Laporan Proyek Usaha Mandiri
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ayam broiler adalah istilah yang biasa dipakai untuk menyebut ayam hasil dari budidaya teknologi peternakan yang memiliki karakteristik ekonomi dengan ciri khas pertumbuhannya yang cepat sebagai penghasil daging dengan konversi pakan yang irit dan siap dipotong pada usia yang relatif muda yaitu pada usia 35 - 45 hari dengan berat badan 1,2 - 1,9 kg per ekor (Priyatno, 2003). Kebutuhan masyarakat akan protein hewani sejak beberapa tahun terakhir ini semakin meningkat. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi. Ditinjau dari segi mutu, daging ayam kaya akan nilai gizi yang tidak kalah dibanding dengan daging ternak lainnya. Daging ayam lembut, warnanya merah terang, bersih dan menarik, memiliki asam lemak tak jenuh yang lengkap, serta mudah diolah (Atomas, 2008). Pertumbuhan yang sangat cepat tidak akan tampak bila tidak didukung dengan ransum yang mengandung protein dan asam amino yang seimbang sesuai kebutuhan ayam. Ransum juga harus memenuhi syarat kuantitas karena jumlah ransum yang dimakan bertalian dengan jumlah unsur nutrisi yang harus masuk sempurna kedalam tubuh ayam. Misalnya ransum itu bau tengik atau peternak salah menimbangnya maka jumlah unsur nutrisi yang masuk ke dalam usus dan kelak diserap tubuh ayam yang prima tidak tampak.
Program Studi Agribisnis Pertanian
1
Laporan Proyek Usaha Mandiri
Kemudian tingginya harga ransum menyebabkan peternak menjadi kesulitan untuk memperoleh keuntungan, oleh sebab itu diupayakan untuk mencari bahan pakan alternatif yang
lebih mudah didapat. Peluang yang ada adalah melalui
pemanfaatan limbah pertanian yang banyak tersedia, dengan karakteristik kandungan serat kasar yang rendah. Dengan memanfaatkan teknologi pakan, gizi limbah pertanian yang rendah diupayakan untuk ditingkatkan kandungan nutrisinya sehingga layak sebagai bahan pencampur ransum ternak. Salah satu jenis limbah pertanian yang tersedia adalah limbah kulit pisang yang merupakan limbah dari pengolahan pisang untuk dibuat keripik dan pisang sale. Kulit pisang yang melalui bio proses fermentasi menggunakan jamur tempe, nutrient kulit pisang dapat ditingkatkan nilai gizinya dan layak diberikan untuk ternak khususnya ayam broiler. Permintaan akan kebutuhan daging ayam broiler di Provinsi Sumatera Barat relatif tinggi yaitu 1.470.956 kg - 1.785.877 kg. Ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun, sehingga permintaan akan daging ayam broiler terus meningkat. Tingginya permintaan daging ayam broiler menjadikan banyak masyarakat untuk mengusahakanya. Pada pelaksanaan Proyek Usaha Mandiri (PUM) ini teknologi yang diterapkan adalah pemberian limbah kulit pisang fermentasi. Kulit pisang merupakan limbah dari industri pengolahan pisang. Pengolahan pisang akan menghasilkan limbah kulit pisang yang cukup banyak jumlahnya yaitu kira-kira sepertiga dari buah pisang yang belum dikupas. Selain menjadi limbah industri pengolahan pisang, kulit pisang juga merupakan limbah rumah tangga yang jika dibuang sembarangan akan
Program Studi Agribisnis Pertanian
2
Laporan Proyek Usaha Mandiri
mengakibatkan orang lain terpeleset dan mengotori lingkungan sekitar. Oleh karena itu, perlu adanya pengolahan kulit pisang menjadi sesuatu yang bermanfaat. Kandungan nutrisi kulit pisang sangat berpotensi sekali sebagai sumber karbohidrat yang baik untuk semua fase kehidupan ternak. Kandungan karbohidrat terutama bahan ekstrak tanpa nitrogen sebesar 66,20% (Heruwatno, et all 1993) dan masih mengandung selulosa dan hemiselulosa sebesar 40% dari total serat kasar yang dikandungnya
dengan kandungan serat kasar kulit pisang sebesar 13%.
Hasil
analisis kulit pisang yang dilakukan di Laboratorium nutrisi dan makanan Ternak Universitas Brawijaya (Sulistiowati, 1997) diperoleh komposisi nutrient sebagai berikut : BK = 12,6 %; BO = 80,36%; PK = 8,36 %; gula reduksi = 42,34 % dan gula terlarut = 5,41 %. Kandungan karbohidrat yang besar terutama gula reduksi pada kulit pisang ambon termasuk dalam Readily Available Carbohidrates (RAC) dengan energy bruto sebesar 3724,32 Kcal/kg. Adanya ancaman kenaikan harga bahan baku pakan, seperti jagung, maka dibutuhkan bahan yang dapat disubtitusi untuk menurunkan biaya pakan. Adanya substitusi sebagian jagung dengan limbah kulit pisang akan dapat mengurangi biaya pakan dan juga berpengaruh terhadap biaya produksi yang dikeluarkan peternak. Untuk mengurangi biaya pakan yang turun naik (Samosir, 1983).
Program Studi Agribisnis Pertanian
3
Laporan Proyek Usaha Mandiri
1.2. Tujuan Adapun tujuan pelaksanaa proyek usaha mandiri (PUM) ini adalah : 1. Memberikan kesempatan untuk membangun jiwa wirausaha mahasiswa 2. Mampu mengatasi berbagai masalah dalam pelaksanaan usaha ayam broiler 3. Memahami sejauh mana manfaat kulit pisang fermentasi dapat meningkatkan produksi / pendapatan peternak ayam broiler. 4. Memahami sejauh mana efisiensi biaya pakan dengan menggunakan limbah kulit pisang fermentasi. 1.3. Manfaat Ekonomi Manfaat ekonomi dari pemeliharaan ayam broiler ini dapat meningkatkan pendapatan peternak, sebab pemeliharaan ayam broiler memiliki prospek yang baik dan pada pemeliharaan juga membutuhkan biaya yang cukup besar, dan lokasi peternakan yang tersedia serta iklim yang mendukung untuk usaha ini. Selain itu pendeknya masa pemeliharaan ayam broiler karna pada umur 28 hari sudah bisa dipanen serta ayam juga memiliki peranan penting dalam hal pangan yaitu sebagai sumber protein yang tinggi.
Program Studi Agribisnis Pertanian
4
Laporan Proyek Usaha Mandiri
1.4. Manfaat sosial Manfaat sosial yang dapat dirasakan oleh masyarakat dari usaha berternak ayam broiler ini yaitu dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat dibidang peternakan. Selain itu, kita juga dapat berbagi ilmu pengetahuan tentang teknik berternak ayam broiler yang baik kepada mereka, sehingga mereka dapat mengetahui berternak yang baik dan dapat mendatangkan keuntungan yang besar. Selain itu untuk mengurangi pembuangan kulit pisang dengan sia-sia, dengan cara melakukan fermentasi kulit pisang untuk pakan tambahan ayam broiler sehingga sampah kulit pisang berkurang.
Program Studi Agribisnis Pertanian
5
Laporan Proyek Usaha Mandiri
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taksonomi Ayam Broiler Menurut Rasyaf (2004), sistematik zoologi ayam (Gallus Sp) adalah sebagai berikut : Kingdom
: Animal
Phylum
: Chordata
Class
: Aves
Ordo
: Galiformes
Family
: Phasianiadae
Genus
: Gallus
Spesies
: Gallus Sp. Ayam broiler merupakan jenis ayam jantan ataupun betina muda berumur 6 -
8 minggu, yang dipelihara secara intensif guna memperoleh produksi daging yang optimal. Pada umumnya peternak menjual ayamnya pada umur sekitar 6 - 7 minggu guna memenuhi selera konsumen. Ayam broiler pada umur tersebut belum banyak mengalami penimbunan lemak (AAK, 1987).
2.2. Pemilihan Bibit Bibit yang baik mempunai ciri: sehat dan aktif bergerak, tubuh gemuk (bentuk tubuh bulat), bulu bersih dan kelihatan mengkilat, hidung bersih, mata tajam dan bersih serta lubang kotoran anus bersih.
Program Studi Agribisnis Pertanian
6
Laporan Proyek Usaha Mandiri
2.3. Faktor Pendukung Pertumbuhan Ayam Menurut Rasyaf (2004) hal-hal yang mendukung pertumbuhan ayam broiler ada 3 yaitu : 1. Makanan dan Air Pakan dan air merupakan kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi dalam usaha ternak ayam broiler setiap hari. Bila kebutuhannya kurang maka upaya pencapaian performans yang baik tidak tercapai. 2. Temperatur Lingkungan Ayam broiler akan tumbuh optimal pada temperatur 19 0C – 210C. Jika temperatur panas ayam akan mengurangi bebas panas dengan banyak minum dan tidak makan maka sejumlah unsur nutrisi utama tidak masuk sehingga kemampuan ayam tidak nampak. Temperatur berpengaruh terhadap kemampuan ayam broiler. Maka untuk menghindari permasalahan nutrisi broiler seharusnya peternak memeberikan sekam yang bisa menyerap kelembapan suhu. 3. Pemeliharaan Ayam broiler membutuhkan pemeliharaan yang baik yaitu dengan perawatan dan penggunaan sekam yang sesuai dengan keadaan dan situasi yang dibutuhkan oleh broiler. Perawatan ini termasuk pemberian sekam yang dapat mencegah terjadinya timbul penyakit pada ayam broiler. Untuk menghindari dari kesalahan pemberian sekam peternak
harus melihat situasi dan kondisi yang akan mempengaruhi
kesehatan broiler.
