Jurnal Governance, Prodi Ilmu Pemerintahan, Volume 1 Nomor 01, Januari 2013
HUBUNGAN PERILAKU KEPEMIMPIANAN DENGAN MOTIVASI KERJA YUSWA EKO PRAYOGA NIM: E42008059 Program studi ilmu pemerintahan kerjasama pemerintah provinsi Kalimantan Barat dengan Universitas Tanjungpura Pontianak Jalan Jhon Idrus No 12 Pontianak Selatan Kota Pontianak 78583
ABSTRAK Judul jurnal ini adalah hubungan perilaku Kepemimpinan Dengan Motivasi Kerja dengan lokus penelitian Kantor Camat Samalantan Kabupaten Bengkayang guna memperoleh gelar S1 ilmu pemerintahan pada universitas Tanjung Pura Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dengan Universitas Tanjungpura Pontianak. Penulisan jurnal ini bertujuan untuk mencari hubungan antara Perilaku Kepemimpina dengan Motivasi Kerja Pegawai. Judul jurnal ini dipilih berdasarkan permasalahan yang diidentifikasi oleh penulis yaitu Motivasi Kerja Pegawai yang ada di instansi yang diteliti diduga masih kurang bisa menunjang tugas-tugas organisasi. Penelitian yang dimuat dalam jurnal ini menggunakan metode penelitian dengan pendekatan eksplanatif kuantitatif. Penelitian ini dibagi ke dalam dua tahap, yaitu tahap pengidentifikasi masalah, dan tahap pengujian relevansi masalah terhadap teori-teori yang ada yang diwujudkan peneliti dengan melihat ada tidaknya Hubungan Antara Perilaku Kepemimpinan Camat dengan Motivasi Kerja Pegawai serta membuat rekomendasi strategi-strategi kepemimpinan yang memotivasi yang dilandaskan teori. Subjek penelitian adalah Kantor Camat Samalantan dengan responden adalah seluruh pegawai Kantor Camat tersebut. Kesimpulan dari jurnal ini adalah berdasarkan pengolahan data secara kuantitatif dengan menggunakan pernyataan-pernyataan dari responden yang diolah secara kuantitatif, terlihat ada hubungan antara Perilaku Kepemimpinan Camat dengan Motivasi Kerja Pegawai di Kantor Camat Samalantan dengan tingkat hubungannya adalah sedang. Oleh karena itu, Camat diharapkan tetap menjaga Perilaku Kepemimpinannya kepada para pegawai agar motivasi kerja pegawainya semakin meningkat. Kata Kunci: Pendekatan Kuatitatif, Perilaku Kepemimpinan, Motivasi, Hubungan.
ABSTRACT This journal is titled “The Relationship between the Leadership’s Behavior with the Sub-district Employee Motivation” in which the research is located at the Head Office of Samalantan of Bengkayang Regency for acquairing the Sarjana Degree of School of Government at Tanjungpura University of Government Department cooperated with the Government of West Kalimantan with Tanjungpura University. This journal is purposed to find the relationship of the trait of a leadership with the employee’s motivation. This journal is aimed to investigate the relationship between the leadership’s behavior with the Sub-district Employee Motivation. The title of the journal was selected based on the issues identified by the researcher in which the Sub-district Employee Motivation in the institutions surveyed still believed to be less able to support the tasks of the organisation. The research published in this journal is using explanative research methods with quantitative approaches. The research was divided into two phases; identifiers problems phase and testing of the relevance phase in those toward the problem of existing theories embodied by the researchers to see whether or not the Relationship Between Leadership Behavior of Sub-district Leader with Sub-district Employee Motivation and make recommendations of leadership strategies that motivate in which it is based on the theory. The subjects of the research were Samalantan Sub-district Head Office of the respondents were all employees in there. The conclusion of this paper is based on quantitative data processing using the statements of the respondents were analyzed quantitatively, it appears there is a relationship between Sub-district Leadership Behavior with the Employees Motivation at Sub-district Head Office of Samalantan in that the correlation level is moderate. Therefore, it is expected to keep the sub-district leadership behavior to employees in order to increase employee motivation. Keywords: Quantitative Approach, Leadership Behavior, Motivation, Relationship.
