BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1.1
Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi diadakan penelitian ini adalah SD Negeri No.111/I Komplek Air Panas, dengan
alamat jalan Letnan Abu Bakar komplek air panas kelurahan Rengas Condong, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi Penelitin ini dilaksanakan pada tanggal 22 oktober 2015 s.d 12 november 2015 selama 3 minggu. Selama penelitian tersebut, penelitian langsung menyusun hasil penelitian dan menganalisis data yang diperoleh selama waktu penelitian.
1.2
Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif.
Menurut Arikunto (2010:3) “penelitian deskriptif adalah penelitian menyelidiki keadaan, kondisi atau hal yang lain-lain yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”. Margono (2010:105) “penelitian kuantitatif yaitu suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui”. Dari kedua pendapat tersebut penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang berusaha memberikan gambaran mengenai informasi apa adanya yang menggunakan data berupa angka.
Selanjutnya penelitian ini bersifat korelasi karena berupaya untuk mencari hubungan antara dua fenomena yang ada, (Arikunto 2010:58). Menurut Taniredja (2011:95) menyebutkan bahwa “Teknik analisis korelasi adalah teknik analisis statistik mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih”. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan kemandirina belajar siswa dengan hasil belajar di kelas IV di SD Negeri No.111/I Komplek Air Panas.
1.3
Populasi dan Sampel
1.3.1
Populasi Penelitian Sebelum menentukan sampel, maka populasi penelitian harus ditetapkan terlebih dahulu.
Menurut Arikunto (2010: 173) “pupulasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Riduwan (2010: 8) “Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah yang memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”. Menurut Tim Penyusun (2011:22) “populasi adalah sejumlah kasus yang memiliki ciri-ciri tersendiri”. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Oleh karena itu subjeknya meliputi semua yang terdapat di dalam populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 111/I Komplek Air Panas Tahun ajaran 2015/1016. Sesuai dengan data yang diperoleh yaitu jumlah seluruh adalah 34 orang siswa.
Tabel 3.1 Populasi siswa SDN No.111/I Komplek Air Panas No
Kelas
Jumlah
1. Siswa kelas 4 Jumlah Populasi
34 orang 34 orang
Sumber: Tata Usaha SDN No.111/I Komplek Air Panas 1.3.2
Sampel Penelitian Menurut Arikunto (2010:174) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti”. Sebuah sampel harus menggambarkan populasinya artinya sampel yang di ambil betulbetul mewakili populasi. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari atau wakil dari populasi yang dimiliki atau diteliti dan diambil dengan teknik atau dengan cara-cara tertentu. Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan kata lain, sampel harus mewakili. Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh populasi untuk dijadikan sebagai subjek penelitian sehingga penelitian ini disebut penelitian populasi. Pengambilan sampel ini berpedoman pada pendapat Ridwan (2011:253) yang menyatakan bahwa “apabila subjek penelitian kurang dari 100, maka lebih baik di ambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar dari 100 orang dapat diambil antara 10%15% atau 20%-25% atau lebih”. Sehingga subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 111/I Komplek Air Panas berjumlah 35 orang siswa. Jadi total sampel dalam dalam penelitian ini yaitu 34 orang siswa kelas IV SDN 111/I Komplek Air Panas.
Tabel 3.2 Sampel siswa SDN No.111/I Komplek Air Panas
No
Kelas 1. Siswa kelas 4
Jumlah Sampel
Jumlah 34 orang 34 orang
Sumber: Tata Usaha SDN No.111/I Komplek Air Panas
1.4
Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2010:61) “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai
dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini variabel-variabel tersebut adalah: 1. Variabel bebas Varibel bebas dalam penelitian ini adalah kemandiriandalam belajar siswa, variabel ini di lambangkan dengan X
2. Variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas IV SDN 111/I Komplek Air Panas, variabel ini dilambangkan dengan Y.
1.5
Sumber Data dan Data Penelitian
Data adalah bahan mentah yang perlu di olah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta. Data harus ada hubungannya dengan masalah dalam penelitian (Riduwan.2010:31). Arikunto (2010:172) mengklasifikasikan sumber data menjadi 3 tingkatan huruf p dari bahasa inggris, yaitu: (1) P = person, sumber data berupa orang, (2) p = place, sumber data berupa tempat, dan (3) p = paper, sumber data berupa simbol. Arikunto (2010:172) person yaitu data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket. Sumber data person diperoleh dari siswa kelas IV SD Negeri NO.111/I Komplek Air panas.Data sekunder diperoleh dari informan yang mendukung penelitian misalnya guru Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 111/1 Komplek Air Panas berupa hasil belajar. Data yang ingin diambil dalam penelitian ini adalah data mengenai hubungan kemandirian belajar siswa dengan hasil belajar angket yang diolah melalui statistik.
