sE,/og/2i8 7.ZC IAl O 1r P G 0 11 - Ta QACC O GtllO%ent: Report IN O #G pj( xrc o8
Technical Assistance for Developing "Booklet of Tobacco Economics in Indonesia"
Submitted by
Demographic Institute Faculty of Economics University of Indonesia March 2010
DAMPAK TEMBAKAU DAN PENGENDALIANNYA DI INDONESIA LEMBAR FAKTA UNTUK MASUKAN KEBIIAKAN
Hasil Kerjasama 2009: am
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
DAFTAR I5I Kata Pengantar Penyusun FaktaTembakau dan Rokok di Indonesia Tembakau dan Rokok Kenalilah Racun yang Ada pads Rokok Konsumsi dan Prevalensi Rokok di Indonesia Konsumsi dan Prevalensi RokokTerus Naik di Indonesia Rokok dan Perokok Pasif Perokok Pasif Penyakit akibat Rokok pada Perokok Pasif Penyakit akibat Rokok pada Perokok Aktif Rokok dan Kesehatan
v vi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Mites dan Fakta tentang Tembakau Milos 1. Merokok mcnenangkan pikiran dan meningkatkan daya korsentrasi? Milos 2. Merokok adalah hak individu yang tak dapat diganggu gugat? Milos 3. Nikotin tak menimbulkan kecanduan? Milos 4. Polusi udara dad asap mobil lebih berbahaya dad asap rokok? Milos 5. Iklan rokok tidak mencari porokok ban, tapi agar perokok heralih ke merk baru?
11 12 13 14 15 16
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia Milos 6. Milos 7. Milos 8. Milos 9. Milos 10. Milos 11. Milos 12. Milos 13. Milos 14. Milos 15. Milos 16.
Industri rokok telah berjasa terhadap pendapatan negara melalui cukai rokok? Peningkatan harga rokok akan menurunkan penerimaan negara dari cukai tembakau karena berkurangnya konsumsi? Industri rokok memberikan sumbangan besar pada penerimaan pemerintah? Sumbangan Industri Rokok dan Pertanlan? Pengendalian konsumsi rokok mengurangi pendapatan negara dari cukai rokok? Pengendalian tembakau akan menghilangkan lapangan kerja di pertanian tembakau dan industri rokok? Pengendalian konsumsi rokok akan mematikan petani tembakau? Pengendalian konsumsi rokok akan mematikan industri rokok? Peningkatan harga rokok akan membebani penduduk miskin? Menaikkan cukai akan menaikkan harga rokok, rnernhuat orang miskin tak mampu bell rokok? Indonesia adalah negara pengeksportembakau? Pcningkatan harga rokok akan mendorong penyeludupan dan rokok ilegal?
Rokok dan Kemiskinan 60% Rumah Tangga IndonesiaTerjerat Konsumsi Rokok 50% Rumah Tangga Termiskin Terjerat Rokok Pengeluaran RumahTanggaTermiskin untuk Rokok % Pengeluaran Rumah Tangga Termiskin, Indonesia
17 18 20 21 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia Urutan 5 Besar Pengeluaran Rumah Tangga Termiskin, Indonesia, 2003-2006 Apa Saja yang Dikalahkan oleh Rokok? Rokok dan Harga Pangan Berapa Besar Uang yang Dibakar untuk Rokok? Uang yang Dibelanjakan untuk Rokok Industri Rokok dan Pertanian Tembakau Bukan Sektor Andalan Perekonomian Industri Rokok dan Pertanian Tembakau Berdaya Ungkit Rendah terhadap Perekonomian Nasional Qaraian Langsunq Tuna ;QLTj clan Rokok Keluarga Miskin Rokok, GL I Buruk dan Kematian Balita
37 38 39 40 41 42 43 44 46
Pertanian Tembakau di Indonesia Lahan PertanianTembakau Produksi dan LahanTembakau Indonesia 2007 menurut Provinsi Rokok dan PertanianTembakau Tembakau Impor
47 49 51 52 54
Rokok dan Tenaga Kerja PetaniTembakau Keuntungan Bertani Tembakau Tidak Sebanding dengan Risikcnya Lima Rlsiko yang Dihadapi PetaniTembakau Upah Buruh Tani Tembakau
55 56 58 59 60
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia Kondisi Hidup Buruh Tani Tembakau Buruh Anak di Pertanian Tembakau Tanarnan Pengganti Ternbakau Rokok dan Petani Cengkeh Pekerja di Industri Rokok Peningkatan Cukai Ternbakau dam Tenaga Kerja Pangsa Pasar, Harga dan Cukai Rokok
62 63 64 65 66 67 68
Rekomendasi Kebijakan Peringatan Kesehatan Bergambar Kawasan Tanpa Asap Rokok Larangan Ik!an, Promosi dan Sponsor Rokok Peningkatan Cukai dan Harga Rokok Cukai dan Barang Kena Cukal Posisi CukaiTembakau Saat ini Kontribusi CukaiTembakau Masih Kedl, Perlu Ditingkatkan! Sistem CukaiTembakau Indonesia sangat Rumit, Perlu Disederhanakan Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau Perlu Diarahkan bagi Kepentingan Masyarakat Peningkatan Cukai Tembakau, Solusi Terbaik Peningkatan Cukai Tembakau Berdampak Positif pada Ekonomi Nasional
69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Kata Pengantar Tembakau dengan tingkat konsumsi tinggi di Indonesia memiliki dampak terhadap kesehatan dan sosial ekonomi yang sangat mempengaruhi pembangunan kesejahteraan penduduk. Dampaknya terhadap kesehatan dan kemiskinan menuntut penetapan kebijakan yang tegas. Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Indonesia bekerjasama dengan Kantor Perwakilan WHO (Organisasi Kesehatan Sedunia) serta rekan-rekan lembaga pemerhati masalah tembakau berhasil menyusun himpunan lembar data di buku kecil ini untuk memberi masukan bagi pengembangan kebijakan pengendalian dampak tembakau di Indonesia. Terimakasih kepada WHO, para penyusun dan semua pihak yang telah menyumbangkan pendapat bagi tersusunnya buku ini. Semoga kerjasama kita mendapatkan rahmatNYA bagi perbaikan kesejahteraan masyarakat negeri ini. Amien. Jakarta, November 2009, Dr. Sonny Harry B. Harmadi Kepala Lembaga Demografi FEUI
