LAPORAN TAHUN I PROGRAM IPTEKS BAGI PRODUK EKSPOR
IbPE KERAJINAN BATU PERMATA PULAKI DAN PERAK GEROKGAK Tahun ke 1 dari rencana 3 tahun
Oleh:
Drs. I Wayan Muderawan, M.S., PhD., NIDN. 0009046901, Ketua Prof. Dr. I Wayan Rai, M.S., NIDN. 0016104903, Anggota Prof. Dr. I Nyoman Kanca, M.S., NIDN. 0021048202, Anggota
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Nopember 2015
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Peneliti/Pelaksana Nama Lengkap Perguruan Tinggi NIDM Jabatan Fungsional Program Studi Nomor HP Alamat surel (e-mail) Anggota (1) Nama Lengkap NIDM Perguruan Tinggi Anggota (2) Nama Lengkap NIDM Perguruan Tinggi Institusi Mitra (jika ada) Nama Institusi Mitra Alamat Penanggung Jawab Tahun Pelaksanaan Biaya Tahun Berjalan Biaya Keseluruhan
: IbPE Kerajinan Batu Permta Pulaki dan Perak Gerokgak : : : : : : :
Dr. Drs. I Wayan Muderawan, M.S. Universitas Pendidikan Ganesha 0009106007 Lektor Kepala Pendidikan Kimia 081936467507
[email protected].
[email protected]
: Prof. Dr. I WAYAN RAI, M.S. : 0016104903 : Universitas Pendidikan Ganesha : Prof. Dr. I NYOMAN KANCA, M.S. : 0008105906 : Universitas Pendidikan Ganesha : UKM Kreana Dana : Desa Banyupoh Buleleng : : : :
UKM Wijaya Silver Desa Gerokgak Buleleng Kadek Sudiasa Putu Suarjana Tahun ke 1 dari rencana 3 tahun Rp 125.000.000,00 Rp 375.000.000.00
ii
RINGKASAN Kerajinan batu permata Pulaki merupakan kerajinan khas dan unik yang ada di Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Kerajinan batu permata Pulaki sangat bergantung dengan kerajinan perak yang ada di Desa Gerokgak karena produk-produk kerajinan batu permata menggunakan produk-produk kerajinan perak, contohnya cincin, bros, anting, dan aneka ornamen. Walaupun memiliki berbagai keunikan, kerajinan khas Buleleng pada umunya memilik kendala klasik seprti modal usaha, pemasaran, manajemen usaha, dan dukungan IPTEKS untuk meningkatkan kuantitas, menjamin kualitas dan menjaga kontinyuitas menjadikan produk kerajinan khas Buleleng mampu menembus pasar ekspor. Usaha Kerajinan Batu Permata Kresna Dana di Kawasan Pulaki, Desa Banyupoh dan Usaha Kerajinan Wijaya Silver di Desa Gerokgak sebagai mitra industri kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diusulkan ini juga mengalami masalah yang mirip. Permasalahan utama yang disepakati untuk dipecahkan dalam tiga tahun adalah: tahun pertama, pemerkayaan desain produk sesuai kebutuhan pasar, peningkatan kualitas produksi, pengenalan manajemen modern, promosi produk melalui pameran dan website; tahun kedua, manajemen produksi dan pemasaran, komunikasi dengan buyer/rekanan berbahasa Inggris, dan lay-out produksi yang memenuhi standar kesehatan dan kenyamanan kerja, dan jaminan mutu produk; dan tahun ketiga difokuskan pada pembinaan kelompok plasma, pendirian koperasi pengerajin, pengembangan desain produk dan HaKI. Target luaran utama program IbPE dalam tiga tahun adalah peningkatan kapasitas produksi hingga 50%, pasar ekspor bertambah minimal tiga negara tujuan ekspor, penambahan omzet 20% tiap tahun, terbentuk sebuah koperasi pengerajin batu permata dan perak di kawasan Pulaki hingga Gerokgak yang berbadan hukum, minimal dua desain produk yang memiliki HaKI, dan minimal ada sebuah publikasi ilmiah tingkat nasional atau internasional pertahun.
Kata-kata kunci: kerajinan, batu permata, perak, ekspor.
iii
PRAKATA
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha kuasa atas segala berkat dan rakhmat karuniaNYA, sehingga Pengabdian Pada Masyarakat ini bisa terlaksana dengan baik dan lancar. Pengabdian Pada Masyarakat dengan judul Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bagi Produk Eksport Kerajinan Batu Permata Pulaki dan Perak Gerokgak merupakan program pengabdian pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Program IbPE ini merupakan satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk penerapan dan pengembangan hasil riset perguruan tinggi. Persoalan yang ditangani meliputi bahan baku, proses produksi, kualitas produk, manajemen, aspek bisnis usaha kecil atau usaha menengah sampai ke strategi pemasaran produk. UKM yang dibina dikonsentrasikan pada dua unit usaha yaitu UKM Kresnadana dan UKM Wijaya Silver. UKM Kresna Dana yang berlokasi Dinas Melanting, Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng bergerak dibidang batu permata dengan menggunakan bahan baku utama yang diambil dari daerah perbukitan sekitar Pulaki. Sedangkan UKM Wijaya Silver yang belokasi di Desa Gerokgak, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng bergerak dibidang perhisan dari perak. Unit usaha mitra yang dibina diharapkan mampu menghasilkan produk atau komoditas ekspor, yang berpeluang ekspor atau yang secara tidak langsung dibawa ke luar negeri. Untuk mencapai target tersebut, maka pada tahun pertama program ini diharapkan adanya peningkatan kapasitas UKM baik melalui peningkatan kemampuan pengetahuan dan keterampilan (knwoladge and skill), memiliki tempat kerja yang representatif, peningkatan peralatan yang diperlukan untuk proses produksi dan prasarana lainnya. Dalam kesempatan ini kami tim pelaksana P2M ini mengucapkan banyak terim kasih kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepda Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi atas bantuan pendanaannya dan pihak lain atas kerjasamanya, sehingga program bisa terlaksana dengan baik. Singaraja, 30 Juni 2015 Tim Pelaksana P2M
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
RINGKASAN
iii
PRAKATA
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB 1. PENDAHULUAN
1
BAB 2. TARGET DAN LUARAN
7
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
8
BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
9
BAB 5. HASIL YANG DICAPAI
11
BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
30
BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN
31
DAFTAR PUSTAKA
32
LAMPIRAN
33
1. Ijin Usaha dan Tanda Dftar Perusahaan UKM Kresna Dana
33
2. Gambar Beberapa Produk Pengabdian
35
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Masalah Prioritas, Solusi IPTEKS, Pendekatan/Metode dan Tujuan/Sasaran
8
Tabel 2. Mekanisme Pelaksanaan dan Jadwal Kegiatan
9
Tabel 3. Kgiatan Launching dan Seminar Ilmiah
12
Tabel 4. Keadaan Fasilitas UKM Wijaya Silver dan UKM Krena Dana
13
Tabel 5. Proyeksi Target Luaran dan Capaian Tahun Pertama
30
Tabel 6. Mekanisme Pelaksanaan dan Jadwal Kegiatan Tahun Berikutnya
31
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Lokasi UKM Wijaya Silver dan UKM Krena Dana
11
Gambar 2. Launching Program IbPE dan Seminar Ilmiah
11
Gambar 3. Peta Geologi Bali
13
Gambar 4. Pura Sad Khayangan Jagat Pulaki
16
Gambar 5. Pura di sekitar Pulaki
16
Gambar 6. Batu Mulia Hijau Tabur Emas (Kresna Dana Pulaki)
17
Gambar 7. Layout UKM Wijaya Silver dan UKM Kresna Dana
23
Gambar 8. Lokasi Pangkung Jae, Lokasi Batu Mulia
25
Gambar 9. Salah Satu Kegiatan Pelatihan dan Pendampingan
26
Gambar 10. Beberapa Desain dan Produk Bros, Sumpel, dan Cincin
27
Gambar 11. Beberapa Desain dan Produk Pandle UNDIKSHA
28
Gambar 12. Beberapa Desain dan Produk Cincin Wanita dan Pria
29
Gambar 13. Beberapa Desain dan Produk Kalung
30
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1, Ijin Usaha dan Tanda Dftar Perusahaan UKM Kresna Dana
17
Lampiran 2. Beberapa Produk Pengabdian
19
viii
BAB 1. PENDAHULUAN Batu permata Pulaki telah lama dikenal orang khususnya para penggemar batu permata. Salah satu batu permata terkenal dari kawasan Pulaki adalah batu permata Kresna Dana dengan varian yang diberi nama Kresna Dana Hitam Bercahaya Putih (batu sangat mulia dan langka) dan Kresna Dana Tabur Emas Hijau dengan Bercak Kuning Emas. Batu permata lainnya yang juga terkenal dari kawasan Pulaki adalah permata yang diberi nama Kecubung Kasian Putih Bercahaya Tangi, Jaga Satru Hijau Bercahaya Kuning, Dwi Datu Hitam Bercahaya Kuning, Bangsing Hitam Bersinar dan banyak pula jenis yang lainnya. Nama-nama batu permata tersebut masih merujuk pada tampilan dan cirri-ciri khasnya, belum merujuk pada nama-nama ilmiah mineral-mineral yang bersesuaian. Identifikasi ilmiah tentang batu permata Pulaki belum ada yang melaporkannya. Hal inilah yang mungkin menyebabkan batu permata ini tidak banyak dikenal secara internasional, kalah pamor dengan batu permata dari India, Srilangka, Thailand, Kamboja dan daerah lainnya. Batu Permata Pulaki khususnya Kresna Dana mulai dipromosikan sejak tahun 1989 dan sangat populer sampai ke pelosok-pelosok Pulau Bali. Namun demikian, batu permata tersebut dijual masih dalam bentuk potongan yang belum digosok (batu aslinya) dan sudah digosok terbatas dalam bentuk bulat atau bulat lonjong untuk berbagai keperluan perhiasan seperti cincin, liontin kalung, anting-anting, bahkan batu permata untuk ragam hiasan gagang keris, mahkota dan pratima (benda-benda sakral simbol-simbol keagamaan). Bentuk-bentuk atau desain-desain lainnya perlu dikembangkan sehingga memberikan nilai tambah yang lebih. Salah seorang perajin Batu Permata Pulaki adalah Putu Dana (52 tahun). Beliau adalah seorang multitalenta, dengan jiwa petualang tinggi, beliau telah menjelajahi perbukitan di kawasan Pulaki dan berhasil menemukan lokasi batu permata yang dikenal sebagai Kresna Dana. Di balik cerita mistis dan religius tentang bagaimana menemukan lokasi batu permata tersebut di sela-sela perbukitan yang sangat tersembunyi dan sangat dirahasiakan, tersirat komitmen beliau untuk melestarikan dan mengendalikan eksploitasi berlebihan dari batu permata langka tersebut. Salah satu lokasi batu permata yang beliau ungkap adalah Pangkung Jahe (nama tempat yang merujuk pada tebing curam di perbukitan Pulaki) dengan luas areal batuan berpotensi mengandung batu permata sekitar 2 (dua) hektar. Lokasi ini
