HUB BUNGAN STATUS GIZI DA AN TINGK KAT SOSIIAL EKO ONOMI ORANGTU UA DENG GAN HASIIL BELAJJAR MAHA ASISWA UNNES U D PONPE DI ES DURRO OTU ASW WAJA BANAR RAN GUN NUNGPAT TI TAHUN N 2011
SK KRIPSI Diajukan n dalam ranggka penyelessaian studi S Strata 1 untukk memperoleeh gelar Sarjjana Pendidiikan
oleh : Nasttiti Arrumssari 544014060222
FAKUL LTAS TEK KNIK UNIVE ERSITAS S NEGERII SEMAR RANG 2012
HALAMAN PENGESAHAN Skripsi dengan judul “Hubungan Status Gizi dan Tingkat Sosial Ekonomi Orangtua Dengan Hasil Belajar Mahasiswa UNNES di Ponpes Aswaja Banaran Gunungpati Tahun 2011” oleh Nastiti Arrumsari NIM : 5401406022 telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang pada: Hari
:
Tanggal
: Panitia Ujian:
Ketua
Sekretaris
Dra. Wahyuningsih, M.Pd NIP. 1960080819860122001
Dra. Sri Endah W, M. Pd NIP. 196805271993032010 Penguji
Pembimbing I
Ir. Sulistyowati NIP. 194712281979032001 Pembimbing II
Ir. Siti Fathonah, M.Kes NIP. 196402131988032002
Dra. Rosidah, M.Si NIP.196002221988032001 Mengetahui, Dekan Fakultas Teknik
Drs. Muhammad Harlanu, M.Pd. NIP. 19602151991021001
ii
PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar–benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari orang lain, baik sebagian atau keseluruhan. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang,
Nastiti Arrumsari NIM. 5401406022
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO : “Menerapkan ilmu tata boga dengan Bismillah, yaitu menyedapkan cipta, cita, rasa, dan karsa dalam setiap kehidupan”.
PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan untuk: 1. Ayah, ibu, mas tercinta yang selalu mendoakan dan mendukung dalam setiap langkahku baik secara moril maupun materiil. 2. Keluarga Besar Ponpes PPDAW, khususnya Abah
Kiai
Masrokhan
beserta
keluarga
terimakasih atas bimbingan serta doanya. 3. Teman-teman seperjuangan Boga ’06. 4. “Al-Qudsy Lovers”, terimakasih atas semua yang kalian berikan. 5. Almamaterku.
iv
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya serta kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Status Gizi dan Tingkat Sosial Ekonomi Orangtua Dengan Hasil Belajar Mahasiswa UNNES di Ponpes Aswaja Banaran Gunungpati Tahun 2011”, meskipun penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan itu semata-mata karena keterbatasan penulis, baik dalam ilmu maupun pengetahuan. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. 2. Ketua Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Universitas Negeri Semarang yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini. 3. Ir. Siti fathonah, M.Kes, dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan skripsi ini. 4. Dra. Rosidah, M.Si, dosen pembimbing II yang telah membimbing dan memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Abah Kiai Masrokhan, Pengasuh Ponpes Durrotu Aswaja Banaran yang telah memberikan izin penelitian dan telah memberi bantuan dalam melakukan penelitian. 6. Semua pihak yang telah membantu dalam peneltian dan penyusunan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT memberikan rahmat serta hidayahNya kepada semua pihak sesuai amalannya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangannya, namun penulis berharap semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi semua pihak. Semarang, Penulis
v
ABSTRAK Arrumsari, N, 2012. Hubungan Status Gizi dan Tingkat Sosial Ekonomi Orangtua Dengan Hasil Belajar Mahasiswa UNNES di Ponpes Durrotu Aswaja Banaran Gunungpati Tahun 2011. Skripsi, Jurusan Teknik Jasa dan Produksi. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing I Ir. Siti Fathonah M.Kes dan Dosen Pembimbing II Dra. Rosidah, M.Si. Kata Kunci : Status gizi, tingkat sosial ekonomi orangtua, hasil belajar, mahasiswa. Mahasiswa UNNES yang tinggal di Ponpes Durrotu Aswaja (PPDAW) Banaran Gunungpati tahun 2011 banyak mendapat beasiswa BBM, lolos PKM, dan mengikuti kegiatan ekstra kampus, seperti menjadi ketua BEM, ketua KOPMA, ketua IPNU/IPPNU, ketua REMO, dan sebagian besar menjadi anggota aktif di BEM, KSR, Pramuka, dan lain-lain. Selain itu, di pesantren mahasiswa hidup dan makan dengan sederhana sesuai apa yang telah disediakan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendeskripsikan status gizi mahasiswa, tingkat sosial ekonomi orangtua dan hasil belajar mahasiswa (2) mengetahui ada tidaknya hubungan status gizi dengan hasil belajar mahasiswa (3) mengetahui ada tidaknya hubungan antara tingkat sosial ekonomi orangtua dengan hasil belajar mahasiswa (4) mengetahui ada tidaknya hubungan status gizi dan tingkat sosial ekonomi orangtua dengan hasil belajar mahasiswa. Manfaat penelitian adalah menambah wawasan dan pemikiran tentang pentingnya asupan gizi, sebagai masukan ponpes agar memperhatikan mutu makanan yang disediakan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa UNNES semester ≥ 4 di PPDAW sebanyak 114 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling, diperoleh 40 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah status gizi sebagai variabel bebas (X1) dengan menggunakan metode antropometri, tingkat sosial ekonomi orangtua sebagai variabel bebas (X2) dengan menggunakan metode angket, dan hasil belajar mahasiswa sebagai variabel terikat (Y) dengan menggunakan metode dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis korelasi sederhana dan ganda. Hasil dan kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa status gizi mahasiswa adalah kurus tingkat berat (7,5%), kurus tingkat ringan (15%), normal (72,5%), dan gemuk tingkat berat (2,5%). Sedangkan tingkat sosial ekonomi orangtua adalah sedang (60%) dan tinggi (40%). Berdasarkan analisis data diketahui (1) tidak ada hubungan antara status gizi dengan hasil belajar dengan r = 15,3% (2) tidak ada hubungan tingkat sosial ekonomi orangtua dengan hasil belajar dengan r = 3,1% (3) tidak ada hubungan status gizi dan tingkat sosial ekonomi orangtua dengan hasil belajar dengan r = 15,5%. Sesuai dengan hasil dan kesimpulan di atas, maka disarankan untuk ponpes agar dapat meningkatkan mutu makanan yang disediakan berupa penambahan protein hewani, dan bagi peneliti lain yang tertarik mengungkap faktor-faktor lain tentang keberhasilan belajar mahasiswa di PPDAW dapat meneliti faktor motivasi, lingkungan, kecerdasan mahasiswa, dan sebagainya.
vi
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................... ii MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iii KATA PENGANTAR ................................................................................................ iv PERNYATAAN........................................................................................................... v ABSTRAK .................................................................................................................. vi DAFTAR ISI .............................................................................................................. vii DAFTAR TABEL ..................................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ x BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1 1.2. Permasalahan ............................................................................................. 3 1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................ 4 1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................... 5 1.5 Penegasan Istilah ........................................................................................ 5 1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................. 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori ......................................................................................... 10 2.1.1 Status Gizi....................................................................................... 10 2.1.1.1 Pengertian Status Gizi........................................................ 10 2.1.1.2 Penilaian Status Gizi .......................................................... 11
vii
2.1.1.3 Klasifikasi Status Gizi ...................................................... 14 2.1.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi ................ 16 2.1.2 Tingkat Sosial Ekonomi 2.1.2.1 Pengertian Tingkat Sosial Ekonomi .................................. 17 2.1.2.2Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Tingkat
Sosial
Ekonomi ............................................................................. 18 2.1.3 Hasil Belajar 2.1.3.1 Pengertian Hasil Belajar .................................................... 21 2.1.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .............. 21 2.1.4 Kerangka Berfikir .................................................................................. 24 2.1.5 Hipotesis ................................................................................................ 25 BAB 3 METODE PENELITIAN .............................................................................. 27 3.1 Metode Penentuan Objek Penelitian ........................................................ 27 3.1.1Populasi ........................................................................................... 27 3.1.2 Sampel ............................................................................................ 27 3.1.3 Teknik pengambilan sampel........................................................... 28 3.1.4 Variabel Penelitian ......................................................................... 28 3.1.4.1Variabel Bebas .................................................................... 28 3.1.4.2 Variabel Terikat ................................................................. 28 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................. 29 3.3 Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 29 3.3.1 Metode Dokumentasi....................................................................... 29 3.3.2 Metode Angket ................................................................................ 29
viii
3.3.3 Metode Pengukuran Antropometri .................................................. 30 3.4 Uji Coba Instrumen .................................................................................. 31 3.4.1 Validitas Instrumen.......................................................................... 31 3.4.2 Reliabilitas Instrumen ...................................................................... 32 3.5 Metode Analisis Data ............................................................................... 43 3.5.1 Analisis Deskriptif ............................................................................ 33 3.5.1.1 Status Gizi ............................................................................ 33 3.5.1.2 Analisis Deskriptif Tingkat Sosial Ekonomi Orangtua........ 34 3.5.2 Uji Prasyarat Hipotesa ...................................................................... 36 3.5.2.1 Uji Normalitas ...................................................................... 36 3.5.2.2 Uji Homogenitas .................................................................. 36 3.5.3 Uji Hipotesa ...................................................................................... 37 3.5.3.1Uji Korelasi Sederhana ......................................................... 37 3.5.3.2 Uji Korelasi Ganda............................................................... 38
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................... 49 4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ 48 4.1.1 Gambaran Umum Hasil Penelitian ................................................. 39 4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian .............................................................. 40 4.1.2.1 Status Gizi Responden ...................................................... 40 4.1.2.2 Tingkat Sosial Ekonomi Orangtua..................................... 41 4.1.2.3 Hasil Belajar Mahasiswa ................................................... 42
ix
4.1.3 Hubungan Status Gizi dan Tingkat Sosial Ekonomi Orangtua Dengan Hasil Belajar Mahasiswa .................................................. 44 4.1.3.1 Uji Prasyarat ...................................................................... 44 4.1.3.1.1 Uji Normalitas ..................................................... 44 4.1.3.1.2 Uji Homogenitas ................................................. 44 4.1.3.2 Uji Hipotesa ....................................................................... 45 4.1.3.2.1 Analisa Korelasi Sederhana ................................ 45 4.1.3.2.1 Analisa Korelasi Ganda ...................................... 46 4.2 Pembahasan .............................................................................................. 48
BAB 5 PENUTUP ..................................................................................................... 51 Simpulan ........................................................................................................... 51 Saran ................................................................................................................. 52 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 53
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Model Suplai, Permintaan, dan Kebutuhan Pangan ............................. 17 Gambar 2.2. Perubahan Masalah Gizi di Indonesia dan Fakyor Penyebabnya ......... 24 Gambar 3.1. Kerangka Teori Variabel Penelitian ...................................................... 29 Gambar 4.1 Diagram Distribusi Responden Menurut IMT ...................................... 41 Gambar 4.2. Diagram Distribusi Responden Menurut Keadaan Tingkat Sosek........ 42 Gambar 4.3. Diagram Distribusi Responden Menurut IPK Mahasiswa .................... 44
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Angket ....................................................................... 30 Tabel 3.2. Kategori IMT Menurut FAO/ WHO ......................................................... 33 Tabel 3.3. Kategori Deskriptif Persentase.................................................................. 35 Tabel 4.1. Status Gizi Responden .............................................................................. 40 Tabel 4.2. Kategori Tingkat Sosial Ekonomi Orangtua ............................................. 42 Tabel 4.3. Kategori Indeks Prestasi Mahasiswa ........................................................ 43
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Instrumen Penelitian .............................................................................. 55 Lampiran 2. Data Skor Keadaan Sosial Ekonomi Orangtua ...................................... 59 Lampiran 3. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket .................................................... 60 Lampiran 4. Contoh Perhitungan Validitas Angket ................................................... 61 Lampiran 5. Ringkasan Kategori Status Gizi dan IPK Responden ............................ 64 Lampiran 6. Uji Prasyarat .......................................................................................... 65 Lampiran 7. Tabel Persiapan Analisis Data ............................................................... 67 Lampiran 8. Uji Hipotesis .......................................................................................... 68
xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Aktivitas orang dewasa yang padat membutuhkan konsumsi gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan gizinya sehingga harus diimbangi dengan konsumsi makanan yang cukup setiap hari agar dalam beraktivitas dapat semangat, penuh tenaga, dan tidak lemas. Masalah gizi terjadi karena pola hidup yang tidak baik sehingga membawa pengaruh terhadap pola penyakit yaitu perubahan kebiasaan hidup, perubahan pola makan, dan perubahan kebiasaan makan. Menurut Moehji (2003:71) perubahan tersebut mempunyai dampak yang tidak baik, antara lain aktivitas fisik berkurang, terjadinya surplus energi, dan mendorong terjadinya obesitas. Selain itu, dampak dari perubahan tersebut dapat meningkatkan angka penyakit (morbiditas) sehingga menyebabkan produktivitas seseorang menjadi rendah. Penelitian menyebutkan bahwa seseorang yang sudah mencapai usia lebih dari 20 tahun, maka pertumbuhan tubuhnya cenderung stabil. Makanan tidak lagi berfungsi bagi pertumbuhan tubuhnya, tetapi hanya untuk mempertahankan keadan gizi yang sudah didapat atau membuat unsur gizinya menjadi lebih baik. Kebutuhan akan unsur-unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan, kecuali bila terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya seperti sakit dan sebagainya sehingga membutuhkan zat gizi yang lebih dari biasanya (Proverawati dan Erna, 2010:93).
