PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN PERSEPSI GURU TENTANG SERTFIKASI DENGAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 2 KLATEN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh: Bernadinus Charel Yoga Aditya Darma 081324017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FALKUTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk :
Allah Bapa, Putera, dan Roh Kudus Yang selalu menuntun langkahku
Kedua orang tuaku, Fx.Darmono dan Fr.Sri Suyani yang selalu membimbing, mendoakan, dan memberikan cinta kasih serta pengorbanan
Kedua Adikku, Charlo dan Chanachel
Keluarga Besarku, Riski Cahya Putri dan Charissa Radinka Kirana Putri
Almamaterku, Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO “Apa yang dikatakan kepada-Mu, buatlah itu !” ( Yoh. 2:5) “ Beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atas-Mu ” ( Mrk. 5:19) “ Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapa-Mu adalah murah hati ” ( Luk. 6:36) “Orang yang menaati-Nya dan mengajar orang lain berbuat yang sama akan menjadi besar di dalam Kerajaan Surga” ( Mat. 5:19b) “ Jadilah dirimu sendiri, jangan jadi diri orang lain ” ( Bernadinus Charel ) “ Hidup adalah anugrah Tuhan ” ( Bernadinus Charel )
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK HUBUNGAN PERSEPSI GURU TENTANG SERTIFIKASI DENGAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 2 KLATEN
Bernadinus Charel Yoga Aditya Darma Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kualitas pembelajaran di SMA Negeri 2 Klaten (2) mengetahui persepsi guru SMA Negeri 2 Klaten tentang program sertifikasi Guru (3) mengetahui hubungan persepsi guru SMA Negeri 2 Klaten tentang sertifikasi guru dengan peningkatan kualitas pembelajaran Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Klaten pada bulan Januari 2013. Populasi dari penelitian ini adalah Guru-guru SMA Negeri 2 Klaten yang berjumlah 59 guru. Teknik pengambilan sampel dengan teknik Sampling Jenuh. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Data dianalis dengan menggunakan analisis korelasi rank kendall. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Kualitas pembelajaran di SMA Negeri 2 Klaten termasuk kategori baik. Guru dan siswa memegang peran dan tanggung jawab penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. (2) Guru-guru SMA Negeri 2 Klaten memiliki persepsi positif tentang sertifikasi. Guru mendukung pelaksanaan program sertifikasi dan terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi guru tentang sertifikasi dengan kualitas pembelajaran di SMA Negeri 2 Klaten dengan koefisien korelasi sebesar 0,429 dengan nilai signifikan 0,000 < α= 0,05.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE RELATIONSHIP BETWEEN PERCEPTIONS OF TEACHER CERTIFICATION AND QUALITY LEARNING IN TWO STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN
Bernadinus Charel Yoga Aditya Darma Sanata Dharma University Yogyakarta 2013
This study aims to find out : (1) the quality of learning in Two State Senior High School Klaten (2) the perception of high school teachers of Two State Senior High School Klaten about certification program (3) the relationship between the perceptions of Two State Senior High School Klaten teacher certification and the increase in the quality of learning This research is a case study and conducted at Two State Senior High School Klaten in January 2013. The population of this study were 59 teachers of Two State Senior High School Klaten. The technique of taking sample was saturated sampling technique. Data were collected by using a questionnaire and were tested by validity and reliability. Data were analyzed by using the Kendall rank correlation analysis. The results show that: (1) the quality of learning in Two State Senior High School Klaten is in a good category. Teacher and students have an important role for improving the quality of learning. (2) teachers of Two State Senior High School Klaten have a positive perception towards the certification. Teachers support the implementation of the certification program and there is a positive and significant relationship between teachers' perceptions about the quality of teaching certification in Two State Senior High School Klaten and correlation coefficient is 0.429 and significant value is 0.000 <α = 0.05.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkah dan rahmat-NYA, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini dapat diselesaikan karena bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, dari hati yang paling dalam penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada : a. ALLAH BAPA DI SURGA yang selalu memberikan kemudahan dan kelancaran dan menguatkan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. b. Bapak Dr. Ir. P. Wiryono P.,S.J., selaku rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis. c. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma yang meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dalam melancarkan proses penyusunan skripsi
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd., M.Sc
selaku Dosen Pembimbing I yang
meluangkan waktu dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan semangat. e. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi. f. Bapak Drs. Joko Wicoyo, M.Si yang telah meluangkan waktunya untuk mengoreksi abstract penulis. g. Mbak Titin yang selalu memberikan kelancaran dalam proses skripsi. h. Kedua Orang Tuaku Bapak Fx.Darmono dan Ibu Fr.Sri Suyani serta adikku Charlo dan Nachel tercinta, atas doa, semangat, serta menjadi tempat untuk berbagi suka dan duka selama penulis menyusun skripsi ini. i. Riski Cahya Putri dan Charissa Radinka Kirana Putri yang telah memberi doa, semangat, serta menjadi tempat untuk berbagi suka dan duka selama penulis menyusun skripsi ini. j. Bapak Drs. Kawit Sudiyono, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Klaten yang telah membantu memberikan ijin penelitian serta kelancaran dalam penelitian k. Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 2 Klaten yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam kelancaran penelitian. l. Beni Septiyanto dan Akbar Ananto yang sudah memberikan semangat, membantu dan menemani penulis dalam kelancaran Skripsi m. Teman-teman PE 08 Beni, Rian,Yoga, Lintang, Pendol, Doni, Dika, Akbar, Anita, Ayuk, Asti yang telah memberi semangat dalam kelancaran penyusunan skripsi
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................... ..
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN .......................
ii
HALAMAN PENGESAHAN. ........................................................ .
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................
iv
HALAMAN MOTTO .....................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .........
vii
ABSTRAK ......................................................................................
viii
ABTRACT ........................................................................................
ix
KATA PENGANTAR .....................................................................
x
DAFTAR ISI ...................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL ...........................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................
xix
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .....................................................
1
B. Batasan Masalah .................................................................
7
C. Rumusan Masalah ................................................................
7
D. Definisi Operasional ............................................................
8
E. Tujuan Penelitian ................................................................
8
F. Manfaat Penelitian ..............................................................
9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................
10
A. Kualitas Pembelajaran ........................................................
10
B. Persepsi Guru ......................................................................
12
C. Hakikat Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru .............
15
D. Hasil Penelitian Terdahulu ..................................................
44
E. Kerangka Pemikiran ............................................................
45
F. Hipotesis ............................................................................
46
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................
47
A. Jenis Penelitian ...................................................................
47
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................
47
C. Subjek dan Objek Penelitian ...............................................
48
1. Subjek Penelitian ...........................................................
48
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Objek Penelitian .............................................................
48
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ..........
49
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ..............................
51
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................
59
G. Pengujian Instrumen Penelitian ..........................................
59
H. Teknik Analisis Data ……………………………………...
65
BAB IV. GAMBARAN UMUM ....................................................
71
A. Sejarah Singkat SMA Negeri 2 Klaten ................................
71
B. Visi dan Misi SMA Negeri 2 Klaten ...................................
71
C. Tujuan Sekolah SMA Negeri 2 Klaten ................................
72
D. Variabel Kualitas Pembelajaran dan persepsi Guru Tentang Sertifikasi .............................................................................
73
BAB V. HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..........
76
A. Karakteristik Responden ......................................................
76
1. Karakteristik Responden Penelitian.................................
77
a. Kualitas Pembelajaran .............................................
77
b. Persepsi Guru Tentang Sertifikasi ...........................
78
B. Hasil Pengujian Normalitas dan Homogenitas ....................
78
1. Uji Normalitas ............................................................... xv
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Uji Homogenitas ............................................................
80
3. Pengujian Hipotesis .......................................................
80
C. Hasil Pembahasan Data .......................................................
82
1.
Persepsi Guru Tentang Sertifikasi dengan Kualitas Pembelajaran.................................................................
82
BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ......
85
A. Kesimpulan .......................................................................
85
B. Saran ..................................................................................
86
C. Keterbatasan Penelitian .....................................................
89
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................
90
LAMPIRAN ....................................................................................
92
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel III.1
Daftar Nama Guru dan Jumlah Guru dalam Penelitian ....................................................................
Tabel III.2
44
Operasional Variabel Persepsi Guru Tentang Sertifikasi ....................................................................
52
Tabel III.3
Skor Pernyataan Persepsi Guru Tentang Sertifikasi ...
55
Tabel III.4
Skor Pernyataan Kualitas Pembelajaran .....................
59
Tabel III.5
Hasil Uji Validitas Untuk Persepsi Guru Tentang Sertifikasi ....................................................................
61
Tabel III.6
Hasil Uji Validitas Untuk Kualitas Pembelajaran ......
62
Tabel III.7
Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Guru Tentang Sertifikasi ......................................................
Tabel III.8
65
Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Pembelajaran...............................................................
65
Tabel III.9 Kreteria Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ..... ……..
70
Tabel V.1 Kualitas Pembelajaran Responden ..............................
77
Tabel V.2
78
Persepsi Guru Tentang Sertifikasi ............................... xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V.3
Rangkuman Hasil pengujian Normalitas Variabel Persepsi Guru Tentang Sertifikasi Dengan Kualitas Pembelajaran ................................................
79
Tabel V.4
Tabel Homogenitas ....................................................
80
Tabel V.5
Tabel Kendall’tau_b Persepsi Guru Tentang Sertifikasi Dengan Kualitas Pembelajaran ..................................
xviii
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner .....................................................................
92
Lampiran 2 Data Induk Penelitian ...................................................
101
Lampiran 3 Normalitas dan Homogenitas .......................................
106
Lampiran 4 Hasil uji Validitas dan Reabilitas .................................
114
Lampiran 5 Pengujian Hipotesis .....................................................
118
Lampiran 6 Kategori Kecenderungan Variabel ...............................
120
Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian ......................................................
123
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Peran guru sebagai agen pembelajar berfungsi untuk meningkatkatkan pendidikan nasional. Hal ini ditegaskan dalam peraturan menteri (Permen) No.18 tahun 2007 : “kedudukan guru sebagai tenaga professional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Idealnya profesi guru itu harus merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut : memiliki bakat, minat panggilan jiwa dan idealism serta komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia, memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya. Sejalan dengan itu menurut surya ( 2008:2) bahwa “professional merupakan pengakuan formal
yang didasarkan terhadap
kualifikasi dan kompetensi penampilan unjuk kerja suatu jabatan atau kerja tertentu”.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Hal
itu menguatkan pernyataan dalam Rancangan Undang-undang
(RUU) No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat (4) bahwa “ professional adalah kemampuan melakukan pekerjaan sesuai dengan keahlian dan pengabdian diri kepada pihak lain”. Guru sebagai tenaga professional berada di garda terdepan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru pula yang telah melahirkan orang-orang pintar dengan berbagai keahlian seperti dokter, insiyur, menteri bahkan presiden. Tak heran apabila guru dielu-elukan mendapat gelar kehormatan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, namun banyak kalangan menilai bahwa kesejahteraan guru belum sepadan dengan gelar kehormatanya yang luhur dan mulia yang disandangnya. Sudah banyak kalangan yang risau terhadap nasib guru, organisasi profesi semacam PGRI misalnya sudah pernah menuntut agar pemerintah memperhatikan kesejahteraan guru. Demikian juga para pakar, pengamat dan pemerhati pendidikan tak hentihentinya mereka berteriak menyuarakan opininya melalui berbagai media masa, gerakan masa dan berbagai tekanan terhadap pemerintah baru surut setelah presiden dengan persetujuan DPR memutuskan dan menetapkan Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen tanggal 30 Desember 2005. Lahirnya Undang-undang ini jelas membawa angin segar bagi guru dab dosen, setidaknya pemerintah sudah menunjukan kemauan politik untuk mengangkat harkat dan martabat guru pada tingkat yang lebih terhormat. Dalam Undang-undang No.14 tahun 2005 tersebut pasal 14 ayat (1) dinyatakan bahwa setiap guru berhak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan social, sedangkan pasal 15 ayat (1) menyatakan bahwa yang dimaksud penghasilan diatas minimum meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji serta penghasilan lain berupa tunjangan profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus dan tambahan yang terkait dengan tugasnya sebagai guru yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan diatas dasar prestasi. Untuk mendapatkan tambahan penghasilan yang setara dengan satu kali gaji pokok guru diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah pada tingkat masa kerja dan kualifikasi yang sama, bukanlah persoalan yang mudah karena pemerintah memberikan tunjangan profesi sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 15 ayat (1) kepada guru yang telah memiliki sertifikat pendidik atau dikenal dengan lulus sertifikasi. Dengan ketentuan itu, guru yang belum lulus sertifikasi tidak akan mendapatkan tunjangan profesi yang setara dengan satu kali gaji pokok, sekarang ini sedang diperbincangkan syarat kualifikasi guru yang dapat diuji sertifikasi, artinya tidak semua guru dapat mengikuti uji sertifikasi. Guru yang dapat mengikuti uji sertifikasi ialah guru yang memenuhi kualifikasi akademik sebagaimana yang diatur dalam PP No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan UU guru. Sertifikasi guru merupakan salah satu upaya untuk peningkatan mutu dan kesejahteraan guru, berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran, dengan terlaksananya sertifikasi guru diharapkan akan berdampak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 pada peningkatan kualitas pembelajaran dan mutu pendidikan secara berkelanjutan. Sertifikasi guru merupakan salah satu cara dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas seorang guru, sehingga ke depan semua guru harus memiliki sertifikat sebagai lisensi atau ijin mengajar. Dengan demikian, upaya pembentukan guru yang profesional di Indonesia segera menjadi kenyataan seperti yang diharapkan. Semakin meningkat kualitas dan profesionalitas seorang guru, semakin baik pula kualitas negara tersebut. Itu asumsi secara umum terhadap program pendidikan suatu negara. Pendidikan merupakan suatu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan harkat dan martabat manusia melalui pendidikan diharapkan dapat tercapai peningkatan kehidupan manusia kearah yang lebih sempurna. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia antara lain, melakukan program sertifikasi guru. Mulyasa (2009: 17-22) bahwa sertifikasi guru adalah untuk mendapatkan guru yang baik dan professional, yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan fungsi dan tujuan sekolah khususnya, serta tujuan pendidikan pada umumnya, sesuai kebutuhan masyarakat dan tuntutan zaman. Beberapa indikator yang dapat dijadikan ukuran karakteristik guru yang dinilai kompeten secara professional: (1) mampu mengembangkan tanggung jawab yang baik (2) mampu melaksanakan peran dan fungsinya dengan tepat (3) mampu bekerja untuk mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah (4) mampu melaksanakan peran dan fungsinya dalam pembelajaran di kelas. Wijaya dkk (1991: 29) berpendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 bahwa guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, guru betul-betul membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai. Guru harus mempengaruhi siswanya. Guru harus berpandangan luas dan kriteria bagi seorang guru ialah harus memiliki kewibawaan. Kewibawaan adalah sesuatu yang sangat penting untuk dimiliki oleh seorang guru. Guru yang mempunyai kewibawaan berarti mempunyai kesungguhan, suatu kekuatan, sesuatu yang dapat memberikan kesan dan pengaruh. Guru sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan mempunyai peran dan tanggung jawab yang berat untuk mensukseskan tujuan pendidikan nasional. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal di lingkungan sekolah, guru juga sangat menentukan keberhasilan peserta didik terutama kaitannya dengan proses belajar mengajar (Mulyasa, 2007: 5). Sertifikasi guru merupakan sebuah terobosan dalam dunia pendidikan, yaitu untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas seorang guru, sehingga ke depannya semua guru diharapkan harus memiliki sertifikat sebagai lisensi atau ijin mengajar. Lewat program sertifikasi guru inilah upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Sertifikasi guru, adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru sehingga akan berdampak positif bagi kemajuan pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 Konsekuensinya bagi guru yang lolos sertifikasi adalah mendapatkan tunjangan yang besar, dan seorang guru berharap atau ingin bisa lolos dalam sertifikasi. Mulai tahun 2013 program sertifikasi guru melalui program sertifikasi pelaksanaan pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG). Mengikuti pendidikan dan latihan profesi guru yang diakhiri dengan ujian, disini ada salah satu contoh dari surat kabar kompas bahwa pelaksanaan sertifikasi lewat PLPG, lebih dari 32 ribu guru sedang menjalani pendidikan dan pelatihan (diklat) yang diselenggarakan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan (kemdikbud), akan tetapi semua peserta diklat tersebut dapat mengikuti pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG), kalau mereka memenuhi nilai yang ditentukan didiklat, maka mereka dapat langsung mengikuti PLPG 2013. Persepsi guru dihubungkan dengan kualitas pembelajaran untuk upaya peningkatan kualitas pembelajaran, tidak terlepas dari kualitas guru dalam proses pembelajaran. Guru dituntut tidak hanya memiliki pengetahuan dan wawasan dibidangnya, jika diartikan lebih dalam proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik apabila didukung oleh guru merupakan ujung tombak dan pelaksana terdepan pendidikan. Pembelajaran sebagai wujud dari kinerja guru, maka segala kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru harus menyatu,menjiwai,dan menghayati tugas-tugas yang relevan dengan tingkat kebutuhan,minat,bakat dan tingkat kemampuan guru dalam mengorganisasi materi pembelajaran dengan penggunaan ragam teknologi pembelajaran yang memadai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 Sertifikasi
