HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI DI SD N 20/I JEMBATAN MAS SKRIPSI EVI MAYURA NIM. A1D109213
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS JAMBI JUNI, 2014
ABSTRAK Mayura Evi. 2014. Hubungan Antara Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Di SD Negeri 20/I Jembatan Mas. Pembimbing (I) Prof.Dr.Hj.Emosda.M.Pd. Kons (II) Drs. Nelyahardi Gutji, M.Pd Kata kunci: minat belajar, prestasi belajar, siswa SD Dalam proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan hal yang paling pokok. Proses belajar mengajar adalah inti dari kegiatan pendidikan yang berfungsi, Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Keberhasilan prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain: Faktor internal, ialah faktor yang timbul dari dalam diri anak itu sendiri, seperti kesehatan, mental, tingkat kecerdasan, minat dan sebagainya. Faktor itu berwujud juga sebagai kebutuhan dari anak. Faktor eksternal, ialah faktor yang datang dari luar diri anak, seperti kebersihan rumah, udara, lingkungan, keluarga, masyarakat, teman, guru, media, sarana dan prasarana belajar. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar Siswa Kelas VI Di SD Negeri 20/I Jembatan Mas. Pelaksanaan penelitian ini adalah di SD Negeri 20/I Jembatan Mas pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Aktivitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan selama 2 minggu, sejak tanggal 31 Maret sampai 12 April 2014, Instrumen penelitian ini menggunakan angket tertutup dalam bentuk skala sikap dari Likert, berupa pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya berbentuk skala deskriptif. Angket tertutup untuk mengungkap data tentang variabel terikat yaitu minat belajar siswa. Dari perhitungan hasil analisis data antara Minat belajar terhadap prestasi belajar, diketahui r = 1.3918. Kemudian data tersebut di akumulasi terhadap x1x2y
interprestasi dengan kategori sangat baik. Distribusi (tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2) Kaidah keputusan jika > berarti signifikan, sebaliknya jika < berarti tidak signifikan, berdasarkan hasil yang didapat t hitung 7.8748 dengan 1.6973 dengan demikian t hitung lebih besar dari t tabel maka terdapat hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar yang signifikan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan Antara Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Di SD Negeri 20/I Jembatan Mas.
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan hal yang paling pokok. Proses belajar mengajar adalah inti dari kegiatan pendidikan yang berfungsi untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan tidak akan pernah tercapai apabila kegiatan belajar mengajar tidak pernah berlangsung dalam pendidikan. Oleh karena itu, berhasil tidaknya pendidikan tergantung kepada bagaimana kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan baik sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yakni terjadinya perubahan dalam individu, perubahan dalam arti menuju perkembangan pribadi individu seutuhnya. Untuk menghasilkan SDM yang berkualitas maka diperlukan proses pendidikan yang berkualitas pula. Pendidikan yang berkualitas ditunjukkan dari prestasiprestasi belajar yang diperoleh siswa melalui proses belajar yang baik. Keberhasilan prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Di antaranya adalah Minat. Dalam hal ini minat merupakan landasan penting bagi seseorang untuk melakukan kegiatan dengan baik. Sebagai suatu aspek kejiwaan minat bukan saja dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang, tapi juga dapat mendorong orang untuk tetap melakukan dan memperoleh sesuatu. Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dasar perlunya menumbuhkan minat siswa baik penerapan metode mengajar ataupun dengan, namun perkembangan minat anak perlu dikaitkan dengan prestasi belajar anak tersebut sehingga ada dampak positif terhadap keberhasilan belajar. Oleh karena itu, tinggi rendahnya minat belajar siswa akan memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar yang akan dicapai oleh siswa. Sehubungan dengan masalah tersebut dalam kesempatan ini peneliti bermaksud mengkajinya dalam skripsi dengan judul “Hubungan Antara Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Di SD Negeri 20/I Jembatan Mas” 2. KAJIAN TEORITIS 2.1 Minat 2.1.1 Pengertian Minat Menurut Muhibbin Syah dalam Anurrahman (2009:137) “secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”. Menurut Painun dalam Anurrahman (2009:137) minat adalah “suatu perasaan dapat positif, dan dapat juga negatif terhadap orang, aktivitas, maupun benda, apabila perasaannya positif maka akan dilaksanakan dan apabila perasaanya negative maka orang, aktifitas maupun benda itu akan ditinggalkan”. Menurut Slameto (2010:57) minat adalah “kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”. Kegiatan yang diminati siswa, diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang dan
