IDUL QURBAN MOMENTUM MENGOKOHKAN KELUARGA SEHEBAT KELUARGA “KEKASIH ALLAH” NABI IBRAHIM AS. Khutbah Idul Adha 1437 H Oleh: Ust. Muhammad Zubairi Masjid Al Muhajirin, Taman Boston Puri Surya Jaya
ﷲ ٔﻛﱪ ﷲ ٔﻛﱪ ﷲ ٔﻛﱪ ﷲ ٔﻛﱪ ﷲ ٔﻛﱪ ﷲ ٔﻛﱪ ﷲ ٔﻛﱪ ﷲ ٔﻛﱪ ﷲ ٔﻛﱪ ﻞ َ ُ* َو َﻣ ْﻦ+ ﷲ ﻓَ َﻼ ُﻣ ِﻀ ُ َ ِﺎت َا ْ َﲻﺎ ِﻟ َﻨﺎ َﻣ ْﻦ ﳞَ ْ ِﺪ4ّ5ِ ﴍ ْو ِر َاﻧْ ُﻔ ِﺴ َﻨﺎ َو َﺳ ُ ُ َاﻟْ َﺤ ْﻤﺪُ ِ ّ ِ( َر ِ ّب اﻟْ َﻌﺎﻟ َ ِﻤ ْ َﲔ َ ْﳓ َﻤﺪُ ُﻩ َو َ ْﺴ َﺘ ِﻌ ْﯿ ُﻨ ُﻪ َو َ ْﺴ َﺘ ْﻐ ِﻔ ُﺮ ُﻩ َوﻧ َ ُﺘ ْﻮ ُب ِاﻟ َ ْﯿ ِﻪ َوﻧ َ ُﻌ ْﻮ ُذ ِ ِ ِﻣ ْﻦ *َ َﲆ َء ِ ِاKﻤ ٍﺪ َو+ َﺎ ُﻣ َﺤMّ5ِ َ َﲆ ﻧ َ ِﺒK اﻟﺴ َﻼ ُم ِ َ ﺪَ ُﻩ َﻻHْ ﷲ َو ُ + َا ْﺷﻬَﺪُ َا ْن َﻻ ِا َ* ِاﻻ.*ُ َ ﯾُﻀْ ِﻠ ْﻞ ﻓَ َﻼ ﻫَﺎ ِد َي + ﻤﺪً ا َﻋ ْﺒﺪُ ُﻩ َو َر ُﺳ ْﻮ ُ ُ* َو+ ن ُﻣ َﺤ+ ﴍﯾْ َﻚ َ ُ* َو َا ْﺷﻬَﺪُ َا + اﻟﺼ َﻼ ُة َو ِ ُا ْو ِﺻ ْﯿ ُ ْﲂ َوﻧ َ ْﻔ ِﴘ ِﺑ َﺘ ْﻘ َﻮ: ﷲ ِ ﺎ ِﻋ َﺒﺎ َدVَ َ ﻓ: ُﻣﺎ ﺑ َ ْﻌﺪ+ َا. ِﻦSْ Tِ ّ َو َا ْﲱَﺎ ِﺑ ِﻪ َو َﻣ ْﻦ ﺗَ ِﺒ َﻌ ُﻪ ِا َﱃ ﯾ َ ْﻮ ِم ا :ﷲ ﺗَ َﻌ َﺎﱃ ِﰱ اﻟْ ُﻘ ْﺮ ٓ ِن اﻟْ َﻜ ِﺮ ْ ِﱘ ُ ﻗَﺎ َل. ُ ْﲂ ﺗُ ْﻔ ِﻠ ُﺤ ْﻮ َن+ ﷲ َو َﻃﺎ َﻋﺘِ ِﻪ ﻟ َ َﻌﻠ َو َاﻧ ُ ْْﱲ ُﻣ ْﺴ ِﻠ ُﻤ ْﻮ َن+ﻦ ِاﻻ+ ُbﻖ ﺗُ َﻘﺎﺗِ ِﻪ َو َﻻ ﺗَ ُﻤ ْﻮ+ ﷲ َﺣ َ ُﻘﻮا+ ُﻮا اﺗM َﻦ َا َﻣSْ e ِا+ َﺎf َاﳞgَ Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu. Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. Kembali kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah swt yang telah begitu banyak memberikan kenikmatan kepada kita sehingga kalau kita mau menghitung2nya niscaya tidak akan mampu menuntaskannya. Seperti apa syukur itu? Sebagaimana dicontohkan Nabi, yaitu memanfaatkan segala kenikmatan sesuai dengan kehendak dari Sang Pemberi nikmat ( Allah swt) untuk mengabdi kepada-Nya, diantara wujud syukur terpenting di hari ini adalah Sholat idul adha dan ibadah berkorban pada hari raya Idul Adha dan hari tasyrik. Sebagaimana ditegaskan Allah swt dalam firmanNYA: Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah (QS Al Kautsar [108]:1-2). Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad saw, kepada keluarga, sahabat-sahabat dan para penerus risalahnya yang terus berjuang untuk tegaknya nilai-nilai Islam di muka bumi ini hingga hari kiamat nanti.
