HUBUNGAN PERHATIAN IBU BERKARIER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair)
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNUVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009 M /1430 H
OLEH ABKORIAH 102017023971
1
2
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul : “Hubungan Perhatian Ibu Berkarier Terhadap Hasil Belajar Matematika” yang disusun oleh Abkoriah, Nomor Induk Mahasiswa 102017023971, Jurusan Pendidikan Matematika. telah melalui bimbingan dinyatakan syah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasyah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Fakultas.
Jakarta,
20
Januari
2009
Yang Mengesahkan
Pembimbing I
Dra. Afidah Mas’ud NIP :150 228 775
Pembimbing II
Dr.A. Kadir, M.Pd NIP: 150 265 632
3
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul: “Hubungan Perhatian Ibu Berkarier Terhadap Hasil Belajar Matematika” diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah pada tanggal 26 Oktober 2009 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana SI (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Matematika. Jakarta, 26 Oktober 2009
Panitia Ujian Munaqasyah Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Prodi) Maifalinda Fatra, M.Pd NIP : 19700528199603 2 002
Tanggal
Tanda Tangan
……………………. …………………..
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi) Otong Suhyanto, M.Si NIP : 150 293 239 Penguji I
……………………..
…………………
Maifalinda Fatra, M.Pd NIP : 19700528199603 2 002 ……………………..
…………………
Penguji II Abdul Muin, M.Pd NIP : 19751201200604 1 003……………………
Mengetahui: Dekan,
Prof. Dr.H. Dede Rosyada, MA NIP :1957100 5198703 1 003
…………………
4
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Abkoriah
NIM
: 102017023971
Jurusan / Semester
: Pendidikan Metematika
Angkatan Tahun
: 2002
Alamat
: Jl. Menjangan IV RT 001/03 Pondok Ranji Ciputat Timur Tangerang Selatan Banten
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA Bahwa skripsi yang berjudul
“HUBUNGAN PERHATIAN IBU
BERKARIER TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA” Adalah benar hasil karya sendiri dibawahg bimbingan dosen : Nama
: Dra. Afidah Mas’ud
NIP
: 150 228 775
Dosen Jurusan
: Pendidikan Matematika
Alamat
: Taman Kedaung Jl.Melati No. 14 Blok D No 5/18
Pamulang Dan Nama
: Dr. A. Kadir, M.Pd
NIP
: 150 265 632
Dosen Jurusan
: Pendidikan Matematika
Alamat
: Vila pamulang Blok DH 4 No 22 Pamulang Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya
siap menerima konsekwensi apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya saya sendiri. Jakarta, 20 Januari 2009 Yang menyatakan
(Abkoriah )
5
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perhatian ibu berkarier dengan hasil belajar matematika siswa. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perhatian ibu berkarier (X) dan variabel terikatnya adalah hasil belajar matematika (Y). penelitian ini dilakukan di Mts. Jam’iyyatul Khair Ciputat pada tahun ajaran 2006/2007. Metode pelitian ini adalah survei dengan teknik korelasi subjek penelitian berjumlah 38 siswa, teknik pengumpulan sampel menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data menggunakan skala perhatian ibu berkarier dan skala hasil bealajar matematika. Data dianalisis dengan menggunakan korelasi Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh positif antara perhatian ibu berkarier dengan hasil belajar matematika atau makin tinggi perhatian ibu berkarier makin baik pula hasil belajar matematika siswa dan sebaliknya. Temuan penelitian ini menyimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dapat ditingkatkan melalui perbaikan perhatian ibu berkarier.
6
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohiim Alhamdulillahi Robbil ‘alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Penguasa alam semesta atas ridho dan kenikmatan lahir dan batin yang telah dilimpahkan-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Penulis dalam menyelesikan skripsi ini banyak mendapat kesulitan dan hambatan, namun berkat bimbingan, dorongan serta masukan-masukan positif atas karya ilmiah ini semua dapat teratasi. Oleh sebab itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Maifalinda Fatra M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Matematika 3. Bapak Otong Suhyanto, M.Si, Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika sekaligus Dosen Penasihat Akademik. 4. Ibu Dra Afidah Mas’ud, Dosen Pembimbing I yang secara sabar dan ikhlas memberikan bimbingan dalam menyusun skripsi ini. 5. Bapak Dr. Kadir, M.Pd, Dosen Pembimbing II yang selalu memberikan pengarahan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga selesainya skripsi ini.
7
6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu bapak dan ibu berikan mendapat keberkahan dari Allah SWT, amin. 7. Bapak Drs. Maman Sukirman, selaku Kepala Sekolah Mts. Jam’iyyatul Khair Ciputat Timur yang telah membantu dan memberikan kesempatan melaksanakan penelitian ini. 8. Kepada Pimpinan dan Staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Perpustakaan UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, yang telah memberikan fasilitas kepada penulis untuk menelaah serta meminjamkan sumber literatur yang diperlukan. 9. Teristimewa untuk kedua orang tuaku, ayahanda Busro dan ibunda Sati yang tak henti-hentinya mendoakanku, selalu sabar dan limpahan kasih sayangnya dan memberikan dukungan moril serta materil. Hanya Allah SWT yang dapat membalasnya, semoga penulis dapat memberikan yang terbaik untuk kalian. 10. Kakaku Sofiah dan adik-adikku (Adah, Mamay, Siska, Fadlah, Fahmi) yang selalu memberikan do’a dan dukungannya kepada penulis. 11. Suamiku tercinta (Abdul Kholik S.Pd.I) yang tak henti-hentinya mendo’akanku, selalu sabar dan limpahan kasih sayangnya, memberikan dukungan moril dan materil hanya Allah SWT yang dapat membalasnya.
8
12. Anakku tercinta (Siti Humaerotul Bariyah) yang selalu memberikan senyuman manis sebagai penghibur dikala kesepian, ketenangan dikala susah, semoga menjadi anak yang shalihah amin. 13. Sahabat-sahabat seperjuanganku angkatan 2002, Iis, Kokom, Alfi, Ipat, Endang, Sule, Anjan, Khaeriah, Elawati dan teman-teman mahasiswi yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah berjuang keras melewati hari-hari kuliah yang penuh suka duka. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, mudahmudahan bantuan, bimbingan, arahan dan do’a yang telah diberikan menjadi amal shalih dan diterima oleh Allah SWT serta mendapat balasan yang berlipat ganda, Amin. Semoga karya tulis ini bisa bermanfa’at bagi penulis khususnya dan bagi pengembangan ilmu pengetahuan umumnya. Wassalam.
Jakarta, Januari 2009
Penulis
9
DAFTAR ISI
Abstrak ................................................................................................
i
Kata Pengantar.....................................................................................
ii
Daftar Isi..............................................................................................
v
Daftar Tabel.........................................................................................
vii
Daftar Gambar .....................................................................................
x
Daftar Lampiran ..................................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................
8
A. Landasan Teori.........................................................................
8
1. Pengertian Matematika .......................................................
8
2. Pengertian Belajar ..............................................................
10
3. Hasil Belajar.......................................................................
12
4. Tipe-Tipe Hasil Belajar ......................................................
14
5. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar.............
18
B. Perhatian ibu berkarier .............................................................
21
1.Pengertian Perhatian..............................................................
21
2. Pengertian ibu berkarier........................................................
22
3. Perhatian ibu berkarier..........................................................
25
4. Ciri-Ciri Ibu Berkarier ..........................................................
27
5. Faktor-Faktor Penyebab Ibu Berkarier ................................
28
6. Nilai Karier Bagi Seorang Ibu ..............................................
30
7. Problematika Ibu Berkarier...................................................
31
C. Kerangka Berfikir....................................................................
32
D. Hipotesis penelitian .................................................................
34
10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................
35
A. Tempat Dan Waktu Penelitian .................................................
35
B. Populasi Dan sampel Penelitian................................................
35
C. Metode penelitian.....................................................................
35
D. Instrumen Penelitian.................................................................
36
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................
47
F. Teknik Analisa Data.................................................................
48
G. Hipotesis Statistik.....................................................................
51
BAB IV HASIL PENELITIAN ...........................................................
52
A. Deskripsi Data..........................................................................
52
B. Analisis Data............................................................................
57
1. Uji Normalitas....................................................................
57
2. Uji linearitas.......................................................................
57
C. Pengujian Hipotesis..................................................................
59
BAB V KESIMPULAN dan SARAN .................................................
61
A. Kesimpulan ..............................................................................
61
B. Saran........................................................................................
61
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................
63
LAMPIRAN ........................................................................................
66
11
DAFTAR TABEL Tabel 1 Validitas Instrument Perhatian Ibu Berkarier Dengan Product Momen ............... . Tabel 2 Validitas Instrument Tes Matematika ................................................................. Tabel 3 Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal........................................................... Tabel 4 Daya Pembeda Soal ........................................................................................... Tabel 5 Teknik Pengumpulan Data Untuk Setiap Variabel .............................................. Tabel 6 Skor Perhatian Ibu Berkarier .............................................................................. Tabel 7 Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi Perhatian Ibu Berkarier........................ Tabel 8 Skor Tes Matematika ......................................................................................... Tabel 9 Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi Tes Matematika ................................... Tabel 10 Anava Regresi ................................................................................................. Tabel 11 Kisi-Kisi Instrument Perhatian Ibu Berkarier Sebelum Uji Validitas................. Tabel 12 Perhitungan validitas Instrument Perhatian Ibu Berkarier Dengan Product Momen .............................................................................................................. . Tabel 13 Perhitungan validitas Instrumen Perhatian Ibu Berkarier setelah drop (yang valid) .................................................................................................................... Tabel 14 Tabel Perhitungan Reliabilitas Instrument Angket Perhatian Ibu Berkarier......................................................................................................................... Tabel 15 Kisi-Kisi Instrument Perhatian Ibu Berkarier Sesudah Uji Validitas ................ Tabel 16 Cuplikan Kurikulum Matematika Mts ............................................................. Tabel 17 Reliabilitas Instrument Tes Matematika ........................................................... Tabel 18 Kisi-Kisi Instrument Tes Matematika Sesudah Uji Validitas............................. Tabel 19 Pengujian Instrument Penelitian Matematika .................................................... Tabel 20 Perhitungan Uji Normalitas Perhatian Ibu Berkarier ........................................ Tabel 21 Perhitungan Uji Normalitas Tes Matematika .................................................... Tabel 22 Hasil Pengamatan Perhatian Ibu Berkarier Dengan Hasil Belajar Matematika..................................................................................................................... Tabel 23 Rekapitulasi Data Nilai Siswa .......................................................................... Tabel 24 Nilai- Nilai r Product Moment.......................................................................... Tabel 25 Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors .....................................................................
38 41 45 46 47 53 54 55 57 59 66 71 72 73 75 85 86 95 96 99 100 103 105 106 107
12
DAFTAR GAMBAR Gambar 1: Polygon Dan Histogram Instrument Perhatian Ibu Berkarier...................................
53
Gambar 2 : Polygon Dan Histogram Instrument Tes Matematika .............................................
56
Gambar 3 : Diagram Pancar Hubungan Perhatian Ibu Berkarier Dengan Hasil Belajar Matematika..................................................................................................................
58
13
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Kisi-Kisi Instrument Perhatian Ibu Berkarier Sebelum Uji Validitas .................. Lampiran 2 : Angket Perhatian Ibu Berkarier Sebelum Uji Validitas........................................ Lampiran 3 : Perhitungan validitas Instrument Perhatian Ibu Berkarier Dengan Product Moment.................................................................................................. Lampiran 4: Perhitungan validitas Instrument Perhatian Ibu Berkarier setelah drop (yang valid) ......................................................................................................... 72 Lampiran 5: Tabel Perhitungan Reliabilitas Instrument Perhatian Ibu Berkarier ...................... Lampiran 6 : Perhitungan Reliabilitas Instrument Perhatian Ibu Berkarier ............................... Lampiran 7: Kisi-Kisi Instrument Perhatian Ibu Berkarier Sesudah Uji Validitas .................... Lampiran 8: Angket Instrument Perhatian Ibu Berkarier sesudah Uji Validitas ....................... Lampiran 9: Tes Matematika Sebelum Uji Validitas ............................................................... Lampiran 10: Cuplikan Kurikulum Matematika Mts kelas VII ................................................. Lampiran 11:Tabel Perhitungan Reliabilitas Instrument Tes Matematika ................................ Lampiran 12: Perhitungan Reliabilitas Instrument Tes Matematika ......................................... Lampiran 13: Tes Matematika Sesudah Uji Validitas .............................................................. Lampiran 14: Kisi-Kisi Instrument Tes Matematika Sesudah Uji Validitas ............................. Lampiran 15: Pengujian Instrument Penelitian Matematika ..................................................... Lampiran 16: Perhitungan Interval Perhatian Ibu Berkarier ..................................................... Lampiran 17: Perhitungan Interval Tes Matematika ................................................................ Lampiran 18: Perhitungan Uji Normalitas Perhatian Ibu Berkarier .......................................... Lampiran 19: Perhitungan Uji Normalitas Tes Matematika ..................................................... Lampiran 20: Penentuan Persamaan Regresi ........................................................................... Lampiran 21: Perhitungan Uji linearitas regresi ...................................................................... Lampiran 22: Tabel Rekapitulasi Data Nilai Siswa ................................................................. Lampiran 23: Perhitungan Koefesien Korelasi ....................................................................... Lampiran 24: Perhitungan Koefesien Determinasi ................................................................... Lampiran 25: Kunci Jawaban Instrument Tes Matematika ...................................................... Lampiran 26: Nilai- nilai r Product Moment ........................................................................... Lampiran 27: Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors ...................................................................... Lampiran 28: Daftar Luas Distribusi Normal Standar .............................................................. Lampiran 29: Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi F ........................................................... Lampiran 30: Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi X2 .......................................................... Lampiran 31: Surat Bimbingan Skripsi ................................................................................... Lampiran 32: Surat Keterangan Penelitian ..............................................................................
66 68 71
73 74 75 77 80 85 86 87 88 92 93 94 95 96 97 98 99 102 103 104 105 106 107 108 109 113 114 115
14
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu agenda penting nasional dalam rangka penciptaan dan peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas yang terus menerus dilaksanakan. Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan nasional perlu dilakukan pembenahan dalam unsur yang terkait dengan pendidikan, di antaranya penyediaan buku-buku pelajaran, sarana dan prasarana, pembinaan tenaga guru yang profesional, serta perbaikan kurikulum sekolah. Sasaran pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. Potensi kemanusiaan merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia. Ibarat biji mangga bagaimanapun wujudnya jika ditanam dengan baik, pasti menjadi pohon mangga bukan menjadi pohon jambu. Pendidikan seperti sifat sasarannya yaitu manusia mengandung banyak asfek dan sifatnya sangat kompleks. Karena sifatnya sangat kompleks itu, maka tidak sebuah batasanpun yang cukup memadai untuk menjelaskan arti pendidikan secara lengkap. Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lainnya. Perbedaan tersebut. Pendidikan adalah suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Sistematis karena proses pendidikan berlangsung melalui tahap-tahap bersinambungan sistemik dan karena berlangsung semua situasi kondisi.
15
Sabda Rasulullah SAW:
ﺍﻃﻠﺒﻮﺍﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﻟﻮ ﺑﺴﲔ ﻓﺈﻥ ﻃﻠﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻓﺮﻳﻀﺔ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﻣﺴﻠﻢ ()ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﻋﺪﻯ ﻭﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻰ Artinya: “Tuntutlah ilmu walaupun di Negeri Cina, dan sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam” (H.R Ibnu ‘Adiy dan Baihaqi)
Proses belajar mengajar adalah aspek dari lingkungan sekolah yang terorganisasi. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan belajar terarah sesuai dengan tujuan pendidikan. Pengawasan turut menentukan dan lingkungan itu turut membantu kegiatan belajar mengajar. Lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan yang menantang dan merangsang para siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan serta mencapai tujuan yang diharapkan. Proses belajar mengajar akan memperoleh kesuksesan apabila guru yang mengajar adalah orang yang benar-benar mampu dalam melaksanakan tugasnya, baik dari segi ilmu atau kemampuan yang dimiliki maupun kharisma yang dimiliki oleh guru tersebut. Untuk meningkatkan kehidupannya, manusia akan selalu berusaha untuk mendapatkan pengalaman-pengalaman baru, usaha tersebut kita sebut pendidikan. Mencermati kondisi di era sekarang ini, khususnya di abad dua puluh satu manusia sedang mengalami tantangan hidup yang semakin kompleks, sehingga manusia dituntut untuk lebih kreatif dan inisiatif untuk melakukan perubahan menuju perbaikan yang sebelumnya yang telah
16
dilakukan. Penigkatan kualitas sumberdaya manusia merupakan rangkaian upaya untuk mewujudkan manusia seutuhnya dan masyarakat indonesia seluruhnya, yaitu mencakup pembangunan manusia, baik sebagai insan maupun sebagai sumberdaya pembangunan. Penekananya adalah pada harkat, martabat, hak dan kewajiban manusia. Hak tersebut tercermin dalam nilai-nilai yang terkandung dalam diri manusia, baik etika, estetika maupun logika. Hal yang akan menjadi fokus masalah atau objek penelitian adalah tentang budaya keilmuan ibu dengan segala dimensi dan indikasinya yang akan dijabarkan dalam bab berikutnya. Salah satu dari tujuan didirikannya Negara Republik Indonesia yang
ingin
mencerdaskan
kehidupan
bangsa
adalah
dengan
diselenggarakannya pendidikan yang saat ini umumnya berbentuk sebagai lembaga pendidikan yang di dalamnya terdapat proses belajar mengajar. Dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa itulah pendidikan nasional yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa. Sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan dalam UU Sisdiknas (UUSPN) Bab II pasal 3, disebutkan bahwa : “Pendidikan nasional mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa-bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk perkembangannya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa terhadap tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab”.1 Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan mampu mewujudkan terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas, serta mampu menciptakan program pendidikan yang dapat meningkatkan prestasi para peserta didik. Keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama dan utama tak kalah pentingnya berperan untuk mencetak generasi yang berkualitas. Generasi yang berkualitas dalam keimanannya mau pun 1
UU RI. NO 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas (Bandung :Citra Umbara)h.7
(System Pendidikan Nasional).
17
intelektualnya didukung oleh kehidupan keluarga yang berjalan dengan baik dan harmonis. Lembaga pendidikan yang ada untuk merealisasikan tujuan pendidikan nasional tersebut merupakan tumpuan dan harapan orang tua, siswa diharapkan memperoleh pengetahuan keterampilan, sikap dan sifatsifat
kepribadian
utama.
Sebagai
sarana
pengembangan
karier.
