Situ Sela i Kapoposang Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Jl. Medan Merdeka Timur No. , t. T. (+ ) , ext. F. (+ ) www.kkji.kp k.kkp.go.id
, Jakarta Pusat
Situ Sela i Kapoposang
Da ar Isi
Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan negeri ini dengan kekayaan alam dan sumberdaya laut yang demikian kaya. Kekayaan tersebut dimanfaatkan dalam berbagai bentuk kegiatan pembangunan antara lain: perikanan, pariwisata bahari, perhubungan, pertambangan, dan lainnya yang selama ini telah menjadi sumber hidup dan kehidupan dari jutaan penduduk Indonesia. Salah satunya adalah laut Kapoposang di kawasan kepulauan Spermonde Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Kapoposang merupakan Taman Wisata Perairan ﹙﹚ yang dikelola di bawah koordinasi Kupang. Kawasan ini memiliki potensi alam bahari yang sangat indah antara lain hamparan pasir putih dan lautnya yang jernih, terumbu karang dengan ikan yang beraneka ragam. Lokasi ini juga menjadi habitat penyu sisik yang dilindungi. Kawasan ini banyak dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara terutama untuk kegiatan penyelaman.
Ir. Agus Dermawan, M.Si Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan
Kapoposang Maraknya aktifitas PITRaL Kapoposang sebagai kawasan konservasi nasional
Sayang sekali potensi wisata bahari kepulauan Kapoposang belum banyak dipublikasikan sehingga gaungnya masih sebatas kalangan penyelam tertentu. Untuk mengoptimalkan pengembangan pariwisata bahari khususnya wisata selam di kawasan ini dibutuhkan lebih banyak refensi, salah satunya adalah buku “Situs Selam di Kapoposang” yang sedang anda baca ini. Buku ini memuat informasi tentang lokasi penyelaman di kepulauan Kapoposang dan sekitarnya, dengan harapan menjadi acuan tambahan bagi para penyelam yang ingin menjelajahi Kapoposang.
Keberadaan buku ini diinisiasi oleh Pemerintah melalui Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil dengan tujuan dapat membantu meningkatkan pemanfaatan kawasan konservasi perairan daerah dengan fungsi Taman Wisata Perairan.
Pesona Bawah Air Kapoposang Killing Fiela Shark Point Marjono Point Tanjung II Nakano Teluk Cave Tanjung I Turtle Point Aquarium Januar Point Ian Point
Kami menghaturkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berupaya keras mewujudkan buku ini, hingga ke tangan pembaca. Jakarta,
Menuju Kapoposang
Situ Sela
i Kapoposang Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Jakarta,
02 |
Pengarah | Ir. Agus Dermawan, M.Si; Dr. Firdaus Agung Kunto Kurniawan, ST. MSc.; Syamsul Bahri Lubis, A.Pi, MM.; Ir. Riyanto Basuki, M.Si; Ir. Ahsanal Kasasiah, M.Agr.Bus; Ir. Didi Sadili | Penyunting | Agus Widayanto | Supervisi | Suraji, Setiono, Amehr Hakim; Diesta Sofwatul Ulya, Leri Nuriadi, Pertiwi Aprianty, Risris Sudarisman, Wahyu Puji Maharti, Yanda Vidora, Anita Setianingksih, Nurul Khoiriyah | Penulisan | Agus Widayanto, Andi AW. Masry, Team pengelola TWP Kapoposang Pengumpulan data | (KKJI, KPK, Jakarta) Agus Widayanto, S.Sos.; Leri Nuriadi, S.Pi, M.Si.; Yanda Vidora, S.Kom.; Aos Firdaus, S.Pd. (BPSPL Makassar) Kris Handoko, A.Pi., MT.; Andi Jaya, A.Pi. (BKKPN Kupang) Ilham, S.Kel.; Yasser, S.Kel.; Ismail | Photograpy | Agus Widayanto; Hendri Darmoto Berri; Hendra; Makarios Soekojo; Andi aw. Masry; Zafriani Marilia | Desain Grafis | Andi AW. Masry | 03
Prolog
