65
LAMPIRAN I FORMAT LAMPIRAN TINDAK TUTUR ILOKUSI GURU KELAS DUA SD 138/I JANGGA BARU DALAM KOMUNIKASI PEMBELAJARAN PERCAKAPAN .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... I. KONTEKS A. :........................................................................................................................ B. :........................................................................................................................ C. :........................................................................................................................ D. :........................................................................................................................ II. KETERANGAN ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... III.
FUNGSI
.................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
66
LAMPIRAN II
PERCAKAPAN 1
Ketika pelajaran matematika guru memberikan dua buah soal latihan kepada siswanya, guru berjanji akan memberikan nilai 100 untuk setiap soal yang benar dan tercepat.
I.
KONTEKS Guru
: “sekarang, ibu bagikan soal ini sama anak-anak Ibu semua, dan tugasnya adalah menjawab dua soal yang kolomnya belum terisi ya. Semua bisa?”.[1.1] Elsa : “ yang bisa jawab tercepat dan benar dapat nilai kan bu?”. [1.2] Guru : “Ya, siapa yang tercepat dan benar ibu beri nilai 100”. [1.3]
II. KETERANGAN
Tindak berjanji terungkap pada tuturan [1.3]. tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi komisif, tuturan tersebut mendeskripsikan seorang guru berjanji akan memberikan nilai 100 apabila siswanya mampu menjawab dua soal dengan benar dan tercepat.
III. FUNGSI
Tindak berjanji ini memiliki fungsi tukar menukar informasi faktual, tuturan ini sebagai alat untuk menimbulkan tindakan. Tuturan tersebut mendeskripsikan seorang guru berjanji akan memberikan nilai 100 apabila siswanya mampu menjawab dua soal dengan benar dan tercepat.
67
PERCAKAPAN 2
Seorang siswa bertanya kepada gurunya tentang tugas yang diberikan.
I. KONTEKS
Liza Guru Liza Guru
: “tugasnya bawa bunga ya bu?”. [2.1] : “iya, bunganya langsung diisi dengan pupuk kandang ya?”.[2.2] : “Ibu..bunganya lupa dikasi pupuk. Minta maida boleh?”.[2.3] : “Boleh, tapi besok-besok jangan lupa lagi ya ”. [2.4]
II. KETERANGAN Tindak menyetujui terungkap pada tuturan [2.4] tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi asertif, tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru menyetujui Liza pot bunganya diisi dengan pupuk maida.
III.
FUNGSI Tindak menyetujui ini berfungsi tukar menukar informasi intelektual,
tindak ini tercermin pada sikap penutur atau guru yang menyetujui keinginan siswanya untuk mengisi pot bunganya diisi dengan pupuk milik maida.
68
PERCAKAPAN 3
Seorang siswa meminta izin pergi ke WC sedangkan Dua orang siswa baru saja meminta izin kepada gurunya untuk pergi ke WC ketika proses komunikasi pembelajaran sedang berlangsung.
I. KONTEKS
Rahman Guru Rahman Guru Rahman
II.
: “Permisi keluar ya bu guru? ”. [3.1] : “Rahman mau kemana nak?”.[3.2] : “Mau ke WC bu guru”. [3.3] : “Nanti ya nak. Tunggu temannya masuk dulu bergantian ya?”. [3.4] : “ iya bu”. [3.5]
KETERANGAN Tindak tidak menyetujui terungkap pada tuturan [3.4]. Tindak tutur ini
merupakan tindak ilokusi asertif, tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru tidak menyetujui siswanya pergi keluar kelas untuk ke WC karena dua orang temannya masi permisi pergi ke WC.
III. FUNGSI
Tindak tidak menyetujui ini berfungsi tukar menukar informasi intelektual. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru tidak menyetujui siswanya pergi keluar kelas untuk ke WC karena dua orang temannya masi permisi pergi ke WC.
69
PERCAKAPAN 4 Guru memrintahkan siswanya untuk mengelurkan buku ketika pelajaran akan dimulai. I.
KONTEKS
Guru Siswa Lukman Guru Lukman
II.
: “ Anak-anak ibu keluarkan bukunya ya. Hari ini kita belajar Iqra’ ”. [4.1] : “Baik bu guru”. [4.2] : “Saya tidak bawa buku Iqra’nya buguru”. [4.3] : “Waduh Lukman, kok tidak bawa bukunya kemarin sudah ibu beritahu kalau hari ini pelajaran Iqra’ ”. [4.4] : “Maaf ya bu”. [4.2]
KETERANGAN
Tindak mengeluh terungkap pada tuturan [4.4]. tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi asertif, tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru merasa kesal dengan tindakan Lukman yang tidak mendengarkan informasi yang diberikan ibu gurunya kemarin sehingga tidak membawa buku pelajaran Iqra’.
