HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI
JURNAL
Oleh SINGGIH PRADITO
PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015
2
ABSTRAK
HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI Oleh SINGGIH PRADITO
Pembimbing Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. Drs. Suranto, M.Kes.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan power otot tungkai dan kecepatan lari terhadap kecepatan tendangan penalti pada siswa ekstrakurikuler sepakbola SMA N 7 Bandar Lampung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional. Sampel yang digunakan adalah siswa ekstrakurikuler sepakbola di SMA N 7 Bandar Lampung yang berjumlah 24 siswa. Pengumpulan data menggunakan instrument tes dan pengukuran dan pengolahan data menggunakan rumus korelasi linier. Dari hasil penelitian didapat bahwa power otot tungkai dan kecepatan lari memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil kecepatan tendangan penalti. Hasil penelitian menunjukan korelasi power otot tungkai dengan hasil kecepatan tendangan penalti sebesar 0,84 selanjutnya koefesien korelasi kecepatan lari dengan hasil kecepatan tendangan penalti sebesar 0,75. Ini berarti ada hubungan yang sangat kuat dan cukup kuat antara kekuatan otot tungkai dan kelincahan terhadap hasil kecepatan menggiring bola. Kata kunci: kekuatan otot tungkai, kelincahan, menggiring bola, sepakbola.
3
ABSTRACT
RELATIONS LEG MUSCLE POWER AND SPEED RUN TO PENALTY KICK SPEED By SINGGIH PRADITO
Preceptor Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. Drs. Suranto, Kes.
This study aimed to determine the relationship of limb muscle power and running speed to the speed of a penalty in football extra-curricular of SMAN 7 Bandar Lampung students. The method used was the correlation method. The samples used were students in football extracurricular of SMAN 7 Bandar Lampung amounting to 24 students. Data collecting was using test and measurement instruments and data processing was using linear correlation formula. The result is that the leg muscle power and running speed has a significant relationship with the result of penalty kick speed. The results showed that the correlation of limb muscle power with the result of penalty kick speed was 0.84, then the correlation coefficient of the running speed with the results of pinalty kick speed was 0.75. This means that there is a very strong relationship and strong enough between the leg muscle strength and agility to dribble speed results. Keywords: leg muscle strength, agility, football, dribble.
4
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu
PENDAHULUAN
diadakan suatu penelitian tentang Latar Belakang Masalah
hubungan power otot tungkai dan kecepatan lari terhadap kecepatan
Komponen kondisi fisik tentunya mempunyai peranan yang berbedabeda dalam mendukung kemampuan seorang
pesepakbola
ini kurang mendapat perhatian secara proporsional dari pemain maupun di
ekstrakurikuler
sepakbola SMA Negeri 7 Bandar Lampung tersebut. Pada kenyataannya seorang guru/pelatih lebih senang melakukan bermain
latihan
hanya
sepakbola
yang
penalti
siswa
ekstrakulikuler SMA N 7 Bandar Lampung tahun ajaran 2015.
dalam
menendang bola. Namun demikian hal
guru/pelatih
tendangan
sekedar lebih
menekankan pada penguasaan teknik semata tanpa didukung oleh latihan kondisi fisik yang mampu menunjang peningkatan kemampuan teknik yang dilatih kepada siswa nya.
Indentifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah penulis kemukakan, maka permasalahan
yang
timbul
dapat
diidentifikasi sebagai berikut : 1. Penguasaan teknik dasar bermain sepakbola merupakan modal utama untuk dapat bermain sepakbola 2. Komponen
kondisi
fisik
yang
sangat mendukung dan menentukan dalam
pencapaian
kecepatan
tendangan penalti adalah power otot tungkai dan kecepatan lari.
Dengan demikian power merupakan
3. Besarnya hubungan antara power
salah satu faktor yang utama dalam
otot tungkai dan kecepatan lari
melakukan tendangan penalti oleh
terhadap
karena itu power tungkai dianggap
tebdabgan penalti belum diketahui.
sebagai faktor yang dominan untuk kecepatan menendang bola ke arah gawang .
4. Masih
kecepatan
kurangnya
kecpatan
pengetahuan
guru/pelatih dan siswa tentang
5
penting nya kondisi fisik dalam
tendangan penalti
permainan sepakbola.
ekstrakurikuler
pada siswa
sepakbola
SMA
Negeri 7 Bandar Lampung ? Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah yang telah
diuraikan
di
memudahkan
atas,
penelitian
untuk
Berdasarkan permasalahan yang telah
perlu
dikemukakan di atas, maka penelitian
pembatasan yang berdasarkan tujuan
ini bertujuan :
dari penelitian ini, adapun pembatasan
1. Untuk mengetahui hubungan antara
masalah tersebut adalah ”Apakah Ada
power
Hubungan Antara Power Otot Tungkai
kecepatan
dan
Terhadap
penalti pada siswa ekstrakurikuler
Kecepatan Tendangan Penalti Pada
sepakbola SMA Negeri 7 Bandar
Siswa
Lampung.
