I.
1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Sayuran adalah makanan yang banyak mengandung manfaat dan
diperlukan oleh hampir setiap orang. Sayuran dapat berupa tanaman atau bagian tanaman yang dikonsumsi segar maupun matang sebagai bagian dari susunan menu makanan. Jenis sayuran sangat beragam ada yang berupa umbi, buah, bunga atau daun. Sayuran daun merupakan jenis yang paling banyak dikonsumsi. Kailan (Brassica oleraceae) termasuk dalam kelompok tanaman sayuran daun yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Kailan biasanya dikonsumsi oleh kalangan menengah ke atas, pemasarannya di restoran, hotel, dan pasar swalayan sehingga kailan memiliki prospek yang cukup bagus untuk dibudidayakan. Selain sebagai bahan sayuran yang mengandung zat gizi cukup lengkap, kailan sangat baik untuk kesehatan karena kaya vitamin A, kalsium dan zat besi serta mengandung asam folat yang bermanfaat untuk perkembangan otak pada janin. Kailan juga bisa memperbaiki dan memperlancar pencernaan makanan, serta memperkuat gigi. Kailan juga mengandung lutein dan zeaxanthin yang baik untuk kesehatan mata, memperlambat proses penuaan, dan mengurangi resiko penyakit kanker dan tumor (Dyah, 2011). Kailan adalah salah satu jenis sayuran daun yang termasuk kepada jenis kubis-kubisan dan merupakan tanaman yang relatif baru (Adinda, 2010). Tanaman ini diperkirakan berasal dari negeri cina dan masuk ke indonesia sekitar abad ke 17. Teknologi yang semakin berkembang memberi dampak negatif bila secara terus menerus digunakan dalam pertanian. Pencemaran lingkungan dampak residu
Laporan Tugas Akhir
1
dan rasa serta kandungan dari hasil produksi dapat membahayakan masyarakat, sehingga permintaan masyarakat terhadap sayuran organik yang lebih sehat semakin meningkat dan pertanian secara organik merupakan jawaban yang tepat untuk dilakukan. Permintaan pasar untuk ekspor kailan cukup besar yakni 72 ton pertahun sementara Riau hanya mampu menyediakan 25 ton pertahun. Rendahnya produk kailan disebabkan oleh beberapa hambatan antara lain kurangnya penerapan panca usaha tani
yakni
penggunaan varietas unggul,
pemupukan, pengairan,
pengendalian hama dan penyakit, serta lahan yang tersedia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2006, produksi tanaman kubis-kubisan khususnya kailan mengalami penurunan dari rata-rata produksi 287,30 kw/ha tahun 2005 menjadi 253,70 kw/ha. Penurunan produksi tersebut juga di ikuti dengan terjadinya penurunan luas lahan panen dari 5.897 ha pada tahun 2005 menjadi 5,461 ha pada tahun 2006. Produksi sayuran tersebut menurun disebabkan belum adanya penerapan teknik budidaya yang baik khusushnya di kalangan petani (Perkasa, 2013). Berdasarkan data tersebut perlu di lakukan suatu usaha untuk meningkatkan kembali produksi kailan, salah satunya dengan metode tanam. Salah satu jenis metode tanaman yang dapat dilakukan ialah dengan penggunaan Pupuk Organik Cair (POC) Daun Kirinyuh. Daun kirinyuh (Eupatorium odoratum) adalah berupa tumbuhan herba yang agak besar, bercabang banyak, batang tumpul, dan tumbuh dengan sangat cepat sehingga
dalam waktu yang singkat dapat menjadi semak. Kirinyuh
merupakan tanaman multi guna yang berperan sebagai bioinsektisida, herbisida alami dan pupuk organik. Tumbuhan ini merupakan tanaman liar dan mudah
Laporan Tugas Akhir
2
ditemui serta belum dimanfaatkan secara optimal sebagai bahan pupuk organik. Kirinyuh lebih dikenal di pulau jawa dengan nama banjajaran. Kirinyu sangat mudah terdekompoisi karena daunnya banyak mengandung air serta sangat mudah dijadikan sebagai bahan organik terutama sebagai sumber hara N dan K. Kirinyuh mengandung C-organik 3,48 %, N-total 0,23 %,
0,08 % dan
0,77 %
(BPTP Sumatera Utara, 2014). Disumatera utara kirinyuh banyak sekali ditemukan pada tebing-tebing pinggir jalan dan dikebun yang tumbuh secara liar. Daun kirinyuh dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk cair organik. Pupuk organik cair adalah jenis pupuk yang berbentuk cair, tidak padat dan mudah sekali larut pada tanah dan membawa unsur-unsur penting guna kesuburan tanah. Pupuk organik cair dapat memberikan hara yang sesuai dengan kebutuhan tanaman pada tanah, karena bentuknya yang cair, sehingga jika terjadi kelebihan kapasitas pupuk pada tanah dengan sendirinya tanaman akan mudah mengatur penyerapan komposisi pupuk. Pupuk organik cair tidak merusak humus tanah walaupun seringkali digunakan, selain itu pupuk ini juga memiliki zat pengikat larutan hingga bisa langsung digunakan pada tanah dan tidak butuh interval waktu yang lama untuk dapat diserap tanaman (Helena, 2012).
