Junral Program Studi Pendidikan Ekonomi Vol: 6 Nomor: 1 Tahun 2016
PENGARUH PENDAPATAN ANGGOTA USAHA KELOMPOK WANITA TANI ”SATYA WACANA“ TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA DI BANJAR DINAS TUKAD TIIS DESA SERAYA TIMUR KECAMATAN KARANGASEM TAHUN 2014 I MADE WARGA Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail:
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendapatan anggota usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana” terhadap pendapatan keluarga, dan besarnya pengaruh pendapatan anggota usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana” terhadap pendapatan keluarga di Banjar Dinas Tukad Tiis Desa Seraya Timur Kecamatan Karangasem Tahun 2014. Penelitian ini adalah penelitian kausalitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 26 orang. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi dan wawancara yang selanjutnya dianalisis dengan teknik analisis “t” tes dan koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara pendapatan anggota usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana” terhadap pendapatan keluarga dengan thitung = 4,690 > ttabel = 1,671 dan besarnya 2 koefisien determinasi (R ) adalah 0,478 hal ini menunjukkan bahwa pendapatan keluarga dipengaruhi oleh pendapatan anggota usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana” sebesar 47,8% dan sisanya 0,522 (52,2%) dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkapkan dalam penelitian ini. Kata Kunci: Pendapatan keluarga dan pendapatan usaha The research purposes is impact of revenue in bussiness in organization of farmer women “Satya Wacana” toward in financial familly and biggest of impact bussiness organization women farmer “Satya Wacana” toward financial at Banjar Dinas Tukad Tiis in Seraya Village at karangsem since 2014. This research is kausalitatif detaited. The sample of this research is 26 people. The data collect with dokumentation method and interview and the analysis with analysis technical “t” tes and determination. The result of research show of impact between income financial business group women “Satya Wacana“ for financial family with taricmatic = 4,690 > ttable = 1,671 and high koefisient determination (R2) is 0,478 it is showing financial family to impact of financial business of group women “ Satya Wacana “ high 47,8 % and remainder 0,522 (52,2%) to impact of factor it can not show in research. Keywords: income fammily and income bussiness.
Junral Program Studi Pendidikan Ekonomi Vol: 6 Nomor: 1 Tahun 2016
PENDAHULUAN Salah satu usaha untuk meningkatkan kesempatan kerja adalah melaksanakan pembangunan. Semakin meningkat kegiatan pembangunan semakin meningkat pula kesempatan kerja yang tersedia. Kegiatan pembangunan tersebut meliputi berbagai sektor salah satunya seperti usaha pertanian. Usaha tani adalah sebagian dari kegiatan di permukaan bumi dimana seorang petani, sebuah keluarga atau manajer yang digaji bercocok tanam atau memelihara ternak, petani yang berusaha tani sebagai suatu cara hidup, melakukan pertanian karena dia seorang petani. apa yang dilakukan petani ini hanya sekedar memenuhi kebutuhan. dalam artian petani meluangkan waktu, uang serta dalam mengkombinasikan masukan atau menciptakan keluaran usaha tani yang dipandang sebagai suatu jenis perusahaan. (Soekartawi,2002). “pengelolaan usaha tani yang efisien akan mendatangkan pendapatan yang positif atau suatu keuntungan, usaha tani yang