HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE JURNAL ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi D-III Kebidanan STIKes U’Budiyah Banda Aceh
Oleh :
LISNA WATI NIM. 10010139
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U’BUDIYAH PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANA BANDA ACEH TAHUN 2013
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Jurnal Ilmiah Ini Telah Disetujui Oleh Pembimbing D-III Kebidanan Stikes U’Budiyah Banda Aceh
Banda Aceh,
September 2013
Pembimbing
(Drs. H. ABUBAKAR, BE, M.Kes)
MENGETAHUI : KETUA PRODI DIPLOMA III KEBIDANAN STIKES U’BUDIYAH BANDA ACEH
(NUZULUL RAHMI, SST)
Jurnal Karya Tulis Ilmiah
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITEUKABUPATEN PIDIE TAHUN 2013 Lisna Wati Mahasiswi Pada STIKes U’Budiyah ABSTRAK imunisasi merupakan pemberian kekebalan pada bayi dan anak terhadap berbagai penyakit, sehingga bayi dan anak tumbuh dalam keadaan sehat. imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak, dari hasil peneliti lakukan data dinkes aceh (2012) diketahui jumlah bayi di provinsi aceh adalah 98.705 bayi. data riskesdas menunjukkan di provinsi aceh persentase imunisasi dasar yang didapat yaitu bcg (57,3%), polio (52,4%), dpt-hb (40,2%) dan campak (62,2%). dan bayi 138 orang diantaranya lakilaki 69 orang dan perempuan 69, persentase bayi yang mendapatkan imunisasi polio yaitu 93 orang bayi (67,07%) . Tujuan Penelitian: yaitu bagaimana hubungan pengetahuan, pendidikan dab informasi ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada anak 1-5 tahun di puskesmas titeu kabupaten pidie tahun 2012 Metode Penelitian: penelitian ini akan dilakukan di puskesmas titeu kecamatan titeu kabupaten pidie, pada tanggal tanggal 17 - 19 september 2013penelitian ini bersifat Analitik dengan pendekatan cros sectional dengan Pengambilan sampel menggunakan tehknik achidental sampling sebanyak 40 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner yang berisikan 13 pertanyaan. Hasil Penelitian: p-value 0,003 < 0,05, sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesa kerja (ho) di tolak yang berarti ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun. p-value 0,001 < 0,05, sehingga dapat diketahui bahwa hipotesa kerja ( ho ) diterima yang berarti ada hubungan yang bermakna antara informasi dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun. kesimpulan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun, ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun, dan ada hubungan yang bermakma antara informasi dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun. disarankan kepada tenaga kesehatan memberikan informasi kepada ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada anak. kata kunci
: Pengetahuan, Pendidikan, Informasi, Kelengkapan Imunisasi dasar
I. Pendahuluan Imunisasi merupakan upaya efektif untuk menurunkan angka kematian anak yang merupakan salah satu tujuan dari MDGs. Kegiatan imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementrian Kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai MDGs khususnya menurunkan angka kematian pada anak (Kemenkes RI, 2010) Imunisasi bukan saja dapat melindungi individu dari penyakit yang serius namun dapat juga menghindari tersebarnya penyakit menular. World Health Organization (WHO) dan UNICEF mencanangkan GIVS (Global Immunization Vision and Strategy) yaitu rancangan kerja 10 tahun untuk mencegah penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi. Sasaran GIVS hingga