III. FUNGSI
Tindak mengeluh ini berfungsi sebagai alat menukar sikap emosi. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru merasa kesal dengan tindakan Lukman yang tidak mendengarkan informasi yang diberikan ibu gurunya kemarin sehingga tidak membawa buku pelajaran Iqra’.
70
PERCAKAPAN 5 Menjelang jam pelajaran berakhir, Guru mengajak siswannya untuk membaca hasil tulisannya secara seksama.
I.
KONTEKS
Guru : “ Ayo nak cepat sedikit nulisnya, sebentar lagi istirahat”. [5.1] Desti : “ Asik... keluar sekarang ya bu”. [5.2] Guru : “Belum, nanti sebelum keluar main bagaimana kalau kita sama-sama baca hasil tulisannya. Setuju ?”. [5.3] Siswa : “ iya bu setuju bu..”. [5.4]
II.
KETERANGAN Tindak mengusulkan terungkap pada tuturan [5.3]. Tindak tutur ini
merupakan tindak ilokusi asertif, tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru mengusulkan kepada siswanya untuk mengajak membaca secara sama-sama hasil tuliasannya III. FUNGSI
Tuturan ini memiliki fungsi tukar menukar informasi intelektual. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru mengusulkan kepada siswanya untuk mengajak membaca secara sama-sama hasil tuliasannya.
71
PERCAKAPAN 6 Guru menghampiri siswa yang sedang mengerjakan tugas.
I.
KONTEKS
Guru : “ Tugasnya sudah selesai Imam?”. [6.1] Imam : “ belum bu”. [6.2] Guru : “ayo segera di kerjakan ya, tapi kalau bisa biar hasilnya rapi di garis menggunakan pensil dulu ya Imam”. [6.3] Imam : “ iya bu”. [6.4]
II. KETERANGAN Tindak menyarankan terungkap pada tuturan [6.3]. tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi direktif. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru menyarankan kepada Imam agar hasil garis gambar rumahnya rapi digaris menggunakan pensil terlebih dahulu. III. FUNGSI
Tindak mempengaruhi
menyarankan petutur.
ini
Tuturan
berfungsi tersebut
untuk
menyakinkan
mendeskripsikan
bahwa
atau guru
menyarankan kepada Imam agar hasil garis gambar rumahnya rapi digaris menggunakan pensil terlebih dahulu.
72
PERCAKAPAN 7 Ketika pembelajaran dimulai, guru memberikan pengumuman untuk membwa bunga ke sekolah sedangkan murid asik bermain sendiri.
I. KONTEKS Guru
: “ ayo anak-anak perhatikan ibu, mulutnya di kunci tangannya di lipat”. [7.1] Siswa : “ Baik bu guru…”. [7.2]
II. KETERANGAN
Tindak memerintah terungkap pada tuturan [7.1]. tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi direktif, tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru memerintahkan kepada siswanya agar memperhatikan pengumuman yang diberikan.
III. FUNGSI
Tuturan
ini
memiliki
fungsi
sebagai
tukar
menukar
sikap
meyakinakan/mempengaruhi. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru memerintahkan kepada siswanya agar memperhatikan pengumuman yang diberikan. Tuturan ini memiliki fungsi sebagai tukar menukar sikap meyakinakan/mempengaruhi.
73
PERCAKAPAN 8 Pada saat proses belajar, beberapa siswa mengganggu teman-teman nya dan berlari-larian di kelas.
I.
KONTEKS
Guru
: “haduuhh…kenapa pada lari-larian di dalam kelas? Nanti jatuh seperti imam kemarin. Ayo duduk yang rapi”. [8.1] Siswa : “ya bu”. [8.2] Guru : “yang bandel masih lari-larian juga ibu hukum tidak boleh istirahat”. [8.3]
II. KETERANGAN
Tindak melarang terungkap pada tuturan [8.1]. tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi direktif, tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru melarang siswanya untuk berlari-larian di dalam kelas dan mengganggu teman-teman yang lain pada saat belajar.
III. FUNGSI
Fungsi sebagai alat tukar menukar sikap meyakinkan atau mempengaruhi. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru melarang siswanya untuk berlarilarian di dalam kelas dan mengganggu teman-teman yang lain pada saat belajar.