1
2
Seseorang yang sudah dewasa diharapkan mampu mempertahankan kondisi tubuhnya sehingga dapat beraktivitas dengan baik. Oleh karena itu pemenuhan kalori, protein, lemak, dan zat-zat gizi penting lain harus tetap dipenuhi sesuai dengan kebutuhan. Aktivitas orang dewasa yang padat menyebabkan kebutuhan akan pemenuhan gizi menjadi bertambah, seperti yang terjadi pada mahasiswa. Mahasiswa menuntut ilmu dengan kuliah di perguruan tinggi, baik itu swasta maupun negeri. Sebagian dari mereka hidup jauh dari keluarga, mereka berusaha untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri. Mahasiswa tinggal di sekitar kampus dalam jangka waktu tertentu, misalnya mahasiswa UNNES yang ada di Sekaran, mereka tinggal di rumah penduduk sekitar kampus atau dengan istilah kos, asrama, kontrak dan sebagian ada yang memilih tinggal di pondok pesantren, salah satunya di Pondok Pesantren Durrotu Aswaja (PPDAW) di Banaran. Santri yang berjumlah 180 orang terorganisir dalam kepengurusan pesantren yaitu BLKS (Badan Logistik dan Kesejahteraan Santri). BLKS menjadi pengurus yang mempunyai tugas untuk memberikan pelayanan makan dan minum santri yang tiap bulannya dikenakan iuran Rp 100.000 per santri. Dengan iuran tersebut tiap santri mempunyai hak dua kali makan, yaitu pagi dan sore. Pada program tersebut, santri mendapat pelayanan makan minum pada pagi dan malam hari, sedangkan di siang hari, mereka membeli sendiri karena aktivitas di kampus yang tidak bisa disamakan serta sesuai dengan selera dan kemampuan daya beli masing-masing sesuai dengan uang saku yang diperoleh dari orang tua.
3
Fenomena yang terjadi di PPDAW yaitu sebagian santri tidak membeli makan siang karena sedang berpuasa, hanya membeli lauk, makan makanan kecil, dan masih ada yang mengkonsumsi sisa makan pagi. Meskipun demikian, mereka tetap aktif dalam berbagai kegiatan baik di kampus maupun di ponpes sendiri, bahkan ada pula yang mendapat beasiswa BBM, PPA, dan dapat lolos dalam penulisan karya ilmiah hingga tingkat nasional. Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa UGM Yogyakarta tentang status gizi remaja putri di pondok pesantren Al-Akhirat Pusat Palu menunjukkan adanya hubungan status gizi dengan hasil belajar yang menggunakan uji chi squre dengan taraf signifikan 0,05 yaitu sebesar p= 0,12. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara signifikan status gizi mempunyai hubungan dengan hasil belajar (Damiarti, 2008). Dari uraian yang tersaji di atas mendorong penulis untuk mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Status Gizi dan Tingkat Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Hasil Belajar Mahasiswa UNNES di Pondok Pesantren Durrotu Aswaja Banaran Gunungpati Tahun 2011’’.
1.2 PERMASALAHAN Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1.2.1 Bagaimanakah status gizi, tingkat sosial ekonomi orangtua, dan hasil belajar mahasiswa UNNES di Ponpes Durrotu Aswaja Banaran Gunungpati tahun 2011? 1.2.2 Adakah hubungan status gizi dengan hasil belajar mahasiswa UNNES di Ponpes Durrotu Aswaja Banaran Gunungpati tahun 2011?
4
1.2.3 Adakah hubungan tingkat sosial ekonomi orangtua dengan hasil belajar mahasiswa UNNES di Ponpes Durrotu Aswaja Banaran Gunungpati tahun 2011? 1.2.4 Adakah hubungan status gizi dan tingkat sosial ekonomi orangtua dengan hasil belajar mahasiswa UNNES di Ponpes Durrotu Aswaja Banaran Gunungpati tahun 2011?
1.3 TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan: 1.3.1 Untuk mendiskripsikan status gizi, tingkat sosial ekonomi orangtua, hasil belajar mahasiswa UNNES di Ponpes Durrotu Aswaja Banaran Gunungpati tahun 2011. 1.3.2 Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan status gizi dengan hasil belajar mahasiswa UNNES di Ponpes Durrotu Aswaja Banaran Gunungpati tahun 2011. 1.3.3 Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan tingkat sosial ekonomi orangtua dengan hasil belajar mahasiswa UNNES di Ponpes Durrotu Aswaja Banaran Gunungpati tahun 2011. 1.3.4 Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan status gizi dan tingkat sosial ekonomi orangtua dengan hasil belajar mahasiswa UNNES di Ponpes Durrotu Aswaja Banaran Gunungpati tahun 2011.
5
1.4 MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1.4.1 Bagi peneliti 1.
Menambah wawasan dan pemikiran tentang pentingnya asupan gizi agar mendapat status gizi yang baik.
2.
Menambah semangat belajar guna mencapai kesuksesan dalam kehidupan.
1.4.2 Bagi pondok pesantren Memberikan masukan pada Ponpes dalam memperhatikan mutu makanan dan minuman bagi santri. 1.4.3 Bagi mahasiswa Memberikan wawasan tentang pentingnya menjaga pola makan yang baik, agar mendapatkan tubuh yang sehat.
1.5 PENEGASAN ISTILAH 1.5.1 Hubungan Hubungan diartikan sebagai rangkaian yang bersambung, saling bertalian dan bersangkutan (KBBI: 171). Dalam penelitian ini hubungan yang dimaksud adalah hubungan antara status gizi dengan hasil belajar, tingkat sosial ekonomi orangtua dengan hasil belajar, status gizi dan tingkat sosial ekonomi orangtua dengan hasil belajar mahasiswa UNNES di Ponpes Durrotu Aswaja Banaran Gunungpati tahun 2011.
6
1.5.2
Status Gizi Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat – zat gizi (Almatsier, 2003:3). Status gizi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keadaan tubuh seseorang sebagai akibat makanan yang dikonsumsi, dengan indikator IMT. 1.5.3 Tingkat Sosial Ekonomi Orang Tua Tingkat menurut kamus besar bahasa indonesia yaitu sesuatu yang tersusun, sedangkan sosial yaitu segala sesuatu yang mengenai masyarakat. Jadi tingkat sosial ialah sesuatu tingkatan yang berhubungan dengan masyarakat. Sedangkan tingkat ekonomi yaitu tata kehidupan perekonomian dalam masyarakat. Tingkat sosial ekonomi adalah posisi seseorang di dalam masyarakat yang berkaitan dengan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulan, prestasi serta kewajibannya dalam hubungannya dengan sumber daya (Soekanto, 1991:256). Menurut kamus besar bahasa indonesia, orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga. Menurut Abdulsyani (2007:90), faktor utama dalam penentuan tingkat sosial ekonomi ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, tipe rumah tinggal, jenis kegiatan rekreasi, jabatan dalam organisasi dan sebagainya. Jadi yang dimaksud tingkat sosial ekonomi orangtua dalam penelitian ini adalah gambaran keadaan kemampuan orang tua mahasiswa UNNES yang tinggal di Ponpes Durrotu Aswaja Banaran Gunungpati dilihat dari pendapatan, tingkat pendidikan, jenis rumah tinggal, dan kepemilikan fasilitas.
7
1.5.4 Hasil Belajar Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh setelah seseorang tersebut mengalami proses belajar yang
dibuktikan dengan perubahan tingkah laku
sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dan dapat ditunjukakan melalui nilai atau angka. (Tu’u, 2004: 76). Dalam penelitian ini hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian adalah indeks prestasi komulatif mahasiswa. 1.5.5 Mahasiswa UNNES Mahasiswa UNNES yang diambil dalam penelitian ini adalah mahasiswa UNNES minimal semester 4 yang berada di Ponpes Durrotu Aswaja Banaran Gunungpati. 1.5.6 Pondok Pesantren Durrotu Aswaja Pondok adalah madrasah dan asrama tempat mengaji belajar agama Islam (KBBI: 695) dan pesantren berarti asrama tempat para santri (KBBI: 677). Jadi Pondok Pesantren adalah madrasah dan asrama tem pat para santri belajar agama Islam. Pondok Pesantren yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Pondok Pesantren Pesantren Durrotu Aswaja, Gg. Kalimasada RT 2 RW 5 Banaran Gunungpati Semarang.
8
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI Sistematika skripsi terdiri dari 3 bagian yaitu bagian awal skripsi, bagian isi dan bagian akhir: 1. Bagian awal skripsi berisi: halaman judul, halaman pengesahan, abstrak, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. Fungsi awal bagian ini adalah untuk memudahkan pembaca dalam mencari bagian–bagian yang diangggap penting. 2. Bagian isi terdiri dari 5 bab yaitu: Bab 1 Pendahuluan Kegunaan pendahuluan adalah mengantarkan pembaca untuk memahami gambaran permasalahan yang akan dibahas sehingga pelaksanaan penelitian dilaksanakan sesuai dengan permasalahan yang dirumuskan. Bab pendahuluan terdiri atas latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika skripsi. Bab 2 Landasan Teori dan Hipotesis Bab ini mengungkap teori-teori dan fakta yang dijadikan alasan untuk berfikir secara ilmiah dalam melakukan kegiatan tentang Hubungan Status Gizi dan Tingkat Sosial Ekonomi Orangtua Dengan Hasil Belajar Mahasiswa. Bab 3 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah dan strategi ilmiah yang digunakan untuk mengungkapkan permasalahan penelitian dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Bab ini membahas mengenai metode penentuan populasi,
9
sampel, variabel, metode pengumpulan data, metode penyusunan instrumen dan metode analisis data. Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil
dan
permasalahan
pembahasan yang
penelitian
dirumuskan
dan
berguna merupakan
untuk
membuktikan
jawaban
terhadap
permasalahan yang dirumuskan, terdiri atas hasil dan pembahasan penelitian. Bab 5 Penutup Bab ini berisi simpulan dan saran. Simpulan merupakan pernyataan singkat yang memberikan jawaban atas permasalahan yang diangkat ke dalam penelitian dan saran/masukan bagi pihak terkait sejalan dengan temuan yang diperoleh dalam penelitian serta memungkinkan untuk dilaksanakan oleh pihak-pihak tertentu. 3. Bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran. Daftar pustaka berisi daftar buku-buku acuan yang digunakan sebagai dasar penulisan skripsi ini dan lampiran–lampiran yang berisi pengolahan data, tabel, lembar instrumen.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Pada bab ini dikemukakan mengenai: a) Landasan Teori, yang mengkaji teori-teori dari beberapa ahli yang dijadikan dasar untuk melangkah secara logis dan ilmiah dalam rangka mencari jawaban dari permasalahan yang dihadapi meliputi: status gizi, tingkat sosial ekonomi, dan hasil belajar ; b) kerangka berfikir, merupakan landasan pemikiran dalam menyusun dan melaksanakan penelitian; c) hipotesis.
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Status Gizi 2.1.1.1 Pengertian Status Gizi Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme
dan
pengeluaran
zat-zat
yang
tidak
digunakan
untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ–organ, serta menghasilkan energi (Supariasa,dkk, 2002:17). Status gizi (Nutrition Status) adalah keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutiture dalam bentuk variabel tertentu (Supariasa,dkk, 2002:24). Sedangkan menurut Suhardjo (1996: 67), status gizi adalah keadaan kesehatan individu-individu atau kelompok-kelompok yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik akan energi dan zat-zat gizi lain yang
10
11
diperoleh dari pangan dan makanan yang dampak fisiknya diukur secara antropometri. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan status gizi adalah keadaan kesehatan tubuh yang terlihat karena keseimbangan antara kebutuhan gizi tubuh, konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.
