAW. di thoif Maka keindahan pengorbanan itu pula yang dipersembahkan Nabi kita Muhammad SAW. Abu Nu'aim memberitakan dari Urwah bin Az-Zubair ra. katanya: Apabila Abu Thalib meninggal, maka semakin bertambahlah penyiksaan kaum Quraisy ke atas Nabi SAW Maka beliau berangkat ke Tha'if untuk menemui suku kaum Tsaqif dengan harapan penuh, bahwa mereka akan dapat melindunginya dan mempertahankannya. Beliau menemui tiga orang dari pemuka suku kaum Tsaqif, dan mereka itu adalah: Abdi Yalel, Kbubaib dan Mas'ud, semua mereka putera-putera dari Amru, lalu beliau menawarkan dirinya untuk diberikan perlindungan, di samping beliau mengadukan perbuatan jahat kaum Quraisy terhadap dirinya, dan apa yang ditimpakan ke atas pengikut-pengikutnya. Maka berkata salah seorang dari mereka: Aku hendak mencuri kelambu Ka'bah, jika memang benar Allah mengutusmu sesuatu seperti yang engkau katakan tadi?! Yang lain pula berkata: Demi Allah, aku tidak dapat berkatakata kepadamu, walau satu kalimah sesudah pertemuan ini, sebab jika engkau benar seorang Utusan Allah, niscaya engkau menjadi orang yang tinggi kedudukannya dan besar pangkatnya, tentu tidak boleh aku berbicara lagi kepadamu?! Dan yang terakhir pula berkata: Apakah Allah sampai begitu lemah untuk mengutus orang selain engkau? Semua kata-kata pemuka Tsaqif kepada RasuluUah SAW itu tersebar dengan cepat sekali kepada suku kaumnya, lalu mereka pun berkumpul mengejek-ngejek beliau dengan kata-kata itu. Kemudian ketika beliau hendak pergi meninggalkan Tha'if itu, mereka berbaris di tengah jalannya dua barisan, mereka mengambil batu, lalu melempar beliau, setiap beliau melangkahkan kakinya batu-batu itu mengenai semua tubuh beliau sehingga luka-luka berdarah, dan sambil mereka melempar, mereka mengejek dan mencaci. Setelah bebas dari perbuatan suku kaum Tsaqif itu, beliau terlihat sebuah perkebunan anggur yang subur di situ. Beliau berhenti di salah satu pepohonannya untuk beristirahat dan membersihkan darah yang mengalir dari kaki dan tubuhnya yang lain, sedang hatinya sungguh pilu dan menyesal atas perlakuan kaum Tha'if itu. Ya, Allah kepada-Mu aku mengadukan kelemahanku kurangnya kesanggupanku, dan kerendahan diriku berhadapan dengan manusia. Wahai Dzat Yang Maha Pengasih ladi Maha Penyayang. Engkaulah Pelindung bagi si lemah dan Engkau jualah pelindungku! Kepada siapa diriku hendak Engkau serahkan?
