HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI BPS FAJAR SAMIATI, YOGOYUDAN, WATES, KULON PROGO, YOGYAKARTA Sudarti1, Afroh Fauziah2 INTISARI Latar Belakang : Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) yaitu salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan melalui pengukuran Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Di Indonesia AKI sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 35 per 1.000 kelahiran hidup, berdasarkan permasalahan ini Indonesia merupakan negara yang mempunyai masalah AKI tertinggi dibanding dengan negara-negara di Asia Tenggara (SDKI, 2003). Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuanibu hamil tentang ANC dengan frekuensi kunjungan ANC di BPS Fajar Samiati, Yogoyudan, Wates, Kulon Progo. Metode penelitian : Penelitian mengunakan racangan deskriftik analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian hamil yang berkunjung di BPS Fajar Samiati, tehnik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Uji validitas dan reliabilitas di laksanakan di BPD Sri Suryaningsih, Lendah, Kulon Progo. Uji hipotesis menggunakan Chi kuadrat
Hasil : Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tentang ANC di BPS Fajar Samiati, Yogoyudan, Wates, Kulon Progo yang masuk pada kategori pengetahuan baik yaitu sebesar 14 orang (24,1%), cukup sebanyak 34 orang (58,6%) dan yang memiliki pengetahuan kurang paling banyak 10 orang (17,2%). Sedangkan Frekuensi ibu hamil melakukan kunjungan ANC di BPS Fajar Samiati, Yogoyudan, Wates, Kulon Progo tidak sesuai standar yaitu sebesar 32 orang (55,2%), yang sesuai standar sebanyak 26 orang (44,8 %). Uji statistic yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel yaitu Chi square. Dari hasil uji statistik di dapatkan hasil bahwa hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ANC dengan frekuensi kunjungan ANC diperoleh hasil yaitu nilai 2 hitung 13,205 two tail sig. sebesar 0,001. sehingga 13,205 > 3.841, yang berarti antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ANC dengan frekuensi kunjungan ANC terdapat hubungan yang signifikan dan terdapat hasil yang bermakna, sehingga mendukung hipotesis alternatif Kesimpulan : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ANC dengan frekuensi kunjungan ANC. Pvalue 0,001.
Kata kunci : tingat pengetahuan, Antenatal Care (ANC), frekuensi kunjungan ANC 1. 2.
Prodi D3 Kebidanan UNRIYO Respati Prodi D3 Kebidanan UNRIYO Respati
PENDAHULUAN Berdasarkan
Survey
Demografi
Akibat
yang
ditimbulkan
oleh
Kesehatan Indonesia (SDKI) yaitu salah
pemeriksaan kehamilan yang tidak sesuai
satu indikator untuk mengetahui derajat
dengan standar minimal yaitu komplikasi
kesehatan
Angka
obstetrik yang mungkin terjadi selama
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
kehamilan tidak dapat dideteksi sedini
Bayi (AKB). Di Indonesia AKI SDKI 2002
mungkin serta ditangani secara memadai.
– 2003 sebesar 307 per 100.000 kelahiran
Komplikasi obstetrik antara lain Hb kurang
hidup dan AKB 35 per 1.000 kelahiran
dari 8 gr%, tekanan darah tinggi, eklamsia,
hidup,
ini
perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini,
yang
letak lintang pada usia kehamilan lebih dari
melalui
pengukuran
berdasarkan
Indonesia
permasalahan
merupakan
mempunyai
negara
masalah
AKI tertinggi
32
minggu,
letak
sungsang
pada
dibanding dengan negara-negara di Asia
primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan
Tenggara.
target
premature, kehamilan ganda, janin besar,
indonesia sehat tahun 2010 adalah 125 per
penyakit kronis pada ibu yaitu jantung, paru,
100.000 kelahiran hidup ( Herliana, 2005 ).
ginjal dan riwayat obstetrik yang buruk (
Kelahiran
hidupdari
Pemeriksaan kehamilan dilakukan
Cunningham, 2006).
oleh tenaga pelaksana Kesehatan Ibu dan
Kebijakan
Departemen
Kesehatan
Anak (KIA) di tingkat dasar. Tujuan utama
dalam upaya mempercepat penurunan angka
asuhan
kesakitan dan kematian ibu hamil, bersalin,
antenatal
adalah
untuk
mempersiapkan ibu dan bayinya dalam
nifas,
keadaan
kesakitan dan kematian bayi baru lahir. Pada
hubungan
sehat saling
dengan
cara
dengan
menurunkan
angka
ibu,
dasarnya mengacu pada intervensi strategi
mendeteksi dini tanda bahaya yang dapat
”Empat Pilar Safe Motherhood” yaitu
mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran
program Keluarga Berencana, pelayanan
dan memberikan pendidikan kepada ibu
antenatal,
(Pusdiknakes, 2003).
pelayanan obstetrik esensial.