2.1.1.2 Penilaian Status Gizi Penilaian status gizi menurut Supariasa, dkk (2002:18) dikelompokkan menjadi dua yaitu penilaian status gizi secara langsung dan penilaian status gizi secara tidak langsung. Penilaian status gizi secara langsung dapat dikelompokkan menjadi
empat penilaian yaitu: antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik.
Sedangkan penilaian status gizi tidak langsung dikelompokkan menjadi tiga yaitu survey konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi. Dalam penelitian ini menggunakan penilaian gizi secara langsung yaitu antropometri. Menurut Supariasa, dkk (2002:36) antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos Artinya tubuh dan metros artinya ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran dari tubuh. Antropometri berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan atas. Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidak seimbangan asupan protein dan energi. Ketidak seimbangan ini terlihat pada pola proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.
12
Di bawah ini akan diuraikan keunggulan antropometri sebagai berikut (1) Prosedurnya sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel yang besar, (2) Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli, tetapi cukup dilakukan oleh tenaga yang sudah dilatih dalam waktu singkat dapat melakukan pengukuran antropometri, (3) Alatnya murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dan dibuat didaerah setempat, (4) Metode ini tepat dan akurat karena dapat dibakukan, (5) Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi dimasa lampau, (6) Dapat mengidentifikasikan status gizi baik, sedang, kurang, dan gizi buruk karena sudah ada ambang batas yang jelas, (7) Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu, atau dari satu generasi ke generasi berikutnya, (8) Dapat digunakan untuk penapisan kelompok yang rawan terhadap gizi (Supariasa,dkk 2002: 37). Beberapa indeks antropometri yang digunakan yaitu Berat Badan Menurut umur (BB/U), Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U) dan Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB2). Dalam penelitian ini menggunakan indeks antropometri Berat Badan menurut Tinggi Badan(BB/TB2), berat badan memiliki hubungan yang linear dengan tinggi badan. 1.
Berat Badan Berat badan merupakan salah satu antropometri yang memberikan gambaran
tentang massa tubuh (tulang, otot dan lemak). Karena massa tubuh sangat peka terhadap perubahan mendadak, seperti terserang penyakit infeksi dan menurunnya nafsu makan atau menurunnya konsumsi makanan. Berat badan akan lebih berarti ketika dibandingkan dengan tinggi badan sebagai indeks untuk pengukuran
13
antropometri yang penting dan paling sering digunakan pada pengukuran status gizi dewasa. Berat badan memiliki hubungan linier dengan tinggi badan. Dalam keadaan normal perkembangan berat badan akan searah dengan pertambahan tinggi badan dengan kecepatan tertentu(Suhardjo, 1996: 31). Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai pertimbangan antara lain: a. Parameter yang baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat karena perubahan-perubahan konsumsi makan dan kesehatan. b. Memberikan gambaran status gizi sekarang dan kalau dilakukan secara periodik memberikan gambaran yang baik tentang pertumbuhan. c. Merupakan ukuran antropometri yang sudah dipakai secara umum dan luas di Indonesia sehingga tidak merupakan hal baru yang memerlukan penjelasan secara meluas. d. Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh ketrampilan pengukur.
Pengukuran berat badan dapat dilakukan dengan menggunakan alat penimbang badan dengan ketelitian penimbangan sebaiknya 0,1 kg. Caranya yaitu siapkan alat penimbang badan, pastikan alat menunjukkan skala 0 (nol), lepas sepatu/sandal atau benda- benda sebelum menginjak alat penimbang, setelah itu naik ke alat timbang badan (usahakan berdiri tegak dan tenang), kemudian baca angka pada skala yang nampak di alat timbang. Angka tersebut menunjukkan berat badan seseorang yang diukur.
14
2.
Tinggi Badan Tinggi badan merupakan parameter bagi keadaan yang telah lalu dan
keadaan sekarang. Jika umur tidak diketahui dengan tepat. Disamping itu tinggi badan merupakan ukuran kedua yang penting karena dengan menghubungkan berat badan terhadap tinggi badan, faktor umur dapat disampingkan. Pengukuran tinggi badan dapat dilakukan dengan alat pengukur tinggi mikrotoa (mikrotoice) yang menggunakan ketelitian 0,1 cm. Cara Mengukur tinggi badan: 1) Tempelkan dengan paku mikrotoa tersebut pada dinding yang lurus datar setinggi tepat 2 meter. Angka nol pada lantai yang datar rata. 2) Lepaskan sepatu atau sandal. Responden harus berdiri tegak seperti sikap siap sempurna dalam baris berbaris, kaki lurus, tumit, pantat, punggung, dan kepala bagian belakang harus menempel pada dinding dan muka menghadap lurus ke depan. Berdasarkan sifat-sifat tersebut, indeks BB/TB2 mempunyai beberapa keuntungan, yaitu: 1. Tidak memerlukan data umur. 2. Dapat membedakan proporsi badan (gemuk, normal dan kurus). Selain mempunyai keuntungan, indeks BB/TB2 juga mempunyai kekurangan, yaitu : 1.
Tidak dapat menunjukkan, berapa umur responden.
2.
Membutuhkan dua alat ukur.
3.
Pengukuran relatif lebih lama.
15
2.1.1.3 Klasifikasi Gizi Menurut Supariasa, dkk (2002:83), pengukuran status gizi pada orang dewasa dapat dilakukan dengan menggunakan indeks antropometri. Adapun cara mencari ambang batas untuk menentukan status gizi seseorang digunakan klasifikasi status gizi berdasarkan indeks masa tubuh. IMT =
Berat Badan kg Tinggi badan m Tinggi badan m
(Supariasa, dkk. 2002:60)
Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan FAO/ WHO, yang membedakan batas ambang untuk laki-laki dan perempuan. Untuk kepentingan Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi berdasarkan pengalaman klinis dan hasil penelitian di beberapa negara berkembang. Menurut kategori ambang batas IMT untuk Indonesia (Sumber: Depkes,1994) dalam (Supariasa,dkk, 2002:61) status gizi diklasifikasikan atas kategori kurus, normal dan gemuk. 1. Kategori kurus Kategori kurus meliputi kurus tingkat berat dengan pencapaian IMT <17,0 dan kurus tingkat ringan dengan pencapaian IMT antara 17,0-18,4. Seseorang yang mempunyai berat badan kurang dan berat badan berlebihan dari berat badan ideal akan menghambat fungsi jaringan tubuh sehingga terjadi penurunan fungsi organ tubuh serta penampilan cenderung kurang baik dan kurang menarik. 2. Kategori normal Status gizi dalam kategori normal dengan pencapaian IMT antara 18,5-25,0 (Supariasa, dkk, 2002:61). Dalam kondisi ini tubuh terbebas dari penyakit dan
16
mempunyai daya kerja dan efisiensi yang sebaik–baiknya serta daya tahan yang setinggi tingginya (Sediaoetama, 2000:25). 3. Kategori gemuk Kategori gemuk meliputi tingkat ringan dengan pencapaian IMT antara 25,1-27,0 dan gemuk tingkat berat dengan pencapaian IMT >27,0 (Supariasa, dkk 2002:61). Menurut Tjokroprawiro, dkk (1998), IMT > 27,0 masuk dalam kategori obesitas yang dibagi menjadi empat kategori, yaitu : (1) Obesitas ringan dengan pencapaian IMT antara 27,0-30,0 (2) Obesitas sedang dengan pencapaian IMT antara 30,1-35,0 (3) Obesitas berat dengan pencapaian IMT 35,1-40,0 (4) Obesitas morbid dengan pencapaian IMT > 40,1. Pada orang obes tempat penimbunan cadangan zat gizi yang masih tersisa disimpan di tempat lain yang tidak biasa. Terjadi penimbunan lemak disekitar organ-organ dalam vital seperti, jantung, ginjal, dan hati. Sehingga menghambat fungsi organ-organ penting tubuh (Sediaoetomo, 2000:26).
2.1.1.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Menurut Suhardjo (1996: 70) status gizi dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain terdiri dari mutu pangan, umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, aktivitas, keadaan fisiologi, dan keadaan kesehatan. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari suplai dan permintaan. Faktor suplai terdiri dari tingkat pendapatan, impor ekspor, dinamika industri, kemampuan pengolahan, fasilitas penyimpanan, dan cara pengawetan. Sedangkan faktor permintaan terdiri kebiasaan makan, status sosial, tingkat pendidikan, tingkat
17
pendapatan, dan besar keluarga. Pada penelitian ini yang diteliti adalah keadaan status gizi (X1), faktor tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, besar keluarga yang menjadi beberapa indikator dari variabel bebas yaitu tingkat sosial ekonomi orangtua (X2). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Faktor-faktor eksternal
SUPLAI ‐ Tingkat pendapatan ‐ Impor-ekspor ‐ Dinamika industri ‐ Kemampuan pengolahan ‐ Fasilitas penyimpanan ‐ Cara pengawetan
PERMINTAAN - Kebiasaan makan - Status sosial - Tingkat Pendidikan - Tingkat pendapatan - Besar keluarga
KONSUMSI PANGAN
STATUS GIZI
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
KEBUTUHAN Mutu pangan Umur Jenis kelamin Ukuran tubuh Aktivitas Keadaan fisiologi Keadaan kesehatan
Faktor-faktor internal
Gambar 2.1. Model Suplai, Permintaan dan Kebutuhan Pangan (Sumber : Suhardjo, 1996:39).
18
2.1.2 Tingkat Sosial Ekonomi 2.1.2.1 Pengertian Tingkat Sosial Ekonomi Setiap keluarga atau masyarakat memiliki sesuatu yang dapat dihargai, sesuatu yang dapat dihargai ini bisa berupa benda yang berwujud, misalnya tanah, bangunan, mobil dan sebagainya. Menurut Soekanto (1991:252) sesuatu yang dapat dihargai inilah yanng dapat menimbulkan adanya stratifikasi sosial atau perbedaan masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat, perwujutan tingkat sosial ekonomi digolongkan kedalam golongan tinggi, sedang, rendah, atau golongan atas, menengah, dan kebawah. Dengan adanya tingkat sosial ekonomi yang berbeda atau beragam memungkinkan dapat mempengaruhi konsumsi pangan di keluarga.
2.1.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat sosial ekonomi Menurut Abdulsyani (2007:90) faktor yang dapat menentukan tinggi rendahnya keadaan sosial ekonomi seseorang yaitu jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, tipe rumah tinggal, jenis kegiatan rekreasi, jabatan dalam organisasi dan sebagainya. Dalam penelitian ini, peneliti ingin meneliti faktor pendapatan, tingkat pendidikan, dan tipe rumah tinggal. 1)
Pendapatan Pendapatan adalah jumlah penerimaan berupa uang atau barang yang
diterima atau dihsilkan oleh segenap orang yang merupakan balas jasa untuk faktor-faktor produksi. Maka ukuran pendapatan yang dimaksud adalah
19
penghasilan atau imbalan yang diterima seorang karyawan atau pekerja sehubungan dengan pekerjaan yang telah dihasilkan. Data dalam SUSENAS 2008 ada 3 batasan tingkat pendapatan (BPS Jawa Tengah,2008) yaitu: (a)
Pendapatan rendah : kurang dari Rp 725.000,-
(b)
Pendapatan sedang : Rp 725.000,- sampai Rp 1.400.000,-
(c)
Pendapatan tinggi : lebih dari Rp 1.400.000,Pendapatan yang dimiliki oleh seseorang akan mempengaruhi besar kecilnya
pengeluaran atau tingkat kebutuhan konsumsi seseorang. 2)
Tingkat pendidikan Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 1, pada dasarnya jenjang
pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. jenjang pendidikan sekolah pada dasarnya terdiri dari pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. 3)
Jenis rumah tinggal Tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan primer manusia selain
kebutuhan sandang dan pangan. Dalam kehidupan bermasyarakat, tempat tinggal merupakan kebutuhan dasar sebagai bagian dari kualitas kehidupan dan kesejahteraan manusia, (BPS, 2008:1). Status tempat tinggal yang ditempati oleh seseorang atau keluarga meliputi sebagai berikut (BPS, 2008:3) :
20
a) Milik sendiri Adalah jika tempat tinggal tersebut pada waktu pencacahan betul-betul sudah milik kepala rumah tangga atau salah seorang anggota rumah tangga. Rumah yang dibeli secara angsuran melalui kredit bank atau rumah dengan status sewa beli dianggap rumah milik sendiri. b) Kontrak Kontrak adalah jika tempat tinggal tersebut disewa oleh kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga dalam jangkau waktu tertentu berdasarkan perjanjian kontrak antara pemilik dan pemakai. Pada masa akhir perjanjian pihak pengontrak harus meninggalkan tempat tinggal yang didiami dan bila kedua belah pihak setuju dapat diperpanjang kembali dengan mengadakan perjanjian kontrak baru. c) Sewa Sewa adalah jika tempat tinggal disewa oleh kepala rumah tangga atau salah seorang anggota rumah tangga dengan pembayaran sewanya secara teratur terus menerus tanpa batasan waktu tertentu. d) Bebas sewa Bebas sewa milik orang lain adalah jika tempat tinggal tersebut diperoleh dari pihak lain (bukan family atau orang tua) dan ditempati atau didiami oleh rumah tangga tanpa mengeluarkan suatu pembayaran apapun.
