FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET
HUKUM ACARA PERDATA MATERI UAS
Hukum Acara Perdata, FH UNS
MEDIASI DI PENGADILAN • Baca PERMA Nomor 1 Tahun 2016!
PENCABUTAN DAN PERUBAHAN GUGATAN • Tidak diatur dlm HIR atau RBg
Hukum Acara Perdata, FH UNS
PERUBAHAN GUGATAN Perubahan gugatan akan mempengaruhi kepentingan Tergugat, krn perubahan itu akan mempersulit Tergugat dalam pembelaannya dan menghambat jalannya persidangan. Tergugat akan lebih diuntungkan jika tidak ada perubahan atas gugatan yg telah diajukan
Hukum Acara Perdata, FH UNS
WAKTU PENGAJUAN PERUBAHAN GUGATAN • Dilakukan sebelum pembacaan Gugatan • Dalam praktek dikenal dengan RENVOI
Hukum Acara Perdata, FH UNS
PERUBAHAN GUGATAN • Tidak boleh merubah pokok perkara (peristiwa yg menjadi dasar tuntutan) • Tidak boleh menambah tuntutan • Perngurangan tuntutan dibolehkan
Hukum Acara Perdata, FH UNS
ALASAN PENCABUTAN GUGATAN • Tergugat telah memenuhi tuntutan Penggugat. • Terdapat kekeliruan yg fatal dari surat gugatan
Hukum Acara Perdata, FH UNS
WAKTU PENCABUTAN GUGATAN • Dilakukan sebelum perkara diperiksa di persidangan, atau • Sebelum Tergugat mengajukan jawaban TIDAK PERLU PERSETUJUAN TERGUGAT • Sesudah Tergugat mengajukan jawaban HARUS SEIJIN TERGUGAT
Hukum Acara Perdata, FH UNS
Permasalahan : • Mengapa pencabutan setelah Tergugat mengajukan Jawaban harus seijin Tergugat ? • Dapatkah Tergugat menolak pencabutan Gugatan ? Mengapa? • Apa akibat hukumnya pencabutan sebelum Tergugat mengajukan Jawaban dan Sesudah mengajukan Jawaban ?
Hukum Acara Perdata, FH UNS
KUMULASI GUGATAN Penggabungan beberapa gugatan dalam 1 gugatan. Penggabungan beberapa subjek atau objek dalam satu gugatan SUBJEKTIF KUMULASI OBJEKTIF
Hukum Acara Perdata, FH UNS
TUJUAN KUMULASI • Mewujudkan peradilan yg sederhana • Menghindari putusan yg saling bertentangan
Hukum Acara Perdata, FH UNS
SYARAT DILAKUKAN KUMULASI •Terdapat hubungan yg erat •Terdapat hubungan hukum
Hukum Acara Perdata, FH UNS
KUMULASI SUBJEKTIF • Dalam gugatan ada lebih dari 1 penggugat dan/atau lebih dari 1 Tergugat • Dapat terjadi beberapa Penggugat menggugat 1 Tergugat, atau • 1 Penggugat menggugat beberapa Tergugat, atau • Beberapa Penggugat menggugat beberapa Tergugat
Hukum Acara Perdata, FH UNS
KUMULASI OBJEKTIF • Penggugat mengajukan lebih dari 1 tuntutan sekaligus dlm 1 gugatan • Subjeknya harus sama • Perkara masuk kompetensi PN
Hukum Acara Perdata, FH UNS
INTERVENSI • Masuknya pihak ke III dalam gugatan yg sedang berlangsung. • Pasal 279 – 282 Rv. • Pihak yg melakukan intervensi disebut sebagai INTERVENIEN
Hukum Acara Perdata, FH UNS
INTERVENSI ADA 3 JENIS 1. VOEGING : menempatkan diri di samping salah satu pihak bersama-sama dengan pihak menghadapi pihak yang lain 2. TUSSENKOMST : (mencampuri /menempatkan diri) di tengah - tengah antara ke dua belah pihak / tidak memihak, untuk kepentinganya sendiri.
Hukum Acara Perdata, FH UNS
VOEGING :
TUSSENKOMST:
Atas inisiatif Pihak III Atas inisiatif Pihak III sendiri sendiri Menggabungkan diri Tidak memihak/ kepada salah 1 pihak membela yg berperkara kepentingannya sendiri.
Hukum Acara Perdata, FH UNS
VRIJWARING • Masuknya pihak III bukan karena keinginan pihak III sendiri, tapi ditarik oleh Tergugat untuk ikut menanggung.
Hukum Acara Perdata, FH UNS
CARA MENGAJUKAN • Voeging dan Tussenkomst : intervenien mengajukan gugatan untuk ikut masik dlm perkara yg sedang berlangsung • Vrijwaring : Tergugat dlm jawabannya memohon kepada hakim agar menarik pihak III masuk dlm perkara yg sedang diperiksa. • Hakim akan memberikan putusan sela yg memutuskan menerima/menolak Voeging, Tussenkomst atau Vrijwaring
Hukum Acara Perdata, FH UNS
JAWABAN Tergugat “DAPAT” mengajukan jawaban, untuk membantah Gugatan Penggugat. Tergugat tidak wajib mengajukan Jawaban. Tapi memiliki hak untuk mengajukan JAWABAN
Hukum Acara Perdata, FH UNS
Jawaban dapat berisi : •EKSEPSI (jika ada) •KONPENSI •REKONPENSI (jika ada)
Hukum Acara Perdata, FH UNS
EKSEPSI • TANGKISAN/BANTAHAN DILUAR POKOK PERKARA
Hukum Acara Perdata, FH UNS
Jenis E K S E P S I • • • • • • •
OBSCUUR LIBEL DECLINATOIR DISQUALIFICATOIR PEREMTOIR DILATOIR EXEPTIO PLURIUM LITIS CONSORTIUM NEBIS IN IDEM Hukum Acara Perdata, FH UNS
OBSCUUR LIBEL Gugatan kabur, tidak jelas dan pasti. Yg dimaksut gugatan kabur adalah : • Dalil gugatan/posita/fundamental petendi tidak mempunyai dasar hukum yg jelas • Uraian gugatan tidak konsisten • Tidak jelas objek sengketanya • Petitum tidak jelas • Antara Posita dan Petitum tidak sesuai
Hukum Acara Perdata, FH UNS
DECLINATOIR • Sifat Eksepsi declinatoir adalah yang mengelakan. Eksepsi ini bertujuan agar Hakim menyatakan diri tidak berwenang mengadili perkara. • Eksepsi tentang Kompentensi baik Relatif maupun Kompetensi Absolut.