sangat sulit dijangkau oleh orang biasa. Kali yang berhulu di Pangkung Jahe inilah biasanya sebagai lokasi para perajin batu permata di wilayah ini memperoleh bahan baku. Lokasi-lokasi lainnya yang tersebar di perbukitan Pulaki masih dirahasiakan dengan mitos-mitos keramat dan suci. Berdasarkan informasi ini, dapat dipahami bahan baku kerajinan batu permata ini cukup terbatas jumlahnya (karena ekplorasinya dikendalikan dengan kearifan lokal masyarakat yang mengkeramatkan dan menyucikan kawasan Pulaki) namun terjamin keberlangsungannya. Kearifan lokal dalam melestarikan sumber daya alam batu permata ini perlu diungkap, ditulis dan dibelajarkan kepada generasi selanjutnya sehingga Batu Permata Pulaki dan usaha kerajinannnya tetap lestari. Pengelolaan usaha kerajinan batu permata Pulaki KRESNA DANA oleh keluarag Bapak Kadek Sudiasa masih menerapkan manajemen keluarga, dimana administrasi dan keuangan ditangani oleh Ibu Kadek Sudiasa sedangkan pengelolaan produksi dan pemasaran ditangani oleh Bapak Sudiasa. Perencanaan produksi dilakukan berdasarkan pesanan dengan penambahan stok barang tidak lebih dari 10% dari jumlah yang dipesan. Walaupun beliau telah pernah mengikuti pelatihan manajemen usaha dan komputer, namun beliau belum mampu menerapkannya secara sederhana. Beliau sangat mengharapkan bantuan pendampingan manajemen usaha (produksi dan pemasaran) dengan sentuhan teknologi informasi, utamanya website dan pemasaran on-line. Pembukuan keuangan yang beliau miliki adalah hanyalah pencatatan order, pencatatan pembayaran dari pemesan dan tunggakannya. Beliau menyatakan bahwa keuntungan yang diperoleh dari usaha kerajinan dipatok 30% untuk setiap item barang. Sehingga dengan omzet penjualan rata-rata perbulan Rp. 2.000.000,00 – Rp.2.500.0000,00 tergantung dari musim pasang-surut orderan beliau mendapatkan keuntungan sekitar Rp. 600.000,00 – Rp. 1.500.000,00 per bulan, dengan ongkos pengerjaan 40% dari harga dan bahan baku 30% dari harga jual. Beliau baru punya 2 (dua) orang karyawan di rumah usaha beliau sementara punya 10 rumah tangga pengerajin masing-masing dengan 2-4 anggota pengerajin sebagai plasma untuk mengopeni order-order yang besar dan mendadak. Karena beliau bekerja bersama istri dan seorang anak buah, maka pendapatan beliau dan istri per bulan adalah Rp. 1.100.000 – Rp. 3.400.000. Beberapa pengalaman pekerjaan yang beliau pernah geluti adalah pekerja seni batik painting di Gianyar (1998-2001), sebagai karyawan Koperasi Poskoperi di Denpasar (2001-2004) dan menggeluti 2
kerajinan batu permata sebagai anak asuh dari penemu batu permata KRESNA DANA yaitu (Alm.) Bapak Putu Dana (51 tahun) yang telah berpulang bulan Maret 2013 lalu dan beliau didaulat oleh almarhum sebelum meninggal untuk meneruskan usaha ini. Pada tahun 2013, beliau membentuk kelompok pengerajin dan menjalani pelatihan dan pendampingan Ipteks sebagai mitra industri dari program IbM yang oleh Prof. Dr. I Wayan Rai, M.S. (Ketua Tim), dengan anggota Dr. I Wayan Muderawan, M.S., dan Dr. I Wayan Karyasa, M.Sc. dari Universitas Pendidikan Ganesha. Usulan ini adalah kelanjutan dari program tahun lalu mengingat prospek ekspor yang dimiliki oleh kerajinan ini. Pemasaran produk kerajinan batu permata Pulaki dari UKM Kerajian Batu Permata KRESNA DANA saat ini lebih banyak berorientasi pada pasar lokal (Bali dan sekitarnya) yaitu sekitar 85% dan sisanya 15% untuk regional dan internasional. Bali sebagai daerah wisata global memberi peluang yang besar bagi produk-produk kerajinan Bali untuk menembus pasar internasional. Beberapa pameran atau expo lokal Bali yaitu Buleleng Bulfest (2012) dan Buleleng Festival (2013) dan yang diikuti memungkinkan produk-produk kerajinan ini dikenal oleh wisatawan asing. Dari pameran-pameran tersebut beliau mendapatkan pembeli langsung yang prospektif menjadi rekanan untuk memasarkan produk kerajinan ini ke luar negeri. Tantangannya adalah bagaimana menyiapkan produk-produk kerajinan batu permata Pulaki yang keunikannya secara lokal Bali telah dikagumi menjadi produk yang dapat diterima oleh selera pasar internasional. Dengan demikian, menurut beliau peningkatan kualitas produk-produk kerajinan menjadi berkualitas ekspor sangat mendesak dan penting Harga jual produk kerajinan sangat bergantung dari jenis, bentuk, ukuran, dan motifnya dengan kisaran harga Rp. 25.000,00 hingga Rp. 1.000.000,00/buah. Pola usaha tradisional masih Bapak Kadek Sudiasa anut, sehingga masalah perpajakan beliau menyerahkan langsung kepada pemesan sehingga beliau hanya menerima bersih. Fasilitas pendukung usaha kerajinan dari KRESNA DANA adalah berupa 1 ruang produksi (2 x 3 m) yang dilengkapi dengan ruang display produk dan tempat administrasi usaha dan 1 ruang penyimpanan (2 x 2 m) yang berada di tepi jalan. Fasilitas tersebut terjangkau listrik, air dan sarana telekomunikasi (telepon dan internet). Potensi bisnis dari usaha kerajinan ini memiliki prospek yang sangat baik, namun oleh karena pembukuan yang belum teratur dan masih
3
menerapkan manajemen tradisional atau manajemen keluarga perencanaan bisnis usaha dan implementasinya belum optimal. Profil singkat usaha kerajinan perak dari mitra UKM WIJAYA SILVER yang dikelola oleh Bapak Putu Suarjana (39 tahun) yang beralamat di Desa Gerokgak Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng sekitar 5 (lima) kilometer dari alamat mitra pertama dan sekitar 55 kilometer dari Kota Singaraja. Beliau belajar dan bekerja sebagai pengerajin perak di sentra pengerajin perak Celuk (Gianyar) dari tahun 1992 – 1997. Akibat krisis ekonomi tahun 1997-1998 menyebabkan sentra kerajinan perak Celuk mengalami hantaman kemunduran sehingga beliau pulang kampung. Walaupun demikian beliau masih setia di kampung melanjutkan usaha kerajinan perak dengan menerima pesanan dari Celuk (utamanya dari para pengusaha perak yang masih bertahan) dan mulai menerima pesanan lokal untuk dipakai pribadi. Saat ini beliau memperkerjakan dua oarng pengerajin dan bebrapa orang plasma jika ada order dengan jumlah yang besar atau waktu penyelesaian yang mendadak. Karena kerajinan perak merupakan komplementer dari kerajian emas dan batu permata, maka usaha WIJAYA SILVER terus berkembang. Kekhasan desain dan motif yang berbeda dari motif Celuk menyebabkan banyak karya-karya beliau dijuluki kerajian perak Gerokgak. Ruang kerja beliau yang ukuran 3 x 4 meter dilengkapi dengan tempat display produk (showroom) dan ruang penyimpanan stok dan administrasi (2 x 3 meter). Alamat rumah usaha beliau di sebelah SMPN 1 Gerokgak sekitar 100 meter dari jalan raya. Rumah usaha ini dapat diakses dengan mudah dan tersedia fasilitas telepon, internet dan air PDAM. Bahan baku utama berupa perak dan bahan-bahan penunjang beliau peroleh dari Celuk Gianyar dan dari sentra pengerajin perak dan emas di Desa Beratan Kecamatan Buleleng kota Singaraja. Omzet penjualan bulanan di kisaran Rp. 3.000.000,00 – Rp. 3.500.000,00 dengan keuntungan usaha sekitar Rp. 2.000.000,00 – Rp. 2.500.000,00 per bulan. Pemasaran produk kerajinan perak khas Gerokgak ini sebagian besar (sekitar 70%) untuk memenuhi pasar lokal untuk keperluan fasilitas pendukung pariwisata Bali dan 30% untuk ekspor ke manca negara tapi melalui vendor atau exportir dari Celuk (Gianyar). Manajemen usaha dan administrasi kegiatan usaha kerajinan yang berpola pada manajemen keluarga serta masih menggunakan pembukuan manual yang sederhana menyebabkan kegiatan usaha kerajinan dari WIJAYA SILVER cukup sulit mengukur perkembangan kemajuan usahanya. Demikian juga pemasarannya masih tergantung dari datangnya 4
orderan langsung dan mengerjakan order yang dimiliki orang lain khususnya dari Beratan (Buleleng) dan Celuk (Gianyar). Pola hubungan kerja antara KRESNA DANA dan WIJAYA SILVER dapat dijelaskan sebagai berikut. Hubungan KRESNA DANA dengan WIJAYA SILVER diawali dengan pemesanan gagang cincin perak untuk beberapa buah batu permata yang di pesan oleh Bapak I Wayan Muderawan di tahun 2012 lalu. Semenjak itu KRESNA DANA banyak memesan gagang cincin, pegangan liontin, bros, dan gagang keris yang akan diisi dengan batau permata Pulaki. Demikian juga sebaliknya, WIJAYA SILVER juga memesan beberapa permata untuk dipasang pada kerajian perak untuk memenuhi pesanan baik dari warga lokal maupun dari regional. Hubungan ini bersifat saling komplementer dan saling menguntungkan. Paduan keunikan atau kekhasan kerajianan batu permata Pulaki dengan kekhasan kerajinan WIJAYA SILVER menjadi sangat prospektif menghasilkan karya-karya kerajinan yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif sehingga layak dikembangkan menjadi produk unggulan Buleleng yang berkualitas ekspor. Berdasarkan paparan kondisi dan analisis situasi UKM KRESNA DANA dan WIJAYA SILVER. Pertama, bahan baku utama kerajinan berupa batu alam Pulaki dan perak ketersediaannya sangat memadai namun akses untuk memperolehnya perlu dibuatkan jalur yang mampu memberikan kepastian. Kedua, lay out proses produksi belum memperhatikan standar kenyamanan dan kesehatan kerja terutama kalau ditinjau dari , karena pekerjaan ini lebih banyak duduk dan konsentrasi tinggi, demikian juga sarana dan prasarana kerja belum memenuhi. Demikian juga dalam hal jaminan produk masih bergantung pada cara-cara manual dan mengandalkan pada pemilik usaha. Ketiga, peralatan produksi yang manual perlu ditingkatkan kapasitasnya untuk mengejar target penyelesaian order.