Kebijakan
percaya
membina
disamping
yang
aman
dan
KIA
Berdasarkan kenyataan bahwa 90%
menyebutkan bahwa kunjungan antenatal
kematian ibu disebabkan oleh komplikasi
paling sedikit 4 kali selama kehamilan, yaitu
obstetrik yang sering tidak dapat diramalkan
1 kali pada triwulan I, 1 kali pada triwulan II
pada saat kehamilan, maka empat pilar
dan 2 kali pada triwulan III dengan asuhan
tersebut
standar minimal ”7T”. Pelayanan antenatal
seluruh lembaga kesehatan seperti rumah
yang ideal adalah asuhan antenatal yang
sakit, puskesmas dan institusi swasta dalam
komprehensif menggunapendekatan terpadu
upaya mengatasi kematian ibu.
antar
perawatan
program
persalinan
medis
dan
psikososial (Saifuddin , 2001).
dukungan
hendaknya
dilaksanakan
oleh
Pelayanan yang berkualitas adalah
Dari hasil studi pendahuluan yang
pelayanan yang memenuhi standar yang
dilakukan penulis pada tanggal 8 Maret
telah
hamil
2010 di BPS Fajar Samiati, Yogoyudan,
memeriksakan kehamilan minimal empat
Wates, Kulon Progo didapatkan hasil bahwa
kali dalam kehamilannya dengan standar 7T
berdasarkan data yang tersedia
(Depkes RI, 2003).
Samiati Yogoyudan Wates, Kulon Progo
ditetapkan,
idealnya
ibu
di BPS
Kunjungan pertama antenatal atau
pada bulan Januari dan Febuari 2010
K1 ibu hamil sebaiknya dilaksanakan segera
sebanyak 139 pasien melakukan kunjungan
setelah seseorang ibu terlambat haid. Dalam
antenatal
pemeriksaan pertama ini diharapkan dapat
wawancara pada 20 orang ibu hamil
ditetapkan data dasar yang mempengaruhi
didapatkan hasil bahwa 12 orang pasien
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
(60%)
rahim dan kesehatan ibu sampai persalinan.
mengenai manfaat ANC, Dan 8 orang pasien
Jadi didapatkan diagnosa kehamilan yang
(40%) sudah mengerti dan paham mengenai
pasti yaitu kehamilan normal, beresiko atau
ANC. Hal ini membuktikan pengetahuan
kehamilan disertai penyakit yang dapat
responden mengenai manfaat ANC masih
mempengaruhi
kurang.
janin.
Untuk
kunjungan
ulang atau kunjungan ke 2 dan seterusnya dilakukan
setiap
mengatakan
bahwa
dilakukan
tidak
tahu
Dari hasil studi pendahuluan dan wawancara tersebut diatas maka peneliti
kehamilan 7 bulan, setiap 2 minggu sampai
tertarik melakukan penelitian mengenai
umur kehamilan 8 bulan dan setiap 1
pengetahuan ibu hamil tentang ANC dengan
minggu sejak 8 bulan sampai terjadi
frekuensi kunjungan ANC pada ibu hamil di
persalinan (Manuaba, 2001).
BPS Fajar Samiati, Yogoyudan, Wates,
utama
sampai
Setelah
umur
Tujuan
bulan
care.
asuhan
antenatal
adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan
ibu,
mendeteksi
komplikasi-
komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal selama kehamilan (Pusdiknakes cit WHO cit JHPIEGO, 2003).
Kulon
Progo,
Yogyakarta.
METODELOGI PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian 1) Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah
Populasi adalah wilayah generalisasi
semua ibu hamil yang berkunjung di BPS
yang terdiri atas obyek atau subjek yang
Fajar Samiati, Yogoyudan, Wates, Kulon
mempunyai
karakteristik
Progo, Yogyakarta pada tanggal 23 April -
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
7 Mei 2010 yaitu dengan populasi 139
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan
dengan melihat buku rekam medik.
kuantitas
dan
(Sugiyono, 2002). 2) Sampel Penelitian Sampel
adalah
sebagian
yang
Kriteria
inklusi
merupakan
diambil dari keseluruhan obyek yang di teliti
persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh
dan di anggap mewakili seluruh populasi
subyek agar dapat diikut sertakan dalam
(Notoatmodjo , 2002). Teknik pengambilan
penelitian. Adapun kriteria inklusi pada
sampel pada penelitian ini menggunakan
penelitian ini :
teknik
accidental
accidental
sampling
sampling.