Peningkatan status sosial dan bekal hidup lainnya di dunia dan di akhirat.2 “Sering kali kedua orang tua bekerja sehari penuh, akibatnya para guru menggantikan fungsi seorang ibu. Jelaslah bahwa pengganti ibu tersebut tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan emosional dan kejiwaan anakanak. Hampir setiap anak-anak memiliki potensi yang tak terbatas, mereka membutuhkan kasih sayang, perlindungan dan bimbingan dari seorang ibu.3 Pendidikan adalah suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Sistematis karena proses pendidikan berlangsung melalui tahap-tahap bersinambung sistemik dan karena berlangsung semua situasi kondisi sistematis oleh karena proses pendidikan melalui tahap-tahap bersinambungan dan sistemik oleh karena berlangsung dalam semua situasi kondisi, di semua lingkungan yang saling mengisi.4 rapor yang diberikan oleh guru merupakan suatu hal yang dituju dan ingin dicapai oleh orang tua dan lembaga pendidikan di mana anak tersebut belajar bahkan hal itu juga merupakan suatu yang ingin dicapai dan diketahui oleh siswa itu sendiri. Proses
pembentukan
pribadi
meliputi
dua
sasaran
yaitu
pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa, dan bagi mereka yang sudah atas usaha sendiri. Keduaduanya bersifat alamiah dan menjadi keharusan. Bayi yang baru lahir 2
Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
1998). 3 Yedi Kurniawan, Pendidikan Anak Sejak Dini Hingga Masa Depan, (Jakarta : CV. Firdaus 1992). Cet. Ke-1, h. 22 4 Umar Tirta harja , pengantar Pendidikan, (Jakarta : PT.Rineka Cipta 2000). h.34
18
kepribadiannya belum terbentuk, belum pempunyai warna dan corak kepribadian yang tertentu. Ia baru merupakan individu, belum suatu pribadi. Untuk menjadi suatu pribadi perlu mendapat bimbingan, latihanlatihan dan pengalaman melalui bergaul dengan lingkungannya, khususnya dengan lingkungan pendidikan. Banyak faktor yang dijadikan tolok ukur keberhasilan. Pendidikan dapat dikatakan berhasil salah satunya dengan melihat hasil belajarnya di sekolah baik atau buruk, yang bisa diketahui melalui hasil belajar siswa. Siswa yang memiliki hasil belajar baik dikatakan berhasil dalam pendidikanya, sedangkan siswa yang hasil belajarnya kurang baik dianggap tidak berhasil dalam pendidikanya. Hasil belajar siswa yang kurang baik menyebabkan masalah bagi dunia pendidikan, sehingga perlu kita teliti apa penyebab rendahnya hasil belajar matematika siswa agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal. Hasil belajar sebagai tolok ukur keberhasilan siswa dapat dipengaruhi dua faktor, yaitu : faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi: kesiapan mental dan fisik, kecemasan, sikap terhadap pendidikan, kebiasan belajar, motivasi kesehatan, umur dan jenis kelamin. Sedangkan faktor eksternal meliputi: guru, lingkungan dan keluarga (ibu). Mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang sangat penting salah satunya adalah faktor keluarga (ibu) artinya untuk mendapatkan hasil belajar yang baik diperlukan suasana yang menyenangkan. Matematika salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan, bahkan sering disebut sebagai sentral ilmu pengetahuan, matematika menurut sebagian besar siswa masih dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan. Sebabnya, matematika penuh dengan rumus-rumus dan memerlukan konsentrasi sempurna dalam mempelajarinya. Peranan seorang ibu memang sangat menentukan tumbuh kembang seorang anak, berbagai penelitian membuktikan bahwa terpisahnya ibu dari anaknya pada tahap perkembangan awal banyak merusak anak itu
19
secara intelektual, emosional, sosial, bahkan juga fisiknya.5 Konsep diri seseorang
mula-mula terbentuk dari perasaan apakah ia diterima dan
diinginkan kehadirnnya oleh keluarganya, melalui perlakuan yang berulang-ulang dan setelah menghadapi sikp-sikap tertentu seorang ibu ataupun orang lain di lingkungan kehidupannya, akan berkembanglah konsep diri seseorang.konsep diri ini yang pada mulanya berasal dari perasaan dihargai atau tidak dihargai .perasaan inilah yang menjadi landasan dari pandangan, penilaian, atau bayangan seseorang mengenai dirinya sendiri yang keseluruhanya di sebut konsep diri.
6
Kaitannya dengan hasil belajar dalam sebuah buku membahas tentang pendidikan tersebut bahwa terdapat banyak hal yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar seorang anak, di antaranya faktor lingkungan, keluarga, sekolah, teman sepermainan, atau organisasi pemuda yang telah disebut di atas, bahkan karena faktor yang berasal dari dalam dirinya sendiri baik fisik maupun psikis. Masalahnya apakah perhatian ibu berkarier khususnya mengenai perhatian dan kepedulian terhadap pendidikan anaknya itu dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan hasil belajar anaknya, dan apakah perhatian ibu berkarier itu dapat tergolong ke dalam faktor yang sangat berpengaruh dengan hasil belajar matematika anak. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas penulis tertarik menyusun skripsi yang berjudul: “Hubungan Perhatian Ibu Berkarier Terhadap Hasil Belajar Matematika Di Mts Jam’iyyatul Khair Cempaka Putih Ciputat”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Untuk memfokuskan pembahasan dalam skripsi ini, maka yang akan dibahas dibatasi. Dengan batasan-batasan sebagai berikut: 5 Conny Semiawan , et, al, Kifrah Wanita Islam Dalam Keluarga Karier Dan Masyarakat, (Jakarta, Pustaka Antar ,1996), Cet, Ke-2, h.79 6 Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT. Bumi Aksara 2007). Cet. Ke-1,h.130
20
1. Perhatian ibu berkarier Yang diteliti disini asfek yang menunjang hasil belajar anak, berupa kelebihan-kelebihan yang dimiliki ibu berkarier, misalnya keteladanan perilaku dan pengetahuan. 2. Hasil belajar matematika Hasil belajar matematika adalah hasil yang diperoleh siswa dalam mempelajari suatu materi dan yang diambil dalam penelitian ini adalah nilai hasil tes dengan mengunakan instrumen yang dibuat peneliti. 3. Objek penelitian Objek penelitian ini adalah siswa. Siswa disini adalah siswa Madrasah Tsanawiyah kelas VIII. Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka rumusan masalah sebagai berikut : “Apakah ada hubungan antara perhatian ibu berkarier dengan hasil belajar matematika siswa?”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perhatian ibu berkarier dengan hasil belajar matematika siswa. Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1.Memberikan masukan-masukan kepada para ibu berkarier agar lebih memperhatikan anaknya. 2.Menambah khazanah intelektual. 3.Untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang pentingnya memberikan perhatian lebih kepada putra-putrinya. Adapun pedoman yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah buku pedoman penulisan Skripsi, Tesis dan Desertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007 dan petunjuk dari dosen-dosen pembimbing baik formal maupun informal.
21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Pengertian Matematika Istilah Mathematics (Inggris), Mathematik (Jerman), Mathematique (Prancis), berasal dari bahasa latin mathematica yang mulanya diambil dari perkataan yunani, mathematike yang berarti” relating to learning”. Perkatan itu mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge science). Perkataan matematika berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lain yang serupa yaitu mathanein yang berarti (belajar berfikir).7 Berbagai pendapat muncul, tentang pengertian matematika, baik dipandang dari ilmu pengetahuan maupun pengalaman masing-masing yang berbeda. Berdasarkan ertimologis (Elea Tinggi, 1972; 5), Matematika berarti: “Ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan cara bernalar”. Ini berarti dalam matematika lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio (penalaran), matematika terbentuk dari hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan proses dan penalaran Russefendi (ET, 1980 :148).8 Lebih lanjut dalam buku strategi pembelajaran matematika kontemporer Suherman mengemukakan beberapa pengertian matematika menurut para tokoh antara lain: 1. James (1976) dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainya dengan jumlah banyak yang terbagi dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri. 2. Menurut Jhonson dan Rising (1972) dalam bukunya mengatakan bahwa matematika adalah pola pikir, pola mengorganisasikan, 7 Herman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Kontemporer, (Jakarta: Jica, 2002), h. 16-17 8 Herman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Kontemporer, (Jakarta: Jica, 2002), h. 15
22
pembuktian yang logis, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat representasinya dengan simbol yang padat lebih dari bahasa symbol mengenai ide dari pada bunyi.9 Jhonson dan Myklebust menyatakan bahwa matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisinya untuk mengekpresikan hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya ialah untuk memudahkan berfikir. Sedangkan menurut Hudoyono ,”Matematika berkenaan dengan ide-ide struktur, dan hubungan yang diatur secara logis, sehingga matematika berkaitan dengan yang diatur secara logis, sehingga matematika berkaitan dengan konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan dengan penalaran dedukatif. 10 Palling menyatakan bahwa ide manusia berbeda-beda tergantung pada pengalaman dan pengetahuan masing-masimg. Selanjutnya Palling mengemukakan bahwa matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia; atau cara menggunakan informasi, mengunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran, mengunakan pengetahuan tentang menghitung, dan yang terpenting adalah pemikiran dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan hubungan-hubungan. 11 Berkaitan dengan hasil belajar, Bruner mendefinisikan belajar matematika adalah:12 a. Belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat didalam materi pelajaran. b. Mencari hubungan-hubungan tentang konsep-konsep dan strukturstruktur matematika. Loughin dan Lewis, membagi 3 aspek bidang kecakapan matematika, antara lain:
9
Herman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Kontemporer, (Jakarta: Jica, 2002),
10
Herman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Kontemporer, (Jakarta: Jica, 2002),
h..15-16 h..17 11 Mulyono Abdurahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), h. 252 12 Soejono, pengajaran matematika untuk sekolah menengah , (Jakarta: Departemen Kebudayaan RI), h. 90
23
1. Computation
Skill, yaitu suatu kecakapan yang mengacu kepada
kemampuan siswa menggunakan perhitungan dalam mengerjakan soal. 2. Problem Solving Skill, suatu kecakapan yang mengacu kepada kemampuan siswa menggunakan perhitungan untuk memecahkan masalah. 3. Application Skill, suatu kecakapan berhitung dan kecakapan menyelesaikan masalah-masalah dalam situasi kehidupan nyata.13 Ada beberapa alasan mengapa matematika perlu diajarkan kepada siswa. Alasan ini dikemukakan oleh Cornelius: a. Sarana berpikir yang jelas dan logis b. Sarana untuk memecahkan masalah sehari-hari c. Sarana mengenal pola hubungan dan generalisasi pengalaman d. Sarana untuk mengembangkan kreatifitas. e. Sarana meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.14 Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah pola fikir, pembuktian yang logis yang didalamnya memuat logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak terbagi dalam tiga bidang, yaitu : aljabar, analisis dan geometri.
2. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab didengar oleh semua lapisan masyarakat, setiap orang dimulai sejak manusia lahir tidak lepas dari belajar untuk dapat menghasilkan suatu perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan serta untuk memperoleh hidup yang lebih baik lagi dari sebelumnya, baik proses belajar itu sendiri maupun tidak disadari.
13
Joula Ekaningsih Paimin, Agar Anak Pintar Matematika, (Jakarta :Puspa Swara, 1998)
14
Joula Ekaningsih Paimin, Agar Anak Pintar Matematika, (Jakarta :Puspa Swara, 1998)
h.14 h.15
24
Dikalangan ahli psikologi teradapat keragaman dalam cara menjelaskan/mendefinisikan makna belajar (leraning). Namun secara eksplisit maupun secaara implisit pada akhirnya terdapat pada kesamaan maknanya, ialah bahwa definisi manapun konsep belajar itu selalu menunjukaan kepada suatu pengalaman tertentu. Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahanperubahan tersebut akan nyata dalam seluruh asfek tingkah laku. Pengetian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut: Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil
pengalamannya
sendiri
dalam
interaksi
dengan
lingkungannya sendiri .15 menurut umar tri taraharjo belajar diartikan sebagai aktivitas pengembangan diri melalui pengalaman, bertumpu pada kemampuan diri belajar dari bawaan bimbingan pengajar.16 Menurut James O Whittaker,” belajar merupakan proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman”.17Howard L Kingskey mengatakan bahwa” belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan ”.Sedangkan menurut Dr Slameto,” belajar adalah satu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.18 Menurut Morgan seperti yang dikutip Ngalim Purwanto, mendefinisikan bahwa:”belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”. Menurut Crowand alice Crow, berpendapat bahwa”
15
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), h. 2 16 Dewa Ketut Sukardi, bimbingan dan konseling sekolah, (Jakarta: PT. Rineka Cipta 2002), h.40 17 Syaiful Bahri Djamrah, psikologi belajar, (Jakarta Rineka Cipta, 2002), h. 20 18 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), h. 27
25
belajar adalah perubahan individu dalam kebiasaan, pengetahuan dan sikap belajar disini merupakan proses.”19 Gogne dalam teori belajarnya memberikan dua definisi tentang belajar antara lain: a. Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan. b. Perubahan terjadi melalui latihan dan pengalaman20. Dari berbagai macam pengertian belajar, tercangkup beberapa dimensi belajar: a. Aktivitas mental psikis, belajar merupakan kegiatan internal yang tidak dapat dilihat dari luar. Suatu hasil belajar tidak dapat dihasilkan kecuali jika individu tersebut merubah suatu perilaku seperti yang diharapkan dari belajar. b.
Belajar terjadi dalam interaksi dengan lingkungan, baik dengan individu
lain, benda atau dalam menghadapi suatu peristiwa.
Individu yang sedang mengalami proses belajar harus aktif, bukan hanya dalam gerak badan, juga proses mental seperti pemikiran atau perasaan yang ikut bermain (belajar). c. Belajar yang dilakukan menghasilkan perubahan-perubahan. perubahan yang dimaksud adalah perubahan dari tahap belum mengetahui sampai mengetahui perubahan dari tingkah laku yang kurang baik. 21 Dari beberapa pendapat para ahli disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, apektif dan psikomotor. 3. Hasil Belajar Hasil belajar pada hakekatnya adalah “perubahan” yang terjadi didalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktivitas belajar.22 19
Rostiyah N.K, Masalah-Masalah Keguruan, (Jakarta : Bina Aksara, 1986), h.148 Syaiful Bahri Djamrah, dkk, psikologi belajar , (Jakarta Rineka Cipta, 2002), h. 20 21 W. S Wingkel, Psikologi Pengajaraan, (Jakarta: Grasindo, 1991), h.53-54 20
26
Hasil belajar sebagaimana yang dituliskan dalam kamus besar Bahasa Indonesia Kontemporer, yaitu penguasaan pengetahuan keterampilan terhadap mata pelajaran yang dibuktikan melalui tes.23 Ali Suparman mengemukakan, bahwa hasil belajar adalah penilaian keberhasilan siswa dalam mencapai perilaku yang berada didalam dirinya dan tergantung pada tingkah laku yang dapat diterima atau dicapai oleh siswa secara sempurna.24 Menurut Gogne hasil belajar merupakan kapabilitas atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar dapat dikategorikan dalam 4 macam, yaitu: a.Keterampilan motorik dalam hal ini perlu adanya koordinasi dari beberapa gerak badan b.Informasi verbal. Seseorang dapat menjelaskan sesuatu dengan berbicara, menulis, menggambar, dalam hal ini untuk mengemukakan sesuatu perlu intelegensi. c.Kemampuan intelektual, seseorang mampu berinteraksi dengan dunia luar dan dirinya sendiri. Dengan menggunakan simbol-simbol atau dalam bentuk representasi. d.Strategi kognitif. Strategi kognitif adalah keterampilan intelektual khususs yang berkenaan dengan tingkah laku seseorang apa yang telah dipelajarinya.25 David Ausubel berpendapat sebagaimana dikutip oleh Ratna Wilis Dahar bahwa hasil belajar bermakna suatu proses yang mengaitkan informasi baru dengan konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.26 Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, bahwa hasil belajar adalah hasil setelah mengalami proses belajar, dimana tingkah laku itu tampak dalam bentuk perbuatan yang dapat diamati dan diukur.27 22
Syaiful Bahri Djamrah, dkk, strategi belajar menajar , (Jakarta Rineka Cipta, 2002), h.
20 23
Peter Salim Dan Yeni Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern English, 1991), h.45 24 Alwi Suparman, Desain Instruksional, (Jakarta: Pendidikan UT, 1996)h. 26 25 Syaiful Bahri Djamrah, dkk, psikologi belajar , (Jakarta Rineka Cipta, 2002), h. 22 26 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar, (Jakarta: Erlangga, 1989), h.11 27 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bina Aksara,1993), h. 133
27
Hasil pengalaman yang dicapai dari hasil usaha seseorang dalam belajar dapat menyebabkan perubahan tingkah laku yang diperoleh setelah proses
belajar
menurut
afektif
(sikap)
dan
ranah
psikomotoris
(keterampilan).Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah di tetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c) stategi kognitif, (d) sikap, ( e) ketermpilan motoris.dalam sisitim pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membagi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.
28
Dari semua hal tentang belajar dapat dikemukan bahwa hasil belajar perubahan. Perubahan yang disadari dan timbul akibat praktik, pengalaman dan latihan bukan secara kebetulan. Perubahan dari hasil belajar salah satunya adalah terbentuknya tingkah laku. Terbentuknya tingkah laku sebagai hasil belajar mempunyai 3 pokok:29 1. Tingkah laku baru itu berupa kemampuan aktual dan potensial. 2. Kemampuan itu berlaku dalam waktu yang cukup lama. 3. Kemampuan baru diperoleh melalui usaha.
4. Tipe-Tipe Hasil Belajar Tipe hasil belajar sebagai tujuan yang ingin dicapai ada 3 bagian, antara lain: bidang kognitif, afektif, dan bidang psikomotorik.
28
Nana Sujana, Penilaian Hasil Proser Belajar mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1995), h. 22 29 Nana Sujana, Penilaian Hasil Proser Belajar mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1995), h. 22
28
Bidang tersebut tidak bisa berdiri serndiri, namun merupakan satu kesatuan yng tidak dapat dipisahkan dan harus merupakan hasil belajar disekolah dalam proses pembelajaran. Berikut uraian unsur-ensur terdapat 3 bidang yaitu:
1). Hasil Belajar Bidang Kognitif a. Tipe hasil belajar pengetahuan (know ledge) Yaitu: Tingkat kemampuan yang hanya meminta responden untuk mengenal atau mengetahui adanya konsep, fakta atau istilah tanpa harus mengerti, menilai atau dapat menggunakannya. Kata kerja oprasional yang digunakan untuk mengukur jenjang penguasaan tipe ini antara lain: menyuebutkan, menunjukan dan lain-lain. b. Tipe hasil belajar pemahaman ( komprehensif) Yaitu : Tingkat kemampuan yang mengharapkan teste (responden) mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang ketahuinya, teste tidak hanya hafal serta verbalitas, tetapi memahami konsep dari fakta atau masalah yang ditanyakan kata kerja oprasional yang digunakan untuk mengukur tipe ini antara lain: membedakan, menjelaskan, memberi contoh, mendemonstrasikan dan lain-lain. c. Tipe hasil belajar penerapan (aplikasi) Yaitu: Kemampuan yang mengharapkan responden mampu untuk menerapkan atau menggunakan apa yang telah diketahui dalam situasi yang baru baginya. Kata kerja oprasional yang digunakan untuk mengukurnya antara lain: menggunakan penerapan, menghubungkan dan lain-lain. d. Tipe hasil belajar analisis Yaitu: Tingkat kemampuan responden untuk menganalisis atau menguraikan suatu integritas atau situasi tertentu kedalam komponen atau unsur pembentukannya. Kata kerja yang digunakan untuk mengukur penguasaan
jenjang
analisis
ini
antara
lain:
membedakan,
mengklasifikasikan, membandingkan, mengkategorikan dan lain-lain.
