Hydrocolloids Impression Materials Gatot Sutrisno Silicone
Reversible hydrocolloids
Irreversible hydrocolloids
Plaster Non-elastic
Compound Waxes
Impression Materials
ZnO - Eugenol
Aqueous Hydrocolloids Elastic
Agar (reversible) Alginate (irreversible) Polysulfide
Non-aqueous Elastomers
Condensation
Silicones Polyether
Addition
O’Brien, Dental Materials & their Selection 1997
Hydrocolloid Colloidal Solution (Sol.) Solution Suspension (emulsion)
•Colloid memiliki dua fase: dispersed phase + dispersion phase Adequate Semisolid material concentration = Gel Transformasi Sol-Gel
Hydrocolloid Dipersion phase = air Hydrocolloid • Reversible
hydrocolloid (Agar) • Irreversible hydrocolloid (Alginate)
Reversible Hydrocolloid (Agar)
Pendahuluan • Setting = “Gelation” ( solgel) • Perubahan fase diinduksi oleh perubahan temperatur • Bentuk koloid terbentuk dari air dan material likuifaksi pada suhu antara 70 dan 100°C (liquefaction temp) dan menjadi bentuk gel pada suhu antara 37 sampai 50°C (gelation temp).
Komposisi • Agar
• Potassium sulfate
– complex polysaccharide
– Meningkatkan kualitas permukaan gypsum
• Rumput laut
– gelling agent
• Air (85%)
• Borax – Kekuatan cool to 43ºC
agar hydrocolloid (Panas) (sol)
agar hydrocolloid (dingin)
heat to 100ºC
(gel)
Manipulasi • Gel dalam tube – syringe dan tray material
Manipulasi • 3-chamber conditioning unit – (1) mencairakan pada suhu 100°C selama 10 menit. • Mengubah gel sol
– (2) Menyimpan pada suhu 65°C – Letakan dalam tray – (3) keraskan pada suhu 46°C selama 3 menit – letakan dalam tray – Dinginkan dengan air pada suhu 13°C selama 3 menit • mengubah sol gel
Keuntungan • Memiliki keakuratan dimensional • Hidrofilik – Hindari kelembapan, darah, cairan
• • • •
Tidak mahal setelah initial equipment Tidak memerlukan custom tray Pleasant flavor Tidak memerlukan mixing Phillip’s Science of Dental Materials 1996
Kerugian • Biaya awal mahal – Alat khusus
• Material harus dipersiapkan dengan baik • Mudah Sobek • Dimanesi tidak stabil – Harus segera dilakukan pengecoran – Hanya dapat digunakan untuk single cast
• Sulit dilakukan desinfeksi Phillip’s Science of Dental Materials 1996
Deformasi Permanen • Deformasi harus < 1.5% setelah total kompresi 10% pada material dan 30 detik recovery. • Adalah penting untuk menurunkan jumlah dari compressive loading pada material pada undercut; sehingga material harus dilepas secepat mungkin dan memiliki ketebalan lebih pada daerah undercut
Irreversible Hydrocolloid (Alginate)
Pendahuluan • Bahan cetak yang paling sering digunakan • Indikasi – Model studi – removable fixed partial dentures • framework
Phillip’s Science of Dental Materials 1996
Komposisi • Sodium phosphate
• Sodium alginate
– retarder
– Garam dari alginic acid
• Filler • Potassium fluoride
• mucous extraction dari rumput laut (algae)
• Calcium sulfate
– Me↑kualitas permukaan gypsum
– reactor 2 Na3PO4 + 3 CaSO4 Na alginate + CaSO4 (powder)
Ca3(PO4)2 + 3 Na2SO4 H2 O
Ca alginate + Na2SO4 (gel) O’Brien Dental Materials & their Selection 1997
Proses Gelasi (Sol) Soluble Alg + CaSO4
(Gel) Insoluble Alg
(Reaksi cepat) Sodium / Potassium alginate
Calcium alginate
Tambahkan garam yang larut dalam air(sodium phosphate) untuk bereaksi dengan CaSO4 --> Memperlama working time.