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Hasil Kerjasama 2009:
9k Wodd Health `Jrganizaflo f
Disusun oleh: Abdillah Ahsan Wiyono Widyastuti Soerojo Widyastuti Wibisana
rad;ixi`
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Fakta Tembakau dan Rokok di Indonesia
Himpunan Lembar Data Dampak Bahaya Tembakau di Indonesia
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Tembakau dan Rokok 98% produk tembakau di Indonesia digunakan untuk rokok. Rokok adalah produk yang berbahaya dan adiktif, berisi 4000 bahan kimia, 69 di antaranya karsinogenik. • Zat berbahaya dalam rokok a.I. tar, karbon - monoksida , sianida, arsen, formalin , dan nitrosamin. (ckra Ti"; rha kou Ind^sesi; , roa;heet ')'CSC-'AVM
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Konsumsi dan Prevalensi Rokok di Indonesia • Konsumsi rokok 2008 : 240 milyar batan gg , atau 658 juta batang /hari = Rp. 330 milyar/hari. Prevalensi yang merokok terus naik. %1995 % 2001 %2004 Dewasa : 27 31.5 34.4 15-19th: 7.1 12.7 17.3 %2001 %2004 • Laki-laki dewasa: 62 63 1.3. 4.5 (3.5x) Perempuan dewasa : Laki-laki 15-19 tahun : 24__ 33 Perempuan 15-19th: 0.2_ 1.9 (9.5x) 0.4_ 1.8 (>4x) Anak 5 - 9 tahun :_ • Perokok aktif berpendidikan rendah 67% Perokok aktif berpendidikan tinggi 48% FakraTembokaj indonesio, Fc-tsheet TCSC-!A/'d1
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Konsumsi dan Prevalensi Rokok Terus Naik di Indonesia Dewasa (> 15 tahun)
Anak muda ( 15-19)
Perokok pemula berusia 5-9 tahun meningkat bermakna dari 0 .4% di 2001 ke 1.8 % di 2004.
Waspadai epidemi tembakau dengan peningkatan pada wanita dan anak muda. Sumbcr:Su:onas i995,2C0 .2GG4
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Rokok dan Perokok Pasif Data Susenas 2004: 71% keluarga Indonesia punya minimal satu perokok. 84% perokok berusia 15 tahun ke atas. Merokok di rumah membuat anggota keluarga Iainnya jadi perokok pasif. Perokok pasif rentan jadi korban penyakit akibat rokok karena menghisap asap sampingan yang 3 kali lebih berbahaya dari yang dihisap perokok. BPS, Su vei 5osiol ckonorni ^'csonol, 20C4 cc'cr rr (Gk,*Q TernhokJU Indo; I E'.<'G, raCC beet ;CSC-iA.Vv1?
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Perokok Pasif Jumlah perokok pasif 2004: • • •
AnakO - 14tahun Penduduk > 15 tahun Perempuan > 15 tahun
:43 juta (70%). : 45,6 juta (30,5%).
•
Perempuan semua umur
: 36,7 juta. : 65 juta (66%).
Perokok Pasif Siswa SMP 13 - 15 tahun, 2006: • 64% di rumah. • 81% di tempat umum , tertinggi di dunia. (47% Bangladesh , 51 % Myanmar, 70%Timor Leste) &PS, Surve; Sos:a' Ckonom; Nas. oral, 2004 don ,YTS 2006 Oak-,m rakta Temt^kou indor;esia. FG:Ctsheel TCSC IAKMI
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Penyakit akibat Rokok pada Perokok Pasif
50% anak di dunia terpapar asap rokok setiap harinya
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Penyakit akibat Rokok pada Perokok Aktif
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Rokok dan Kesehatan • Lebih 60 juts penduduk Indonesia merokok. •
Jumlah perokok di Indonesia No.3 di dunia.
•
Kematian akibat rokok 427. 948 orang /tahun, 1172 orang per hari.
• Kerugian tahun 2005 : Rp. 167 triliun karena penyakit akibat rokok, walaupun pendapatan cukai Rp. 32,6 triliun.
r ;a Tuba c.: ;^^onesic, ri r;reef TCSC !AK! 1
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Mitos dan Fakta tentang Tembakau r-2 •`-
-04
/' : !Mr,
Himpunar; Lea. bar Cara Gimp ak Eo.haya Tembakau di Indonesia
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Mitos 1: Merokok menenangkan pikiran dan meningkatkan daya konsentrasi?
Fakta: Perokok pemula merasa mual, pusing, batuk dan mulut tak enak. Pengaruh nikotin membuat kecanduan . Pecandu rokokjadi gelisah , berkeringat dingin dan sakit perut bila tidak merokok. Saat mengisap rokok dan nikotin menyentuh otaknya lagi, pecandu baru akan merasa tenang dan bisa konsentrasi lagi. "akta Ternbakau rndonesio, Fo,tsheet TCSC44!C' b
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Mitos 2: Merokok adalah hak individu yang tak boleh diganggu - gugat?
Fakta: Merokok adalah ketidakberdayaan melawan adiksi nikotin dan akibat pada kesehatannya. Rasa tanggungjawab hendaknya membuat perokok tidak membawa segala risiko gangguan kesehatan akibat rokok pada anggota keluarga yang disayanginya. Fantn Ternhc;,km,;1ndcnt rr:, Fnrtshccl TCSC-IAKVi
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Mitos 3: Nikotin tak menimbulkan kecanduan?
Fakta: Report on Nicotine Addiction 1964 Depkes AS menyatakan nikotin adiktif. Studi berikutnya mengindikasikan bahwa ketagihan rokok adalah kondisi yang patologis, seperti ketagihan narkoba. F;kt^ len;f;ok.,;a!ndonecia, Factcheet iCSG;AK1,r11
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Mitos 4: Polusi udara oleh asap mobil lebih berbahaya dari asap rokok?