Kecepatan
lari
Ekstrakurikuler
Sepakbola
SMA Negeri 7 Bandar Lampung?”.
otot
tungkai
kecepatan
terhadap tendangan
2. Untuk mengetahui hubungan antara kelincahan terhadap menggiring
Rumusan Masalah
bola
ekstrakurikuler Sesuai latar belakang, identifikasi
kecepatan pada
siswa
sepakbola
SMA
Negeri 2 Padang Cermin.
masalah dan pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah ada hubungan antara power otot tungkai terhadap kecepatan tendangan
penalti
ekstrakurikuler
sepakbola
siswa SMA
Negeri 7 Bandar Lampung ? 2. Apakah
ada
hubungan
antara
kecepatan lari terhadap kecepatan
Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa Meningkatkan pengetahuan siswa dalam kecepatan
upaya
meningkatkan
tendangan
penalti.
Melalui latihan power otot tungkai dan kecepatan tendangan penalti. 2. Bagi Guru Penjaskes
6
Dengan tercapainya tujuan dari
orang
penelitian
diharapkan
permainan ini dimainkan adalah untuk
membawa manfaat yang berguna
memasukan bola ke gawang lawan
Guru Penjaskes, tentang pengaruh
sebanyak-banyaknya
dari
pada
mempertahankan gawang sendiri dari
permainan sepak bola terhadap
serangan lawan agar tidak kemasukan
ketepatan
dan
gol (Sucipto, 2000: 1).
melakukan
tendangan
ini,
power
tungkai
keberhasilan
penjaga
gawang.
dan
Tujuan
berusaha
penalti,
khususnya pada permainan sepak
Power Otot Tungkai
bola. Power
3. Bagi Sekolah Sebagai
bahan
masukan
dan
merupakan
komponen
kondisi
salah
satu
fisik
yang
pembina
dibutuhkan hampir semua cabang
ekstrakurikuler sepakbola sekolah
olahraga, terutama cabang olahraga
mengenai
otot
yang menuntut atletnya mempunyai
terhadap
daya ledak otot, seperti dalam cabang
kecepatan melakukan tendangan
atletik, bela diri, olahraga permainan,
penalti pada permainan olahraga
dan sebagainya. Hal ini dijelaskan
sepakbola.
oleh Harsono (2008:200).
referensi
bagi
latihan
power
tungkai dan kecepatan
TINJAUAN PUSTAKA
Adapun
pengertian
power
oleh
Harsono (2001:24) disebutkan bahwa: Hakikat Sepakbola
“power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan
kekuatan
maksimal
Pada hakikatnya permainan sepakbola
dalam waktu yang amat singkat”.
merupakan permainan beregu yang
“tenaga ledak otot (muscle power)
menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan di lapangan rumput oleh dua regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain termasuk satu
adalah suatu tingkat kemampuan otot melepaskan tenaga sebesar-besarnya dalam waktu yang singkat.” Satojo. (1995:146).
7
menendang
Kecepatan Menurut
Nurhasan
kecepatan
(1986:
adalah
240),
kemampuan
seseorang dalam mengarahkan gerak
dan
kipper
harus
menempati posisi di luar daerah penalti setidaknya 10 meter dari titik penalti.
tubuh atau bagian-bagian tubuhnya melalui suatu ruang gerak tertentu.
Kerangka Berpikir
Dalam rangkaian pengertian bahwa kecepatan gerak ada hubungan erat
Hubungan
antara waktu dan jarak. Kecepatan
Tungkai
merupakan kemampuan yang ada pada
Tendangan Penalti
diri
seseorang
untuk
digunakan
melakukan
gerakan
berkesinambungan dalam bentuk yang sama dan dilakukan dalam waktu yang singkat.
Antara
Power
Terhadap
Otot
Kecepatan
Setiap jenis kemampuan olahraga dilakukan tertentu.
oleh Power
sekelompok otot
otot
merupakan
komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan
Tendangan Penalti (Penalty Kick)
(Faruq,
2009:
67).