diperoleh rasa kepuasan. Lebih lanjut dijelaskan minat adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan tertarik pada sesuatu yang relatif tetap untuk lebih memperhatikan dan mengingat secara terus-menerus yang diikuti rasa senang untuk memperoleh suatu kepuasan dalam mencapai tujuan pembelajaran. 2.1.2 Aspek-aspek Minat Belajar Hurlock mengemukakan bahwa minat memiliki dua aspek yaitu: 1) Aspek kognitif. Aspek ini didasarkan atas konsep yang dikembangkan seseorang mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Konsep yang membangun aspek kognitif di dasarkan atas pengalaman dan apa yang dipelajari dari lingkungan. 2) Aspek afektif. Aspek afektif ini adalah konsep yang membangun konsep kognitif dan dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan atau objek yang menimbulkan minat. Aspek ini mempunyai peranan yang besar dalam memotivasikan tindakan seseorang. 2.1.3 Indikator Minat Belajar Menurut Barokah (2011), ada beberapa indikator siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi hal ini dapat dikenali melalui proses belajar dikelas maupun dirumah yaitu: a. Perasaan Senang. b. Ketertarikan Siswa. c. Perhatian dalam Belajar. d. Bahan Pelajaran dan Sikap Guru yang Menarik. e. Keterlibatan Siswa. f. Manfaat dan Fungsi Mata Pelajaran. 2.1.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Syah (2011:132) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar sebagai berikut: 1) Faktor Internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor ini meliputi aspek, yakni: a. Aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) seperti: mata dan telinga. b. Aspek psikologis (yang bersifat rohaniah) seperti: intelegensi, sikap, bakat, dan motivasi. 2) Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan disekitar siswa. Faktor ini meliputi: a. Lingkungan sosial, seperti: keluarga, guru dan staf, masyarakat, dan teman. b. Lingkungan non sosial, seperti: rumah, sekolah, peralatan, dan alam. 3) Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning). Faktor ini meliputi: a. Pendekatan tinggi, seperti: speculative, achieving b. Pendekatan sedang, seperti: analytical, deep c. Pendekatan rendah, seperti: reproductive, surface 2.2 Prestasi Belajar 2.2.1 Pengertian Prestasi Belajar Menurut KUBI (2001:787). pengertian prestasi adalah “hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya)”. Sedangkan menurut Djamarah (2004:20-21) dalam bukunya Prestasi Belajar dan Kompetensi
Guru, bahwa prestasi “adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Sedangkan menurut Sukmadinata (2005:153), prestasi atau hasil belajar (achievement) “merupakan realisasi dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang”. Penguasaan hasil belajar dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik. Nasution dalam Sunarto (2005:56) mendefinisikan prestasi belajar “adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan), sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut”. Berdasarkan beberapa batasan diatas, prestasi belajar dapat diartikan sebagai kecakapan nyata yang dapat diukur yang berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai interaksi aktif antara subyek belajar dengan obyek belajar selama berlangsungnya proses belajar mengajar untuk mencapai hasil belajar. 2.2.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Adapun faktor-faktor itu, dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu: 1. Faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri (faktor individu) antara lain faktor kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi. 2. Faktor yang ada pada luar individu (faktor sosial) antara lain faktor keluarga, keadaan rumah tangga, guru, dan cara dalam mengajarnya, lingkungan dan kesempatan yang ada atau tersedia dan motivasi sosial. (Djamarah, 2004:21) 2.3 Peran Minat dalam Belajar 2.3.1 Membangkitkan Minat Belajar Siswa di Sekolah Membangkitkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajari dengan diri sendiri sebagai individu. Jika terdapat siswa yang kurang berminat dalam belajar dapat diusahakan agar mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupannya serta berhubungan dengan cita-cita yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Menurut ilmuwan pendidikan cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat belajar pada siswa adalah dengan menggunakan minatminat siswa yang telah ada dan membentuk minat-minat baru pada diri siswa. Hal ini dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi pada siswa mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu, menguraikan kegunaan bagi siswa dimasa yang akan datang. Minat dapat dibangkitkan dengan cara menghubungkan materi pelajaran dengan suatu berita sensasional yang sudah diketahui kebanyakan siswa. 2.4 Kerangka Berfikir Adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Siswa
Minat Belajar
Prestasi Belajar
2.5 Hipotesis Penelitian Berdasarkan uraian kajian teoritis yang telah dipaparkan, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas VI di SD 20/I Jembatan Mas.