Fakta: Asap knalpot mobil meyebar di udara terbuka, asap rokok sepenuhnya masuk ke paru-paru perokok dan orang di dekatnya. Ada 4000 bahan kimia di asap rokok, 69 di antaranya karsinogenik, sedangkan zat racun seperti nikotin, arsen, amonia tak ada di asap mobil. ;ktn Temh',k i!odones a,
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Mitos 5: Iklan rokok tidak mencari perokok baru tapi agar perokok beralih ke produk baru?
Fakta: Bagi pecandu rokok, dengan atau tanpa iklan is akan tetap mencari rokok karena tak dapat lepas dari cengkeraman rokok. Jadi iklan rokok lebih ditujukan mencari perokok baru,
terutama anak dan remaja yang sekali terjerat akan lama jadi perokok Fokrc Tembakau Indonesia, Factshee(TCSC iuKly
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Mitos 6: Industri rokok telah berjasa terhadap pendapatan negara melalui cukai rokok?
Fakta: Yang membayar cukai rokok adalah konsumen atau perokok, bukan industri rokok.
Fok;c T embakou ir;do: ^esic, Foct: heel TCSC !Fn's^..r
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Mitos 7: Peningkatan harga rokok akan menurunkan penerimaan negara dari cukai tembakau karena berkurangnya konsumsi?
Fakta: Penerimaan cukai tembakau naik 13 kali lipat tahun 1994-2007 walaupun harga rokok naik banyak selama periode itu. Studi Bank Dunia menunjukkan bahwa peningkatan cukai akan menaikkan penerimaan negara karena lambat dan sedikitnya penurunan konsumsi rokok (adiktif). Peningkatan penerimaan cukai tembakau akibat naiknya harga jauh Iebih tinggi dari turunnya penerimaan akibat turunnya konsumsi. Faktn Terr) b(ikGo Indonesic, Factsheel TCSC-1AKA4;
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Harga Riil Rokok dan Penerimaan Cukai Tembakau Indonesia , 1980-2004 Harga rokok terus naik, penerimaan pemerintahjuga terus meningkat.
Sumner: ♦ -pr .w.w wr^gr
LD FEUI, 2009
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Mitos 8: Industri rokok memberikan sumbangan besar pada penerimaan pemerintah? Fakta: Sumbangan cukai rokok pada penerimaan negara hanya sekitar 6- 7%, jauh di bawah penerimaan dari PBB dan PPh. Bila cukai dinaikkan , penerimaan akan naik karena rokok adiktif dan harganya in-elastis. Jika cukai rokok naik 10%, volume penjualan berkurang 0,9-3%, penerimaan cukai bertambah Rp. 29 -59 Triliun. Sumbee LD-FLU!, 2009
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Tabel Sumbangan Industri Rokok dan Pertanian Sumbangan industri rokok pada perekonomian kecil dan menurun untuk periode 1995-2005 ti?l •cp
9M•a
00
7f[U
Mr•INt
00'3
Lawn
It
:f - T. ulu:'m „,n !11 : a!7
u• 1 (.b MnAaf-: :n
N
.t010T 101111
19 U-0. fnea
..
72
3071
!n?N
eae
~1,, ♦
'.k
, i
K
UMK
.13919 949 J
11I JJl
S
S)S.Gf3
1 %a
6
'.i5 l'•. a ^t
10.419 1 N
U
JI.$"
JW
10
am 030
11
Lm
010
SO
K
0.11
Da
11
0113
/0
44-'1n11P1Y•tl11411
MinUW 11..'1 R 0MM
5
" na I." 9.21€ 0.01 91 1.1
I
nn
!
M
IS
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya or Indonesia
Fakta "Penerimaan cukai 2008 mencapai Rp 47 T, 2,7% Iebih tinggi dari target APBN-P yang sebesar Rp. 45,7 T, dan meningkat 5,1 % dari 2007. Peningkatan tersebut secara umum didukung oleh penerapan kebijakan tarif cukai hasil tembakau:'
Sur,ber: Nota Keu.an(7cn don APRN2009 ;ho! W-22)
^ :'
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Fakta Cara paling efisien untuk meningkatkan penerimaan pemerintah adalah meningkatkan cukai tembakau, bukan dengan menaikkan konsumsi pada segmen potensial yakni perempuan dan anak-anak, karena 63% laki-laki dewasa di Indonesia sudah merokok.
Sumber..borher e x!, 2004, Fkcno,m Tembaka:r di !nrlonesio
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Mitos 9: Pengendalian konsumsi rokok mengurangi pendapatan negara dari cukai rokok?
Fakta: Rokok adalah produk inelastic dan adiktif, akan terus dibeli bila harganya terjangkau. Bila harganya tinggi , pendapatan cukai naik dan penduduk miskin mengurangi konsumsi. Berkurangnya konsumsi rokok tentu akan mengurangi pengeluaran negara dan rakyat untuk mengobati penyakit akibat rokok. Tahun 2005 , penerimaan negara dari cukai Rp. 32 . 6 trilliun, pengeluaran akibat penyakitnya Rp. 167 triliun. Faara Temhokau !r;dores;a, Fac ghee-; TCSC-IAKM! 24 u
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Mitos 10: Pengendalian tembakau akan menghilangkan kerja di pertanian tembakau dan industri rokok?
Fakta: Peringkat industri dan pertanian tembakau 2003 di antara 66 sektor tidak di urutan atas: Produksi Naker Upah Industri Rokok No.34 No . 30 No.37 PertanianTembakau No.62 No.48 No.60 Surnber: Arson and Wiycno, 200.4, An .Analysis el ;.he Impact r;garerte Prices on Friotoxmert in Indonesia.
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Mitos 11: Pengendalian konsumsi rokok akan mematikan petani tembakau?
Fakta: Seperti industri rokok, pengendalian konsumsi rokok tak akan mematikan petani tembakau. Bila kebutuhan industri rokok akan tembakau berkurang, yang terkena dampaknya adalah importir tembakau. Fak;aTe mbakauIndonesia.FncrsheetT c^_IAKMI
Dampak Tembakau dan Pengendaliann ya di Indonesia
Mitos 12: Pengendalian konsumsi rokok akan mematikan industri rokok?