Kepada orang jauh yang berwajah suram terhadapku, ataukah kepada musuh yang akan menguasai diriku? Jika Engkau tidak murka kepadaku, maka semua itu tak kuhiraukan, karena sungguh besar nikmat yang telah Engkau limpahkan kepadaku. Aku berlindung pada sinar cahaya wajah-Mu, yang menerangi kegelapan dan mendatangkan kebajikan di dunia dan di akherat dari murka-Mu yang hendak Engkau turunkan dan mempersalahkan diriku. Engkau berkenan. Sungguh tiada daya dan kekuatan apa pun selain atas perkenan-Mu. • Persembahan Pengorbanan Khansa Ibunda para syuhada Sebelum peperangan dimulai, terjadilah perdebatan sengit di rumah Khansa. Di antara keempat putranya saling berebut kesempatan mengenai siapakah yang akan ikut berperang melawan tentara Persia, dan siapakah yang harus tinggal di rumah bersama ibunda mereka. Keempatnya saling menunjuk yang lain untuk tinggal di rumah. Masingmasing ingin turut berjuang melawan musuh-musuh Allah. Rupanya perdebatan mereka itu terdengar oleh Khansa. Maka Khansa mengumpulkan keempat anaknya dan berkata, "Wahai anak-anakku, sesungguhnya kalian memeluk agama ini tanpa paksaan. Kalian telah berhijrah dengan kehendak sendiri. Demi Allah, yang tiada Tuhan selain dia, sesungguhnya kalian ini putraputra dari seorang lelaki dan seorang perempuan yang sama. Tidak pantas bagiku untuk mengkhianati ayahmu, atau membuat malu pamanmu, atau mencoreng arang di kening keluargamu." Khansa berhenti sebentar, kemudian melanjutkan, "Jika kalian telah melihat perang, singsingkanlah lengan baju dan berangkatlah. Majulah paling depan, niscaya kalian akan mendapatkan pahala di akhirat, negeri keabadian. Sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Inilah kebenaran sejati, maka berperanglah dan bertempurlah sampai mati. Wahai anakku, carilah maut niscaya kalian dianugerahi hidup." Pemuda-pemuda itu pun keluar menuju medan perang. Mereka berjuang mati-matian melawan musuh, sehingga banyak yang tewas di tangan mereka. Akhirnya mereka pun satu per satu gugur sebagai syahid. Ketika Khansa mendengar kematian dan kesyahidan putra-putranya, sedikit pun ia tak merasa sedih. Bahkan ia berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah memuliakanku dengan syahidnya putra-putraku. Semoga Allah segera memanggilku dan berkenan mempertemukanku dengan mereka dalam naungan rahmat-Nya yang luas." •
Persembahan Pengorbanan Panglima Perang nahawand “An-Nu’man bin Muqarrin”