guru
ini
diharapkan
dapat
meningkatkan
kemajuan
pendidikan. Memang pemerintah selain terus menambah jumlah guru juga harus meningkatkan kualitasnya. Tapi tentunya ada skala prioritas, dan rasanya sertifikasi memberikan dampak maksimal dengan tunjangan sertifikasi yang besar seharusnya menghasilkan sesuatu yang jelas. Misalnya saja bagi guru yang sudah sertifikasi haruslah mengantarkan anak didiknya mencapai tujuan apa yang dipelajarinya dengan baik, misalnya dengan patokan nilai.. Berdasarkan latar belakang maka penulis tertarik untuk meneliti pengaruh sertifikasi guru terhadap kualitas pembelajaran dengan judul “ Hubungan Persepsi Guru Tentang Sertifikasi Dengan Kualitas Pembelajaran di SMA Negeri 2 Klaten” B. Batasan Masalah Kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai hal, baik yang berasal dari dalam diri maupun dari luar dirinya, diantaranya adalah Persepsi guru tentang sertifikasi. Berdasarkan identifikasi dan disesuaikan dengan lokasi dan fokus penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 2 Klaten, maka peneliti lebih memfokuskan perhatiannya pada Persepsi Guru Tentang Sertifikasi Dengan Kualitas Pembelajaran. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan dan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana kualitas pembelajaran di SMA Negeri 2 Klaten ? 2. Bagaimana Persepsi guru SMA Negeri 2 Klaten tentang sertifikasi guru ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 3. Bagaimana hubungan persepsi guru tentang sertifikasi guru dengan kualitas pembelajaran di SMA Negeri 2 Klaten ? D. Definisi Operasional Dalam penelitian ini definisi operasional dari masing-masing variabel akan diuraikan sebagai berikut : 1. Persepsi Guru Tentang Sertifikasi Persepsi guru tentang sertifikasi adalah pandangan guru terhadap 4 jalur sertifikasi guru yaitu pemberian sertifikat pendidik secara langsung (PSPL) , portofolio, pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG), dan pendidikan profesi guru (PPG). 2. Kualitas Pembelajaran Kualitas pembelajaran dilihat dari unsur-unsur kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman
terhadap
pembelajaran,
evaluasi
peserta hasil
didik,
perancangan
pengembangan
dan
peserta
pelaksanaan didik
untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. E. Tujuan Penelitian Mengacu pada permasalahan yang dibahas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Ingin mengetahui kualitas pembelajaran di SMA N 2 Klaten 2. Ingin mengetahui persepsi guru SMA N 2 Klaten tentang program sertifikasi guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 3. Untuk mengetahui hubungan persepsi guru SMA N 2 Klaten tentang sertifikasi guru dengan peningkatan kualitas pembelajaran F. Manfaat Penelitian Dari penelitian yang dilaksanakan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan baik yang bersifat praktis maupun teoritis. Manfaat tersebut antara lain: 1. Manfaat Praktis a. Sebagai sumbangan informasi bagi SMA Negeri 2 Klaten tentang Sertifikasi Tentang Kualitas Pembelajaran Sebagai gambaran bagi Dinas Klaten dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan kesejahteraan guru. b. Sebagai bahan masukan bagi para guru selaku tenaga pengajar untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kesejahteraan mereka dalam rangka peningkatan mutu pendidikan nasional. 2. Manfaat Teoritis a. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat dalam menerapkan teori dan mendapatkan gambaran dan pengalaman praktis dalam penelitian survei mengenai bidang pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kualitas Pembelajaran 1. Definisi Kualitas Juran (1962) “kualitas adalah kesesuaian dengan tujuan atau manfaatnya.”Crosby
(1979)
“kualitas
adalah
kesesuaian
dengan
kebutuhan yang meliputiavailability, delivery, realibility, maintainability, dan cost effectiveness.”Feigenbaum (1991) “kualitas merupakan keseluruhan karakteristik produk dan jasa yang meliputi marketing, engineering, manufacture , dan maintenance,dalam mana produk dan jasa tersebut dalam pemakaianya akan sesuai dengankebutuhan dan harapan pelanggan. Elliot (1993) “kualitas adalah sesuatu yang berbeda untuk orang yang berbedadan tergantung pada waktu dan tempat atau dikatakan sesuai dengan tujuan. Kualitas pembelajaran dapat dikatakan sebagai gambaran mengenai baik-buruknya hasil yang dicapai oleh peserta didik dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan. Sekolah dianggap bermutu bila berhasil mengubah sikap, perilaku dan keterampilan peserta didik dikaitkan dengan tujuan pendidikannya. Mutu pendidikan sebagai sistem 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11 selanjutnya tergantung pada mutu komponen yang membentuk sistem, serta proses pembelajaran yang berlangsung hingga membuahkan hasil. Kualitas pembelajaran merupakan hal pokok yang harus dibenahi dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Dalam hal ini guru menjadi titik fokusnya. Berkenaan dengan ini mengemukakan pembelajaran pada dasarnya
merupakan
kegiatan
akademik
yang
berupa
interaksi
komunikasi anatara pendidik dan peserta didik proses ini merupakan sebuah tindakan professional yang bertumpu pada kaidah-kaidah ilmiah. Aktivitas ini merupakan kegiatan guru dalam mengaktifkan proses belajar peserta didik dengan menggunakan berbagai metode belajar. (Suhardan 2010:67).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
B. Persepsi Guru 1. Definisi Persepsi Stephen P. Robbins (1999: 46) mendefinisikan, ”Persepsi adalah suatu
proses
dimana
individu
mengorganisasikan
dan
menginterpretasikan kesan sensori mereka untuk memberi arti pada lingkungan mereka”. Menurut Desmita (2009: 118), “Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki untuk memperoleh dan menginterpretasi stimulus (rangsangan) oleh sistem alat indera”. Sedangkan menurut Samsunuwiyati & Lieke Indieningsih Kartono (2006: 83), ”Persepsi adalah pengaturan stimuli menjadi satuan utuh, penuh arti dan penting”. Ahli lain, Slameto (2010: 102) menyatakan, ”Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia”.
2. Pengertian Persepsi Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris (Walgito, Bimo.2005). Persepsi merupakan proses yang integrated dalam diri individu terhadap stimulus yang diterimanya (Moskowitz dan Orgel,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13 1969). Dalam penginderaan orang akan mengaitkan dengan stimulus, sedangkan dalam persepsi orang akan mengaitkan dengan objek (Branca, 1964). Menurut Davidoff (1981:100) dengan persepsi individu akan menyadari tentang keadaan di sekitarnya dan juga keadaan diri sendiri. Persepsi itu bersifat individual (Davidoff, 1981; Rogers, 1965). Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan respon yang integrated dalam diri individu. Stimulus merupakan salah satu faktor yang berperan dalam persepsi. Faktor-faktor yang berperan dalam persepsi menurut Walgito (2005:101) adalah sebagai berikut : 1.
Objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagi reseptor.
2.
Alat indera, syaraf dan pusat susunan syaraf Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14 stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. 3.
Perhatian Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek. Persepsi
adalah
penglihatan,
tanggapan,
daya
memahami/menanggapi (Echols & Shadily, 1992). Dengan demikian yang dimaksud persepsi kepala sekolah tentang kemampuan mengajar guru adalah tanggapan, penilaian, pandangan, pendapat, atau reaksi kepala sekolah terhadap kemampuan mengajar guru. Lebih jelasnya yang dimaksud persepsi di sini adalah bagaimana pendapat, pandangan atau penilaian kepala sekolah terhadap kemampuan guru dalam mengelola pengajaran, bukan menyangkut kemampuan guru itu sendiri. Menurut Rakhmat (1998: 51), persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubunganhubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafslrkan pesan. Menurut Ruch (1967: 300), persepsi adalah suatu proses tentang petunjuk-petunjuk inderawi (sensory) dan pengalaman masa lampau yang relevan diorganisasikan untuk memberikan kepada kita gambaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15 terstruktur dan bermakna pada suatu situasi tertentu. Menurut Leavit (dalam Sobur, 2003:445) persepsi dalam arti sempit adalah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas persepsi adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Persepsi yang dimaksud di sini adalah bahwa setiap individu yang berbeda-beda memiliki keinginan untuk memberikan arti dan melihat sesuatu yang sama dengan cara yang berbeda-beda, sehingga mereka memberikan penafsiran yang berbeda pula tentang apa yang dilihat atau yang dialaminya. Hamner and Organ dalam Indrawijaya (2002:45) mengemukakan bahwa persepsi adalah :Suatu proses dengan mana seseorang mengorganisasikan dalam pikirannya, menafsirkan, mengalami, dan mengolah pertanda atau segala sesuatu yang terjadi di lingkungannya.
C. Hakikat Standar Kompetensi dan Program Sertifikasi Guru Pada hakikatnya, standar kompetensi dan sertifikasi guru adalah untuk mendapatkan guru yang baik dan profesional, yang memilki kompetensi untuk melaksanakan fungsi dan tujuan sekolah khususnya serta tujuan pendidikan pada umumnya, sesuai kebutuhan masyarakat dan tuntutan jaman (Mulyasa, 2007). Beberapa indikator yang dapat dijadikan ukuran karakteristik guru yang dinilai kompeten secara profesional antara lain :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16 1) Mampu mengembangkan tanggung jawab dengan baik, 2) Mampu melaksanakan peran dan fungsinya dengan tepat, 3) Mampu bekerja untuk mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah, 4) Mampu melaksanakan peran dan fungsinya dalam pembelajaran di kelas 1.
Pengertian Guru Pengertian guru menurut wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, guru (dari Sanskerta: yang berarti guru, tetapi arti secara harfiahnya adalah "berat") adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.
2.
Peran dan Fungsi Guru Menurut
Mulyasa
(2007:9)
peran
dan
fungsi
guru
dapat
diidentifikasikan sebagai berikut : a. Sebagai pendidik dan pengajar Bahwa setiap guru harus memiliki kestabilan emosi, ingin memajukan peserta didik, bersikap realistis, jujur dan terbuka, serta peka terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17 perkembangan terutama inovasi pendidikan. Untuk mencapai semua itu, guru harus memiliki pengetahuan yang luas, menguasai berbagai jenis bahan pembelajaran, menguasai teori dan praktek pendidikan, serta menguasai kurikulum dan metodologi pembelajaran. b. Sebagai anggota masyarakat Bahwa setiap guru harus pandai bergaul dengan masyarakat. Untuk itu, harus menguasai psikologi sosial, memiliki pengetahuan tentang hubungan antar manusia, memiliki ketrampilan membina kelompok, ketrampilan bekerjasama dalam kelompok dan menyelesaikan tugas bersama dalam kelompok. c. Sebagai pemimpin Bahwa setiap guru adalah pemimpin, yang harus memiliki kepribadian, menguasai ilmu kepemimpinan, prinsip hubungan antar manusia, teknik berkomunikasi, serta menguasai berbagai aspek kegiatan organisasi sekolah. d. Sebagai administrator Bahwa setiap guru akan dihadapkan pada berbagai tugas administrasi yang harus dikerjakan di sekolah, sehingga harus memiliki pribadi yang jujur, teliti, rajin, serta memahami strategi dan manajemen pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18 e. Sebagai pengelola pembelajaran Bahwa setiap guru harus mampu dan menguasai berbagai metode pembelajaran dan memahami situasi belajar-mengajar di dalam maupun di luar kelas. 3. Pengertian Sertifikasi Guru Dalam Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen yang disahkan pada tanggal 30 Desember 2005, di kemukakan bahwa sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi persyaratan tertentu, yaitu memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan yang layak. Berikut ini dikutipkan beberapa pasal yang tertuang dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen agar pemahaman tentang sertifikasi lebih jelas : Pasal 1 butir 11 : Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru dan dosen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19 Pasal 8 : Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pasal 11 butir 1 : Sertifikasi pendidik sebagaimana dalam pasal 8 diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan. Pasal 16 : Guru yang memiliki sertifikat pendidik memperoleh tunjangan profesi sebesar satu kali gaji, guru negeri maupun swasta dibayar pemerintah. Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesional guru. Guru profesional merupakan syarat mutlak untuk menciptakan sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas. Sertifikat pendidik sebuah sertifikat yang ditandatangani oleh perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi sebagai bukti formal pengakuan profesionalisme guru yang diberikan kepada guru sebagai tenaga professional. Adapun tujuan dan manfaat sertifikasi guru, sertifikasi guru bertujuan untuk (a) menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, b) meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan, (c) meningkatkan martabat guru, (d) meningkatkan profesionalisme guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20 Manfaat sertifikasi guru dapat dirinci sebagai berikut : (1) melindungi profesi guru dari Pratik-pratik yang tidak kompeten, yang dapat merusak citra profesi guru, (2) melindungi masyarakat dari Pratik-pratik pendidikan yang tidak berkualitas dan tidak professional, dan (3) meningkatkan kesejahteraan guru. 4. Tujuan dan Manfaat Sertifikasi Guru Menurut H. Suyatno, M.Pd (2008) tujuan sertifikasi sebagai berikut : a. Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional; b. Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan; c. Meningkatkan martabat guru; d. Meningkatkan profesionalitas guru. Sedangkan manfaat sertifikasi sebagai berikut : a. Melindungi profesi guru dari praktek yang tidak kompeten, yang dapat merusak citra profesi guru; b. Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan tidak profesional; c. Meningkatkan kesejahteraan guru. 5. Profesionalisme Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21 Profesionalisme guru adalah kemampuan guru untuk melakukan tugas pokoknya sebagai pendidik dan pengajar meliputi kemampuan merencanakan, melakukan, dan melaksanakan evaluasi pembelajaran. Pada prinsipnya setiap guru harus disupervisi secara periodik dalam melaksanakan tugasnya. Jika jumlah guru cukup banyak, maka kepala sekolah dapat meminta bantuan wakilnya atau guru senior untuk melakukan supervisi. Keberhasilan kepala sekolah sebagai supervisor antara lain dapat ditunjukkan oleh meningkatnya kinerja guru yang ditandai dengan kesadaran dan keterampilan melaksanakan tugas secara bertanggung jawab. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Dari pengertian di atas seorang guru yang profesional harus memenuhi empat kompetensi guru yang telah ditetapkan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen yaitu: kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22 6. Kompetensi Guru Kompetensi merupakan kebulatan penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja. Sementara itu, menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 045/U/2002, kompetensi diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu. Jadi kompetensi guru dapat dipahami sebagai tindakan kebulatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran. Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen Pasal 10 dan Peraturan Pemerintah tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 28, kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Keempat jenis kompetensi guru yang dipersyaratkan diuraikan sebagai berikut: a. Kompetensi pedagogik Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir a dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23 pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. b. Kompetensi kepribadian Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir b dikemukakan kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Menurut Mulyasa (2007:117) kompetensi kepribadian sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadi para peserta didik. Kompetensi kepribadian ini memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM), serta mensejahterakan masyarakat, kemajuan negara, dan bangsa pada umumnya. c. Kompetensi profesional Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir c dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24 memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. d. Kompetensi sosial Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir d dikemukakan bahwa kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Guru adalah makhluk sosial, yang dalam kehidupannya tidak bisa terlepas dari kehidupan sosial masyarakat dan lingkungannya. 7.
