BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Perubahan
lingkungan
yang
cepat,
ditandai
dengan
kemajuan
informasi,perubahan selera pasar, perubahan demografi, fluktuasi ekonomi, serta kondisidinamis lain menuntut organisasi untuk merespon perubahan yang terjadi agar tetapeksis dalam persaingan global. Perubahan organisasi akan membawa dampakterhadap setiap individu yang berada dalam organisasi. Setiap individu yang menjadibagian dari suatu organisasi dituntut untuk mengembangkan dan merealisasikankompetensinya secara penuh.Organisasi akan memanfaatkan kompetensi
yangdimiliki
individu
dengan
memberikan
penilaian
kinerja.Karyawan merupakan bagian dari proses produksi, di mana mereka mempunyai kewajiban untuk menyumbangkan tenaga dan pikiran dalam menyelesaikan
tugas-tugas
mereka
dalam
rangka
mencapai
tujuan
perusahaan.(http://eprints.undip.ac.id/32816/ 1/Skripsi_9.pdf) Pengelolaan budaya perusahaan diarahkan kepada kemampuan budaya untuk
mendorong
meningkatkan
kinerja
perusahaan
melalui
komitmenkaryawannya. Komitmen karyawan adalah sebuah kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan-tujuan dimana seseorang dapat bertahan dengan kesetiaannya demi kepentingan organisasi sehingga terbentuk sebuah loyalitas sehingga membuat seseorang dapat bertahan untuk memelihara keanggtotaannya dalam suatu organisasi. Komitmen pada setiap karyawan sangat penting karena
1
2
suatu komitmen seorang karyawan dapat menjadi lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dibanding dengan karyawan yang tidak mempunyai komitmen. Tujuan perusahaan akan tercapai apabila karyawan memiliki komitmen yang tinggi terhadap perusahaan. Beberapa peneliti mendefenisikan komitmen organisasi sebagai ukuran dari kekuatan identitas dan keterlibatan karyawan dalam tujuan dan nilai-nilai organisasi. Dengan komitmen kontribusi yang diberikan dari karyawan terhadap organisasi, karyawan akan mendapatkan reward/imbalan yang sesuai. Istilah budaya berasal dari bahasa sansekerta, yakni buddhaya sebagai bentuk jamak dari buddhi yang berarti akal. Disini tampaknya menekan kan pada aspek kolektif, bahwa budaya adalah hasil kerja dari sejumlah akal dan bukan hanya satu akal individual saja. Di dalam nya mencakup tiga unsur, yakni cipta, rasa, dan karsa (pikiran, perasaan dan keinginan/ kehendak). ( Kusdi 2011 : 11 ).Dapat dilihat dari pengertian budaya seperti yang diberikan oleh Matondang (2008 : 52)Kebudayaan merupakan sistem nilai yang dianut dan dihayati bersama oleh segenap anggota kelompok sosial bersangkutan. Jadi dapat diartikan bahwa budaya itu sebuah kerangka pikir yang menjelaskan tentang keyakinan, perilaku, pengetahuan,
kesepakatan-kesepakatan,
niali-nilai,
tujuan-tujuan
yang
kesemuanya itu membentuk pandangan hidup sekelompok orang. Budaya organisasi adalah pemberian nilai-nilai, kepercayaan-kepercayaan, penerimaan-penerimaan, dan pola tingkah laku dalam organisasi. Budaya organisasi dapat dikatakan sebagai cara berfikir, cara bekerja, perilaku para karyawan suatu perusahaan dalam melakukan tugas pekerjaan mereka masing-
3