Yuswa Eko Prayoga Prodi Ilmu Pemerintahan, FISIP Universitas Tanjungpura
Jurnal Governance, Prodi Ilmu Pemerintahan, Volume 1 Nomor 01, Januari 2013 dan performa dari pemerintah daerah,
A. PENDAHULUAN 1.
karena merupakan ujung tombak yang
Latar belakang Otonomi daerah menuntut daerah
langsung
berhadapan
dengan
untuk mengurus rumah tangganya
masyarakat yang ada di jajaran akar
sendiri, oleh sebab itu daerah melalui
rumput. Performa kantor camat itu
setiap SKPD yang dimilikinya selalu
juga akan dipengaruhi oleh sumber
membenahi
daya manusia yang ada di dalam
diri
dengan
berbagai
program-program dan kegiatan yang
organisasi tersebut.
dapat menambah kemilau performa dari
masing-masing
daerahnya.
Sumber bekerja
di
daya
manusia
organisasi
yang
pemerintah
Performa setiap SKPD lah yang pada
diantaranya adalh Pegawai Negeri
akhirnya akan terakumulasi dengan
Sipil (PNS), PNS yang merupakan
performa pemerintah daerah pada
aparatur
umumnya. Semakin banyak SKPD
pemerintahan merupakan penggerak
yang
roda
mempunyai
performa
yang
birokrasi
yang
pemerintahan
ada
yang
di
berjalan
buruk, maka akan semakin buruk pula
seiring dengan tuntutan masyarakat.
performa dari pemerintah daerah itu
Manusi
sendiri.
dipengaruhi
dalam
bekerja
oleh
keadaan
sangat yang
Keberhasilan organisasi sangat
mendorongnya, baik dorongan dari
dipengaruhi oleh beberapa faktor,
luar maupun dari dalam diri manusia
salah satu faktor penting adalah
tersebut.
sumber daya manusia, karena sumber
dengan motivasi. Untuk mencapai
daya manusia merupakan pelaku dari
performa yang baik, maka performa
keseluruhan
dari setiap pribadi pegawai juga harus
tingkat
perencanaan
sampai dengan evaluasi yang mampu
Inilah
yang
dinamakan
baik.
memanfaatkan sumber daya-sumber
Pegawai yang ada di kantor
daya lainnya yang dimiliki organisasi.
camat samalantan diidetifikasi oleh
Dalam prinsip manajemen yang
penulis kurang mendapat dorongan
dikemukankan oleh henry fayol juga
baik dari luar, maupun dari dalam, hal
menyebutkan bahwa unsur Man atau
ini
manusia dalam alat-alat manajemen
permasalahan yang terjadi mengenai
sangat penting karena manusialah
manajemen sumber daya manusia
sebagai penggerak dalam organisasi,
yang ada di kantor camat tersebut.
tanpa
alat-alat
Mulai dari masalah disiplin pegawai,
manjemen yang lain tidak akan dapat
sampai pada permasalahan hubungan
digunakan.
antar
manusia
Begitu
maka
juga
dengan
ditunjukan
individu
dalam
banyak
organisasi
organisasi pemerintahan yang salah
tersebut
satunya kantor camat. Kantor camat
mempengaruhi suasan kerja yang ada
mempunyai
do
peran
yang
sangat
strategis dalam meningkatkan kinerja
Yuswa Eko Prayoga Prodi Ilmu Pemerintahan, FISIP Universitas Tanjungpura
yang
dari
organisasi
berdampak
disinyalir
tersebut
kurang
sangat
yang
nyamannya
Jurnal Governance, Prodi Ilmu Pemerintahan, Volume 1 Nomor 01, Januari 2013 suasana kantor yang berdampak pada
terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab
malasnya pegawai berada di kantor
prinsip-prinsip
karena motivasi mereka berada di
diharapkan dapat mendatangkan manfaat
kantor tidak ada. Fakta lain juga
bagi kesejahteraan manusia. Sehingga ia
menyebutkan adanya pegawai yang
merumuskan
tidak mempunyai gaji lagi karena
adalah kemampuan untuk mempengaruhi
potongan bank, pegawai yang hanya
suatu kelompok untuk pencapaian tujuan,
masuk pada awal bulan, dan pegawai
atau proses mendorong dan membantu
yang
orang lain untuk bekerja dengan antusias
kurang
suka
kepemimpinan
dengan
dari
gaya camat.