Perang ini merupakan peperangan berskala besar yang berlangsung pada tahun 21 H dimasa khalifah Umar bin Al-Khatthab radhiyallahu ‘anhu.. Peristiwa bersejarah ini berlangsung di Nahawand, sebuah kota besar yang terletak di Al-Hadhbah - Iran pada masa sekarang. pasukan Islam berhasil menaklukkan negeri Syam (Romawi) hingga Baitul Maqdis. Penaklukan ini terus berlanjut dengan dikuasainya negeri Mesir, kemudian Iraq hingga Istana Putih (kerajaan Persia) di Madain jatuh ditangan kaum muslimin. Fenomena tragis ini menyulut kemarahan Yazdigird, raja Persia kala itu. Diapun menghimpun sebuah pasukan besar berkekuatan 150. 000 personil lengkap. Umar bin Al-Khatthab radhiyallahu ‘anhu memutuskan untuk mendahului menyerbu wilayah Persia, dan mengangkat seorang dari pasukan yang berada di Iraq sebagai panglima perang. Maka diangkatlah“An-Nu’man bin Muqarrin”. jumlah pasukan Islam menjadi 30. 000 personil. Pasukan musuh tak mau keluar dari benteng, sehingga diaturlah strategi untuk mengutus sekelompok pasukan menyerang terlebih dahulu. Disaat pasukan kecil ini mendapat serangan musuh, maka mereka seolah-olah berlari kalah menuju pasukan inti. Disaat itu, seluruh pasukan menunjukkan kekalahan dan berlari mundur ke belakang. Jika musuh telah yakin akan kekalahan pasukan Islam, niscaya mereka bersemangat menyerang dan keluar dari benteng secara keseluruhan Maka bergelimpanganlah korban dari pasukan kecil kaum muslimin diiringi dengan keluarnya pasukan musuh dari benteng mereka.. Ketika matahari tergelincir, pasukan Islam segera melaksanakan shalat dhuhur. Setelahnya An-Nu’man menaiki kudanya, memeriksa pasukan seraya menasehati untuk senantiasa bersabar dan gigih dalam berperang. Beliau memberikan instruksi, jika terdengar takbir pertama, maka hendaknya seluruh prajurit menyiapkan diri. Jika terdengar takbir kedua, maka hendaknya tidak ada satupun dari pasukan kecuali telah siap dengan senjatanya. Dan apabila takbir ketiga dikumandangkan, maka seluruh pasukan maju bergerak menyerbu. Beliau berkata: “Apabila aku terbunuh, maka Hudzaifah sebagai penggantiku. Apabila dia terbunuh, maka Fulan sebagai penggantinya (hingga menyebutkan tujuh orang dan terakhirnya adalah Al-Mughirah). ” Setelah itu, beliau memanjatkan doa di hadapan pasukannya: “Ya Allah… muliakanlah agama-Mu, tolonglah hamba-hamba-Mu, dan jadikanlah An-Nu’man sebagai syahid pertama pada hari ini, diatas kemuliaan agama-Mu dan kemenangan hamba-hamba-Mu. ” Tentara-tentara Islampun menangis mendengar doa sang panglima, mereka patuh dan taat atas perintah yang telah diberikan. Siang itu, An-Nu’man dengan suara lantang bertakbir sekali dan mengibarkan panji perang, maka pasukan mulai bersiap-siap. Takbir kedua dikumandangkan dan pasukan semakin bersiap diri. Di saat takbir ketiga, maka dengan sigap seluruh prajurit serentak menyerbu memborbardir pasukan Persia, layaknya banjir besar yang tak terbendung. Pekikan takbir menggema pada setiap prajurit Islam yang maju menyerbu. Permukaan bumi yang licin bersimbah darah membuat banyak kuda tergelincir karenanya. Bahkan kuda An-Nu’man tergelincir jatuh membuat dirinya terlempar. Ketika itulah, salah satu anak panah musuh menembus lambung beliau hingga ia meninggal karenanya. Maka syahidnya Nu’man bmenambah kekuatan semangat berjuang tentara Islam, karena