74
PERCAKAPAN 9 Guru bertanya kepada siswanya tentang gambar yang terdapat di dalam buku. I.
KONTEKS
Guru Elsa Guru
Ratna Guru
Ardan Guru
: “Ayo sekarang coba anak-anak ibu buka bukunya halaman 5”. [9.1] : “yang mana bu guru, yang ada gambar rumah ini ya bu?”. [9.2] : “ya pintar Elsa. Nah, sekarang kalian perhatikan kedua gambar itu apa yang ada pada gambar sebelah kanan?”. [9.3] : “ada gambar gubuk dan gedung tinggi bu”. [9.4] : “ya benar Ratna itu perumahan kumuh dan gedunggedung, lalu gambar apa lagi yang ada di sebeah atas?”. [9.5] : “bukit-bukit dan gunung bu ”. [9.6] : “pintar Ardan, ya itu gambar bukit dan gunung berapi”. [9.7]
II. KETERANGAN Tindak bertanya terungkap pada tuturan [9.3] dan [9.5]. Tuturan ini merupakan tindak ilokusi komisif, tutran tersebut mendeskripsikan bahwa guru bertanya kepada siswanya tentang gambar-gambar apa saja yang terdapat di dalam buku halaman 5. III. FUNGSI
Tindak ini berfungsi tukar menukar informasi faktual. Tutran tersebut mendeskripsikan bahwa guru bertanya kepada siswanya tentang gambar-gambar apa saja yang terdapat di dalam buku halaman 5 antara guru dan siswa. Siswa mengetahui bahwa gambar yang terdapat dalam buku adalah gambar pemukiman dan pemandangan bukit dan guning berapi.
75
PERCAKAPAN 10 Pada saat proses komunikasi pembelajaran sedang berlangsung, guru Memberikan nasihat kepada siswanya.
I.
KONTEKS
Guru Siswa Guru Siswa Guru
Siswa
: “ Siapa disini anak-anak bu guru yang gak mau sakit ?”. [10.1] : “ Saya bu guru?”. [10.2] : “pintar, tapi ada gak ya anak-anak bu guru disini yang kukunya panjang-panjang ga mau potong kukunya di rumah?”. [10.3] : “Ada bu ada”. [10.4] : “Nanti ibu periksa satu-satu ya nak! Ibu guru kemarin sudah beri tau dan Ibu dokter kemarin juga pernah bilang, siapa yang panjang kukunya akan mudah sakit karena di dalam kuku banyak kumannya apali kalau makanya tidak pakai sendok bisa jadi kumannya masuk kedalam perut kita, jadi anak-anak besok harus sudah dipotong kukunya ya di rumah ya?”. [10.5] : “Baik bu guru”. [10.6]
II. KETERANGAN
Tindak memberi nasihat terungkap pada tuturan [10.5]. Tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru member nasihat dan memberi informasi kepada siswanya jika kuku kita panjang akan banyak kumannya di dalam kukunya dakan menimbulkan penyakit.
III. FUNGSI Tindak
tutur
ini
berfungsi
sebagai
tukar
menukar
sikap
meyakinkan/mempengaruhi. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru member nasihat dan memberi informasi kepada siswanya jika kuku kita panjang akan banyak kumannya di dalam kukunya dakan menimbulkan penyakit.
76
PERCAKAPAN 11 Ketika
proses
pembelajaran
sedang
berlangsung.
Maida
belum
menyelasaikan tuganya karena pensilnya tertinggal.
I. KONTEKS
Guru Miada Guru Maida Guru
: “ Maida kenapa belum ditulis tugas kamu?”. [11.1] : “ Maida tidak punya pensil bu guru”. [11.2] : “Kenapa tidak membawa pensil dua tadi nak?”. [13.3] :”Pensilnya ketinggalan semua bu”. [11.4] :”Ya.. sudah, maida pinjam pensil nita ya terus kamu kerjakan tugasnya. Kalau tidak dikerjakan nanti ibu beri nilai nol”. [11.5] Maida : “Baik bu”. [11.6]
II. KETERANGAN
Tindak mengancam terungkap pada tuturan [11.5]. tuturan ini merupakan tindak komisif. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru mengancam Maida jika tugasnya tidak dikerjakan akan diberi nilai nol.
III.