Teknik
1) Semua ibu hamil yang berkunjung di BPS
adalah
teknik
Fajar Samiati pada tanggal 23 April – 7
pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila sesuai dengan kriteria inklusi maka sampel tersebut dapat dijadikan sumber data (Sugiyono, 2007). Jumlah sampel dalam penelitian yaitu 58 responden. Adapun
penentuan
sampel
didasarkan atas kriteria inklusi dan eksklusi:
Mei 2010. 2) Bersedia menjadi responden.
VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL 1. Variabel Penelitian Variabel
adalah
Segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
terikatnya adalah frekuensi kunjungan ANC pada ibu hamil.
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
2. Definisi Operasional
informasi tentang hal tersebut, kemudian
Definisi
ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2007).
operasional
adalah
suatu
batasan yang digunakan untuk membatasi
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah tingkat pengetahuan
ruang
lingkup
variabel
yang
diamati
(Sugiyono, 2006).
ibu hamil tentang ANC, sedangkan variabel No. 1.
Variabel Bebas : Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ANC
Definisi Kemapuan responden menjawab pertanyaanpertanyaan yang tertuang dalam kuisioner mengenai ANC.
Terikat : Frekuensi kunjunan ANC
Angka yang menyatakan frekuensi kunjungan ibu hamil untuk ANC selama masa kehamilan pada tiap trimester yang didapat pada KMS ibu hamil
2.
Skala Ordinal
Hasil Parameter < 50% : kurang 50-75% : cukup >75% : baik
Nominal
Sesuai standar : minimal 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, 2 kali pada trimester III. Tidak sesuai standar : tidak melakukan kunjugan ANC minimal 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III.
.
JENIS DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA 1. Jenis Data Penelitian Jenis
data
dalam
ibu hamil yang datang di BPS Fajar
penelitian ini yaitu data primer dan sekunder .
Samiyati dari tanggal 23 April – 7 Mei 2010
Data primer diperoleh dengan menggunakan
yang dilaksanakan dari jam 16.00 – jam
kuesioner pada ibu hamil yang bersedia untuk
20.00 WIB setiap hari pada saat jam buka
berpartisipasi dalam penelitian dan persoalan
praktek. Sedangkan data sekunder diperoleh
teknisnya sebelumnya diberi petunjuk tentang
dari hasil data yang tertulis yaitu dengan
cara pengisian kuesioner serta mengadakan
melihat KMS ibu hamil.
penjelasan
2. Tekhnik Pengumpulan Data
kesulitan dan
yang
Pengumpulan data didapat pada saat
kembali
digunakan
apabila
mengalami
hal yang kurang jelas dari
pernyataan yang telah disediakan oleh peneliti.
Teknik
pengumpulan
data
yang
digunakan pada penelitian ini dilakukan dengan cara pengambilan data sekunder
yang berhubungan dengan ariabel yang
setelah mendapat penjelasan cara pengisian
diteliti. Pengambilan data primer dilakukan
oleh
dengan pengisian kuesioner pada ibu hamil
kembali pada peneliti setelah pengisian
yang berkunjung di BPS Fajar Samiati,
kuesioner selesai dilakukan.
Yogoyudan,
Wates,
kemudian
dikumpulkan
Progo,
Hasil pengisian kuesioner menjadi
Yogyakarta pada tanggal 23 April – 7 Mei
data yang selanjutnya dipindahkan pada
2010.
master data untuk memudahkan dalam Pada saat
Kulon
peneliti
pengisian kuesioner, ibu
proses pengolahan data.
hamil menjawab pertanyaan yang tersedia
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di BPS Fajar Samiati, Yogoyudan, Wates, d. Kulon Progo.
c. Selatan
: Kecamatan Panjatan
d. Barat
: Kecamatan Temon
BPS Fajar Samiati
BPS Fajar Samiati sebagai BPS
merupakan salah satu BPS yang berada
perawatan memiliki dasilitas untuk untuk
di wilayah Kulonprogo terletak di Jalan
mendukung
Yogoyudan RT 22 RW 10 Kecamatan
teridir dari: 1 ruang periksa, 4 ruang nifas
Wates.
dengan 4 tempat dan 4 box bayi, 1 ruang
Batas
wilayah
kecamatan
pelayanan
kesehatan
yang
sebagai berikut:
bersalin, 2 kamar mandi, dan 1 mobil siap 24
a. Utara
: Kecamatan Pengasih
jam dengan jumlah nakes 2 bidan.