29
e. Tipe hasil belajar sintesis Yang dimaksud dengan sintesis adalah penyatuan unsur atau bagian-bagian kedalam suatu bentuk menyeluruh. Jadi kemampuan sintesis adalah: kemampuan yang menuntut responden untuk dapat menemukan hubungan kasual atau urutan tertentu, atau menemukan abstraksinya yang berupa integritas. Kata kerja oprasional yang digunakan untuk mengukurnya antara lain: menghubungkan, menggabungkan, menyimpulkan, mengklasifikasikan dan lain-lain. f. Tipe hasil belajar evaluasi Yaitu: Kemampuan yang menuntut responden untuk dapat memuat suatu penilaian tentang suatu pernyatan, konsep, situasi, suatu kriteria tertentu. Kata kerja yang digunakan untuk mengukur kemampuan jenjang evaluasi ini antara lain: membandingkan, menilai, memutuskan dan lainlain.30
2). Hasil Belajar Afektif Tipe ini berkenaan dengan sikap dan nilai yang condong atau mengacu kepada berbagai tingkah laku, seperti contoh perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan lain-lain. a. Recevling / attending yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang datang pada siswa b. Responding yaitu reaksi yang diberikan terhadap rangsangan dari luar c. Valuing / penilaian yaitu segala yang berkenaan dengan nilai atau kepercayaan terhadap suatu gejala d. Organisasi yaitu pengembangan nilai dalam suatu perkumpulan
30 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), cet. Ke-12, h. 44-47
30
e. Arakteristik nilai, yaitu keterpaduan dari semua system nilai yang dimilki seseorang.31
3). Hasil Belajar Psikomotorik Hasil belajar psikomotorik tampak pada bentuk keterampilan (skill) kemampuan bertindak individu. Hasil belajar ini meliputi antara lain: a. Persepsi (Perception) Level ini berkenaan dengan penggunaan organ indra untuk menangkap isyarat yang membimbing aktivitas gerak. Contoh pada level ini seperti: siswa dapat membedakan beberapa warna. b. Kesiapan Set Level ini menunjukan pada kesiapan untuk melakukan tindakan tertentu yang meliputi kesiapan mental, fisik dan emosi. Contohnya seperti: siswa dapat menyusun langkah- langkah untuk membuat suatu prakarya. c. Gerak Terbimbing (Guided Respone) Level
ini
merupakan
tahapan
awal
dalam
mempelajari
keterampilan yang kompleks, hal ini meliputi peniruan (mengulang suatu gerakan yang didemonstrasikan oleh instruktur) serta trial dan eror. Contohnya: siswa dapat mengikuti langkah instrutur dalam memperagakan sesuatu. d. Gerak Terbiasa Gerak yang berkenaan dengan kinerja dimana respon siswa telah menjadi terbiasa dan gerakan-gerakan yang dilakukan penuh dengan keyakinan dan kecakapan. Contoh: siswa mampu secara mandiri mengaktifkan computer dan menggunakannya.
31 Nana Sujana, Algesindo, 1998), h.55
Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar,
(Bandung: Sinar Baru
31
e. Gerak Kompleks Merupakan gerak yang sangat terampil dengan pola-pola gerak yang sangat kompleks, keahlianya terindikasi dengan geraknya yang lancar, cepat, akurat tanpa keraguan. f. Gerak Penyesuaian Gerak ini berkenaan dengan keterampilan yang dikembangkan dengan baik sehingga siswa dapat memodifikasikan pola-pola gerak untuk menyesuaikan tuntutan tertentu atau situasi tertentu. g. Kreatifitas Level ini merujuk kepada penciptaan pola-pola gerak baru untuk menyesuaikan situasi tertentu atau problem khusus, hasil belajar ini menekankan kreativitas yang didasarkan pada keterampilan yang sangat hebat (piawai). Contoh: siswa dapat mendemonstrasikan suatu gerak dengan kombinasi tertentu. Secara garis besar tipe-tipe hasil belajar diatas dapat disimpulkan bahwa tipe-tipe hasil belajar mempunyai tiga tujuan yang ingin dicapai yaitu: 1. Bidang kognitif, yaitu berkenaan dengan kemampuan intelegensi (IQ). 2. Bidang apektif, yaitu berkenaan dengan siksap dan nilai yang mengacu kepada tingkah laku. 3. Bidang psikomotorik, yaitu hasil belajar yang tampak pada bentuk keterampilan (skill) kemampuan bertindak.
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut Muhibin syah, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dirumuskan kedalam 3 kelompok, yaitu: 1. Faktor internal siswa yang meliputi aspek psiokologis dan aspek fisiologis (intelegensi, sikap, siswa, bakat, minat siswa dan motivasi siswa)
32
2. Faktor eksternal siswa yang meliputi lingkungan sosial dan lingkungan non sosial. 3. Faktor pendekatan belajar.32 Menurut Gunarsa dan Surya Brata, secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan hasil belajar digolongkan sebagai berikut33: a. Faktor psikologis adalah yang berhubungan dengan jasmani dan panca indra. b. Faktor eksogen adalah bahan yang dipelajarinya lingkungan alami, dan sosial, instrument (kurikukum, program, sarana atau fasilitas dan guru / tenaga pengajar). Menurut Semiawan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar anak adalah34: 1. Pemenuhan kebutuhan psikologis anak yang meliputi kebutuhan primer, pangan, sandang, dan perumahan serta kasih sayang. Penghargaan terhadap dirinya serta peluang untuk mengaktualisasikan dirinya. 2. Kemampuan Intelektual, meliputi: a. Kemampuan intelektual kognitif berupa intelegensi b.Kemampuan intelektual non kognitif berupa emosi, motivasi, kepribadian serta pengaruh lingkungan 3. Pengembangan Kreatifitas Menurut Roesgiantiasy dan Illyas menyebutkan bahwa yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya adalah pribadi siswa, pribadi guru, struktur jaringan, sekolah sesuai dengan situasi dan faktor-faktor situasional.35
32
Muhibin Syah, Psikologi pendidikan suatu pendekatan baru. h. 69 Mexitalia Setiawati, et all, Hubungan Kecerdasan Emosional Status Gizi Dengan Prestasi Belajar, (semarang :Fakultas kedoteran , Universitas Dipenogoro, laporan penelitian , oktober, 2002 ), h.2 34 Cony R Semiawan, Belajar Dan Pembelajaran Taraf Pendidikan Usaia Dini, (Jakarta: Pereihollindo, 2002), h.11-12 35 Ilyas, Peran MotivasiMengajar Guru Dalam Peningkatan Prestasi Belajar Siswa, (Medan: Juki dan Sons, Dinamika, vol II no 2, 2004), h. 172 33
33
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ada dua macam, yaitu:yang berasal dari diri orang yang belajar dan ada dari luar dirinya.
1. Faktor dari dalam diri a. Kesehatan Apabila seoarang selalu sakit mengakibatkan orang tidak bergairah belajar dan secara psikologi sering mengalami gangguan pikiran dan perasaan kecewa karena konflik b. Itelegensi Faktor intelegensi dan bakat besar sekali pengaruhnya terhadap kemajuan belajar c. Minat dan Motivasi Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal terbesar untuk mencapai tujuan. Motivasi merupakan dorongan diri sendiri, umumnya karena kesadran akan pentingnya sesuatu. Motivasi juga dapat berasal dari luar dirinya yaitu dorongan dari lingkungan, misalnya guru dan orang tua d. Cara belajar Perlu diperhatikan teknik belajar, bagaimana bentuk catatan yang dipelajari dan pengaturan waktu belajar, tempat serta fasilitas lainya.
2. Faktor dari luar diri a. Situasi keluarga (ayah, ibu, saudara, adik, kakak, serta family) sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam keluarga. Pendidikan orang tua, setatus ekonomi, rumah kediaman, persentase hubungan orang tua, perkataan, dan bimbingan orang tua, mempengruhi pencapaian hasil belajar anak. b. Sekolah tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat instrument pendidikan, lingkungan sekolah, dan rasio guru murid perkelas, mempengaruhi kegiatan belajar siswa.
34
c. Masyarakat Apabila disekitar tempat tinggal keadaan masyarakat terdiri atas orang-orang
berpendidikan,
terutama
anak-anaknya
rata-rata
bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar. d. Lingkungan sekitar Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, dan iklim dapat mempengaruhi pencapaian tujuan belajar, sebaliknya tempat- tempat yang sejuk dapat menunjang proses belajar. Berdasarkan pendapat- pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu: faktor dari dalam dan faktor dari luar.Faktor dari dalam meliputi: kesehatan, intelegensi, minat dan motivasi. Sedangkan faktor dari luar meliputi: situasi keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.
B. Perhatian Ibu Berkarier 1. Pengertian Perhatian Secara bahasa perhatian dapat diartikan sebagai minat, apa yang disukai atau yang disenangi. Secara istilah perhatian berarti keaktifan jiwa yang diarahkan kepada suatu objek, baik didalam maupun diluar dirinya.36 Dapat juga berarti kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsang yang datang dari lingkungan sekitar.37 Dalam keterangan lain disebutkan bahwa perhatian adalah upaya mencurahkan waktu dan ruang seiring dengan perkembangan anak baik secara fisik maupun mental spiritual disamping memfokuskan pembinaan kepada perkembangan jasmani serta daya intelektualnya. Perhatian menurut ahli psikologi dibagi menjadi dua macam yaitu: 36
Abu Ahmadi, Psikologi Perkembangan, (Jakarta : Rineka Cipta, 1998), cet, ke -2, h.
145 37
Slameto , Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya,(Jakarta:Rineka Cipta, 1991), Cet, ke-2, h. 105
35
a. perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu objek. b.Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyerupai suatu aktivitas yang dilakukan. Dalam konteks Islam perhatian yang dimaksud lebih ditekankan kepada kemampuan memonitor atau mengontrol moralitas agar terhindar dari ancaman hukuman neraka. Dengan kata lain perhatian yang diberikan lebih kepada tanggung jawab Ilahi. Hal ini tercermin dalam firman Allah SWT (Q.S At-Tahrim: 6)
ﻳﺎﺍﻳﻬﺎ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺃﻣﻨﻮﺍ ﻗﻮﺍﻧﻔﺴﻜﻢ ﻭﺍﻫﻠﻜﻢ ﻧﺎﺭﺍ ﻭﻗﻮﺩﻫﺎﺍﻧﺎﺱ ﻭﺍﳊﺠﺎﺭﺓ (6 : )ﺍﻟﺘﺤﺮﱘ Artinya: “Hai orang- orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (At-Tahrim : 6) Dari definisi-definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa perhatian merupakan suatu keadaan, sikap dimana kesadaran jiwa dipusatkan kepada suatu objek tertentu baik dari dalam maupun dari luar dirinya dengan disertai reaksi-reaksi organisme yang dapat memungkinkan adanya perlakuan khusus terhadap objek tesebut.
2. Pengertian ibu berkarier Pengertian ibu menurut kamus besar bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) halaman 365 pengertian ibu adalah: 1.Orang perempuan yang telah melahirkan seorang anak 2.Sebutan seorang wanita yang telah bersuami 3.Panggilan yang takzim kepada wanita yang sudah / belum bersuami 4.Bagian yang pokok (besar, asal dan sebagainya) 5.Yang utama diantara beberapa yang lain yang terpenting (negeri)
36
Menurut Websters New Dictionary ”karier” adalah suatu pekerjaan atau profesi yang membutuhkan suatu keterampilan dan mengikat diri sebagai suatu panggilan atau pekerjaan tetap.38 Menurut Wjs, Puswadarminta dalam kamusnya mengatakan ”karier” adalah kemajuan dalam kehidupan, perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan, jabatan dan sebagainya. Misalnya karier itu dicapai dengan kerja keras dan berdisiplin yang tinggi.39 Membicarakan ibu berkarier, penekanannya justru pada ”karier” itu sendiri meskipun dalam banyak hal mempunyai implikasi finansial, tetapi bukan merupakan tujuan utama. Karier dikonotasikan dengan tangga, hirarkhi dan stuktur organisasi, melibatkan perencanaan yang matang dan memungkinkan bagi individu yang potensial untuk meningkatkan posisi dan jabatanya dilingungan kerja. Artinya, tidak setiap ibu yang berkerja diluar rumah dapat disebut atau mengklaim dirinya sebagai ibu karier. Karier adalah profesi yang ditekuni secara serius dan total untuk mencapai setatus setinggi-tingginya dalam hirarkhi organisasi dilingkungan kerja. Mereka yang berorientasi karier, memandang keberhasilan kerja tidak hanya diukur dengan capaian materi, semisal gaji atau upah, melainkan juga ditentukan oleh prestasi kerja yang pada giliranya mengatarkan individu kejenjang tertinggi dalam organisasi atau atau pun prestige sosial lainnya. Ibu berkarier adalah ibu yang berkecimpung dalam kegiatan profesi seperti bidang usaha, perkantoran dan sebagainya dilandasi pendidikan keahlian seperti keterampilan, kejujuran dan sebagainya yang menjanjikan untuk mencapai kemajuan. Ibu berkarier biasanya memiliki pendidikan atau pengalaman khusus, menjalani profesi sebagai suatu panggilan dan menekuninya seumur hidup melalui jenjang- jenjang peningkatan tertentu dan melakukanya secara fulltime. 40 38 39
Websters New Dictionary, United Staties Of America, tp, tth, h.208 Wjs Puswadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta Balai Pustaka, 1976)
h1147 40
ke-1, h.29
Hj. Siti Muri’ah, Wanita Karir Dalam Bingkai Islam, (Bandung :Angkasa, 2004), cet,
37
Dari dua pengertian diatas menggambarkan adanya upaya untuk mengetahui perbedaan yang jelas antara kecendrungan wanita dan laki-laki dan sekaligus pula menjelaskan bahwa isu untuk memposisikan perbedaan peran wanita dan laki-laki dalam interaksi sosial mereka di masyarakat. Seorang wanita untuk menyandang predikat karier itu tidaklah mudah, dalam arti bukan merupakan suatu yang secara tiba-tiba diraihnya. Tetapi pada umumnya harus melalui usaha keras disertai kesabaran, ketekunan dan kontinyuitas yang panjang, kalau memang seseorang sudah dapat membentengi akan berbagai hal yang semula tidak dibayangkan, maka jalan menuju garis harapan akan segera terwujud. Sedangkan yang dimaksud ibu berkarier menurut Prof. Dr. Maftuhah Yusuf: “Ibu berkarier, adalah ibu yang atas kemauan, asfirasi serta keinginan mendapatkan kepuasan dari berkerja diluar rumah tangga, dengan suatu fropesi yang mempersyaratkan keahlian, ketekunan dan dedikasi tertentu.41 Menurut Prof. Dr.M. YunanYusuf ibu berkarier adalah ibu yang berkerja diluar rumah yang dalam pekerjannya memerlukan pengetahuan dan keahlian khusus untuk berkerja dibidang profesinya.42 Berkarier adalah berkerja untuk mengembangkan kemajuan diri dalam pekerjaan. Jadi, berkarier dapat juga dikaitkan dengan harapan yang didalamnya ada standar keunggulan tertentu. Sebagaimana didefinisikan oleh Dr. Muri’ah ibu berkarier adalah ibu yang menekuni atau mencintai suatu atau beberapa pekerjaan secara penuh dalam waktu yang relatif lama, untuk suatu kemajuan dalam hidup, pekerjaan atau jabatan. Umumnya karier, ditempuh oleh ibu diluar rumah sehingga ibu karier tergolong mereka yang berkifrah di sekolah publik. Disamping itu untuk berkarier, ibu harus menekuni propesi tertentu yang membutuhkan kemampuan kapasitas dan keahlian dan acap kali hanya bisa diraih dengan persyaratan telah menempuh pendidikan tertentu.43 41 42
Maftuhah Yusuf, Problematika Wanita Karier, makalah seminar. IIQ 1986. Hj. Siti Muri’ah, Wanita Karir Dalam Bingkai Islam, (Bandung :Angkasa, 2004), cet,
ke-1, h.16 43
ke-1, h.30
Hj. Siti Muri’ah, Wanita Karir Dalam Bingkai Islam, (Bandung :Angkasa, 2004), cet,
38
Jadi, suatu pekerjaan baru dikatakan sebagai karier, apabila pekerjaan itu diperoleh atau dilakukan berdasarkan pendidikan khusus atau keterampilan, dan merupakan suatu program tetap yang membutuhkan keseriusan dalam pengembanganya. Disini yang paling menentukan adalah ada keahlian tertentu yang dimiliki dan tidak bersifat sampingan yakni merupakan pekerjaan tetap serta ada ambisi untuk maju dalam pekerjaanya. Untuk mencapai puncak karier yang diinginkan seorang harus menyiapkan dirinya, baik yang bersifat materi maupun moril. Hal ini sangat jelas, sangat diperlukan oleh ibu berkarier, karena dalam meniti karier kadang-kadang harus melalui perjalanan yang cukup panjang dan terjal, sehingga untuk dapat melangkah ke jenjang kenaikan karier yang dicita-citakan adalah merupakan suatu perjuangan tersendiri. Disamping itu seseorang bisa saja naik turun dalam kariernya. Dari definisi- definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ibu berkarier adalah ibu yang berkecimpung dalam kegiatan fropesi.kegiatan seperti bidang usaha, keterampilan, kejujuran, dan sebagainya yang menjajikan untuk kemajuan.