FUNGSI
Tindak tutur ini berfungsi sebagai tukar menukar sikap emosi. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru mengancam Maida jika tugasnya tidak dikerjakan akan diberi nilai nol. Tindak tutur ini berfungsi sebagai tukar menukar sikap emosi.
77
PERCAKAPAN 12 Ketika pelajaran sedang berlangsung dua orang siswa keluar kelas tanpa permisi kepada gurunya.
I.
KONTEKS
Guru Siswa Guru Imam Guru
: “ Kalian berdua sini dulu nak”. [12.1] : “ iya bu..”. [12.2] : “ Kalian berdua mau keluar ya, kalau mau keluar seharusnya permisi dahulu ya nak?”. [12.3] :”iya bu guru. Mau ke WC sebentar”. [12.4] :”ya.. sudah pergilah. Hati-hati kalian berdua ya nak”. [12.5]
II. KETERANGAN
Tindak memaafkan terungkap pada tuturan [12.5]. tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi ekspresif, tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru memaafkan Imam dan Rifa’i serta tidak memarahinya karena mereka akan keluar kelas tanpa permisi.
III. FUNGSI
Tindak tutur memaafkan ini berfungsi sebagai alat tukar menukar moral. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru memaafkan Imam dan Rifa’i serta tidak memarahinya karena mereka akan keluar kelas tanpa permisi.
78
PERCAKAPAN 13 Ketika pembelajaran akan berakhir, guru mengumumkan nilai latian terbaik hari ini.
I.
KONTEKS
Nita Guru Imam Guru
: “ Bu guru.. bell sudah bunyi, keluar ya bu..?”. [13.1] : “ Sebentar ya nak, sebelum keluar ibu akan umumkan tulisan siapa yang paling bagus?”. [13.2] : “saya ya bu guru”. [13.3] : “ya baik yang tulisanya paling bagus adalah Elsa, Ayo ucapkan selamat pada Elsa anak-anak ibu”.[13.4]
II. KETERANGAN
Tindak mengucapkan selamat terungkap pada tuturan [13.4]. tindak tutur ini merupakan tindak ekspresif, tutran tersebut mendeskripsikan bahwa guru meminta kepada teman-teman Elsa agar memberikan ucapan selamat kepada dia.
III.
FUNGSI
Tuturan ini berfungsi sebagai alat tukar menukar sikap emosi antara penutur dan petutu. Ttutran tersebut mendeskripsikan bahwa guru meminta kepada teman-teman Elsa agar memberikan ucapan selamat kepada dia. Tuturan ini berfungsi sebagai alat tukar menukar sikap emosi antara penutur dan petutur.
79
PERCAKAPAN 14 Guru mendekati siswanya yang sedang menulis huruf Hijaiyah.
I.
KONTEKS
Guru Elsa Guru Siswa
II.
: “Elsa sudah nulisnya?”. [14.1] : “Belum bu guru”. [14.2] : “wah, bagus sekali tulisan Elsa diteruskan ya. Teman-teman nulisnya seperti Elsa yang rapi!”. [14.3] : “Baik bu”. [14.4]
KETERANGAN
Tindak memberi pujian terungkap pada tuturan [14.3]. Tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi ekspresif, tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru telah memuji hasil kerja Elsa dan memintanya untuk menyelesaikan tulisan Hijaiyahnya sampai selesai.
III.
FUNGSI
Tindak memberi pujian ini berfungsi sebagai alat tukar menukar sikap emosi. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru telah memuji hasil kerja Elsa dan memintanya untuk menyelesaikan tulisan Hijaiyahnya sampai selesai.
80
PERCAKAPAN 15 Ketika proses pembelajaran sedang berlangsung, Imam tidak mau kedepan menulis di papan tulis huruf Hijaiyah secara bergantian.
I.
KONTEKS
Guru Imam Guru Lisa Guru
II.
: “ Imam sekarang giliran kamu?”. [15.1] : “ sebentar bu guru!”. [15.2] : “ Imam... ayo giliran kamu kedepan nulisnya!”. [15.3] : “Imam tidak bisa nulisnya bu”. [15.4] : “Ayo.. imam kedepan. Kamu tidak boleh malas-malasan”. [15.5]
KETERANGAN
Tindak teguran terungkap pada tuturan [15.5]. Tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi ekspresif, tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru memberi teguran kepada Imam ntuk lekas meju kedepan menulisakan huruf Hijaiyah secara bergantian.