Fakta: Di negara maju, tak ada industri rokok yang tutup karena kebijakan pengendalian konsumsi rokok. Di Indonesia , belum ada peraturan pengendalian tembakau, namun sudah ada industri rokok yang bangkrut karena tak mampu menyaingi industri rokok yang Iebih besar dan multi-nasional. raktaTembi.kau1^donesia, Fact .^eet TCSC-/A,KV^
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Mitos 13: Peningkatan harga rokok akan membebani penduduk miskin?
Fakta: Perilaku merokoklah yang membuat orang miskin terperangkap dalam kemiskinan. Peningkatan harga rokok yang mengurangi konsumsi rokok orang miskin akan meningkatkan daya bell atas barang lain yang lebih bermanfaat. FGkto 7C.'T,bu'kaj 1Rdonesic, F„c!shcet CS -;AI!P^ii
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
M itos 14: Menaikkan cukai akan menaikkan harga rokok, membuat orang miskin tak mampu beli rokok?
Fakta: Benar, namun akan menguntungkan karena orang miskin dapat mengalihkan uangnya untuk membeli hal lain yang berguna
bagi anak dan keluarganya. Data Susenas 2006:
12% pengeluaran keluarga miskin untuk rokok, padahal untuk daging, telur dan susu hanya 3%. Fa.ktoTembo aulndonesia, FactsheetTCSC-i.4KM,'!
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Mitos 15: Indonesia adalah negara pengekspor tembakau?
Fakta: Indonesia mengimpor tembakau dari banyak negara seperti Amerika , China , Singapura dll. Data Ditjen Pertanian 2005 menunjukkan bahwa nilai impor tembakau lebih besar dari nilai ekspornya, negara merugi 35 juta dolar pertahun karenanya. Fa.kta ?Cmhcka:r Lr donesia, Foct. i:cct !CSC !/KMf
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Mitos 16: Peningkatan harga rokok akan mendorong penyelundupan dan rokok ilegal?
Fakta: Ini soal penegakan hukum. Jika penegakan hukum berjalan baik, peningkatan harga rokok tak akan memicu rokok ilegal dan penyelundupan. Sumber: LD-FEU', 2009
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Rokok dan Kemiskinan 3 dari 4 keluarga Indonesia memiliki pengeluaran untuk rokok. Prevalensi merokok keluarga termiskin > terkaya. Belanja rokok bulanan keluarga termiskin (12%) > keluarga terkaya (7%). Belanja bulanan rokok pada keluarga termiskin perokok adalah kedua terbesar ( 12%) setelah beras (22%). Fnkre TemF., nkau;r:drxu> s;c, Fortsheer TCSC-iAKrvli 32
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
60% Rumah Tangga Indonesia Terjerat Konsumsi Rokok
Antara 2003-2006 pengeluaran rumah tangga perbulan untuk beli rokok meningkat. Dari Rp . 42.400 ,- pada 2003, naik menjadi Rp. 52.300,pada 2006.
S:cnb 'r: t DUI, 2009
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
50% Rumahtangga Termiskin Terjerat Rokok
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Pengeluaran Rumahtangga Termiskin untuk Rokok • Lebih besar dari untuk umbi-umbian, ikan, daging , telur dan susu, sayur - sayuran , kacang - kacangan , buah-buahan, minyak dan lemak, bahan minuman , bumbu - bumbuan , mie dan krupuk , makanan jadi dan minuman non alkohol , minuman beralkohol. • Lebih besar dari kontrak rumah, perbaikan rumah, listrik dan telpon, aneka barang dan jasa , pakaian, alas kaki dan tutup kepala, barang tahan lama. • Lebih besar dari pendidikan , kesehatan, pajak, pungutan dan asuransi, keperluan pesta dan upacara / kenduri tidak termasuk makanan ( 23 jenis pengeluaran). • Pada tahun 2006 , hanya terkalahkan oleh pengeluaran untuk padipadian. Su,mher: L0,11! 2009
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
% Pengeluaran Rumahtangga Termiskin Indonesia, 2003-2006
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Urutan 5 Besar Pengeluaran Rumahtangga Termiskin , Indonesia , 2003-2006 2003
2004
2005 2006
1 Padi-padian
19,01
19,19 I
20,16 22,10
2 Tembakau & sirih
11,78
11,55 1
12,43 11,89
3 Listrik, telepon, BBM
8,29
9,08
6,68 10,95
4 Sewa, kontrak
7,37
8,84
8,31 8,82
S Ikan
6.15
.43
No Jenis
Sumber LD FEE, 2009
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Apa Baja yang Dikalahkan oleh Rokok? •
Rokok mengalahkan kebutuhan gizi rumahtangga termiskin. Pengeluaran rumah tangga termiskin untuk rokok Iebih besar; • 17 kali pengeluaran untuk daging. • 5 kali pengeluaran untuk susu dan telur. • 2 kali pengeluaran untuk Man. • 2 kali pengeluaran untuk sayuran. • 9 kali pengeluaran untuk buah. Rokok mengalahkan investasi Sumber Daya Manusia rumah tangga termiskin. Pengeluaran rumah tangga termiskin untuk rokok Iebih besar 15 kali dari pengeluaran untuk biaya kesehatan dan 9 kali Iebih besar dari pengeluaran untuk biaya pendidikan. Somber LD-FEU. 2009
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Rokok dan Harga Pangan Harga 1 bungkus rokok merek terkenal setara dengan: • setengah kilo telor. • 2 kg beras. • • • •
1 liter minyak goreng. 1 liter minyak tanah. setengah kotak susu dengan berat 200 gram. 1 porsi makan warteg/padang.
•
setengah ekor ayam.
• •
1-2 ikan bandeng ukuran sedang. uang saku sehari (asumsi 1 hari 10 ribu rupiah). Sum her: LD-FE' 0 2009
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Berapa Besar Uang yang Dibakar untuk Rokok? Jumlah penduduk 15 tahun ke atas pada 2007 : 163 juta orang. Prevalensi merokok penduduk 15 tahun ke atas: 34%. Rata - rata konsumsi rokok per hari: 12 batang. Belanja rokok penduduk Indonesia setahun: 163 jt x 34 % x 12 x 365 hari x Rp. 400 = Rp . 97 triliun.
