PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA DAN SIKAP SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN PKN DI SD NEGERI TEGALREJO 2 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Aufrida Edith Herinda NIM: 131134071
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan rahmat, berkat serta karunianya yang berlimpah untuk menyelesaikan dan menyertai disetiap proses dari awal sampai akhir. 2. Kedua orang tua saya, Bapak Heronimus Sulistyo dan Ibu Nunik Murwani yang telah mendukung dan menjadi penyemangat saya dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Adik saya, Patricia Grisella Auberta yang telah menemani dan menjadi teman saat saya jenuh mengerjakan skripsi. 4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku dosen pembimbing I dan Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi. selaku dosem pembimbing II yang selalu memberikan masukan dan pengarahannya dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Sahabat saya, Monika Maya Oktavianti Banggul dan Andrea Wikantri Lanamukti yang telah menjadi teman sharing dan membantu dalam proses membuat skripsi. 6. Teman-teman sepayung (Lina, Mira, Nike, Tyas, Yusi, Dessy, Vika) yang selalu membantu, menemani, memberikan semangat, dan menjadi teman sharing dari proses awal hingga akhir penyusunan skripsi ini. 7. Sahabat seperjuangan dan sepenanggungan sejak awal semester Magdalena Fitria Nurcahyanti dan Yohana Dhanis Wari yang selalu memberikan semangat, bantuan, serta menemani dan menjalani segala proses. 8. Semua pihak yang telah membantu dalam proses, pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO “Pendidikan bukanlah suatu proses untuk mengisi wadah yang kosong, akan tetapi Pendidikan adalah suatu proses menyalakan api pikiran” -W.B. Yeats-
“Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk merubah dunia” -Nelson Mandela-
“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun yang di bawah langit ada waktunya.” -Pengkotbah (3:1)-
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang sudah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 28 Februari 2017 Peneliti
Aufrida Edith Herinda
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama
: Aufrida Edith Herinda
Nomor Mahasiswa
: 131134071
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : HUBUNGAN PERSEPSI SISWA DAN SIKAP SISWA KELAS V TERHADAP MATA PELAJARAN PKN DI SD NEGERI TEGALREJO 2 YOGYAKARTA Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk penggalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 28 Februari 2017 Yang menyatakan
Aufrida Edith Herinda
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hubungan Persepsi Dan Sikap Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran PKn Di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta ABSTRAK Aufrida Edith Herinda 131134071 Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil observasi peneliti yang menunjukkan ada 56% siswa mempunyai persepsi rendah dan 66% siswa mempunyai sikap yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi dan sikap siswa kelas V pada mata pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta pada semester gasal tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan desain penelitian survei. Sampel penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VB SD N Tegalrejo 2 Yogyakarta yaitu sebanyak 30 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara persepsi dan sikap siswa kelas V pada mata pelajaran PKn. Hal tersebut ditunjukkan dengan harga Sig (2-tailed) sebesar 0,000 (p < 0,05); Pearson correlation= 0,678” N=30. Hal ini termasuk hubungan korelasi yang kuat karena 0,678” berada pada rentang 0,60-0,799. Kata kunci : Pendidikan Kewarganegaraan, persepsi, sikap.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
The relation of Perception and Attitude on V Grade Students in Civic Education Subject at SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta ABSTRACT Aufrida Edith Herinda 131134071
The background of this research comes from researcher observation result that shows 56% students have low perception and 66% students have low attitude. The aim of this research is to know the relation of perception and attitude on V grade students in civic education subject at SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta in odd semester, education year of 2016/2017. This research used survey model. The samples of this research are all students of VB class in SD N Tegalrejo 2 Yogyakarta which consist of 30 students. The result of this research showed that: there is a positive relation between perception and attitude of grade V students in civic education subject. It is showed in value of Sig (2-tailed) in the amount of 0,000 (p < 0, 05); Pearson correlation= 0,678” N=30. This research showed strong correlation, because 0,678” be in place between 0,60-0,799”. Key words : civic education subject, perception, and attitude.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atau rahmat dan kemurahannya sehingga skripsi yang berjudul Hubungan Persepsi Siswa Kelas V dengan Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di SD Negeri Tegaltejo 2 Yogyakarta dapat diselesaikan. Penulis menyadari tanpa ada bantuan dari berbagai pihak pada skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Kritik dan saran sangat penulis harapkan demi menyempurnakan skripsi ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1.
Rohandi, Ph.D., dekan FKIP Universitas Sanata Dharma.
2.
Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Ketua Program Studi.
3.
Apri Damai Sagita K, S. S.,M.Pd., Wakil Ketua Program Studi.
4.
Drs. P. Wahana, M.Hum. selaku dosen pembimbing satu yang dengan penuh ikhlas, sabar, dalam membimbing dan memberi petunjuk serta arahan bagi penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
5.
Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A., dosen dua yang telah membantu dan selalu memberi semangat peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
6.
Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., dosen tiga yang telah menguji saat sidang skripsi.
7.
Bapak Heronimus Sulistyo dan Ibu Nunik Murwani, orang tua peneliti yang selalu memberikan kekuatan dan dukungan semangat bagi penulis.
8. Adik kandung peneliti, Patricia Grisella Auberta yang telah menemani dan menjadi teman saat saya jenuh mengerjakan skripsi. 9. Sahabat, Monika Maya Oktavianti Banggul dan Andrea Wikantri Lanamukti yang telah menjadi teman sharing dan membantu dalam proses membuat skripsi. 10. Teman-teman sepayung (Lina, Mira, Nike, Tyas, Yusi, Dessy, Vika) yang selalu membantu, menemani, memberikan semangat, dan menjadi teman sharing dari proses awal hingga akhir penyusunan skripsi ini. 11. Sahabat seperjuangan dan sepenanggungan sejak awal semester Magdalena Fitria Nurcahyanti dan Yohana Dhanis Wari yang selalu memberikan semangat, bantuan, serta menemani menjalani segala proses.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. Bapak Sukawit, S.Pd., kepala sekolah SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta yang telah mendukung dan membantu dalam melakukan penelitian. 13. Ibu Widiyarti, S.Pd., wali kelas VB yang sudah membantu dalam melakukan penelitian di kelas. 14. Siswa-siswi kelas VB SD Negeri tegalrejo 2 Yagyakarta yang sudah menjadi siswa yang baik saat pengambulan data penelitian. 15. Semua pihak yang telah membantu dalam proses, pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini.
Yogyakarta, 28 Februari 2016 Peneliti
Aufrida Edith Herinda
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ..............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................
iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................
vii
ABSTRAK .............................................................................................
viii
ABSTRACT .............................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ...........................................................................
x
DAFTAR ISI ..........................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................
xvii
DAFTAR GRAFIK .................................................................................
xviii
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................
xix
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................
1
1.1 Latar Belakang .................................................................................
1
1.2 Batasan Masalah ...............................................................................
5
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................
5
1.4 Tujuan Penelitian .............................................................................
5
1.5 Manfaat Penelitian ...........................................................................
6
1.6 Definisi Operasional .........................................................................
7
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................
8
2.1 Kajian Pustaka ..................................................................................
8
2.1.1 Persepsi .........................................................................................
8
2.1.1.1 Pengertian ...................................................................................
8
2.1.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ........................................
9
2.1.1.3 Proses Terjadinya Persepsi .........................................................
9
2.1.1.4 Indikator Persepsi .......................................................................
10
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.2 Sikap
.........................................................................................
12
2.1.2.1 Pengertian ...................................................................................
12
2.1.2.2 Ciri-ciri Sikap .............................................................................
13
2.1.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Sikap .............................................
13
2.1.2.4 Indikator Sikap ...........................................................................
15
2.1.3 Paradigma Pedagogi Reflektif .......................................................
16
2.1.3.1 Langkah-langkah PPR ................................................................
17
2.1.3.2 Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif .......................................
20
2.1.3.3 Ciri-ciri Paradigma Pedagogi Reflektif ......................................
20
2.1.4 PKn Sebagai Pendidikan Nilai ......................................................
22
2.1.4.1 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan ......................................
22
2.1.4.2 Ruang Lingkup PKn ...................................................................
24
2.1.5 Materi Kelas V Mengenai Peraturan Perundang-undangan Tingkat Pusat dan Daerah ...........................................................................
25
2.2 Penelitian yang Relevan ...................................................................
26
2.3 Kerangka Berfikir .............................................................................
30
2.4 Hipotesis Penelitian ..........................................................................
31
BAB III METODE PENELITIAN .........................................................
32
3.1 Jenis Penelitian .................................................................................
32
3.2 Setting Penelitian .............................................................................
32
3.2.1 Tempat Penelitian ..........................................................................
33
3.2.2 Subjek Penelitian ...........................................................................
33
3.2.3 Objek Penelitian ............................................................................
33
3.2.4 Waktu Penelitian ...........................................................................
33
3.3 Populasi dan Sampel ........................................................................
34
3.3.1 Populasi .........................................................................................
34
3.3.2 Sampel .........................................................................................
34
3.4 Variabel Peneltian ............................................................................
34
3.5 Teknik Pengumpulan Data ...............................................................
36
3.5.1 Kuesioner ......................................................................................
36
3.5.2 Observasi .......................................................................................
36
3.5.3 Dokumentasi .................................................................................
36
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.6 Instrumen Penelitian .........................................................................
37
3.7 Teknik Pengujian Instrumen ............................................................
46
3.7.1 Validitas ........................................................................................
47
3.7.1.1 Validitas Instrumen ....................................................................
47
3.7.2 Reliabilitas ....................................................................................
53
3.8 Teknik Analisis Data ........................................................................
55
3.8.1 Uji Prasyarat ..................................................................................
55
3.8.1.1 Uji Normalitas Data ...................................................................
55
3.8.1.2 Uji Homogenitas ........................................................................
56
3.8.1.3 Uji Linearitas ..............................................................................
56
3.8.2 Uji Hipotesis .................................................................................
57
3.8.2.1 Uji Korelatif (Hubungan) ...........................................................
57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................
59
4.1 Pelaksanaan Penelitian .....................................................................
59
4.2 Hasil Penelitian ................................................................................
60
4.2.1 Uji Asumsi ....................................................................................
60
4.2.1.1 Uji Normalitas Persepsi dan Sikap Siswa ..................................
60
4.2.1.2 Uji Homogenitas Persepsi dan Sikap Siswa ...............................
62
4.2.1.3 Uji Linearitas ..............................................................................
63
4.2.2 Uji Hipotesis .................................................................................
64
4.2.2.1 Uji Hipotesis Korelatif (Hubungan) Persepsi dan Sikap Siswa Kelas V.......................................................................................
64
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ...........................................................
65
4.3.1 Pembahasan Uji Hipotesis ............................................................
65
4.3.1.1 Hubungan Antara Persepsi Siswa Dengan Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran PKn.....................................................................
65
BAB V PENUTUP .................................................................................
67
5.1 Kesimpulan ......................................................................................
67
5.2 Keterbatasan Penelitian ....................................................................
67
5.3 Saran
.........................................................................................
68
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
69
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ....................................................................
33
Tabel 3.2 Daftar Kuesioner yang Digunakan ..........................................
37
Tabel 3.3 Kisi-kisi dan Indikator Kuesioner Persepsi ............................
38
Tabel 3.4 Kisi-kisi dan Indikator Kuesioner Sikap ................................
38
Tabel 3.5 Skala Likert ............................................................................
39
Tabel 3.6 Skor Kuesioner .......................................................................
40
Tabel 3.7 Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Persepsi Siswa ......................
40
Tabel 3.8 Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Sikap Siswa ..........................
43
Tabel 3.9 Sebaran Uji Coba Kuesioner Persepsi Siswa ..........................
45
Tabel 3.10 Sebaran Uji Coba Kuesioner Sikap Siswa ............................
45
Tabel 3.11 Lembar Observasi Siswa ......................................................
46
Tabel 3.12 Rubrik Penilaian ...................................................................
48
Tabel 3.13 Rentang Skor ........................................................................
49
Tabel 3.14 Hasil Uji Validasi Persepsi Siswa .........................................
50
Tabel 3.15 Validasi Setiap Indikator ......................................................
51
Tabel 3.16 Hasil Uji Validasi Sikap Siswa .............................................
51
Tabel 3.17 Validasi Setiap Indikator ......................................................
52
Tabel 3.18 Kriteria Koefisien Reliabilitas .............................................
54
Tabel 3.19 Reliabilitas Persepsi Siswa ...................................................
54
Tabel 3.20 Reliabilitas Sikap Siswa Terhadap ........................................
55
Tabel 3.21 Interpretasi Koefisien Korelasi ............................................
58
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Persepsi dan Sikap Siswa......................
61
Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Persepsi dan Sikap Siswa ..................
62
Tabel 4.3 Hasil Uji Linearitas Persepsi dan Sikap Siswa .......................
63
Tabel 4.4 Uji Correlation Pearson Product Moment ............................
65
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Langkah-langkah Paradigma Pedagogi Reflektif ................
17
Gambar 2.2 Literatur dari Penelitian Sebelumnya ..................................
29
Gambar 3.1 Pemetaan Variabel Penelitian .............................................
35
Gambar 3.2 Rumus Validasi ..................................................................
49
Gambar 3.3 Rumus Reliabilitas .............................................................
53
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1 Grafik P-P Plot of Regression Standardized Residual .........
xvii
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Izin Penelitian ..........................................................
72
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .................
73
Lampiran 3. Silabus ...............................................................................
74
Lampiran 4. RPP ....................................................................................
80
Lampiran 5. Uji Validitas Instrumen Persepsi Siswa ............................
118
Lampiran 6. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Persepsi Siswa ...............
119
Lampiran 7. Uji Validitas Instrumen Sikap Siswa .................................
121
Lampiran 8. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Sikap Siswa ....................
122
Lampiran 9. Hasil Uji Normalitas Persepsi dan Sikap Siswa .................
124
Lampiran 10. Hasil Uji Homogenitas Persepsi dan Sikap Siswa ...........
125
Lampiran 11. Hasil Uji Linearitas Persepsi dan Sikap Siswa ................
126
Lampiran 12. Hasil Uji Korelasi (Hubungan) ........................................
128
Lampiran 13. Lembar Kuesioner Siswa .................................................
129
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN Dalam BAB I ini peneliti membahas latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. 1.1
Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa dan negara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Menurut Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sehingga peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta kemampuan yang diperlukan masyarakat bangsa dan negara. Menurut
Djahiri
(1991:6)
Pendidikan
Kewarganegaraan
sebagai
pendidikan nilai dan moral yang diharapkan mampu menampilkan perangkat tatanan nilai, moral dan norma pancasila dan selalu menunjukkan ketertarikan isi pesan sila-sila pancasila. Selain itu menurut Winaputra (2008:29) yaitu dalam strategi
pembelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan,
siswa
tidak
hanya
mempelajari materi pelajaran tetapi mempelajari materi sekaligus praktik, berlatih dan mampu membakukan diri bersikap dan berperilaku sebagai materi yang dipelajari. Persepsi dapat dikatakan hal yang penting bagi siswa karena persepsi akan membentuk pemahaman siswa terhadap sesuatu. Atkinson (1999 : 75) berpendapat bahwa persepsi adalah proses dimana kita mengorganisasi dan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menafsirkan stimulus dalam lingkungan. Jika persepsi dapat dibentuk dengan baik, maka pribadi siswa juga akan terbentuk dengan baik pula. Sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan bahkan dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal. Begitu pula dengan sikap dapat dikatakan hal yang penting karena sikap akan memperlihatkan suatu perlakuan terhadap penilaian siswa pada sesuatu hal. Menurut Azwar (2005:7) sikap merupakan ekspresi efek seseorang pada objek sosial tertentu yang mempunyai kemungkinan rentangan dari suka sampai tak suka atau setuju sampai tidak setuju pada suatu objek. Jika sikap siswa itu baik terhadap suatu hal, maka bisa dikatakan bahwa siswa tersebut suka atau setuju dengan hal itu. Dari hasil pengamatan dan observasi yang telah dilakukan mengenai persepsi siswa dan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn saat menggunakan model pembelajaran konvensional, peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa mata pelajaran PKn kurang diminati oleh siswa. Hal tersebut dapat dilihat hasil observasi yang dilakukan peneliti bahwa ada 56% siswa yang persepsinya rendah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perilaku siswa yang banyak bertanya saat peneliti menyampaikan materi pembelajaran sehingga dapat dikatakan bahwa siswa kurang dapat menyerap dan mengerti, sesuai dengan indikator persepsi menurut Hamka (2002). Begitu pula dengan sikap siswa, ada 66% siswa yang sikapnya rendah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perilaku siswa yang kurang suka atau malas saat mengikuti pelajaran PKn sehingga dapat dikatakan bahwa indikator sikap siswa sesuai pendapat Walgito (2010) tergolong rendah. Siswa di SD N Tegalrejo 2 Yogyakarta juga kurang terbiasa menggunakan media ataupun praktek langsung tentang materi yang diajarkan. Contohnya, siswa masih sering
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mencontek saat ulangan harian ataupun ulangan akhir semester. Dan ada juga siswa yang tidak memakai seragam sekolah tidak sesuai aturan yang sudah ditentukan oleh sekolah. Di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta kurang menggunakan model dalam pembelajaran. Pada saat peneliti mengajar di kelas, guru di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta kurang mengetahui apa itu model Paradigama Pedagogi Refletif (PPR), karena guru bertanya pada peneliti mengenai model PPR. Ketika peneliti mengajar menggunakan model Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) itu pun tidak membuat siswa terlalu bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Salah satu pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Menurut Subagyo (2010:18) Pembelajaran Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan sebagai pengantar pendidikan nilai dan moral di dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) menekankan sebuah proses yang tidak berhenti pada pencapaian kompetensi dan keterampilan, tetapi merupakan proses refleksi untuk menemukan dan menginternalisasikan
nilai-nilai
kehidupan.