3. Perhatian Ibu Berkarier Perhatian ibu berkarier adalah sikap atau upaya seorang ibu berkarier mncurahkan waktunya yang sedikit dengan penuh kesadaran dengan cara mengawasi dan membinanya guna mendorong anak mendapatkan hasil belajar dan harmonis untuk belajar anak dirumah. Dalam praktiknya perhatian dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: kebutuahan kewajiban, pembawaan, latihan, keadaan jasmani, suasana jiwa dan sekitar kita kuat tidakanya rangsangan dari objek itu sendiri.44 Dalam
teori
psikologi
dijelaskan
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi besar kecilnya perhatian yang diberikan ibu terhadap 44
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Jakarta: Rineka Cipta,1999), Cet, ke-1, h.145-150
39
anaknya. Secara umum faktor-faktor yang dimaksud bergantung pada 2 aspek:45 Pertama : aspek internal, meliputi kondisi jasmani rohani dan intelektual ibu selaku pemberi perhatian merupakan hal terpenting adalam aspek ini. Contoh: ibu berkarier yang keadaan jasmaninya dan rohaninya lemah tentu tidak dapat memberikan perhatian yang lebih besar, karena mereka sendiri memiliki keterbatasan tersebut dapat dikarenakan antara lain: bodoh, gila, cacat, sering sakit dan lain-lain. Kedua: asfek eksternal, yaitu kondisi-kondisi diluar ibu berkarier selaku pemberi perhatian seperti keadaan ekonomi, budaya sekitar, rangsangan dari objek itu sendiri dan lain-lain. Berdasarkan intensitasnya perhatian dibagi menjadi dua: 1) Perhatian insentif 2) Perhatian tidak insentif Berdasarkan Semakin tinggi kesadaran dan kesiapan yang menyertai suatu aktivitas atau pengalaman, berarti semakin insentif perhatiannya. Dalam hal ini membantu suksesnya aktivitas yang dilakukan tersebut.46 Perhatian ibu berkarier guna mendorong anak untuk mendapatkan hasil belajar yang diinginkan secara aktif mengatur dan memonitor waktu anak. Khususnya di Indonesia gerakan emansipasi menuntut apa yang disebut peran ganda wanita. Wanita boleh memasuki bidang dan tugas yang seharusnya untuk kaum laki-laki, karena konstitusinya tidak melarang yang lain. Selain itu wanita tetap mengemban atau mempertahankan kodrat kewanitaannya, yaitu tetap menjalankan tugastugas kewanitaan, seperti hamil, menyusui, merawat anak dan mengurus
45 Fuaddin, Pengasuh Anak Dalam Keluarga Islam, (Jakarta: Lembaga kajia Agama dan Gender, 1999), h.65 46 Humaidi Surya Barata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo 2002), Cet, ke-7 h.14
40
rumah tangga. Disamping melayani suami, jadi wanita harus memainkan kariernya ia harus meraih 2 sukses sekaligus yaitu: 1. Sukses dengan tugas kewanitaanya yang sesuai dengan kodratnya. 2. Sukses dalam berkarier.47 Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan perhatian ibu berkarier adalah sikap atau upaya seorang ibu berkarier mencurahkan waktunya yang sedikit untuk mengawasi dan membina serta mendorong anaknya untuk mendapat kan hasil yang baik
4. Ciri–Ciri Ibu Berkarier Berkarier adalah bekerja untuk mengembangkan kemajuan diri dalam pekerjaan. Membicarakan ibu berkarier, penekananya justru pada ‘karier’ itu sendiri meskipun dalam banyak hal mempunyai implikasi finansial, tetapi bukan merupakan tujuan utama. Menurut Siti Musdah Mulia ciri- ciri umum ibu berkarier adalah memiliki konsep diri yang lebih positif, mandiri , profesional, dan bakat kepemimpinan yang baik.ketika masih kanak-kanak, mereka pada umumnya memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan minat yang luas.pengaruh orang tua sangat dominan dalam menumbuhkan dan merangsang minat anak.48 Sementara itu Hafidz Anashary memberikan ciri-ciri ibu berkarier sebagai berikut: a. Aktif melakukan kegiatan-kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. b. Kegiatan yang dilakukan itu merupakan kegiatan profesional sesuai dengan bidang yang ditekuninya, baik dibidang politik, ekonomi, pemerintahan, ilmu pengetahuan, ketentaraan, dan lai-lain.
47 Ibnu Ahmad Dahniri, Peran Ganda Wanita Modern, (Jakarta:Cv Pustaka Al- Kausar ,1991)h. 12-13 48 Mulia Siti Musdah Dan Marzani Anwar, Keadilan Dan Kesetaraan Jender (Perspektif Islam), (Jakarta:Departemen Agama, 2001), h.45
41
b.Bidang-bidang yang ditekuni ibu berkarier dapat mendatangkan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan atau jabatan dan sebagainya49 Menurut G. Alper ciri-ciri ibu berkarier yang baik yakni:50 1.Menyukai situasi kerja yang menunutut tanggung jawab pribadi, sebagai tantangan untuk maju 2.Memilih tujuan yang realistis sebagai upaya untuk mengembangkan karier 3.Catatan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan mengharapkan cepat memperoleh umpan balik 4.Senang berkerja sendiri dan bersaing untuk menunjukkan kemajuan prestasinya. Ibu berkarier biasanya memiliki pendidikan dan pengalaman khusus, menjalani profesi sebagai suatu panggilan dan menekuninya seumur
hidup
melalui
jenjang-jenjang
melakukannya secara full time.
penigkatan
tertentu
dan
51
Berdasarkan pendapat- pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa cirri-ciri ibu berkarier adalah: aktif melakukan kegiatan, kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan yang professional, sesuai bidang yang ditekuni, dan bidang yang ditekuninya dapat mendatangkan kemajuan.
5. Faktor-Faktor Pendukung Ibu Berkarier Seorang doktor filsafat wanita Indonesia yang lulus cumlaud. Teoty Heraty Noerhadi, kini menjabat sebagai ketua jurusan filsafat sastra universitas Indonesia dalam suatu wawancara di TPI (Televisi Pendidikan Indonesia) mengatakan; bahwa gejala kaum wanita bekerja diluar rumah
49
Hafidz, Wardah dan Tatif Kirnawati , Perempuan Dan Pengembangan Study Kebijakan Pemerintah dan Islam Dalam Program Pengembangan Perempuan,(Jakarta :tnp 1988), h. 30 50 G. Alper¸ Women and Islam, Antihistorical and Theological Inquiry, Terjemahan Yaziar Radianti, (Bandung: Pusaka, 1994), h.70 51 Hj. Siti Muri’ah, Wanita Karir Dalam Bingkai Islam, (Bandung :Angkasa, 2004), cet, ke-1, h.30
42
merupakan kenyataan yang tidak bias diingkari, karena itu masyarakat kita tidak bisa menolak gejala tersebut. Adapun beberapa faktor yang mendorong kaum ibu terjun kedunia karier antara lain: 1. Pendidikan, kesempatan yang diberikan kepada kaum wanita merupakan faktor yang paling dominan. Sebagaimana pendidikan dirasakan mampu melahirkan ibu berkarier dalam berbagai lapangan pekerjaan. Pendidikan bagi kaum wanita tidak hanya untuk menghilangkan status dan derajat serta menghilangkan anggapan bahwa wanita itu makhluk yang lemah dan sebagainya Rosulullah Salallahu’alaihi Wasallam bersabda :
ﻗﻞ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﷲ ﺹ ﻡ ﻃﻠﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ:ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﺭﺿﻲ ﺍﷲ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ ﻓﺮﻳﻀﺔ ﻋﻠﻰ ﻣﺴﻠﻢ ﻭ ﻣﺴﻠﻤﺔ Artinya: “Dari Umar RA. Rosulullah SAW bersabda: “Menuntut ilmu wajib hukumnya bagi setiap muslim laki-laki dan muslim perempuan”.52 2. Ekonomi, Seorang ibu yang karena penghasilan suaminya tidak mencukupi terpaksa turut bekerja. 3. Sebagai alternatif, ibu bekerja bukan semata-mata karena uang, tetapi tidak betah tinggal dirumah terlalu lama, sedangkan penghasilan suaminya cukup untuk menghidupi keluarganya Menurut Dr. Muri’ah Faktor pendukung terbesar dari ibu berkarier itu adalah pengertian dan dukungan suami. Bila seorang suami mendukung karier istri maka akan diperolah kesuksesan dalam berkarier tersebut. Sebaliknya bila dukungan suami tidak ada maka disana akan muncul konflik yang pada giliran berikutnya bisa berakibat fatal.53
52 53
ke-1, h.27
Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, Darrul Al- Fikr Al-Araby Qohirah, Tth, juz.1, h. 181 Hj. Siti Muri’ah, Wanita Karir Dalam Bingkai Islam, (Bandung :Angkasa, 2004), cet,
43
Secara garis besar motif yang mendasari para ibu berkarier dapat dibedakan menjadi dua motif: 1.Motif ekonomi Seorang istri yang karena penghasilan suaminya tidak mencukupi kebutuhan sehari- hari 2.Motif sebagai alternaif Seorang ibu yang menganggap bahwa karier bukan
cuma
dambaan
kaum
pria,
tetapi
serang
ibu
juga
mendambakannya
6. Nilai Karier Bagi Seorang Ibu Karier mempunyai nilai positif bagi seoarang ibu. Nilai-nilai positif bagi ibu berkarir dapat dilihat dari berbagai perspektif berikut ini:54 1. Ekonomi Berkarir berarti menekuni sutu pekerjaan yang menghasilkan intensif ekonomi dalam bentuk upah atau gaji.dengan hasil itu,wanita dapat membantu mencukupi kebutuhan keluarganya. 2. Psikologis Berkarir umumnya diasosiasikan dengan kebutuhan ekonomisproduktif. Namun sebenarnya ada kebutuhan lain bagi setiap individu, termasuk wanita yang dapat dipenuhi dengan berkerja.diantara kebutuhan itu adalah kebutuhan akan pengakuan, penghargaan,dan aktualisasi diri. 3. Sosiologis Acapkali dapat dijumpai di perusahaan, adanya pegawai atau karyawan yang menolak di pindahkan atau diberhentikan bukan karena khawatir kehilangan upah atau fasilitas tertentu, tetapi karena tidak ingin berpisah dengan teman kerjanya.bahkan ia rela tetep dibayar rendah, sedang ditempat yang baru gajinya lebih tinggi.ini menunjukan bahwa motif ekonomi bukan satu-satunya faktoryang melatarbelakangi seseorang berkerja dan menekuni karier.
54
Hj. Siti Muri’ah, Wanita Karir Dalam Bingkai Islam, (Bandung :Angkasa, 2004), cet, ke-1, h.39-41
44
4. Religius Berkaitan dengan perspektif pertama (ekonomi), karier bagi wanita dapat bernilai religius; sebagai wujud ibadah atau amal saleh. Jika seorang ibu berkarier untuk mencukupi kebutuhan hidup anaknya dan keluarganya, melakukanya dengan penuh ketulusan, dan menghindari hal-hal yang dilarang oleh agama, maka ia telah melakukuan kebajikan. Semantara itu nilai karier terbesar yang diperoleh dari karier adalah meningkatnya penghasilan keluarga. Tidak jarang dan bukan rahasia umum lagi banyak rumah tangga dewasa ini yang biayanya itu diupayakan oleh istri Oleh karena itu para wanita harus memikul tugas sebagai ibu rumah tangga sekaligus memburu karier itulah di Indonesia maka dikenal istilah peran ganda wanita Indonesia harus menggapai dua sukses sekaligus, yaitu: 1. Sukses dalam mengatur rumah tangga: hamil, melahirkan, merawat anak anak dan mengatur rumah tangga 2. Sukses dalam berkarier,yaitu mampu berperan mengerjakan pekerjaan sektor publik, yang selama ini menjadi dunia kaum laki-laki.
7. Problematika Ibu Berkarier Namun fungsi sebagai ibu berkarier ini ternyata tidak sepi dari dari problema. Ia banyak mengadung persoalan.persoalan itu antara lain:55 Tentang pengasuhan anak, secara emosional anak lebih dekat pada ibunya, ketimbang pada ayahnya.oleh sebab itu, ketergantungan anak terhadap ibu sebagai pengasuh, pendidik, serta yang mengawasi anak banyak diletakan pada ibu. a.Tentang kerumahtanggaan.dengan istri berkarier sering diasumsikan akan mengganggu keharmonisan rumah tangga. Meninggalkan rumah karena sibuk berkerja, bisa memicu konflik rumah tangga. 55
ke-1, h.27
Hj. Siti Muri’ah, Wanita Karir Dalam Bingkai Islam, (Bandung :Angkasa, 2004), cet,
45
b.Tentang kecemburuan sosial rekan sekerja wanita sendiri, tiadak dapat dihindari persaingan didunia kerja juga melanda kehidupan berkarier. sedang tantangan yang paling berarat dirasakan oleh ibu berkarier adalah
pengembangan
Pengembangan
diri
diri
dan
memerlukan
pengoptimalan keluangan
prestasi
kerja.
waktu,dukungan
lingkungan serta aktivitas yang harus dilipatgandakan. Hal ini juga sejalan dengan pengoptimalan prestasi kerja. Dr. Kasy Kareel penah berbicara tentang keluarnya seorang ibu kelapangan pekerjaan dapat mengesampingkan tugas utamanya, yaitu menjadi ibu dan mengasuh anaknya.56
C. Kerangka Berfikir Perhatian ibu berkarier adalah dorongan untuk sesuatu yang sebaik mungkin dengan mencapai suatu keberhasilan atau keunggulan yang digambarkan melalui indikator; tanggung jawab, kreatif, inovatif, keinginan menjadi yang terbaik, memperhatikan umpan balik tentang perbuatannya, mengorbankan waktu dan mempertimbangkan resiko. Perhatian ibu berkarier perlu ditumbuh kembangkan didalam peningkatan belajar karena dengan siswa memiliki perhatian ibu berkarier yang tinggi maka ia akan bersungguh-sungguh untuk belajar tanpa merasa terpaksa dan hasil yang diperoleh akan lebih optimal. Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar matematika, diantaranya adalah faktor dari seorang ibu. Memberikan perhatian kepada anak mealakukan salah satu langkah awal yang harus dilakukan seorang ibu dalam mendidik dan memberikan pengajaran. Memberikan perhatian adalah dorongan untuk mencapai sesuatu dengan sebaik mungkin demi mencapai suatu keberhasilan atau keunggulan yang digambarkan melalui indikator tanggung jawab, kreatif, inovatif, keinginan menjadi yang terbaik, memperhatikan umpan balik 56
Dawas,Abdullah,A, Dilema Wanita Karier menuju keluarga Sakinah, (Yogyakarta: Ababil,1996), h.25
46
tentang perbuatannya, mengorbankan waktu, dan mempertimbangkan resiko. Ibu berkarier merupakan ibu yang mempunyai keahlian dan memiliki kepribadian yang kuat, sehingga dengan perhatian yang dimiliki ibu akan mudah dalam membentuk interaksi kepada anak-anaknya untuk belajar dengan baik. Ucapan-ucapan ibu akan mudah diperhatikan dan diikuti oleh anaknya, sehingga disiplinpun akan dilaksanakan dirumah. Perhatian ibu berkarier adalah kelebihan-kelebihan yang dimiliki terhadap anak-anaknya dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan, dimana dengan kelebihan-kelebihan itu anak akan mengakui, menerima, tunduk dan menghormati terhadap kehendak ibu secara sukarela tidak karena terpaksa. Kelebihan-kelebihan itu digambarkan melalui indikator; memilki pengetahuan yang luas, sikap pada saat mengajar, moral yang baik, disiplin dan performance. Pendidikan keluarga (ibu) adalah fundamental (dasar) dari pendidikan anak dimasa selanjutnya, hasil yang diperoleh anak dalam keluarga
menentukan
pendidikan
anak
itu
di
sekolah
maupun
dimasyarakat. Sekolah merupakan lembaga atau institusi masyarakat, didirikan oleh masyarakat guna memenuhi kebutuhan masyarakat yaitu dalam rangka mempersiapkan anggota masyarakat
sebagaimana yang
diharapkan masyarakat. Masyarakat yang dimaksud didalamnya termasuk Pemerintah atau Negara, lembaga-lembaga pemberi kerja serta lembagalembaga sosial yang berkepentingan dengan hasil pendidikan. Oleh karena itu fungsi sekolah terikat dengan target atau sasaransasaran yang dibutuhkan masyarakat. Masyarkat yang dimaksud masyarakat sebagai faktor lingkungan disini adalah bukan dari segi kemampuan orang-orangnya,
tetapi
dari
segi
karya
manusianya,
budayanya, sistem-sistemnya, serta pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun nonformal, termasuk didalamnya juga kemampuan organisasi pemuda dan sebagainya.
47
Dari hal diatas dapat dikatakan bahwa ibu berkarier dapat meningkatkan hasil belajar anak dalam belajar matematika. Hasil belajar siswa dalam belajar matematika disekolah-sekolah sangat kurang, hal ini terjadi karena siswa merasa tidak senang, takut untuk belajar matematika dan mereka menganggap matematika adalah pelajaran yang menakutkan dan membosankan.
D. HIPOTESIS PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis mengambil hipotesis penelitian sebagai berikut: ”Terdapat korelasi positif yang signifikan antara perhatian ibu berkarier dengan hasil belajar matematika.”
48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair, Ciputat Timur. Penelitian ini dilakukan pada semester II, yaitu bulan Januari sampai bulan Februari 2006.
B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi terbatas Populasi terbatas dalam penelitian ini adalah siswa MTs. Jam’iyatul khair Ciputat timur, pada tahun ajaran 2006-2007 yang berada di kelas VII yang terdiri dari dua kelas. 2. Sampel Sampel pengambilannya
yang dengan
diambil
dari
menggunakan
populasi teknik
terbatas
random
yang
sampling
(pengambilan secara acak sederhana) dari 60 siswa yang memiliki ibu berkarier diambil sampel sebanyak 38 siswa.
C. Metode penelitian Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode survei dengan teknik korelasi, di mana dalam penelitian tersebut peneliti tidak melakukan pengondisian dan mengendalikan variabel yang diteliti. Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual. Teknik korelasi digunakan untuk mengukur kadar hubungan antara perhatian ibu berkarier (x) dengan hasil belajar (y). Hubungan antara dua
49
Variabel di dalam teknik korelasi dalam arti keeratan hubungan antara kedua variabel.
D. Instrumen Penelitian Penelitian ini secara pokok melibatkan dua macam data, yaitu data yang berkenaan dengan perhatian ibu berkarier (X) dan hasil belajar (Y).
1. Perhatian Ibu Berkarier a. Definisi konseptual perhatian ibu berkarier Perhatian ibu berkarier adalah perhatian-perhatian yang dimiliki seorang ibu berkarier terhadap anak-anaknya dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan, dimana dengan perhatian-perhatian itu anak mengakui, menerima dan menghormati terhadap kehendak seorang ibu berkarier. Perhatian-perhatian itu digambarkan melalui indikator: perhatian terhadap anak dan perkembangannya, perhatian terhadap sarana belajar anak, perhatian dan gemar terhadap hal-hal yang memiliki nilai edukatif atau yang berhubungan dengan pendidikan.
b. Definisi oprasional Perhatian ibu berarier adalah skor yang diperoleh siswa dalam mengisi angket tentang perhatian ibu berkarier yang didalamnya membuat indikator, keteladanan dan pengetahuan. Pengukurannya menggunakan skala nilai dengan nilai 1-4 skor 4 sampai 1 untuk pernyataan positif dan sebaliknya 1 sampai 4 untuk pernyataan negatif.