Keempat, desain produk
masih tergantung pada pesanan (order) dan HaKI dari desain belum jelas kepemilikannya. Beberapa desain yang dirancang sendiri menggunakan pendekatan manual dan coba-coba sehingga banyak menghabiskan bahan dan waktu. Perlu pendekatan
komputerisasi
untuk
perancangan
desain
produk,
namun
pengerajin/pemilik usaha belum mampu melakukannya sendiri. Kelima, sampai saat ini buyer atau konsumen menginginkan pelapisan warna logam desain yang mereka tentukan yaitu dengan teknik pelapisan atau anodizing, tetapi mitra belum mengetahui dan belum memiliki keterampilan untuk itu sehingga banyak order kerajinan perak 5
atau kerajinan batu permata yang menggunaan gagang berlapis logam mulia tidak dapat dipenuhi. Keenam, administrasi dan dokumentasi jenis-jenis, desain, dan motif produk-produk kerajinan yang telah dihasilkan. Dokumentasi dengan foto sangat terbatas, baik kualitas dan daya tahannya. Oleh karena itu perekaman degital dan komputerisasi
untuk dokumentasi dan administrasi sangat diperlukan. Ketujuh,
manajemen usaha (produksi dan pemasaran) masih bersifat tradisional dan kekeluargaan, belum menggunakan manajemen modern berdasarkan bussiness plan dan pembukuan keuangan yang baik. Kedelapan, manajemen pemasaran yang menggunakan sistem off-line cendrung masih pasif, menunggu orderan datang langsung dari buyer atau dari eksportir. Oleh karena itu, kedua UKM kerajinan ini menyampaikan kebutuhan adanya website yang mampu menjadi sarana promosi sekaligus pemasaran secara on-line. Kesembilan, tantangan ke depan yang dihadapi untuk keberlanjutan dan perluasan pemasaran serta mengurangi ketergantungan kepada guide atau konsultan bahasa Inggris dan pemahaman terhadap hukum perdangangan internasional (termasuk kontrak kerja antara vendor – distributor – buyer), kedua UKM ini memerlukan pelatihan bahasa Inggris untuk bisnis (ekspor). Di samping itu juga mereka memerlukan pendampingan pengurusan ijin usaha dan perpajakan. Pogram IbPE yang dilaksanakan oleh LPM UNDIKSHA pada tahun 2014 ini adalah IbPE Aneka Kerajinan Aluminium yang ada di Desa Menyali, Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng. Ini adalah IbPE pertama bagi UNDIKSHA. Namun demikian, kegiatan pembinaan kewirausahaan masyarakat (UKM) dan pendampingan Ipteks untuk UKM telah banyak dilakukan diantaranya melalui program-program IbW, IbM, IbIKK, Hi-Link. Tahun 2012 saja UNDIKSHA telah melaksanakan 4 program IbW, 3 program IbIKK, 1 program IbK, 12 program IbM, dan 1 program HiLink. Berdasarkan hasil diskusi antara Bapak Kadek Sudiasa (UKM KRESNA DANA), Bapak Putu Suarjana (WIJAYA SILVER) dan tim pengusul disepakati perioritas permasalahan yang akan ditangani dalam tiga tahun (2015 – 2017) sebagai berikut. Pada tahun pertama (2015), permasalahan prioritas adalah penataan lay-out untuk mendukung proses produksi yang memperhatikan standar-standar kesehatan dan keselamatan kerja, penyediaan alat produksi yang lebih modern, perluasan desain produk untuk memenuhi beragam kebutuhan konsumen dan pembuatan website 6
pemasaran. Pada tahun kedua (2016), permasalahan yang akan dipecahkan adalah manajemen produksi dan pemasaran, komunikasi dengan buyer/rekanan berbahasa Inggris, pemenuhan standar kesehatan dan kenyamanan kerja, dan jaminan mutu produk. Sedangkan tahun ketiga (2017) difokuskan pada pembinaan kelompok plasma, pendirian koperasi pengerajin, pengembangan desain produk untuk perluasan pasar, dan perlindungan hak atas kekayaan intelektual (HaKI).
BAB 2. TARGET DAN LUARAN Target luaran program IbPE dalam tiga tahun adalah sebagai berikut: (1) Terjadinya peningkatan kualitas dan kuantitas SDM dalan industri kreatif.. (2) Terjadinya peningkatan kapasitas produksi hingga 50%, (3) Pasar ekspor bertambah minimal dua negara tujuan ekspor, (4) Penambahan omzet 20% tiap tahun, (5) Terbentuk sebuah koperasi pengerajin yang berbadan hukum dengan anggota minimal 30 orang, (6) Minimal dua desain produk yang memiliki HaKI (minimal hak cipta), dan (7) Minimal ada sebuah publikasi ilmiah tingkat nasional pertahun.
Sedangkan target luaran program IbPE dalam tahun pertama untuk kedua mitra adalah sebagai berikut: Mitra 1: UKM Kresna Dana: (1) Terjadinya peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengerajin batu permata, (2) Terjadinya peningkatan lay-out ruang kerja dan produksi, (3) Terjadinya peningkatan sarana dan prasarana produksi, (4) Terjadinya peningkatan kapasitas produksi hingga 15%, (5) Terjadinya peningkatan kualitas produksi, (6) Penambahan tenaga kerja atau SDM, (7) Penambahan omzet 5%, (8) Terlibat dalam pameran untuk tujuan promosi produk, (9) Terbuatnya draft website untuk promosi produk.
7
Mitra 2: UKM Wijaya Silver: (1) Terjadinya peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengerajin perhiasan perak, (2) Terjadinya peningkatan lay-out ruang kerja dan produksi, (3) Terjadinya peningkatan saran dan prasarana produksi, (4) Terjadinya peningkatan kapasitas produksi hingga 15%, (5) Terjadinya peningkatan kualitas produksi, (6) Penambahan tenaga kerja atau SDM, (7) Penambahan omzet 5%, (8) Terlibat dalam pameran untuk tujuan promosi produk, (9) Terbuatnya draft website untuk promosi produk.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN Mengacu pada hasil pemetaan masalah yang dihadapi oleh kedua mitra UKM kerajinan batu permata dan perak dapat dijabarkan pertahun tentang pemilihan solusi (IPTEKS) untuk mengatasi persoalan prioritas yang dihadapi. Akan dilakukan pembinaan, pembimbingan dan pendampingan kepada kedua UKM untuk mencapai target yang diinginkan. Tabel 1. Masalah Prioritas, Solusi IPTEKS, Pendekatan/Metode dan Tujuan/Sasaran No.
Masalah Prioritas Tahun Pertama (2015) 1. Lay-out produksi yang memenuhi standar kesehatan dan kenyamanan kerja.
2.
Penyediaan alat produksi yang lebih modern
Solusi IPTEKS
Pendekatan/ Metode
Penataan lay-out produksi untuk memenuhi standar kesehatan, keselamatan dan kenyamanan kerja serta melek kimia dan lingkungan.
Pendampingan penataan lay-out produksi. Pendampingan pengolahan limbah kerajinan perak dan batu permata.
Pengadaan mesin potong multifungsi dan mesin elektroplating untuk pelapisan logam untuk mendukung pengembangan desain produk kerajinan batu permata dan perak.
Pelatihan dan pendampingan penggunaan dan pemeliharaan mesin potomg multifungsi dan mesin elektroplating.