21
e) Dinas Jika tempat tinggal tersebut dimiliki dan disediakan oleh suatu instansi tempat kerja salah satu anggota rumah tangga baik dengan membayar sewa maupun tidak, maka disebut rumah dinas. f) Milik orang tua/sanak/saudara Rumah milik orangtua/sanak/saudara adalah jika tempat tinggal tersebut bukan milik sendiri melainkan milik orang tua atau sanak saudara dan tidak mengeluarkan suatu pembayaran apapun untuk mendiami tempat tinggal tersebut.
2.1.3 Hasil Belajar 2.1.3.1 Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh setelah siswa tersebut mengalami proses belajar yang dibuktikan dengan perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dan dapat ditunjukkan melalui nilai atau angka. (Tu’u, 2004: 76). Hasil belajar merupakan hasil yang dijadikan tolak ukur sejauh mana keberhasilan seseorang siswa dalam belajarnya (Darsono, 1997:87). Jadi hasil belajar merupakan hasil yang dicapai seseorang setelah mengikuti pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. Keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari segi hasil. Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan belajar mahasiswa yaitu indeks prestasi komulatif (IPK) yang diperoleh dari indeks prestasi dalam tiap semester.
22
2.1.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Menurut Slameto (2003:54) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern, dan factor ekstern. 1. Faktor Intern, adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar yaitu antara lain : 1.1 Faktor Jasmaniah, misalnya : kesehatan, cacat tubuh. 1.2 Faktor Psikologis, misalnya : intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. 2. Faktor Ektern, adalah faktor yang ada di luar individu, yaitu antara lain: 2.1 Faktor Keluarga: cara orangtua mendidik, hubungan antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, perhatian orangtua, latar belakang kebudayaan. 2.2 Faktor Sekolah : metode mengajar, kurikulum, relasi antar anggota sekolah, disiplin sekolah, alat pelajaran, dan sebaginya. 2.3 Faktor masyarakat : kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. Hasil belajar dapat diartikan sebagai kualitas sumber daya manusia.
Sedangkan menurut Soekirman (1993:21) sumber daya manusia dipengaruhi oleh tiga faktor (1) perubahan piramida penduduk (2) Tingkat sosial ekonomi (3) Tingkat kemajuan IPTEK. Ketiga faktor tersebut mempunyai dampak terhadap gizi seseorang sehingga dapat mempengaruhi kualitas SDM seseorang.
23
Tingkat sosial ekonomi berpengaruh pada pola hidup seseorang yang dapat menyebabkan seseorang mempunyai status gizi yang berbeda. Pemilihan dan konsumsi bahan makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi baik atau optimal terjadi apabila tubuh memperoleh cukup zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Status gizi kurang terjadi apabila tubuh mengalami kekurangan salah satu atau lebih zat gizi esensial. Sedangkan menurut Almatsier (2003) status gizi lebih terjadi apabila tubuh memperoleh zat gizi dalam jumlah yang berlebihan sehingga menimbulkan efek yang membahayakan. Penelitian di kota Bengkulu pada tahun 2007 di SMAN Bengkulu Tahun 2004 menunjukkan asupan gizi remaja kurang dari 80 % AKG yang dianjurkan. Hal ini disebabkan karena pola makan yang tidak baik dan pengetahuan gizi pada remaja yang kurang sehingga menyebabkan keadaan gizi yang tidak baik. Orangtua dengan ekonomi yang mapan akan dengan mudah memenuhi kebutuhan belajar yang diperlukan oleh anak, sehingga keberhasilan belajar seseorang juga dipengaruhi oleh status sosial ekonomi orangtua. Penelitian di SMP N 4 Pemalang Tahun 2008 menunjukkan bahwa status sosial ekonomi orangtua mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII. Hal tersebut menunjukkan bahwa keadaan ekonomi keluarga juga mendukung keberhasilan anak dalam proses belajar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
24
Tingkat kematian dan kelahiran
II. Tingkat sosial ekonomi
III. Tingkat kemajuan IPTEK
I. Perubahan piramida penduduk
Perubahan gaya hidup
Perubahan pola konsumsi
Proporsi usia sekolah dan angkatan kerja
Gizi lebih
Penyakit degeneratif
Gizi kurang
Kualitas SDM
Industri globalisasi
Urbanisasi
Kantong kemiskinan
Pencemaran lingkungan
Kesehatan lingkungan
Penyakit infeksi
Gambar 2.2. Perubahan masalah gizi di Indonesia dan faktor penyebabnya (Soekirman, 1993).
2.1.4 Kerangka Berfikir Fenomena yang terjadi di PPDAW hampir seluruh penghuninya adalah mahasiswa UNNES yang mempunyai aktivitas padat, konsumsi pangan sederhana serta gaya hidup para santri tidak serba mewah akan tetapi tetap mampu berprestasi di bangku perkuliahan. Berdasarkan teori yang ada, bahwa status gizi baik tercermin dari kesehatan seseorang yang baik. Kesehatan merupakan faktor penting di dalam belajar. Pelajar yang badannya tidak sehat tentu tidak dapat belajar dengan baik karena konsentrasinya akan mudah terganggu dan pelajaran akan sukar masuk kepikiran. Begitu juga seseorang dengan gizi buruk akan membawa beberapa dampak yaitu turunnya fungsi otak yang berpengaruh terhadap kemampuan belajar (Moehji, 2003:69). Untuk mengetahui status gizi
25
seseorang yang sudah dewasa digunakan teknik pengukuran antropometri dengan indikator IMT. Pada dasarnya tiap-tiap orang atau keluarga memiliki tingkat status sosial ekonomi yang berbeda. Dengan adanya tingkat sosial ekonomi yang berbeda atau beragam kemungkinan dapat mempengaruhi konsumsi pangan dan tingkat pendidikan di keluarga tersebut. Konsumsi pangan yang baik dapat menciptakan status gizi yang baik sehingga dengan status gizi baik dapat memungkinkan prestasi belajar yang baik pula. Pada penelitian ini
tingkat sosial ekonomi
orangtua responden diukur dari pendapatan, tingkat pendidikan, tipe rumah tinggal, dan kepemilikan fasilitas. Sedangkan untuk pengklasifikasian status gizi menggunakan antropometri karena dipandang lebih mudah dan efektif. Penilaian antropometri dihitung berdasarkan TB/BB2. Dari fenomena dan teori di atas mendorong peneliti ingin mencari tahu ada atau tidak hubungan status gizi dan tingkat sosial ekonomi orangtua dengan hasil belajar mahasiswa UNNES di Ponpes Durrotu Aswaja (PPDAW) Banaran Gunungpati tahun 2011.
2.1.5 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2007:71). Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
26
1) Hipotesis Kerja (Ha) 1. Ada hubungan yang signifikan status gizi dengan hasil belajar mahasiswa UNNES di Ponpes Durrotu Aswaja Banaran Gunungpati Semarang tahun 2011. 2. Ada hubungan yang signifikan tingkat sosial ekonomi orang tua dengan hasil belajar mahasiswa UNNES di Ponpes Durrotu Aswaja Banaran Gunungpati Semarang tahun 2011. 3. Ada hubungan yang signifikan status gizi dan tingkat sosial ekonomi orang tua dengan hasil belajar mahasiswa UNNES di Ponpes Durrotu Aswaja Banaran Gunungpati Semarang tahun 2011. 2) Hipotesis Nol (Ho) 1. Tidak ada hubungan yang signifikan status gizi dengan hasil belajar mahasiswa UNNES di Ponpes Durrotu Aswaja Banaran Gunungpati Semarang tahun 2011. 2. Tidak ada hubungan yang signifikan tingkat sosial ekonomi orang tua dengan hasil belajar mahasiswa UNNES di Ponpes Durrotu Aswaja Banaran Gunungpati Semarang tahun 2011. 3. Tidak ada hubungan yang signifikan status gizi dan tingkat sosial ekonomi orang tua dengan hasil belajar mahasiswa UNNES di Ponpes Durrotu Aswaja Banaran Gunungpati Semarang tahun 2011.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang metode penentuan objek penelitian yang meliputi populasi penelitian, sampel penelitian, variabel penelitian, waktu dan tempat penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian dan teknik analisis data.
3.1 Penentuan Objek Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi juga merupakan wilayah generasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:55). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa UNNES yang berada di semester ≥ 4 yang tinggal
di Ponpes Durrotu Aswaja Banaran Gunungpati
Semarang. Berdasarkan data kesantrian Ponpes tahun 2011 yaitu berjumlah 114 orang. 3.1.2 Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:131). Menurut Sugiyono (2007:62) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Mengingat kepentingan ini, maka pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode pengambilan
27
28
sampel secara acak (random sampling) tanpa memperhatikan strata yang ada dalam posisi itu.
3.1.3 Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Arikunto yang menyatakan bahwa jika populasi kurang dari 100, lebih baik diambil semua. Selanjutnya jika subjeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% lebih. Sampel pada penelitian ini mengambil 35 % dari jumlah populasi yaitu sebanyak 40 orang yang diambil secara acak.
3.1.4 Variabel Penelitian Variabel adalah obyek penelitian atau yang menjadi perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006:96). Variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.4.1 Variabel Bebas (Independent) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah status gizi mahasiswa (X1) dengan indikator Indeks Masa Tubuh (IMT) dan tingkat sosial ekonomi orangtua (X2), yang diperoleh dari data angket. 3.1.4.2 Variabel terikat (Dependent) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar mahasiswa.
29
Status Gizi (X1) Hasil Belajar Mahasiswa UNNES (Y) Tingkat Sosial Ekonomi Orangtua (X2)
Gambar 3.1. Kerangka Teori Variabel Penelitian
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2011. Tempat penelitian di Ponpes Durrotu Aswaja Banaran Gunungpati.
3.3 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, metode angket/ kuesioner, dan metode pengukuran antropometri. 3.3.1 Metode Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dokumen daftar santri untuk memperoleh data tentang identitas seluruh santri serta Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa. 3.3.2 Metode Kuesioner/ Angket Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden (Arikunto, 2006: 151). Dalam penelitian ini, metode kuesioner digunakan untuk mendapatkan data tentang tingkat sosial
30
ekonomi orangtua. Dalam penggunaan metode ini, responden diminta memberikan pilihan yang sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya. Tabel 3.1. Kisi- kisi Instrumen Angket Variable peneliti an 1. Tingkat sosial ekonom i orangtu 2. a
3.
Indikator
Sub indicator a. Pendidikan
Tingkat
1,2
Jumlah So al 2
3,4,5,6
4
7,8
2
9 10,11,12
1 3
13,14,15
3
16,17,18,19
4
No. Soal
keluaraga
pendidikan Tingkat
a. Pemasukan
pendapatan
a.1. Pendapatan Ayah a.2. Pendapatan Ibu b. Beban keluarga
Jenis tempat
a. Status rumah
tinggal
b. Kondisi fisik bangunan
4.