Matahari baru saja tergelincir sepenggalahan ke barat, saat kapal rakyat berukuran kecil merapat di satu-satunya dermaga kayu Pulau Kapoposang. Kapal yang memuat tim ekspedisi dari Direktorat Konservasi, Kawasan dan Jenis Ikan (KKJI), Ditjen KP3K, Kementerian Kelautan dan Perikanan itu menempuh perjalanan laut kurang lebih tiga jam dari dermaga tradisional Kota Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan. Sebelumnya, tim ini menempuh perjalanan darat sekitar satu setengah jam dari Kota Makassar. Tim ekspedisi beranggotakan peneliti, penyelam dan photographer ini sedianya mendokumentasikan sebanyak mungkin informasi terkait pengembangan wisata selam di kepulauan Kapoposang dan sekitarnya. 04 |
Sambutan masyarakat setempat yang hangat dengan keramahan khas Indonesia Timur langsung membuat betah dan mengurangi rasa capai selama perjalanan. Beruntung, fasilitas standar untuk sebuah kawasan wisata sudah tersedia memadai di pulau yang terletak di tengah selat Makassar ini. Selama tiga hari penyelaman “non stop”, tim ekspedisi KKJI menempati tiga unit resort dan sebuah aula terbuka sebagai base camp. Belum lagi, dukungan sarana air bersih (tawar) yang sangat bagus dan tentu saja dukungan konsumsi yang seakan “tiada habisnya”, membuat Kapoposang benarbenar menjadi sebuah lokasi yang sempurna sebagai kawasan wisata bahari khususnya wisata selam. Dalam penampilan singkat, Kapoposang sudah mengundang untuk dijelajahi, darat maupun bawah lautnya. Seluruh permukaan pantai Kapoposang diselimuti hamparan
pasir putih yang lembut. Disana-sini pohon kelapa yang tumbuh dengan mudahnya, dan sesekali diselingi cemara, tanaman produktif seperti pisang dan mangga serta belukar yang meranggas tanpa henti. Burungburung unik seperti Maleo dan Kakak Tua kerap menampakkan diri. Semua itu dikelilingi air laut yang sangat jernih mengkristal yang mennawarkan jarak pandang yang cukup jauh ke dasar laut. Hari itu juga, dua penyelaman awal berhasil dilakukan hingga menjelang magrib oleh tim ekspedisi KKJI. Satu-satunya — jika dianggap itu adalah sebuah — kekurangan adalah sarana komunikasi. Berada jauh di tengah selat Makassar tanpa fasilitas transmitter, tidak memungkin pulau ini berada di dalam jangkauan sinyal telepon, apalagi internet. Untungnya, di antara anggota ekspedisi ada yang membawa fasilitas telepon satelit
meski pada akhirnya itu hampir tidak pernah digunakan. Rupanya, mengarungi bawah laut di gugusan kepulauan Kapoposang jauh lebih menarik dan senantiasa mengundang rasa ingin tahu. Menyelam selama tiga hari termasuk tiga kali penyelaman malam (night dive) dan rasanya perlengkapan selam tidak pernah benar-benar kering, namun ternyata belum cukup untuk menggali potensi wisata penyelaman yang ada di gugusan kepulauan Kapoposang. Sangat banyak misteri yang belum terungkap disebabkan berbagai kendala termasuk yang paling utama cuaca dan arus yang tidak mendukung penyelaman lebih jauh. Namun demikian, meskipun tidak sempurna, itu masih cukup untuk diceritakan lebih jauh pada bagian lain buku ini. ***
| 05
Kapoposang
Pulau Kapoposang adalah salah satu kelompok pulau terluar di Kepulauan Spermonde terletak sekitar 70 km sebelah barat laut dari Makassar, ibukota Sulawesi Selatan. Di sekitar pulau Kapoposang, terdapat beberapa pula lain di sekitarnya, yang terbesar Papandangan, Kondongbali, Suranti, dan Tambakulu. Kendati aktifitas menyelam di Kapoposang telah dimulai pada pertengahan -an oleh penyelam lokal, namun kegiatan itu belum sepenuhnya dikembangkan di daerah ini. Pada sisi lain, ternyata belum banyak penyelam yang telah mendengar informasi tentang kepulauan eksotis ini. Sedikit ironis memang, karena seharusnya informasi mengenai kawasan ini cukup banyak mengingat kepulauan Kapoposang adalah salah satu lokasi yang terletak tepat di tengah kawasan Coral Triangle dunia. Kurangnya aktifitas penyelaman bisa dimaklumi karena fasilitas akomodasi terbatas. Hanya ada dua kamar yang tersedia di bawah manajemen operator menyelam lokal dan klub menyelam. Namun demikian penyelam dapat juga menemukan setidaknya fasilitas homestay tiga kamar lengkap dengan aula yang dikelola oleh 06 |