Hukum Acara Perdata, FH UNS
• Eksepsi Kompetensi Relatif : PN tidak berwenang mengadili, seharusnya diadili oleh PN di wilayah lain. • Eksepsi Kompetensi Absolut : PN tidak berwenang mengadili, yg berwenang mengadili adalah peradilan lain, (PA, PTUN) Hakim dapat menyatakan diri tdk berwenang scr Absolut, Dapat diajukan meskipun ditengah2 sidang (pasal 134 HIR
Hukum Acara Perdata, FH UNS
DISQUALIFICATOIR Eksepsi yang menyatakan Penggugat tidak memiliki kapasitas/kedudukan sebagai Penggugat dalam perkara ini.
Hukum Acara Perdata, FH UNS
DILATOIR Eksepsi yang bertujuan untuk menunda diajukan gugatan, bisa dikarenakan batas waktu perjanjian belum jatuh tempo atau ada kesepakatan penundaan pelaksanaan kewajiban
Hukum Acara Perdata, FH UNS
PEREMTOIR • Tangkisan karena gugatan diajukan telah melampaui waktu (kadaluarsa) atau Tergugat telah dibebaskan dari membayar.
Hukum Acara Perdata, FH UNS
EXEPTIO PLURIUM LITIS CONSORTIUM Eksepsi ini dibagi menjadi 2 • Eksespsi Error in Persona • Espsepsi Subjectum Litis
Hukum Acara Perdata, FH UNS
Eksespsi Error in Persona • Tergugat menyatakan gugatan penggugat salah alamat. • Seharusnya bukan tergugat yang digugat, tetapi pihak lain yang harus bertanggung jawab (sebagai Tergugat)
Hukum Acara Perdata, FH UNS
Eksepsi Subjectum Litis • Gugatan Penggugat kurang subjek • Seharusnya ada pihak lain yg ikut digugat Cth : dlm perkara waris, seluruh ahli waris harus jd pihak dalam gugatan Dlm perkara pembatalan perjanjuan jual beli, seluruh pihak yg terlibat dlm transaksi sebelumnya harus ikut digugat
Hukum Acara Perdata, FH UNS
NEBIS IN IDEM ?
Hukum Acara Perdata, FH UNS
Eksepsi HARUS diajukan bersama-sama dengan Jawaban. Kecuali eksepsi temtang Kompetensi Absolut. Setiap waktu sebelum Putusan dapat diajukan Eksepsi Kompetensi Absolut (134 HIR)
Hukum Acara Perdata, FH UNS
KONPENSI • JAWABAN TENTANG POKOK PERKARA • Jawaban Konpesi dapat berisi : • Pengakuan, • bantahan atau • referte.
Hukum Acara Perdata, FH UNS
PENGAKUAN • Jawaban Tergugat dapat berisi Pengakuan tentang apa yang didalilkan Penggugat. • Pengakuan dapat dlm bentuk pengakuan seluruhnya atau Pengakuan Sebagian
Hukum Acara Perdata, FH UNS
BANTAHAN • Membantah dalil-dalai Gugatan Penggugat • Tergugat memiliki alur kronologi sendiri yang berdeda dengan Penggugat
Hukum Acara Perdata, FH UNS
REFERTE • Menyerahkan segalanya pada kebijaksanaan hakim (Pasrah Bongkokan) • Tergugat tidak melakukan pengakuan, tidak juga melakukan bantahan • Tergugat hanya bersikap menunggu Putusan
Hukum Acara Perdata, FH UNS
REKONPENSI • Gugatan balasan/gugatan balik yang diajukan oleh Tergugat kepada Penggugat karena terdapat hubungan hukum lain, selain perkara konpensi. • Rekonpensi HARUS diajukan bersama-sama dengan Jawaban, baik tertulis maupun lisan (132b (1) HIR)
Hukum Acara Perdata, FH UNS
• Penggugat dalam Konpensi berkedudukan sebagai Tergugat Rekonpensi • Tergugat dalam Konpensi berkedudukan sebagai Penggugat Rekonpensi
Hukum Acara Perdata, FH UNS
SYARAT GUGATAN REKONPENSI • Para Pihak sama dan memiliki kapasitas yang sama • PN berwenang mengadili perkara rekonpensi tersebut • Bukan perkara dalam rangka melaksanakan isi suatu putusan Pengadilan/eksekusi • Dlm perkara rekonpensi tidak berlaku ketentuan ttg kompetensi Relatif
Hukum Acara Perdata, FH UNS
TUJUAN REKONPENSI • Kumulasi/penggabungan 2 tuntutan • Menghemat waktu, biaya dan mempermudah prosedur • Menghindari putusan-putusan yang saling bertentangan satu sama lain
Hukum Acara Perdata, FH UNS