Program Studi Agribisnis Pertanian
7
Laporan Proyek Usaha Mandiri
2.4. Perkandangan Salah satu syarat penting dalam peternakan adalah perkandangan, sebab pengaruh kandang terhadap produksi dan kesehatan ternak besar sekali. Luas ruang atau lantai untuk ayam boiler di Indonesia ini adalah 5 ekor per m2 (Rasyaf, 2004). Bangunan kandang yang baik adalah bangunan yang memenuhi persyaratan teknis sehingga kandang dapat berfungsi untuk :
Melindungi dari lingkungan yang merugikan seperti terik matahari, kedinginan akibat tiupan angin kencang secara langsung dan air hujan.
Mempermudah tata laksana terhadap ayam yang tinggal didalamnya.
Menghemat tempat dan menghindarkan ayam yang berkeliaran di sembarang tempat.
Menghindari dari gangguan binatang buas dan pencuri.
Menghindari kontak langsung dengan ternak unggas lain.
2.5. Pakan Pakan merupakan 70% dari biaya pemeliharaan. Pakan yang diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi) yang dibutuhkan ayam yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga pertambahan berat badan perhari tinggi. Pemberian pakan dengan sistem ad libitum (selalu tersedia/tidak dibatasi). Apabila pakan menggunakan dari pabrik, maka jenis pakan disesuaikan dengan tingkat pertumbukan ayam, yang dibedakan menjadi 2 tahap. Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur 1 sampai 20 hari), yang mengandung kadar protein minimal 23% .
Program Studi Agribisnis Pertanian
8
Laporan Proyek Usaha Mandiri
Tahap kedua disebut penggemukan (umur diatas 20 hari) yang memakai pakan berkadar protein mineral 20%. Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasannya.
2.6. Suhu lingkungan Ayam broiler akan tumbuh optimal pada temperatur lingkungan 19 0C-20 0C (Rasyaf, 2004). Jika suhu lingkungan menjadi begitu tinggi, 30 0C misalnya, maka feed comsumtion akan menurun. Sebab pada suhu yang tinggi ayam akan banyak minum dan sebaliknya nafsu makan menurun. Penyinaran dalam kandang dapat dilakukan secara alami maupun buatan. Penyinaran, secara alami merupakan penyinaran oleh matahari, sedangkan penyinaran buatan dilakukan dengan cara penambahan lampu listrik. Penyinaran ini berhubungan dengan pemenuhan suhu ideal dalam kandang. Bila suhu rendah, biasanya ayam akan bergerombol dekat sumber cahaya. Oleh karena itu, penyinaran dalam kandang, baik alami maupun buatan, harus dapat memberikan panas yang merata diseluruh kandang. Penyinaran dikatakan baik bila ayam tersebar merata diseluruh kandang. (AAK, 1986).
2.7. Teknologi produksi Buah pisang banyak mengandung karbohidrat, baik buahnya maupun pada kulit buah pisang sendiri. Buah pisang mengandung khrom yang berfungsi dalam metabolisme karbohidrat dan lipid. Selain khrom, kulit pisang juga mengandung vitamin C, vitamin B, kalsium, protein, dan juga lemak yang cukup. Dari hasil
Program Studi Agribisnis Pertanian
9
Laporan Proyek Usaha Mandiri
analisis kimia, kulit pisang banyak mengandung air yaitu sebesar 68,90% dan karbohidrat sebanyak 18,50%. Karbohidrat adalah senyawa organik yang tersusun atas atom karbon, hydrogen, dan oksigen. Beberapa fungsi karbohidrat adalah: a) Sebagian dari karbohidrat diubah langsung menjadi energi untuk aktifitas tubuh, dan sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan di otot. Ada beberapa jaringan tubuh seperti sistem syaraf dan eritrosit, hanya dapat menggunakan energi yang berasal dari karbohidrat saja. b) Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi. Kebutuhan tubuh akan energimerupakan prioritas pertama bila karbohidrat yang dikonsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhanenergi tubuh dan jika tidak cukup terdapat lemak di dalam makanan atau cadangan lemak yang disimpan di dalam tubuh, maka protein akan menggantikan fungsi karbohidrat sebagai penghasil energi. Dengan demikian protein akan meninggalkan fungsi utamanya. c) Sebagai zat pembangun. Apabila keadaan ini berlangsung terus menerus, maka keadaan kekurangan energi dan protein (KEP) tidak dapat dihindari lagi. Udjianto, (2003) melaporkan, bahwa limbah kulit pisang berpeluang untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak terutama unggas seperti ayam broiler melalui bio proses fermentasi. Setelah melalui bio proses fermentasi menggunakan probiotik, nutrien
limbah kulit pisang dapat ditingkatkan nilai gizinya dan layak untuk
diberikan pada ternak khususnya ternak ruminansia.
Program Studi Agribisnis Pertanian
10
Laporan Proyek Usaha Mandiri
Table 1. Perubahan nutrient kulit pisang sebelum dan setelah fermentasi Limbah Kulit Pisang Nutrien(%) Protein kasar Serat kasar Lemak Abu Ca P Sumber :A.A.K (1987)
Sebelum Fermentasi 6.56 15.32 6.7 11.15 -
Komposisi Zar Gizi Kulit Pisang Unsur Air (%) Karbohidrat (%) Lemak (%) Protein (%) Kalsium (mg/100 gr) Fosfor (mg/100 gr) Besi (mg/100 gr) Vitamin B (mg/100 gr) Vitamin C (mg/100 gr)
Jumlah 68,90 18,50 2,11 0,32 715 117 166 0,12 17,5
Sumber : Munadjin (1988)
Program Studi Agribisnis Pertanian
11
Sesudah Fermentasi 14.88 11.43 7 23.86 0.86 0.41
Laporan Proyek Usaha Mandiri
III.
METODOLOGI PELAKSANAAN
3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Proyek usaha mandiri ini telah dilakukan di Tanjung Pati bertempat di kandang Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Waktu pelaksanaan Proyek usaha mandiri ini selama 1–28 hari dengan jadwal pelaksanaan di mulai pertengahan September sampai minggu kedua Oktober.
3.2. Data dan Sumber Data Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder yaitu dari Badan Pusat Statistik (BPS), dari buku-buku penunjang, survey harga pasar serta browsing internet. 3.3. Variabel Yang Diukur 3.3.1. Bobot Badan Ayam Per Minggu Yaitu bobot badan yang di ukur setiap minggunya yaitu dengan menimbang ayam pada setiap akhir minggu.
Program Studi Agribisnis Pertanian
12
Laporan Proyek Usaha Mandiri
3.3.2. Konsumsi Jumlah konsumsi ransum ayam setiap harinya selama pemeliharaan mulai dari awal hingga masa panen. Perhitungannya yaitu dengan mencari konversi tiap minggunya. Konversi ransum adalah perbandingan antara jumlah ransum yang dikonsumsi dengan pertambahan berat badan yang diperoleh selama waktu tertentu (Rasyaf , 2004). Rumus konversi =
Konsumsi Pertambahan berat badan
3.3.3. Pendapatan Pendapatan diperoleh dari perkalian antara produk yang dihasilkan baik itu produk utama maupun produk sampingan dengan harga jual produk tersebut. 3.3.4. Keuntungan Pendapatan yang diperoleh dikurangi semua biaya-biaya produksi pada pemeliharaan ayam broiler (Soekartawi,1995). Keuntungan = pendapatan - biaya 3.3.5. R/C Ratio R/C ratio yaitu perbandingan antara pendapatan dengan total biaya yang dikeluarkan untuk melihat apakah usaha ini layak dilakukan, jika R/C ratio bernilai lebih dari 1 maka usaha ini dapat memberikan keuntungan dan layak dilakukan (Miler, et all 1993). R/C ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: R/C ratio
=
Pendapatan (Rp) Total Biaya (Rp)
Program Studi Agribisnis Pertanian
13
Laporan Proyek Usaha Mandiri
3.3.6. BEP Produksi Untuk mengetahui BEP produksi, yaitu perbandingan antara biaya total dengan total harga (Miler, et all 1993). BEP produksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : BEP produksi =
Biaya total (Rp) Harga pasar / kg (Rp/Kg)
3.3.7. BEP Harga BEP harga adalah titik dimana pada harga berapa usaha ini berada pada keadaan pulang modal (Miler, et all 1993). BEP harga dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: BEP harga
Produksi rill (Kg)
Program Studi Agribisnis Pertanian
14
=
Biaya total (Rp)
Laporan Proyek Usaha Mandiri
IV. PEMBAHASAN 4.1. Aspek Pasar 4.1.1.Gambaran Umum Pasar 1. Jenis Poduk Yang Dipasarkan Jenis produk yang dipasarkan adalah ayam CP 707, ayam dipasarkan dalam keadaan hidup, karena ayam yang dijual kepada konsumen yang datang langsung membeli setelah dipromosikan kerumahnya. Pembeli ada yang langsung memotong ayam tersebut dan ada yang masih ingin memperpanjang masa pemeliharaannnya. Ayam yang dipasarkan adalah ayam yang sehat, bulunya bersih dan mempunyai gizi yang tinggi serta rendah kolestrol karena diberi pakan kulit pisang fermentasi yang berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol dalam daging ayam broiler.
