Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwifery, Environment, Dentist
soloslSe -osodo-
rg': -oq- gj::cgc :^-: :=-^; De-:-o_:-_ooe rore-'-o-.rVoeo-CeroLLo"gs:rg
Kc.oiie.is:ik Ks.st.crc S: 5<,:-:sc rc-- -o C- ---q l: - '. --: .
i:-::c .,., _.
lr-:.-oc.--c:.:_l:::_:-:e-::-:<,-::ie<s-c:(r<3conSlcsioMiniongefoTorigonMedonTembungTohun20l4 r!r:-l
-:'lCJal'
:e6qr,6-9Be.--c-^c:-:s-;:-{::::-r:',s-c-oocc:
i:i:[ij]-:#1..;"":_::;=-1:_: (aiia.inr l.-r
Nerrf
-.
.
- I e-, ':'C
ouieeoiladiRSUHoiiMedonTohun20l4 J Terrcdop
Peru ronon lndeks Plok podo Murid Kelos V SD Neseri
06724l Jl. Bungo Molem
Vtt Kelurohon
-c
)eoLscnocnirdotonD:rcecch:r ":eksicodcFrosesPedoiongonPersolironolehBldonProkiekSwosto(BPS)dlWiloyohKerioPuskesmossiiiniokKobupoieaToponuli q
Se
oion 201
RosmowoiT
Horcrop
RebusonHerbo !er{Coieusotropurpureus([)Benih)dopotMenurunkorsuhuTubuhMerpoti D. Elyso Pufn Monbbng Gomboron Penoeiohuon bu T-.niono Keiodion lkuton Posco lmunisosi (KlPl) Dosor Lengkop di Klinik Sehot Kecomoton Tombusoi Uioro Kobupoien Rokon Hulu -rchur 201 5 Honno Siyonti Sorogih, Tety Ref;ko
Cre
TidokSesuoi Slondor Memengoruhi Teriodinyo Komp ikosi Persolinon di Wiloyoh Kerio Puskesmos Korong Anyor Kecomoion Bering,n
5:lLr:-s:l Uelr Sl9l"1S1 KobUoolen serdono lohun 20 I 4 Pismohoro Lubis, Yusniq;5l.sgq4 rlpq 1;666
FoktorFol'ior yong Mempengoruhi Nyeri Punggung Bowoh podo SopirAngkot KPUM 1 4 di Pongkolon Meloti Medon Tohun 20 I 4 JohoniDewilo Nsil Gomborcn Penqeiohuon, 5ikop don Tindokon Posongon Usio SuburTentong Kontrosepsi Hormonol di Deso Boru Kecomoion poncur Boiu Jonrro nutogool
/vro5ron,
Pengoruh Muiu Peloyonon Kesehoton Gigi don MuluiTerhodop Ngeno Rio
Kunlungon Posien di Puskesmos Dorussolom Kecomoton Medon Petisoh t\,4edon Tohun 20 I 5
Gomboron Pengetohuon don Tindokon Mohosiswo/i Tingkot'll Teniong Penggunoon Aloi Alot Pencobuion Gigi di Klinik luruson Keperowoion Gigi Pokekkes Kemen<es Medon Sondong, Rowoti Siregor PerononPenggunoonMedioPosterdolomPeryuluhonTerho{of.TinoLotPengeiohuonAnokTentongPemelihoroon
\ege'iPeru-no-sSinoirgko.(eco-ororMedonTurtr"gor2dl5 5u sy Ad ri o ne
I
ly
Si m o re
Prevolensi Penyoklt Gigi don Mului podo Posien dengon Riwoyol no Budimo n,' Ami nol 8r Sorogih'
Ri
*@
"
KebersihonGigidonMuluipodoSiswo/iKelcsVSD
moTe
Gongguon Bipolor di Poli Gig; Rumoh Sokit.iiwo Doeroh Sumotero Utoro periode.lonuori-Moref
201 5
Fokor yong Berhubungon dengon Pengeiohuon ibu Homil Tentong Asom Folof dolom Kehomilon Rtoo Uoflono fosonbu Gomboron PenoeiohLron l6u Homll Tentong MonfooiAsom Folot dolom Kehomilon dl Rumoh Sokit Hoii Medon PenooruhkorokleristikKeluorooTerhodopKomplikosiKehomilondolomKeseholonReproduksipodolbuHomildiWiloyohKecomoionpodongsidimpuo:i:-:;:-:.:-: Podonqs dimpuon Tohun 20 I ? SriJuorni
,---
il
I-,=
[*'i C-
!e1gor-u!-PololsuhOrongTuodonTemonSeboyoTerhodopAsertifiiosRemoiodoiomPerilokuSeksuoldiSMPNegerilHinoiKeccmoior--:,::-::.:-
r**i:3U
Toh,n 20 I 4
Wardoli Humoiro
,..s
Perbed-oon Pengoruh Perowoton Luko Menggunokon Povidone /odine don Eusol Terhodop Penyembuhon Luko Perineum Tohrn 201 5 Yufdel,Syommo r Ku rnio Nosuiion, Solihuddin Horohop
Hubungon Kebiosoon Olohroqo denqon Dismenore Primer podo Remojo Putri di SMA Negeri 04 Bondo Aceh Tohur 2C
.-3 .e_
Fnhioni, Ul{o Amelio
fl
'"',..*)a.a.aj+
*=
@
:v@ @
Dergorul. Reloi.sos .mo iros Holmo 50uhurHulogool
lerr birbirg lerrodoo
Nye.; Merst.uos' podo Remo o
PergoruhPemoe.io-M'nyo.KetopoMJ.lioonMiryol..Keoelo R os
nike
lty'e r ly Po
Terhooookolesle.olTo,o
nioito n
PeriloluPerowoidolomPencegohonlnfeksiNosokomioldiRuongAsokol Dtno lusdlono Doltmt tnlhc
-
I
oodo-'.-:-:--:. :. -..:-
RSUDDrpirngcoti,rec:-
.
ccic Pcs:- ::: ::- -
r r:
rssN L907-3046
JUHNRL ILMIRH
PRNNMED (Pharmacist, Hnalgst, Nurse, Nutrition, Midu;iferg, Enuironment, Dentist) VOL. 10, NO. 1, MEI _ AGUSTUS 2015 TERBIT TIGA KALI SETAHUN (PERIODE JANUARI, MEI, SEPTEMBER)
Penanggung Jawab: Dra. Ida Nr,rhayati, M.l(es.
Redaktur: Drg. Herlinawati. M.Kes.
Penyunting Editor:
DAFTAR ISI Editorial Isolasi Selulosa dari Tongkol Jagung Sebagai Bahan Pengisi Pembuatan Tablet Klorfeniramin Maleat Cetak Langsung oleh Adil Makmr-rr Tarigan, Rosnike Merly Panjaitan, Antetti Tampubolon................................. 1 - 1 0
Soep. SKp." M.Kes.
ir. Zuraidah Nasution, M.Kes Nelson Tanjung, SKM., M.Kes.
I(alal
Dra. Emawaty, M.Si, Apt
Hubungan Tindakan Episiotorni dengan Aktivitas Desain Grafis & Fotografer: Rina Doriana. SKM, M.Kes Julia Hasanah
Sekretariat: Yusrawati Hasibuan, SKM, M.Kes. Elizaw arda, SKM., M. Kes. Dina lndarsita, SST, M.Kes.
Alamat Redaksi: Jl. Let Jend Jamin Ginting KM 13.5 Kelurahan Laucih Kec. Medan Tuntungan Telp: 06 I -8368633 Fax:061-8368644
Seksual
di Klinik Bidan Swasta Mintangena Tarigan
Medan Tembung Tahun 201,1 oleh
Hutabarat.......
............
Julieta
i,l-17
Faktor yar-rg Berhubungzut dengan Kejadian Parus Lama pada Ibu Bersalin di RSU Haji Medan Tahun 2014 oleh Lusiana Gultom
Peranan Penggunaaan Disclosing lgerr Sebelurn Menyikat Gigi Terhadap Penurunan Indeks Plak pada Murid Kelas V SD Negeri 061247 Jl. Bunga Malem VII Kelurahan Lau Cih Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2015 oleh Nelly Katharina Manurung...... ..26-30 Pelaksanaan Tindakan Pence-qahan Infeksi pada Proses Pertolongan Persalinan oleh Bidan Praktek Swasta (BPS) di Wilayah Kerja Puskesmas Sitinjak Kabupaten Tapanuli Selatan Rosmawaty .............31-31
Harahap.........