Dasar Hukum Sertifikasi Guru Menurut Dirjendikti Kemendiknas (2010:2) dasar hukum pelaksanaan sertifikasi guru adalah sebagai berikut : a.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
b.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
c.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25 d.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
e.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2005 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik.
f.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi Guru dalam jabatan.
g.
Keputusan Mendiknas Tahun 2009 tentang Pembentukan Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG).
h.
Keputusan Mendiknas Nomor 022/P/2009 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Guru dalam jabatan.
i.
Surat Edaran Ketua KSG Nomor 1357/D/T/2009, tanggal 10 Agustus 2009 tentang Kesepakatan Rapat KSG tanggal 17 Juli 2009.
j.
Surat Edaran Ketua KSG Nomor 1876/D/T/2009, tanggal 19 Oktober 2009, tentang Kesepakatan Rapat KSG tanggal 14 Oktober 2009.
8. Pelaksanaan Sertifikasi Guru Melalui Uji Kompetensi Portofolio
a.
Pengertian Portofolio Portofolio adalah bukti fisik (dokumen) yang menggambarkan pengalaman berkarya/ prestasi yang dicapai dalam menjalankan tugas profesi sebagai guru dalam interval waktu tertentu. Portofolio ini terkait dengan unsur pengalaman, karya, dan prestasi selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26 guru
yang
pembelajaran.
bersangkutan
menjalankan
peran
sebagai
agen
Keefektifan
pelaksanaan
peran
sebagai
agen
pembelajaran tergantung pada tingkat kompetensi guru yang bersangkutan, yang mencakup kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Dalam peraturan menteri pendidikan nasional Republik Indonesia (RI) no. 18 Tahun 2007 tentang sertifikasi bagi guru dalam jabatan, komponen (2)
portofolio
pendidikan
dan
meliputi:
(1)
kualifikasi
akademik,
pelatihan,
(3)
pengalaman
mengajar,
(4) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5) penilaian dari atasan
dan
pengawas,
(6)
prestasi
akademik,
(7)
karya
pengembangan profesi, (8) keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9) pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan (10) penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan. b. Fungsi Portofolio Fungsi portofolio dalam sertifikasi guru (khususnya guru dalam jabatan) adalah untuk menilai kompetensi guru dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai agen pembelajaran. Kompetensi pedagogik dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27 pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial dinilai antara lain melalui dokumen penilaian dari atasan dan pengawas. Kompetensi profesional dinilai antara lain melalui dokumen
kualifikasi
akademik,
pendidikan
dan
pelatihan,
pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, prestasi akademik, dan karya pengembangan profesi. Portofolio juga berfungsi sebagai: (1) wahana guru untuk menampilkan dan/atau membuktikan unjuk kerjanya yang meliputi produktivitas, kualitas, dan relevansi melalui karya-karya utama dan pendukung; (2) informasi/data dalam memberikan pertimbangan tingkat kelayakan kompetensi seorang guru, bila dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan;(3) dasar menentukan kelulusan seorang guru yang mengikuti sertifikasi (layak mendapatkan sertifikat pendidikan atau belum); dan (4) dasar memberikan rekomendasi bagi peserta yang belum lulus untuk menentukan
kegiatan
lanjutan
pembinaan dan pemberdayaan guru.
sebagai
representasi
kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28 c. Komponen portofolio 1)
Kualifikasi akademik Kualifikasi akademik adalah ijazah pendidikan tinggi yang dimiliki oleh guru pada saat yang bersangkutan mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar (S-1, S-2, atau S-3) maupun nongelar (D-IV), baik di dalam maupun di luar negeri. Khusus untuk peserta sertifikasi yang belum memenuhi kualifikasi akademik S-1/D-IV sesuai Ketentuan Peralihan Pasal 66 PP 74 Tahun 2008, komponen kualifikasi akademik adalah ijazah pendidikan terakhir yang dimiliki oleh guru peserta sertifikasi. Bukti fisik kualifikasi akademik berupa ijazah atau serttifikat diploma.
2)
Pendidikan dan pelatihan Pendidikan dan pelatihan adalah kegiatan pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti oleh guru dalam rangka pengembangan
dan/atau
peningkatan
kompetensi
selama
melaksanakan tugas sebagai pendidik, baik pada tingkat kecamatan,
kabupaten/kota,
provinsi,
nasional,
maupun
internasional. Bukti fisik komponen pendidikan dan pelatihan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29 berupa sertifikat atau piagam yang dikeluarkan oleh lembaga penyelenggara. 3)
Pengalaman mengajar Pengalaman mengajar adalah masa kerja sebagai guru pada jenjang, jenis, dan satuan pendidikan formal tertentu. Bukti fisik dari komponen pengalaman mengajar ini berupa surat keputusan, surat tugas, atau surat keterangan dari lembaga yang berwenang (pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara pendidikan, atau satuan pendidikan).
4) Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran Komponen dapat perencanaan
dipilah menjadi
pembelajaran
dan
dua bagian,
pelaksanaan
yaitu
pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran adalah persiapan pembelajaran yang akan dilaksanakan untuk satu topik atau kompetensi tertentu. Perencanaan
pembelajaran
sekurang-kurangnya
memuat
perumusan tujuan/kompetensi, pemilihan dan pengorganisasian materi,
pemilihan
sumber/media
pembelajaran,
skenario
pembelajaran, dan penilaian proses dan hasil belajar. Pelaksanaan pembelajaran
adalah
kinerja
guru
dalam
melaksanakan
pembelajaran. Kinerja guru tersebut meliputi tahapan pra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30 pembelajaran (pengecekan kesiapan kelas dan apersepsi), kegiatan
inti
pemanfaatan
(pengusaan
materi,
strategi
media/sumber
belajar,
evaluasi,
pembelajaran, penggunaan
bahasa), dan penutup (refleksi, rangkuman, dan tindak lanjut). 5) Penilaian dari atasan dan pengawas Penilaian dari atasan dan pengawas adalah penilaian atasan terhadap kompetensi kepribadian dan sosial, yang meliputi aspekaspek ketaatan menjalankan ajaran agama, tanggung jawab, kejujuran, kedisiplinan, keteladanan, etos kerja, inovasi dan kreatifitas, kemampuan menerima kritik dan saran, kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan bekerjasama. 6) Prestasi akademik Prestasi akademik adalah prestasi yang dicapai guru dalam pelaksanaan tugasnya sebagai pendidik dan agen pembelajaran yang mendapat pengakuan dari lembaga/panitia penyelenggara, baik tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Komponen ini meliputi lomba dan karya akademik (juara lomba atau penemuan karya monumental di bidang pendidikan atau nonkependidikan), pembimbingan teman sejawat (instruktur, guru inti, tutor), dan pembimbingan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31 kegiatan ekstra kurikuler (pramuka, drumband, mading, karya ilmiah remaja-KIR, dan lainlain). Bukti fisik yang dilampirkan berupa surat penghargaan, surat keterangan atau sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga/panitia penyelenggara. 7)
Karya Pengembangan Profesi Karya pengembangan profesi adalah hasil karya dan/atau aktivitas guru yang menunjukkan adanya upaya pengembangan profesi. Komponen ini meliputi buku yang dipublikasikan pada tingkat kabupaten/ kota, provinsi, atau nasional; artikel yang dimuat
dalam
media
jurnal/majalah/buletin
yang
tidak
terakreditasi, terakreditasi, dan internasional; menjadi reviewer buku, penulis soal EBTANAS/UN; modul/buku cetak lokal (kabupaten/kota) yang minimal mencakup materi pembelajaran selama 1 (satu) semester; media/ alat pembelajaran dalam bidangnya;
laporan
penelitian
tindakan
kelas
(individu/
kelompok); dan karya seni (patung, rupa, tari, lukis, sastra, dan lain-lain). Bukti fisik yang dilampirkan berupa surat keterangan dari pejabat yang berwenang tentang hasil karya tersebut. 8)
Keikutsertaan dalam forum ilmiah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32 Keikutsertaan dalam forum ilmiah adalah partisipasi guru dalam forum ilmiah (seminar, semiloka, simposium, sarasehan, diskusi panel, dan jenis forum ilmiah lainnya) pada tingkat kecamatan,
kabupaten/kota,
provinsi,
nasional,
atau
internasional, baik sebagai nara sumber/pemakalah maupun sebagai peserta. Bukti fisik yang dilampirkan berupa makalah dan sertifikat/ piagam bagi nara sumber, dan sertifikat/ piagam bagi peserta. 9)
Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial adalah
keikutsertaan
guru
menjadi
pengurus
organisasi
kependidikan atau organisasi sosial pada tingkat desa/kelurahan, kecamatan,
kabupaten/kota,
provinsi,
nasional,
atau
internasional, dan/ataumendapat tugas tambahan. Pengurus organisasi di bidang kependidikan antara lain: pengurus Forum Komunikasi Kepala Sekolah (FKKS), Forum Kelompok Kerja Guru (FKKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI), Himpunan Evaluasi Pendidikan
Indonesia
(HEPI),
Asosiasi
Bimbingan
dan
Konseling Indonesia (ABKIN), dan Ikatan Sarjana Manajemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33 Pendidikan Indonensia (ISMaPI), dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Pengurus organisasi sosial antara lain: ketua RT, ketua RW, ketua LMD/BPD, dan pembina kegiatan keagamaan. Mendapat tugas tambahan antara lain: kepala sekolah,
wakil
kepala
sekolah,
ketua
jurusan,
kepala
laboratorium, kepala bengkel, kepala studio, kepala klinik rehabilitasi, dan lain-lain. Bukti fisik yang dilampirkan adalah surat keputusan atau surat keterangan dari pihak yang berwenang. 10) Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan adalah penghargaan yang diperoleh karena guru menunjukkan dedikasi yang baik dalam melaksanakan tugas dan memenuhi kriteria kuantitatif (lama waktu, hasil, lokasi/ geografis), kualitatif (komitmen, etos kerja), dan relevansi (dalam bidang/rumpun bidang), baik pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Bukti fisik yang dilampirkan berupa fotokopi sertifikat, piagam, atau surat keterangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34 9. Pelaksanaan Sertifikasi Guru Melalui Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Peserta sertifikasi melalui penilaian portofolio yang belum mencapai skor minimal kelulusan, diharuskan (a) untuk melengkapi portofolio, atau (b) mengikuti Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) yang diakhiri dengan ujian. Untuk menjamin standardisasi mutu proses dan hasil PLPG, perlu disusun rambu-rambu penyelenggaraan PLPG. a. Dasar Hukum Sertifikasi bagi guru dalam jabatan sebagai upaya meningkatkan profesionalitas guru dan meningkatkan mutu layanan dan hasil pendidikan di Indonesia, diselenggarakan berdasarkan landasan hukum sebagai berikut: 1) Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2)
Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35 5)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 Tahun 2005 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik.
6)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan.
b. Tujuan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi,
profesionalisme,
dan
menentukan
kelulusan guru peserta sertifikasi yang belum mencapai batas minimal skor kelulusan pada penilaian portofolio. 10. Pendidikan Profesi Guru (PPG) Di samping sertifikasi melalui portofolio bagi guru dalam jabatan, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan berkerjasama dengan Direktorat Pendidikan Tinggi memprogramkan Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi Guru dalam Jabatan
yang diakhiri
dengan
sertifikasi,
sehingga
guru
yang
bersangkutan memperoleh sertifikat pendidik (jika memenuhi syarat). Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan peran guru sangat penting. Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah no. 74 Tahun 2008 tentang Guru, serta Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no. 8 Tahun 2009 tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36 Program Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan, menegaskan peranan strategis guru dan dosen dalam peningkatan mutu pendidikan. Guru merupakan jabatan profesional yang menuntut agar guru memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Terkait dengan hal tersebut di atas, dalam upaya meningkatkan mutu guru sebagaimana diamanahkan Undang-Undang no. 14 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah no. 74 Tahun 2008, menyebutkan bahwa guru harus berpendidikan minimal S1/D-IV dan wajib memiliki sertifikat pendidik yang diperoleh melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG). a. Pengertian Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Menurut Undang-Undang no 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Dengan demikian program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk lulusan S-1 kependidikan dan S-1 atau D-IV non kependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru, agar mereka dapat menjadi guru yang profesional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37 sesuai dengan standar nasional pendidikan dan memperoleh sertifikat pendidik. b. Landasan Penyelenggaraan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) 1)
Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional
2)
Undang-Undang nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3)
Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4) 5)
Peraturan Pemerintah nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
6) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 8 Tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan. c. Tujuan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Mengacu pada Undang-Undang no. 20/2003 Pasal 3, tujuan umum program pendidikan profesi guru adalah menghasilkan calon guru yang memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38 mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan khusus program pendidikan profesi guru seperti yang tercantum dalam permendiknas no. 8 Tahun 2009 Pasal 2 adalah untuk menghasilkan calon guru yang memiliki kompetensi dalam merencanakan,
melaksanakan,
dan
menilai
pembelajaran;
menindaklanjuti hasil penilaian, melakukan pembimbingan, dan pelatihan peserta didik serta melakukan penelitian, dan mampu mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan. d.