tahun 2010 adalah meningkatkan cakupan imunisasi negara sekurang-kurangnya 90% cakupan imunisasi nasional dan sekurangkurangnya 80% cakupan imunisasi dalam setiap distrik atau daerah administratif untuk mengetahui pemerataan penyebaran imunisasi pada semua anak (Prayogo dkk, 2009). Indonesia telah menetapkan target tahun 2010 seluruh (100%) desa/kelurahan harus sudah mencapai UCI (Universal Child Immunization), artinya setiap desa/kelurahan minimal 80% bayi telah mendapat imunisasi dasar lengkap. Target tersebut dituangkan pada Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1611/MENKES/SK/XI/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota (Kemenkes RI, 2010). Menurut Depkes RI (2009) lima imunisasi dasar lengkap untuk bayi usia dibawah 1 tahun yaitu Hepatitis B (HB) 0 pada usia ≤ 7 hari, BCG, Polio 1 pada usia 1 bulan, DPT/HB 1, Polio 2 pada usia 2 bulan, DPT/HB 2, Polio 3 pada usia 3 bulan, DPT/HB 3, Polio 4 pada usia 4 bulan, campak pada usia 9 bulan. Pemberian imunisasi dasar lengkap berguna untuk memberi perlindungan menyeluruh terhadap penyakit-penyakit yang berbahaya. Dengan memberikan imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal, tubuh bayi dirangsang untuk memiliki kekebalan sehingga tubuhnya mampu bertahan melawan serangan penyakit berbahaya. Sedangkan untuk Provinsi Aceh berdasarkan data Dinkes Aceh (2012) diketahui jumlah bayi di provinsi Aceh adalah 98.705 bayi. Data Riskesdas menunjukkan di provinsi Aceh persentase imunisasi dasar yang didapat yaitu BCG (57,3%), Polio (52,4%), DPT-HB (40,2%) dan Campak (62,2%). Tujuan Penelitian Tujuan Umum Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan, Pendidikan Dan Informasi Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Anak 1-5 Tahun Di Puskesmas Titue Kabupaten Pidie Tahun 2013. Tujuan Khusus a. Untuk Mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Anak 1-5 Tahun Di Puskesmas Titue Kabupaten Pidie Tahun 2013 b. Untuk Mengetahui Hubungan Pendidikan Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Anak 1-5 tahun ditinjau dari pendidikan Di Puskesmas Titue Kabupaten Pidie Tahun 2013 c. Untuk Mengetahui Hubungan Informasi Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Anak 1-5 tahun ditinjau dari informasi Di Puskesmas Titue Kabupaten Pidie Tahun 2013 II. METODOLOGI 1. Kerangka Konsep pengetahuan dan sikap orang tua terutama ibu sangat penting untuk memahami tentang manfaat imunisasi bagi anak Indonesia Imunisasi di Indonesia diberikan melalui mulut.
Pemberian vaksin polio dapat diberikan bersamaan dengan BCG, vaksi Hepatitis B, dan DPT. Reaksi imunitas biasanya tidak ada , mungkin pada bayi akan berak-berak ringan. Pada imunisasi polio tidak ada efek samping,bila ada mungkin berupa kelumpuhan anggota gerak seperti pada penyakit polio yang sebenarnya (Ranuh dalam Meilani 2008) sehingga dapat digambarkan pada suatu kerangka konsep seperti pada gambar berikut ini:] Pengetahuan
Pendidikan
Kelangkapan imunisasi dasar
Informasi Hipotesa Penelitian 1. Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi pada anak usia 1- 5 tahun 2. Ada hubungan antara pendidikan ibu dengan kelengkapan imunisasi pada anak usia 1-5 tahun 3. Ada hubungan antara informasi ibu dengan kelengkapan imunisasi pada anak usia 1-5 tahun Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian Analitik dengan pendekatan cros sectional yaitu cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat, dimana pengumpulan data variable Dependen dan Independen dilakukan penelitian disaat yang bersamaan. (Notoadmojo, 2005) Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki anak usia 1-5 tahun yang berkunjung ke Puskesmas Titeu berjumlah 40 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki anak usia 1-5 tahun yang berkunjung ke Puskesmas Kecamatan Titeu berjumlah 40 orang dengan tekhnik pengambilan sampel accindental sampling dengan jumlah responden yang cukup.
Tempat dan waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Titeu Kecamatan Titeu Kabupaten Pidie dilakukan dari tanggal 17 - 19 September 2013
No
Pendidikan
F
1 2 3
Tinggi Menengah Dasar
6 30 5
Persentase (%) 15 75 10
Jumlah
40
100
Pengumpulan dan Analisa Data Data Primer Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada semua ibu yang mempunyai anak balita yang berkunjung ke Puskesmas Titeu. Data SekunderDidapat dari bagian Imunisasi Puskesmas Titeu serta referensi buku-buku perpustakaan yang berhubungan dengan penelitian serta pendukung lainnya.