2014 oleh
Rebusan Herba ller (Coleus otro?rpureus (L) Benth) dapat Menurunkan Suhu Tr.rbuh Meryati oleh D. Elysa
PutriMambanC.....................
............38-44
Garnbaran Pengetahr:an Ibu Tentang Keladian lkutan Pasca Imunisasi (KIPI) Dasar Lengkap di Klinik Sehat Kecamatan Tambusar Utara Kabupaten Rokan Hulu
Tahun 2015 oleh Hanna Sriyanti Saragih,
Refika............
TeW
.............45-50
Kunjungan Antenctal Care Tidak Sesuai Standar Memengaruhi Terjadinya Konrplikasi Persalinan ci Wilayah Kerja Puskesr.nas Karang Anyar Kecamare Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun 201-l o.el Rismahara Lubis, Yusniar Siregar, Irma Linda.....
G
j i-:-
Faktor-Faktor yang Mempenganrhi Nyeri hnggung pada Sopir Angkot KPUM 14 di panekat;
Pry! Melati Medan Tahun
Nst.................
2014 oleh Johani Ur"ttu .............58_6 I
Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan pasangan
Usia Subur Tentang Kontrasepsi Hormonal di Desa Baru Kecamatan Pancur Batu oleh Masrah, Sartika
Hutagaol........
............62_70
Pengaruh Mutu Pelayanan Kesehatan Cigi dan Mulut Terhadap Kunjungan Pasien di puskesmai Darussalam Kecamatan Medan Petisah Medan Tahun 2015 oleh Ngena Ria..... .............j1_7j
Gambaran Pengetahuan dan Tindakan Mahasiswa/i Tingkat-ll Tentang Penggunaan Alat-Alat pencabutan
Gigi di Klinik Jurusan Keperawatan Gigi poltekkes
Kemenkes Medan
Siregar...........
oleh Sondan[,
Rawati
.............7g_g0
Peranan Penggunaan Media poster dalarn penyuluhan
]erhadap Tingkat Pengetahuan Anak
Tentang
Pemeliharaan Kebersihan Gigi dan Mulut pada Siswa/i Kelas V SD Negeri Perumnas Sirnalingkai Kecamatan
Medan Tuntungan 2015 oleh Susy Adrianelly
Simaremare... Prevalensi Penyakit
.............g 1-g4
Gigi dan Mulut pada
dengan Riwayat Gangguan Bipolar di
poliGigi
pasien Rumah
Sakit Jiwa Daerah Sumatera Utara periodJ Januari_
Maret 2015 oleh Rina Budiman, Aminah
Br.Saragih.....
.............g5_89
Faktor yang Berhubungan dengan pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Asam Folat dalam Kehamilan Rina Doriana
Pasaribu.........
oleh
.............g0_g4
Gambaran Pengetahuan lbu Harnil Tentang Manfaat Asam Folar dalam Kehamilan di Rumah Sakit Haji Medan oleh
funiAndarwati......
.......95_9g
Pengaruh Karakteristik Keluarga Terhadap Komplikasi
Kehamilan dalam Kesehatan Reproduksi pad'a Ibu
Hamil
di
Wilayah Kecamatan padangsidimpuan
Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2014 oleh Sri
Juarni............
............g9_ I 05
Pengan:h Pola Asuh Orang Tua dan Teman Sebaya Terhadap Asertifitas Rernaja dalarr perilaku SeksLral di SMP Negeri Hinai Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat Tahun 20 l4 oleh Wardati Hurnaira..... I 06_ t l0
I
Perbedaan Pengaruh perawatan Luka Menggunakan Povidone lodine dan htsol Terhadap penyembuhan Luka Perineum pada pasien posl pcitum Oi RS najar
Medan Tahun 2015 oleh yufttel, Syammar Kumia
Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan Dismenore Primer pada Remaja Putri di SMA Negeri 04 Banda Aceh Tahun 2014 oleh Fithriany, Ulfa
Ame1ia...........
.........121-124
Pengaruh Relaksasi Imajinasi Termbimbing Terhadap
Nyeri Menstruasi pada Remaja oleh Hotma
Hutagaol........
Sauhur
...'.*125-129
Pengaruh Pemberian Minyak Kelapa Mumi dan Minyak Kedelai Terhadap Kolesterol Total pada Tikus
Jantan (Rcmus norvegicus) oleh Rosnike Merly
Panjaitan.......
........130-134
Perilaku Perawat dalam Pencegahan Infeksi di Ruang Asoka 1 RSUD Dr.Pimgadi
Nosokomial
Medan oleh Dina Yusdiana Dalimunthe............ I35-I38
Diterbitkan oleh : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAII JI. Jamin Ginting KM.13,5 Kel. Lau Cih Medan Tuntungan KodePm:20136
PERBEDAAN PEi\GARUH PERAWATAN LUKA MENGGUNAKAN POVIDOIYE IODITVE DAI.{ EUSOL TERHADAP PEi\YEMBUHAI\ LUKA PEruNEUM PADA PASIEN POST PART(IM DI RS FAJAR MEDAN TAHUN 2OI5
Yufdel, Syammar Kurnia Nasution, Solihuddin Harahap Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Medan
Abstrak Ruptur perineum
ini
dapat terjadi karena adanya ruptllr spontan maupun episiotomi. Jika perineum
mengalami robekan atau luka, maka perawatan harus dilakukan dengan seksama karena luka tersebut bemda di daerah yang mtrdah kotor dan cenderung lembab. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan penganrh perawatan luka menggunal.ian povidone iodine dan eusol terhadap penyembuhan luka perineum. penelitian
ini menggunakan desain eksperimen derrgan jumlah sampel sebanyak 10 orang yang diambil secara purposive sampling. Data dikLunpulkan menggunakan lembar obseruasi indikator penyembuhan luka-
Pengumpulan data dilakLikarr pada bulan .lanr.rari sarnpai dengan Febrr-rari 2015. Data clianalisa rrenggunakan
teknik analisa data varians klasifikasi satu arah. Hasil penelitian ini meinperlihatkan bahwa lerdapat
perbedaan yang bermakna antara perawatan luka menggunakan povidone iodine dan eusol terhadap nyeri,
nanah, bengkak, wama serta waktu kering luka perineum. Peneliti menyarankan agar perawatan luka perineum menggunakan povidine. Dapat pr.rla menggunakan iodinne akan menggunakan antiseptik bahan
kimia seperti eusol Qrlatrium hipoklorit) pada tahap awal dan dilanjutkan dengan pwidine pada hari ke-2 dan seterusnya.