Dengan
menggunakan
model
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) peserta didik dapat menemukan dan mengalami sendiri nilai-nilai kehidupan yang ingin dikembangkan untuk selanjutnya pengalaman tersebut direfleksikan untuk membangun kecakapan peserta didik dalam konteks dan hubungannya dengan diri sendiri, sesama, dan alam ciptaan Tuhan. Model Pembelajaran Pedagogi Reflektif (PPR) mempunyai keunggulan dimana siswa dan guru menjadi belajar untuk mengembangkan kompetensi secara utuh (Competence), mengasah kepekaan dan mempertajam hati
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
nurani (Consience), dan saling terlibat dengan penuh bela rasa bagi sesama (Compassion). Pengalaman bagi siswa selama pembelajaran juga ditekankan supaya siswa dapat terlibat langsung. Pengalaman ini diberikan dengan maksud siswa dapat menemukan sendiri nilai-nilai yang sedang mereka pelajari. Kemudian guru memberikan refleksi atas pengalaman dimana refleksi tersebut dilakukan supaya siswa dapat memahami akan nilai yang sudah dipelajarinya. Pemahaman akan nilai tersebut selanjutnya menjadi rumusan bagi tindakan siswa selanjutnya dalam kegiatan aksi, barulah guru dapat mengevaluasinya. Kegiatan evaluasi yang dilakukan guru tidak hanya dalam ranah kognitif saja, tetapi juga melihat pribadi siswa, apakah siswa mengalami perkembangan setelah mengikuti pembelajaran atau tidak. Persepsi siswa dan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn memang perlu dibenahi, karena persepsi siswa terhadap mata pelajaran PKn yaitu PKn adalah pelajaran yang membosankan dan kurang diminati siswa sedangkan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn kurang tertarik terhadap materi didalamnya. Dari paparan di atas peneliti akan mencoba dan menerapkan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) untuk mengetahui persepsi dan sikap siswa terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang diduga dapat membangkitkan kemampuan siswa. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) akan membantu siswa untuk menemukan nilai-nilai yang terkandung dalam Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) membantu siswa menemukan sendiri melalui pengalaman yang dibantu refleksi bersama guru dan melakukan aksinya dalam kehidupan sehari-
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hari. PPR juga diharapkan mampu membantu siswa dalam menemukan nilai-nilai yang terkandung dalam pelajaran PKn. Penelitian ini akan dibatasi mendeskripsikan hubungan persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn akan nilai peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah. Dengan judul “HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN PKN DI SD NEGERI TEGALREJO 2 YOGYAKARTA”. 1.2
Batasan Masalah Penelitian ini akan dibatasi pada masalah persepsi siswa terhadap nilai
peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah di kelas V SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta menggunakan Standar Kompetensi 2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah Kompetensi Dasar 2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan Daerah 2.2 Memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok. 1.3
Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan di atas, masalah dalam penelitian dapat
dirumuskan sebagai berikut: 1.
Apakah ada hubungan antara persepsi siswa dengan sikap siswa pada mata pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta?
1.4
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut :
1.
Mendeskripsikan hubungan antara persepsi siswa dengan sikap siswa pada mata pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.5
Manfaat Penelitian
1.5.1
Bagi Peneliti
1.
Peneliti dapat membuktikan pengaruh Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) terhadap persepsi dan sikap siswa dalam mata pelajaran PKn
2.
Peneliti mendapatkan pengalaman baru dalam pelajaran dengan menggunakan model Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) untuk merancang pelajaran PKn
3.
Peneliti dapat terinspirasi untuk melakukan pembelajaran di kelas dengan lebih baik
1.5.2
Bagi Guru
1.
Guru mendapatlan pengalaman dalam menerapkan pembelajaran PKn menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), sehingga dapat mengembangkan pelajaran lainnya
2.
Guru mendapatkan wawasan baru mengenai model pembelajaran di kelas
1.5.3
Bagi Siswa
1.
Siswa mendapatkan pengalaman belajar dengan menggunakan model Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
2.
Siswa mendapatkan pelajaran yang menyenangkan
1.5.4
Bagi Sekolah
1.
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan pertimbangan kepada sekolah sebagai bahan dalam memperbaiki proses pelajaran untuk mengingat
mutu
pendidikan
6
siswa
di
sekolah.
Sekolah
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggunakan pembelajaran inovatif pasti akan lebih diminati oleh banyak calon siswa sehingga dalam adanya penelitian ini akan membantu memberikan masukan dalam menjunjung nama sekolah.
1.6
Definisi Operasional
1.
Pendidikan
Kewarganegaraan
merupakan
suatu
pendidikan
yang
memfokuskan pada pendidikan nilai dan moral serta pembentukkan jati diri dan cinta tanah air untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter. 2.
Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan sebuah pola pikir dalam menumbuhkan dan mengembangkan pribadi siswa menjadi pribadi yang mempunyai nilai kemanusiaan (hati nurani serta bela rasa terhadap sesama).
3.
Persepsi adalah proses pengorganisasian, penginterprestasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang terpadu dalam diri individu. Indikator persepsi adalah menyerap dan mengerti.
4.
Sikap merupakan pendapat atau keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang disertai dengan perasaan tertentu dan memberikan dasar kepada orang tersebut sehingga timbul respon untuk berperilaku dengan cara tertentu yang dipilihnya. Indikator sikap adalah kognitif, afektif, dan konatif.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab II ini peneliti akan menuliskan tentang kajian teori, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Kajian teori akan menjelaskan mengenai teoriteori yang mendukung dan beberapa penelitian yang relevan. Kerangka berpikir menjelaskan mengenai pemikiran dan hipotesis yang berisi dugaan sementara atau jawaban sementara dari rumusan masalah pada penelitian ini. 2.1
Kajian Pustaka
2.1.1
Persepsi
2.1.1.1 Pengertian Persepsi adalah suatu pandangan yang muncul pada seseorang terhadap objek atau peristiwa setelah ia mengamatinya. Atkinson (1999 : 75) persepsi adalah proses dimana kita mengorganisasi dan menafsirkan stimulus dalam lingkungan. Rahmat Jalaludin (1998:51) persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan – hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan, dari kedua pernyataan diatas kemudian di kuatkan oleh Soemato (1990:23) yang menjelaskan bahwa persepsi adalah bayangan yang menjadi kesan yang dihasilkan dari pengalaman. Persepsi pada dasarnya adalah proses kognitif yang diamali seseorang dalam memahami informasi tentang dunia atau lingkungan melalui pengelihatan, penghayatan dan lain – lain. Persepsi setiap individu berbeda – beda karena setiap makhluk hidup memiliki pandangan yang berbeda sesuai dengan tingkat pengetahuan dan pemahamannya.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari pengertian para ahli di atas, dapat disumpulkan bahwa persepsi adalah proses pengorganisasian, penginterprestasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang terpadu dalam diri individu.
2.1.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Dalam menentukan persepsi setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda satu dengan lainnya. Faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi sangat beragam. Berikut adalah tiga faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Wirawan (1991:4) adalah diri sendiri, sasaran persepsi, kondisi atau situasi. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi dipengaruhi oleh faktor internal individu dan faktor eksternal inividu. Faktor internal individu meliputi perhatian yang selektif, nilai – nilai dan kebutuhan individu, dan pengalaman terdahulu individu. Faktor eksternal meliputi faktor sasaran atau jenis rangsangan dan faktor situasi rangsangan.
2.1.1.3 Proses Terjadinya Persepsi Menurut Walgito (2010:102) proses terjadinya perepsi daat dijelaskan sebagai berikut. Objek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Perlu dikemukakan bahwa antara objek dan stimulus itu berbeda, tetapi ada kalanya bahwa objek dan stimulus itu menjadi satu, misalnya dalam hal tekanan. Benda sebagai objek langsung mengenai kulit, sehingga akan terasa tekanan tersebut.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Proses stimulus mengenai alat indera merupakan proses kealaman atau proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak. Proses ini yang disebut sebagai proses fisiologis. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang diraba. Proses yang terjadi dalam otak atau dalam pusat kesadaran inilah yang disebut sebagai proses psikologis. Dengan demikian dapat disimpulkan yaitu taraf terakhir dari proses persepsi ialah individu menyadari tentang misalnya apa yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang diraba, yaitu stimulus yang diterima melalui alat indera. Proses ini merupakan proses terakhir dari persepsi dan merupakan persepsi sebenarnya. Respon sebagai akibat dari persespsi dapat diambil oleh individu dalam berbagai macam bentuk.
2.1.1.4 Indikator Persepsi Menurut Hamka (2002:101-106), indikator persepsi ada dua macam, yaitu: 1. Menyerap, yaitu stimulus yang berada di luar individu diserap melalui indera, masuk ke dalam otak, mendapat tempat. Di situ terjadi proses analisis, diklasifikasi dan diorganisir dengan pengalaman–pengalaman individu yang telah dimiliki sebelumnya. Karena itu penyerapan itu bersifat individual berbeda satu sama lain meskipun stimulus yang diserap sama. 2. Mengerti atau memahami, yaitu indikator adanya persepsi sebagai hasil proses klasifikasi dan organisasi. Tahap ini terjadi dalam proses psikis.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil analisis berupa pengertian atau pemahaman. Pengertian atau pemahaman tersebut juga bersifat subjektif, berbeda -beda bagi setiap individu. Menurut Walgito (1990: 54 -55), persepsi memiliki indikator-indikator sebagai berikut: 1. Penyerapan terhadap rangsang atau objek dari luar individu. Rangsang atau objek tersebut diserap atau diterima oleh panca indera, baik penglihatan, pendengaran, peraba, pencium, dan pencecap secara sendirisendiri maupun bersama-sama. Dari hasil penyerapan atau penerimaan oleh alat-alat indera tersebut akan mendapatkan gambaran, tanggapan, atau kesan di dalam otak. Gambaran tersebut dapat tunggal maupun jamak, tergantung objek persepsi yang diamati. Di dalam otak terkumpul gambaran-gambaran atau kesan-kesan, baik yang lama maupun yang baru saja terbentuk. Jelas tidaknya gambaran tersebut tergantung dari jelas tidaknya rangsang, normalitas alat indera dan waktu, baru saja atau sudah lama. 2. Pengertian atau pemahaman Setelah terjadi gambaran-gambaran atau kesan-kesan di dalam otak, maka gambaran tersebut diorganisir, digolonggolongkan (diklasifikasi), dibandingkan, diinterpretasi, sehingga terbentuk pengertian atau pemahaman. Proses terjadinya pengertian atau pemahaman tersebut sangat unik dan cepat. Pengertian yang terbentuk tergantung juga pada gambaran -gambaran lama yang telah dimiliki individu sebelumnya (disebut apersepsi).
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Penilaian atau evaluasi Setelah terbentuk pengertian atau pemahaman, terjadilah penilaian dari individu. Individu membandingkan penge rtian atau pemahaman yang baru diperoleh tersebut dengan kriteria atau norma yang dimiliki individu secara subjektif. Penilaian individu berbeda -beda meskipun objeknya sama. Oleh karena itu persepsi bersifat individual. Dari kedua pendapat tersebut, dalam penelitian ini peneliti menggunakan indikator persepsi yang dikemukakan oleh Hamka (2002) yaitu menyerap dan mengerti. Selanjutnya indikator-indikator persepsi tersebut akan digunakan untuk pengembangan instrumen persepsi siswa terhadap mata pelajaran PKn.
2.1.2
Sikap
2.1.2.1 Pengertian Pada awalnya sikap diartikan sebagai suatu syarat untuk munculnya suatu tindakan. Menurut Saifuddin Azwar (2005:7) sikap merupakan ekspresi efek seseorang pada objek sosial tertentu yang mempunyai kemungkinan rentangan dari suka sampai tak suka atau setuju sampai tidak setuju pada suatu objek. Sedangkan menurut Karlinger dalam (Saifuddin Azwar, 2010:7) sikap adalah kesenderungan yang tertata untuk berfikit, merasa, berperilaku terhadap sesuatu himpunan fenomena seperti objek – objek fisik, kejadian, atau perilaku. Sedangkan Ngalim Purwanto (2004:141) mengemukakan bahwa sikap adalah suatu kecenderungan untuk bereaksi dengan cara tertentu terhadap suatu perangsangan atau situasi yang dihadapai. Dari berbagai pendapat mengenai sikap di atas dapat disimpulkan bahwa sikap merupakan pendapat atau keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang disertai dengan perasaan tertentu dan memberikan dasar kepada orang tersebut sehingga timbul respon untuk berperilaku dengan cara tertentu yang dipilihnya. 2.1.2.2 Ciri – ciri Sikap Menurut Purwanto (1998) dalam (Wawan & Dewi M, 2010 : 34) mengemukakan sebagai berikut : 1) Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk sepanjang perkembangan dalam hubungan dengan obyeknya. 2) Sikap dapat berubah – ubah 3) Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu terhadap suatu objek dengan kata lain, sikapitu terbentuk, dipelajari berubah atau senantiasa berkenaan dengan suatu objek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas. 4) Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal – hal tersebut. 5) Sikap mempunyai segi – segi perasaan, sifat alamiah yang membedakan sikap dan kecapakan – kecakapan atau pengetahuan yang dimiliki orang.
2.1.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Sikap Sikap merupakan hal yang sangat penting dalam psikologi khususnya psikologi sosial. Psikologi sosial menempatkaan sikap sebagai hal yang sentral. Pendapat tersebut kiranya beralasan jikadilihat pentingnya sikap dalam tingkah laku dan perbuatan manusia sehari – hari. Sikap seseorang akan mempengaruhi tingkah laku orang tersebut dalam menanggapi sesuatu. Sikap dipengaruhi oleh
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
beberapa faktor yang dapat
menentukan perubahan sikap. Saifuddin Azwar
(2005:30) mengemukakan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan sikap adalah : 1) Pengalaman pribadi Pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Hal tersebut melibatkan keadaan emosional agar penghayatan akan pengalaman lebih mendalam dan lebih membekas. 2) Kebudayaan Kebudayaan mempunyai pengaruh yang benar terhadap pembentukan sikap seseorang. Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap kita terhadap berbagai masalah. 3) Orang lain yang dianggap penting Orang lain yang ada di samping kita adalah salah satu komponen sosial yang mempengaruhi sikap kita. Seseorang akan meniru dan bersikap sama seperti orang lain. Jika orang tersebut dianggap memang pantas untuk dijadikan panutan. 4) Pengaruh faktor emosi Suatu pembentukan sikap seseorang tidaklah ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang namun suatu sikap merupakan pernyataan yang didasari suatu emosi yang berfungsi sebagai penyalur frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Suatu sikap yang didasari emosional adalah prpasangka yaitu sikap yang tidak toleran terhadap sekelompok orang.
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5) Media Massa Pengaruh media massa tidaklah terlalu besar dalam interaksi individu secara langsung, namun dalam proses pembentukan dan perubahan sikap, peranan media massa tidak kecil artinya. 6) Lembaga Pendidikan dan Agama Kedua lembaga ini mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian konsep moral dalam diri individu. Konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan system kepercayaan maka tidaklah mengherankan kalau pada gilirannya kemudian konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap individu. 2.1.2.4 Indikator Sikap Menurut Walgito (dalam Puspasari, 2010:16) sikap mengandung tiga indikator yang membentuk struktur sikap, yaitu: kognitif (konseptual), afektif (emosional), konatif (perilaku atau action component). 1. Indikator kognitif merupakan komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsikan terhadap objek. 2. Indikator afektif merupakan komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang atau tidak senang terhadap objek sikap. 3. Indikator
konatif
merupakan
komponen
yang berhubungan
dengan
kecenderungan bertindak terhadap objek sikap. Dari pendapat tersebut, dalam penelitian ini peneliti menggunakan indikator sikap yang dikemukakan oleh Walgito (2010) yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Selanjutnya indikator-indikator sikap tersebut akan digunakan untuk
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengembangan instrumen persepsi siswa terhadap mata pelajaran PKn. Di dalam instrumen terdapat penilaian positif dan negatif yaitu favorable dan unfavorable, mulai dari kognitif, afektif, dan konatif tersebut masing-masing mempunyai penilaian positif dan negatif.
2.1.3
Paradigma Pedagogi Reflektif Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata paradigma berarti suatu
kerangka berpikir/ model dari teori ilmu pengetahuan/ perubahan model. Dengan kata lain paradigma adalah suatu pendekatan atau model pembelajaran. Pedagogi adalah suatu cara pendidik untuk mendampingi para siswa dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya (Subagya, 2010:22). Reflektif adalah melihat pengalaman, topik, gagasan, reaksi, spontan maupun yang direncaanakan dari berbagai sudut pandang secara rasional dengan tujuan agar semakin mampu memahami maknanya secara penuh (Tim
PPR SD Kanisius, 2009:7).
Berdasarkan pengertian masing – masing kata maka Paradigma Pedagodi Reflektif (PPR) merupakan suatu model pembelajaran yang menekankan refleksi yang bertujuan untuk menemukan nilai – nilai hidup dalam proses pendidikan dimana nilai – nilai tersebut digunakan sebagai pijakkan dalam menemukan sikap atau tindakkan (Tim PPR SD Kanisius, 2009:2). Proses pembelajaran yang berbasis PPR mengarah pada perkembangan kepribadian yang semakin utuh. PPR yang terintegrasi dalam proses pembelajaran membantu siswa untuk berkembang menjadi pribadi yang kompeten, bersuara hati, bertanggung jawab, dan memiliki kepedulian pada sesama. Pribadi yang demikian adalah pribadi yang utuh baik dalam dan luar dirinya.
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan sebuah pola pikir dalam menumbuhkan dan mengembangkan pribadi siswa menjadi pribadi yang mempunyai nilai kemanusiaan (hatinurani serta bela rasa terhadap sesama).