tidak efisien akan mendatangkan suatu kerugian. usaha tani yang efisien adalah usaha tani yang produktivitasnya tinggi. ini bisa dicapai kalau manajemen pertanianya baik. dalam faktor-faktor produksi dibedakan menjadi dua kelompok. a. Faktor biologi, seperti pertanian dengan macam-macam tingkat kesuburan, benih, varitas pupuk, obat-obatan, gulma dsb b. Faktor sosial ekonomi, seperti biaya produksi, harga, tenaga kerja, tingkat pendidikan, status pertanian, tersedianya kredit dan sebagainya (Soekarwati,2000) usaha pertanian merupakan sektor usaha kecil yang perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak terutama dari pemerintah mengingat peran sektor usaha kecil mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang banyak. Dua sisi strategis dalam sektor usaha kecil adalah merebut pangsa pasar dunia dan mempertahankan pangsa pasar domestik. pengembangan usaha kecil menjadi semakin penting karena sampai saat ini pengangguran masih menjadi masalah yang harus segera dipecahkan. perkembangan usaha kecil dapat
mendorong tercapainya stabilitas politik karena kemampuanya memperkecil jumlah pengangguran. Oleh karena itu, pengembangan usaha kecil harus didukung dengan menciptakan iklim usaha yang sehat sehingga dengan adanya iklim usaha yang sehat dapat memberikan dorongan dan motivasi besar dalam menciptakan lapangan kerja yang luas. Pengembangan sektor usaha kecil seperti usaha pertanian dapat di manfaatkan oleh anggota rumah tangga untuk bekerja sebagai upaya meningkatkan pendapatan keluarga. Upaya peningkatan pendapatan ini dapat ditempuh melalui usaha produktif seluruh sumber daya manusia yang ada dalam keluarga. Mengingat susahnya mencari pekerjaan, menyebabkan pendapatan masing-masing keluarga menurun. Hal ini mendorong istri yang semula hanya sebagai ibu rumah tangga mulai berperan di bidang usaha pertanian untuk membantu pendapatan keluarga. Wanita merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari peningkatan kualitas pembangunan sumber daya manusia (SDM), untuk meningkatkan peran aktif dalam kegiatan pembangunan dalam kaitannya mewujudkan keluarga yang sehat, sejahtera dan bahagia dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya sudah tentu pembinaan peranan wanita perlu dilakukan. Wujudnya bisa dilakukan melalui kegiatan bimbingan kepemimpinan untuk kemudian difungsikan dalam pelaksanaan bimbingan keterampilan ekonomis produktif agar potensi sumber daya yang ada disekitarnya dapat dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, programprogram pembinaan kepada para wanita disemua sektor semakin ditingkatkan. Banjar Tukad Tiis merupakan salah satu Banjar Dinas yang berada di Desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem. Ditinjau dari pekerjaan para wanita di Banjar Dinas Tukad Tiis 90% sebagai petani dan 10% sebagai wiraswasta/pedagang dan pengrajin “ata”. Berdasarkan pada kondisi tersebut, para wanita di Banjar Dinas Tukad Tiis Desa Seraya Timur Kecamatan Karangasem membentuk suatu organisasi usaha
Junral Program Studi Pendidikan Ekonomi Vol: 6 Nomor: 1 Tahun 2016
