eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Hubungan Tayangan Berita Mengenai Tindak Kejahatan Perkosaan dan Perampokan di Angkutan Umum dengan Sikap Perempuan pada Angkutan Umum Safira Hilyati1, Suwandi Sumartias2, Evie Ariadne Shintadewi3 Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran
Corresponding Author:
[email protected]
ABSTRACT Safira Hilyati, 210110070138, a Public Relations Sciences student, Faculty of Communication Sciences, Padjadjaran University, with Dr. Suwandi Sumartias, M.Si as a primary counselor and Dr. Evie Ariadne Shintadewi, M.Pd as a secondary counselor. The title of this research is “The Correlation of Crime News Show Rapes and Robberies on Public Transportations with Women’s Attitudes toward Public Transportations.” The objectives of this research are to determine the correlations of the intensity of the news, the contents of the messages/news contents, and news fascinations with women’s cognitive, affective, and conative toward public transportations. The method of this research is survey method with a correlation technique that uses descriptive data analysis and inferential statistics through Spearman Rank test of hypothesis (Rs). Data collection techniques of research conducted through questionnaires, observations, interviews, and literature study. The number of samples in this research was as many as 114 people who were selected through multistage cluster sampling. However, the questionnaires returned totaled 106, then the data is processed a total of 106 questionnaires of the research. A technique of data collection is done using questionnaires, interviews, observation, and literature study. This research uses Cultivation Theory of George Gerbner. The results of this research are: there is a significant correlation of the intensity of the news with cognitive aspects of women toward public transport, a low but definite correlation of the intensity of the news with affective and conative aspects of women toward public transport, a significant correlation of the news content with cognitive, affective, and conative aspects of women toward public transport, and a low but definite correlation of the attractiveness of the news with cognitive, affective, and conative aspects women toward public transportation. The conclusion of this research is the crime news show rapes and robberies on public transportations could form women's attitudes toward public transportations. The suggestion of this research is Metro TV should pay more attentions to the crime news by the intensity of the news, the contents, and the attractiveness of the news. Keywords: Television News, Cultivation Theory, Attitude
1
Penulis Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping 2
Page 1 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
PENDAHULUAN Latar Belakang Televisi saat ini memiliki pengaruh yang cukup penting dalam pola kehidupan masyarakat. Televisi menjadi bagian dalam membentuk sikap dan perilaku dari penontonnya. Melalui tayangan yang dihadirkan oleh televisi, secara tidak langsung penonton menganggap bahwa apa yang dihadirkan dalam tayangan televisi tersebut sangat sesuai dengan realitas yang terjadi sesungguhnya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Gerbner (dalam Griffin, 2003:380), seorang penonton berat televisi akan menganggap dunia luar adalah sama seperti yang disaksikannya di dalam televisi. Perihal kekerasan dan kriminal yang sering diamatinya di dalam televisi akan menimbulkan ketakutan seolah-olah dunia luar dipenuhi oleh tindak kriminal dan kekerasan serta dapat menyebabkan paranoia masyarakat terhadap lingkungannya dan hilangnya rasa kepercayaan terhadap sesama. Maraknya tindak kriminal di angkutan umum, khususnya di kota-kota besar di Indonesia, serta pemberitaannya di televisi cukup memberikan pengaruh bagi pemirsa televisi, terutama kaum wanita, dan tentu saja dapat menimbulkan trauma tersendiri bagi para korbannya (Morissan, 2010:106). Pemberitaan mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum adalah salah satunya. Belum tuntas kasus tragis Livia Pavita Soelistio, mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta yang dirampok, diperkosa, dan dibunuh di dalam angkutan umum pada 16 Agustus 2011, tidak berapa lama, yakni pada pertengahan Bulan September 2011, muncul lagi kasus serupa yang menimpa
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 2 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