penduduk lokal. Selain itu, penyediaan tanki scuba dapat dikoordinasi melalui pengelola kawasan yang tinggal di pulau Kapoposang. Selain menawarkan air jernih yang mengkristal dunia bawah air di kawasan Kapoposang menyimpan kekayaan biota hayati yang sangat beragam. Selain ratusan jenis karang keras dan karang lunak berwarna warni, juga terdapat sangat banyak spesies ikan dari yang paling kecil hingga besar. | 07
Kapoposang sebagai kawasan konservasi nasional
Maraknya akti tas PITRaL Satu hal yang perlu digaris bawahi bahwa kepulauan Kapoposang kerap menjadi ajang penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan (PITRaL) seperti penggunaan obat bius (racun sianida), bahan peledak (bom ikan), trawl, bubu tindis dan muroami. Meski aktifitas itu kini sudah mulai berkurang sejak disentuh program konservasi melalui COREMAP II di kabupaten Pangkep, namun jejak kerusakan karang akibat aktifitas itu masih ada dimana-mana, dan yang lebih penting lagi, aktifitas PITRaL belum hilang sama sekali. Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia 2003, mengungkapkan bahwa faktor-faktor penyebab aktivitas PITRal terus berlangsung, antara lain karena desakan ekonomi, tingkat pendidikan dan kesadaran yang rendah, lemahnya penegakan hukum, permintaan pasar yang tinggi, ketersediaan jalur distribusi bahan baku bom dan bius, serta serta persepsi masyarakat tentang stok ikan. Praktek PITRaL tidak hanya merusak ekosistem terumbu karang. Tetapi juga telah menimbulkan kerugian ekonomi, memicu berbagai perselisihan dan konflik sosial. Semua itu merupakan catatan serius perlindungan kawasan perairan yang harus menjadi perhatian semua pihak utamanya pemerintah setempat sebagai simpul utama jejaring sosial ekonomi masyarakat di kabupaten Pangkajene dimana kawasan kepulauan Kapoposang berada. 08 |
Sebagai kawasan konservasi, Kepulauan Kapoposang memiliki sedikitnya . , ha luasan kawasan sebagai zona perlindungan ekosistem. Semua itu bertujuan untuk melestarikan keanekaragaman hayati, perlindungan habitat dan populasi ikan dan tentu saja untuk memastikan kawasan ini tetap layak menjadi daerah tujuan wisata bahari yang menarik di masa depan.
Sebetulnya pemerintah tidak kurang dalam membuat regulasi peraturan terkait perlindungan kawasan Kapoposang. Setidaknya itu diawali melalui Menteri Kehutanan o. pts tanggal September , yang menetapkan Gugusan Pulau Kapoposang sebagai Taman Wisata Perairan, dengan luasan sebaran . hektar dan panjang batas km.
Kemudian berdasarkan berita acara Maret , nomor enhut- dan . , ini diserahterimakan pengelolaannya dari epartemen ehutanan kepada epartemen elautan dan erikanan. emudian terjadi perubahan nomen klatur menjadi aman isata erairan ﹙﹚ epulauan apoposang dan aut di ekitarnya melalui eputusan enteri elautan dan erikanan omor tentang penetapan kawasan konservasi perairan nasional epulauan apoposang dan laut di sekitarnya di rovinsi ulawesi elatan. emua itu menjadi landasan hukum yang kuat bagi semua pihak untuk mengambil langkah yang tepat terkait perlindungan kawasan.
