55
Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No. 1, April 2015
HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG KEMOTERAPI DENGAN KECEMASAN DALAM MENJALANI TINDAKAN KEMOTERAPI DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL 1
1
2
Bayu Teovilus , Dwi Kartika Rukmi , Umi Istianah
1 2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
ABSTRACT Background: Chemotherapy is the administration of anti-neoplastic drugs that can cause tumor regression and inhibit its metastasis. Chemotherapy has several effects, both physically and psychologically. One of the m o s t f r e q u e n t psychological effect of chemotherapy is anxiety. Patients with excessive anxiety l e v e l require assistance from the nurse with the adequate information. Objective: To determine the relationship between the knowledge level on chemotherapy and the anxiety level in carrying out chemotherapy at Panembahan Senopati Hospital Bantul. Method: This research was a descriptive study with cross-sectional design. The reserach used a purposive sampling technique which employed 49 respondents. Data were collected with a questionnaire. The data was analysed with Kendall's Tau test. Results: There was a relationship between the knowledge level on chemotherapy and anxiety level in p a t i e n t s w h o u n d e r w e n t chemotherapy at Panembahan Senopati Hospital Bantul. Kendall's Tau test resulted a significant level of 0.00 (p<0.05) with a correlation coefficient value of 0.605, which showed a strong relationship. Conclusion: There was a significant relationship between the knowledge level on chemotherapy and t h e anxiety level in patients who underwent chemotherapy at Panembahan Senopati Hospital Bantul. Keywords: Knowledge, Anxiety, Chemotherapy (2)
adalah
PENDAHULUAN Kemoterapi
merupakan
Salah
pemberian
obat-obatan
antineoplastik
yang
dapat
menimbulkan
regresi
tumor
dan
menghalangi
metastasis.
Kemoterapi
mempunyai beberapa efek baik secara fisik atau psikis. Beberapa efek fisik dari kemoterapi adalah depresi sumsum tulang,
satu
efek
ruda
paksa
fungsi
kardiotoksisitas, neurotoksisitas,
ginjal,
pulmotoksisitas, dan
reaksi
sedangkan efek psikis dari
alergi, kemoterapi
akibat
kecemasan. Kecemasan merupakan salah perubahan
psikososial
atau
kekhawatiran tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti, tidak berdaya, tidak aman, takut, merasa
penyakit
reaksi gastrointestinal, ruda paksa fungsi hati,
psikis
kemoterapi yang paling sering terjadi adalah
satu
(1)
kecemasan, depresi, dan stres.
selalu
mengancam, (3,4)
bingung, panic, dan depresif.
Beberapa faktor yang memengaruhi kecemasan
pasien
dalam
tindakan
kemoterapi
yaitu faktor intrinsik (usia,
56
Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No. 1, April 2015
pasien,
pengalaman
menjalani pengobatan,
pasien
dalam
terpaparnya informasi terkait kemoterapi
konsep diri, dan
adalah terjadi peningkatan sekresi kelenjar
peran) dan faktor eksternal (kondisi medis
norepinefrin,
atau diagnosis penyakit, tingkat pendidikan,
aminobuyric acid pada sistem saraf sebagai
tingkat pengetahuan dan akses informasi,
neurotransmitter, sehingga mengakibatkan
proses adaptasi, tingkat
terjadinya gangguan fisik, gejala gangguan
sosial
ekonomi,
jenis tindakan kemoterapi, dan komunikasi (5)
terapeutik).
Tujuan yang diharapkan dari
kemoterapi perlu diketahui oleh dokter, perawat,
pasien,
dan
keluarga.
tingkah
serotonin,
laku,
dan
dan
gejala
gama
gangguan
mental.(5) Hasil wawancara di Ruang Nusa Indah 2 pada tanggal 21 Januari 2014 sampai 4
Pengetahuan ini dapat membantu dalam
Februari
pembuatan rencana yang realistis
Senopati Bantul didapatkan
enam dari
dokter, perawat, pasien, dan keluarga.
