BAB VI
PRA ATATA D DAN AN RAM MBUT PENATAA Be erbagai cara a dan upaya a untuk men nciptakan pe enataan ram mbut yang baik dan sempurn na agar sese eorang dapa at tampil seccara prima te erus akan berkem mbang. Den ngan semakkin berkemba angnya dun nia penataan n rambut, semakkin dituntut kemampuan untuk me enciptakan kreasi baru. Namun demikian, teknik--teknik terd dahulu aka an tetap menjadi m dassar bagi penge embangan model-mode m el yang terrcipta. Beberapa tekn nik dasar pratata a dan tekn nik penataan rambut akan a diuraikan dalam bab ini, penataan sehing gga tergamb bar dengan jelas j ide ata au dalam menentukan m yang terbaik t deng gan desain tertentu. t Pen nunjang utama berhasil tidaknya suatu penataan adalah prattata, sehing gga teknik ini i harus betul-betul dikuassai. A. Prratata Isttilah pratata a secara ha arfiah berassal dari kata a “pra” yan ng berarti menda ahului atau sebelum da an “tata” yaitu mengatu ur menurut cara-cara c tertenttu, maka pra atata merupa akan tindaka an pendahuluan yang mencakup m pengg gulungan ra ambut men nurut pola-p pola tertenttu dengan maksud memu udahkan pen nataan yang g akan dibua at. Pratata disebut juga a dengan setting g. Da aya tahan ikal rambutt yang terb bentuk sete elah melalu ui proses setting g/dipratata berbeda-bed b a yaitu: x Co ohesive set,, adalah jen nis setting yang hasiln nya akan hiilang jika dirrendam dala am air dingin. Cohesive e set disebu ut juga deng gan water se et. x Te emporary set, yaitu jeniss setting yan ng ikalnya dapat bertaha an dalam airr dingin, teta api segera hilang dalam air panas. x Pe ermanent se et, adalah jenis j setting g yang ikalnya dapat bertahan wa alaupun direndam dalam m air panas. 1. Tu ujuan dan Prrinsip Pratata a Pratata atau setting s dilakkukan dengan tujuan untuk u memp permudah dan membantu proses pe enataan se elanjutnya agar meng ghasilkan penata aan yang ba aik dan serassi. 151
Pada dasarnya pratata ini merupakan tindakan membasahi rambut, menarik atau menggulungnya dan kemudian mengeringkannya. Karena itu prinsip dasar pratata adalah: basah-tarik/gulung-kering. a. Fungsi pembasahan Fungsi pembasahan adalah untuk mematahkan ikatan hidrogen, dimana rambut akan melunak, sehingga lebih mudah untuk dirubah ke dalam bentuk yang baru. Sebaiknya dalam membasahi rambut benarbenar basah dengan jalan mencuci rambut memakai shampo yang disesuaikan dengan jenis rambut yang bersangkutan sehingga kosmetika yang akan dikenakan berfungsi dengan baik. Apabila rambut lurus dibasahi, ditarik atau digulung dengan penggulung rambut dan kemudian dikeringkan sehingga menjadi berbentuk ikal, maka secara teknis dikatakan bahwa posisi molekul keratin rambut dari alfa keratin diubah menjadi beta keratin. Sebaliknya jika karena satu dan lain hal rambut kembali kepada bentuk semula, dikatakan bahwa posisi keratin rambut dari beta keratin kembali kepada alfa keratin. Dengan demikian, alfa keratin adalah bentuk asli molekul keratin rambut, sedangkan beta keratin adalah keadaan keratin rambut yang sudah tertarik dan terubah bentuknya. Air selalu dipergunakan dalam proses pratata. Baik dalam pencucian rambut maupun dalam campuran setting lotion yang digunakan. Air yang dikenakan kepada rambut akan masuk ke dalam kulit rambut melalui celah-celah imbrikasi. Molekul-molekul air akan mendesak molekul rambut, sehingga jarak antar molekul keratin rambut menjadi lebih besar oleh adanya penyiapan molekul-molekul air diantaranya. Hal ini menjadikan batang rambut menjadi mengembang dan kepadatannya akan berkurang sehingga rambut menjadi lebih lunak. Air juga berfungsi sebagai zat pelicin yang memudahkan terjadinya pergeseran molekul keratin rambut dari posisi alfa kepada posisi beta. Adanya air dalam kulit rambut akan membantu gaya tarik mencapai perubahan posisi intra molekul tadi. b. Fungsi penarikan Penarikan berfungsi dalam proses pratata adalah untuk mengubah alfa keratin menjadi beta keratin, menurut arah penggulunganya. Hal ini terjadi ketika hidrogen dalam alfa ketika masih dalam keadaan patah. Tarik adalah rambut disisir tegak lurus ke atas menjauhi dari kulit kepala, tidak mengumpul pada ujungnya pada posisi tegak lurus. c. Fungsi penggulungan Penggulungan rambut dengan rollers pada dasarnya merupakan penarikan rambut dengan mengikuti arah tertentu. Ada 2 macam gaya yang bergerak berlawanan terhadap rambut yang digulung dalam rollers. Dibagian atas batang rambut, terjadi gaya tarik yang menyebabkan keratin rambut merenggang. Sedangkan dibagian bawah batang rambut 152
terjadi gaya tekan sehingga keratin rambut menghimpit padat. Terjadilah pergeseran-pergeseran molekul keratin rambut sejalan dengan arah berlakunya kedua buah gaya tersebut di atas. Proses pergeseran yang demikian ini akan terus berlangsung hingga rambut menjadi kering dan tercapai suatu keseimbangan dalam bentuk baru. Meskipun pratata ini merupakan tindakan yang berfungsi mempersiapkan dan membantu penataan, oleh karena itu pratata tidak dapat berdiri sendiri seperti halnya dengan pemangkasan dan penataan, namun untuk dapat menghasilkan penataan yang berkualitas dan serasi, dasar-dasar pratata ini perlu dipahami. 2. Alat, Lenan dan Kosmetika Pratata Fungsi alat, lenan dan kosmetika yang perlu diketahui sebelum melaksanakan praktik adalah: a. Alat Alat-alat yang biasa digunakan dalam proses pratata antara lain: 1) Sisir Ada beberapa macam sisir yang sering digunakan dalam kegiatan pratata, yakni sisir besar, sisir biasa, sisir bertangkai, sisir sasak dan sisir penghalus rambut. a) Sisir besar, digunakan untuk memudahkan penyisiran setelah pencucian rambut dan menghilangkan kusut-kusut pada rambut. b) Sisir biasa/sisir tanpa tangkai, giginya sebagian jarang dan sebagian bergerigi sedang, dipergunakan untuk membuat parting dan blocking serta melepas kekusutan. c) Sisir bertangkai, digunakan untuk membantu dalam pembuatan parting, blocking, pincurl, dan penggulungan. d) Sisir sasak, adalah sisir yang dipergunakan khusus menyasak, dengan gigi yang tidak rata. Dapat terbuat dari plastik keras/lentur bahan metal (logam) atau tulang. e) Sisir penghalus rambut/sikat rambut terbuat dari bahan plastik lentur dipergunakan untuk menyikat kulit kepala dan rambut serta sebagai penghalus sasakan, dapat juga untuk meluruskan rambut yang kusut.
Gambar. 6.1. Macam-Macam Bentuk Sisir Sumber : Penulis (2007)
153
2) Penggulung rambut Penggulung rambut terdiri dari penggulung silinder dan penggulung konoid. a) Penggulung silinder, adalah yang kedua ujungnya mempunyai bentuk dan ukuran yang sama. Penggulung ini akan membentuk volume atau bukit kulit, dan indentation atau lembah. Penggulung ini terdiri dari beberapa ukuran, mulai yang berukuran besar sampai dengan yang berukuran kecil sekali. b) Penggulung konoid (penggulung kerucut) adalah penggulung yang berbentuk kerucut terpancung. Penggulung ini akan membentuk ikal yang lebih kecil pada salah satu ujungnya. Seperti yang terlihat pada gambar berikut.
Gambar. 6.2. Macam-Macam Bentuk Penggulung Rambut Sumber : S. Chitrawati (1993)
3) Penjepit rambut Penjepit rambut selain digunakan untuk mengokohkan roll penggulung, juga dipakai untuk pembuatan pincurl. Penjepit rambut ada yang terbuat dari bahan metal dan ada juga yang terbuat dari plastik. Sedangkan bentuknya, ada yang bertangkai satu dan ada pula yang berkaki dua. Selain penjepit rambut, untuk mengokohkan roll penggulung dapat juga digunakan tusuk plastik. Kemudian ada jepit bebek yang dapat berfungsi untuk menjepit rambut dalam proses penataan, serta jepit bergerigi yang berguna untuk menjepit rambut pada saat membuat parting, blocking untuk pratata, pemangkasan dan pengeritingan.
Gambar. 6.3. Bentuk Penjepit Rambut Sumber : Penulis (2007)
154
4) Botol aplikator dan botol spray (spray bottle) Untuk tempat setting lotion. 5) Jala rambut dan penutup telinga Fungsi utama jala rambut adalah mempertahankan penggulung atau pincurl yang telah dibuat dari putaran angin di dalam kap pengering. Sedangkan fungsi penutup telinga adalah untuk melindungi telinga dari panas dan angin selama di dalam kap pengering.
Gambar. 6.4. Contoh Jala Rambut Sumber : Penulis (2007)
6) Drogkap, hairdrayer Berfungsi untuk mengeringkan rambut yang sudah digulung dan ditutup dengan jala.