2. Hasil Belajar Matematika a. Definisi konseptual
50
Hasil belajar matematika adalah hasil yang diperoleh siswa dalam mempelajari suatu materi. Dan yang diambil dalam penelitian ini adalah nilai hasil tes dengan menggunakan instrument yang dibuat peneliti. Hasil belajar yang digambarkan melalui indikator, menyatakan masalah seharihari dalam bentuk himpunan dan mendata anggotanya, menyatakan himpunan dalam diagram venn, menentukan irisan dan gabungan dari himpunan, menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep himpunan.
b. Definisi oprasional Hasil belajar matematika adalah skor yang diperoleh siswa dalam mengisi instrumen tes matematika yang didalamnya memuat indikatorindikator, menyatakan masalah sehari-hari dalam bentuk himpunan dan mendata anggotanya, menyatakan himpunan dalam diagram venn menentukan irisan dan gabungan dari himpunan, menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep himpunan skor yang digunkan adalah nilai satu untuk jawaban yang benar dan jawaban yang salah diberi nilai nol.
3. Uji Validitas Instrumen a. Uji validitas instrument angket Untuk mengetahui validitas
instrumen angket maka digunakan
validitas konstruk. Hal ini dilakukan dengan cara mengembangkan indikator-indikator perhatian ibu berkarir dan hasil belajar anak sehingga lebih mudah dalam penilaiannya. Pengujian validitas menggunakan product momen sebagai berikut:57
rxy =
X 57
XY X Y
2
X Y Y 2
2
2
Suharsimi Artikunto, Dasar-Dasar Ev aluasi Pendidikan, (Jakarta :Bumi Aksara), cet,V, hal 72
51
N: Jumlah Responden X: Skor Butir Soal Y: Skor Total Tabel 1 Tabel validitas instrument perhatian ibu berkarier No Soal
X
Y
X2
Y2
XY
rtabel
rhitung
keterangan
1
142
136
544
18496
19343
0,320
0,436
Valid
2
153
136
639
18496
20971
0,320
0,455
Valid
3
132
136
480
18496
17982
0,320
0,324
Valid
4
148
137
614
18769
20285
0,320
0,589
Valid
5
152
135
630
18225
20624
0,320
0,093
Drop
6
145
137
599
18769
19988
0,320
0,356
Valid
7
161
136
711
18496
21978
0,320
0,473
Valid
8
173
135
811
18225
23500
0,320
0,189
Drop
9
130
136
470
18496
17752
0,320
0,426
Valid
10
128
136
460
18496
17490
0,320
0,425
Valid
11
136
138
522
19241
18865
0,320
0,569
Valid
12
106
137
322
18769
14523
0,320
0,488
Valid
13
158
136
670
18496
21490
0,320
0,351
Valid
14
135
135
511
18225
18307
0,320
0,046
Drop
15
119
136
409
18496
16232
0,320
0,279
Drop
16
148
137
614
18769
20285
0,320
0,589
Valid
17
98
137
278
18769
13482
0,320
0,632
Valid
52
18
117
137
391
18769
16033
0,320
0,506
Valid
19
140
136
528
18496
19042
0,320
0,322
Valid
20
106
137
322
18769
14523
0,320
0,488
Valid
21
130
136
470
18496
17752
0,320
0,426
Valid
22
161
136
711
18496
21978
0,320
0,473
Valid
23
118
137
398
18769
16175
0,320
0,518
Valid
24
87
136
219
18496
11898
0,320
0,385
Valid
25
134
136
502
18496
18340
0,320
0,527
Valid
26
121
136
403
18496
16473
0,320
0,288
Drop
27
149
136
603
18496
20304
0,320
0,413
Valid
28
141
136
555
18496
19192
0,320
0,240
Drop
29
110
134
352
17956
14842
0,320
0,170
Drop
30
133
136
497
18496
18145
0,320
0,344
Valid
Validitas dihitung dengan menggunakan rumus r product moment. Dari hasil analisa statistika terhadap 30 item instrumen perhatian ibu berkarier, diperoleh 23 item yang valid dan 7 item yang tidak valid (Drop).
b. Uji validitas instrument tes matematika
53
Untuk uji validitas instrument tes matematika alat ukur dilakukan dengan menggunakan korelasi biserial, dengan rumus sebagai berikut :58
instrument tes hasil belajar matematika menggunakan rumus koefisien korelasi biserial dari 25 item instrument hasil beljar matematika diperoleh 20 item yang valid dan 5 item yang tidak valid
pbi
M
p
M S
t
t
p q
keterangan
= Koefisien Korelasi Biserial
pbi
M
p
= Rerata Skor Dari Subyek Yang Menjawab Betul Bagi Item
Yang Dicari Validitasnya
M S
t
t
= Rerata Skor Total = Standar Deviasi Dari Skor Total
p
= Provorsi Siswa Yang Menjawab Benar
q
= Provorsi Siswa Yang Menjawab Salah
(q = 1- p)
Tabel 2 TABEL VALIDITAS INSTRUMENT TES MENGGUNAKAN KORELASI BISERIAL 58
Suharsimi Artikunto, Dasar-Dasar Ev aluasi Pendidikan, (Jakarta :Bumi Aksara), cet,V, hal 79
54
No soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Mp
Mt
SDt
p
q
16,40 17,88 16,22 16,25 18,26 17,40 18,00 16,82 19,20 18,00 16,56 19,31 15,60 17,40 19,38 17,55 18,11 16,29 17,44 16,32 17,16 16,71 16,17 17,67 16,13
15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13
6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31
0,67 0,84 0,60 0,53 0,76 0,79 0,74 0,79 0,84 0,87 0,53 0,74 0,33 0,33 0,68 0,76 0,68 0,79 0,68 0,79 0,74 0,79 0,79 0,81 0,71
0,34 0,16 0,40 0,47 0,24 0,21 0,26 0,21 0,16 0,26 0,47 0,26 0,67 0,67 0,32 0,24 0,32 0,21 0,32 0,21 0,26 0,21 0,21 0,19 0,29
Keterangan 0,405 0,621 0,333 0,294 0,601 0,462 0,593 0,606 0,752 0,593 0,347 0,669 0,121 0,324 0,678 0,693 0,706 0,433 0,574 0,474 0,553 0,625 0,528 0,619 0,471
Valid Valid Drop Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop Valid Drop Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Instrument tes hasil belajar matematika menggunakan rumus koefisien korelasi biserial dari 25 item instrument hasil beljar matematika diperoleh 20 item yang valid dan 5 item yang tidak valid.
4). Uji Reabilitas Instrumen a. Uji reliabilitas instrument tes
55
Reabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat evaluasi/alat ukur. Untuk uji relibilitas alat ukur dilakukan dengan menggunakan rumus Kr20,59 dengan rumus sebagai berikut:
r 11 =
k s k 1
x2
dengan S2 =
2
s
pq
2
( x ) 2 n n
keterangan: r 11 = realiabilitas tes secara keseluruhan n = jumlah item pertanyaan S2 = varians kelompok P = proporsi subjek yang menjawab benar pada suatu butir (proporsi subjek yang mendapat skor 1). N = jumlah siswa Langkah I mencari nilai S2
x S
2
=
n
2
2
n 9867
=
=
2
9867
575 38 38
8700 , 66 38
= 30,693 59
Suharsimi Artikunto, Dasar-Dasar Ev aluasi Pendidikan, (Jakarta :Bumi Aksara), cet,V, hal 101
56
Langkah II mencari nilai r11 :
20 30 , 693 3 , 623 r11 = 30 , 693 20 1 = 1 , 0528
0 , 8819
= 0,92
Berdasarkan rentang nilai yang ada, bahwa soal-soal tes matematika yang diberikan kepada siswa mempunyai reliabilitas yang tinggi. b. Uji reliabilitas instrument angket Untuk mengetahui tingkat reabilitas instrument angket dilakukan dengan menggunakan rumus rumus alpha cronbach yaitu60 :
k r 11 = 1 k 1
2 2
t
b
Keterangan r 11 = Reliabilitas instrument k = Banyaknya butir pertanyaan
2b
= Jumlah variens butir
2t
= Varians total
Diperoleh :
2 b
= 10.382
2t
= 35.86
K = 23 60
Suharsimi Artikunto, Dasar-Dasar Ev aluasi Pendidikan, (Jakarta :Bumi Aksara), cet,V, hal 109
57
Maka : r 11= 23 1 15 . 73 0 . 86 23 1 89 , 68 Berdasarkan rentang nilai yang ada, bahwa item-item instrument perhatian ibu berkarier yang diberikan keap[ada siswa mempunyai reliabilitas yang tinggi. Selain memenuhi persyaratan validitas dan relibilitas, instrumen tes yang baik dapat dilihat dari indeks kesukaran dan daya pembeda dari butirbutir soal. a). Indeks kesukaran untuk mengetahui indeks kesukaran butir-butir soal digunakan rumus sebagai berikut61: p=B JS Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes. Dengan klasifikasi indeks kesukaran yang digunakan adalah sebagai berikut:IK=0,00 : soal terlalu sukar 0,00
61
M. Subana, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia) hal.113
58
Tabel 3 TABEL INDEKS KESUKARAN BUTIR SOAL No soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
B 20 18 16 22 15 15 16 22 15 16 16 16 13 10 10 13 13 20 18 22 19 21 24 18 23
P=B/JS 0,67 0,57 0,60 0,53 0,73 0,50 0,50 0,53 0,73 0,50 0,53 0,53 0,53 0,43 0,33 0,33 0,43 0,67 0,60 0,73 0,63 0,70 0,80 0,60 0,77
Klasifikasi derajat kesukaran (p) 0,0 – 0,3
: Sukar
0,31 - 0 ,7
: Sedang
0,71 – 1,0
: Mudah
b). Daya pembeda
Keterangan Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah
59
Daya pembeda tiap-tiap butir soal ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut62: DP=
BA BB JA JB
Keterangan: BA= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar. BB= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar JA= banyaknya peserta kelompok atas JB= banyaknya peserta kelompok bawah DP= daya pembeda. .
Tabel 4 TABEL DAYA PEMBEDA SOAL
No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 62
BA BB
JA
JB
PA
PB
D
Ket
12 13 10 9 11 10 12 15 12 12 10 10 7 7 10 15 14 12 12 13 12 13
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
0,80 0,87 0,67 0,60 0,73 0,67 0,80 1,00 0,80 0,80 0,67 0,67 0,47 0,47 0,67 1,00 0,93 0,80 0,80 0,87 0,80 0,87
0,53 0,27 0,53 0,47 0,27 0,33 0,27 0,47 0,20 0,27 0,40 0,20 0,20 0,20 0,20 0,33 0,27 0,60 0,40 0,60 0,33 0,40
0,27 0,60 0,13 0,13 0,47 0,33 0,53 0,53 0,6053 0,27 0,47 0,27 0,27 0,47 0,67 0,67 0,20 0,40 0,27 0,47 0,47 0,27
Cukup Baik Buruk Buruk Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Cukup Cukup Cukup Baik Baik
8 4 8 7 8 4 8 4 5 4 7 3 4 6 3 3 3 5 4 9 6 9
M. Subana, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia) hal.134
60
23 24 25
14 13 13
6 5 10
15 15 15
15 15 15
0,93 0,87 0,87
0,67 0,3367 0,
0,27 0,53 0,20
Cukup Baik Cukup
Dengan klasifikasi daya pembeda yang digunakan adalah: DP=
0,00 : soal terlalu sukar 0,00< DP < 0,20 : soal sukar 0,20 < DP < 0,40 : soal sedang 0,40 < DP < 0,70 : soal mudah 0,70 < DP < 1,00 : soal terlalu mudah.
E.Teknik Pengumpulan Data Didalam pengumpulan data, peneliti menggunakan angket untuk instrumen perhatian ibu berkarier dalam bentuk skala. Skala merupakan salah satu skala sikap yang digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu. Skala ini dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai responden, apakah pernyataan itu didukung atau ditolaknya melalui rentang nilai tertentu. Pernyataan yang diajukan dibagi kedalam dua kategori, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Sedangkan dalam pengumpulan data instrumen hasil belajar matematika siswa digunakan instrumen tes. Instrumen tes ini terdiri dari 20 pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban pada pokok bahasan himpunan, skor yang dijawab benar diberi skor 1, sedangkan soal yang dijawab salah diberi skor 0
Tabel 5 Teknilk Pengumpulan Data Untuk Setiap Variabel
No
Variabel
Teknik pengumpulan data
Rentang skor
Sumber data
61
1
X
Angket
1-4
Siswa
2
Y
Tes
0-1
Siswa
F. Teknik Analisis Data Analisis yang digunakan adalah analisis korelasional yang bertujuan mengolah data hasil dari penelitian. Penelitian korelasional untuk menguji ada atau tidaknya hubungan dan mengungkapkan seberapa besar hubungan antara dua variabel. Adapun uji analisis datanya sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Data Uji
normalitas
dilakukan
untuk
memeriksa
(mendeteksi)
kenormalan distribusi populasi darimana data sampel diambil, pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Lilifors. Dengan langkahlangkah sebagai berikut63: a. Pengamatan X1 , X2 ,.....Xn dijadikan bilangan baku Z1 dengan menggunakan rumus Zi
=
i
s
(
,
Z2 ,.....Zn
dan s masing-masing
merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel). b. Untuk tiap bilangan baku mengunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F ( Z i ) P ( Z Z i ) c. Hitung proporsi Z1, Z2, .....Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika proporsi
ini
dinyatakan
oleh
S(Zi)
maka
S(Zi)=
banyaknyaZ 1 , Z 2 , ...... yang Z i n d. Hitung selisih F (Zi) – S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya. e. Ambil harga terbesar dari harga-harga mutlak tersebut dan diberi nama Lo. f. Kriteria uji : Lo< Ltabel , maka data berdistribusi normal Lo > Ltabel, maka data tidak berdistribusi normal 63
Nana Sujana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito 2005) h.466 - 467
62
2. Uji Linearitas Untuk mencari hubungan fungsional antara dua variabel digunakan analisis regresi sederhana. Hubungan fungsional ini akan dituliskan dalam bentuk persamaan parametrik yang disebut dengan persamaan regresi. Model atau persamaan regresi yang digunakan adalah:64
Yˆ a bX Keterangan Yˆ Variabel terikat
X = Variabel bebas a = Jarak titik nol garis potong antara antara variabel Y dan garis fungsi linier b = Besarnya perubahan variabel Y dan variabel X naik satu unit. Sedangkan untuk mencari nilai b digunkan rumus :
b
n X iY i n
X
X X i
2 i
Yi
2
i
Sehingga :
a Y bX Dengan Y rata-rata skor hasil belajar matematika X rata-rata skor perhatian ibu berkarier.
Setelah ditentukan persamaan regresinya, akan diuji kelenieran hubungan antara variable X terhadap Variabel Y dengan menggunakan tabel ANAVA,65 dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menentukan jumlah kuadrat regresi a (JKa )
64
65
Nana Sujana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito 2005) h.312 M. Subana ; Statistik Pendidikan, (Bandung : Pustaka Setia 2000), Cet,III hal. 172
63
JK a = b. Menentukan jumlah kuadrat regresi b terhadap a (JKb/a) JKb/a = b c. Menentukan jumlah residu (JKr) JKr = d. Menentukan jumlah kuadrat kekeliruan (JKkk) JKkk = e. Menentukan kebebasan kekeliruan (dbkk) dbkk = n – k f. Menentukan derajat kebeabasan kekeliruan (dbTC) dbTC = k – 2 g. Menentukan jumlah ketidakcocokan (JKTC) JKTC = JKr - JKkk h. Menentukan rerata kuadrat kekeliruan (RKkk) RKkk = i. Menentukan rerata kuadrat ketidakcocokan (RKTC) RKTC = j. Menentukan F ketidakcocokan (FTC) FTC =
3). Uji Koefisien Korelasi Product Moment
64
Untuk menentukan nilai koefesien korelasi (r) antara kedua variabel dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment yang dirumuskan oleh pearson, dengan rumus sebagai berikut: 66.
rxy
XY X Y
X
2
X Y 2 Y 2
2
Keterangan: rxy Koefisien korelasi variabel X dan variabel Y
X = Jumah skor perhatian ibu berkarier Y = Jumlah skor hasil bealajar matematika N = Jumlah subjek
G. Pengujian Hipotesis Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Keterangan :
Ho : 0 : Tidak terdapat korelasi antara perhatian ibu berkarier dengan hasil belajar matematika. Ha : 0 : Terdapat korelasi positif antara perhatian ibu berkarier dengan
hasil belajar matematika siswa
66
M. Subana ; Statistik Pendidikan, (Bandung : Pustaka Setia 2000), Cet,III hal. 146-147
65
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Dari penelitian yang telah dilakukan di MTs. Jam’iyyatul Khair Ciputat, diambil kelas VII. Dari 60 siswa dimbil sampel terpilih sebanyak 38 siswa. Semua diberikan dua instrumen berupa angket perhatian ibu berkarier dan instrument tes matematika yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Instrumen angket perhatian ibu berkarier terdiri dari 23 butir pertanyaan dan
instrumen tes matematika terdiri dari 20 butir
pertanyaan.
1. Perhatian ibu berkarier Data-data perhatian ibu berkarier terhadap hasil belajar matematika diperoleh dengan menggunakan instrumen perhatian ibu berkarier dalam bentuk angket. Uji coba instrumen perhatian ibu berkarier diberikan kepada 38 siswa dengan jumlah item sebanyak 30 item yang mencakup 3 indikator: perhatian terhadap anak dan perkembangannya, perhatian terhadap sarana belajar anak, perhatian dan gemar terhadap hal-hal yang memilki nilai edukatif atau yang berhubungan dengan pendidikan. Dari hasil uji coba instrumen perhatian ibu berkarier, diperoleh sebanyak 23 item perhatian ibu berkarier yang valid untuk dijadikan instrumen penelitian dengan tingkat reliabilitas sebesar 0,86. Dari hasil pengiian tersebut diperoleh data-data perhatian ibu berkarier yang ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi dan diagram histogram sebagai berikut :
66
Tabel 6 Nilai Perhatian Ibu Berkarier
No
Interval
fi
xi
fk
Frel
1
60-65
6
61,5
6
15,78 %
2
66-71
2
67,5
18
5,26 %
3
72-77
17
72,5
25
44,37 %
4
78-83
6
79,5
31
15,78 %
5
84-89
3
85,5
34
7,89 %
6
90-95
4
91,5
38
10,52 %
Adapun penyajian histogram dan poligon frekuensi sebagi berikut : Diagram 1 Histogram dan poligon frekuensi Instrumen Perhatian Ibu Berkarier
67
Dari data-data diatas diperoleh rata- rata nilai perhatian ibu berkarier sebesar 73,94 dan simpangan baku 13, 53. untuk mengetahui tingkat perhatian ibu berkarier terhadap hasil belajar matematika di lakukan pengkriteriaan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Skor
: Tinggi : Sedang : Rendah
Dari hasil perhitungan menggunakan rumus diatas diperoleh 5,26% siswa memiliki perhatian ibu berkarier rendah, 81% siswa memiliki perhatian ibu berkarier sedang, dan 13,15% siswa memiliki perhatian ibu berkarier tinggi. Dari pegkriteriaan tersebut dapat disimpulkan perhatian ibu berkarier terhadap hasil belajar matematiak berada pada tingkat sedang. Tabel 7 frekuensi perhatian ibu berkarier Frekuensi
Interval
Keterangan
Absolut
Relatif
Skor > 87
5
13,15 %
Perhatian ibu berkarier tinggi
61 < Skor < 87
31
81 %
Perhatian ibu berkarier sedang
Skor < 61
2
5,26 %
Perhatian ibu berkarier rendah
2.