Sum ber: LD-FFUI ?^0
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Uang yang Dibelanjakan untuk Rokok Secara nasional ( 2009), uang Rp . 97 triliun yang dibakar untuk rokok setara pengeluaran pemerintah untuk: • Biaya Bantuan Operasional Sekolah ( BOS) untuk sekitar 97 juta anak SD dan SMP.
• Dana Bantuan Langsung Tunai ( BLT) untuk 79juta rumahtangga miskin setahun. • Penyediaan beras miskin untuk 330 juta rumahtangga. • Program pengentasan kemiskinan: - tahun 2007 Rp. 51 triliun. - tahun 2008 Rp. 58 triliun. - tahun 2009 Rp. 66 triliun. Surnber: LD-FEU.', 2009 41
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Industri Rokok dan Pertanian Tembakau Bukan Sektor Andalan Perekonomian • Keduanya tak punya keterkaitan erat dengan sektor ekonomi lain. • Antara keduanya hanya ada keterkaitan rendah dibanding sektor-sektor lain dalam perekonomian. • Output dari industri rokok dan pertanian tembakau hanya dibutuhkan oleh sedikit sektor lainnya dalam perekonomian. • Perubahan kinerja pada kedua sektor ini tak akan mempengaruhi perekonomian dengan drastis. • Karena memiliki keterkaitan ke belakang dan ke depan yang rendah, maka industri rokok dan pertanian tembakau bukan sektor andalan dalam perekonomian. `umbecAhson din 'J'/yycno 2008.
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Industri Rokok dan Pertanian Tembakau Berdaya Ungkit Rendah terhadap Perekonomian Nasional • Peningkatan kinerja ke dua sektor ini hanya menimbulkan dampak yang kecil terhadap perekonomian. • Daya ungkit ( multiplier ) industri rokok dan pertanian tembakau rendah jika dibandingkan dengan sektor-sektor lain dalam perekonomian.
• Bila cukai tembakau meningkat dan harga rokok naik, apa dampaknya terhadap sektor lain perekonomian? Peningkatan cukai tembakau 2 kali lipat akan menaikkan output, pendapatan dan jumlah tenaga kerja di 60 sektor dan hanya menurunkan di 6 sektor lainnya. Sumber. i.D-FFU ', 2008
Dampak lembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Rokok Keluarga Miskin Pemerintah berupaya mengurangi kemiskinan dengan BLT sebesar Rp . 100 ribu perbulan. 12 juta lebih keluarga miskin menggunakan Jana BLT untuk rokok. Data Susenas 2006:
Keluarga termiskin mengeluarkan rata-rata Rp.52 ribu sebulan ( separuh BLT ) untuk rokok.
Program pengurangan kemiskinan akan terhambat bila keluarga miskin masih terperangkap adiksi rokok. l ak:a lemfx^.eau!r,Coues;u, FO:[sh?e; TCSC
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Rokok, Gizi Buruk dan Kematian Balita 74% kepala keluarga miskin perkotaan adalah perokok aktif. Belanja mingguan mereka untuk rokok menempati peringkat tertinggi ( 22%), (ebih besar dari belanja beras (19%). Perilaku merokok kepala keluarga miskin berhubungan secara bermakna dengan gizi buruk balita. Prevalensi pada balitanya: berberat badan sangat rendah 6,3%, sangat pendek 7%, sangat kurus 1 %. R : hard D.. Serrba et a( survey 175.00ketu:rgc,r.isk;nperkctcan, ,7999-200,3
Dampak lembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Rokok, Gizi Buruk dan Kematian Balita Kematian bayi dan balita keluarga miskin (ebih tinggi pada yang orangtuanya merokok. Ayah _ Ayah merokok Tak merokok Kematian bayi di kota Kematian bayi di desa
6,3% 9,2%
5,3% 6,4%
Kematian balita di kota Kematian balita di desa (p<0.001)
8,1% 10,9%__-
6,6% 7,6%
Richard U Semba eta; Survey 360060ke: uargo miskin perkotaan-perdescan , 2000-2003
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Pertanian Tembakau di Indonesia Jatim , NTB, dan Jateng adalah tiga provinsi penghasil terbesar tembakau di Indonesia. Ketiga provinsi menghasilkan 90% atau 150 ribu ton dari total produksi 164.851 ton.
Sekitar 90% atau 178 ribu hektar dari 198.054 hektar total luas lahan tembakau juga berada di tiga provinsi ini. St,,,nhtir: LD
L'.1' 200
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Pertanian Tembakau Indonesia Indonesia penghasil daun tembakau ke lima terbesar di dunia setelah China, Brazil, India, Amerika Serikat . Produksi 2007 yang 164.851 ton , 2,6% produksi dunia. Sepu.uh negara terbesar p.odusen dawn temba\d,. 2C07 Ner4r , i oa am ton I Peon 2 397 2D0
38.0
415 393 010 Amerik Serikat Indonesia
353177
8.8 S,6_
164.851•
26
Pakle.en
126000
2.0
nil a
100 000
1.8 1
Turki
98.000
16.
Dmbabwe -----_
79000
13
16 S00
03
Yunanl Lan -Ian
1499 982
Duma
A ;ii 1 m
'Diki rp dari 5* :.+<^ Perkeburtan lndcnesiu 2007 Q97,: n b ikou 2008. 5i rpber: MC'SIA' hraosra;. fao.crsi fxr'Pe!D=55i nnr cr;p://.Ig /r/557/DecktepOef,^u'cnsnng
M
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Lahan Pertanian Tembakau 90% tembakau Indonesia ditanam terutama di 3 provinsi: Jatim 55%, Jateng 22% dan NTB 12%. Was lahan tembakau : 1,2% (1961-2001) konstan selama 40 tahun terhadap lahan tanaman semusim. Dalam periode 2002-2005: Areal pertanian tembakau menurun dari 261 . 000 ke 198.000 hektar, dari 1,16% ke 0,86 % terhadap tanaman semusim. Sra(r5i!k Pertanion, r^r ;gran 2005 Da`am Fakia Tembokoj ncronestg Foctshcer TCSC-IAKV
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Lahan Tembakau Indonesia "r 2 Trm lugs ml dawn tembahw . Indoresia loabn hektar),1990.2007
Was lahan berfluktuasi, puncaknya tahun 2001-2003 sebanyak 200-260 ribu hektar. Setelah 2003 Was lahan turun menjadi sekitar 200 ribu hektar.