Laporan Tugas Akhir
3
1.2. Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan PKPM ini ialah : 1. Membandingkan pertumbuhan antara penggunaan Pupuk Organik Cair Daun Kirinyuh 1 Liter dan Pupuk Organik Cair Daun Kirinyuh 2 Liter. 2. Membandingkan hasil produksi tanaman kailan (Brasicca oleraceae) antara Pupuk Organik Cair Daun Kirinyuh 1 liter dan Pupuk Organik Cair Daun Kirinyuh 2 liter.
Laporan Tugas Akhir
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Klasifikasi Tanaman Kailan (Brasicca oleraceae) Menurut Adinda (2010) tanaman kailan adalah salah satu jenis sayuran yang termasuk dalam kelas dicotyledoneae. Adapun klasifikasi tanaman kailan adalah sebagai berikut: Kingdom
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Subdivisio
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Papavorales
Famili
: Cruciferae (Brassicaceae)
Genus
: Brassica
Spesies
: Brassica oleraceae Var. acephala
Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan cabang-cabang akar yang kokoh. Cabang akar (akar sekunder) tumbuh dan menghasilkan akar tersier yang akan berfungsi menyerap unsur hara dari dalam tanah. Tanaman kailan yang dibudidayakan umumnya tumbuh semusim (annual) ataupun dwimusim (biennual) yang berbentuk perdu. Sistem perakaran relatif dangkal, yakni menembus kedalaman tanah antara 20-30 cm. Tanaman kailan mempunyai batang berwarna hijau kebiruan, bersifat tunggal dan bercabang pada bagian atas. Warna batangnya mirip dengan kembang kol. Batang kailan dilapisi oleh zat lilin, sehingga tampak mengkilap, pada batang tersebut akan muncul daun yang letaknya berselang seling. Batang tanaman kailan
Laporan Tugas Akhir
5
umumnya pendek dan banyak mengandung air (herbaceous). Disekeliling batang hingga titik tumbuh terdapat tangkai daun yang bertangkai pendek. Tanaman ini dikenal dengan daun roset yang tersusun spiral kearah puncak cabang tak berbatang. Tanaman kailan adalah sayuran yang berdaun tebal, datar, mengkilap, keras, berwarna hijau kebiruan, dan letaknya berselang. Daunnya panjang dan melebar seperti caisim, sedangkan warna daun mirip dengan kembang kol berbentuk bujur telur. Sebagian besar sayuran kailan memiliki ukuran daun yang lebih besar, dan permukaan serta sembir daun yang rata. Pada tipe tertentu, daun yang tersusun secara spiral ini selalu bertumpang tindih sehingga agak mirip kepala longgar. Umumnya bunga kailan berwarna kuning namun ada pula yang berwarna putih. Kepala bunga berukuran kecil, mirip dengan bunga pada brokoli. Bunga kailan terdapat dalam tandan yang muncul dari ujung batang atau tunas. Kailan berbunga sempurna dengan enam benang sari yang terdapat dalam dua lingkaran. Empat benang sari dalam lingkaran dalam, sisanya dalam lingkaran luar. Buah– buah kailan berbentuk polong, panjang dan ramping berisi biji. Bijibijinya bulat kecil berwarna coklat sampai kehitam-hitaman. Biji-biji inilah yang digunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman kailan. 2.2. Syarat tumbuh 2.2.1. Iklim Kailan adalah suatu sayuran musim dingin atau lembab, dapat juga pada musim panas jangka pendek. Pertumbuhan kailan dapat terjadi sepanjang tahun, pada musim semi dengan kelembaban tinggi dan tumbuh baik pada ketinggian
Laporan Tugas Akhir
6
1000–2000 m di atas permukaan laut. Kailan menghendaki keadaan iklim yang dingin selama pertumbuhannya. Suhu yang baik berkisar antara 15-25oC serta cukup mendapat sinar matahari. Penanaman kailan yang kurang mendapat sinar matahari (terlindung), akan mengalami pertumbuhan yang kurang baik dan mudah terserang penyakit, serta pada saat umur tanaman muda sering terjadi stagnasi (Putri, 2014). 2.2.2. Tanah Kailan menghendaki keadaan tanah yang bertekstur gembur dan subur dengan pH 5,5–6,5. Tanaman kailan dapat tumbuh dan beradaptasi di semua jenis tanah, baik tanah yang bertekstur ringan sampai berat (Hilda, 2012). Jenis tanah yang paling baik untuk tanaman kailan adalah lempung berpasir. Pada tanah-tanah yang masam (pH kurang dari 5,5), pertumbuhan kailan sering mengalami hambatan, mudah terserang penyakit akar bengkak atau “Club root” yang disebabkan oleh cendawan Plasmodiophora brassicae Wor. Sebaliknya pada tanah yang basa atau alkalis (pH lebih besar dari 6,5) tanaman terserang penyakit kaki hitam (blackleg) akibat cendawan Phoma lingam. 2.2.3. Media Tanam Media tanam memiliki fungsi yang sangat berperan penting bagi tanaman, yaitu sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya tanaman dan penyedia air dan unsur hara bagi tanaman. Menurut Adinda (2010) Secara umum, media tanam dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu media tanam tanah dan nontanah. Media tanam dibedakan berdasarkan jenis bahan penyusunnya, menjadi bahan unsur dan anorganik. Jenis bahan unsur yang dapat dijadikan sebagai media tanam di antaranya yaitu kompos, dan bahan anorganik yaitu pasir sedangkan topsoil