Sistem Rekruitmen Peserta PPG Sertifikasi Guru 2012 1) Seleksi Administrasi Oleh Dinas Pendidikan a)
Guru dalam jabatan yang telah memiliki kualifikasi akademik
S-1 atau D-IV yang tidak sesuai dengan mata
pelajaran, rumpun mata pelajaran, atau satuan pendidikan (TK dan SD) yang diampu, keikutsertaan dalam pendidikan profesi berdasarkan mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran dan/atau satuan pendidikan yang diampunya. b)
Calon peserta PPG mendaftar ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan menyerahkan dokumen berikut: (1) Format isian calon peserta PPG (Format P1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39 (2) Foto kopi ijazah S-1/D-IV yang sudah dilegalisasi oleh perguruan tinggi asal atau Kopertis untuk lulusan PTS yang sudah tidak beroperasi. (3) Foto kopi SK pengangkatan sebagai PNS bagi guru PNS, SK GTY atau SK dari Pemda bagi guru bukan PNS. (4) Foto kopi SK pengangkatan sebagai guru bukan PNS (guru tetap pada satuan pendidikan tempat yang bersangkutan mengajar) dari kepala sekolah dan/atau yayasan. (5) Surat pernyataan kesediaan mengikuti pendidikan dan meninggalkan tugas mengajar yang ditandatangani oleh yang bersangkutan dan kepala sekolah. (6) Surat persetujuan dari Kepala Sekolah dan diketahui oleh Dinas Pendidikan. (7) Surat keterangan berbadan sehat dari dokter. (8) Surat keterangan bebas napza dari instansi yang berwenang. c)
Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan seleksi administrasi calon peserta PPG dengan melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan dokumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40 d)
Calon peserta PPG yang dinyatakan lulus seleksi administrasi selanjutnya dikirim ke LPTK dalam daftar hasil seleksi administrasi calon peserta PPG dalam bentuk cetakan (hardcopy) dan file (softcopy) (Format P2).
2) Seleksi Akademik Oleh LPTK a)
LPTK melakukan verifikasi dokumen berdasarkan dokumen yang
dikirim
oleh
Dinas
Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota. b)
LPTK melakukan seleksi akademik menggunakan tes dan non tes yang meliputi hal-hal berikut: (1) Tes penguasaan bidang studi (sesuai dengan program PPG yang akan diikuti). (2) Tes kemampuan bahasa Inggris. (3) Tes potensi akademik. (4) Penelusuran minat dan bakat melalui wawancara dan observasi kinerja
c)
LPTK menetapkan hasil seleksi sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional dan melaporkan
ke
Direktorat
Pendidik
dan
Tenaga
Kependidikan (Dit. Diktendik) Ditjen Dikti dan Badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41 Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMP & PMP) dengan menggunakan Format P3. 11. Pemberian Sertifikat Pendidik Secara Langsung (PSPL) Sertifikasi guru pola PSPL diperuntukan bagi guru yang diangkat jabatan pengawas satuan pendidikan yang memiliki :
1. Guru yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran yang diampunya dengan golongan paling rendah IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b. 2. Guru kelas yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan tugas yang diampunya dengan golongan paling rendah IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b. 3. Guru bimbingan dan konseling atau konselor yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan tugas bimbingan dan konseling dengan golongan paling rendah IV/b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42 atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b. 4. Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas pada satuan pendidikan yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan tugas kepengawasan dengan golongan paling rendah IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b; atau 5. Guru yang sudah mempunyai golongan paling rendah IV/c, atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/c (melalui in passin)
12. Persyaratan Sertifikasi Guru 2012
a. Guru yang masih aktif mengajar di sekolah di bawah binaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. b. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (DIV) dari program studi yang terakreditasi atau minimal memiliki izin penyelenggaraan. c. Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas dengan ketentuan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43 1) bagi pengawas satuan pendidikan selain dari guru yang diangkat sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (1 Desember 2008), atau 2) bagi pengawas selain dari guru yang diangkat setelah berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru harus pernah memiliki pengalaman formal sebagai guru. d. Guru bukan PNS pada sekolah swasta yang memiliki SK sebagai guru tetap dari penyelenggara pendidikan (guru tetap yayasan), sedangkan guru bukan PNS pada sekolah negeri harus memiliki SK pengangkatan sebagai guru dari Bupati/Walikota atau dinas pendidikan provinsi/ kabupaten/kota. e. sudah menjadi guru pada saat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ditetapkan (30 Desember 2005). f. Pada tanggal 1 Januari 2013 belum memasuki usia 60 tahun. g. Memiliki nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK). h. Guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang BELUM memiliki kualifikasi akademik S-1/D-IV apabila: 1) pada 1 Januari 2012 sudah mencapai usia 50 tahun dan mempunyai pengalaman kerja 20 tahun sebagai guru, atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44 2) mempunyai golongan IV/a atau memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/a (dibuktikan dengan SK kenaikan pangkat). D. Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Yasbiati (2009) dengan judul “Pengaruh Persepsi Guru Tentang Sertifikasi Terhadap Kualitas Pembelajaran’’. Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan beasarnya hubungan antara variabel. Melalui studi ini ingin diketahui sejauh mana perbedaan salah satu variabel ada hubugannya dengan perbedaan dalam variabel yang lain, yang ditetapkan melalui koefisien korelasi, dengan studi kasus pada guru-guru SD Negeri Nagawangi 1Tasikmalaya di jalan Situ Ciraja Kelurahan Tuguraja Kecamatan Cilhideung Kota Tasikmalaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara persepsi guru tentang sertifikasi dengan kualitas pembelajaran adalah sebesar
0,434
menunjukkan
korelasi
sedang.
Artinya
kualitas
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di SD Negeri Nagawangi 1 Tasikmalaya menunjukkan kualitas baik dan dipengaruhi sedang oleh adanya program sertifikasi. Oleh karena angka koefisien korelasi itu signifikan pada taraf keberartian 0,05. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif, penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45 Nagarawangi 1 Kota Tasikmalaya yang beralamat di jalan Situ Ciraja Kelurahan Tuguraja Kecamatan Cilhideung Kota Tasikmalaya sejak bulan Juli-November 2009. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel total artinya semua populasi yaitu guru-guru yang mengajar di sekolah tersebut dijadikan sampel 20. Teknik pengumpulan data
dilakukan
dengan
menggunakan
angket,
observasi,
dan
dokumentasi. Dari penelitian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi guru tentang sertifikasi dengan kualitas pembelajaraan di SD Negeri Nagarawangi 1 Tasikmalaya E. Kerangka Pemikiran Sertifikasi guru berlaku bagi guru yang berstatus PNS maupun swasta, merupakan salah satu upaya untuk peningkatan mutu dan kesejahteraan guru, berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran. Dengan terlaksananya sertifikasi guru, diharapkan akan berdampak pada meningkatnya kualitas pembelajaran dan mutu pendidikan di Negara kita secara berkelanjutan. Kerangka pemikiran tersebut dapat digambarkan secara skematis sebagai berikut Persepsi guru: tentang
Kualitas Pembelajaran
Sertifikasi
( Variabel Y )
( Variabel X)
( Variabel X )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
F. Hipotesis Hipotesis diturunkan melalui teori. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
masalah penelitian. Hipotesis
adalah suatu
pernyataan yang masih harus diuji kebenarannya secara empiris. (Iskandar, 2008 : 56). Menurut Singarimbun dalam Iskandar (2008 : 56), hipotesis adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalkan, karena ia merupakan instrumen kerja dari teori. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini adalah : H1: Terdapat hubungan yang signifikan persepsi guru tentang sertifikasi guru dengan kualitas pembelajaran di SMA Negeri 2 Klaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan secara intensif terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu (Arikunto, 2002:120). Penelitian ini diterapkan untuk meneliti persepsi guru tentang sertifikasi dengan kualitas pembelajaraan B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian yaitu Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Klaten di Jl.Angsana, Trunuh, Klaten Selatan, kabupaten Klaten. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Klaten karena guru-guru SMA tersebut banyak yang mengikuti sertifikasi dan masih ada yang berstatus sebagai guru honorer. Kualitas lulusan dari SMA Negeri 2 Klaten dianggap mampu bersaing dengan kualitas lulusan dari sekolah SMA lainnya di Kabupaten Klaten. Guru juga merupakan unsur yang penting dalam menentukan kualitas lulusan peserta didik. 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48 Selain itu menurut penulis pendidikan SMA itu juga penting bagi peserta didik dan guru yang mengajar di pendidikan SMA juga harus memiliki kualitas pendidikan yang baik dan kompeten. Diharapkan dengan adanya sertifikasi ini dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi guru-guru yang mengajar di SMA Negeri 2 Klaten agar kualitas pendidikan SMA Negeri 2 Klaten lebih meningkat. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2013. C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah pihak atau lembaga yang memberikan informasi. Dalam hal ini yang menjadi subjek penelitian yang akan diteliti adalah guru-guru SMA Negeri 2 Klaten Jl.Angsana, Trunuh, Klaten Selatan, Kabupaten Klaten 2. Objek Penelitian Objek penelitian adalah seseorang atau sesuatu yang ingin diteliti (Amirin.1986:92). Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah hubungan persepsi guru tentang sertifikasi dengan kualitas pembelajaraan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49 D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1.
Populasi Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah guru-guru SMA Negeri 2 Klaten yang berjumlah 59 guru.
2.
Sampel Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah semua guru-guru SMA Negeri 2 Klaten yang sudah mengikuti program sertifikasi maupun yang belum mengikuti program sertifikasi. Sampel guru dalam penelitian ini diambil dari seluruh populasi yang ada yaitu sebanyak 59 guru yang mengajar di SMA Negeri 2 Klaten. Sementara sampel guru akan diambil dari semua total sekolah SMA Negeri 2 Klaten. Berikut ini penulis sajikan dalam bentuk tabel : Tabel III.1 Daftar Nama Guru dan Jumlah Guru dalam Penelitian
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
NAMA GURU Drs. Kawit Sudiyono, M.Pd Drs. Basuki Djoko S Drs. Sutar Drs. Wahdjo Drs. H.Sukarno, MM Dra. Pudyastuti Dra. Triasrini WD Dra. Indaryani Dra. Ratna Damayanti Drs. Suwardhi Drs. Agus Suwarno Endro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50 NO 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
NAMA GURU Drs. Djumal Dra. Tri Suwarni Dra. Sri Wuryani Drs. Didit Handoyo TH Dra. Tatik Sugiarti Sukarno S.Pd Kustiah S.Pd Dra. Sita Sundari Drs. Sumardi Dra. Sadar Intantiningarum Drs. Sugeng Wahyudi Drs. Topo Trikoyo Darmanto Dra. Wahyuni Dra. C.Ambar Krismoyo Drs. M.Sulaiman, M.Mis Agus Suranto C.Herman Pitoyowati S.Pd R Nunuk Indarastuti S.Pd Rahayu S.Pd Endang Kristanti S.pd Parmono S.Pd Sri Murniati S.Pd Drs. Nur Cahyo BJ Sri Supadmiyantini S.Pd Drs. Tukimin MM Supardi S.pd Nety Sukaati S.Pd Drs. Agus Waryanto Sudartati S.Pd Yatrik Suwarni S.pd Drs. Kristiyanto Supoyo S.pd Matdana Topo Harjanti S.pd Agus Purnama S.pd Sri Suyani S.Ag Sri Wahyuni S.Pd Budi Setiyarso ST
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51 NO 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 Jumlah Guru
NAMA GURU Drs. Jaka Hadi S Dra. Rini Sulistyowati M.Mis Dra. Winarni Nurul Faizah S.pd Sri Atut Moworetno S.pd Isworo Setyorini S.Th Sugimo S.Pd Dianita Hastiningirum S.Pd Slamet S.Ag Niken Rudatin S.T , S.Pd 59
Sumber : Dokumen SMA 2 Negeri Klaten, 2013 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dibuat berdasarkan populasi yang ada dengan menggunakan teknik sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sugiyono ( 2001:61) E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya 1. Variabel Persepsi Guru Tentang Sertifikasi Persepsi
guru
tentang
sertifikasi
adalah
proses
menerima
dan
mengorganisasikan sertifikasi melalui panca indera. Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 18 Tahun 2007 tentang sertifikasi bagi guru. Sertifikasi guru harus mencakup komponen portofolio guna memperoleh sertifikat pendidik. Komponen portofolio meliputi: (1) kualifikasi akademik, (2) pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52 dan pelatihan, (3) pengalaman mengajar, (4) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5) penilaian dari atasan dan pengawas, (6) prestasi akademik, (7) karya pengembangan profesi, (8) keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9) pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, (10) penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel persepsi guru tentang sertifikasi Tabel III.2 Operasionalisasi Variabel Persepsi Guru Tentang Sertifikasi No
1.
Dimensi
Kualifikasi akademik
Indikator
1.Pendidikan formal seorang guru
Nomor Kuisioner
1
2.Guru yang mempunyai 2 ijazah S1 tetapi bukan S1 pendidikan
4.
Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
9. Membuat RPP sebelum pembelajaran
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53 No
5.
Dimensi
Penilaian dari atasan dan pengawas
Indikator
10. Ketaatan dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama 11. Memiliki etos kerja yang tinggi. 12. Dasar penilaian dari atasan adalah kemampuan dalam berkomunikasi dan bekerjasama
6.
7.
8.
Nomor Kuisioner
10 11 12
Prestasi akademik 13. Kompetensi profesional 13 ditunjukan keikutsertaan guru dalam mengikuti lomba 14 14. Prestasi akademik ditunjukan dalam mendampingi siswa mengikuti perlombaan Karya pengembangan profesi
Keikutsertaan dalam forum
15. Kompetensi profesional dapat ditunjukan melalui penerbitan buku atau artikel
15
16.Bukti karya pengembangan profesi harus disahkan oleh kepala dinas
16
17. Profesionalitas guru 17 ditunjukkan guru dalam partisipasi mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54 No
Dimensi
ilmiah
Indikator
forum ilmiah 18.Profesionalitas ditunjukkan dari peran guru sebagai narasumber
10.
Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan
Nomor Kuisioner
18
21.Guru yang pernah mengajar di daerah terpencil diberi pengakuan
21
22. Bukti pengakuan guru disahkan oleh kepala dinas
22
Indikator-indikator tersebut dituangkan dalam bentuk kuesioner dan masing-masing pernyataan diukur dengan skala likert. Pemberian skor dalam skala likert terdiri dari 4 jawaban yaitu P (3), NT (2), N (1) Pemberian skor dan kreteria penilaian pada setiap pernyataan adalah sebagai berikut : 1. Persepsi Positif : Guru menunjukkan dekungan atau persetujuan terhadap pelaksanaan program sertifikasi guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55 2. Persepsi Netral : Guru menunjukkan makna biasa-biasa saja tentang program sertifikasi 3. Persepsi Negatif : Guru tidak menunjukkan dukungan terhadap pelaksanaan program sertifikasi guru Tabel III.3 Skor Pernyataan Persepsi Guru Tentang Sertifikasi Jawaban
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
Positif
3
1
Netral
2
2
Negatif
1
3
2. Variabel Kualitas Pembelajaran Kualitas pembelajaran merupakan kemampuan lembaga pendidikan dalam mendayagunakan sumber-sumber pendidikan disekolah. Kualitas pembelajaran juga bisa untuk dapat meningkatkan kemampuan belajar seoptimal mungkin disekolah. Dalam variabel kualitas pembelajaran ini dapat dilihat dari masing-masing kualitas yang dimiliki seorang guru dalam suatu sekolah. Ada 7 macam kualitas pembelajaran yaitu tujuan
mengajar, guru yang mengajar, siswa yang belajar,
metode mengajar, alat bantu mengajar, penilaian atau evaluasi, dan situasi pengajaran. Pemberian peringkat dalam variabel ini adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56 a.
Tujuan mengajar Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Kepastian dari perjalanan proses belajar mengajar berpangkal tolak dari jelas tidaknya perumusan tujuan pengajaran dan tercapainya tujuan sama halnya dengan keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Variabel kualitas pembelajaran ini untuk tujuan mengajar dapat diberi angka 1, dimana pemberian angka ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam pengisian data.
b. Guru yang mengajar Guru adalah orang yang berpengalaman dalam bidang profesinya. Dengan keilmuan yang dimilikinya, setiap guru mempunyai kepribadian masing-masing sesuai dengan latar belakang kehidupan sebelum mereka menjadi guru. Pandangan guru terhadap anak didik akan mempengaruhi kegiatan mengajar guru di dalam kelas. Guru yang memandang anak sebagai makhluk individual dengan segala perbedaan dan persamaannya, akan berbeda dengan guru yang memandang anak didik sebagai makhluk sosial. Perbedaan pandangan dalam memandang anak didik ini akan melahirkan pendekatan yang berbeda pula. Variabel kualitas pembelajaran ini untuk guru yang mengajar dapat diberi angka 2, dimana pemberian angka ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam pengisian data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57 c. Siswa yang belajar Setiap siswa memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda-beda, kepribadian mereka juga berbeda-beda, intelektualitas mereka juga dengan tingkat kecerdasan yang bervariasi, biologis mereka dengan struktur atau keadaan tubuh yang tidak selalu sama. Karena itu perbedaan anak pada aspek biologis, intelektual, dan psikologis ini mempengaruhi kualitas belajar. Variabel kualitas pembelajaran ini untuk siswa yang belajar dapat diberi angka 3, dimana pemberian angka ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam pengisian data. d. Metode mengajar Pemilihan metode dalam mendemonstrasikan mata pelajaran atau dalam menyampaikan materi pelajaran jelas sangat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran. Variabel kualitas pembelajaran ini untuk metode mengajar dapat diberi angka 4, dimana pemberian angka ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam pengisian data. e. Alat bantu mengajar Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai dalam sebuah lembaga pendidikan tentunya akan memberikan pengaruh dalam proses pembelajaran. Selain itu juga pemilihan alat bantu yang sesuai yang digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran juga memberikan peran dalam mempermudah pemahaman pesrta didik terhadap materi yang disampaikan. Variabel kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58 pembelajaran ini untuk alat bantu mengajar dapat diberi angka 5, dimana pemberian angka ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam pengisian data. f. Penilaian atau evaluasi Evaluasi merupakan salah satu syarat ataupun faktor yang tidak apat dipisahkan dalam proses pembelajaran. Bahan evaluasi cara atau bentuk evaluasi serta pemilihan waktu untuk melakukan evaluasi juga mempunyai pengaruh terhadap kualitas pembelajaran. Variabel kualitas pembelajaran ini untuk penilaian atau evaluasi dapat diberi angka 6, dimana pemberian angka ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam pengisian data. g. Situasi pengajaran Situasi dan kondisi yang diciptakan oleh seorang tenaga pengajar tentu akan memberikan dampak terhadap pemahaman dan kenyamanan dalam belajar. Kondisi yang kondusif akan membantu para siswa untuk lebih optimal dalam menyerap pesan yang disampaikan dari sebuah materi pelajaran. Variabel kualitas pembelajaran ini untuk situasi pengajaran dapat diberi angka 7, dimana pemberian angka ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam pengisian data. Pemberian skor dan kreteria penilaian pada setiap pernyataan adalah sebagai berikut : 1. Kualitas Pembelajaran Baik : Bahwa guru dan siswa memegang peran dan tanggung jawab penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59 2. Kualitas Pembelajaran cukup baik : Bahwa guru dan siswa dalam meningkatkan kualitas pembelajaran hanya menghandalkan atau terfokus dengan satu konsep pembelajaran 3. Kualitas Pembelajaran kurang baik : Bahwa guru dan siswa dalam meningkatkan kualitas pembelajaran masih rendah, rendah dalam arti proses dalam pengajarannya Tabel III.4 Skor Pernyataan Kualitas Pembelajaran Jawaban
Skor
Baik
3
Cukup Baik
2
Kurang Baik
1
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh data sesuai dengan data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah daftar pernyataan yang diberikan kepada responden untuk diisikan dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan responden yang sebenarnya. Metode ini digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60 mengumpulkan data mengenai hubungan persepsi guru tentang sertifikasi dengan kualitas pembelajaran. G. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Pengujian Validitas Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian Menurut Sugiyono (2006). Tujuan uji validitas mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya.Agar data yang diperoleh bisa relevan/sesuai dengan tujuan diadakannya pengukuran tersebut. Validitas dimaksudkan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment dengan rumus (Arikunto. 2002:225) :
Keterangan : N
=total responden
Y
=total skor dari seluruh item
X
=total skor dari setiap item
rxy
=koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61 Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Selanjutnya nilai koefisien korelasi ini dibanding dengan harga r tabel dengan dk = n - 2 dan taraf signifikasi kesalahan 5%. Jika nilai rhitung lebih besar dari pada rtabel, maka butir pernyataan tersebut dapat dikatakan valid, dan begitu pula sebaliknya. Uji validitas dilakukan terhadap 59 responden. Uji validitas dilakuakan terhadap item-item pertanyaan variable persepsi guru tentang sertifikasi. Sebelumnya uji validitas dilakukan pada dua puluh dua pertanyaan tetapi ada (6) yang tidak valid. Hasil uji validitas adalah sebagai berikut : Tabel III.5 Hasil Uji Validitas Untuk Persepsi Guru Tentang Sertifikasi Butir No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Nilai r tabel 0,260 0,260 0,260 0,260 0,260 0,260 0,260 0,260 0,260 0,260 0,260 0,260 0,260 0,260 0,260 0,260 0,260
Nilai r hitung 0,434 0,461 0,254 0,484 0,305 0,379 0,305 0,254 0,183 0,434 0,403 0,403 0,365 0,461 0,403 0,461 0,403
Status Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62 Butir No Nilai r tabel 18 0,260 19 0,260 20 0,260 21 0,260 22 0,260 Sumber : data primer, diolah 2013
Nilai r hitung 0,504 0,305 0,305 0,461 0,403
Status Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel dilihat di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan persepsi guru tentang sertifikasi menunjukkan bahwa ke dua puluh dua butir pertanyaan adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini dilakukan dengan membandingkan nilai r tabel dengan r hitung. Dengan jumlah data (n) sebanyak 59 responden dan derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05, maka diperoleh r tabel sebesar 0,260 (Sugiyono, 2007). dari hasil perhitungan diperoleh bahwa keseluruhan niali r hitung menunjukkan angka yang lebih besar dari niali r tabel ( r hitung > 0,260). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan persepsi guru tentang sertifikasi adalah valid. Uji validitas dilakukan terhadap 59 responden, juga dilakukan untuk terhadap item-item pertanyaan variable kualitas pembelajaran. Sebelumnya uji validitas dilakukan pada sebelas pertanyaan tetapi ada (1) yang tidak valid. Hasil uji validitas adalah sebagai berikut : Tabel III.6 Hasil Uji Validitas Untuk Kualitas Pembelajaran Butir No 1 2
Nilai r tabel 0,260 0,260
Nilai r hitung 0,279 0,931
Status Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63 Butir No Nilai r tabel 3 0,260 4 0,260 5 0,260 6 0,260 7 0,260 8 0,260 9 0,260 10 0,260 11 0,260 Sumber : data primer, diolah 2013
Nilai r hitung 0,737 0,787 0,886 0,931 0,686 0,836 0,604 0,887 0,811
Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel dilihat di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan kualitas pembelajaran menunjukkan bahwa ke sebelas butir pertanyaan adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini dilakukan dengan membandingkan nilai r tabel dengan r hitung. Dengan jumlah data (n) sebanyak 59 responden dan derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05, maka diperoleh r tabel sebesar 0,260 (Sugiyono, 2007). dari hasil perhitungan diperoleh bahwa keseluruhan niali r hitung menunjukkan angka yang lebih besar dari niali r tabel ( r hitung > 0,260). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan kualitas pembelajaran adalah valid. 7) Pengujian Reliabilitas Uji reliabilitas adalah proses pengukuran terhadap ketepatan (konsisten) dari suatu instrumen Menurut Husaini (2003). Pengujian ini dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan merupakan sebuah instrumen yang handal,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64 konsistensi, stabil dan dependibalitas, sehingga bila digunakan berkali-kali dapat menghasilkan data yang sama. Tujuan dari uji reliabilitas: Menunjukkan konsistensi skor-skor yang diberikan skorer satu dengan skorer lainnya. Relialibilitas menunjuk bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2002:154). Untuk mengetahi koefisien reabilitas instrumen, maka digunakan rumus Alpha sebagai berikut :
Keterangan : = reliabilitas instrumen k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = varian total = jumlah varian butir Jika nilai koefisien Cronbach Alpha lebih besar dari pada 0,60
maka butir pernyataan tersebut dapat dikatakan reliabel dan jika nilai alpha kurang dari 0,26 maka butir pernyataan tersebut tidak reliabel. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65 Alpha dan dikerjakan dengan program SPSS for Windows versi 16. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel III.7 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Guru Tentang Sertifikasi Variabel Nilai r table Nilai r hitung Status Persepsi guru 0,60 0,943 Reliabel tentang sertifikasi Sumber : data primer, diolah 2013 Dari dua puluh dua pertanyaan pada variabel persepsi guru tentang sertifikasi ini diperoleh nilai r
hitung
sebesar 0,943. Pengambilan kesimpulan
dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Dengan jumlah data (n) sebanyak 59 responden dan derajat keyakinan sebesar 0,60 sehingga dapat dikatakan penelitian ini reliabel. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rhitung > rtabel (0,943 > 0,60). Ini berarti bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel persepsi guru tentang sertifikasi dapat dikatakan reliabel. Tabel III.8 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Pembelajaran Variabel Nilai r table Nilai r hitung Status Kualitas 0,60 0,937 Reliabel Pembelajaran Sumber : data primer,diolah 2013 Dari sebelas pertanyaan pada variabel kualitas pembelajaran ini diperoleh nilai r
hitung
sebesar 0,937. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Dengan jumlah data (n) sebanyak 59 responden dan derajat keyakinan sebesar 0,60 sehingga dapat dikatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66 penelitian ini reliabel. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rhitung > rtabel (0,937 > 0,60). Ini berarti bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel kualitas pembelajaran dapat dikatakan reliabel. D. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis a) Uji Normalitas Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan rumus Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov - Smirnov memusatkan perhatian pada penyimpangan deviasi terbesar. Harga Fo (Xi) – SN terbesar dinamakan deviasi maksimum. Adapun rumus uji Kolmogorov – Smirnov untuk normalitas sebagai berikut (Ghozali, 2002: 36) yaitu : D = Max |Fo (Xi) – SN (Xi)| Keterangan : D
= Deviasi maksimum
Fo (Xi)
= Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan
SN (Xi)
= Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67 1) Jika nilai Asymp. Sig. < taraf nyata (0,05), maka distribusi data variabel penelitian dinyatakan tidak normal. 2) Jika nilai Asymp. Sig. > taraf nyata (0,05), maka distribusi data variabel penelitian dinyatakan normal. b) Uji Homogenitas Pengujian ini digunakan untuk menguji kesamaan varians populasi yang beristribusi normal, berdasarkan populasinya. Dalam penelitian pengujian homogenitas varians diuji dengan menggunakan uji F dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2007:140):
Harga Fhitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang =
dan dk penyebut =
Jika F
tabel
>F
hitung
serta
signifikansi lebih dari 0,05 maka varians data yang dianalisis homogen. Sebaliknya bila F
tabel
< Fhitung dan signifikansinya kurang dari 0,05 maka
varians data yang dianalisis tidak homogen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68 2.
Pengujian Hipotesis a. Perumusan hipotesis 1)
Perbedaan persepsi guru tentang sertifikasi dengan kualitas pembelajran Ho1: Terdapat hubungan signifikan persepsi guru tentang sertifikasi guru dengan kualitas pembelajaran.
b. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis menggunakan korelasi bivariat dengan korelasi rank kendall. Analisis korelasi rank Kendall digunakan untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis antara dua variabel atau lebih, bila datanya berbentuk ordinal atau ranking. Kelebihan metode ini bila digunakan untuk menganalisis sampel berukuran lebih dari 10 dan dapat dikembangkan untuk mencari koefisien korelasi parsial.
Metode yang digunakan pada analisis koefisien korelasi rank Kendall yang diberi notasi τ adalah sebagai berikut.
1. Beri ranking data observasi pada variabel X dan variabel Y.
2. Susunan objek sehingga ranking X untuk subjek itu dalam urutan wajar, yaitu 1, 2, 3,…, n. Apabila terdapat ranking yang sama maka ranking-nya adalah rataratanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69 3. Amati ranking Y dalam urutan yang bersesuaian dengan ranking X yang ada dalam urutan wajar kemudian tentukan jumlah angka pasangan concordant (Nc) dan jumlah angka pasangan discordant (Nd).