3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasional yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variable. Arikunto, (2006: 326), “dengan teknik korelasi seorang peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam sebuah variable dengan variasi yang lain”. Di dalam penelitian deskriptif korelasional menerangkan sejauh mana dua atau lebih variable yang berkorelasi. 3.1.2 Pendekatan Penelitian Sesuai permasalahan yang diangkat yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angkaangka, meskipun juga data kualitatif sebagai pendukungnya, seperti kata-kata atau kalimat yang tersusun dalam angket, kalimat hasil konsultasi atau wawancara antara peneliti dan informan. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di SD Negeri 20/I Jembatan Mas pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Aktivitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan pada tanggal 31 Maret - 12 April 2014. 3.3 Populasi dan Sampel Populasi adalah ”seluruh individu yang ditetapkan menjadi sumber data atau sabjek penelitian”, (Arikunto 2006: 130). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri 20/I Jembatan Mas sebagaimana tertera pada tabel berikut: Tabel 3.1 Populasi siswa kelas VI SD Negeri 20/I Jembatan Mas Kelas Jumlah siswa Putra 1 VI 15 Jumlah 32 No
Putri 17
Menurut Arikunto, (2006: 131) sampel adalah “sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Mengenai besarnya sampel yang cukup untuk populasi, Arikunto, (2006: 134) mengatakan bahwa: Apabila Subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 – 20 %, atau 20 – 25 % atau lebih, Penelitian ini populasinya homogen (siswa), maka penelitian ini adalah penelitian populasi. Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah semua siswa Kelas VI SD Negri 20/I Jembatan Mas yang berjumlah 32 orang. 3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Dokumen Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen baik yang berada di sekolah ataupun yang berada di luar sekolah, yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut. Dokumen dalam
penelitian digunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar siswa SD Negeri 20/I Jembatan Mas. 3.4.2 Kuisioner Kuisioner merupakan “metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menggunakan pertanyaan atau pernyataaan tertulis kepada responden untuk di jawabnya” (Sugiono, 2009:199). Kuisioner diartikan sebagai kumpulan instrument pribadi dimana setiap responden penelitian mengisinya sebagai bagian dari studi penelitian peneliti mengunakan kuisioner untuk mendapatkan data tentang pikiran, perasaan , sikap, keyakinan, nuilai, persepsi kepribadian dan sikap responden penelitian. 3.5 Variabel Penelitian Variabel bebas penelitian ini adalah minat belajar (X), sedangkan variabel tak bebas penelitian ini adalah hasil belajar siswa (Y). 3.6 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini menggunakan angket tertutup dalam bentuk skala sikap dari Likert, berupa pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya berbentuk skala deskriptif. Angket tertutup untuk mengungkap data tentang variabel terikat yaitu minat belajar siswa. Sedangkan pada instrument prestasi belajar di ambil dari hasil rapor siswa, Pada bagian ini yang diungkap meliputi kelengkapan sumber belajar, alat belajar, dan pendukung belajar Alternatif jawaban menggunakan skala likert dengan lima alternatif jawaban, misalnya selalu (SL), sering (SR), Kadang-kadang (KK), jarang (JR), dan Tidak Pernah (TP). Sskor untuk jawaban dari pertanyaan/pernyataan positif adalah SL=5, SR=4, KK=3, JR=2, dan TP=1, sedangkan untuk pertanyaan/peryataan negatif, skor sebaliknya. 