Laporan Tugas Akhir
7
merupakan jenis media tanam yang paling sering digunakan. Media tanam yang termasuk dalam kategori bahan unsur umumnya berasal dari komponen organisme hidup, misalnya bagian dari tanaman seperti Top soil daun, batang, bunga, buah, atau kulit kayu. Bahan media tanam juga memiliki pori-pori makro dan mikro yang unsur haranya seimbang sehingga sirkulasi udara yang dihasilkan cukup baik serta memiliki daya serap air yang tinggi. 2.3. Pupuk Organik Cair Daun Kirinyuh Secara umum, pupuk merupakan suatu bahan yang digunakan untuk menambah hara tanah dan menambah kesuburan tanah sehingga tanaman yang ditanam pada media tersebut dapat memperoleh cukup hara guna memenuhi kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik yang ramah terhadap lingkungan. Pemberian pupuk harus disesuaikan dengan bentuk pupuk, jenis pupuk, kondisi lahan dan tanaman, sistem perakaran tanaman, dan daya serap tanaman serta tanah terhadap unsur hara agar pemupukan dapat lebih efektif dan efisien (Helena,2012). Kirinyuh merupakan gulma atau tumbuhan pengganggu yang sangat merugikan tanaman budidaya disekitarnya, karena merupakan kompetitor dalam penyerapan air dan unsur hara sehingga menyebabkan penurunan hasil yang sangat tinggi pada tanaman perkebunan. Namun tanaman kirinyuh juga bermanfaat bagi kehidupan manusia seperti pupuk organik, biopestisida, obat dan dapat diggunakan sebagai herbisida (Yulia, 2013). Daun kirinyuh (Eupathorium odoratum) memiliki potensi sebagai pupuk hijau, sumber bahan organik serta
Laporan Tugas Akhir
8
sumber unsur hara terutama nitrogen (N) dan kalium (K) selain itu mengandung unsur penting lain seperti P, Ca dan Mg (Hakim, dkk. 2010). Sebagai sumber unsur hara yang cukup baik kirinyuh dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk cair organik. Pupuk Organik Cair adalah zat penyubur tanaman yang berasal dari bahan-bahan organik dan berwujud cair. Pupuk cair merupakan salah satu jenis pupuk hasil dari fermentasi. Pupuk Organik Cair adalah pembusukan dari bahan-bahan organik seperti sisa tanaman, kotoran hewan dan sebagainya. Kelebihan dari pupuk organik ini adalah dapat secara cepat mengatasi defesiensi hara tidak masalah dalam pencucian dan mampu menyediakan hara secara cepat. Salah satu contoh ialah Pupuk Organik Cair (POC) daun kirinyuh. POC daun kirinyuh 1 liter mengandung unsur hara makro dan mikro seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Kandungan Unsur Hara dalam POC Daun Kirinyuh 1 Liter. No. Jenis Analisis POC Daun Kirinyuh (%) 1 C- Organik 3,48 2 N Total 0,23 3 0,08 - Total 4 0,77 O 5 MgO 0,15 6 Na 0,65 7 S 0,06 8 Cu 3,00 Ppm 9 Mn Tidak Terdeteksi 10 Fe 92,00 Ppm 11 B 27,50 Ppm 12 Pb 29,00 Ppm 13 Cd Tidak Terdeteksi 14 Ph 3,87 O
Pupuk organik cair daun kirinyuh diproduksi sendiri oleh taman simalem resort untuk diaplikasikan pada semua zona penanaman yang dikembangkannya. Laporan Tugas Akhir
9
Dalam satu minggu laboratorium mampu memproduksi maksimal 10 drum (kapasitas 200 liter) POC daun kirinyuh tergantung pada ketersediaan daun kirinyuh. Pembuatan POC dilakukan 1 kali dalam 2 minggu atau tergantung banyak sedikitnya permintaan dari setiap zona penanaman. Aplikasi dosis yang dianjurkan untuk budidaya tanaman kailan adalah 1 liter POC untuk 10 liter air yang dapat membantu kesuburan tanah dan melepaskan ikatan ion-ion hara, sehingga dapat diserap oleh tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Meningkatkan hasil produksi pada tanaman kailan dilakukan perbandingan pertumbuhan tanaman antara penggunaan dosis sebelumnya ditaman simalem resort yaitu 1 liter POC daun kirinyuh untuk 10 liter air dengan penggunaan dosis 2 Liter POC daun kirinyuh untuk 10 liter air. Hal ini dilakukan untuk membandingkan pertumbuhan tanaman terutama dari segi hasil produksi tanaman kailan.