Dari tabel 5.2 dapat diketahui bahwa dari 40 responden ternyata mayoritas memiliki tingkat pendidikan menengah yaitu sebanyak 30 responden (75 %). Informasi Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Informasi ibu tentang Imunisasi Dasar Anak Usia 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Titeu Kecamatan Titeu Kabupaten Pidie Tahun 2013
Pengolahan Data Menurut Budiarto (2002) data yang telah didapatkan akan diolah dengan tahap-tahap berikut: Editing, Coding, Transfering, Tabulating,
No
Informasi
F
Persentase (%)
Pernah Tidak pernah
37 3
92,5 7,5
Jumlah
40
100
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengetahuan Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan ibu tentang Imunisasi Dasar Anak Usia 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Titeu Kecamatan Titeu Kabupaten Pidie Tahun 2013 N o 1 2 3
Pengetahuan Baik Cukup Kurang Jumlah
F 18 17 5 40
Persentase (%) 45 42,5 12,5 100
Dari tabel 5.1 dapat diketahui bahwa dari 40 responden ternyata mayoritas pengetahuan responden adalah berpengetahuan baik yaitu sebanyak 18 responden (45 %). Pendidikan Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan ibu yang memiliki anak usia 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Titeu Kecamatan Titeu Kabupaten Pidie Tahun 2012
1 2
Dari tabel 5.3 dapat diketahui bahwa dari 40 responden ternyata mayoritas pernah mendapatkan informasi yaitu sebanyak 37 responden (92,5%). Imunisasi dasar anak usia 1-5 tahun Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Kelengkapan Imunisasi Dasar Anak Usia 1-5 tahun berdasarkan KMS di wilayah kerja Puskesmas Titeu Kecamatan Titeu Kabupaten Pidie Tahun 2013 No 1 2
Kelengkapan Imunisasi dasar
F
Persentase (%)
Lengkap Tidak lengkap
30 10
75 25
40
100
Jumlah
Dari tabel 5.4 di atas dapat diketahui bahwa dari 40 responden ternyata mayoritas mendapatkan imunisasi anaknya lengkap sebanyak 30 responden (75%).
Hubungan antara Pengetahuan responden dengan Kelengkapan Imunisasi dasar pada anak 1-5 tahun Tabel 5.5 Tabulasi Silang Antara Pengetahuan dengan Kelengkapan Imunisasi dasar pada anak 1-5 tahun di wilayah kerja kerja Puskesmas Titeu Kecamatan Titeu Kabupaten Pidie Tahun 2013 Kelengkapan Imunisasi Pengeta huan
Lengkap
Baik Cukup Kurang
F 18 10 2
Jumlah
30
% 100 58,8 40
Tidak F 0 7 3
% 0 41,2 60
10
Tota l
P -Value
F 18 17 5
% 100 100 100
40
10 0
0,003
Berdasarkan tabel 5.5 terlihat bahwa dari 28 responden yang berpengetahuan baik semuanya memiliki imunisasi lengkap yaitu 18 responden (100%), dari 17 responden yang berpengetahuan cukup ternyata sebagian besar memiliki imunisasi lengkap yaitu sebanyak 10 responden (58,8 %), dari 5 responden dengan pengetahuan kurang ternyata sebagian besar memiliki imunisasi tidak lengkap yaitu sebanyak 3 responden (60%). Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh P-value adalah 0,003. selanjutnya dilakukan pengujian dimana P-value 0,003 < 0,05, Sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesa kerja (Ho) ditolak yang berarti ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun. Hubungan antara pendidikan responden dengan Kelengkapan Imunisasi dasar pada anak 1-5 tahun Tabel 5.6 Tabulasi Silang Antara Pendidikan dengan Kelengkapan Imunisasi dasar pada anak 1-5 tahun di wilayah kerja kerja Puskesmas Titeu Kecamatan Titeu Kabupaten Pidie Tahun 2013
Pendidikan
Tinggi Menengah Dasar Jumlah
Kelengkapan Imunisasi Lengkap Tidak F 6 24 0 30
% 100 80 0
F 0 6 4 10
% 0 20 100
Total F 6 30 4 40
% 100 100 100 100
P Value
0,001
Berdasarkan tabel 5.6 terlihat bahwa dari 6 responden yang berpendidikan tinggi semuanya memiliki imunisasi lengkap yaitu 6 responden (100%), dari 30 responden yang berpendidikan menengah ternyata mayoritas memiliki imunisasi lengkap yaitu sebanyak 24 responden (80 %), dari 4 responden dengan berpendidikan dasar ternyata mayoritas memiliki imunisasi tidak lengkap yaitu sebanyak 1 responden (100%). Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh P-value adalah 0,001. selanjutnya dilakukan pengujian dimana P-value 0,003 < 0,05, Sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesa kerja (Ho) ditolak yang berarti ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun. Hubungan antara informasi responden dengan Kelengkapan Imunisasi dasar pada anak 1-5 tahun Tabel 5.7 Tabulasi Silang Antara Informasi dengan Kelengkapan Imunisasi dasar pada anak 1-5 tahun di wilayah kerja kerja Puskesmas Titeu Kecamatan Titeu Kabupaten Pidie Tahun 2013 Kelengkapan Imunisasi Informasi
Pernah Tidak pernah Jumlah
Lengkap F 30 0
30
% 81,1 0
Tidak F 7 3
10
% 18,9 100
Total F 37 3
% 100 100
40
100
Berdasarkan tabel 5.7 terlihat bahwa dari 37 responden yang pernah mendapatkan informasi tentang imunisasi mayoritas memiliki imunisasi lengkap yaitu 30 responden (81,1%), dari 3 responden yang tidak memiliki informasi tentang imunisasi ternyata mayoritas memiliki imunisasi tidak lengkap yaitu sebanyak 3 responden (100 %). Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh P-value adalah 0,002. selanjutnya dilakukan pengujian dimana P-value 0,220 < 0,05, Sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesa kerja (Ho) ditolak yang berarti ada hubungan yang bermakna antara informasi dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun.