masing Perputaran anggota inti, perpaduan karyawan baru yangt cepat, diversifikasi usaha dan perluasan geografis dapat merubah suatu budaya. Organisasi yang telah mempunyai norma yang kuat, akan mempengaruhi setiap tindakan yang dilakukan setiap pegawai dan akan menjadikan kesadaran setiap anggotanya tentang apa yang harus diperbuat setiap waktu, ketika mereka berada di bidang kerjanya, oleh karna itu sangat diperlukan budaya organisasi. Budaya Organisasi juga termasuk salah satu peluang untuk membangun sumber daya manusia melalui aspek perubahan sikap dan perilaku yang diharapkan mampu menyesuaikan diri tentang tantangan yang sedang berjalan dan yang akan datang. Suatu kekuatan sosial yang tidak tampak, yang dapat menggerakkan orang-orang dalam suatu organisasi untuk melakukan aktivitas kerja. Secara tidak sadar tiap-tiap orang dalam suatu organisasi mempelajari budaya yang berlaku dalam organisasinya. Apa lagi bila ia sebagai orang baru supaya dapat diterima oleh lingkungan tempat kerja, ia berusaha mempelajari apa yang dilarang dan apa yang diwajibkan, apa yang baik dan apa yang buruk, apa yang benar dan apa yang salah, dan apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan didalam organisasi tempat bekerja itu. Budaya organisasi yang kuat mendukung tujuan-tujuan perusahaan, sebaliknya yang lemah atau negatif menghambat atau bertentangan dengan tujuantujuan perusahaan. Dalam suatu perusahaan yang budaya organisasinya kuat, nilai-nilai bersama dipahami secara mendalam, dianut, dan diperjuangkan, oleh sebagian besar para anggota organisasi (karyawan perusahaan). Budaya yang kuat
4
dan positif sangat berpengaruh terhadap perilaku dan efektifitas kinerja perusahaan. (Sutrisno 2010 : 2-3) Dapat dikatakan bahwa Budaya organisasi berbeda dengan peraturan. Peraturan dibuat untuk mengikat dan memaksa. Serta memberi sanksi bagi setiap pelanggarnya. Sedangkan, budaya organisasi tidak dapat dipaksakan. Jika ada yang melanggar budaya organisasi, maka hukuman yang ada akan bersifat psikis karena pelanggarnya berkemungkinan menjadi bahan pembicaraan atau tidak disukai oleh rekan kerjanya. Budaya dilaksanakan untuk melaksanakan suatu kesepakatan, tanpa ada paksaan. budaya organisasi seringkali digambarkan dalam artiyang dimiliki bersama. Beraneka ragamnya bentuk organisasi atau perusahaan, tentunya mempunyai budaya yang berbeda-beda, hal ini wajar, karena lingkungan organisasinya berbeda pula. Sebagaimana dicantumkan Benedict (dalam Sobirin 2007 : 54) Kultur (budaya) merupakan pola pikir dan tindakan tertentu yang terungkap dalam aktivitas manusia. Untuk menghadapi perubahan Budaya organisasi menjadi alat strategis dan diharapkan sebagai salah satu pilar competitive advantage bagi organisasi, yang kemudian akan mengantarkan organisasi memiliki sumber daya manusia yang hebat. Dalam konteks budaya organisasi sebagai alat manajemen inilah budaya organisasi dapat dianggap sebagai bagian dari strategi organisasi dalam meraih tujuan. Budaya organisasi telah hadir sebagai bagian dari sinergi yang menghasilkan perkembangan dan kemajuan organisasi. Budaya organisasi
5
berkaitan erat dengan komponen organisasi lainnya, seperti struktur dan strategi organisasi. Artinya, untuk memperoleh hasil sinergi yang optimal bagi perkembangan organisasi harus ada keselarasan antara strategi (bagaimana organisasi mencapai tujuan), struktur (bagaimana bentuk organisasi dapat mendukung pencapaian tujuan), dan kultur (bagaimana tindakan yang benar untuk mencapai tujuan), yang benar-benar dikelola sebagai alat manajemen akan berpengaruh dan menjadi pendorong bagi karyawan untuk berprilaku positif, dedikatif, dan produktif. Nilai-nilai budaya itu tidak tampak, tetapi merupakan kekuatan yang mendorong perilaku untuk menghasilkan efektivitas kinerja karyawan. (Sutrisno 2007:V-VII) Berdasarkan hal diatas seorang karyawan harus mengetahui apa dan bagaimana Budaya Organisasi yang ada di perusahaan tempat