b. Timur
: Kecamatan Sentolo
Kegiatan-kegiatan
yang
Gambaran di BPS Fajar Samiyati di
diselenggarakan BPS adalah (1) upaya
Yogoyudan, Wates, Kulonprogo umur ibu
kesehatan Ibu dan anak dan (2) upaya
yang hamil berkisar umur antara 21-35 tahun
keluarga berenca. Upaya kesehatan Ibu
sebanyak 55 orang pada usia produktif. Pada
dan anak terdiri dari: (1) kesehatan ibu
ibu
hamil, ibu menyusui, ibu melahirkan,
menamatkan SMA sebanyak 34 orang.
bayi, anak balita dan anak sekolah. (2)
Sebagian besar berdasarkan jenis pekerjaan
nasehat
bergizi,
ibu hamil tidak bekerja atau ibu rumah
imunisasi dan
tangga sebanyak 27 orang yang bekerja
tentang
pokok
makanan
perkembangan anak, penyuluhan kesehatan.
hamil
tingkat
pendidikan
yaitu
hanya suami.Berdasarkan paritas pertama sebanyak 31 orang.
Di BPS Fajar Samiyati Yogoyudan,
yang diberikan oleh bidan Fajar Samiyati
Wates, kulonprogo tingkat pengetahuan
terhadap
pada ibu hamil cukup
dikarenakan waktu akibat banyaknya pasien.
2.
karena
konseling
ibu
hamil
masih
terbatasnya
Karakteristik Responden Karakteristik responden pada penelitian ini adalah umur, pendidikan, pekerjaan, dan paritas. Tabel 4.1. Karasteristik responden berdasarkan Umur Umur Frekuensi <20 tahun 0 21-35 tahun 55 >36 tahun 3 Total 58 Sumber : Data primer diolah 2010 Tabel
4.1
Distribusi
berdasarkan
golongan umur ibu yang terbanyak pada
Persentase (%) 0 94,8 5,2 100 55 orang (94,8%) sehingga para ibu berada pada usia produktif.
umur antara 20 tahun - 35 tahun sebanyak Tabel 4.2 Karasteristik responden berdasarkanPendidikan Pendidikan Frekuensi SD 3 SMP 7 SMA 34 PT 13 Lain-lain 1 Total 58 Sumber : Data primer diolah 2010 Tabel
4.2
Distribusi
Ibu
Persentase (%) 5.2 12.1 58.6 22.4 1.7 100
menurut
(58,6%) selanjutnya PT sebanyak 13
Pendidikan terbanyak telah menamatkan
orang (22,4%), sisanya SMP senbnayak 7
pendidikan di SMA sebanyak 34 orang
orang (12,1%) dan SD 3 orang (5,2%).
Tabel 4.3 Karasteristik responden berdasarkanPekerjaan Pekerjaan Frekuensi PNS 4 Wiraswasta 7 Swasta 14 Buruh 6 IRT 27 Total 58 Sumber : Data primer diolah 2010 Tabel
4.3
Distribusi
ibu
Persentase (%) 6.8 12.1 24.1 10.3 46.6 100
menurut
sebesar 14 orang (24,1 %) dan wiraswasta
pekerjaan responden terbanyak sebagai ibu
7 orang (12,1%). Sisanya buruh 6 orang
rumah tangga 27 orang (46,6%), swasta
(10,3 %) dan PNS 4 orang (6,8%).
Tabel 4.4 Karasteristik responden berdasarkan Paritas Paritas Frekuensi 1 31 2 22 3 4 4 1 Total 58 Sumber : Data primer diolah 2010 Tabel
4.4
kehamilan
Distribusi untuk
Ibu
Persentase (%) 53.4 37.9 6.9 1.7 100
menurut
sebanyak 22 orang (37,9%) dan ke tiga
kehamilan pertama
sebanyak 4 orang (6,9%) terakhir hamil
sebanyak 31 orang (53,4 %), ke dua
ke empat 1 orang (1,7%).
3. Analisis Univariat Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tingkat Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total Sumber : Data primer diolah 2010 Tabel
4.5
menunjukkan
Frekuensi 14 34 10 58
jumlah
responden yang pengetahuan baik yaitu sebesar
14
orang
(24,1%),
Persentase (%) 24,1 58,6 17,2 100 memiliki pengetahuan kurang sebanyak 10 orang (17,2 %)
cukup
sebanyak 34 orang (58,6%) dan
yang
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi berdasarkan Kunjungan ANC Kunjungan ANC Frekuensi sesuai standar 26 Tidak Sesuai standar 32 Total 58 Sumber : Data primer diolah 2010 Tabel
4.6
menunjukkan
jumlah
kunjungan ANC sesuai standar yaitu
Persentase (%) 44,8 55,2 100 sesuai standar sebanyak 32 orang (55,2 %).
sebesar 26 orang (44,8%), yang tidak 4.