seorang karyawati yang diperkosa di dalam angkutan umum. Kerawanan angkutan umum langsung mendapat respon banyak pihak. Pemberitaan mengenai kasus-kasus tersebut dapat ketahui tentu saja dari berbagai berita media massa. Beberapa dari berita-berita tersebut bahkan menjadi headline di berbagai media massa pada saat itu. Akan tetapi, penelitian ini memfokuskan pada pemberitaan yang ditayangkan oleh stasiun berita Metro TV. Berdasarkan pengamatan peneliti, Metro TV adalah stasiun yang paling sering memberitakan kasus tersebut dan membahasnya secara lebih mendalam. Stasiun berita ini memberitakan kasus tersebut secara intens melalui programprogramnya. Jenis pemberitaan yang ditayangkan bermacam-macam, mulai dari berita hingga dialog dengan narasumber-narasumber terkait. Walaupun dua kejadian perkosaan terakhir terjadi di Jakarta, namun sebagian warga Kota Bandung pun ikut menjadi resah, apalagi ditambah dengan kejadian meninggalnya seorang supir angkot tersebut. Hal ini dibuktikan pada saat peneliti melakukan pra riset di beberapa angkutan umum dan tempat umum di Kota Bandung. Farah, seorang siswi SMU di Kota Bandung mengaku cukup terpengaruh berita-berita di televisi. Ia menjadi lebih berhati-hati pada saat menggunakan angkot, seperti menghindari duduk di pojok dan tidak berani pulang malam. Beberapa ibu rumah tangga yang memiliki putri berusia sekitar 15-25 tahun pun juga mewanti-wanti putri mereka agar lebih berhati-hati lagi saat menggunakan angkutan umum dan membatasi jam malam putri mereka. Namun ada juga warga Bandung yang tidak terlalu memikirkan hal itu. Ifa, misalnya, mengatakan kalau
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 3 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
ia sebetulnya tidak terlalu terpengaruh akan berita televisi mengenai tindak kejahatan di angkutan umum karena kasus-kasus tersebut terjadi di Jakarta, tetapi justru orang tuanya lah yang khawatir. Ia dinasehati ibunya agar sebisa mungkin duduk di kursi depan saat menggunakan angkutan umum.4 Fenomena tersebut tentu saja menarik jika ditelisik lebih jauh. Tayangan televisi ternyata memiliki pengaruh luar biasa dalam membentuk sikap dari orang yang menontonnya. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah tayangan berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum yang ditayangkan oleh stasiun Metro TV periode 16-28 Sepetember 2011. Pembatasan periode tersebut karena mulai tanggal 16 Sepetember 2011 lah muncul berita mengenai tindak kejahatan di angkutan umum, khususnya mengenai kejadian perkosaan dan perampokan yang terjadi di Jakarta Selatan. Semenjak kejadian itu hingga tanggal 28 September 2011, Metro TV terus memberitakan berita-berita mengenai tindak kejahatan di angkutan umum. Responden dalam penelitian ini adalah perempuan Kota Bandung yang berusia 20-49 tahun. Kota Bandung dipilih karena berdasarkan data dan informasi, saat ini tingkat keamanan angkutan umum di Kota Bandung sudah cukup rawan5. Khalayak dalam penelitian ini dipersempit menjadi perempuan, karena perempuan sering dijadikan korban dalam tindak kejahatan di angkutan umum. Usia responden juga dibatasi, yakni perempuan Kota Bandung yang berusia 20-49 4
5
Hasil wawancara informal peneliti dengan beberapa perempuan penumpang angkutan umum di Kota Bandung pada September-Oktober 2011 http://www.inilahjabar.com/read/detail/1796998/awas-kota-bandung-rawankejahatan-jalanan. Diakses pada Kamis, 15 des 2011, pukul 12:30 WIB
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 4 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
tahun, karena umumnya perempuan yang menjadi korban kekerasan (termasuk kejahatan di angkutan umum) adalah perempuan berusia 20-49 tahun6 serta segmentasi penonton Metro TV adalah masyarakat berusia 20 tahun ke atas.
Rumusan Masalah Rumusan masalah berdasarkan uraian latar belakang di atas adalah: “Sejauh mana hubungan antara Tayangan Berita Mengenai Tindak Kejahatan Perkosaan dan Perampokan di Angkutan Umum Dengan Sikap Perempuan Terhadap Angkutan Umum?”
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui hubungan antara intensitas tayangan berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek kognitif perempuan terhadap angkutan umum. 2. Untuk mengetahui hubungan antara intensitas tayangan berita televisi mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek afektif perempuan terhadap angkutan umum. 3. Untuk mengetahui hubungan antara intensitas tayangan berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek konatif perempuan terhadap angkutan umum.
6
http://apik-indonesia.net/en/content/kasus-kekerasan-dalam-rumah-tanggameningkat. Diakses pada Kamis, 15 des 2011, 08:28 WIB
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 5 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
4. Untuk mengetahui hubungan antara isi pesan/isi berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek kognitif perempuan terhadap angkutan umum. 5. Untuk mengetahui hubungan antara isi pesan/isi berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek afektif perempuan terhadap angkutan umum. 6. Untuk mengetahui hubungan antara isi pesan/isi berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek konatif perempuan terhadap angkutan umum. 7. Untuk mengetahui hubungan antara daya tarik tayangan berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek kognitif perempuan terhadap angkutan umum. 8. Untuk mengetahui hubungan antara daya tarik tayangan berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek afektif perempuan terhadap angkutan umum. 9. Untuk mengetahui hubungan antara daya tarik tayangan berita mengenai tindak
kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek konatif perempuan terhadap angkutan umum.
