I’M A CAT!? By TRI WAHYU PAMUNGKAS 09-S1TI-03 09.11.2780
[email protected]
EXT. GERBANG KUIL - AFTERNOON Sore itu Taiga berjalan-jalan untuk menghilangkan bosan, ia tiba di sebuah gerbang kuil. Di dekat gerbang itu ia melihat sebuah kardus tergeletak di samping patung jizo. Ia kemudian mendekatinya utuk melihat apa yang ada di dalamnya. KATSUGA TAIGA (berjongkok dan membuka tutup) Hm...Siapa yang meninggalkan kardus di sini? Coba kulihat isinya. Taiga membuka tutup kardus tersebut dan menemukan ada seekor anak kucing di dalamnya. KUCING (mengeong dan memperhatikan Taiga) Meong....meong.... KATSUGA TAIGA (sedikit kaget) Ho...Anak kucing yang dibuang ya. KUCING (mendekati Taiga) Meong....meong.... KATSUGA TAIGA (mengangkat anak kucing) Ada apa? kau lapar ya? Kasihan. Hm, sepertinya aku punya roti. Taiga kemudian mengambil roti dari dalam sakunya dang mulai memberikan pada kucing itu, tetapi bukannya memberikan pada kucing Taiga malah memakannya sendiri de depan kucing itu. sAnak kucing itu pun hanya bisa memperhatikan dengan rasa kelaparan. KATSUGA TAIGA (mengusili anak kucing) Wah rotinya enak lho, lembut sekali dan manis. KUCING (memperhatikan Taiga) Meong.... KATSUGA TAIGA (menunjukkan bungkus roti) Ah, sudah habis. Sayang sekali itu roti terakhir. Seomga lain kali kau beruntung. Ha ha ha ha (CONTINUED)
CONTINUED:
2.
Taiga kemudian meninggalkan tempat itu dengan meletakkan bungkus roti kosong di depan kucing itu. Setelah kepergian Taiga, patung jizo yang berada di dekat kucing itu mengeluarkan aura yang mengerikan. DISSOLVE TO: INT.KAMAR TAIGA - MORNING keesokan harinya saat Taiga bangun dari tidur, ia dikejutkan dengan tubuhnya yang berubah jadi kucing. Taiga tidak percaya kejadian yang mustahil seperti itu terjadi padanya. KATSUGA TAIGA (berteriak kaget) Gya.... Apa yang terjadi padaku!? Kenapa aku berubah menjadi kucing? Ibu Taiga yang mendengar keributan dari kamar Taiga kemudian melihat ke dalam. IBU TAIGA (berteriak ketakutan) Kya... Ada kucing! Kenapa ada kucing di sini? KATSUGA TAIGA (berlari mendekati ibunya) Ibu! Ini aku bu,anakmu! Tolong aku! Namun, teriakan minta tolong Taiga hanya terdengar sebagai meongan kucing saja bagi ibunya. IBU TAIGA (memegang sapu) Hi...! Jangan mendekat! Pergi dari rumahku! KATSUGA TAIGA (teringat sesuatu) Ah! Sial, aku lupa ibu takut dengan kucing! IBU TAIGA (mengayunkan sapu ke arah Taiga) Pergi! Cepat pergi sana! KATSUGA TAIGA (menghindari ayunan sapu) Tunggu bu! Hentikan! CUT TO:
3.