Unsur kekayaan
(Kepemilikan fasilitas)
a. Alat transportasi keluarga b. Alat elektronik
Jumlah soal
19
3.3.3 Metode Pengukuran Antropometri Metode ini digunakan untuk mengukur status gizi mahasiswa dengan cara penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. Setelah data terkumpul kemudian dihitung menggunakan rumus IMT. IMT
Berat Badan kg Tinggi Badan m TinggiBadan m
(Supariasa, 2002:97)
31
3.4 Uji Coba Instrumen Indikator yang baik harus memenuhi dua persyaratan, yaitu valid dan reliabel. Untuk itu perlu diadakan uji validitas dan reliabilitas instrumen. Uji coba instrumen dilakukan pada populasi yang sama dan tidak menjadi responden penelitian yaitu mahasiswa UNNES yang berada di semester ≥ 4 di Ponpes Durrotu Aswaja tahun 2011 sejumlah 40 orang. 3.4.1 Validitas instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid dan sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid memiliki validitas yang rendah (Arikunto, 2002:144). Instrumen dalam penelitian ini berupa angket. hasil uji coba instrumen terhadap 40 responden, dengan taraf kepercayaan 95% atau taraf signifikan 5% jika r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung>0,312), maka data dapat dikatakan valid (Tritton, 2006:248). Dalam uji coba instrumen dengan soal sebanyak 20 soal, 19 soal dapat dikatakan valid dan 1 instrumen tidak valid karena <0,312, butir soal yang tidak valid yaitu pada soal no 19. Pada butir soal yang tidak valid tidak digunakan dalam pengambilan data, dapat dilihat pada lampiran 3. Validitas yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah validitas butir. Uji validitas menggunakan rumus korelasi product moment yaitu:
rxy =
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
{N ∑ X − (∑ X )}− {N ∑ Y − (∑ Y )} 2
2
2
2
(Arikunto, 2002:72)
32
Keterangan:
rxy
= koefisien korelasi antara variable X dan variable Y
N = Jumlah subyek X =
Skor tiap item
Y =
Skor total
Apabila harga rxy > rtabel maka soal dikatakan valid.
3.4.2 Reliabilitas Instrumen Untuk mengetahui reliabel tidaknya suatu angket terlebih dahulu diuji cobakan. Teknik untuk menguji relibel atau tidaknya suatu alat ukur yaitu dengan teknik ulangan yaitu dengan cara memberikan angket yang sama, sebanyak dua kali kepada subjek pada waktu yang berbeda. Reliabilitas ini digunakan untuk mengujicobakan angket dari data variabel tingkat sosial ekonomi orangtua (X2). Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dan dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen sudah baik (Arikunto, 2002 :87). Untuk mencari koefisien reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha (Arikunto, 2006:196), yaitu sebagai berikut: r11 =
(
) (1-
∑
)
Keterangan : r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
33
∑ t
= jumlah varians butir = varians total
Setelah terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah membuat rancangan analisis data. Dari hasil uji reliabilitas tentang tingkat sosial ekonomi orangtua, r hitung 0,564 sedangkan r tabel 0,312, sehingga instrumen dapat dinyatakan reliabel karena r hitung > r tabel, lihat pada lampiran 4.
3.5 Metode Analisis Data 3.5.1 Analisis Deskriptif Persentase 3.5.1.1 Status Gizi Setelah diketahui Indeks Massa Tubuh, langkah selanjutnya adalah dikonsultasikan dengan merujuk ketentuan FAO/WHO. Untuk kepentingan Indonesia, berat batas ambang dimodifikasi lagi berdasarkan pengalaman klinis dan hasil penelitian Negara berkembang. Berikut ini katagori amabang batas IMT. Tabel 3.2. Kategori IMT menurut FAO/ WHO
Katagori
IMT
Kurus
Kekurangan berat badan tingkat berat
< 17,0
Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 – 18,5 Normal
> 18,5 – 25,0
Gemuk
Kelebihan berat badan tingkat ringan
> 25,0 – 27,0
Kelebihan berat badan tingkat berat
> 27,0
34
3.5.1.2. Tingkat Sosial Ekonomi Analisis diskriptif persentase yaitu analisis yang bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan atau fenomena. Analisis diskriptif persentase dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui gambaran tentang keadaan tingkat sosial ekonomi orang tua mahasiswa UNNES di Ponpes Durrotu Aswaja Banaran Gunungpati Semarang tahun 2011. Skor nilai untuk mendapatkan persentase sebagai berikut : Rumus : % = X 100% Keterangan : % = Persentase skor data yang diperoleh n = Jumlah skor yang diperoleh N = Jumlah skor ideal (Skor maksimum tiap butir X Jumlah responden) (Ali, 1993:164). Jumlah skor pada jawaban responden diperoleh dengan memberi skor pada jawaban yang diberikan responden adalah jawaban yang mempunyai faktor sangat tinggi = 4, tinggi= 3, sedang= 2, dan rendah= 1. Hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan tabel deskriptif persentase yang dikelompokkan dalam 4 kategori. Menentukan
interval
nilai
sebagai
dasar
perhitungan dengan cara : 1.
Menentukan skor tertinggi dan skor terendah -
Skor tertinggi = 4
= 4 X 100% = 100%
X 100%
mengklasifikasikan
hasil
35
-
Skor terendah =
X 100%
1
= 4 X 100% = 25% 2.
Menentukan rentang skor = skor tertinggi – skor terendah = 100% - 25% = 75%
3.
Menentukan interval nilai = =
100 25 4
4
= 18,75%
Sehingga didapat : persentase maksimal = 100% Persentase minimal = 25% Rentang persentase = 75% Interval persentase = 18,75%
Tabel 3.3. Kategori Deskriptif Persentase Kategori Interval % Keadaan sosial ekonomi orangtua .00 – 43.75 endah .76 – 62.50 dang .51 – 81.25 nggi .26 – 100 ngat Tinggi
36
3.5.2 Uji Prasyarat Hipotesa 3.5.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak, rumus yang digunakan untuk uji normalitas adalah Uji Chi Kuadrat (X2) yaitu: 2
2 1
Keterangan: X 2 : Chi Kuadrat Oi : Frekuensi Observasi Ei : Frekuensi Yang diharapkan K : Banyaknya kelas interval Data berdistribusi normal jika X
2
hitung < X2 tabel dengan taraf
kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk) = k-1 (Sudjana, 2002:273). 3.5.2.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui data yang diperoleh homogen
atau
tidak,
yang
digunakan
untuk
menentukan
menggunakan Uji Chi-Square. Rumus yang digunakan :
χ 2 = (ln 10){B − ∑ (ni − 1) log si2 }
Dengan
(∑ (n − 1)s / ∑ (n − 1)) B = (log s )∑ (n − 1)
s2 =
i
2 i
i
2
homogenitas
37
Kriteria: Kriteria pengujiannya adalah H0 ditolak jika χ
2
≤ χ
2
(1 − α )( k
−1 )
3.5.3 Uji Hipotesa 3.5.3.1 Analisa Korelasi Analisa korelasi digunakan untuk mencari hubungan antara variable X1 (status gizi) dengan variable Y (hasil belajar), hubungan antara variable X2 (tingkat status sosial ekonomi oarangtua) dengan variable Y (hasil belajar) serta hubungan antara X1 (status gizi ) dan X2 (tingkat status sosial ekonomi orangtua) dengan Y (hasil belajar) rumus yang digunakan adalah : a) Analisis korelasi product moment
rxy =
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
{N ∑ X − (∑ X )}− {N ∑ Y − (∑ Y )} 2
2
2
Keterangan : rxy = koefien korelasi antara variable X dan Y N = jumlah subyek X = Skor tiap item Y = skor total
2
38
b) Korelasi ganda
R y (1, 2 ) =
r 2 y1 + r 2 y 2 − 2(ry1 )(ry 2 )(ry12 ) 1 − r 212
(Hadi, 2004:45) Keterangan : Ry(1,2)
= Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama – sama dengan variabel Y
ry1
= Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y
ry2
= Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y
r12
= Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sebelum menguraikan hasil penelitian dan pembahasan, terlebih dahulu diuraikan tentang gambaran umum wilayah penelitian dan karakteristik mahasiswa sebagai responden yang diperlukan untuk digunakan dalam pembahasan penelitian.
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian Ponpes Durrotu Aswaja (PPDAW) merupakan pondok pesantren yang ada di kawasan kampus UNNES, tepatnya di Desa Banaran Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Kodia Semarang. PPDAW didirikan pada tahun 1990 atas ide, pemikiran, prakasa, dan asuhan dari Abah Kiai Masrokhan yang didukung oleh masyarakat sekitar dibawah naungan Yayasan Durrotu Ahlisunnah Waljama’ah. PPDAW yang sebagian besar santrinya adalah mahasiswa UNNES memiliki visi yaitu beribadah kepada Allah, mengagungkan asma washifatillah, dan menjadi rahmatalil’alamin. Untuk dapat mencapai visi tersebut PPDAW menyelenggarakan berbagai kegiatan keagamaan guna mengembangkan sumber daya insani yang berkualitas dibidang keimanan, ketaqwaan, dan ilmu pengetahuan.
39
40
Salah
satu
kegiatan
rutin
yang
diselenggarakan
ponpes
untuk
mewujudkannya yaitu dengan mengadakan pelayanan makan minum oleh santri, dari santri, dan untuk santri, sehingga kegiatan santri dapat terfokus pada pembelajaran di ponpes. Pada pelayanan tersebut santri mendapat hak dua kali makan, yakni pagi dan sore dengan menu yang sudah disediakan. PPDAW didirikan di atas tanah seluas ± 1000 m2 dengan jumlah santri putri 100 dan santri putra 80. Fasilitas yang dimiliki meliputi 4 aula, 24 kamar tidur, 16 kamar mandi, area parkir, tempat memasak, tempat wudhu, tempat menjemur pakaian, dan 2 koperasi aswaja yang menyediakan kebutuhan sehari-sehari para santri.
4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.2.1 Status Gizi Responden Status gizi responden dalam
penelitian ini menggunakan Indeks Masa
Tubuh (IMT). Adapun sebaran status gizi responden dalam penelitian ini secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Status Gizi Responden Jumlah
No
Status Gizi
1 2 3 4 5
Kurus Tingkat Berat Kurus Tingkat Ringan Normal Gemuk Tingkat Ringan Gemuk Tingkat Berat Total
N 3 6 29 1 1 40
% 7,5 15,0 72,5 2,5 2,5 100,0
Rata-rata IMT 16,6 17,7 20,7 25,7 34,7 20,4 (normal)
41
Tabel 4.1 di atass menunjukkkan bahwa status gizi mahasiswa di Ponpes D Durrotu Asswaja, Banaaran Gununggpati Tahun n 2011 rataa-rata dalam m kategori n normal. Padda kategori status gizi geemuk tingkaat berat dan ttingkat ringaan masingm masing hanyya 2,5 % sajja. Sedangkaan untuk kattegori normal hampir 300 kali lipat d status gizi gemuk. Sedangkan dari S p pada status gizi g kurus tinngkat ringan 6 kali lipat d status gizi dari g gemuk dan d untuk staatus gizi kurrus tingkat bberat hanya 3 kali lipat d status gizi gemuk. Untuk dari U lebih jjelasnya dap pat dilihat paada gambar 4.1 4 80.00%
72.50%
persentase responden
70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00%
15% 7.50%
2.50%
2.50%
0.00% kurrus tingkat ringan
kkurus tingkat berat
normal
gemuk tingkaat gemuk tingkat berat ringan
Ind deks Masa Tubu uh
Gambaar 4.1. Diagraam Distribusii Responden Menurut M Indeeks Masa Tubbuh
4 4.1.2.2 Tinggkat Sosial Ekonomi E Orrangtua Deskriipsi data hassil penelitiann variabel inni menggunaakan analisaa deskriptif p persentase d data angket dengan indikator dari i tin ngkat pendidikan, pendappatan, jenis r rumah tinggal, dan kepemilikan k fasilitas. Kategori K tinngkat sosiall ekonomi o orangtua m mahasiswa U UNNES di P Ponpes Durrrotu Aswajja tahun 20 011 adalah s sebagai berik kut.
42
Tabel 4.2. Kategori Tingkat Sosial Ekonomi Orangtua Kategori Tingkat Sosial Ekonomi Orangtua
Jumlah
Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Jumlah
N
%
0 16 24 0 40
0,0 40,0 60,0 0,0 100, 0
Rata-rata % skor 0 67,9 55,4 0 60,4 (sedang)
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar orangtua mempunyai kelas ekonomi sedang, sedangkan untuk kategori tinggi sebesar 40% dan untuk kategori sedang 20% lebih banyak dari kategori tinggi. Sedangkan pada kategori sangat tinggi dan rendah tidak ada responden yang menempati posisi tersebut, dengan demikian dapat dikatakan bahwa rata-rata tingkat sosial ekonomi orangtua mahasiswa UNNES di PPDAW tahun 2011 adalah tingkat sosial ekonomi sedang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.2 30 24
jumlah responden
25 20 16 15 10 5 0
0
0 sangat tinggi
tinggi
sedang
rendah
Tingkat Sosial Ekonomi Orangtua
Gambar 4.2. Diagram Distribusi Responden Menurut Keadaan Tingkat Sosial Ekonomi Orangtua
43
4.1.2.3 Hasil Belajar IPK responden penelitian berkisar antara 2,50 sampai dengan 3,67 dengan rerata IPK 3,15. Dengan rata-rata hasil belajar sangat memuaskan, dapat dikatakan bahwa mahasiswa UNNES di Ponpes Durrotu Aswaja mempunyai hasil belajar yang sangat baik. Distribusi frekuensi dan presentase hasil belajar responden berdasarkan masing-masing kategori dapat dipaparkan sebagaimana tabel 4.3.