1
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu. Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. Takbir, tahlil dan tahmid kembali menggema di seluruh muka bumi, dan ini sekaligus membersamai saudara-saudara kita yang datang menunaikan panggilan agung ke tanah suci guna menunaikan ibadah haji, rukun Islam yang kelima. Semoga Ibadah haji Beliau2 menjadi haji yang mabrur sa’yan maskuro wa dzanban maghfuro watijarotan lan tabuur. Bersamaan dengan ibadah mereka di sana, di sini kitapun melaksanakan ibadah yang terkait dengan ibadah haji yaitu puasa hari Arafah, pemotongan hewan qurban setelah shalat Idul Adha ini dan menggemakan takbir, tahlil dan tahmid selama hari tasyrik. Seluruh ibadah tersebut dilakukan dengan maksud yang sama yaitu mendekatkan diri kepada Allah swt. Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu. Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah. Setiap kali kita merayakan Hari Raya Idul Qurban, kita diingatkan dengan Sosok Hebat, Fenomenal dan luar biasa. Yaitu Sang Khalilullah Nabi Ibrahim as. Kehebatannya bukan hanya sebagai pribadi namun sekaligus Keluarga Beliau pun juga menjadi Keluarga Hebat yang layak menjadi Keluarga Teladan sepanjang zaman. Sebagaimana ditegaskan Allah dalam QS. Al Mumtahanah: 4 : “Sesungguhnya telah ada SURI TAULADAN TERBAIK bagimu pada IBRAHIM dan orang-orang yang bersama dengan dia…..” . Kita tahu bahwa Keluarga adalah cikal bakal terbentuknya masyarakat, hingga menjadi bangsa dan peradaban manusia. Baiknya keluarga akan menjadikan baiknya masyarakat dan bangsa, begitupun sebaliknya. Disamping itu keluarga adalah merupakan benteng pertahanan terakhir dari berbagai serangan mematikan atau merusak. Saat keluarga Baik dan masih berperan kuat bagi seluruh anggotanya, maka ia akan mampu mementahkan segala serangan keburukan yang diarahkan kepadanya.
2
Karenanya jamaah Idul Adha rahimakumullah, pada khutbah singkat di waktu yang mulia ini, kami ajak jamaah sekalian untuk mengambil inspirasi dan 4 (empat) pelajaran penting dari Keluarga Teladan, yaitu Keluarga Nabi Ibrahim as. Pertama, Keluarga Nabi Ibrahim dibangun diatas pondasi keimanan. Dalam QS. 21: 51. “Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelumnya…”. Inilah pondasi paling kuat agar terwujudnya keluarga yang ‘barokah’ penuh dengan kondisi ‘sakinah mawaddah warahmah’. Nilai-nilai keimanan selalu menginspirasi setiap gerak langkah anggota keluarga. Kecintaan suami kepada isteri, isteri kepada suami, orang tua kepada anak benar-benar didasarkan atas kecintaan mereka kepada Allah swt. Sehingga bila terjadi problem atau mengalami musibah semua anggota keluarga tahu cara mengatasinya yaitu dengan kesabaran dan langkah-langkah solusi dari panduan dan aturan Allah swt. Akhirnya dengan keimanan kepada Allah yang kuat terbangunlah keluarga Ibrahim menjadi ‘Keluarga Teladan’, sekaligus menjadi basis dalam menjalankan ketaatan kepada Allah dan kelak menjadi basis terbangunnya ‘Peradaban Manusia’ yang Agung yang disempurnakan oleh Rasulullah saw. serta menjadi panduan bagi keluarga kita hingga akhir zaman. Kedua, Terbangunnya Komunikasi Dialogis antar Anggota Keluarga Nabi Ibrahim. Kesungguhan, kesabaran dan kemampuan Nabi Ibrahim dalam berkomunikasi dialogis dengan anggota keluarganya nyata terlihat dalam QS Ash Shaffat:102: “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Dengan pondasi kedua berupa terwujudnya komunikasi dialogis antar anggota keluarga sangat memungkinkan tumbuhnya rasa cinta dan kasih sayang di dalamnya. Keluarga menjadi tumpuan rasa rindu, enjoy dan nyaman terasa di dalamnya, tempat menyemai