EXT. AREA PERTOKOAN - DAY Akhirnya Taiga kabur dari rumah karena mustahil berada di sana dengan ibunya yag takut pada kucing. Taiga hanya bisa pergi tanpa arah dan tujuan. KATSUGA TAIGA (perutnya berbunyi) Ah...Aku lapar, bagaimana aku mendapat makanan dengan tubuh seperti ini. Sesaat kemudian Taiga mencium bau roti yang enak. setelah mengikuti bau roti itu ia menemukan sebuah toko roti. KATSUGA TAIGA (berlari mendekati toko roti) Aku selamat! Aku coba meminta makanan ke sana saja, semoga mereka mai memberiku roti. Setelah sampai Taiga pun berteriak langsung meminta makanan tetapi teriakannya hanya terdengar sebagai meongan kucing saja. KATSUGA TAIGA (memohon pada tukang roti) Paman tukang roti! Ku mohon berikan aku makanan! TUKANG ROTI (melihat ke arah Taiga) Hei, kenapa ada kucing di sini? Pergi sana ! Dasar kucing kotor, jangan dekati daganganku! KATSUGA TAIGA (pergi menjauh) Oh iya, sepertinya perkataanku tidak bisa didengar oleh mereka. Taiga yang kelaparan berusaha meminta makanan di setiap toko di area pertokoan itu tetapi semua mengusirnya. setelah mencari lagi ia menemukan toko ikan yang berada di ujung blok. KATSUGA TAIGA (mendekati toko ikan) Paman! Aku kelaparan, tolong beri aku makanan.
(CONTINUED)
CONTINUED:
4. PENJUAL IKAN (merasa iba pada Taiga) Kasihan, kau kelaparan ya? kalu begitu ambilah ini dan makanlah.
Penjual ikan itu memberikan seekor ikan mentah pada Taiga. Taiga merasa aneh karena tidak terbiasa menjadi kucing, tapi karena kelaparan ia pun memakannya. KATSUGA TAIGA (mengambil ikan) Uhk, ikan mentah. Tapi mau bagaimana lagi, aku sudah tak tahan lagi! DISSOLVE TO: EXT. TAMAN - NIGHT Malam sudah datang, Taiga merasa sangat lelah dengan apa yang terjadi padanya seharian ini. Setelah berkeliaran tanpa arah ia berakhir dengan duduk di atas kursi taman. KATSUGA TAIGA (mengantuk) Woah... aku lelah sekali. Aku ingin tidur di kasurku yang empuk, tapi itu mustahil ya? Taiga yang sudah sangat lelah akhirnya tertidur di atas kursi taman. CUT TO: EXT. TAMAN - MORNING Hari pun berganti, cahaya matahari pagi membangunkan Taiga yang tertidur. KATSUGA TAIGA (masih setengah tidur) Ah sudah pagi....aku lapar, ibu! Apa makan sarapan sudah siap? Taiga mencoba turun dari bangku taman yang ia kira tempat tidur tak sadar kalau ia sudah berubah menjadi kucing akhirnya terjatuh dan terbangun. KATSUGA TAIGA (tersungkur di depan bangku) Adu..du..duh! Ah! Aku lupa kalau aku berubah menjadi kucing. (CONTINUED)
CONTINUED:
5.
Taiga kemudian berdiri dan berjalan keluar dari taman. KATSUGA TAIGA (berjalan lemas dan lapar) Hah...Kenapa ini terjadi padaku? Aku lapar, sepertinya aku harus mencoba meminta makanan seperti kemarin. CUT TO: EXT. AREA PERTOKOAN - MORNING Didorong rasa laparnya Taiga mencoba pergi ke toko ikan yang ia datangi kemarin berharap mendapatkan makanan. Tentu saja ia berharap mendapat yang lebih baik dari ikan mentah. KATSUGA TAIGA (berdiri di depan toko ikan) Toko ikan tutup, sepertinya paman penjual ikan tidak berjualan hari ini. Terpaksa harus mencoba ke toko lain. Taiga kemudian mencoba meminta ke semua toko tetapi ia selalu diusir. KATSUGA TAIGA (berjalan dengan tak bertenaga) Hari ini aku juga selalu diusir. Susahnya menjadi kucing. Kenapa aku menjadi kucing seperti ini? Apa yang sudah aku perbuat sehingga aku menjadi seperti ini? Ditengah ia meratapi nasibnya yang malang, Taiga mencium bau yang enak dari tempat sampah. KATSUGA TAIGA (mencari sumber bau) Hm... seperti bau hamburger! Baunya dari tempat sampah itu ya! Taiga kemudian mendekati tempat sampah itu dan menjatuhkannya untuk melihat isinya. KATSUGA TAIGA (melihat ke dalam tempat sampah) Lucky! Sisa hamburger yang masih baru! Daging isinya juga masih banyak, baiklah aku makan! (CONTINUED)
CONTINUED:
6.