4. Statistik uji yang digunakan: τ = Nc – Nd / (N(N-1)/2)
dimana: τ
= koefisien korelasi rank Kendall
Nc = jumlah angka pasangan concordant
Nd = jumlah angka pasangan discordant
N
= ukuran sampel
c. Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan berdasarkan pada nilai probabilitas yaitu : 1).Terima Ho jika Probabilitas signifikansi atau Asym sig. > taraf signifikansi 0,05 2).Terima Ha jika Probabilitas Signifikansi atau Asym sig. < taraf signifikansi 0,05 Pengambilan keputusan didasarkan pada perbandingan Fhitung dengan Ftabel adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70 Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak Untuk membantu proses pengujian hipotesis tentang hubungan persepsi guru tentang sertifikasi dengan kualitas pembelajaran peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows. Tabel III.9 Kreteria Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199
Sangat rendah
0,20 - 0,399
Rendah
0,40 - 0,599
Sedang
0,60 - 0,799
Kuat
0,80 - 1,000
Sangat kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat SMA Negeri 2 Klaten Awalnya SMA Negeri 2 Klaten hanyalah pecahan dari SMA Negeri 1 Klaten. Namun sejak tanggal 17 Juli 1965 dengan izin pendirian sekolah dari Kanwil Depdiknas No.95/SKB/III/1965 dan mempunyai Nomor Statistik Sekolah 30 1 03 32.01 002 dengan NIS 300020, sekolah ini secara resmi berdiri sendiri dengan nama SMA Negeri 2 Klaten. Adapun lokasi di Jl. Angsana, Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan. B. Visi dan Misi SMA Negeri 2 Klaten Visi : Mengantarkan tamatan/alumni SMA Negeri 2 Klaten yang menguasai dasardasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berbasis pada Iman dan Taqwa yang tinggi. Misi : 1) Melaksanakan/ menyempurnakan Kurikulum Sekolah 2) Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang ada 3) Menambah dan Mengoptimalkan Sarana dan Prasarana 4) Meningkatkan Kegiatan Belajar Mengajar secara efektif dan Intensif. 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
C. Tujuan sekolah SMA Negeri 2 Klaten 1) Rata-rata NEM menduduki peringkat dua Kabupaten Klaten dan tiga puluh lima tingkat Jawa Tengah 2) Jumlah lulusan yang diterima di perguruan tinggi mencapai lima puluh persen 3) Memiliki guru / karyawan teladan tingkat propinsi 4) Memiliki siswa teladan tingkat propinsi 5) Memiliki tim olahraga yang menjuarai tingkat karisidenan 6) Memiliki tim KIR yang menjuarai tingkat provinsi 7) Menghasilkan lulusan yang memiliki ketrampilan hidup tingkat terampil 8) Memiliki kelompok seni yang mampu tampil tingkat propinsi 9) Memiliki kelompok ekstrakurikuler yang mampu berprestasi tingkat propinsi 10) Jumlah pelanggaran siswa terhadap tata tertib maksimal lima persen tiap bulan
SMA Negeri 2 Klaten merupakan sekolah favorit di Kabupaten Klaten. Dengan sistem pendidikan yang diterapkan mampu menghasilkan generasi anak bangsa yang cerdas dan berani bersaing. Terbukti dengan banyaknya kejuaraan yang diperoleh baik di tingkat Kabupaten hingga tingkat Propinsi menunjukkan bahwa SMA Negeri 2 Klaten mempunyai mutu pendikan yang berkualitas. SMA Negeri 2 Klaten menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap guna menunjang semua kegiatan belajar-mengajar di lingkungan sekolah. Tak hanya itu, SMA Negeri 2 Klaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73 menyadari betul bahwa informasi berbasis teknologi berperan sangat penting baik dalam proses belajar maupun interaksi langsung dengan sekolah, maka dari itulah SMA Negeri 2 Klaten juga menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung diantaranya Akses internet, Website, dan Hot Spot.
D. Variabel Kualitas Pembelajaran dan Persepsi Guru Tentang Sertifikasi
1. Kualitas Pembelajaran
SMA Negeri 2 Klaten beralamat Klaten Selatan, Kabupaten Klaten. Kualitas pembelajaran di SMA Negeri 2 Klaten sebagian besar dikatakan baik yang mencakup tujuan belajar, guru yang mengajar, siswa yang belajar, siswa yang belajar, metode mengajar, alat bantu mengajar, penilaian dan situasi pengajaran. Di samping itu yang dapat menunjang kualitas pembelajaran di SMA Negeri 2 Klaten adalah fasilitas-fasilitas seperti ruang kelas yang nyaman, laboratorium, dan perpustakaan dan ruang baca. Berikut ini penulis sajikan fasilitas yang menunjang dan meningkatkkan kualitas pembelajaran di SMA Negeri 2 Klaten sebagai berikut :
a. Ruang Kelas
Ruang teori atau sering kita sebut ruang kelas di SMA Negeri 2 Klaten, sudah memenuhi standar ruang belajar mengajar yang representatif. Dengan fasilitasfasilitas kelas seperti proyektor untuk memenuhi kebutuhan pengajaran berbasis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74 TIK, luas ruangan yang cukup memadahi sehingga ruang gerak peserta didik lebih luas dan lebih nyaman dalam mengikuti proses belajar mengajar. Sarana Penunjang Kegiatan :
1. LCD Projector dalam setiap ruang belajar 2. Perangkat masing-masing laboratorium 3. Internet dan Hotspot area
b. Laboratorium
Di SMA Negeri 2 Klaten laboratorium ada 3 yaitu kimia, fisika, biologi, dan komputer
c. Perpustakaan dan Ruang Baca
Sebagai satu institusi yang bergerak dalam bidang keilmuan, maka keberadaanperpustakaan sangat penting.Untuk meminjam buku, murid terlebih dahulu harus mempunyai kartu peminjaman agar dapat meminjam sebuah buku Perpustakaan sebagai sarana publik,guru maupun siswa dapat belajar dimana setiap ruang. dipergunakan untuk membaca,diskusi. Perpustakaan SMA Negeri 2 Klaten terdiri dari 1 lantai dimana setiap ruang memiliki fungsi sebagai ruang baca diskusi. Di ruang baca dan diskusi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75 di sediakan sudah cukup lengkap dengan adanya buku pelajaran, artikel, majalah, Koran,dll di rak buku.
2. Persepsi Guru Tentang Sertifikasi
Persepsi guru tentang sertifikasi di SMA Negeri 2 Klaten dikategorikan positif bila sertifikasi guru mencakup beberapa komponen portofolio yang meliputi : kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, penilaian dari atasan dan
pengawas,
prestasi
akademik,
karya
pengembangan
profesi,
keikutsertaan dalam forum ilmiah, pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden Data dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner sebanyak 59 eksemplar kepada 59 guru SMA Negeri 2 Klaten. Dengan jumlah pria ada 29 guru dan jumlah wanita ada 30 guru, dan untuk pendidikan terakhir dari 59 guru di SMA Negeri 2 Klaten adalah S1 ad 52 guru, D3 ada 2 guru, dan S2 ada 5 guru. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 59 kuesioner atau dapat dikatakan respon rate 100%. Berdasarkan jawaban 59 responden yang semua butir pernyataan diisi secara lengkap. Data dari penelitian merupakan data primer karena diperoleh langsung dari narasumber. Data dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2, pertama data yang berisi pernyataan tentang persepsi guru tentang sertifikasi dan yang kedua adalah tentang kualitas pembelajaran.
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77 Berikut ini disajikan data untuk setiap variabel penelitian ini : 1. Karakteristik Responden Penelitian a. Kualitas Pembelajaran Tabel pertanyaan untuk variabel kualitas pembelajaran sebanyak 11 item, sehingga skor tertinggi 33 dan skor terendah 11 Tabel V.1 Kualitas Pembelajaran Responden Skor
Frekuensi
Presentase
Penilaian
22-33
57
96,6%
Baik
19-21
0
0%
Cukup baik
< 18
2
3,4%
Kurang baik
Jumlah
59
100%
Sumber : data primer,diolah 2013 Tabel V.2 menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran SMA N 2 Klaten, Kabupaten Klaten dapat di kategorikan baik sebanyak 57 guru atau 96,6% , untuk kategori cukup baik tidak ada atau 0%, dan untuk kategori kurang baik sebanyak 2 guru atau 3,4%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran di SMA N 2 Klaten dapat dikatakan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78 b. Persepsi Guru Tentang Sertifikasi Tabel pertanyaan untuk variabel persepsi guru tentang sertifikasi sebanyak 22 item, sehingga skor tertinggi 66 dan skor terrendah 22 maka penulis dapat mengelompokkan ke dalam kategori. Dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut : Tabel V.2 Persepsi Guru Tentang Sertifikasi Skor
Frekuensi
Persentase
Penilaian
44-66
56
94,9%
Positif
37-43
3
5,08%
Netral
0-36
0
0%
Negatif
Jumlah
59
100%
Sumber : data primer,diolah 2013 Tabel V.3 di atas menunjukkan bahwa persepsi guru tentang sertifikasi pada guruguru di sekolah SMA Negeri 2 Klaten, Kabupaten Klaten terkategorikan positif sebanyak 56 guru atau 94,9%, terkategorikan netral sebanyak 3 guru atau 5,08%, terkategorikan negatif tidak ada atau 0%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi positif. B. Hasil pengujian Normalitas dan Homogenitas 1. Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui kenormalan distribusi data. Dalam penelitian ini normalitas didasarkan pada uji sample kolmogorov
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79 Smirnov dengan bantuan program SPSS For Windows versi 16. Berikut ini disajikan rangkuman hasil pengujian :
Tabel V.3 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel Persepsi Guru Tentang Sertifikasi Dengan Kualitas Pembelajaran
Sumber : data primer,diolah 2013 Tabel V.4 di atas menunjukkan bahwa nilai probabilitas variabel persepsi guru tentang sertifikasi adalah 0,061, dan dengan kualitas pembelajaran adalah 0,055. Demikian keseluruhan dari nilai probabilitas dengan persepsi guru tentang sertifikasi dengan kualitas pembelajaran lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan variabel persepsi guru tentang sertifikasi dengan kualitas pembelajaran berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80 2. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas digunakan untuk membuktikan adanya kesamaan variansi populasi. Pengujian didasarkan pada uji levene statistik. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian homogenitas : Tabel V.4 Tabel Homogenitas Variabel Persepsi Guru Tentang Sertifikasi Dengan Kualitas Pembelajaran
Levence Statistic 0,615
Df1 1
Df2 167
Sig. 0,868
Sumber : data primer,diolah 2013 Tabel V.5 menunjukkan bahwa persepsi guru tentang sertifikasi dengan kualitas pembelajaran dari nilai Levene Statistic adalah 0,615 dan nilai probabilitas > sig (0,868>0,05). Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan terdapat kesamaan varians populasi. 3. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan korelasi bivariat, dengan korelasi rank kendall. Hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : a. Persepsi Guru Tentang Sertifikasi Dengan Kualitas Pembelajaran 1) Rumusan Hipotesis I Ho1 = Terdapat hubungan signifikan persepsi guru tentang sertifikasi dengan kualitas pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81 2) Pengujian Hipotesis I Hasil pengujian diperoleh koefisien korelasi 0,429 dengan nilai signifikan 0,000 sedangkan untuk α pada taraf signifikan 0,05, berikut ini disajikan tabel pengujiannya :
Tabel V.5 Tabel Kendall’s Tau_b Persepsi Guru Tentang Sertifikasi Dengan Kualitas Pembelajaran
Sumber : data primer,diolah 2013
Tabel V.6 menunjukkan bahwa koefisien korelasi persepsi guru tentang sertifikasi dengan kualitas pembelajaran kategori hubungan sedang sebesar 0,429 dengan nilai signifikasi sebesar 0,000. Dengan demikian kesimpulan tolak Ho dan terima Ha yang artinya ada hubungan persepsi guru tentang sertifikasi dengan kualitas pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82 C. Hasil Pembahasan Data 1. Persepsi guru tentang sertifikasi dengan kualitas pembelajaran Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa ada hubungan persepsi guru tentang sertifikasi dengan kualitas pembelajaraan kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan koefisien korelasi sebesar 0,429 dan nilai signifikan sebesar 0,000 < α=0,05 Berdasarkan analisis data tentang kualitas pembelajaran diperoleh hasil sebagai berikut : bahwa kualitas pembelajaran di SMA Negeri 2 Klaten, dapat dikelompokan atau dikategorikan menjadi 3 bagian yaitu baik, cukup baik dan kurang baik. Untuk itu di SMA Negeri 2 Klaten ada 57 guru atau 96,6% dapat dikatakan baik, dalam kualitas pembelajaran, untuk kualitas pembelajaran cukup baik tidak ada (0) atau 0% dan ada 2 guru atau 3,4% kualitas pembelajarannya dikatakan kuarang baik. Guru-guru yang memiliki kualitas pembelajaran baik menilai bahwa kualitas pembelajaran sangatlah penting untuk meningkatkan kualitas mereka sebagai tenaga pendidik. Dan untuk persepsi guru tentang sertifikasi, penulis dapat mengelompokkan persepsi guru tentang sertifikasi ke dalam kategori menjadi 3 bagian yaitu positif, netral, negatif. Untuk itu di SMA N 2 Klaten dalam persepsi guru yang memiliki persepsi positif ada 56 guru atau 94,9%, untuk persepsi guru yang memiliki persepsi netral ada 36 guru atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83 5,08%, dan untuk persepsi guru yang memiliki persepsi negatif tidak ada 0 atau 0%. Berdasarkan analisis data guru-guru SMA Negeri 2 Klaten jumlah pria ada 29 guru dan wanita ada 30 guru dan jumlah keseluruhan guru untuk responden dalam penelitian ini adalah 59 guru. Dan untuk tingkat pendidikan guru di SMA Negeri 2 Klaten adalah S1 ada 52 guru, D3 ada 2 guru, dan S2 ada 5 guru, dan jumlah keseluruhan untuk tingkat pendidikan guru SMA Negeri 2 Klaten ada 59 guru. Dengan demikian dapat disimpulkan berdasarkan analisis data tentang persepsi guru tentang sertifikasi dengan kualitas pembelajaran diperoleh hasil sebagai berikut : untuk persepsi guru SMA Negeri 2 Klaten tentang sertifikasi sebagian besar responden dapat dikatakan positif ada 56 guru, dan untuk kualitas pembelajaran di SMA Negeri 2 Klaten sebagaian responden dapat dikatakan baik ada 57 guru. Namun pada kenyataannya, hasil penelitian menunjukkan ada hubungan persepsi guru tentang sertifikasi dengan kualitas pembelajaran. Ditinjau dari kualitas pembelajaran yang dimiliki guru ada kesamaan persepsi yaitu persepsi yang positif tentang sertifikasi. Menurut peneliti adanya kesamaan persepsi tersebut disebabkan adanya kesamaan memahami informasi tentang sertifikasi sehingga membentuk pola pikir yang sama. Pola pikir seseorang tidak hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84 berkembang melalui pendidikan formal yang melekat pada dirinya saja tetapi bisa didapat dari informasi media dan perkemangan teknologi. Persepsi yang sama menunjukkan bahwa guru-guru SMA Negeri 2 Klaten Kabupaten Klaten berpersepsi positif tentang adanya sertifikasi. Selain guru guru-guru SMA Negeri 2 Klaten Kabupaten Klaten berpersepsi positif tentang program sertifikasi dapat meningkatakan kualitas pembelajaran dan kompetensi mereka sebagai tenaga pendidik Dengan adanya hubungan persepsi guru tentang sertifikasi dengan kualitas pembelajaran guru-guru di SMA Negeri 2 Klaten di Klaten Selatan, Kabupaten Klaten bahwa ternyata persepsi guru-guru SMA Negeri 2 Klaten tentang sertifikasi adalah berpersepsi positif, serta kualitas pembelajaran di SMA Negeri 2 Klaten dalam keadaan baik. Dan menilai bahwa sertifikasi dan kualitas pembelajaran dapat membantu meningkatkan kualitas mereka sebagai tenaga pendidik. Selama ini opini di masyarakat mengatakan bahwa sertifikasi itu hanyalah sebagai sarana guru-guru untuk mendapatkan kenaikan pangkat serta gaji yang tinggi, anggapan seperti itu hanyalah sebagaian dari proses sertifikasi tapi yang paling penting dalam sertifikasi adalah benar-benar untuk meningkatkan kualitas guru itu sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan Setelah dilakukan analisa data dan pembahasan dari seluruh hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Guru-guru SMA Negeri 2 Klaten yang memiliki persepsi positif tentang sertifikasi ada 56 guru atau 94,9% dan untuk kualitas pembelajaran di SMA Negeri 2 Klaten dikatakan baik, ada 57 guru atau 96,6%. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan persepsi guru tentang sertifikasi sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan persepsi guru tentang sertifikasi dengan kualitas pembelajaran. Dengan hasil perhitungan data yang menunjukkan koefisien korelasi persepsi guru dengan kualitas pembelajaran sebesar 0,429 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 dengan α = 0,05. sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan persepsi guru tentang sertifikasi dengan kualitas pembelajaran ditolak. Selanjutnya yang bisa dilakukan dengan adanya sertifikasi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan profesionalitas seorang guru sebagai tenaga pendidik. Setiap guru memang memiliki kualitas pembelajaran yang berbeda, tetapi dengan kualitas pembelajaran yang berbeda ini mereka tetap memiliki persamaan persepsi tentang sertifikasi. Guru-guru 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86 menilai bahwa dengan adanya sertifikasi ini dapat meningkatkan kompetensi mereka, baik itu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan, penulis memberikan saran sebagai berikut : Hasil penelitian yang pertama menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran di SMA Negeri 2 Klaten dikategorikan baik, sejalan dengan hasil penelitian tersebut bahwa sebagian guru-guru SMA Negeri 2 Klaten menyatakan bahwa kualitas pembelajaran di sekolah tersebut dikatakan baik. Dengan hasil penelitian dilengkapi juga dengan data jenis kelamin, nama guru, serta tingkat pendidikan, hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru yang mengkategorikan
kualitas
pembelajaran
baik
melalui
beberapa
yang
mempengaruhinya atau menunjang kualitas pembelajaran diantaranya tujuan mengajar, guru yang mengajar, siswa yang belajar, metode mengajar, alat bantu mengajar, penilaian atau evaluasi, dan situasi pengajaran. Dengan kualitas pembelajaran yang dimilki oleh guru sebagai patokan atau tolok ukur supaya guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih baik lagi, sesuai dengan tuntutan guru dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87 a) melaksanakan pembelajaran dalam menciptakan atau melaksanakan kualitas pembelajaran yang baik, guru harus memenuhi beberapa kreteria di atas untuk memperoleh kualitas pembelajaran yang baik. Sehingga guru yang kualitas pembelajarannya kurang baik agar mereka bisa menyesuaikan diri supaya untuk bisa menciptakan kualitas pembelajaran yang baik. b) Hasil penelitian yang kedua menunjukkan bahwa guru-guru SMA Negeri 2 Klaten memiliki persepsi yang positif tentang sertifikasi, sejalan dengan hasil penelitian juga dilengkapi dengan jenis kelamin, nama guru, dan tingkat pendidikan. Sebagian besar guru-guru berpersepsi positif, hal tersebut menunjukan bahwa guru sebagian besar telah memiliki beberapa komponen yaitu kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, penialian dari atasan dan pengawasan prestasi akademik, karya pengembangan profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah, pengalaman organisasi dibidang kependidikan dan sosial, dan penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan. Dengan adanya 10 komponen tersebut maka guru akan semakin mempunyai keinginan yang lebih tinggi untuk mengembangkan dan meningkatkan profesionalisitasnya, sesuai dengan tuntutan uji sertfikasi yang mewajibkan guru harus memiliki 10 komponen untuk memperoleh program sarjana dan program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88 diploma, maka diharapkan dengan adanya penelitian ini guru-guru SMA Negeri 2 Klaten memiliki persepsi positif tentang sertifikasi, maka guru masih mempunyai atau memiliki persepsi yang netral agar mengubah pola berfikirnya tentang program sertifikasi menjadi berpersepsi positif. Sehingga nantinya guru-guru SMA Negeri 2 Klaten tersebut juga berpersepsi positif semua. c) Guru-guru SMA Negeri 2 Klaten yang telah berpersepsi positif dan kualitas pembelajaran yang baik, diharapkan dapat menjaga dan mempertahankan profesionalisitasnya sebagai tenaga pendidik. Jangan sampai
guru-guru
yang telah
berpersepsi
positif
dan
kualitas
pembelajaran yang baik tidak hanya untuk lambang saja sebagai guru yang professional saja di sekolah tetapi dapat menunjukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai tenaga pendidik. d) Peneliti berharap ada penelitian tentang hubungan persepsi guru tentang sertifikasi dengan kualitas pembelajaran, dengan rancangan yang lebih baik, misalnya: dengan penyusunan kuesioner yang lebih baik, responden baru misalnya guru-guru salah satu SMP di Kabupaten Klaten sehingga dapat dilihat bagaimana persepsi guru-guru di Kabupaten Klaten tentang sertifikasi serta kualitas pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89 C. Keterbatasan Penelitian Penulis dalam melakukan penelitian ini menyadari sungguh bahwa masih banyak kelemahan dan keterbatasan yang peneliti alami. Beberapa kelemahan dan keterbatasan penulis yaitu sebagai berikut: waktu penelitian kurang sesuai karena bertepatan dengan guru bertugas diluar, sehingga pengisian kuesioner yang dilakukan oleh guru tidak maksimal dalam pengumpulan yang sudah di ditetapkan oleh peneliti oleh sebab itu guru-guru SMA Negeri 2 Klaten bisa menyepatkan waktunya sedikit untuk mengisi kuesioner, maka jumlah guru yang menjadi responden dalam penelitian ini sesuai dengan jumlah sampel. dalam melakukan penelitian ini, peneliti kurang maksimal dalam observasi di dalam ruang kelas, hasil penelitian ini koefisien korelasi menunjukkan koefisien yang menurun bukannya naik dilihat dari hasil penelitian terdahulu , dari segi bahasa dan penulisan yang belum maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Direktorat
Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 2007.
Pedoman Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan ( Buku untuk Guru). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 2007. Pedoman Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan ( Buku untuk LPTK). Jakarta : Departemen Nasional RI http://edukasi.kompasiana.com/2011/04/14/sertifikasi-guru-menjamin-kualitaspendidikan-lebih-baik/,diakses 26 November 2012 http://dinulislamjamilah.wordpress.com/2010/03/17/hipotesis/ di akses 5 Desember 2012 http://pinterdw.blogspot.com/2012/05/sistem-rekrutmen-peserta-ppg.html, diakses 5 Desember 2012 http://edukasi.kompasiana.com/2012/01/23/persyaratan-peserta-sertifikasi-2012/, diakses 5 Desember 2012 http://bahtiar.net/2010/03/informasi-program-pendidikan-profesi/, diakses 5 Desember 2012 http://ariyoso.wordpress.com/2009/10/30/teknik-korelasi-bivariat/ diakses 7 Desember 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91 http://www.scribd.com/doc/87600211/persepsi-ruang/ diakses 7 Desember 2012 Hadis, A dan Nurhayati. 2010. Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabet Jalal, Fasri. 2007. Pengembangan profesionalisme Guru melalui Program Sertifikasi. Jakarta: Grasindo.
Mulyasa, E. 2009. Standar kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT.Remaja Rozda Karya.
Muslich, Mansur.2007. Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik. Jakarta: Bumi Aksara Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. PT. Rineka Cipta; Jakarta.
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Suyatno. 2008. Panduan Sertifikasi Guru. Jakarta: Indeks
Walgito, Bimo. 1994. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
LAMPIRAN I ( Kuesioner )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 HUBUNGAN PERSEPSI GURU TENTANG SERTIFIKASI DENGAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 2 KLATEN
Oleh : Bernadinus Charel Yoga Aditya Darma NIM : 081324017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FALKUTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 KUESIONER Hal : Pengisian kuesioner Kepada Yth: Bapak/ Ibu / Guru SMA Negeri 2 Klaten Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Sosial, Falkutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ,Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Saya bermaksud untuk mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “ Hubungan Persepsi Guru Tentang Sertifikasi Dengan Kualitas Pembelajaran Di SMA Negeri 2 Klaten’’. Bagi saya, penelitian ini sangat penting karena penelitian ini merupakan kegiatan ilmiah dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/ Ibu Guru untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya berharap sekiranya Bapak/Ibu Guru bersedia untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu Guru dan memastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ini. Saya menyadari bahwa dalam pengisian kuesioner ini sedikit banyak menggangu aktifitas Bapak/Ibu Guru. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kerjasamanya, saya mengucapkan banyak terima kasih. Klaten, 15 Januari 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Petunjuk pengisian kuesioner 1. Kuesioner ini terdiri dari 2 ( dua) bagian Bagian I
: Identitas Responden
Bagian II
:Hubungan Persepsi Guru Tentang Sertifikasi dengan Kualitas
Pembelajaran 2. Pilihlah bagian I
bagian II
P
: Positif
B
: Baik
NTL
: Netral
CB
: Cukup Baik
NG
: Negatif
KB
: Kurang Baik
Pilihlah jawaban dengan memberi tanda ( V ) pada kolom pendapat yang disediakan. Jawablah semua pertanyaan yang ada dan jangan ada yang terlewatkan. Dalam skala ini tidak ada jawaban yang salah, karena semua jawaban yang Bapak/ Ibu Guru berikan adalah benar. Oleh karena itu pilihlah jawaban Bapak / Ibu Guru berikan sesuai dengan keadaan Bapak / Ibu sendiri. Semua jawaban yang Bapak / Ibu Guru berikan dijamin kerahasiaannya, sehingga Bapak / Ibu Guru tidak perlu khwatir orang lain akan mengetahuinya. Kesungguhan Bapak/ Ibu Guru dalam menjawab pertanyaan berikut sangat saya perlukan demi suksesnya hasil penelitian ini. Selamat mengerjakan dan terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96 BAGIAN I Identitas Responden
2. Nama Guru
:
3. Jenis Kelamin
:L/P
4. Kualitas pembelajaran
:
No
Persyaratan
Pendapat A. Tujuan Mengajar
1.
2.
3.
4.
5.
Guru sebagai pedoman sekaligus B sasaran yang dicapai dalam kegiatan belajar mengajar Kepastian dari perjalanan proses B belajar berpangkal tolak dari jelas tidaknya perumusan tujuan pengajaran B. Guru Yang Mengajar Dengan keilmuan yang dimilikinya, setiap guru mempunyai kepribadian masing-masing sesuai latar belakang kehidupan sebelum mereka menjadi guru Pandangan guru terhadap anak didik akan mempengaruhi kegiatan mengajar guru di dalam kelas Guru memandang anak didik sebagai makhluk individual dengan segala perbedaan dan persamaannya
C
KB
C
KB
B
C
KB
B
C
KB
B
C
KB
C
KB
C. Siswa Yang Belajar 6.
Setiap siswa memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda-beda, kepribadian, intelektual dan tingkat kecerdasan yang bervariasi
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 No
Persyaratan
Pendapat C. Metode Mengajar
7.
Guru dalam memilih metode mengajar B dan mendemosnstrasikan mata pelajaran sangat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran D. Alat Bantu Mengajar
C
KB
8.
Ketersediaan sarana dan prasarana yang B memadai dalam sebuah lembaga pendidikan tentunya akan memberikan pengaruh dalam proses pembelajaran Pemilihan alat bantu yang sesuai yang B digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran juga memberikan peran dalam mempermudah pemahaman peserta didik E. Penilaian dan Evaluasi
C
KB
C
KB
10.
Bahan evaluasi atau serta pemilihan B waktu untuk melakukan evaluasi juga mempunyai pengaruh terhadap kualitas pembelajaran F. Situasi Pengajaran
C
KB
11.
Situasi dan kondisi yang diciptakan oleh seorang tenaga pengajar tentu akan memberikan dampak terhadap pemahaman dan kenyamanan dalam belajar siswa
C
KB
9.
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
BAGIAN II No
Persyaratan
Pendapat Kualifikasi Akademik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Guru yang akan mengikuti sertifikasi P harus memiliki pendidikan minimal D4 / S1 Guru yang memiliki ijazah S1 non P kependidikan dapat mengikuti ujian sertifikasi Pendidikan dan Pelatihan
NTL
NG
NTL
NG
keikutsertaan guru dalam pendidikan P dan pelatihan dapat meningkatkan kompetensi pedagogik guru Bukti-bukti keikutsertaan dalam P pendidikan dan pelatihan harus memperoleh pengesahan dari kepala sekolah / kepala dinas Pengalaman Mengajar
NTL
NG
NTL
NG
Pengalaman mengajar guru tidak berpengaruh pada kompetensi pedagogik seorang guru Pengalaman mengajar guru berpengaruh pada kompetensi professional seorang guru Pengalaman mengajar tidak berpengaruh pada kompetensi sosial seorang guru Pengalaman mengajar guru berpengaruh pada kompetensi kepribadian seorang guru
P
NTL
NG
P
NTL
NG
P
NTL
NG
P
NTL
NG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99 No
Persyaratan
Pendapat
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran 9.
Kompetensi professional seorang guru P NTL ditujukan dari kemampuan guru merumuskan RPP sebelum pembelajaran Penilaian dari Atasan dan Pengawasan
NG
10.
Ketaatan guru dalam menjalankan ibadah dinilai oleh atasan Seorang guru harus memiliki etos kerja yang tinggi Kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama dinilai oleh atasan
11. 12.
P
NTL
NG
P
NTL
NG
P
NTL
NG
Kompetensi professional seorang guru P NTL dapat ditunjukan dengan keikutsertaan guru dalam lomba akademik Guru yang mendampingi siswa dalam P NTL lomba adalah guru yang memiliki prestasi akademik Karya Pengembangan Profesi
NG
Kompetensi professional seorang guru P NTL tidak dapat ditunjukan melalui penerbitan buku dan artikel Bukti karya pengembangan profesi guru P NTL harus disahkan oleh kepala dinas Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah
NG
Prestasi Akademik 13.