2.1.3.1 Langkah – Langkah Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Berikut adalah langkah – langkah menurut Subagya (2010:65).
Pengalaman Konteks
Refleksi
Evaluasi
Aksi
Gambar 2.1 Langkah – langkah Paradigma Pedagogi Reflektif
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan langkah – langkah sebagai berikut : 1) Konteks Pada tahap ini siswa diajak untuk mencermati konteks – konteks yang ada dalam hidupnya sehingga mereka mampu untuk mengenali faktor yang berpotensi mendukung atau menghambat pembelajaran yang dialaminya. Pada tahap ini pula guru memahami dunia siswa, keluarga, dan lingkungan, budaya dan adaat, tekanan social, politik, agama, ekonomi yang ada di lingkupnya yang mempengaruhi siswa dan arah baik maupun buruk.
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pemahaman pada konteks akan membantu guru untuk menciptakan suasana belajar yang berkualitas. Konteks siswaa antara lain taraf perkembangan pribadi, kondisi social budaya, dan agama (Subagya, 2005). 2) Pengalaman Pengembangan kompetensi (3C) paling efektif dilakukan melalui pengalaman, yaitu siswa mengalami sendiri nilai yang diperjuangkan atau yang ingin dikembangkan dari bahan yang di pelajari (Subagya, 2005). Tahap pengalaman merupakan tahap yang sangat penting untuk menentukan tingkat pencapaian kompetensi yang akan dicapai baik dalam aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Tahap ini juga menjadi dasar bagi tahap refleksi dan aksi dalam melakukan kelanjutan dari tahap pengalaman. Kegiatan pembelajaran ada beberapa Kompetensi Dasar (KD) yang sangat sulit bagi guru untuk memberikan pengalaman langsung bagi siswa, dengan kasus seperti ini guru bisa mensiasati dengan memberikan pengalaman tidak langsung. Pengalaman tidak langsung ini bisa dilakukan dengan cara bermain peran, melihat gambar atau tayangan gambar, dll. Pembelajaran yang melibatkan pengalaman akan membuat siswa tidak selalu focus pada buku yang akan membuat siswa mampu mengalami langsung pengalaman belajar sesungguhnya. Karna jika siswa terlalu tergantung pada buku pelajaran, maka pengalaman belajar siswa tidak akan mampu direfleksikan dan akan sulit pula dalam menerapkan aksi dari pengalaman tersebut.
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Refleksi Tahap refleksi adalah unsur penting dalam Paradigma Pedagogi Reflektif, karena tahap refleksi ini menjadi penghubung antara pengalaman dan tindakan. Menurut Subagya (2005), refleksi merupakan tahap di mana siswa menjadi sadar sendiri mengenai kebaikan, keenakan, manfaat, dan makna nilai yang diperjuangkan.
Pada tahap ini guru membantu siswa dalam
melakukan refleksi dengan memberikan pertanyaan – pertanyaan yang membantu siswa memahami, mendalami, dan meyakini temuannya. Melalui refleksi diharpkan siswa mampu meyakini makna nilai yang terkandung didalam pengalamannya dan siswa dapat membentuk pribadi mereka sesuai dengan nilai yang terkandung dalam pengalamannya itu. 4) Aksi Perwujudan dari hasil pengalaman yang sudah direfleksi adalah sebuah aksi. Kegiatan aksi ini merupakan sikap atau perbuatan yang ingin dilakukan siswa atas kemauan mereka sendiri terkait dengan nilai kemanusiaan yang ingin diperjuangkan. Menurut Subagya (2005:3), sampai kesadaran, tetapi harus berlanjut sampai pada bersikap dan berbuat kemauannya sendiri. Seikap dan niat adalah aksi batin, sedangkan perbuatan merupakan aksi lahir. 5) Evaluasi Tahap terakhir dari pembelajaran yang berbasis pedagogi reflektif adalah evaluasi. Tahap ini dilakukan untuk memantau kemajuan akademik dan menilai kemajuan pembentukan pribadi siswa secara menyeluruh. Selain itu pemberian evaluasi juga diberikan untuk melihat apakah siswa sudah mampu mencapai kompetensi yang ingin dicapai atau belum. Pada tahap ini guru
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengobservasi
perbuatan
siswa
yang
spontan,
yang
meunjukkan
perkembangan nilai kemanusiaan. Guru mencatat peristiwa yang cukup mencolok). Perlunya observasi karena ciri khas nilai kemanusiaan adalah kebebasan dan siswa berbut dari kemanuannya sendiri.
2.1.3.2 Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif Tim PPR Kanisius (2010:3) membagi tujuan PPR menjadi dua bagian yaitu bagi para pendidik dan bagi siswa. Penerapan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif sangat bermanfaat untuk guru yaitu : guru semakin bisa memahami siswa, guru bersedia mendampingi perkembangan siswa dalam proses pembelajaran, guru lebih dalam menyajikan materi ajarnya, mengadaptasi materi dan metode ajar demi tujuan pendidikan. Adapun manfaat penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif bagi siswa : membantu peserta didik untuk menjadi manusia bagi sesame, menjadi manusia yang utuh, menjadi manusia yang sanggup mencintai dan dicintai, menjadi manusia yang berkomitmen untuk menegakkan keadilan dan pelayanannya pada orang lain.
2.1.3.3 Ciri – ciri PPR Paradigma Pedagogi Reflektif mempunyai ciri – ciri khas sesuai dengan pendidikan Jesuit (PPR, 2010 :65) yaitu : a. Paradigma Pedagogi Reflektif dapat diterapkan kepada semua kurikulum. Paradigma ini tidak menuntut tambahan apapun selain pendekatan baru pada cara kita mengajarkan mata pelajaran yang ada.
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Paradigma Pedagogi Reflektif fundamental untuk proses belajar mengajar. Ranah akademik dan non-akademik bukan penghalang diterapkannya model Paradigma Pedagogi Reflektif ini seperti : Ekstrakurikuler, Olah raga, Retret, dan sebagainya. Dalam bidang studi Sejarah, Matematika, Bahasa, Sastra, Fisika dan Kesenian paradigm ini dapat dijadikan sebagai panduan dalam mempersiapkan pengajaran, memilih bahan dan kegiatan – kegiatan lainnya. c. Paradigma Pedagogi Reflektif menjamin para pengajar menjadi pengajar yang lebih baik. Paradigma ini membantu guru untuk memperkaya isi materi maupun susunan kegiatan yang diajarkan dan memotivasi siswa untuk menghubungkan apa yang mereka pelajari dalam pengalaman mereka. d. Paradigma Pedagogi Reflektif mempribadikan proses belajar dan mendorong siswa merefleksikan makna dan arti dari apa yang dipelajari. Pengalaman sisw akan membantu mereka lebih berpikir kritis dalam proses belajar mengajar serta meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. e. Paradigma Pedagogi Reflektif menekankan dimensi sosial belajar maupun mengajar. Pengalaman yang paling mendalam timbul dari hubungan manusiawi dengann sesame dan pengalaman bersama orang lain. Refleksi harus selalu mengantar siswa untuk semakin menghargai orang lain.
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.4
PKn sebagai Pendidikan Nilai
2.1.4.1 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) selalu ada sejak siswa duduk di bangku Sekolah Dasar. Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa agar masa yang akan dating menjadi patriot pembela bangsa dan negara. Menurut Sumiati (2008), Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa gar masa yng akan datng menjadi patriot pembela bangsa dan Negara. Pendidikan memiliki beberapa misi penting, yaitu sebagai berikut : PKn sebagai pendidikan politik, PKn sebagai pendidikan nilai, PKn sebagai pendidikan nasionalisme, PKn sebagai pendidikan hukum, PKn sebagai pendidikan multukultural, PKn sebagai pendidikan resolusi konflik. Kesadaran akan nilai adalah suatu kesadaran akan nilai itu sendiri yang terkandung dalam materi yang diajarkan, sehingga kesadaran akan norma akan mengarah pada nilai tersebut. Menurut Wahana (2004), kesadaran akan sikap yang sesuai dengan nilai maka tindakan tersebut yang akan mewujudkan nilai. Pkn sebagai pendidikan nilai dimaksudkan bahwa melalui pembelajaran PKn di harapkan dapat menyadarkan siswa akan nilai, norma yang dianggap baik oleh bangsa dan negara pada siswa, selain itu PKn juga di harapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan nilai kebangsaan atau nasionalisme siswa, sehingga siswa lebih mencintai dan rela berkorban untuk bangsa dan negaranya. Siswa seharusnya menyadari pentingnya nilai sehingga tertarik untuk mewujudkan nilai – nilai yang terkandung dalam mata pelajaran PKn. Peserta didik harus mengetahui cara – cara dalam menghadapi masalah yang ada di lingkungan sekitar. PKn termasuk salah
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
satu mata pelajaran yang sangat penting, karena PKn di ajarkan di semua jenjang pendidkkan. Menurut Dikti (dalam Subagya, 2008 : 4) subtansi kajian Pendidikan Kewarganegaraan mencakup : (1) pengantar, (2) hak asasi manusia, (3) hak dan kewajiban waraga negara, (4) bela negara, (5) dekomkasi, (6) wawasan nusantara, (7) ketahanan nasional, (8) politik strategi nasional. Menurut Ariyani dan Susantim (2010:18) kewarganegaraan merupakan materi yang memfokuskan pada pembentukkan diri yang beragam, baik dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa, untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, trampil, dan berkarakter. Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia bertujuan untuk menjadikan siswa mampu berkembang menjadi pribadi yang cerdas, dan menggunakan kecerdasaannya tersebut untuk memajukan diri sendiri dan lingkungan. Pendidikan kewarganegaraan yang berhasil diterapkan akan mampu untuk mengembangkan sikap mental yang cerdas, penuh tanggung jawab dalam diri siswa. Menurut Sumiati (2008), mengemukakan bahwa tujuan PKn di Indonesia akan tercapai yaitu dengan menanamkan konsep dan nilai yang sudah di anggap baik sebagai titik tolak untuk menumbuhkan warga negara yang baik. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu pendidikan yang memfokuskan pada pendidikan nilai dan moral serta pembentukkan jati diri dan cinta tanah air untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter.
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.4.2 Ruang Lingkup PKn Ruang lingkup mata pelajaran PKn meliputi beberapa aspek. Berdasarkan Depdiknas (2007) aspek – aspek tersebut meliputi sebagai berikut : a. Persatatuan dan kesatuan bangsa, meliputi : Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta Lingkungan, Kebangsaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan Jaminan keadilan. b. Norma, hokum dan peraturan, meliputi : Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan – peraturan daerah, Sistem hokum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional. c. Hak asasi manusia meliputi : Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, Penghormatan dan perlindungan HAM. d. Kebutuhan warga negara meliputi : Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga negara. e. Konstitusi Negara meliputi : Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, konstitusi – konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi. f. Kekuasaan dan Politik, meliputi : Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan desa dan otonomi, Pemerintahan pusat, Demokrasi dan
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
system politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi. g. Pancasila meliputi : kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideology negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasra negara, pemgamalan nilai- nilai Pancasila dalam kehidupan sehari – hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka. h. Globalisasi meliputi : Globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia diera globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi. Dari pernyataan diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa ruang lingkup PKn memiliki delapan aspek yang penting seperti peratuan dan kesatuan bangsa, norma hukum dan peraturan, kebutuhan warga, kekuasaan dan politik, pancasila dan yang terakhir globaliasi. Dari kedelapan aspek tersebut terdapat satu aspek yang memenuhi materi dalam penelitian yaitu norma hukum dan peraturan.
2.1.5
Materi Kelas V Mengenai Peraturan Perundang-undangan Tingkat Pusat dan Daerah
1. Pentingnya memaahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat Dalam perturan perundang – undangan tingkat pusta siswa diajarkan untuk mengerti dan memahami pengertian peraturan perundang-undangan pusat dan contoh peraturan perundang – undangan pusat. Dalam peraturan perundang – undangan tingkat pusat ini siswa diajarkan untuk menjalankan dan menaati peraturan pusat contohnya adalah sebagai berikut : peraturan wajib belajar, peraturan tentang korupsi, peraturan lalu lintas. Siswa juga diajarkan untuk
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memahami sanksi yang perlau ketika peraturan perundang-undangan tingkat pusat di langgar. 2. Pentingnya memahami peraturan perundang-undangan tingkat daerah Dalam peraturan perundang – undangan tingkat daerah siswa diajarkan untuk mengerti dan memahami pengertian peraturan tingkat daerah dan contoh peraturan perundang – undangan daerah. Dalam peraturan perundang – undangan tingkat daerah siswa di kenalkan dengan aturan daerah tingkat I (Provinsi) dan ringkat II (Kabupaten). Siswa juga di ajarkan untuk mengerti contoh peraturan perundang – undangan tingkat daerah, misalnya : tata cara pendirian bangunan baru, larangan merokok di dufut kota, sumber daya alam, dll).
Siswa juga
diajarkan untuk memahami sanksi yang berlaku ketika peraturan tersebut di langgar.
2.2
Penelitian yang relevan Penelitian yang relevan yang pertama untuk mendukung penelitian ini
dilaksanakan oleh Sari (2013) yang melakukan penelitian tentang pengaruh motivasi belajar dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif konfensional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 115 siswa. Teknik
sampling
menggunakan total sampling, yaitu seluruh siswa kelas III dan IV SD Negeri Panginan Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo sebanyak 24 anak digunakan menjadi sampel. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yang dituangkan dalam bentuk persentase. Berdasarkan
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh motivasi belajar dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn terhadap kesiapan belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Bandar Lampung tahun ajaran 2012-2013 berada pada kategori “kuat” dengan tingkat keeratan 0.77. Kedua penelitian Palgunandi (2014) Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan mengenai persepsi siswa kelas X tentang profesionalisme guru
kompetensi
keahlian
teknik
kendaraan
ringan
di
SMK
N
2
Yogyakarta. Penelitian mengenai persepsi siswa tentang profesionalisme guru ini ditinjau dari empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru profesional. Kompetensi guru yang dimaksud adalah kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan kompetensi
sosial. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner dengan angket sebagai instrumennya. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan di SMK N 2 Yogyakarta yang berjumlah 114 anak. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh adalah persepsi siswa kelas X tentang profesionalisme guru kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan ditinjau dari kompetensi profesional masuk dalam kategori cukup karena rata-rata skor (mean) siswa yaitu sebesar 31 masuk pada kategori cukup. Kompetensi pedagogik masuk dalam kategori cukup karena rata-rata skor (mean) siswa sebesar 28,18 masuk pada kategori cukup. Kompetensi kepribadian masuk dalam kategori baik karena rata-rata skor (mean) siswa sebesar 34,47 masuk pada kategori baik dan
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kompetensi sosial masuk pada kategori cukup yang diketahui dari rata-rata skor (mean) siswa sebesar 14,92 masuk pada kategori cukup Ketiga penelitian dilaksanakan oleh Rinandanto (2015) Sikap siswa kelas IV dan V
SD Negeri Balangan 1 Kecamatan Minggir Kabupaten
Sleman
berperilaku
terhadap
hidup
bersih
dan
sehat
belum
terlihat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap siswa terhadap perilaku hidup bersih dan sehat di SD Negeri Balangan 1 Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode yang
digunakan
adalah
survei
dengan
teknik
pengambilan
datanya
menggunakan angket. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa sekolah dasar kelas atas SD Negeri Balangan 1, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman yaitu kelas IV dan V diambil datanya dengan keseluruhan 54 siswa siswa terdiri dari 28 siswa kelas IV dan 26 siswa kelas V. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif yang dituangkan dalam bentuk persentase. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa sikap siswa terhadap perilaku hidup bersih dan sehat di SD Negeri Balangan 1 Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman berada pada kategori “sangat kurang aktif” sebesar 12,96 % (7 siswa), “kurang aktif” sebesar 12,96 % (7 siswa), “cukup aktif” sebesar 33,33 % (18 siswa), “aktif” sebesar 40,74% (22 siswa), dan “sangat aktif” sebesar 0% (0 siswa). Berdasarkan nilai rata-rata, yaitu 23,04 sikap siswa terhadap perilaku hidup bersih dan sehat di SD Negeri Balangan 1 Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman masuk dalam kategori “cukup aktif”.
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.2 Literatur dari penelitian sebelumnya
Persepsi Siswa dan Sikap Siswa
Sari (2013) yang melakukan penelitian tentang pengaruh motivasi belajar dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn terhadap kesiapan belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Bandar Lampung tahun ajaran 2012-2013
Palgunandi (2014) Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan mengenai persepsi siswa kelas X tentang profesionalisme guru kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan di SMK N 2 Yogyakarta
Rinandanto (2015) Sikap siswa kelas IV dan V SD Negeri Balangan 1 Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman terhadap berperilaku hidup bersih dan sehat belum terlihat
Hubungan persepsi siswa dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta Gambar 2.2 Skema Penelitian yang Relevan
Gambar 2.2 menunjukkan skema tentang tiga penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain yang memiliki relevansi dengan penelitian peneliti. Ketiga peneliti tersebut sama – sama meneliti tentang persepsi siswa dan sikap siswa. Hasil dari ketiga penelitian menunjukkan keberhasilan dalam meneliti persepsi dan sikap siswa. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Hubungan Persepsi dan Sikap Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta”.