2.
Wilayah Pemasaran Ayam broiler dipanen berdasarkan praktek yang dilakukan pada umur 28
hari dan dipasarkan di Solok Selatan tepatnya di Padang Air Dingin karena saat pemasaran harga ayam di Kabupaten Lima Puluh Kota rata- rata 13.000 per kg nya. Sedangkan di Solok Selatan dijual dengan harga Rp.23.000 per kg nya. ayam dibawa ke Solok Selatan dengan menggunakan mobil L 300 yang disewa. Saat melaksanakan PUM promosi yang dilakukan dengan menggunakan promosi langsung kelapangan dengan cara promosi dari rumah kerumah konsumen. Pemasaran ayam broiler yang digunakan adalah dari produsen kekonsumen secara langsung.
Program Studi Agribisnis Pertanian
15
Laporan Proyek Usaha Mandiri
4.1.2. Strategi Pemasaran Strategi pemasaran merupakan salah satu cara para penjual untuk membuat produknya lebih bagus dan lebih menarik dibandingkan dengan produk-produk pesaing lainnya, untuk menarik perhatian konsumen agar mau menerima dan membeli produk yang ditawarkan sipenjual. Penjualan dilakukan di Padang Air Dingin Kabupaten Solok Selatan dan ayam broiler dijual langsung kekonsumen. Adapun strategi pemasaran yang telah dilakukan yaitua: melayani konsumen dengan sebaik mungkin dan membuat konsumen percaya bahwa ayam broiler yang dijual adalah ayam yang sehat.
4.1.2.1. Strategi Produk Produk yang ditawarkan kepada konsumen adalah ayam broiler yang berumur 28 hari dengan berat rata-rata 1,2 kg per ekor.
Ayam broiler yang
ditawarkan kekonsumen adalah ayam yang sehat dan tidak ada cacatnya. 4.1.2.2. Strategi Harga Berdasarkan hasil survey harga pasar ke pedagang pengumpul di Padang Aro tanggal 21 Oktober 2012 maka didapatkan kisaran harga jual ayam broiler Rp.23.000 per Kg. Maka harga jual ayam broiler adalah Rp.27.600 per ekornya dengan berat rata-rata 1,2 Kg. Jika dijual langsung kekonsumen dapat dijual dengan harga Rp.25.000 per Kg. Dan dapat dijual Rp.30.000 per ekor dengan berat rata-rata 1,2 Kg. Pemasaran ayam broiler yang dilakukan adalah dengan menjual langsung
Program Studi Agribisnis Pertanian
16
Laporan Proyek Usaha Mandiri
ke konsumen karena dapat dijual dengan harga yang lebih tinngi dibandingkan dijual ke pedagang pengumpul.
4.1.2.3. Strategi Distribusi Pemasaran produk dilakukan dengan penjualan langsung kepada konsumen. Area pemasarannya yaitu di Padang Air Dingin Kabupaten Solok Selatan. Dijual secara eceran dengan cara survey dari rumah ke rumah konsumen. Saluran Distribusi
Produsen
Konsumen/Rumah tangga Gambar 1. Saluran Distribusi Keterangan: gambar diatas yaitu distribusi langsung dari produsn kepada konsumen
4.1.2.4. Strategi Promosi Promosi dilakukan dari mulut ke mulut dan langsung ke lapangan pemasaran yaitu dengan survey langsung kerumah konsumen.
Program Studi Agribisnis Pertanian
17
Laporan Proyek Usaha Mandiri
4.2. Aspek Produksi 4.2.1. Ciri – Ciri Produk Produk yang telah diproduksi adalah berupa ayam pedaging berumur 28 hari dengan bobot yang akan di capai 1 - 1,2 Kg per ekor. Produk berupa ayam hidup atau utuh dengan kondisi baik, dengan bulu bersih, sehat dan kandungan gizi tinggi. Adapun produk yang telah dihasilkan adalah sebagai berikut : 1. Daging empuk, kulit licin dan lunak 2. Warna bulu putih, dan badan gemuk. 3. Bau amis pada daging dapat berkurang. 4. Efisiensi makanan cukup tinggi sehingga makanan yang dimakan dapat diserap dengan baik, dan makanan yang dimakan diubah menjadi daging.
4.2.2. Kegunaan Produk Adapun kegunaan utama produk yaitu untuk dikonsumsi langsung oleh konsumen sebagai lauk yang mengandung protein tinggi dan sebagai pelengkap empat sehat lima sempurna dan kandungan yang ada didalam ayam broiler yaitu: Kalori 302 kal, Protein 18,2gr, Kalsium 14 mg, Fosfor 200 mg,Vitamin B1 0,08 mg dan air 55,9 gr.
Program Studi Agribisnis Pertanian
18
Laporan Proyek Usaha Mandiri
4.2.3. Proses Produksi. 4.2.3.1. Skema atau Bagan Alur Produksi Proses produksi pada usaha ayam broiler dapat dilihat pada bagan alir dibawah ini :
Persiapan Sarana dan Prasarana kandang
Persiapan Ransum
Pengadaan DOC
Pemeliharaan dan pemberian kulit pisang fermentasi mulai umur 2 minggu sampai minggu 4
Panen
Pemasaran
Gambar 3. Bagan Alir Proyek Usaha Mandiri Adapun tata laksana proses produksi pada usaha peternakan ayam broiler adalah sebagai berikut :
Program Studi Agribisnis Pertanian
19
Laporan Proyek Usaha Mandiri
1.
Persiapan Sarana dan Prasarana Kandang Dalam persiapan kandang yang harus diperhatikan antara lain adalah
pembersihan kandang, pembersihan kandang dilakukan satu minggu sebelum ayam datang lantai disapu, dan dilakukan pengapuran secara merata untuk membunuh kuman dan bakteri. Dinding kandang juga dibersihkan dari debu – debu, seluruh bagian kandang disemprot dengan desinfektan (rodalon) sebanyak yang dibutuhkan. Tempat pakan dan minum dicuci bersih dengan menggunakan sabun atau pembersih lainya. Sekat kandang dipasang sesuai kapasitas DOC (Day Old Chick) yang akan didatangkan, sekat diusahakan tidak dilewati oleh DOC hal ini bertujuan agar ayam tidak bisa keluar dari kandang. Alas atau litter yang diberikan adalah sekam padi. Kandang juga harus dilengkapi dengan lampu listrik yang berfungsi sebagai pemanas dan penerangan. Pada minggu pertama dibutuhkan suhu kandang sekitar 35 0C dan untuk minggu – minggu berikutnya suhu dalam kandang dapat diturunkan hingga 300C, jumlah lampu yang digunakan untuk kapasitas produksi 100 ekor dibutuhkan kurang lebih 2 buah lampu, dengan jumlah masing masing wattnya 75 watt. Dan pemasangan lampu dilakukan seiring pembersihan kandang, serta lampu dihidupkan 3 jam sebelum ayam datang supaya suhu dalam kandang hangat sesuai dengan suhu yang dibutuhkan. Kandang juga harus dilengkapi dengan tirai yang berfungsi untuk menghambat hembusan angin kencang serta masuknya air hujan dalam kandang. Tirai ini ditutup rapat sampai ayam berumur 1 minggu, karena pada umur ini ayam sangat rentan terhadap keadaan lingkungan sekitar. Pada umur dua minggu tirai Program Studi Agribisnis Pertanian
20
Laporan Proyek Usaha Mandiri
dibuka 1/3 bagian, umur 3 minggu tirai dibuka 2/3 bagian dan pada umur 4 minggu tirai dibuka seluruhnya. Tirai juga dipasang didinding kandang yang mempunyai tujuan yang sama. Sebelum DOC datang harus sudah siap disediakan, air minum dicampur dengan larutan gula yang fungsinya untuk memulihkan tenaga DOC yang hilang pada saat perjalanan, penggunaan air gula dapat diserap langsung oleh alat pencernaan ayam sehingga tenaga yang hilang tadi dengan cepat dapat dipulihkan kembali. Adapun sistem perkandangan adalah sebagai berilut: Sistem kandang lantai rapat Lantai kandang yang digunakan adalah lantai berlubang
pada kandang
sistem batery dengan vahan kayu. Sistem kandang yang digunakan adalah sistem kandang lantai rapat (full litter) yang diatasnya ditaburi vahan organik yang disebut litter. Bahan yang digunakan untuk litter harus memenuhi syarat yaitu: harus kering, daya serap tinggi, tidak berbau dan tidak berbau. Luas kandang Pada praktek ini litter yang digunakan adalah sekam padi. Untuk luas kandang untuk 100 ekor yam luas kandang yang dibutuhkan 6,7 meter x 6,7 meter. Namun yang digunakan untuk luas kandang untuk 50 ekor karna ada yang pakai teknologi dan ada yang tidak, jadi luas kandang yang dibutuhkan 3.33 meter x 3.33 meter. Dan kandang yang dibutuhkan 2 buah kandang.