Tujuan/Sasaran/ Minimalisasi kecelakaan kerja; Optimalisasi proses produksi dan peningkatan efektifitas kerja Penghindaran tubuh dari terpapar zat-zat kimia berbahaya. Peningkatan kapasitas produksi; dan Pelapisan logam dengan logam lebih mulia untuk mendukung perluasan desain
8
3.
Perluasan desain Peningkatan keterampilan produk untuk pembuatan desain memenuhi produk kerajinan yang beragam lebih responsif dengan kebutuhan kebutuhan pasar. konsumen
4.
Pembuatan website pemasaran.
Pembuatan dan pemeliharaan website untuk promosi dan pemasaran on-line.
Pelatihan dan pendampingan pembuatan desain produk yang didahului dengan penambahan wawasan tentang perkembangan desain produk kerajinan di dunia saat ini dan trendnya.
Pelatihan desain grafis Pelatihan pembuatan website Pelatihan pemasaran on-line Pendampingan pemeliharaan website dan pemasaran online
produk.. Dimilikinya kompetensi memadai pembuatan desain produk menggunakan piranti komputer untuk mengurangi ketergantungan desain produk dari buyer seperti selama ini terjadi. Perluasan desain produk ditinjau dari bentuk, ukuran, ragam hias, motif dan penggunaannya. Dimiliki dan dipergunakannya secara optimal website promosi dan pemasaran on-line oleh dua UKM mitra. Penambahan pangsa pasar. Peningkatan omzet.
Tabel 2. Mekanisme Pelaksanaan dan Jadwal Kegiatan No
Mekanisme Kegiatan
1. 1.1 1.2
Tahun Pertama (2015) Rapat kerja penyiapan implementasi Launching program dan Seminar tentang tatu permata Lay-out produksi yang memenuhi standar kesehatan dan kenyamanan kerja. Penyediaan mesin potong multifungsi dan mesin elektroplating Focus Group Discussion Batu Mulia Peningkatan keterampilan pembuatan desain produk kerajinan yang lebih responsif dengan kebutuhan pasar. Pameran produksi Pembuatan draft website untuk promosi dan pemasaran on-line. Evaluasi , publikasi dan pelaporan kegiatan
Bulan (2=Pebruari, dstnya) 2
1.3
1.4 1.5 1.6
1.7 1.8 1.9
3
4
5
6
7
8
9
10
11
9
BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI Kinerja Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) kurun waktu 3 tahun terakhir (2011-2013) terkatagori baik yang ditunjukkan oleh kemampauan dosen UNDIKSHA dalam memperoleh dana hibah PPM dari berbagai sumber terutama dari hibah kompetitif DP2M DIKTI. Pada tahun 2011, terdapat 57 kegiatan pengabdian pada masyarakat yang telah dilaksanakan baik dengan pendanaan dari DIPA UNDIKSHA (45 judul) dan dari DP2M Dikti (11 judul yaitu 4 IbW, 1 IbIKK, 1 IbK, dan 5 IbM) dan 1 judul yaitu penuntasan buta aksara dari Kemendikbud. Pada tahun 2012, LPM UNDIKSHA melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebanyak 50 judul dengan rincian dari dana DIPA UNDIKSHA 25 judul, dana dari DIKTI sebayak 25 judul dengan sebaran 1 Hi-Link, 3 IbIKK, 1 IbK, 4 IbW, 12 IbM, 1 KKN-PPM dan 5 PMPMP. Sedangkan pada tahun 2013, LPM UNDIKSHA menyelenggarakan 92 judul PPM dengan rincian 72 judul dana DIPA UNDIKSHA dan 20 judul dana DIKTI dengan sebaran 5 IbW, 2 IbIKK, 1 IbK, 11 IbM, dan 1 KKN-PPM. Tim pengusul kegiatan ini memiliki relevansi
bidang keilmuan masing-
masing dengan masalah mitra yang diselesaikan. Drs. I Wayan Muderawan, M.S., PhD (ketua tim pengusul) memiliki bidang keahlian kimia sintesis dan memiliki minat yang sangat tinggi terhadap batu permata Pulaki. Drs. I Wayan Muderawan, M.S., PhD. Memilik kompetensi yang tinggi dalam menggalang kerjasama baik di dalam maupun luar negeri. Ha ini dibuktikan dengan jabatan saat ini sebagai Pembantu Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Hubungan Masyarakat. Kemampuan bahasa Inggris yang dikuasai aktif oleh ketua pengusul memebrikan harapan bahwa urusan ekspor produk menjadi lebih baik. Prof. Dr. I Wayan Rai, M.S. juga memiliki kompetensi tinggi dalam menggalang kerjasama. Bidang sosioogi konflik yang beliau geluti akan sangat berguna di dalam meningkatkan wawasan mereka untuk siap bersaing secara global. Sedangkan Prof. Dr. I Nyoman Kanca, M.S. memiliki keahlian di bidang olahraga dan kesehatan. Prof. Nyoman Kanca juga piawai dalam menggerakkan massa. Fasilitas pendukung yang ada di UNDIKSHA khususnya di Laboratorium Kimia adalah seperangkat alat Atomic Absorption Spektroskopi (AAS) untuk mendukung analisis pelekatan dan buangan logam-logam yang digunakan dalam pengolahan perak, pengolahan batu permata, dan electroplating seperti logam emas 10
(Au), tembaga (Cu), kromium (Cr) dan kobal (Co). (West, 1994; dan Aldinger & Weberruss, 2010)
BAB 5. HASIL YANG DICAPAI UKM Wijaya Silver berada di Desa Gerokgak, 55 Km sebelah barat Kota Singaraja, Gambar 1, bergerak dibidang kerajinan perhiaasan perak. Sedangkan UKM Kresna Dana berada di Desa Banyupoh, sekitar 60 Km di sebeah barat Kota Singaraja, Gambar 1, bergerak dibidang kerajinan batu permata. Kedua UKM tersebut saling membutuhkan satu sama lainnya, karena produk masing-masing akan dipadukan menjadi produk perhiasan yang sangat indah dan menarik. UKM Kresna Dana telah didaftarkan dan memiliki ijin usaha yang diurus pertengahan tahun lalu ketika proposal ini direview dan saat ini sudah keluar ijin usaha perdagangan dan tanda daftar perusahan, lihat Lampiran 1.
Lokasi mitra
Gambar 1. Lokasi UKM Wijaya Silver dan UKM Krena Dana
Berbagai kegiatan terkait dengan pelaksanaan Program IbPE Kerajinan Batu Permata Pulaki dan Perak Gerokgak dan hasil yang dicapai pada tahun pertama dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Launcing Program dan Seminar Ilmiah Pelaksanaan Program P2M IbPE Kerajinan Batu Permata Pulaki dan Perak Gerokgak diawali dengan launching Program dan Seminar Ilmiah. Launcing program IbPE Kerajinan Batu Permata Pulaki dan Perak Gerokgak telah dilaksanakan pada tanggal 20 Pebruari 2015 di hadapan LPM UNDIKSHA, civitas akademika
11
UNDIKSHA, UKM Wijaya Silver dan UKM Kresna Dana di Ruang Seminar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Ganesha. Bersamaan launching program juga dilaksanakan seminar ilmiah dengan Judul Batu Mulia dan Potensinya sebagai Perhiasan dan Cindra Mata terkait dengan pelaksanaan P2M dengan Judul IbPE Kerajinan Batu Permata Pulaki dan Perak Gerokgak, dengan nara sumber Dr. Andri Slamet Subandrio, Program Studi Teknik Geologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, ITB. Acara launching Program dan Seminar Ilmiah secara detail diberikan pada Tabel 3. Peserta seminar adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia, mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi, dosen Jurusan Pendidikan Kimia, Analis Kimia, Pendidikan Geografi, Pendidikan Seni Rupa, UKM Wijaya Silver, dan UKM Kresna Dana. Adapun tujuan dari seminar ilmiah ini adalah untuk memberikan wawasan pengetahuan ilmiah tentang batu mulia pada dosen, mahasiswa serta para pengerajin.
Gambar 2. Launching Program IbPE dan Seminar Ilmiah Tabel 3. Kegiatan Launching dan Seminar Ilmiah Pukul
Acara
Keterangan
08.30-09.00
Registrasi Peserta
Panitia
09.00-09.30
Pembukaan
09.30-10.00
1. Ucapan Selamat Datang 2. Laporan Ketua Panitia, Ketua Tim IbPE Kerajinan Batu Permata dan Perak 3. Sambutan oleh Ketua Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat UNDIKSHA sekaligus membuka acara 4. Launching Program IbPE Kerajinan Batu Mulia Pulaki dan Perak Gerokgak
MC Drs. I Wayan Muderawan, M.S., Ph.D. Ketua LPM UNDIKSHA
Kudapan
Panitia
Ketua Tim, Drs. I Wayan Muderawan, M.S., Ph.D.
12
10.00-11.45
Presentasi dan Diskusi I Berbagai Jenis Batu Mulia Ditinjau dari Komposisi dan Strukturnya, oleh Dr. Andri Slamet Subandrio, Program Studi Teknik Geologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, ITB
Dipandu oleh: Dr. rer.nat. I Wayan Karyasa, M.Sc.
Presentasi dan Diskusi II Paparan tentang Program IbPE Kerajinan Batu Permata Pulaki dan Perak Gerokgak. oleh Drs. I Wayan Muderawan, M.S., Ph.D., Jurusan pendidikan Kimia, FMIPA, UNDIKSHA
Dipandu oleh: Dr. rer.nat. I Wayan Karyasa, M.Sc.