sepuluh
melakukan
Pengetahuan
hasil
kemoterapi mengatakan cemas saat akan
penginderaan manusia atau hasil tahu
melakukan kemoterapi. Selain mengalami
seseorang terhadap objek melalui indera
kecemasan, ketika dilakukan wawancara
oleh (6)
merupakan
tujuh
(7)
yang dimiliknya. Pengetahuan merupakan faktor internal dalam
motivasi
pengetahuan
menjalani
tentang
kemoterapi, apa
yang
diharapkan dan kemungkinan efek samping kemoterapi
itu
perlu
diketahui
pasien
kanker. Hal tersebut dapat memberikan rasa nyaman pada pasien kanker, misalnya kemungkinan
untuk sembuh, hidup lebih
panjang tanpa tanda dan gejala kanker, atau hanya meringankan tanda dan gejala (6,7)
kanker saja. tentang
Pengetahuan yang baik
pengobatan
kanker
2014
di
pasien
dari
RSUD
yang
sepuluh
bahwa belum
Panembahan
akan
pasien
mengetahui
mengatakan secara
pasti
tentang pengobatan pada pasien kanker dan pengobatannya. Berdasarkan informasi yang didapat mengenai
tingkat pengetahuan pasien
kanker tentang kemoterapi dan kecemasan dalam
menjalani
Panembahan mengambil kanker
kemoterapi
Senopati
di
RSUD
Bantul, peneliti
kesimpulan bahwa pasien
belum
sepenuhnya
memahami
tentang kemoterapi dan kecemasan pasien dalam menjalani kemoterapi
pun masih
dengan
ada, bahkan penyebab dari kecemasan
kemoterapi akan membuat pasien kanker
pasien dalam menjalani kemoterapi adalah
memahami tentang tujuan kemoterapi dan
karena kurangnya pengetahuan
akan
tentang kemoterapi itu sendiri.
mempersiapkan
dirinya
untuk
mengantisipasi kemungkinan efek samping yang akan timbul. Dampak
kecemasan
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis
akibat
kurang
pasien
ingin
“Hubungan
menganalisis Pengetahuan
tentang Pasien
57
Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No. 1, April 2015
Tentang Kemoterapi dengan
Kecemasan
dalam Menjalani Tindakan Kemoterapi di RSUD
Panembahan
Senopati
Bantul”,
karena penting dan menarik untuk dijadikan penelitian. BAHAN DAN CARA PENELITIAN Metode penelitian
yang ini
digunakan
dalam
menggunakan
kuantitatif dengan
metode
jenis penelitian
deskriptif korelasi menggunakan rancangan penelitian cross
sectional.
Populasi
dalam penelitian ini adalah semua pasien kanker yang akan menerima kemoterapi di ruang Nusa Indah RSUD Panembahan Senopati
Bantul
berjumlah
56
penelitian
ini
Yogyakarta
pasien. berjumlah
Sampel 49
yang dalam
responden
dengan teknik pengambilan sampel yang dilakukan
secara
purposive
sampling.
Penelitian dilaksanakan pada Bulan Juni 2014.
Pengumpulan
data
Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden di Ruang Nusa Indah 2 pada Bulan Juni 2014 No Karakteristik N % Umur 17-25 2 4,1 26-35 3 6,1 1 36-45 16 32,7 46-55 16 32,7 56-65 8 16,3 >65 4 8,2 Jenis Kelamin 2 Laki-laki 13 26,5 Perempuan 36 73,5 Pendidikan Tidak Sekolah 1 2 SD 16 32,7 3 SMP 13 26,5 SMA 11 22,4 Perguruan Tinggi 8 16,3 Agama 4 Islam 46 93,9 Kristen 3 6,1 Diagnosa Medis Ca. Mammae 28 57,1 5 NHL 12 24,5 KSS Leher 6 12,2 Ca.Recti 3 6,1 Frekuensi Kemoterapi 1 2 4,1 6 2-10 31 63,3 >10 16 32,7 Pekerjaan Tidak bekerja 1 2,1 7 Bekerja 48 97,9
dilakukan
dengan menggunakan kuesioner tentang kemoterapi dan kecemasan menggunakan
8
Penghasilan < 1 juta rupiah 1 juta - 1.5 juta rupiah > 1 juta rupiah
20 21 8
40,8 42,9 16,3
Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Analisis
data
yang
analisis
univariat
digunakan
dan
analisis
adalah
Tabel 1 menunjukkan sebagian besar
bivariat
responden berusia 36–45 tahun sebanyak
menggunakan Kendall’s Tau.
16 orang tahun
(32,7%)
sebanyak
dan berusia 16
orang
46–55 (32,7%).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebagian besar responden berjenis kelamin
Analisis Univariat
perempuan
Karakteristik responden
Sebagian besar responden dengan jenjang
Karakteristik responden penelitian ini disajikan dalam tabel 1.
sebanyak 36 orang (73,5%).
pendidikan terakhir adalah SD sebanyak 16 orang
(32,7%).
Responden
mayoritas
58
Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No. 1, April 2015
beragama islam yaitu sebanyak 46 orang
yang cukup tentang kemoterapi sebanyak
(93,9%).
32 orang (65,3%).