Hasil belajar matematika siswa Untuk memperoleh data-data hasil belajar matematika siswa
digunakan instrumen tes matemtika. Dari hasil uji coba instrumen tes matematika yang diberikan kepada 38 siswa dengan jumlah soal sebanyak 25 soal pilihan ganda. Diperoleh 20 soal pilihan ganda yang diterima untuk dijadikan instrumen penelitian setelah diujikan validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran soal.
68
Instrumen tes matematika ini berisi soal-soal pada pokok bahasan himpunan yang kemudian diberikan kepada 38 siswa yang menjadi sampel penelitian. Dari hasil tes matematika tersebut diperoleh datadata yang ditampilkan dalam distribusi frekuensi dan daiagram histrogram sebagai berikut :
Tabel 8 Nilai Tes Matematika
No
Interval
fi
xi
fk
Frel
1
40 - 45
5
42,5
5
13,15 %
2
46 – 51
4
48,5
9
10,52 %
3
52 – 57
0
54,5
9
0%
4
58 – 63
5
60,5
14
13,15 %
5
64 – 70
18
66,5
32
47,36 %
6
71 – 76
0
73,5
32
0%
7
77 – 83
3
79,5
35
7,89 %
8
84 - 89
0
86,5
35
0%
9
90 - 95
3
92,5
38
7,89 %
69
Adapun penyajian histogram dan poligon frekuensi sebagi berikut :
Diagram 2 Histogram dan poligon frekuensi Instrumen hasil belajar matematika
Dari data-data diatas diperoleh rata-rata hasil belajar matematika siswa sebesar 66,5 dan simpangan baku sebesar 12,91. Untuk mengetahui tingkat hasil belajar matematika dilakukan pengkreterianaan diatas, dari hasil perhitungan didapat 22,5 % siswa memilki hasil belajar matematika rendah, 60,52 % siswa memiliki hasil belajar matematika sedang dan 15,78 siswa memilki hasil belajar matematika tinggi. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar matematika berada pada tingkat sedang. Penyajian data tersebut akan ditampilkan dalam bentuik table sebagai berikut:
70
Tabel 9 Distribusi frekuensi hasil belajar matematika Interval
Frekuensi
Keterangan
Absolut
Relatif
Skor > 79
6
15,78 %
Hasil belajar tinggi
54 < Skor < 79
23
60,52 %
Hasil belajar sedang
Skor < 54
9
23,68 %
Hasil belajar rendah
B. Analisis Data Analisis yang digukan adalah 1. Uji normalitas Uji normalitas dilakukan untuk megetahui apa data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan uji liliefors. Hasil pengujian normalitas untuk skala perhatian ibu berkarier Lhitung = 0,1067 dengan n = 38 dan = 0,05 dari daftar nilai uji lilifors didapat Ltabel = 0,150 yang lebih besar dari Lhitung = 0,1067. Sedangkan hasil pengujian normalitas untuk hasil belajar matematika didapat Lhitung = 0,1246 dengan n = 36 dan = 0,05 dari daftar nilai uji lilifors didapat Ltabel 0,150 yang lebih besar dari Lhitung = 0.1246. Dari kedua pengujian normalitas tersebut didapat Lhitung < dari Ltabel sehingga hipotesis nol ( Ho ) diterima dan kedua populasi berdistribusi normal dengan demikian pengujian persyaratan analisis data berdistribusi normal dipenuhi.
2.Uji linearitas Analisis regresi yang digunakan adalah regresi linieritas yang didasarkan pada hubungan fungsional antara perhatian ibu berkarier dengan hasil belajar matematika. Persamaan regresi linear sederhahna a b .
71
Untuk menentukan persamaan tersebut perlu dicari terlebih dahulu nilai a dan b, dengan perhitungan sebagai berikut:
2
b=
b=
38 (186697 ) ( 2810 )( 2470 ) 38 ( 211437 ) ( 7896100 )
b=
153786 138506
2
1 ,110
a =Y - b X =
2470 2810 1,110 38 38
= 65 – 82,081 = - 17,081 Dari hasil perhitungan di atas didapat nilai a = -17,081 dan nilai b = 1,110 sehingga didapat persamaan regresi liniernya adalah Y= -17,081 + 1,110 X. Dari persamaan tersebut dapat dibuat gerafik model regresi linier sebagai berikut: Diagram 3 Diagram pancar pengaruh perhatian ibu berkarier dengan hasil belajar matematika 100
Hasil belajar metematika
90
y = a + bx
80 70 60 50 40 30 20 20
30
40
50
60
70
Perhatian ibu berkarir
80
72
Pada diagram pancar diatasdapat dilihat bahwa letak titik- titik regresi X dan Y terletak disekitar garis lurus persamaan regresi, sehingga dapat diduga bahwa regresi linier Tahap kedua, uji linearitas dengan menggunakan tabel ANAVA. Dari hasil perhitungan regresi linear diperoleh data-data sebagai berikut: Tabel 10 Tabel Anava Regresi Sumber
dk
JK
Total
38
168450
Regresi (a)
1
160550
160550
Regresi (b/a)
1
4492,17
4492,17
Residu
36
3407,83
89,68
Tuna cocok
7
621,89
88,84
Kekeliruan
29
27585,94
96,06
variasi
RJK
Fhit
Ftab
50,9
4,11
0,924
2,35
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa Fhit = 0,924 pada 0,05 dengan dk pembilang7 dan dk penyebut 29, dari daftar distribusi F diperoleh F tabel
tabel
= F(1-0,05)(7,29) =2,35 Hasil tesebut menunjukan Fhitung < F
sehingga dapat disimpulkan bahwa
regresinya linier. Dengan
demikian pengujian prasyarat analisis yaitu data berregresi linier terpenuhi.
C.Pengujian Hipotesis Adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut : Ho : 0 : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara perhatian ibu berkarier dengan hasil belajar matematika siswa. Ha : 0 : Terdapat hubungan yang signifikan antara perhatian ibu berkarier dengan hasil belajar matematika siswa.
73
Untuk pengujian hipotesis diatas dilakukan dengan menggunakan rumus Korelasi Product Momen. Berdsarkan rekapitulasi data nilai siswa yang telah dikumpulkan diperoleh data- data sebagai berikut: = 2810
2
= 2470
2
=211437
=168450
=186697
Dari data diatas, maka koefisien korelasi dapat ditentukan sebagai berikut :
rxy
=
rxy
=
=
2
2 2
2
38 186697 2810 2470
38 211437 789600 38 168450
6100900
153786 203910 ,52
= 0,76 Dari hasil perhitungan diatas diperoleh r
hitung
= 0,76 (korelasi
positif ) artinya semakin tinggi variabel perhatian ibu berkarier (X) semakin tinggi variabel hasil belajar (Y). pada = 0,05 dan db = N-2 = 38 – 2 = 36 didapat r tabel = r(5%)(36)= 0,329 karena rhitung = 0,76 dan rtabel = 0,329, maka dapat disimpulkan bahwa rhitung > rtabel, berarti Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat hubungan yang signifikan antara perhatian ibu berkarier dengan hasil belajar siswa. Untuk pengetahuan kontribusi antara variabel X dan variabel Y atau antara perhatian ibu berkarier dengan hasil belajar matematika siswa dilakukan perhitungan koefisien determinasi, yang besarnya adalah kuadrat dari koefisien korelasi (r2) x 100%. Dari perhitungan diatas didapat r = 0,76 maka r2nya adalah 0,57.
74
BAB V KESIMPULAN dan SARAN
A. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang dilakukan tentang apakah terdapat hubungan antara perhatian ibu berkarier dengan hasil belajar matematika siswa pada siswa MTs. Jamiyyatul Khair Ciputat Timur diperoleh hasil-hasil penelitian sebagai berikut: dari hasil perhitungan diperoleh rhitung =0,76
(korelasi
positif) artinya semakin tinggi perhatian ibu berkarier (X) semakin tinggi pula hasil belajar matematika (Y).
sehingga terdapat korelasi
yang
signifikan anatara perhatian ibu berkarier dengan hasil belajar matematika siswa.
B. SARAN Dengan demikian karena hasil belajar matematika siswa yang diberikan perhatian ibu berkarir tinggi memberikan umpan balik pada belajar matematika lebih tinggi dibandingkan dengan perhatian ibu berkarir rendah maka penulis dapat memberikan saran sebagai-berikut: 1.
Ibu
diharapkan
memberikan
suasana
keluarga
nyaman
dan
menyenangkan agar anak pada saat ingin memulai suatu pelajaran merasa nyaman dengan pelajaran yang akan pelajari. 2. Ibu berkarier sebaiknya terus berupaya semaksimal mungkin untuk membantu anaknya belajar matematika agar para anak tetap menyukai pelajaran matematika dan terus berprestasi. 3. Kepada siswa diharapkan agar lebih kreatif dalam belajar, berusaha memiliki tanggung jawab yang tinggi, menjadi yang terbaik, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika.
75
Lampiran 1 Table 7 Kisi-Kisi instrument Perhatian Ibu Berkarier Sebelum Uji Validitas
Variable 1 Perhatian ibu
Dimensi 1. perhatian terhadap belajar anak dan perkembangannya
2. perhatian terhadap sarana belajar anak.
Indikator a.mengawasi dan mengingatkan jam belajar anak dirumah. b. menemani belajar anak dirumah c. menayakan perkembangan prestasi anak ke sekolah d. membimbing dalam mengerjakan PR. e. membantu mengatasi kesulitan belajar (memberikan arahan dan bimbingan) f. menegur jika melihat anaknya malas untuk belajar g. menanyakan hasil ulangan atau tes anaknya h. mengingatkan jadual belajar anaknya di rumah i. menanyakan atau konsultasi kepada gurunya yang terkait tentang kesulitan belajar yang dialami anak j. menanyakan perkembangan anak kesekolah k.menyuruh untuk sering berlatih soalsoal matematika l. identitas tentang pekerjaan m. menayakan pelajaran yang sudah diajarkan n. membimbing dalam mengerjakan soal o. memberikan tugas tambahan soal matematika
No 6
a. memperbaiki / mengganti sarana belajar anak c. memberikan apa yang dibutuhkan oleh anak untuk belajar d. memberikan buku pelajaran wajib guna kebutuhan belajar anaknya e. memperhatikan dan peduli terhadap situasi tempat belajar anak
27
14 23 7 9 3 5 16 17
4 11 1 24 25 26
2 8 10
76
3. perhatian dan gemar terhadap hal-hal memilki nilai edukatif atau yang berhubungan dengan pendidikan.
2 Hasil belajar anak
Hasil tes
f. menganjurkan untuk mengikuti les atau bimbingan belajar g.mengabaikan jam belajar dirumah
19
a. mengikut sertakan dalaam perlombaan guna mengasah otaknya b. menyediakan berbagai buku atau bahkan perpustakaan mini di rumah guna belajar bersama c. adanya permainan yang mengarah kependidikan (seperti komputer, laptop, sempoa dan lain-lain d. memberikan tauladan tepat waktu dalam segala hal e. memberikan arahan atau bimbingan kepada anak dalam menyelesikan soalsoal f. sering berbincang tentang perkembangan belajar matematika anak g. apakah ibu mengatur strategi dalam belajar untuk mencapai nilai yang diinginkan h.pendidikan terakhir ibu i.menasehati atau memarahi ketika sedang asyik bermain kemudian lupa waktu belajar
28
22
15
30
29 21
13 12
20 18
77
Lampiran 2
ANGKET INSTRUMEN PERHATIAN IBU BERKARIR SEBELUM UJI VALIDITAS Nama Responden Kelas
:……………………………. :…………………………….
Angket ini tidak mempengaruhi nilai dan adik-adik yang manis kakak harap angket ini semua dijawab dengan jawaban sejujur-jujurnya!
1. Apa pekerjaan ibu anda ? a. Kariyawan
b. Pegawai negeri
c. Wiraswasta
d.Guru
2. Apakah ibu anda pernah menyediakan perlengkapan belajar ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
3. Apakah ibu anda pernah menegur jika melihat anda malas ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
4.Apakah ibu anda pernah menanyakan perkembangan belajar anda disekolah ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
5.Apakah ibu anda pernah menayakn hasil tes matematika atau ulangan matematika ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
6.Apakah ibu anda mengawasi atau mengingatkan jam belajar anda di rumah ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
7.Apakah ibu anda selalu memeriksa PR dan membantu (membimbing) dalam mengerjakanya ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
8.Apakah ibu anda tidak pernah membelikan buku matematika untuk belajar anda? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
9.Apakah ibu anda ikut mengatasi kesulitan belajar anda ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
10.Apakah ibu anda peduli terhadap situasi tempat belajar anda ?
78
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
11.Apakah ibu anda selalu meminta atau menyuruh anda untuk sering berlatih menyelesikan soal-soal latihan ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
12.Apakah ibu anda pernah mengatur strategi belajar untuk mencapai nilai yang diinginkan? a. Selalu b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
13.Apakah ibu anda sering berbincang tentang perkembangan belajar matematika anda? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
14.Apakah ibu anda selau menemani belajar anda bersama-sama ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
15.Apakah ibu anda menyediakan buku-buku pengetahuan dan sebagainya atau bahkan perpustakaan mini di rumah ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
16.Apakah ibu anda selalu mengingatkan anda untuk selalu rajin belajar ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
17.Ketika anda mengalami kesulitan belajar, apakah ibu anda mengkonsultasikan hal tersebut kepada guru anda ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
18.Ketika anda sedang asyik bermain kemudian lupa waktu belajar, apakah ibu anda memarahi atau menasehati anda ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
19.Apakah ibu anda pernah mengajarkan anda untuk mengikuti les, bimbingan belajar dan lain-lain ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
20. Apa pendidikan terakhir ibu anda ? a. Universitas
b. SMA
c. SMP
d. SD
21. Apakah ibu anda memberikan bimbingan dalam mengerjakan soal-soal matematika ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
79
22. Apakah ibu anda mengabaikan jam belajar anda di rumah a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
23. Apakah ibu anda pernah menanyakan tentang prestasi anda ke sekolah ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
24.Apakah ibu anda pernah menanyakan sejauhmana pelajaran yang telah diajarkan oleh guru anda ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
25. Apakah ibu anda pernah membimbing dalam mengerjakan tugas-tugas matematika ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
26. Apakah ibu anda tidak pernah memberikan soal tambahan matematika anda dirumah ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
27. Apakah ibu anda tidak pernah mengganti pasilitas belajar yangtelah rusak/tidak terpakai lagi ? a. Selalu 28.
b. Sering
Apakah
ibu
anda
c. Kadang-kadang tidak
pernah
d. Tidak pernah mengikutsertakan
anda
dalam
perlombaan/cerdas cermat ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
29. Apakah ibu anda pernah menyuruh anda dalam menyelesikan tugas harus tepat waktu ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
30.Apakah ibu anda tidak pernah memberikan mainan yang mengarah kependidikan ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
80
Lampiran 6
Perhitungan Reliabilitas Instrument Perhatian Ibu Berkarier Dengan Menggunakan Rumus Alpha Cronbach Berikat:
r 11 =
2b k k 1 1 2 t
Keterangan r 11 = Reliabilitas instrument k = Banyaknya butir pertanyaan
2b
= Jumlah variens butir
2t
= Variens total Diperoleh :
2 b
= 10.382
2t
= 35.86
K = 23
Maka : r 11= 23 1 15 . 73 0 . 86 23 1 89 , 68 Berdasarkan rentang nilai yang ada, bahwa item-item instrument perhatian ibu berkarier yang diberikan keap[ada siswa mempunyai reliabilitas yang tinggi.
81
Lampiran 7 Table 11 Kisi-Kisi instrument Perhatian Ibu Berkarier Sesudah Uji Validitas
Variable 1 Perhatian ibu
Dimensi 1. perhatian terhadap belajar anak dan perkembangannya
2. perhatian terhadap sarana belajar anak.
3. perhatian dan gemar terhadap hal-hal memilki nilai edukatif atau yang berhubungan
Indikator a. mengawasi dan mengingatkan jam belajar anak dirumah. c. menayakan perkembangan prestasi anak ke sekolah d. membimbing dalam mengerjakan PR. e. membantu mengatasi kesulitan belajar (memberikan arahan dan bimbingan) f. menegur jika melihat anaknya malas untuk belajar g. mengingatkan jadual belajar anaknya di rumah h. menanyakan atau konsultasi kepada gurunya yang terkait tentang kesulitan belajar yang dialami anak i. menanyakan perkembangan anak kesekolah j.menyuruh untuk sering berlatih soalsoal matematika k. identitas tentang pekerjaan l. menayakan pelajaran yang sudah diajarkan m. membimbing dalam mengerjakan soal
No 6 23 7 9 3 16 17
4 11 1 24 25
a. memperbaiki / mengganti sarana belajar 27 anak b. memberikan apa yang dibutuhkan oleh 2 anak untuk belajar c. memperhatikan dan peduli terhadap 10 situasi tempat belajar anak d. menganjurkan untuk mengikuti les atau 19 bimbingan belajar e.mengabaikan jam belajar dirumah 22 a. adanya permainan yang mengarah 30 kependidikan (seperti komputer, laptop, sempoa dan lain-lain b. memberikan arahan atau bimbingan 21 kepada anak dalam menyelesikan soal-
82
dengan pendidikan.
2 Hasil belajar anak
Hasil tes
soal c. sering berbincang tentang perkembangan belajar matematika anak d. apakah ibu mengatur strategi dalam belajar untuk mencapai nilai yang diinginkan e.pendidikan terakhir ibu f.menasehati atau memarahi ketika sedang asyik bermain kemudian lupa waktu belajar
13 12
20 18
83
Lampiran 8
ANGKET INSTRUMEN PERHATIAN IBU BERKARIR SETELAH UJI VALIDITAS Nama Responden Kelas
:……………………………. :…………………………….