2.3
Kerangka Berfikir Persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn dapat dikatakan
rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai kuesioner yang sudah dibagikan pada siswa. Pembelajaran dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dapat meningkatkan persepsi dan sikap siswa terhadap pembelajaran PKn. Pembelajaran PKn sebagai pendidikan nilai diharapkan mempu meningkatkan persepsi dan sikap siswa. Penggunaan model Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ini akan meningkatkan kesadaran siswa akan nilai, nilai yang diharapkan yaitu akan nilai peraturan perundang-undangan. Tetapi kasusnya adalah saat ini banyak ditemukan bahwa siswa merasa tersaingi dari dunianya dan siswa tidak cukup memiliki motivasi dalam belajar karena kurangnya bimbingan untuk memahami hubungan antara ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan kehidupannya sekarang. Hal tersebut akan terwujud dengan 3 unsur dalam Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Ketiga unsur yaitu : Competence adalah kemampuan secara kognitif atau intelektual, Consience adalah kemampuan afektif dalam menentukan pilihan – pilihan yang dapat dipertanggung jawabkan secara moral, sedangkan Compassion adalah kemampuan dalam psikomotorik yang berupa tindakan konkret mapupun batin. Berdasarkan
hal-hal
tersebut
diharapkan
penggunaan
model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dapat mengetahui hubungan persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn tentang nilai peraturan
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perundang-undangan pusat dan daerah terhadap sesama siswa kelas V SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta.
2.4
Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir
maka peneliti mengemukakan hipotesis penelitian yaitu: 1.
Terdapat hubungan antara persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn kelas V SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta.
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN BAB III ini membahas metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam metode penelitian membahas mengenai jenis penelitian yang digunakan, setting penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian jenis kuantitatif. Bentuk desain penelitian yang digunakan adalah Survei. Menurut Margono (2010:33) menjelaskan bahwa Survei adalah metode penelilian yang bertujuan untuk mencapai generalisasi, dengan jalan membuat perbandingan kuantitatif dari data yang dikumpulkan dengan prosedur tanya jawab yang sama. Variabel independen pada penelitian ini adalah persepsi siswa dan variabel dependen pada penelitian ini adalah sikap siswa pada mata pelajaran Pkn. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan persepsi siswa dengan sikap siswa pada mata pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta.
3.2 Setting Penelitian Dalam setting penelitian ini berisikan tempat dan waktu penelitian yang penjelasannya sebagai berikut:
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2016/2017. SD Negeri Tegalrejo Yogyakarta beralamat di Jl. Wiratama No. 27 Yogyakarta Kode Pos: 555244, Telp (0274) 620045. 3.2.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Tegalrejo 2 dengan jumlah 30 siswa, terdiri dari 16 siswa putra dan 14 siswa putri.
3.2.3 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah persepsi dan sikap siswa terhadap pembelajaran PKn dengan menggunakan model PPR pada mata pelajaran PKn kelas VB semester I tentang Peraturan perundang-undangan pusat dan daerah. 3.2.4 Waktu Penelitian Pada bulan Agustus tahun 2016 sampai Desember 2016. Tabel 3.1 Jadwal Penelitian No
Jenis Kegiatan
Waktu pelaksanaan Agt
1
Observasi Awal, Bab I dan Kuesioner
2
Bab II dan Bab III
3
Ambil Data dan Analisis Data
4
Bab IV
5
Bab V
6
Revisi dan Daftar Ujian
7
Pengujian Skripsi
33
Sept
Okt
Nov
Des
Jan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Menurut Sugiyono (2012: 119) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta. Penelitian dilakukan pada kelas V karena Kompetensi Dasar yang digunakan dalam penelitian merupakan Kompetensi Dasar kelas V. Sugiyono (2010: 118) berpendapat bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristis yang dimiliki oleh populasi.
3.3.2 Sampel Sugiyono (2010: 118) berpendapat bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristis yang dimiliki oleh populasi. Sampel untuk penelitian ini adalah siswa kelas VB SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta.
3.4
Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2012: 63) Variabel penelitian adalah segala sesuatu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh suatu informasi tantang hal tersebut, kemudian akan ditarik kesimpulan. Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini ada dua yaitu: 1. Variabel Indenpenden (bebas) Menurut Sugiyono (2010:61) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
variabel dependent (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu persepsi terhadap model Pembelajaran Pedagogi Reflektif (PPR). b. Variabel Dependen (terikat) Menurut Sugiyono (2010:61) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn. c. Variabel Moderator Menurut Sugiyono (2012: 62) adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel moderator dalam penelitia ini adalah Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
Variabel Independen
Variabel Dependen Sikap Siswa Terhadap Mata Pelajara PKn
Persepsi Siswa
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Variabel Moderator Gambar 3.1 Pemetaan Variabel Penelitian
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
3.5
Teknik Pengumpulan Data
3.5.1
Kuesioner Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner.
Menurut Sugiyono (2010:199) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. 3.5.2
Observasi Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi.
Menurut Riduwan (2004 : 104) merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Cara ini peneliti mengobservasi terlebih dahulu kelas yang dipakai untuk penelitian dan sebelum memberikan kuesioner. Observasi dilakukan untuk mengetahui jalannya proses belajar di kelas yang dilakukan untuk penelitian. 3.5.2 Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku, bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya dari sesorang (Sugiyono, 2008: 340). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rekaman suara mengenai beberapa siswa yang bersangkutan. Hal ini dimaksudkan supaya data yang diperoleh melalui rekaman suara dapat dipercaya dan mendukung informasi yang dibutuhkan peneliti. Hasil observasi dan pengamatan akan lebih dipercaya apabila didukung dengan adanya dokumentasi.
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
3.6 Instrumen Penelitian Menurut Sugiyono (2010:148) instrumen penelitian merupakan alat ukur dalam penelitian. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner persepsi dan sikap siswa. Menurut Sugiyono (2010:199) Kuesioner merupakan alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Menurut Sukardi (2003:76) kuesioner atau yang disebut angket terdapat bermacam-macam pernyataan yang berhubungan erat dengan masalah penelitian yang hendak dipecahkan, disusun dan disebarkan ke responden untuk memperoleh informasi di lapangan. Tabel 3.2 Daftar Kuesioner Yang Digunakan No
Instrumen
Indikator
Instrumen
yang
digunakan
1.
Presepsi
siswa
meodel
terhadap Menyerap
pembelajaran Mengerti
Paradigma Pedagogi Reflektif 2
11, 14, 16, 19, 31
Mengerti
Sikap siswa terhadap mata Kognitif
3, 5, 8, 10, 11, 13, 16,
pelajaran PKn
17, 31, 32
Afektif Konatif Afektif Konatif
Kuesioner ini terdiri atas enam indikator yang kemudian dijabarkan ke beberapa pernyataan.
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Berikut ini yang digunakan oleh peneliti sebagai pedoman kuesioner: Tabel 3.3 Kisi-kisi dan Indikator Kuesioner Persepsi No
Kisi-kisi
1
2
Persepsi
3
Indikator
Pembagian
Menyerap
Persepsi tentang materi, media, dan sarana
Mengerti
pelajaran dalam pembelajaran PKn
Menyerap
Presepsi tentang langkah-langkah pelajaran
Mengerti
dalam pembelajaran PKn
Menyerap
Presepsi
Mengerti
pembelajaran PKn
tentang
interaksi
dalam
Tabel 3.4 Kisi-kisi dan Indikator Kuesioner Sikap No
Kisi-kisi
1
Indikator
Pembagian
Kognitif
Sikap saat mengikuti pelajaran
Afektif Konatif 2
Kognitif Sikap siswa pada mata pelajaran PKn
3
Sikap sebelum mengikuti pelajaran
Afektif Konatif Kognitif
Sikap setelah mengikuti pelajaran
Afektif Konatif
Dari keenam indikator diatas, kemudian dirinci ke dalam beberapa pernyataan atau deskriptor yang disusun peneliti bersama dengan peneliti lain yang melakukan penelitian payung yang dibimbing oleh dosen pembimbing. Deskriptor diambil dari buku Muhammad Fathurrohman “Model-model Pembelajaran Inovatif”. Indikator dalam kuesioner ini dijabarkan de dalam 72
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
deskriptor. Deskriptor-deskriptor ini terdiri dari pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable. Menurut Sugiyono (2010:134) Kuesioner ini disusun berdasarkan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Skala Likert disusun dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh pilihan respon yang menunjukkan suatu tingkatan. Terdapat empat jawaban yaitu “Sangat Sesuai (SS)”, “Sesuai (S)”, “Tidak Sesuai (TS)”, “Sangat Tidak Sesuai (STS)”. Berikut ini skor untuk pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable. Tabel 3.5 Skala Likert Alternatif Jawaban
Skor Favorabel
Unfavorabel
Sangat sesuai
5
1
Sesuai
4
2
Tidak memiliki pendapat
3
3
Tidak sesuai
2
4
Sangat tidak sesuai
1
5
Kemudian skala Likert ini dimodifikasi oleh peneliti sehingga ada empat skor dalam tiap-tiap alternatif jawaban. Hal ini dilakukan karena untuk menghindari jawaban dari responden memilih jawaban yang tidak mempunyai pendapat. Jadi kuesioner yang digunakan adalah kuesioner berstruktur atau tertutup. Kuesioner berstruktur adalah kuesioner yang berisi pertanyaanpertanyaan yang disertai dengan pilihan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut (Furchan, 2007). Cara mengisi kuesioner ini yaitu responden hanya perlu
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
memberikan tanda centang ( √ ) pada kolom sesuai dengan pilihannya. Berikut ini skor untuk pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable : Tabel 3.6 Skor Kuesioner Skor
Alternatif Jawaban
Favorabel
Unfavorabel
Sangat sesuai
5
1
Sesuai
4
2
Tidak sesuai
2
4
Sangat tidak sesuai
1
5
Berdasarkan group discussion peneliti menggunakan tiga indikator persepsi yaitu persepsi tentang materi, media dan sarana pembelajaran pada mata pelajaran PKn, persepsi tentang langkah-langkah pembelajaran mata pelajaran PKn, dan persepsi tentang interaksi dalam pembelajaran Pkn, namun didalamnya tetap menggunakan indikator menurut Hamka (2002) ada dua yaitu menyerap dan mengerti. Berikut ini kisi-kisi dari kuesioner yang akan disebarkan kepada responden : 1.
Persepsi tentang materi, media, dan sarana prasarana dalam pembelajaran PKn Tabel 3.7 Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Persepsi Siswa
No Indikator
Pernyataan Favorabel
Pernyataan Unfavorabel
1
Saya menerima penjelasan Saya tentang materi yang akan penjelasan Menyerap
dipelajari
dalam
pelajaran PKn 2
Setelah
mengabaikan tentang
materi
mata yang akan dipelajari dalam mata pelajaran PKn
mengamati
media Saya tidak mengamati media
yang digunakan saya bertanya yang digunakan dalam mata
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
jika
ada
informasi
yang pelajaran PKn
belum jelas 3
Materi dalam mata pelajaran Materi dalam mata pelajaran PKn mudah dipahami
4
PKn sukar dipahami
Media pembelajaran dapat Media
pembelajaran
membuat tugas saya cepat membuat tugas saya selesai selesai 5
Mengerti
Saya
dalam waktu yang lama menggunakan
pembelajaran disediakan
media Penggunaan
yang untuk
media
telah pembelajaran
menghambat
mencari saya untuk mencari informasi
informasi yang dibutuhkan
yang dibutuhkan
2. Persepsi tentang langkah-langkah pelajaran dalam pembelajaran PKn No Indikator
Pernyataan Favorabel
1
Saya mendengarkan tujuan Saya lupa dengan tujuan pembelajaran dipelajari
yang dalam
Pernyataan Unfavorabel
akan pembelajaran mata dipelajari
pelajaran PKn
2
Saya Menyerap
mampu
dalam
akan mata
pelajaran PKn
membuat Saya
kesulitan
membuat
kesimpulan dari pembelajaran kesimpulan PKn
3
yang
Saya
dari
pembelajaran PKn menyampaikan
pembelajaran
hasil Saya
menolak
yang menyampaikan
didapatkan di depan kelas
pembelajaran
untuk hasil yang
didapatkan di depan kelas 4
Saya mencoba menemukan Saya manfaat pembelajaran PKN
merasa
menemukan
kesulitan manfaat
pembelajaran PKN 5
Saya memiliki rasa tanggung Saya Mengerti
menolak
untuk
jawab dalam melakukan tugas melakukan tugas kelompok kelompok
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
6
Saya bisa menemukan inti Saya pembelajaran sendiri
merasa
sukar
menemukan
inti
pembelajaran 3. Persepsi tentang interaksi dalam pembelajaran PKn No Indikator
Pernyataan Favorabel
Pernyataan Unfavorabel
1
Saya dapat mengembangkan Saya mengalami hambatan pengetahuan yang didapatkan dalam kepada teman
2
mengembangkan
pengetahuan yang didapat
Saya menyadari pentingnya Saya memilih bekerja sendiri bekerja sama dalam mencari daripada pengetahuan
3
sama
dengan teman saat berdiskusi
Saya dapat membantu teman Saya dengan
bekerja
cara
mengajarkan
kepada
mengajarkan teman tanpa menggunakan
tentang penggunaan media media pembelajaran pembelajaran 4
Saya Menyerap
5
dengan
dapat
bekerjasama Saya
kelompok
malas
untuk dengan
kelompok
memecahkan
permasalahan memecahkan
dalam belajar
dalam belajar
Saya
senang
berinteraksi
bekerjasama untuk
permasalahan
dapat Saya sungkan berinteraksi
dengan
teman dengan teman sekelompok
sekelompok 6
Saya dapat membantu teman Saya menjauhi teman yang yang kesulitan dalam belajar
7
kesulitan dalam belajar
Saya dapat bekerja kelompok Saya mengalami kesulitan bersama teman
dalam
bekerja
kelompok
bersama teman 8
Mengerti
Saya
ikut
terlibat
dalam Saya
diskusi saat pembelajaran
pendapat
hanya teman
mengikuti dalam
diskusi saat pembelajaran
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
4. Sikap sebelum mengikuti pelajaran Tabel 3.8 Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Sikap Siswa No Indikator
Pernyataan Favorabel
1
Saya
Pernyataan Unfavorabel
memperhatikan Saya malas memperhatikan
terhadap mata pelajaran PKn 2
Kognitif
Saya
segera
perhatian
memberikan Saya
terhadap
Saya
memberikan
terhadap
mata
pelajaran PKn
tertarik
mengikuti Saya
pelajaran PKn 4
kurang
mata perhatian
pelajaran PKn
3
mata pelajaran PKn
malas
mengikuti
pelajaran PKn
Saya rajin masuk sekolah saat Saya bolos sekolah saat akan Afektif
5
akan belajar PKn
belajar PKn
Saya senang saat akan belajar Saya tidak senang saat akan PKn
6
belajar PKn
Saya perlu perisapan dalam Saya tidak perlu perisapan mengikuti pelajaran PKn
dalam mengikuti pelajaran
Konatif 7
PKn Saya aktif menyiapkan buku Saya tidak menyiapkan buku PKn
PKn
5. Sikap saat mengikuti pelajaran No
Indikator
Pernyataan Favorabel
Pernyataan Unfavorabel
Saya mendapatkan manfaat Saya pembelajaran
1
dipelajari
yang dalam
pelajaran PKn.
tidak
mendapatkan
akan manfaat pembelajaran yang mata akan dipelajari dalam mata pelajaran PKn.
Mata Pelajaran PKn membuat Mata pelajaran PKn tidak 2
Kognitif
ilmu
pengetahuan
berkembang. 3
saya berpengaruh bagi kehidupan saya.
Mata Pelajaran PKn membuat Mata pelajaran PKn tidak
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
ilmu
pengetahuan
saya berpengaruh bagi kehidupan
berkembang.
saya.
Saya bersemangat 4
dalam Saya
mengikuti pembelajaran PKn. Afektif
kesulitan
mengikuti
dalam
pembelajaran
PKn. Bagi saya pembelajaran PKn Bagi saya pembelajaran PKn
5
itu menyenangkan.
itu sulit.
Saya mendengarkan dengan Saya mendengarkan dengan 6
Konatif
sungguh-sungguh saat belajar tidak sungguh-sungguh saat mata pelajaran PKn.
belajar mata pelajaran PKn.
6. Sikap setelah mengikuti pelajaran No
Indikator
Pernyataan Favorabel Saya
1
dapat
menggunakan Saya
dapat
menggunakan
pengetahuan yang didapatkan pengetahuan yang didapatkan Kognitif
2
Afektif
dalam kegiatan sehari-hari.
terbatas di lingkungan rumah.
Saya
memberikan
contoh Saya kesulitan memberikan
sikap
tindakan
setelah contoh sikap tindakan setelah
mempelajari
ilmu mempelajari
pengetahuan.
pengetahuan.
setelah
Setelah
dikembangkan mengikuti
pembelajaran. mendapatkan Setelah
pengetahuan,
saya pengetahuan,
menerapkannya
mendapatkan saya
tidak
dalam menerapkannya
kehidupan sehari-hari. Konatif
ingin
mengikuti setelah
pembelajaran. 4
ilmu
Saya mengetahui sikap apa Saya tidak mengetahui sikap yang ingin saya kembangkan yang
3
5
Pernyataan Unfavorabel
dalam
kehidupan sehari-hari.
Saya berperilaku baik setelah Saya mengalami hambatan mempelajari
pembelajaran mengembangkan
Pkn.
perilaku
setelah mempelajari Pkn.