Laporan Tugas Akhir
10
III. METODE PELAKSANAAN
3.1. Waktu dan Tempat Praktek kerja pengalaman mahasiswa ini telah dilaksanakan di Zona 2 Organik Taman Simalem Resort – PT. Merek Indah Lestari, Jln. Lintas Merek Sidikalang KM 9, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, dari tanggal 16 Maret sampai 13 Juni 2015. Ketinggian tempat 1500 mdpl. 3.2. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam pelaksanaan budidaya tanaman Kailan ialah cangkul, ember, garu, gembor, seedbag, bambu kecil, drum, penyaring, diregen, pisau. Sedangkan bahan yang digunkan ialah bibit kailan, pupuk organik primaloka, daun kirinyuh, EM-4, terasi, molase dan air. 3.3. Pelaksanaan 3.3.1. Penyemaian bibit Kailan Pembuatan media tanam dilakukan dengan cara (1) mencampurkan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 kemudian dicampur rata (homogen). (2) memasukkan media kedalam seedbed hingga 1/3 bagian dan diratakan. (3) menyiram media semai dengan menggunakan gembor hingga media menjadi lembab. (4) selanjutnya pembuatan alur tanam sebanyak 4 baris. (6) Penanaman bibit kailan dengan cara menyebar bibit pada alur yang telah dibuat sebelumnya secara merata. 3.3.2. Pengolahan bedengan Pengolahan dedengan dilakukan dengan cara membuang gulma dan sisa tanaman sebelumnya. Setelah itu melakukan pencangkulan tanah pada bedengan
Laporan Tugas Akhir
11
hingga menjadi gembur dan haluskan. Bedengan yang digunakan ialah dengan panjang 15 m dan lebar 1 m. 3.3.3. Pemupukan awal Pemupukan awal dilakukan dengan cara menambahkan pupuk organik sebanyak 25 kg per bedengan yang disebar merata. Tanah pada bedengan yang telah diberi pupuk kemudian diratakan dengan menggunakan bambu kecil. Jenis pupuk yang digunakan ialah pupuk organik Primaloka. Pemupukan dilakukan satu hari sebelum penanaman pada minggu pertama bulan April 2015. 3.3.4. Pembuatan POC Daun Kirinyuh Pembuatan POC daun kirinyuh dilakukan sebelum penanaman. Bahanbahan yang digunakan dalam pembuatan POC daun kirinyuh yaitu: daun kirinyuh, air, larutan terasi petani, molase yang berfungsi sebagai makanan bagi mikroorganisme dan EM sebagai pengurai atau dekomposer. Alat yang gunakan yaitu, ember, drum, penyaring, diregen dan pisau. Tahapan pembuatan POC daun kirinyuh adalah : 1.
Daun kirinyuh dicincang menjadi bagian-bagian yang kecil dengan pisau sebanyak 5 kg.
2.
Daun kirinyuh yang telah dicincang dimasukan kedalam drum.
3.
Menambahkan molase sebanyak 1 liter , EM-4 250 ml, dan terasi 0,37 gram ke dalam drum yang telah berisi daun kirinyuh.
4.
Air dimasukan sebanyak 40 liter dan diaduk semua bahan sampai merata.
5.
Menutup drum dan difermentasi selama
6.
Melakukan penyaringan dan POC siap diaplikasikan pada tanaman.
Laporan Tugas Akhir
1,5-2 bulan.
12
3.3.4. Penanaman Sebelum penanaman dilskukan terlebih dahulu bedengan disiram hingga tanah menjadi lembab. Lubang tanam kemudian dibuat menggunkan kayu kecil dengan jarak tanam 25x20 cm. Tanam bibit kailan dengan cara membenamkan bagian akar tanaman pada lubang tanam yang telah dibuat sebanyak 1 bibit per lubang tanam. 3.3.5. Pemeliharaan 3.3.5.1. Penyiraman Penyiraman tanaman kailan dilakukan setiap hari dengan cara memberikan air secukupnya pada tanaman pagi dan sore hari. Penyiranaman pada tanaman ialah dengan cara menyemprotkan air menggunakan slang pada tanaman. Penyiraman dilakukan sejak awal pertumbuhan (penanaman) hingga 1 minggu sebelum panen. 3.3.5.2. Pemberian POC Daun Kirinyuh POC daun kirinyuh diberikan setelah tanaman berumur 1 minggu. Pupuk Organik Cair diberikan 2 kali dalam 1 minggu hingga tanaman mencapai umur 5 minggu. Dalam pelaksanaan praktek, teknologi yang dipakai adalah POC daun kirinyuh 1 liter dan POC daun kirinyuh 2 liter yang masing-masing dilarutkan dengan 10 liter air. Pemberian pupuk cair organik dilakukan dengan cara menyiramkan pupuk cair pada tanaman menggunakan gembor dengan panjang lahan 7,5 meter dan lebar 1 meter untuk masing-masing perlakuan. 3.3.5.3. Penyulaman Penyulaman pada tanaman kailan dilakukan 5-7 hari setelah tanam. Penyulaman dilakukan dengan cara menanam kembali bibit yang sama pada
Laporan Tugas Akhir
13
lubang tanam yang kosong atau mati. Penyulaman pada tanaman bertujuan untuk mengganti tanaman yang tidak tumbuh dilapangan atau tanaman dengan pertumbuhan yang tidak normal. Selain itu penyulaman dilakukan agar jumlah populasi tanaman tetap terjaga. 3.3.5.4. Penyiangan dan penggemburan Penyiangan
dilakukan
bersamaan
dengan
penggemburan
tanah.