3.7 Uji coba instrumen Instrumen yang baik memenuhi 5 kriteria yaitu, (1) validitas, yaitu sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur yang ingin diukur, (2) reliabilitas, yaitu sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulang kali, (3) sensitivitas, yaitu kemampuan suatu instrumen untuk melakukan diskriminasi, (4) objektivitas, yaitu data yang diisikan pada kuesioner terbebas dari penilaian yang subjektif, dan (5) fisibilitas, yaitu berkenaan dengan teknis pengisian kuesioner, serta penggunaan sumber daya dan waktu. Sebelum digunakan, instrumen dalam penelitian ini diuji terlebih dahulu oleh validator yaitu dosen yang berkaitan dengan judul penelitian. 3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Perhitungan Skor Data yang telah terkumpul diperiksa dan dikelompokkan menurut rentangan yang telah dikelompokkan sehinggamudah untuk ditabulasikan. Setelah data dikelompokkan selanjutnya yaitu member skor pada setip item pertanyaan dengan masing masing descriptor. Pensekoran data tersebut meliputi pemberian nilai terhadap jawaban yang sdah di tetapkan. Penentan skor yang dilakukan menurut ratting scale, yaitu berikut ini: 1) Untuk jawaban selalu, diberi skor……………….5 2) Untuk jawaban sering, diberi skor……………….4 3) Untuk jawaban kadang-kadang, diberi skor……..3 4) Untuk jawaban jarang, diberi skor……………….2 5) Untuk jawaban tidak pernah, diberi skor…….…..1
Rentang nilai dalam penilaian ini sesuai dengan skala likert (dalam Priyanto, (2005:44) yaitu sebagai berikut: Skala 1,00-1,99 = berarti sangat tidak baik Skala 2,00-2,99= berarti tidak baik Skala 3,00-3,99= berarti cukup baik Skala 4,00-4,99= berarti baik Skala 5,00 = berarti sangat baik 3.8.2 Perhitungan Statistik 3.8.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas ”bertujuan untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak, digunakan uji Liliefors” yang dikemukakan oleh Sudjana (2005: 466467) sebagai berikut: X X a. Mencari skor baku dengan rumus, Zi i S Keterangan : Zi = Skor baku X1 = Skor hasil = Rata-rata hasil X S = Simpangan baku b. Untuk tiap bilangan baku ini, dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang dengan rumus : = P(Z
L berarti skor hasi tidak berdistribusi normal. 3.8.2.2 Uji linearitas Adapun uji linieritas dan keberartian model garis regresi menggunakan teknik analisis varians. Uji menguji linieritas hubungan antara variabel digunakan rumus berikut RK(Tc) F=
Di mana : RK(G) F = Bilangan untuk linieritas Rrjk (Tc) = Rerata jumlah kuadrat tuna cocok Rrjk (E) = Rerata jumlah kuadrat kekeliruan Untuk uji keberartian model regresi, apabila F hitung > F tabel dengan dk (1:n-2) maka dapat disimpulkan bahwa model yang diperoleh signifikan. Untuk uji kelinieran, apabila Fhitung < F tabel dengan dk (k-2 : n-k), maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut berbentuk linier. 3.8.2.3 Perhitungan Statistik
Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Arikunto, (2006: 170) seperti berikut ∑ ∑ ∑ ∑ }{ ∑ √{ ∑ Keterangan: rxy = Koefisien korelasi suatu butir N = Cacah objek X = Skor Butir Y = Skor total
∑
}
Keterangan: Korelasi PPM dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga . Apabila r = -1 artinya korelasi atu hubungannya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada hubungan; dan r = 1 berarti korelasi atau hubungannya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut: Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,199 : sangat rendah Selanjutnya koefisien korelasi yang didapat dihitung signifikansi nya dengan Uji-t dengan rumus: √ √ Distribusi (tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2) Kaidah keputusan: jika > berarti signifikan, sebaliknya jika < berarti tidak signifikan.
4. HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data Berdasarkan uraian yang telah dikumpulkan sebelumnya maka bab ini akan dilakukan analisa pembahasan yang diperoleh dalam penelitian ini. Hasil penelitian akan digambarkan sesuai dengan tujuan dan hipotesis yang diajukan sebelumnya. Tabel 4.1 Paparan data minat belajar siswa No
Minat Belajar Siswa
Ʃf
1
110-122
1
2
123-135
1
3
136- 148
8
4
149-161
1
5
162-174
12
6
175-187
7
7
188-200
2
Jumlah
32
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa data yang didapat dari hasil angket minat belajar siswa menunjukkan total skor yang didapat dari 110-122 sebanyak 1 data, 123-135 sebanuyak 1 data. 136-148 sebanyak 8 data, 149-161 sebanyak 1 data, 162-174 sebanyak 12 data, 175-187 sebanyak 7 data, 188- 200 sebanyak 2 data. Tabel 4.2 Paparan data prestasi belajar siswa Prestasi Belajar Siswa
Ʃf
1
60-64
1
2
65-69
6
3
70-74
9
4
75-79
7
5
80-84
7
6
85-89
2
No
Jumlah
32
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa data yang didapat dari hasil prestasi siswa menunjukkan total skor yang didapat dari 60-64 sebanyak 1 data, 65-69 sebanuyak 6 data. 70-74 sebanyak 9 data, 75-79 sebanyak 7 data, 80-84 sebanyak 7 data, 85-89 sebanyak 2 data. 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Minat belajar siswa Untuk mengetahui minat belajar siswa diukur dengan 5 indikator, dengan jumlah pertanyaan yang diajukan sebanyak 42 butir. Dari hasil penyebaran angket tersebut. Setelah ditabulasikan dan dianalisis maka minat belajar siswa di SD negeri 20/I jembatan Mas baik dengan rata-rata jawaban 5.10 yang tergolong sangat baik. Selanjutnya data minat belajar siswa dibagi per indikator untuk dapat dilihat kategori minat belajar siswa pada indikator- indikator tersebut. 4.2.1.1 Perasaan senang Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa kebiasaan belajar siswa pada mata pelajaran untuk dimensi perasaan senang dengan nilai rata-rata jawaban 3.82. Selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Dimensi perasaan senang Dimensi Indikator Perasaan Menerima pelajaran dengan senang senang Terus menerus belajar Tidak terpaksa belajar Jumlah 9
No item 1,2,3 4,5 6,7,8,9
Skor rata-rata 3.51 3.92 4.02 3.82
Kategori Cukup baik Cukup baik Baik Cukup baik
Dari tabel 4.4 diatas dijelaskan untuk indikator 1) menerima pelajaran dengan senang adalah cukup baik dengan skor rata-rata 3,51, untuk indikator 2) terus menerus belajar adalah cukup baik dengan skor rata-rata 3,02, untuk indikator 3) tidak terpaksa belajar adalah baik dengan skor rata-rata 4,02. Berarti minat belajar siswa dimensi perasaan senang adalah cukup baik dengan rata-rata jawaban 3.82. 4.2.1.2 Perhatian. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa perhatian dalam belajar siswa pada mata pelajaran untuk dimensi perhatian dengan nilai rata-rata jawaban 3.73 selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Dimensi Perhatian Dimensi Indikator Perhatian Memberikan perhatian lebih Mau berkonsentrasi Mengikuti penjelasan guru Mengerjakan tugas dari guru Jumlah 15
No item 10,11,12 13,14,15 16,17,18,19 20,21,22,23,24
Skor rata-rata 3.20 3.45 3.98 4.01 3.73
Kategori Cukup baik Cukup baik Cukup baik Baik Cukup baik
Dari tabel 4.5 diatas dijelaskan ntuk indikator 1) memberika pelajaran dengan lebih adalah cukup baik dengan skor rata-rata 3,20, untuk indikator 2) mau berkosentrasi adalah cukup baik dengan skor rata-rata 3,45, untuk indikator 3) mengikuti penjelasan guru adalah cukup baik dengan skor rata-rata 3,98, untuk indikator 4) mengerjakan tugas dari guru adalah baik dengan rata-rata 4,01. Berarti minat belajar siswa dimensi perhatian adalah cukup baik dengan rata-rata jawaban 3.73. 4.2.1.3 Ketertarikan pada materi dan guru. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa ketertarikan pada materi dan guru untuk dimensi ketertarikan pada materi dan guru nilai rata-rata jawaban 4.08 selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Dimensi ketertarikan pada materi dan guru Dimensi Indikator ketertarikan Isi pelajaran menantang untuk dikaji pada materi Pelajaran berisi contoh sesuai dengan dan guru keadaan sekarang Pelajaran berisi sesuai kebutuhan siswa Penjelasan guru mudah dimengerti