do’anya sebagai syahid pertama dikabulkan oleh Allah, maka do’a berikutnya kemenangan Islam pastilah dicapai…maka pasukan Islam pun meraih kemenangan di atas syahidnya Nu’man... Jiwa seperti ini yang dibangun oleh ibadah qurban, seorang diri yang siap mengorbankan apapun yang dimilikinya demi ketinggian dan kemulyaan islam, jiwa yang telah menjual dirinya dengan keridhoan Allah… Lalu bagaimana dengan persembahan pengorbanan kita bagi Allah SWT. Maka hari ini….. hadirkanlah ruh dan jiwa berkorban kita, kita iringi prosesi penyembelihan qurban ini dengan kesiapan yang utuh untuk berkorban di jalan Allah…marilah kita rangkai lembaran hidup kita dengan pengorbanan demi pengorbanan..pengorbanan waktu kita di jalan Allah,…keringat dan tenaga kita dalam meninggikan kalimatillah…harta dan ambisi kita dalam menolong Din Allah,..air mata, darah dan jiwa kita, kita catatkan menjadi suatu kebanggaan di hadapan Allah kelak, bahwasanya kita adalah hamba yang telah membuktikan kebenaran cintanya dengan pengorbanan dijalan-Nya..
ﺳﺒﺤﺎﻧﻚ اﻟﻠﻬﻢ ﻻ أﺣﺼﻲ. ﻳﺎ رﺑﻨﺎ ﻟﻚ اﳊﻤﺪ ﻛﻤﺎ ﻳﻨﺒﻐﻲ ﳉﻼل وﺟﻬﻚ وﻟﻌﻈﻴﻢ ﺳﻠﻄﺎﻧﻚ،اﳊﻤﺪ ﲪﺪاً ﻳﻮاﰲ ﻧﻌﻤﻪ وﻳﻜﺎﻓﺊ ﻣﺰﻳﺪﻩ وأﺷﻬﺪ أن ﳏﻤﺪاً ﻋﺒﺪﻩ، وأﺷﻬﺪ أن ﻻ إﻟﻪ إﻻ ﷲ وﺣﺪﻩ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ.ﺛﻨﺎء ﻋﻠﻴﻚ أﻧﺖ ﻛﻤﺎ أﺛﻨﻴﺖ ﻋﻠﻰ ﻧﻔﺴﻚ ﻗﻞ إن ﺻﻼﰐ وﻧﺴﻜﻲ وﳏﻴﺎي وﳑﺎﰐ رب اﻟﻌﺎﳌﲔ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ وﺑﺬﻟﻚ أﻣﺮت وأﻧﺎ أول اﳌﺴﻠﻤﲔ
ِ َ ِﺖ أَﻋﻮذُ ﺑ ِ ِ ﻚ َ َِﻚ ﺑِﻨِ ْﻌ َﻤﺘ َ ﺖ أَﺑُﻮءُ ﻟ ُ ﺻﻨَـ ْﻌ َ ْﺖ َرِّﰊ ﻻ إِﻟَﻪَ إِﻻ أَﻧ َ ْاﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أَﻧ ُ ُ اﺳﺘَﻄَ ْﻌ ْ ﺖ َﺧﻠَ ْﻘﺘَ ِﲏ َوأَﻧَﺎ َﻋ ْﺒ ُﺪ َك َوأَﻧَﺎ َﻋﻠَﻰ َﻋ ْﻬﺪ َك َوَو ْﻋﺪ َﻛ َﻤﺎ َ ﻚ ﻣ ْﻦ َﺷ ِّﺮ َﻣﺎ ِ ِ ﺖ َ َﻋﻠَ ﱠﻲ َوأَﺑُﻮءُ ﻟ َ ْﻮب إِﻻ أَﻧ َ َُﻚ ﺑِ َﺬﻧِْﱯ ﻓَﺎ ْﻏﻔ ْﺮ ِﱄ ﻓَِﺈﻧﱠﻪُ ﻻ ﻳَـﻐْﻔ ُﺮ اﻟ ﱡﺬﻧ ِ ِ ي وأَ ْن أَ ْﻋﻤﻞ ﺻ ِ ﻚ ِﰲ ِﻋﺒ ﺼﺎﳊِِﲔ ﺎد َك اﻟ ﱠ َ ِﺿﺎﻩُ َوأَ ْد ِﺧﻠ ِْﲏ ﺑَِﺮ ْﲪَﺘ َ َب أ َْوِز ْﻋ ِﲏ أَ ْن أَ ْﺷ ُﻜ َﺮ ﻧِ ْﻌ َﻤﺘ َ ﺎﳊًﺎ ﺗَـ ْﺮ َ ﻚ اﻟﱠِﱵ أَﻧْـ َﻌ ْﻤ ِّ َر َ ََ َ َ ﺖ َﻋﻠَ ﱠﻲ َو َﻋﻠَﻰ َواﻟ َﺪ ﱠ
ِ ْﺸﺮ َك واْﳌُ ْﺸ ِﺮﻛِﲔ واﻧ ِ ِ ِِ ِ اﻟﻠﻬ ﱠﻢ اَ ِﻋ ﱠﺰ اْ ِﻻﺳﻼَم واْﳌُﺴﻠِ ِﻤ ِ ﱠ ﲔ َ َﺼ ْﺮ ﻋﺒ َْ ﺼ َﺮ اﻟ ّﺪﻳْ َﻦ َوا ْﺧ ُﺬ ْل َﻣ ْﻦ َﺧ َﺬ َل اْﳌُ ْﺴﻠ ِﻤ َْ ْ َ َ ْ ُ َ َﺼ ْﺮ َﻣ ْﻦ ﻧ ُ ْﺎد َك اْﳌَُﻮ ّﺣﺪﻳﻦ َواﻧ ُ َ َْ َ ْ ّ ﲔ َوأَذل اﻟ ِ .ﻚ اِ َﱃ ﻳَـ ْﻮ َم اﻟ ِّﺪﻳْ ِﻦ َ َاءاﻟ ِّﺪﻳْ ِﻦ َوا ْﻋ ِﻞ َﻛﻠِ َﻤﺎﺗ َ َو َد ّﻣ ْﺮ اَ ْﻋ َﺪ
Wahai Rabb yang telah menanamkan kecintaan, ketegaran , kesyukuran, ketaqwaan, pengorbanan dan kesabaran kepada Nabi-Mu Ibrahim dan kepada nabi-Mu Ismail dan hamba-hamba-Mu yang sholeh…Maka tanamkan pula kepada kami…anak- anak kami dan keturunan Kami ruh dan jiwa mereka..