Program Studi Agribisnis Pertanian
21
Laporan Proyek Usaha Mandiri
Kandang sistem panggung Kandang broiler yang digunakan adalah kandang terbuka dengan sistem lantai renggang (full slat) atau sistem panggung uang mempunyai rancang bangun yaitu: panjang 50 sampai 100 m dengan lebar 7 sampai 10 m. Ketinggian kandang 4 sampai 5 m dengan atap monitor. Bahan kandang yang dipilih yang menghasilkan efek konduksi paling rendah dan mengisolasi panas paling optimal. Pemilihan bahan kandang berpengaruh terhadap terjadinya heat strees. Untuk melancarkan pertukaran udara dalam kandang,membantu mengeluarkan amonia, CO2 dan kelembapan dari dalam kandang keluar kandang ditambahkan blower atau kipas angin.
2. Pemeliharaan a. Pengadaan bibit Bibit yang digunakan adalah bibit dengan strain CP 707 yang berjumlah 100 ekor. Bibit ini didatangkan atau dibeli dari poultry shop dengan syarat bibit yaitu berat awal rata-rata 34 gram per ekor, sehat, lincah, lubang anus bersih dan mata jernih. DOC yang baru tiba diberi larutan gula dengan konsentrasi 2% per liter, gula ini berfungsi untuk mengembalikan tenaga anak ayam yang hilang selama perjalanan. b. vaksinasi Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ketubuh ayam untuk menimbulkan kekebalan alami. Vaksinasi penting yaitu vaksinasi ND/telelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode tetes mata atau hidung dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND lasotta melalui suntikan atau air minum. Program Studi Agribisnis Pertanian
22
Laporan Proyek Usaha Mandiri
c. Pengaturan induksi/pemanas Selain air minum, tempat DOC pun perlu disiapkan agar suhu stabil pada 350C. Bila suhunya lebih rendah,perlu pemakaian pemanas. Hingga saat ini banyak alat pemanas dengan sumber panas lampu listrik. Dan bola lampu yang digunakan adalah 75 watt dengan tirai tertutup dan tirai dibuka sedikit pada umur 2 minggu. Setelah berumur 3 minggu pada siang hari tirai dibuka. Pada umur 4 minggu lampu dikurangi yaitu dimatikan saat siang hari. 3. Budidaya A. Minggu pertama Hari ke-1 Sebelum kedatangan DOC perlu disiapkan air putih sebagai air minum DOC. Air putih harus dimasak minimal delapan jam sebelum kedatangan DOC, dengan tujuan agar saat kedatangan DOC air tersebut sudah dingin. Selain air minum tempat DOC perlu disiapkan agar suhu stabil pada 350C, bila suhunya lebih rendah maka diberi alat pemanas berupa lampu listrik. Setelah kedatangan DOC, DOC diletakkan pada tempat yang sudah disiapkan. Rata-rata DOC yang baik adalah 38-40 gram per ekor. Biarkan DOC beradaptasi terlebih dahulu dengan lingkungan barunya. Setelah 25 menit beradaptasi DOC diberi minum berupa air putih yang sudah dimasak dicampur dengan gula pasir. Setelah puas minum DOC diberi pakan starter. Pakan starter adalah pakan awal yang terbentuk halus dan sudah diformulasikan bebas antibiotika. Jatah pakan pada hari pertama cukup 10 gram per ekor.
Program Studi Agribisnis Pertanian
23
Laporan Proyek Usaha Mandiri
Hari ke-2 dan ke-3 Perlakuan terhadap DOC pada hari kedua dan ketiga ini masih sama dengan hari pertama. Air minumnya berupa air putih matang yang suda dicampur dengan vitamin C. Bila vitaminnya berbentuk cairan seperti LG Poustin-C dosisnya cukup 5 ml (satu sendok teh) per 10 liter air minum. Bila vitamin berbentuk serbuk, dosisnya sebanyak 5 gram per 10 liter air minum. Sementara jatah pakan untuk hari kedua adalah 13 gram per ekor dan hari ketiga 17 gram per ekor. Hari ke-4 Pada hari keempat ayam broiler diberi vaksin ND strain B1 melalui air minum, tetes mata, tetes hidung, atau penyemprotan. Dua jam sebelum vaksinasi, ayam dipuasakan dari minumnya. Selanjutnya vaksin untuk 100 ekor ayam setiap vial dilarutkan dengan 950 ml air minum dan 50 gram SKM. Larutan ini dapat langsung diberikan pada ayam, tetapi harus dihindari dari sinar matahari langsung atau terlalu dekat dengan pemanas. Setelah larutan vaksin tersebut habis diminum ayam segera diberi air putih matang. Pada hari keempat ini jatah pakan 21 gram/ekor. Hari ke-5,ke-6 dan ke-7 Pada hari kelima, keenam dan ketujuh inipun perlakuan terhadap ayam masih sama dengan hari ketiga. Air minumnya terdiri dari air putih matang dicampur vitamin C. Jatah pakan setiap ekor ayam pada hari kelima, keenam, ketujuh masingmasing sebanyak 27 gram, 33 gram ,dan 39 gram . Pada hari ketujuh, bobot ayam perlu ditimbang. Penimbangan ini cukup diambil sampel beberapa ekor ayam. Berat ayam yang baik sekitar 120 gram -190 gram per ekor ayam.
Program Studi Agribisnis Pertanian
24
Laporan Proyek Usaha Mandiri
B. Minggu kedua Pada hari pertama minggu kedua ini suhu diturunkan menjadi 32 0C dan tirai plastik dibuka sedikit. Jatah pakan hari pertama pada minggu kedua ini sebanyak 43 gram per ekor. Pakan dimasukkan cukup setengah tabung feeder. Tempat pakan ini perlu selalu dikontrol sehingga pemberian pakannya sebaiknya sesering mungkin. Untuk hari kedua sampai ketujuh pada minggu dua ini pemberian minumnya masih sama dengan sebelumnya. Sementara jatah pakan setiap ayam masing-masing sebanyak 47 gram, 51 gram 55 gram, 58 gram, dan 67 gram. Pada hari ketujuh, berat ayam perlu ditimbang. Berat rata-rata ayam yang baik berkisar antara 290-440 gram. Dan pada minggu kedua ini sudah mulai diberikan pakan tambahan yaitu limbah kulit pisang fermentasi sebanyak 15% dari berat pakan ada, jadi pemberian pakan pokok dikurangi karna pemberian pakan tambahan. C. Minggu ketiga Pada hari pertama minggu ketiga pemanas sudah bias dimatikan pada siang hari dan plastik penutup dibuka. Jatah pakan pada hari pertama ini 70 gram per ekor. Untuk hari kedua dan ketiga jatah pakan ayam per ekor 73 gram dan 76 gram. Pada hari keempat, kelima dan keenam jatah pakan yang diberikan sebanyak 79 gram, 82 gram dan 86 gram. Dan pada hari ketujuh pakan diberikan vaksin kedua dengan vaksin ND strain lasotta untuk dosis 100 ekor ayam setiap vialnya dengan 950 ml air minum 50 gram susu kental manis. Cara vaksinasi sama dengan cara vaksin pertama dan jatah pakan
pada hari ketujuh sebanyak 88 gram per ekor.
penimbangan berat badan juga dilakukan.