TEORI KULTIVASI Melihat fenomena yang ada, penelitian ini dilatarbelakangi dari sebuah teori yang berkaitan dengan media massa, yaitu Teori Kultivasi dari George Gerbner. Menurut Teori Kultivasi, televisi dengan segala pesan dan gambar yang
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 6 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
disajikannya merupakan proses atau upaya untuk „menanamkan‟
cara
pandang yang sama terhadap realitas dunia kepada khalayak. Teori Kultivasi (cultivation) dikembangkan untuk menjelaskan dampak menyaksikan televisi pada persepsi,sikap, dan nilai-nilai orang. (Morissan, 2010:106-107). Rumusan Masalah: Sejauh mana hubungan antara tayangan berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan sikap perempuan terhadap angkutan umum?
Asumsi Teori Kultivasi Menurut George Gerbner: Televisi dengan segala pesan dan gambar yang disajikannya merupakan proses atau upaya untuk „menanamkan‟ cara pandang yang sama terhadap realitas dunia kepada khalayak. Teori Kultivasi (cultivation) dikembangkan untuk menjelaskan dampak menyaksikan televisi pada persepsi, sikap, dan nilai-nilai orang. (Morissan, 2010:106-107).
Tayangan Televisi
Tayangan berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum (variable x)
Sub Variabel (X): 1. Intensitas Tayangan berita (X1) 2. Isi Pesan/isi berita (X2) 3. Daya Tarik Tayangan berita (X3)
Indikator-indikator
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Sikap Penonton
Sikap perempuan terhadap angkutan umum (variable Y)
Sub Variabel (Y): 1. Aspek Kognitif Perempuan (Y 1) 2. Aspek Afektif Perempuan (Y2) 3. Aspek Konatif Perempuan (Y3)
Indiator-indikator
Page 7 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Metode dan Teknik Penelitian Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitaif korelasional. Penelitian kuantitatif (hypothectico-deductive method) merupakan suatu metode penelitian yang melibatkan pengujian hipotesis, dimana hipotesis tersebut dideduksi dari hipotesis lain yang tingkat perumusan konseptualnya lebih tinggi. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang mengutamakan pada pengukuran, data penelitian berupa angka-angka, dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2010:7). Sedangkan metode korelasional menurut Rakhmat (2005:27) adalah metode yang bertujuan untuk meneliti sejauh mana variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain.
Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner/angket, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2010:142). 2. Observasi, studi teknik yang dilakukan untuk memperoleh data dengan melakukan peninjauan penelitian dan melengkapi data yang dibutuhkan. Observasi adalah pengumpulan data atau informasi dengan mengamati langsung maupun tidak langsung objek yang diteliti untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya. 3. Wawancara, digunakan sebagai teknik pengumpulan data sebagai studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 8 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
untuk mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (Sugiyono, 2010:137). 4. Studi Kepustakaan, yaitu mencari atau menggali informasi atau pengetahuan yang berhubungan dengan penelitian dengan jalan mengumpulkan bahanbahan kepustakaan berupa buku, artikel, dan referensi lainnya.
Skala Pengukuran Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010:93).
Validitas dan Reliabilitas Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Valid berarti instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. (Sugiyono, 2007:348). Untuk menguji validitas dari penelitian berupa skor yang memiliki tingkatan atau ordinal, rumus yang digunakan untuk mengukur koefisien validitas adalah dengan menggunakan rumus Koefisien korelasi Rank Spearman (rg).
Dimana : = koefisien korelasi rak spearman n = jumlah sampel di = selisih angka antara x dan y
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 9 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Rumus di atas digunakan apabila tidak terdapat data kembar atau terdapat data kembar namun sedikit, apabila terdapat banyak data kembar digunakan rumus sebagai berikut:
√ Berdasarkan pernyataan di atas, dengan menggunakan kriteria Kaplan, dapat diambil kesimpulan bahwa keputusan validitas dinyatakan valid jika koefisien validitasnya lebih dari atau sama dengan 0,3.
Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menujukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan kata lain reliabilitas menjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama (Singarimbun, 2006:140). Reliabilitas kuesioner diukur berdasarkan koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach. Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil mengukur variabel yang kita ukur jika koefisien reliabilitasnya lebih atau sama dengan 0,700. Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini digunakan koefisien Realibilitas Alpha Cronbach yaitu:
Keterangan : α k
[
][
]
= koefisien reliabilitas Alpha cronbach = banyaknya item pertanyaan dalam tes
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 10 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
∑ Si2 Sx2
= jumlah varian dari tiap instrument = jumlah varians total instrument
Dengan pengambilan keputusan :
Jika r Alpha positif, serta r ≥ 0,700 maka variabel tersebut reliabel.