ِِ ِ أَﻟ ٰﻠّﻬ ﱠﻢ ا ْﻏ ِﻔﺮ ﻟِﻠ ِ َات ﻳﺎﻗ ِ َ ﻚ َِﲰﻴﻊ ﻗَ ِﺮﻳﺐ ُِﳎﻴﺐ اﻟﺪ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ﻀ َﻰ َْ ﲔ َواﻟ ُْﻤ ْﺴﻠ َﻤﺎت َواﻟ ُْﻤ ْﺆ ﻣﻨ َْ ْﻤ ْﺴﻠ ِﻤ ُ َ ﱠﻋ َﻮ ُ ْ ُ ْ ٌ ْ ٌ ْ َ ﲔ َواﻟ ُْﻤ ْﺆﻣﻨَﺎت أ َْﻻَ ْﺣﻴَﺎء ﻣ ْﻨـ ُﻬ ْﻢ َو ْاﻻَ ْﻣ َﻮات إﻧﱠ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ٰ ٰ ِ ِ َرﺑـﱠﻨَﺎ ٰاﺗﻨَﺎ, َرﺑﱠﻨﺎَ ﻓَﺎ ْﻏﻔ ْﺮﻟَﻨﺎَ ذُﻧـُ ْﻮﺑَﻨﺎَ َوَﻛ ّﻔ ْﺮ َﻋﻨﱠﺎ َﺳﻴِّﺄَﺗﻨﺎَ َوﺗَـ َﻮﻓﱠﻨﺎَ َﻣ َﻊ ْاﻷَﺑْـ َﺮا ِر, َرﺑـﱠﻨَﺎ إِﻧـﱠﻨَﺎ َﲰ ْﻌﻨَﺎ ُﻣﻨَﺎدﻳﺎً ﻳُﻨﺎَد ْى ﻟ ْ ِﻺ ْﳝَﺎن أَ ْن أﻣﻨُﻮاْ ﺑ َﺮﺑّ ُﻜ ْﻢ ﻓَﺄ َﻣﻨﱠﺎ.ا ْﳊﺎَﺟﺎَت
ِِ ِ ﻚرِ ِ ِ ِﰱ اﻟ ﱡﺪﻧْـﻴﺎ ﺣﺴﻨﺔً وِﰱ ْ ٰ ِ ِ ِ ِ ب ب اﻟْﻌ ﱠﺰة َﻋ ﱠﻤﺎ ﻳَﺼ ُﻔ ْﻮ َن َو َﺳﻼَ ٌم َﻋﻠَﻰ اﻟ ُْﻤ ْﺮ َﺳﻠ َْ ﲔ َوا ْﳊَ ْﻤ ُﺪ ّٰ? َر ِّ اب اﻟﻨﱠﺎ ِرُ .ﺳ ْﺒ َﺤﺎ َن َرﺑِّ َ َ ّ ﺴﻨَﺔً َوﻗﻨَﺎ َﻋ َﺬ َ َ َ ََ َ اﻻ ﺧ َﺮة َﺣ َ ﲔ اﻟ َْﻌﺎﻟ َِﻤ َْ
ِ ِ ِ ﺎت واﻟ ِّﺬ ْﻛ ِﺮ ا ْﳊ ِﻜﻴ ِﻢ .وﺗَـ َﻘﺒﱠﻞ ِﻣ ِ ِ ِ ِ ِِ ﺴ ِﻤ ْﻴ ُﻊ ﻼوﺗَﻪُ اِﻧّﻪُ ُﻫ َﻮ اﻟ ﱠ ﲏ َوﻣ ْﻨ ُﻜ ْﻢ ﺗ َ ﺑَ َﺎر َك ﷲُ ِﱄ َوﻟَ ُﻜ ْﻢ ِﰲ اﻟْ ُﻘ ْﺮآن اﻟ َْﻌﻈ ْﻴ ِﻢ َ .وﻧَـ َﻔ َﻌ ِﲏ َواﻳّﺎ ُﻛ ْﻢ ﲟﺎ ﻓﻴﻪ ﻣ َﻦ اﻵﻳَ َ َ ْ َ ْ ّْ ِ ﺎﺳﺘَـ ْﻐ ِﻔ ُﺮْوا اِﻧﱠﻪُ ُﻫ َﻮاْﻟﻐَ ُﻔ ْﻮُر اﻟ ﱠﺮِﺣ ْﻴ ُﻢ اْ َﻟﻌﻠ ْﻴ ُﻢ .ﻓَ ْ
Printed by @adenihermawan