Ini berkaitan dengan turunnya permintaan tembakau oleh industri rokok. Di Jawa Timur, Was lahan tembakau turun karena oversupply daun tembakau hingga harga daun anjlok dan etani rugi.
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Produksi dan Lahan Tembakau Indonesia 2007 menurut provinsi Produksi tembakau 2007 Was Lahan tembakau 2007 1t menurut provinsi , 2007 menurut provinsi, 2007
Sumber: Statistlk Perkebunan Indonesia 2007 -2009 : Tembakau, De p artemen Pertanlan, Direktorat Jenderal Perkebunan. 2008. `51~
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Rokok dan Pertanian Tembakau Produksi rokok yang meningkat 7x dari 35 ke 235 milyar batang selama 1961-2005 mengindikasikan pemenuhan suplai dari tembakau impor. Nilai ekspor netto daun tembakau (nilai ekspor dikurangi nilai impor) hampir selalu negatif selama 1993-2005. Antara 2001 - 2005 nilai ekspor neto daun tembakau minus USD 27 - 48 juta , atau rata - rata USD 35 juta per tahun. Statisrrk Perar.an, Duran 2035 dan 2006 Dalam FakcTembakau,'ndoneslc, FoctsheerTCSC-IAKAQI
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Nilai Ekspor, Impor dan Nilai Ekspor Netto Daun Tembakau Indonesia 1990 - 2007 (dalam USD 1000) Selama 1990 - 2007 , Indonesia merupakan net importer daun tembakau ( nilal ekspor netto yang negatif ) kecuali pada 1990 , 1992 dan 1998. Devisa yang dikeluarkan untuk impor daun tembakau mencapal sekitar US$ 143juta ( nilal ekspor netto) tahun 2007. Petani menerima harga rendah karena permintaan tembakau berkurang , tapi industri rokok terus menerus mengimpor daun tembakau. atis tik Perkehunon Indcne;na 2007-2009• Tem bakau, DitJen Per.kcbunnn, Decaremen Pertanlan 2008. 3
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Tembakau Impor Tembakau impor sebagian besar berjenis Virginia. Untuk bahan rokok putih, virginia didominasi dari China
K,unuta Io00 41
dengan nilai USD 72,4 juta (54% dari total impor). Indonesia juga mengimpor tembakau senilai US$ 4,4juta dari Singapura, negara yang tak memiliki lahan pertanian, tapi mampu ekspor tembakau.
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Rokok dan Tenaga Kerja Selama tahun 2004-2005: Jumlah tenaga kerja yang berhubungan dengan rokok (petani tembakau, petani cengkeh dan pekerja industri rokok) adalah sekitar 2 juta orang atau 2% dari total tenaga kerja. Fa <,tsheel TCSC- !AKM!
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Petani Tembakau Petani tembakau 2006: 684 ribu, 1,6% dari pekerja pertanian yang 42juta, atau 0,7% dari total pekerja yang 95 juta, turun dari jumlah 2001 yang 913 ribu. Petani tembakau bukan pekerja puma waktu, tak tergantung penuh pada tembakau. Pada 2005, bila dihitung dengan FTE (full time equivalent), maka jumlah petani tembakau hanya 503 ribu, 2,1 % dari tenaga kerja pertanian. Sisk Perranian, Ceptan : Q ) Oman Fokta Tembokau !nlonesia, Factsheet TCSC-IA M!
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Proporsi Petani Tembakau di Indonesia pada 1996-2007 96 Petani Tembakau terhadap seluruh pekerja 1996
669. R44
85.701.80
1997
-899 620
8704980
1998
400.215
B_ 7.672.40
1999
636 . 152
88 816 . 90
2000
665.292
84R,7,70
07
2001
913 . 208
90 807,40
1.0
2007
808.897
91.647,2
2003
714.699
90.78449
2004
693 , 551
93 . 7220
ZOOS
683. 603
94948 .1
2006
I
512.338
9 P71
2007 _l
582.063
9993C_3
0.6
Sto;is!ik Perkebunan 2607-2009: Tembakau, D, jen Perkebunnn, Dewar, 2068. BPS, Keadoan Angkatan Kerja di Indone sic (Sakernas) 7996-2007
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Keuntungan Bertani Tembakau Tidak Sebanding dengan Risikonya • ^, L ^, Rata-rata penjualan tembakau per mus i m :
Rp 12 . 448 .000,-
Rata-rata biaya yang dikeluarkan per musim: Rp 8.386.200,Rata-rata keuntungan per musim ( 3-4 bulan): Rp 4.061.800,Rata - rata keuntungan per bulan: Rp 1 -1,5 juta Sumter: Penelirian kond;si scsiai ekonomi perani te.mbokou di 3 kabupaten: Kenda!
Hasil panen tembakau di Kendal
Sojonegc•o,Lomb kTiimur,LD-FF.L7,2008. 581111
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Lima Risiko yang Dihadapi Petani Tembakau: Perubahan cuaca: Tanaman tembakau sangat peka tehadap perubahan cuaca, curah hujan yang tinggi menurunkan kualitas daun tembakau. Perubahan harga : Harga daun tembakau ditentukan sepenuhnya oleh para grader pembeli/tengkulak tembakau . Petani tidak tahu cara penentuan harga daun tembakau. Hama tanaman : Penanaman tembakau menuntut perawatan yang sabar dan teliti seperti merawat bayl. Apabila tidak dirawat dengan Intensif akan rentan terkena hama dan penyakit. Turunnya pembelian: Pembelian daun tembakau sangat ditentukan oleh persedlaan daun tembakau pabrik rokok. Jika masih banyak persedlaan dl pabrik rokok, permintaan daun tembakau petani turun. Modal usaha yang besar : Menanam tembakau memerlukan modal besar, yang umumnya diperoleh dari utang dengan bunga tinggi. Sumber: LD-FEUt, 2005
Dampak Tembakau dan Pengendaliann ya di Indonesia
Upah Buruh Tani Tembakau Rata - rata upah harian buruh tani sebesar Rp. 15.899; per hari atau sekitar Rp. 413.374,- per bulan (26 hari kerja). Upah ini hanya 47% dari rata-rata upah nasional yang Rp. 883.693,per bulan (2008). Jadi upah buruh tani tembakau hanya separoh upah rata-rata nasional. S,imbpr: iD-FEUI, 2008
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Upah Buruh Tani Tembakau Tabel 1 Rata - rata Upah Buruh Tani Tembakau Dibandingkan Dengan Upah MinimumKabupaten ( UMK) Di Tiga Kabupaten, 2008 Upah per bulan ( Rp) UMK I Rp) P.-tax upah dibandln1han dengan UMK
Upah per Dolan men,pakan konera, dare upah Mnan eu,uh tam r..nenma upah Rp 17 . 756 per had di Bo)one goro. Rp 16.037 per hay di Kendal , dan Rp . 13 970 per man d i Lombok T:mur
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Kondisi Hidup Buruh Tani Tembakau
l- y%
42% rumah petani pengelola tembakau (pemilik, penyewa , dan bagi hasil) berlantai tanah. 58% rumah buruh tani tembakau berlantai tanah.