Penyiangan dilakukan apabila telah tampak gulma yang tumbuh pada bedengan disekitar tanaman. penyiangan dilakukan dengan cara mencabut gulma yang tumbuh menggunakan tangan, kemudian gemburkan tanah dengan menggunakan garu kecil. 3.3.5.5. Pengendalian hama dan penyakit Hama yang menyerang atanaman kailan ialah berupa ulat daun seperti Spodoptera litura dan Spodoptera exigua. Hama ini dapat dikendalikan secara mekanis, yaitu dengan membuang hama menggunakan tangan. 3.3.6. Panen Panen pada tanaman kailan didilakukan pada umur 45 hari setelah tanaman. Pemanenan kailan dilakukan dengan cara memotong batang kailan menggunakan pisau dengan meninggalkan 2 helai daun pada bagian batang bawah yang ditinggalkan. 3.3.7. Pasca panen Pasca panen dilakukan pada hari yang sama saat pemanenan. Setelah pemanenan sayuran kailan dibawa ke tempat pencucian. Kailan dicuci dan dibersihkan dari kotoran yang menempel. Setelah itu lakukan pembuangan bagian yang tidak dapat digunakan seperti daun rusak da tua dengan menggunakan pisau.
Laporan Tugas Akhir
14
Setelah itu kailan dikering anginkan dengan cara meletakkannya pada rak-rak agar tertiup oleh angin dan dapat kring.
Selanjutnya kailan dikemas dan siap
dipasarkan.
Laporan Tugas Akhir
15
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil 4.1.1. Perbandingan Pertumbuhan Vegetatif Pertumbuhan vegetatif tanaman kailan dapat dilihat pada perkembangan pertumbuhan tinggi tanaman, lebar daun dan jumlah daun pada tanaman. Perbandingan pertumbuhan tanaman dapat dilihat berdasarkan pengamatan acak yang dilakukan dari 5 sampel untuk masing-masing perlakuan. Untuk lebih jelas data pertumbuhan tanaman kailan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Data Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman, Lebar Daun dan Jumlah daun Tanaman Kailan (Brasicca oleraceae) Menggunakan POC Daun Kirinyuh 1 Liter dan 2 Liter. No. Parameter Pengamatan Perlakuan Tinggi Lebar Jumlah tanaman daun daun 1. Pupuk Organik Cair 22,6 16,6 6,6 Daun Kirinyuh 1 liter 2. Pupuk Organik Cair 24,6 18,3 7,4 Daun Kirinyuh 2 liter
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa pertumbuhan tanaman kailan secara vegtatif dengan penggunaan Pupuk Organik Cair daun kirinyuh 2 liter lebih baik, dengan tinggi rata-rata tanaman pada pengamatan akhir yaitu 24,6 cm, lebar daun 18,3 cm dan jumlah daun sebanyak 7 helai. Data tersebut didapatkan dengan mengamati 5 sample tanaman pada tiap perlakuan yang dilakukan, dengan jumlah pengamatan yang dilakukan sebanyak 8 kali pengamatan. 4.1.2. Perbandingan Hasil Produksi Hasil produksi tanaman kailan yang baik ialah tanaman dengan daun yang tidak cacat akibat serangan hama, segar dan tidak tua (dipanen pada umur yang
Laporan Tugas Akhir
16
sesuai). Pemanenan tanaman kailan dilakukan pada umur 45 hari setelah tanam tergantung pada kebutuhan. Hasil produksi tanaman kailan yang diperoleh dari perbandingan penggunaan POC daun kirinyuh dengan dosis 1 dan 2 liter dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Data Hasil Produksi Tanaman Kailan (Brasicca oleraceae) Menggunakan POC Daun Kirinyuh 1 Liter dan 2 Liter. No. Perlakuan Hasil Produksi (Kg) 1.
POC Daun Kirinyuh 1 Liter
11,5
2.
POC Daun Kirinyuh 2 Liter
15,3
Dari Tabel 3 dapat
dilihat bahwa produksi kailan dengan perlakuan
pemberian POC daun kirinyuh dengan dosis 2 liter lebih banyak dibandingkan dengan POC daun kirinyuh dengan dosis 1 liter. Produksi kailan pada POC daun kirinyuh memiliki bobot lebih berat dan berukuran lebih panjang, batang yang lebih besar dengan ukuran daun yang lebih lebar. Dibandingkan dengan tanaman kailan dengan perlakuan dosis 1 liter liter POC daun kirinyuh memiliki daun yang lebih kecil, batang kurus lebih pendek dan bobok yang lebih ringan.