Permasalahan-permasalah
2.
menumpuk
menjadi
permasalahan
yaitu
rumusannya
konsep
kepemimpinan
pencapaian
tujuan.
Dia
ini
mengemukanakan beberapa factor-faktor
satu
yang membuat pemimpin bisa efektif
kurangnya
dalam kepemimpinannya, yaitu charisma,
motivasi pegawai dalam bekerja. Oleh
kepedulian,
sebab itu dalam jurnal ini penulis
komunikator, konsisten, kreatif, kompeten,
ingin menggambarkan permasalahan
keberanian
yang ada sehingga penelitian ini perlu
pemimpin
untuk dilakukan.
kondisi lingkungannya, kerana seorang
Tujuan Jurnal
pemimpin tidak hanya bertanggungjawab
Adapun tujuan dari jurnal ini
komitmen,
dan harus
juga
besar hubungan antara kepemimpinan
dilingkungannya.
lokusnya
adalah
kantor
camat
kejelasan,
kenekatan.seoarang responship
terhadap
kepada anggota organisasinya saja, namun
adalah untuk mengetahui seberapa
dengan motivasi kerja pegawai yang
3.
dalam
dan
kepada
masyarakat
Feishment,
Halpin
yang
dan
ada
Winer,
Heimpil dan Coons menjelaskan sebuah
samalantan
Studi kepemimpinan ohio state yang
Manfaat jurnal
mengemukakan
Dengan hubungannya
mengetahui maka
tingkat
akan
bisa
kepemimpinan
beberapa yang
perilaku
didasarkan
pada
beberapa penelitian yang mereka lakukan.
memberikan sumbangsih pemikiran
Dalam
kepada instansi yang diteliti mengenai
pertanyaan kepada sejumlah responden
pentingnya
melalui
teknik-teknik
penelitian
kuisioner
tersebut
diberikan
mengenai
perilaku
kepemimpinan yang lebih bervariatif
kepemimpinan seperti apa yang mereka
guna meningkatkan motivasi kerja.
kehendaki
dalam
organisasi.
hasil
sebuah
team
penelitian
atau
tersebut
mengungkapkan dua dimensi atau katagori
B. Kerangka Teori dan metodologi Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
perilaku, yang disebut consideration dan initiating structure (Pasolong, 2008:81)
Mufarrihah dalam Mas’ud (2010:283)
Pasolong
menjelaskan
mengataan bahwa kepemimpinan atau
kembali
leadership
tingkat sejauh mana seorang pemimpin
termasuk
kelompok
ilmu
Yuswa Eko Prayoga Prodi Ilmu Pemerintahan, FISIP Universitas Tanjungpura
bahwa
(2008:81)
Consideration
adalah
Jurnal Governance, Prodi Ilmu Pemerintahan, Volume 1 Nomor 01, Januari 2013 bertindak
dengan
mendukung,
cara
ramah
memperlihatkan
dan
komponen dasar yang dapat digunakan
perhatian
untuk memotivasi orang bekerja, yaitu
terhadap bawahan dan memperhatikan
kebutuhan akan:
kesejahteraan mereka. Sebagai contoh
-
Need for acheivement, merupakan
adalah sebagi berikut: (1) kebaikan kepada
kebutuhan untuk mencapai sukses,
bawahan, (2) mempunyai waktu untuk
yang
mendengarkan masalah para bawahan, (3)
kesempurnaan dalam diri seseorang.
mendukung atau berjuang untuk seorang
Kebutuhan ini,
bawahan,
dengan pekerjaan, dan mengarahkan
(4)
berkonsultasi
dengan
diukur
dari
standar
berhubungan erat
bawahan mengenai hal penting sebelum
tingkah
dilaksanakan,
mencapai prestasi tertentu. kebutuhan
saran,
(6)
(5)
bersedia
menerima
memperlakukan
bawahan
ini
sebagai sesamanya. Pasolong
laku
pada
berkaitan
usaha
langsung
untuk
dengan
motivasi seseorang untuk mencapai
(2008:81)
menjelaskan
kebutuhan akan prestasi pada tataran
kembali bahwa initiating structure adalah tingkat sejauh mana seorang pemimpin
tertentu; -
Need
for
affiliation,
merupakan
menentukan dan menstruktur perannya
kebutuhan
sendiri
sokongan dalam hubungannya dengan
daripada
pencapaian
bawahan
ke
tujuan-tujuan
arah formal
orang
akan
lain.
