BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
Kondisi lingkungan kini semakin rentan terhadap berbagai perubahan yang menuntut seorang individu maupun sebuah organisasi untuk dapat semakin cepat tanggap dan semakin adaptif. Dalam kondisi saat ini yang semakin tidak dapat diprediksi, maka dibutuhkan fleksibilitas yang tinggi dari individu maupun sebuah organisasi terutama dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat. Organisasi KAP yang terlibat dalam persaingan bisnis dengan
XAP- KAP asing
dituntut untuk lebih produktif dan memiliki kinerja yang baik &lam rangka mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Hal tersebut berdampak langsung kepada orang-orang
atau individu yang ada di dalam KAP. Mereka diminta menunjukkan kredibilitas dan profesionalisme yang tinggi dalam bekerja sehingga dapat menghasilkan kinerja yang optimal dan output yang baik bagi KAP nya. Pemberlakuan kawasan perdagangan bebas di ASEFiN yaitu AFTA (Asean Free 2ade -.!red) -- lelali- -dirnuiai pa& tahur! 21;33. Pda saa; i3,i- -dapat diantisipasi-bahwa -- -kita -
sudah harus siap untuk berkompetisi dengan negara-negara maju dibidang perdagangan, barang dan jasa pada umumnya, dan khususnya jasa yang disediakan oleh profesi akuntarl. Dalam menghadapi era globalisasi yang menuju ke arah pasar bebas dan pelaksanaan Asean Free Trade Area (AFTA) terutama di Indonesia, akan mengakiba4hn banyaknya
I akuntan-akuntan
l w negeri yang kualitasnya lebih baik akan mas& ke Indonesia kondisi
seperti ini akan berpcngaruh kepada p e n m a n lapangan kerja bagi para akuntan Indonesia.
;
Akuntan Publik di Indonesia sedaxlg menghadapi krisis kredibilitas, karena itu upaya
, mendasar yang apabila isu ini belum juga pulih, niaka para pengguna jasa Akuntan Publik akan lebih senang untuk memilih akuntan asing sebagai auditor independennya.
I
Sebenamya para akuntan asing yang ingin segera masuk ke Indonesia tidak hanya
I
ingin mengambil lahan-lahan besar, akan tetapi klien-klien menengah dan kecil pun akan
didatangi. Para Akuntan Publik di negara tetangga telah bersiapsiap untuk menyerbu pasar
; Indonesia, ini dapat dimaklumi karena besarnya potensi pasar di Indonesia Karena itu
1 mempakan ha1 yang hams diperhatikan oleh Kantor Akuntan Publik besar dan kecil bahkan
kantor akuntan kecil perlu lebih serius menyiasatinya, karena pada umumnya merniliki
smber daya dan networking yang terbatas. Seiring dengan berbagai perubahan lingkungan itu, maka dituntut kemampuan, merespon terhadap berbagai ancarnan ataupun peluang
baru yang muncul dan bagaimana menjadi sebuah organisasi yang fleksibel sangat bergantung pada surnber daya manusianya. Di sarnping peningkatan kemampuan teknologi yang digunakan, peningkatan kemampuan dan kinerja sumber daya manusia merupakan sebuah tuntutan pokok yang harus dipenuhi agar dapat memiliki keunggulan bersaing dalam era globalisasi saat ini. Hal ini harus disadari sepenuhnya baik oleh KAP maupun tiap individu di dalamnya. Audit dibutuhkan antara lain karena perlunya pengguna infonnasi untuk memperoleh informasi yang andal dari suatu perusahaan. Pennintaan terhadap audit meningkat antara lain disebabkan karena akuntan publik bertanggung jawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan sehingga masyarakat memperoleh informasi keuangan yang andal sebagai dasar mtuk memutuskan alokasi surnber dam. Dengan semakin meningkatnya permintaan audit, akuntan publik dituntut untuk memberikan jasa terbaik bagi klien. Kepercayaan klien harus selalu dipelihara oleh akuntan publik sehingga kehidupan profesional akuntan publik akan lebih baik. Jika klien merasa