Su.mcer: Pene11!ICn kondisi sosci ekoneroi pear remhakcu d.;3 kahupaten: Kendal, -Rojonegoro, Lombok !irnur, LO FEVI, 2,J°.
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Buruh Anak di Pertanian Tembakau Keterlibatan buruh anak dalam pertanian tembakau sudah menjadi hal biasa. Buruh anak bekerja di pertanian tembakau rata - rata 4,5 jam per hari dengan upah Rp. 5.548. Rata - rata pengeluaran rokok buruh tani anak Rp. 4.942 per hari . Dibanding penghasilannya, uang yang habis dibakar setara 89% dari upah mereka. Sumbec Penc;;rian kondsl sosiol ekcnemi oerani tmbakau di 3 kahupaten: 8ojonecoro, Kendal, Lon nhck Timu , LO ^^Uf,"2008:
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Tananam Pengganti Tembakau 64% petani tembakau ingin beralih ke usaha lain bila sama atau lebih untung. 65% buruh tani tembakau ingin cari pekerjaan lain, utamanya perdagangan.
^ 11M, 4-1kN
Tanaman alternatif yang memberikan keuntungan sama atau lebih besar adalah bawang merah, cabe merah, dan melon untuk dataran rendah serta kentang dan Cabe merah untuk dataran tinggi (Rachmat, 2009).
Petanl di Kendal sedang menyeleksi hasil panen bawang merah . Bawang merah adalah salah satu alternatif penggantl tanaman tembakau
Sumter: LD-FEU1, 2003
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Rokok dan Petani Cengkeh Jumlah petani cengkeh 2005: 1,1 juta, 2.6% dari tenaga kerja pertanian, atau 1 % dari total tenaga kerja, menurun dari 1,5 juta pada 2002
yang 63%nya berada di Jawa. Was lahan cengkeh 1990 : 693 ribu hektar, yang turun menjadi 449 ribu hektar pada 2005. 63.6% konsumsi cengkeh untuk rokok kretek. Star'st^k Per;antan Deptan 2005 Dolam Fakta Tembakau Indonesia, Factsheet TCSC-IAKM!
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Pekerja di Industri Rokok Pekerja industri rokok 2004 : 259 ribu, 1.2% dari pekerja industri, atau 0 . 3% dari jumlah tenaga kerja, turun dari 1995 yang 346 ribu. Rata - rata upah bulanan 2006 : Rp. 670 ribu, < dari upah di industri makanan ( Rp. 851 ribu), < dari upah rata semua industri (Rp. 962 ribu). Selama 2000- 2006, rata - rata upah bulanan pekerja industri rokok 83% industri makanan atau 62% upah pekerja semua industri. SI'S Srotiirik UacTh, 2005 Ca?am Fakrp Tembakau Indonesia, factsheet TCSC-IAK;VI
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Peningkatan Cukai Tembakau dan Tenaga Kerja Jika cukai tembakau meningkat, harga rokok naik. Ini akan mengurangi konsumsi , hingga tenaga kerja di sektor terkait industri rokok akan menurun. • Namun , uang yang tadinya untuk membeli rokok bisa digunakan untuk membeli barang dan jasa lain. Hal ini akan meningkatkan permintaan atas barang dan jasa selain rokok , sehingga tenaga kerja di sektor - sektor tidak terkait rokok akan meningkat. • Jadi, dampak pada tenaga kerja dari peningkatan cukai tembakau tergantung dari dampak bersihnya. • Tenaga kerja di sektor terkait tembakau menurun, namun di sektor lain akan meningkat, sehingga mendorong kesempatan kerja secara nasional. •
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Pangsa Pasar, Harga dan Cukai Rokok Pangsa pasar didominasi 3 perusahaan besar: Gudang Garam Djarum HM Sampoerna
2001 32% 25% 19%
2009 21% 19% 29%
Industri rokok negara maju berekspansi . Philip Morris mengakuisisi Sampoerna pada 2005 dan BAT mengakuisisi Bentoel pada 2009. 75% pangsa pasar dikuasai beberapa industri besar. Oligopoli ini menyebabkan industri rokok kecil bangkrut serta sangat melemahkan posisi petani tembakau. !.C V.f 1 en, 2003 dtm laporon ket:ongon PT S;;mpournn Doiani Pacfs!?ePf ?CSC!/^.1;o^I
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Rekomendasi Kebijakan • • • •
Peringatan kesehatan bergambar. Kawasan tanpa asap rokok. Larangan total iklan, promosi dan sponsor rokok. Peningkatan cukai dan harga rokok.
P,epFes• Fakra Temboiau
dcnerr,, <0.01
DolamFocisheet TCSC-IAKMI
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Peringatan Kesehatan Bergambar Susenas 2004: 70% laki - laki berpendidikan rendah adalah perokok. Bungkus rokok merupakan sarana efektif
untuk informasi peringatan kesehatan. Studi PPK U12007: >90% responden membaca peringatan di bungkus rokok namun tidak efektif. >75% responden mengusulkan peringatan berbentuk gambar dan tulisan, yang di Singapura dan Thailand terbukti efektif. FucrsheE t T 2 SC-IAM^,11
ncsiirifm A". "tu w^fi ?stLLalitdn >(
n••esur: zh a:, .,b
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Kawasan Tanpa Asap Rokok Tak ada batas aman terhadap asap rokok orang Iain/lingkungan. Perlu 100% Kawasan Tanpa Rokok tanpa menyediakan ruang merokok. Merokok dilakukan di luar gedung.