pulau Papandangan dan Kapoposang, serta desa Mattiro Matae di sebelah timur meliputi pulau Gondongbali dan Tambakulu. Secara geografis kawasan ini berada di ° ' ” ° ' ” dan ° ' “ - ° ' “ . Sebagai kawasan konservasi, Kepulauan Kapoposang dibagi ke dalam tiga zona: zona inti mencakup luasan . , ha dengan fungsi utama perlindungan mutlak ekosistem perairan; zona perikanan berkelanjutan seluas . , ha dengan fungsi utama perlindungan ekosistem perairan; dan zona pemanfaatan terbatas seluas . , ha dengan fungsi utama perlindungan habitat dan populasi ikan (Eksotisme Kapoposang, )
TWP Kapoposang terletak di kecamatan Liukang Tupabbiring dan mencakup dua desa berbeda, desa Mattiro Ujung di sebelah barat meliputi | 09
apoposang
Pesona
ermaga imbangang
uranti
Bawah Air
amanggangang
Kapoposang
apandangang ambakulu
ermaga accini aji
ondongbali 01. Killing Field 02. Shark Point 03. Marjono Point 04. Tanjung 02 05. Nakano 06. Teluk 07. Cave 08. Tanjung 01 09. Turtle Point 10. Aquarium 11. Januar Point 12. Ian Point 13. Point 28
ermaga asar angkajene
andar dara nternasional asanuddin elabuhan aotere ermaga
﹒ apoposang
ermaga ayu angkoa
﹒ apandangang
10 |
Kawasan kepulauan Kapoposang menawarkan air jernih dan visibilitas yang sangat baik. Penyelaman dengan jarak pandang di atas 15 meter adalah hal yang lumrah dan hampir tidak mengenal waktu di setiap titik penyelaman.
Kontur bawah laut kepulauan Kapoposang umumnya berupa Flat, drop off dan wall (dinding karang). Ini menjadi ciri khas yang membedakannya dengan pulau-pulau lainnya di Indonesia. Bahkan kontur reef flat mencapai jarak m sebelum tubir pada kedalaman – m. Penyelaman di area flat ini memberi sensasi bagaikan berpelesiran di taman karang yang berwarna warni. Keunikan lainnya adalah padang lamun. Dari bibir pantai pulau Kapoposang dari kedalaman meter, pengunjung langsung disuguhi padang lamun dari berbagai jenis seperti Enhalus acoroides, allasia hemprichii, Cymodocea rotundata, Cymodocea nonosa, Syringodium filiforme, dan Halophila minor. Ketika menyelam di area padang lamun ini, serasa berada di padang ilalang yang luas, dengan beberapa ikan karang kecil bermain atau tersesat di sana. Bila beruntung, Anda dapat menyaksikan lionfish (Pterois volitans) atau bayi double saddle butterflyfish (Chaetodon ulietensis). Namun hati-hati dengan pari
bintik biru yang kerap berembunyi dibalik lamun. Sebelum drop off, biasanya terdapat slope dengan kemiringan tertentu. Ini semacam border area sebelum drop off. Lokasi ini seringkali dilewati ikan pari dari jenis spotted eagle ray dan sting ray, flounder (ikan sebelah), stonefish (ikan batu), crocodile fish (ikan buaya), gerombolan barracuda, serta garden eel (belut kecil yang | 11
Killing Field
Penyelaman di area reef flat ini memberi sensasi bagaikan berpelesiran di taman karang yang berwarna warni. muncul di antara dataran pasir dan biasanya dalam jumlah banyak, sehingga tampak seperti tanaman di kebun bunga). Sebuah pemadangan yang sangat indah dan unik. Penyelam menyusuri wall pada kedalaman sampai m dapat menemukan gua-gua kecil bawah laut yang menampilkan pemandangan unik. Di sana Anda dapat menemukan penyu, lobster, crab, scorpion, belut (moray eel), hingga binatangbinatang kecil seperti nudibranch dengan berbagai jenis dan warna yang sangat eyecathing. Keindahan bawah laut Pulau Kapoposang seringkali menarik para penyelam untuk melakukan penyelaman pada malam hari (night dive), karena pemandangan bawah lautnya menawarkan sensasi yang berbeda. Sejak dari atas permukaan laut pun para penyelam sudah disambut kunang-kunang laut. Dan ketika masuk lebih ke dalam lagi, cahaya senter membuat terumbu karang seperti bersinar. Begitu pula ikan-ikan karang, seperti ikan kakatua (Scarusa rubroviolaceus) yang terlihat lebih biru dan 12 |
cantik, sweet lips oriental dengan garisgaris warnanya yang indah, serta liukan spanish dancer yang elok seperti penari Spanyol yang mengembang-kan longdressnya. Ada juga penyu hijau dan penyu sisik yang terlihat berbaring malas di dalam gua. Situs selam, seperti drop off dan daerah bergelombang dihuni banyak ikan pelagis, seperti tuna, hiu, dan kadang-kadang, mamalia laut, seperti lumba-lumba dan ikan paus. Struktur dasar laut cukup luar biasa. Di sekitar pulau kondur dasarnya dangkal namun tiba-tiba drop ke dinding curam yang tampaknya tak berujung. Dive spot di Kapoposang menyebar di bagian utara dari barat ke timur. Beberapa situs terkenal seperti Killing Field, Shark Point, Mardjono Point, Nakano Point, Titik Cave, Turtle Point, Aquarium, Januar Point, dan Ian Point. Waktu terbaik untuk mengunjungi Kapoposang adalah sekitar bulan April sampai November ketika laut cenderung berperilaku lebih tenang, cuaca bersahabat dan angin tidak sekuat pada awal dan akhir tahun.