Seluruh
responden
penelitian
bersuku jawa. Sebagian besar responden memiliki diagnosis medis Ca mamae sebanyak 28 orang (57,1%). Sebagian besar responden telah
menjalani
sebanyak
2–10
tindakan kali
kemoterapi
dengan
menjalani tindakan kemoterapi Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kecemasan Di Ruang Nusa Indah 2 Pada Bulan Juni 2014
jumlah
responden sebanyak 31 orang (63,3%). Hampir seluruh responden adalah bekerja, sebanyak
Tingkat kecemasan pasien kanker dalam
48 orang (97,9%). Mayoritas
Tingkat Kecemasan
N
%
Tidak cemas
8
16,3
Cemas ringan
9
18,4
Cemas sedang
24
49,0
responden memiliki penghasilan kisaran Rp
Cemas berat
8
16,3
1.000.000 – Rp 1.500.000 sebanyak 21
Total
49
100,0
orang (42,9%). Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian Tingkat
pengetahuan
pasien
kanker
tentang kemoterapi
kemoterapi
Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Di Ruang Nusa Indah Pada Bulan Juni 2014 Kriteria tingkat pengetahuan Baik Cukup Kurang Total
besar responden saat menjalani tindakan
N
%
8 32 9 49
16.3 65.3 18.4 100
memiliki
tingkat
kecemasan
sedang sebanyak 24 orang (49,0%). Analisis Bivariat Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
variabel
bebas
yaitu
tingkat pengetahuan pasien kanker tentang kemoterapi dengan variabel terikat yaitu tingkat kecemasan pasien kanker dalam
Tabel 2 menunjukkan sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan
menjalani tindakan kemoterapi. Hasil dari analisis bivariat ini adalah tabel 4
Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Pasien Tentang Kemoterapi Dengan Kecemasan Dalam Menjalani Tindakan Kemoterapi Di Ruang Nusa Indah 2 Pada bulan juni 2014. Tingkat Pengetahuan
Baik Cukup Kurang
Tidak cemas F % 2 25 6 18,7 0 0
Tingkat Kecemasan Cemas Cemas ringan sedang F % F % 6 75 0 0 3 9,4 21 65,6 0 0 3 33,3
Cemas Berat F % 0 0 2 6,3 6 66,7
Total F 8 32 9
% 100 100 100
P
Sig
-0,605
0,000
59
Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No. 1, April 2015
Tabel 4 menunjukkan dari 8 responden
dalam menjalani tindakan kemoterapi di
yang memiliki tingkat pengetahuan baik
RSUD
Panembahan
Senopati
tentang
Dalam
penelitian
didapatkan
kemoterapi
ada 2 responden
ini
Bantul. hasil
(25%) yang tidak mengalami kecemasan.
semakin baik tingkat pengetahuan pasien
Dari 32 responden yang memiliki tingkat
kanker tentang kemoterapi maka tingkat
pengetahuan
kecemasan
terdapat
6
cukup tentang kemoterapi orang (18,7%) yang tidak
menjalani
pasien kanker dalam tindakan
kemoterapi
akan
mengalami kecemasan. Dari 9 responden
semakin rendah yaitu dari 8 orang yang
yang memiliki tingkat pengetahuan kurang
memiliki tingkat pengetahuan baik tentang
tentang kemoterapi tidak ada yang tidak
kemoterapi terdapat 2 orang (25%) tidak
cemas. Dari penjelasan tersebut dapat
mengalami kecemasan dan 6 orang (75%)
diketahui bahwa terdapat kecenderungan
mengalami cemas ringan. Sebaliknya dari
semakin
9
tinggi
responden
tingkat
tentang
pengetahuan
kemoterapi
maka
responden
yang
memiliki
tingkat
pengetahuan kurang tidak ada yang tidak
semakin banyak yang tidak cemas atau
cemas
semakin rendah tingkat kecemasannya.
mengalami cemas berat.
Hasil uji Kendall’s Tau diperoleh tingkat
dan
6
responden
(66,67%)
Pengetahuan merupakan faktor internal
signifikansi sebesar 0,00 (sig <0,05). Hal
dalam
ini berati Ho ditolak dan Ha diterima, maka
pengetahuan
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
diharapkan dan kemungkinan efek samping
yang signifikan antara tingkat pengetahuan
kemoterapi itu perlu diketahui pasien kanker
pasien kanker tentang kemoterapi dengan
karena ini dapat memberikan rasa nyaman
kecemasan
tindakan
pada pasien kanker, misalnya kemungkinan
kemoterapi di RSUD Panembahan Senopati
untuk sembuh, hidup lebih panjang tanpa
Bantul.