Jika r Alpha negatif, serta r < 0,700 maka variabel tersebut tidak reliabel.
Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:80). Sensus penduduk tahun 2010 mendata jumlah perempuan di Kota Bandung yang berusia 20-49 tahun adalah sebanyak 591.895 orang.
Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2010:81). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sampling klaster banyak tahap (multi-stage cluster sampling).
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 11 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Unit sampel terkecil dalam penelitian ini adalah Kepala Keluarga (KK) yang terdapat pada setiap RT terpilih. Setelah dilakukan perhitungan teknik sampling menggunakan metode Klaster Banyak Tahap (Multi-stage Cluster Sampling) tersebut, maka unit sampel dalam penelitian ini sebanyak 114 KK. Setiap KK akan diwakili oleh satu responden, sehingga data yang didapatkan dapat valid atau tidak tumpang tindih. Agar semua keluarga punya kesempatan yang sama untuk menjadi responden dalam penelitian ini, maka dalam satu keluarga hanya satu yang punya kesempatan terpilih (tidak lebih). Selain itu, satu orang perwakilan dari setiap keluarga tersebut harus berjenis kelamin perempuan dan berusia 20-49 tahun. Jadi, jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 114 orang. Akan tetapi, jumlah angket yang kembali adalah sebanyak 106 buah.
Teknik Analisis Data Teknik Analisis Data Deskriptif Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. (Sugiyono, 2010:147-148). Perhitungan persentase dalam tabel tunggal frekuensi dihitung berdasarkan rumus:
Dimana: P = f = n =
persentase frekuensi frekuensi jumlah sampel
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 12 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Teknik Analisis Inferensial Statistik inferensial (sering juga disebut statistik induktif atau statistik probabilitas) adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2010:148). Rumus statistik uji hipotesis yang digunakan adalah rumus Korelasi Spearman Rank (Spearman Rank Correlation) (Sugiyono, 2010:151). Kriteria pengujian : a. Jika t hasil perhitungan lebih besar atau sama dengan t dalam tabel (thitung ttabel) pada taraf signifikansi 5% atau 0.05 (α = 0.05) maka H0 ditolak, yang artinya terdapat hubungan yang berarti antara variabel yang diteliti. b. Sebaliknya, apabila t hasil perhitungan lebih kecil daripada t dalam tabel (thitung < ttabel) maka H0 diterima, yang berarti tidak ada hubungan yang berarti antar variabel yang diteliti. Menurut Guilford (dalam Rakhmat, 2005:29), hasil perhitungan koefisien korelasi dapat diartikan sebagai berikut: Kurang dari 0,20
Hubungan rendah sekali
0,20 – 0,39
Hubungan rendah tapi pasti
0,40 – 0,70
Hubungan yang cukup berarti
0,71 – 0,90
Hubungan yang tinggi; kuat
Lebih dari 0,90
Hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 13 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Hipotesis Penelitian Hipotesis Mayor Terdapat hubungan antara Tayangan Berita Mengenai Tindak Kejahatan Perkosaan dan Perampokan di Angkutan Umum dengan Sikap Perempuan Terhadap Angkutan Umum. Hipotesis Minor 1. Terdapat hubungan antara intensitas tayangan berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek kognitif perempuan terhadap angkutan umum. 2. Terdapat hubungan antara intensitas tayangan berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek afektif perempuan terhadap angkutan umum. 3. Terdapat hubungan antara intensitas tayangan berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek konatif perempuan terhadap angkutan umum. 4. Terdapat hubungan antara isi pesan/isi berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek kognitif perempuan terhadap angkutan umum. 5. Terdapat hubungan antara isi pesan/isi berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek afektif perempuan terhadap angkutan umum.
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 14 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
6. Terdapat hubungan antara isi pesan/isi berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek konatif perempuan terhadap angkutan umum. 7. Terdapat hubungan antara daya tarik tayangan berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek kognitif perempuan terhadap angkutan umum. 8. Terdapat hubungan antara daya tarik tayangan berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek afektif perempuan terhadap angkutan umum. 9. Terdapat hubungan antara daya tarik tayangan berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek konatif perempuan terhadap angkutan umum.