Kata kunci : Povidine lodine, Eusol, Luka Perineunt
PENDA}IT]LUAN
kadang-kadang
Kehamilan atau bersalin menjadi
penyebab
meninggal lebih dari 585.000 ibu pertahunnya meninggal (WHO). Di Asia Selatan, wanita berkemungkinan I : 18
meninggal akibat kehamilan atau persalinan selama kehidupannya; di banyak negara Afrika I : l4; sedangkan di Amerika Utara hanya 1 : 6.366. Lebih dari 50% kematian di negara berkembang. Mortalitan dan Nlorbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di Negara berkembang sepefti di Indonesia 545 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2010. Dari data record medic rumah sakit Fajar Medan, wanita mengalami post partum pada tahun 2006 mencapai 176 wanit4tahun 2007 lrrencapi 215, tahun 2008 mencapai 210 wanita, tahun 2009 mencapai 297 wanita, tahun 2010 mencapai 347 wanita. Perdarahan postpartum menjadi penyebab utama 4091r kematian ibu di Indonesia. Robekan jala;r lahir merupakan penyebab kedua perdarahan setelah atonia uteri. Ruptur (robekan) perineum terjadi pada harnpir sen.rua persalinan peftama dan tidak jarang pada persalinan
berikutnya. Ruptur perineum
ini
dapat terjadi karena
adanya ruptur spontan mauplul episiotomi. Luka biasanya ringan tetapi kadang-kadang terjadi juga tuka yang luas dan berbahaya. Sebagai akibat persalinan terutama pada seomng primipara, biasa timbul lLrka pada r,ulva di sekitar intt"oitus vagina yang biasanya tidak dalam akan tetapi
bisa timbul perdarahan
banyak
(Prawirohardj o, 2006). Episiotomi dilakukan jika perineum sangat tipis dan menunjukkan resiko ruptur perineum spontan. Keuntungan
episiotomi ini adalah tidak menimbulkan perdarahan banyak dan penjahitan kembali iebih mudah. Namun tindakan episotomi ini juga beresiko menimbulkan ruptur perineurn totalis. Jlka perineum mengalami robekan atau luka, maka perawatan harus dilakukan dengan seksama karena luka tersebut berada di daerah yang mudah kotor dan cenderung lembab @rawirohardf o, 2006).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suatu robekan akan sembuh lebih baik daripada episiotomi. Namun, terlepas dari bagaimana robekan diperbaiki, trauma perineum dengan atau tanpa jahitan mengharuskan penyembuhan dapat mempercepat kesembuhan ini (Boyle, 2009). Perineum terletak antara vulva dan anus. I(ebutuhan
pelineum tidak hanya berperan atau rnenjadi bagian penting dari proses persalinan, tetapijuga diperlukan untuk mengontrol proses buang air besar dan buang air kecil.
Perineum merupakan tempat yang paling
sering
mengalami perlukaan atau laserasi akibat persalinan, yang terjadi pada persalinan pertama dan tidakjarangiuga pada persalinan berikutnya (Prawirohardjo, 2006). Penyembuhan luka perineurn ini juga sulit te{adi l<arena proses penyembuhan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor ekstemal dan internal. penyembuhan luka
lll
.1,,':,al i
Vol. 10No..l Mei -Agustus2015
-riah PANNMED
lingk-Lmgan.
tradisi, pengetahuan, sosial
ekonomi,
penansanan petugas, kondisi ibu, gizi. Faktor intemal
:
usia. penanganan jaringan, hemoragi, hipovoleliia, faktor lokal edema, defisit nutrisi, personal hygiene, defisit ksingen,medikasi,overaktifitas. (creasoft. 2008).
Penyembuhar perineum adalah
pemenuhan
kebutuhan unftk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara
keiahiran placenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil. Penyembuhan secara ideal berusaha memulihkan seperli jaringan asalnya, namun bila tidak mungkin akan terbentuk jaringan parut. (Prawihardjo, 2006).
Eusol adalah merupakan bahan desinfektan yang lazirn digunakan pada perawatan luka, eusol ini merupakan
golongan desinfektan. Efek
dari eusol ini
(Fauziah, 20 1 0).
Berdasarkan persamaan terhadap efek dari bahan diatas untuk penyembuhan luka, maka peneliti ingin membandingkan atara penggunaan, povidone iodine dan eusol terhadap penyembuhan luka perineum.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana Perbedaan Perawatan Luka dan Eusol Terhadap
daianr perawatan luka, dan yang terpenting adalah penggunaan bahan yang tepat dalam perawatan luka. Dalan perawatan luka hal ini sangat penting karena apabila tidak tepat dapat
Menggunakan Povidine Iodine
mengakibatkan luka sulit sembuh dan rnemungkinkan terjadinya infeksi. Petugas harus memahami fisiologi penyembuhan luka dan ditantang untuk memberikan pengkajian luka berdasarkan pengetahuan integritas kr,rlit dan pencegal.ran irrfbksi. (JN PI(-KR, 2008). Desinfektan didefinisikan sebagai bahan kimia atau
TUJUAN PENELITIAN
Untuk itu diperlukan teknik yang tepat
Sedangkan antiseptik didefinisikan sebagai bahan kimia
yang dapat menghambat atau membunuh perturnbuhan jasad renik seperti bakteri, jarnur dan lain-lain pada
di Runtah
Penyembr-rhan Luka Pereniunr Pada Post Partum
Sakit Fajar Medan
a.
Mengidentifikasi penyernbuhan h-rka perinetttn rnenggunakan poviCin iodine Medan
b.
pengaruh fisika yang digrrnakan untuk
mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virusjuga unhrk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya.
adalah
rnembunuh bakteri atau kuman yang ada di sekitar luka.
di Rumah Sakit Fa-iar
Mengidentifikasi penyembuhan luka rnenggunakan eusol di Rumah Sakit Fajar Medan.
c.
Mengidentifikasi perbedaan penyernbuhan luka
di
menggunakan povidine iodine dan eusol
Rumah
Sakit Fajar Medarr
d.
Mengidentifikasi luka perineum pada post partun di Rumah Sakit Fajar Medan
jaringan hidup. Bahan desinfeklan dapat digunakan unhrk proses desinfeksi tangan, lantai, ruangan, peralatan dan pakaian. Pada dasamya ada persamaan jenis bahan kimia
MANFAAT PENELITIAN
yang digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan. Tetapi tidak semua bahan desinfektan adalah bahan antiseptik
data dasar untuk penelitian lebih lanjut tentang perbedaan perawatan nrenggunakan povidine iodine dan eusol
karena adanya batasan dalam penggunaan antiseptik. Antiseptik tersebut harus memiliki sifbt tidak merusak jaringan tubuh atau tidak bersifat keras. Terkadang penambahan bahan desinfektan juga dijadikan sebagai salah satu cara dalam proses sterilisasi, yaitu proses pernbeba-ra,r kuman. Tetapi pada kenyataannya tidak
terhadap penyembuhan luka pereniurn, dapat menjadi sumber informasi yang benar bagi masyarakat tentang perbedaan perawatan menggunakan povidine iodine dan
semua bahan desinfektan dapat berfungsi sebagai bahan dalam proses sterili:a-si. Bahan kirnia teftentu merupakan zat aktif dalam proses desinteksi dan sangat menentukan efbktivitas dan fi:ngsi serta target mikroorganime yang
akan dimatikan. Dalam proses desinfeksi sebenamya dikerral dua cara. cara fisik (pemanasan) dan cara kimia (penambahan bahan kimia t. si*unaterdadie, 20 1 0). Bahan yang biasa disunakan untuk pencegahan 1
infeksi adalah larutan antiseptik. rnisalnla iodine. Sepeti
Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai
sebagai
eusol terhadap penyernbuhan luka perenium.
TINJAUAN PUSTAKA
Luka perineum adalah robekan pada
periner-rm
yang terjadi pada hampir semua persalinan normal pertama dan tidak jarang jLrga pada persalinan
berikutnya. Robekan ini dapat dihindari atau dikurangi dengan menjaga jarrgan sampai dasar panggul dilalui oleh kepala janin dengan cepat (Prawirohardjo. 20 1 0).
Pada prirnigravida, perneriksaan
ditenrukan
diketahui, iodine mempunl ai sifat antiseptik atau (membr"'ruh kuman) baik bakteri gram positif maupLrn
tanda-tanda perineum utuh, vulva tertutup, himen
iriutif dan lebih toksik
persalinan akan terjadi penekanan pada jalan lahir
negatif. Akan tetapi iodin bersifat
bila masuk ke pembuluh darah. Dalam
penggunaannya
iodin hams diencerkan terlebih dahulu hal ini karena iodin dalam konsentrasi tinggi dapat menlebabkan iritasi kulit. Selain itu iodin dalam penggunaan r.ang berlebihan dapat menghambat proses granulasi luka. Dalam perawatan luka secara umum biasanya menggunakan iodin l0%.
112
pervoratus, vagina sernpit dengan rlrgae..
Pada
lunak oleh kepala janin. Dengan perineum yang masih utuh pada primi akan mudah ter-jadi robekan perineum (Diane, 2009). Dari faktor janin, bisa karena kepala janin besar atau .janin itu sendiri besar. Kepala.janin besar dan janin besar dapat rnenyebabkan te{adinya rr:ptur perineum (Diane, 2009).