tanda dan gejala
dalam
Nilai
diperoleh
menjalani
koefisiensi
sebesar
korelasi
-0,605
dan
yang ini
motivasi
menjalani
kemoterapi,
tentang
apa
kanker,
yang
atau hanya
meringankan tanda dan gejala kanker saja.
menunjukkan bahwa terdapat hubungan
(6,8)
yang kuat tentang tingkat pengetahuan
kemoterapi merupakan salah satu penyebab
pasien kanker tentang kemoterapi dengan
dari kecemasan individu yang akan berefek
kecemasan
baik dari segi fisik atau psikis.
dalam
menjalani
tindakan
kemoterapi.
adanya hubungan yang kuat dan signifikan tentang tingkat pengetahuan pasien kanker kemoterapi
pengetahuan
mengenai
(1, 3, 9)
Berbeda dengan hasil penelitian ini,
Hasil dari uji statistik menunjukkan
tentang
Kurangnya
dengan
kecemasan
(10)
dalam
mengemukakan pengetahuan
Yunitasari.
penelitian semakin pasien
tinggi
kanker
tingkat tentang
60
Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No. 1, April 2015
kemoterapi maka akan
semakin
cemas
yang akan dihadapinya.
pasien tersebut. Berbeda dengan hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa
KEPUSTAKAAN
semakin tinggi tingkat pengetahuan pasien
1.
kanker tentang kemoterapi.
mengetahui
Welsh, W., Mayer, B.
(2012). Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta:
Hal ini disebabkan karena semakin responden
Kowalak, J. P.,
efek-efek
yang
EGC. 2.
Desen,
W. (2011). Onkologi Klinis.
merugikan tentang kemoterapi, maka akan
Jakarta:
membuat responden menjadi lebih siap
Universitas Indonesia.
untuk menghadapi kemungkinan efek-efek
3.
(2)
yang
merugikan
Penelitian
dari
ini sejalan
4.
dan
Maliya.
mengemukakan
semakin tinggi tingkat pengetahuan pasien kanker tentang semakin
kemoterapi
rendah
maka
tingkat
5.
tingkat
tentang
kemoterapi
Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta”.
kecemasan
Berita Ilmu
pengetahuan cukup
mereka
mengurangi
dalam
menjalani
6.
yang
diperoleh
tingkat
pengetahuan
8.
Klien
Asuhan
Kanker.
Jakarta:
dalam
menjalani
Diharapkan
perawat
Sakit
bagi pasien yang baru pertama
kali melakukan kemoterapi, supaya tidak mengalami kecemasan terkait kemoterapi
Pasien
Tentang
Kemoterapi
Di Rumah
Kanker
Dharmais.
(Skripsi:
Publikasi). Fakultas Ilmu Keperawatan
mampu
pasien yang akan melakukan kemoterapi,
Yulia, T. (2012). Gambaran Tingkat
Pengobatan
tindakan
memberikan informasi lebih dalam lagi pada
Notoatmodjo. S. (2007). Promosi
Pengetahuan
kemoterapi di RSUD Panembahan Senopati
terutama
(2008).
Rineka Cipta.
pasien kanker tentang kemoterapi dengan
Bantul.
M.
Kesehatan dan Ilmu perilaku. Jakarta:
dari
penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang
kecemasan
Baradero, Keperawatan
7.
antara
ISSN1979-
EGC.
KESIMPULAN
signifikan
Keperawatan,
2697, Vol. 1 No 4, hlm 187-192.
tindakan kemoterapi.
Kesimpulan
Lutfa, U., dan Maliya,A. (2008). “Faktor-
Pasien Dalam Tindakan Kemoterapi Di
kecemasan
dapat
Nugroho, W. (2008). Keperawatan
Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan
akan
pasien. Hal ini berarti pasien kanker yang memiliki
Stuart, G. W. (2007). Buku Saku
Gerontik & Geriatrik. Jakarta: EGC.
(5)
Lutfa
Kedokteran
Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
kemoterapi.
dengan penelitian
Fakultas
Universitas Indonesia. Jakarta. 9.
Fitria, N., Sriati, A., Hernawaty, T. (2013). Laporan Pendahuluan Tentang Masalah Psikososial. Jakarta: Salemba Medika.
61
Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No. 1, April 2015
10. Yunitasari, L.,N.(2012). “Hubungan
Kariadi Semarang”. Medica Hospitalia,
Beberapa Faktor Demografi dengan
Med
Tingkat Kecemasan Pasien Pasca
127-129.
Diagnosis Kanker di RSUP Dr.
Hosp
2012, Vol. 1 (2), hlm