kelompok wanita tani dengan nama “Satya wacana” yang jumlah anggotanya 30 orang. Pembentukan kelompok tani dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dalam penyampaian program dan tujuan yang akan dicapai oleh kelompok tani. Menurut (Adjid,2002), pembangunan petani ke dalam wadah kelompok tani adalah bagian dari pemberdayaan petani oleh karena kelompok tani merupakan wadah pembelajaran melalui suatu proses pertumbuhan dari intraksi sejumlah orangorang yang secara intensif terlibat dalam proses komunikasi, kepemimpinan dan partisipasi untuk melakukan suatu tugas atau mengusahakan tercapainya tujuan bersama. Peranan kelompok tani terhadap anggotanya diharapkan akan berdampak pada pembangunan dan peningkatan pendapatan keluarga. sehingga para anggota akan dengan serius mengembangkan hasil produksinya. Menurut Samuelson dan Nordaus (2002),faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan keluarga adalah (1). Pendapatan dari usaha sendiri yaitu pendapatan dari nilai total produksi dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan baik dalam bentuk uang, tenaga kerja dan nilai sewa. (2) Pendapatan dari sumber lain yaitu pendapatan yang diperoleh tanpa mencurahkan tenaga, seperti penerimaan dari pemerintah, asuransi pengangguran, menyewa asset, bunga bank serta sumbangan dalam bentuk lain. Lebih lanjut Kartasapoerta (2001) menyatakan “kelompok tani terdiri dari sekumpulan petani yang mempunyai kepentingan bersama dalam usaha tani. Organisasinya bersifat nonformal, namun demikian dapat dikatakan kuat karena dilandasi kesadaran bersama dan asas kekeluargaan. Kelompok ini menghendaki terwujudnya pertanian yang baik, usaha tani yang optimal dan keluarga tani yang sejahtera dalam perkembangan hidupnya yaitu mampu menambah pendapatan keluarga Kemudian menurut Santosa (2004) kelompok tani memiliki salah satu fungsi yaitu sebagai kelompok unit produksi dimana unit produksi ini erat hubungannya dengan wadah kerja sama dengan
melaksanakan kegiatan secara bersamasama dapat dicapai efisiensi yang lebih tinggi baik dalam hal pengadaan sarana produksi, perkreditan, dan pemasaran hasil. Oleh karena itu dengan fungsi kelompok sebagai unit produksi akan dapat dicapai skala ekonomis usaha yang dapat memberikan keuntungan yang lebih besar kepada para pelaku utama dalam rangka menambah pendapatan keluarga. Sukirno (2004) menyebutkan bahwa pendapatan rumah tangga merupakan jumlah keseluruhan dari pendapatan formal, pendapatan informal dan pendapatan subsistem. yang dijelaskan sebagai berikut: a. Pendapatan formal adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil pekerjaan pokok atau Pendapatan formal adalah segala penghasilan baik berupa uang atau barang yang diterima biasanya sebagi balas jasa. b. Pendapatan informal adalah pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan tambahan di luar pekerjaan pokok c. Pendapatan subsistem yaitu pendapatan yang diperoleh dari sektor produksi yang dinilai dengan uang. Jadi yang dimaksud dengan pendapatan keluarga adalah seluruh penghasilan yang diperoleh dari semua anggota keluarga yang bekerja Sehubungan dengan keberadaan kelompok tani, Santosa (2004) menyatakan keberadaan kelompok tani memiliki fungsi 1) Kelompok sebagai kelas belajar, 2) Kelompok sebagai wadah kerja sama, , 3) Kelompok sebagai unit produksi, 4) Kelompok sebagai organisasi kegiatan bersam, 5) Kelompok sebagai kesatuan swadaya dan swadana. 1. Kelompok sebagai kelas belajar Kelompok tani sebagai kelas belajar mengandung pengertian bahwa kelompok tani sebagai media interaksi belajar antara para wanita. Mereka dapat melakukan proses interaksi edukatif dalam rangka mengadopsi inovasi. Mereka dapat saling asah, asih dan asuh dalam menyerap suatu informasi dari fasilitator, mediator, pemandu, pendamping, penyuluh dan pihak lain.