Kegunaan power disamping untuk mencapai prestasi maksimal, juga
Sanksi yang paling berat umtuk kesalahan
langsung,
selain
dikeluarkan dari permainan, adalah
untuk mempelajari teknik, mencegah cidera, dan memantapkan rasa percaya diri.
tendangan penalti. Tendangan penalti terjadi
jika
pemain
melakukan
pelanggaran penyerangan langsung di dalam
daerah
penaltinya
sendiri,
Hubungan Antara Kecepatan Lari Terhadap Kecepatan
Tendangan
Penalti
sanksi ini dapat dikarenakan terlepas dari posisi bola. Tendangan tersebut dilakukan dari titik penalti, 12 meter di depan dan tengah gawang. Semua pemain kecuali pemain yang akan
Kecepatan merupakan faktor yang penting di dalam sepakbola. Seorang pemain yang memiliki kecepatan yang
8
baik, akan mempunyai nilai tambah
Metode penelitian yang digunakan
yang berharga dalam permainannya.
dalam penelitian ini adalah metode korelasional.
Perumusan Hipotesa Metode penelitian ini dimaksudkan Hipotesis adalah dugaan atau jawaban
untuk membuktikan bahwa asumsi
sementara yang harus di uji lagi
dan hipotesis diajukan oleh peneliti
kebenarannya
benar-benar
secara
empirik.
terbukti
dan
Berdasarkan tinjauan pustaka dan
dipertanggungjawabkan sesuai dengan
kerangka
data yang ada (Riduwan, 2005:116)
berfikir,maka
dapat
dirumuskan hipotesis yang diajukan Variabel Penelitian
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H1
:Ada hubungan yang signifikan
Dalam penelitian ini digunakan 2
antara kekuatan otot tungkai
variabel yaitu :
dengan kecepatan menggiring
Variabel bebas (X) adalah power otot
bola. Ho1: Tidak ada hubungan antara
H2
1.
tungkai dan kecepatan lari
kekuatan otot tungkai dengan
Variabel terikat (Y) adalah kecepatan
kecepatan menggiring bola.
tendangan penalti.
: Ada hubungan yang signifikan antara
kelincahan
dengan
kecepatan menggiring bola
Populasi dan Sampel Populasi
Ho2: Tidak ada hubungan antara kelincahan
dengan kecepatan
menggiring bola.
Populasi
dalam
suatu
penelitian
merupakan kumpulan individu atau METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian
obyek yang mempunyai sifat-sifat umum. Pada penelitian ini populasi yang diambil berdasarkan dengan jenis populasi terbatas, yaitu sumber
9
data
yang
jelas
kuantitatif
batasnya
sehingga
relatif
secara dapat
dalam menentukan arah tendangan penalti.
dihitung jumlahnya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Siswa
Ekstrakurikuler
HASIL PENELITIAN
Sepakbola
SMA Negeri 7 Bandar Lampung
Hasil
penelitian
yang
didapat
selanjutnya diolah dan digambarkan
Tahun Ajaran 2014/2015
dalam deskripsi data. Deskripsi data dimaksudkan
untuk
memperoleh
Sampel
gambaran tentang penyebaran data
Siswa yang mengikuti ekstrakurikuler
meliputi nilai tertinggi, nilai terendah,
sepakbola terdapat 24 siswa,
maka
nilai rata-rata, diagram batang dari
sampel diambil semua populasi yaitu
masing-masing variabel X, dan Y.
24 siswa.
Adapun deskripsi data hasil penelitian adalah sebagai berikut :
Instrumen Penelititan
Pengukuran Power Otot Tungkai
Variabel Power Otot Tungkai
Untuk mengukur Power otot tungakai
Hasil penelitian menunjukkan rentang
tes yang lakukan adalah Verctical
skor baku kekuatan otot tungkai yang
Jump
diperoleh antara 99 sampai dengan 136
dengan
nilai
rerata
sebesar
119,3333.
Tes Kecepatan Lari Untuk mengukur kecepatan lari tes yang dilakukan adalah lari jarak menengah atau Sprint
Variabel Kecepatan Lari Hasil penelitian menunjukkan rentang skor baku kelincahan yang diperoleh
Tes Kecepatan Tendangan Penalti
antara 4,53 sampai dengan 6,45
Tujuan
dengan nilai rerata sebesar 5,3675.
:
untuk
mengukur
keterampilan, kecepatan dan ketepatan
10
Variabel
Kecepatan
Tendanga
terdapat hubungan yang sangat kuat
Penalti
antara
Hasil penelitian menunjukkan rentang
kecepatan tendangan penalti pada
skor baku kecepatan tendangan penalti
siswa
yang diperoleh dilapangan antara 1,85
SMAN 7 Bandar Lampung koofiensi
sampai dengan 8 dengan nilai rerata
korelasi 0,75
sebesar 4,51125.
kecepatan
lari
extrakulikuler
terhadap
sepak
bola
Pembahasan Dari hasil penelitian yang dilakukan
Pengujian Hipotesis
oleh peneliti yang membahas tentang Sebelum
dilakukan
analisis,
data
mentah (row score) diubah menjadi bentuk baku (T score) kemudian diuji dengan teknik analisis korelasi linier untuk menguji hipotesis penelitian.
hubungan antara power otot tungkai dan kecepatan lari terhadap kecepatan tendangan
ekstrakurikuler
Antara
Power
Otot
Tungkai (X1) Terhadap Kecepatan tendangan penalti
7
siswa Bandar
24
siswa.