kehangatan
Kebutuhan
dan
ini
kelompok, yang meliputi hal-hal sebagai
mengarahkan
berikut:
kepada
mengadakan hubungan secara akrab
pekerjaan yang jelek, (2) menekankan
dengan orang lain. Kebutuhan ini
pentingnya memenuhi batas waktu, (3)
merupakan kebutuhan sosial dimana
menugaskan
(4)
seseorang
nmempertahankan standar-standar kinerja
dianggap
tertentu, (5) meminta bawahan untuk
tertentu;
(1)
member
kritik
bawahan,
mengikuti prosedur-prosedur standar, (6)
-
Need
tingkah
ingin pada
for
laku
untuk
keberadaannya suatu
power,
komunitas
merupakan
menawarkan pendekatan-pendekatan baru
kebutuhan
terhadap masalah, (7) mengkoordinasikan
mempengaruhi orang lain. Kebutuhan
kegiatan-kegiatan
bawahan,
(8)
ini
memastikan
bawahan
bekerja
bahwa
sesuai dengan kemampuannya.
untuk
menyebabkan
bersangkutan
tidak
menguasai
orang atau
dan
yang kurang
memperdulikan perasaan orang lain.
Berdasarkan kamus bahasa Indonesia,
Kebutuhan ini sering kali didapatkan
Motivasi berasal dari bahasa inggris yaitu
dengan cara-cara yang tidak popular,
motif atau motivate yang berarti “yang
sehingga cenderung ingin bertindak
menyebabkan”. Yang kemudian menjadi
lebih dari orang lain, yang terkadang
motivation yang berarti motivasi atau
melukai perasaan orang lain.
pemberian alasan-alasan.
Sukarna (2006:3) ditinjau dari
David McClelland dalam Sutrisno (2011:128)
mengungkapkan,
ada
tiga
Yuswa Eko Prayoga Prodi Ilmu Pemerintahan, FISIP Universitas Tanjungpura
aspek sosiologis, maka kepemimpinan mempunyai
beberapa
fungsi
Jurnal Governance, Prodi Ilmu Pemerintahan, Volume 1 Nomor 01, Januari 2013 diantaranya
adalah
sebagai
guru,
tingkatan hubungan antara kedua
sebagai pembentuk akhlak, pemberi
variabel. oleh sebab itu menurut
kasih sayang, sebagai motivator atau
penulis pendekatan kuantitatif sangat
pendorong,
tepat untuk menjawab perumusan
sebagai
penasehat,
pemberi teladan, dan sebagai da’i. Menurut
Pasolong
masalah yang penulis ingin ketahui.
(2010:152)
Lokus penelitian adalah Kantor
ada beberapa faktor ekstern yang
Camat
mempengaruhi motivasi salah satunya
Bengkayang. Kecamatan Samalantan
adalah
teletak
kepemimpinan.
selain
itu
Samalantan
di
jalur
Kabupeten
sutera
yang
menurut pasolong, juga ada faktor
menghubungkan kota singkawang dan
lingkungan
kerja
yang
ibukota kabupeten bengkayang.
menyenangkan,
komposisi
yang
Subjek penelitian yang dilakukan
memadai, adanya penghargaan atas
oleh penulis adalah semua pegawai
prestasi, status dan tanggung jawab,
yang ada di kantor camat samalantan,
dan peraturan yang berlaku. Menurut
terkecuali
Sutrisno (2011:119) Salah satu faktor
sebagai pihak yang dinilai. Intrumen
ekstern yang dapat mempengaruhi
yang dugunakan adalah angket karena
motivasi adalah supervsi yang baik.
pendekatan yang digunakan adalah
Supervisi
bagaimana
pendekatan kuantitatif. Angket yang
pengarahan,
telah dibuat dikonsultasikan kepada
adalah,
memberikan
camat
berperan
membimbing kerja para karyawan,
ahli,
agar
beberapa sampel dari populasi untuk
dapat
dengan
melaksanakan
baik
tanpa
kerja
membuat
kemudian
yang
mengetahui
diujicoba
tingkat
kepada
validitas
dan
kesalahan. Disini menunjukan adanya
reliabilitas angket tersebut. Setelah
hubungan
dilakukan perbaikan angket melalui
antara
seseorang
kepempimpinan
terhadap
pegawainya.