Junral Program Studi Pendidikan Ekonomi Vol: 6 Nomor: 1 Tahun 2016
Kelompok tani akan dapat mengambil kesepakatan berupa tindakan bersama apa yang akan diambil dari hasil belajar tersebut. Dengan demikian proses kemandirian kelompok akan dapat dicapai. Didalam kelompok tani sebagai kelas belajar para wanita akan dapat melakukan komunikasi multidimensional. Mereka dapat mempertukarkan pengalaman masing-masing, sehingga akan membuat para wanita semakin dewasa untuk dapat keluar dari masalahnya sendiri, tanpa adanya ketergantungan pada petugas (pendamping, penyuluh dan lain-lain). 2. Kelompok sebagai wadah kerja sama Sebagai wadah kerja sama, kelompok usaha wanita tani merupakan cerminan dari keberadaan suatu wadah kerjasama. 3. Kelompok sebagai unit produksi Kelompok wanita tani sebagai unit produksi, sebagai wadah kerjasama. Oleh karena itu dengan fungsi kelompok sebagai unit produksi akan dapat dicapai sekala ekonomis usaha yang dapat memberikan keuntungan yang lebih besar kepada para pelaku utama. 4. Kelompok sebagai organisasi kegiatan bersam Dengan berkelompok maka para wanita tani akan belajar mengorganisasi kegiatan bersama-sama, yaitu membagi pekerjaan dan mengkoordinasi pekerjaan dengan mengikuti tata tertib sebagai hasil kesepakatan mereka. Mereka belajar membagi peranan dan melakukan peranan tersebut. Mereka belajar bertindak atas nama kelompok yang kompak, yaitu setiap anggota merasa memiliki komitmen terhadap kelompoknya. Dengan demikian akan merasa banggasebagai suatu kelompok yang terorganisasi secara baik, dibandingkan berbuat sendiri-sendiri. 5. Kelompok sebagai kesatuan swadaya dan swadana Kelompok wanita tani adalah kumpulan para wanita yang mempunyai hubungan atau interaksi yang nyata, mempunyai daya tahan dan struktur tertentu, berpartisipasi bersama dalam suatu kegiatan. Hal ini tidak dapat terwujud tanpa adanya kesatuan kelompok tersebut.
Para wanita tani diharapkan dapat mandiri dalam arti mampu merumuskan masalah, mengambil keputusan, merencanakan, melaksanakan kegiatan dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan.Tumbuhnya kemandirian tersebut diharapkan dapat dilakukan melalui kelompok. Menurut Syahyuti (2005), Gapoktan adalah gabungan dari beberapa kelompok tani yang melakukan usaha agribisnis diatas prinsip kebersamaan dan kemitraan sehingga mencapai peningkatan produksi dan pendapatan usaha tani bagi anggotanya dan petani lainnya. pengembangan gapoktan dilatar belakangi oleh kenyataan kelemahan aksesibilitas petani terhadap berbagai kelembagaan layanan usaha, misalnya lemah terhadap lembaga keuangan, terhadap lembaga pemasaran, terhadap lembaga penyediaan sarana produksi pertanian serta terhadap sumber informasi. Pada prinsipnya, lembaga gapoktan diarahkan sebagai sebuah kelembagaan ekonomi, namun diharapkan juga mampu menjalankan fungsi-fungsi lainnya serta memiliki peran penting terhadap pertanian. Departemen pertanian (2008) mendefinisikan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sebagai kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan sekala ekonomi dan efisiensi usaha. Gapoktan terdiri atas kelompok tani yang ada dalam wilayah administrasi desa yang berada dalam satu wilayah aliran irigasi petak pengairan tersier. Berdasarkan paparan di atas, pembentukan usaha kelompok tani “Satya Wacana” diharapkan dapat mempengaruhi peningkatan pendapatan keluarga. Melihat permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pendapatan Anggota Usaha Kelompok Wanita Tani ”Satya Wacana“ Terhadap Pendapatan Keluarga di Banjar Dinas Tukad Tiis Desa Seraya Timur Kecamatan Karangasem Tahun 2014”. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
Junral Program Studi Pendidikan Ekonomi Vol: 6 Nomor: 1 Tahun 2016
1) Apakah ada pengaruh pendapatan anggota usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana” terhadap pendapatan keluarga di Banjar Dinas Tukad Tiis Desa Seraya Timur Kecamatan Karangasem Tahun 2014. 2) Berapa besar pengaruh pendapatan anggota usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana” terhadap pendapatan keluarga di Banjar Dinas Tukad Tiis Desa Seraya Timur Kecamatan Karangasem Tahun 2014 Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui. 1) Pengaruh pendapatan anggota usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana” terhadap pendapatan keluarga di Banjar Dinas Tukad Tiis Desa Seraya Timur Kecamatan Karangasem Tahun 2014. 