Farbheet TCSC-IAKVI
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Larangan Iklan, Promosi dan Sponsor Rokok Iklan, promosi dan sponsor rokok adalah strategi pemasaran ampuh
untuk mempengaruhi anak dan remaja. Studi Univ. Hamka dan Komnas Anak 2007: 99,7% anak melihat iklan rokok di televisi, 68% berkesan positif pada iklan rokok, 50% Iebih percaya diri seperti di iklan. Perlu larangan iklan untuk melindungi anak dan remaja dari bahaya rokok. Facts,heet TCSC-IAK,'^'r rJ
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Peningkatan Cukai dan Harga Rokok Harga rokok di Indonesia sangat murah karena cukai yang dikenakan sangat rendah (yakni 38 %, terendah setelah Cambodia), hingga konsumsi rokok meningkat. Harga rokok Marlboro di ASEAN, 2008: Singapura : USD8.64 Malaysia: USD 2.56 Thailand: USD 1.91 Indonesia: USD 1.01
• Peningkatan cukai dan harga rokok akan meningkatkan pendapatan pemerintah , melindungi keluarga miskin dan mengurangi keterjangkauan anak - anak membeli rokok. SEAYCA. Qecarf Card Dalam Factsheet TCSC-IA.K 4
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Cukai dan Barang Kena Cukai Cukai adalah pungutan negara yang dikenakan pada barang tertentu yang punya sifat dan karakteristik sebagai berikut: - Konsumsinya perlu dikendalikan, Peredarannya perlu diawasi, Pemakaiannya dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat atau lingkungan hidup, Pemakaiannya perlu pembebanan pungutan negara demi keadilan dan keseimbangan. Barang yang dikenai cukai: Produk hasil tembakau, alkohol dan minuman mengandung ethil alkohol. Pengenaan cukai tembakau bertujuan untuk mengendalikan konsumsinya. Sumber; LD-FEU1, 2008
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Posisi Cukai Tembakau Saat Ini •
Rata - rata tingkat cukai tembakau 38%.
• Amanat UU No. 39/2007 tentang Cukai : tingkat cukai maksimal produk tembakau 57% dari harga jual eceran. Jadi masih ada ruang sangat lebar untuk meningkatkan cukai tembakau di Indonesia.
• Secara global , tingkat cukai yang ideal bagi produk tembakau adalah minimal 65% dari harga jual eceran.
Sumber. LD-FEU, 2O6
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Kontribusi Cukai Tembakau Masih Kecil , Perlu Ditingkatkan ! • Penerimaan cukai tembakau selama 1990-2008 naik 29 kali lipat, dari Rp. 1,7 menjadi Rp. 49,9 trilliun. • Ini bukti bahwa kenaikan tingkat cukai tembakau yang dilakukan pemerintah efektif untuk menaikkan penerimaan negara. • Dengan fakta ini, mitos bahwa peningkatan cukai tembakau akan mengurangi penerimaan negara terbantahkan. Namun kontribusinya terhadap total penerimaan negara menurun dari 6,2% tahun 2007 menjadi 5,2% tahun 2008. • Peningkatan tingkat cukai tembakau perlu terus dilanjutkan dan diintesifkan. Sumbet:
2GO
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Sistem Cukai Tembakau Indonesia Sangat Rumit, Perlu Disederhanakan Cukai tembakau bersifat unik untuk setlap produk. Ada 3 .000 Iebih tingkat cukai yang harus dibuat. Tingkat cukai tembakau didasarkan juga atas jenis produk dan skala produksinya. Makin rendah skala produksi , cukai makin rendah. Ini menjadi insentif untuk pabrik rokok kecil, hingga rentang harga produk semakin lebar. Akibatnya dampak peningkatan cukai pada penurunan konsumsi rokok sangat kecil. Sistem Cukai Tembakau perlu disederhanakan Sumber: LD FFUI 22008
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau Perlu Diarahkan bagi Kepentingan Masyarakat Pasal 66 UU No. 39 / 2007 tentang Cukai mengamanatkan adanya dana bagi hasil cukai tembakau untuk pemerintah provinsi / kab/kota penghasil cukai sebesar 2% untuk: 1. mendanai peningkatan kualitas bahan baku, 2. pembinaan industri, 3. pembinaan lingkungan sosial, 4. sosialisasi ketentuan di bidang cukai , dan/atau 5. pemberantasan barang kena cukai ilegal. Alokasi dana bagi hasil cukai tembakau in! masih mengabaikan kepentingan kesehatan. Sumbe, LD -FEU!, 2008
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Peningkatan Cukai Tembakau, Solusi Terbaik Jika cukai tembakau ditingkatkan menjadi 57% dari harga jual eceran, maka: • Jumlah perokok akan turun sebanyak 6,9 juta, • Jumlah kematian terkait rokok turun 2,4 juta, • Penerimaan negara dari cukai tembakau bertambah dengan Rp . 50,1 triliun. Peningkatan cukai tembakau adalah win -win solution yang bermarfaat bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dan penerimaan pemerintah pada saat yang sama. 'Sorber et a! 2008)
Dampak Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia
Peningkatan Cukai Tembakau Berdampak Positif pada Ekonomi Nasional Peningkatan cukai tembakau 2 kali lipat akan berdampak netto terhadap perekonomian. Peningkatan ini akan menambah: pendapatan masyarakat sebesar Rp . 491 Milyar, output perekonomian sebesar Rp . 333 Milyar, lapangan kerja sebanyak 281.135 orang.
Sunnbr:Ahson don',:9yot.o, Abdd a,h don t':urhodi, 2GC8, AnAaa!ysisofshe ll.vactof'i herCigaretsePricern!ndo.res:a' Sous fast Asia Tobacco Control Atiiance