motivasi
Mangkunegara
koreksi ahli dan hasil uji validitas dan reliabilitas
maka
(2009:134) berpendapat bahwa secara
angket
teoritik tampak hubungan antara pola
Angket tersebut kemudian disebarkan
prilaku
kepada
kepemimpinan
orientasi
yang
didapatkanlah
valid
seluruh
dan
reliabel.
sampel,
dioleh
prestasi dengan motivasi berprestasi
menggunakan teknik statistik korelasi
dengan penerapan budaya organisasi
produck
koperasi.
penghitungannya
Jenis penelitian yang penulis gunakan
adalah
jenis
moment,
menggunakan
yang disingkat dengan
SPSS
versi
17,
penelitian
didapatkanlah hasil korelasi antara
dengan pendekatan kuantitatif yang
kedua variable yang ingin diuji. Hasil
kemudian dideskripsikan ke dalam
korelasi
pemikiran-pemikiran
dengan
tertentu.
tersebut tabel
R
dibandingkan yang
sudah
pendekatan kuantitatif digunakan oleh
ditetapkan. Sehingga didapat apakah
penulis karena penulis ingin menguji
penelitian ini dapat dikatagorikan
Yuswa Eko Prayoga Prodi Ilmu Pemerintahan, FISIP Universitas Tanjungpura
Jurnal Governance, Prodi Ilmu Pemerintahan, Volume 1 Nomor 01, Januari 2013 menerima hipotesis atau menolak
tentang variabel perilaku kepemimpinan
hipotesis.
pada Kantor Camat Samalantan dapat
Rumus korelasi product moment:
dinyatakan baik. Hasil analisa diatas juga diperkuat oleh perhitungan
nilai
rata-rata
variabel
perilaku kepemimpinan di Kantor Camat Keterangan:
Samalantan yang mencapai 52,83. Apabila
:Koefisien korelasi yang dicari
nilai rata-rata perilaku kepemimpinan Camat Samalantan dibandingkan dengan
N : Jumlah sampel : Jumlah nilai pada variabel X
kategori pada table interpretasi, maka nilai
:Jumlah nilai pada variabel Y
rata
:Jumlah nilai pada Variabel
perilaku
kepemimpinan
Camat
Samalantan sebesar 52,83 terletak pada interval (44,5 – 54,9), dengan demikian
X setelah dikuadratkan : Jumlah nilai pada Variabel
perilaku
kepemimpinan
Camat
Samalantan di Kantor Camat Samalantan
Y setelah dikuadratkan : Jumlah nilai hasil kali X dan
dikategorikan baik. Informasi
Y
lain
yang
peneliti
dapatkan di lapangan berdasarkan dialog bersama beberapa pegawai yang pada
C. Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian yang dilakukan oleh
umumnya secara pergaulan dan kedekatan
penulis
dengan para pegawainya Camat sudah
menunjukan
hal-hal
sebagai
berikut
dianggap baik kepada mereka. Mereka
Untuk variable perilaku kepemimpinan
mengakui
diperoleh hasil sebagai berikut:
berkomunikasi layaknya sahabat bagi
Berdasarkan hasil pengolahan data angket dapat diketahui bahwa dengan pernyataan responden mengenai jawaban
bahwa
camat
sering
beberapa pegawai, memberikan masukan dan kritikan. Penelitian
untuk
menunjukan
untuk variabel perilaku kepemimpinan
hasil pengolahan data dari motivasi kerja
yaitu terdapat 1 orang (3,33%) yang
(Y) dengan menggunakan angket dapat
mengatakan dengan kategori perilaku
dijelaskan sebagai berikut:
kepemimpinan cukup baik dengan rentang
Berdasarkan hasil pengolahan data dapat
nilai (34 – 44,4), dan 21 orang responden
diketahui pernyataan responden mengenai
(70 %) yang mengatakan dengan katagori
jawaban pada variabel motivasi kerja
baik dengan rentang nilai (44,5 – 54,9)
pegawai yaitu terdapat 1 orang (3,33 %)
dan 8 orang responden yang mengatakan
dengan kategori motivasi Rendah dengan
dengan katagori sangat baik yaitu (26,67
rentang nilai (21,7 – 31,3), dan 10 orang
%) dengan rentang nilai (55 - 65) dan
responden
tidak ada responden yang berada dalam
motivasi sedang dengan rentang nilai (31,4
kategori tidak baik dan kurang baik. Jadi
– 41), 18 orang responden (60 %) dengan
berdasarkan distribusi nilai responden
katagori motivasi tinggi dengan rentang
Yuswa Eko Prayoga Prodi Ilmu Pemerintahan, FISIP Universitas Tanjungpura
(33,33%)
dengan
kategori
Jurnal Governance, Prodi Ilmu Pemerintahan, Volume 1 Nomor 01, Januari 2013 nilai (41,1 – 50,7), dan 1 orang responden
signifikansi 5% sehingga dengan jumlah
(3,33 %) dengan katagori motivasi sangat
sampel 30 orang, maka dapat diketahui
tinggi yaitu dengan rentang nilai (50,8 –
dengan harga
60), serta tidak ada responden yang berada
0,48>0,36=R-hitung lebih besar dari R-
dalam
tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa
kategori
sangat
rendah.