Kedalaman Jarak Pandang Horisontal Temperatur Kontur Komposisi Karang Arus
: : : : : :
Biota
:
Biota Utama
:
Teknis Penyelaman Perhatian
: :
Rekomendasi
:
m - meter rata-rata meter °C- °C Slope, Steep Slope, Flat, Mix Coral reef (sebagian besar rusak) lemah hingga kuat sejajar pantai (longshore) Jack, Trevallies, Snapper, Fussilier, Sweetlips, Bu erfly, Cardinal, Angel, Grouper, Damselfish, Anthias, Batfish, Wrasse, Parrot, Surgeon, Trigger, Box, Puffer, Gobies, Scorpion, Blennies Schooling of Jack-SnapperFusiliers; Eagle Ray Boat, Drift Menyelam semakin dalam (deep dive), arus semakin kuat Penyelam berpengalaman
| 13
Shark Point
14 |
Kedalaman Jarak Pandang Horisontal Temperatur Kontur Komposition Karang Arus Biota
: : : : : : :
Biota Utama
:
Teknis Penyelaman Perhatian Rekomendasi
: : :
m - meter rata-rata meter °C- °C Drop Off Coral reef (sebagian besar rusak) Long shore, Down current Jack, Trevallies, Snapper, Fussilier, Butterfly, Cardinal, Angel, Grouper, Damselfish, Anthias, Wrasse, Parrot, Surgeon, Trigger, Puffer, Gobies, Scorpion, Blennies Schooling of Jack-SnapperFusiliers; Eagle Ray Boat, Drift Deep Dive Penyelam berpengalaman
| 15
Marjono Point
16 |
Kedalaman Jarak Pandang Horisontal Temperatur Kontur Komposition Karang Arus Biota
: : : : : : :
Biota Utama
:
Teknis Penyelaman Perhatian Rekomendasi
: : :
meter - - meter rata-rata meter °C- °C Drop Off, Slope, Mix Coral reef (kondisi baik) Long shore Jack, Trevallies, Snapper, Fussilier, Sweetlips, Butterfly, Cardinal, Angel, Grouper, Damselfish, Anthias, Parrot, Surgeon, Trigger, Puffer, Gobies, Moray eels, Blennies Schoolong of Jack-SnapperFusiliers Boat, Drift Deep Dive Penyelam pemula dan berpengalaman
| 17
Tanjung
Kedalaman Jarak Pandang Horisontal Temperatur Kontur Komposition Karang Arus Biota
Biota Utama Teknis Penyelaman Perhatian Rekomendasi
18 |
: mm : rata-rata meter : °C- °C : Drop Off, Steep Slope, Mix : Coral reef (sebagian rusak), patchy : Long shore : Fussilier, Butterfly, Angel, Grouper, Damselfish, Anthias, Wrasse, Parrot, Surgeon, Trigger, Box, Puffer, Porcupine, Gobies, Moray eels, Scorpion, Blennies : Schooling of Fusillier-Surgeon; White Tip Reef Shark : Boat, Drift : : Penyelam pemula dan berpengalaman
| 19
Nakano Point
20 |
Kedalaman Jarak Pandang Horisontal Temperatur Kontur Komposition Karang Arus Biota
: : : : : : :
Biota Utama
:
Teknis Penyelaman Perhatian Rekomendasi
: : :
mm rata-rata meter °C- °C Drop Off, Flat Coral reef (kondisi baik) Long shore Trevallies, Snapper, Butterfly, Cardinal, Angel, Grouper, Damselfish, Anthias, Batfish, Parrot, Surgeon, Trigger, Puffer, Gobies, Moray eels, Eels, Scorpion, Flathead, Blennies Schooling (Snapper-Fusillier); Marble Ray entry Boat Penyelam pemula dan berpengalaman
| 21
Teluk Point
Kedalaman Jarak Pandang Horisontal Temperatur Kontur Komposition Karang Arus Biota
Biota Utama Teknis Penyelaman Perhatian Rekomendasi
22 |