Laporan Tugas Akhir
17
4.2. Pembahasan Data hasil perbandingan yang telah dilakukan pada pertumbuhan vegetatif tanaman kailan menunjukkan bahwa dari segi tinggi tanaman pemberian POC daun kirinyuh 2 liter lebih baik karena menghasilkan tanaman yang lebih tinggi dengan tiggi rata-rata tanaman kailan 24,6 cm, selain itu dengan pemberian POC sebanyak 2 liter juga mempengaruhi pertumbuhan batang tanaman karena batang menjadi lebih besar dan kokoh dibandingkan dengan perlakuan 1 liter POC daun kirinyuh. Pada jumlah daun tanaman kailan masing-masing perlakuan tidak terjadi perbedaan yang begitu banyak yaitu dengan rata-rata 6,6 untuk POC 1 liter dan 7,4 dengan menggunakan POC 2 liter, namun lebih berpengaruh pada tingkat ketebalan, dimana daun menjadi lebih tebal dibandingkan dengan perlakuan POC 1 liter daun kirinyuh. Pemberian POC 2 liter juga berpengaruh pada lebar daun tanaman yang dihasilkan yaitu 18,3 cm dibandingkan dengan penggunaan POC 2 liter sebesar 16,6 cm. Menurut (Jafar, 2014) perlakuan dosis pupuk organik cair yang lebih ditingkatkan dapat berpengaruh nyata pada pertumbuhan tinggi, lebar daun, panjang daun dan lebar daun pada tanaman. Pengaruh pemberian POC daun kirinyuh pada tanaman dalam percobaan tidak terjadi secara langsung pada awal pengamatan yang dilakukan. Pada minggu awal seperti pada data pengamatan pertumbuhan tanaman kailan baik tinggi, lebar daun dan jumlah daun tanaman dengan dosis POC 2 liter tidak langsung berpengaruh pada tanaman, namun pada pengamatan ke tiga mulai tampak perbedaan antara kedua perlakuan dimana dengan penggunaan 2 liter POC daun kirinyuh memberikan dampak yang nyata pada tingkat pertumbuhan tanaman kailan dibandingkan dengan penggunaan POC daun kirinyuh 1 liter. Menurut
Laporan Tugas Akhir
18
(Fajar, 2014) pemberian pupuk organik cair pada umur 7 HST tidak berpengaruh nyata pada pertumbuhan tanaman, akan tetapi berpengaruh nyata mulai dari umur 14 HST, karena pada umur tersebut pupuk organik cair yang diaplikasikan akan diserap oleh tanaman. Perbandingan hasil produksi kailan diperoleh dari pengamatan yang dilakukan diketahui bahwa dengan penggunaan dosis lebih yaitu sebanyak 2 liter POC daun kirinyuh pada budidaya tanaman kailan dapat meningkatkan hasil produksi tanaman. Hasil perbandingan yang telah dilakukan menghasilkan data produksi tanaman keseluruhan berupa 11,5 kg, berat kailan terbesar 200 gram serta berat rata-rata sebesar 147 gram pada dosis POC 1 liter dibandingkan dengan penggunaan dosis 2 liter POC daun kirinyuh berat keseluruhan tanaman ialah 15,3 kg, dengan berat kailan terbesar 390 gram dan rata-rata berat 227 gram pertanaman. Hasil produksi tanaman kailan yang diperoleh juga meghasilkan perbadaan pada kulaitas sayuran kailan terutama pada bagian daun, dimana pada tanaman kailan dengan pemberian 2 liter POC daun kirinyuh memiliki tingkat kerusakan daun yang lebih sedikit. Daun pada tanaman kailan dengan dosis 2 liter lebih bersih dan sedikit terserang oleh hama ulat daun yang menjadi perusak utama pada tanaman sayuran daun seperti spodoptera litura. Menurut (Yulia, 2013) Pemanfaatan daun C. odorata cukup efektif dalam mengendalikan beberapa OPT penting, termasuk Spodoptera litura pada tanaman. Gulma ini diketahui mengandung sejenis alkaloid Pyrolizidine Alkaloids (PAs), yang berfungsi sebagai penghambat makan dan insektisidal.
Laporan Tugas Akhir
19
V.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa pembahasan sebagai berikut : Pemberian Pupuk Organik Cair Daun Kirinyuh dengan dosis 2 liter memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap pertumbuhan tanaman Kailan baik dari segi tinggi tanaman, lebar daun dan jumlah daun. Selain itu mampu meningkatkan hasil produksi tanaman Kailan secara nyata dibandingkan dengan penggunaan dosis Pupuk Organik Cair Daun Kirinyuh 1 liter. 5.2. Saran Dalam melakukan budidaya tanaman kailan (Brasicca oleraceae) disarankan menggunakan Pupuk Organik Cair daun kirinyuh dengan dosis 2 liter dapat meningkatkan produksi tanaman kailan.