dimana ia bekerja. Oleh sebab itu umumnya dalam masalah Budaya Organisasi dan Komitmen karyawan yaitu apakah karyawan mampu meningkatkan komitmennya terhadap Budaya Organisasi yang ada. Hal ini perlu mendapat perhatian karna akan memberikan dampak dimasa yang akan datang dan ke generasi berikutnya. Selain itu kaitan yang sangat erat budaya organisasi dengankomitmen karyawan adalah bagaimana tanggung jawab seorang karyawan dalam menghadapi kebiasaan-kebiasaan di perusahaan tersebut akan sangat berdampak pada cerminan sebuah perusahaan, bagaimana cerminan para karyawannya dalam bertanggung jawab terhadap tugas atau pekerjaannya, bagaimana cara berpakaian karyawannya, bagaimana cara mereka berinteraksi, bagaimana cara mereka melayani pelanggan, bagaimana cara mereka mengahadapi suatu persoalan, dan
6
lain-lain yang berhubungan dengan semua kebiasaan yang ada diperusahaan itu, akan menggambarkan cermin dari kepribadian perusahaan tersebut. Jika diartikan bahwa budaya organisasi merupakan jiwa dari perusahaan, apabila budaya organisasi diterapkan dengan baik maka tidak ada ketimpangan sosial dalam perusahaan. Dengan adanya ketimpangan tersebut maka akan menyebabkan permasalahan di dalam perusahaan dan akan mempengaruhi komitmen karyawan terhadap perusahaan. Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi (PDAM Tirtanadi) merupakan salah satu Badan Usaha milik daerah (BUMD) Provinsi Sumatera Utara yang beroperasi dimedan dalam rangka melayani masyarakat Sumatera Utara dalam penyediaan jasa air minum dan pengelolaan limbah air. PDAM Tirtanadi dibangun oleh Pemerintahan Kolonial Belanda pada tanggal 8 September 1905 yang diberi nama NV Waterleiding Maatschappij Ajer Beresih. Berdasarkan Perda Sumatera Utara No 11 tahun 1979, status perusahaan diubah menjadi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Sejak tahun 1991 PDAM Tirtanadi ditunjuk sebagai operator sistem pengelolaan air limbah Kota Medan. PDAM Tirtanadi merupakan perusahaaan air minum daerah yang menyatakan bahwa tujuan pokok PDAM Tirtanadi adalah untuk mengelola dan menyelenggarakan pelayanan air minum yang memenuhi persyaratan kesehatan dan untuk mengembangkan perekonomian daerah, meningkatkan pendapatan daerah, serta meningkatkan kualitas lingkungan dengan memberikan pelayanan pengumpulan dan penyaluran air limbah melalui sistem perpipaan dalam rangka untuk mencapai kesejahteraan masyarakat pada umumnya. PDAM Tirtanadi mempunyai ratusan
7
bahkan ribuan karyawan yang bekerja setiap harinya, ada yang karyawan tetap (pegawai) dan ada karyawan kontrak.Budaya Organisasi di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara termasuk Budaya Organisasi yang cukup baik, sehingga karyawan dapat lebih meningkatkan komitmennya untuk kemajuan perusahaan. Dari uraian diatas, dapat diketahui bahwa Pentingnya Budaya Organisasi pada suatu perusahaan yang bertujuan untuk mengarahkan agar tidak menyimpang dari peraturan tata tertib serta budaya yang diciptakan di dalam organisasi tersebut. Suatu penyimpangan akan terjadi jika seorang karyawan tidak mempunyai komitmen yang tinggi di perusahaan tersebut. Untuk itu lah penulis sangat tertarik untuk menulis judul “PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN KARYAWAN DI PDAM TIRTANADI PROVINSI SUMATERA UTARA” penulis memilih judul ini karna komitmen karyawan yang tinggi akan muncul seiring dengan kebiasaan-kebiasaan atau budaya-budaya yang ada di sebuah perusahaan, sehingga dapat diketahui bagaimana cerminan perusahaaan tersebut.