PEMBAHASAN
1. Hubungan
Antara
Intensitas
Tayangan
Berita
Mengenai
Tindak
Kejahatan Perkosaan dan Perampokan di Angkutan Umum (X1) dengan Aspek Kognitif Perempuan Terhadap Angkutan Umum (Y1) Hubungan antara intensitas tayangan dengan aspek kognisi, peneliti menggunakan analisa data dengan koefisien korelasi Rank Spearman (rs). Hasil perhitungan menunjukkan koefisien korelasi Rank Spearman (rs) adalah sebesar 0,464. Hasil uji signifikansi diperoleh nilai thitung sebesar 5,340 dan nilai ttabel dengan α = 5 % adalah sebesar 1,983, maka dapat dilihat bahwa thitung (5,340) > ttabel (1,983) sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 15 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
terdapat hubungan antara intensitas tayangan berita (X1) dengan aspek kognisi perempuan (Y1). Dengan menggunakan kriteria Guildford, koefisien korelasi sebesar 0,464 menunjukkan bahwa hubungan antara intensitas tayangan berita (X1) dengan aspek kognisi perempuan (Y1) merupakan hubungan yang cukup berarti.
2. Hubungan
Antara
Intensitas
Tayangan
Berita
Mengenai
Tindak
Kejahatan Perkosaan dan Perampokan di Angkutan Umum (X1) dengan Aspek Afektif Perempuan Terhadap Angkutan Umum (Y2) Hubungan antara intensitas tayangan dengan aspek afeksi, peneliti menggunakan analisa data dengan koefisien korelasi Rank Spearman (rs). Hasil perhitungan menunjukkan koefisien korelasi Rank Spearman (rs) adalah sebesar 0,368. Hasil uji signifikansi diperoleh nilai thitung sebesar 4,035, dan nilai ttabel dengan α = 5 % adalah sebesar 1,983, maka dapat dilihat bahwa thitung (4,035) > ttabel (1,983) sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara intensitas tayangan berita (X1) dengan aspek afeksi perempuan (Y2). Dengan menggunakan kriteria Guildford, koefisien korelasi sebesar 0,368 menunjukkan bahwa hubungan antara intensitas tayangan berita (X1) dengan aspek afeksi perempuan (Y2) merupakan hubungan yang rendah tapi pasti.
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 16 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
3. Hubungan
Antara
Intensitas
Tayangan
Berita
Mengenai
Tindak
Kejahatan Perkosaan dan Perampokan di Angkutan Umum (X1) dengan Aspek Konatif Perempuan Terhadap Angkutan Umum (Y3) Hubungan antara intensitas tayangan dengan aspek konasi, peneliti menggunakan analisa data dengan koefisien korelasi Rank Spearman (rs). Hasil perhitungan menunjukkan koefisien korelasi Rank Spearman (rs) adalah sebesar 0,307. Hasil uji signifikansi diperoleh nilai thitung sebesar 3,287 dan nilai ttabel dengan α = 5 % adalah sebesar 1,983, maka dapat dilihat bahwa thitung (3,287) > ttabel (1,983) sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara intensitas tayangan berita (X1) dengan aspek konasi perempuan (Y3). Dengan menggunakan kriteria Guildford, koefisien korelasi sebesar 0,307 menunjukkan bahwa hubungan antara intensitas tayangan berita (X1) dengan aspek konasi perempuan (Y3) merupakan hubungan yang rendah tapi pasti.
4. Hubungan Antara Isi Pesan/Isi Berita Mengenai Tindak Kejahatan Perkosaan dan Perampokan di Angkutan Umum (X2) dengan Aspek Kognitif Perempuan Terhadap Angkutan Umum (Y1) Hubungan antara isi pesan/isi berita dengan aspek kognisi, peneliti menggunakan analisa data dengan koefisien korelasi Rank Spearman (rs). Hasil perhitungan menunjukkan koefisien korelasi Rank Spearman (rs) adalah sebesar 0,614. Hasil uji signifikansi diperoleh nilai thitung sebesar 7,924 dan nilai ttabel dengan α = 5 % adalah sebesar 1,983, maka dapat dilihat bahwa thitung (7,924) >
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 17 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
ttabel (1,983) sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara isi pesan/isi berita (X2) dengan aspek kognisi perempuan (Y1). Dengan menggunakan kriteria Guildford, koefisien korelasi sebesar 0,614 menunjukkan bahwa hubungan antara isi pesan/isi berita (X2) dengan aspek kognisi perempuan (Y1) merupakan hubungan yang cukup berarti.