Laporan Tugas Akhir
20
DAFTAR PUSTAKA
Adinda, K. 2010. Pertumbuhan dan Produksi Kailan (Brassica oleraceae Var. acephala) Pada Berbagai Media Tanam dan Pupuk Organik Cair. 15 Juni 2015. BPTP Sumatera Utara. 2014 Dyah AP. 2011. Kajian Komposisi Bahan Dasar dan Kepekatan Larutan Nutrisi Organik Untuk Budidaya Baby Kailan (Brassica oleraceae var. alboglabra) dengan Sistem Hidroponik Substrat. 15 Juni 2015. Hakim, Lastri. S, dan Wahyu. 2010. Pemanfaatan Gulma Daun Kirinyuh Sebagai Sumber Nitrogen dan Kalium untuk Tanaman Cabai di Kecamatan Rambatan. http://repository.unand.ac.id/4600/. Senin. 22 mei 2015 Helena L. 2012. Pemanfaatan Pupuk Organik Cair Pada Budidaya Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.) http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/ download/61188/233c4d5c3105b2e9ae988106bb865179 . 22 Mei 2015. Hilda F. 2012. Budidaya Tanaman Kailan. http://hildafauziah22.blogspot.com /2012/11/budidaya-tanaman-kailan.html. Senin 22 mei 2015. Jafar, I. 2014. Pengaruh Beberapa Dosis Pupuk Kandang dan Pupuk Cair Organik Pada Tanaman Sawi http://eprints.ung.ac.id/4066/9/2013-1-54211613408034-bab4-16072013030541.pdf . Jum’at, 5 juni 2015. Perkasa, S. 2013. Respon Pertumbuhan Dan Produksi Kailan (Brassica oleraceae var. acephala) dengan Perbandingan Media Tanam Anorganik. http://pertumbuhandanproduksikailan.blogspot.com/2013/02/responpertumbuhan-dan-produksi-kailan.html. 9 Agustus 2015. Putri, C. 2014. Profil Tanaman Kailan. http://plus.google.com/+PutriConan20099 3/posts/9yX2iNXmdzs. 15 Juni 2015. Yulia, AF. 2013. Kirinyuh (Chromolaena odorata), Gulma dengan Banyak Potensi Manfaat. http://ditjembun.pertanian.go.id/perlindungan/berita-226krinyuh-chromalaena-odorata-gulma-dengan-banyak-potensi-manfaat. html. Jum’at 5 juni 2015.
Laporan Tugas Akhir
21
Lampiran 1. Data Pengamatan Tanaman Kailan (Brasicca oleraceae) 1. Tinggi Tanaman.
No
POC daun kiirinyuh 1 liter
POC daun kiirinyuh 2 liter
Pengamatan ke
Pengamatan ke
Pengamatan 1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
1.
Sampel 1
7
8,5
12
14,5
16
22
24
24
6
7
12
14
16,5
19
23
25
2.
Sampel 2
6
7
12
13
16
19
23,3
24
5
6
11
14
16
18
22
23
3.
Sampel 3
6
9
12
16
17
19
22
23
7
8,5
12
12
17
20
24
26
4.
Sampel 4
7
8
9
12
15
15
19
21
6
9
12
13
15
20
23
24
5.
Sampel 5
6
8
10
11
15
18
20
21
6
8
14
15
18
23
25
25
6,4
8,1
11
13,3
15,8
18,6
21,6
22,6
6
7,7
12,2
13,6
16,5
20
23,4
24,6
Rata-rata
2. Jumlah Daun
No
POC daun kiirinyuh 1 liter
POC daun kiirinyuh 2 liter
Pengamatan ke
Pengamatan ke
Pengamatan 1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
1.
Sampel 1
4
4
4
5
5
6
6
7
3
4
5
5
6
7
7
7
2.
Sampel 2
3
3
4
4
5
6
7
7
4
5
5
5
6
7
8
8
3.
Sampel 3
3
3
5
5
5
6
7
7
3
3
4
4
6
7
4.
Sampel 4
3
3
3
4
5
5
6
6
3
5
6
6
7
7
8
8
5.
Sampel 5
3
3
4
4
5
5
6
6
2
2
3
4
5
5
6
7
3,2
3,2
4
4,4
5
5,6
6.4
6,6
3
3,8
5,2
5,6
6
6,6
7,2
7,4
Rata-rata
Laporan Tugas Akhir
7
22
7
3. Lebar Daun
No
POC daun kiirinyuh 1 liter
POC daun kiirinyuh 2 liter
Pengamatan ke
Pengamatan ke
Pengamatan 1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
1.
Sampel 1
5
5,5
8
11
12,5
13,1
15,6
16,4
3
4
8
10
12,3
16
17,7
19,3
2.
Sampel 2
3
4
6,5
8
11,1
13
15,2
17
4
5
8
10,6
13,5
16
18,2
18.9
3.