Analisis Bivariat Untuk
analisis
bivariat
dalam
variabel terikat dengan variabel bebas.
penelitian ini digunakan uji t dan
Hasil pengolahan data terlihat pada
dimana teknik ini digunakan untuk
tabel berikut ini :
mencari hubungan dua variabel yakni
Tabel 4.7 Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ANC dengan frekuensi kunjungan ANC di BPS Fajar Samiati, Yogoyudan, Wates, Kulon Progo, Yogyakarta pada tahun 2010
2
Tingkat Pengetahuan
Frekuensi kunjungan ANC S Tid esuai ak sesuai standar % standar 3 Kura 2 ,4 ng 1 2 Cuku 2 0,7 8 p 1 2 22 baik 2 0,7 2 Sumber : Data primer diolah 2010
p
hitung
-value
% 1 3,8 3 7,9
0 3
1
,4
,001
3,205
dapat
2-tabel sebesar 3.841. Maka diperoleh hasil
diketahui bahwa tentang hubungan tingkat
bahwa 13,205 > 3.841, yang berarti antara
pengetahuan ibu hamil tentang ANC dengan
tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ANC
frekuensi kunjungan ANC diperoleh hasil
dengan frekuensi kunjungan ANC terdapat
yaitu nilai hitung 3,902 two tail sig.
hubungan yang signifikan dan terdapat hasil
sebesar 0,001.
yang
Berdasarkan
tabel
diatas
2
Untuk mengetahui hasil
terdapat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang
ANC
dengan
bermakna,
sehingga
mendukung
hipotesis alternatif.
frekuensi
kunjungan ANC, maka hasil perhitungan 2 hitung sebesar 3,902 dibandingkan dengan
B. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada sub bab sebelumnya maka
pada
pembahasan
ini
memaparkan
implementasi
dari
hasil
penelitian.
akan
Karakteristik responden a.
Umur
sendiri dengan demikian kesiapan mental
Karakteristik responden menurut
seseorang
lebih
baik
terutama
dalam
Karena
dengan
umur terbanyak berumur antara 20 tahun
menghadapi kehamilan.
sampai 35 tahun sebanyak 55 orang (94,8
bertambahnya
%). Hal ini menunjukan bahwa responden
kematangan dalam berpikir semakin baik
memiliki usia yang ideal untuk hamil dan
sehingga
mempunyai anak. Karena dengan usia ideal
memeriksakan
diharapkan responden tersebut juga telah
mengetahui akan pentingnya memeriksakan
memiliki pengetahuan tentang kehamilan itu
kehamilan.
umur
akan
seseorang
termotivasi
kehamilan,
juga
maka
dalam akan
Hal
ini
nmenerangkan
bahwa
yang mengungkapkan bahwa pengalaman
semakin cukup umur, tingkat kematangan
dipengaruhi oleh umur, karena semakin
dan kekuatan seseorang akan lebih matang
tinggi umur maka pengalaman akan semakin
dalam berpikir dan bekerja (Nursalam, 2001
luas dan semakin tua umur seeorang maka
). Begitu juga pendapat (Soekanto, 2000)
pengalaman akan semakin banyak.
b. Tingkat Pendidikan Karakteristik
responden
menurut
2001). Begitu juga menurut (Notoatmodjo,
tingkat pendidikan yaitu lulusan SMA
2002), tingkat pendidikan formal merupakan
sebayak 34 orang (58,6 %). Sehingga secara
dasar pengetahuan intelektual yang dimiliki
umum tingkat pengetahuan sudah tinggi.
seseorang.
Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang
Hal
ini
erat
kaitanya
dengan
maka makin mudah menerima informasi
pengetahuan semakin tinggi akan semakin
seharusnya
menerima
besar kemampuan untuk menyerap dan
informasi (Nursalam, 2001). Semakin tinggi
menerima informasi sehingga pengetahuan
tingkat
dan wawasan lebih luas.
makin
pendidikan
banyak
maka
semakn
mengetahui dan mengerti menurut (Hujodo, c. Pekerjaan Karakteristik
responden
yang
mempunyai waktu dalam memeriksakan
didominasi sebagai ibu rumah tangga 27
kehamilan seperti yang dilakukan oleh
orang (46,6 %). Hal tersebut menunjukan
(Nursalam,
bahwa ibu hamil berperan lebih banyak
bukanlah sumber kesenangan tetapi lebih
sebagai ibu rumah tangga, dibandingkan
banyak merupakan cara mencari nafkah
harus bekerja di luar rumah. Dengan
yang membosankan berulang dan banyak
demikian harapan para ibu lebih mempunyai
tantangan dalam bekerja pada umumnya
waktu dalam memeriksakan kehamilannya.
menyita waktu ibu yang bekerja mempunyai
Karena ibu yang bekerja lebih sering tidak
kesibukan.
