HASIL BELAJAR MAHASISWA TERHADAP HUBUNGAN INTERPERSONAL Vivin Ayu Dwi L Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang, Surabaya ABSTRACT Communication is a means of interaction and connecting people. Besides, communication has an important role in human life since human is a social creature. It means, as the social creature, human cannot live alone and will always interact with the other. Communication is one of the sciences that can be learnt in field of study. This field of study had already learnt and applied by the Education Administration Office students of Economics Faculty of Surabaya State University. From the learning process, the students got good learning outcomes to support the interpersonal relationship. This study aims to find out the effect of learning outcomes on Communication science subject toward the interpersonal relationship among the students of Education Administration Office year 2008. The sample used is the saturated Sample those are all of the students of Education Administration Office year 2008. The data gathering technique are observation, documentation and questionnaire. The data analysis technique is Classical Assumption Test and a simple linear regression. The Kolmogorov – Smirnov test result normal distributed data and linear. The result of the study showed partially that there are no significant effects between the Communication science subject and the interpersonal relationship. Keywords: Learning outcomes, Interpersonal relationship.
Proses pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari input, proses dan output. Input merupakan peserta didik yang akan melaksanakan aktivitas belajar, proses merupakan kegiatan dari belajar mengajar sedangkan output merupakan hasil dari proses yang dilaksanakan. Dari pelaksanaan proses pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing yang tinggi untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dewasa ini.
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.” Jadi di dalam pendidikan terdapat proses belajar yang harus dilalui oleh seseorang. Menurut Suharsimi Arikunto (2008:3) dalam pelaksanaan proses belajar mengajar diperlukan adanya evaluasi yang nantinya akan dijadikan tolak ukur maksimal yang telah dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan belajar selama waktu yang telah ditentukan. Jadi dengan adanya evaluasi, seorang mahasiswa akan tahu apa kekurangannya dan sejauh mana hasil yang telah dicapai.
Pendidikan sangat berperan dalam menentukan kemajuan suatu bangsa. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1, menyebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar danproses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritial keagaman, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia serta ketrampilan
Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku setelah melalui proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.Penilaian dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Hasil belajar juga 208
merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Hasil belajar juga bisa diartikan bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Jadi hasil belajar akan menunjukkan seberapa jauh kemampuan yang dicapai seseorang. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2011:22). Salah satu kemampuan tersebut adalah kempuan berhubungan dengan orang lain. Kemampuan berhubungan dengan orang lain sangat penting karena manusia adalah makhuk sosial. Hal tersebut mengandung arti bahwa sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu menjalin hubungan dengan orang lain. Setiap orang memiliki kebutuhan untuk terikat dan bertahan sepanjang waktu dan umum dilakukan. Misalnya berkenalan dan kemudian berteman. Penelitian menunjukkan bahwa seseorang tertarik atau bersemangat untuk membuat ikatan baru, namun tidak suka untuk merusaknya. Dengan menjalin hubungan dengan orang lain, seseorang mencoba untuk mengenali dan memahami kebutuhan satu sama lain, membentuk interaksi, dan berusaha mempertahankan interaksi tersebut. Ketika seseorang mencoba untuk berinteraksi dengan orang lain, maka seseorang tersebut melakukan hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang saling tergantung satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang konsisten. Tentu saja hubungan tersebut akan memberikan pengaruh terhadap satu dengan yang lainnya atau dapat dikatakan juga sebagai hubungan yang bersifat timbal balik. Hubungan interpersonal berbeda dengan