1.6
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,
karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono,2010:308). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui angket dan studi dokumentasi. Angket dilakukan untuk mengetahui kemandirian belajar siswa kelas IV, serta untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kemandirianbelajar siswa dengan hasil belajar kelas IV yang diambil dari nilai ulangan mid semester ganjil tahun ajaran 2015/2016.
1.7
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto (2010:203)). Adapun instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.7.1
Kuesioner (Angket) Menurut Arikunto (2010:194) “angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden”. Angket juga memiliki beberapa kelemahan sebagaimana di kemukakan oleh arikunto (2010:46) sebagai berikut: a. Responden sering tidak teliti dalam menjawab, sehingga ada pertanyaan yang terlewati/tidak terjawab, padahal sukar di kembalikan padanya. b. Sering sukar dicari validitasnya. c. Walaupun dibuat secara anonim kadang-kadang responden memberikan jawaban tidak jujur. d. Seringkali tidak kembali terutama jika dikirim lewat pos. e. Waktu pengembalian tidak sama-sama dan bahkan ada yang terlalu lama sehingga terlambat. Untuk mengatasi beberapa kelemahan tersebut maka peneliti mengadakan uji coba angket untuk menjadikan angket yang benar-benar valid dan reliabel. Sedangkan untuk mengatasi persoalan teknis yang berkaitan dengan waktu pengumpulan dan ketelitian memberikan jawaban, peneliti memberikan petunjuk dalam angket yang jelas dan mengadakan pendekatan dalam meminta responden untuk mengisi angket. Pendekatan tersebut adalah peneliti memberikan
penjelasan seperlunya sehingga angket tidak dikerjakan dengan terlalu tergesa-gesa dan agar jawaban dapat diberikan sesuai dengan yang sebenarnya. Peneliti juga mengadakan pengawasan dan penjelasan jika pada pelaksanaanya responden mengalami kesulitan dan kalau ada hal-hal yang kurang jelas. Dengan demikian maka diharapkan dari angket tersebut dapat diperoleh data yang benar-benar telah menggambarkan keadaan yang sebenar-bendarnya dari responden. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket tertutup. Menurut Arikunto (2010:151) “angket tertutup yaitu angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban mana yang sesuai”. Angket digunakan untuk mengetahui Kemandirian belajar siswa kelas IV SD Negeri NO.111/I Komplek Air Panas. Berikut ini adalah kisi-kisi angket kemandirian belajar siswa dalam belajar:
Variabel
Indikator
Deskriptor
penelitian
Nomor soal
jumlah
positif
negatif
2
17
2
1,4
9 , 22
4
Mencari informasi
8 , 21
3,5
4
Latihan dan mengingat
10
13
2
Keman-
Personal
Organisasi dan
dirian
Regulation
transformasi
belajar
Penataan tujuan dan
siswa
rencana
kembali Meninjau kembali
19
26
2
catatan 2.bihaviour
Evaluasi diri
23
25
2
performance
Membuat catatan dan
7
15
2
Tabel 3.3Kisikisi kemandi rian belajar siswa:
1.7.2
St
monitoring udi Konsekunsi diri
14
24
2 Dokume
3.Learning
Menata lingkungan
11
18
2 ntasi
Environment
Mencari bantuan sosial
12
6
2
Jumlah
12
12
24
U ntuk
melengkapi data yang diperoleh dalam penelitian ini digunakan metode studi dokumentasi. Studi dokumentasi yang diperlukan untuk mengumpulkan data penelitian ini adalah hasil belajar siswaberupa nilai ulangan mid semester1 tahun ajaran 2015/2016 yang diperoleh dari guru kelas IV SD Negeri 111/I Komplek Air Panas, yang disimbolkan dengan angka.