: mm : rata-rata meter : °C- °C : Drop Off : Coral reef (sebagian rusak), patchy : Long shore : Jack, Trevallies, Fussilier, Butterfly, Cardinal, Angel, Grouper, Damselfish, Anthias, Batfish, Wrasse, Parrot, Surgeon, Trigger, Gobies, Moray eels, Eels, Scorpion, Blennies : Schooling of Jack-Fusilers;White Tip Shark : Boat : : Penyelam pemula dan berpengalaman
| 23
Cave Point
24 |
Kedalaman Jarak Pandang Horisontal Temperatur Kontur Komposition Karang Arus Biota
: : : : : : :
Biota Utama Teknis Penyelaman Perhatian Rekomendasi
: : : :
mm rata-rata meter °C- °C Drop Off, Flat Coral reef (kondisi baik) Long shore Trevallies, Butterfly, Cardinal, Angel, Grouper, Damselfish, Anthias, Wrasse, Parrot, Surgeon, Trigger, Puffer, Gobies Schooling of Triger Fish; Cavern Boat, Drift Deep Dive Penyelam pemula dan berpengalaman
| 25
Tanjung
Kedalaman Jarak Pandang Horisontal Temperatur Kontur Komposition Karang Arus Biota
Biota Utama Teknis Penyelaman Perhatian Rekomendasi
26 |
: mm : rata-rata meter : °C- °C : Drop Off, Slope, Steep Slope, Flat, Mix : Coral reef (rata-rata) : Long shore, Down Current : Jack, Trevallies, Snapper, Fussilier, Barracuda, Butterfly, Cardinal, Angel, Grouper, Damselfish, Anthias, Batfish, Wrasse, Parrot, Surgeon, Trigger, Puffer, Gobies, Eels, Frogfish : Schooling of Jack-fusilersBarracuda; Garden Eel : Boat, Drift : Deep Dive, Down Current : Penyelam berpengalaman
| 27
Turtle Point
28 |
Kedalaman Jarak Pandang Horisontal Temperatur Kontur Komposition Karang Arus Biota
: : : : : : :
Biota Utama
:
Teknis Penyelaman Perhatian Rekomendasi
: : :
mm rata-rata meter °C- °C Drop Off Coral reef (rata-rata), submerge Long shore Fussilier, Butterfly, Cardinal, Angel, Grouper, Damselfish, Anthias, Batfish, Parrot, Surgeon, Trigger, Puffer, Gobies, Moray eels, Scorpion Schooling of Fusiliers-Red Tooth Triggerfish; Cavern Boat Deep Dive Penyelam pemula dan berpengalaman
| 29
Aquarium Point
30 |
Kedalaman
:
Jarak Pandang Horisontal Temperatur Kontur Komposition Karang
: : : :
Arus Biota
: :
Biota Utama
:
Teknis Penyelaman Perhatian Rekomendasi
: : :
m (kedalaman maksimum belum diketahui) rata-rata meter °C- °C Slope, Steep Slope Coral reef (rata-rata), Patchy, Barrier, Submerge Long shore Fussilier, Butterfly, Cardinal, Angel, Grouper, Damselfish, Anthias, Parrot, Surgeon, Trigger, Puffer, Flounders, Gobies, Moray eels, Eels, Scorpion, Flathead Schooling of Fusillier-Surgeon Fish; Blue Spotted Stingray, Garden Eel, Ghost Pipe Fish Boat Penyelam pemula dan berpengalaman
| 31
Januar Point
32 |
Kedalaman Jarak Pandang Horisontal Temperatur Kontur Komposition Karang Arus Biota
: : : : : : :
Biota Utama
:
Teknis Penyelaman Perhatian Rekomendasi
: : :
mm rata-rata meter °C- °C Slope, Steep Slope, Mix Coral reef (rata-rata), submerge Long shore, Down current Trevallies, Snapper, Fussilier, Barracuda, Sweetlips, Butterfly, Cardinal, Grouper, Damselfish, Anthias, Batfish, Wrasse, Parrot, Surgeon, Trigger, Gobies, Moray eels, Scorpion, Blennies Schooling of Snapper-FusiliersBarracuda; Eagle Rays; Cavern Boat, Drift Deep Dive, Down Current Penyelam berpengalaman