Jadi
tabel sebesar 0,361.
berdasarkan distribusi nilai responden
ada
tentang variabel terikat motivasi kerja
kepemimpinan dengan
pegawai pada Kantor Camat Samalantan
pegawai di Kantor Camat Samalantan
dapat dinyatakan tinggi.
Setelah
Hasil analisa diatas juga diperkuat oleh perhitungan
nilai
hubungan
perilaku
motivasi kerja
dihitung
koefisien
untuk
mengetahui
determinasinya
variabel
sumbangan varabel X terhadap variable
Motivasi Kerja Pegawai di Kantor Camat
Y dengan mengkuadratkan hasil korelasi
Samalantan yang mencapai 43,17. Apabila
dahitung
nilai rata-rata motivasi kerja pegawai di
didapatkan tingkat hubungan antara
Kantor Camat Samalantan dibandingkan
variable X dan Y adalah sebesar 17 %,
dengan kategori pada tabel diatas, maka
sisa yang lain dipengaruhi oleh factor-
nilai rata motivasi kerja pegawai sebesar
faktor lain yang tidak dibahas dalam
43,17 terletak pada interval (41,1 – 50,7),
penelitian ini.
dengan demikian motivasi kerja pegawai
Penghitungan pengujian hipotesis:
di
Diketahui :
Kantor
rata-rata
antara
Camat
Samalantan
dikategorikan tinggi. Hasil
dari
N :
penelitian
ini
dikalikan
:
1.585
pengujian pengujian hipotesis, dimana ada
:
1.259
dua hipotesis yang dikemukakan yaitu ada
:
84.641
hubungan antara perilaku kepemimpinan
:
53.905
dengan motivasi kerja dan tidak ada
:
66.927
dengan motivasi kerja. Setelah
Langkah kerja selanjutnya yang dilakukan
dilakukan
pengujian
moment yang dilakukan penghitungan dengan program SPSS versi 17, didapat hasil koefisien
korelasi
yang
ditemukan antara variabel X dan Y (
)
adalah 0,418. Jadi, ada hubungan antara perilaku kepemimpinan camat dengan motivasi kerja pegawai. Untuk melihat ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y)
adalah
product moment.
dengan teknis statistic korelasi produck
bahwa
maka
30
adalah
hubungan antara perilaku kepemimpinan
100%,
harus dibandingkan dengan taraf
Yuswa Eko Prayoga Prodi Ilmu Pemerintahan, FISIP Universitas Tanjungpura
menggunakan
rumus
Jurnal Governance, Prodi Ilmu Pemerintahan, Volume 1 Nomor 01, Januari 2013 belakang
permasalahan
tidak
sepenuhnya benar, karena
setelah
responden diminta pernyataannya dan diolah
pernyataan
tersebut
bahwa
Perilaku
menunjukan
Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Pegawai di Kantor Camat Samalantan 18
itu baik. Beberapa
D. Kesimpulan dan keterbatasan studi 1.
menggunakan
penghitungan
Bagi instansi yang diteliti harus
teknik
korelasi
memperhatikan
product
memotivasi
moment, menunjukan bahwa nilai r
terutama
hitung lebih besar dari r tabel (0,418 > dengan
demikian
pegawai
sampai
sejauhmana
memberikan perlakuan yang sesuai dengan tingkatan kebutuhan tersebut.
terhadap
dan
meningkatkan
dari para pegawainya, sehingga bisa
kontribusi
Dengan perlakuan yang tepat maka
variabel Y (Motivasi Kerja Pegawai) %
kepada
tingkatan komponen dasar kebutuhan
(sumbangan) dari variabel X (Perilaku
17,47
untuk
memahami penghitungan
koefisien determinasi dapat diketahui
sebesar
rangsangan
bisa
umumnya dalam organisasi harus
Bengkayang.