3.8
Uji Coba Instrumen
3.8.1
Uji Validitas Menurut Harun dan Mansur (2012: 133) “validitas adalah sebagai ukuran seberapa
cermat suatu tes melakukan fungsinya”. Sedangkan (Arikunto (2010: 211) “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrument”. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Angket yang digunakan dalam penelitian ini di validasi melalui validitas logis, yaitu dengan mengikuti langkah-langkah penyusunan instrumen yakni memecahkan variabel menjadi
indikator kemudian dicari deskriptornya, setelah itu dirumuskan menjadi butir-butir pernyataan. Angket yang digunakan dalam penelitian ini akan diujikan terlebih dahulu kepada 18 orang siswa kelas IV SD Negeri 182/I Hutan Lindung sebagai uji coba kelayakan instrument. Hasil uji coba angket diukur kevaliditasannya dengan rumus korelasi person product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Mudrajad Kuncoro (2011:18), yaitu sebagai berikut.
Koe
Keterangan :
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
isien korelasi angket
N
= Jumlah responden
∑ !"
= Jumlah skor hasil kali skor X dengan skor Y Yang berpasangan
∑ #
= Jumlah skor dalam item X
∑$
= Jumlah skor dalam item Y
∑ # % = Jumlah skor yang dikudratkan dalam item X ∑
%$= Jumlah skor yang dikudratkan dalam item Y
Setelah peneliti mengetahui nilai r, maka peneliti harus menganalisis nilai r tersebut. Yang berfungsi untuk menentukan adakah hubungan di antara variabel X (kemandirian belajar siswa) dengan variabel Y (hasil belajar). Dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari hara (-1 ≤ r ≤
+1). Apabila nilai r = -1 artinya kolerasi negative sempurna, r = 0 artinya tidak ada kolerasi, dan r = 1 berari kolerasinya sangat kuat. Setelah itu barulah di ketahui apakah Ha ( Hipotesis alternatif/hipotesis kerja) yang diterima atau Ho (Hipotesis nol) yang diterima. Dala menafsirkan nilai r tersebut menggunakan alat bantu table koefisien korelasi nilai r. sedangkan kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut:
Table 3.4 interprestasi koofesien korelasi nilai r
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,40 – 0,599
Cukup Kuat
0,20 – 0,399
Rendah
0,00 – 0,199
Sangat Rendah (Riduwan dan Sunarto(2010:81))
3.8.2
Reliabilitas Instrument Menurut Arikunto (2010:221) reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen terebut sudah
baik. Instrumen yang sudah dipercaya, yang reliabelnya akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Hasil uji coba angket diukur reliabilitasnya dengan rumus alpha yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:239), yaitu sebagai berikut.
&&
Keterangan
:
∑ σb% K *1 − / = K−1 -.
&&
= Reabilitas instrumen
K
= banyaknya butir pertanyaan
∑ -0% = Jumlah varian butir -.2
= varian total
Langkah dalam menguji validitas dan reliabilitas adalah menentukan nilai r table, dengan tingkat signifikan 95% (2= 0.05) dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut. 1) Jika r hasil positif, serta
345678
2) Jika r hasil negative, serta 3) Jika r alpha positif, serta 4) Jika r alpha negative, dan
3.9 Teknik Analisis Data 3.9.1
Perhitungan skor
≥
345678 345678 345678
5:;<= maka
≤
≥
≤
5:;<= 5:;<=
butir tersebut valid
maka butir tersebut tidak valid
maka butir tersebut reliabel.
5:;<= maka
butir tersebut tidak reliabel.
Data yang telah terkumpul diperiksa, kemudian penskoran nilai. Skor diperoleh dari hasil pemberian nilai masing-masing pertanyaan. Penskoran data tersebut meliputi nilai terhadap jawaban yang sudah ditetapkan. Penetuan skor yang dilakukan menurut Likert, yaitu berikut ini. a. Petanyaan menghendaki jawaban positif 1.
Untuk jawaban “selalu” diberikan skor
5
2.
Untuk jawaban “sering” diberikan skor
4
3.
Untuk jawaban “kadang-kadang” diberikan skor
3
4.
Untuk jawaban “jarang” diberikan skor
2
5.
Untuk jawaban “Tidak pernah” diberikan skor
1
b. Pertanyaan menghendaki jawaban negative 1. Untuk jawaban “selalu” diberikan skor
1
2. Untuk jawaban “sering” diberikan skor
2
3. Untuk jawaban “kadang-kadang” diberikan skor
3
4. Untuk jawaban “jarang” diberikan skor
4
5. Untuk jawaban “Tidak pernah” diberikan skor
5
Sebagaimana
yang telah dinyatakan Arikunto (2010:284) jawaban tersebut adalah
sebagai berikut: 1. Selalu (selalu dilakukan). 2. Sering (lebih banyak dilakukan dibandingkan diantara dilakukan dari dilakukan).