2) Besarnya pengaruh pendapatan anggota usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana” terhadap pendapatan keluarga di Banjar Dinas Tukad Tiis Desa Seraya Timur Kecamatan Karangasem Tahun 2014. Manfaat penelitian dari yang diperoleh dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat (1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan mengenai pengaruh pendapatan usaha kelompok wanita tani “Satya wacana” terhadap pendapatan keluarga dan dapat digunakan sebagai bahan acuan di bidang penelitian yang sejenis atau sama. (2) Hasil penelitian ini sebagai syarat untuk menyelesaikan studi, juga merupakan sebagai sarana untuk mengimplementasikan ilmu dan teori-teori yang telah diterima di bangku perkuliahan dalam kasus nyata dilapangan. (3) Penelitian ini diharapkan dapat menambah refrensi atau bacaan ilmiah di perpustakaan dan dapat dijadikan sebagai perbandingan bagi mahasiswa lain dalam penulisan karya ilmiah. (4) Dapat memberikan gambaran tentang pentingnya usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana” untuk meningkatkan pendapatan keluarga di Banjar Dinas Tukad Tiis, Desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem.
METODE Penelitian ini termasuk dalam penelitian kausalitatif. Penelitian kausalitatif merupakan penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan (Zuriah,2005:57). Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti adalah pendapatan usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana” sebagai variabel bebas & pendapatan keluarga sebagai variabel terkait. penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendapatan usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana” terhadap pendapatan keluarga dan berapa besar pengaruh pendapatan usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana” terhadap pendapatan keluarga di Banjar Dinas Tukad Tiis Desa Seraya Timur Kecamatan Karangasem Tahun 2014. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis Analisis Regresi Linier Sederhana. Lokasi penelitian ini bertempat di Banjar Dinas Tukad Tiis, Desa Seraya Timur Kecamatan Karangasem Kabupaten Karangasem. Populasi dalam penelitia ini adalah keseluruhan kelompok wanita tani “Satya Wacana” yang berjumlah 30 orang. Dari 30 orang anggota tersebut yang tidak bekerja sebelum adanya usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana” adalah sebanyak 26 orang. Sehingga 26 orang tersebut dijadikan sampel dalam penelitian ini. Menentukan sampel menggunakan Purposive Sampling menurut Sugiyono (2001) bahwa Purposive Sampling adalah teknik untuk menentukan jumlah sampel dengan pertimbangan tertentu sehingga layak dijadikan sampel penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif, data kuantitatif adalah data yang berupa angkaangka yang dapat diukur dengan satuan hitung. Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa data hasil pendapatan keluarga kelompok wanita tani “Satya Wacana”. sedangkan ditinjau dari sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari
Junral Program Studi Pendidikan Ekonomi Vol: 6 Nomor: 1 Tahun 2016
sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder dalam penelitian ini berupa pendapatan keluarga yang diperoleh dari uasaha kelompok wanita tani “Satya Wacana”, kelompok nelayan dan pengepul anyaman ata. Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan wawancara. Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data pendapatan keluarga dan data pendapatan usaha para anggota kelompok wanita tani “Satya Wacana”, data diperoleh dari usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana”, kelompok nelayan dan pengepul anyaman “ata”. Metode wawancara adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan. Metode Wawancara digunakan untuk memperjelas kembali dokumentasi yang didapatkan dari kelompok usaha wanita tani “Satya Wacana”, kelompok nelayan dan pengepul anyaman “ata”. Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif, data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka yang dapat diukur dengan satuan hitung selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis Analisis Regresi Linier Sederhana yaitu digunakan untuk mengetahui pengaruh pendapatan anggota usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana” terhadap pendapatan keluarga di Banjar Tukad Tiis Desa Seraya Timur Kecamatan Karangasem tahun 2014. 1. Uji Signifikansi parsial ( Uji ttes) Analisis ttes digunakan untuk menguji pengaruh X (pendapatan usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana”) terhadap Y (pendapatan keluarga). Menurut umar (2005), teknis analisis test “t” dapat digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan dari koefisien regresi. pengelolaan data akan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows.