hubungan formal yang memiliki ciri khas. Pada hubungan formal, orang – orang yang terlibat dibedakan berdasarkan posisi seseorang dalam masyarakat atau lingkunagan sosial dimana seseorang saling mengetahui satu sama lain, namun tidak terjadi hubungan yang lebih dalam. Berbeda dengan hubungan interpersonal dimana terjadi suatu proses yang mungkin saja tercipta antara atasan dengan bawahannya. Hubungan interpersonal semakin meluas seiring dengan tingkat pendidikan yang dilalui seseorang. Mulai dari taman kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi. Dari beberapa tingkat pendidikan tersebut, hubungan interpersonal paling luas yang dialami seseorang adalah tingkat perguruan tinggi karena pada tingkat ini pergaulan juga semakin luas. Selain itu, pada tingkat perguruan tinggi juga didukung mata kuliah ilmu komunikasi yang merupakan bagian dari hubungan interpersonal. Program studi Administrasi Perkantoran angkatan 2008 Universitas Negeri Surabaya merupakan program studi yang telah menempuh mata kuliah ilmu komunikasi sebanyak 3 sks. Mata kuliah tersebut ditempuh selama satu semester (6 bulan). Pada mata kuliah ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi yang bagus. Dari kompetensi tersebut diharapkan hubungan interpersonal mahasiswa juga bagus. Karena Sesuai dengan program studi yaitu Administrasi Perkantoran, dimana mahasiswa yang nantinya akan terjun di dunia kerja dan di lingkungan masyarakat, juga dituntut untuk memiliki hubungan interpersonal yang bagus. Keefektifan hubungan interpersonal merupakan taraf seberapa jauh akibat – akibat dari tingkah laku seseorang sesuai dengan yang diharapkannya (Supratiknya, 2009 : 24) . Bila seseorang berinteraksi dengan orang lain biasanya seseorang ingin menciptakan dampak tertentu. Terkadang seseorang berhasil mencapai 209
semuanya, namun terkadang juga gagal. Artinya, kadang – kadang orang memeberikan reaksi terhadap tingkah laku dengan cara yang berbeda dari yang seseorang harapkan. Keefektifan seseorang dalam hubungan interpersonal ditentukan oleh kemampuan seseorang untuk mengkomunikasikan secara jelas apa yang ingin disampaikan, menciptakan kesan yang seseorang inginkan atau mempengaruhi orang lain sesuai dengan kehendak dari orang tersebut. Seseorang dapat meningkatkan keefektifan hubungan interpersonal melalui berlatih mengungkapkan maksud dan keinginan, menerima umpan balik dari orang lain terhadap diri seseorang, dan memodifikasikan tingkah laku seseorang sampai orang lain mempersepsikan sesuai keinginan seseorang serta akibat yang akan terjadi atau akan timbul dari tingkah seseorang itu sendiri. Menjalin hubungan interpersonal dengan baik juga akan mendapat relasi atau kawan yang banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh hasil belajar mata kuliah ilmu komunikasi terhadap hubungan interpersonal mahasiswa pendidikan Administarsi Perkantoran 2008 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. Hasil Belajar Hasil belajar menurut Anni (2004:4) merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Dalam Sudjana, (2011:3). Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku seseorang setelah menerima atau menempuh pengalaman belajarnya. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik,
Hor- ward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, 210
(c) sikap dan cita – cita. Menurut Tu’u ( 2004 : 75)Hasil belajar adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mngerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran disekolah. Hasil belajar dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan – ulangan atau ujian yang ditempuhnya. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari, yaitu salah satunya dengan bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, baik di lingkungan masyarakat maupun dilingkungan pendidikan atau kampus. Setiap orang pasti akan menjalin sebuah hubungan dengan orang lain ( hubungan interpersonal ). Namun terkadang pendidikan yang diperoleh di suatu lembaga pendidikan mempengaruhi cara seseorang untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Hubungan Interpersonal Setiap orang memiliki kebutuhan untuk terikat yang bertahan sepanjang waktu yang umum dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kita tertarik atau bersemangat untuk membuat ikatan baru, namun tidak suka untuk merusaknya. Dengan menjalin hubungan dengan orang lain, kita mencoba untuk mengenali dan memahami kebutuhan satu sama lain, membentuk interaksi, dan berusaha mempertahankan interaksi tersebut. Ketika kita mencoba untuk berinteraksi dengan orang lain, maka kita melakukan hubungan interpersonal. Menurut Pearson ( dalam Wisnuwardhan 2012 : 2 ) hubungan interpersonal adalah hubungan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang saling tergantung satu sama lain dan
menggunakan pola interaksi yang konsisten.. Melalui hubungan interpersonal seseorang juga akan mengenal diri sendiri lebih baik melaui masukan – masukan yang diberikan orang lain terhadap dirinya. Dengan demikian sebagai makhluk sosial, manusia memang membutuhkan kehadiran orang lain untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya. Kualitas hubungan interpersonal dan kesejahteraan konsisten dengan misi pertama psikologi (yaitu, membuat kehidupan semua orang memenuhi), terakhir penelitian telah menunjukkan bahwa sosialisasi dan pengeluaran sumber daya untuk mempertahankan dan meningkatkan hubungan sosial merupakan komponen penting untuk kesejahteraan perangkat tambahan. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini termasuk penelitian asosiatif karena untuk mengetahui pengaruh hasil belajar mata kuliah Ilmu Komunikasi mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya terhadap hubungan interpersonal. Berdasarkan jenis data dan analisisnya, penelitian ini termasuk penelitaian kuantitatif karena data yang diperoleh berupa angka. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian menggambarkan variabel-variabel dalam suatu penelitian agar pola pikir peneliti dapat dipahami oleh pembaca. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh hasil belajar terhadap hubungan interpersonal . Adapun rancangan penelitiannya tergambar sebagai berikut: Rancangan Penelitian Hasil Belajar Gambar 1
Hubungan Interpersoal
Penelitian dilaksanakan di fakultas ekonomi Universitas Negeri Surabaya kampus ketintang Surabaya. Penelitian dilaksanakan mulai bulan April tahun 2012 sampai selesai. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Arikunto, 2006:130). Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah seluruh mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran 2008 A dan B yang berjumlah 49 mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini adalah sampel jenuh. Sampel jenuh adalah teknik penentuan sample bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2007:68). Dalam penelitian ini jumlah populasi adalah 49 mahasiswa, maka jumlah sampel yang digunakan sejumlah 49 mahasiswa. Hasil & Pembahasan Hasil Uji t menunjukkan tidak ada pengaruh hasil belajar terhadap hubungan interpersonal. Berikut pembahasannya : Dalam hubungan interpersonal ada beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli yaitu Baumeister dan Leary ( dalam wisnuwardhani 2012). Hasil jawaban mahasiswa terhadap angket menunjukkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjalin hubungan interpersonal yaitu : a. Need to belong. Saat seseorang berusaha untuk mempertahankan suatu hubungan, bergabung dengan kelompok, berpartisipasi dalam kegiatan, menikmati aktivitas bersama keluarga atau teman, menunjukkan perilaku saling bekerja sama, saling mendukung, dan konformitas. Hal tersebut menunjukkan seseorang memiliki need to belong yang cukup kuat dan berusaha mencapai kepuasan agar disukai dan diterima oleh orang lain. Hasil angket menunjukkan bahwa mahasiswa dapat mempertahankan suatu hubungan dengan cara saling bekerja sama agar tidak dikucilkan oleh teman yang lain. b. Pengaruh perasaan Sebuah pepatah yang mengemukakan 211
bahwa “ tertawa itu sehat” dapat diartikan bahwa dengan tertawa, maka perasaan kita menjadi senang, sehingga kita dapat berfikir lebih sehat dan berperilaku lebih baik. Jika pada kondisi perasaan kita senang, kita akan lebih mudah untuk berinteraksi dengan orang lain. Hasil angket menunjukkan bahwa mahasiswa sulit atau tidak mudah berinteraksi dengan orang lain saat dia ada masalah yang cukup serius. Kadang yang terjadi justru perdebatan, karena dilandasi perasaan yang tidak enak atau emosi. c. Low cost Dalam social exchange theory dikatakan bahwa alasan seseorang mengembangkan sebuah hubungan adalah untuk mendapatkan manfaat yang sebesar – besarnya. Theory ini di dasarkan pada model ekonomi untung – rugi yang mengatakan bahwa keuntungan diperoleh dari pendapatan (rewards) dikurangi biaya (cost). Hasil angket menunjukkan bahwa mahasiswa mau berteman atau menjalin suatu hubungan jika ada atau saling bermanfaat bagi kedua belah pihak. d. Daya tarik fisik Baron, Byrne, & Branscombe( 2008 ) mengemukakan sebuah penelitian mengenai daya tarik fisik menunjukkan bahwa sebagian besar orang akan percaya bahwa laki – laki dan perempuan yang menarik akan menampilkan ketenangan, mudah bergaul, mandiri, dominan, gembira, seksi, mudah beradaptasi, sukses, lebih maskulin dan lebih feminine daripada orang yang tidak menarik. Hasil angket menunjukkan bahwa mahasiswa menyukai orang yang berpenampilan menarik, karena penampilan merupakan image atau citra bagi diri seseorang.e. Similarity – dissimilarity Penelitian dari Miler dan kolega (2009) mengemukakan bahwa sangat menyenangkan ketika kita menemukan orang yang mirip dengan kita dimana kita dapat saling berbagi asal – usul, minat, dan pengalaman yang sama. Semakin banyak kesamaan satu sama lain, maka 212
mereka semakin saling menyukai. Hasil angket menunjukkan bahwa mahasiswa menyukai seseorang yang memiliki kesamaan dengan dirinya.Semakin banyak kesamaan yang dimiliki seseorang dengan dirinya semakin mudah dia untuk lebih cepat akrab. f. Reciprocal liking Menurut Dwyer ( 2000 ), kita secara umum kita menyukai orang yang menyukai kita dan tidak menyukai orang yang tidak menyukai kita. Hal ini mengandung arti bahwa kita memberikan kembali atau reciprocate perasaan orang lain yang diberikan kepada kita. Pada dasarnya ketika kita disukai orang lain, maka hal tersebut dapat meningkatkan self-esteem, sehingga membuat kita merasa bernilai dan akhirnya mendapatkan positive reinforcement dari hubungan tersebut. Hasil angket menunjukkan bahwa mahasiswa menyukai orang yang suka dengan dirinya. Mereka beranggapan bahwa buat apa menyukai orang yang tidak menyukai kita. Tidak aka nada kecocokan dan tidak akan terjalin sebuah hubungan. g. Positifitas Mencakup tingkah laku, seperti bekerja sama, gembira, optimistik, tidak mengkritik, sabar, pemaaf, membantu membangun rasa percaya diri orang lain lewat pujian dan penghargaan. Hasil angket menunjukkan bahwa mahasiswa menyukai orang – orang yang mempunyai sifat – sifat diatas. Karena orang tersebut akan membuat suasana menjadi lebih nyaman. Jaminan menekankan komitmen pada orang lain, mengisyaratkan bahwa hubungannya punya masa depan, menunjukkan cinta dan kesetiaan. Hasil angket menunjukkan bahwa mahasiswa menyukai orang yang punya komitmen. Mereka akan bisa dipegang omongannya atau bisa menepati janjinya. Lebih ke konsekuensi. h. Berbagi tugas Berbagi kewajiban dan tugas bersama.Hal ini dilakukan untuk memeperkuat sebuah hubungan yang telah terjalin.Hasil angket menunjukkan bahwa mahasiswa menyukai orang yang suka
berbagi tugas.Tidak melimpahkan tugas atau kewajiban kepada salah satu orang atau teman lainnya.
DAFTAR RUJUKAN
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Asdi Mahasatya
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil penelitian adalah : Tidak ada pengaruh hasil belajar mata kuliah ilmu komunikasi terhadap hubungan interpersonal mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran Universitas Negeri Surabaya Saran Berdasarkan hasil penelitian, memberikan saran sebagai berikut:
peneliti
Mahasiswa memiliki karakter yang berbeda – beda. Mereka juga memiliki persepsi yang berbeda pula. Mereka sulit untuk disatukan dan sulit untuk kompak. Selain itu mereka sulit untuk berkomunikasi satu dengan yang lain. Oleh karena itu mahasiswa dan dosen bekerja sama mengadakan kegiatan atau event – event di kampus (beauty class) yang bekerja sama dengan pihak luar. Hal ini dilakukan untuk melatih agar mahasiswa mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan pihak lain serta mampu berinteraksi antara teman, dosen dan pihak luar lainnya. Mahasiswa biasanya hanya berteman dengan teman yang sudah dikenalnya atau sudah akrab dengannya sejak awal pertama memasuki bangku kuliah. Bahkan mereka sering tidak mau dekat dengan mahasiswa yang tidak sesuai dengan penampilan, gaya hidup dan pergaulan. Hal ini menyebabkan gap atau blok antar mahasiswa. Oleh karena itu dosen sebaiknya mengacak mahasiswa dalam membuat sebuah kelompok belajar dalam mengerjakan tugas kelompok. Hal ini dilakukan supaya tidak ada geng atau blok antar mahasiswa, supaya mereka lebih mengenal satu sama lain dan tidak membedakan suku, ras, agama bahkan kesenjangan sosial dan status sosial.
Anni, Catharina, Tri. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: Unnes Press
Baron, R.A.,Byrne, D., & Branscombe, N. R.2006. Social Psycology.Edition Boston: Allyn and Bacon Hasan, Iqbal. 2002. Metodologi penelitiandan aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia, anggota IKAPI Sardiman, A.M. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta Sugiyono, 2007. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, 2005. Metode Pendidikan. Bandung: Rosda
Penelitian
Supratiknya, 2009.Komunikasi Antar Pribadi. Yogyakarta : Kanisius Tu`u, Tulus.2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo.angga. megol Wisnuwardhani, Dian dan Mashoedi, Sri Fatmawati, 2012.Hubungan Interpersonal. Jakarta: Salemba Humanika
213