Gambar. 6.5. Drogkap Sumber : Penulis (2007)
155
b. Lenan Lenan yang diperlukan dalam melakukan pratata antara lain, handuk, cape dan baju kerja. 1) Handuk, sedapat mungkin handuk kecil berwarna putih dan dipergunakan untuk menutupi badan pelanggan bagian atas/bahu. Paling sedikit dibutuhkan ± 3 buah handuk dengan ukuran 30x50 cm atau ukuran handuk neorming yang diperlukan untuk mengeringkan rambut setelah keramas. 2) Cape, diperlukan 1 buah untuk menutupi bagian atas badan pelanggan pada waktu keramas. 3) Baju kerja, setiap kali melakukan pratikum harus selalu memakai baju kerja. c. Kosmetika pratata Kosmetika pratata berfungsi untuk melapisi batang rambut pada proses pratata. Lapisan yang sangat tipis akan mempertahankan tingkat kelembaban rambut sehingga rambut setelah kering mudah ditata. Jenis kosmetika pratata dewasa ini sangatlah beragam, antara lain jelly (gel), cairan (setting lotion), busa (foam, mouse). 1) Gel (jelly) Kosmetika ini berbentuk transparan dan agak kental. Kosmetika ini cocok bagi jenis rambut tipis dan bertekstur halus, karena akan menambah ketebalan rambut untuk sementara. Pemakaiannya jangan terlalu berlebihan, karena akan berakibat rambut terlalu kaku dan sulit untuk ditata. Glaze adalah kosmetika yang sejenis dengan gel atau jelly yang berfungsi sama. 2) Setting lotion Kosmetika ini berbentuk cairan bening yang umum dipakai sebelum penggulungan pratata, baik pada pratata dasar maupun pratata desain. Kosmetika ini berfungsi mempertahankan bentuk ikal yang terjadi lebih lama. 3) Blow lotion Kosmetika ini berbentuk cairan bening dan digunakan sebelum melakukan pengeringan dengan pengering genggam. Kosmetika ini akan mempertahankan ikal yang terjadi sekaligus melindungi rambut dari panasnya alat pengering tersebut. 4) Mouse Kosmetika ini berbentuk busa dan berfungsi menciptakan volume serta membentuk ikal yang alami pada rambut. Kosmetika ini disarankan untuk digunakan bagi jenis rambut tipis dengan tekstur halus, karena sifat 156
kosmetika ini akan memberikan extrabody. Kosmetika ini dapat digunakan pada rambut dalam keadaan kering atau basah. Sebelum melakukan proses pratata, ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pratata dan penataan rambut. Semua peralatan yang digunakan untuk pratata rambut harus disiapkan sesuai jenisnya dan steril hal yang harus diperhatikan adalah: a. Alat dimasukkan ke dalam sterilizer cabinet yang mengandung sinar ultraviolet atau dicuci dengan dettol atau alkohol 70 %. b. Alat untuk mengeringkan rambut (drogkap) harus diperiksa, alat disesuaikan dengan arus dan tegangan yang ada dengan melihat tombol on/off. Mengatur posisi ketinggian antara pelanggan dengan cap, menghubungkan steker pada stop kontak. Mengatur waktu (timer) yang dikehendaki, melihat nyala lampu. Mengatur suhu (thermostater) yang dikehendaki dan memeriksa hasil, jika rambut masih lembab dapat ditambahkan, jika waktu sudah selesai jauhkan alat dengan pelanggan. c. Dalam melaksanakan proses pratata, dibutuhkan areal untuk bekerja supaya pekerjaan berjalan lancar dan nyaman, sebaiknya luas areal kerja 4 m2 untuk 1 orang. x
Menerapkan tertib kerja berdasarkan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja Langkah awal sebelum melakukan pratata, perlu menyusun tertib kerja agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pratata. Karena hal ini akan berakibat terhadap hasil pratata. Disamping itu juga memberi efek pada kulit kepala dan rambut pelanggan, contoh kesalahan dalam pemilihan dan pemakaian kosmetik pratata. x
Menyarankan model pratata Sebaiknya sebelum melakukan pratata, bicarakan/sarankan pada pelanggan model yang cocok dengan bentuk wajah dan kondisi rambutnya serta sesuaikan dengan kesempatan dan waktu, sehingga pelanggan merasa percaya diri. 3. Melakukan Pratata Sesuai dengan Penataan yang akan Dibuat (Proses Pratata) Proses pratata rambut/setting rambut adalah pertama sekali rambut dibasahi/dicuci, kemudian digulung sampai dengan selesai, lalu rambut dikeringkan supaya rambut dapat ditata. Setting rambut disebut proses ilmu alam, karena dalam proses ini merubah bentuk rambut lurus menjadi bergelombang, namun hanya bersifat sementara. Proses ini tidak terjadi proses kimia, hanya dengan cara sebagai berikut: a. Mencuci rambut Fungsi mencuci rambut yaitu menghilangkan minyak alami (sebum) yang dikeluarkan oleh sekresi kelenjar lemak yang melapisi batang 157
rambu ut serta yang g berada da alam imbrika asi rambut, juga mengh hilangkan kotora an yang men nempel pada a kulit kepala a dan batang g rambut. Di samping itu air yang meng genai pada rambut aka an masuk ke e dalam kulit rambut melalu ui celah-cela ah imbrikasi sehingga ra ambut menja adi mengemb bang dan melunak. Dalam hal ini men njadikan ram mbut mudah digulung oleh roll set/gulungan set. b. Me engenakan setting s lotion n Se etelah rambu ut dicuci den ngan bersih, maka dalam m keadaan setengah basah/lembab (tow wel dry), ram mbut diberi setting s lotion n/jelly/setting g cream. c. Me embuat pem mbagian (parrting/blocking g) Me embagi ram mbut atau disebut juga deng gan blockin ng/parting dimaksudkan untu uk memperm mudah pengg gulungan rambut dengan roll set, sehing gga gelomb bang rambu ut yang dihasilkan se esuai dengan yang diingin nkan. Jumla ah pembagia an/parting pada p setiap rambut tida ak sama, tergan ntung dari banyaknya helai ram mbut serta panjang/pe endeknya rambu ut. Pe embagian rambut/parting g secara um mum adalah sebagai s beriikut: 1) Ba agian depan n dibagi me enjadi 3 bag gian dengan n berpedom man pada “crrown section n” atau “crow wn of the hea ad”. 2) Ba agian kanan n dan kiri crown c sectiion ditarik garis g lurus terus ke be elakang teling ga. 3) Ba agian belaka ang dibagi menjadi m 3 ba agian juga, berpedoman n kepada cro own section dengan menarik garis-g garis lurus ke e belakang kepala. k 4) Da alam hal ram mbut pende ek, bagian belakang b ke epala dapat dibagi 6 ba agian atau 9 bagian. Un ntuk lebih jelasnya dapat dilihat gam mbar di bawa ah ini.
Gamba ar. 6.6. Contoh Pembagian Ra ambut S Sumber : S. Chitrawati (1993)
d. Me enggulung ra ambut Pa ada saat melakukan pen nggulungan rambut terja adi penarikan n rambut. Rambut yang berrada pada bagian b atas dari penggu ulungan aka an tertarik dan le ebih panjang dari semula, sedang gkan rambutt yang bera ada pada bagian n yang men nempel pada dinding roll ro set akan n memendek karena 158
terkena tekanan/himpitan dari dinding roll set/penggulungan. Hal tersebut terjadi karena adanya sifat elastisitas dari rambut, sehingga rambut mudah dibentuk oleh roll set dalam keadaan basah. Pada waktu hendak menggulung rambut, maka “blocking” dilakukan pada bagian-bagian dengan ketebalan dan ketipisan yang sama. Jika rambut bagian bawah terlalu pendek, penggulungannya dapat dilakukan dengan “pincurl” atau “roto” atau dapat juga dengan “tape” (pita perekat) khusus untuk rambut. Penggulungan rambut dilakukan setelah melaksanakan parting /blocking dengan urutan-urutan sebagai berikut: 1) Bagian depan tengah, yaitu “front section”. 2) Bagian kanan dan kiri, yaitu “side section”. 3) Bagian belakang tengah atas, yaitu “crown section”. 4) Bagian belakang kanan dan kiri, yaitu “back section”. Pada waktu hendak menggulung rambut, maka “blocking” dilakukan pada bagian-bagian dengan ketebalan dan ketipisan yang sama. Jika rambut bagian bawah terlalu pendek, penggulungannya dapat dilaksanakan dengan “pincurl” atau “roto” atau dapat juga dengan “tape” (pita perekat) khusus untuk rambut. e. Mengeringkan rambut Rambut yang sudah selesai digulung kemudian dibungkus dengan jala rambut. Telinga model ditutup dengan tutup telinga dan siap untuk dikeringkan dalam kap pengering dengan menempatkan seluruh bagian atas kepala menurut posisi sebenarnya. Setelah rambut selesai dipratata dan sudah dikeringkan dengan drogkap, roller dilepaskan dari rambut. Cara melepas roller pertama sekali lepas dulu rambut pada bahagian bawah/tengkuk, tiap-tiap baris pada bagian tengah, kiri dan kanan, lepaskan rambut dan terus ke arah atas, sehingga rambut bagian belakang terlepas dari roller bersamaan. Kemudian bagian depan kiri/ kanan, yang terakhir bagian ubun-ubun/crown, melepaskannya dari belakang. Hal ini dikerjakan dengan tujuan agar rambut tidak terbelit-belit oleh roller. Seandainya melepaskan rambut sembarangan saja, tanpa berurutan maka rambut akan terbelit oleh roller, sehingga hair-dresser akan mengalami kesulitan, apalagi rambut model bisa bundet/kusut dan terputus-putus disertai rasa sakit karena kulit tertarik oleh roller, ketika hair-dresser berusaha melepaskan roller dari rambut. Setelah rambut terlepas semua, mula-mula dengan jari-jari kedua tangan melakukan gerakan massage ringan dan meremas-remas rambut tersebut tetapi dengan gerakan yang sangat halus, gerakan ini bertujuan untuk melonggarkan rambut yang masih keras karena setting lotion, serta melepaskan kulit yang tegang karena roller tadi. Setelah itu dengan sikat yang halus, sikatlah rambut dari bawah/tengkuk dahulu, kemudian penyikatan menuju ke arah atas sampai rambut seluruh kepala sudah 159
disikat. Ulangi dengan sisir besar, seluruh rambut dikepala disisir ke arah belakang. 1) Pengurutan kulit kepala Pengurutan kulit kepala merupakan tindakan penataan. Pengurutan ini bertujuan untuk melemaskan sekaligus menstimulir kulit kepala. Lakukan pengurutan secara perlahan-lahan dengan tekanan yang lemas dan teratur. 2) Penyikatan rambut Tindakan penyikatan rambut bertujuan untuk memisahkan helaianhelaian rambut yang menempel satu sama lain karena pengaruh kosmetika pratata. Lakukan penyikatan secara seksama dan merata pada keseluruhan rambut. Penyikatan dilakukan dari berbagai arah dengan menggunakan sisir sikat halus. Hanya, perlu diketahui bahwa sebaiknya penyikatan tidak dilakukan ke arah wajah. Hindari pemakaian sikat yang terbuat dari kawat. Hati-hati jika melakukan penyikatan pada daerah belakang dekat tengkuk dan hindari sikat mengenai tengkuk atau telinga, mengingat daerah tersebut akan menjadi lebih sensitif yang disebabkan oleh panas pada waktu proses pengeringan di bawah kap pengering (drogkap). Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pratata adalah sebagai berikut: 1) Garis-garis parting seperti halnya pada proses pemangkasan harus lurus dan penjepitannya harus rapi. 2) Mengerol harus tegak lurus, kerapiannya harus dijaga sehingga tidak terdapat ujung-ujung rambut yang terlipat. 3) Penjepitan rambut dapat dilakukan dengan jepit, klip atau tusukan. 4) Pemasangan tutup telinga tidak boleh mengganggu penempatan roller di atas telinga. 5) Memasang jepit atau klip pada gulungan pertama dibagian depan tidak boleh dari depan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari timbulnya bekas lekukan yang setelah rambut menjadi kering, akan sulit bagi penataan. 6) Cara memasang jala rambut harus tepat batas pertumbuhan rambut dibagian dahi (tidak pada dahi itu sendiri, karena akan menimbulkan bekas garis yang tidak dapat segera hilang). 7) Pengeringan harus sedemikian rupa, hingga rambut benar-benar kering, dalam arti kata bahwa tidak terdapat bagian rambut yang masih basah atau lembab. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat mengeringkan rambut diantaranya: x Posisi pengering rambut/drogkap harus berada lebih kurang 45° dari kakinya. x Puncak (crown section) harus berada di bawah kipas pengering. x Seluruh kepala harus masuk sampai pada batas leher dan muka. 160
x x
Pengaturan waktu dia atur sesuai dengan waktu yang diiinginkan, untuk ramb but pendek kurang lebih h 15-20 men nit dan untu uk rambut panjang lebih kurang 20 2 sampai 30 menit. Pengaturan panas diatur, hin ngga panass yang diiinginkan/ dianjurkan jangan sampai mem mpergunaka an temperattur yang tinggi.
eknik Pratata a 4. Te Pa ada dasarnya a teknik prattata dapat dibedakan me enjadi 2, yakkni: a. Pratata dasar (original sett) Te eknik yang digunakan n pada prratata dasa ar bertujua an untuk memu udahkan pe embentukan suatu tata rambut secara um mum dan sederh hana, namun n sudah memenuhi syarrat-syarat ke eindahan. Te eknik pengg gulungan ya ang dipaka ai adalah te eknik penggulungan secara a original se et. Pembuata an ikalnya dapat d memakai satu jenis ukuran roller atau bebera apa ukuran yang berbe eda, tanpa menggunaka m an variasi lain.
G Gambar. 6.7. Pratata P Dasar Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
Ba anyak varias si yang da apat diperoleh dengan merekayassa teknik pengg gulungannya a, terlebih-lebih alat pen nggulung siliinder terdap pat dalam berbag gai ukuran dan dengan diamete er yang be erbeda-beda. Berikut adalah h contoh pe enggulungan n rambut yang y mengh hasilkan volu ume dan lemba ah, yang mem mperlihatkan n secara jela as perbedaa an antara ked duanya. 1) Pe engambilan rambut condong c me enghasilkan volume makksimal.
k ke
arah
d depan,
yan ng
akan
161
Gambar. 6.8. Conto oh Penggulung gan Dengan Ha asil Yang Berbe eda Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
engambilan rambut co ondong ke e arah belakang, yan ng akan 2) Pe me enghasilkan lembah.
Gambar. 6.9. Contoh Carra Pengambilan n Rambut P Widja anarko, Endan ng (1995) Sumber : Puspoyo,
3) Pe enggabungan teknik a dan d b, yang akan menghasilkan ika al dengan variasi antara bukit dan lembah. Sepe erti gambar di d bawah.