13.00-14.00
Istirahat Makan Siang
Panitia
14.00-18.00
Peninjauan ke Lokasi Batu Mulia di Desa Banyupoh, Kecamatan Geraokgak Kabupaten Buleleng
TIM IbPE Sumber
11.45-13.00
dan
Nara
Pada seminar tersebut dibahas proses pembentukan batu mulia dan keberadaan batu mulia di kawasan Pulaki Banyupoh. Menurut nara sumber, keberadaan batu mulia di kawasan Pulaki Banyupoh tidak terlepas dari proses geologi jaman dulu kala, berupa letusan yang mahadasyat dari gunung merapi jutaan ratus tahun lalu.
Gambar 3. Peta Geologi Bali (Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, 1998).
13
Jaman dulu kala, Bali memiliki gunung api aktif, Gunung Beratan, Buyan dan Tamblingan, sekarang di sekitar Pancasari. Gunung api tersebut meletus dengan dahsyat, dan dari aktivitas gunung berapi keluar banyak material dari perut bumi, dan larvanya bergerak ke arah barat laut. Indikasi adanya bekas aktivitas gunung berapi jaman dulu kala antara lain adanya kaldera sekitar Bedugul-Pancarasi-Tamblingan, berupa danau beratan, buyan, dan tamblingan, geotermal, dan aliran air panas di Banjar dan Banyu Wedang yang mengandung belerang. Ditemukannya berbagai jenis batu mulia dengan kandungan berbagai logam di kawasan Pulaki Banyupoh merupakan indikasi adanya letusan yang mahadasyat gunung merapi dan larvanya menuju daerah tersebut. Sesuai peta geologi Bali, batu-batuan yang ada di kawasan Pulaki Banyupoh tergolong dalam batuan Qvbb, batuan gunung api kelompok buyan-beratan purba, dan batuan Qpbb, batuan gunung api kelompok buyan-beratan dan batur, yang terbentuk pada jaman Plestosen dan Halosen Quaternary Age. Karena batuan yang ada di sekitar Pulaki merupakan hasil erupsi gunung merapi, maka batuan tersebut banyak jenisnya dan mengandung berbagai jenis logam. Ini terlihat dari jenis batu permata yang dihasilkan, ada yang mengandung tabur emas, badar perak, badar besi, badar tembaga, badar mangan, batu permata tri datu, panca datu, panca warna, berumbun, dll.
2. Sejarah Penemuan Batu Mulia Pulaki Batu Mulia Pulaki merupakan sebutan untuk batu permata yang dimuliakan yang ditemukan sekitar kawasan suci dan keramat Pulaki. Kawasan ini termasuk dalam wilayah adat Desa Pekraman Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Kawasan Banyupoh ini terdiri dari hamparan tanah subur yang “nyegara gunung”- gunung dan laut berdekatan, bertepian pantai utara Bali dan di bagian barat, selatan dan timur dikelilingi perbukitan keramat dan suci, karena di situ terdapat berbagai pura. Dari berbagai sumber terpercaya di kawasan ini menyebutkan bahwa kawasan ini disebut keramat karena kawasan ini dahulunya sebagai pusat perkampungan, pemerintahan dan perdagangan di Bali Barat bagian Utara. Namun semenjak terjadinya suatu peristiwa pada abad ke-14, perkampungan ini dimusnahkan dan
14
kemudian ditumbuhi semak belukar. Peristiwa tersebut dituliskan dalam Buku “Dwi Jendra Tatwa‟ yang ditulis oleh I Gusti Bagus Sugriwa pada halaman 13/14 tertulis: “Baiklah Adikku diam di sini saja bersama-sama dengan Putri Kita Ni Swabawa. Ia sudah Suci menjadi Batari Dalem Melanting dan Adinda boleh menjadi Batari Dalem Ketut yang akan dijunjung, disembah oleh Orang-Orang di sini, di Desa bersama-sama Orang-Orangnya yang ada di sini yang akan Kanda Pralinakan (Hanguskan) agar tidak kelihatan oleh Manusia Biasa semuanya menjadi Orang Halus (Wong Gamang) Namanya Orang Sumedang dan Daerah Desa ini kemudian Bernama Mpulaki”. Pada jaman penjajahan Belanda sekitar tahun 1920-an, perkampungan ini dibangun kembali. Disebut kawasan suci, karena kawasan Pulaki memiliki beberapa tempat suci atau pura “kahyangan jagat” atau pura untuk umum (masyarakat Bali dan sekitarnya yang beragama Hindu) yaitu Pura Pulaki dan Pura Pabean (pesisir pantai), Pura Mutering Jagat, Pura Melanting, dan Pura Puncak Manik (perbukitan di bagian barat), Pura Belatungan (di perbukitan/hutan bagian selatan kawasan), Pura Kertakawat, Pura Pucak Sari, dan Pura Sakti Kawitan Majapahit (kawasan perbukitan di sebelah timur). Dengan adanya banyak pura, Pulaki merupakan kawasan suci dan dikeramatkan oleh umat Hindu. Disekitar perbukitan Pulaki inilah ditemukan banyak jenis batu mulia dan popularitas batu mulia Pulaki tidak bisa dilepaskan dari nama I Putu Dana. Kawasan Pulaki dan Banyupoh kaya akan batu mulia sudah sejak lama diketahui oleh masyarakat. Kawasan Pulaki dan Banyupoh menyimpan batu mulia pertama kali diketahui oleh Jero Mangku Dornen, salah satu pemangku di Pura Kerta Kawat, yang biasa masuk keluar hutan di kawasan Banyupoh. Selanjutnya batu mulia Pulaki diperkenalkan oleh I Putu Dana, adik dari Jero Mangku Dornen. Sejak tahun 1985, I Putu Dana sudah menelusuri lokasi dan keberadaan batu mulia pulaki serta mengoleksi beberapa batu mulia dari pedalaman Banyupoh. Penemuan beliau yang spektakuler adalah Batu Mulia Hijau Tabur Mas di Pagkung Jahe, yang kemudian dikenal sebagai Batu Mulia Kresna Dana Pulaki. Nama ini diberikan pada batu mulia jenis ini, terkait dengan karakteristik batu mulia tersebut. Secara kasat mata batu mulia ini tampak berwarna hijau kehitaman. Sesungguhnya warna dasar dari batu mulia ini adalah hijau, ini bisa dengan jelas dilihat bila batu tersebut disorot dengan lampu atau dilihat di bawah sinar matahari. Warna hitam muncul akibat dari warna hijau yang pekat, sehingga penampakan batu tersebut berwarna hijau kehitaman.
15
Gambar 4. Pura Sad Khayangan Jagat Pulaki
Pura Pabean Pulaki
Pura Melanting
Pura Kerta Kawat Pura Pemuteran Gambar 5. Pura di sekitar Pulaki 16
Pemberian nama batu mulia Kresna Dana Pulaki untuk batu mulia berwarna hijau tabur emas dari Pulaki ini, sesuai dengan karakteristik batu mulia tersebut. Warna hijau merupakan warna dewa Krishna, penjelmaan Dewa Wisnu yang dilambangkan dengan warna hitam, turun ke bumi untuk menengakkan kebenaran atau kejayaan darma atas adarma. Sedangkan tabur emas yang terkandung di dalammnya melambangkan kekayaan (dana) yang melimpah. Sehingga batu mulia Hijau Tabur Emas ini dikenal sebagai batu mulia Kresna Dana Pulaki. Batu mulia ini ditemukan pertama kali oleh I Putu Dana di kawasan Pulaki Banyupoh. Batu mulia Kresna Dana Pulaki ini memiliki warna dasar hijau kehitaman dan mengandung tabur emas berukuran nano, sehingga memancarkan sinar kuning keemasan di tengahtengah warna hijau gelap. Batu mulia ini diyakini memiliki kekuatan magis untuk keselamatan bagi pemakainya. Karena itu batu mulia jenis ini paling diburu orang dan harganya cukup mahal.