Perbedaan Pengaruh
Yufdel, dkk.
I(epala janin merupakan bagian yang terpenting
dalarn persalinan. Kepala janin akan
berpengaruh
terhadap peregangan perineum pada saat llepala di dasar panggul dan membuka pintu dengan diameter 56 crn akan terjadi penipisan perineum, sehingga pada perineum yang kaku mudah terjadi ruptr"rr perineum. Presentasi adalah menunjuk kepada bagian janin yang ada di atas PAP. Tiga presentasi pokok adalah kepala, bokong dan dahi. Presentasi defleksi (puncak
kepala, dahi, muka). Salah satu cara mencegah robekan perineutn yaitu dengan mengarahkan kepala
agar perineum dilalui diameter terkecil saat saat ekspulsi. Diameter kepala terkecil terdapat pada presentasi belakang kepala yaitu sirkumferensia suboksipito bregmatika (32crn). Lingkar kepala yang melalui jalan Iahir pada presentasi pur.rcak kepala I
adalah sirktm/brensia frontooksipitalis
(34cm)'
presentasi muka sirktm.ferensia submenlo hregmatik
(32crn), presentasi dahi mentook,s
sirkttm.ferensia
ipitall,s (35 cm).
Faktor penolong persalinan juga
Proses penyembuhan luka adalah proses yang penting dalam kehidLrpan manusia sehingga perlu mendapatkan perhatian yang baik dan terus lrenel'Lls agar penyer.nbuhan dapat berlangsung dengan baik dan ideal' san-eat
Berbagai usaha r,rntuk lnempercepat proses penl'embul.ran h-rka sering dilakukan dalarn bentuk sistemik dan lokal. Diperlukan suatu proses penyembuhan iuka yang cepat tmtuk segera rnemperbaiki struktr-tr jaringan sehingga fungsi dari jaringan tersebut dapat nonnal kembali. Sebenamya penyembuhan luka dapat te{adi secara cepat
jika
berada dalam kondisi yang normal,
tetapi
penyembuhan luka akan mengalami hambatan apabila mengalami berbagai macam gangguan dan komplikasi seperti infeksi dan insufi siensi vaskular pada h'rka tersebut. Penyernbuhan yang diharapkan berada dalanr batas ideal apabila suatu penyetnbuhan lLrka selnpurna dengan regenerasi yang cepat. Penyernbuhan sempuma terkadang
sulit teriadi karena proses
penyembuhan
sangat
clipengaruhi oleh berbagai faktor lokal dan sisternik. Penyeurbuhan luka dapat dihambat oleh beberapa faktor.
(2009) pimpinan persalian yang salah tnerupakan
antara lain: infeksi, diet, usia, defisiensi vitamin Cltcrl,aliir sistemili seperti diabetes nlellitus clan ;.tllctllia. suplai darah dan oksigen yang tidak adekuat, stress
salah satu sebab terjadinya ruptur perineum.
emosional
dapat
nrcnvebabkart robekan perinetrnl. Menltrltt Diarlc
Keriasama derrgan
ibu dan penggunan perasat
manual yang tepat dapat mengatur kecepatan kelahira bayi dan mencegah terjadinnya laserasi. Pengendalian
kecepatan dan pengaturan diameter kepala saat rnelalui introitus dan perineum dapat men-eurangi kemr-rngkinan tei'ladinya robekan. Birnbing ibu untuk meneran dan beristirahat atalr bernafas dengan cepat pada waktunya. Saat kepala rtrembuka vulva (5-6 cm), letakkan kain yang bersih dan kering yang dilipat
dan siapkan kain
1/3
nya di bawah bokong ibu handuk bersih di atas perut ibu (Lrntuk mengeringkan atar"r
bayi segera setelah lahir). Lindungi perineum dengan satu tangan ( dibawah kain bersih dan kerig), ibu jari pada salah satu sisi perineum dan 4 jari tangan pada sisi 1,ang lain pada belakan-e kepaia bayi. Tahan belakang kepala bayi agar posisi kepala tetap fleksi pada saat keluar secara bertahap melewati introitus
dan perineum. Melindungi perineum
dan pergerakan jaringan, rnalnutrisi, ketidakseimbangan elektrolit, serla dapat dihambat oleh konsumsi steroid jangka panjang. Penyembuhan secara ideal berusaha memulihkan seperti jaringan asalnya, namun bila tidak mungkin akan terbentuk jaringan parut. Radang ada yang akut dan ada r ang rrenahutr. clan penl"ebab y'arlg paling terserirlg dari radang ini adalah infeksi. Untuk itu diperlukan teknik yang tepat dalam perarvatan luka dan yang terpenting adalah penggunaan bahan y'ang tepat dalanl perawatan [uka. Dalam perari'atan luka hal ini sangat penting karena apabila tidak tepat dapat rnenqakibatkan luka sulit sembuh dan rnemungkinkan teriadinra inteksi. Peralvat harus memaharni fisiologi penr embtthan luka dan ditantang
untuk rnemberikar.r pengkajian lulia
[glfllsarkan
pengetahuan integritas kulit dan pencegahan inreksi
Penyembuhan luka adalah suatu bentuk proses
usaha r.rntuk memperbaiki kerusakan
)ang
terjadi.
(robekan) pada vagina dan perineurn. (JNPK-KR,
Komponen utama dalam ptoses penyembuhan luka adalah kolagen disamping sel epitel. Fibroblas adalah sel yang berlanggung jawab untuk sintesis kolagen. Fisiologi penyembuhan luka secara atat.ni akan mengalami fase-fase
2008).
seperli inflamasi, proliferasi, dan remodelling. (Creasoft,
dan
mengendalikan keluamya kepala bayi secara bertahap clan hati-hati dapat rnengurangi regangan berlebihan
2008).
Konsep Penyembuhan Luka Sebagai organ tubuh irang letaknya paling luar darl terbesar clalarrr ttibuh serta lutrgsinya sebagai barrier tubuh, kulit mudah terjadi ltrka. Pada suatu tahap, luka
akan mengalarni serangkaian proses perbaikan
dan
penybmbuhan yang merupakan cara r-rntuk memperbaiki sel dan jaringan yar.rg rusak dengan penggantian oleh jaringan parut. .jaringan baru yang sempuma atau terbentuk jaringan mengalami fauma, maka akan terjadi Saat suatu serangkaian reaksi yang menirnbulkan suatu mekanisme perlahanan yang dapat rnernproteksi terhadap penyebararl agen menjadi sernakin meluas yang dapat memperparah kondisi trauma. (Creasoft, 2008).
Konsep Povidone lodine l0% Pot'itlone locline l0% adalah antiseptil< y'arrg selirrg
digunakan dan cukup dikenal oleh semua kalangan masyarakat, dan mentpakan antiseptik Lltama yang digurakan dirumah sakit. Elemen iod adalah salah satu zat bakterisid terkuat (sudah efektif pada kadar 2-4mcg/rnl air - 2-4ppm), dengan daya kerja cepat. Harnpir semua kuman patogen, termasuk fungi dan virus, dimatil<ar.r olehnya. Begitu pula spora, rvalaupun diperlukan waktu lebih lama :
larutan 2o/o tnemerlukan 2-3jarn.
Iod
merupakan
antiseptika yang sangat efektif untuk kulit utr-rh, rrlaka sebagai tingkat iod banyak digunakan untuk desinfeksi
113
Vol. 10 No..l Mei - Agustus 20'l
lurnal llmiah PANNMED
kulit
juga
sebelum injeksi atau pembedahan,
untuk 1 1 ). gobati infeksi fungi(dermatom ikosis). Povidone lodine I0%, lxampu membunuh semua mikroorganisme penyebab infeksi yang secara perlahan (B ooks, 20
nr en
lahan melepaskan iodium bila kontak
dengan
5
Hipotesis Penelitian
:
Ha Ada perbedaan kecepatan penyembuhan antara perawatan luka menggunakan povidine iodine dan eusol terhadap penyembuhan luka perenium pada post paftum.