No item 25,26 27,28,29,30
Skor rata-rata 4.46 4,04
Kategori Baik Baik
31,32,33
4,04
Baik
34,35,36
3,91 4,08
Cukup baik Baik
Dari tabel 4.6 diatas dijelaskan untuk indikator 1) Isi pelajaran menantang untuk dikaji adalah baik dengan skor rata-rata 4,46, untuk indikator 2) Pelajaran berisi contoh sesuai dengan keadaan sekarang adalah baik dengan skor rata-rata 4,04, untuk indikator 3) Pelajaran berisi sesuai kebutuhan siswa adalah baik dengan skor rata-rata 4,04, untuk indikator 4) Penjelasan guru mudah dimengerti adalah cukup baik dengan rata-rata 3,91. Berarti minat belajar siswa dimensi keertarikan pada materi dan guru adalah baik dengan rata-rata jawaban 4,08. 4.2.1.4 Kesadaran akan adanya manfaat belajar Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa Kesadaran akan adanya manfaat belajar untuk dimensi Kesadaran akan adanya manfaat belajar nilai ratarata jawaban 3,95 selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.7. Tabel 4.7 Dimensi Kesadaran akan adanya manfaat belajar Dimensi Indikator No item Kesadaran akan Peningkatan prestasi siswa 37,38,39,40 adanya manfaat Responsif Guru 41,42 belajar Jumlah 6
Skor rata-rata 3.68 4,44 3,95
Kategori Cukup baik Baik Cukup baik
Dari tabel 4.7 diatas dijelaskan ntuk indikator 1) Peningkatan prestasi siswa adalah baik dengan skor rata-rata 3,68, untuk indikator 2) Responsif Guru adalah cukup baik dengan skor rata-rata 4,44,. Berarti minat belajar siswa dimensi Kesadaran akan adanya manfaat belajar adalah cukup baik dengan rata-rata jawaban 3,95. Berdasarkan hasil dari keempat dimensi minat belajar siswa pada matapelajaran diatas diperoleh rata-rata jawaban siswa yang disajikan pada tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.8 rekapitulasi hasil analisis minat belajar siswa pada pelajaran. No Dimensi Skor rata-rata 1 Perasaan senang 3.82 2 Perhatian 3.73 3 Ketertarikan pada materi dan guru 4.08 4 Kesadaran akan adanya manfaat belajar 3.95
Kategori Cukup baik Cukup baik Baik Baik
Berdasarkan tabel 4.8 diatas diketahui bahwa minat belajar siswa pada mata pelajaran yang tercakup dalam 4 dimensi termasuk dalam kategori cukup baik dengan skor rata-rata 3.88. Berarti minat minat belajar siswa pada mata pelajaran adalah cukup baik. 4.2.2 Prestasi belajar Siswa Untuk mengetahui hasil belajar siswa didapat dari 10 pelajaran, setelah ditabulasikan dan dianalisis maka prestasi belajar siswa di SD negeri 20/I jembatan Mas baik dengan rata-rata jawaban 75,80. Tabel 4.9 Paparan Prestasi belajar siswa Bidang Studi
R
Ket Jml R
Agm
Pkn
B.Ind
Mtk
Ipa
Ips
Ktk
Pjk
B.In g
2600 81.25
2272 71
2393 74.78
2189 68.40
2437 76.15
2394 74.81
2577 80.53
2577 80.53
2510 78.44
Pert 2310 72.18
2425.9 75.8093
Dari tabel 4.9 diatas dijelaskan untuk pelajaran Agama dengan skor rata-rata 81,25 kategori baik sekali, untuk pelajaran PKN dengan skor rata-rata 71 kategori baik, untuk pelajaran B.Indo sekor rata-rata 74,78 kategori baik, untuk pelajaran MTK skor rata-rata 68,40 kategori baik, untuk pelajaran IPA skor rata-rata 76,15 kategori baik, untuk pelajaran IPS skor rata-rata 74,81 kategori baik, untuk pelajaran KTK skor rata-rata 80,53 kategori baik sekali, untuk pelajaran PJK skorrata-rata 80,53 kategori baik sekali, untuk pelajaran B.Inggris skor rata-rata 78,44 kategori baik dan untuk pelajaran Pertanisn skor rata-rata 72,18 kategori baik. 4.2.3 Uji Normalitas data Analisis uji normalitas distribusi skor variable dianalisis dengan statistik uji normalitas Liliefors dengan taraf signifikan yang digunakan sebagai dasar untuk menolak atau menerima keputuasan normal atau tidaknya suatu distribusi data adalah α = 0,05. Bandingkan Lo dengan Ltabel dengan menggunakakn kriteria ; jika Lo lebih besar dari Ltabel (Lo>Ltabel) berarti populasi berdistribusi tidak normal, sebaliknya jika Lo lebih kecil dari Ltabel (Lo