Gambar. 6.10 0. Contoh Peng ggabungan Tekknik a Dan b Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
162
b. Pratata desain n Pratata atau setting diarrahkan untuk membanttu tercapainya suatu bentukk penataan rambut te ertentu yang g dikehend daki. Pratata a desain secara a umum terd diri dari bebe erapa jenis, diantaranya a; finger wavve, pincurl dan skkip wave. nger wave 1) Fin Fin nger wave adalah a teknik yang dilakkukan guna membentukk ombakombakk atau ikal pada p rambut dengan menggunakan m n jari-jari tan ngan dan sisir pa ada rambut yang telah diberi d setting g lotion atau setting jelly. Ad dapun cara pembuatan p f finger wave adalah seba agai berikut: a) Ra ambut terleb bih dahulu dicuci d denga an shampo yang sesua ai dengan jen nis rambut. Lalu L keringkkan dengan handuk sam mpai setenga ah kering (to owel dry). b) Ra apikan ramb but dan siap pkan untuk membuat sibakan atau u belahan sesuai denga an keinginan n. Pakaikan n kosmetika a pada bagian yang akkan dikerjak kan terlebih h dahulu untuk men ncegah bag gian lain be erproses den ngan kosmettika tersebutt. c) Fin nger wave dikerjakan pada daera ah crown te erlebih dahu ulu, yakni pa ada salah sa atu bagian (kanan atau u kiri), terga antung desa ain. Pada um mumnya, yang dikerjaka an pertama kali adalah h bagian ya ang lebih teb bal. Buatlah terlebih dahulu shape (bagian yan ng melengku ung) pada kepala bagian n atas. Kemu udian, gunakan jari telu unjuk kiri untuk mulai me embuat ikal. Langkah be erikut, arahkkan mulai da ari garis pertu umbuhan ram mbut bagian n atas depa an ke daera ah crown de engan meng ggunakan sissir. d) Ika al pertama diperoleh dengan menekankan m jari telunjuk pada len ngkungan pertama kurang lebih h 1 inci besarnya. Dengan me enggunakan n gigi sisir, arahkan a bata ang rambut ke depan, di bawah jarri telunjuk yang y sementara ini men nekan baha agian lengku ung yang terrjadi di atasnya. Arahka an rambut te ersebut ke depan d kuran ng lebih 1 incci lagi.
Gambar. 6.1 11. Contoh Fing ger Wave Dan Tekniknya Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
163
e) Jari tengah me enggantikan posisi jari te elunjuk dan jari j telunjuk bergeser ke bawah untuk pembua atan ridge berikutnya.. Dengan menekan leng gkungan ba agian kedua a, sementa ara sisir ke embali meng garahkan ram mbut ke bela akang, maka akan terb bentuk ridge e kedua. Ge elombang yan ng terjadi harus merupakkan satu kessatuan yang g berkesinam mbungan, den ngan besar gelombang g yang sama atau dapat disesuaikan n dengan dessain yang dikehendaki. d ersebut pada a daerah Letak kedua ridge te crown. Perhatik kan gambar (a) dan (b) di d bawah ini.
(a)
(b) Gamba ar. 6.12. Contoh Pembuatan Ridge R Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
f)
Rid dge ketiga dimulai dari batas b pertum mbuhan pad da bagian sisi kanan. Sep perti sebelum mnya, jari te engah meng ggantikan po osisi jari telu unjuk dan jari telunjuk bergeser b lag gi ke bagia an bawahn nya untuk membuat leng gkungan la ain. Pada ridge r ketiga a inilah gellombang diilanjutkan menuju arah sis si kiri. g) Lan njutkan pembuatan gelo ombang den ngan arah dari sisi kiri ke k kanan dan n seterusny ya dari sisi kanan ke kiri dengan n cara yan ng sama. Pem mbuatan ge elombang dilanjutkan d sampai se eluruh ramb but pada dae erah tengkuk k selesai dila akukan. Liha atlah gambar berikut.
164
Gambar. 6.13. 6 Contoh Pembuatan P Gellombang Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
Pe erlu diingatka an sebelumnya, bahwa a latihan pem mbuatan fing ger wave harus banyak dilakukan karen na finger wave merupakkan dasar pe embuatan ikal attau gelomba ang yang da apat dipadukkan dengan teknik lain dan bisa diguna akan pada disain d penattaan sanggu ul atau desa ain penataan rambut lepas (terurai). Fin nger wave dapat dibu uat dibagia an mana sa aja, sesuai dengan kebutu uhan desain n itu sendiri. Penataa an sanggul pada bagia an muka (depan n) atau bagian sisi kana an atau kiri, banyak diilh hami oleh pe embuatan finger wave. Demikian juga a, beberapa a desain ra ambut pada a bagian belaka ang sering menggunaka m an teknik ini, baik dibua at langsung maupun dibuatt pada rambut tambahan n (hairpiece). Finger wa ave dapat pu ula dibuat secara a tegak luru us (horizonta al) atau ben ntuk desain yang lain. Jika J tidak dikehe endaki gelombang yan ng permane en, dapat digunakan d k kosmetika pratata a yang pada umumnya berbenttuk gel (jellly), dengan n proses penge erjaan seperrti teknik prratata yang lain. Penge eringan dila akukan di bawah h kap penge ering dengan n dilindungi oleh o pemaka aian jala ram mbut yang lebih rapat. r De engan ketera ampilan yan ng baik, seorrang hairdre esser dapat membuat desain n penataan dengan menggunaka m an teknik ini i tanpa mengikuti m prosed dur seperti di d atas. Ia dapat membu uat finger wave w dengan n bantuan jepit ra ambut besarr (jepit bebe ek) dan hair spray untukk menetapka an bentuk yang terjadi. t Dan kami yakin,, jika anda banyak b mela akukan latih han, anda pun da apat melaku ukannya! a) Fin nger wave mendatar m den ngan belaha an sisi kiri Cara pembutan p fiinger wave dengan d bela ahan (sibaka an) rambut pada sisi kiri, sama sepertti contoh ya ang sudah diuraikan sebelumnya s a. Bagian rambu ut yang lebih banyak (ttebal), berada disebela ah kanan se edangkan bagian n rambut se ebelah kiri lebih l sedikitt. Berikut in ni akan dipe erlihatkan cara penataan p finger wave de engan belah han pada sissi kiri yang dilakukan d secara a mendatar.
165
x
erlebih dahu ulu kenakan n kosmetika a secara merata m pada a seluruh Te ram mbut. Siapka an belahan rambut pada a sisi kiri.
Ga ambar. 6.14. Te eknik Mengena akan Kosmetika a Pada Rambu ut Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
Ba aris (ridge) pertama p fing ger wave diilaksanakan dari sebela ah kanan me enuju ke kiri, secara berrtahap denga an besar gellombang yan ng sama.
Gambar. 6.15. Teknik Membuat M Bariss (ridge) Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
Se elanjutnya, buatlah b gariss kedua yang dimulai dari sisi seb belah kiri me enuju ke kanan, den ngan besa arnya gelom mbang yan ng sama sepanjang ga aris tersebutt secara be erkesinambu ungan, tanp pa putus/ pa atah.
166
Gambar. 6.16. 6 Contoh Membuat M Garis Rambut Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
akukan hal ya ang sama untuk baris-baris berikutn nya, yang mana baris La ketiga dimulai pembuatan nnya dari sissi sebelah kanan, k baris keempat dim mulai dari siisi sebelah kiri menuju ke kanan. Demikian D se eterusnya sampai selesa ai dikerjakan.
Gambar. 6.17 7. Contoh Bariss Berikutnya Pa ada Rambut Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
aknya baris (ridge) pad da seluruh kepala terg gantung pad da besar Banya kecilnyya ikal/gelom mbang yang g diharapkan n. Variasi pin ncurl dapat dilakukan d pada ujung ram mbut jika dikehendaki, terutama pada ramb but yang panjan ngnya meleb bihi tengkuk. Arah ikal pada p pincurll disesuaikan n dengan arah ikkal finger wa ave pada baris terakhir.
167
Beriku ut ini adalah h alternatif dalam d pemb buatan finge er wave, yang mana gelombang ikal dibuat secara a miring (dia agonal). Ca ara pembuattan sama sepertti yang sudah dijelasskan di ata as, perbeda aanya hanyya pada pembu uatan/penen ntuan arahnyya.
Gambar. 6.18. 6 Contoh Pe embuatan Fing ger Wave Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
b) Fin nger wave te egak lurus Fingerr wave tegak lurus sa angat berbe eda dengan n finger wa ave yang menda atar, yang mana m baris dan d gelomba ang terlihat berdiri b tegakk. Namun demikian, teknik pembuatann nya sama dengan d tekn nik pembuattan finger wave yang y horizon ntal (mendatar), yakni: x Bu uat lengkungan (shape e) pada sissi sebelah kanan, k jika belahan be erada pada sisi kanan. Baris perta ama pembu uatan ikal/ge elombang dim mulai dari parting p dekat telinga. Ikal pertama dibuat mengarah ke tulang pipi. Ba aris pertama akan berakhir di belaka ang telinga kanan. k
Gambar. 6.1 19. Contoh Carra Membuat Le engkungan Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
aris kedua dimulai darri garis perttumbuhan rambut r pada a bagian Ba de epan belaha an. Buatlah ikal/gelomb bang tegak lurus sepe erti yang dib buat pada ba aris pertama a secara berrkesinambun ngan. 168
Gam mbar. 6.20. Con ntoh Pembuata an Ikal/Gelomb bang Tegak Lurrus Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
aris ketiga dimulai dari belahan b (sibakan) rambut dengan arah a yang Ba sama secara berkesinam mbungan. Lakukan L hal yang sam ma untuk ba agian sebelah kiri.
Gambar. 6.21 1. Contoh Pem mbuatan Belaha an (sibakan) Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
2) P Pincurl (sculp pture curl) Pin ncurl disebu ut juga den ngan sculptu ure curl me erupakan sa alah satu bentukk pratata desain yang paling ban nyak diguna akan. Pincu url dibuat denga an jari-jari ta angan, ekorr sisir, penje epit rambut yang telah dibentuk lingkaran (pincurl)), dan kemudian diperta ahankan ben ntuknya dengan jepit. Biasan nya pincurl dilakukan pada rambut yang telah mengalamii tapering 169
pende ek maupun setengah panjang, juga a dapat dila akukan pada a rambut yang telah t mempu unyai ikal assli maupun ikkal buatan. Pin ncurl diguna akan untuk dapat lebih h memperta ahankan be entuk ikal yang dibuat, menghasilka m an ikal yang y kelihatan lebih h alami, memp pertahankan bentuk ikkal yang datar tetap p pada tempatnya, memb bentuk berm macam-maca am variasi ikkal dan me enghasilkan ikal atau gelombang denga an volume (b bukit) dan ind dentation (le embah) pada a rambut. a) Strruktur pincurrl Struktur pincurl terdiri dari 3 komponen po okok sebaga ai berikut: x Da asar ikal. Da asar ikal me erupakan lan ndasan ikal yang tidak bergerak da an berada di atas kulit ke epala. x Pa angkal ikal. Pangkal ika al adalah bagian ikal yang y berada a di atas da asar dan leku uk pertama ikal i yang bersangkutan. x Lin ngkar ikal. Lingkar L ikal adalah a bagia an rambut yang y membe entuk ikal sifat dan pe enuh. Letak ketiga komp ponen pincu url di atas menentukan m be entuk ikal.
Gambar. 6.22 2. Dasar Ikal Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
Ketiga a komponen ini masing--masing me empunyai fun ngsi tersend diri yakni; dasar ikal berfung gsi sebagai penunjang,, pangkal ikkal berfungsii sebagai pembe eri arah dan n mobilitas ikal, lingkar ikal menenttukan besarr kecilnya ikal ya ang terbentu uk serta dayya tahannya a. Mobilitas ikal ditentu ukan oleh posisi lingkar dala am hubunga an dengan pangkalnya. p . Oleh karen na hanya nan yang menyangkut m posisi lingkkar dalam hubungan h ada 3 kemungkin denga an pangkaln nya, maka hanya terdapat 3 kelo ompok ikal sebagai berikut: x Ika al tak berpa angkal (no stem curl). Adalah jenis ikal yang g seluruh lingkar ikalnya a berada di atas dasar ikal. Ikal yang terbentuk bersifat kuat dan tahan lama. Teta api mobilitass ikal sangatt kecil, bahkkan dapat dia anggap tidak k ada.