Program Studi Agribisnis Pertanian
25
Kemudian
Laporan Proyek Usaha Mandiri
D. Minggu keempat Tata laksana pemeliharaan pada minggu ke-4 ini dilakukan sama selama seminggu. Di awal minggu biasanya berat ayam broiler dapat mencapai rata-rata 750800 gram per ekor. Oleh karena itu berat ayam broiler ini bertambah maka dosis pakan setiap ekorpun harus di tambah, yaitu hari ke-22 sebanyak 91 gram, hari ke-23 sebanyak 94gram, hari ke-24 sebanyak 97 gram, hari ke-25 sebanyak 100 gram, hari ke-26 sebanyak 103 gram, hari ke-27 sebanyak 106 gram, dan hari ke-28 sebanyak 109 gram. Pemberian pakan yang melibihi jatah tersebut tidak akan mebuat ayam menjadi lebih berat dan lebih sehat. Oleh karena itu, bila suatu hari jatah pakan ayam sudah habis jauh sebelum saatnya pemberian jatah pakan pada keesokannya (biasanya terjadi pada 02.00-04.00), sebaiknya lampu penerangan dalam kandang dimatikan saja. Hal ini untuk mencegah ayam saling mematuk, mengais litter dan suasana berisik. Sementara untuk air minum masih terdiri air putih matang dan vitamin C. Pada hari ke-28 ayam kembali di timbang dengan pengambilan sampel sebanyak 10 ekor. Bila perawatannya baik maka berat ideal ayam diakhir minggu keempat ini sekitar 1000 gram-1400gram per ekor. 4. Teknologi produksi Proyek Usaha Mandiri (PUM) ini digunakan teknologi atau perlakuan yang digunakan adalah pemberian pakan tambahan yaitu limbah kulit pisang fermentasi. Kulit pisang diberikan sebanyak 15 % dari kebutuhan pakan. Beberapa penelitian menunjukkan pemberian pakan buatan yang mengandung tepung kulit pisang dapat meningkatkan produksi ayam broiler dilihat dari pertambahan berat badan, konsumsi pakan, konversi pakan, kadar kolesterol dalam serum darah, daging, hati, feses, dan Program Studi Agribisnis Pertanian
26
Laporan Proyek Usaha Mandiri
berat organ pencernaan. Pemberian pakan buatan yang mengandung fermentasi kulit pisang juga dapat menghasilkan daging ayam broiler dengan kadar kolesterol rendah. Dan perbedaan antara feses ayam dengan perlakuan lebih basah dibandingkan feses ayam yang tanpa perlakuan. Cara pengolahan kulit pisang fermentasi adalah: 1. Siapkan kulit pisang kepok yang sudah dipisahkan dari sisirnya. Kulit pisang disediakan sebanyak 30 Kg untuk menghasilkan kulit pisang fermentasi sebanyak 12 Kg 2. Kemudian kulit pisang dimasukkan kedalam dandang dan diberi air secukupnya. 3. Direbus sampai matang 4. kulit pisang yang sudah matang dan ditiriskan dan dicincang kecil-kecil 5. setelah dicicang dimasukkan kedalam kantong dan diberikan kapang rhizophus oligosporus. Kantong di tutup dan di peram selama 5-7 hari 6. Fermentasi yang berhasil dicirikan aroma kulit pisang batu tidak tengik, melainkan tercium aroma tempe. 7. Setelah itu dijemur sampai kering dan ditumbuk agar lebih halus 8. Kulit pisang fermentasi siap di campur ke pakan. Cara pemberian pada ayam broiler yaitu 15% dari kebutuhan pakan per hari dan diberikan sejak umur 8-28 hari. Kulit pisang fermentasi dicampur ke pakan sesuai dengan takarannya.
Program Studi Agribisnis Pertanian
27
Laporan Proyek Usaha Mandiri
Adapun kelebihan teknologi kulit pisang fermentasi adalah: 1. Biaya yang digunakan sangat murah dibandingkan harga pakan, sehingga dengan menambahkan kulit pisang fermentasi dapat menghemat biaya pakan. 2.
Kulit berubah
pisang memiliki setar kasar yang tinggi, namun setelah di fermentasi seiring dengan perubahan tekstur kulit pisang yang difermentasi
sehingga dengan difermentasi kulit pisang lebih mudah dicerna oleh ayam. 3. Kulit pisang tidak mempengaruhi nafsu makan ayam menjadi tinggi, tapi kulit pisang fermentasi untuk menghemat biaya ransum yang tinggi. 5. Panen dan Pemasaran Panen ayam pedaging dalam proyek usaha mandiri ini dilakukan pada umur ayam 28 hari, dilakukan dengan penjualan langsung kepada konsumen, dengan berat badan ayam sewaktu panen berkisar antara 1,2 kg per ekor ayam. Pemasaran ayam broiler dilakukan setelah umur ayam mencapai 28 hari, yaitu dengan menjualnya langsung kepada konsumen. Sebanyak 100 ekor dengan berat rata-rata 1,2 kg/ekor atau sebanyak 122 kg.
Program Studi Agribisnis Pertanian
28
Laporan Proyek Usaha Mandiri
Lay Out Proses Produksi
Ket:
: Tempat Minum
:Tempat pakan
: Lampu
Program Studi Agribisnis Pertanian
29
Laporan Proyek Usaha Mandiri
4.3.
Aspek Finansial
4.3.1. Rencana Biaya-biaya Usaha yang dilaksanakan mengharapkan keuntungan yang optimal. Untuk mencapai keuntungan yang optimal berbagai upaya diterapkan salah satunya dengan melakukan pengembangan usaha yang baik, wilayah distribusi, dan lain-lain. Memperoleh keuntungan yang diharapkan dalam usaha beternak ayam broiler ini memiliki skala produksi cukup besar yang mampu mengisi peluang pasar yang ada. 1.
Investasi (Biaya Pembelian Alat)
Tabel 2 : Biaya Alat yang Dibutuhkan dengan Perlakuan Jumlah alat
Biaya (Rp) 17.000 17.000
No Nama alat
Satuan
1
Buah
1
Buah
2
6.000
12.000
Buah
1
18.000
18.000
Buah
2
10.000
20.000
Tempat makan ukuran
Harga/unit
besar 2
Tempat makan ukuran kecil
3
Tempat minum ukuran besar
4
Tempat minum ukuran kecil
5
Bola lampu 75 watt
Buah
4
3.000
12.000
6
Sapu lidi
Buah
1
5.000
5.000
7
Ember
Buah
1
5.000
5.000
8
Plastik tirai
Meter
5
6.000
30.000
9
Piting lampu
Buah
4
2.500
10.000
10
Kuas
Buah
1
5.000
5.000
11
Kabel
Meter
5
2.500
12.500
80.000
146.500
Total Program Studi Agribisnis Pertanian
30
Laporan Proyek Usaha Mandiri
Tabel 3 : Biaya Penyusutan Alat dengan Perlakuan
No
Nilai beli (Rp)
Jenis alat Tempat makan
1
17.000
3
8.075
1.153
600
2
5.700
814
900
2
8.550
1.221
1.000
2
9.500
1.357
ukuran kecil 18.000
ukuran besar Tempat minum
4
20.000
ukuran kecil
Depresiasi per periode (Rp)
2
12.000
Tempat minum
Umur Depresiasi ekonomis per tahun (Tahun) (Rp)
850
ukuran besar Tempat makan
2
Nilai sisa (Rp)
5
Bola lampu 75 watt 12.000
600
1
11.400
1.650
6
Sapu lidi
5.000
250
1
3.750
540
7
Ember
5.000
250
1
4.750
678
8
Plastik tirai
30.000
1.500
1
28.500
4.071
9
Piting lampu
10.000
500
1
9.500
1.357
10
Kuas
5.000
250
2
2.375
339
11
Kabel
12.500
625
1
11.875
1.696
103.975
14.876
Jumlah Depresiasi Alat: Nilai Sisa = 5% x Nilai Beli Defresiasi / Tahun =Nilai Beli – Nilai Sisa Umur Ekonomis Defresiasi / Periode = Defresiasi / Tahun 7
Program Studi Agribisnis Pertanian
31
Laporan Proyek Usaha Mandiri
2. Biaya Bahan Baku Tabel 4. Biaya Bahan Baku dengan Perlakuan No Bahan yang digunakan
Harga satuan (Rp)
Jumlah yang dipakai (satuan)
Jumlah biaya (Rp)
20.400 1.700 11,625 atau 12 Kg 750 3.000 0,25 gulung 1.000 2.000 0,5 kotak 1.500 6.000 0,25 kantong 500 2.000 0,25 kotak 1.500 3.000 0,5 kg 2.500 5.000 0,5 karung 48.375 6.450 7,5 kg 2.500 5.000 0,5 bungkus 100.000 200.000 50 ekor 600 12.000 5 gr 2.250 9.000 0,25 botol 427528 6.490 65,875 kg 42.000 7.000 8 kg 651.403 Total Ket : Cp 511 dengan harga Rp. 7.000 per kg pembelian pakan di PadangAir Dingin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
kulit pisang fermentasi Tali plastic Paku payung kecil Kapur Rodalon Koran Sekam padi Cp 311 Vitachick DOC Gula pasir Vaksin ND Cp 511 Cp 511 *)
untuk pakan selama penjualan ayam broiler.
Program Studi Agribisnis Pertanian
32
Laporan Proyek Usaha Mandiri
3. Biaya tenaga Tabel 5. Biaya Tenaga Kerja dengan Perlakuan No
Kegiatan
1
Persiapan kandang Pengapuran, penyemprotan rodalan dengan hand spraying
2
HKO
Jumlah (menit) 0,048
Upah (Rp) 50.000
HKO
0,024
50.000
1.190
Satuan
Biaya 2.380
3
Pemasangan lampu, pemasangan tirai plastik,
HKO
0,024
50.000
1.190
4
Pemasangan litter
HKO
0,01
50.000
592
5
Persiapan tempat makan dan tempat minum
HKO
0,01
50.000
592
HKO
0,024
50.000
1.190
HKO HKO HKO HKO HKO HKO Total
0,48 0,036 0,048 0,01 0,06 0,48
50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000
23.809 1.785 2.380 592 2.976 23.809
6 7 8 9 10 11 12
Penerimaan DOC, pemberian air gula, pemberian makan, air minum dan penimbangan DOC Pemeliharaan Memvaksin Penimbangan Pengangkatan litter Panen Pemasaran
62.485
Jumlah tenaga kerja di peroleh dari 1 HKO = 7 jam, 1 jam 60 menit maka 7 x 60 = 420, jadi rumus biaya tenaga kerja ialah waktu yang di pakai di bagi 420. Misalnya persiapan kandang 60 menit di bagi 420 maka hasilnya 0,14.
Program Studi Agribisnis Pertanian
33
Laporan Proyek Usaha Mandiri
Tabel 6. Analisa Biaya Pakan Dengan Teknologi Kulit Pisang Fermentasi Jumlah No
Umur
Kebutuhan
ayam
pakan
Biaya Pakan
kulit
Jumlah pakan
yang
pisang
konvensional/50
Dicampur
fermentasi/
ekor
dengan pakan
50 ekor 1
Minggu 1
konvensional
150
0
7,5 kg
Rp.48.375
300
2,25 kg
12,75 kg
Rp.86.550
550
4,125 kg
23,375 kg
Rp.158.675
(CP 311) 2
Minggu 2 (CP 511)
3
Minggu 3 (CP 511)
4
Minggu 4
700
5,25 kg
29,75 kg
Rp.201.950
5
Minggu 5
-
-
4 Kg
Rp.28.000
(CP 511) Total
11,625 Kg
77.375 Kg
Rp.523.550
Tabel diatas adalah cara menghitung pakan ayam broiler dengan penggunaan kulit pisang fermentasi. Persentase pemberian kulit pisang adalah 15% dari total kebutuhan pakan per minggu dikali dengan jumlah ayam yang diberi teknologi kulit pisang fermentasi. Biaya pakan setelah dicampur antara pakan konvensional dengan kulit pisang fermentasi Rp.523.550 dan harga pakan per Kg Rp.5770.
Program Studi Agribisnis Pertanian
34
Laporan Proyek Usaha Mandiri
4. Biaya Lain-lain Tabel 7. Biaya Lain-lain untuk 100 ekor ayam broiler No 1 2 3 4 5 6 7 8
Jenis Sewa Kandang Air Listrik Biaya tak terduga Sewa mobil **) Sewa kandang selama pemasaran Biaya Penginapan Biaya transportasi pulang
Pemakaian (satuan)
Perhitungan
35.000/tahun 60/liter 30.000/kwh 5.000 150.000/hari 10.000/hari
1 periode 224 liter 0,15 kwh 1 hari 4 hari
1 x 5.000 224x60 0,15x30.000 1x150.000 4x 40.000
Total Harga (Rp) 5.000 13.440 4.500 5.000 150.000 160.000
500.000/bulan 50.0000
4 hari
4x 16.667 1x 50.000
66.668 50.000
Harga (Rp)
Total 454.608 Ket : sewa mobil untuk mengangkut ayam broiler dari payakumbuh ke Padang Air Dingin Kabupaten Solok Selatan. Biaya lain-lain untuk 50 ekor ayam adalah 454.608 : 2 = 227.304
Program Studi Agribisnis Pertanian
35
Laporan Proyek Usaha Mandiri
1. Rekapitulasi Biaya Tabel 8. Rekapitulasi Biaya dengan Perlakuan No
Jenis Biaya
Total (Rp) 14.876
1
Depresiasi ( penyusutan alat )
2
Biaya Bahan
3
Biaya Tenaga Kerja
4
Biaya Lain-Lain
227.304
Jumlah
956.068
651.403 62.485
2. Produksi dan Pendapatan Tabel 9. Jumlah Produksi Untuk Satu Periode dengan Perlakuan No 1 2
Jenis Produksi Ayam broiler Utama Sampingan Jumlah Produksi
Program Studi Agribisnis Pertanian
Jumlah (Kg) 1,2 x 50 = 60 60
36
Pendapatan(Rp) 60 x 30.000 = Rp.1.800.000 Rp.1.800.000
Laporan Proyek Usaha Mandiri
4.3.2. Analisis Biaya dan Pendapatan Laporan Laba Rugi Laporan Laba Rugi Selama 1 periode (4 minggu)
Tabel 10 : Laporan Laba Rugi dengan Perlakuan No.
Keterangan
A
Pendapatan
Jumlah (Rp)
- penjualan
Total (Rp)
1.800.000
Total pendapatan B
1.800.000
Biaya Biaya Lain-Lain
227.304
Biaya depresiasi
14.876
Total biaya tetap
242.180
Biaya bahan
651.403
242.180
62.485
Biaya tenaga kerja Total biaya variable
713.888
Total biaya variable/unit
14.278
Total biaya
956.068
C
Laba
843.932
D
BEP produksi (kg)
E
BEP harga (Rp)
Program Studi Agribisnis Pertanian
32 Kg Rp.15.934
37
Laporan Proyek Usaha Mandiri
Analisa Finansial 1.
Keuntungan : - Pendapatan
= Rp 1.800.000
- Biaya
= Rp 956.068
Keuntungan
= Rp 843.932
Revenue/Cost Ratio: R/C Ratio
= Pendapatan(Rp) Total Biaya (Rp)
=
Rp 1.800.000 Rp 956.068
= 1,88
3. BEP Produksi (kuantitas) :
BEP Produksi
=
Total Biaya Harga Jual Produk
=
Rp 956.068
Rp.30.000
=
32 Kg
Program Studi Agribisnis Pertanian
38
Laporan Proyek Usaha Mandiri
4.BEP Harga : BEP Harga
= Total Biaya Produksi
=
Rp 956.068
60 kg
= Rp. 15.934
1. Investasi (Biaya Pembelian Alat) Tabel 11 : Biaya Alat Tanpa Perlakuan Jumlah Biaya Harga/unit alat (Rp) 1 17.000 17.000
No Nama alat
Satuan
1
Tempat makan ukuran besar
Buah
2
Tempat makan ukuran kecil
Buah
2
6.000
12.000
3
Tempat minum ukuran besar
Buah
1
18.000
18.000
4
Tempat minum ukuran kecil
Buah
2
10.000
20.000
5
Bola lampu 75 watt
Buah
4
3.000
12.000
6
Sapu lidi
Buah
1
5.000
5.000
7
Ember
Buah
1
5.000
5.000
8
Plastik tirai
Meter
5
6.000
30.000
9
Piting lampu
Buah
4
2.500
10.000
10
Kuas
Buah
1
5.000
5.000
11
Kabel
Meter
5
2.500
12.500
80.000
146.500
Total
Program Studi Agribisnis Pertanian
39
Laporan Proyek Usaha Mandiri
Tabel 12 . Biaya Penyusutan Alat Tanpa Perlakuan
No
Nilai beli (Rp)
Jenis alat Tempat makan
1
17.000
3
ukuran besar Tempat minum
4
20.000
ukuran kecil Bola lampu 75
5
8.075
1.153
600
2
5.700
814
1.800
2
8.100
1.157
1.000
2
9.500
1.357
600
1
11.400
1.650
ukuran kecil 18.000
Depresiasi per periode (Rp)
2
12.000
Tempat minum
Umur Depresiasi ekonomis per tahun (Tahun) (Rp)
850
ukuran besar Tempat makan
2
Nilai sisa (Rp)
12.000
watt
6
Sapu lidi
5.000
250
1
3.750
540
7
Ember
5.000
250
1
4.750
678
8
Plastik tirai
30.000
1.500
1
28.500
4.071
9
Piting lampu
10.000
500
1
9.500
1.357
10
Kuas
5.000
250
2
2.375
339
11
Kabel
12.500
625
1
11.875
1.696
103.975
14.876
Jumlah Depresiasi Alat: Nilai Sisa = 5% x Nilai Beli Defresiasi / Tahun = Nilai Beli – Nilai Sisa Umur Ekonomis Defresiasi / Periode =Defresiasi / Tahun 7
Program Studi Agribisnis Pertanian
40
Laporan Proyek Usaha Mandiri
2. Biaya Bahan Baku Tabel 13. Tabel Biaya Bahan Baku dengan perlakuan No Bahan yang digunakan 1
Tali plastic
Harga satuan (Rp) 3.000
Jumlah yang dipakai (satuan) 0,25 gulung
Jumlah biaya (Rp) 750
1.000 2.000 0,5 kotak 1.500 6.000 0,25 kantong 500 2.000 0,25 kotak 1.500 3.000 0,5 kg 2.500 5.000 0,5 karung 48.375 6.450 7,5 kg 2.500 5.000 0,5 bungkus 100.000 200.000 50 ekor 600 12.000 5 gr 2.250 9.000 0,25 botol 502.975 6.490 77,5 kg 42.000 7.000 8 kg 706.450 Total Ket : Cp 511 dengan harga Rp. 7.000 per kg pembelian pakan di PadangAir Dingin untuk pakan selama penjualan ayam broiler. 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Paku payung kecil Kapur Rodalon Koran Sekam padi Cp 311 Vitachick DOC Gula pasir Vaksin ND Cp 511 Cp 511 *)
Program Studi Agribisnis Pertanian
41
Laporan Proyek Usaha Mandiri
3. Biaya tenaga Tabel 14. Biaya Tenaga Kerja Tanpa Perlakuan No
Kegiatan
1
Persiapan kandang Pengapuran, penyemprotan rodalan dengan hand spraying Pemasangan lampu, pemasangan tirai plastik, Pemasangan litter Persiapan tempat makan dan tempat minum Penerimaan DOC, pemberian air gula, pemberian makan, air minum dan penimbangan DOC Pemeliharaan Memvaksin Penimbangan Pengangkatan litter Panen Pemasaran
2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
HKO
0,048
Upah (Rp) 50.000
HKO
0,023
50.000
1.190
HKO
0,023
50.000
1.190
HKO
0,01
50.000
592
HKO
0,01
50.000
592
HKO
0,023
50.000
1.190
HKO HKO HKO HKO HKO HKO Total
0,48 0,035 0,05 0,01 0,06 0,48
50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000
23.809 1.785 2.380 592 2.976 23.809
Satuan
Jumlah
Biaya 2.380
62.485
Jumlah tenaga kerja di peroleh dari 1 HKO = 7 jam, 1 jam 60 menit maka 7 x 60 = 420, jadi rumus biaya tenaga kerja ialah waktu yang di pakai di bagi 420. Misalnya persiapan kandang 60 menit di bagi 420 maka hasilnya 0,14.
Program Studi Agribisnis Pertanian
42
Laporan Proyek Usaha Mandiri
4. Biaya Lain-lain Tabel 15. Biaya Lain-lain Biaya Lain-lain untuk 100 ekor ayam broiler No 1 2 3 4 5 6 7 8
Pemakaian (satuan)
Perhitungan
35.000/tahun 60/liter 30.000/kwh 5.000 150.000/hari 10.000/hari
1 periode 224 liter 0,15 kwh 1 hari 4 hari
1 x 5.000 224x60 0,15x30.000 1x150.000 4x 40.000
Total Harga (Rp) 5.000 13.440 4.500 5.000 150.000 160.000
500.000/bulan 50.0000
4 hari
4x 16.667 1x 50.000
66.668 50.000
Harga (Rp)
Jenis Sewa Kandang Air Listrik Biaya tak terduga Sewa mobil **) Sewa kandang selama pemasaran Biaya Penginapan Biaya transportasi pulang
Total 454.608 Ket : sewa mobil untuk mengangkut ayam broiler dari payakumbuh ke Padang Air Dingin Kabupaten Solok Selatan. Biaya lain-lain untuk 50 ekor ayam adalah 454.608 : 2 = 227.304 Tabel 16. Analisa Biaya Pakan Tanpa Teknologi Kulit Pisang Fermentasi
No
Umur ayam
Jumlah
Kebutuhan
pakan/50
pakan
ekor
Harga pakan/kg(Rp)
Biaya
1
Minggu 1
150
7,5 kg
6.450/kg
48.375
2
Minggu 2
300
15 kg
6.490/kg
97.350
3
Minggu 3
550
27,5 kg
6.490/kg
178.475
4
Minggu 4
700
35 kg
6.490/kg
227.150
5
Minggu 5
-
4 kg
7.000/kg
28.000
Total
Program Studi Agribisnis Pertanian
89 kg
43
579.350
Laporan Proyek Usaha Mandiri
Perbandingan biaya pakan ayam broiler yang memakai teknologi kulit pisang fermentasi dengan menggunakan full pakan konvensional adalah= total biaya pakan dengan teknologi = Rp.523.550, sedangkan biaya pakan full konvensional = Rp.579.350. jadi selisih biaya pakan atau penghematan biaya pakan = Rp. 579.350 – Rp. 523.550 = Rp. 55.800.
Persentase penghematan biaya pakan = B – A A
x 100%
Dimana A = biaya pakan full konvensional dan B = biaya pakan dengan teknologi. = Rp. 579.350 – Rp.523.550
x 100%
Rp.523.550 = Rp. 55.800
x 100% = 10,6%
Rp. 523.550 Dari perbandingan biaya pakan tersebut terlihat perbedaan biaya pakan yang dikeluarkan baik yang menggunakan lumbah kulit pisang fermentasi maupun full konvensional. Jadi dengan menggunakan limbah kulit pisang fermentasi dapat menhemat biaya pakan sebesar Rp. 55.800 atau sebesar 10,6%.
Program Studi Agribisnis Pertanian
44
Laporan Proyek Usaha Mandiri
5. Rekapitulasi Biaya Tabel 17. Rekapitulasi Untuk Peningkatan Pendapatan Tanpa Perlakuan No
Jenis Biaya
Total (Rp) 14.876
1
Depresiasi ( penyusutan alat )
2
Biaya Bahan
3
Biaya Tenaga Kerja
4
Biaya Lain-Lain
227.304
Jumlah
1.011.115
706.450 62.485
6. Produksi dan Pendapatan Tabel 18. Jumlah Produksi Untuk Satu Periode Tanpa Perlakuan No 1 2
Jenis Produksi Ayam broiler Utama Sampingan Jumlah Produksi
Program Studi Agribisnis Pertanian
Jumlah (Kg) 1,2 x 50 = 60 60
45
Pendapatan(Rp) 60 x 30.000 = Rp.1.800.000 Rp.1.800.000
Laporan Proyek Usaha Mandiri
4.3.3. Analisis Biaya dan Pendapatan Laporan Laba Rugi Laporan Laba Rugi Selama 1 periode (4 minggu) Tabel 19 . Laporan Laba Rugi Tanpa Perlakuan No.
Keterangan
A
Pendapatan
Jumlah (Rp)
- penjualan
Total (Rp)
1.800.000
Total pendapatan B
1.800.000
Biaya Biaya Lain-Lain
227.304
Biaya depresiasi
14.876
Total biaya tetap
242.180
Biaya bahan
706.450 62.485
Biaya tenaga kerja Total biaya variable
768.935
Total biaya variable/unit
15.379
Total biaya C
Laba
D
BEP produksi (kg)
E
BEP harga (Rp)
Program Studi Agribisnis Pertanian
1.011.115 788.885 34 Kg Rp.16.852
46
Laporan Proyek Usaha Mandiri
Analisa Finansial 1.
Keuntungan : - Pendapatan
= Rp 1.800.000
- Biaya
= Rp 1.011.115
Keuntungan
= Rp 788.885
2. Revenue/Cost Ratio: R/C Ratio
= Pendapatan(Rp) Total Biaya (Rp)
= Rp. 1.800.000 Rp 1.011.115
= 1,78 3. BEP Produksi (kuantitas) : BEP Produksi
=
Total Biaya Harga Jual Produk
=
Rp 1.011.115
Rp.30.000
=
34 Kg
Program Studi Agribisnis Pertanian
47
Laporan Proyek Usaha Mandiri
4.BEP Harga : BEP Harga
=
Total Biaya Produksi
=
Rp 1.011.115
60 Kg
=
Rp. 16.852
Pembahasan Analisa Biaya Ayam Broiler dengan Teknologi dan Tanpa Teknologi Dari hasil diatas dapat dilihat perbedaan baik dari analisa biaya maupun R/C ratio antara ayam broiler menggunakan teknologi dengan tanpa teknologi. Jadi dapat dikatakan bahwa dengan memanfaatkan limbah kulit pisang fermentasi dapat mengefisiensikan biaya pakan. Apalagi harga pakan konvensional sering turun naik dan begitu juga dengan harga ayam broiler. Kulit pisang fermentasi selain limbah juga dapat dijadikan pakan ayam broiler dan jika mengusahakan ayam broiler dalam skala besar maka akan terlihat jelas pengurangan biaya pakan apabila menggunakan kulit pisang fermentasi.
Program Studi Agribisnis Pertanian
48
Laporan Proyek Usaha Mandiri
4.5. Ferforman Produksi 4.5.1. Berat Badan Pemeliharaan broiler dengan melakukan pemberian kulit pisang fermentasi secara periodik pada ayam broiler menghasilkan berat badan yang hampir sama denganberat badan ayam broiler tanpa pemberian kulit pisang fermentasi. Seperti yang dapat kita lihat pada tabel di bawah. Tabel 19. Berat Badan Ayam Broiler Perlakuan dan kontrol Minggu 1 Periode Kontrol (rata-rata/ekor) Perlakuan (rata-rata/ekor) I 143,2 gr 145,6 gr II 401,8 gr 415,6 gr III 874 gr 884 gr IV 1250 gr 1268 gr Jumlah 1,2 kg 1,2 kg Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan jauh antara rata-rata berat badan ayam broiler per ekor dengan menggunakan teknologi dengan yang tidak memakai teknoli. Dengan menambahkan kulit pisang fermentasi sebagai pakan tambahan tidak memberikan pengaruh yang negatif namun dapat meringankan biaya pakan yang sering turun naik atau tidak stabil.
Program Studi Agribisnis Pertanian
49
Laporan Proyek Usaha Mandiri
4.5.2. Konsumsi Tabel 20. Konsumsi Ransum Ayam Broiler Selama PUM Jumlah kulit Jumlah pakan pisang Umur Kebutuhan konvensional/50 No fermentasi/50 ayam pakan ekor dg ekor utk perlakuan perlakuan
Pakan konvensional/ 50 ekor tanpa perlakuan
1
Minggu 1
150 gr
0
7,5 kg
7,5 kg
2
Minggu 2
300 gr
2,25 kg
12,75 kg
15 kg
3
Minggu 3
550 gr
4,125 kg
23,375 kg
27,5 kg
4
Minggu 4
700 gr
5,25 kg
29,75 kg
35 kg
Total
1700 gr
11,625 kg
73.375
85 kg
4.5.3. Konversi Tabel 21. Konversi ayam broiler selama PUM Kontrol Minggu 1 Periode I 1,3 II 1,0 III 1,2 IV 1,8 Konversi akhir 5,3 Rata - rata 1,3
Perlakuan 1 Periode 1,3 1,0 1,1 1,8 5,2 1,3
Jumlah konsumsi / ekor / minggu adalah 150 gr / ekor x 50 ekor = 7.500 gram Sisa pakan hari ke-7 adalah= 100 gram. Jadi konsumsi pakan adalah 7.500 - 100= 7.400 gram Dibagi dengan 50 ekor ayam = 7400 : 50 = 148 gram per ekor Dapat dikonversikan =konsumsi pakan / PBB=148/ 111,6 = 1,3
Program Studi Agribisnis Pertanian
50
Laporan Proyek Usaha Mandiri
Konsumsi broiler perlakuan dengan tanpa perlakuan hampir sama, dan konversinya juga hampir sama hanya perbedaan angka dibelakang koma. Namun konsumsi ayam broiler dengan perlakuan sedikit lebih banyak dari pada tanpa perlakuan karena dengan pemberian kulit pisang fermentasi dapat mempengaruhi nafsu makan ayam yang disebabkan oleh pakan tambahan tersebut mudah dicerna oleh ayam broiler.
Program Studi Agribisnis Pertanian
51
Laporan Proyek Usaha Mandiri
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil dan pembahasan maka dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain: 1. Untuk pemeliharaan ayam broiler biaya pakan yang dikeluarkan dengan menggunakan
teknologi
kulit
pisang
fermentasi
Rp.523.550
dan
(Rp. 5.770/kg) lebih efesien dibandingkan dengan tanpa menggunakan teknologi yaitu Rp.579.350 (Rp. 64.90/kg) yaitu sebesar Rp.55.800 sebesar 10,6%. Karena kebutuhan akan pakan konvensional yang sangat banyak dan harga yang relatif mahal, maka akan terjadi peningkatan biaya utuk pembelian pakannya jika tidak dibantu dengan penggunaan teknologi. 2. Pemberian teknologi pada ayam broiler dapat menggantikan pakan konvensional sampai dengan batas 15%. 3. Dilihat dari analisa finansialnya, maka usaha ini layak untuk dilanjutkan karena R/C rationya 1,88 dan itu artinya telah mampu menutupi biaya-biaya dan memperoleh keuntungan sebesar 74%. 4. BEP produksi untuk perlakuan yaitu pada produksi 32 Kg sedangkan tanpa perlakuan yaitu pada produksi 34 Kg. 5. BEP harga untuk perlakuan yaitu pada harga Rp. 15.934/Kg dan tanpa perlakuan yaitu Rp. 16.852/Kg.
Program Studi Agribisnis Pertanian
52
Laporan Proyek Usaha Mandiri
5.2. Saran Berdasarkan hasil Proyek Usaha Mandiri yang telah dilakukan disarankan kepada para peternak ayam broiler sebaiknya menggunakan pencampuran limbah kulit pisang fermentasi pada pakan ayam broiler karena kulit pisang fermentasi dapat mengurangi biaya pakan apalagi memproduksi ayam dalam skala yang besar akan lebih terlihat perbedaan biayanya.
Program Studi Agribisnis Pertanian
53
Laporan Proyek Usaha Mandiri
DAFTAR PUSTAKA AAK. 1986. Beternak ayam pedaging. Kanisius. Yogyakarta Animous. 2012a. Kandungan Gizi Kulit pisang. http://lordbroken.wordpress.com/2012/06/22/pemanfaatan-limbah-kulitpisang-menjadi-es-krim-fungsional-sebagai-sumber-gizi-alternatif/ Animous. 2012b. Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang.http://lordbroken.wordpress.com/2012/07/29/bagaimana-es-krimterbentuk-secara-fisik/ Atomas. 2008. Ayam Pedaging (Broiler). http://teknisbudidaya.blogspot.com/ [jum’at, 4 Januari 2013] Heruwatno, Atmomarsono, Umiyati. 1993. Kandungan Nutrisi Kulit Pisang. Penebar Swadaya Jakarta. Miler dan Miner, 1993. Teori Ekonomi Mikro Intermediate. Jakarta. Rajawali Grafindo Persada. Munajim. 1988. Teknologi pengolahan pisang pasca panen. Jakarta : PT Gramedia pustaka. Priyatno. 2003. Mendirikan Usaha Pemotongan Ayam. Penebar Swadaya. Jakarta
Rasyaf, M. 2004. Beternak ayam pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta. Samosir, D.J.1983. Ilmu Ternak Air. PT.Gramedia.Jakarta. Soekartawi. 1995. Analisis Usaha Tani. UI-Press, Jakarta.
Sulistiowati. 1997. Komposisi Nutrient Kulit pisang. Yogyakarta. Laporan Penelitian. Lemnit. UNY. Udjianto, A. 2003. Peluang Pemanfaatan Limbah Pisang Sebagai Pakan Ternak. Prosiding Temu Teknis Fungsional Non Peneliti.Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan.Bogor.
Program Studi Agribisnis Pertanian
54
Laporan Proyek Usaha Mandiri
ANALISA BIAYA PEMBUATAN LIMBAH KULIT PISANG FERMENTASI 1. Biaya bahan yang dibutuhkan No
Bahan
Jumlah
Harga (Rp)
Biaya (Rp)
1
Kulit pisang
30
200
6.000
2
Jamur tempe/rhizopus olygosporus
0,15 kg
5000
750
Kg
Total biaya
6.750
2. Biaya tetap No
Nama alat
Harga beli
Nilai sisa
Usia ekonomis
biaya
Panic
70.000
3.500
5
1.900
Pisau
5.000
250
2
339
Talenan
4.000
200
2
271
Total biaya
2.510
Nilai sisa = 5 % X nilai beli Penyusutan/tahun = nilai beli – nilai sisa Umur ekonomis 3. Biaya tenaga kerja No
Kegiatan
Satuan
Jam/menit
Biaya
1
Perebusan
HKO
10 menit
1.190
2
Pencincangan
HKO
10 menit
1.190
3
Pencampuran dg jamur tempe
HKO
5 menit
328
4
Penjemuran
HKO
20 menit
2.380
Total biaya
Program Studi Agribisnis Pertanian
5.088
55
Laporan Proyek Usaha Mandiri
4. Biaya lain – lain No
Kebutuhan
Jumlah
Satuan
Harga
Biaya
1
Kayu bakar
0.5 ikat
Ikat
4.000/ikat
2.000
2
Air
7 liter
Liter
100/liter
700
3
Biya penggilingan kulit pisang
20 Kg
Kg
150/Kg
3.000
Total biaya
5.700
Total biaya keseluruhan = biaya bahan + biaya tetap + biaya lain – lain = 6.750 + 2.510 + 5.088 + 5.700 = 20.048 Jadi dengan biaya 20.048 didapatkan kulit pisang fermentasi = 20.048 12
= 1.670 = 1.700
Dari hasil yang diatas maka didapatkan rendemen Rendemen = berat kering
X 100%
Berat basah = 1.000 gr X 100 % 400 =40 % Untuk mendapatkan kulit pisang fermentasi olahan maka dibutuhkan 30 Kg kulit pisang basah maka didapatkan 12 Kg kulit pisang yang sudah diolah dan dikeringkan. Caranya : 40% X 30 Kg = 12 Kg.
Program Studi Agribisnis Pertanian
56
Laporan Proyek Usaha Mandiri
VI. DOKUMENTASI
Program Studi Agribisnis Pertanian
57
Laporan Proyek Usaha Mandiri
Program Studi Agribisnis Pertanian
58