3
bibit-bibit unggul, memekarkan potensi-potensi, dan kelak melahirkan pribadi-pribadi istimewa yang kontributif bagi peradaban manusia sebagaimana Nabi Ismail as. Mulai sekarang hiasilah keluarga kita dengan ‘komunikasi dialogis’, agar kelak semua anggota keluarga kita menjadi sosok istimewa yang benar-benar kontributif bagi kemanusiaan. Ketiga, Terbangunnya budaya Kerja Tuntas dalam menyempurnakan Tugas di Keluarga Ibrahim Budaya kerja tuntas keluarga Nabi Ibrahim terbaca jelas dalam QS.AlBaqarah: 124. “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya (dengan sempurna). Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia…….". Kita paham bahwa tidaklah mungkin cita-cita yang besar akan tercapai tanpa adanya upaya dan kerja keras untuk mewujudkannya. Nabi Ibrahim telah menginspirasi kita bahwa kesuksesan Beliau dan keluarga bisa tercapai karena kesungguhannya dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah, bukan asalasalan namun dengan sempurna. Ya itulah PR keluarga kita saat ini, yaitu perlunya upaya sungguh-sungguh untuk melaksanakan tugasnya dengan sempurna sehingga menjadi budaya keluarga. Dari keluarga yang punya budaya kerja tuntas tersebut, kita berharap menginspirasi keluarga-keluarga lainnya hingga bisa menjadi budaya masyarakat dan bangsa. Terakhir, Kesuksesan Keluarga Nabi Ibrahim tidak terlepas dari DOA Keluarga yang baik, bahagia , sukses dan penuh berkah adalah keluarga yang di dalamnya dipenuhi dengan doa-doa terindah. Serangkaian sukses yang diperoleh nabi Ibrahim dan keluarga adalah anugerah Allah atas doa-doa yang selalu dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim, antara lain : Doa Nabi Ibrahim as. agar dirinya terhindar dari kemusyrikan, dalam QS Ibrahim:35.
4
Doa Nabi Ibrahim as ingin memperoleh ilmu dan hikmah, agar termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang shalih, menjadi buah tutur kata yang baik bagi generasi kemudian, dan puncaknya adalah meminta dimasukkan ke dalam surga hingga tidak terhina dalam kehidupan di akhirat nanti, dalam QS. Asy-Syu’ara’: 83– 87. Doa Nabi Ibrahim as. agar amalnya diterima Allah swt, termasuk orang yang tunduk dan taubatnya diterima oleh Allah sebagaimana dalam QS. Al-Baqarah :127–129. Doa Nabi Ibrahim agar anak-anaknya menjadi anak shalih, taat kepada Allah swt dan taat kepada orang tuanya dengan karakter akhlak yang mulia,dalam QS. Ash Shaffat:100-101 Doa agar sang anak selalu mendirikan shalat, hati orang pun suka kepadanya dan pandai bersyukur, termaktub dalam QS. Ibrahim:37 Allahu Akbar 3x …Walillahi alhamdu Sebagai penutup, ma’asyiral muslimin Keluarga Indonesia….kini saatnya kita berbenah dengan belajar dari kesuksesan keluarga Nabi Ibrahim, jadikan Keimanan sebagai pondasi, wujudkan komunikasi dialogis antar anggota keluarga, ciptakan budaya kerja tuntas, dan penuhi seluruh relung keluarga kita dengan DOA. Semoga Allah selalu menolong kita untuk mewujudkan keluarga yang barokah, bahagia dan sejahtera penuh sakinah mawaddah warahmah. Aamiin…
ﺎرة ً ﻟَ ْن ﺗَﺑ ُْو ًر ُ ﺳ ْﻌﯾًﺎ ﱠﻣ ْﺷ ُﻛ ْو ًرا َوذَ ْﻧﺑًﺎ َﻣ ْﻐ َ اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم اﺟْ ﻌَ ْﻠ ُﮭ ْم َﺣﺟﺎ َﻣﺑ ُْر ْو ًرا َو َ ف ْو ًرا َو ِﺗ َﺟ ﺎر َ َ ﻋذ َ ﺳﻧَﺔً َو ِﻗﻧَﺎ َ ﺳﻧَﺔً َوﻓِﻰ اﻷَﺧِ َر ِة َﺣ َ رﺑﱠﻧَﺎ اَﺗِﻧَﺎ ﻓِﻰ اﻟدﱡ ْﻧﯾَﺎ َﺣ. ِ اب اﻟﻧﱠ َ www.zubairitrainer.com
5