170
Gam mbar. 6.23. Ikal Tak Berpangkkal Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
al berpangk kal setengah h (half steam m curl). Ad dalah jenis ikal i yang Ika setengah ikaln nya berada di d atas dasarnya, ikal ya ang terbentuk bersifat lun nak dan kura ang tahan la ama, tetapi mobilitas m ikall lebih besarr.
Gamba ar. 6.24. Ikal Be erpangkal Sete engah Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
Ika al berpangka al penuh (fulll steam curl rl). Adalah je enis ikal yang g seluruh ika alnya berada a di luar da asarnya, ika al yang terbe entuk bersiffat makin lun nak dan mak kin kurang ta ahan lama, tetapi t mobilittas ikal palin ng besar. Da alam pratata a desain pe enggunaan ketiga k kelom mpok terseb but dapat dilakukan dala am berbagai kombinasi yang y saling menunjang.
171
Gamb bar. 6.25. Ikal Berpangkal B Penuh Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
b) Be entuk dasar pincurl p Bentuk dasar seb buah pincurll pada umum mnya ditentu ukan dan te ergantung dari le etak dimana pincurl terse ebut akan dibuat. Pada dasarnya ha anya ada 4 benttuk dasar pin ncurl yakni sebagai s berikkut: x Da asar segi empat e (squa are base). Dasar ikal segi emp pat dapat dig gunakan diisemua bagian kepala, ikal ya ang terjadi uniform be entuknya dan tahan lam ma. Dapat digunakan d untuk penata aan pada semua bagian kepala.
Gambar. 6.26. Da asar Segi Empa at P Widja anarko, Endan ng (1995) Sumber : Puspoyo,
x
asar segitiga a (triangle ba ase). Biasan nya ditempa atkan dibagia an depan Da kepala guna mencegah pecahnya tata rambut dibagian tersebut. Pe embuatan dasar d ikal dapat dilakukan seca ara tumpan ng tindih sehingga ikal yang terbentuk akan saling me enunjang da an saling me engisi.
172
G Gambar. 6.27. Dasar D Segitiga Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
asar perseg gi panjang (rectangula ar base). Terutama T digunakan Da dikkedua bahagian sampin ng kepala guna g mence egah terjadinya hasil pe enataan yan ng pecah didaerah itu.. Pembuata an dasar ikal dibuat tum mpang tindih, sehingga a dalam pen nataan akhirr akan terlih hat saling me engisi seperrti pada gambar. 6.27.
Gamb bar. 6.28. Dasa ar Persegi Panjjang Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
Da asar busur (arc ( base). Digunakan untuk penattaan bagian n puncak, samping mau upun belaka ang kepala. Khususnya a ditempatkkan pada pe enataan yan ng disebut frenchturist, f arah dasarr yang dibu uat harus sama dengan arah pratata a yang akan dibentuk.
173
G Gambar. 6.29. Dasar Busur Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
ara pembuattan pincurl c) Ca Cara pembuatan p pincurl p adala ah sebagai berikut: b x Blo ocking (pen ngambilan ra ambut) untu uk sebuah pincurl p haru us tersisir rap pi dan arah hkan rambutt sesuai dengan desain yang dike ehendaki, de engan posisi rambut ditegangkan ata au direntang gkan.
Gamba ar. 6.30. Cara Mengambil M Rambut Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
Pe egang untaia an rambut ya ang akan diipincurl dian ntara telunjukk dan ibu jarri.
174
Gambar. 6.31. Cara Mem megang Untaian n Rambut Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
La akukan pemb buatan lingkkaran yang halus, h rata, tanpa t pelintiiran pada un ntaian rambu ut tersebut.
Gambar. 6..32. Cara Pembuatan Lingkarran Halus Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
Gu unakan ujun ng sisir untu uk membantu menetapkan dasar dan d arah pin ncurl.
175
Gambar. 6.33. 6 Cara Men nggunakan Uju ung Sisir Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
unakan pin (penjepit) untuk mem mbantu men ngencangkan n bentuk Gu pin ncurl yang te erjadi.
Gambar. 6.34. Cara Meng ggunakan Pin (penjepit) P Widja anarko, Endan ng (1995) Sumber : Puspoyo,
Pembe entukan pin ncurl dilakukkan dengan bantuan ja ari tangan. Berikut B di kan cara pe bawah h ini akan memperlihat m embuatan pincurl p dengan ujung tertutu up dan terbuka, yang ma ana ujung ra ambut terleta ak dibagian luar ikal.
176
Gambar. 6.35. Cara Pembuatan Pincurl Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
n ridge curl 3) Skkip wave dan Skkip wave da an ridge currl banyak diigunakan da alam pratata a desain. Skip wave w ini merupakan kombinasi k a antara fingerr wave dan n pincurl. Fingerr wave yang g dibuat den ngan bantua an jari-jari da an sisir kura ang dapat memb bentuk omba ak rambut dengan kessan gerak yang y wajar. Dengan menem mpatkan pin ncurl diantarra lekuk-leku uk gelomban ng finger wa ave unsur gerak pratata desa ain tersebut kelihatan le ebih indah. Pa ada umumny ya, skip wa ave didisain untuk rambut dengan panjang yang sedang, s yan ng mempunyyai ikal tidakk terlalu keciil dan kondissi rambut tidak terlalu halus. Seperti gam mbar berikutt.
Gambarr. 6.36. Cara Pe embuatan Skip p Wave Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
177
Rid dge curl adalah a pincurl yang te erletak pad da bagian belakang pungg gung bukit sebuah s shap ping atau finger f wave.. Pembuata an pincurl jenis in ni harus dila akukan deng gan hati-hati, jangan sam mpai merusa ak bentuk bukit pada p finger wave terse ebut. Pembu uatan ridge curl dapat dilakukan d cara: a) Sia apkan ramb but untuk pembuatan lengkung pada bagian yang diinginkan, dengan terlebiih dahulu menentukan belahan b pad da bagian de epan. Shape dibuat sepe erti pada pem mbuatan finger wave tegak lurus (ve ertikal). b) Am mbil sebagia an ujung ram mbut denga an hati-hati, untuk dibua at bentuk pin ncurl. Bany yaknya pinccurl yang dibuat d pada a sebuah lengkung dissesuaikan de engan besar shape itu sendiri s dan besar ikal ya ang akan dib buat.
Gambarr. 6.37. Cara Pe embuatan Ridg ge Curl Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
x
Me engevaluasi hasil pratata a dan penataan Billa pratata telah selesai dilakukan, d periksalah ha asil akhir darri pratata, apaka ah sudah sesuai s deng gan yang direncanaka d an. Kemudia an minta pelang ggan untuk berkaca, b apa akah ia puass dan senan ng dengan hasil h yang telah dilakukan. d
x
Me erapikan are ea kerja, alatt dan kosme etika Se etiap selesa ai melakukkan pratata a biasakan untuk merapikan/ memb bersihkan are ea kerja (dissapu, dipel).. Susunlah semua s perallatan dan bahan n kosmetika menurut jenisnya masin ng-masing.
enataan Ram mbut B. Pe Da alam seni tata rias ramb but, istilah penataan dap pat dibedaka an dalam 2 peng gertian, yakni arti yang luas dan arrti yang sem mpit. Penataa an dalam 178
arti yang luas meliputi semua tahap dan semua segi yang dapat diberikan kepada seseorang dalam rangka memperindah penampilan dirinya melalui pengaturan rambutnya. Pengaturan dimaksud melibakan berbagai proses seperti penyampoan, pemangkasan, pengeritingan, pewarnaan, pelurusan, pratata dan penataan itu sendiri. Walaupun masing-masing proses tersebut di atas dapat dibedakan, namun dalam pelaksanaannya jarang dijumpai adanya satu proses yang tunggal dan berdiri sendiri, selain proses penataan dalam arti sempit. Dalam arti yang sempit penataan dapat dikatakan sebagai tahap akhir proses penataan rambut dalam arti yang luas. Pada umumnya tindakan tersebut dapat berupa penyisiran, penyanggulan dan penempatan berbagai hiasan rambut baik secara sendiri-sendiri maupun sebagai suatu keseluruhan. 1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penataan Baik dalam arti yang luas maupun dalam arti sempit, teknik dan hasil penataan rambut sangat ditentukan atau setidak-tidaknya dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu, faktor tersebut dapat dikelompokkan sebagai faktor intern dan ekstern. a. Faktor intern 1) Faktor perwujudan fisik Adalah tekstur rambut, bentuk kepala dan wajah, bentuk tubuh dalam keseluruhan dan usia yang bersangkutan. Contoh: seorang yang memiliki rambut dengan tekstur jelek tidak mungkin dapat dihasilkan penataan yang sama baiknya seandainya tekstur rambutnya lebih bagus. Leher yang sangat jenjang akan membatasi kemungkinan pola penataan puncak walaupun pola tersebut sedang menjadi mode. 2) Faktor pendidikan Tingkat pendidikan umum seseorang juga membatasi kemungkinan penataan. Pada umumnya mereka yang berkesempatan menikmati pendidikan dasar yang cukup, cenderung hanya ingin menirukan mode tata rambut apa saja yang sedang digemari pada waktu itu, tanpa mempertimbangkan apakah mode tersebut sesuai dan tepat untuk dirinya. Hal ini sering menyulitkan penata rambut, yaitu antara menuruti kemauan peminta jasa atau mengorbankan prinsip-prinsip penataan yang baik. 3) Faktor penghargaan seni Tidak semua orang mempunyai kemampuan menikmati karya seni dengan intensitas yang sama. Latar belakang pendidikan yang tinggi sekalipun tidak menjamin terciptanya kemampuan demikian. Bahkan seorang yang sangat terpelajar dan rasional seringkali cenderung menilai suatu karya hanya dari segi kemanfaatannya saja. Sikap ini akan sangat membatasi kemungkinan variasi penataan yang baik untuk dirinya. 179
4) Faktor kepribadian Berbagai aliran modern dalam penataan rambut menghendaki agar pembuatan suatu desain penataan tidak lagi hanya dilandaskan atas dasar segi fisik saja. Penataan yang baik harus juga mampu menonjolkan segi positif kepribadian modelnya. Karena kepribadian setiap orang tidak sama maka suatu desain tata rambut yang baik untuk pribadi tertentu belum tentu akan sesuai dan baik untuk yang lain. b. Faktor ekstern 1) Faktor sejarah Manusia membuat sejarah dan sebaliknya sejarah pun menciptakan manusia dengan berbagai sifatnya. Berdasarkan faktor sejarah itu orang dapat menciptakan dan meniru mode rambut. 2) Faktor kebudayaan Setiap bangsa atau kelompok masyarakat mempunyai tolak ukur tersendiri terhadap apa yang dipandangnya baik dan buruk. Sebagai contoh suku Khirgis yang hidup mengembara di daerah Mongolia menyukai penataan rambut yang memberi kesan wajah kuda bagi yang mengenakannya. Sebagai suku pengembara sebagian besar kehidupan suku ini sangat tergantung kepada kuda. Sehingga menimbulkan anggapan bahwa kuda adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna. Pandangan yang menghasilkan norma keindahan tersendiri ini juga memberi warna tersendiri bagi tata rambut mereka. 3) Faktor ekonomi Tingkat perkembangan ekonomi suatu masyarakat juga mempengaruhi terhadap variasi dan kemungkinan teknis penataan. Jika tingkat kemakmuran baik penataan rambut cenderung mengarah kepada penataan yang lebih meriah dan ini juga dimungkinkan dengan tersedianya peralatan penataan yang serba lengkap. 4) Faktor sosial Sejak zaman dahulu tata rambut juga dipergunakan sebagai atribut yang menandakan perbedaan tingkat dan status sosial para warga masyarakat dalam suatu masyarakat tertentu. Tata rambut dari wig yang dipakai penguasa ataupun para pendeta di Mesir purba terbuat dari bahan dan mengikuti gaya penataan yang berbeda dengan yang diperuntukkan bagi rakyat kebanyakan. Di Indonesia sendiri juga dikenal tata rambut tradisional yang dipergunakan untuk membedakan status sosial seorang wanita melalui penataan rambutnya. Sanggul gelung malang yang dikenal di Palembang, pada zaman Sriwijaya hanya dikenalkan oleh para permaisuri dan putri keraton.