CUT TO: EXT.GERBANG SEKOLAH - DAY Setelah kenyang Taiga mencoba pergi ke sekolah. Ia ingin tahu keadaan di sekolahnya. KATSUGA TAIGA (berdiri di depan pintu gerbang sekolah) Benar juga, sudah beberapa hari aku tidak ke sekolah. Bagaimana keadaan teman - teman ya? Taiga kemudian masuk dan mencari tahu, ia berjalan ke sekeliling halaman dan akhirnya menemukan dua orang teman sekelasnya. KATSUGA TAIGA (mendekati temannya) Oh! kalau tidak salah itu teman sekelasku, Koyori dan Masaki. Taiga mendekati mereka dari belakang dan mendengarkan pembicaraan mereka. KOYORI (menanyakan tentang Taiga) Masaki, beberapa hari ini aku tidak melihat Taiga. Kau tahu dimanakah dia? MASAKI (meminum jus kotak dan kemudian menjawab) Entahlah, aku juga tidak tahu. Tapi hari hari tanpa adanya dia lumayan juga, terasa lebih tenang. KOYORI (mengingatketika Taiga ada) Benar juga, dia selalu membuat keributan dengan keusilannya. Hampir semua teman sekelas dibuatnya jengkel. Jujur saja aku juga sedikit senang ketika ia tidak ada. Setelah mendengar percakapan kedua orang itu Taiga sadar kalau ia sudah membuat teman sekelas tidak menyukainya.
(CONTINUED)
CONTINUED:
7. KATSUGA TAIGA (menundukkan kepala) Ternyata mereka tidak menganggapku. Sepertinya keusilanku sudah berlebihan. DISSOLVE TO:
EXT. RUMAH TAIGA - AFTERNOON Taiga yang putus asa kemudian pergi dari sekolah, ia berjalan menuju rumahnya dan duduk memperhatikan rumahnya. KATSUGA TAIGA (duduk termenung) Rumahku... Sepertinya aku sudah tak bisa kembali lagi. Taiga kemudian pergi meninggalkan tempat itu. KATSUGA TAIGA (menghela nafas) Hah... Aku ingin pulang. Aku ingin kembali menjadi seperti semula. Di saat ia berjalan tidak sengaja ia bertemu dengan anjing yang besar, anjing itu kemudian mengejar Taiga. KATSUGA TAIGA (berlari ketakutan) Sial! Kenapa di saat seperti ini aku harus dikejar anjing! DISSOLVE TO: EXT. TAMAN - NIGHT Setelah susah payah lari dari kejaran anjing, Taiga akhirnya bisa kabur dengan selamat. Tak terasa hari sudah malam, perut Taiga merasa lapar tetapi ia sudah tidak punya tenaga lagi. KATSUGA TAIGA (berbaring di bawah kursi taman) Perutku lapar, tapi aku sudah tidak kuat lagi. Lebih baik aku tidur jasa. Karena terlalu lelah Taiga tertidur di bawah kursi taman. CUT TO:
8.