:
kuliVmukosa. Bila digunakan berulang kali akan berkumulasi didalam kulit yang mengakibatkan efek antiseptiknya dapat berlahan dalarr waktu yang relatif
antara perawatan antara perawatan luka menggunakan povidine iodine dan eusol terhadap penyembuhan luka
lama.
perenium pada post paltum.
Ho
Tidak perbedaan kecepatan
penyembuhan
Providone Iodine 10% dapat digunakan untuk
berbagai macarn
luka
diantaranya
yaitu:
luka
METODE PENELITIAN
abrasi,ulserasi, luka bedah, luka bakar, dan lain-lainnya. Efek samping yang ditimbulkan berupa iritasi, reaksi
toksik dari Iodine akan mengakibatkan iritasi
pada
beberapa orang yang sensitif, kombinasi dengan PVP (Po$n,inypylroiodine) akan mengurangi efek iritasinl'a tetapi berkurang efek antimikrobanya; kulit terbakar; dan
perubahan warna
kulit.
Penggunaan
Iodine
dapat
rnengubah pigmentasi kulit menjadi merah gelap, efek ini juga berkurang dengan adanya kombinasi dengan PVP ( P olln
irypt lro
io
Penelitian
adalah seluruh pasien post partunt. Sebanyak I I orang pada bLrlan Januari yang melahirkan di Rumah Sakit Fajar Medan. Sampel dalarn penelitian ini adalah ibu yang rnelahirkanSehr-rbungan dengan keterbatasan biaya dan waktu
peneliti selringga tidak metrungkinkan untr-rk urengarnbil sernua populasi oleh kama itu peneliti mengambil sampel
Eusol adalah merupakan desinfektan yang digunakan unfuk mendesinfeksi bern.racam-macalr pernrukaan dengan zat-zat kimiawi, yaitu dengan mernatikan atau menghentikan pertumbuhan hama pathogen yang terdapat pada luka- Elemen berbentuk gas ini adalah germisid kuat. Dalam konsentrasi kecil 0,5 ppm pada pH 7 dapat mematikan kebanyakan bakteri. spora,
sebanyak 10 orang. Dengan rumus
Berdasarkan penghitungan menggunakan runrus n.rakajumlal.r yang didapat adalah
biasanya
digunakan senyawa yang dalam larutan berangsur - angsur men-ehasi kan asam h ipoklorit(Hc I 0). (Books, 20 1 I ). Eusol digunakan untuk membunuh bakteri dengan spectrum-kerja lebar, yang meliputi bakteri Gram-positif dan Gram-negative. virus dan fungi. Mycobacteria Zat-zat ini juga aktif terhadap spura (benih bakteri dan fungi), tetapi pacia kon-sentrasi yang lebih besar dan atau rvaktu yang lebih 1ama.
atas.
1
+
ll
(0,1'?)
11
n: I+
ll
(0,0r)
11
- I,ll n:
10 orang
Pada variable dependent untuk
Faktor penganih khasiat. Banyak faktor dapat rnempengaruhi khasiat antiseptikum, misalnya konsentrasi, Iama kerjanl.a- suhu. pH. zat pelarut, dan terda-patnya zat-
kecepatan penyernbuhan perawatan luka perenium. peneliti mer.rggunakan skala ordinal yaitu ya : 2 dan
zat orsanic (leniak. sabun. protein, darah, nanah,
tidak: l.
dan
sebagainl a).
Tujuan penggunaan eusol
ini
pada
kulit
adalah unruk memba-imi mikroorganisme yang kebetulan berada di pemrukaan kuiil teupi tidak n.rentperbanyak diri di tempat itu dan pada urnumnr a akan mati sendiri (transient
mengetahui
Untuk n.remperrnudah urelakukan observasi maka digunakan rumus yaitu : (Nursalam, 2008). Range (R)
I: Jurnlah alternatifjawaban
flora). Begitu pula resident flora- vakni jasad-jasad renik yang merupakan penghuni alamiah di kulit dan terutarna terdiri dari mikrokok patogen, sepefti Staphylococus
Ketemngan
epidermidis, Conaebacteri. Propioni-bacteri,
Untuk mengetahui kecepatan penyembuhan luka pereniurr.r digunakan dengan mengajukan 5 penilaian dan dilakukan selama 6 hari:skor maksimal 5 x I : -< selama 6 hari jadi total skor maksimal 30 dan skor minimal adalah 5 x 0:0 selama 6 hari jadi total skor
dan
kadang-kadang Staph:lsspqs altrelrs. Flora ini terdapat pada lokasi yang lebih dalarn dan lebih sukar dihilargkan daripadaJlora t"ansien. ( Fauziah- 1010).
t
di
:
li
fungi dan virus dalam waktu sekitar 30 detik. Aktifitas
organis karena larutan eusol tidak stabil,
:
t +n(d2)
bakterisidalnya sangat terganturg pada pH. Pada pH basa aktifitasnya menurun, begitu pula dengan adanya zat - zat
I
quasy
ini
bertujuan untuk mengetahui percepatan penyembuhan luka dengan cara rancangan control time design. Populasi dalanr hal ini
di ne). (Fauziah, 20 I 0)
Konsep Eusol
i
ini dirancang sebagai penelitian
experimental design Rancangan
114
:
Range : Skor tertinggi - Skor terendah I : Lebar interval kelas
Yufdel, dkk
Perbedaan Pengaruh
minimal adalah adalah
jadi interval untuk variabel
0,
responden berdasarkan umr-rr pada kelompok pot.icline iocline terdiri atas responden beruntur 20-24 tahun seban;-ak 3 orang (60%) dan responden berur.nur l5 28 tahun sebanyak ? orang (40%).
30-0
1-
"
-10
Berdasarkan rumLrs diatjs ditetapkan interval 1,ang digunakan untuk data variabel dependen yaitu :
0-
21 -30
I
SI
I
2
SMA
1
J
SMP SD
4
Penelitian
ini
tnenggunakan tel
Itclornpok p.erlaliLran dan lielourpoli kontrol. (Setiacli, 2001).
HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian
ini, peneliti
membuat tabulasi
hasil fi'ekuensi berdasarkan ul.nur. Pada saat rnelakukan penelitian. peneliti hanya menemukan responden post pLu'tuilt dali urnur l7-30 tahLur sehingga dalaln tabel hasil frekuensi berdasarkan urrur, peneliti
menggolongkan frekuensi umur dari l7-30 tahun. Dibawah ini adalah tabulasi hasil frekuensi berclasarkan
umur responden. Tabel
4.1. Distribusi Frekuensi
17-23
Tahtrn
2
40
Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jLrmlah responden berdasarkan urnur pada kelontpok ea"sol terdiri atas responden beruntur 17-23 tahtut sebantak 2 orang (40%) dan responden berumur 24 _ 30 iahun rebanl ak
Tabel
.3
orarrg ( 600
o
ResJronden
Kelompok povitline lodine Berdasarkan
20-24 Tahun 25-28 Tahun Total
J 2.
5
60 40 100
r,
201 5
orang (109'o). r'esponclen berpenciiclilian S\1A sebairr ai, 1 orang (20%), responden berpendidikarr SMp sebanyak 2 orang (40%) dan responden berpendidikan SD sebanyak 1 orang (20%).
Distribusi Frekuensi
Tabel 4.21.
Responden
Kelompok Povidine lodine Berdasarkan Pendidikan di RS Fajar Medan Tahun 201 5.
Pendidikan I
SI
2
SMA
3
SMP SD
120 240 120 120
Total
Sumber:
uosit@didikan tahun 201
t00
5
Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah responden kelontpok potidine iodine berdasarl.:an pendidikan terdiri atas responden berpendidikan Sl sebanyak I orang (20%), responden berpendidikan
SMA sebanl,ak 2 orang (40%), responden I orang (20920) clan
berpendidikan SMP sebanyak
responden berpendidikan SD sebanyak
Tabel
I orang (20%).
4.5. Distribusi Frekuensi
Responden
Kelompok Eu,sol Berdtsarlian pekeriaan di RS Fa.iar }Iedan tahun 2015.