180
5) Faktor lingkungan sekitar Dalam lingkungan masyarakat tradisional yang masih tertutup penataan rambut tidak dapat lain daripada tata rambut tradisional yang berlaku secara turun temurun dalam lingkungan masyarakat tersebut. Tata rambut yang dibuat untuk menghadiri pesta pernikahan tentu tidak akan sesuai dengan yang dikenakan pada upacara pemakaman. 6) Faktor mode yang berlaku Merupakan salah satu faktor yang paling mendapat perhatian dalam melakukan penataan. Penataan yang baik harus selalu disesuaikan dengan perkembangan mode yang berlaku, meskipun ini bukan berarti bahwa setiap kreasi harus merupakan duplikat dari apa yang sedang digemari. Namun demikian gaya penataan yang berhasil menjadi pola kegemaran umum pada waktu itu tidak dapat dikesampingkan saja. 7) Faktor letak geografis Letak geografis yang berbeda sering tidak memungkinkan penerapan suatu mode tata rambut tertentu dari negara asalnya ke negara lain. Sebagai contoh mode tata rambut wispy yang indah dan sesuai untuk Eropa tidak akan dapat diterapkan di negara-negara beriklim panas. Bagian rambut yang terurai didahi sehingga menimbulkan sebutan wispy itu akan mengumpal karena berkeringat di negara beriklim panas. 8) Faktor perkembangan teknologi Perkembangan peralatan dan selalu diperbaikinya mutu kosmetika dalam bidang penataan rambut, merupakan salah satu faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan teknis dan variasi penataan. Betapapun mahirnya seorang penata rambut, kemampuannya tidak akan mempunyai arti banyak jika tidak didukung oleh tersedianya peralatan dan kosmetika rambut yang diperlukan untuk mencapai bentuk penataan tertentu. Kemampuan mempergunakan peralatan penataan yang serba modern dan pengetahuan yang baik tentang produk kosmetika terbaru, merupakan sesuatu yang perlu dimiliki oleh penata rambut masa kini. Faktor intern dan ekstern seperti tersebut di atas saling kait mengait serta tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Dalam melakukan penataan kedua kelompok faktor tersebut tadi harus selalu diperhitungkan. 2. Pola Penataan Betapapun mode tata rambut terus berubah dan berganti, tetapi alternatif bagi suatu penataan tidak pernah dapat meyimpang dari 5 pola pokok penataan sebagai berikut: a. Penataan simetris Penataan simetris adalah penataan yang memberi kesan seimbang bagi model yang bersangkutan. Penataan simetris sudah digemari sejak 181
zaman n Mesir Pu urba dan te erutama ole eh bangsa Yunani. Ke egemaran terhad dap segala sesuatu yan ng simetris dapat dime engerti jika kita k ingat bahwa a kupu-kupu, burung, bu unga, ikan hias dan makkhluk lain isi bumi ini, oleh Tuhan T Maha a Pencipta diberi unsu ur-unsur keiindahan yan ng serba simetrris pola maupun letaknya a. Lihatlah contoh c di baw wah ini.
Gamba ar. 6.38. Contoh h Penataan Sim metris Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
b. Pe enataan asim metris Pe enataan asim metris banyyak dibuat dengan tuju uan membe eri kesan dinamis bagi suatu desain tata ramb but. Apabila a penataan simetris menim mbulkan kesan seimbang dan statiss, maka pena ataan asime etris akan menciptakan kesa an adanya ketidakseimb k bangan. Darri ketidakseimbangan lahir impresi akan adanya gerak g yang cenderung kepada diicapainya suatu keseimbang gan. Hal ini akan menimbulkan efe ek dinamis bagi tata rambu ut yang bersa angkutan. Se elain efek din namis penattaan asimetrris juga banyak digunakkan untuk mendrramatisir ek kspresi waja ah model. Juga banya ak digunaka an untuk menciptakan kesan keseimb bangan yan ng lebih ha armonis bag gi bentuk wajah yang tidak simetris. s Sep perti contoh gambar berrikut.
182
Gambarr. 6.39. Contoh h Penataan Asimetris Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
enataan puncak c. Pe Pe enataan pun ncak menitikk beratkan pembuatan p k kreasi tata rambut r di daerah h ubun-ubun (parietal). Pola pena ataan punca ak selain digunakan sebagai penataan n korektif bag gi bentuk kepala, wajah dan leher, juga akan mendu ukung pena ampilan pe erhiasan leher dan te elinga mod del yang bersan ngkutan. Alangkah A s sayangnya, jika seo orang model ingin memb banggakan kalung ma aupun anting-antingnya kemudia an harus menja adi kecewa karena k pena ata rambutnyya tidak me enyadari ada anya pola penata aan puncak sebagai jala an keluarnya a. Lihat conto oh.
Gamba ar. 6.40. Contoh Penataan Pu uncak Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
183
d. Pe enataan bela akang Pe enataan be elakang me enitikberatka an penataan rambut dibagian mahko ota atau ba agian belaka ang kepala. Pola pena ataan belaka ang akan sanga at memudahk kan penataa an rambut pa anjang. Seba agian besar sanggulsanggul Indonesia a dibuat den ngan pola penataan p be elakang. Kessan yang ditimbulkan adalah h feminin da an anggun.
Gambarr. 6.41. Contoh h Penataan Belakang Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
e. Pe enataan depan Pe enataan dep pan menitikb beratkan pe enataan ram mbut di daerah dahi. Pola penataan p in ni belum pe ernah dikem mukakan dallam literaturr tentang penata aan rambut.. Namun pe erkembangan n model tata rambut kh hususnya menje elang tahun-ttahun terakh hir 1980, ban nyak menge etengahkan penataan di dae erah dahi dengan d hassil yang tida ak kalah in ndahnya. Ka arena itu sekara ang sudah pada p waktun nya untuk menjadikan m p pola penataa an depan ini se ebagai satu kategori penataan p tersendiri. Po ola penataa an depan memb beri kesan anggun dan gerak g alamiah bagi sua atu kreasi da alam satu keselu uruhan. Kecu uali itu juga dapat digun nakan sebag gai penataan korektif bagi bentuk b dahi yang y terlamp pau menonjo ol.
184
Gamba ar. 6.42. Conto oh Penataan De epan Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
De engan mema ahami adan nya 5 pola pokok p penataan serta pengaruh p yang mampu m dibe erikan oleh masing-massing pola pe enataan, pendekatan dalam penataan rambut r dapa at dilakukan dengan leb bih mudah. Penataan P dapat dilakukan dengan mengambil salah satu po ola, ataupun n dengan memp perpadukan beberapa po ola sekaliguss. Sepanjang kombinasi tersebut tidak merupakan n kombinassi yang antagonistis, a , melainkan suatu kombinasi yang ko omplemente er. Pe enataan dap pat dibuat dengan d lebih h cepat dan n lebih pastti, karena sebelu um memula ai sesuatu telah ada pegangan jelas yan ng dapat disesu uaikan deng gan model yang y tersediia. Tugas penata ramb but hanya menen ntukan pola penataan apa a yang kiranya palin ng sesuai da an paling mendu ukung pena ampilan kesseluruhan model m terseb but. Jika dip pilih pola penata aan depan misalnya, maka m variasi penataan yang y lebih mendetail m dilakukan secara lebih terara ah untuk me enuju kepad da bentuk akkhir yang ingin dicapai. d Un ntuk lebih sempurna anya benttuk penata aan rambut/model, didisku usikan terleb bih dahulu dengan d pelan nggan mode el yang diing ginkannya dan be erilah beberrapa alternattif model yan ng sesuai de engan bentu uk wajah, umur dan d kesemp patan. 3. Tip pe Penataan n Rambut Ta ata rambut yang baik selalu dibu uat sesuai dengan wa aktu dan kesem mpatan peng ggunaannya. Dalam sen ni tata ramb but modern dikenal 5 katego ori tipe pena ataan sebaga ai berikut: a. Pe enataan pagi dan siang hari h Pe enataan sian ng hari atau day style e merupaka an tata rambut yang dibuatt untuk digu unakan sew waktu pagi maupun m sia ang hari. Ba aik untuk berbagai tingga al dirumah, bekerja dikkantor maup pun untuk menghadiri m pertem muan yang bersifat b resm mi.
185
Bentuk tata rambut siang hari harus lebih sederhana, mudah diatur dan menarik. Penggunaan warna-warni dan hiasan rambut dibatasi hingga seminimal mungkin. Hiasan rambut yang dapat dipergunakan antara lain terbatas kepada jepit, jepit sisir dan ikat rambut yang sederhana. Penggunaan syal atau scarf baik yang diikatkan dirambut maupun sebagai penutup leher masih dapat dibenarkan. b. Penataan cocktail Arti sebenarnya daripada cocktail adalah jenis minuman yang terbuat dari alkohol, ataupun campuran dari berbagai macam buah yang diberi alkohol dan dihidangkan sebagai pembangkit selera makan. Karena minuman semacam ini biasanya dihidangkan dalam pertemuan resmi, maka penataan cocktail adalah penataan yang digunakan dalam kesempatan resmi pada waktu pagi, siang atau menjelang sore hari saja. Bentuknya dapat sedikit lebih meriah daripada penataan pagi atau siang hari, tetapi lebih sederhana daripada tata rambut sore atau malam hari. Karena perbedaannya yang relatif kecil saja terhadap penataan siang hari, maka dalam berbagai lomba penataan rambut, penataan cocktail jarang sekali dipertandingkan sebagai satu tipe penataan tersendiri. Biasanya cocktail style sudah tercakup dalam day style. c. Penataan sore dan malam hari Penataan sore dan malam hari atau evening style adalah tata rambut yang dibuat untuk digunakan pada sore dan malam hari, pada umumnya dalam kesempatan yang lebih bersifat resmi. Bentuknya biasanya lebih rumit. Penggunaan warna-warni dan hiasan rambut juga lebih bebas. Tetapi masih dalam batas-batas rasa keindahan dan kepantasan masyarakat setempat. d. Penataan gala Penataan gala atau gala style merupakan tata rambut yang sesuai untuk dikenakan dalam menghadiri pesta-pesta gala, atau pesta-pesta besar. Bentuknya dapat lebih rumit. Penggunaan warna-warni dan hiasan rambut dapat lebih rumit. Penggunaan warna-warni dan hiasan rambut dapat lebih bebas. Satu-satunya unsur yang membedakan penataan gala dengan penataan sore dan malam hari adalah bahwa dalam tata rambut gala harus terdapat unsur kecenderungan (trend) mode terbaru pada waktu itu. Karena itu gala style juga sering dinamakan high fashion style atau juga haute coiffure style. e. Penataan fantasi Penataan fantasi atau fantasy style merupakan tata rambut yang lebih menampilkan kemahiran sang penata rambut daripada penjelamaan suatu kreasi dengan tujuan mempercantik perwujudan, lahiriah seseorang melalui tata rambutnya. Bentuknya biasanya rumit, sulit, kompleks dan besar. 186
Pe enggunaan warna-warn ni dan hiassan rambut sama sekkali tidak dibata asi. Karena sebenarnya s merupakan n suatu dem montrasi kete erampilan seoran ng penata rambut dala am mewujudkan fantassinya menja adi suatu kreasi yang dapatt dilihat, makka yang men njadi pertimb bangan utam ma dalam penata aan fantasi adalah a unsur keaslian desain ciptaa an. Pe enataan fan ntasi masih dibedakan lebih lanju ut dalam 3 macam penata aan sebagaii berikut: 1) Pe enataan bebas Pe enataan beb bas atau free f style dalam d kate egori ini me erupakan penata aan yang paling p umum m dan paling g banyak dilakukan, kh hususnya dalam arena perlo ombaan. Se eperti diteran ngkan di ata as penataan n ini tidak dibata asi oleh ketentuan apa apun, kecu uali oleh ke eterampilan seorang penata a rambut dalam d mewu ujudkan fan ntasinya me enjadi sesua atu yang dapat dilihat. Pe enataan beb bas cenderung menjadi sedemikian n besar dan rumitnya sehing gga seringka ali model ya ang bersang gkutan tidak menjadi leb bih cantik oleh penataan p ram mbutnya.