Sampel 3
5,5
6
8
9
11,8
14,5
16,3
17,8
2,5
4
6
9,1
12
14,3
15.6
16,6
4.
Sampel 4
3
3,5
4,5
6
8
10,3
12
14,7
3
4,5
7
8,3
12
14
16
18
5.
Sampel 5
5
5,5
7
9
9,5
13
15,1
17
4
5,5
7,5
8,7
12
15,3
16,4
18.8
4,3
4,9
6,8
8,6
10,6
12,8
14,8
16,6
3,3
4,6
7,3
9,34
12,4
15,3
16,7
18,3
Rata-rata
4. Hasil Produksi No 1.
Pengamatan hasil Sampel 1
2.
Sampel 2
200 g
180 g
3.
Sampel 3
150 g
225 g
4.
Sampel 4
125 g
275 g
5.
Sampel 5
160 g
315 g
Jumlah
735 g
1385 g
Rata-rata
147 g
227 g
Laporan Tugas Akhir
POC Daun Kirinyuh 1 Liter 100 g
POC Daun Kirinyuh 1 Liter 390 g
23
Lampiran 2. Sejarah Taman Simalem Resort.
Taman Simalem Resort merupakan salah satu objek wisata terbaru dan termegah di Provinsi Sumatera Utara yang terletak di perbukitan barat laut danau toba. Taman Simalem Resort di dirikan oleh Tamin Sukardi pada tahun 2000 hingga tahun 2006 perusahaan ini terus gencar melakukan pembangunan dan pengembangan dan akhirnya pada tahun 2007 mulai dibuka untuk tamu dan umum. Taman ini dikembangkan oleh PT. Merek Indah Lestari di Kecamatan Merek Kabupaten Karo (Perusahaan yang terkit dengan Hotel Sibayak Berastagi) dan NEXUS INVESTMENT Pte Ltd (perusahaan investasi dari singapura) dengan luas lahan 206 ha pada ketinggian 1500 mdpl. Lebih dari 25 ha lahan ditanaam ini telah ditanami oleh buah jeruk, markisa, kopi, teh alpukat dan lain sebagainya. Taman ini dilengkapi dengan berbagai failitas modern dan pilihan rekreasi antara lain wisata alam, agrowisata, louge-café dan resort villa. Objek wisata ini akan berprospek tinggi karena disukung fasilitas yang sangat modern dengan objek alam yang sangat spektakuler ( Danau Toba sebagai danau terbesar di Asia Tenggara dan terdalam di dunia serta hutan alami dengan air terjun kembar didalamnya) Fasilitas-fasilitas yang ada didalam tanam simalem resort dan telah rampung ialah : 1) Pangambatan valley (Pusat pembibitan bunga dan gazebo tepi sungai untuk berpiknik). 2) Biwa, markisa dan orange farm (Kebun buah-buahan yang ditanam secara organik). 3) Kodon-kodon café (Gazebo dengan pemandangan danau toba yang indah). 4) Toba café (Layanan cepat saji dengan pemandangan lapangan golf). 5) Karo Agrotourism Farm (Pusat pengembangan
Laporan Tugas Akhir
24
sayuran, buah dan bunga). 6) Tongging café (Merupakan café sajian makanan ringan). 7) Managemen Office (Kantor pengelola dan pusat informasi) 7.) Jungle Track dan Cmping Ground (Hutan belantara, air terjun kembar, tempat perkemahan). 8) Helipad (area parkir helikopter). Fasilitas-fasilitas yang masih dalam pembangunan : 1) Lapangan golf Gorat Ni Padang (Lapangan golf nine-hole ditengah kebun teh dan kopi). 2) Merek Funland (Area rekreasi dan hiburan keluarga). 3) Pangambatan Zoopark (Taman satwa interaktif dan alami). 4) Waterfall Lodge (Hunian eksklusif tepi sungai didalam hutan alami). 5) Tongging Lodge dan Convention and Spa (Hotel dan kos-kosan dengan fasilitas konvensi). 6) Cable Car (Transportasi penghubung Taman Simalem Resort ke tepian Danau Toba) 7) One Tree Hill Villa Resort (Hunian khusus member). 8) Buddhist Temple (Arsitektur vihara Tiongkok kuno).
Laporan Tugas Akhir
25
Lampiran 3. Struktur Organisasi PT. MEREK INDAH LESTARI ORGANIZATION CHART Board of Commissioner Board of Director Managing Director
Finance Dept
Accounting Dept
Operational Dept
Agro Dept
Fasilities Dept
HRD Dept
Purchasing
Account Payable
Housekeeping
Organic
Landscape
Personnel
Purchasing
Account Receiveable
Intercroping
Golf
Recruitmen
Logistic
Internal Audit
Front Office Food & Beverage Service Food & Beverage Kitchen
GRO
Housekeeping Outdoor M&E
Orange
coffe
Tea
Nursery
Training & Development
Bokashi
Gennera affair
Park Ranger / Outbound
Security
Possion Fruit Biwa Product & Proses
Laporan Tugas Akhir
26