Tabel 4.3. Hasil Belajar Mahasiswa Rentang IPK 2,01 - 2,75 2,76 - 3,50 3,51 - 4,00
Kategori Memuaskan Sangat memuaskan Dengan pujian Jumlah
N
%
4 34 2
10,0 85,0 5,0
Ratarata IPK 2,64 3,16 3,63
40
100,0
3,15
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa hasil belajar dengan kategori dengan pujian hanya 5% dari jumlah responden, dan untuk kategori sangat memuaskan hampir 9 kali lipatnya, sedangkan pada kategori memuaskan 2 kali lipat dari kategori dengan pujian. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada gambar di bawah ini.
44
0.9
85%
0.8 Jumlah Persentase
0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1
10 0.00%
5.0 00%
0 2,0 00-2,75
2,76-3,50
3,511-4,00
IPK K
Gambaar 4.3. Diagraam Distribusii Responden Menurut M Indeeks Prestasi Komulatif K
4 4.1.3. Hubu ungan Statu us Gizi dan Tingkat Soosial Ekonomi Orangtu ua Dengan H Hasil Belaja ar Mahasisw wa Untuk k mengetahui adakah hubbungan statu us gizi dan tingkat t sosiaal ekonomi o orangtua deengan hasil belajar dilakkukan beberrapa pengujiian diantaran nya adalah s sebagai berik kut: 4 4.1.3.1 Uji Pra P Syarat Uji prra syarat digunakan d uuntuk menen ntukan jenis statistik yang y akan d digunakan u untuk meng guji hipotesis yang akann diajukan. Uji pra syarat dalam p penelitian in ni menggunaakan uji norm malitas, uji homogenitas. h . 4 4.1.3.1.1 Ujii Normalita as Agar kesimpulan yang diambbil tidak menyimpang dari kebenaaran, maka d data-data y yang diperoleh harus berdistribussi normal. Uji normalitas yaitu
45
pengujian terhadap normal tidaknya data yang akan dianalisis. Adapun uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji kolmogorov smirnov, dimana jika harga probabilitasnya lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal. Dari hasil pengujian dengan menggunakan uji kolmgorov smirnov diperoleh nilai sig. dari status gizi, tingkat sosial ekonomi, dan hasil belajar berturut-turut adalah 0,221 ; 0,247 ; 0,580. Nilai sig. lebih besar dari 0,05 maka semua variabel penelitian dikatakan normal. Untuk perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 6.
4.1.3.1.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji apakah setiap variabel mempunyai varians yang sama (homogen) atau tidak. Pada uji homogenitas ini menggunakan nilai signifikan pada uji chi-square, sehingga didapatkan hasil perhitungan nilai sig. X1, X2, dan Y sebesar 1.00, 0.345, dan 1.00. Karena nilai sig. > 5% maka semua data dikatakan homogen. Untuk perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 6.
4.1.3.2 Uji Hipotesa dengan Analisis Korelasi Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut dengan menggunakan korelasi sederhana dan korelasi ganda.
4.1.3.2.1 Analisis Korelasi Sederhana 4.1.3.2.1.1 Hubungan Status Gizi dengan Hasil Belajar Berdasarkan data penelitian menunjukkan IPK responden yang mempunyai status gizi normal adalah 3 memuaskan, 25 sangat memuaskan, dan 1 dengan pujian. Pada status gizi kurus, IPK responden adalah 1 memuaskan, dan 8 sangat
46
memuaskan, sedangkan pada status gizi gemuk, IPK responden adalah 1 sangat memuaskan dan 1 dengan pujian. Hasil analisis status gizi dengan hasil belajar diketahui bahwa Sig. (2-tailed) sebesar 0,347 yang lebih besar daripada level of significant 5% dan diketahui pula nilai r sebesar 0,153 atau 15,3%. Berdasarkan nilai signifikan dapat diketahui bahwa hipotesis yang diajukan tidak terima, yaitu tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan hasil belajar, sedangkan dari nilai r diketahui bahwa tidak ada hubungan antara status gizi dengan hasil belajar. Untuk perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 8.
4.1.3.2.1.2 Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi Orangtua dengan Hasil Belajar Berdasarkan data penelitian ternyata menunjukkan responden hanya mempunyai dua tingkat sosial ekonomi orangtua, yaitu sedang dan tinggi. Untuk IPK responden dengan tingkat sosial ekonomi orangtua sedang adalah 1 memuaskan, dan 23 sangat memuaskan. Sedangkan pada tingkat sosial ekonomi orangtua tinggi menunjukkan hasil 3 memuaskan, 11 sangat memuaskan, dan 1 dengan pujian. Hasil analisis antara tingkat sosial ekonomi orangtua dengan hasil belajar diketahui bahwa Sig. (2-tailed) sebesar 0,848 yang lebih besar daripada level of significant 5% dan diketahui pula nilai r sebesar 0,031 atau 3,1%. Berdasarkan nilai signifikan dapat diketahui bahwa hipotesis yang diajukan tidak terima, yaitu tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat sosial ekonomi orangtua dengan hasil belajar, sedangkan dari nilai r diketahui bahwa tidak ada hubungan antara tingkat sosial ekonomi orangtua dengan hasil belajar. Untuk perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 8.
47
4.1.3.2.2 Analisis Korelasi Ganda (Hubungan Status Gizi dan Tingkat Sosial Ekonomi Orangtua dengan Hasil Belajar) Berdasarkan hasil analisis antara status gizi dan tingkat sosial ekonomi orangtua dengan hasil belajar diketahui bahwa Sig. (2-tailed) sebesar 0,636yang lebih besar daripada level of significant 5% dan diketahui nilai r sebesar 0,155 atau 15,5 %. Berdasarkan nilai signifikan dapat diketahui bahwa hipotesis yang diajukan tidak terima, yaitu tidak ada hubungan antara status gizi dan tingkat sosial ekonomi orangtua dengan hasil belajar, sedangkan dari nilai r diketahui bahwa tidak ada hubungan antara status gizi dan tingkat sosial ekonomi orangtua dengan hasil belajar. Untuk perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 8.
4.2 Pembahasan Pada penelitian ini ditemukan status gizi tidak normal yaitu 22,5% kekurangan berat badan, 5% kelebihan berat badan, dan 72,5% normal. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sadik (2003) tentang status gizi mahasiswa baru IPB 2003/2004 diperoleh hasil status gizi mahasiswa secara umum adalah 82,9% normal. Status gizi normal sebesar juga diperoleh Muharrom (2010) dalam penelitian tentang status gizi mahasiswa UNAIR tahun 2006. Menurut Proverawati dan Wati (2010), orang dewasa tidak banyak membutuhkan asupan energi karena konsumsi pangan yang masuk sebagian besar digunakan untuk menjaga dan mempertahankan kondisi yang sudah ada. Melihat kedua hasil penelitian di atas, semua menunjukkan hasil yang sama sehingga dapat dikatakan bahwa mahasiswa yang termasuk dalam kategori dewasa, mempunyai status gizi
48
yang stabil atau tidak mudah dipengaruhi oleh faktor konsumsi pangan saja. Menurut Suhardjo (1996), status gizi dipengaruhi langsung oleh konsumsi pangan, dan kebutuhan. Pada faktor kebutuhan terdapat banyak indikator, antara lain mutu pangan, umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, aktivitas, keadaan fisiologi, dan keadaan tubuh sehingga pada penelitian ini dimungkinkan status gizi responden yang masih tidak normal dipengaruhi oleh faktor kebutuhan, misalnya mutu pangan yang kurang baik, aktivitas yang terlalu padat, keadaan fisiologi yang tidak baik, dan sebagainya. Namun demikian hal tersebut tidak mempengaruhi hasil belajar mereka yaitu ditunjukkan dengan hasil belajar yang baik. Hasil penelitian tentang tingkat sosial ekonomi orangtua menunjukkan bahwa 60% tingkat sosial ekonomi orangtua termasuk dalam kategori tingkat sosial ekonomi sedang. Sebagai salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar seorang anak, sosial ekonomi orangtua menjadi pendukung untuk tercukupinya sarana dan prasarana anak untuk bersekolah. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dhaniq (2010) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar anak mengatakan bahwa jika orang tua siswa memiliki latar belakang sosial ekonomi yang cukup maka akan terpenuhi segala kebutuhan, tetapi sebaliknya jika tidak maka hanya sebagian saja yang mampu dipenuhi oleh orang tua. Pada indikator hasil belajar menggunakan parameter Indeks Prestasi Komulatif (IPK) mahasiswa. Dari hasil penelitian menunjukkan 85% sangat memuaskan, 10 % memuaskan, dan 5% dengan pujian. Pada penelitian ini dapat
49
dilihat bahwa responden dengan hasil belajar yang baik sebagian besar mempunyai status gizi yang baik pula, karena menurut Supariasa (2002) mengatakan bahwa apabila seseorang Kekurangan zat gizi akan mengurangi kemampuan dalam konsentrasi belajar, meningkatkan angka kesakitan dan menurunnya
produktifitas.
Jadi
status
gizi
mempunyai
peranan
dalam
keberhasilan belajar mereka. Sementara itu, hasil pengujian hipotesis untuk menguji hubungan antara status gizi dengan hasil belajar mahasiswa diperoleh r = 0,153 yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan hasil belajar. Hasil ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Azizah (2010) tentang hubungan status gizi dengan hasil belajar yaitu tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan hasil belajar. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pada penelitian ini status gizi bukan satu-satunya faktor utama yang berhubungan dengan
hasil belajar, karena responden yang
mempunyai status gizi tidak normalpun tetap mempunyai hasil belajar yang baik. Berdasarkan hasil uji hipotesis hubungan tingkat sosial ekonomi orangtua dengan hasil belajar diperoleh harga korelasi sebesar 0,031 dengan demikian menunjukkan bahwa koefisien korelasi tersebut tidak signifikan karena lebih kecil dari r tabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat sosial ekonomi orangtua terhadap hasil belajar mahasiswa. Menurut Slameto (2004), keberhasilan belajar seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor misalnya bakat, minat, motivasi, dan lain sebagainya. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Muharrom (2006) yang
50
mengatakan bahwa ada hubungan antara tingkat sosial ekonomi orangtua dengan hasil belajar. Hal tersebut dikarenakan faktor yang mempengaruhi akan keberhasilan belajar seseorang adalah berbeda-beda sehingga dimungkinkan hambatan yang terjadi pada responden Muharrom, belum tentu menjadi hambatan pula bagi responden pada penelitian ini untuk tetap berprestasi. Hasil uji hipotesis hubungan status gizi dan tingkat status sosial ekonomi orangtua terhadap hasil belajar diperoleh r = 0,155 yang menunjukkan bahwa status gizi dan tingkat sosial ekonomi orangtua tidak ada hubungan yang signifikan dengan hasil belajar mahasiswa. Hasil penelitian ini mempunyai arti bahwa status gizi responden dan tingkat sosial ekonomi orangtua responden tidak menjadi hambatan bagi responden untuk tetap berprestasi. Menurut Tri Anni (2005), jika siswa memiliki cukup waktu dan uang untuk pergi ke toko buku, motivasi dalam melakukan kegiatan itu sangat dipengaruhi oleh intensitas motivasi pada kegiatan lainnya. Dengan demikian, faktor internal dan eksternal saling berkaitan untuk mewujudkan keberhasilan seseorang, yaitu salah satunya keberhasilan di bangku perkuliahan dengan mendapatkan IPK yang sangat memuaskan.
BAB 5 PENUTUP
Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang hubungan status gizi dan tingkat sosial ekonomi orangtua di Ponpes Durrotu Aswaja Banaran Gunungpati tahun 2011, dapat ditarik simpulan dan saran sebagai berikut :
5.1 SIMPULAN 5.1.1 Status gizi mahasiswa kurus tingkat berat adalah 7,5%, kurus tingkat ringan 15%, normal 72,5%, gemuk tingkat ringan 2,5%, dan gemuk tingkat berat 2,5%. Hasil perhitungan deskriptif
tingkat sosial ekonomi orangtua
mahasiswa adalah tingkat sosial ekonomi sedang 60%, dan tinggi 40%. Hasil belajar mahasiswa ditunjukkan dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) adalah memuaskan 10%, sangat memuaskan 85%, dan dengan pujian 5%. 5.1.2 Tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan hasil belajar mahasiswa dengan tingkat keeratan hubungannya dalam kategori lemah dengan r sebesar 15,3 %. 5.1.3 Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat sosial ekonomi orangtua dengan hasil belajar mahasiswa dengan tingkat keeratan hubungannya dalam kategori lemah dengan r sebesar 3,1%. 5.1.4 Tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi dan tingkat sosial ekonomi orangtua dengan hasil belajar mahasiswa dengan tingkat keeratan hubungannya dalam kategori lemah dengan r sebesar 15,5%.