Ga ambar. 6.43. Pe enataan Fantassi Bermakna Adam A Dan Haw wa Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
2) Pe enataan aleg goris Pe enataan ale egoris meru upakan tata a rambut yang dibua at untuk melakukan sindira an terhadap p seorang to okoh masya arakat atau terhadap keada aan sosial te ertentu. Sebu uah contoh klasik adala ah kreasi tatta rambut yang menggunak kan hiasan sangkar emas e denga an burung hidup di dalamnya. Tata rambut n betapa r aleg goris tersebu ut hendak menunjukka m makmur dan seja ahtera seora ang wanita yang y diperisstri oleh sua ami yang kaya raya. r Tetapi jika istri terrsebut tidak lagi memilikki kebebasa an seperti yang dimiliki oleh h para istri pada umum mnya, nasib bnya tidak le ebih baik daripa ada seekor burung keccil yang berrsangkar em mas dan be ertengger suasa. Un ntuk membu uat penataa an alegoris seorang pe enata ramb but harus memp punyai kepe ekaan terha adap adanya kepincangan sosial tertentu. Kepekkaan itu ma asih harus disertai d rasa a humor yan ng cukup tinggi dan kemam mpuan teknis untuk men nuangkannya dalam seb buah kreasi. 187
Ka arena adany ya persyara atan demikia an itu, penataan alego oris tidak mudah h dibuat dan n juga belum m pernah dipe ertandingkan.
Gambar. 6.44. Pe enataan Alegorris Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
3) Pe enataan histo oris Pe enataan his storis atau historical style s biasan nya merupa akan tata rambu ut yang dicip ptakan untukk memperingati seorang g tokoh seja arah atau suatu peristiwa ya ang penting. Salah satu contoh penataan historris adalah kreasi Leonard ya ang diciptaka annya bagi ratu r Marie Antoniette A pa ada tahun 1786. Tata rambu ut yang diberinya nama a Coiffure de d la Belle Poule ini dimaksud untuk mempering gati armada a laut Pariss pada za aman itu. Lamba ang kejayaan armada a laut dima aksud terce ermin dalam m disain penata aan penuh ombak o denga an sebuah kapal k layar berada b dipun ncaknya.
Ga ambar. 6.45. Pe enataan Historiis Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
Da ari kelima kategori k tipe e penataan n di atas, terlihat t jelas bahwa masing-masing ka ategori mem miliki nilai pe enerapan da an nilai terap p dengan intensitas yang be erbeda-beda a. Yang dimaksud dengan nilai tera ap adalah 188
sejauh mana tipe-tipe penataan di atas dapat diterapkan penggunaannya dalam masyarakat umum. Penataan yang termasuk dalam kategori penataan siang hari memiliki nilai terap yang terbesar. Menyusul kemudian penataan tipe cocktail yang penggunaannya lebih terbatas kepada kesempatan menghadiri pesta pada pagi, siang dan menjelang malam hari. Penataan sore dan malam hari juga masih diharuskan mempunyai nilai terap. Penataan gala memiliki nilai terap yang terkecil. Karena ruang lingkup penggunaannya hanya terbatas kepada pesta-pesta gala yang biasanya berhubungan dengan peristiwa memperkenalkan mode-mode terbaru. Itulah sebabnya mengapa tata rambut gala harus mengandung unsur kecenderungan (trend) perkembangan mode yang terbaru. Penataan yang tidak lagi dipersyaratkan memiliki nilai aplikasinya adalah penataan yang termasuk dalam kategori tipe fantasi. Baik jenis penataan bebas, penataan alegoris maupun penataan historis. 4. Penataan dan Kepribadian Dalam hubungan dengan sikapnya terhadap mode, menunjukkan adanya 4 kelompok individu dalam masyarakat yang mempunyai sikap yang kas dalam menghadapi mode dan perkembangannya. a. Kelompok high fashion Kelompok ini terdiri dari mereka yang berkepribadian keras, bersikap tegas, nampak sedikit tinggi hati, sangat perasa dan senantiasa menyadari terjadinya pergeseran dalam bidang mode dan karena itu setiap saat siap menyesuaikan kembali segala sesuatunya dengan mode yang terbaru. Para individu dari kelompok high fashion biasanya sangat teliti dalam menentukan apa yang harus dikenakan. Ketelitian ini meliputi bentuk tata rambut dan tata riasnya, tata busana serta perhiasannya. Sesuai dengan sifat pembawaannya dan pandangannya terhadap mode yang demikian itu, maka banyak dari mereka yang termasuk kelompok ini; berasal dari artis, bintang film, penyanyi, penari, editor, bangkir dari kalangan para perancang mode sendiri. Meskipun nampak sedikit tinggi hati, wanita dari kelompok ini biasanya adalah pribadi-pribadi yang sangat menyenangkan dan bersifat terbuka. Seorang penata rambut dapat memperbincangkan mode-mode tata rambut yang dipandang baik baginya tanpa harus kuatir menyinggung perasaan seninya. b. Kelompok quletly elegant Kelompok ini lebih menyukai mode tata rambut, tata rias, busana yang mampu menonjolkan kesan keanggunan dalam segala kesederhanaan. Wanita dari kelompok ini tidak akan begitu saja menerima suatu mode terbaru sebelum dia yakin bahwa pengenaan mode terbaru itu akan lebih menunjang penonjolan sifat kepribadiannya. 189
Pada umumnya para wanita dari kelompok ini mempunyai kedudukan sosial ekonomi yang baik, kebanyakan berasal dari kalangan ningrat, bangsawan. Sesuai dengan sifatnya kelompok ini terutama akan menyukai warna-warni tenang, sejuk, dengan kombinasi yang halus sederhana. Dalam pergaulan sehari-hari merupakan pribadi yang tidak angkuh dan sangat berhati-hati dalam memelihara segala sikap prilakunya agar tidak sampai melukai hati dan perasaan orang lain. c. Kelompok casual Suatu kelompok yang mempunyai pribadi yang sederhana, praktis sehingga dalam menentukan penampilannya, pribadi ini lebih menitikberatkan kepada kepraktisan sesuatu daripada keindahan dan kecantikan semata. Pada umumnya kelompok ini terdiri dari para gadis remaja, para ibu muda, kalangan seniman-seniwat, pelukis, pengarang, para peneliti dan lain-lain. Karena sikapnya yang sangat menjunjung tinggi kepraktisan, pemilihan mode-mode tata rambut yang terbaru untuknya hendaknya disesuaikan dengan sifatnya yang demikian itu. d. Kelompok conservatif Kelompok conservatif pada umumnya terdiri dari mereka yang pandangannya terhadap mode tidak lebih dan tidak kurang daripada sekedar mengikuti secara patuh. Seleranya cenderung kepada warna baku seperti putih, merah jambu, hijau, kelabu, biru dan kuning, karena mudah mencari kombinasinya kelompok ini dapat mengerti dan menghargai sikap kelompok lainnya, termasuk kelompok high fashion. Kelompok conservatif biasanya terdiri dari mereka yang berusia setengah baya serta pada umumnya mempunyai profesi seorang guru, dokter, anggota parlemen, ahli farmasi dan juga direktur museum. Dalam kelompok ini, kita harus mempunyai kebijakan dalam mengenalkan kreasi terbaru. Hendaknya dihindarkan adanya kesan bahwa dibidang mode anda lebih tahu dari padanya, seorang conservatif tidak ingin digurui. Tetapi pendekatan yang bijaksana dan berhati-hati akan membuatnya terpikat juga dan mencoba menggunakan mode-mode tersebut. 5. Teknik Penataan Rambut Di dalam penataan rambut yang diinginkan adalah suatu bentuk keserasian, oleh karena itu perlu diperhatikan hal-hal seperti bentuk wajah, leher, tekstur dan tebal tipisnya rambut, serta bentuk tubuh. Tekstur rambut turut menentukan dalam pembentukan penataan yang sempurna. Tekstur rambut bangsa Indonesia umumnya bersifat agak kasar dan berat, sehingga memerlukan sasak yang padat supaya dapat tahan lama, untuk tekstur rambut yang halus dan ringan tidak membutuhkan sasak yang padat. Dan mengetahui bentuk-bentuk wajah sangat dipentingkan dalam penataan. 190
a. Be entuk-bentuk k wajah Wa ajah dengan n bentuk ovval adalah yang y paling ideal, untukk itu seni menatta rambut untuk menjjadikan pad da bentuk wajah idea al sangat diperlu ukan. Beriku ut akan dijelaskan tenta ang berbaga ai bentuk wa ajah yang sering dijumpai pada p bangssa kita, gun na mencapa ai keserasia an antara bentukk-bentuk ini dengan tata ataan rambuttnya. Se eperti diketa ahui, bentukk wajah man nusia sanga at beragam. Namun, yang umum dike enal hanya 7 bentuk, yakni y oval (bulat telur)), oblong (panja ang), bulat, persegi p empa at, hati, bela ah ketupat da an buah pea ar. 1) Be entuk oval Be entuk wajah oval merupakan m bentuk ya ang ideal, dengan perban ndingan uku uran panjang g satu seten ngah kali lebar muka. Penataan P apa pu un dapat ditterapkan, se ehingga tidakk perlu ada koreksi untu uk bentuk wajah ini. 2) Be entuk lonjong g (oblong) Be entuk wajah ini mempu unyai panjang satu settengah kali melebihi lebarn nya, sehingg ga bentuk muka kelihata an sempit. Penataan P yang cocok untuk bentuk wa ajah seperti ini adalah h membuat kesan wajjah lebih pende ek. Penataan n harus cend derung ke arah dahi, ya ang mana ika al rambut diperlu ukan untuk memenuhi bagian atass dan samp ping kepala, dengan tujuan mengurangi kepanjan ngan wajahnya. Hindari penataan n dengan volume pada bagian atas kepala. 3) Be entuk bulat Be entuk wajah ini memilikii panjang ya ang hampir sama deng gan lebar. Penata aan yang cocok c adala ah membua at kesan ya ang lembutt dengan volume rambut pada bagian atas kepala yang men ngarah ke belakang. b Hindari volume pada p kedua sisi, sehing gga muka akan a keliha atan lebih panjan ng.
Gamb bar. 6.46. Conttoh Bentuk Ova al, Bentuk Lonjjong, Bentuk Bulat Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
191
4) Be entuk perseg gi empat Be entuk wajah ini mempun nyai garis pe ertumbuhan rambut dida ahi lurus, denga an garis raha ang persegi. Penataan yang y cocok adalah mem mbuat ikal yang lembut l deng gan volume rambut pad da bagian attas. Permassalahanya hampir sama deng gan bentuk wajah bulat.. Hindari volume pada kedua k sisi dan arahkan a ram mbut ke arrah pipi hin ngga menuttupi pelipis.. Jangan paksakan pemangkasan yan ng terlalu pendek, p usa ahakan rambut lebih panjan ng dari garis s dagu, kare ena bagian tersebut t dap pat dibuat ikal lembut untuk menghilangkan kesan persegi. p 5) Be entuk hati Be entuk wajah ini mempun nyai kelebarran pada da aerah pelipiss, dengan dahi yang y sempit, dan bentukk dagu meru uncing. Pena ataan harus memberi kesan daerah dag gu lebih leba ar dan daerah dahi serta pelipis men njadi lebih kecil. Arahkan ram mbut ke bellakang deng gan volume rambut pen nuh pada bagian n atas. Belahan pinggir atau tanpa belahan san ngat ideal ba agi wajah denga an bentuk ha ati, dan hindari belahan tengah. Untaian U rambut pada pelipiss dan dahi akan mem mberi kesa an lembut dan hindarri rambut sepanjang garis ra ahang.
Gam mbar. 6.47. Co ontoh Bentuk Persegi P Empat Dan D Bentuk Ha ati Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
entuk belah ketupat k 6) Be Be entuk wajah ini mempu unyai dahi yang y sempit dengan kelebaran k pada kedua k tulang g pipi dan meruncing m pa ada dagu. Pe enataan dibuat untuk mengu urangi keleb baran tulang pipi dan me emberi kesa an lebar pad da daerah rahang g dan dagu. Ikal pen nuh pada daerah d pelip pis akan membantu m menciptakan kesa an lembut. 7) Be entuk buah pear p Be entuk wajah ini mempun nyai jarak antara pelipis yang y sempitt, dengan tulang pipi yang tinggi serta a membesa ar pada dag gu. Penataa an untuk bentukk wajah inii tidak jauh h berbeda dengan be erbagai variasi yang memb beri kesan lembut. 192
Gamba ar. 6.48. Conto oh Bentuk Bela ah Ketupat Dan n Bentuk Buah Pear Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
Se elain ketujuh h bentuk wa ajah yang sudah dikem mukakan di atas, a ada hal-ha al lain yang juga j bisa menjadi peng ghambat dala am pencapa aian hasil penata aan yang se empurna. Be erikut coba diuraikan d ha al-hal yang dimaksud d terseb but, sekaligus penjelasan n mengenai alternatif pilihan penata aannya. 1) Wa ajah kecil Un ntuk memberikan kesan agar wajah tidak keliha atan kecil, maka perlu dibuatt penataan rambut secara lembut ke e arah luar wajah w denga an desain penata aan yang tid dak terlalu besar. b Deng gan demikian, diharapka an kesan wajah akan terliha at lebih leba ar. Perlihatka an sedikit te elinga agar leher dan wajah berkesan le ebih lebar.