| 33
Ian Point
Kedalaman Jarak Pandang Horisontal Temperatur Kontur Komposition Karang Arus Biota
Biota Utama
Point 28 Pada situs ini, terdapat jenis karang hasil sitaan yang ditanam kembali oleh Pengelola Kapoposang. Kontur situs ini berupa flat dan slope pada kedalaman - m terdiri dari pasir yang ditumbuhi lamun dan beberapa kelompok kecil karang.
Teknis Penyelaman Perhatian Rekomendasi
: mm : rata-rata meter : °C- °C : Slope : Coral reef (rata-rata), Patchy, submerge : Long shore, Down Current : Snapper, Fusillier, Butterfly, Cardinal, Trigger, Gobies, Moray eels, Scorpion : Schooling (Snapper-Fusillier); Blue Spotted Stingray : Boat, Drift : : Penyelam pemula dan berpengalaman
Cukup banyak jenis biota berseliweran di situs ini seperti lion fish, mantis shrimp, Anemon fish (jenis Amphiprion polymnus), nudibranch, dan lai-lain.
34 |
| 35
Menuju Kapoposang
Ada cukup banyak alternatif sarana transportasi untuk menuju ke kepulauan Kapoposang. Selain fasilitas penerbangan di Bandar Internasional Sultan Hasanuddin, terdapat setidaknya tiga dermaga penyeberangan di Makassar dan dua berada di Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep).
Kapoposang dapat dicapai dari dermaga Popsa yang terletak dekat Fort Rotterdam di Jalan Pasar Ikan, Makassar. Perjalanan memakan waktu sekitar jam naik speedboat dari Makassar. Selain dermaga Popsa di Makassar, terdapat dua dermaga lagi di Makassar yang bisa sebagai tempat penyeberangan yaitu pelabuhan Paotere dan dermaga Kayu Bangkoa. Penyelam juga dapat menyeberang ke kepulauan Kapoposang melalui dermaga Maccini Baji dan dermaga Pasar Pangkajene, keduanya di Pangkep sekitar jam perjalanan laut menggunakan motor boat rakyat, namun sebelumnya dibutuhkan perjalanan darat sekitar satu jam dari kota Makassar atau dari Bandar Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar ke dermaga rakyat di kota Pangkep, Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Transportasi Udara Saat ini, hampir semua maskapai penerbangan komersil di Indonesia menempatkan Makassar sebagai salah satu rute penerbangan utama. Mereka yang
36 |
memiliki rute singgah di Bandar Internasional Sultan Hasanuddin antara lain: Air Asia (Kuala Lumpur), Sriwijaya Air, Trigana Air Service, Expressair, Kartika Airlines, Wings Air, Citilink, Airfast Indonesia, Batavia Air, Dirgantara Air Service, Garuda Indonesia, Indonesia Air Transport, Lion Air, dan Merpati Nusantara Airlines | 37
Panduan Menyelam
Dukung daerah konservasi, seperti taman terumbu karang dan proyek konservasi lainnya dengan:
Ramah Lingkungan
Penyelam memegang peranan penting sekaligus paling efektif dalam membantu menjaga kelestarian terumbu karang. Ikuti panduan mudah berikut ini untuk menjadi penyelam yang ramah lingkungan.