5. Hubungan Antara Isi Pesan/Isi Berita Mengenai Tindak Kejahatan Perkosaan dan Perampokan di Angkutan Umum (X2) dengan Aspek Afektif Perempuan Terhadap Angkutan Umum (Y2) Hubungan antara isi pesan/isi berita dengan aspek afeksi, peneliti menggunakan analisa data dengan koefisien korelasi Rank Spearman (rs). Hasil perhitungan menunjukkan koefisien korelasi Rank Spearman (rs) adalah sebesar 0,539. Hasil uji signifikansi diperoleh nilai thitung sebesar 6,529 dan nilai ttabel dengan α = 5 % adalah sebesar 1,983, maka dapat dilihat bahwa thitung (6,529) > ttabel (1,983) sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara isi pesan/isi berita (X2) dengan aspek afeksi perempuan (Y2). Dengan menggunakan kriteria Guildford, koefisien korelasi sebesar 0,539 menunjukkan bahwa hubungan antara isi pesan/isi berita (X2) dengan aspek afeksi perempuan (Y2) merupakan hubungan yang cukup berarti.
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 18 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
6. Hubungan Antara Isi Pesan/Isi Berita Mengenai Tindak Kejahatan Perkosaan dan Perampokan di Angkutan Umum (X2) dengan Aspek Konatif Perempuan Terhadap Angkutan Umum (Y3) Hubungan antara isi pesan/isi berita dengan aspek konasi, peneliti menggunakan analisa data dengan koefisien korelasi Rank Spearman (rs). Hasil perhitungan menunjukkan koefisien korelasi Rank Spearman (rs) adalah sebesar 0,416. Hasil uji signifikansi diperoleh nilai thitung sebesar 4,667 dan nilai ttabel dengan α = 5 % adalah sebesar 1,983, maka dapat dilihat bahwa thitung (4,667) > ttabel (1,983) sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara isi pesan tayangan (X2) dengan aspek konasi perempuan (Y3). Dengan menggunakan kriteria Guildford, koefisien korelasi sebesar 0,416 menunjukkan bahwa hubungan antara isi pesan/isi berita (X2) dengan aspek konasi perempuan (Y3) merupakan hubungan yang cukup berarti.
7. Hubungan Antara Daya Tarik Tayangan Berita Mengenai Tindak Kejahatan Perkosaan dan Perampokan di Angkutan Umum (X3) dengan Aspek Kognitif Perempuan Terhadap Angkutan Umum (Y1) Hubungan antara daya tarik tayangan dengan aspek kognisi, peneliti menggunakan analisa data dengan koefisien korelasi Rank Spearman (rs). Hasil perhitungan menunjukkan koefisien korelasi Rank Spearman (rs) adalah sebesar 0,280. Hasil uji signifikansi diperoleh nilai thitung sebesar 2,974 dan nilai ttabel dengan α = 5 % adalah sebesar 1,983, maka dapat dilihat bahwa thitung (2,974) > ttabel (1,983) sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 19 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
terdapat hubungan antara daya tarik tayangan (X3) dengan aspek kognisi perempuan (Y1). Dengan menggunakan kriteria Guildford, koefisien korelasi sebesar 0,280 menunjukkan bahwa hubungan antara daya tarik tayangan (X3) dengan aspek kognisi perempuan (Y1) merupakan hubungan yang rendah tapi pasti.
8. Hubungan Antara Daya Tarik Tayangan Berita Mengenai Tindak Kejahatan Perkosaan dan Perampokan di Angkutan Umum (X3) dengan Aspek Afektif Perempuan Terhadap Angkutan Umum (Y2) Hubungan antara daya tarik tayangan dengan aspek afeksi, peneliti menggunakan analisa data dengan koefisien korelasi Rank Spearman (rs). Hasil perhitungan menunjukkan koefisien korelasi Rank Spearman (rs) adalah sebesar 0,228. Hasil uji signifikansi diperoleh nilai thitung sebesar 2,383 dan nilai ttabel dengan α = 5 % adalah sebesar 1,983, maka dapat dilihat bahwa thitung (2,383) > ttabel (1,983) sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara daya tarik tayangan (X3) dengan aspek afeksi perempuan (Y2). Dengan menggunakan kriteria Guildford, koefisien korelasi sebesar 0,228 menunjukkan bahwa hubungan antara daya tarik tayangan (X3) dengan aspek afeksi perempuan (Y2) merupakan hubungan yang rendah tapi pasti.
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 20 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
9. Hubungan Antara Daya Tarik Tayangan Berita Mengenai Tindak Kejahatan Perkosaan dan Perampokan di Angkutan Umum (X3) dengan Aspek Konatif Perempuan Terhadap Angkutan Umum (Y3) Hubungan antara daya tarik tayangan dengan aspek aspek konasi, peneliti menggunakan analisa data dengan koefisien korelasi Rank Spearman (rs). Hasil perhitungan menunjukkan koefisien korelasi Rank Spearman (rs) adalah sebesar 0,228. Hasil uji signifikansi diperoleh nilai thitung sebesar 2,388 dan nilai ttabel dengan α = 5 % adalah sebesar 1,983, maka dapat dilihat bahwa thitung (2,388) > ttabel (1,983) sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara daya tarik tayangan (X3) dengan aspek konasi perempuan (Y3). Dengan menggunakan kriteria Guildford, koefisien korelasi sebesar 0,228 menunjukkan bahwa hubungan antara daya tarik tayangan (X3) dengan aspek konasi perempuan (Y3) merupakan hubungan yang rendah tapi pasti.