Gambar. 6.49.. Wajah Kecil Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
193
2) Wa ajah lebar Pe enataan yang penuh ke arah wajah h akan memberikan kesan wajah lebih kecil, k terutam ma pada pellipis dan pip pi. Hindari pe enataan ram mbut yang terlalu besar, kare ena kan lebih h memperleb bar wajah.
Gambar. 6.50.. Wajah Kecil Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
ajah panjang g 3) Wa Jikka bentuk wajah w panja ang dan bentuk leher juga j panjan ng, maka disara ankan mema akai poni un ntuk mengurangi kesan n panjangnyya wajah. Panjan ng rambut sebaiknya s s sebatas lehe er, dengan model m page eboy atau mengg gembung dib bagian bawa ah.
G Gambar. 6.51. Wajah W Panjang Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
194
4) Wa ajah gemuk Jikka bentuk wajah w pende ek dan gem muk, rambutt sebaiknya panjang pada bagian sisi agar dapat menutupi kedua k kenin ng dan pipi. Panjang rambu ut bagian bellakang disessuaikan deng gan bagian kedua sisi.
G Gambar. 6.52. Wajah W Gemuk Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
5) Ra ahang perse egi Un ntuk bentuk rahang yan ng persegi, bagian b dahi sebaiknya dibiarkan tanpa poni. Buatla ah ketebalan n/volume pad da kedua ga aris rahang. Ikal yang lembut dibagian sisi akan men ngurangi kessan keperse egiannya.
Ga ambar. 6.53. Ragang R Persegi Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
6) Ra ahang meno onjol Jikka bentuk rahang r perssegi dan sangat meno onjol, buatla ah suatu penata aan yang menarik m perh hatian pada bagian lain nnya, misaln nya pada bagian n yang seja ajar dengan mata, dengan mengg gunakan sirkkam atau 195
pengikkat rambut ke arah belakang. Penataan yang lembut harus kesan rahan dicipta akan untuk mengurangi m ng yang terla alu menonjol.
Ga ambar. 6.54. Ra ahang Menonjo ol Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
7) Tula ang pipi ting ggi/menonjol Jikka bentuk tulang t pipi sangat me enonjol, hind dari penata aan yang mengg gembung pada p bagia an sisi. Bu uatlah pena ataan yang g penuh (meng ggembung) pada p bagian n atas dan bawah telin nga. Pemaka aian poni akan memberi ke esan dahi yang y lebar sehingga ke etinggian tu ulang pipi tidak akan a terlihat jelas.
Gambarr. 6.55. Tulang Pipi Tinggi/Me enonjol Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
8) Da agu kecil Jikka bentuk da agu kecil, ta arik rambut ke arah ata as dengan ketebalan k dibagian tersebu ut, dan be erikan pena ataan deng gan volume e penuh (meng ggembung) pada p bagian belakang kepala.
196
Gambar. 6.56 6. Dagu Kecil Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
ahi lebar 9) Da Jikka bentuk dahi d lebar, sebaiknya poni dibuatt panjang dan d tebal (wispyy) hampir me enutupi alis dengan kep panjangan rambut r seba atas leher yang jatuh secara lembut.
Gambar. 6.57. Dahi Lebar Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
10) Dahi sempit Jikka bentuk da ahi sempit, sebaiknya poni p dibuat pendek dan n tinggi di atas alis a secara te erpisah atau u dibuat membulat. Dap pat pula dibu uat tanpa poni, dengan d volume atau kettinggian pada bagian ata as kepala.
197
Gambar. 6.58. Dahi Sempit Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
11) Hidung besar ntuk mengurangi kesan n hidung be esar, arahka an rambut ke k bagian Un atas kepala k deng gan diikat (e ekor kuda) atau a dijepit, yang mana a rambut pada bagian terse ebut akan mengembang m g dengan ikkal penuh ya ang akan menim mbulkan kesa an hidung ke elihatan seim mbang.
G Gambar. 6.59. Hidung Besar Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
12) L Leher panjan ng Le eher yang panjang akan kelih hatan lebih h pendek dengan kepanjangan ram mbut yang sedang s dan ditata men nutupi leherr. Hindari rambu ut pendek attau penarika an/pengikata an rambut ke k atas, kare ena akan menge esankan leher lebih panjang.
198
G Gambar. 6.60. Leher L Panjang Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
13) L Leher pendek Jikka leher pe endek, hind dari penataa an yang menutupi m leh her. Jika rambu ut panjang, jangan biarrkan rambutt telepas menutupi m leh her. Tarik rambu ut ke arah belakang b ata au ke atas untuk u menim mbulkan kessan leher lebih panjang. p
G Gambar. 6.61. Leher L Pendek Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
14) P Pipi bulat Jikka bentuk pipi bulat, pen nataan lemb but kearah pipi p akan me engurangi kesan bulatnya. Hindari H pena ataan yang mengemba ang dikedua sisi dan hindarri pula poni tebal t pada bagian b depan n.
199
Gambar. 6.62 2. Pipi Bulat Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
Telinga besa ar atau kecil 15) T Jangan sekali pun mempe erlihatkan telinga kalau memang me empunyai kelaina Penataan yang penuh an dalam bentuknya. b h dan lemb but pada bagian n telinga aka an menyemb bunyikan teliinga yang be esar atau ya ang kecil.
Gamba ar. 6.63. Teling ga Besar Atau Kecil Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
16) B Berkaca mata a Jikka anda berk kaca mata, buatlah b pena ataan rambu ut yang men ngarah ke luar wajah, w deng gan penataa an yang me engembang dikedua sisi s dekat telinga a dan ikal ya ang lembut serta tidak terlalu t keritin ng. Penataa an seperti ini aka an memberiikan kesan lembut. Pem makaian perhiasan telin nga akan memb berikan kesan wajah menjadi lebih seimbang.
200
G Gambar. 6.64. Berkaca Mata Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
b. Ala at dan kosm metika Se ebelum mela aksanakan penataan, p perlu dipersia apkan telebiih dahulu alat da an bahan ya ang diperluka an, seperti sebagai berikkut: 1) Ala at Ala at yang dib butuhkan da alam penata aan antara lain sisir dan d sikat rambu ut, sisir sas sak, sisir bllow, sisir be erekor, hairr pin, aneka a ukuran jepitan n, jepit bebe ek, hand haiir dryer, curlling iron hea ated, slyling brushes, crimpiing iron dan lain-lain. 2) Ko osmetika Ko osmetika yan ng dapat dip pakai dalam melaksanakkan penataa an adalah sebagai berikut: a) Ha air spray, merupaka an kosme etika yang berfungssi untuk me empertahankan bentuk penataan yang y dibuat.. Ada berba agai jenis ha air spray yan ng tersedia, namun n dalam pemanfaa atannya pilih hlah yang sesuai dengan n jenis rambut pelanggan. b) Ha air shine, me erupakan ko osmetika ya ang berfungssi untuk memberikan wa arna lebih ce emerlang pada rambut. c) Co olor spray, merupakan m k kosmetika y yang berfung gsi untuk me enambah wa arna sebag gai penutup p uban ata aupun sebagai variassi dalam pe enampilan pe enataan, jika a diperlukan. d) Styyling foam, kosmetika ini berbenttuk busa, ya ang berfung gsi untuk me emudahkan dalam prose es penataan n. e) Jelly, pemaka aian jelly be ertujuan untu uk memberii kesan bassah pada ram mbut.
201
x
Menerapkan tertib kerja berdasarkan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja Bila pratata telah selesai dilakukan langkah selanjutnya adalah analisa makna penataan rambut. Untuk tercapainya penataan yang baik perlu mengatur tertib kerja yang jelas. Agar proses penataan dapat dikerjakan dengan tepat dan cepat sesuai waktu yang telah direncanakan. c. Pelaksanaan tata rambut Penataan rambut dan pratata merupakan 2 pekerjaan yang tidak dapat dipisahkan karena sesuai dengan penjelasan pada materi pratata bahwa pratata merupakan langkah awal penataan rambut agar rambut mudah diarahkan sesuai desain penataan yang diinginkan. Pada proses pelaksanaan penataan rambut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mencapai keberhasilan penataan yang sesuai dengan keinginan tamu/pelanggan. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai yang diuraikan di bawah ini: 1) Analisis karakteristik pelanggan Analisis karakteristik pelanggan sangat penting karena di samping anda mengetahui apa yang diinginkan pelanggan juga anda dapat merencanakan desain penataan, memberikan rekomendasi penataan yang terbaik juga memberikan saran/nasihat pada pasca penataan. Sebelum menata rambut, terlebih dahulu wajah pelanggan harus dianalisa, gunanya untuk menentukan/menciptakan alur-alur rambut yang lebih serasi. Penataan yang dibuat harus dapat menutupi atau mengurangi kekurangan sempurnaan bagian-bagian yang ada pada wajah. Hal-hal yang harus diketahui pada analisis pelanggan dapat dilakukan sebagai berikut: a) Melalui wawancara anda dapat mengetahui keinginan dan keluhan pelanggan, serta dapat memberikan kesimpulan atas dasar hasil analisa dan menyarankan penataan yang terbaik. b) Melalui pengamatan anda dapat memperkirakan bentuk wajah, proporsi tubuh, kondisi rambut, status sosial, kepribadian pelanggan dan sebagainya. c) Melalui hasil analisa anda dapat menentukan desain penataan yang sesuai kemudian disampaikan pada pelanggan. Seorang penata rambut yang profesional, bersamaan melakukan analisa, secara otomatis sudah tergambar desain penataan sesuai dengan karakteristik pelanggan. 2) Desain penataan Bagi seorang ahli penata rambut, desain penataan tidak harus digambar di atas kertas, tapi artinya bahwa desain tersebut sudah ada 202
dalam bayangan pikiran penata rambut. Rencana penataan yang bagaimana kiranya yang sesuai dengan tamu/pelanggan. Desain penataan tentu saja dikaitkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi penataan, pola penataan, tipe penataan, kepribadian dan faktor sosial pelanggan. Hal-hal tersebut sesuai dengan uraian yang telah dijelaskan di atas. 3) Kondisi rambut Tekstur rambut dan panjang pendeknya rambut harus dipertimbangkan karena tekstur rambut dan panjang pendeknya rambut memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan penataan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memecahkan kesulitan apabila kita menyisir untuk membuat style yang bisa menutupi kekurangan/kelebihan yang ada pada wajah seseorang yaitu: a) Apabila akan membuat wajah kelihatan lebih panjang sasakan dibuat yang tinggi di atas, ramping di samping. b) Apabila akan membuat wajah kelihatan lebih lebar, sasakan dibuat yang agak lebar pada bagian samping kiri dan kanan. c) Apabila wajah lebar, tutupi bagian kedua kening agar kelihatan agak menyempit. d) Apabila dahinya lebar, rambutnya diturunkan sehingga menutupi sebagian dahinya, agar menyempit bagian dahi. e) Apabila lehernya panjang, tutupilah dengan rambut (jangan dipotong terlalu tinggi). f) Sebaliknya leher yang pendek agak diperlihatkan lehernya (rambut dipotong agak pendek) agar lehernya kelihatan. Kalau dibuat sanggul dibuat agak ke atas sedikit. x
Menyarankan model penataan rambut Sebelum proses penataan dilakukan konsultasikan dengan pelanggan terlebih dahulu, tentang model yang diinginkan, berilah saran sesuai dengan panjang pendeknya rambut, bentuk wajah dan postur pelanggan. d. Teknik penataan Setelah rambut dipratata sesuai desain penataan, untuk itu agar penataan (styling) berhasil dengan tepat, perlu diperhatikan dan diterapkan tertib kerja berdasarkan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja (lihat halaman 30). Teknik penataan dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut: 1) Arah penataan rambut Dengan bantuan sisir atau sikat, arahkan rambut ke posisi yang dikehendaki. Sibakan atau belahan rambut akan mengawali penataan, dan dalam menentukan belahan rambut ini sebaiknya pertimbangkan 203
bentukk wajah attaupun perrmintaan pe elanggan se esuai kebia asaannya sehari-hari. 2) Sib bakan atau belahan b ram mbut Jikka ingin men ndapatkan be elahan ramb but secara wajar w (alami)), lakukan penyikkatan rambu ut dan biarkkan pada posisi p yang siap ditata. Dorong rambu ut ke arah depan den ngan menggunakan ke edua tanga an, maka belaha an alami ak kan diperole eh. Parting alami akan terbentukk dengan sendirrinya, membentuk belahan dengan penyesuaian p n bentuk kep pala.