2001),
bahwa
pekerjaan
d. Paritas Karakteristik responden ibu menurut kehamilan
untuk
kehamilan
pertama
Sebaliknya ibu yang sudah pernah melahirkan lebih dari satu orang yang
sebanyak 31 orang (53,4 %), ke dua
beranggapan
sebanyak 22 orang (37,9%) dan ke tiga
berpengalaman sehingga tidak termotivasi
sebanyak 4 orang (6,9%) terakhir hamil ke
untuk memeriksakan kehamilan (Sarwono,
empat 1 orang (1,7%).Ibu yang baru pertama
2001).
kali hamil merupakan hal yang sangat baru sehingga termotivasi dalam pemeriksaan kehamilanya ketenagga kesehatan.
bahwa
ia
suadah
Secara umum ibu hamil di BPS Fajar
memiliki waktu yang cukup luang untuk
Samiati, Yogoyudan, Wates, Kulon Progo,
melakukan
Yogyakarta berada pada usia produktif
didominasi oleh ibu rumah tangga.
dengan
tingkat
intelegensi
tinggi
kunjungan
ANC
karena
dan
Tingkat pengetahuan Ibu hamil Tingkat
pengetahuan
ibu
hamil
Dalam hal ini berperan petugas kesehatan
tentang tentang ANC di BPS Fajar Samiati,
dalam
Yogoyudan, Wates, Kulon Progo
pengetahuan ibu hamil sangat diharapkan.
yang
upaya
meningkatkan
tingkat
masuk pada kategori pengetahuan baik yaitu
Karena pada umumnya pengetahuan
sebesar 14 orang (24,1%), cukup sebanyak
seseorang dipengaruhi oleh pendidikan yang
34 orang (58,6%) dan
yang memiliki
pernah diterima semakin tinggi tingkat
pengetahuan kurang paling banyak 10 orang
pendidikan seseorang maka semakin baik
(17,2%). Supriyadi (1993) mengungkapkan
tingkat pengetahuan (Nursalam, 2001), dan
bahwa
menurut (Notoatmodjo, 2002).
pengetahuan
seseorang
terhadap
suatu obyek dapat berubah dan berkembang
Pengetahuan
adalah
adalah
sesuai suatu obyek dapat berubah dan
merupakann hasil tahu dan ini terjadi setelah
berkembang sesuai kemampuan, kebutuhan,
melakukan,pengindraan,penglihatan,penden
pengalaman dan tinggi rendahnya mobilitas
garan, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian
informasi
besar manusia diperoleh melalui mata dan
tentang
obyek
tersebut
di
lingkungannya.
telinga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pengetahuan
merupakan
dominan
sebagian besar 58,6% responden memiliki
yang sangat penting terbentuknya tindakan
pengetahuan cukup tentang ANC, angka
seseorang. Kondisi serupa
tersebut
perlunya
Yanti (2005) bahwa Pengetahuan dan Sikap
informasi tentang ANC yang dilakukan
Ibu Hamil terhadap Kepatuhan Melakukan
instansi kesehatan di wilayah Yogoyudan,
ANC
Wates, Kulon Progo.
Palangkaraya, Kalimantan Tengah, masih
menandakan
masih
Padahal saat ini banyak media yang dapat dijadikan sebagai saran penyampaian informasi.
Seperti
(Soekanto, 2002)
yang
diungkapkan
di
Wilayah
diungkapkan
Pustu
Flamboyan,
perlu ditingkatkan.
Frekuensi Kunjungan ANC Frekuensi
ibu
hamil
melakukan
pengetahuan juga dapat
kunjungan ANC di BPS Fajar Samiati,
diperoleh melalui kenyataan (fakta) dengan
Yogoyudan, Wates, Kulon Progo tidak
melihat dan mendengar sendiri, serta melalui
sesuai standar yaitu sebesar 32 orang
alat-alat
(55,2%), yang sesuai standar sebanyak 26
komunikasi
misalnya
dengan
membaca surat kabar, mendengarkan radio, melihat film, atau televisi dan seterusnya.
orang (44,8 %).