Gambar 6. Batu Mulia Hijau Tabur Emas (Kresna Dana Pulaki) Pada tahun 1988, Letnan Jenderal Ismail Saleh, Menteri Kehakimam Republik Indonesia pada era Suharto, mendapat informasi bahwa sekitar Pulaki ditemukan batu mulia, dan beliau datang sendiri ke Banyupoh dengan helikopter dan menemui I Putu Dana. Beliau meminta batu mulia Hijau Tabur Emas ini, yang lebih popular dengan Krena Dana Pulaki, untuk dibawa ke Jakarta. Batu mulia ini kemudian oleh beliau diikut sertakan dalam lomba batu mulia sejaga, dan batu mulia Hijau Tabur Emas dari Pulaki ini memperoleh juara II tingkat dunia. Sedangkan juara I adalah batu mulia dari Kanada. Batu mulia Hijau Tanur Emas dari Pulaki merupakan batu mulia terbaik dunia, yang digolongkan dalam Chlorastrolite. Walaupun memperoleh juara II, batu mulia ini diakui memiliki kekuatan magis lebih baik dari batu mulia Kanada yang juara I, kata Bapak Ir. Ismail Saleh pada I Putu Dana. Informasi ini penulis peroleh 17
langsung dari Bapak I Putu Dana (almarhum 2012) dan diperkuat oleh istrinya, Ibu Komang, sahabat dekatnya, Bapak Ketut Sudar, dan mantan perbekel Banyupoh, Bapak Seten. Pada saat itu, Bapak I Putu Dana mengasah batu dengan cara manual dan belum memiliki pengetahuan yang cukup dalam mengasah batu mulia. Sebagai penghargaan atas penemuannya ini, maka Bapak I Putu Dana dikirim untuk mengikuti pelatihan mengasah batu mulia di Pacitan pada tahun 1989. Beliau memperoleh Piagam Penghargaan Nomor 21/SPT/Training/1989, sebagai peserta on The Job Training Industri/Pengerajin Batu Mulia di Ubibam Sri Pati Pacitan pada tanggal 17-23 Nopember 1989. Sejak itu dengan bantuan peralatan dari Menteri Perindustrian, beliau menekuni dan mengasah batu mulia, khusunya batu mulia Pulaki dan mendirikan Usaha Batu Aji Krena Dana. Beliau sangat mahir dan terampil dalam mengasah batu mulia, serta menemukan banyak jenis dan varian batu mulia di sekitar Banyupoh dan Pulaki. Pada tahun 1991, beliau diundang untuk mengikuti pameran oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah Tingkat I Bali. Atas partisipasinya dalam Pameran Hasil Industri Kecil dan Kerajinan Daerah Bali yang diselenggarakan dari tanggal 21 Desember 1990 s/d 10 januari 1991 di Denpasar, beliau memperoleh Piagam Penghargaan yang ditandatangani oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Tingkat I Bali, Nyonya Ida Bagus Oka, tertanggal 10 januari 1991. Jenis batu mulia lainnya yang terkenal dari Pulaki adalah batu permata Kresna Dana dengan varian yang diberi nama Kresna Dana Hitam Bercahaya Putih (batu sangat mulia dan langka), Kecubung Kasian Putih Bercahaya Tangi, Jaga Satru Hijau Bercahaya Kuning, Dwi Datu Hitam Bercahaya Kuning, Bangsing Hitam Bersinar dan banyak pula jenis yang lainnya, seperti tri datu, panca datu, panca warna, dll. Perkembangan batu mulia Pulaki tidak terlepas dari pasang surut, sejak tahun 2000 mengalami penurunan yang derastis. Usaha pengasah batu mulia Pulaki yang semula dirintis oleh I Putu Dana mengalami berbagai kendala dan akhirnya berhenti. I Putu Dana meninggal dunia pada tahun 2012. Untuk mengangkat ketenaran batu mulia Pulaki, akhirnya I Wayan Rai, I Wayan Muderawan, dan I Wayan Karyasa, dari Universitas Pendidikan Ganesha pada tahun 2012 membuat usulan program pengabdian pada masyarakat. Pada tahun 2013 melalui program Iptek bagi Masyarakat (IbM) Kerajinan Batu Permata Pulaki dilakukan pembinaan dan 18
pendampingan secara intensif kepada tiga (3) pengerajin batu mulia Pulaki, yaitu Kadek Sudiasa, Komang Sukiarta dan Ketut Sudar. Pembinaan dilanjutkan melalui program Iptek bagi Produk Ekspor (IbPE) Kerajinan Batu Permata Pulaki dan Perak Gerokgak selama tiga tahun dari tahun 2015-2017. Pada tahun 2015 perkembangan batu mulia mulai bangkit, seiring dengan boming-nya batu mulia di Indonesia. Pada tahun 2015 ada sebanyak 57 usaha pengerajin batu mulia di Desa Banyupoh dengan melibatkan sekitar 75 orang tenaga kerja.
3. Geokimia Batu Permata Pulaki
Seperti diuraikan di atas, Batu Permata Pulaki adalah sebutan untuk batu permata yang diperoleh dari kawasan suci dan keramat Pulaki, dan memiliki berbagai varian. Para pengerajin batu permata di Pulaki menyebutkan tidak kurang dari 25 varian batu permata di jumpai di kawasan Pulaki. Tidak ada tempat di Indonesia dimana dijumpai batu permata dengan varian sebanyak seperti di Pulaki. Batu Permata Pulaki telah lama dikenal orang, khususnya penggemar batu permata di Bali. Batu Permata Pulaki terkenal karena diyakini memiliki aspek supra natural, dan menyebar dari pemedek, orang yang sembahyang, ke pura Pulaki, ke orang lain. Selain batu permata biasa, banyak orang memperoleh pica di sekitar Pulaki, batu permata yang diyakini memiliki energi supra natural, kekuatan gaib, dan anugrah dari Ida Betara yang berstana di Pulaki. Salah satu batu permata terkenal dari kawasan Pulaki adalah batu permata Kresnadana dengan varian yang diberi nama Kresnadana Hitam Bercahaya Putih (batu sangat mulia dan langka) dan Kresnadana Tabur Emas yaitu batu hijau kehitaman berisi tabur emas, dan Kresnadana Berumbun yaitu batu hijau kehitama yang bercampur dengan berbagai warna lainnya seperti merah, kuning, biru, ungu, dan coklat. Batu permata lainnya yang juga terkenal dari kawasan Pulaki adalah batu permata yang diberi nama badar, bangsing, dan nama-nama lainnya sesuai ciri-ciri khususnya atau keunikannya dan biasanya merujuk pada lokasi keramat di mana batuan yang mengandung batu permata itu ditemukan dalam kawasan Pulaki. Walaupun Batu Permata Pulaki telah banyak dikemal orang, tetapi krakteristik Batu Permata Pulaki, apalagi kandungan kimianya belum banyak diketahui. Namanama batu permata yang diperoleh di kawasan Pulaki masih merujuk pada tampilan dan cirri-ciri khasnya, belum merujuk pada nama-nama ilmiah mineral-mineral yang 19
bersesuaian. Informasi ilmiah pertama terkait dengan Batu Permata Pulaki diperoleh ketika Batu Mulia Kresnadana dari Pulaki diikut sertakan dalam lomba oleh Bapak Ismail Saleh pada tahun 1988 dan mendapat juara II tingkat dunia. Dikatakan Batu Permata Pulaki tergolong jenis Chlorastrolite. Chlorastrolite merupakan varietas dari pumpellyite
dengan
rumus
kimia:
Ca2(Mg,Fe)Al2(SiO4)(Si2O7)(OH)2·H2O.
Chlorastrolite diduga sebagai varietas tidak murni dari prehnite atau thomsonite (Wikipedia, 2015). Chlorastrolite juga dikenal sebagai Isle Royale Greenstone, yaitu batu berwarna hijau atau hijau keabu-abuan, dengan pola menyerupai punggung kurakura (turtleback pattern), banyak dijumpai di Keweenaw Peninsula, Upper Peninsula Michigan dan Isle Royale di Danau Superior. Batu chlorastrolite sangat sukar diidentifikasi, kebanyakan memiliki ukuran sangat kecil, dan jarang dijumpai batu dengan ukuran lebih dari setengah inci. Kualitas batu mulia chlorastrolite terbesar ada di Museum Smithsonian dengan ukuran 1.5 x 3 inci (Wikipedia, 2015). Batu hijau berukusan kecil terasosiasi dengan batuan lainnya banyak dijumpai di sekitar Pangkung Jahe di Kawasan Pulaki. Batu hijau tersebut memiliki kemiripan fisik dengan chlorastrolite yang ada di Michigan, terutama dari segi warna dan ukurannya. Chlorastrolite gemstone pertama kali dideskripsikan berasal dari Isle Royale, Lake Superior oleh C. T. Jackson dan J. D. Whitney pada tahun 1847. Chlorastrolite, yang juga dikenal sebagai batu hijau, merupakan batu resmi dan khas Michigan (the official state gem of Michigan) (Wikpedia, 2015). Seperti diuraikan di atas, chlorastrolite merupakan varietas dari pumpellyite yang digolongkan ke dalam kelompok mineral sorosilicate, meliputi:
pumpellyite-(Mg): Ca2MgAl2[(OH)2|SiO4|Si2O7]·(H2O)
pumpellyite-(Fe2+): Ca2Fe2+Al2[(OH)2|SiO4|Si2O7]·(H2O)
pumpellyite-(Fe3+): Ca2(Fe3+,Mg,Fe2+)(Al,Fe3+)2[(OH,O)2|SiO4|Si2O7]·H2O
pumpellyite-(Mn2+): Ca2(Mn2+,Mg)(Al,Mn3+,Fe3+)2[(OH)2|SiO4|Si2O7]·(H2O)
pumpellyite-(Al): Ca2(Al,Fe2+,Mg)Al2[(OH,O)2|SiO4|Si2O7]·H2O
Pumpellyite memiliki sistem kristal monoclinic-prismatic, dengan sifat fisika: berwarna biru-hijau sampai hijau oliv (blue-green to olive green fibrous to lamellar masses), tembus cahaya dan seperti glas (translucent and glassy), dengan kekerasan 5,5 skala Mohs dan massa jenis 3.2, indek bias nα=1.674–1.748, nβ=1.675–1.754 dan nγ=1.688–1.764. Pumpellyite dijumpai sebagai amygdaloidal dan fracture yang mengisi batuan basaltic dan gabbroic dalam metamorphic terranes, merupakan 20