Pengambilan data diambil dengan menggunakan yang
terdapat hubungan
SMAN
sebanyak
instrumen
dilakukan
(langsung) Hal ini berarti
pada
Lampung dengan jumlah populasi dan sampel
Hubungan
finalti
yang
penelitian
secara
primer
dilakukan
pada
tersebut
dapat
Tanggal
yang sangat kuat antara power tungkai terhadap kecepatan tendangan finalti
Dari
pada siswa extrakulikuler sepak bola
diperoleh
SMAN 7 Bandar Lampung koofiensi
bahwa koefisien korelasi power otot
korelasi 0,84
tungkai terhadap kecepatan tendangan
Hubungan Antara Kecepatan lari
penalti
(X2)
koefesien korelasi antara kecepatan
Terhadap
tendangan penalti
Kecepatan
penelitian hasil
sebesar
yang
0,84,
menunjukan
selanjutnya
lari terhadap kecepatan tendangan sebesar 0,75, dan koefisien korelasi
11
power otot tungkai dan keceptan lari
pada siswa ekstrakurikuler sepak
terhadap kecepatan tendangan penalti
bola SMAN 7 Bandar Lampung.
sebesar 0.404. Dari data tersebut variabel power otot tungkai dan
Saran
kecepatan lari memiliki hubungan yang sangat
kuat
terhadap
hasil
1. Bagi
siswa
ekstrakurikuler
kecepatan tendngan penalti pada siswa
sepakbola di SMAN 7 Bandar
ekstrakurikuler
Lampung
SMAN
7
Bandar
Lampung.
agar
terus
berlatih
untuk meningkatkan kondisi fisik khususnya latihan power otot tungkai dan kecepatan lari untuk
KESIMPULAN DAN SARAN
mendapatkan Kesimpulan 1.
Terdapat signifikan
kecepatan
tendangan penalti. hubungan antara
yang
power
otot
tungkai terhadap hasil kecepatan tendangan penalti pada siswa ekstrakurikuler sepak bola SMAN
2. Bagi
para
Pendidikan
Jasmani dan pelatih sepakbola disekolah meningkatkan
dalam
usaha
hasil
kecepatan
tendangan penalti maka selain memberikan
7 Bandar Lampung.
Guru
latihan
teknik
menendang penalti juga perlu 2.
Terdapat
hubungan
yang
signifikan antara kecepatan lari terhadap
hasil
kecepatan
tendangan penalti pada siswa ekstrakurikuler
sepak
bola
SMAN 7 Bandar Lampung. 3.
Terdapat
hubungan
memberikan
peningkatatan kondisi fisik untuk meningkatkan power otot siswa seperti latihan naik turun tangga, naik turun bangku atau kotak , lompat
yang
signifikan antara kekuatan otot tungkai dan kelincahan terhadap hasil kecepatan menggiring bola
latihan
katak,
lompat
hooping.Serta latihan menendang baik tendangan bebas langsung maupun tendangan penalti.
12
3. Bagi peneliti lain yang berminat
Choaching. Jakarta : Tambak Kusuma.
meneliti kembali permasalahan ini, disarankan agar penelitian ini dapat
dijadikan
pembanding.
bahan
Karena
pada
Nurhasan. 1986. Pengukuran. Karunika.
Tes
Dan Jakarta:
power otot tungkai dan kecepatan
Riduwan. 2005. Penelitian Pendidikan. Bandung: Tarsiti.
lari,
Satojo.
penelitian ini hanya terbatas pada
sehingga
perlu
dikembangkan penelitian faktorfaktor
yang
kelentukan,
lain
seperti
kekuatan
otot
tungkai, kelincahan dan yang lainnya yang dapat meningkatkan kemampuan
kecepatan
menggiring bola dalam rangka untuk melengkapi penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Faruq, M . 2009. Meningkatkan Kebugaran Jasmani Melalui Permainan Sepak Bola. Surabaya: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Harsono. 2001. Latihan Kondisi Fisik.. Jakarta: Tambak Kusuma. Harsono. 2008. Coaching dan AspekAspek Psikologi Dalam
1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik. Semarang: Dahara Prize.
Sucipto. 2000. Sepak Bola. Jakarta: Depdiknas.