Gambar. 6.65. Sibakan Atau Belahan Rambut P Widja anarko, Endan ng (1995) Sumber : Puspoyo,
Jikka ingin mem mbuat belah han sesuai dengan d desa ain, beberap pa pilihan belaha an dapat dilakukan, te etapi belaha an rambut yang baru ini tidak dijamin kelihatan alami. Berikkut diperliha atkan berbag gai alternatiff belahan yang dapat d dipilih, yakni: a) Be elahan tenga ah Belaha an tengah sangat ideal bagi wa ajah yang berbentuk b o oval atau oblong g, karena ak kan mengura angi kepanja angan wajah.
Ga ambar. 6.66. Belahan Tengah h Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
204
b) Be elahan pingg gir Belaha an pinggir sangat s ideal bagi wajah berbentukk bulat atau u persegi empatt, karena akan a meng gurangi keb bulatan wajjah. Belaha an dapat dilakukan pada bahagian kan nan atau kirri, tergantun ng desain ya ang akan dibuatt.
Gambar. 6.67. Belahan B Pinggirr Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
c) Ta anpa belahan n Pilihan n ini dapatt diterapkan n pada bentuk wajah h apa pun, dengan penye esuaian pada a volume serta ikal yang g dihasilkan.
G Gambar. 6.68. Tanpa T Belahan Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
3) Pe enyasakan ra ambut (backkcombing) Pe enataan ram mbut dapat divariasi dengan d tekn nik penyika atan atau penya asakan secara keseluruh han maupun n sebagian saja. s Tentunyya, dasar pemilihan penataa an sudah dilandasi deng gan pengeta ahuan tentan ng bentuk wajah, usia, peraw watan dan mode m yang se edang berlaku. 205
Pe enyasakan rambut r meru upakan tind dakan untukk menambah h volume rambu ut atau ekstrrabody pada a desain tertentu, yang g mana volu ume atau ketinggian dapat membantu kesemp purnaan da alam desa ain yang dikehe endaki. Ad da 2 jenis penyasaka an rambut, yang masing-masing memiliki hasil penata kekhususan tujuan atau makssud dalam pencapaian p aan akhir. a jenis penya asakan terse ebut adalah: Kedua a) Me enenun (wea aving) Istilah menenun n dipakai pada teknik penyassakan ini, karena pelakssanaannya seperti s pada a teknik men nenun kain. Pengambila an rambut (blockking) dilakuk kan secara lapis demi lapis, l dipegang dengan n cermat, dan arah a penyasakan yang g sejajar satu s dengan n lainnya, sehingga hasilnyya akan saling berkaitan n.
Gam mbar. 6.69. Men nenun (Weavin ng) Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
b) Me enopang (prropping) Propping atau menopang ad dalah penya asakan yang dilakukan n dengan penga ambilan ram mbut (blockin ng) lapis de emi lapis dengan d jumlah yang sama. Arah peny yasakan rambut dimulai dari teng gah batang g rambut. Biarka (batang ram an bagian selebihnya s mbut dan ujung u rambu ut) tanpa sasaka an. Pada umumnya, je enis penyasa akan ini dila akukan pada a rambut pende ek.
206
Gambar. 6.70. Men nopang (Propping) Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
W Walaupun tek knik weaving g dan proppiing ini berlainan jenisnya a, namun kedua anya memiliki tujuan yang y sama. Kedunya mengambil blocking rambu ut yang sam ma besar, kurang leb bih satu settengah sam mpai dua seteng gah sentime eter, dipegan ng secara ce ermat denga an menggun nakan jari telunju uk dan ja ari tengah. Arah pen ngambilan rambut he endaknya disesu uaikan dengan arah yan ng dikehendaki, yang su udah diarahkkan pada teknik penggulung gan rambut sebelumnya s . Pe emakaian siisir khusus untuk mem mbuat sasakkan sangat penting, karena a sisir dengan gigi ya ang jarang atau sikat rambut tid dak akan mengh hasilkan pen nyasakan ya ang baik. 4) Ta ahap akhir pe enataan ram mbut Ta ahapan ini merupakan m t tahapan yan ng paling su ulit dalam penataan. p Bentuk wajah ada alah salah satu s kunci ke eberhasilan seorang ha airdresser memb buat penataa an dengan prima. p Sese eorang dikattakan berhasil dalam penata aan bukan karena k kemahirannya memegang m s sisir atau pe emakaian kosme etika yang baik, b melainkkan kemahirrannya menyyelaraskan penataan yang dibuat d deng gan bentuk wajah, w perawakan, usia a, serta stattus sosial dimasyarakat. Se elain teknik yang dilaku ukan sepertti di atas, dapat d pula dilakukan d penata aan dengan menggunakkan alat terttentu. Teknikk ini diterapkkan pada rambu ut dalam kea adaan kering g, yang man na pada saat-saat mend desak kita a atau saat pelanggan tidak harus menatanya a secara tergesa-ges t mengh hendaki pen ncucian me elainkan han nya penataa an singkat, ataupun saat dimana d kita berada da alam perjala anan yang tidak t memu ungkinkan pergi ke salon. Peralatan P pendukung teknik t ini dirancang se edemikian rupa, sehingga da apat dipakai oleh orang g yang awam m dalam ha al menata rambu ut sekalipun.
207
urling iron a) Cu Curling g iron adala ah alat pembuat ikal se ecara cepat, praktis dan n mudah. Alat in ni dikenal sebagai alat ca atok, dapat digunakan untuk u pembu uatan ikal pada poni bagian n sisi kanan dan kiri ke epala bagian n ujung rambut, atau untuk seluruh ba agian rambu ut. Alat ini bekerja se ecara elektrronis dan memb butuhkan ban ntuan tenaga a listrik untu uk mengoperrasikannya. Teknikk pemanfaattan alat ini dalam pembu uatan ikal rambut adalah h sebagai berikut: mbil bagian rambut r yang g akan diikal, kemudian gulungkan pada alat x Am terrsebut ke ara ah yang diha arapkan. x Bia arkan beberrapa menit. x Me engingat ala at ini terbua at dari meta al yang dapat mengantar panas da an tidak mem mpunyai pettunjuk penga atur panas, maka janga an terlalu lam ma melakuka an penggulu ungan. x De engan teknik ini, ikal yang y dihasilkan tidak akan a bertahan lama, terrutama bagi rambut lurus. x Un ntuk menda apatkan hassil yang lebih baik, pada p alat ini i dapat dittambahkan pemakaian p s steam.
Gambar. 6.71.. Curling Iron Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
b) He eated styling g brushes (siikat penggulung yang dipanaskan) Heated styling brushes attau sikat penggulung g yang dip panaskan memp punyai fungs si yang sam ma seperti alat a curling iron. Bentuk alat ini hampir sama dengan curling iron, hanya pada alat in ni terdapat bulu/sikat b halus yang berfu ungsi untuk lebih mem megang ram mbut pada posisinya disaat melakukan n penggulun ngan. Adapun teknik pemanfaatan p n alat ini sama sepeti curlin ng iron.
208
Gambar. 6.7 72. Cara Meme egang Sikat Pe enggulung Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
ot roller (pen nggulung pan nas) c) Ho Hot roller r atau penggulung panas adalah a alatt penggulung yang memp punyai gigi halus pada permukaan nya untuk memudahka m an dalam pelakssanaan penggulungan rambut. Ala at ini terdiri dari pengg gulung itu sendirri ditambah alat lain berupa saran na pemanas, yang me empunyai eleme en logam berbentuk bata ang sebaga ai penghanta ar panas kep pada alat pengg gulung tadi. Kedua ala at ini terdap pat dalam satu s tempat khusus berupa a kotak, yan ng mana ko otak tersebu ut terdapat 12 1 (dua belas) buah roller atau a lebih.
Gambar. 6.73. Contoh h Penggulung Panas P Sumber : Puspoyo, P Widja anarko, Endan ng (1995)
Da alam penggunaanya, sebelum digulungkan pa ada rambutt, alat ini dipana askan terleb bih dahulu pada p alat pe emanas sela ama bebera apa menit atau tergantung t dari petunjuk/pengaturran penggunaan yang terdapat pada setiap s alat pemanas terssebut.
209
d) Crimping iron Crimping iron adalah alat pembuat ikal dengan bentuk gelombang patahpatah. Alat ini terdiri atas 2 buah lempengan dengan bentuk khusus, yakni bentuk zig-zag atau patah-patah. Adapun teknik pemanfaatan alat tersebut adalah sebagai berikut: x Untaian rambut yang akan dibuat bentuk tersebut diletakkan diantara kedua lempengan tadi. x Tekan selama beberapa menit sampai bentuk terwujud. Sebaiknya ikuti petunjuk tertulis mengenai cara pemakaian alat ini. Pembuatan ikal dengan teknik dan alat-alat pembentuk ikal seperti sudah dijelaskan di atas dapat terwujud tanpa harus mengeriting rambut terlebih dahulu. Hanya dengan pemakaian alat-alat tersebut, dalam waktu yang tidak terlalu lama kita dapat mengubah penampilan penataan rambut seseorang. Teknik pembuatan ikal ini dapat divariasikan dalam berbagai bentuk. Dan tentunya, dapat pula dikombinasikan dengan teknik pembuatan ikal lainnya. Perlu kiranya dijelaskan di sini, bahwa alat-alat tersebut di atas bukan merupakan alat pengering rambut, melainkan hanya alat pengikal atau pembuat ikal rambut, sehingga dalam penggunaannya rambut harus dalam keadaan kering. Jika ingin memperoleh hasil yang lebih baik lagi, selain rambut harus kering disarankan agar rambut pun dalam keadaan bersih. x
Merapikan area kerja, alat dan bahan kosmetika Apabila model telah selesai ditata, maka bersihkan dan rapikan area kerja, peralatan dan semua kosmetika yang dipakai, lalu susunlah/letakan sesuai dengan jenisnya masing-masing. Selesainya penjelasan materi ini diharapkan siswa dapat memiliki pengetahuan dan mampu melakukan pratata dan penataan rambut dengan tepat. C. Uji Kompetensi Untuk mengukur kemampuan siswa dalam kompetensi pratata dan penataan rambut perlu dilakukan tes. x Kompetensi yang diharapkan dari materi ini adalah: 1. Siswa dapat melakukan pratata (setting) 2. Siswa dapat melakukan penataan rambut (styling) dengan tepat dan benar x
Soal: Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar. 1. Jelaskanlah prinsip dasar pratata.! 2. Sebutkanlah alat yang dibutuhkan dalam melakukan pratata.! 3. Jelaskanlah dengan ringkas proses dari pratata.! 210
4. Sebutkanlah 4 hal penting yang harus diperhatikan dalam melakukan pratata.! 5. Uraikan dengan ringkas 5 pola penataan rambut.! 6. Ada 5 kategori tipe penataan, jelaskanlah masing-masing tipe tersebut dengan ringkas.! 7. Lakukanlah proses penataan sesuai dengan bentuk wajah, umur dan kesempatan pelanggan.! x
x
Tugas Kelompok Siswa membuat kliping tentang bentuk-bentuk penataan rambut dengan pola penataan puncak dan belakang, masing-masing kelompok terdiri dari 2 orang. Tugas Mandiri Ciptakan bentuk tataan rambut untuk pesta ulang tahun remaja dengan bentuk wajah bulat.
211