No
Pekerjaan PNS
20
S\ry'asta
20
Wirasrvasta Tidak Bekerja
,10
Total SLrmber: Hasil penelitian berdasarkail 20
T
-5
Dari tabel 4.3 dapat clilihat bahrva jumlah responden kelompol< erlsol berdasarkan pendidikan terdiri atas responden berpendidikan Sl sebanvak I
).
4.2. Distribusi Frekuensi
I
I00
tahun 20I
Responclen
24-30 Tahun 3 60 Total 00 Sumber: Hasil penelitian berdasarkan Llt.nur tahun 20 l5
2
Surlber: Hasil penelitian berdasarkan pendidikan
Unrur
I 2
20 20 40 20
Total
4
Kelompok E-asol Berdasarkan Urnur di RS Fa.iar Meda! Tahun 2015 No
Responden
Pendidikan
No
l0
11-20
Sedang Cepat
Distribusi Frekuensi
Tabel 21.3.
Kelompok -Ersol Berdasarkan Pendidikan di RS Fa.iar Medan Tahun 2015
Tabel inten,al iawaban pada variabel dependen Kategori Lebar Interval Larna
Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahrva jumlah
dependen
:
l-5
20 IL)(i Lre
rr.:-.=
Vol.
Jurnal llmiah PANNMED
Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa jumlah responden kelompok eusol berdasarkan peke{aan terdiri atas responden bekerja sebagai PNS sebanl'ak I orang (20%). responden bekerja sebagai swasta sebanyak I orang (20%), responden bekerja sebagai rviraswata sebanl,ak 2 orang (40%), dan responden
'10
No..l Mei - Agustus 2015
4 responden (80%). pada hari ke 4 terdiri atas warna
luka dengan kategori ketnerahatr sebarryak I responden (20%) dan *,arna luka dengan kategori pucat sebanvak 4 responden (80%), pada hari ke 5 '"varna luka dengan kategori kemerahan sebanyak 2 responden (40%) dan
warna luka dengan kategori pucat sebanyak
3
responden (60%) sedangkan pada hari ke 6 warna luka
yang tidak bekerja sebanyak I orang (20%).
seluruhnya dengan kategori kemerahan sebanyak
4.6. Distribusi Frekuensi
Tabel
Responden
Kelompok Povitline lodine Berdasarkan Pekerjaan di RS Fajar Medan Tahun 2015.
5
responden (100%).
Dari hasil analisis diatas menun-lukkan bahrva perubahan tampak pada hari ke 3 dan ada perbedaan
warna luka setelah dilakukan perawatan
dengan
menggunakan ettsol. N
No
Pekerjaan
I
2
PNS Swasta
2
J
Wiraswasta
I
4
Petani
I
1
Tabel
20 40 20 20
I orang (-109'o). responden bekerja sebagai petani sebanyak trrerlg (109 o).
Tabulasi Hasil Univariat
Proses penyembuhan Iuka perineum dapat dinilai
dari hasil observasi yaitu warna, nyeri, bengkak, nanah dan keringnya luka. Dibawah ini peneliti menjelaskan
pror", p"-ny"mbuhan luka dengan 5 ciri-ciri tersebut dan diteliti selarna 6 hari.
Tabel .1.7 Distribusi Frekuensi Responden Luka Perineum Berdasarkan Warna Luka Selama 6 hari KelomPok Easol di RS Faiar Medan Tahun 2015' , I
\\'arna
, Pu;at 5
O
an
-1s_--ur.,.,'b..' Ha.ii t0t
Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa jumlah responden kelompok errsol berdasarkan nyeri selarna 6 haii yaitu pada hari ke I seluruh responden (1009'") rureraiakan nyeri dan begitu.iuga pada hari ke 2'3 dan 4pacla hari ke 5 kategori tidak rryeri sebar.ryak 2 iesponden (40oh) dan nyeri sebanyak 3 responden (60%) sedangkan pada hari ke 6 kate-eori tidak nyeri
iebanyak
4 iesponden (80%) dan nyeri sebanyak
luo
I
responden (20%).
Dari hasil analisis diatas merruniukkan bahwa perubahan tampak pada hari ke 5 dan ada perbedaan
nyeri setelalr dilakukan perawatan
dengan
nrenggunakan eusol.
Tabel
4.9. Distribusi Frekuensi Responden Luka
Perineum Bertlasarkan Bengkak Selama
6 hari
KelomPok Eusol tJi RS Fajar
Tahun 2015'
202405100 I 0 0120 5 1004 80 4 801 60 0 0 . ttx-, -i toO S 100 5 100 5 l00
i=nelitian berdasarkan rvatrla luka tahun
5
Dari tabel 1.- dapat dilihat
bahr'va jurnlal-r
responden kelompok uzr-sol berdasarkan rvama luka selama 6 hari l aitu pada hari ke I terdiri atas warna luka dengan kategori kemerahan tidak ada (0%) dan warna tuka dengan kategori pttcat sebanyak 5 respotrden (100%), pada hari ke I terdiri atas warna luka dengan kategori kelnerahan tidak ada (0ozt') dan warna tut
Iuka dengan kategori kenlerahatr sebanrak I responden d; warna luka dengan kategori pucat seban)'ak
(20%)
0 0 0 0 0 0 0 2 40.1 ,"'.t cri ('ll---l '0 20 Ni r:ri -i 100 5 l u0 5 00 5 lg) j-Tot'nt----S ttlO -s tOO S 100 5 100 5 100 5 100 Srr"b.. H^,t penelitian berdasarkan nyeri talrun 2015
23{--j6
Kenrerah
.%
Tidakn
1
Dari ubel 1.6 dapat dilihat bahu'a jumlah responden keltxrpok pxtt'it)ine iocline berdasarkan pekerjaan terdiri atas risponden bekerla sebagai PNS sebanyak I omng (l0o o). responden bekeIa sebagai srvasta sebanyali 2 orang (-l0oo). reiponden bekerla sebagai r'virasrvata sebanyak 2
\o
\ '/. \ % \ % \ % \ '41 \
No Nycri
"
l0l r
Perineum Berdirsarkan Nyeri Selama 6 hari KelomPok Eusol di RS Fajar Tahun 2015.
100
Total
4.8. Distribusi Frekuensi Responden Luka
No Bengkak N--% N'/.
,' z
Tidak Bcnskak
senltar
No^
\
% N o/el--%
0 0 0 0 0 0 I 20 2 +0 5 s too ) too -s toq I .8-0- -l ('o 0 bengkak tahtrn'ol
ffiasarkan
100 o
5
Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahrva iumlah respenden kelonlpok ettsol berdasarkan bengkak
selama 6 hari yaitu pacla hari ke I seluruh responden (100%) terdapat bengkak dan begitu juga pada lrari ke
2
dan
;.
pada hari ke
4
kategori tidak bengkak
-l sebanyak I responden (20%) dan bengkak sebanyak tidak kategori ke hari pada (80%), -5 r..pond.n berigkak sebany'ak 2 resporrden (40%) dan bengkak sebanyak 3 responden (60%) sedangkan pada hari ke 6 sel,.rnih responden ( 100%) tidak terdapat bengkak pada
perineuntnl'a.
Yufdel, dkk.
Perbedaan Pengaruh
Dari hasil analisis diatas menunjukkan bahwa
Tabel
perulalan tampak pada hari ke 4 dan ada perbedaan
4.12 Distribusi Frekuensi
mengguoakan eusol.
No
Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Responden Luka
FAJAR Medan Tahun 2015 P"ny"mb
1
Perineum Berdasarkan Nanah Selama 6 hari Kelompok Eusol di RS FAJAR Medan Tahun 2015.
Sedang
3
Cepat
Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa jumlah 1es-ponden
o
Sumber: Huslt
Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa jumlah responden kelompok eusol berdasarkan Nanah selama
-hari
yaitu pada hari ke
sebanyak
2
responden
I tidak terdapat nanah $0%) dan terdapat nanah
kelompok eusol berdasilrkan penyernbuhan
Luka selama 6 hmi yaitu penyembuhan tut
6A%) d*
Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi Responden Luka Perineum Berdasarkan Warna Luka
Selama 6 hari Kelompok povidine Iodine di FAJAR Medan Tahun 20trS.
sebanyak 3 responden (60o/o)dan begitu jLrga pada hari
No W"rr" l Kemerahan
perubahan tampak pada hari ke 3 dan ada perbedaan
adanya nanah setelah dilakukan perawatan dengan
menggunakan ealsol.
Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Responden Luka
Perineum Berdasarkan Keringnya Luka Selama 6 hari Kelompok .Ezsol di RS FAJAR MedanTahun 2015.
*r "" *.rrrgrr" tuta N%ffi I Kering Totat s roos rilffi Sumber: Hasil penelitian b@ O
r20
2015
Dari tabel 4.11 dapat dilihat bahwa jumlah
responden kelompok eusol berdasarkan keringnya luka pada hari ke 1 seluruh iesponden ::9T1, f .hari vlitu (10U/o) luka masih basah dan begitu juga padahari 2,3 dan 4, pada hari ke 5 terdapat luka dengan fategori kering pbanyak 2 responden g0%) dan tU
terdapat luka dengan kategori kering sebanyak 4
responden (80%) dan luka dengan kategori basah sebanyak 1 responden Q0%).
Dari hasil analisis diatas menunjukkan bahwa perubahan lampak pada hari ke 5 dan ada perbedaan keringnya luka setelah dilakukan perawatan dengan
menggunakan eelsol.
O
Totat 5loo5m
lukanya.
Dari hasil analisis diatas menunjukkan bahwa
dengan
penyembuhan luka dengan kategori sedang sebanyak 2 responden (407o) sedangkan penyembuh* tuta dlngan kategoricepat adalah 0 responden (0 %).
ke 2, pada hari ke 3 tidak terdapat nanitrletanyak : responden (60%) dan terdapat nanah sebanyak 2 responden (40%),sedangkan pada hari ke 4,5 dan 6 :"J"rrh responden (100%) tidak terdapat nanah pada
6
40 0
0
Nanah
t urffin z +o 2 40 3 60 5 1oo 5 ro* , o*fln 3 60 3 60 2 40 o o o o o
6
Responden
Berdasarkan penyembuhan Luka dengan Menggunakan Eusol di RS
bengkak setelah dilakukan perawatan dengan
No
...
s
Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa jumlah responden kelompok pctvidine iocline berdasarkan warna luka selama 6 hari yaitu pada hari ke I terdiri atas warna luka dengan kategori kemerahan tidak ada
(0%) dan warna luka dengan kategori pucat sebanyak 5 responden (100%), dan begitu pula pada hari ke 2 dan
3, pada hari ke 4 terdii atas wirna luka dengan kategori kemerahan sebanyak 2 responden $0%) dan warna luka dengan kategori pucat sebanyak 3 -
responden (60%), pada hari ke 5 wama luka iengan kategori kemerahan sebanyak 3 responden (60%) dan
luka dengan kategori pucat sebanyak 2 _ responden (40%) sedangkan pada hari ke 6 warna luka wama
seluruhnya dengan kategori kemerahan sebanyak
responden (100%).
5
Dari hasil analisis diatas menunjukkan bahwa perubahan tampak pada hari ke 4 dan ada perbedaan
warna luka setelah dilakukan perawatan menggunakan pov idine iodine
dengan
Tabel 4.14. Distribusi Frekuensi Responden Luka Perineum Berdasarkan Nyeri Selama 6 hari Kelompok povidine lodine di RS _FAJAR Meda.n Tahun 2015.
No NV..i I IoaK r. Nu"ri 0 0 0 0 0 0 1 20 3 60 4 2 N;eri : lgq 5 t00 5 100 4 s0 2 40 r totat s 1oo s toO sffi
g0
20
Sumber: Hasit p.n
rt7
Vol. 10 No..l Mei - Agustus 201
Jurnal llmiah PANNMED
Dari tabel 4.14 dapat dilihat bahwa iumlah responden kelornpok povidine iodine berdasarkart nyeri selama 6 hari yaitu paoa hari ke 1 selurLrh responden ( 100%) merasakan nyeri dan begitu juga pada hari ke 2,
dan 3, pada hari ke 4 kategori tidak nyeri sebanyak
1
responden (20%) dan nyeri sebanyak 4 respor.rden (80%), pada hari ke 5 kategori tidak nyeri sebanyak 3 responden (60%) dan nyeri sebanyak 2 responden (40%) sedangkan pada hari ke 6 kategori tidak nyeri sebanyak 4 responden (80%) dan nyeri sebanyak I
5
tidak terdapat nanah sebanyak 3 responden (60%) dan terdapat nanah sebanyak 2 responden (40%) sedangkan pada hari ke 4 tidak terdapat nanah
4 responden
dan
I
responden, sedangkan pada hari ke 5 dan 6 seluruh responden (100%) tidak terdapat nanah pada lukanya. Dari hasil analisis diatas menunjukkan bahwa perubahan sr-rdah tampak pada hari ke 2 dan ada perbedaan adanya nanah setelah dilakukan perawatan den gan menggunakan pov idin e io dine.
terdapat nanah
responden (20%).
Dari hasil analisis diatas menuniukkan bahwa perubahan tampak pada hari ke 4 dan ada perbedaan
nyeri setelah dilakukan perawatan rrenggunakan pov
i d in
Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Responden Luka
Perineum Berdasarkan KeringnYa Luka Selama 6 hari KelomPok Povidine lodine di RS FAJAR Medan
dengan
e iodine.
Tahun 2015
Tabel 4.15. Distribusi Frekuensi Responden Luka
Perineum Berdasarkan Bengkak Selama 6 hari Kelompok Povidine Iotline di RS FAJAR Medan Tahun 201 5.
No
llengkak
Ilasah
'Iotal
N%NYoNohN%N%Non
Total 5 100 5 100 5 100 5 100 5 100 5 I00 Sumber: Hasil penelitian berdasarkan bengkak tahun 20 I 5 Dari tabel 4.15 dapat dilihat bahwa jumlah responden kelompok poticlittc ictditte berdasarkalr bengkak selama 6 hari .vaitu pada hari ke 1 seluruh
responden (100%) terdapat bengkak dan begitu juga pada hari ke 2 dan 3, pada hari ke 4 kategori tidak bengkak sebanyak 1 responden (20%) dan bengkak sebanyak 4 responden (80%), pada hari ke 5 kategori tidak bengkak sebanyak 2 responden (40%) dan bengkak sebanyak 3 responden (60%) sedangkarr pada hari ke 6 seluruh responden (100%) tidak terdapat bengkak pada perineumnya.
Dari hasil analisis diatas menunjukkan bahwa perubahan tampak pada hari ke 4 dan ada perbedaan
Benranah
Ada
2
Nanah
Total
5
100 5 r00
r00
5
r005r00510051005100
it ltrlia lalltrtt
dan luka dengan kategori
basah
sebanyak 0 responden (0%).
Dari hasil analisis diatas rnenunjukkan bahwa 4 dan ada perbedaan perawatan dengan dilakukan keringnya luka setelalr perubahan tarnpak pada hari ke menggunakan povidine iodine.
Tabel
4.12 Distribusi Frekuensi Responden dengan Menggunakan Povidine lodine di RS FAJAR Medan Tahun 2015 Penyembuhan
Luka
N
o/ /o
40 60
I
Lama
2
2
Sedang Cepat
-)
J
Total
0
0
5
100
Dari tabel 4.12 dapat dilitrat bahwa jumlah responden kelompok poricline iodine berdasarkan
1103603604805100)100 4 80 2 40 2 10 1 20 0 0 0
0
5 100 -5 100 5 100 5 100 5 100 5
100
Dari tabel 4.16 dapat dilihat bahwa iurnlah responden kelornpok povidine iocline berdasarkan Nar.rah selama 6 hari yaitu pada hari ke I tidak terdapat nanah sebanyak 1 responden(20%) dan terdapat nanah sebanyak 4 responden (80%). pada hari ke 2 darr ke 3
KE
Berdasarkan Penyembuhan Luka
\9';\%\%\%\%\vo
Sumber: Hasil penelitian berdasarkan nanah tahun 20 l5
I t8
2405 100 5 100 3600 000
100
responden (100%)
dengan
Tabel 4.16. Distribusi Frekuensi Responden Luka Perineum Berdasarkan Nanah Selama 6 hari Kelompok Povidine lorlrire di RS FAJAR Medan Tahun 2015. Tidak
5 5
hari 2, dan 3, pada hari ke 4 terdapat luka dengan kategori kerirrg seban.vak 2 responden (,10%) dan lLrl
No
I
000
000
Dari tabel 4.ll dapat dilihat bahwa jumlah responden kelompok povicline iodine berdasarkan keringnya luka selama 6 hari yaitu pada hari ke 1 seluruh responden (100%) h,r},ia masih basah dan begitu juga pada
n-renggunakan pov idine iodine.