51
52
1.2 SARAN 1.2.1 Berdasarkan hasil penelitian masih ditemukan responden yang mempunyai status gizi tidak normal, oleh sebab itu ponpes harus berusaha untuk lebih memperhatikan mutu dari makanan yang disediakan yaitu berupa penambahan protein hewani agar mahasiswa mendapatkan status gizi normal, dan untuk selanjutnya dapat dilakukan survey lanjut/ penelitian mengenai konsumsi pangan di Ponpes Durrotu Aswaja. 1.2.2 Untuk mahasiswa dan para peniliti selanjutnya yang tertarik melakukan
kajian lebih lanjut guna mengungkap faktor – faktor lain yang berhubungan dengan hasil belajar di Ponpes Durrotu Aswaja dapat meneliti faktor lain seperti motivasi, bakat, minat, kecerdasan, sarana prasarana, kekuatan do’a, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA Abdulsyani. 2007. Sosiologi, skematika, teori, dan terapan. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Ali, M. 1996. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.
Almatsier, S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Anni, C. 2006. Psikologi Belajar. Semarang : UPT MKK UNNES.
Arif, S. 2011. Identifikasi Status Sosial Ekonomi dan Motivasi Belajar: www.unesa.ac.id/tag/jurnal-status-gizi (diakses tanggal 18 Februari 2012). Arikunto, S, dkk. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi VI). Jakarta : Bumi Aksara. Azizah, N. 2010. Hubungan Status Gizi Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah (MSI) 17 Pabean Pekalongan. Semarang : Universitas Negeri Semarang. Bahri Djamarah, S dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineke Cipta. Biro Pusat Statistik. 2001. Pemerataan Pendapatan dan Pola Konsumsi Penduduk Jawa Tengah. Semarang: BPS. Biro Pusat Statistik. 2008. Profil Tempat Tinggal Jawa Tengah. Semarang: BPS.
Damiarti, S. (2008). Hubungan Pola Makan dan Status Gizi Terhadap Hasil Belajar Remaja Putri di Pondok Pesantren Al-Akhirat Pusat Palu. http://scribd.com.(diakses 12/4/2011).
53
54
Darsono. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: CV. IKIP Semarang Press.
--------- . 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineke Cipta. Hadi, S. 1990. Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset.
Maftukhah. 2007. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas VIII SMP N 1 Randudongkal Kabupaten Pemalang Tahun 2006/2007 (Skripsi). Semarang : Universitas Negeri Semarang.
Moehji, S. 2003. Penanggulangan Gizi Buruk. Jakarta : Papas Sinar Sinanti.
Muharrom, M.N.I. 2006. Hubungan Pola Konsumsi Dengan Status Gizi Mahasiswa Di Asrama Putra Kampus C Unair: www.jurnal.dikti.go.id (diakses tanggal 18 Februari 2012). Poerwadarminta, W.J.S. 1986. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Balai Pustaka. Proverawati, A. dan Erna K.W. 2010. Ilmu Gizi Untuk Keperawatan & Gizi Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika. Sadik, K. 2003. Analisis Peubah Ganda (Multivariate Analysis) Untuk Status Gizi Mahasiswa Baru IPB 2003/2004 Berdasarkan Sosio Ekonomi dan Wilayah. http://scribd.com (diakses 8/10/2011).
Sami. 2010. Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi Orangtua Dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Tata Boga Siswa Kelas VII SMP N 1 Jepon Blora Tahun Ajaran 2008/2009. Semarang : Universitas Negeri Semarang.
55
Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : RINEKE CIPTA. Soekanto, S. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Bumi Aksara. Sudjana, 1996. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2007. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta. Suhardjo. 1996. Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara. Supariasa, I.D.N, Bakri, B, Fajar, I.2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran. Tjokroprawiro, A, dkk. 1998. Gizi Lebih-Obesitas dan Penyakit DegeneratifAterosklerosis. Makalah Pra Widya Karya Pangan dan Gizi ke VI di Jakarta. Tu’u, T. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siwa. Jakarta: Grasindo.
56
LAMPIRAN 1
INSTRUMEN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh status gizi dan tingkat sosial ekonomi orangtua terhadap hasil belajar mahasiswa UNNES di Ponpes Durrotu Aswaja Banaran Gunungpati Tahun 2011. Bersama ini peneliti ingin mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan Tingkat Sosial Ekonomi Orangtua, dan hal-hal lain yang mendukung data dari penelitian ini. Perlu diketahui bahwa data yang kami peroleh dari saudara tidak akan berpengaruh terhadap keluarga saudara. Peneliti menyadari bahwa responden sebagai mahasiswa yang disibukkan dengan kegiatan sehari-hari, oleh karena itu kami mohon dengan hormat saudara bersedia meluangkan waktu untuk memberikan informasi sejujurnya. Saya tahu bahwa tanpa bantuan saudara maka penelitian ini tidak akan berjalan dengan baik. Informasi yang saudara berikan sangat berharga bagi saya. Atas kesediaan dan informasi yang diberikan saya sampaikan terimakasih.
Semarang, ......................
Ttd Peneliti Nastiti Arrumsari NIM. 5401406022
57
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TINGKAT SOSIAL EKONOMI ORANGTUA TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA UNNES DI PONPES DURROTU ASWAJA BANARAN GUNUNGPATI TAHUN 2011
No.Responden ........
I. IDENTITAS RESPONDEN 1.
Tanggal Penelitian : .............................................
2.
Nama Responden
: .............................................
3.
TTL
: .............................................
4.
Alamat Rumah
: .............................................
II. STATUS SOSIAL EKONOMI ORANGTUA 1. Pendidikan terakhir ayah anda….. a. Perguruan Tinggi b. SMA/Sederajat c. SMP/MTS d. SD/MI 2. Pendidikan terakhir ibu….. a. Perguruan Tinggi b. SMA/Sederajat c. SMP/MTS d. SD/MI 3. Berapakah pendapatan pokok Ayah anda setiap bulan…. a. Di atas Rp 1.400.000,b. Antara > Rp 750.000,- sampai Rp 1.400.000,c. Antar > Rp 500.000,- sampai Rp 750.000,d. Kurang dari Rp 500.000,4. Berapakah pendapatan sampingan Ayah anda setiap bulan…… a. Diatas Rp 1.400.000,b. Antara > Rp 750.000,- sampe RP 1.400.00,c. Antara > Rp 500.000,- sampai Rp 750.00,d. Kurang dari Rp 500.000,5. Berapakah pendapatan pokok Ibu anda setiap bulan…… a. Diatas Rp 1.400.000,b. Antara > Rp 750.000,- sampe RP 1.400.00,c. Antara > Rp 500.000,- sampai Rp 750.00,d. Kurang dari Rp 500.000,6. Berapakah pendapatan sampingan Ibu anda setiap bulan…… a. Diatas Rp 1.400.000,b. Antara > Rp 750.000,- sampe RP 1.400.00,c. Antara > Rp 500.000,- sampai Rp 750.00,d. Kurang dari Rp 500.000,-
58
7. Berapa jumlah saudara anda..... a. Tidak ada b. 1 c. 2 d. ≥ 3 8. Berapa saudara anda yang masih di bangku sekolah..... a. ≥ 3 b. 2 c. 1 d. Tidak ada 9. Bagaimanakah status rumah yang keluarga anda tempati….. a. Rumah sendiri b. Kontrak c. Menyewa d. Menumpang pada family 10. Sebagian besar dinding rumah yang ditempati keluarga anda adalah…. a. Bata/ kayu kualitas baik. b. Bata/ kayu kualitas kurang baik c. Triplek berkualitas kurang baik d. Bambu kualitas kurang baik 11. Lantai dasar rumah yang ditempati kaluarga anda terbuat dari… a. Keramik b. Ubin c. Plester d. Tanah 12. Atap rumah yang ditempati keluarga anda adalah…. a. Genteng glasure, beton b. Genteng tanah liat c. Asbes d. Seng 13. Berapa jumlah mobil pribadi milik orangtua anda … a. ≥ 3 b. 2 c. 1 d. Tidak ada 14. Berapa jumlah sepeda motor milik orangtua anda … a. ≥ 3 b. 2 c. 1 d. Tidak ada 15. Berapa jumlah sepeda milik orangtua anda … a. ≥ 3 b. 2 c. 1 d. Tidak ada 16. Berapa jumlah televisi milik orangtua anda … a. ≥ 3 b. 2 c. 1 d. Tidak ada
59
17. Berapa jumlah computer/ dan leptop milik orangtua anda … a. ≥ 3 b. 2 c. 1 d. Tidak ada 18. Berapa jumlah kulkas milik orangtua anda … a. ≥ 3 b. 2 c. 1 d. Tidak ada 19. Berapa jumlah telepon rumah/ dan telepon duduk (rumah) milik orangtua… a. ≥ 3 b. 2 c. 1 d. Tidak ada *** Terimakasih..... ‘tur suwun.... Syukron Jaziiilan....***
Tanda tangan responden
(……………………….)
60
Lampiran 2
DATA SKOR KEADAAN SOSIAL EKONOMI ORANGTUA No. Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 4 3 1 1 2 3 4 3 3 1 4 4 1 1 2 3 4 3 2 3 1 3 3 4 1 2 1 2 1 4 1 4 4 4 4 4 1 4 3 1
2 1 3 1 2 2 3 1 4 4 1 3 4 4 1 2 3 3 3 2 4 1 3 1 3 2 1 2 3 1 4 1 3 4 4 3 4 1 2 3 2
3 1 3 3 2 2 3 3 3 4 1 1 4 3 2 3 1 4 3 2 3 1 4 3 4 2 2 2 2 1 4 4 4 4 4 4 1 3 3 3 3
4 3 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 3 1 2 2 1 4 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 1 2 1 1 3 1 3 2
5 1 1 1 2 2 3 1 4 4 1 3 1 1 3 1 1 2 1 1 4 1 3 1 1 1 1 2 1 1 4 2 1 1 4 2 1 2 2 3 2
6 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 4 1 1 3 1
7 2 3 3 3 1 3 1 2 3 3 1 1 2 2 3 2 1 1 2 1 2 1 2 1 4 3 2 2 3 2 2 1 1 1 1 2 3 1 1 2
8 2 3 4 3 3 3 4 2 3 3 1 1 2 4 3 2 1 2 3 2 4 3 2 4 3 3 1 2 2 3 3 2 1 1 1 3 3 2 2 3
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
No. Soal 10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
11 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
12 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
13 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1
14 3 2 2 3 2 3 2 4 3 1 2 1 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3 2 2 2 3 4 2 4 3 2 3 3 3 3 4
15 2 1 2 1 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 2 4 3 3 1 2 1 4 3 2 2 2 3 2 1 2 1 3 2 1 2 2 4 1 2 1
16 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
17 2 1 2 2 1 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 2 2 2 2 4 2 4 1 3 2 2 1 2 1 2 1 3 4 2 2 2 2 1 1 2
18 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 4 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1
19 4 2 3 3 3 3 3 2 2 1 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4
Total
% SKOR
Kategori
46 40 43 44 41 55 42 51 51 34 41 41 41 45 49 45 48 47 40 57 41 59 44 51 43 44 40 41 35 54 44 53 51 50 48 49 49 41 50 47
60,53 52,63 56,58 57,89 53,95 72,37 55,26 67,11 67,11 44,74 53,95 53,95 53,95 59,21 64,47 59,21 63,16 61,84 52,63 75 53,95 77,63 57,89 67,11 56,58 57,89 52,63 53,95 46,05 71,05 57,89 69,74 67,11 65,79 63,16 64,47 64,47 53,95 65,79 61,84
cukup cukup cukup cukup cukup baik cukup baik baik cukup cukup cukup cukup cukup baik cukup baik cukup cukup baik cukup baik cukup baik cukup cukup cukup cukup cukup baik cukup baik baik baik baik baik baik cukup baik cukup
61
Lampiran 3
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ANGKET TINGKAT SOSIAL EKONOMI ORANGTUA No. Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 VALIDITAS
∑X ∑ X2 ∑ XY rxy kriteria RELIABILITAS σb2
1 4 3 1 1 2 3 4 3 3 1 4 4 1 1 2 3 4 3 2 3 1 3 3 4 1 2 1 2 1 4 1 4 4 4 4 4 1 4 3 1 104 330 4893 0,657 valid
2 1 3 1 2 2 3 1 4 4 1 3 4 4 1 2 3 3 3 2 4 1 3 1 3 2 1 2 3 1 4 1 3 4 4 3 4 1 2 3 2 99 295 4671 0,734 valid
3 1 3 3 2 2 3 3 3 4 1 1 4 3 2 3 1 4 3 2 3 1 4 3 4 2 2 2 2 1 4 4 4 4 4 4 1 3 3 3 3 109 341 5135 0,830 valid
4 3 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 3 1 2 2 1 4 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 1 2 1 1 3 1 3 2 62 124 2928 0,630 valid
5 1 1 1 2 2 3 1 4 4 1 3 1 1 3 1 1 2 1 1 4 1 3 1 1 1 1 2 1 1 4 2 1 1 4 2 1 2 2 3 2 74 182 3526 0,719 valid
6 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 4 1 1 3 1 51 85 2399 0,554 valid
7 2 3 3 4 1 3 1 2 3 3 1 1 2 2 3 2 1 1 2 2 2 1 2 1 3 3 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 3 1 1 1 75 177 3480 0,385 valid
8 2 3 4 3 3 1 3 2 3 3 1 1 3 1 4 1 1 2 2 2 2 3 2 4 3 3 1 2 2 1 3 2 1 1 2 1 1 2 2 1 84 279 4538 1,995 valid
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 156 633 7299 1,309 valid
no. Soal 10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 155 626 7259 1,318 valid
11 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 144 542 6704 1,044 valid
12 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 114 341 5293 0,902 valid
13 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 46 58 2146 0,772 valid
14 3 2 2 3 2 3 2 4 3 1 2 1 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3 2 2 2 3 4 2 4 3 2 3 3 3 3 4 105 299 4914 0,911 valid
15 2 1 2 1 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 2 4 3 3 1 2 1 4 3 2 2 2 3 2 1 2 1 3 2 1 2 2 4 1 2 1 75 175 3545 0,701 valid
16 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 84 184 3884 0,807 valid
17 2 1 2 2 1 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 2 2 2 2 4 2 4 1 3 2 2 1 2 1 2 1 3 4 2 2 2 2 1 1 2 80 188 3793 0,889 valid
18 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 4 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 65 121 3064 0,850 valid
19 4 2 3 3 3 3 3 2 2 1 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 129 443 5962 0,644 valid
1,490
1,249
1,099
0,698
1,128
0,499
0,909
2,565
0,615
0,634
0,590
0,403
0,128
0,584
0,859
0,190
0,700
0,384
0,674
Jumlah (Y) 46 40 43 45 41 53 41 51 51 33 41 41 41 41 50 44 48 47 39 58 39 58 44 51 41 44 40 41 33 51 43 53 51 50 49 47 47 41 50 44 1811
Kuadrat 2 jml (Y ) 2116 1600 1849 2025 1681 2809 1681 2601 2601 1089 1681 1681 1681 1681 2500 1936 2304 2209 1521 3364 1521 3364 1936 2601 1681 1936 1600 1681 1089 2601 1849 2809 2601 2500 2401 2209 2209 1681 2500 1936 83315
Reliabilitas K = 19 σt2 = 33,05 ∑σb2 = 15,40 r11 = 0,564
62
Lampiran 4 CONTOH PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS a. Cara Mencari Validitas Soal Nomor 1 Perhitungan: Berikut ini perhitungan valididtas angket pada butir nomor 1.