32
75.81
Sd 17.4
Lo 0.1299
Ltabel 0.886
Keterangan Normal
6.4
0.0263
0.886
Normal
Dari data tabel 4.10 maka dapat dijelaskan untuk data Minat belajar dengan jumlah sampel 32 siswa kemudian didapatkan rata-rata nilai 162.31, dan standar deviasi 17.4. Untuk Prestasi Belajar dengan jumlah sampel 32 kemudian rata –rata 75.81 simpangan deviasi 6.4. Untuk uji normalitas Lo < Ltabel, maka data dari kedua variabel memiliki distribusi data yang normal karena, untuk Minat belajar Lo (0.1299) < Ltabel (0.886), data prestasi belajar (0.0263) < Ltabel (0.886). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
4.2.4
Uji persamaan Regresi Untuk mengetahui besarnya hubungan minat belajar dengan prestasi belajar siswa dilakukan perhitungan regresi linier sederhana. Dalam menentukan persamaan regresi linier, diperoleh nilai a = 78,04 danb = -0,013 lampiran…Nilai a dan b disubtitusikan ke persamaan regresi linier Y = a + bx sehingga diperoleh persamaan regresi setelah disubtitusikan nilai a dan b adalah Y = 78,047 + (0,013) x. Jadi prestasi belajar siswa dipengaruhi minat. 4.2.5 Uji Linier Regresi Uji linier regresi dapat dilihat pada lampiran yang disajikan dalam tabel 4.11 di bawah ini. Tabel 4.11. Analisis Uji Kelinieran Regresi Sumber variasi Dk JK Total 32 185021.57 Regresi (a) 1 5781.92 Regresi (alb) 1 -2.13 Residu 30 2.13 Tuna Cocok 20 2.13 Galat (E) 10 183905.96
RK
F hitng -2.99
5781.92 -2.13 7.13 2.13 9195.29
2.32
Dengan α 0,05 = 2,65 dk pembilang 20 dan dk penyebut 10, mka dari tabel distribusi F didapat F (0,05) = 2,65 ini jelas F tabel > F hitung untuk α 0,05 =2,65. Jadi dapat dinyatakan bahwa persamaan regresi mempunyai model yang linear, karena Fhituung < F tabel (2,32<2,65). 4.2.6 Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI SD N 20/1 Jembatan Mas. Untuk mengetahui adanya hubungan minat belajar siswa dalam prestasi belajar, maka dilakukan perhitungan distribusi frekuensi. Skor angket minat siswa dengan prestasi belajar disatukan. Kemudian angka-angka tersebut diolah dengan rumus poduct moment seperti pada lampiran 4. Untuk mengetahui adanya hubungan minat belajar dengan prestasi belajar siswa terungkap sebagai berikut. Tabel 4.12 Uji korelasi X1 dan Y
N 32
∑X1 5194
∑Y 2425.9
∑X1² 854432
∑ √
∑
∑ ∑
∑Y² 185021.6
∑XY 393596.8
∑ ∑
∑
√
31.6704 Dari perhitungan hasil analisis data antara Minat belajar terhadap prestasi belajar, diketahui r = 31.6704. Kemudian data tersebut di akumulasi terhadap x1x2y
interprestasi dengan kategori sangat tonggi. Setelah dilakukan koefesien korelasi kemudian dapat di hitung koofesien korelasinya dengan uji-t √ √ √
√
t hitung = 5.47995 Distribusi (tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2) Kaidah keputusan jika > berarti signifikan, sebaliknya jika < berarti tidak signifikan, berdasarkan hasil yang didapat t hitung 5.47995> dari 1.6939 dengan demikian t hitung lebih besar dari t tabel maka dapat disimpulkankan bahwa terdapat hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar secara signifikan. 4.3 Pembahasan Penelitian memiliki rumusan masalah apakah terdapat hubungan Antara Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Di SD Negeri 20/I Jembatan Mas. Berdasarkan analisis data yang telah dijelaskan, maka pada bagian ini akan dibahas dan dijabarkan mengenai hasil penelitian. 4.3.1 Minat Belajar Siswa Kelas VI Di SD Negeri 20/I Jembatan Mas Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan ternyata minat belajar siswa di SD negeri 20/I jembatan Mas baik dengan rata-rata jawaban 5.10 yang tergolong sangat tinggi. Sedangkan minat belajar tiap indikator dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Kebiasaan belajar siswa pada mata pelajaran untuk dimensi perasaan senang dengan nilai rata-rata jawaban 3.82. 2. Perhatian dalam belajar siswa pada mata pelajaran untuk dimensi perhatian dengan nilai rata-rata jawaban 3.73. 