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Berdasarkan kisi-kisi penyusunan kuesioner persepsi dan sikap di atas, maka disusun sebaran item kuesioner sebagai berikut: Tabel 3.9 Sebaran Uji Coba Kuesioner Persepsi Siswa
Indikator
Persepsi tentang materi, media,
Pernyata
Pernyata
Indikator
an
an
Ahli
farvorab
unfarvor
le
able
1, 2, 3
8, 9, 10,
4, 5, 6,
11, 12,
7
13, 14
15, 16
20, 21
17, 18,
22,
19
23,24
Menyerap
dan sarana pelajaran dalam pembelajaran PKn
Mengerti
Persepsi tentang langkah-
Menyerap
langkah pelajaran dalam Mengerti
pembelajaran PKn
Persepsi tentang interaksi dalam pembelajaran PKn
Menyerap
Mengerti
25, 26
Jumlah pernyat aan farvora
Jumlah pernyataan unfarvora
Total
ble
ble
7
7
14
5
5
10
5
5
10
30, 31, 32
27, 28,
33, 34,
29
38
Tabel 3.10 Sebaran Uji Coba Kuesioner Sikap Siswa
Indikator
Indikator Pernyataan
Pernyataan
Ahli
farvorable
unfarvorable
Sikap siswa
kognitif
1, 2
7, 8
sebelum
afektif
3 ,4
9, 10
pembelajaran
konatif
5, 6
11, 12
Sikap siswa
kognitif
13, 14
19, 20,
saat
afektif
15, 16
21,22
pembelajaran
konatif
17, 18
23, 24
45
Jumlah
Jumlah
pernyataan
pernyataan
farvorable
unfarvorable
6
6
12
6
6
12
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Sikap siswa
kognitif
25, 26
31, 32
setelah
afektif
27, 28
33, 34, 35
pembelajaran
konatif
29, 30
36, 37, 38
6
8
Selain dengan kuesioner, peneliti juga menggunakan observasi untuk mengumpulkan data. Berikut adalah lembar observasi yang digunakan oleh peneliti : Tabel 3.11 Lembar Observasi Kelas No. A.
Aspek yang Diamati Perangkat Pembelajaran 2. Prota (KTSP) 3. Prosem (KTSP) 4. Silabus 5. RPP/RPPH
B.
Proses Pembelajaran 1. Membuka pelajaran 2. Penyajian materi 3. Metode Pembelajaran 4. Penggunaan bahasa dan waktu 6. Aktivitas belajar siswa 7. Pengelolaan kelas 8. Penggunaan media 9. Cara menutup pelajaran 10. Evaluasi
3.7 Teknik Pengujian Instrumen Teknik yang digunakan untuk menguji instrumen ini adalah teknik validitas dan reliabilitas. Validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan untuk menguji
46
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
kevalidan dan kereliabilitasan suatu instrumen penelitian. Berikut ini penjelasan mengenai validitas dan reliabilitas pada penelitian ini.
3.7.1 Validitas Instrumen yang valid adalah instrumen yang bisa diukur sesuai dengan tujuan yang akan diukur (Widoyoko, 2012: 128). Sugiyono menambahkan bahwa validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek tertentu yang diteliti dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2012: 361). Validitas penelitian dibagi menjadi dua, yaitu: (1) validitas internal merupakan derajat akurasi desain penelitian dengan hasil penelitian. (2) Validitas eksternal merupakan derajat akurasi penelitian dengan generalisasi atau penerapan terhadap populasi di mana sampel itu diambil. Validitas internal harus memenuhi validitas konstruk dan validitas isi. Rencana validitas dalam penelitian ini adalah uji validitas konstruk. Validitas konstruk dilakukan dengan menggunakan IBM SPSS Statistic 16 for windows dengan rumusan Pearson Correlation. Soal dikatdakan valid jika Product momen dari Person untuk taraf signifikasi ˃ 5% dan untuk taraf signifikasi 1%. Sedangkan reabilitas dikatakan kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik.
3.7.1.1. Validitas Instrumen a. Validitas Isi (Content Validity) Validitas isi adalah validitas yang menunjukkan apakah suatu alat ukur/instrumen mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
diukur (Siregar, 2014: 46-47). Untuk instrumen yang berbentuk test, pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan (Sugiyono, 2015: 182). Peneliti membandingkan instrumen hasil konsultasi terhadap guru dan kepala sekolah dengan pernyataan hasil kuesioner atau angket yang diisi oleh siswa. Berikut ini adalah tabel rubik penilaian Expert Judgement sebagai berikut: Tabel 3.12 Rubik Penilaian No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Komponen Penelitian
Expert Judgement
Kejelasan rumusan Kelengkapan cakupan rumusan indikator Kesesuaian dengan buku yang digunakan Kesesuaian dengan indikator yang ingin dicapai Kesesuaian dengan karakter peserta didik Keruntutan dan sistematika isi instrument Kesesuaian isi instrumen dengan buku yang digunakan Mencantumkan referensi buku dalam instrument Ketepatan ejaan Ketepatan pilihan kata Kebakuan struktur kalimat Kebakuan bentuk huruf Total Skor Rata-rata
48
Rerata Skor Total
Dosen I 3 4
Dosen II 4 4
Guru SD 3 4
4
3
4
11
3
3
4
10
3
3
4
10
3
4
3
10
4
4
3
11
3
3
3
9
4 3 3 4
3 4 3 3
4 3 3 4
10 12
11 10 9 11 124 86,11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Gambar 3.2 Rumus Rata-Rata
Tabel 3.13 Rentang Skor Kategori Layak tidak perlu perbaikan Layak dengan perbaikan Tidak Layak
Rentang Nilai 100 41 – 99 1 – 40
Berdasarkan dari hasil validasi tabel 3.8 diatas dapat disimpulkan bahwa rerata skor sebesar 86,11 menunjukkan bahwa instrumen kuesioner penelitian tersebut layak digunakan dengan perbaikan. Hal tersebut didasarkan pada hasil rata-rata dari rubik penilaian Expert Judgement berada di rentang skor 41-99. b. Validitas Konstrak (Construct validaty) Validitas
konstruk
merupakan
validitas
yang
berkaitan
dengan
kesanggupan alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diambil dari teori-teori para ahli (Siregar, 2014: 48). Untuk menguji validitas konstrak, dapat digunakan pendapat dari para ahli (judgment experts) (Sugiyono, 2015: 177). Peneliti berkonsultasi dengan guru dan kepala sekolah mengenai instrumen kreativitas belajar siswa terhadap model pembelajaran saintifik. Setelah pengujian konstrak dari ahli dan berdasarkan pengalaman empiris di lapangan selesai, maka diteruskan dengan uji coba instrumen. Instrumen tersebut dicobakan pada sampel dari mana populasi diambil.
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Berdasarkan hasil analisa dengan bantuan program SPSS 16.0, diperoleh hasil pengujian validitas item di bawah ini: Tabel 3.14 Hasil Uji Validitas persepsi siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Pernyataan Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 Item 27 Item 28 Item 29 Item 30 Item 31 Item 32 Item 33 Item 34 Item 35 Item 36 Item 37 Item 38
r hitung 1 .145 .118 .155 -.072 -.189 .196 .118 -.048 -.024 .263” .143 .015 .267” .142 .243’ .194 .190 .272” .198 .113 .117 .000 .059 .092 .028 -.081 .079 -.030 .078 .238’ -.021 .058 -.007 -.044 -.015 .155 .077
r tabel 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017
50
Keputusan Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Dari tabel di atas, diperoleh hasil penyataan yang valid sebanyak 5 (lima) item. Setiap indikator sudah terwakili minimal satu pernyataan untuk memenuhi validitas. Berikut adalah tabel indikator dan pernyataan yang mewakili indikator : Tabel 3.15 Validasi setiap Indikator No
Indikator
Indikator
No
Item Jumlah
Menurut
yang Valid
Ahli 1
Persepsi tentang materi, media, dan Menyerap 11 sarana
pelajaran
1
dalam
pembelajaran PKn 2
Persepsi tentang langkah-langkah Menyerap 14, 16,
3
pelajaran dalam pembelajaran PKn
3
Mengerti
19
Persepsi tentang interaksi dalam Mengerti
31
1
pembelajaran PKn
Berikut ini adalah hasil pengujian validitas sikap siswa : Tabel 3.16 Hasil Uji Validitas Sikap Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Pernyataan Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15
r hitung 1 -.027 .286” .063 .274” .173 .067 .408” .072 .247’ .340” .131 .220’ .126 .139
r tabel 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017
51
Keputusan Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
.217’ .220’ .119 .007 -.059 .197 .146 .163 .055 .127 -.064 -.056 .151 .039 -.048 .261’ .231’ -.037 .087
Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 Item 27 Item 28 Item 29 Item 30 Item 31 Item 32 Item 33 Item 34
0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017
Valid Valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid
Dari tabel di atas, diperoleh hasil penyataan yang valid sebanyak 10 dari 34 item. Setiap indikator sudah terwakili minimal satu pernyataan untuk memenuhi validitas. Berikut adalah tabel indikator dan pernyataan yang mewakili indikator : Tabel 3.17 Validasi setiap Indikator No
Indikator
Indikator
No Item
Menurut
yang Valid
Jumlah
Ahli 1
Sikap
siswa
mengikuti pelajaran 2
3
sebelum Afektif Konatif
3, 10, 5 8, 11
Sikap siswa saat mengikuti Kognitif
16
pelajaran
Afektif
13, 17
setelah Afektif
31, 32
Sikap
siswa
mengikuti pelajaran
52
5
3
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
3.7.2 Reliabilitas Reabilitas adalah indeks untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran pada suatu alat ukur dapat konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama (Siregar, 2014: 55). Instrumen dikatakan reliable jika instrumen tersebut memiliki ketepatan atau keajegan dalam menilai apa yang seharusnya dinilai, dan instrument harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, sehingga peneliti jika menggunakan cara yang sama akan mendapatkan hasil yang sama. Dalam penelitian ini, peneliti menguji reabilitas secara internal yaitu dengan mengujikan angket atu kuisioner kepada siswa kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik belah dua (split half) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown. Butir-butir dari angket atau kuisioner dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan kelompok genap. Selanjutnya skor data tiap kelompok itu disusun sendiri dan skor butirnya dijumlahkan sehingga menghasilkan skor total. Kemudian skor total antara kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya. Barulah koefisien korelasi ini dimasukkan dalam rumus Spearman Brown. Metode pengukuran reliabilitas yang sering digunakan adalah metode Alpha Cronbach. Koefisien Alpha Cronbach menunjukkan sejauh mana kekonsistenan responden dalam menjawab instrumen yang dinilai. Menurut Azwar (2006) rumusnya adalah sebagai berikut:
Gambar 3.3 Rumus Reliabilitas
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Keterangan : r11
= koefisien reliabilitas instrument
K
= banyaknya butir pernyataan
Sb2
= jumlah varians butir
St2
= varians total
Jika hasil p> 0,05 maka hasil pengukurannya reliabel, sebaliknya jika hasil p< 0,05 maka hasil pengukurannya tidak reliabel. Berikut adalah tabel kriteria koefisien reliabilitas untuk memberi arti terhadap koefisien reliabilitas yang diperoleh menurut Azwar (2006) : Tabel 3.18 Kriteria koefisien reliabilitas Inverval Koefisien Reliabilitas
Kualifikasi
0,91-1,00
Sangat tinggi
0,71-0,90
Tinggi
0,41-0,70
Cukup
0,21-0,40
Rendah
Negatif – 0,20
Sangat rendah
Untuk mempermudah perhitungan, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 16.0. Dari hasil perhitungan ini, item yang dianggap valid akan digunakan untuk melakukan penelitian di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta. Tabel 3.19 Reliabilitas Persepsi Siswa Cronbach Alfa
Kriteria
0.825
Sangat Kuat
Dari tabel diatas menunjukkan harga Alpha Cronbach’s untuk instrumen digunakan untuk presepsi siswa terhadap model Paradigma Pedagogi Reflektif
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
(PPR) 0,825 masuk dengan kriteria sangat kuat. Sehingga instrumen yang digunakan sudah memenuhi syarat yang valid. Tabel 3.20 Reliabilitas Sikap Siswa Cronbach Alfa
Kriteria
0.900
Sangat Kuat
Dari tabel diatas menunjukkan harga Alpha Cronbach’s untuk instrumen digunakan untuk presepsi siswa terhadap model Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) 0,900 masuk dengan kriteria sangat kuat. Sehingga instrumen yang digunakan sudah memenuhi syarat yang valid.
3.8
Teknik Analisis Data Teknik analisis data dilakukan setelah data terkumpul untuk menguji
hipotesis yang diajukan. Jenis statistik yang digunakan adalah statistik inferensial. Statistik inferensial adalah teknik analisis yang digunakan oleh peneliti untuk menganalisis data sampel yang digunakan untuk populasi tertentu menurut Sugiyono (2012: 201). Setelah menentukan jenis statistiknya maka akan 35 ditentukan statistik parametrik atau nonparametrik yang akan digunakan. Statistik parametrik (Sugiyono, 2012: 201) digunakan untuk menguji parameter suatu populasi melalui statistik atau menguji ukuran populasi melalui data sampel.
3.8.1
Uji Prasyarat
3.8.1.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data dalam kurva normal atau tidak (Priyatno, 2012: 132). Uji normalitas data menggunakan teknik
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Kolmogrov-Smirnov. Kolmogrov-Smirnov merupakan tes yang sering digunakan dalam penelitian. Peneliti menggunakan teknik tersebut karena (Prayitno, 2012 :136) menentukan jenis statistik yang akan digunakan, kriteria yang digunakan dalam teknik Kolmogrov-Smirnov adalah : 1. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, distribusi data normal. Jika distribusi data normal, maka teknik statistic inferensial yang digunakan adalah statistic parametric uji t (Priyono, 2012 : 17). 2. Jika harga sig.(2-tailed) < 0,05, distribusi data tidak normal. Distribusi data yang tidak normal teknik yang diguunakan adalah nonparametrik.
3.8.1.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas adalah tahap selanjutnya setelah melakukan pengujian normalitas suatu data. Dalam bukunya, Prayitno (2008) mengatakan jika nilai signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian kelas data adalah sama. Berikut ini adalah kriteria untuk menilai perbedaan data: 1. Jika sig (2-tailed)> 0,05 tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi dan sikap siswa atau memiliki data yang sama. 2. Jika sig (2-tailed)< 0,05 terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi dan sikap siswa atau data yang dimiliki berbeda.
3.8.1.3 Uji Linearitas Uji lineritas dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen bersifat linier atau garis lurus (Nisfiannoor. 2009). Teknik yang digunakan untuk menguji linieritas adalah Test
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
for Liniearty pada program SPSS 20.0. Hubungan dapat dikatakan linier apabila nilai signifikannya lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) (Nurgiyantoro, Gunawan, & Marzuki. 2009).
3.8.2
Uji Hipotesis
3.8.2.1 Uji Korelatif (Hubungan) Menurut Purwanto, (2007) Analisa koerasi bertujuan untuk mengukur derajat hubungan/kekuatan asosiasi linier antara dua variabel. Di dalam analisa regresi, anaisa kolerasi juga menunjukkan arah hubungan (positif atau negatif) antara variabel dependen dengan variabel-variabel independen. Koefisien kolerasi disimbolkan dengan “t”. Jadi koefisien kolerasi dapat memberikan 2 informasi, yaitu: 1) Menunjukan derajat/keeratan hubungan linier antara dua variabel 2) Menunjukkan arah hubungan antara dua variabel Besarnya nilai koefisien kolerasi antara dua variabel adalah ±1. Jika besarnya nilai koefisien kolerasi antara dua variabel adalah nol, bearti antara dua variabel tersebut tidak ada hubungan. Sebaliknya jika besarnya nilai koefisien kolerasi antara dua variabel adalah +1, bearti dua variabel tersebut memiliki hubungan yang sempurna. Nilai koefisien kolerasi yang semakin besar (mendekati+1) maka derajat hubungan tersebut semakin tinggi. Dan sebaliknya, nilai koefisien kolerasi yang semakin rendah bearti derajat hubungan antar dua variabel semakin lemah. Berikut adalah hipotesis yang digunakan dalam uji perbedaan skor (Priyatno, 2012: 51):
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
1.
Hnull : tidak ada hubungan antara antara persepsi siswa dengan sikap siswa.
2.
Hi : ada hubungan antara antara persepsi siswa dengan sikap siswa. Adapun kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan yaitu
(Priyatno, 2012: 51): 3.
Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima Hi ditolak. Hal tersebut menunjukkan tidak ada hubungan antara persepsi siswa dengan sikap siswa.
4. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak Hi diterima. Hal tersebut menunjukkan adanya hubungan antara persepsi siswa dengan sikap siswa. Menurut Sugiyono (2011) pedoman untuk memberikan interpretasi kategori koefisien korelasi dari hasil uji hipotesis adalah sebagai berikut : Tabel 3.21 Interpretasi Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi
Kategori
0,00-0,199
Sangat Rendah
0,20-0,399
Rendah
0,40-0,599
Sedang
0,60-0,799
Kuat
0,80-1,000
Sangat Kuat
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam BAB IV ini akan membahas mengenai pengaruh persepsis siwa kelas V terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada sikap siswa pada mata pelajaran PKn. Hasil penelitian ini berisi mengenai deskripsi implementasi penelitian dan analisis data yang telah diperoleh. Pada bagian penjelasan akan dijelaskan mengenai pengaruh perlakuan dengan diikuti dampak perlakuan. 4.1
Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta yang
beralamat di Jalan Wiratama No. 27 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4-18 Oktober 2016 Tahun Ajaran 2016/2017.Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V B. Objek dari penelitian ini adalah persepsi siswa dan sikap siswa. Penelitian ini adalah berbentuk soal kuisoner, kemudian kuisoner akan diolah dengan cara memasukkan jawaban responden ke tabulasi data yang telah disiapkan. Ada 4 alternatif jawaban yang diberi tanda (√) yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. Untuk pernyataan yang positif, jawaban responden Sangat Setuju (SS) skor 5, Setuju (S) skor 4, Tidak Setuju (TS) skor 2, Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1. Sebaliknya jika pernyataan negatif, jawaban responden Sangat Setuju (SS) skor 1, Setuju (S) skor 2, Setuu (S) skor 2, Tidak Setuju (TS) skor 4, Sangat Tidak Setuju (STS) skor 5.