mineral indikator prehnite-pumpellyite metamorphic facies. Pumpellyite terasosiasi dengan chlorite, epidote, quartz, calcite dan prehnite. Pumpellyite pertama kali dideskrisikan pada tahun 1925 berasal dari Keweenaw Peninisula, Michigan dan diberi nama sesuai dengan nama ahli geologi Amerika Serikat, Raphael Pumpelly (1837–1923). Batu Permata Pulaki pertama kali dideskripsikan oleh Karyasa, dkk., pada tahun 2014 (Karyasa, dkk. 2015). Sebanyak 10 (sepuluh) jenis batu permata yang diambil dari kawasan Pulaki telah dianalisis kandungan kimiawinya, antara lain: tiga jenis batu diambil dari Pangkung Jahe, satu jenis batu dari daerah Musi, dua jenis batu dari Pangkung Jarak, satu jenis batu dari Pangkung Kesambi, satu jenis batu dari Tukad Kangin, satu jenis batu dari Pulaki, dan satu jenis batu dari Munduk Saab. Analisis terhadap kandungan unsur-unsur dari kesepuluh jenis batu tersebut dilakukan dengan metode instrumentasi XRF, sedangkan senyawa-senyawa yang ada dalam batu tersebut dianalisis dengan metode XRD. Komposisi oksida dan logam dari 10 (sepuluh) jenis batu yang diambil dari kawasan Pulaki diberikan pada Tabel 4. Hasil analisis menunjukkan bahwa Batu Permata Pulaki mengandung berbagai jenis oksida dan berbagai jenis logam. Kesepuluh jenis batu yang dianalisis ternyata mengandung SiO2. Ini berarti Batu Permata Pulaki tergolong ke dalam jenis batuan silikat, yang berasal dari letusan gunung api purba. Tabel 4. Komposisi Kimia Batu Permata Pulaki No Jenis Batu Permata 1 Pangkung Jahe 1 2
Pangkung Jahe 2
3
Pangkung Jahe 3
4
Badar Musi
5 6 7
Pangkung Jarak 1 Pangkung Jarak 2 Pangkung Kesambi
8 9 10
Tukad Kangin Badar Pulaki Munduk Saab
Komposisi Kimia SiO2, CaO, Fe2O3, Al2O3, MnO, Ba, Cu, Sr, V, Zn, Ni, Zr, Rb, Y SiO2, CaO, Fe2O3, Al2O3, MnO, Cu, Ni, Zn, V, Sr, Zr, Rb SiO2, Fe2O3, CaO, MgO, Al2O3, MnO, S, Cu, V, Zn, Sr, Ni, Rb, Zr CaO, Fe2O3, SiO2, MgO, Al2O3, P2O3, TiO2, P2O5, S, MnO, Sr, Zr, Mo, Cu, As, Zn SiO2, Fe2O3, MgO, CaO, MnO, Cu, Zn, Ni, Sr, Rb, V SiO2, CaO, Fe2O3, MgO, Al2O3, Cu, Zn, Sr, V, Zr SiO2, Fe2O3, CaO, MgO, Al2O3, P2O3, Cu, V, Sr, Zn, Ni, Zr, Rb SiO2, Cu, Ni, Zn, V, Sr, Ag, Zr, Mo, Rb SiO2, Fe2O3, S, Al2O3, CaO, Cu, V, Zn, Sr, Mo, Zr, Rb SiO2, MgO, Al2O3, Fe2O3, CaO, Zn, Cu, Sr, V
21
Ada tiga jenis Batu Permata Kresnadana Pulaki yang diambil dari Pangkung Jahe, yaitu: Kreanadana Tabur (Pangkung Jahe 1), Kresnadana Berumbun (Pangkung Jahe 2), dan Kresnadana Polos (Pangkung Jahe 3).Ketiga jenis Batu Permata Pulaki yang diambil dari Pangkung Jahe dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan ditinjau dari kandungan silikanya, yaitu golongan SiO 2 dengan kandungan silika di atas 75% dengan oksida-oksida penyerta yang kadarnya kurang dari 5% (Kresnadana Polos), dan golongan SiO2-Fe2O3-CaO dengan kandungan silika sekitar 51%, dimana kandungan Fe2O3 dan CaO lebih dari 5% (Kresnadana Tabur dan Kresnadana Berumbun). Yang menarik dari temuan ini adalah bahwa batu permata pulaki tergolong dalam batuan silikat dengan berbagai jenis oksida dan berbagai jenis logam, yang menghasilkan berbagai varian batu permata pulaki. Dari hasil ini juga dapat diperkirakan bahwa Batu Permata Pulaki tidak berupa kristal yang kompak, tetapi amorf, dan memiliki kekerasan cukup rendah, sekitar 4-5 skala Mohs. Hasil ini juga dapat menjelaskan kenapa Batu Permata Pulaki memiliki berbagai macam warna yang disebut dengan Batu Manca Warna, dan memiliki badar dengan berbagai jenis logam yang disebut dengan Batu Panca Datu.
4. Lay-out Ruang Kerja Sebelumnya UKM Wijaya Silver memiliki dua ruang produksi dan disply jadi satu, dan kamar tidur, sedangkan UKM Kresna Dana memiliki tiga ruangan, ruang produksi, display dan kamar tidur. Telah dilaksanakan penataan ruang kerja dan produksi sehingga lebih nyaman dan lebih luas pada UKM Wijaya Silver Gerokgak dan UKM Kresna Dana Banyupoh. UKM Wijaya Silver sekarang memiliki ruang produksi dengan ukuran 5,0 m x 3,5 m dan ruang display dengan ukuran 3,0m x 3,5 m, yang semula ruang produksi dan display jadi satu, dan kamar tidur 3,0 m x 3,5 m. Sedangkan UKM Kresna Dana sekarang telah memiliki (1) ruang produksi dengan ukuran 5,0 m x 3,0 m, ruang persiapan dengan ukuran 3,0 m x 3,0 m, ruang display dengan ukuran 3,0 m x 2,5m, dan kamar tidur dengan ukuran 3,5 m x 3,0 m.
22
Gambar 7. Layout UKM Wijaya Silver dan UKM Kresna Dana
5. Pengadaan Sarana dan Prasarana Untuk meningkatkan produktivitas kedua UKM tidak hanya dilakukan penataan tempat kerja, tetapi juga peningkatan sarana dan prasarana yang diperlukan. Telah dilaksanakan pengadaan dan peningkatan sarana dan prasarana produksi pada kedua UKM yang dibina. Kedua UKM telah memiliki listrik dengan daya masingmasing 2500 Watt, ini sangat diperlukan karena ke dua UKM tersebut banyak menggunakan peralatan listrik, dan memerlukan daya yang cukup besar. Berbagai fasilitas yang diperlukan dalam proses produksi diberikan seperti pada Tabel 5. Secara kuantitas dan kualitas fasilitas yang diperlukan terjadi peningkatan. Tabel 5. Keadaan fasilitas UKM Wijaya Silver dan UKM Krena Dana No
Fasilitas
1
Ruang Produksi
2
Ruang display produk
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Rak display kaca Daya Listrik Meja Kerja SDM (Tenaga Kerja) Mesin Blendes manual Mesin Blendes otomatis Foredom Kepala Kompor/Solder Mesin Polish Kempus Timbangan LanGsol
Tahun 2014 UKM Wijaya Silver Ukuran 3,5 x 3,0 x 3,0 m. Bergabung dengan ruang display produk Bergabung dengan ruang kerja
1 unit 900 Watt 1 unit 2 orang 2 unit 0 unit 0 unit 2 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit
Tahun 2015 Ukuran : 5,0 x 3,0 x 3,0 m. Ada penambahan ruang kerja Ukuran : 3,5 x 3,0 x 3,0 m dan bergabung dengan ruang kerja 1 unit 2500 Watt 1 unit 4 orang 2 unit 1 unit 1 unit 4 unit 2 unit 2 unit 1 unit 3 unit 23
15 16
Laju gelang Stick Size
1
Ruang Produksi
2
Ruang Persiapan
3
Ruang Display Produk
4 5 6 7 8 9 10 11
Rak Display Kaca Daya Listrik Meja Kerja SDM (Tenaga Kerja) Mesin Pemotong Batu Mesin Asah Batu Mesin Polish Mesin Potong dan Gerinda Batu build-in Bor Duduk Foredom Timbangan 500 Gram Diamond Selector Stick Size Tool Box
12 13 14 15 16 17
0 buah 1 buah UKM Kresna Dana Ukuran 4,0 x 3,0 x 3,0 m Bergabung dengan ruang produksi Terpisah dengan ruang kerja
1 buah 1 buah
1 unit 900 Watt 1 unit 4 orang 1 unit 2 unit 1 unit 0 unit
Ukuran : 5,0 x 3,0 x 3,0 m Ukuran : 3,0 x 2,0 x 3,0 m Terpisah dengan ruang kerja dan persiapan 1 unit 2500 Watt 1 unit 7 orang 1 unit 5 unit 2 unit 1unit
0 unit 1 unit 0 unit 0 unit 1 buah 0 buah
1 unit 1 unit 1 Unit 1 Unit 1 buah 1 buah
6. Ekspedisi Pangkung Jahe Pangkung (lembah) Jahe merupakan daerah pada lereng pegunungan di daerah Pulaki, Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, yang banyak memiliki potensi batu mulia. Untuk mencapai lokasi tersebut dari pusat Desa Banyupoh diperlukan waktu sekitar 30 menit pakai kendaraan sepeda motor menuju Bendungan Banyupoh dan dilanjutkan 2 jam jalan kaki, melewati hutan lebat dan kali terjal berbatu. Telah dilaksanakan ekspedisi ke pangkung Jae pada tanggal 21 Juni 2015 untuk mengetahui lokasi dan potensi batu mulia, dan mengambil beberapa contoh batu mulia. Ada tiga lokasi batu mulia di sekitar pangkung Jahe, yang dikenal dengan nama Pangkung Jahe 1, 2 dan 3.
24
Gambar 8. Lokasi Pangkung Jahe, tempat ditemukan batu mulia 7. Peningkatan Kualitas SDM Program ini telah mampu menambah tenaga kerja. Tenaga kerja yang terlibat UKM Wijaya Silver semula 2 orang, sekarang sebanyak 4 orang dan UKM Kresna Dana semula 4 orang, sekarang sebanyak 7 orang. Diharapkan ke depan lebih banyak tenaga kerja yang terlibat dan memiliki keterampilan yang memadai. Disamping ada penambahan tenaga terja yang terlibat pada ke dua UKM tersebut, juga terjadi peningkatan kualitas. Peningkatan kualitas SDM, wawasan ilmu pengetahuan dan keterampilan telah dilakukan melalui seminar, pembinaan, dan pelatihan. Dalam upaya meningkatkan wawasan pengetahuan SDM, telah dilaksanakan seminar tentang batu mulia, jenis dan proses pebetukannya, dan pemanfaatanya dalam industri perhiasan (jewellary) pada tanggal 20 Pebruari 2015, dan Focus Group Discussion (FGD) tentang potensi batu mulia nusantara pada tanggal 22 Agustus 2015. Disamping seminar dan FGD, juga dilakukan pelatihan penggunaan peralatan yang digunakan dalam proses produksi, terutama bagi tenaga kerja yang baru. Pembinaan terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja serta pembukuan juga telah dilakukan. 25
8. Proses Produksi dan Beberapa Produk Pendampingan proses produksi telah dilakukan dengan fokus pada pemanfaaran alat-alat yang digunakan dan antisipasi bahaya yang akan terjadi.