3. Ketertarikan pada materi dan guru untuk dimensi ketertarikan pada materi dan guru nilai rata-rata jawaban 4.08. 4. Kesadaran akan adanya manfaat belajar untuk dimensi Kesadaran akan adanya manfaat belajar nilai rata-rata jawaban 3,95. 4.3.2 Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Di SD Negeri 20/I Jembatan Mas. Hasil belajar siswa didapat dari 10 pelajaran, setelah ditabulasikan dan dianalisis maka hasil belajar siswa di SD negeri 20/I jembatan Mas baik dengan rata-rata jawaban 75,80 yang tergolong baik. Hasil belajar (achievement) merupakan realisasi dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik. 4.3.3 Hubungan Antara Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Di SD Negeri 20/I Jembatan Mas. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh rata-rata hasil minat belajar 162.3 simpangan baku 17.4, sedangkan prestasi belajar siswa ratarata 75.81 dengan simpangan baku 6.4. Dari perhitungan hasil analisis data antara Minat belajar terhadap prestasi belajar, diketahui r = 31.6704. Kemudian data tersebut di akumulasi terhadap x1x2y
interprestasi dengan kategori sangat tinggi, berdasarkan hasil yang didapat t hitung 5.47995 dengan 1.6939 dengan demikian t hitung lebih besar dari t tabel maka terdapat hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar yang signifikan. Berdasarkan hasil yang didapat dari penellitian yang dilakukan maka hasil penelitian tersebut ialah adanya hubungan yang signifikan Antara Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Di SD Negeri 20/I Jembatan Mas.
5. KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan dalam bab IV maka secara umum dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan (rxy hitung > r tabel) antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas VI di SD N 20/I Jembatan Mas. Hubungan tersebut didukung oleh : 1. Kualitas minat belajar siswa cukup baik yang berada pada skala 3.88. 2. Kualitas prestasi belajar siswa baik berada pada berada pada skala 75.80. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas VI di SD N 20/I Jembatan Mas dengan hasil rxy hitung 1.3918 lebih besar dari r tabel 1.6973. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. “Prusedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”. Jakarta: Rineka Cipta. Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Alpabeta Barokah. 2011, indikator minat belajar. http://pedomanskripsi.blogspot.com/2014/05/indikatorminatbelajar.html. Diakses tanggal 21 Mei 2014 Djamarah, Saiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Rineka Cipta Hurlock. 2014. Minat Belajar. http://minatbelajar.blogspot.pdfadobereader. Diakses tanggal 15 Mei 2014 Kamus Umum Bahasa Indonesia, 2001. Panduan Penulisan Skripsi. 2011. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi Priyanto. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. http://meode_penelitian_angket.Pdfabdobereader.co.id. Diakses tanggal 14 Mei 2014 Purwanto, 2009. Evaluasi Hasil belajar. Pustaka Belajar Ruhimat. Toto. 2011. Prestasi Belajar Siswa. http://prestasibelajarsiswa.co. Diakses tanggal 14 Mei 2014 Saleh. Abdurahman. 2004. Psikologi Suatu Pengantar. Prenada Media Singgih. 2014. Minat Belajar. http://www.informasiku.com/2014/5/minat-belajar-untuk meningkatkan.html. Diakses tanggal 26 Mei 2014 Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, N. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensido Offset. Sugiyono 2009. “Statistika untuk Penelitian”. cv. Alvabeta. Syah. Muhibbin, 2011. Psikologi Belajar. PT. Radja Grafindo Persada Sukamadinata. Nana Syaodih. 2003. Psikologi Belajar. http://asboelismu_blogspot.com/2014/05. Diakses tanggal 14 mei 2014 . 2009. Faktor-faktor utama belajar. http://www.faktor_faktor_prestasi belajar.id Diakses tanggal 26 Mei 2014 Sunarto. 2005. Faktor-faktor utama belajar. http://www.faktor_faktor_prestasi belajar.id. Diakses tanggal 26 Mei 2014