kuang puas atau mendapatkan kekecewaan dengan jasa yang diberikan, ha1 ini akan mengakibatkan menurunnya nama baiic kantor akuntan publik rersebut, sehingga m b a t k a n men-ya
perminban-penugasan atas jasa pemeriksaan yang diberikan
1 oleh akuntan publik Dalam menjalani usaha di bidang KAP ini tidak terlepas hubungannya dengan motivasi untuk meraih prestasi maka ada pula syarat untuk memiliki semangat
1
entrepreneursh@ yang tinggi. Berkefiibang tidaknya KAP sangat bergantung pada para
pelaku dalam KAP. Bagaimana mereka memberikan layanan terhadap klien, tidak hanya pada pelayanan jasa, tapi juga keramahan, dan bagaimana membangun kepercayaan I
klien. Ini t e a sangat dipengaruhi oleh motivasi kerja dari para pelaku bisnis itu sendiri dan apakah mereka juga memiliki orientasi entrepreneur yang kuat sebab sukses
I
tidaknya KAP ini bergantung individu di dalamnya. Peran profesi Akuntan Publik sangat penting sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kewajaran informasi keuangm yang diberikan kepada masyarakat. Karena perannya
yang strategis itu menuntut para Akuntan Publik untuk bekerja dengan lebih baik, tertib, mempunyai kompetensi dalam bidang akuntansi dan auditing sesuai dengan kode etik profesi akuntan yang berlaku. Kepercayaan masyarakat pada profesi akuntan perlu dipulihkan, dan ha1 itu sepenuhnya tergantung pada praktek profesional yang di jalankan oleh para akuntan, terutama mereka yang membuka Kantor Akuntan Publik (KAP). Berbeda dengan profesi
I
1
lainnya, auditor independen (KAY) bertanggung jawab memberikan jaminan clan penilaian
I
1 terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen perusahaan, apakah telah I
disajikan secara wajar dan dapat dipercaya atau tidak. Informasi tentang kinerja suatu perusahan sangat tergantung pada hasil penilaian Akuntan Publik, sementara itu kata
''wajar tanpa pengecualian" yang menjadi pendapat Akuntan Publik mengandung makna bahwa inforrnasi yang di auditnya layak dipercciya, tidak mengandung keragu-raguan. Penilaian laporan keuangan suatu perusahaan melalui pemberian pendapat mengenai kelayakan laporan keuangan, dituangkan dalam laporan auditor independen (independent auditor report). Pada dasamya, laporan auditor independen dibuat oleh Akuntan Publik
1
berdasarkan Standar Auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) yang mengharuskan auditor independen merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Sikap profesionalisme Akuntan Publik sudah menjadi tuntutan jaman, sebab hanya yang bersikap dan berpandangan profesicnal yang akan memberikan kontribusi yang besar baik sebagai s u a h t a t a u masyarakat. Oleh sebab itu para profesional adalah orang'-'
orang yang memililu tolak ukur priiaku yang berada diam rata-rata dari icebanyakan orang t-4-
-%pi-padit wtt-ymg bersamaan, Akuntan Publik yang mengaudit laporan keuangan
1
s u a F 9 ) d i t u n t u t untuk tidak memihak atau independen terhadap kliennya, pWd
'
Akuntan Publik tersebut mendapatkan imbalan Vee) dari kliennya tersebut.