Gambar 9. Salah Satu Kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Proses produksi batu permata dari bahan baku berupa batu gelondongan sampai menjadi permata dan dipasang gagangnya sehingga diperoleh produk yang diinginkan mengikuti proses sebagai berikut. 1. Bahan baku diperoleh dari perbukitan di kawasan Pulaki Banyupoh. Para pengerajin mencari bahan baku di sekitar perbukitan Pulaki dengan berbagai peralatan, seperti palu, pacal, cangkul dan linggis. Para pencari batu biasanya berangkat jam 6 pagi, berjalan menuju semak belukar, hutan, dengan melewati jurang yang cukup terjal. Lama perjalanan bisa mencapai 2 jam untuk mencapai lokasi batu mulia, dan balik sore harinya, dn biasanya tiba sekitar pukul 6 sore. 2. Batu yang diperoleh dipotong menjadi ukuran lebih kecil, sesuai dengan kebutuhan dan produk yang diinginkan, dengan alat khusus pemotong batu, diameter pisau 10 inci. Mesin pemotong ini digerakkan dengan tenaga listrik 1500 Watt. 3. Batu yang telah dipotong dengan ukuran tertentu, lalu diasah dengan mesin gerinde pengasah batu. Batu diasah sehingga berbentuk bulat atau oval, sesuai keinginan. 4. Setelah terbentuk, bulat atau oval, dilanjutkan dengan mengasah batu dengan berbagai jenis amplas, dari yang paling kasar, ukuran 150, sampai yang paling
26
halus, ukuran 5000. Semakin halus amplas yang digunakan, permukaan batu akan menjadi semakin halus. 5. Batu yang telah digosok dengan amplas, kemudian permukaannya digosok lagi dengan menggunakan serbuk intan, sampai mengkilap, kemudian ini dikenal sebagai permata. 6. Setelah terbentuk permata dengan ukuran tertentu, selanjutnya dipasang pada desain perhiasan, seperti cincin, liontin, giwang, gelang, bros, atau pada disain tertentu, sesuai dengan keperluan. Material yang dipakai untuk membuat berbagai desain perhiasan adalah alpaka, titanium, perak dan emas. Beberapa desain dan produk jadi antara lain, bros, sumpel, cincin, cindra mata, dan keris dari batu. Bros, Cincin dan Sumpel Bros, cincin, dan sumpel merupakan asesoris yang biasa digunakan oleh wanita baik dalam upacara keagamaan, adat dan seremonial lainnya. Telah dibuat beberapa produk bros lengkap dengan cincin dan sumpel dari batu mulia. Ini merupakan produk langka dan susah didapat. Ada beberapa desain dengan berbagai ukuran yang menggunakan bahan alpaka atau perak dan batu mulia dari pulaki sebagai permatanya.
Gambar 10. Beberapa Desain dan Produk Bros, Sumpel, dan Cincin Cindra Mata Khas UNDIKSHA 27
Telah dibuat beberapa sampel cindra mata khas UNDIKSHA. Cindra mata ini dibuat dari beberapa jenis batu mulia yang diperoleh dari derah Banyupoh yang ditempel dengan logo UNDIKSHA, terbuat dari alpaka. Diharapkan cindra mata ini dapat digunakan sebagai kenang-kenangan.
Gambar 11. Beberapa Desain dan Produk Pandle UNDIKSHA Cincin Cincin merupakan asesoris yang diperlukan bagi semua orang. Telah diproduksi berbagai motif dan ukuran cincin perempuan dan laki-laki dengan bahan alpaka, titanium atau perak dengan menggunakan batu mulia dari Pulaki sebagai permatanya. Berikut adalah beberapa contoh cincin yang telah dibuat.
28
Gambar 12. Beberapa Desain dan Produk Cincin Wanita dan Pria Kalung Kalung merupakan asesoris yang diperlukan bagi kaum perempuan. Telah diproduksi berbagai motif dan ukuran kalung perempuan dengan bahan perak, dengan menggunakan batu mulia dari Pulaki sebagai permatanya. Berikut adalah beberapa contoh kalung yang telah dibuat. Produk ini merupakan kombinasi batu permata Pulaki dan perak Gerokgak. 29
Gambar 13. Beberapa Desain dan Produk Kalung 9. Capaian Target Luaran Setelah kurun waktu 7 bulan pembinan pada UKM Wijaya Silver dan UKM Kresna Dana melalui program IbPE ini, telah banyak progres yang dicapai. Adapun target luaran yang ingin dicapai dan hasil yang dicapai pada tahun petama ini adalah seperti Tabel 6. Tabel 6. Proyeksi target luaran dan capaian tahun pertama. No
Indikator Capain 1 2 1 2 1 2
Base Line 2 3 0 0 0 0 0
Tanun I T R 3 4 6 7 15 ? 15 ? 20 ? 20 ? 0 0
1
Jumlah SDM terlibat (orang)
2
Kapasitas produksi (%)
3
Omzet (%)
4
Pasar eksport (negara)
5
HaKI
0
0
6
Koperasi (anggota)
0
7
Publikasi
0
Tahun II T R 15
Tanun III T R 20
30 30 40 40 1
50 50 60 60 2
0
1
2
0
0
0
30
1
0
1
3
Base-line : Omzet (1) UKM Wijaya Silver : Rp 36 juta per tahun dan (2) UKM Kresna Dana : Rp 30 juta per tahun. T ; Target, R : Realisasi
BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA Program ini akan dilaksanakan dalam tiga tahun. Pada tahun pertama telah dilaksanakan beberapa kegiatan dan dalam sisa waktu sampai akhir tahun akan dilaksanakan: penyediaan fasilitas, peningkatan keterampilan SDM, pameran, dan
30
pembuatan draft web site untuk tujuan promosi. Sedangkan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk tahun-tahun berikutnya adalah seperti Tabel 7. Tabel 7. Mekanisme Pelaksanaan dan Jadwal Kegiatan Tahun Berikutnya No
Mekanisme Kegiatan
Bulan (3=Maret, dstnya) 2
2. 2.1 2.2
2.3
2.4
2.5 2.6 3. 3.1 3.2
3.3
3.4
3.5
3.5
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Tahun Kedua (2016) Rapat kerja penyiapan implementasi. Modernisasi manajemen produksi dan pemasaran berbasiskan kearifan manajemen keluarga yang telah diterapkan. Peningkatan kemampuan berbahasa Inggris untuk bisnis dan pemahaman hukum perdagangan internasional untuk ekspor. Penataan lay-out produksi untuk memenuhi standar kesehatan, keselamatan dan kenyamanan kerja serta melek kimia dan lingkungan. Pengembangan budaya mutu Evaluasi , publikasi dan pelaporan kegiatan Tahun Ketiga (2017) Rapat kerja penyiapan implementasi. Menumbuhkembangkan kegotongroyongan dalam menjaga stabilitas harga, sustainabilitas bahan baku, dan peningkatan pemodalan. Pengembangan keunggulan melalui peningkatan kualitas dan kuantitas desain produk untuk perluasan pangsa pasar. Pengadministrasian dan pembukuan koleksi desain produk dan keunggulan proses produksi serta penyusunan dokumen usulan perlindungan HaKI terhadapnya. Menumbuhkembangkan kegotongroyongan dalam menjaga stabilitas harga, sustainabilitas bahan baku, dan peningkatan pemodalan. Evaluasi dan pelaporan kegiatan
BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN Program Iptek Bagi Produk Ekspor Kerajinan Batu Permata Pulaki dan Perak Gerokgak telah mulai dilaksanakan. Dalam 7 bulan pelaksanaan tahun pertama telah dilaksanakan beberapa kegiatan, antara lain (1) launching program dan seminar ilmiah, (2) penataan ruang kerja, (3) peningkatan sarana dan prasarana, (4) ekspedisi ke lokasi batu mulia, dan (5) pembinaan sumber daya manusia melalui Focus Group 31
Discussion. Beberapa produk telah dihasilkan dengan menggunakan permata batu mulia dari Pulaki dan dipadukan dengan perhiasan berbahan perak, meliputi: bros, cincin laki dan perempuan, liontin, gelang, kalung, dan gantungan kunci. UKM Wijaya Silver dan UKM Kresna Dana telah mampu menghasilkan berbagai produk perhiasan yang menarik, akan tetapi perlu senantiasa meningkatkan kualitas produk dan motif atau desain yang lebih inovatif sehingga mampu bersaing dengan produk lainnya. Dengan pembinaan yang terus menerus diharapkan terjadi kontinuitas produksi dan kemandirian usaha. Mudah-mudahan program ini dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan selama tiga tahun.
DAFTAR PUSTAKA Aldinger, F. & Weberruss, V.A. 2010. Advanced Ceramics and Future Materials. Weinheim: Wiley-VCH. Brocardo, G., 1994, Minerals and Germstones of the World, Brusel, David and Charles. Karyasa, I W., Rasben Dantes, I G., Muderawan, I W., dan Rai, I W., 2015, Geokimia Batu Permata Kresnadana Pulaki, Jurnal Sains dan Teknologi, Vol. 4 No. 2, hal 604-610. Robinson, G.W., 1994, Minerals, New York, Simon & Schuster. West. A. R. 1989. Solid State Chemistry and Its Application. Singapore: John Wiley & Sons. Wikipedia, 2015. Free Encyclopedia, http://www.en.wikipedia.org, diakses tanggal 18 Nopember 2015.
32
Lampiran 1. Surat Ijin dan Tanda Daftar Usaha UKM Kresna Dana
33
34
LAMPIRAN 2. Gambar Beberapa Produk
35
36