SIMPULAN Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dan dianalisis, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai Hubungan Tayangan Berita Mengenai Tindak Kejahatan Perkosaan dan Perampokan di Angkutan Umum Dengan Sikap Perempuan Terhadap Angkutan Umum sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang cukup berarti antara intensitas tayangan berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek kognitif perempuan terhadap angkutan umum. Hal ini
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 21 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
menunjukkan intensitas tayangan berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum membentuk pengetahuan perempuan mengenai kejahatan di angkutan umum, kepercayaan perempuan bahwa korban selalu perempuan, dan stereotip perempuan bahwa semua supir angkutan umum bekerja sama dengan pelaku kejahatan. 2. Terdapat hubungan yang rendah tapi pasti antara intensitas tayangan berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek afektif perempuan terhadap angkutan umum. Hal ini menunjukkan intensitas tayangan berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum membentuk perasaan kasihan perempuan terhadap para korban, perasaan kesal terhadap para pelaku perkosaan dan perampokan di angkutan umum, dan takut menjadi korban kejahatan di angkutan umum. 3. Terdapat hubungan yang rendah tapi pasti antara intensitas tayangan berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek konasi perempuan terhadap angkutan umum. Hal ini menunjukkan
intensitas
tayangan
berita
membentuk
kecenderungan
perempuan untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan angkutan umum, untuk mengurangi penggunaan angkutan umum, hingga kecenderungan untuk berhenti menggunakan angkutan umum. 4. Terdapat hubungan yang cukup berarti antara isi pesan/isi berita tayangan berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek kognitif perempuan terhadap angkutan umum. Hal ini
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 22 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
menunjukkan isi pesan/isi berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum membentuk pengetahuan perempuan mengenai kejahatan di angkutan umum, kepercayaan perempuan bahwa korban selalu perempuan, dan stereotip perempuan
bahwa semua supir
angkutan umum bekerja sama dengan pelaku kejahatan. 5. Terdapat hubungan yang cukup berarti antara isi pesan/isi berita tayangan berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek afektif perempuan terhadap angkutan umum. Hal ini menunjukkan intensitas tayangan berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum membentuk perasaan kasihan perempuan terhadap para korban, perasaan kesal terhadap para pelaku perkosaan dan perampokan di angkutan umum, dan takut menjadi korban kejahatan di angkutan umum. 6.
Terdapat hubungan yang cukup berarti antara isi pesan/isi berita tayangan berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek konatif perempuan terhadap angkutan umum. hal ini menunjukkan
intensitas
tayangan
berita
membentuk
kecenderungan
perempuan untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan angkutan umum, untuk mengurangi penggunaan angkutan umum, hingga kecenderungan untuk berhenti menggunakan angkutan umum. 7. Terdapat hubungan yang rendah tapi pasti antara daya tarik tayangan berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek kognitif perempuan terhadap angkutan umum. Hal ini
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 23 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
menunjukkan isi pesan/isi berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum membentuk pengetahuan perempuan mengenai kejahatan di angkutan umum, kepercayaan perempuan bahwa korban selalu perempuan, dan stereotip perempuan bahwa semua supir angkutan umum bekerja sama dengan pelaku kejahatan. 8. Terdapat hubungan rendah tapi pasti antara daya tarik tayangan berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek afektif perempuan terhadap angkutan umum. Hal ini menunjukkan intensitas tayangan berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum membentuk perasaan kasihan perempuan terhadap para korban dan perasaan kesal terhadap para pelaku perkosaan dan perampokan di angkutan umum. 9. Terdapat hubungan yang rendah tapi pasti antara daya tarik tayangan berita mengenai tindak kejahatan perkosaan dan perampokan di angkutan umum dengan aspek konatif perempuan terhadap angkutan umum. hal ini menunjukkan
intensitas
tayangan
berita
membentuk
kecenderungan
perempuan untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan angkutan umum, untuk mengurangi penggunaan angkutan umum, hingga kecenderungan untuk berhenti menggunakan angkutan umum.