Uji t ini menggunakan level of signifikan 5% dengan drajat kebebasan (n-2) dengan rancangan pengujian hipotesis sebagai berikut. (a) Jika P-value < 0,05 atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari Pendapatan Angggota Usaha Kelompok Wanita Tani ”Satya Wacana“ Terhadap Pendapatan Keluarga di Banjar Dinas Tukad Tiis, Desa Seraya Timur Kecamatan Karangasem Tahun 2014”. (b) Jika P-value > 0,05 atau t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari Pendapatan Anggota Usaha Kelompok Wanita Tani ”Satya Wacana“ Terhadap Pendapatan Keluarga di Banjar Dinas Tukad Tiis, Desa Seraya Timur Kecamatan Karangasem Tahun 2014”. 2. Koefisien Determinasi (R2) Analisis yang digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel X (pendapatan anggota usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana”) terhadap variabel Y (pendapatan keluarga), yang dinyatakan menurut Hasan (2008) dengan rumus sebagai berikut. D = R2 . 100% Keterangan: D = Koefisien determinasi R = Koefisien korelasi HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Untuk mengetahui pengaruh pendapatan anggota usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana” terhadap pendapatan keluarga di Banjar Dinas Tukad Tiis Desa Seraya Timur Kecamatan Karangasem Tahun 2014 dapat dilihat secara rinci pada table
Junral Program Studi Pendidikan Ekonomi Vol: 6 Nomor: 1 Tahun 2016
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B
(Constant 1.779E7 ) x
Standardized Coefficients
Std. Error
Beta
4.750E6
.646
.138
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa nilai thitung = 4,690 > ttabel = 1,671. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dengan demikian terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pendapatan anggota usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana” terhadap pendapatan keluarga di Banjar Dinas Tukad
.692
T
Sig.
3.746
.001
4.690
.000
Tiis Desa Seraya Timur Kecamatan Karangasem Tahun 2014 Untuk mengetahui besarnya pengaruh pendapatan anggota usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana” terhadap pendapatan keluarga di Banjar Dinas Tukad Tiis Desa Seraya Timur Kecamatan Karangasem Tahun 2014 dapat dilihat secara rinci pada tabel.
Model Summary
Change Statistics
Mode l 1
R .692 a
Adjuste Std.Error R d of R F Squar R the Square Chang e Square Estimate Change e .478
.456
6.89408E6
.478
Berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa besarnya pengaruh variabel X (pendapatan anggota usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana”) terhadap Y (pendapatan keluarga) adalah sebesar 0,478 hal ini menunjukkan bahwa pendapatan keluarga dipengaruhi oleh pendapatan usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana” sebesar 47,8% dan sisanya 0,522 (52,2%) dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkapkan dalam penelitian ini.