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
4.2
Hasil Penelitian Penelitian dilakukan terhadap siswa SD (Sekolah Dasar) untuk
membuktikan hubungan persepsi siswa dan sikap siswa. Penelitian dilakukan dengan jenis penelitian kuantitatif menggunakan Metode Survei, sehingga penelitian mengambil sampel dari satu populasi atau satu kelas. Variabel independen adalah persepsi siswa dan variabel dependen adalah sikap siswa. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri dari dua bagian, yakni satu bagian untuk mengukur persepsi siswa dan satu bagian yang lain untuk mengukur sikap siswa. Hasil penelitian yang akan dibahas lebih lanjut mengenai deskripsi data dan dipaparkan lebih lengkap mengenai kuesioner pada persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn. Data yang diperoleh oleh peneliti berupa data kuantitatif dan disertai data kualitatif sebagai elemen tambahan untuk lebih mengetahui pengaruh tindakan. Data kuantitatif yang diperoleh adalah hasil kuesioner pada kelompok siswa menggunakan kuesioner tertutup. Data yang diperoleh dari kuesioner untuk mengukur persepsi siswa dan sikap siswa pada siswa dianalisis dengan menggunakan program komputer yang bernama SPSS Versi 16.0 dengan tingkat kepercayaan 95%. 4.2.1 Uji Asumsi 4.2.1.1 Uji Normalitas Persepsi dan Sikap Siswa Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui skor dalam sampel berasal dari populasi yang memiliki distribusi normal atau tidak. Data yang diperoleh dari kuesioner untuk mengukur persepsi dan sikap pada siswa dianalisis terlebih dahulu dengan uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Test. Uji
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
normalitas tersebut untuk menentukan jenis uji statistik yang akan digunakan dalam analisis data selanjutnya. Jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka distribusi data normal, sedangkan jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05 maka distribusi data tidak normal. Jika data yang diperoleh terdistribusi normal, uji statistik yang digunakan selanjutnya adalah uji statistik parametrik, dalam hal ini correlation pearson product moment. Sedangkan jika distribusi data tidak terdistribusi normal, uji statistik yang digunakan selanjutnya adalah uji statistik non parametrik, dalam hal ini adalah Mann Whitney U-Test atau Wilcoxon Signed Ranks Test. Berdasarkan analisis uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh hasil sebagai berikut ini:
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Kuesioner Persepsi Siswa dan Sikap Siswa No. 1 2
Aspek Kuesioner persepsi siswa Kuesioner sikap siswa
Sig. (2- tailed)
Keterangan
0,256 0,880
Data Normal Data Normal
Berdasarkan analisis statistik di atas, aspek kuesioner persepsi siswa memiliki nilaisig. (2-tailed) sebesar 0,789 (atau p > 0,05), aspek kuesioner sikap siswa memiliki nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,877 (atau p > 0,05). Nilai nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,830 (atau p > 0,05). Nilai sig. (2-tailed) pada aspek kuesioner pada persepsi dan sikap siswa memiliki distribusi data yang normal karena nilai sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 (atau p > 0,05). Berdasarkan uji normalitas tersebut diperoleh hasil bahwa skor pada aspek kuesioner terdistribusi normal, maka uji statistik yang digunakan selanjutnya adalah uji statistik parametrik, dalam hal ini correlation pearson product moment.
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Analisis data pada persepsi siswa menggunakan statistik parametrik, dalam hal ini correlation pearson product moment dengan tiga langkah berikut: 1) Uji homogenitas, yaitu untuk memastikan bahwa data yang diperoleh memiliki varians data yang sama atau tidak. 2) Uji Linear, yaitu untuk mengatuhi apakah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen bersifat linear atau garis lurus. 3) Uji hipotesis korelasi (hubungan), untuk mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi siswa dengan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn. 4.2.1.2 Uji Homogenitas Persepsi dan Sikap Siswa Langkah pertama yang dilakukan setelah mengetahui normalitas data kuesioner dari masing-masing kelompok yaitu melakukan analisis mengenai data memiliki varians yang sama atau tidak dengan menggunakan data dari persepsi siswa. Dilakukan mencari nilai Levene’sstatistic terlebih dahulu untuk mengetahui homogenitas varians data. Suatu data dikatakan memiliki homogenitas varians apabila nilai signifikansi pada nilai Levene’s > 0,05 (atau p > 0,05) (Priyatno, 2012:49).
Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Persepsi dan Sikap Siswa No. 1 2
Aspek Skor kuesioner persepsi siswa Skor kuesioner sikap siswa
Nilai Levene Statistic 9,920
Sig. (2-tailed)
Keterangan
0,000
Homogen
9,920
0,000
Homogen
Berdasarkan nilai Levene’s statistic pada data kuesioner persepsi siswa diperoleh besar nilai F = 490,975 dengan signifkansi sebesar 0,030 (atau p > 0,05)
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
berarti ada perbedaan varians homogen yang signifikan antara hasil data persepsi siswa pada siswa dengan kata lain data tersebut memiliki varian yang sama sehingga untuk analisis selanjutnya dapat menggunakan correlation pearson product moment. 4.2.1.3 Uji Linearitas Berikut ini merupakan hasil uji linearitas antara persepsi siswa dan sikap siswa: Tabel 4.3 Hasil Uji Linearitas Persepsi dan Sikap Siswa Aspek
F
Sig. (2-tailed)
Keterangan
Persepsi dan sikap siswa pada mata
23,864
0,000
Linear
pelajaran PKn
Berdasarkan Hasil uji linearitas antara persepsi siswa dan sikap siswa, dapat diperoleh jika nilai signifikansinya adalah 0,000. Hal ini membuktikan bahwa data dalam penelitian ini memiliki hubungan yang lurus dari satu titik ke titik yang lain atau disebut juga linear karena memiliki nilai signifikasi yang kurang dari 0,05 atau (p < 0,05) (Nurgiyantoro, Gunawan, dan Marzuki, 2009).
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Grafik 4.1 Grafik P-P Plot of Regression Standardized Residual Hasil dari gambar grafik 4.1 menunjukkan bahwa data-data yang menyatakan hubungan antara persepsi siswa dan sikap siswa kelas V cenderung berkumpul pada garis lurus. Hal ini semakin menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini linear dan terlihat jika variabel persepsi mempengaruhi variabel sikap. 4.2.2 Uji Hipotesis 4.2.2.1 Uji Hipotesis Korelasi (Hubungan) Persepsi dan Sikap Siswa Kelas V Uji hipotesis korelatif dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi siswa dengan sikap siswa pada mata pelajaran PKn yang menggunakan model pembelajaran yang konvensional dengan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Analisis statistik dilakukan dengan program komputer IBM SPSS Statistics 16 for Windows dengan tingkat kepercayaan 95% menggunakan correlation pearson product moment. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah jika nilai sig. (2-tailed)> 0,05 maka tidak ada hubungan antara skor kuesioner persepsi siswa dan kuesioner
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
sikap siswa pada siswa, jika nilai sig. (2-tailed)< 0,05 maka ada hubungan antara skor kuesioner pada sikap siswa. Hasil uji hubungan skor kuesioner pada sikap siswa akan dibahas di bawah ini.
Tabel 4.4 Uji correlation pearson product moment No 1
2
Aspek Kuesioner persepsi siswa Kuesioner sikap siswa
Mean 20,53
Std. Deviation 2,255
Pearson Correlation 0,678
Sig. (2tailed) 0,000
41,50
4,666
0,678
0,000
Keterangan Terdapat hubungan Terdapat hubungan
Hasil analisis dengan correlation pearson product moment pada siswa kuesioner persepsi siswa diperoleh nilai pada data Std. Deviation= 2,255 Mean=20,53 dibandingkan dengan data kuesioner sikap siswa dengan nilai Std. Deviation=4,666 Mean= 41,50 Pearson Correlation = 0,678. Nilai sig. (2-tailed) yaitu 0,000 kurang dari 0,05 atau (p<0,05) sehingga Hnull ditolak dan Hi diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan antara skor persepsi siswa dan sikap siswa kelas V pada mata pelajaran Pkn.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 4.3.1 Pembahasan Uji Hipotesis 4.3.1.1 Hubungan Antara Persepsi Siswa dengan Sikap Siswa pada Mata Pelajaran PKn Pembahasan yang diambil padapenelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi siswa kelas V pada mata pelajaran PKn sebagai variabel terikat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi siswa kelas V
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) dengan Correlation sebesar 0,678. Berdasarkan hasil tersebut jika persepsi siswa dan sikap siswa kelas V pada mata pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta memiliki hubungan positif. Artinya bila semakin positif persepsi siswa maka sikap siswa dalam pembelajaran pada mata pelajaran PKn akan semakin positif pula. Hal ini terjadi persepsi menurut Kuswana (2012) persepsi merupakan proses saat seseorang mengatur dan menginterpretasikan kesankesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Persepsi siswa memiliki hubungan yang kuat dengan sikap siswa ketika pembelajaran PKn, karena persepsi positif seseorang siswa terhadap pembelajaran PKn yang dilakukan dapat membuat perilaku siswa dalam pembelajaran menjadi baik, dengan belajar PKn siswa dapat memahami, menghayati serta mewujudkan nilai-nilai cinta lingkungan. Hal ini sesuai dengan Soetarno (1989) bahwa sikap sebagai pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tertentu.Dengan demikian sikap siswa tercermin dalam suatu tindakan atau perilaku dan perilaku siswa tertuju pada objek sikap yang akan lebih baik lagi serta sebagai reaksi atas pengetahuan dan perasaan yang dimiliki.
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
BAB V PENUTUP 5.1
Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian mengenai hubungan persepsi siswa dan sikap
siswa kelas V pada mata pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2016/2017, adalah : 5.1.1 Terdapat hubungan positif antara persepsi dengan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn ketika menggunakan pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017. Hal itu dibuktikan dengan analisis statistik correlation pearson product moment pada uji hipotesis korelasi pada kelompok siswa dengan nilai sig. (2-tailed) yaitu 0,000 (atau p < 0,05) dan nilai Pearson Correlation pada penelitian ini adalah 0,678. Dengan demikian dapat diketahui dari kedua variabel tersebut termasuk dalam hubungan korelasi yang kuat karena 0,678 berada pada rentang 0,60-0,799. 5.2 Keterbatasan Penelitian Selama penelitian ini berlangsung ada beberapa keterbatasan, yaitu: 5.2.1 Keterbatasan waktu jam pelajaran pada mata pelajaran PKn hanya sekali dalam satu minggu. Hal tersebut dapat memperlambat penelitian. 5.2.2 Pembelajaran menggunakan model Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) membutuhkan waktu yang banyak. 5.2.3 Dalam pelaksanakan penelitian, mahasiswa yang melakukan penelitian dikarenakan guru kelas belum terbiasa menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
5.3 Saran Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan yaitu: 5.3.1 Kegiatan pembelajaran
menggunakan
model
Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) membutuhkan waktu yang banyak, sehingga peneliti harus memperhitungkan alokasi waktu yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran. 5.3.2 Peneliti perlu memperhatikan tempat dan situasi lingkungan sekolah sebelum pembelajaran. 5.3.3 Peneliti perlu mempersiapkan berbagai lembar kerja untuk siswa agar waktu tidak terbuang untuk mencatat soal.
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
DAFTAR PUSTAKA Anang, R. (2015). Sikap siswa kelas IV dan V SD Negeri Balangan 1 Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta. Ariyani, Ine Kusuma dan Susantim, Markum. (2010). Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Nilia. Bogor : Ghalia Indonesia. Atkinson, Richard.(1999). Pengantar Psikologi. Jakarta : Erlangga. Azwar, Saifuddin. (2005). Sikap manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Azwar, Saifuddin. (2007). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Azwar, S. (2008). Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, Saifuddin. (2013). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan (KTSP). Jakarta: Depdiknas. Djahiri. (1991). Pendidikan kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma. Firman Palgunandi. (2014). Persepsi siswa kelas X terhadap profesionalisme guru kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan di SMK NEGERI 2 Yogyakarta. Yogyakarta : Univeritas Negeri Yogyakarta. Furchan, A. (2007). Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset Kuntour, Roni. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: PPM. Margono, S. (2010). Metodologi penelitian pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Ngalim Purwanto. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya. Rahmat, Jalaludin. (1998). Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosda Karya. Sari, Kartika. (2013). Pengaruh Motivasi Belajar dan Sikap Siswa pada Mata Pelajaran PKn. Bandar Lampung. Sanjaya, Wina. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Kurikulum Tingat Satuan Nasional (KTSP). Jakarta: Kencana. Soemanto, Wasti. (1990). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Subagya, dkk. (2008) Pendidikan Kewarganegaraan. Semarang: UPT UNNES Pres.
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Subagya, S,S. (2010). Paradigma Pedagogi Reflektif Memahami Peserta Didik Menjadi Cerdas dan Berkarakter. Yogyakarta : Kanisius. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, CV. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, & Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta Cetakan ke-19. Sumiati. A,. Bestari,P. (2008) Menjadi Warga Negara Yang Baik. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Supranata. (2004). Analisis, Validitas, Realibilitas, dan Implementasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum. Bandung : PT. Remaja Posdakarya. TIM PPR SD Kanisius. (2009). Paradigma Pedagogi Reflektif.----------------------------------Trianto. (2011). Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik, Jakarta : Prestasi Pustaka. Wahana, Paulus. (2004). Nilai Estetika Aksiologis. Yogyakarta : Kanisius. Wawan & Dewi M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika. Wirawan. (1991). Psikologi Remaja. Jakarta : Rajawali Pers.
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
LAMPIRAN
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Lampiran 3. Silabus
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4. RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Satuan Pendidikan
: SD N Tegalrejo 2 Yogyakarta
Kelas/ Semester
:VB/I
Mapel/ Materi
: PKn / Peraturan Perundangundangan Pusat dan Daerah
Hari/ Tanggal
: Selasa, 20 September 2016
Pertemuan ke-
:1
Jumlah Pertemuan
: 2 JP ( 2 x 35 menit)
A. Standar Kompetensi 2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah. B. Kopetensi Dasar 2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah.
C. Indikator Pembelajaran Competence (Akademik/ Keterampilan) 2.1.1 Menjelaskan perbedaan fungsi tiap peraturan yang berlaku di tingkat pusat (Kognitif) 2.1.2 Menjelaskan pengertian perundang-undangan (Kognitif) 2.1.3 Menjelaskan pengertian perundang-undangan pusat (Kognitif) 2.1.4 Mengetahui berbagai hal yang perlu diatur dengan undang-undang melalui media pembelajaran yang telah disediakan (Psikomotor)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
2.1.5 Menjelaskan latar belakang pembuatan undang-undang di tingkat pusat (Kognitif)
Conscience (Hati Nurani) 2.1.6 Mematuhi peraturan yang ada di rumah dan di sekolah (Afektif) Compassion (Kepedulian Sosial) 2.1.7 Menghargai pendapat teman yang mengutarakan pendapatnya (Afektif)
D. Tujuan Pembelajaran Competence (Akademik/ Keterampilan) 2.1.1.1 Siswa dapat menjelaskan perbedaan fungsi tiap peraturan yang berlaku di tingkat pusat (Kognitif) 2.1.2.1 Siswa dapat menjelaskanpengertianperundang-undangan 2.1.3.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian perundang-undangan pusat (Kognitif) 2.1.4.1 Siswa dapat menjelaskan perbedaan fungsi tiap peraturan yang berlaku di tingkat pusat (Kognitif) 2.1.5.1 Siswa dapat mengetahui berbagai hal yang perlu diatur dengan undang-undang melalui media pembelajaran yang telah disediakan (Psikomotor) 2.1.6.1 Siswa mampu memahami sebab dan asas pembuatan undangundang di tingkat pusat (Kognitif)
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Conscience (Hati Nurani) 2.1.6.1 Siswa dapat mematuhi peraturan yang ada di rumah dan di sekolah (Afektif) Compassion (Kepedulian Sosial) 2.1.7.1 Siswa dapat menghargai pendapat teman yang mengutarakan pendapatnya (Afektif)
E. Materi Pokok Peraturan Perundang-undangan Pusat dan Daerah F. Pendekatan dan metode pembelajaran Pendekatan Pembelajaran
: Pedagogi Reflektif
Metode Pembelajaran
: Tanya jawab, diskusi, dan presentasi
G. Nilai Kemanusiaan 1. Kerjasama 2. Peduli 3. Peka H. Langkah-langkah Pembelajaran LangkahLangkah-langkah Pembelajaran
langkah PPR
1. Kegiatan Awal Salam, Doa pembuka
-
Apresepsi: guru bertanya pada siswa:
menit
Siapa yang tadi pagi bangun kesiangan atau terlambat? Apa yang membuat kalian bangun kesiangan? Apakah resikonya apabila bangun kesiangan? Orientasi: Guru menyampaikan tujuan pelajaranya itu peraturan perundang-undangan pusat dan daerah -
Waktu 10
-
-
Alokasi
Motivasi: guru mengajak siswa bernyanyi “Ayo Belajar Bersama” (terlampir)
3
Konteks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
2. Kegiatan Inti -
40
Siswa menyimak gambar-gambar mengenai contoh
menit
peraturan-peraturan yang berlaku baik di rumah, sekolah maupun perundang-undangan pusat -
Siswa dan guru melakukan Tanya jawab mengenai gambar yang ditampilkan
-
Siswa dan guru merumuskan definisi tentang peraturan perundang-undangan pusat
-
Siswa dibagi dalam kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa
-
Masing-masing kelompok membahas dan berdiskusi tentang peraturan perundang-undangan pusat dan pentingnya peraturan untuk menjaga ketertiban
-
Masing-masing
kelompok
menyampaikan
hasil
Pengala man
diskusi ke depan kelas. -
Siswa diminta untuk duduk kembali di kursi masingmasing
-
Siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan
-
Setelah selesai mengerjakan siswa diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya
-
Siswa dan guru membahas mengenai pentingnya peraturan untuk menjaga ketertiban masyarakat melalui peraturan perundang-undangan pusat
-
Dibawah
bimbingan
guru,
siswa
membuat
kesimpulan materi -
Siswa merefleksikan apa yang telah dilakukan selama proses belajar
-
Siswa diberi pertanyaan-pertanyaan refleksi oleh
Refleksi
guru -
Siswa
membuat
mind
map
tentang
peraturan perundang-undangan pusat
4
tingkatan
Aksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
3. Kegiatan Penutup -
10
Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah
menit
dipelajari -
Tidak lanjut “guru meminta siswa mencari berita di Koran mengenai tindakan melanggar peraturan perundang-undangan pusat”
-
Siswa menjawab pertanyaan guru secara lisan sebagai post tes
-
Siswa menutup pelajaran dengan berdoa.