P Value
0.002
Pembahasan Hubungan Antara Pengetahuan responden dengan Kelengkapan Imunisasi dasar pada anak 1-5 tahun Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa dari 28 responden yang berpengetahuan baik semuanya memiliki imunisasi lengkap yaitu 18 responden (100%), dari 17 responden yang berpengetahuan cukup ternyata sebagian besar memiliki imunisasi lengkap yaitu sebanyak 10 responden (58,8 %), dari 5 responden dengan pengetahuan kurang ternyata sebagian besar memiliki imunisasi tidak lengkap yaitu sebanyak 3 responden (60%). Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh P-value adalah 0,003. selanjutnya dilakukan pengujian dimana P-value 0,003 < 0,05, Sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesa kerja (Ho) ditolak yang berarti ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun. Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya termasuk manusia dan kehidupan. Pengetahuan merupakan penalaran, penjelasan dan pemahaman manusia tentang segala sesuatu, juga mencakup praktek atau kemampuan teknis dalam memecahkan berbagai persoalan hidup yang belum dibuktikan secara sistimatis (Slameto, 2003). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Harmaini dengan judul “Gambaran status imunisasi bayi di Puskesmas Sampit Kalimantan Timur tahun 2009” mendapatkan hasil umumnya pengetahuan sedang dengan status imunisasi tidak lengkap 64%. Asumsi peneliti adalah hasil penelitian diatas menggambarkan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan responden dengan kelengkapan imunisasi anak 1-5 tahun di Wilayah kerja Puskesmas Titeu. hal ini terjadi disebabkan dengan pengetahuan yang baik tentang imunisasi, kegunaan imunisasi maka ibu akan berusaha untuk memberiukan imunisasi karena tampa imunisasi anak akan rentah terhadap penyakit, semakin baik pengetahuan seorang tentang imunisasi maka semakin besar kemungkinan mengimunisasi anaknya secara lengkap, demikian pula sebaliknya semakin rendah pengetahuan seseorang tentang imunisasi maka semakin kecil mengumkinan anaknya di imunisasi karena beranggapan imunisasi tidak perlu hanya mambuat bayi sakit setelah di imunisasi.
Hubungan Antara Pendidikan responden dengan Kelengkapan Imunisasi dasar pada anak 1-5 tahun Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa dari 6 responden yang berpendidikan tinggi semuanya memiliki imunisasi lengkap yaitu 6 responden (100%), dari 30 responden yang berpendidikan menengah ternyata mayoritas memiliki imunisasi lengkap yaitu sebanyak 24 responden (80 %), dari 4 responden dengan berpendidikan dasar ternyata mayoritas memiliki imunisasi tidak lengkap yaitu sebanyak 1 responden (100%). Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh P-value adalah 0,001. selanjutnya dilakukan pengujian dimana P-value 0,003 < 0,05, Sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesa kerja (Ho) ditolak yang berarti ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun. Pendidikan adalah Suatu proses pembentukan kecepatan seseorang secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia (Notoatmodjo, 2003). Semakin tinggi pendidikan seseorang maka diharapkan pengetahuan dan keterampilan akan semakin meningkat. Pendidikan dianggap memiliki peran penting dalam menentukan kualitas manusianya, lewat pendidikan manusia dianggap akan memperoleh pengetahuan, implikasinya, semakin tinggi pendidikan hidup manusia akan semakin berkualitas (Hurlock, 2008). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Harmaini dengan judul “Gambaran status imunisasi bayi di Puskesmas Sampit Kalimantan Timur tahun 2009” mendapatkan hasil umumnya pendidikan menengah dengan status imunisasi tidak lengkap 57,9%. Dari hasil penelitian maka peneliti berasumsi bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik tingkat pengetahuannya sehingga besar kemungkinan mamberikan imunisasi pada anaknya secara lengkap, demikian pula sebaliknya semakin rendah pendidikan seseorang maka semakin kecil kemungkinan untuk mengimunisasi anaknya secara lengkap hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang mengambarkan adanya hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun.