21.997
df1
df2
Sig. F Change
Durbin -Watson
1
24
.000
1.718
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat diketahui bahwa pendapatan anggota usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana” ada pengaruh secara positif dan signifikan terhadap pendapatan keluarga di Banjar Dinas Tukad Tiis Desa Seraya Timur Kecamatan Karangasem Tahun 2014. dapat dilihat dari hasil uji statistik dengan program SPSS 16,0 for windows bahwa > yaitu 4,690 > 1,671, maka Ha diterima dan Ho ditolak. sehingga dengan demikian pendapatan anggota usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana” (X)
Junral Program Studi Pendidikan Ekonomi Vol: 6 Nomor: 1 Tahun 2016
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan keluarg (Y). Dari hasil analisis yang telah dilakukan juga diketahui besarnya koefisien determinasi (R2) adalah 0,478 hal ini menunjukkan bahwa pendapatan keluarga dipengaruhi oleh pendapatan anggota usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana” sebesar 47,8% dan sisanya 0,522 (52,2%) dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkapkan dalam penelitian ini. Adanya pengaruh dalam penelitian didukung dengan teori yang dikemukakan oleh Samuelson dan Nordaus (2002), faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan keluarga adalah (1). Pendapatan dari usaha sendiri yaitu pendapatan dari nilai total produksi dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan baik dalam bentuk uang, tenaga kerja dan nilai sewa. (2) Pendapatan dari sumber lain yaitu pendapatan yang diperoleh tanpa mencurahkan tenaga, seperti penerimaan dari pemerintah, asuransi pengangguran, menyewa asset, bunga bank serta sumbangan dalam bentuk lain. Kartasapoerta (2001) menyatakan “kelompok tani terdiri dari sekumpulan petani yang mempunyai kepentingan bersama dalam usaha tani. Organisasinya bersifat nonformal, namun demikian dapat dikatakan kuat karena dilandasi kesadaran bersama dan asas kekeluargaan. Kelompok ini menghendaki terwujudnya pertanian yang baik, usaha tani yang optimal dan keluarga tani yang sejahtera dalam perkembangan hidupnya yaitu mampu menambah pendapatan keluarga Kemudian menurut Santosa (2004) kelompok tani memiliki salah satu fungsi yaitu sebagai kelompok unit produksi dimana unit produksi ini erat hubungannya dengan wadah kerja sama dengan melaksanakan kegiatan secara bersamasama dapat dicapai efisiensi yang lebih tinggi baik dalam hal pengadaan sarana produksi, perkreditan, dan pemasaran hasil. Oleh karena itu dengan fungsi kelompok sebagai unit produksi akan dapat dicapai skala ekonomis usaha yang dapat memberikan keuntungan yang lebih besar kepada para pelaku utama dalam rangka menambah pendapatan keluarga.
Sukirno (2004) menyebutkan bahwa pendapatan rumah tangga merupakan jumlah keseluruhan dari pendapatan formal, pendapatan informal dan pendapatan subsistem. yang dijelaskan sebagai berikut: d. Pendapatan formal adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil pekerjaan pokok atau Pendapatan formal adalah segala penghasilan baik berupa uang atau barang yang diterima biasanya sebagi balas jasa. e. Pendapatan informal adalah pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan tambahan di luar pekerjaan pokok f. Pendapatan subsistem yaitu pendapatan yang diperoleh dari sektor produksi yang dinilai dengan uang. Jadi yang dimaksud dengan pendapatan keluarga adalah seluruh penghasilan yang diperoleh dari semua anggota keluarga yang bekerja. Departemen pertanian (2008) mendefinisikan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sebagai kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan sekala ekonomi dan efisiensi usaha. Gapoktan terdiri atas kelompok tani yang ada dalam wilayah administrasi desa yang berada dalam satu wilayah aliran irigasi petak pengairan tersier SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut. 1) Ada pengaruh positif dan signifikan pendapatan anggota usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana” terhadap pendapatan keluarga di Banjar Dinas Tukad Tiis Desa Seraya Timur Kecamatan Karangasem Tahun 2014 dapat dilihat dari hasil uji statistik dengan program SPSS 16,0 for windows bahwa thitung = 4,690 > ttabel = 1,671. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. 2) Besarnya pengaruh variabel X (pendapatan anggota usaha kelompok