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 24 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala, Siti Karlinah. 2007. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Ardianto, Elvinaro. 2010. Metodologi Penelitian untuk Public Relations. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar dan Teknik Penelitian. Jakarta: Bina Aksara. Azwar, Saifuddin. 2010. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Effendy, Onong Uchjana. 1989. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya Griffin, Em. 2003. A First Look at Communication Theory. Fifth Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc. Hamidi. 2007. Metode Penelitian dan Komunikasi. Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang. Heath, Robert L. 2005. Encyclopedia of Public Relations. Volume 2. California: Sage Publications, Inc. Idris, Soewardi. 1987. Jurnalistik Televisi. Bandung: CV. Remadja Karya. Karlinah. 2008. Komunikasi Massa. Jakarta: Universitas Terbuka. Kotler, Philips. 2005. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Littlejohn, Stephen W dan Karen A. Foss. 2009. Teori Komunikasi, Edisi 9. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika. Morissan, Andy Corry Wardhani, Farid Hamid. 2010. Teori Komunikasi Massa. Bogor: Ghalia Indonesia.
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 25 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Muda, Deddi Iskandar. 2003. Jurnalistik Televisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nurudin. 2003. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Rakhmat, Jalaluddin. 2001. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya. . 2005. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Semendison. 2005. Metode Sampling Terapan. Bandung: Humaniora. Severin, Werner J dan James W. Tankard. 2001. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di dalam Media Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Siegel, Sidney. 1997. Statistik Nonparametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: LP3S. Singarimbun. 2006. Metode Penelitian Survay. Yogyarakarta: Pustaka LP3ES. Sugiyono. 2007. Statistika untuk Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta. . 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: CV. Alfabeta. Sumadiria, AS Haris. 2006. Jurnalistik Indonesia. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Tan, Alexis. 1981. Mass Communication: Theories and Research. Ohio: Grid Publishing, Inc. Wahyudi, J.B. 1984. Jurnalistik Televisi. Bandung: P.T. Alumni. . 1986. Media Komunikasi Massa Televisi. Bandung: P.T.Alumni. Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 26 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
. 1994. Dasar-dasar P.T.Alumni.
Manajemen
Penyiaran.
Bandung:
Warpani, Suwardjoko P. 2002. Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Bandung: Penerbit ITB. West, Richard dan Lynn H. Turner. 2007. Introducing Communications Theory: Analysis and Application. New York: The McGraw Hill Companies, Inc. Yusup, Pawit.M. 1995. Pedoman Praktis Mencari Informasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sumber lainnya: Dinas Perhubungan Kota Bandung (dalam Bandung Dalam Angka Tahun 2011, Badan Pusat Statistik Kota Bandung) Press Release Humas Polrestabes Bandung, tanggal 17 Nopember 2011. Judul: Tindak Pidana Pencurian dengan Kekerasan di Dalam Angkot http://apik-indonesia.net/en/content/kasus-kekerasan-dalam-rumah-tanggameningkat. Diakses pada Kamis, 15 des 2011, 08:28 WIB http://www.detiknews.com/read/2011/09/15/162616/1723383/10/anekakejahatan-di-angkot-tahun-ini. Diakses pada 10 Oktober 2011, pukul 11:00 WIB. http://hubdat.web.id/km/tahun-2003/194-km-35-tahun-2003/download. pada Rabu, 15 Februari 2012, pukul 09:30 WIB.
Diakses
http://hubdat.web.id/uu/59-uu-no-14-tahun-1992tentang-lalu-lintas-dan-angkutanjalan/download. Diakses pada Rabu, 15 februari 2012, pukul 09:53 WIB. http://www.inilahjabar.com/read/detail/1796998/awas-kota-bandung-rawankejahatan-jalanan. Diakses pada Kamis, 15 des 2011, pukul 12:30 WIB http://www.inilahjabar.com/read/detail/1789127/angkot-di-bandung-akandipasang-alarm. Diakses pada 27 Oktober 2011, pukul 10:20 WIB
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 27 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
http://majalahpercikaniman.blogspot.com/2011/10/opini.html. Diakses pada 10 Oktober 2011, pukul 10:25 WIB http://www.polri.go.id/unduh.php?f=VVVfMjJfVGFodW5fMjAwOS5wZGY=. Diunduh pada Rabu, 15 Februari 2012, pukul 09:53 WIB. http://reskrimum.metro.polri.go.id/news.php?id=5192. Diakses pada 10 Oktober 2011, pukul 10:55 WIB http://reskrimum.metro.polri.go.id/news.php?id=5225. Diakses pada 10 Oktober 2011, pukul 10:41 WIB www.kompasiana.com. Diakses pada Kamis, 15 Desember 2011, pukul 08:17 WIB www.metrotvnews.com. Diakses pada Rabu, 7 Desember 2011 dan Kamis, 15 Desember 2011WIB
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 28 of 29
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Safira Hilyati - Hubungan Tayangan Berita Mengenai... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 29 of 29