III. FUNGSI
`
Tindak teguran ini berfungsi sebagai alat tukar menukar sikap
meyakinkan atau mempengaruhi. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru memberi teguran kepada Imam ntuk lekas meju kedepan menulisakan huruf Hijaiyah secara bergantian.
81
PERCAKAPAN 16 Guru lupa membawa kertas untuk melakukan mengerjakan soal-soal latian.
I.
KONTEKS
Guru
: “Widia sama Zahwa, bisa tolong ibu sebentar nak? Tolong ambilkan air pakai ember itu di WC sebentar untuk cuci tangan ya nak”. [16.1] Siswa : “iya bu guru”. [16.2] Zahwa : “ini bu guru”. [16.3] Guru : “Terimakasih ya nak, langsung lanjutkan tugasnya lagi ya nak.” [16.4]
II. KETERANGAN
Tindak mengucapkan terimakasih terungkap pada tuturan [16.4]. Tindak tutur ini merupakan tindak ekspresif. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru mengucapkan terimakasih kepada Widia sama Zahwa yang telah mengambilkan air di WC untuk cuci tangan ibu gurunya.
III. FUNGSI
Tindak mengucapkan terimakasih ini berfungsi sebagai alat tukar menukar
sikap
moral.
Tuturan
tersebut
mendeskripsikan
bahwa
guru
mengucapkan terimakasih kepada Widia sama Zahwa yang telah mengambilkan air di WC untuk cuci tangan ibu gurunya.
82
PERCAKAPAN 17 Ketika siswa sedang berbaris bersalaman dengan guru hendak pulang, guru menenangkan Azizah karena didorong oleh imam hingga jatuh.
I.
KONTEKS
Guru
: “hei.. Imam tidak bole nakal seperti itu! ayo Imam, sekarang minta maaf sama Azizah. Imam sudah sengaja mendorong samapi Azizah jatuh. Ayo Imam, sekarang minta maaf sama Azizah”. [17.1] Imam : “maaf ya Azizah”. [17.2] Azizah : “Iya mam”. [17.3] Guru : “yang bagus jabat tanagan Azizah”. [17.4]
II. KETERANGAN
Tindak tutur meminta maaf terungkap pada tuturan [17.1]. Tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi ekspresif, tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa Imam meminta maaf kepada Azizah karena telah Mendorong Azizah hingga jatuh.
III. FUNGSI
Tindak tutur memaafkan ini berfungsi sebagai alat tukar menukar moral. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa Imam meminta maaf kepada Azizah karena telah Mendorong Azizah hingga jatuh.
83
PERCAKAPAN 18 Ketika proses belajar akan berakhir, guru mengajak siswanya bersiap-siap untuk berdoa bersama, akan tetapi Imam masih saja ribut berlarian akan menangkap burung gereja yang hinggap di jendela.
I.
KONTEKS
Guru Imam Guru
: “Bel sudah berbunyi, saatnya kita pulang. Tetapi seperti biasa kita berdoa dulu”. [18.1] : “ihh... burung gereja”. [18.2] : “weiihh.. Imam ribut saja kamu ya! karena Imam ribut tidak mau diam dari tadi, sekarang Imam pimpin doa pulang”. [18.3]
II. KETERANGAN
Tindak memberi hukuman terungkap pada tuturan [18.3]. Tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi deklaratif. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru memberikan hukuman kepada Imam karena ribut tidak mau diam.
III. FUNGSI
Pada tuturan ini tindak memberi hukuman sebagai alat tukar menukar sikap emosi. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru memberikan hukuman kepada Imam karena ribut tidak mau diam.
84
PERCAKAPAN 19 Guru meminta siswa melaporkan cerita dari hasil menggambar bebas yang dibuat mereka.
I.
KONTEKS
Guru
Elsa Siswa
: “Ayo..siapa yang sudah selesai dengan tulisannya nya, laporkan hasil tulisanya ke meja ibu nak. Ayo anak-anak ibu pintar-pintar semua kan?”. [19.1] : “ Saya bu..”.[ 19.2] : “iya pintar bawa kedepan nak”. [19.3]
II. KETERANGAN
Tindak melaporkan terungkap pada tuturan [19.1]. Tindak tutur ini merupakan tindak ilokusi. Tuturan tersebut mendeskripsikan bahwa guru ingin siswa melaporkan hasil tulisannya yang mereka buat ke pada gurunya.
III. FUNGSI
Tindak tutur melaporkan ini memiliki fungsi tukar menukar informasi faktual. bahwa guru ingin siswa melaporkan hasil tulisannya yang mereka buat ke pada gurunya.