14.
15.
16.
17. 18.
19.
NG
NG
Profesionalisme guru ditunjukan guru P NTL NG dalam mengikuti forum ilmiah Profesionalisme seorang guru P NTL NG ditunjukan dari peran guru sebgai narasumber/pemakalah Pengalaman Organisasi di Bidang Kependidikan dan Sosial Profesionalisme seorang guru ditunjukan guru dalam kesediaannya mendapat tugas tambahan
P
NTL
NG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100 No
Persyaratan
Pendapat
20.
Bukti-bukti pendukung dalam P NTL pengalaman organisasi harus mendapat pengesahan dari kepala sekolah/kepala dinas Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan
NG
21
Guru yang pernah mengajar didaerah terpencil diberi pengakuan dalam penilaian portofolio Bukti pengakuan guru harus mendapat pengesahan dari kepala sekolah/kepala dinas
22.
P
NTL
NG
P
NTL
NG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
LAMPIRAN II ( Data Induk penelitian )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 DATA MENTAH PENELITIAN KUALITAS PEMBELAJARAN RESP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
BTR 1 1 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 1 2 1 3 3 1 1 1
BTR 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3
BTR 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 2 2
BTR 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3
BTR 5 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3
BTR 6
BTR 7
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2
BTR 8 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3
BTR 9
BTR 10
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 2 2
BTR 11 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Total Skor 11 33 32 33 33 32 33 33 33 30 33 33 31 32 29 32 32 31 30 32 33 28 32 33 32 33 33 32 12 33 30 30 29 33 33 30 28 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 RESP 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
BTR 1 3 3 2 2 0 3 0 3 3 3 3 3 1 1 2 1 2 1 1 3 1
BTR 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
BTR 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3
BTR 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3
BTR 5 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
BTR 6
BTR 7
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
BTR 8 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3
BTR 9
BTR 10
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
3 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3
BTR 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Total Skor 32 30 32 28 29 31 28 33 33 29 33 33 30 29 30 29 30 29 30 33 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
DATA MENTAH PENELITIAN PERSEPSI GURU TENTANG SERTIFIKASI RESP 1
BTR 1 3
BTR 2 3
BTR 3 3
BTR 4 3
BTR 5 3
BTR 6 3
BTR 7 3
BTR 8 3
BTR 9 3
BTR 10 3
BTR 11 3
BTR 12 3
BTR 13 3
BTR 14 3
BTR 15 3
BTR 16 3
BTR 17 3
BTR 18 3
BTR 19 3
BTR 20 3
BTR 21 3
BTR 22 3
Total skor 66
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
66
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
66
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
66
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
66
6
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
66
7
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
66
8
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
66
9
1
1
3
1
3
3
3
3
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
3
1
1
38
10
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
66
11
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
66
12
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
66
13
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
65
14
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
63
15
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
66
16
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
65
17
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
65
18
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
64
19
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
64
20
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
63
21
2
2
3
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
57
22
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
66
23
2
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
3
3
53
24
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
62
25
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
64
26
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
66
27
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
65
28
3
2
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
2
56
29
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
66
30
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
66
31
2
2
3
3
1
3
1
3
2
3
3
3
2
1
3
1
1
2
1
2
3
3
48
32
3
1
3
3
1
3
1
3
3
2
3
3
3
3
3
3
1
2
3
3
3
3
56
33
3
1
3
3
1
3
1
3
3
1
3
3
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
55
34
3
2
3
3
1
3
1
2
3
1
3
2
2
1
1
3
1
2
2
3
2
3
47
35
2
2
3
3
1
3
1
2
1
1
3
2
2
3
2
3
1
1
2
2
3
3
46
36
1
1
3
1
1
3
2
3
1
1
3
1
2
1
1
3
1
1
1
3
3
3
40
37
2
2
3
3
1
3
2
3
3
2
3
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
2
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105 38
2
2
3
3
1
3
2
3
3
2
3
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
2
51
39
3
2
3
3
1
3
1
3
3
2
3
3
2
3
1
2
3
3
3
3
3
3
56
40
1
3
3
2
1
3
1
3
1
1
3
2
3
2
2
2
1
2
2
2
3
2
45
41
3
1
3
3
1
3
1
3
1
2
3
2
2
1
2
3
2
1
1
3
2
3
46
42
3
2
3
3
1
3
2
3
2
1
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
57
43
3
1
3
2
1
3
1
3
3
2
3
3
3
3
1
3
2
3
3
3
3
3
55
44
3
1
3
2
1
3
1
3
0
2
3
3
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
50
45
3
2
3
2
1
3
1
1
1
2
3
2
2
2
2
2
3
3
3
2
2
2
47
46
3
3
3
3
2
2
2
2
3
1
3
2
1
1
3
3
1
2
3
2
3
3
51
47
3
1
3
3
1
3
1
3
3
2
3
2
2
2
1
2
3
3
3
2
2
3
51
48
3
3
3
3
1
3
1
3
3
1
3
3
1
1
3
1
3
3
1
3
3
3
52
49
3
1
3
3
1
3
2
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
3
2
2
3
3
56
50
3
1
3
3
1
3
1
3
3
1
3
1
3
1
1
3
3
3
3
3
3
3
52
51
3
1
1
1
1
3
1
3
2
1
3
1
1
3
1
3
1
1
2
3
2
3
41
52
1
2
2
3
2
2
3
2
3
1
2
2
3
2
3
2
2
2
2
3
3
3
50
53
3
1
3
2
1
2
1
2
2
1
3
2
2
2
1
3
2
3
3
3
3
3
48
54
3
2
3
3
1
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
59
55
3
1
3
2
1
3
1
3
2
2
3
2
1
1
3
2
1
1
2
2
2
2
43
56
3
1
3
3
1
3
1
3
3
3
3
3
2
1
3
3
2
2
3
3
2
3
54
57
3
1
3
3
1
3
1
3
3
3
3
3
2
1
3
3
2
2
3
3
2
3
54
58
3
2
3
3
2
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
62
59
3
3
3
3
1
3
1
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
LAMPIRAN III (Normalitas dan Homogenitas)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test KualitasPemb PersepsiGuru elajaran N Normal Parametersa
Most Extreme Differences
59
59
Mean
39.53
25.68
Std. Deviation
8.653
4.520
Absolute
.172
.174
Positive
.164
.169
Negative
-.172
-.174
1.321
1.339
.061
.055
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
Variables Entered/Removedb
Model 1
Variables Entered
Variables Removed
PersepsiGurua
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: KualitasPembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Model Summaryb
Model
R
1
.022a
R Square
Adjusted R Square
.000
Std. Error of the Estimate
-.017
4.694
a. Predictors: (Constant), PersepsiGuru b. Dependent Variable: KualitasPembelajaran
ANOVAb Sum of Squares
Model 1
Regression
df
Mean Square
.615
1
.615
Residual
1255.928
57
22.034
Total
1256.542
58
a. Predictors: (Constant), PersepsiGuru b. Dependent Variable: KualitasPembelajaran
F .028
Sig. .868a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) PersepsiGuru
Standardized Coefficients
Std. Error
Beta
25.911
2.881
-.012
.071
t
-.022
Sig.
8.994
.000
-.167
.868
a. Dependent Variable: KualitasPembelajaran
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Predicted Value
Mean
Std. Deviation
N
25.34
25.67
25.44
.103
59
-12.495
4.660
.000
4.653
59
Std. Predicted Value
-.979
2.256
.000
1.000
59
Std. Residual
-2.662
.993
.000
.991
59
Residual
a. Dependent Variable: KualitasPembelajaran Casewise Diagnosticsa Case Numb er
Std. Residual
KualitasPem belajaran
Predicted Value
Residual
1
.950
30
25.54
4.458
2
.993
30
25.34
4.660
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 3
-.925
21
25.34
-4.340
4
-.750
22
25.52
-3.518
5
-.925
21
25.34
-4.340
6
.354
27
25.34
1.660
7
-.925
21
25.34
-4.340
8
-.331
24
25.55
-1.554
9
.922
30
25.67
4.327
10
.141
26
25.34
.660
11
.924
30
25.66
4.339
12
-1.564
18
25.34
-7.340
13
.777
29
25.35
3.648
14
.772
29
25.38
3.624
15
.075
26
25.65
.351
16
.993
30
25.34
4.660
17
.777
29
25.35
3.648
18
.567
28
25.34
2.660
19
.562
28
25.36
2.636
20
.729
29
25.58
3.422
21
.978
30
25.41
4.589
22
.085
26
25.60
.398
23
.754
29
25.46
3.541
24
.983
30
25.39
4.613
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 25
.990
30
25.35
4.648
26
.993
30
25.34
4.660
27
.990
30
25.35
4.648
28
.975
30
25.42
4.577
29
.780
29
25.34
3.660
30
.141
26
25.34
.660
31
-.090
25
25.42
-.423
32
-.968
21
25.54
-4.542
33
.344
27
25.39
1.613
34
-1.822
17
25.55
-8.554
35
-2.416
14
25.34
-11.340
36
-1.619
18
25.60
-7.602
37
.744
29
25.51
3.494
38
-.960
21
25.51
-4.506
39
.945
30
25.57
4.434
40
-.935
21
25.39
-4.387
41
-1.584
18
25.44
-7.435
42
.316
27
25.52
1.482
43
-2.662
13
25.49
-12.495
44
-1.366
19
25.41
-6.411
45
.559
28
25.38
2.624
46
.323
27
25.48
1.517
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 47
-.750
22
25.52
-3.518
48
-1.992
16
25.35
-9.352
49
.559
28
25.38
2.624
50
.752
29
25.47
3.529
51
-.514
23
25.41
-2.411
52
.130
26
25.39
.613
53
-.925
21
25.34
-4.340
54
.288
27
25.65
1.351
55
-.093
25
25.44
-.435
56
-.311
24
25.46
-1.459
57
.719
29
25.63
3.375
58
.993
30
25.34
4.660
59
.549
28
25.42
2.577
a. Dependent Variable: KualitasPembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Correlations RESIDUAL YANG PersepsiGur Kualitas DIMUTLA u Pembelajaran KKAN
Responden Spearman's rho
Responden
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
PersepsiGuru
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
KualitasPembelajaran
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
RESIDUAL YANG DIMUTLAKKAN
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
1.000
-.189
-.200
-.104
.
.152
.129
.433
59
59
59
59
-.189
1.000
.003
.215
.152
.
.984
.102
59
59
59
59
-.200
.003
1.000
-.058
.129
.984
.
.661
59
59
59
59
-.104
.215
-.058
1.000
.433
.102
.661
.
59
59
59
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
LAMPIRAN IV (hasil uji validitas dan reabilitas)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Hasil uji validitas dan reabilitas persepsi guru tentang sertifikasi Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Corrected ItemScale Variance Total if Item Deleted Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
btr1
60.47
29.016
.912
.936
btr2
60.50
28.534
.959
.935
btr3
60.40
33.697
-.098
.948
btr4
60.53
28.464
.924
.936
btr5
60.43
31.909
.426
.943
btr6
60.50
31.983
.314
.945
btr7
60.43
31.909
.426
.943
btr8
60.40
32.593
.281
.945
btr9
60.37
33.068
.176
.945
btr10
60.47
30.051
.679
.940
btr11
60.43
30.116
.723
.939
btr12
60.43
30.116
.723
.939
btr13
60.40
30.110
.805
.938
btr14
60.50
29.086
.839
.937
btr15
60.43
29.426
.889
.937
btr16
60.50
29.431
.765
.939
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116 btr17
60.43
29.426
.889
.937
btr18
60.57
29.151
.747
.939
btr19
60.43
32.323
.304
.945
btr20
60.43
32.875
.144
.946
btr21
60.50
29.845
.678
.940
btr22
60.43
29.633
.839
.937
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .943
22
Hasil uji validitas dan reabilitas kualitas pembelajaran Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
BTR1
28.70
13.734
.279
.951
BTR2
28.40
12.455
.931
.925
BTR3
28.47
12.533
.737
.931
BTR4
28.47
12.395
.787
.929
BTR5
28.43
12.323
.886
.926
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117 BTR6
28.40
12.455
.931
.925
BTR7
28.50
12.534
.686
.934
BTR8
28.47
12.257
.836
.927
BTR9
28.57
11.978
.604
.942
BTR10
28.47
12.120
.887
.925
BTR11
28.47
12.326
.811
.928
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .937
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
LAMPIRAN V (pengujian hipotesis)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119 Correlations KualitasPemb PersepsiGuru elajaran Kendall's tau_b PersepsiGuru
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
KualitasPembelajara Correlation n Coefficient Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1.000
.429**
.
.000
59
59
.429**
1.000
.000
.
59
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
LAMPIRAN VI (KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121 KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL
Berdasarkan skor-skor yang ada pada data penelitian, maka penulis dapat mengelompokan persepsi ke dalam kategori yang positif, netral, negatif dan untuk mengelompokan kualitas pembelajaran ke dalam kategori yang baik, cukup baik, kurang baik. Untuk menilai skor yang ada, penulis menggunakan Penilaian Acuan Patokan ( PAP II). Kategori kecenderungan menurut Penilaian Acuan Patokan ( PAP II) untuk penilaian persepsi guru tentang sertifikasi sebagai berikut :
Tingakat penguasaan kompetensi 66% - 100% 56% - 65% 0 - 55%
Kategori kecenderungan variabel Positif Netral Negatif
Berdasarkan kategori diatas, maka dilakukan analisis sebagai berikut : Skor tertinggi yang diharapkan 22 x 3 = 66 Skor terrendah yang diharapkan 22 x 1 = 22
Penilaian persepsi guru tentang sertifikasi berdasarkan PAP II dapat ditentukan sebagai berikut :
66% x 66 = 43,5 dibulatkan 44 56% x 66 = 36,9 dibulatkan 37 55% x 66 = 36,3 dibulatkan 36 Skor 44-66 37-43 0-36
Penilaian Positif Netral Negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122 Kategori kecenderungan menurut Penilaian Acuan Patokan ( PAP II) untuk penilaian kualitas pembelajaran sebagai berikut : Tingakat penguasaan kompetensi 66% - 100% 56% - 65% 0 - 55%
Kategori kecenderungan variabel Baik Cukup baik Kurang baik
Berdasarkan kategori diatas, maka dilakukan analisis sebagai berikut : Skor tertinggi yang diharapkan 11 x 3 = 33 Skor terrendah yang diharapkan 11 x 1 = 11
Penilaian kualitas pembelajaran berdasarkan PAP II dapat ditentukan sebagai berikut :
66% x 33 = 21,7 dibulatkan 22 56% x 33 = 18,4 dibulatkan 19 55% x 33 = 18,1 dibulatkan 18
Skor 22-33 19-21 0-18
Penilaian Baik Cukup baik Kurang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
LAMPIRAN VII (Surat Ijin Penelitian)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125