Angket ini tidak mempengaruhi nilai dan adik-adik yang manis kakak harap angket ini semua dijawab dengan jawaban sejujur-jujurnya!
1. Apa pekerjaan ibu anda ? a. Kariyawan
b. Pegawai negeri
c. Wiraswasta
d.Guru
2. Apakah ibu anda pernah menyediakan perlengkapan belajar ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
3. Apakah ibu anda pernah menegur jika melihat anda malas ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
4.Apakah ibu anda pernah menanyakan perkembangan belajar anda disekolah ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
5.Apakah ibu anda mengawasi atau mengingatkan jam belajar anda di rumah ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
6. Apakah ibu anda selalu memeriksa PR dan membantu (membimbing) dalam mengerjakanya ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
7.Apakah ibu anda ikut mengatasi kesulitan belajar anda ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
8.Apakah ibu anda peduli terhadap situasi tempat belajar anda ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
9.Apakah ibu anda selalu meminta atau menyuruh anda untuk sering berlatih menyelesikan soal-soal latihan ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
10.Apakah ibu anda pernah mengatur strategi belajar untuk mencapai nilai yang diinginkan?
84
a. Selalu b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
11.Apakah ibu anda sering berbincang tentang perkembangan belajar matematika anda? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
12.Apakah ibu anda selalu mengingatkan anda untuk selalu rajin belajar ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
13.Ketika anda mengalami kesulitan belajar, apakah ibu anda mengkonsultasikan hal tersebut kepada guru anda ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
14.Ketika anda sedang asyik bermain kemudian lupa waktu belajar, apakah ibu anda memarahi atau menasehati anda ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
15.Apakah ibu anda pernah mengajarkan anda untuk mengikuti les, bimbingan belajar dan lain-lain ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
16. Apa pendidikan terakhir ibu anda ? a. Universitas
b. SMA
c. SMP
d. SD
17. Apakah ibu anda memberikan bimbingan dalam mengerjakan soal-soal matematika ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
18. Apakah ibu anda mengabaikan jam belajar anda di rumah a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
19. Apakah ibu anda pernah menanyakan tentang prestasi anda ke sekolah ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
20.Apakah ibu anda pernah menanyakan sejauhmana pelajaran yang telah diajarkan oleh guru anda ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
21. Apakah ibu anda pernah membimbing dalam mengerjakan tugas-tugas matematika ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
85
22. Apakah ibu anda tidak pernah mengganti pasilitas belajar yangtelah rusak/tidak terpakai lagi ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
23.Apakah ibu anda tidak pernah memberikan mainan yang mengarah kependidikan ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
86
Lampiran : 11 Table 13 Cuplikan Kurikulum Matematika Mts Kelas VII Kompetensi dasar Menerapkan konsep himpunan untuk memecahkan masalah
Hasil belajar
Indikator
Siswa menunjukan kemampuan : Mengenali pengertian himpunan
Siswa dapat : Menyatakan maslah sehari-hari dalam bentuk himpunan dan mendata anggotanya. Menyebutkan anggota dan bukan anggota himpunan serta notasinya. Mengenal himpunan berhingga dan tak berhingga. Membedakan himpunan kosong dan nol serta notasinya. Menentukan himpunan bagian dan menentukan banyak himpunan bagian suatu himpunan. Mengenal pengertian himpunan semesta, serta dapat menyebutkan anggotanya. Menyatakan himpunan dalam diagram venn Menjelaskan pengertian irisan dan gabungan himpunan. Menentukan irisan dan gabungan dari himpunan. Menggambar irisan dan gabungan dalm diagram venn. Menyelesaikan maslah yang menggunakan konsep punan.
Menentukan himpunan bagian
Menyatakan himpunan dengan diagram venn
87
Lampiran : 9 Instrumen Tes Matematika Sebelum Uji Validitas Nama Hari \ Tanggal Kelas Nilai
:………………………………… :………………………………… :………………………………… :…………………………………
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan member tanda silang (X) pada hurup didepan jawaban yang tersedia ! 1. Diantara kumpulan- kumpulan berikut, kumpulan yang tidak dapat membentuk suatu himpunan adalah……. 1. kumpulan lukisan indah
2. Kumpulan siswa jam’iyatul khair ciputat
3. Kumpulan minuman segar
4. kumpulan hewan berkaki empat
a. 1dan 2
b.1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
2. Perhatikan himpuana – himpunan berikut, yang merupakan himpunan tak terhingga adalah……… a. S adalah himpunan hirup vocal dalam abjad b. T adalah himpunan pulau- pulau di Indonesia c. H adalah himpunan bilangan prima d. V adalah himpunan warna- waran lampu rambu lalu lintas 3. S = {nama-nama bulan dalam satu tahun yang lamanya 30 hari }. Pernyataan yang benar adalah…. a. januari c. Juni
S
b. Maret
S
S
d.November S
4. Diketahui A = {bilangan asli kurang dari 10 } dan B = {Bilangan ganjil antara 5 dan 15 }. Maka A
B adalah…………
a. {7, 9 }
b. {5, 7, 9 }
c. {5, 7, 9, 11 }
d. {7, 9, 11, 13 }
88
5. Diketahui himpunan A = { χ | 10 < χ ≤ 2, χ ∉ bilangan prima } . Maka (A) = …….. a. 2
b. 3
c. 3
d. 4
6. P = (a, b, c ). Banyaknya himpunan bagian dari p adalah….. a.4
b. 6
c. 8
7. Jika n (A) = 50, n (B) = 65, dan ( A a. 0 8. Dari
B ) = 35. Maka n ( A
b. 80
c. 100
d. 10 D) adalah d. 115
sekolompok siswa yang terdiri atas 16 orang ,10 gemar melukis, 12
siswa gemar mengarang, 8 siswa gemar keduanya. Siswa yang tiadak gemar melukis dan mengarang sebanyak……. a. 6 siswa
b. 5 siswa
c. 4 siswa
d. 2 siswa
9.Daerah yang diarsir pada pada diagram dibawah dapat dinyatakan dengan……
a. B b. ( A
(A C)
C) B
c. ( A d. A
B) (C
C B)
10. Pasagan berikut ini yang ekuivalen adalah…………. a. {p, i, a, n ,o} dengan {t, e, r, o, m, p, e, t } b. {b, i, o, l, a } dengan {p, i, a, n, o } c. {b, i, o, l, a} dengan {k, e, y, b, o, a, r, d} d. {k, e, y, b, o, a, r, d} dengan {o, r, k, e, s} 11. X adalah himpunan bilangan asli yang lebih dari 5 dan kurang atau sama dengan 15. Notasi pembentuk himpunan X adalah a. X = {x| 5 < x ≤ 15 ; x ∊ A }
c. X = {x| 5 ≤ x ≤ 15 ; x ∊ A }
b. X = {x|5 <x < 5 ; x ∊ A}
d. X = {x| 5 ≤ x < 15 ; x ∊ A }
89
12. Anggota himpunan A
B
C adalah……… a.{c, e, g }
c. {d, f }
b. {g, h, I }
d.{m, n }
13. Diketahui M = { x| 1 ≤ x ≤ 10 ; x ∊ bilangan ganjil } N = { n| 3 ≤ n ≤ 10 ; x ∊ bilangan genap }. Maka M a. {1, 3, 5, 7, 9 }
b. {3, 4, 5, 6, 7}
N adalah……….
c. {2, 3, 5, 7 }
d. {⊘}
14. S {huruf pada kata MUTIARA } A { huruf pada kata TIMUR } B { huruf pada kata RATU } Banyaknya anggota dari ( A a.3
B) adalah ……..
b. 4
c. 5
d.6
15.Diketahui ada pelanggan Koran dan majalah sebanyak 35 orang. Yang berlangganan majalah saja sebanyak 15 orang, yang berlangganan Koran saja 10 orang. Jumlah pelanggan seluruhnya adalah :…. a. 60 orang
b. 50 orang
c. 45 orang
d. 30 orang
16. Yang merupakan himpunan lima bilangan prima yang pertama adalah :……. a. { 1,3,5,7,9 }
b. { 2,3,5,7,9 }
c. { 1,3,5,7,11 }
d. { 2,3,5,7,11 }
17. Jika { n I -4
dengan mendaftar anggota-
anggotanya, menjadi…. a. { -3,-2,-10,1,2,3 } c. { -4,-3,-2,-1,0,1,2,3 }
b. { -3,-2,-10,1,2,3,4 } d. { -4,-3,-2,-1,0,1,2,3,4 }
18. diketahui A = { bilangan prima } dan pernyataan-pernyataan berikut………… (i)1
( ii ) 2 A
( iii ) 3
A
Dari pernyataan - pernyataan diatas, yang benar adalah…..
( iv ) 9
A
90
a.(i) dan (ii)
b. (i) dan (iii)
c. (ii) dan (iii)
d. (iii) dan (iv)
19. Diketahui P = { 7,9,11,13,…..,29} dan pernyataan-pernyataan berikut : ( i ) 13 ( iii ) 27
P
( ii ) 25 P
( iv ) 30
P P
Dari pernyataan-pernyataan diatas, yang benar adalah …… a.( i ) dan ( ii )
b. ( i ) dan ( iii )
c. ( ii ) dan ( iii )
d. ( iii ) dan ( iv )
20. S = { 1,2,3,4,5,6, } A = { 1,2,4,6 } B= { 2,3,5 }. Diagram Venn untuk himpunan-himpunan tersebut adalah……
a.
c.
b.
d.
21. Diketahui E = { bilangan asli genap yang kurang dari 10 }dan F = { bilangan asli ganjil kurang dari 10 , maka E a.{ 2,4,6,8 }
b. { 1,2,3,4,6 }
F adalah :…….. c. { 1,3,5,7,9 }
d. {
1,2,3,4,5,6,7,8,9 } 22. Diketahui K = { bilangan prima kurang dari 12 } dan L = { bilangan ganjil antara 2 dan 8 }. Maka K a. { 1,3,5,7 }
L adalah : ……
b. { 3,5,7 }
c. { 2,3,5,7,9,11 }
d. { 2,3,5,7,9 }
23. dalam suatu kelas terdapat 25 anak gemar IPA, 30 anak gemar IPS dan 20 anak gemar kedua-duanya. Berapa banyak anak dalam kelas itu ?.......
91
a. 20
b. 30
c. 45
d. 35
24. Dalam sebuah kelas terdapat 40 anak, ternyata 25 anak gemar minum susu, 35 anak gemar minum the dan yang gemar keduanya minum tersebut sebanyak x anak. Berapa anak yang keduanya minum tersebut ?......... a. 10
b. 15
c. 20
25. diketahui C = { i,n,a } dan D = { a,n,I }, maka C a. { n,n,a }
b. { a,n,i }
c. { a,n,a }
d. 25
D adalah……. d. { i,a,i }
92
Lampiran: 10 Table 12 TABEL VALIDITAS INSTRUMENT TES MENGGUNAKAN KORELASI BISERIAL
No soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Mp
Mt
SDt
p
q
16,40 17,88 16,22 16,25 18,26 17,40 18,00 16,82 19,20 18,00 16,56 19,31 15,60 17,40 19,38 17,55 18,11 16,29 17,44 16,32 17,16 16,71 16,17 17,67 16,13
15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13 15,13
6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31 6,31
0,67 0,84 0,60 0,53 0,76 0,79 0,74 0,79 0,84 0,87 0,53 0,74 0,33 0,33 0,68 0,76 0,68 0,79 0,68 0,79 0,74 0,79 0,79 0,81 0,71
0,34 0,16 0,40 0,47 0,24 0,21 0,26 0,21 0,16 0,26 0,47 0,26 0,67 0,67 0,32 0,24 0,32 0, 21 0,32 0,21 0,26 0,21 0,21 0,19 0,29
Keterangan 0,405 0,621 0,333 0,294 0,601 0,462 0,593 0,606 0,752 0,593 0,347 0,669 0,121 0,324 0,678 0,693 0,706 0,433 0,574 0,474 0,553 0,625 0,528 0,619 0,471
Valid Valid Drop Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop Valid Drop Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
93
Lampiran 14
Perhitungan Reliabilitas Instrument Tes Matematika Dengan Mennggunakan Rumus KR-20
n
s
2
r 11 = n 1 Langkah I mencari nilai S2
x S
2
2
=
n
2
2
n 9867
=
=
pq s 2
9867
575 38 38
8700 , 66 38
= 30,693
Langkah II mencari nilai r11 :
20 30 , 693 3 , 623 r11 = 30 , 693 20 1 = 1 , 0528 0 , 8819
= 0,92 Berdasarkan rentang nilai yang ada, bahwa soal-soal tes matematika yang diberikan kepada siswa mempunyai reliabilitas yang tinggi.
94
Lampiran 15
Table 16 Kisi-Kisi Instrument Tes Matematika Sesudah Uji Validitas
Pokok bahasan
Indikator Himpuan
Himpunan
Hubungan / relasi Faktor bilangan Bilangan Jumlah soal
Item soal 1,8,13,16,17,19,20 7,11 2 3,4,5,6,9,10,12,14,15,18 20
95
Lampiran :15 Instrumen Tes Matematika Sesudah Uji Validitas Nama Hari \ Tanggal Kelas Nilai
:………………………………… :………………………………… :………………………………… :…………………………………
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan member tanda silang (X) pada hurup didepan jawaban yang tersedia ! 1. Diantara kumpulan- kumpulan berikut, kumpulan yang tidak dapat membentuk suatu himpunan adalah……. 1. kumpulan lukisan indah
2. Kumpulan siswa jam’iyatul khair ciputat
3. Kumpulan minuman segar
4. kumpulan hewan berkaki empat
a. 1dan 2
b.1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
2. Perhatikan himpunan – himpunan berikut, yang merupakan himpunan tak terhingga adalah……… a. S adalah himpunan hirup vocal dalam abjad b. T adalah himpunan pulau- pulau di Indonesia c. H adalah himpunan bilangan prima d. V adalah himpunan warna- waran lampu rambu lalu lintas 3. S = { nama-nama bulan dalam satu tahun yang lamanya 30 hari }. Pernyataan yang benar adalah…. a. Januari c. Juli
S
b. Maret
S
S
d.November S
4. Diketahui A = {bilangan asli kurang dari 10 } dan B = {Bilangan ganjil antara 5 dan 15 }. Maka A
B adalah…………
a. {7, 9 }
b. {5, 7, 9 }
c. {5, 7, 9, 11 }
d. {7, 9, 11, 13 }
96
5. Diketahui himpunan A = { χ | 10 < χ ≤ 2, χ ∉ bilangan prima } . Maka (A) = …….. a. 2
b. 3
c. 3
d. 4
6. P = (a, b, c ). Banyaknya himpunan bagian dari p adalah….. a.4
b. 6
c. 8
7. Jika n (A) = 50, n (B) = 65, dan ( A a. 0 8. Dari
B ) = 35. Maka n ( A
b. 80
c. 100
d. 10 D) adalah d. 115
sekolompok siswa yang terdiri atas 16 orang ,10 gemar melukis, 12
siswa gemar mengarang, 8 siswa gemar keduanya. Siswa yang tiadak gemar melukis dan mengarang sebanyak……. a. 6 siswa
b. 5 siswa
c. 4 siswa
d. 2 siswa
9.Daerah yang diarsir pada pada diagram dibawah dapat dinyatakan dengan……
a. B b. ( A
(A C)
C) B
c. ( A d. A
B) (C
C B)
10. Pasagan berikut ini yang ekuivalen adalah…………. a. {p, i, a, n ,o} dengan {t, e, r, o, m, p, e, t } b. {b, i, o, l, a } dengan {p, i, a, n, o } c. {b, i, o, l, a} dengan {k, e, y, b, o, a, r, d} d. {k, e, y, b, o, a, r, d} dengan {o, r, k, e, s} 11. X adalah himpunan bilangan asli yang lebih dari 5 dan kurang atau sama dengan 15. Notasi pembentuk himpunan X adalah a. X = {x| 5 < x ≤ 15 ; x ∊ A }
c. X = {x| 5 ≤ x ≤ 15 ; x ∊ A }
b. X = {x|5 <x < 5 ; x ∊ A}
d. X = {x| 5 ≤ x < 15 ; x ∊ A }
97
12. Anggota himpunan A
B
C adalah……… a.{c, e, g }
c. {c,d, f }
b. {g, h, I }
d.{m, n }
13. Diketahui M = { x| 1 ≤ x ≤ 10 ; x ∊ bilangan ganjil } N = { n| 3 ≤ n ≤ 10 ; x ∊ bilangan genap }. Maka M a. {1, 3, 5, 7, 9 }
b. {3, 4, 5, 6, 7}
N adalah……….
c. {2, 3, 5, 7 }
d. {⊘}
14. S {huruf pada kata MUTIARA } A { huruf pada kata TIMUR } B { huruf pada kata RATU } Banyaknya anggota dari ( A a.3
B) adalah ……..
b. 4
c. 5
d.6
15.Diketahui ada pelanggan Koran dan majalah sebanyak 35 orang. Yang berlangganan majalah saja sebanyak 15 orang, yang berlangganan Koran saja 10 orang. Jumlah pelanggan seluruhnya adalah :…. a. 60 orang
b. 50 orang
c. 45 orang
d. 30 orang
16. Yang merupakan himpunan lima bilangan prima yang pertama adalah :……. a. { 1,3,5,7,9 }
b. { 2,3,5,7,9 }
c. { 1,3,5,7,11 }
d. { 2,3,5,7,11 }
17. Jika { n I -4
dengan mendaftar anggota-
anggotanya, menjadi…. a. { -3,-2,-10,1,2,3 } c. { -4,-3,-2,-1,0,1,2,3 }
b. { -3,-2,-10,1,2,3,4 } d. { -4,-3,-2,-1,0,1,2,3,4 }
18. diketahui A = { bilangan prima } dan pernyataan-pernyataan berikut………… (i)1
( ii ) 2 A
( iii ) 3
A
Dari pernyataan - pernyataan diatas, yang benar adalah…..
( iv ) 9
A
98
a.(i) dan (ii)
b. (i) dan (iii)
c. (ii) dan (iii)
d. (iii) dan (iv)
19. Diketahui P = { 7,9,11,13,…..,29} dan pernyataan-pernyataan berikut : ( i ) 13 ( iii ) 27
P
( ii ) 25 P
( iv ) 30
P P
Dari pernyataan-pernyataan diatas, yang benar adalah …… a.( i ) dan ( ii )
b. ( i ) dan ( iii )
c. ( ii ) dan ( iii )
d. ( iii ) dan ( iv )
20. S = { 1,2,3,4,5,6, } A = { 1,2,4,6 } B= { 2,3,5 }. Diagram Venn untuk himpunan-himpunan tersebut adalah……
a.
c.
b.
d.