I
Kegagalan Akuntan Publik untuk menjalankan tugasnya secara independen akan
I
membawa darnpak terhadap penurunan hedibilitas yang merupakan tulang punggung dari setiap hasil karya profesi yang dijalani oleh setiap pekerja profesional. Oleh karena itu
I
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) harus memperhatikan clan ~rlempersiapkan
antisipasi terhadap hal-ha1 tersebut dengan sebaik-baiknya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperhatikan aspek entrepreneurial (kewirausahaan) menejemen KAP. Sebuah penelitian mengenai hubungan antara achievement motive (motivasi berpestasi) dan orientasi entrepreneurial (kewirausahaan) telah dilakukan oleh Sagie dan
Elizur (1999). Dengan hasil penelitian yang cukup valid pada setting mahasiswa yang
' yang memiliki usaha sampingan sebagai entrepreneur, bahwa dengan dimilikinya I
1
motivasi berprestasi dalam diri seseorang ternyata lnemiliki berhubungan, positif dengan orientasi entrepreneurship yang selanjutnya akan menjadi kunci kesuksesan seseorang dalam berbisnis. Penulis menganggap ha1 ini menarik untuk diteliti pada KAP, sehingga diperlukan
1
penelitian guna melakukan analisis terhadap hubungan antara motivasi berprestasi dan
orientasi entrepreneurial yang membedakan antara satu individu dengan individu lain dalarn usaha KAP. 1.2, Perumusan Masalah
Fenomena KAP dalam perkembangannya di mana terlihat ada yang meraih kesuksesan dengan berkarir dalam bidang KAP ini, namun ada pula yang mengalami kegagalan. Penulis anggap ha1 ini merupakan suatu fenomena yang cukup menarik untuk dikaji lebih jauh. Dengan merujuk pada penelitian yang telah dilakukan oleh Sagie dan
Elizur (1999), maka dalam penelitian ini akan diselidiki adakah hubungan antara motivasi berprestasi (achievement motive) orang dalam menekuni KAP ini dengan orientasi entrepeneurial (kewirausahaan) pada tiap individu yang ada di dalamnya. 13.Batasan Penelitian
Supaya dapat lebih terarah, maka perlu dilakukan pembatasan ruang lingkup dalam penelitian ini, yaitu: 1) Sc5yek penelitian ini a d a l ~ hmereka y 2 q tdah rne~jadia?ru+a - ---
-
- -.
------ - --- -- -
-
--
-
-
-
----
dari RAP di -- ---
-- ----
--
Bandung, selama minimal ltahun sehingga diharapkan telah memiliki prestasi dalam rnenjalznkan ahiviias KAP. 2) Pene!itisti ini memfokuskan pada 6 (enam) komponen dalam motivasi berprestasi
(achievement motive) yakni (Sagie and Elim, 1999): a Kesiapan dalam menghadapi ketidakpastian (readiness to face
uncertainty).
Kemarnpuan memperhitungkan risiko (calculating risk). b. Kemampuan melaksanalm tanggung jawab personal (undertakmng personal responsibili@).
c. Kernampuan memecahkan masalah (solving problem). d. Kemampuan mengatasi kesulitan-kesulitan (confronting diflculties)
e. Kebutuhan untuk memuaskan kebutuhan untuk sukses (gratz8ing the needs to succeed)
3) Terdapat beragam motivasi yang mendasari akuntan untuk berpraktik sebagai
akuntan publik, oleh karena itu penelitian ini memfokuskan pada salah satu motivasi yang penulis anggap cukup kuat dimiliki oleh sebagian besar pelaku bisnis ini yaitu motivasi berprestasi yang akan dianalisis hubungannya dengan orientasi kewirausahaan (entrepreneurial orientation).
--
--
4) Penelitian ini mengambil sampel akuntan pada KAP di Banung, baik yang memiliki
omzet usaha yang besar rnaupun kecil guna rnendapatkan pengukuran yang tidak bias. l.4.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adala sebagai berikut: 1. Mengetahui
hubungan motivasi berprestasi dari individu akuntan publik dan
hubungannva dengan orientasi kerausahaan dalam diri mereka. 2.
Untuk mengetahui hubungan motivasi berprestasi (achievement motive dengan jiwa kewirausahaan pada tiap akuntan publik Dengan demikian dapat dikatakan bahwa basil penelitian ini diharapkan dapat mendukung penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pemikiran sebagai bagian dari usaha membangun motivasi kerja yang tinggi.
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat:
;
1. Bag KAP: &harapki?n baqi! pne!itian iri d a p t memberih~manfaat dalam memperluas .--
- --
---
wawasan mengenai motivasi kerja yang berkran cukup besar bagi kesuksesan karir individu akuntan publik maupun tercapainya tujuan KAP, juga bagi dunia bisnis pada
2. Bagi dunia akademik, selain menjadi tambahan referensi bagi riset di masa datang yang
hendak meneliti tentang motivasi individu calon-calon akuntan daiam meraih prestasi di suatu organisasi, juga diharapkan penelitian ini akan dapat membantu pernbaca
memahami perkembangm motivasi individu dalam rnemasuki dunia usaha KAP. 3. Bagi peneliti diharapkan dapat memperluas cakrawala berpikir.
-
--