B. Perumusan Masalah Budaya Organisasi yang ada di suatu perusahaan akan mempengaruhi komitmen para karyawan dan staf-staf yang ada. Oleh karna itu sangat penting bagi karyawan untuk memperhatikan apakah komitmen-komitmen mereka sesuai dengan budaya organisasi yang ada di perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut maka perumusan masalah yang saya ambil sebagai dasar kajian dalam penelitian yang saya lakukan yaitu : “Bagaimanakah
8
pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen karyawan di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara ?”
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen karyawan khususnya di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis : a) Dapat menambah wawasan penulis tentang Budaya Organisasi sehingga bisa membandingkan antara praktek dengan teori yang di dapat selama mengikuti perkuliahan. b) Dapat memperkaya wawasan ilmiah dan non ilmiah penulis dalam disiplin ilmu yang penulis tekuni dan dapat menerapkannya. 2. Bagi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara : a) Untuk memberikan masukan serta menyampaikan saran yang mungkin bermanfaat bagi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara mengenai masalah yang dihadapi di bidang Budaya Organisasi. 3. Bagi Pihak Lain : a) Sebagai referensi bagi peneliti-peneliti lain yang berminat terhadap judul yang penulis teliti.
9
E. Jadwal Kegiatan
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan NO
KEGIATAN
MINGGU 1
1
Persiapan
2
Pengumpulan Data
3
PengonsepandanPengetikan
4
Pemeriksaan
2
3
Sumber: Penulis (2014)
Penelitian dilakukan di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara Jl. SM.Raja No.1 Medan. Penulis membuat jadwal kegiatan gunanya agar waktu yang dipergunakan dapat dibagi-bagi dengan teratur agar penulisan tugas akhir ini dapat selesai tepat waktu.
F. Sistematika Penulisan Agar pembahasan Tugas Akhir ini dilaksanakan secara sistematis dan terarah, maka penulis membagi luas pembahasan Tugas Akhir ini ke dalam empat bab, yang dianggap cukup memadai untuk mengemukakan hal yang di anggap penting dan relevan dengan judul Tugas Akhir yang dimaksud, dengan tujuan agar penulisan Tugas Akhir ini dapat terarah dan sistematis. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut :
10
BAB I
: PENDAHULUAN Pendahuluan meliputi beberapa pokok bahasan dimana dalam bab ini, penulis menjelaskan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
: PROFIL INSTANSI Dalam bab ini dijelaskan mengenai sejarah ringkas PDAM Tirtanadi,
makna
logo
perusahaan,
visi
dan
misi
perusahaan, struktur organisasi perusahaan, job description, jenis usaha atau kegiatan, kinerja usaha terkini, rencana kegiatan dan prestasi yang diperoleh perusahaan. BAB III
: PEMBAHASAN Menjelaskan
tentang
pengertian
Budaya
Organisasi,
Fungsi/Manfaat Organisasi, kecocokan karyawan dengan Budaya Organisasi, komitmen individu karyawan terhadap Budaya Organisasi, Budaya Organisasi dan komitmen karyawan di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara, dan Pengaruh
Budaya
Organisasi
Terhadap
Komitmen
karyawan Di Pdam Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara.
11
BAB IV
: KESIMPULAN DAN SARAN Menjelaskan tentang kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian yang dilakukan penulis di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara, saran penulis bagi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara, dan seluruh karyawan pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara, serta daftar pustaka
yang
mencantumkan
semua
referensi
yang
digunakan penulis selama proses penyelesaian Tugas Akhir ini.