99
Lampiran 17 Pembuatan daftar distribusi frekuensi Instrument perhatian ibu berkarier
1. Membuat Distribusi Frekuensi a. Distribusi frekuensi 60
60
63
65
65
66
66
66
66
67
68
68
68
68
68
68
68
71
76
76
76
76
76
76
76
77
78
78
81
83
83
85
85
87
87
91
95
95
b. Menentukan banyaknya kelas (B) dengan aturan sturgess Banyak kelas (B) = 1+3,3 Log n =1+3,3 (1,580) =6,2 Kita bisa membuat daftar distribusi dengan banyak kelas 6 buah c. Menentukan rentang kelas (R) Rentang kelas (R) = data terbesar – data terkecil = 96 - 60 =36 d. Menentukan panjang kelas interval (P) Panjang kelas (P) = =
R B
36 6,2
= 5,80
Kita ambil panjang kelasnya 6
100
e. Tabel frekuensi Table 17 Inteval 60-65 66-71 72-77 78-83 84-89 90-95
Batas Batas bawah atas 59,5 65,5 65,5 71,5 71,5 77,5 77,5 83,5 83,5 89,5 89,5 95,5 Jumlah
xi
fi
fk
fi k i
62,5 68,5 74,5 80,5 86,5 92,5
5 13 8 5 4 3 38
5 18 26 31 35 38
312,5 890,5 596 402,5 346 277,5 2828
b1 2. Modus (Mo) = b p b1 b 2 8 = 65,5 + 6 85
= 70,1
1 nF p 3. Median (Me) = b 2 f 1 38 18 6 = 71,5 2 26 = 71,7
Lampiran 18
101
PEMBUATAN DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI INSTRUMENT TES MATEMATIKA
1. Membuat Table Distribusi Frekuensi a. Distribusi frekuensi
40
40
45
45
45
50
50
50
50
60
60
60
60
60
65
65
65
65
65
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
80
80
80
90
90
95
b.
Menentukan banyaknya kelas (B) dengan aturan sturgess Banyak kelas (B) = 1+3,3 Log n =1+3,3 (1,580) =6,2
Kita bisa membuat daftar distribusi dengan banyak kelas 6 buah c. Menentukan rentang kelas (R) Rentang kelas (R) = Data Terbesar – Data Terkecil = 95 - 40 = 55 d. Menentukan panjang kelas interval (P) Panjang kelas (P) =
=
R B
55 6,2
= 8.8 Kita ambil panjang kelasnya 9
f. Tabel frekuensi
102
Table 18
Inteval 40-45 46-51 52-57 58-63 64-70 71-76 77-83 84-89 90-95
Batas Batas bawah atas 39,5 45,5 45,5 51,5 51,5 57,5 57,5 63,5 63,5 70,5 70,5 76,5 76,5 83,4 83,5 89,5 89,5 95,5 Jumlah
xi
fi
fk
fi k i
42,5 48,5 54,5 60,5 66,5 73,5 79,5 86,5 92,5
5 4 0 5 18 0 3 0 3 38
5 9 9 14 32 32 35 35 38
212,5 195 0 302,5 1197 0 238,5 0 277,5 2423
b1 2. Modus (Mo) = b p b1 b 2
13 = 63,5 + 9 13 18
= 67,27
1 nF p 3. Median (Me) = b 2 f 1 38 14 9 = 63,5 2 18 = 65,16
Lampiran 19 Table 19
103
TABEL INDEKS KESUKARAN BUTIR SOAL No soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
B 20 18 16 22 15 15 16 22 15 16 16 16 13 10 10 13 13 20 18 22 19 21 24 18 23
Klasifikasi derajat kesukaran (p) 0,0 – 0,3
: Sukar
0,31 - 0 ,7
: Sedang
0,71 – 1,0
: Mudah
Lampiran 20
P=B/JS 0,67 0,57 0,60 0,53 0,73 0,50 0,50 0,53 0,73 0,50 0,53 0,53 0,53 0,43 0,33 0,33 0,43 0,67 0,60 0,73 0,63 0,70 0,80 0,60 0,77
Keterangan Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
104
Table 20 TABEL DAYA PEMBEDA SOAL No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Lampiran 21
BA BB
JA
JB
PA
PB
D
Ket
12 13 10 9 11 10 12 15 12 12 10 10 7 7 10 15 14 12 12 13 12 13 14 13 13
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
0,80 0,87 0,67 0,60 0,73 0,67 0,80 1,00 0,80 0,80 0,67 0,67 0,47 0,47 0,67 1,00 0,93 0,80 0,80 0,87 0,80 0,87 0,93 0,87 0,87
0,53 0,27 0,53 0,47 0,27 0,33 0,27 0,47 0,20 0,27 0,40 0,20 0,20 0,20 0,20 0,33 0,27 0,60 0,40 0,60 0,33 0,40 0,67 0,3367 0,
0,27 0,60 0,13 0,13 0,47 0,33 0,53 0,53 0,6053 0,27 0,47 0,27 0,27 0,47 0,67 0,67 0,20 0,40 0,27 0,47 0,47 0,27 0,27 0,53 0,20
Cukup Baik Buruk Buruk Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Cukup Cukup Cukup Baik Baik Cukup Baik Cukup
8 4 8 7 8 4 8 4 5 4 7 3 4 6 3 3 3 5 4 9 6 9 6 5 10
105
Table 21
Pengujian Instrument Penelitian Matematika
Soal
Validitas
Reliabilitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Valid Valid TidakValid TidakValid Valid Valid Valid Valid Valid Valid TidakValid Valid TidakValid TidakValid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Daya pembeda Cukup Baik Buruk Buruk Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Cukup Cukup Cukup Baik Baik Cukup Baik Cukup
Taraf kesukaran Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah
Keterangan Terima Terima Tolak Tolak Terima Terima Terima Terima Terima Terima Tolak Terima Tolak Tolak Terima Terima Terima Terima Terima Terima Terima Terima Terima Terima Terima
Dari hasil pengjian instrument tes matematika. Didapat 20 soal diterima untuk dijadikan instrument penelitian dan 5 soal lagi ditolak untuk dijadikan instrument penelitian.
Lampiran 22
106
Perhitungan Interval Instrument Perhatian Ibu Berkarier
Untuk perhitungan interval perhatian ibu berkarier digunakan rumus sebagi berikut: Skor > X + SD
= Tinggi
X - SD < Skor < X + SD
= Sedang
Skor
= Rendah
<
X – SD
Rata-rata perhatian ibu berkarier : 73,94 Simpangan baku : 13,53 Skor > 73,94 + 13,53 = 87,47
skor > 87
= Tinggi
73,94 + 13,53 < skor < 73,94 + 13,53
61 < skor < 87
= Sedang
Skor < 73,94 – 13,53 = 60,41
Skor < 61
= Rendah
Dari perhitungan diatas dapat dibuat table interval perhatian terhadap belajar matematika sebagi berikut:
Interval
Frekuensi
Keterangan
Absolut
Relatif
Skor > 87
5
13,15 %
Perhatian ibu berkarier tinggi
61 < Skor < 87
31
81 %
Perhatian ibu berkarier sedang
Skor < 61
2
5,26 %
Perhatian ibu berkarier rendah
Lampiran 23
107
Perhitungan Interval Instrument Tes Matematika
Untuk perhitungan interval tes matematika digunakn rumus sebagai berikut : Skor > X + SD = Tinggi X - SD < Skor < X + SD
= Sedang
Skor
= Rendah
<
X – SD
Rata-rata tes matematika
: 66,5
Simpangan baku
: 12,91
Skor > 66,5 + 12,91 = 79,41
skor > 79
66,5 – 12,91 < skor < 66,5 + 12,91 Skor < 66,5 – 12,91 = 53,59
= Tinggi
54 < skor < 79 Skor < 54
= Sedang = Rendah
Dari perhitungan diatas dapat dibuat table interval prestasi belajar matematika sebagi berikut:
Interval
Frekuensi
Keterangan
Absolut
Relatif
Skor > 79
6
15,78 %
Hasil belajar tinggi
54 < Skor < 79
23
60,52 %
Hasil belajar sedang
Skor < 54
9
23,68 %
Hasil belajar rendah
Lampiran 24
108
Tabel 22 Perhitungan Uji Normalitas Perhatian Ibu Berkarier
X f fki 60 2 2 65 4 6 66 6 12 68 7 19 76 6 25 78 2 27 83 4 31 87 3 34 95 4 38 Jml 38
Zi -1,43 -0,92 -0,81 -0,61 0,21 0,41 0,93 1,34 2,27
F(Z < Zi ) 0,0674 0,1788 0,2090 0,2709 0,5832 0,6591 0,8238 0,9099 0,9884
S (fki) 0,0526 0,1578 0,3157 0,5000 0,6578 0,7105 0,8157 0,8947 0,1000
F(Z < Zi ) – S (fki) 0,0148 0,0210 0,1067 0,0291 0,0746 0,0514 0,0081 0,0152 0,0110
Dari daftar diatas didapat L0 = 0,1067 dengan n = 38 dan = 0,05. dari daftar nilai uji liliefors didapat Ltabel = 0,150 yang lebih besar dari L0 =0,1067 sehingga hipotesis nol diterima bahwa populasi distribusi normal.
Lampiran 25
109
Tabel 23 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika
X f fki 40 2 2 45 3 5 50 4 9 60 4 13 65 6 19 70 13 32 80 3 35 90 2 37 95 1 38 Jml 38
Zi -1,93 -1,55 -1,17 -0,47 -0,14 0,54 1,10 1,85 2,23
F(Z < Zi ) 0,0268 0,0606 0,1210 0,3192 0,4840 0,7054 0,8643 0,9664 0,9875
S (fki) 0,05 0,13 0,23 0,33 0,48 0,83 0,93 0,98 1,00
F(Z < Zi ) – S (fki) 0,0232 0,0644 0,1040 0,0058 0,0090 0,1246 0,0607 0,0086 0,0125
Dari kolom terakhir dalam daftar diatas didapat L0 = 0,1246 dengan n = 38 dan = 0,05. dari daftar nilai uji liliefors didapat L = 0,150, yang lebih besar dari L0 = 0,1246. sehingga hipotesis nol diterima bahwa populasi distribusi normal.
Lampiran 26
110
Penentuan Persamaan Regresi
Untuk menentukan persamaan digunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1.bentuk persamaan regresi bentuk persamaan regresi yang dicari adalah : Y = a + b X dengan
a = konstanta b = koefisien X = skor perhatian ibu berkarier
2. menentukan nilai a dan b yang dicari dengan rumus :
b
b=
b=
n XY ( X )( Y ) n ( X 2 ) ( X ) 2
38 (1666797 ) ( 2810 )( 2470 ) 38 ( 211437 ) ( 2810 ) 2 153786 138506
1 ,110
a = Y–bX
=
2470 2810 (1,110 ) 38 38
= 65 -82,081 = - 7,081
3. persamaan regresi yang didapat : Y = 17,081 +1,110
Lampiran 26
111
Perhitungan Uji Linieritas Regresi
Dalam membuat table ANAVA diatas, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan jumlah sample n = 38 2.
Y 2 JKTOTAL 168450
3. JKREG( A)
Y 2 24702 38
n
4. JKreg(b / a) bXY
160550
XY (2810)(2470) 1,110186697 4492,17 n 38
5. JKres Y JKreg(b / a ) JKreg ( a ) 168450 4492,17 160550 3407,83 2
6.
KTreg(a) JKreg(a) 160550
7.
KT reg ( b / a ) JK reg ( b / a ) 4492 ,17
8.
KTres JKres : (n 2) 3407,83: 36 94,66
9. Freg ( b / a )
KT reg ( b / a ) KT res
10. JK ( E ) x Y
2
4492 ,17 47 , 45 94 ,66
Y 2 n
112
Tabel 24 Hasil Pengamatan Perhatian Ibu Berkarier Dengan Hasil Belajar Matematika X 60 60 65 65 65 65 66 66 66 66
Y 50 45 40 60 65 65 60 50 50 65
X 66 66 66 68 68 68 68 68 68 68
Y 45 45 65 65 60 60 70 40 40 50
X 68 76 76 76 76 76 76 78 78 78
Y 45 70 65 70 70 70 70 65 65 70
X 83 83 83 83 87 87 87 96 96 96
Y 70 70 70 80 80 80 70 95 95 93
JK (E) = 2 2 2 50 45 2 40 60 65 65 2 2 2 2 40 60 65 65 50 45 4 2 2 2 60 50 65 45 45 65 2 2 2 2 2 65 60 50 45 45 65 6 2 65 60 60 70 40 50 45 652 602 602 702 402 502 452 7 70 65 70 70 70 70 702 652 702 702 702 702 6 2 2 2 65 70 2 70 70 70 80 2 2 2 2 65 70 70 70 70 80 4 2 2 2 2 80 80 70 2 95 93 2 2 2 80 80 70 95 93 3 2 2785,94
11 . KT ( E ) 12.
JK ( E ) 2785,94 96,06 dk ( E ) 29
JK(TC) JKres JK(E) 3407,83 2785,94 621,89
113
JK (TC ) 621,89 88,84 dk (TC ) 7 KT (TC ) 88 ,84 0,924 KT ( E ) 96 ,06
13 . KT (TC ) 14. FTC
15. kriteria hasil : Fhit < F table , maka regresi linier Ftabel = F(1-a)(dk)(TC), dk (E) Ftabel = F(1-0,05)(9,29) = 2,35 Dari hasil perhitungan diatas, didapat Fhit = 0,924 dan Ftabel = 2,35. maka Fhit < Ftabel sehingga dapat disimpulkan bahwa regresinya linier.
114
Lampiran 28 Tabel 25 Rekapitulasi Data Nilai Siswa Resp S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S 10 S 11 S 12 S 13 S 14 S 15 S 16 S 17 S 18 S 19 S 20 S 21 S 22 S 23 S 24 S 25 S 26 S 27 S 28 S 29 S 30 S 31 S 32 S 33 S 34 S 35 S 36 S 37 S 38 Jml
X 76 77 67 68 65 66 68 76 71 78 68 83 83 81 87 85 87 85 99 91 96 68 63 66 68 60 60 68 66 66 78 76 76 76 76 68 65 65 2810
Y 65 65 65 60 60 60 60 70 70 70 70 70 70 70 70 80 80 80 90 90 95 40 40 50 50 50 50 45 45 45 70 70 70 70 65 65 65 70 2470
X2 5776 5929 4489 4624 4225 4356 4624 5776 5041 4614 6889 6889 6561 7569 7225 7569 7225 9801 8281 9261 4624 3969 4356 4624 3600 3721 4624 4356 4356 5929 5329 5329 5226 5226 4356 4625 3969 5041 211437
Y2 4225 4225 4225 3600 3600 3600 4900 4900 4900 4900 4900 4900 4900 4900 4900 6400 6400 6400 8100 8100 9025 1600 1600 2500 2500 2500 2025 2025 2025 2025 4900 4900 4900 4900 4225 4225 4225 4900 168450
XY 4940 5005 4355 4086 3900 3960 4086 5320 4970 5460 4760 5810 5810 5670 6090 6800 6960 6800 8910 8190 9120 2720 2520 3300 3400 3000 3050 3060 2970 2970 5390 5110 5110 5320 4420 4290 4095 4970 186697
115
Lampiran 28
Perhitungan Koefisien Korelasi
Berdasarkan data rekapitulasi nilai yang telah dikumpulkan, maka koefisien korelasi dapat ditentukan sebagai berikut:
rxy rxy
=
2
2 2
2
38(186697 ) ( 2810 )( 2470 )
38(211437 ) (2810 ) 38(168450 ) (2420 ) 2
7094486
138506
6940200
300200
2
154286 0 , 76 203910 , 52
Pada taraf signifikan 5 % diperoleh nilai rtabel = 0,329. karena nilai rhitung = 0,76, maka di dapat rhitung > rtabel sehingga H0 ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat hubungan yang signifikan antara perhatian ibu berkarier dengan hasil belajar matematika siswa.
116
Lampiran 29
Jadi variabel perhatian ibu berkarier berkontribusi terhadap skor hasil belajar matematika siswa sebesar 57 %
Lampiran: 31
KUNCI JAWABAN INSTRUMENT HASIL BELAJAR MATEMATIKA (pokok bahasan himpunan)
1.B
6.A
11.A
16.A
2.C
7.A
12.C
17.C
3.D
8.D
13.D
18.B
4.B
9.D
14.C
19.C
5.C
10.B
15.A
20.A
117
Lampiran 28 Tabel 25 Rekapitulasi Data Nilai Siswa Resp S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S 10 S 11 S 12 S 13 S 14 S 15 S 16 S 17 S 18 S 19
X 76 77 67 68 65 66 68 76 71 78 68 83 83 81 87 85 87 85 99
Y 65 65 65 60 60 60 60 70 70 70 70 70 70 70 70 80 80 80 90
X2 5776 5929 4489 4624 4225 4356 4624 5776 5041 4614 6889 6889 6561 7569 7225 7569 7225 9801 8281
Y2 4225 4225 4225 3600 3600 3600 4900 4900 4900 4900 4900 4900 4900 4900 4900 6400 6400 6400 8100
XY 4940 5005 4355 4086 3900 3960 4086 5320 4970 5460 4760 5810 5810 5670 6090 6800 6960 6800 8910
118
S 20 S 21 S 22 S 23 S 24 S 25 S 26 S 27 S 28 S 29 S 30 S 31 S 32 S 33 S 34 S 35 S 36 S 37 S 38 Jml
91 96 68 63 66 68 60 60 68 66 66 78 76 76 76 76 68 65 65 2810
90 95 40 40 50 50 50 50 45 45 45 70 70 70 70 65 65 65 70 2470
9261 4624 3969 4356 4624 3600 3721 4624 4356 4356 5929 5329 5329 5226 5226 4356 4625 3969 5041 211437
8100 9025 1600 1600 2500 2500 2500 2025 2025 2025 2025 4900 4900 4900 4900 4225 4225 4225 4900 168450
8190 9120 2720 2520 3300 3400 3000 3050 3060 2970 2970 5390 5110 5110 5320 4420 4290 4095 4970 186697
Lampiran 9
Tabel 12 1. Pengkategorian Perhatian Tinggi (Skor 54 – 65) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Responden R 19 R 20 R 21 R 16 R 17 R 18 R 10 R 13 R 32 R 33 R 39 R 80
Nilai 90 90 95 80 80 80 70 70 70 70 70 80
Kategori nilai Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
119
2. Pengkategorian Perhatian Rendah (Skor 30 – 36) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Responden R1 R 30 R 31 R 3 R4 R5 R7 R 28 R2 R6 R 25 R 22
Nilai 65 45 70 65 60 60 60 45 65 60 50 40
Kategori nilai Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah