KESALAHAN DALAM IBADAH QURBAN Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal, S.T., M.Sc. )(Pimpinan Pesantren Darush Sholihin, Panggang, Gunungkidul
ت ُ ُر ُس ُُل ُ َربِّنَا ُ ِِب ْْلَُِّقُ الِلُُلََق ُْد ُ َجاءَ ُْ ان ُ ُّ ي ُلَْوَُل ُأَ ُْن ُ َى َد َُ ان ُ ِِلََذا ُ َوَما ُ ُكنّا ُلِنَ ْهتَ ِد َُ لِلِ ُالّ ِذي ُ َى َد َُ اْلَ ْم ُُد ُُِّ ْ ِ وىاُِِبَاُ ُكْن تُ ُْمُتَ ْع َملُو َنُ َونُ ُ ودواُأَ ُْنُت ْل ُك ُُمُا ْْلَنُّةُأُوِرثْتُ ُم َ للاُُ َو ْح َدُهُُ ُلَُ َش ِريْ َُ أَ ْش َه ُُدُأَ ُْنُ ُلَُإِلَُوَُإِلّ ُ كُلَُوُُ َوأَ ْش َه ُُدُأَ ُّنُ ُُمَ ّمدُاًُ َعْب ُدُهُُ َوَر ُس ْولُُوُ ٍ ِِ لُيَ ْوُِمُال ّديْن انُإِ َُ َص َحابُِِوُ َوَم ُْنُتَبِ َع ُه ُْمُِبِِ ْح َس ٍُ ص ُّلُ َو َسلّ ُْمُ َعلىُ ُُمَ ّم ُدُ َو َعلىُآل ُوُ ِوأ ْ اَللّ ُه ُّمُ َ الِلَُ َح ُّقُتُ َقاتُِِوُ َوَُلََُتُوتُ ُّنُإُِّلُ َوأَنْتُ ُْمُ ُم ْسُلِ ُمو َنُ ينُ َآمنُواُاتّ ُقواُ ُّ َُيُأَيُّ َهاُالّ ِذ َُ ِّ س ُو ِ ِ اح َدُةٍ ُ َو َخلَ َُق ُ ِمْن َها ُ َزْو َج َها ُ َوبَثُّ ُ ِمْن ُه َماُ َُي ُأَيُّ َها ُالن ُُ ّاس ُاتّ ُقوا ُ َربّ ُك ُُم ُالذي ُ َخلَ َق ُك ُْم ُم ُْن ُنَ ْف ٍُ َ الِلَُ َكا َُنُ َعلَْي ُك ُْمُ َرقِيبًا الِلَُالّ ِذيُتَ َساءَلُو َُنُبُِِوُ َو ْاْل َْر َح َُامُإِ ُّنُ ُّ اءًُ َواتّ ُقواُ ُّ الُ َكثِ ًرياُ َونِ َس ُ ِر َج ًُ صلِ ُْح ُلَ ُك ُْم ُأ َْع َمالَ ُك ُْم ُ َويَ ْغ ِفُْر ُلَ ُك ُْم ُذُنُوبَ ُك ُْمُ ين ُ َآمنُوا ُاتّ ُقوا ُ ُّ َُي ُأَيُّ َها ُالّ ِذ َُ الِلَ ُ َوقُولُوا ُقَ ْوًُل ُ َس ِد ً يدا ُيُ ْ ِ يماُُ،أَّماُبَ ْع ُُد: الِلَُ َوَر ُسولَُوُُفَ َق ُْدُفَ َُ َوَم ُْنُيُ ِط ُِعُ ُّ ازُفَ ْوًزاُ َعظ ً للُِاْلَ ْم ُدُ للاُُأَ ْكبَ ُُرُ َو ُ للاُُأَ ْكبَ ُُرُ ُ للاُُ َو ُ للاُُأَ ْكبَ ُُرُ ُلَُإِلَُوَُإِ ُلُّ ُ للاُُأَ ْكبَ ُُرُ ُ ُ Suatu nikmat yang besar pada hari ini kita berada di hari yang mulia, hari Nahr (hari penyembelihan qurban) dan hari haji Akbar di mana saat ini jama‟ah haji yang berangkat ke tanah suci melakukan pelemparan
1
Rumaysho.Com | Download via IbnuMajjah.Wp.Com
jumrah „aqabah setelah di hari kemarin wukuf di padang Arafah dan mabit di Muzdalifah. Allah memberikan kita nikmat begitu banyak, yaitu sehat wal afiat, umur panjang, kesempatan untuk beribadah, lebih-lebih lagi rezeki batin yang Allah berikan berupa nikmat iman dan Islam. Karena nikmat yang banyak tersebut kita diperintahkan untuk bersyukur di hari raya dengan berdzikir dan bertakbir. Untuk Idul Fithri, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan,
ُالِلَُ َعلَىُ َماُ َى َدا ُك ُْمُ َولَ َعلّ ُك ُْمُتَ ْش ُكُرو َن ُّ َُولِتُ ْك ِملُواُالْعِ ّدُةَُ َولِتُ َكِّّبُوا “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan
Allah
atas
petunjuk-Nya
yang
diberikan
kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah: 185) Untuk takbir sejak awal Dzulhijjah disebutkan,
ُِّ ُوي ْذ ُكرواُاس ُم ٍ فُأ َّيٍُمُمعلُوم ُات َ ْ َ ُ ُِالِل َ ْ ُ ََ “Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan.” (QS. Al Hajj: 28). Maka dijadikan pada hari Idul Adha ini waktu untuk berdzikir untuk jama‟ah haji,
ِالِل ُّ ُاْلِ َما ُِرُ ِإلقَ َام ُِةُ ِذ ْك ُِر َُ ْ َتُ َوب ُِ افُ ِِبلْبَ ْي ُُ إَِّّنَاُ ُجعِ َُلُالطَّو ْ ُص َفاُ َوالْ َمْرَوُةُِ َوَرْم ُُى ّ يُال “Sesungguhnya thawaf di Ka‟bah, melakukan sa‟i antara Shafa dan Marwah dan melempar jumrah adalah bagian dari dzikrullah (dzikir pada Allah).” (HR. Abu Daud, no. 1888; Tirmidzi, no. 902; Ahmad, 6: 46. Imam Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan shahih)
Rumaysho.Com | Download via IbnuMajjah.Wp.Com
2
Juga dalam ibadah qurban disebutkan dalam hadits,
ِ اضعا ُقَ َدم ُو ُعلَى ُ ِص َف ِ ُ،ُاح ِه َما ُيُ َس ِّمى ُ َويُ َكُِّّب ُِ ْ ي ُأ َْملَ َح ُِ ْ ّب ُملسو هيلع هللا ىلص ُبِ َكْب َش ُُّ ِض ّحى ُالن َ َ ُ َ ً ُفَ َرأَيْتُُوُُ َو،ي ِفَ َذ ََبهماُبِي ِدُه َ َ َُ “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berqurban (pada Idul Adha) dengan dua kambing yang gemuk. Aku melihat beliau menginjak kakinya di pangkal leher dua kambing itu. Lalu beliau membaca bismillah dan bertakbir, kemudian beliau menyembelih kedua hewan qurban miliknya dengan tangan beliau sendiri.” (HR. Bukhari, no. 5558, dari hadits Anas bin Malik)
ُللُِاْلَ ْم ُد ُ للاُُأَ ْكبَ ُُرُ َو ُ ُللاُُأَ ْكبَ ُُر ُ للاُُ َو ُ ُّللاُُأَ ْكبَ ُُرُ ُلَُإِلَُوَُإِ ُل ُ ُللاُُأَ ْكبَ ُُر ُ (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besar, segala puji bagi-Nya).
Namun
satu
hal
yang
patut
diingat
mengenai
ibadah
qurban
hendaklah kita melakukannya ikhlas karena Allah, tujuannya untuk meraih takwa. Dalam ayat disebutkan,
ُوم َهاُ َوَُلُ ِد َم ُاؤَىاُ َولَ ِك ُْنُيَنَالُُوُُالتّ ْق َوىُ ِمْن ُك ْم ُّ ُال َُ َلَ ُْنُيَن ُ ُالِلَُ ُْل “Daging-daging
unta
dan
darahnya
itu
sekali-kali
tidak
dapat
mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS. Al-Hajj: 37)
Rumaysho.Com | Download via IbnuMajjah.Wp.Com
3
Hendaklah dilakukan pula sesuai dengan tuntunan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Coba perhatikan kisah berikut tentang orang yang sarapan pagi sebelum shalat Idul Adha dengan hewan qurbannya. Abu Burdah yang merupakan paman dari Al Bara‟ bin „Azib dari jalur ibunya berkata,
ُ، ب ٍُ ت ُأَ ُّن ُالْيَ ْوَُم ُيَ ْوُُم ُأَ ْك ٍُل ُ َو ُشْر ُُ ْ ُ َو َعَرف،ِصالَُة ُُ ن ُنَ َس ْك ُِّ ُفَِإ،ُ ِالِل ُّ ُ ول َُ َُي ُ َر ُس ّ ت ُ َشاتِى ُقَ ْب َُل ُال ُت ُقَ ْب َُل ُأَ ُْن ُآتِ َُى ُُ ْت ُ َشاتِى ُ َوتَغَدّي ُُ ُفَ َذ ََْب،ت ُ ِ ف ُبَْي ُ ِ ُ ت ُأَ ُْن ُتَ ُكو َُن ُ َشاتِى ُأَّوَُل ُ َما ُيُ ْذبَ ُُح ُُ َحبَ ْب ْ َوأ ّ ال َصالَُة “Wahai Rasulullah, aku telah menyembelih kambingku sebelum shalat Idul Adha. Aku tahu bahwa hari itu adalah hari untuk makan dan minum. Aku senang jika kambingku adalah binatang yang pertama kali disembelih di rumahku. Oleh karena itu, aku menyembelihnya dan aku sarapan dengannya sebelum aku shalat Idul Adha.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata,
ُكُ َشاةُُ َْلٍْم َُ َُشات “Kambingmu hanyalah kambing biasa (yang dimakan dagingnya, bukan kambing kurban).” (HR. Bukhari, no. 955). Lihatlah niatan dia baik, namun karena dilakukan tidak sesuai tuntunan Rasul, qurbannya dianggap hanya daging biasa, bukan daging qurban. Berarti kita harus beramal sesuai tuntunan, tidak hanya ikhlas. Oleh karena itu, patut kiranya di khutbah Idul Adha kali ini selaku
khatib
mengingatkan
kesalahan
yang
sering
terjadi
kami ketika
pelaksanaan ibadah qurban:
Rumaysho.Com | Download via IbnuMajjah.Wp.Com
4
Pertama: Saling berbangga dan menyombongkan diri dalam hal qurban Hendaklah qurban dilakukan dengan ikhlas untuk menggapai ridha Allah, bukan untuk mengejar strata sosial, bukan ingin mencari pujian manusia, bukan ingin sum‟ah dan riya‟. ‘Atha‟ bin Yasar pernah bertanya pada Abu Ayyub Al-Anshari tentang qurban yang dilakukan di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ُِّاة ُ ض ِّحى ُ ِِبلش َُ الِلِ ُملسو هيلع هللا ىلص؟ ُفَ َق ُّ ُ ول ُِ اي ُ َعلَى ُ َع ْه ُِد ُ َر ُس َُ ّح ُِ َف ُ َكان َُ َكْي َ ُ ُ َكا َُن ُالُّر ُج ُُل ُي:ال َ ت ُالض تُ َك َماُتََرى ُْ ص َار ُُ اىىُالن ُّ َعْن ُوُُ َو َع ُْنُأ َْى ُِلُبَْيتُِِوُفَيَأْ ُكلُو َُنُ َويُطْعِ ُمو َُنُ َح َ َتُتَب َ َّاسُف “Bagaimanakah qurban di masa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam? Dijawab bahwa dahulu ada yang berqurban dengan satu ekor kambing untuk dirinya dan keluarganya, ia makan dari hasil qurban dan ia pun memberikan sedekah makan (pada fakir miskin, pen.). Namun ketika itu orang-orang saling membanggakan diri sebagaimana yang engkau lihat.” (HR. Tirmidzi, no. 1505, shahih kata Syaikh Al-Albani). Kalau dahulu saling menyombongkan diri, bagaimana pula dengan zaman ini? Butuh niat yang ikhlas dan tulus dalam qurban kita.
ُللُِاْلَ ْم ُد ُ للاُُأَ ْكبَ ُُرُ َو ُ ُللاُُأَ ْكبَ ُُر ُ للاُُ َو ُ ُّللاُُأَ ْكبَ ُُرُ ُلَُإِلَُوَُإِ ُل ُ ُللاُُأَ ْكبَ ُُر ُ Kedua: Sedekah dianggap lebih utama daripada berqurban Ini anggapan yang keliru. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Penyembelihan yang dilakukan di waktu mulia lebih afdhal daripada sedekah senilai penyembelihan
Rumaysho.Com | Download via IbnuMajjah.Wp.Com
5
tersebut. Oleh karenanya jika seseorang bersedekah untuk menggantikan kewajiban penyembelihan pada manasik tamattu‟ dan qiran meskipun dengan sedekah yang bernilai berlipat ganda, tentu tidak bisa menyamai keutamaannya.” (Lihat Talkhish Kitab Ahkam Al-Udhiyyah wa AdzDzakaah, hlm. 11-12) Apa sebabnya qurban lebih utama daripada sedekah yang senilai? Sebabnya karena masalah ibadah yang dilakukan pada waktu yang utama.
Sama
seperti
selepas
shalat
lebih
utama
untuk
berdzikir
dibandingkan dengan membaca Al-Qur‟an.
Ketiga: Berqurban dianggap sekali seumur hidup saja Padahal
setiap
kali
kita
melihat
hilal
Dzulhijjah
(awal
bulan
Dzulhijjah), kita diharapkan punya keinginan untuk berqurban. Dalam hadits disebutkan,
ِ ِ ِ ِ ِ ُكُ َع ُْنُ َش ْع ِرُهُِ َوأَظْ َفا ِرِه ُْ ض ِّح َُىُفَ ْليُ ْم ِس َ َُح ُد ُك ُْمُأَ ُْنُي َ إذَاُ َرأَيْتُ ُْمُىالَ َُلُذىُا ْْل ّج ُةُ َوأ ََر َُادُأ “Jika masuk bulan Dzulhijah dan salah seorang dari kalian ingin menyembelih qurban, maka hendaklah ia tidak memotong sedikitpun dari rambut dan kukunya.” (HR. Muslim no. 1977, dari Ummu Salamah). Yang
mampu tetaplah berqurban. Imam Syafi‟i yang menganggap
hukum qurban itu sunnah menyatakan,
ّرُ َعلَْي َها َُ فُتَُ ْركِ َهاُلِ َم ُْنُقَد ُ ُِص ُُ ُلَُأ َُرِّخ “Aku tidaklah memberi keringanan untuk meninggalkan berqurban bagi orang yang mampu menunaikannya.”
Rumaysho.Com | Download via IbnuMajjah.Wp.Com
6
Jadi yang mampu tiap tahun untuk berqurban, sisihkanlah harta untuk berqurban. Moga rezekinya terus diberikan berkah.
ُللُِاْلَ ْم ُد ُ للاُُأَ ْكبَ ُُرُ َو ُ ُللاُُأَ ْكبَ ُُر ُ للاُُ َو ُ ُّللاُُأَ ْكبَ ُُرُ ُلَُإِلَُوَُإِ ُل ُ ُللاُُأَ ْكبَ ُُر ُ Keempat: Terlalu banyak pertimbangan untuk mengeluarkan uang untuk berqurban Terlalu khawatir dengan rezeki. Padahal qurban itu disajikan ikhlas untuk Allah yang memberikan rezeki pada kita sekalian. Ingatlah yang Allah janjikan,
ٍ ِ ِ ِ ُي َ َوَماُأَنْ َف ْقتُ ُْمُم ُْنُ َُش ْي ُءُفَ ُه َُوُ ُُيْل ُف ُوُُ َوُى َُوُ َخْي ُُرُالّرا ِزق “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba‟: 39). Kenapa juga sampai takut berqurban sedangkan qurban itu termasuk sedekah yang membuat harta kita semakin berkah. Disebutkan dalam hadits,
ُص َدقَُةٌُ ِم ُْنُ َم ٍال ُْ ص َ َماُنَ َق َ ُت “Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim, no. 2558) Kita juga diperintahkan tetap sedekah ketika dalam keadaan sehat walau takut menjadi fakir atau miskin. Dalam hadits Abu Hurairah disebutkan mengenai sedekah yang paling besar pahalanya,
Rumaysho.Com | Download via IbnuMajjah.Wp.Com
7
ُت ُِ َت ُإِ َذا ُبَلَغ ُّ ُ َو ُلََُتُْ ِه ُُل ُ َح،ن َُ ِ ُ ََتْ َشى ُالْ َف ْقَُر ُ َو ََتْ ُم ُُل ُالْغ،يح ٌُ يح ُ َش ِح ٌُ ص ِح َُ ّْق ُ َوأَن َُ صد َ َأَ ُْن ُت َ ُت ُُ َوقَ ُْدُ َكا َُنُلُِفالَ ٍن،ُ َولُِفالَ ٍُنُ َك َذا،تُلُِفالَ ٍُنُ َك َذا َُ ومُقُ ْل َُ اْلُْل ُق ْ “Wahai Rasulullah, sedekah yang mana yang lebih besar pahalanya?” Beliau menjawab, “Engkau bersedekah pada saat kamu masih sehat, saat kamu takut menjadi fakir, dan saat kamu berangan-angan menjadi kaya. Dan janganlah engkau menunda-nunda sedekah itu, hingga apabila nyawamu telah sampai di tenggorokan, kamu baru berkata, “Untuk si fulan sekian dan untuk fulan sekian, dan harta itu sudah menjadi hak si fulan.” (Muttafaqun „alaih. HR. Bukhari, no. 1419; Muslim, no. 1032).
ُللُِاْلَ ْم ُد ُ للاُُأَ ْكبَ ُُرُ َو ُ ُللاُُأَ ْكبَ ُُر ُ للاُُ َو ُ ُّللاُُأَ ْكبَ ُُرُ ُلَُإِلَُوَُإِ ُل ُ ُللاُُأَ ْكبَ ُُر ُ Kelima:
Menjual hasil qurban
Karena qurban ini adalah sajian untuk Allah,
ِ ُ ِ ََايُوَم ِ ِ ُِ لِلُِر ُي ُ ِص َال َ بُالْ َعالَم ّ َ ُّ ُات َ ُإِ ُّن َ َُ َتُ َونُ ُسكيُ َوَُْمي “Sesungguhnya shalatku, qurbanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam.” (QS. Al-An‟am: 162) Karenanya menurut madzhab jumhur (mayoritas) ulama termasuk madzhab Syafi‟i hasil qurban sama sekali tidak boleh diperjual belikan, termasuk kulit. Kenapa? Karena semuanya untuk lillahi ta‟ala. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Rumaysho.Com | Download via IbnuMajjah.Wp.Com
8
ِ ُ م ُنُِب ِ ْ الَُأ ُ َُض ِحيّتُِِوُف ْ عُج ْل َُدُأ َ َ َْ ُُضحيُّةَُلَُو “Barangsiapa menjual kulit hasil sembelihan qurban, maka tidak ada qurban baginya.” (HR. Al-Hakim. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, no. 1088) Namun hasil qurban yang sunnah (bukan nadzar) boleh dimakan oleh shahibul qurban (walau satu suapan saja), sebagiannya boleh untuk sedekah, sebagiannya lagi dihadiahkan pada orang yang mampu. Disebutkan dalam ayat,
ُسُالْ َف ِق َري َُ ِفَ ُكلُواُ ِمْن َهاُ َوأَ ُطْعِ ُمواُالْبَائ “Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.” (QS. Al-Hajj: 28) Satu hal lagi yang tidak boleh dilakukan adalah memberikan upah berupa hasil qurban pada tukang jagal. Yang boleh, upahnya diambil dari saku sendiri, dari saku panitia, atau dari kas masjid. Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu pernah menyatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkanku untuk mengurusi unta-unta qurban beliau. Aku mensedekahkan daging, kulit, dan jilalnya (kulit yang ditaruh pada punggung unta untuk melindungi dari dingin). Aku tidak memberi sesuatu pun dari hasil sembelihan qurban kepada tukang jagal. Beliau bersabda,
ََُْن ُُنُنُ ْع ِط ُِيوُ ِم ُْنُعِْن ِد َن “Kami akan memberi upah kepada tukang jagal dari uang kami sendiri.” (HR. Muslim, no. 1317)
Rumaysho.Com | Download via IbnuMajjah.Wp.Com
9
للُِاْلَ ْم ُدُ للاُُأَ ْكبَ ُُرُ َو ُ للاُُأَ ْكبَ ُُرُ ُ للاُُ َو ُ للاُُأَ ْكبَ ُُرُ ُلَُإِلَُوَُإِ ُلُّ ُ للاُُأَ ْكبَ ُُرُ ُ ُ Moga Allah menjauhkan kita dari kesalahan-kesalahan di atas saat ibadah qurban. Moga amalan kita diterima di sisi Allah. Marilah kita tutup khutbah Idul Adha ini dengan do‟a. Moga dengan hari penuh berkah ini, setiap do‟a kita diperkenankan oleh Allah.
اتُاْلَحي ِ اءُ ِمْن ه ُمُواْلَمو ِ يُو ِ ِ اتُ ُ املسلِ َم ُِ الله ُّمُا ْغ ِفُْرُلِْل ُم ْسلِ ِم ْ َُ املؤِمنِ ْ َُ َ ْ اتُ َو ْ ُ يُ َو ْ املؤمنَ ُ ْ َ ُ ْ َ ْ َ ص َم ُُد ُالّ ِذى ُ َُلْ ُيَلِ ُْد ُ َوَُلُْ الِلُُ ُلَ ُإِلَُوَ ُإِ ُلّ ُأَنْ َُ ت ُ ُّ ك ُأَنْ َُ ك ُأَ ُّن ُنَ ْش َه ُُد ُأَنّ َُ اللّ ُه ُّم ُإِ ُّن ُنَ ْسأَلُ َُ َح ُُد ُال ّ ت ُاْل َ َح ٌدُ يُولَ ُْدُ َوَُلُْيَ ُك ُْنُلَُوُُ ُك ُف ًواُأ َ كُ الُلِلّ ِذيْ َُنُ َآمنُواُ َربّنَاُإِنّ َُ فُقُلُ ْوبِنَاُغِ ًُ انُ َوَُلُ ََْت َع ُْلُِ ُْ َربّنَاُا ْغ ِفُْرُلَنَاُ َوِِإل ْخ َوانِنَاُالّ ِذيْ َُنُ َسبَ ُق ْو َُنُ ِِبِْإلْْيَ ُِ وفُ َرِح ٌيمُ َرءُ ٌُ يُإِ َم ًاما اج َع ْلنَاُلِْل ُمت ِّق ْ َُ بُلَنَاُ ِم ُْنُأ َْزَو ِاجنَاُ َوذُِّرّيتِنَاُقُّرةَُُأ َْع ُ ٍُ َربّنَاُ َى ُْ يُ َو ْ لُ ات ُإِ َُ ات ُبَْينِنَاَ ُ ،و ْاى ِد َُن ُ ُسبُ َُل ُال ّس َالِمَ ُ ،وَِنّنَا ُ ِم َُن ُالظُّلُ َم ُِ َصلِ ُْح ُ َذ َُ ف ُبَ ْ َُ اللّ ُه ُّم ُأَلِّ ُْ ي ُقُلُوبِنَاَ ُ ،وأ ْ ف ُأ ْ ِ النُّوِرُ ،وجنِّب نَا ُالْ َفو ِ صا ِرَنَ ُ ،وقُُلوبِنَاُ، ش ُ َما ُظَ َهَُر ُ ِمْن َها ُ َوَما ُبَطَ َنَ ُ ،وَِب ِرُْك ُلَنَا ُِ ُ اح َُ َْسَاعنَاَ ُ ،وأَبْ َ ََْ َ تُالتّ ّو ُ ِ يُ ِِبَاُ كُ ُمثْنِ َُ ينُلِنِ َع ِم َُ اج َع ْلنَاُ َشاكِ ِر َُ كُأَنْ َُ بُ َعلَْي نَاُإِنّ َُ َوأ َْزَو ِاجنَاَ ُ،وذُِّرّيتِنَاَ ُ،وتُ ُْ ابُالّرح ُيمَ ُ،و ْ ُ يُ َِلَاَ ُ،وأََِتِ ْم َهاُ َعلَْي نَا كُ،قَابِلِ َُ َعلَْي َ اَللّه ُّمُأ ِ ِ ِ ِِ ِِ ي، ص َال ُُ حُاْ ِإل ْس َالُِمُ َوالْ ُم ْسلم ْ َ ُ ْ ص َال ُح ُه ُْمُ َو َ َصل ُْحُ ُوَلةَُُأ ُُم ْوِرَنُ،اَللّ ُه ُّمُ َوفّْق ُه ُْمُل َماُفْي ُوُ َ 10
Rumaysho.Com | Download via IbnuMajjah.Wp.Com
ابُالنّا ِرُ فُ ْاْل ِخَرةُُِ َح َسنَُةًُ َوقِنَاُ َع َذ َُ فُالدُّنْيَاُ َح َسنَُةًُ َوِ ُ َربّنَاُآتِنَاُِ ُ ٍ ِِ لُيَ ْوُِمُال ّديْن انُإِ َُ ص ْحبُِِوُ َُوَم ُْنُتَبِ َع ُه ُْمُِبِِ ْح َس ٍُ صلّىُ ُ للاُُ َعلَىُنَبِيِّنَاُ ُُمَ ّم ُدُ َو َعلَىُآل ُوُ َو َ َو َ وِ ي. بُالْ َعالَ ِم ْ َُ اْلَ ْم ُُدُللُ َر ُِّ انُأ ُِ آخُُرُ َد ْع َو َُ َنُ ْ َ
11
Rumaysho.Com | Download via IbnuMajjah.Wp.Com