3. Kadang-kadang (sama banyak diantara dilakukan dari tidak dilakukan). 4. Jarang (banyak tidak dilakukan dibandingkan dilakukan). 5. Tidak pernah (sama sekali tidak dilakukan).
3.9.2
Analisis Statistik Langkah-langkah yaitu:
1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat: Ha: Terdapat hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar siswa dengan hasil belajar. Ho: Tidak terdapat hubungann yang signifikan antar kemandirian belajar siswa dan hasil belajar.
2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik: Ho
:
ρ =0
Ha
:
ρ≠0
3. Uji Normalitas Menurut Riduan (2010:187) uji normalitas dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : (1) Uji kertas peluang normal, (2) Uji lilifors, dan (3) Uji chi kuadrat. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik adalah data yang memiliki distribusi normal. Uji normalitas yang digunakan uji liliefors. Menurut Sudjana (2005:466) langkah – langkah dalam uji Liliefors adalah sebagai berikut: a. Pengamatan !& , !% , … . !7 dijadikan baku B& , B% , … . . , B7 dengan menggunakan rumus B4 = CDEF ( !̅ IJK L masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku G sampel). b. Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku dihitung peluang M N4 = O N ≤ N4
;:7 :P7 : Q ,Q ,…..,Q
:78 T U
R S C c. Menghitung proporsi skor baku S ( B4 = 7 d. Menghitung selisih F N4 dan S (N4 kemudian tentukan harga mutlaknya. e. Mengambilnya harga yang terbesar dari harga di atas dan dinamakan VW a) Membandingkan nilai L0 dengan nilai kritis L0 yang diambil dari nilai tabel untuk taraf kepercayaan α = 0,05. Jika L0 ≤ Ltabel berarti kemandirian belajar berdistribusi normal Jika L0 ≥ Ltabel berarti kemandirian belajar berdistribusi tidak normal.
4. Uji Homogenitas Varians Langkah-langkah menghitung uji homogenitas : 1) Mencari Varians/Standar deviasi Variabel X danY, dengan rumus : Sx² =√
7 ∑
(∑ )² 7 ∑ (∑ )² Sy² =√ 7 (7 &) 7 (7 &)
2) Menurut Riduan (2010:184) uji homogenitas yang dipaparkan
yaitu uji varians
terbesar dibanding uji varians terkecil. Z:[4:7 5<[;
FHitung = Z:[4:7 5<[P<\4=
3) Bandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel dengan rumus : Db pembanding = n-1 (untuk varians terbesar) Db penyebut
= n-1 (untuk varians terkecil), dengan taraf signifikansi α=0,05
Dengan kriteria pengujian : Jika Fhitung ≥Ftabel, tidak homogen Jika Fhitung ≤Ftabel, homogen 5. Analisis Hipotesis Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan Kemandirian belajar siswa dengan hasil belajar digunakan rumus koefesien korelasi person product momentyang dikemukakan oleh Mudrajad Kuncoro (2011:18), sebagai berikut.
^
Keterangan
:
N
∑ C C ∑ ] ∑ C
∑ _]
∑ _]
∑ ]
∑ ]
= koefisien korelasi
= Jumlah sampel
∑ #& $& = Jumlah skor hasil kali skor X dengan skor Y yang berpasangan.
∑ #&
= Jumlah skor dalam sebaran X
∑ $&
= Jumlah skor dalam sebaran Y
∑ #%
= Jumlah skor yang di kuadratkan dalam sebaran X
∑
%$= Jumlah skor yang di kuadratkan dalam sebaran Y
Hipotesis di uji dengan menggunakan uji t yang di kemukakan oleh Sugiono (2010 :257) sebagai berikut. [ √7 %
t =
√& [
.345678 = Nilai t r
= Nilai koefisien korelasi
n
= Jumlah sampel Didalam menguji tingkat signifikasi ini, penelitian harus memperhatikan kaidah
pengujian hipotesis. Kaidah pengujian ini berfungsi untuk menentukan hipotesis mankah yang akan diambil dalam pengambilan kesimpulan. dengan ketentuan pada tingkat jika .345678 >.5:;<= , maka Ho ditolak atau Ha diterima yang berarti signifikan.
Table 3.5 interprestasi koofesien korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,40 – 0,599
Cukup Kuat
0,20 – 0,399
Rendah
0,00 – 0,199
Sangat Rendah (Riduwan dan Sunarto (2010:81))