Jangan pernah mengejar, mengusik atau mencoba menaikisatwa laut apapun Jangan pernah menyentuh,memegang atau memberi makansatwa laut kecuali di bawah pengawasan ahlinya danmengikuti peraturan setempat
& Penyelam harus memiliki keahlian dalam mengambil gambar dan video di dalam air. Peralatan foto dan video tidaklah praktis dan akan berpengaruh pada buoyancy (daya apung) penyelam serta mobilitas/pergerakan di dalam air. Penyelam akan semakin mudah menyentuh dan merusak satwa atau organisme laut saat berkonsentrasi untuk mendapatkan potret yang sempurna
Pilih operator kapal yang menggunakan jangkar apung sebagai alat tambat. Jangkar konvensional dan rantai seringkali merusak terumbu karang Pastikan sampah disimpan dengan rapi, terutama sampah plastik yang ringan Pastikan Anda membawa kembali benda-benda yang Anda naikkan ke atas kapal seperti bungkusan, baterai dan botol
38 |
Jangan sekali-kali menyentuh karang. Kontak seminim apapun dapat membahayakan mereka. Beberapa jenis karang bahkan dapat menyengat atau melukai Anda. Tentukan area masuk dan keluar dari air untuk menghindarkan Anda berjalan di atas terumbu karang. Pastikan semua peralatan Anda tidak menggelantung dan dalam posisi aman (secured). Pastikan bahwa Anda senantiasa dalam keadaan neutrally buoyant Pertahankan jarak aman dengan terumbu karang, untuk menghindari kontak langsung. Berlatih cara menggunakan fin dengan benar dan terkontrol untuk menghindari kontak dengan terumbu karang atau mengangkat lapisan sedimen. Jaga jarak Anda dengan dasar laut dan jangan pernah berdiri atau bersandar pada terumbu karang. Hindari penggunaan sarung tangan dan pelindung lutut di area terumbu karang. Jangan mengambil benda, baik hidup maupun mati dari air kecuali sampah yang tidak menjadi tempat tinggal organisme atau satwa laut.
Mengunjungi taman terumbu karang setempat dan berikan retribusi untuk mendukung konservasi laut. Dukung penggunaan jangkar apung. Berpartisipasi dalam usaha lokal untuk mengawasi lingkungan laut. Berpartisipasi di kegiatan bersih laut dan bersih pantai. Berikan donasi atau jadilah sukarelawan untuk mendukung taman terumbu karang. Sebagai contoh, Anda dapat berpartisipasi dalam penelitian terumbu karang, menjangkau masyarakat atau membantu mengedukasi orang lain mengenai konservasi terumbu karang Sumbangkan peralatan Anda yang sudah tidak digunakan seperti kamera, peralatan selam atau buku identifikasi karang
Pilih resor atau hotel yang ramah lingkungan untuk liburan Anda, yaitu yang peduli pada konservasi energi, daur ulang dan bertanggungjawab dalam pengolahan dan pembuangan sampahnya. Pilih operator penyelaman ramah lingkungan yang mengaplikasikan konservasi terumbu karang melalui: Pemberian pengarahan perilaku ramah lingkungan Pemberian pelatihan buoyancy control Menggunakan jangkar apung sebagai alat tambat Menggunakan fasilitas pompa pembuangan air Mendukung daerah perlindungan laut setempat secara aktif Berpartisipasi dalam kegiatan konservasi lokal Berikan biaya retribusi atau donasi saat berkunjung ke area taman terumbu karang dan daerah konservasi laut lainnya Hindari pembelian cinderamata yang terbuat dari terumbu karang, penyu atau organisme laut lainnya. Seringkali ini merupakan praktek ilegal dan tidak ramah lingkungan Pelajari segala sesuatu mengenai terumbu karang, Mereka sangat menarik namun sekaligus sangat rapuh | 39
Referensi PETA BATIMETRI BAWAH AIR, (WWW.INDONESIADIVEDIRECTORY.COM PANDUAN PENYELAMAN RAMAH LINGKUNGAN (WWW.WWF.OR.ID) WWW.KKJI.KKP.GO.ID
40 |