Antenatal care (ANC) adalah suatu
Standar waktu pelayanan antenatal
program yang terencana berupa observasi,
tersebut ditentukan untuk menjamin mutu
edukasi dan penanganan medik pada ibu
pelayanan. (Depkes RI, 2004 ). Menurut
hamil, untuk memperoleh suatu proses
(Saefudin, 2003), sungguh amat ideal bila
kehamilan dan persalinan yang aman dan
wanita hamil memeriksakan diri segera
memuaskan
ketika terlambat haid sekurang-kurangnya
(Handaya,
2005),
sehingga
kunjungan ANC ini sangat penting bagi Ibu
satu
bulan
sehingga
kelainan
pada
hamil untuk keselamatan dirinya juga anak
kehamilan cepat diketahui dan segera dapat
dalam kandungan.
diatasi. (Depkes, 2002), mengemukakan
Frekuensi kunjungan ANC tidak
bahwa banyak faktor yang mempengaruhi
sesuai standar sebanyak 55,2%, angka
kunjungan ibu hamil dalam memperoleh
tersebut masih perlu dikurangi seperti yang
kesehatan
ditetapkan
pelayanan
keputusan, kepercayaan, fasilitas kesehatan,
antenatal adalah minimal empat kali selama
petugas kesehatan, pengetahuan dan sosial
kehamilan, dengan ketentuan waktu yaitu
ekonomi.
bahwa
frekuensi
antara
lain
pengembalian
minimal satu kali pada triwulan pertama,satu
Hal serupa diungkap oleh Fahmawati
kali pada triwulan kedua dan dua kali pada
(2008) frekuensi kunjungan Antenatal Care
triwulan ketiga.
(ANC) pada Ibu Hamil Di Puskesmas Wirobrajan masih kurang dari standar.
Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ANC dengan frekuensi kunjungan ANC. Hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang
ANC
dengan
frekuensi
Padahal, manfaat asuhan antenatal untuk ibu hamil sangat bermanfaat. Dengan
kunjungan ANC diperoleh hasil yaitu nilai
kunjungan ANC berarti
2 hitung 13,205 two tail sig. sebesar 0,001.
konseling berupa pemberikan nasehat dan
sehingga 13,205 > 3.841, yang berarti antara
petunjuk berbagai masalah yang berkaitan
tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ANC
dengan
dengan frekuensi kunjungan ANC terdapat
menetapkan
hubungan yang signifikan dan terdapat hasil
dengan faktor risiko atau risiko tinggi atau
yang
menentukan
bermakna,
sehingga
mendukung
Adanya hubungan signifikan ini
pengetahuan
bahwa ibu
kehamilannya
serta
berusaha
penggolongan
kehamilan
pertolongan
persalinan
(Manuaba,2001).
hipotesis alternatif.
menunjukkan
ibu mendapatkan
hamil
kurangnya tentang
ANC
Menurut mengemukakan merupakan
(Soekanto, bahwa
sumber
2001)
pengalaman
pengetahuan
juga
menjadikan frekuensi kunjungan ANC tidak
merupakan suatu cara untuk memperoleh
sesuai dengan standar.
kebenaran
pengetahuan.
(Pusdiknakes,
2003), dengan adanya informasi dari petugas
bahwa terdapat hubungan yang signifikan
kesehatan, ibu hamil tahu atau mengerti
Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil terhadap
bahwa saat kehamilan terjadi berbagai
Kepatuhan Melakukan ANC di Wilayah
perubahan, sehingga dapat menjadi masalah
Pustu
atau komplikasi setiap saat, karena itu
Kalimantan Tengah.
melalui pelayanan kesehatan atau antenatal
Begitu
Flamboyan,
pula
Palangkaraya,
hasil
penelitian
care yang dilakukan oleh ibu hamil dapat
Fahmawati (2008)yang menyatakan adanya
memonital dan mendukung kesehatan dan
Hubungan Mutu Pelayanan ANC dengan
mendeteksi ibu hamil.
Frekuensi Antenatal Care secara signifikan
Hasil
Penelitian
ini
mendukung
pada Ibu Hamil Di Puskesmas Wirobrajan ”
penelitian yang dilakukan oleh Yanti (2005) C. Keterbatasan Penelitian
1.
Penelitian ini mempunyai keterbatasan
memilih alternatif jawaban yang sudah
antara lain:
disediakan pada kuisioner.