Junral Program Studi Pendidikan Ekonomi Vol: 6 Nomor: 1 Tahun 2016
wanita tani “Satya Wacana”) terhadap Y (pendapatan keluarga) adalah sebesar 0,478 hal ini menunjukkan bahwa pendapatan keluarga dipengaruhi oleh pendapatan anggota usaha kelompok wanita tani “Satya Wacana” sebesar 47,8% dan sisanya 0,522 (52,2%) dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkapkan dalam penelitian ini. SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, adapun saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut. 1) Bagi anggota kelompok wanita tani “Satya Wacana” diharapkan dapat mengelola pendapatan dengan baik dan sesuai rencana usaha bersama yang telah dibuat serta mampu membaca peluang bisnis, sehingga pendapatan yang diperoleh bisa meningkat dari pendapatan sebelumnya. Selain itu, anggota kelompok tani diharapkan memiliki laporan keuangan secara rinci didalam menjalankan usahanya agar dapat mengetahui posisi keuangan pada periode tertentu. 2) Bagi peneliti selanjutnya yang berminat untuk mengkaji lebih dalam mengenai pendapatan keluarga, agar diperluas lokasi penelitiannya hingga mencapai seluruh desa yang ada di Kabupaten Karangasem. DAFTAR PUSTAKA Adjid, A. Dudung. 2002. Pola Partisipasi Masyarakat Pedesaan Dalam Pembangunan Berencana. Bandung: Orba Sakti. Arikunto, Suharsimin. 2009. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Bardaini. 2006. Hubungan Kredit Usaha Baitul Maal Watamwil (BMT) dengan Pendapatan Usaha Mikro di Kabupaten Tegal. Tersedia PadaHttp://digilib.Unnes.ac.id/gsdl/ collet/skripsi/archives/HASH/0192/ 741e9618,dir/doc/pdf (diakses tanggal 29 Januari 2015).
Departemen Pertanian. 2008. Metode Pembinaan Kelembagaan Petani: Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani. Jakarta. Hasan, Iqbal. 2008. Pokok-pokok Materi Statistik Statistik 2. Jakarta:PT Bumi Aksara. Hendrisken, Eldon S. 2000. Teori Akuntansi Edisi Keempat. Yogyakarta : BPFE. Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : CAPS. Irwan Budiawan dan Saiful Bachri. 2010. Kelompok Tani. Bandung: Fakultas Sains dan Teknologo, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Kartasapoetra. 2001. Analisis Efisiensi dan Keuntungan Usaha Tani Jagung (Studi di Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora). Tesis (tidak diterbitkan). Semarang: Magister Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Diponegoro. Malian dan Siregar. 2000. Pembenihan dan Pembesaran. Jakarta: Kanisius. Mardikanto, Totok. 2000. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan. Jakarta Pusat Penyuluhan kehutanan Departemen Kehutanan Republik Indonesia Bekerjasama dengan Fakultas Pertanian UNS. Mubyarto. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3ES. Samuelson, Paul A & William D. Nordhaus. 2002. Makro Ekonomi. Jakarta : Erlangga. Santosa S., 2004. Dinamika Kelompok Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara. Simamora, Hery. 2002. Akuntasi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta : UPP AMP YKPN. Soekartawi. 2002. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb-Douglas. Jakarta: Rajawali Press.
Junral Program Studi Pendidikan Ekonomi Vol: 6 Nomor: 1 Tahun 2016
Sudijono, Anas. 2009. Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta:prenada Media. Suhardiyono. 2001. Analisis Usaha Tani. Jakarta: Universitas Indonesia. Suhardjo. 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Bogor: Bumi aksara. Sukirno, Sadono. 2004. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Perseda. Sumardi, M. dan Hans, D.S. 2003, Sumber Pendapatan, Kebutuhan Pokok dan Perilaku Menyimpang. Rajawali, Jakarta. Syahyuti. 2005. Kebijakan Pengembangan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Sebagai Kelembagaan Ekonomi Di Perdesaan. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian (Maret): 15-35. Trisnasari, Made. 2010. Pengaruh Pemberian Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) Terhadap Pendapatan Anggota Kelompok Tani (Gabungan Kelompok Tani) di Kecamatan Buleleng Tahun 2010. Jurnal penelitian (tidak diterbitkan). Singaraja: Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Gasesha Singaraja.