Hubungan Antara informasi responden dengan Kelengkapan Imunisasi dasar pada anak 1-5 tahun
Pidie Tahun 2013 maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut 1.
Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa dari 37 responden yang pernah mendapatkan informasi tentang imunisasi mayoritas memiliki imunisasi lengkap yaitu 30 responden (81,1%), dari 3 responden yang tidak memiliki informasi tentang imunisasi ternyata mayoritas memiliki imunisasi tidak lengkap yaitu sebanyak 3 responden (100 %). Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh P-value adalah 0,002. selanjutnya dilakukan pengujian dimana P-value 0,220 < 0,05, Sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesa kerja (Ho) ditolak yang berarti ada hubungan yang bermakna antara informasi dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun nonformal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate Impact) sehingga menghasilkan perubahan atau meningkatkan pengetahuan. Majunya tehnologi akan tersedia bermacammacam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru (Ihsan, 2005). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Harmaini dengan judul “Gambaran status imunisasi bayi di Puskesmas Sampit Kalimantan Timur tahun 2009” mendapatkan hasil umumnya informasi yang diterima kurang dengan status imunisasi tidak lengkap 68,4%. Dari hasil penelitian maka peneliti berasumsi bahwa semakin banyak informasi yang didapatkan maka semakin lengkap imunisasi yang diberikan kepada anaknya, namun ada kesenjangan antara hasil penelitian dengan tiori yaitu hasil penelitian mengambarkan tidak ada hubungan yang bermakna antara informasi dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun hal ini dikarenakan tidak efektifnya informasi yang diterima sehingga informasi tidak mampu meningkatkan pengetahuan responden. IV. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Titue Kecamatan Titue Kabupaten Pidie tentang Hubungan Pengetahuan, Pendidikan Dan Informasi Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Anak 1-5 Tahun Di Puskesmas Titue Kabupaten
2.
3.
dapat
P-value 0,003 < 0,05, Sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesa kerja (Ho) ditolak yang berarti ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun P-value 0,001 < 0,05, Sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesa kerja (Ho) ditolak yang berarti ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun P-value 0,002 < 0,05, Sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesa kerja (Ho) diterima yang berarti ada hubungan yang bermakna antara informasi dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun
Saran 1. Bagi puskesmas dapat menjadi depoman dan informasi untuk penyusunan program imunisasi dasar pada anak 1-5 tahun. 2. Bagi Institusi Pendidikan diharapkan akan dapat menjadi sumber informasi tambahan bagi pendidikan keperawatan dalam meningkatkan Ilmu pengetahuan dan pendidikan khususnya yang berkaitan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada pada anak 1-5 tahun. 3. Bagi Peneliti dapat menambah pengalaman bagi peneliti dalam mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat, juga berguna sebagai masukan tentang hubungan pengentahuan, pendidikan dan informasi ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada anak 1-5 tahun. REFERENSI Budiarto, E. 2005. Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Buku Kedokteran EGC, Jakarta Kemenkes RI, 2010, Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional GAIN UCI 20102014, Kemenkes RI, Jakarta. Notoatmodjo, 2007. Kesehatan Masyarakat, Ilmu dan Seni. Rineka Cipta. Jakarta. Kepmenkes RI, 2004, Pedoman Penyelenggaran Imunisasi, Menkes RI, Jakarta. Prayogo dkk, 2009, Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Anak Usia 1-5 Tahun,
Jurnal Sari Pediatri, Vol. 11, No. 1, Departemen IKA FKUI-RSCM, Jakarta
Susilowati, 2007, Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio Dengan Tingkat Kecemasan Pasca Imunisasi Polio Pada Anaknya Di Posyandu, Jurnal Kesehatan Surya Medika, Yogyakarta.