Pengumpulan data tingkat pengetahuan
2. Jenis penelitian yang digunakan adalah
dengan kuisioner tertutup sehingga
cross sectional sehingga hasil yang
kurang dapat digali pengetahuan yang
didapatkan hanya untuk waktu sekarang.
dimiliki,
karena
responden
sebatas
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan A. Tingkat
pengetahuan
sebagian
C. Ada
hubungan
antara
tingkat
besar ibu cukup 58,6% tentang
pengetahuan ibu hamil tentang ANC
ANC
dengan frekuensi kunjungan ANC di
di
BPS
Fajar
Samiati,
Yogoyudan, Wates, Kulon Progo. B. Sebagian besar ibu hamil (55,2%) melakukan kunjungan ANC tidak
BPS Fajar Samiati, Yogoyudan, Wates, Kulon Progo dengan nilai p Value =0,001
sesuai standar.
B. Saran Dari hasil uraian kesimpulan
1.
pemeriksaan kehamilan selain itu juga
diatas maka saran yang disamapaikan
ibu
dari hasil penelitian ini adalah:
pengetahuan
Bagi Responden
melalui membaca buku KIA, majalah,
Hendaknya menanyakan
pada
para
ibu
bidan
hamil tentang
hamil
hendaknya tentang
leflet, TV, atau radio.
menambah
antenatal
care
kunjungan rumah dan memberikan KIE pada ibu hamil intensif. 2. Bagi pihak BPS Pada saat kunjungan posyandu
2. Bagi penelitian selanjutnya
atau kegiatan PKK hendaknya bidan
a. Melakukan penelitian dengan metode
dapat memberikan penyuluhan antenatal
wawancara agar data yang didapat
care pada ibu hamil untuk meningkatkan
lengkap
pengetahuan ibu hamil tentang antenatal
b. Peneliti juga mengenal fakto-faktor
care. Bagi ibu hamil yang tidak datang
lain
untuk pemeriksaan kehamilan harus ada
kunjungan ANC agar hasilnya lebih
yang
baik lagi
dapat
mempengaruhi
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta . Cunnigham, dkk, 2006, Obstetri Williams, Jakarta: EGC.
Mochtar, R. 2002, Sinopsis Obstetri Fisiologis dan Patologis, Jakarta: EGC.
Departemen Kesehatan RI, 2001, Standar Asuhan Kebidanan Bagi Bidan di Rumah Sakit dan Puskesmas, Jakarta.
Notoatmodjo, 2003, Pendidikan dan Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Kesehatan, 2001, Standar Pelayanan Kesehatan, Jakarta. Departemen Kesehatan, 2003, Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta. Departemen Kesehatan RI, 2004, Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta. Fahmawati, 2008, Hubungan Mutu Pelayanan ANC dengan frekuensi Antenatal Care pada Ibu Hamil di Puskesmas Wirobrajan, Yogyakarta: STIKES Aisyiyah.
Notoatmodjo, 2002, Metodelogi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Perilaku
Notoatmodjo, 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta : PT Rineka Cipta Notoatmodjo, 1996, Ilmu kesehatan masyarakat, Jakarta: PT Rineka Cipta. Nursalam dan Pariani, 2001, Pendekatan Praktis Metodelogi Riset Keperawatan, Jakarta: Salaemba Medika. Prawirahardja, 2001, Buku Acuan National Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Pusdiknakes, 2003, Pendahiluan Pengajaran Asuhan Kebidanan Fisiologi Bagi Dosen diploma III Kebidanan, Jakarta.
Furrer, 2001, Perawatan Maternitas, Jakarta: Buku Kedokteran EGC .http://www.or.id/data, 2009, Ilmu Keperawatan, diakses 20 Febuari 2009.
Saifudin, dkk, 2002, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
http:www.mikm.or.id/data 2004, Kesehatan Reproduksi, diakses 9 Maret 2009.
Sarwono, 2000, Pelayanan Kesehatan Antenatal dan Neonatal 2, NPKN, Rogi, Jakarta
Herliana, E.N. Djamilus, F. 2005, Faktor Resiko Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Badan Pengembangan dan Pemberayaan Sumber Daya Kesehatan, Bogor.
Soekanto,2006, Sosiologi Suatu Penghantar, Jakarta: Raja Grafindo Persada
Huliana, M. 2001, Panduan Menjalani Kehamilan Sehat, Jakarta : Puspa Sewara. Husodo,R, 2001, Pengembangan Penapisan dan Penetapan Tekhnologi Kesehatan, Jakarta: Balai Pustaka. Manuaba, 2001, Ilmu Kandungan dan Jakarta: EGC.
Kebidanan Penyakit Keluarga Berencana,
Manuaba, 2002, Konsep Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia, Jakarta : EGC.
Sugiyono, 2007, Statistika Bandung: Alfabeta.
untuk
Penelitian,
Supriyadi, 1993, Pendekatan Psikologis dalam Pengukuran KAP di Bidang Kesehatan, Sosiomedika