EXT. GERBANG KUIL - AFTERNOON Hari sudah berganti, hari ini Taiga terlihat sangat lusuh. Sedari pagi hingga sore ia mengalami hal yang sangat menyusahkan. Taiga sangat menderita di tubuh kucingnya itu. Kehidupannya saat ia masih manusia bagaikan sebuah mimpi. Taiga berjalan terombang-ambing dan tiba di gerbang kuil tempat ia menemukan anak kucing. KATSUGA TAIGA (duduk di depan patung jizo) Benar juga, ini tempat aku menemukan anak kucing itu yang kemudian aku permainkan. Sepertinya ini hukuman yang kuterima karena perbuatanku. Taiga memandang ke arah patung jizo itu. Taiga mulai menangis terisak-isak karena merasa sangat bersalah. KATSUGA TAIGA (menangis dan memohon pengampunan) Wahai budha, ampunilah aku. Aku bersalah karena sudah mempermainkan kucing itu. Aku sudah merasakan betapa sulitnya hidup sebagai kucing. Jadi kumohon ampunilah aku, aku tidak akan mengulanginya lagi. Taiga terus memohon dan akhirnya tertidur karena kelelahan. Di saat Taiga tertidur patung jizo mengeluarkan cahay yang hangat, berbeda dengan di saat pertama Taiga menunjukan dirinya. Sepertinya budha mendengar penyesalan Taiga dan memaafkan kesalahannya. DISSOLVE TO: EXT. GERBANG KUIL - MORNING Ketika pagi datang, Taiga yang tertidur terbangun karena panggilan seseorang. Seorang biksu dari kuil membangunkan Taiga yang tertidur di depan patung jizo. BIKSU (menepuk badan Taiga) Hei nak, bangun. Kenapa kau tidur di tempat seperti ini? KATSUGA TAIGA (bangun dan duduk di jalan) (MORE) (CONTINUED)
CONTINUED:
9.
KATSUGA TAIGA (cont’d) Ah, biksu saya di sini untuk mememohon ampun agar saya kembali menjadi manusia. BIKSU (heran dengan perkataan Taiga) Apa yang kau maksud? Kau memang manusia, coba lihat dirimu. Taiga yang kaget kemudian melihat tangannya dan meraba badannya. Ia kaget dan senang karena tubuhnya sudah kembali seperti semula. KATSUGA TAIGA (melompat kegirangan) Ooh... Akhirnya aku kembali! Biksu akhirnya aku kembali seperti semula! ha ha ha BIKSU (bertanya kepada Taiga) kalau boleh tahu, sebenarnya apa yang telah terjadi? Taiga kemudian menjelaskan apa yang telah terjadi padanya kepada sang biksu. BIKSU (memegang janggutnya) Jadi seperti itu kejadiannya, melihat perbuatanmu pada kucing itu maka kau mendapat hukuman dari budha menjadi seekor kucing. KATSUGA TAIGA (melihat ke arah patung jizo) Saya sangat menyesal dan menyadari kesalahan saya. Saya sungguh menyesal. BIKSU (menepuk pundak Taiga) Syukurlah kau mau mengakui kesalahanmu. Janganlah mengulangnya lagi. KATSUGA TAIGA (menundukkan badan ke biksu) Baik biksu, saya tidak akan mengulanginya kembali.
(CONTINUED)
CONTINUED:
10.
Taiga yang sudah kembali menjadi manusia kemudian pulang ke rumahnya. Di sana ia disambut keluarganya dengan gembira karena mengira Taiga menghilang entah ke mana. CUT TO: INT. SEKOLAH TAIGA - DAY Setelah kejadian itu Taiga berubah menjadi orang yang baik pada semua. Ia tidak lagi mengganggu teman dan orang di sekitarnya seperti dulu. peristiwa yang ia alami telah membuatnya sadar dari kesalahan yang ia perbuat. Orang orang di sekitarnya bahkan teman sekelasnya heran dengan perubahan taiga KOYORI (bertanya kepada Masaki) Hei Masaki! Sekarang Taiga terlihat lain ya? MASAKI (menjawab Koyori sambil melihat ke arah Taiga) Kau benar, sekarang ia tiba - tiba berubah. Apa yang telah terjadi padanya ya? Terlihat Taiga mengobrol dengan akrab dan tidak berbuat usil lagi. THE END