No \lnah
NoA N%Nol'Noh
N%No
SLrrnbcr': I Ia.'sil pcnclitilLtt bcrulasall
Tidak o o o o o o I 20 2 40 s loo l *."iir* z aenitat 5 loo 5 loo 5 loo 4 80 3 60 o o
bengkak setelah dilakukan perawatan
Keringnya No luka Kcring
Penyembuhan Luka selama 6 hari yaitu penyembuhan luka dengan kategori lama sebanyak 2 responden (40%) dan penyembuhan luka dengan kategori sedang sebanyak 3 responden (60%) sedangkan penyernbuhan Iuka dengarr kategori cepat adalah 0 responden (0 %).
Tabulasi Hasil Bivariat Hubur.rgan perawatan luka dengan eusol dan povidine iodine den-ean proses penyerrbuhan luka
ICTS
L
Yufdel, dkk.
Perbedaan Pengaruh
perineum pada pasien post paftum yaitu variabel perawatan luka dengan eusol dan povidine iodine menunjukkan pengarr-rh yang sangat kuat (r:0,908)
menggunakan povidine iodine dan pada
4.8. Hasil Uji Statistik Paired
Samples
Cotelation Variabel
P Volue
Cofficient (r)
Pengaruh pemwatan
Adapun saran dalarn penelitian ini adalah l. Bagi Pendidikan
Diharapkan agar lebih rneningkatkan rnutu pendidikan agar dapat membantu pemerintah dalam rneningkatkan kualitas hidup masyarakat
lLrka
dengan eusctl dan povidine
iodine
penyembuhan luka perineum pada pasien post pafium.
Correlation
No
0.905
terhadap
terutarra ntempercepat proses penyenrbul.ran luka perineurn dengan perawatan luka yang baik clan
0.000
2.
Dari hasil u-ji statistik dengan menggunakan paired samples t-test memperlihatkan balru,a adanl,a perbedaan antara perawatan
ILLI
clilr.rl .lan pera\\,atalt
bdine
uji paired
samples t-test didapat p Value l,aitLr 0.006 yang berarli p Value < dari 0,05. lni menunjukkan bahi.va terdapat perbedaan antara perawatar.r lul
dengan penyembuhan luka perineurn pada pasien post partum dan n.renr,rnjukkan hubr_rngan yang signifikan karena rlemiliki nilai p l'alue yaitu 0.000 yang berarli p I,alue < 0,05.
Tabel
...
lr-rl
rrempeftahankan luka bebas dari urikroorganisrne. Bagi Tempat Penelitian
Diharapkan dapat neningkatkar-r lir_ralitas pelayanan pada pasien sehingga proses penyernbr-rlran luka trterineum dapat nteningkat pacla lrasien l)osl pLtlLtnt.
dengan menggur.rakan povidine iocline
Bagi Responden Diharapkan agar memberikan keterangan kepada pihak pelayanan kesehatan secara jelas tentang keluhan-keluhan yang dirasakan clan mengikuti prosedur perawatan dirurnah sakit dengan baik,
Tabel
penyembuhan luka dapat sedini mungl
yaitu 0,006 yang berarti
p
Value
< dari 0,05. Ini
menLrnjukkan bahwa terdapat perbedaan antara perawatan luiia dengan rnenggi-urakan eusol dan perawatan luka
terhadap penyembuhan luka perineum pada pasien post paltuut. "1.9.
Hasil Analisis Paired Sanrples Test
No
Variabel
Total
T
total
hrsol
Diharapkan penelitian yang dilakukan oleh
Value
peneliti ini dapat dijadikan referensi untuk peneliti selaj utnya yang berhubungan dengan penggultaalt
anliseptic yang baik untuk
dan
penyernbuhan luka perineum dengan Pot;idine
3,152
dar.r
P
penyembuhan luka
perineunt dengan
sehingga resiko int-eksi dapat dicegah
0.006
mempercepat
penyembuhan luka perineum pada pasien po,s/ partw?l.
Iocline
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN DAN SARAN Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu pendekatan Berdasarkan hasil uji statistik dan pembahasar.t tersebut diatas dapat disirnpulkan bahwa : l. Penyembr"rhan Luka selarna 3 hari derrgan
menggunakan
Eusol yaitu terdiri
atas
Praktek, edisi revisi v. Jakarta: Rineka Cipta.
Aziz, A.S. 2007 Metode Penelitian Kepera*.aran
dan
Teknik Analisa Data. Jakarla : Salemba Nledika.
Books,
201
l.
Konsep Eusol dan povidine lodine.
penyembuhan Iuka dengan kategori lama sebanyak 6 responden (60%) dan penyembuhan luka dengan
kategori sedang sebanyak
).
2
responden (40y0)
sedangkan penyernbuhan luka dengan kategori cepat adalah 0 responden (0 %).
Penl,enrbuhan
Luka
selar.na
(r hari dengan
enggunakan p ot; id i n e i o d i n e y aitu penyern b uhar.r luka dengan kategori lanta sebanyak 2 responden (.10%) dan penyemblrhan luka dengan kategori
nr
sedang sebanyak
3.
3
responden (60%) sedangkan
penyembuhan luka dengan kategori cepat adalah 0 responden (0 %). Dari hasil uji statistik dengan rnenggunakan paired
samples t-test memperlihatkan baliwa adanya
perbedaan antara pera\\,.atan
luka
dengan
rrenggunakan eu.sol dan peraivatan luka den-qan
ts:9RKmeLIC I &sie:SMbDnntBzkouOU6NqpA
BA&sa:x&oi-book
resu
lt&ct-resurn:4&vecl:O
CCAQ6AEn,Arv#v-onepagectq . lautan eusol&Ffalse. Diakses l3 Januari 20 I I Boyle, Maureen. 2009. Seri praktik Kebidanan pemulihan Luka. Jakafla: ECC. .
Creasoft, 2008. Konsep penyembuhan
Luka.
http ://creasoft .wordpress./200 B/4/23lkonsep-
pen.vembuhan-luka/. Diakses l0 April,20I L Fraser, DM. 2009. M;,les Buku Ajar Bidan. Eclisi
14.
Jakarta : EGC
JNPK-KR, 2007. Asuhan Persalinan Nonnal. Edisi 4 Revisi. JHPIEGO Corporation.
il9
Vol. 10No..1 Mei -Agustus2015
lurnalllmhh PANNMED
IBG. 2010. Iknu Kebidanan, Penyakit f.rA,mga" dan Keluarga Berencana Untuk
Manuaba,
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC. tvlms.ioer dan Fauzia, 2010. Antiseptik, Desinfektan dan
S6ilisasi. Medan
:
Laboratorium
Farmasi
Kedokteran.
Nomodjo,
2010. Metodalogi Penelitian Kesehqtan'
Jakarta : Rineka CiPta.
Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Surabaya : Salemba Medika.
Prawirohardjo, 2006. Buku Panduan Praldis Pelayanan
Kesehatan mqternal
dan Neonatal' Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo'
Saifuddin, AB. 2008. Buku Panduan Praldis Pelayanan
Kesehatan Maternal
dan Neonatql' Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo' Sarwono, 2008.llmu Kebidanan. Jakarta :YBPSP'
Setiadi, 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan' Cetakan Pertama. Yogyakarta : Graha lknu'
Signaterdadie, 2010, Disenfektan dan Antiseptik' http : // s iqnaterdadie.wordpress. cont/2 0 I 0/ 1 0/08/des infeldan/. Diakses 2 APril2Ol
l.