5
Evalusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
a. Non tes (Conscience, Compassion) 1. Pedoman Penilaiaan (Terlampir)
I. Sumber Belajar Media Alat dan bahan Sumber Belajar Widihastuti Setiati&Fajar Rahayuningsih.(2008). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. J. Teknik Penilaiaan 1. Jenis/ Teknik Penilaiaan Aspek Penilaiaan
Jenis
Teknik
Competence
Tes
Tertulis
Conscience
Non tes
Peniliaan diri
Compassion
Non tes
Peniliaan diri
2. Instrumen -
Soal tes dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaiaan (terlampir)
3. Pedoman Pensekoran -
Terlampir
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
LAMPIRAN Lampiranlagu
Ayo BelajarBersama Pada hari ini ayolah kita belajar Belajar bersama teman-teman semuanya Belajar bersama itu sangatlah menarik Ayo kita semua yo semangat belajarnya Yo, ayo, ayo ayo, ayo, ayo, ayo Yo, ayo, ayo, ayo belajar bersama
Penilaiaan Competence Indikator
2.1.1 Memahami perbedaan fungsi tiap peraturan yang berlaku di tingkat pusat (Kognitif) 2.1.2 Menjelaskan pengertian perundang-undangan 2.1.3
Memahami pengertian perundang-undangan pusat
(Kognitif) 2.1.4 Memahami perbedaan fungsi tiap peraturan yang berlaku di tingkat pusat (Kognitif) 2.1.5 Mengetahui berbagai hal yang perlu diatur dengan undangundang
melalui
media
pembelajaran
yang
telah
disediakan (Psikomotor) 2.1.6 Memahami sebab dan asas pembuatan undang-undang di tingkat pusat (Kognitif)
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
Teknik
Tes
Penilaian Instrumen
Tes Essay
Soal Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat! 1. Apa yang kalian ketahui tentang peraturan perundang-undangan ? 2. Jelaskan pengertian peraturan perundang-undangan pusat! 3. Sebutkan macam-macam peraturan perundang-undangan pusat! 4. Sebutkan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat! 5. Jelaskan salah satu permasalahan di Indonesia yang termasuk dalam pelanggaran perundang-undangan tingkat pusat!
Kunci jawaban : 1. Peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga Negara atau pejabat yang berwenang dan mempunyai kekuatan mengikat 2. Peraturan perundang-undangan tingkat pusat adalah peraturan yang dibuat oleh pemerintah tingkat pusat yang diberlakukan bagi seluruh rakyat Indonesia 3. Macam-macam peraturan perundang-undangan tingkat pusat adalah : a. Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD 1945) b. Undang-Undang (UU) / Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang (Perpu) c. Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Presiden (Perpes) d. Peraturan Menteri dan pejabat setingkat menteri 4. Contoh Peraturan Perundang-Undangan Tingkat Pusat : a. Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi b. Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan c. Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan jalan 5. Korupsi, Tidak Membayar Pajak, Melanggar Lalu Lintas
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
Evaluasi -
Guru menampilkan gambar tentang suasana masyarakat yang melanggar peraturan perundang-undangan pusat
-
Siswa menjawab berupa benar atau salah
Penilaiaan Conscience Indikator
2.1.6 Mematuhi peraturan yang ada di rumah dan di sekolah (Afektif)
Teknik
Penilaian diri
Penilaian Instrumen
Tugas Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu!
Format Penilaian Diri Nama siswa: ……………..
Kelas/
No.Absen:…../…… Berilah tanda cek( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu! No
Aspek Penilaian
Sikap bertanggung jawab 1
Saya memiliki tanggung jawab dalam mematuhi peraturan yang ada di sekolah dan di rumah
2
Saya memiliki kemauan untuk bertanggung jawab dalam mematuhi peraturan yang ada di sekolah dan di rumah
10
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
3
Saya bertanggung jawab dalam mematuhi peraturan yang ada di sekolah dan di rumah
4
Saya bertanggung jawab dalam mematuhi peraturan yang ada di masyarakat Keterangan: Jawaban “ya” = skor 1,
jawaban “tidak” = skor 0
Pedoman Penskoran Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
4
3
2
1
Sikap
Memenuhi 4
Memenuhi 3
Memenuhi 2
Memenuhi 1
bertanggung
aspek
aspek
aspek
aspek
jawab
penilaian
penilaian
penilaian
penilaian
Kriteria
Penilaiaan Compassion Indikator
2.1.7 Menghargai pendapat teman yang mengutarakan pendapatnya (Afektif)
Teknik Penilaian Penilaian diri Instrumen
Tugas Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu!
Format Penilaian Diri Nama siswa: ……………..
Kelas/
No.Absen:…../…… Berilah tanda cek( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu! No Aspek Penilaian Sikap menghargai pendapat 1 Saya menghargai seluruh anggota kelompok dalam mengerjakan tugas 2 Saya menghargai teman kelompok yang mempunyai pendapat. 3 Saya menerima masukan dari teman kelompok.
11
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
4
Saya tidak memaksakan pendapat saya dengan kelompok. Keterangan: Jawaban “ya” = skor 1,
jawaban “tidak” = skor 0
Pedoman Penskoran Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
4
3
2
1
Sikap
Memenuhi 4
Memenuhi 3
Memenuhi 2
Memenuhi 1
menghargai
aspek
aspek
aspek
aspek
pendapat
penilaian
penilaian
penilaian
penilaian
Kriteria
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Satuan Pendidikan
: SD N Tegalrejo 2
Kelas/ Semester
:V/I
Mapel/ Materi
: PKn / Peraturan Perundangundangan Pusat dan Daerah
Hari/ Tanggal
: Selasa, 11 Oktober 2016
Pertemuan ke
:2
Jumlah Pertemuan
: 2 JP ( 2 x 35 menit)
K. Standar Kompetensi 2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah. L. Kopetensi Dasar 2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah.
M. Indikator Pembelajaran Competence (Akademik/ Keterampilan) 2.1.1 Memahami pengertian perundang-undangan daerah (Kognitif) 2.1.2 Mengetahuimacam-macamperaturan di masyarakat (Kognitif) 2.1.3 Memahami perbedaan fungsi tiap peraturan yang berlaku daerah (Kognitif) 2.1.4 Mengetahui berbagai hal yang perlu diatur dengan undang-undang melalui media pembelajaran yang telah disediakan (Psikomotor) 2.1.5 Memahami sebab dan asas pembuatan undang-undang di daerah (Kognitif)
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
Conscience (HatiNurani) 2.1.6 Mematuhi peraturan yang ada masyarakat (Afektif) Compassion (Kepedulian Sosial) 2.1.7 Menghargai pendapat teman yang mengutarakan pendapatnya (Afektif)
N. Tujuan Competence (Akademik/ Keterampilan) 2.1.1 Siswa mampu memahami pengertian perundang-undangan daerah (Kognitif) 2.1.2 Siswa mampu mengetahui macam-macam peraturan di masyarakat (Kognitif) 2.1.3 Siswa mampu memahami perbedaan fungsi tiap peraturan yang berlaku daerah (Kognitif) 2.1.4 Siswa mampu mengetahui berbagai hal yang perlu diatur dengan undang-undang melalui media pembelajaran yang telah disediakan (Psikomotor) 2.1.5 Siswa mampu memahami sebab dan asas pembuatan undang-undang di daerah (Kognitif) Conscience (HatiNurani) 2.1.6.1 Siswa mampu mematuhi peraturan yang ada di masyarakat (Afektif) Compassion (Kepedulian Sosial) 2.1.7.1 Siswa mampu menghargai pendapat teman yang mengutarakan pendapatnya (Afektif) O. Materi Pokok Peraturan Perundang-undangan Pusat dan Daerah P. Pendekatan dan metode pembelajaran 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Pendekatan Pembelajaran
: Pedagogi Reflektif
Metode Pembelajaran
: Tanya jawab, diskusi, dan presentasi
Q. Nilai Kemanusiaan 1. Kerjasama 2. Peduli 3. Peka
R. Langkah-langkah Pembelajaran LangkahLangkah-langkah Pembelajaran
langkah
AlokasiWaktu
PPR 4. Kegiatan Awal
10 menit
-
Salam, Doa pembuka
-
Apresepsi: guru bertanya pada siswa: Siapa yang tadi pagi bangun kesiangan atau terlambat? Apa
yang
membuat
kalian
bangun
kesiangan?
Konteks
Apakah
resikonya
apabila
bangun
kesiangan ? -
Orientasi: Guru menyampaikan tujuan pelajaran yaitu peraturan perundang-undangan pusat dan daerah
-
Motivasi: guru mengajak siswa bernyanyi
“Ayo
Belajar
Bersama” (terlampir) 5. Kegiatan Inti
Pengalaman
15
40 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
-
Siswa
menyimak
gambar
gambar-
mengenai
contoh
peraturan-peraturan
yang
berlaku di daerah -
Siswadan guru melakukan tanya jawab mengenai gambar yang ditampilkan
-
Siswa dan guru merumuskan definisi
tentang
peraturan
perundang-undangan daerah -
Siswa dibagi dalam kelompok, masing-masing
kelompok
terdiri dari 5-6 siswa -
Masing-masing
kelompok
membahas
berdiskusi
dan
tentang peraturan perundangundangan
daerah
pentingnya
peraturan
dan untuk
menjaga ketertiban -
Masing-masing menyampaikan
kelompok hasil
diskusi
kedepan kelas. -
Siswa diminta untuk duduk kembali di kursi masing-masing
-
Siswa
diminta
untuk
mengerjakan soal latihan -
Setelah
selesai
siswa
mengerjakan
diminta
untuk
mengumpulkan
hasil
pekerjaannya -
Siswa
dan
guru
membahas
mengenai pentingnya peraturan
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
untuk
menjaga
ketertiban
masyarakat melalui peraturan perundang-undangan daerah -
Siswa merefleksikan apa yang telah dilakukan selama proses belajar
-
Siswa
Refleksi diberi
pertanyaan-
pertanyaan refleksi oleh guru -
Siswa membuat mind map tentang tingkat peraturan
Aksi
perundang-undangan daerah 6. Kegiatan Penutup -
10 menit
Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
-
Tidak lanjut “guru meminta siswa mencari berita di Koran mengenai tindakan melanggar peraturan perundang-undangan daerah”
-
Siswa
menjawab
pertanyaan
guru secara lisan sebagai post tes -
Siswa
menutup
pelajaran
dengan berdoa.
17
Evalusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
b. Tes Tertulis (competence) c. Non tes (Conscience, Compassion) 2. PedomanPenilaiaan (Terlampir)
S. Sumber Belajar Media Alat dan bahan Sumber Belajar Widihastuti Setiati&Fajar Rahayuningsih.(2008). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. T. TeknikPenilaiaan 4. Jenis/ TeknikPenilaiaan AspekPenilaiaan
Jenis
Teknik
Competence
Tes
Tertulis
Conscience
Non tes
Peniliaan diri
Compassion
Non tes
Peniliaan diri
5. Instrumen -
Soal tes dan kunci jawaban serta tugas dan rubric penilaiaan (terlampir)
6. Pedoman Penskoran -
Terlampir
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
LAMPIRAN Lampiran lagu
Ayo Belajar Bersama Padahari ini ayolah kita sekolah Sekolah bersama teman-teman semuanya Belajar bersama itu sangatlah menarik Ayo kita semua yo semangat belajarnya Yo, ayo, ayo, ayo, ayo, ayo, ayo Yo, ayo, ayo, ayo belajar bersama
Penilaiaan Competence Indikator
2.1.1
Memahami
pengertian
perundang-undangan
daerah
(Kognitif) 2.1.2 Mengetahui macam-macam peraturan di masyarakat (Kognitif) 2.1.3 Memahami perbedaan fungsi tiap peraturan yang berlaku daerah (Kognitif) 2.1.4 Mengetahui berbagai hal yang perlu diatur dengan undangundang melalui media pembelajaran yang telah disediakan (Psikomotor) 2.1.5 Memahami sebab dan asas pembuatan undang-undang di daerah(Kognitif) Teknik
Tes
Penilaian Instrumen
Tes Essay
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Soal Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat! 1. Apa yang kalian ketahui tentang peraturan perundang-undangan ? 2. Jelaskan pengertian peraturan perundang-undangan daerah! 3. Sebutkan macam-macam peraturan perundang-undangan daerah! 4. Sebutkan contoh peraturan perundang-undangan tingkat daerah! 5. Jelaskan salah satu permasalahan di Indonesia yang termasuk dalam pelanggaran perundang-undangan tingkat daerah!
Kunci jawaban 1. Peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga Negara atau pejabat yang berwenang dan mempunyai kekuatan mengikat 2. Peraturan perundang-undangan tingkat daerah adalah peraturan yang dibuat oleh pemerintah tingkat daerah yang diberlakukan bagi masyarakat daerah tertentu 3. Macam-macam peraturan perundang-undangan tingkat pusat adalah : a. Peraturan Daerah (Perda) tingkat provinsi dan Peraturan Gubernur b. Peraturan Daerah (Perda) tingkat Kabupaten/Kota dan Peraturan Bupati/Walikota c. Peraturan Desa atau pemerintah setingkat desa
Evaluasi -
Guru menampilkan gambar tentang suasana masyarakat yang melanggar peraturan perundang-undangan pusat
-
Siswa menjawab berupa benar atau salah
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Penilaiaan Conscience Indikator
2.1.6 Mematuhi peraturan yang ada di masyarakat (Afektif)
Teknik Penilaian
Penilaian diri
Instrumen
Tugas Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu!
Format Penilaian Diri Namasiswa: ……………..
Kelas/
No.Absen:…../…… Berilah tanda cek( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu! N
Aspek Penilaian
o Sikap bertanggung jawab 1
Saya memiliki tanggung jawab dalam mematuhi peraturan yang ada di sekolah dan di rumah
2
Saya memiliki kemauan untuk bertanggung jawab dalam mematuhi peraturan yang ada di sekolah dan di rumah
3
Saya bertanggung jawab dalam mematuhi peraturan yang ada di sekolah dan di rumah
4
Saya bertanggung jawab dalam mematuhi peraturan yang ada di masyarakat Keterangan: Jawaban “ya” = skor 1,
jawaban “tidak” = skor 0
22
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Pedoman Penskoran Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
4
3
2
1
Sikap
Memenuhi 4
Memenuhi 3
Memenuhi 2
Memenuhi 1
bertanggung
aspek
aspek
aspek
aspek
jawab
penilaian
penilaian
penilaian
penilaian
Kriteria
Penilaiaan Compassion Indikator
2.1.7 Menghargai pendapatteman yang mengutarakan pendapatnya (Afektif)
Teknik Penilaian
Penilaian diri
Instrumen
Tugas Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu!
Format Penilaian Diri Namasiswa: ……………..
Kelas/
No.Absen:…../…… Berilah tanda cek( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu! No Aspek Penilaian Sikap menghargai pendapat 1 Saya menghargai seluruh anggota kelompok dalam mengerjakan tugas 2 Saya menghargai teman kelompok yang mempunyai pendapat. 3 Saya menerima masukan dari teman kelompok. 4 Saya tidak memaksakan pendapat saya dengan kelompok. Keterangan: Jawaban “ya” = skor 1,
jawaban “tidak” = skor 0
23
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Pedoman Penskoran Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
4
3
2
1
Sikap
Memenuhi 4
Memenuhi 3
Memenuhi 2
Memenuhi 1
menghargai
aspek
aspek
aspek
aspek
pendapat
penilaian
penilaian
penilaian
penilaian
Kriteria
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Satuan Pendidikan
: SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta
Kelas/ Semester
: VB / I
Mapel/ Materi
: PKn / Peraturan Perundang-undangan Pusat dan Daerah
Hari/ Tanggal
: Selasa, 18 Oktober 2016
Pertemuan ke-
:3
Jumlah Pertemuan
: 2 JP ( 2 x 35 menit)
A. Standar Kompetensi 2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah.
B. Kompetensi Dasar 2.2. Memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, antikorupsi, lalu lintas, dan larangan merokok. C. Indikator Pembelajaran Competence (Akademik/ Keterampilan) 2.2.1
Mengetahui tata urutan perundang-undangan di Indonesia(Kognitif)
2.2.2
Memahami kandungan dan fungsi peraturan-peraturan perundangundangan
yang
berlaku
di
Indonesia
berdasarkan
hierarkinya(Kognitif) 2.2.3
Mengetahui akibat mematuhi peraturan dan undang-undang bagi individu dan masyarakat(Kognitif)
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
2.2.4
Mengetahui peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, antikorupsi, lalu lintas, dan larangan merokok. (Kognitif)
2.2.5
Mengetahui peraturan perundang – undangan melalui media pembelajaran yang telah disediakan (Psikomotor)
Conscience (Hati Nurani) 2.2.6
Mematuhi peraturan yang berlaku baik di sekolah maupun di masyarakat (Afektif)
Compassion (Kepedulian Sosial) 2.2.7
Menghargai pendapat teman yang mengutarakan pendapatnya (Afektif)
D. Tujuan Competence (Akademik/ Keterampilan) 2.1.1 Siswa mampu memahami pengertian perundang-undangan daerah (Kognitif) 2.1.2 Siswa mampu mengetahui macam-macam peraturan di masyarakat (Kognitif) 2.1.3 Siswa mampu memahami perbedaan fungsi tiap peraturan yang berlaku daerah (Kognitif) 2.1.4 Siswa mampu mengetahui berbagai hal yang perlu diatur dengan undang-undang melalui media pembelajaran yang telah disediakan (Psikomotor) 2.1.5 Siswa mampu memahami sebab dan asas pembuatan undang-undang di daerah (Kognitif) Conscience (Hati Nurani) 2.1.6.1 Siswa mampu mematuhi peraturan yang ada di masyarakat (Afektif) Compassion (Kepedulian Sosial)
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
2.1.7.1 Siswa mampu menghargai pendapat teman yang mengutarakan pendapatnya (Afektif)
E. Materi Pokok Peraturan Perundang-undangan Pusat dan Daerah F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran -
Pendekatan Pembelajaran
: Pedagogi Reflektif
-
Metode Pembelajaran
: Tanya jawab, diskusi, dan
presentasi G. Nilai Kemanusiaan 1. Kerjasama 2. Peduli 3. Peka
H. Langkah-langkah Kegiatan LangkahLangkah-langkah Pembelajaran
langkah
Alokasi Waktu
PPR Kegiatan Awal -
10 menit
Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama,
presensi,
kepercayaan
apersepsi
masing-masing,
dan untuk
mengawali pelajaran. -
Memberikan
motivasi
dan
menjelaskan tujuan pembelajaran -
Guru bertanya kepada siswa tentang larangan
merokok
dan
lalulintas
27
peraturan
Konteks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Kegiatan Inti -
40 menit
Guru mengajak siswa untuk melihat video tentang peraturan perundangundangan yang berlaku di Indonesia
-
Guru meminta siswa untuk mengamati video tersebut
-
Guru bertanya kepada siswa a. Apa yang kamu ketahui dengan
melihat video tersbut ? b. Apa
yang ada didalam video
tersebut ? c. Apa yang kalian ketahui tentang
korupsi ? -
Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari tentang peraturan perundangundangan
-
Pengalaman
Guru bertanya kepada siswa a. Apa kalian pernah melihat lampu lalu lintas ? b. Apa kalian mengetahui fungsi yang terdapat dalam lampu lalu lintas tersebut ?