Proses Gelasi Calcium sulfate Potassium alginate Trisodium phosphate
+ Air
2Na3PO4 + 3 CaSO4 --> Ca3(PO4)2 + 3 Na2SO4 Na3PO4 used up
K2nAlg + nCaSO4 --> nK2SO4 + CanAlg
Proses Gelasi
Waktu Gelasi • Begitu gelasi dimulai, bahan cetak jangan diganggu karena fibril yang timbul akan fraktur dan cetakan akan menjadi lemah. Working time : – Fast setting = 1.5 -3 min. – Normal setting = 3 – 4.5 min
• Diatasi dengan jumlah dari retarder selama manufacturing.
Waktu Gelasi • Temperatur Air – Pengurangan waktu gelasi 1 menit untuk setiap kenaikan temperatur 10°C.
Keuntungan • Tidak Mahal • Mudah digunakan • Hidrofilik – Hindari kelembapan, darah, cairan
• Menggunakan stock tray
Phillip’s Science of Dental Materials 1996
Kerugian • Mudah sobek • Tidak stabil dalam dimensi – immediate pour – single cast
• Hasil cetakan yang kurang detail • Deformasi yang permanen • Sulit untuk didesinfeksi Phillip’s Science of Dental Materials 1996
Kekuatan • Kekuatan Gel double selama periode 4-menit pertama. • Jumlah Air – lemah, kurang elastik
• Spatulation – Insufficient spatulation --> kegagalan dari unsur2 yg terkandung utk dpt larut/bercampur
• Overmixing – Breaks the CaAlg gel network --> decrease strength
Viskoelastisitas • Strain-rate dependent • Hindari memutar atau melikukan(twisting) ketika melepas cetakan.
Keakuratan • Tidak sebaik bahan cetak elastomeric • Dapat digunakan untuk pembuatan Removeable Partial Denture (RPD)
Stabilitas Dimensional • Cetakan tidak boleh lama terekspos pada udara terbuka. • Cetakan harus segara dituang dengan the stone cast
air
water
Stabilitas Dimensional • 100% relative humidity adalah penyimpaan terbaik untuk mempertahankan kandungan air normal cetakan. Percentage of change in water content by weight
Kompatibilitas dengan Gypsum • Pemilihan kombinasi alginate-gypsum yang memproduksi kualtias permukan dan detal yang baik sangat penting • Cetakan harus dibilas dengan baik dgn air dingin untuk menghilangkan saliva dan sisa darah kemudian didisinfeksi. • Saliva dan darah menghalangi setting gypsum, dan jika air bebas terakumulasi, akan cenderung terkumpul pada bagian cetakan yang lebih dalam dan melarutkan material model gipsum permukaan menjadi lunak dan chalky Craig’s Restorative Dental Material
Kompatibilitas dengan Gypsum • Jika alginat disimpan selama 30 menit sebelum pembuatan model, cetakan harus dibilas dengan air dingin untuk menghilangkan eksudat pada permukaan yang disebabkan oleh sineresis dari gel alginat, eksudat menghalangi setting dari gipsum. • Cetakan harus dibungkus dengan moist paper towel dan disolasi dalam kantung plastik untuk menghindari kehilangan kelembaban • Model gipsum yang telah setting sebaiknya tidak terus berkontak dengan bahan alginat karena pada alginat terdapat calcium sufate dihidrat yang tmengandung air yang berbahaya bagi kualitas permukaan model gipsum Craig’s Restorative Dental Material
Disinfeksi • Semua cetakan alginat harus didisinfeksi sebelum dicor dengan gipsum. • Efek dari disinfektan 1% Sodium hipoklorit atau 2% glutaraldehyde pada ketepatan dan kualitas permukaan didapat setelah perendaman 10-30 menit. • Prosedur – Cetakan --> Dibilas dengan seksama --> semprotkan disinfectant --> bungkus dengan disinfectant-soaked paper towel --> letakan dalam sealed plastic bag selama 10 menit
Efek dari Mishandling • Kegagalan pada penggunaan bahan cetak hydrocolloid – Distorsi – Tearing – Rough stone model
Distorsi • Cetakan tidak segera dicor • Bergeraknya tray selama gelas • Terlalu cepat melepas cetakan dari dalam mulut. • Melepas cetakan yang tidak baik.
Tearing • • • •
Jumlah yang tidak adekuat Kontaminasi kelembaban Terlalu cepat dilepas dari mulut. Prolonged mixing
Stone model Kasar • Kelebihan air yang tertinggal pada cetakan • Terlalu cepat melepaskan cetakan dari mulut. • Meninggalkan model dalam cetakan terlalu lama • Manipuasi stone yang tidak baik.
TERIMAKASIH