Camat)
yang
Bagi Camat dan para pemimpin pada
Kantor Camat Samalantan Kabupaten
Kepemimpinan
teknik-teknik
pegawai,
organisasi.
dengan Motivasi Kerja Pegawai di
besarnya
para
kinerjanya demi tercapainya tujuan
antara Perilaku Kepemimpinan Camat
Berdasarkan
teknik-teknik
kerja
memberikan
dapat
diketahui bahwa “ Ada hubungan
bahwa
dapat
adalah:
Berdasarkan hasil analisis data
0,361),
yang
diberikan penulis dalam jurnal ini
Kesimpulan
yang
saran
motivasi yang di
sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini, misalnya
lingkungan
menyenangkan,
kerja
komposisi
2.
Keterbatasan studi
yang yang
memadai, adanya penghargaan atas prestasi, status dan tanggung jawab, dan peraturan yang berlaku. Berdasarkan pengujian hipotesis yang dan pendeskripsian variabel yang telah penulis lakukan, maka didapatkan kesimpulan bahwa apa yang peneliti duga terjadi pada latar
Yuswa Eko Prayoga Prodi Ilmu Pemerintahan, FISIP Universitas Tanjungpura
Penelitian
ini
keterbatasan-keterbatasan
memiliki ,
diantarannya kurang akuratnya data dengan keadaan sebenarnya karena pengisian angket dilakukan mandiri oleh
responden
sehingga
tingkat
kejujuran pengisiannya masih belum diketahui secara pasti. Selain itu teoriteori yang digunakan juga dirasa
Jurnal Governance, Prodi Ilmu Pemerintahan, Volume 1 Nomor 01, Januari 2013 masih
belum
memadai
jika
Sofyandi, Herman. 2008. Manajemen
dibandingkan dengan teori-teori baru
Sumber Daya Manusia.Yogyakarta:Graha
yang berkembang hal ini disebabkan
Ilmu.
oleh keterbatasan penguasaan materi
Sukarna. 2006. Kepemimpinan dalam
teori penulis sendiri.
Administrasi Negara. Bandung: Mandar Maju. Sutrisno, Edy. 2010. Manajemen Sumber
E. Ucapan terima kasih Ucapan beberapa
terima
pihak
kasih
yang
untuk
memberikan
kontribusi bagi pembuatan jurnal ini, diantaranya Camat Samalantan besert para pegawai yang menjadi responden, pihak kampus lembaga program studi ilmu pemerintahan provinsi
kerja
sama
Kalimantan
pemerintah
Barat
dengan
Universitas Tanjungpura Pontianak yang selalu
memberikan
penelitian
dan
dukungan
pembuatan
pada laporan
penelitian hingga pada pembuatan jurnal ini. Terima kasih juga diucapkan bagi pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Pemerintah Kabupaten Sekadau yang telah memdukung dalam penyelesaian Studi selama 4 tahun di lembaga pendidikan Prodi
IP
ini
dengan
dukungan
pembiayaan dan banyak arahannya.
F. Referensi Literatur: Mangkunegara.
Anwar
Prabu.
prilaku dan budaya organisasi.
2005. PT
Refika Aditama. Pasolong, Harbani. 2008. Kepemimpinan Birokrasi. Bandung:CV. Alfabeta. Said,
Mas’ud.
2010.
Kepemimpinan,
pengembangan organisasi team building dan
prilaku
inovatif.
Malang:UIN-
MALIKI PRESS.
Yuswa Eko Prayoga Prodi Ilmu Pemerintahan, FISIP Universitas Tanjungpura
Daya
Manusia.
Jakarta:
Prenanda Media Group.
Kencana
Jurnal Governance, Prodi Ilmu Pemerintahan, Volume 1 Nomor 01, Januari 2013
Yuswa Eko Prayoga Prodi Ilmu Pemerintahan, FISIP Universitas Tanjungpura