-
Membiasakan peserta didik membaca dan menulis
-
Guru
memfasilitasi
peserta
didik
melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; -
Guru
memberi
kesempatan
untuk
berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
-
Guru meminta siswa untuk membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok
-
Guru meminta siswa untuk menyajikan hasil
kerja
individual
maupun
kelompok;
-
Siswa merefleksikan apa yang telah dilakukan selama proses belajar
-
Siswa
diberi
pertanyaan-pertanyaan
Refleksi
refleksi oleh guru -
Siswa
membuat
poster
tentang
perundang-undangan seperti : pajak, antikorupsi, lalu lintas, dan larangan merokok -
Aksi
Setelah poster selesai dibuat, siswa mempresentasikan poster dengan kelas lain (beradu poster)
Kegiatan Penutup -
10 menit
Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
-
Tidak lanjut “guru meminta siswa mencari
peraturan
yang
ada
di
lingkungan masyarakat”. -
Siswa
menjawab
pertanyaan
Evalusi
guru
secara lisan sebagai post tes -
Siswa
menutup
pelajaran
dengan
berdoa.
E. Sumber/Bahan Belajar -
Berbagai artikel di koran atau surat kabar tentang berbagai peraturan
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
perundang-undangan pusat dan daerah. -
Widihastuti
Setiati
&
Fajar
Rahayuningsih.
(2008).
Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
F. Penilaian
-
Indikator Pencapaian
Teknik
Bentuk
Instrumen/
Kompetensi
Penilaian
Instrumen
Soal
Mengetahui tata urutan perundang- - Tugas undangan di Indonesia.
-
-
-
UUD 1945
tertulis
merupakan
Memahami kandungan dan fungsi
(kemampuan
peraturan
peraturan-peraturan
analitis)
yang
-
Kelompok
perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia
-
- Penilaian
terdapat
- Penilaian
berdasarkan hierarkinya.
unjuk kerja
pada tataran
Mengetahui akibat mematuhi
(keberanian
.... dan
peraturan dan undang-undang bagi
anak
berfungsi
individu dan masyarakat.
menjelaskan
sebagai ....
Mengetahui akibat melanggar
pemikirannya)
(dan lainlain)
- Penilaian
peraturan dan undang-undang bagi
tertulis
individu dan masyarakat. Tugas
(kemampuan
individu
analitis). - Penilaian unjuk kerja
-
Apa akibat melanggar peraturan daerah yang berisi larangan merokok di tempat umum?
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
Format Kriteria Penilaian -
PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. 1.
No.
Aspek Konsep
Kriteria Semua benar Sebagian besar benar Sebagian kecil benar Semuasalah
Skor 4 3 2 1
PERFORMANSI Aspek
Kriteria
Skor
1.
Pengetahuan
Pengetahuan Kadang-kadang Pengetahuan Tidak Pengetahuan
4 2 1
2.
Sikap
Sikap Kadang-kadang Sikap Tidak Sikap
4 2 1
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
U. Aksi Competence Siswa yang belum jelas, akan mempelajari kembali bersama teman atau guru. Siswa yang sudah jelas akan mengunakan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari. Conscience Siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi Compassion Siswa mau bekerjasama dengan baik dalam kelompok Siswa peka terhadap sesama yang membutuhkan bantuan selain proses belajar V. Kecakapan Hidup Kecakapan untuk berfikir rasional Kecakapan diri untuk bertanggung jawab, jujur, disiplin, dan peduli Kecakapan berfikir untuk memecahkan masalah dengan kreatif dan inovatif. W. Evaluasi Pembelajaran Guru menampilkan beberapa gambar tentang pelanggaran peraturan daerah dan pusat. Siswa diminta membedakan managambar yang melanggar peraturan daerah dan pusat X. Teknik Penilaiaan 7. Jenis/ Teknik Penilaiaan AspekPenilaiaan
Jenis
Teknik
Competence
Tes
Tertulis
Conscience
Non tes
Peniliaan diri
Compassion
Non tes
Peniliaan diri
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
8. Instrumen -
Soal tes dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaiaan (terlampir)
9. Pedoman Penskoran -
Terlampir
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
LAMPIRAN
Penilaiaan Competence 2.2.1
Indikator
Mengetahui
tata
urutan
perundang-undangan
di
Indonesia (Kognitif) 2.2.2
Memahami kandungan dan fungsi peraturan-peraturan perundang-undangan
yang
berlaku
di
Indonesia
berdasarkan hierarkinya (Kognitif) 2.2.3
Mengetahui akibat mematuhi peraturan dan undangundang bagi individu dan masyarakat (Kognitif)
2.2.4
Mengetahui akibat melanggar peraturan dan undangundang bagi individu dan masyarakat (Kognitif)
2.2.5
Mengetahui pengaruh adanya peraturan perundangundangan yang berlaku di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari (Afektif)
Produk
Teknik Penilaian
Poster
Instrumen Pedoman Penskoran
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
4
3
2
1
Membuat
Poster yang
Poster yang
Poster yang
Poster yang dibuat
poster
dibuat sangat
dibuat menarik
dibuat cukup
kurang menarik
tentang
menarik dan
dan sesuai
menarik dan
dan kurang sesuai
peraturanper
sesuai dengan
dengan tema
sesuai dengan
dengan tema
undang-
tema
Kriteria
tema
undangan pusat/daerah
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Penilaiaan Conscience Indikator
2.2.1
Mematuhi peraturan yang berlaku baik di sekolah maupun di masyarakat (Afektif)
Teknik
Penilaian diri
Penilaian Instrumen
Tugas Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu!
Format Penilaian Diri Nama siswa: ……………..
Kelas/
No.Absen:…../……
Berilah tanda cek( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu! No
Aspek Penilaian
Sikap bertanggung jawab 1
Saya memiliki tanggung jawab dalam menjaga lingkungan dengan menanam tanaman di sekolah.
2
Saya memiliki kemauan untuk bertanggung jawab menjaga lingkungan dengan merawat tanaman di sekolah
3
Saya melakukan perilaku bertanggung jawab menjaga lingkungan dengan menjaga kebersihan kelas.
4
Saya melakukan perilaku bertanggung jawab menjaga lingkungan dengan menjaga kebersihan lingkungan luar kelas. Keterangan: Jawaban “ya” = skor 1,
jawaban “tidak” = skor 0
36
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Pedoman Penskoran Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
4
3
2
1
Sikap
Memenuhi 4
Memenuhi 3
Memenuhi 2
Memenuhi 1
bertanggung
aspek
aspek
aspek
aspek
jawab
penilaian
penilaian
penilaian
penilaian
Kriteria
Penilaiaan Compassion Indikator
2.2.1
Menghargai pendapat teman yang mengutarakan pendapatnya (Afektif)
Teknik Penilaian Penilaian diri Instrumen
Tugas Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu!
Format Penilaian Diri Nama siswa: ……………..
Kelas/
No.Absen:…../……
Berilah tanda cek( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu! No
Aspek Penilaian
Sikap menghargai pendapat 1
Saya menghargai seluruh anggota kelompok dalam mengerjakan tugas
2
Saya menghargai teman kelompok yang mempunyai pendapat.
3
Saya menerima masukan dari teman kelompok.
4
Saya tidak memaksakan pendapat saya dengan kelompok. Keterangan: Jawaban “ya” = skor 1,
jawaban “tidak” = skor 0 37
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Pedoman Penskoran Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
4
3
2
1
Sikap
Memenuhi 4
Memenuhi 3
Memenuhi 2
Memenuhi 1
menghargai
aspek
aspek
aspek
aspek
pendapat
penilaian
penilaian
penilaian
penilaian
Kriteria
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Lampiran 5. Uji Validitas Instrumen Persepsi Siswa TABULASI SKOR UJI VALIDITAS No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Pernyataan Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 Item 27 Item 28 Item 29 Item 30 Item 31 Item 32 Item 33 Item 34 Item 35 Item 36 Item 37 Item 38
r hitung 1 .145 .118 .155 -.072 -.189 .196 .118 -.048 -.024 .263” .143 .015 .267” .142 .243’ .194 .190 .272” .198 .113 .117 .000 .059 .092 .028 -.081 .079 -.030 .078 .238’ -.021 .058 -.007 -.044 -.015 .155 .077
r tabel 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017
39
Keputusan Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Lampiran 6. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Persepsi Siswa
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 95
100.0
0
.0
95
100.0
Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
.434
N of Items .478
5
Item Statistics Std. Mean
Deviation
N
item11
4.24
.872
95
item14
4.23
.706
95
item16
3.63
1.130
95
item19
3.54
1.137
95
item31
3.46
1.183
95
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Summary Item Statistics Maximum / Mean Item Means
Minimum Maximum Range
3.821
3.463
4.242
Minimum
.779
Variance N of Items
1.225
.148
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Scale
Corrected
Squared
Cronbach's
Variance if
Item-Total
Multiple
Alpha if Item
Correlation
Correlation
Deleted
Item Deleted Item Deleted item11
14.86
5.843
.334
.207
.313
item14
14.87
6.303
.341
.150
.332
item16
15.47
6.060
.121
.042
.464
item19
15.57
5.099
.315
.157
.304
item31
15.64
5.956
.113
.041
.476
Scale Statistics Std. Mean 19.11
Variance 8.010
Deviation
N of Items
2.830
5
41
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Lampiran 7. Uji Validitas Instrumen Sikap Siswa TABULASI SKOR UJI VALIDITAS No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Pernyataan Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 Item 27 Item 28 Item 29 Item 30 Item 31 Item 32 Item 33 Item 34 Item 35 Item 36 Item 37 Item 38
r hitung 1 .145 .118 .155 -.072 -.189 .196 .118 -.048 -.024 .263” .143 .015 .267” .142 .243’ .194 .190 .272” .198 .113 .117 .000 .059 .092 .028 -.081 .079 -.030 .078 .238’ -.021 .058 -.007 -.044 -.015 .155 .077
r tabel 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017 0,2017
42
Keputusan Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Lampiran 8. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Sikap Siswa
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 95
100.0
0
.0
95
100.0
Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
.765
N of Items .767
10
Item Statistics Std. Mean
Deviation
N
item3
4.08
.846
95
item5
3.92
.996
95
item8
3.83
1.155
95
item10
4.09
.957
95
item11
4.57
.558
95
item13
3.96
1.138
95
item16
4.20
.894
95
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
item17
4.04
.999
95
item31
3.46
1.236
95
item32
3.63
1.130
95
Summary Item Statistics Maximum / Mean Item Means
Minimum Maximum Range
3.979
3.463
4.568
Minimum
1.105
Variance N of Items
1.319
.093
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Scale
Corrected
Squared
Cronbach's
Variance if
Item-Total
Multiple
Alpha if Item
Correlation
Correlation
Deleted
Item Deleted Item Deleted item3
35.71
28.870
.338
.275
.757
item5
35.87
26.856
.466
.371
.741
item8
35.96
26.488
.407
.308
.750
item10
35.69
26.874
.490
.386
.738
item11
35.22
30.280
.336
.311
.759
item13
35.83
24.822
.576
.407
.723
item16
35.59
26.564
.574
.562
.728
item17
35.75
28.425
.304
.255
.762
item31
36.33
24.414
.550
.467
.727
item32
36.16
27.837
.297
.162
.766
Scale Statistics Std. Mean 39.79
Variance 32.657
Deviation
N of Items
5.715
10
44
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Lampiran 9. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Persepsi dan Sikap Siswa
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test persepsi N Normal Parameters
a
Most Extreme Differences
sikap
30
30
Mean
20.53
41.50
Std. Deviation
2.255
4.666
Absolute
.185
.107
Positive
.185
.076
Negative
-.105
-.107
1.014
.588
.256
.880
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Lampiran 10. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Persepsi dan Sikap Siswa
Descriptives persepsi_sikap 95% Confidence Interval for Mean N
Mean
Std. Deviation Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
Minimum
Maximum
1
30
20.53
2.255
.412
19.69
21.38
17
24
2
30
41.50
4.666
.852
39.76
43.24
30
49
Total
60
31.02
11.179
1.443
28.13
33.90
17
49
Test of Homogeneity of Variances persepsi_sikap Levene Statistic 9.920
df1
df2 1
Sig. 58
.030
ANOVA persepsi_sikap Sum of Squares Between Groups Within Groups Total
df
Mean Square
6594.017
1
6594.017
778.967
58
13.430
7372.983
59
46
F 490.975
Sig. .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Lampiran 13. Hasil Perhitungan Uji Linearitas Persepsi dan Sikap Siswa Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
b
Method
a
persepsi
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: sikap
b
Model Summary
Model
R
1
.678
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
.460
.441
3.489
a. Predictors: (Constant), persepsi b. Dependent Variable: sikap
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
290.567
1
290.567
Residual
340.933
28
12.176
Total
631.500
29
F
Sig.
23.864
.000
a
a. Predictors: (Constant), persepsi b. Dependent Variable: sikap
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) persepsi
Std. Error 12.677
5.935
1.404
.287
a. Dependent Variable: sikap
47
Coefficients Beta
t
.678
Sig.
2.136
.042
4.885
.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Residuals Statistics Minimum Predicted Value
Maximum
a
Mean
Std. Deviation
N
36.54
46.37
41.50
3.165
30
-1.567
1.537
.000
1.000
30
.651
1.199
.879
.202
30
35.94
46.54
41.51
3.168
30
Residual
-7.944
4.845
.000
3.429
30
Std. Residual
-2.277
1.388
.000
.983
30
Stud. Residual
-2.369
1.413
-.001
1.017
30
Deleted Residual
-8.605
5.056
-.008
3.672
30
Stud. Deleted Residual
-2.602
1.440
-.011
1.047
30
Mahal. Distance
.043
2.455
.967
.895
30
Cook's Distance
.001
.234
.036
.050
30
Centered Leverage Value
.001
.085
.033
.031
30
Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value
a. Dependent Variable: sikap
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Lampiran 12. Hasil Perhitungan Uji Korelasi Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
persepsi
20.53
30
2.255
.412
sikap
41.50
30
4.666
.852
Paired Samples Correlations N Pair 1
persepsi & sikap
Correlation 30
Sig.
.678
.000
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Mean Deviation Pair persepsi 1
sikap
20.967
3.548
Difference
Std. Error Mean
Lower
.648
49
-22.291
Upper -19.642
Sig. (2t
df -
32.371
tailed) 29
.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Lampiran 13. Lembar Kuesioner Siswa
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
BIODATA PENULIS Aufrida Edith Herinda merupakan anak pertama dari pasangan Heronimus Sulistyo dan Nunik Murwani. Lahir di Bantul pada tanggal 4 Mei 1995. Pendidikan awal dimulai dari TK Jebugan Baru, Bantul tahun 1999-2001. Pendidikan dilanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar Kanisius Manding, Bantul pada tahun 2001-2007. Penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Bantul, pada tahun 2007-2010. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Stella Duce 2 Yogyakarta, pada tahun 2010-2013. Penulis melanjutkan pendidikan di Program Studi Guru Sekolah Dasar di Universitas Sanata Dharma pada tahun 2013 hingga sekarang. Semasa menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma penulis pernah mengikuti berbagai kegiatan diantaranya: Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa I, Pelatihan Pengembangan Kepribadian II, English Club, Kursus Mahir Dasar, Inisiasi Mahasiswa Keguruan, Week End Moral, , mengikuti Seminar Love, Datting and Sex “Pacaran Dengan Akal Sehat”, kepanitiaan JARKOM XXXIX (Jaringan Komunikasi Pelajar Katolik se-Keuskupan Agung Semarang), menjadi peserta KEK III (Kongres Ekaristi Keuskupan ke III).
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
55