No. Resp
X
Y
X2
Y2
XY
1
4
46
16
2116
184
2
3
40
9
1600
120
3
1
43
1
1849
43
4
1
45
1
2025
45
5
2
41
4
1681
82
6
3
53
9
2809
159
7
4
41
16
1681
164
8
3
51
9
2601
153
9
3
51
9
2601
153
10
1
33
1
1089
33
11
4
41
16
1681
164
12
4
41
16
1681
164
13
1
41
1
1681
41
14
1
41
1
1681
41
15
2
50
4
2500
100
16
3
44
9
1936
132
17
4
48
16
2304
192
18
3
47
9
2209
141
19
2
39
4
1521
78
20
3
58
9
3364
174
21
1
39
1
1521
39
22
3
58
9
3364
174
23
3
44
9
1936
132
24
4
51
16
2601
204
25
1
41
1
1681
41
26
2
44
4
1936
88
27
1
40
1
1600
40
28
2
41
4
1681
82
29
1
33
1
1089
33
30
4
51
16
2601
204
31
1
43
1
1849
43
32
4
53
16
2809
212
33
4
51
16
2601
204
34
4
50
16
2500
200
35
4
49
16
2401
196
36
4
47
16
2209
188
37
1
47
1
2209
47
38
4
41
16
1681
164
39
3
50
9
2500
150
40
1
44
1
1936
44
jumlah
104
1811
330
81379
4804
63 Rumus yang dipakai :
rxy =
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
{N ∑ X − (∑ X )}− {N ∑ Y − (∑ Y )} 2
2
2
2
Kriteria : Butir angket valid jika rxy > rtabel Dari tabel tersebut di atas, diperoleh : N = 40 ∑Y = 1811 = 330 ∑XY = 4804 ∑X2 ∑X = 104 ∑Y2 = 81379
rxy =
40( 4804 ) − (104)(1811)
{40(330) − (104) }− {40(81379) − (1811) } 2
2
= 0,564 Pada α = 5%, dengan N = 40, diperoleh rtabel = 0,312 Karena rxy > rtabel maka soal no 1 tersebut VALID b. Mencari Relibalitas Instrumen Rumus yang digunakan :
r11 =
(
) (1-
∑
)
Perhitungannya sebagai berikut : 1. Varians Butir
σ2b
=
∑
–
∑
–
• σ2b1 = • σ2b2 = • σ2b3 = • σ2b19=
–
= 1,490 = 0,249
–
–
= 1,099 = 0,674
• ∑σb2 = σ2b1+ σ2b2+ σ2b3+ ...............+ σ2b20 = 15,40
64
2. Varians Total 2
σt=
∑
∑
σ2t = = 33,05 3. Koefisien reliabilitas K= 19 Sehingga r11 =
1
, ,
= 0,564 Pada α = 5%, dengan N = 40 diperoleh rtabel = 0,312 Karena r11 > rtabel maka angket tersebut RELIABEL
65
Lampiran 5 RINGKASAN KATEGORI STATUS GIZI DAN IPK RESPONDEN
No. Resp
BB (kg)
TB (m)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
44 48 48 43 53 39 47 47 41 46 47 36 37 51 43 49 44 43 48 49 45 61 58 45 45 49 37 75 36 64 48 52 65 58 59 64 58 59 63 50
1.52 1.48 1.52 1.43 1.6 1.41 1.62 1.49 1.52 1.53 1.52 1.47 1.44 1.61 1.47 1.59 1.52 1.57 1.49 1.49 1.41 1.54 1.58 1.55 1.52 1.49 1.5 1.47 1.46 1.68 1.71 1.68 1.74 1.62 1.66 1.71 1.69 1.66 1.75 1.63
IMT (BB/TB2) 19.04 21.91 20.78 21.03 20.7 19.62 17.91 21.17 17.75 19.65 20.34 16.66 17.84 19.68 19.9 19.38 19.04 17.44 21.62 22.07 22.63 25.72 23.23 18.73 19.48 22.07 16.44 34.71 16.89 22.68 16.42 18.42 21.47 22.1 21.41 18.75 20.31 21.41 20.57 18.82
Kategori IMT
IPK
Kategori IPK
normal normal normal normal normal normal kurus tk.ringan normal kurus tk.ringan normal normal kurus tk.ringan kurus tk.ringan normal normal normal normal kurus tk.ringan normal normal normal gemuk tk.ringan normal normal normal normal kurus tk.berat gemuk tk.berat kurus tk.berat normal kurus tk.berat kurus tk.ringan normal normal normal normal normal normal normal normal
3.01 3.34 3.23 3.32 3.25 3.08 3.10 3.33 3.33 3.36 3.02 3.42 3.03 3.37 3.00 3.48 3.59 3.25 3.06 3.40 2.91 3.67 3.20 2.73 3.17 2.80 2.90 3.35 3.23 2.74 2.60 3.26 2.50 3.23 3.08 2.98 3.29 2.90 3.10 3.36
sangat memuaskan sangat memuaskan sangat memuaskan sangat memuaskan sangat memuaskan sangat memuaskan sangat memuaskan sangat memuaskan sangat memuaskan sangat memuaskan sangat memuaskan sangat memuaskan sangat memuaskan sangat memuaskan sangat memuaskan sangat memuaskan dengan pujian sangat memuaskan sangat memuaskan sangat memuaskan sangat memuaskan dengan pujian sangat memuaskan memuaskan sangat memuaskan sangat memuaskan sangat memuaskan sangat memuaskan sangat memuaskan memuaskan memuaskan sangat memuaskan memuaskan sangat memuaskan sangat memuaskan sangat memuaskan sangat memuaskan sangat memuaskan sangat memuaskan sangat memuaskan
66
Lampiran 6
UJI PRASYARAT 1. UJI NORMALITAS DATA
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Status
N Normal
Mean
Parameters
a
_G
Hasil_bel
izi
ajar
40
40
40
3.1493
44.3500
.25762
4.75853
20.394 8
Std. Deviation
3.0957 6
Most
Extreme
Differences
Tk_Sos_ Ekon omi
Absolute
.166
.123
.162
Positive
.166
.072
.162
Negative
-.100
-.123
-.136
1.049
.778
1.023
.221
.580
.247
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
Keterangan: Nilai sig. < 0,05 maka distribusi data tidak normal Nilai sig. > 0,05 maka distribusi data normal Diketahui : Nilai Taraf Asymp. Signifik Nama Variabel Sig. (2ansi tailed) Status Gizi (X1) 0,221 0,05 Tingkat Sosial Ekonomi 0,580 0,05 Orangtua (X2) Hasil Belajar (Y) 0,247 0,05
Kategori Data
Normal Normal Normal
67
2. UJI HOMOGENITAS Test Statistics Status_Gizi Tk_SoEk_Ortu Hasil_Belajar Chi-Square 550a .500b 400c Df Asymp.Sig. 000 45 000 a. 37 cells (100,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1,1. b. 15 cells (100,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 2,7.
c. 32 cells (100,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1,3.
Pada table di atas diketahui bahwa nilai sig. X1, X2, dan Y sebesar 1.00 ; 0.345 ; dan 1.00. karena nilai sig. > 5 % maka semua data adalah homogen.
68
Lampiran 7
No. Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Jumlah
TABEL PERSIAPAN ANALISIS DATA X Y X2 Y2 4 46 16 2116 3 40 9 1600 1 43 1 1849 1 45 1 2025 2 41 4 1681 3 53 9 2809 4 41 16 1681 3 51 9 2601 3 51 9 2601 1 33 1 1089 4 41 16 1681 4 41 16 1681 1 41 1 1681 1 41 1 1681 2 50 4 2500 3 44 9 1936 4 48 16 2304 3 47 9 2209 2 39 4 1521 3 58 9 3364 1 39 1 1521 3 58 9 3364 3 44 9 1936 4 51 16 2601 1 41 1 1681 2 44 4 1936 1 40 1 1600 2 41 4 1681 1 33 1 1089 4 51 16 2601 1 43 1 1849 4 53 16 2809 4 51 16 2601 4 50 16 2500 4 49 16 2401 4 47 16 2209 1 47 1 2209 4 41 16 1681 3 50 9 2500 1 44 1 1936 104 1811 330 81379
XY 184 120 43 45 82 159 164 153 153 33 164 164 41 41 100 132 192 141 78 174 39 174 132 204 41 88 40 82 33 204 43 212 204 200 196 188 47 164 150 44 4804
69
Lampiran 8
UJI HIPOTESIS 1. Uji Korelasi Sederhana Correlations
Status_Gizi
Pearson Correlation
Status_Gi zi
Tk_Sos_Ekon omi
Hasil_bel ajar
1
.016
.153
.922
.347
Sig. (2-tailed) N Tk_Sos_Ekono mi
40
40
40
Pearson Correlation
.016
1
.031
Sig. (2-tailed)
.922
N Hasil_belajar
40
40
Pearson Correlation
.153
.031
1
Sig. (2-tailed)
.347
.848
40
40
N
.848
40
40
70
2. Uji Korelasi Ganda Model Summaryb
Change Statistics
Std. Error
Model
R
R Square
1
.1
.024
a.
Predictors:
Adjusted
of the
R Square
F
R Square
Estimate
Change
Change
(Constant),
-.029
Tk_Sos_Ekonomi,
Status_Gizi b. Dependent Variable: Hasil_belajar
.26127
.024
.458
Sig. F df1 2
df2 37
Change .636